farmasi
-
Upload
andini-romza -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
description
Transcript of farmasi
![Page 1: farmasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db954550346aa9a9c4833/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bidang bioteknologi dan rekayasa genetika, Kita sangatlah jauh tertinggal.
Padahal ini merupakan bidang unggulan yang bisa mengubah secara eksponensial
pendapatan Negara melalui jalur pendapatan hasil pertanian, peternakan, esehatan dan
sebagainya, sehingga sangat logis kalau Indonesia perlu terus megembangkan
bioteknologi untuk memanfaatkan kekayaannya sendiri itu, supaya tidak ketinggalan
dengan Negara-negara lain. Negara-negara dengan areal kecil, seperti Israel, Jepang,
Thailand, dan Singapura, sudah sangat jauh mengembangkan bidang ini.
Selain itu, Negara-negara maju, sepertio Inggris, Amerika, Jerman, Australia, dan
Jepang telah lama mengadakan riset terpadu di bidang bioteknologi dan rekayasa
enetika, bahkan mereka sudah menjual produk-produk baru dengan hak paten dari hasil
biotek dan rekayasa genetika (terutama dalam kedokteran dan farmasi), seperti antibody,
obat-obatan, hormone-hormone, enzim-enzim, bahan kosmetika, bakteri-bakteri,
cloning, bayi tabung dan sebagainya. Rekayasa genetika (genetic engeneering) ini
kebanyakan berasal dari plasma nutfah-plasma nutfah yang ada di dunia ini. Indonesia
merupakan Negara ke dua terkaya plasma nutfahnya setelah Brasil, Sebagai contoh
kalau kita ambil satu gram tanah sawah atau kita ambil beberapa mili liter air laut dan
danau, akan kita temuakan banyak jenis bakteri atau jamur yang sangat bermanfaat
terutama dalam bidang kedokteran dan farmasi, yaitu bias menghasilakan enzim dan
bioaktiv tertentu. Selain itu ada contoh, dari hasil screening pada sample tanah sawah
pertanian dengan tanaman pokok padi, beberapa strain bacteria penghasil enzimphytase
dan phosphatase, di antaranya marga Bacillus, Klebsiella, Enterobacter, Pantoea, dan
bakteri-bakteri baru yang sama sekali belum dikenal secara taksonomi. Enzim phytase
merupakan komoditaas yang sangat bagus karena merupakan salah satu anggota dari
kelompok enzim phosphatase yang mampu menghidrolisis senyawa phytat.
Berdasarkan uraian di atas, saya mencoba membuat makalah tentang perkembangan
bioteknologi dalam rekayasa generika dan produk-produknya dalam bidang kedokteran
dan farmasi. Bioteknologi yang semakin meningkat merupakan potensi
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, perlu disadari bahwadengan
1
![Page 2: farmasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db954550346aa9a9c4833/html5/thumbnails/2.jpg)
adanya bioteknologi yang semakin berkembang belum menjamin peningkatan
kesejahteraan masyarakat suatu negara, karena masih banyak masyarakat yang tingkat
ekonominya rendah sehingga penggunan bioteknologi yang kurang merata. Bergerak dari
hal-hal tersebut di atas maka kesempatan ini saya menyusun karya tulis ilmiah dengan
judul bioteknologi.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui perkembangan bioteknologi trutama dalam bidang rekayasa
genetika dan produk-produknya dalam bidang kedokteran dan farmasi.
2.Untuk mengetahui manfaat dari produk-produk rekayasa genetika dalam kedokteran
dan farmasi.
3.Untuk memenuhi tugas pembuatan makalah, dalam rangka penyempurnaan perolehan
nilai Mata Kuliah farmasi.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan bagaimanakah sejarah perkembangan bioteknologi?
2. Apa saja dan bagaimanakah mekanisme pembuatan bioteknologi dalam bidang
kedokteran dan farmasi?
1.4. Metode Penulisan
Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka dan metode pengamatan.
1.5. Kegunaan Karya Tulis Ilmiah
Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat berguna bagi sekolah khususnya dalam
proses belajar mengajar serta berguna bagi masyarakat umum. Karya tulis ini juga dapat
mengembangkan bioteknologi dengan baik dan benar.
1.6. Sistematika Penulisan
Karya tulis ini tersusun dalam 4 bab, Bab I memuat pendahuluan yang berisi latar
belakang permasalahan, tujuan penulisan, metode penulisan. Bab II landasan teori yang
akan dibahas. Bab III menguraikan pembahasan. Bab IV berisi kesimpulan dan saran.
2
![Page 3: farmasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db954550346aa9a9c4833/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Teori – teori yang akan disajikan
-Pemanfaatan Bioteknologi-Bioteknologi memudahkan kita mencari penghasilan
-Kelebihan bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasayaitu
muda dicerna, dapat dimanipulasi menjadi berbagai jenis makanan
2.2 Landasan Pembahasan Makalah
Dengan adanya bioteknologi, kita dapat memanfaatkan keahlian khususuntuk
menghasilkan produk dan jasa atau jasa organisme untuk mengelola bahan baku
menjadi bahan yang berguna / bermanfaat misalnya dalamfermentasi pembuatan,
tempe, tahu, tape dll.
3
![Page 4: farmasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db954550346aa9a9c4833/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian dan Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi adalah teknologi pemanfaatan mikroba atau produk mikroba yang
bertujuan menghasilkan bahan atau jasa tertentu. Secara istilah bioteknologi terdiri dari
bio (hidup), teknos (penerapan) dan logos (ilmu), dapat didefinisikan ilmu yang
menerapkan prinsip-prinsip biologi. Bioteknologi merupakan usaha terpadu dari
berbagai disiplin ilmu seperti biokimia, mikrobiologi, teknik kimia, dan genetika, yang
kemudian mengkristal menjadi suatu disiplin ilmu baru.
Bioteknologi sudah dimulai ribuan tahun yang lalu dan terus berkembang sampai saat
ini. Bila dicermati secara historis, bioteknologi sudah digunakan sejak ribuan tahun yang
lalu pada proses fermentasi makanan dan minuman. Sebagai contoh sejak 8000 SM
sudah dilakukan praktek penyilangan selektif untuk meningkatkan kualitas ternak. 6000
SM bioteknologi digunakan dalam proses produksi bir. Pada 4000 SM proses fermentasi
juga digunakan dalam pembuatan keju, yoghurt, cuka dan anggur. Pada tahun 1953
ditemukan struktur DNA oleh Watson dan Crick yang menjadi dasar perkembangan
bioteknologi modern. Era 1975 - sampai saat ini merupakan era bioteknologi modern
yang ditandai dengan rekayasa genetika.
Bioteknologi tradisional dan bioteknologi modern dibedakan berdasarkan teknologi
yang digunakannya. Perkembangan bioteknologi dimulai dari penerapan bioteknologi
tradisional berupa fermentasi mikroba dengan teknik fermentasi non steril untuk
produksi berbagai jenis makanan, contohnya tempe, tape, dan kecap. Biodekomposer
dimanfaatkan untuk mendekomposisi limbah dan kotoran, biofertiliser (pupuk hayati)
menggunakan mikroba telah dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Kontrol Biologi
berupa penggunaan pestisida hayati seperti bakteri, fungi atau predator serangga untuk
melindungi tanaman dari hama.
Teknologi kultur jaringan memainkan peran penting untuk perbanyakan secara cepat.
Teknologi fusi sel (hibridoma) digunakan dalam produksi antibodi monoklonal.
Penemuan enzim restriksi memberi jalan berkembangnya teknologi DNA rekombinan.
4
![Page 5: farmasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db954550346aa9a9c4833/html5/thumbnails/5.jpg)
Teknologi DNA rekombinan (rekayasa genetika) pada awalnya dilakukan pada mikroba,
kemudian berkembang pada rekayasa genetika tanaman dan hewan. Rekayasa genetika
telah membuka jalan lahirnya bioteknologi modern.
Rekayasa genetika adalah memodifikasi gen-gen spesifik untuk tujuan tertentu dan
memindahkannya diantara organisme yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan dan
hewan. Dengan rekayasa genetika para ahli menyisipkan gen dengan sifat yang
diinginkan ke dalam molekul DNA sehingga dihasilkan DNA rekombinan. DNA hasil
rekayasa tersebut kemudian dimasukkan kembali ke dalam sel sehingga dapat
mengekspresikan gennya, untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
3.2. Bioteknologi Dalam Bidang Kedokteran dan Farmasi
Konsep Rekayasa Gentika Dalam Kedokteran dan Farmasi Bioteknologi adalah
teknologi yang tergantung sepenuhnya terhadap sumber daya genetic dari berbagai
makhluk hidup dari jasad renik atau mikroba sampai organisme sempurna, seperti
manusia atau mahluk lainnya yang sempurna. “Next Greet Entrepreneural Wave”
demikian ramalan majalah bisnis Amerika, The Red Herring (The Business of
Technology) beberapa tahun yang lalu. Era bioteknologi mulai berkembang tahun 1970-
an, yang di mulai dari pemanfaatan bioteknologi untuk industri farmasi dan kedokteran
Bioteknologi merupakan gabungan dari sekian banyak tekhnologi yang terus
berkembang pesat di dunia, pilihan tekhnologi yang mempunyai kemampuan sama untuk
merevolusi kehidupan manusia, membentuk industry raksasa dan menciptakan
gelombang ekonomi baru. Sebelum rekayasa genetika (genetica engeneering) ditemukan
ada suatu teknologi bioteknologi konvensional atau breeding tradisional yang hanya
mampu melakukan penyilangan antar organisme sejenisnya, yaitu yang memiliki genetic
yang sama Dalam melakukan tugas itu, para breeder tradisional dengan sengaja atau
tidak sengaja sebetulnya telah menstransfer bukan hanya satu atau dua gen saja tetapi
beberapa puluh ribu gen. Hal itu merupakan perbandingan yang sangat kontras, bila
disbanding dengan teknologi rekayasa genetika atau rDNA yang mampu mentrasper
secara lebih cermat, yaitu hanya dengan beberapa gen terpilih, yang ditransfer antar
spesies sama sampai antar spesies yang sangat berbeda. Hasil organisme yang telah
mengalami rekayasa genetika, yang dilakukan melalui pemindahan atau transfer sebuah
atau lebih gen antara species yang sama atau yang berbeda itu, disebut transgenic.
5
![Page 6: farmasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db954550346aa9a9c4833/html5/thumbnails/6.jpg)
Macam-macam bioteknologi dalam bidang kedokteran dan farmasi :
A. Terapi Gen untuk Pengobatan Penyakit
Perkembangan baru dalam bioteknologi kedokteran antara lain adalah upaya
pengobatan dengan menggunakan terapi gen. Bioteknologi bidang farmasi telah
mengembangkan berbagai produk seperti antibodi monoklonal, hormon insulin,
interferon dan vaksin. Terapi gen digunakan untuk mengobati penyakit yang
disebabkan oleh kelainan genetik. Terapi gen dilakukan dengan memasukkan gen
normal ke dalam sel pasien, dengan tujuan agar gen yang rusak digantikan oleh gen
normal. Gen normal diselipkan melalui vektor virus (retrovirus atau adenovirus).
Vektor virus menginfeksi sel-sel sumsum tulang yang telah diambil dari pasien.
Kemudian vektor virus memasukkan gen normal ke dalam inti sel, sehingga sel akan
membuat protein sesuai dengan perintah gen normal.
Pada tahun 1991, W. French Anderson dan Michael Blaese telah berhasil
melakukan pengobatan terapi sumsum tulang pada anak usia 4 tahun yang mengalami
penyakit Imuno defisiensi. Penyakit genetik yang jarang terjadi, disebabkan karena
kekurangan enzim adenosin deaminase. Sel-sel T dan B limfosit dalam sistem
kekebalan tubuh tidak berfungsi karena kekurangan enzim ini.
B. Produkse antibiotik oleh mikroorganisme
Antibiotik merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh mikroorganisme.
Penisilin dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum. Penisilin merupakan antibiotik
pertama yang ditemukan oleh Alexander Fleming tahun 1928, dan kemudian
dikembangkan oleh Harold Florey pada tahun 1938. Penisilin telah diproduksi dan
dipasarkan pada tahun 1944.
Antibiotik sepalosporin C dihasilkan oleh jamur Cephalosporium. Sepalosporin C
merupakan antibiotik menguntungkan yang dapat membunuh bakteri yang tahan
terhadap penisilin. Antibiotik Streptomisin dihasilkan oleh jamur Streptomyces
griseus yang dapat membunuh bakteri patogen yang tahan terhadap penisilin atau
sepalosporin. Streptomisin telah digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis.
6
![Page 7: farmasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db954550346aa9a9c4833/html5/thumbnails/7.jpg)
Antibiotik tidak secara langsung dikode oleh gen, tetapi dibuat di dalam sel dengan
reaksi katalis enzim. Enzim disusun berdasarkan instruksi gen spesifik. Dengan
teknologi fusi sel akan terjadi kombinasi gen dan sintesis enzim-enzim baru, sehingga
mikroba dapat menghasilkan antibiotik baru. Saat ini telah banyak dihasilkan
bermacam-macam antibiotik untuk kemoterapi kanker, anti bakteri, anti amuba,
pengawet makanan, dan anti fungi seperti yang tercantum dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.1. Beberapa Antibiotik yang Penting Secara Ekonomi.
Antibiotik Mikroorganisme Penghasil Fungsi
Aklasinomisin A Streptomyces antibioticus Anti Tumor
Aktinomisin D Streptomyces antibioticus Anti Tumor
Basitrasin Bacillus sp Anti Bakteri
Bleomisin Streptomyces verticillium Anti Kanker
Daurubisin Streptomyces peucetius Anti Protozoa
Fumagilin Aspergillus sp Pembunuh Amuba
Grisovulvin Penicillium sp Anti Fungi
Kloramfenikol Cephalosporium sp Anti Bakteri
Mitomisin C Streptomyces lavendulae Anti Tumor
Mitramisin Streptomyces argillaceus Anti Tumor
Nata Streptomyces Pengawet Makanan
Nisin Streptomyces Pengawet Makanan
Penisilin G Penicillium sp Anti Bakteri
Rifomisin Nocordia sp Anti TBC
Sepalosporium Acremonium sp Anti Bakteri
Streptomisin Streptomyces sp Anti Bakteri
Tetrasiklin Streptomyces sp Anti Bakteri
7
![Page 8: farmasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db954550346aa9a9c4833/html5/thumbnails/8.jpg)
C. Teknologi Fusi Sel untuk Produksi Antibodi Monoklonal
Cesar Milstein dan George Kohler, dua ahli IPA Cambridge yang pertama
menghasilkan antibodi monoklonal di laboratorium pada tahun 1975 dan menerima
hadiah Nobel pada tahun 1984. Mereka berhasil mengembangkan sel-sel ß limfosit
penghasil antibodi, dengan menggabungkannya dengan sel-sel tumor sehingga dapat
bertahan hidup di luar tubuh makhluk hidup.
Antibodi monoklonal diproduksi dengan mengembangkan sel-sel ß limfosit yang
hanya mensekresikan satu jenis antibodi. Antigen yang spesifik disuntikkan ke dalam
limpa tikus secara invitro menghasilkan sel-sel ß limfosit. Dengan teknik fusi sel-sel ß
limfosit digabungkan dengan dengan sel-sel tumor (sel myeloma) menghasilkan sel
hibridoma. Fusi sel dapat diperbanyak dengan menggunakan polietilen glikol (PEG),
senyawa kimia yang berfungsi untuk membuka membran sel sehingga mempermudah
proses fusi sel. Sel hibridoma ditanam pada medium selektif, sehingga berkembang
biak. Setelah 10-30 hari sel hibridoma dipisahkan dari campuran dan dibiakkan dalam
tabung fermentasi. Antibodi monoklonal yang dihasilkan harus dipisahkan dan
dimurnikan.
Penggunaan antibodi monoklonal telah dilakukan secara luas pada bidang
kesehatan. Antibodi monoklonal yang spesifik digabungkan dengan perangkat kit
untuk tujuan diagnostik, contohnya menyalurkan obat-obatan ke bagian yang sakit,
untuk mendeteksi penyakit secara cepat, untuk mendeteksi kehamilan dan
pengobatan penyakit kanker.
8
![Page 9: farmasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db954550346aa9a9c4833/html5/thumbnails/9.jpg)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan baru dalam bioteknologi kedokteran antara lain adalah upaya untuk
mengobati penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik menggunakan terapi gen.
Terapi gen dilakukan dengan memasukkan gen normal melalui vektor virus ke dalam
sel pasien, sehingga sel akan membuat protein sesuai dengan perintah gen normal.
Terapi gen telah berhasil dilakukan melalui terapi sumsum tulang pada pasien yang
menderita Imuno defisisensi. Antibodi monoklonal di produksi dengan teknologi fusi
sel. Sel-sel ß limfosit difusikan dengan dengan sel-sel tumor menghasilkan sel
hibridoma. Sel hibridoma dibiakkan tabung fermentasi. Antibodi monoklonal yang
dihasilkan sel hibridoma kemudian dipisahkan dan dimurnikan. Penggunaan antibodi
monoklonal telah dilakukan secara luas pada bidang kesehatan untuk tujuan diagnostik
seperti deteksi penyakit secara cepat, deteksi kehamilan dan pengobatan penyakit
kanker. Bioteknologi bidang farmasi mengembangkan berbagai produk senyawa obat
dengan rekayasa genetika. Rekayasa genetika menggunakan plasmid E. coli telah
digunakan untuk memproduksi obat seperti : hormon insulin, interferon dan vaksin.
4.1 Saran
Kita sebagai generasi penerus seharusnya bisa lebih mengembangkan lagi teknolog-
teknologi baru seperti contoh dalam bidang kesehatan, sehingga semua masalah-
masalah kesehatan yang ada dapat diatasi. Selain itu, pengembangan teknologi itu juga
untuk mengejar ketertinggalan Negara kita dari Negara maju dan Negara berkembang
yang lainnya. Sebaiknya para pemuda dinekali ilmu pengetahuan yang cukup supayacepat
diterapkan dalam setiap langkah kehidupannya masing-masing.Kita harus menyambut
bioteknologi dengan baik sehingga pemanfaatannya dapat kita rasakan dengan sendirinya.
9
![Page 10: farmasi](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/563db954550346aa9a9c4833/html5/thumbnails/10.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi 3. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.
Maggy Themawidjaja, Bioteknologi, Jakarta: Erlangga, 1990
Antonius Suwanto, dkk. (2008). Modul Bioteknologi Universitas Terbuka. Edisi 2. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Bio.(2004). Biotechnology. Tersedia : http // www.bio.org. ( 5 April 2009).
Campbell, N., Reece, J., and Mitchell, L. (2002). Biologi. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
Nurkanti, (2010). Bioteknologi praktis. Edisi kedua. Bandung : tidak diterbitkan.
Smith, J.E. (2004). Biotechnology : Studies in Biology. 4th-ed. Cambridge University
Press
Sumastri. (2007). Bioteknologi untuk Guru SMA. Modul P4TK IPA. Bandung : tidak
diterbitkan.
10