farmasi

68
HIPERTENSI Definisi : Keadaan dimana tekanan darah sistol > 139 mmHg dan diastol > 89 mmHg. Klasifikasi (menurut Joint National Committee 7) Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastol (mmHg) Normal <120 Dan <80 Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89 Hipertensi stage I 140-159 Atau 90-99 Hipertensi stage II > 160 Atau > 100 Obat : Berdasarkan stage: 1) Hipertensi Stage I (TD= 140-159 / 90-99 mmHg) Terapi OAH tunggal atau kombinasi Contoh resep: R/ Hidroklorotiazid tab mg 25 No. XIV S 1 dd tab 1 mane Pro: Tn A (45 th) 2) Hipertensi Stage II (TD > 160 / > 100 mmHg) Terapi kombinasi 2 OAH: ACE inhibitor (captopril) Angiotensin Reseptor Bloker (losartan) Beta bloker (propanolol)

description

overview farmasi

Transcript of farmasi

Page 1: farmasi

HIPERTENSI

Definisi : Keadaan dimana tekanan darah sistol > 139 mmHg dan diastol > 89

mmHg.

Klasifikasi (menurut Joint National Committee 7)

Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastol (mmHg)

Normal <120 Dan <80

Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi stage I 140-159 Atau 90-99

Hipertensi stage II > 160 Atau > 100

Obat :

Berdasarkan stage:

1) Hipertensi Stage I (TD= 140-159 / 90-99 mmHg)

Terapi OAH tunggal atau kombinasi

Contoh resep:

R/ Hidroklorotiazid tab mg 25 No. XIV

S 1 dd tab 1 mane

Pro: Tn A (45 th)

2) Hipertensi Stage II (TD > 160 / > 100 mmHg)

Terapi kombinasi 2 OAH:

ACE inhibitor (captopril)

Angiotensin Reseptor Bloker (losartan)

Beta bloker (propanolol)

Calcium Channel Blocker (nifedipin)

Contoh resep:

R/ Captopril tab mg 12,5 No XXI

S 3 dd tab 1 ac

R/ Hidroklorotiazid tab mg 25 No. XXI

S 1 dd tab 1 mane

Pro: Tn X (45 th)

Cara kerja obat:

1) Captopril (sediaan: 12,5mg, 25mg, 50mg)

Page 2: farmasi

Golongan ACE inhibitor dengan mekanisme:

Angiotensin I → Angiotensin II

Vasodilatasi → penurunan tekanan darah

Penurunan sekresi aldosteron → ekskresi air, Na, K

Kontra Indikasi: wanita hamil

Indikasi: hipertensi ringan-berat, hipertensi dengan gagal jantung kongestif

Interaksi Obat: ditingkatkan efeknya oleh diuretic, diturunkan oleh

indometasin dan salisilat

Dosis:

- Awal: 3 x 12,5mg

- Pemeliharaan: 3 x 25mg dapat ditingkatkan setelah 2-4 minggu

- Dosis maksimal: 3 x 50mg

Farmakokinetik:

- Absorbsi baik dengan bioavailabilitas 70-75%

- Pemberian bersama makanan akan mengurangi absorbs 30% sehingga

harus diberikan sebelum makan

Efek samping: hipotensi, batuk kering akibat peningkatan bradikinin,

hiperkalemia pada pasien dengan gangguan ginjal, pengguna diuretik

hemat kalium, AINS.

2) Hidroklorotiazid (sediaan: 25mg, 50mg)

Golongan tiazid, mekanisme: menghambat transport bersama NaCl di

tubulus distal ginjal sehingga ekskresi Na+ dan Cl- meningkat sehingga

menurunkan volume darah dan cairan ekstra seluler.

Indikasi: hipertensi ringan-sedang dalam kombinasi OAH lain.

Kontra indikasi: gangguan ginjal sehingga memperburuk fungsi ginjal.

Efek hipertensi terlihat dengan dosis Hidroklorotiazid 12,5mg/hari

Monoterapi dosis maksimal: 25mg/hari

Interaksi obat: indometasin + AINS mengurangi efek diuretik tiazid

dengan menghambat prostaglandin ginjal

Efek samping: ketidakseimbangan elektrolit, sakit kepala, pusing.

3) Diltiazem (sediaan: 30mg, 60mg)

Golongan Calcium antagonist

Page 3: farmasi

Indikasi: hipertensi ringan-sedang, angina

Kontra indikasi: AV block, hipotensi, gagal jantung.

Dosis: 3x 1 tab

MIGRAIN

Definisi: Nyeri kepala berdenyut satu sisi diperberat aktivitas fisik kadang disertai

minimal 1 dari nausea dan vomitus atau fotofobia dan fonofobia. Serangna

berlangsung 4-72jam.

Obat:

Contoh resep:

R/ Cafergot tab No. X

S prn 1-3 dd tab I

Pro: Tn Z (45th)

Atau

R/ Ergotamin tab mg 1 No. XV

S 3 dd tab I

Pro: Tn Z (45th)

Tambahkan:

R/ Metoklorpramid tab mg 10 No. XV

S 3 dd tab I h ac

Pro: Tn Z (45th)

Jenis Obat:

1) Cafergot (ergotamine)

Mengandung ergotamine tartat 1mg dan caffeine 100mg

Fungsi ergotamine:

o Mengurangi amplitude pulsasi arteri carotis eksterna dengan cara

mengurangi aliran darah arteri basiler tanpa mengurangi aliran darah

ke otak

o Vasodilatasi ringan dan vasokonstriksi kuat. Efek vasodilatasi ringan

→ menstimulasi reseptor 5 HT 1 dan memblokir reseptor α

Page 4: farmasi

o Menstilmulasi dan memblokir reseptor α adrenergik dan serotonin

adrenergik

Ergotamin → agonis reseptor 5HT1 (serotoninergik)

Efek terapi terlihat + 5 jam kemudian

Ergotamin tartat

o Kristal larut air dan alcohol

o Sediaan: tablet 1mg, tablet sublingual 2mg, injeksi 0,5mg/ml

Interaksi Obat: caffeine memperkuat kerja ergotamine terhadap migraine

dengan meningkatkan absorbs

Efek samping: mual, muntah (sering), parestesia, sianosis, vasokonstriksi

perifer (jarang)

Kontra indikasi: gangguan pembuluh darah perifer, aterosklerosis, penyakit

jantung koroner, sindrom raynaud.

Dosis: 6 tab/hari atau 10 tab/minggu karena efek vasokonstriksi terakumulasi

dan bertahan lama sehingga dapat menyebabkan akral dingin (gangren) dan

kejang

Pemakaian:

o Awal 2-3 tablet

o Berikan 1 tablet lagi bila keluhan tidak berkurang setelah jam

o Paten lain: ericat

2) Metoklorpramid

Sediaan: 10 mg/tab, 10 mg/2 ml (injeksi)

Paten: mepramide, metolon

Mekanisme:

o Pasien tidak responsive terhadap ergotamine dapat ditambahkan

metoklorpramid sehingga dapat mempercepat absorbs ergotamine

karena mempercepat pengosongan lambung

o Meringankan mual muntah

o Absorbsi metoklorpramid lebih baik saat perut kosong maka diberikan

jam sebelum makan

Interaksi Obat:

Page 5: farmasi

o Bersifat antagonis dengan antikolinergik dan analgesik narkotik

o Depresan SSP: meningkatkan efek sedasi

o Menghambat absorbs digoksin, simetidin

o Meningkatkan absorbs parasetamol, tertrasiklin, L-DOPA di usus halus

VERTIGO

Definisi: Sensasi tubuh berputar atau lingkungan berputar, termasuk gangguan

vestibuler.

Contoh resep:

R/ Mertigo tab mg 6 No. X

S 3 dd tab I

R/ Diazepam tab mg 5 No. III

S 1 dd tab I an

Atau tambahkan:

R/ Unalium tab mg 5 No. VI

S 2 dd tab I m et v

Pro: Tn Y (45th)

Jenis Obat:

1) Mertigo (6 mg)

Kandungan: betahistin mesilat

Indikasi: pengobatan simptomatik untuk gangguan sirkulasi dan vestibuler

seperti vertigo, sindrom Meiner.

Dosis: 1-2 tab x 3 per hari

Efek samping: mual, muntah, ruam kulit

Mekanisme:

i. Memperbesar spincter prekapiler sehingga meningkatkan aliran darah pada

telinga bagian dalam

ii. Mengatur permeabilitas kapiler telinga bagian dalam → menghilangkan

endolymphatic hydrops

iii.Memperbaiki sirkulasi serebral dan peningkatan aliran darah arteri karotis

interna

Paten lain: Noverty, vastigo, vercure, versilon, vertex

2) Diazepam (5 mg)

Kandungan: flunarizin (Ca antagonis selektif → antivasokonstriksi)

Page 6: farmasi

Indikasi:

i. Mencegah migraine

ii. Pengobatan dan pencegahan gangguan vestibuler dan gangguan peredaran

serebral, dan perifer.

Efek samping: mengantuk, reaksi ekstrapiramidal

Dosis:

i. Profilaksis migraine: <65 tahun: 10 mg/hari pada malam hari, >65 tahun: 5

mg/hari

ii. Maintenance: 5 hari dalam seminggu

Interaksi obat: kontrasepsi, galaktore

3) Unalium (5 mg, 10 mg) (profilaksis)

]DIABETES MELITUS

Dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:

A. Diabetes Melitus Tipe 1

Definisi: kondisi dimana sel β pancreas tidak menghasilkan insulin, predileksi usia

muda <30 tahun

Terapi: injeksi insulin

Resep:

R/ Insulin regular injeksi 100 IU

Cum spuit insulin injeksi

S imm

Pro: Nn L (20th)

Mekanisme kerja: mengatur kadar glukosa dengan target utama hepar, otot, dan

jaringan adipose.

B. Diabetes Melitus Tipe 2

Definisi: kondisi dimana terjadi resistensi insulin. Hasil laboratorium GDS > 200

mg/dl atau GDP > 126 mg/dl.

Pilihan obat:

1. First choice: golongan sulfonylurea (glibenklamid, klorpropamid)

2. Golongan Biguanid (metformin)

3. Tiazolidiridon (pioglitazon, rasiglitazon)

4. Glinid (repoglinid, hateglinid); berfungsi meningkatkan sekresi insulin

5. Glukosidase dan inhibitor: acarbose berfungsi menghambat absorbs glukosa

Page 7: farmasi

Resep:

R/ Glibenklamid tab mg 5 No XIV

S 3 dd tab 1 h ac

Pro: Ny L (45th)

Dievaluasi 2 minggu setelah pemberian, bila tidak ada perbaikan maka ditambah

obat golongan biguanid.

R/ Metformin tab mg 500 No. XXI

S 3 ddd tab I dc

Pro: Ny L (45th)

a. Glibenklamid

Golongan Sulfonilurea (insulin sekretorik)

Sediaan: 5 mg

Dosis: awal 2,5-5 mg ditingkatkan perlahan tidak lebih dari 2,5 dengan

interval 1 minggu, maksimal 20 mg/hari

Nama paten: glukonic, glyamid, libronil, tiabet

Mekanisme: merangsang sekresi insulin dari granul sel β langerhans

Terapi efektif diberikan 30 menit sebelum makan, hal ini dimaksudkan

untuk mencegah hipoglikemi dan mempercepat absorbsi karena makanan

dapat menyebabkan menurunnya absorbsi

Metabolisme di hepar dan diekskresi melalui ginjal

Efek samping: gangguan saluran cerna dan alergi kulit

Kontra indikasi: DM juvenile, DM gestasional, dan keadaan gawat

Interaksi obat: meningkatkan risiko hiperglikemi oleh insulin, alkohol,

sulfonamide, kloramfenikol, dan efek hipoglikemi diturunkan dengan

diuretik (tiazid), kortikosteroid.

b. Metformin

Golongan Biguanid

Sediaan: 500 mg; 850 mg

Dosis: awal: 2 x 500 mg, maintenance: 3 x 500 mg, maksimal: 2,5-3

gram/hari

Page 8: farmasi

Efektif diminum waktu makan untuk mengurangi efek sampingnya, yaitu

mual, muntah, diare dan rasa tidak nyaman di perut.

Nama paten: gliformin, glikos, glicofor 500

Mekanisme: menurunkan produksi glukosa di hepar dan meningkatkan

sensitivitas jaringan otot dan adipose terhadap insulin

Metabolisme: absorbsi di intestinum dan ekskresi di urin utuh

Kontra indikasi: penyakit kardiovaskuler karena terjadi peningkatan asam

laktat dalam darah, peyakit ginjal.

THYPUS ABDOMINALIS

Penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmoella typhi

Manifestasi Klinis

Minggu pertama: demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,

obstipasi/ diare, perasaan tidak enak di perut, batuk, dan epistaksis

Minggu kedua: demam, bradikardi relative, lidah tifoid, hepatomegali, splenomegali,

meteorismus, gangguan kesadaran.

Contoh resep:

R/ Ringer lactat Inf flab No.II

Cum Infus set No.II

Page 9: farmasi

Iv Catheter no.22 No.I

∫ imm

R/ Chloramphenicol Tab mg 500 N0. XX

∫ 4 dd tab I

R/ Paracetamol Tab mg 500 N0. XV

∫ prn (3-4) dd tab I

Pro: Nn. M ( 21th)

Jenis obat:

1. Chlorampenicol : sebagai anti mikroba

Sediaan : 125 mg/5ml syrp → chemotrex

500mg, 250 mg/ kapsul

1000mg injeksi

Dosis : 3-4X sehari ( 50mg/kgBB/ hari)

Mekanisme : menghambat sintesis protein human. Kloramfenikol terikat

pada ribosom subunit 5os dan menghambat enzim peptidil transferase shg ikatan

peptida tdk dpt terbentuk pd sintesis protein kuman.

Efek samping : reaksi hematologik → depresi sumsum tulang, anemia

aplastik

Reaksi sal. Cerna→ mual,muntah, glositis. Diare

Syndrom gray→ dosis tinggi pada neonatos

Neuropati optik dan perifer

Interaksi obat : memperpanjang masa paruh eliminasi fenitoin, tolbutamid,

klorpopamid, warfarin.

Kontra indikasi : hamil, laktasi, trisemester ahkir, hipoksia

Kloramfenikol mampu menurunkan panas lebih cepat 3-5 hari

2. Ringer lactat

Mencegah dehidrasi, mencegah asidosis

Page 10: farmasi

Tambahan, ampisilin mampu membunuh carier s.thypii karena kloramphenikol inaktif

pada empedu maka kuman dalam empedu masih hidup sebagai carier.

3. Paracetamol

Menurunkan demam

Mengurangi nyeri

Mekanisme :

Mekanisme aksi utama dari parasetamol adalah hambatan terhadap enzim

siklooksigenase (COX: cyclooxigenase), dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa

obat ini lebih selektif menghambat COX-2. Meskipun mempunyai aktifitas antipiretik

dan analgesik, tetapi aktifitas anti-inflamasinya sangat lemah karena dibatasi beberapa

faktor, salah satunya adalah tingginya kadar peroksida dapa lokasi inflamasi. Hal lain,

karena selektifitas hambatannya pada COX-2, sehingga obat ini tidak menghambat

aktifitas tromboksan yang merupakan zat pembekuan darah.

DERMATITIS VENENATA (dermatitis kontk iritan)

Dermatitis kontak iritan adalah inflamasi pada kulit yang terjadi karena kulit telah

terpapar oleh bahan yang toksin atau iritatif ke kulit manusia, dan tidak disebabkan

reaksi alergi. Pada anak-anak, bahan iritan yang paling sering menyebabkan DKI adalah

popok bayi. Hal ini akan menyebabkan keadaan yang dinamakan ³diaper dermatitis´,

reaksi kulit di daerah yang terpapar popok bayi yang disebabkan kontak terlalu lama

dengan bahan kimia alami terdapat di air seni dan tinja. Selain itu dapat pula DKI terjadi

di sekitar mulut karena kulit terpapar dengan makanan bayi ataupun air liur. Pada orang

dewasa, DKI terjadi seringkali karena paparan sabun dan deterjen.

Efek dari dermatitis kontak bervariasi, mulai dari kemerahan yang ringan dan

hanya berlangsung sekejap sampai kepada pembengkakan hebat dan lepuhan kulit. Ruam

seringkali terdiri dari lepuhan kecil yang terasa gatal (vesikel). Pada awalnya ruam hanya

terbatas di daerah yang kontak langsung dengan alergen (zat penyebab terjadinya reaksi

alergi), tetapi selanjutnya ruam bisa menyebar. Ruam bisa sangat kecil (misalnya sebesar

lubang anting-anting) atau bisa menutupi area tubuh yang luas (misalnya dermatitis

karena pemakaian losyen badan).

Jika zat penyebab ruam tidak lagi digunakan, biasanya dalam beberapa hari

kemerahan akan menghilang. Lepuhan akan pecah dan mengeluarkan cairan serta

Page 11: farmasi

membentuk keropeng lalu mengering. Sisa-sisa sisik, gatal-gatal dan penebalan kulit

yang bersifat sementara, bisa berlangsung selama beberapa hari atau minggu.

Pengobatan

a. Hidrocortisone 1%

Lini pertama pengobatan sebagai antiinflamasi bersifat ringan

b. Dexamethason

Diberikan secara oral jika ada tanda perdangan berat

c. Siproheptadin (sedasi sedang)

Berisi AH1, antiserotonin

Sediaan : 4 mg

Indikasi : alergi ringan dan tidak terkomplikasi berupa urtikaria dengan

angioderma kulit

Mekanisme : mencegah degranulasi sel mast

Resep

R/ Hidrocortisone 1% cream tube No. I

∫ 2 dd I u.e

R/ Dexamethason tab mg 0,5 No. X

∫ 3 dd tab I

R/ Siproheptadin tab mg 4 No. X

∫ 3 dd tab I

Pro : Tn. D (30 tahun)

DERMATITIS ATOPI DENGAN EKZEMA

Definisi : peradangan kulit kronis dan residif disertai gatal berhubungan dengan atopi

UKK :

Bentuk infantil (2 bln-2 thn): lesi di muka,pipi, dahi. Eritem, papulavesikel miliar,

karena garukan terjadi erosi, ekskoriasi, krusta tidak jarang menjadi infeksi

Page 12: farmasi

Bentuk anak (3-11 tahun) : lesi kering, likenifikasi, batas tdk tegas, karna garukan ada

ekskoriasi meanjang dan krusta. Predileksi di lipat siku, lutut, leher, pergelangan

tangan, kaki

Bentuk remaja dan dewasa (12-30 tahun) : predileksi di muka (dahi, kelopak mata,

perioral), leher, dada bagian atas, lipat siku, lipat lutut, punggung tangan, biasanya

simetris. Gejala pruritus, likenifikasi, papul, ekskoriasi, krusta

Prinsip terapi:

Kortikosteroid topical dan oral sebagai antiradang, imunosupresan, antimitosis.

Kortikosteroid oral dipakai bila kelainan luas atau eksaserbasi akut.

Antihistamin I generasi non-sedatif : mengatasi gejala gatal-gatal dan kulit merah

karena menghambat degranulasi sel mast yang mengeluarkan histamine

Pengobatan topikal: pada bentuk bayi, kelainannya eksudatif, maka dikompres larutan

asam salisil 1/1000, setelah kering dilanjutkan krim hidrokortison 1% atau 2%. Pada

bentuk anak dan dewasa kelainannya bersifat kering maka menggunakan salep,

karena daya penetrasinya lebih baik. Salep kortikosteroid, bisa juga ditambah asam

salisil 3-5 % pada salep kortikosteroid untuk menambah daya penetrasinya.

Resep :

R/ Hidrocortisone 2,5% cream tube No. I

∫ u.e

R/ Metilprednisolon tab mg 4 No. V

∫ 1 dd tab I

R/ Loratadine tab mg 10 No. V

∫ 1 dd tab I

Pro : An. A (16 tahun)

Jenis obat:

1. Metilprednisolon (antiinflamasi)

Sediaan : 4 mg, 16 mg

Golongan kortikosteroid

Indikasi : dermatologic, endokrin, hematologic

Kontra indikasi : infeksi jamur sistemik

Efek samping : osteoporosis, katarak

Dosis : 4 – 8 mg/hari

2. Loratadine

Page 13: farmasi

Antihistamin non sedative golongan piperidin

Sediaan : 10 mg/tab; 5 mg/ml sirup

Pengobatatan simptomatis pada alergi rhinitis, urtikaria kronik, dan berbagai jenis

alergi kulit

Mekanisme : antihistamin menghambat reaksi alergi yang menghasilkan

histamine, serotonin, bradikinin, asam arakidonat yang akan diubah menjadi

prostaglandin

Dosis :dewasa : 10 mg/hari

Anak : 2-12 tahun : BB > 30 kg 10 mg/hari

BB < 30 kg 5 mg/hari

SYOK ANAFILAKTIK

Syok anafilaktik merupakan suaru resiko pemberian obat baik melalui suntikan atau

cara lain. Reaksi dapat berkembang menjadi suatu kegawatan berupa syok, gagal napas, henti

jantung dan kematian mendadak. Obat-obat yang sering memberikan reaksi anafilaktik

adalah golongan antibiotic, seperti penisilin, ampisilin, sefalosporin, tetrasiklin,

kloramfenikol, neomisin, sulfanamid, serum antitetanus, antirabies. Alergi terhadap gigitan

serangga, insulin, zat radiodiagnostik, obat bius, heparin maupun makanan seperti telur, susu,

kacang, ikan laut pun dapat menyebabkan reaksi anafilaktik.

Manifestasi Klinis

1. Reaksi local: urtikaria, edema setempat

2. Reaksi sistemik: reaksi timbul segera atau 30 menit setelah terpapar antigen

a. Ringan: mata bengkak, hidung tersumbat, gatal-gatal di kulit dan mukosa, bersin-

bersin, biasanya timbul 2 jam setelah terpapar allergen

b. Sedang: bronkospasme, edema laring, mual, muntah, biasa terjadi dalam 2 jam

setelah terpapar antigen

c. Berat: terjadi langsung setelah terpapar allergen bronkospasme, edema laring,

stridor, sesak napas, sianosis, disfagia, nyeri perut, diare, muntah-muntah, kejang,

hipotensi, aritmia jantung, henti jantung, koma

Contoh resep:

Cito!

Page 14: farmasi

R/ Adrenalin 0,1% inj amp No. II

Cum disposable syringe cc1 No. II

∫ imm

Pro : Ny. F ( 33th)

Jenis obat:

1. Adrenalin cepenetrin

Merupakan obat simpatomiometik → efek menyerupai efek yg di timbulkan untuk

susunan saraf simpatis.

Mekanisme :

Menstimuli β1 di jantung dan β2 di otot polos pembuluh darah skeletal muscle

( vasodilatasi)

Prinsip Terapi:

Injeksi epinefrin 0,3-0,5 ml untuk vasodilatator dan meningkatkan kerja jantung

Perlu pemberian 02 4-6 lt/menit untuk breathing.

Bila ada hipotensi, berikan IV dekstrose 5%/ RL/ NaCl 0,9%

RHINITIS ALERGI

Menurut WHO ARIA 2001, rhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-

bersin, rhinore, rasa gatal, dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang

diperantari oleh IgE.

Etiologi dari penyakit ini adalah adanya paparan dari alergen tertentu. Berdasar cara

masuknya alergen dapat dibagi menjadi alergen inhalan (debu rumah tangga, serpihan epitel

kulit binatang,dll), aleren ingestan (susu sapi, telur, coklat, kepiting, udang, kacang-kacangan,

dll.), alergen injektan (penisilin, sengatan lebah, dll), dan alergen kontaktan (bahan kosmetik,

perhiasan, dll)

Dahulu rhinitis alergi diklasifikasikan menjadi dua berdasar sifat berlangsungnya, yaitu:

Page 15: farmasi

a. Musiman (seasonal): terjadi di Negara 4 musim. Alergen penyebab spesifik, seperti

tepung sari (pollen) dan jamur.

b. Sepanjang tahun (perennial): gejala penyakit dapat timbul intermiten atau persisten, tanpa

ada variasi musim, sehingga dapat dijumpai sepanjang tahun.

Klasifikasi berdasarkan WHO adalah:

a. Intermitten (kadang-kadang): bila gejala muncul kurang dari 4 hari/minggu atau kurang

dari 4 minggu.

b. Persisten (menetap): bila gejala muncul lebih dari 4 hari/minggu dan lebih dari 4 minggu.

Gejala Klinis:

a. bersin lebih dari 5 kali dalam satu serangan

b. Rhinore yang encer, banyak, hidung tersumbat, lakrimasi

c. Bila penyakit telah berlangsung lama (> 2 tahun), ada bayangan gelap di bawah mata

(allergic shiner), allergic salute pada hidung, allergic crease.

d. sering disertai asma, urtikaria, eksem

e. pada rhinoskopi anterior didapatkan mukosa edema basah, pucat atau livid, disertai

banyak secret encer.

Pengobatan

Loratadin

Merupakan obat anti histamin 1 golongan piperidin.Reaksi anafilaksis dan reaksi alergi

refrakter terhadap pemberian AH1, karena bukan hanya histamin saja yang dilepaskan,

namun juga autokoid lainnya.Efektivitasnya bergantung beratnya gejala akibat

histamin.Loratadin merupakan anti histamin non sedatif.

Otrivin

Berisi Xylometazolin HCL yang termasuk dalam golongan adrenergik imidazolin alfa

2 agonis.Bekerja sebagai vasokonstriktor lokal pada mata dan lapisan mukosa hidung.

Becerfort

Page 16: farmasi

Berisi vitamin B plek, vitamin C 500mg,Vitamin E yang dapat meningkatkan

pertahanan tubuh.

Resep :

R/ Loratadine tab mg 10 No. VII

∫ 1 dd tab I

R/ Otrivin lag No. I

∫ 2 dd gtt I nasales

R/ Becefort tab No. VII

∫ 1 dd tab I

Pro : Tn. T (30 tahun)

SKABIES

Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabei, yang

termasuk dalam kelas Arachnida.Tungau ini berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat

dengan mikroskop atau bersifat mikroskopis. Penyakit ini mudah menular dari manusia ke

manusia , dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Scabies mudah menyebar baik secara

langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita maupun secara tak langsung melalui

baju, seprai, handuk, bantal, air, atau sisir yang pernah digunakan penderita dan belum

dibersihkan dan masih terdapat tungau Sarcoptesnya.Scabies menyebabkan rasa gatal pada

bagian kulit seperti sela-sela jari, siku, selangkangan.Scabies identik dengan penyakit anak

pondok.penyebabnya adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang buruk,

kurang gizi, dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara

langsung. Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang tinggal

bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh

Page 17: farmasi

pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang terserang scabies, karena apabila

dilakukan pengobatan secara individual maka akan mudah tertular kembali penyakit scabies.

Gejala klinis yang sering menyertai penderita adalah :

a. Gatal yang hebat terutama pada malam hari sebelum tidur.

b. Adanya tanda : papula (bintil), pustula (bintil bernanah), ekskoriasi (bekas garukan),

bekas-bekas lesi yang berwarna hitam.

c. Dengan bantuan loup (kaca pembesar), bisa dilihat adanya kunikulus atau lorong di atas

papula (vesikel atau plenthing/pustula).

Pengobatan:

Terapi topikal harus menjangkau seluruh tubuh kecuali kepala dan leher.Terapi yang efektif

termasuk penggunaan air panas dan dua kali pengolesan pada seluruh tubuh.

1. Permethrin 5% cream (scabimite).

Tampaknya paling aman sebagai pengobatan yang paling efektif untuk

skabies.Permethrin adalah pyrethroid sintetik yang dapat membunuh tungau yang

mempunyai toksisitas yang benar-benar rendah untuk manusia.Krim permethrin 5%

dalam bentuk dosis tunggal.

Cara penggunaan permethrin adalah dengan mengoleskan di belakang telinga dan

menyeluruh dari leher ke tapak kaki, terutama pada bagian lipatan-lipatan seperti sela-sela

jari tangan dan kaki, umbilicus, lipat paha, pantat, dan bagian bawah jari tangan dan

kaki.Penggunaannya selama 8-12 jam kemudian dicuci bersih-bersih.Jika belum sembuh,

obat digunakan 5 sampai 7 hari kemudian.

Pengobatan pada skabies krustosa sama dengan skabies klasik hanya perlu ditambahkan salep

keratolitik. Skabies subungual susah diobati. Bila didapatkan infeksi sekunder perlu diberikan

antibiotik sistemik.

Permethrin tidak boleh diberikan pada bayi kurang dari 2 bulan dan pada wanita hamil dan

menyusui karena dapat menimbulkan reaksi panas, eksaserbasi gatal, dan dermatitis kontak.

2. Malathion.

Page 18: farmasi

Malathion 0,5% dengan dasar air digunakan selama 24 jam. Pemberian berikutnya diberikan

beberapa hari kemudian.

3. Benzyl Benzoat 25%.

Tersedia dalam bentuk krim atau lotion 25%.Sebaiknya obat ini digunakan selama 24 jam,

kemudian digunakan lagi 1 minggu kemudian.Obat ini disapukan ke badan dari leher ke

bawah.Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi.Bila digunakan untuk bayi dan

anak-anak harus ditambahkan air 2-3 bagian.

4. Lindane 1% (gamma benzene heksaklorida).

Tersedia dalam bentuk cairan atau lotion, tidak berbau, tidak berwarna.Obat ini membunuh

kuta atau nimpa. Obat ini digunakan dengan cara menyapukan ke seluruh tubuh dari leher ke

bawah selama 12-24 jam kemudian dicuci bersih-bersihpada pagi hari. Jika belum membaik,

pengobatan diulang 1 minggu kemudian.Penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan

efek pada sistem saraf pusat.Pada bayi dan anak-anak bila digunakan berlebihan dapat

menimbulkan neurotoksisitas.Obat ini tidak aman digunakan untuk ibu menyusui, wanita

hamil, pasien dengan gangguan otak, dan pasien dengan riwayat kejang.

5. Monosulfiran.

Tersedia dalam bentuk lotion 25% yang sebelum digunakan harus ditambahkan 2-3 bagian air

dan digunakan setiap hati selama 2-3 hari.Selama dan segera setelah pengobatan penderita

tidak boleh minum alkohol karena dapat menyebabkan keringat yang berlebihan dan

takikardi.

6. Sulfur.

Dalam bentuk parafin lunak sulfur 10% secara umum aman dan efektif digunakan. Dalam

konsentrasi 2,5% dapat digunakan pada bayi. Obat ini digunakan pada malam hari selama 3

malam dan dicuci 24 jam kemudian. Obat aman digunakan buat wanita hamil dan menyusui.

7. Ivermectin.

Ivermectin adalah anti parasit.Sejak 1993, ivermectin diberikan oral dengan dosis 200

mikrogram/BB efektif sebagai antiskabies. Dosis yang lebih tinggi efektif diberikan terutama

Page 19: farmasi

untuk pasien yang imunosupresif seperti penderita AIDS. Ivermectin topikal seperti 1%

propilen glycol solution diteliti juga merupakan obat skabies yang cukup efektif.

8. Anti pruritus.

Rasa gatal pada skabies akan tetap ada sampai beberapa minggu setelah pemberian terapi.

Antihistamin sedatif bisa mengurangi rasa gatal.Tetapi kortikosteroid topikal atau sistemik

potensi rendah lebih efektif.Pada anak-anak dapat diberikan 1% krim hidrokortison. Pada

dewasa dapat diberikan krim triamsolon (0,1%). Untuk mengatasi gatal sebaiknya jangan

menggunakan steroid ataupun kortikosteroid karena dapat melemahkan imunitas dan

menciptakan penyakit baru maupun varian scabies yang lebih buruk.

Sistemik : R/ Interhistin tab mg 50 No. XIV

∫2 dd tab 1

Topikal : R/ Scabimite cream g 30 No. I

∫ ue (malam) 12 jam 1 minggu sekali

Pro : Tn. N (34 th)

URETRITIS GONORHEA

Definisi : akibat infeksi niesseria gonorrhoeae menginfeksi urethra, cervix, rectum.

Gejala : laki-laki:disuria, keluar secret nanah. Wanita : asimtomatis, hemtouri,nyeri perut

bawah

Terapi utama :

• Ciprofloxacin 500mg dan ofloxasin 400mg

• Doksisiklin 2 x 100 mg selama 7 hari

Contoh resep : R/ cefixime tab 100mg No IV

Page 20: farmasi

S haustus

R/ doxicycilin tab mg 100 No. XIV

S 2 dd tab 1

R/ asam mefenamat tab mg 500 no XXI

S 3 dd tab 1

Jenis obat:

1. cefixime (Golongan Sefalosporin)

• Sediaan : 100 mg, 50 mg tab

• Obat terpilih :sefriakson, fluorokuinolon oral, setiksin.

• Paten : trixim (100mg), verhicet (50mg, 100mg), tocet, taxime (100mg,

200mg/kapsul, 125 mg/ 5ml)

• Mekanisme: kurang aktif terhadap kokus gram (+) disbanding kan dengan generasi

pertama tetap jauh lebih aktif terhadap Enterobacteriaceae, termasuk strain penghasil

penisilin.

• Dosisi: kapsul dewasa dan anak-anak>30kg: 50-100 mg 2x sehari.

2. doxicyclin

• Golongan tetrasiklin (spectrum luas)

• Sediaan : 100 mg, 50 mg

Paten : interdoxin

• Indikasi : infeksi gram (+/-), klamidia, ricketsia, brusela

• Mekanisme : hambatan sintesis protein bakteri pada ribosomnyaterjadi 2 proses dalam

masuknya antibiotic kedalam ribosom bakteri gram (-).

1. difusi pasif melalui kanal hidrofilik

Page 21: farmasi

2. system transfer aktif.

Ambiotik berikatan dengan ribosom 30s reversible dan mencegah ikatan tRNA aminoasil

pada kompleks mRNA-ribosom mencegah perpanjangan rantai peptide yang sedang

tumbuh sintesis protein terhambat.

3. Asam Mefenamat

• Analgesik, antiinflamasi

• Terikat kuat dengan protein plasma

• Dosis 2-3 x 250-500mg/hari

• Mekanisme: berperan mensensitisasi resepror nyeri, histamine, brakidin sebagai

mediator merangsang nyeri.

• Efeksamping: biritasi lambung, mual, muntah, diare.

DENGUE HAEMORAGIC FEVER

Demam Dengue atau Dengue Haemorragic Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang

disebabkan oleh virus Dengue Famili Flaviviridae,dengan genusnya adalah flaviirus. Virus

ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4.

Fenomena patologis yang utama pada penderita DHF adalah meningkatnya permeabilitas

dinding kapiler yang mengakibatkan terjadinya perembesan plasma ke ruang ekstra seluler.

Hal pertama yang terjadi stelah virus masuk ke dalam tubuh adalah viremia yang

mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal

diseluruh tubuh, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit (petekie)

A. Kriteria Klinis

Page 22: farmasi

1. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus selama 2 – 7

hari.

2. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan : Uji tourniquet positif Retekia,

ekomosis, epitaksis, perdarahan gusi. Hemetamesis dan atau melena.

3. Pembesaran hati

4. Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan

tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.

B. Kriteria Laboratoris

1. Trombositopenia (100.000 sel/ mm3 atau kurang)

2. Hemokonsentrasi peningkatan hematoksit 20% atau lebih

Medikamentosa yang bersifat simptomatis :

1. Untuk hiperpireksia dapat diberikan kompres es di kepala, ketiak, inguinal.

2. Antipiretik sebaiknya dari asetaminofen, eukinin atau dipiron.

3. Antibiotik diberikan jika ada infeksi sekunder.

Cairan pengganti :

1. Larutan fisiologis NaCl

2. Larutan Isotonis ringer laktat

3. Glukosa 5%

4. Ringer asetat

Paracetamol : Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik and antipiretik yang

populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, dan

demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma dan flu. Mekanisme

aksi utama dari parasetamol adalah hambatan terhadap enzim siklooksigenase (COX:

cyclooxigenase), dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat ini lebih selektif

menghambat COX-2.

Page 23: farmasi

Contoh Resep

R/ Asetaminofen tab mg 500 No. XII

S 3 dd tab I

R/ Inf Ringer Lactat flab No. VIII

abocath no. 22 No. I

Infus Set No. I

S imm

Pro : Tn. X ( 14 th )

KONJUNGTIVITIS

Definisi : peradangan pada konjungtiva

Bakteri : mata merah, bengkak, dan berair (infeksi konjungtiva) , sekret mata lengket

(purulen)

Virus : mata merah, sekret wattery

Alergi : mata merah, gatal

R/ Gentamycin 0,3% guttae ophtalmic fl No.I

S 6 dd gtt I-II ODS

Pro : Tn.B (31th)

Page 24: farmasi

Golongan aminoglikosid (untuk basil gram (-) aerob)

Mekanisme:

o Aminoglikosid + ribosom : menghambat sintesis protein

o Mempercepat transpor aminoglikosid ke dalam sel kerusakan membran

sitoplasma kematian sel / terjadi misreading kode genetik hambat

sintesis protein.

o Bakterisid cepat

o Antimikroba spektrum luas

o Paten : Genoint tetes mata

o Dosis : 1-2 tetes tiap 4 jam

o Sediaan 5 ml.

Atau

R/ Cendoxitrol guttae ophtalmic fl No.I

S 3 dd gtt I ODS

Pro : Tn.C (32th)

Kandungan:

o Dexamethasone 0,1%

o Neomisin sulfat 3,5 mg/ml

o Polimiksin sulfat 6000 UI

Mengobati infeksi mata yang meradang, konjungtivitis akut/kronis tidak bernanah,

blefarokonjungtivitis dan keratokonjungtivitis. Juga berfungsi untuk pencegahan

infeksi.

GLAUKOMA

Definisi

Glaukoma adalah kelainan mata yang terjadi akibat peningkatan tekanan intraokular

(TIO) diatas 21 mmHg. Keadaan ini secara progresif dapat menyebabkan kerusakan papil

saraf optik dan kelainan lapang pandang hingga kebutaan.

Etiologi

Page 25: farmasi

Mata dengan segmen anterior yang kecil dan sumbu aksial yang pendek dengan bilik

mata depan yang dangkal, bersamaan dengan meningkatnya usia, lensa membesar sehingga

dapat terjadi kotak irido-lentikular meningkat. Jika pupil mid-dilatasi akan terjadi aposisi iris-

lensa yang maksimal, blok pupil, bombans iris→ terjadi kontak iris dengan trabekula

meshwork→ sudut irido-kornealis menutup sehingga aliran hambatan pengeluaran cairan

akuous lewat trabekular meshwork → maka terjadilah peningkatan tekanan intra ocular.

Klasifikasi

Jenis glaukoma yang paling sering ditemukan adalah glaukoma segi bilik terbuka

(glaukoma simplek). Pada bentuk ini pengeluaran cairan dari ruang mata depan sangat

lambat, meskipun saluran keluar di segi bilik tidak tersumbat. Hal ini bisa dilihat pada

pemeriksaan mata. Gangguan ini disebabkan oleh kelainan bagian depan saraf mata, biasanya

timbul di keluarga dan seringkali pada penderita diabetes atau miopi, yang dapat ditangani

dengan pengobatan atau melalui pembedahan mikro. Bagi bentuk glaucoma yang salurannya

tersumbat, yakni glaukoma segi bilik tertutup, juga dapat dilakukan pengobatan atau

penyinaran dengan laser guna membuat lubang pada iris untuk mengatasi penyumbatan

tersebut.

Glaukoma sudut terbuka

Pengobatan dengan obat-obatan (Perdami):

1. Miotik :

Pilokarpin 2-4%, 3-6x 1 tetes sehari (membesarkan pengeluaran cairan mata-outflow)

Eserin ¼-1%, 3-6x 1 tetes sehari (membesarkan pengeluaran cairan mata-outflow)

2. Simpatomimetik

Epinefrin 0,5-2%, 1-2 x 1 tetes sehari (menghambat produksi akuos humor)

3. Beta blocker

Timolol maleate 0,25-0,50%, 1-2x tetes sehari (menghambat produksi akuos humor)

4. Carbonik anhidrase inhibitor

Asetazolamid 250 mg, 4 kali 1 tablet (menghambat produksi akuos humor)

Pengobatan biasanya dimulai dengan obat penghambat adrenergic-beta topikal

kecuali apabila terdapat kontraindikasi pemakainya. Epinefrin dan pilokarpin merupakan

pilihan utama. Manfaat kombinasi masih diperdebatkan. Kombinasi penghambat beta dan

pilokarpin jelas bermanfaat. Asetazolamid oral biasanya diberikan hanya setelah terapi

Page 26: farmasi

topikal dan laser trabekulopasti telah dilakukan atau dalam penatalaksanaaan jangka

panjang, pasien tidak dapat dioperasi (Oftalmologi Umum).

Glaukoma sudut tertutup

Terapi pada awalnya ditujukan untuk menurunkan tekanan intraokular. Asetazolamid

intravena dan oral ditambah dengan obat hiperosmotik dan penghambat beta topikal biasanya

akan menurunkan tekanan intraocular. Kemudian dapat digunakan pilokarpin 4% secara

intensif mis 1 tetes setiap 15 menit selama 1-2 jam. Epinefrin jangan digunakan karena obat

ini dapat meningkatkan penutupan sudut. Steroid topikal dalam dosis tinggi mungkin

bermanfaat untuk menurunkan kerusakan iris dan jalinan trabekular. Mungkin diperlukan

analgesik sistemik (Oftalmologi Umum).

Penulisan resep :

R/ Cendo carpin 4% gtt opht fl No I

S 4 dd gtt I OD et OS

R/ Cendo timolol 0,5% gtt opht fl No I

S 2 dd gtt I OD et OS

R/ Diamox tab mg 250 No XLV

S 3 dd tab I

R/ Aspar K tab mg 300 No XLV

S 3 dd tab I

Pro : Tn A (55 th)

URTIKARIA

Definisi: reaksi vaskular di kulit akibat bermacam-macam sebab, biasanya ditandai dengan

edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan

kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo. Keluhan

Page 27: farmasi

subyektif biasanya gatal, rasa tersengat atau tertusuk. Urtikaria juga kadang dikenal sebagai

hives, nettle rash, buduran, kaligata. 

Klasifikasi

Berdasarkan lamanya serangan berlangsung

Urtikaria akut, bila serangan berlangsung kurang dari 6 minggu, atau berlangsung

selama 4 minggu tetapi timbul setiap hari.

Urtikaria kronik, bila serangan lebih dari 6 minggu.

Berdasarkan morfologi klinis

Urtikaria papular bila berbentuk papul.

Urtikaria gutata bila besarnya sebesar tetesan air.

Urtikaria girata bila ukuran besar.

Berdasarkan luas dan dalamnya jaringan terkena

Urtikaria lokal

Urtikaria generalisata

Angioedema

Berdasarkan penyebab dan mekanisme terjadi urtikaria

Urtikaria imunologik

1. Bergantung pada IgE (reaksi alergik tipe I)

2. Ikut sertanya komplemen

3. Reaksi alergi tipe IV

Urtikaria nonimunologik

1. Langsung memacu sel mas, sehingga terjadi pelepasan mediator. (misalnya obat

golongan opiat dan bahan kontras)

2. Bahan yang menyebabkan perubahan metabolisme asam arakidonat (misalnya

aspirin, obat anti inflamasi non-steroid)

3. Trauma fisik, misalnya dermografisme, rangsangan dingin, panas atau sinar, dan

bahan kolinergik.

Urtikaria Idiopatik : Urtikaria yang tidak jelas penyebab dan mekanismenya.

Contoh resep :

R/ Prednison tab mg 5 No. X

S 3 dd tab I

Page 28: farmasi

R/ Astemizol tab mg 10 No VI

S 2 dd tab I a.c

Pro : Sdri S (23th)

Jenis obat:

1. Prednison

Kasus urtikaris akut atau kronik AH tidak berespon

Prednisone diubah jadi prednisolone untuk menghasilkan efek

Sediaan : 5 mg

Indikasi : keadaan alergi peradangan

Efek samping : osteoporosis, hiperglikemi, hipertensi

Dosis : 0.5 – 1 mg / Kg BB / hari tapering off 10-15 hari

Kontraindikasi : urtikaria kronik

Anti inflamasi : menghambat fenomena inflamasi :

- Dilatasi kapiler

- Migrasi : leukosit ke tempat radang dan aktivitas fagositosis

Prednisone : mengurangi permeabilitas kapiler.

2. Astemizol

Anti histamine 1 non sedative generasi II

Dalam keadaan lambung kosong

Sediaan : 10 mg

Mekanisme ;

- Menghambat histamine pada pembuluh darah, bronkus, dan macam-macam

otot polos

- Rx : hipersensitivitas

- Menghambat peningkatan permeabilitas kapiler dan edema akibat histamine

TUBERKULOSIS PARU

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini berbentuk batang dan mempunyai sifat khusus yaitu

Page 29: farmasi

tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut sebagai Basil Tahan Asam

(BTA).

Gejala Klinis

a. Demam

b. Batuk

c. Sesak Nafas

d. Nyeri Dada

e. Malaise

f. Penurunan berat badan

g. Berkeringat malam

Resep

R/ Isoniazid tab mg 300 No. VII

ʃ 1 dd tab I

R/ Rifampisin tab mg 450 No. VII

ʃ 1 dd tab I 1h a.c

R/ Pirazinamid tab mg 250 No. XIV

ʃ 1 dd tab II

R/ Etambutol tab mg 250 No. XIV

ʃ 1 dd tab II

Pro : Tn. H (39 th)

1. Isoniazid

Isoniazid secara in vitro bersifat tuberkulostatik dan tuberkulosid.

Mekanisme kerja : menghambat biosintesis asam mikolat, yaitu unsur penting

penyusun dinding sel bakteri dan menghilangkan sifat tahan asam dari bakteri dan

menurunkan kadar lemak terekstraksi methanol yang dihasilkan oleh bakteri

Dosis dewasa 5-10 mg/kgBB/hari maksimal 300mg/hari

Sediaan : tablet 50, 100, 300, 400 mg, dan sirup 10 mg/ml

2. Rifampicin

Rifampicin secara in vitro menghambat pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis.

Page 30: farmasi

Mekanisme kerja : menghambat DNA-dependent RNA polymerase dari bakteri, aktif

pada bakteri yang sedang aktif membelah

Dosis : Dewasa <50 kg : 450 mg/hari, Dewasa >50 kg : 600 mg/hari

Sediaan : 150 mg, 300 mg (kapsul) ; 150 mg, 600 mg (tablet) ; 100 mg/ ml (suspensi)

3. Pirazinamid

Pirazinamid memiliki efek tuberkulostatik dengan mekanisme hidrolisis oleh enzim

pirazinamidase menjadi asam pirazinoat.

Dosis 20-35 mg/kgBB/ hari, maksimal 3g/hari

Sediaan : tablet 250 mg dan 500 mg

4. Etambutol

Etambutol menekan pertumbuhan kuman yang telah resisten terhadap isoniazid dan

streptomicin.

Mekanisme kerja etambutol : menghambat pembentukan metabolit sel yang

menyebabkan kematian sel

Dosis 20-35 mg/kgBB/hari

Sediaan : tablet250 mg dan 500 mg

TETANUS

Definisi : Tetanus adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh eksotoxin yang

dihasilkan oleh Clostridium tetani yang ditandai dengan peningkatan kekakuan umum dan

kejang-kejang otot rangka.

Gejala klinis :

Badan kaku dengan opistotonus

Tungkai dalam ekstensi

Lengan kaku dengan tangan mengepal

Gejalanya berupa spasme persisten pada kelompok otot dekat luka yang

terkontaminasi.

Nervus terganggu : III, IV, VII, IX, X dan XII. 

Tujuan penatalaksanaan medikamentosa

1. Mengeliminasi produksi toksin

2. Menetralisir toksin

3. Mengontrol manifestasi penyakit

Page 31: farmasi

Resep

R/ Diazepam inj amp no. IV

Cum disposable syringe cc 3 No. IV

ʃ imm

R/ Penicillin G procain inj 3 juta IU No. I

Cum disposable syringe cc 1 No. I

ʃ imm

R/ Antitetanus serum inj 20.000 IU vial No. V

Cum disposable syringe cc 10 No. I

ʃ imm

Pro : Tn. J (35 th)

1. Mengeliminasi produksi toksin

Penisilin G procain. Obat pilihannya adalah Penisilin G, dengan sediaan 1 ml = 600.000 IU

dan 2 ml = 120.000 IU. Diberikan secara IM 200.000 IU – 2 juta IU diencerkan menjadi 100

ribu – 300 ribu IU/ml. Peocain berfungsi sebagai depo sehingga antibiotic bekerja lebih

lama.

2. Menetralisir toksin

Antitetanus serum. Tetanus immune globulin (TIG) direkomendasikan dalam terapi tetanus,

yaitu mneghilangkan toksin bebas, namun tidak dapat mempengaruhi toksin yang telah

terikat di akhiran saraf. Dosis yang dianjurkan adalah 3000-6000 selama 5 hari berturut-turut

diberikan secara IM.

3. Mengontrol manifestasi penyakit

Diazepam. Diazepam dapat juga menurunkan kecemasan, menghasilkan sedasi, dan

melemaskan otot. Efek antikonvulsif diazepam cepat, efek sedasi lama, dan efek muslcle

relaxan lama. Kerja diazepam adalah meningkatkan kerja GABA di SSP sehingga

mengurangi nyeri spasme otot. Sediaan : 5 mg/ml atau 10mg/2ml.

EPILEPSI

Epilepsi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai oleh adanya bangkitan

(seizure) yang terjadi secara berulang sebagai akibat dari adanya gangguan fungsi otak secara

Page 32: farmasi

intermiten, yang disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal dan berlebihan pada neuron-

neuron secara paroksismal yang disebabkan oleh beberapa etiologi.

Dalam farmakoterapi, terdapat prinsip-prinsip penatalaksanaan untuk epilepsi yakni,

1. Terapi dimulai dengan monoterapi, dimulai dari dosis rendah dan dinaikan secara

bertahap samapai dengan dosis efektif tercapai atau timbul efek samping obat.

2. Apabila dengan penggunakan OAE dosis maksimum tidak dapat mengontrol bangkitan,

maka ditambahkan OAE kedua dimana bila sudah mencapai dosis terapi, maka OAE

pertama dosisnya diturunkan secara perlahan.

3. Adapun penambahan OAE ketiga baru diberikan setelah terbukti bangkitan tidak

terkontrol dengan pemberian OAE pertama dan kedua.

Resep

R/ Diazepam inj mg 10 amp no. I

Cum disposable syringe cc 3 No. I

ʃ imm

R/ Fenitoin Na cap mg 100 No. XXI

ʃ 3 dd cap I

R/ Karbamezepin tab mg 200 No. X

ʃ 2 dd tab I

Pro : Ny. M (27 th)

 

 

1. Benzodiazepin

Benzodiazepin yang terikat pada reseptor GABA (gamma-aminobutyric acid) akan

meningkatkan kerja GABA. Pengikatan GABA pada reseptornya akan menyebabkan

pembukaan kanal klorida (Cl-). Pembukaan kanal tsb memungkinkan masuknya ion Cl

melewati membran sel syaraf dan akan meningkatkan potensial elektrik sepanjang

membran sel. Keadaan ini menyebabkan sel sukar tereksitasi (potensial istirahat).

Aktivitas ke reseptor GABA memberikan keadaan potensiao istirahat (efek penenangan).

Efek depresi SSP benzodiazepin meliputi : ansiolitik, relaksan otot, antiamnesia,

antikonvulsan, dan sedatif. Dosis benzodiazepin untuk anak usia 2-5 tahun 0,5 mg/kg,

Page 33: farmasi

anak usia 6-11 tahun 0,3 mg/kg, anak usia 12 tahun atau lebih 0,2 mg/kg (11), dan dewasa

4-40 mg/hari. Saat status epileptikus : 0,2 mg/kgBB kecepatan 5gr/menit IV lambat, bila

perlu diulang 15-20 menit, dosis maksimal 20-30 mg. Sediaan : 10mg/ml injeksi

2. Fenitoin

Fenitoin adalah suatu antikonvulsan hidantoin yang strukturnya mirip dengan

barbiturat tetapi lebih lemah keasamannya sehingga lebih sukar larut dalam air. Fenitoin

efektif mengurangi frekuensi dan keparahan kejang, tanpa menyebabkan depresi SSP.

Mekanisme kerja fenitoin : Mempengaruhi perubahan fungsi membran saraf, misal pada

pengaturan perubahan voltase yang diatur melalui kanal ion. Fenitoin dan karbamazepin

memblok kanal Na pada saraf sehingga dapat mereduksi perulangan potensial aksi yang

sangat berguna untuk mengontrol serangan tonik-klonik. Dosis awal penggunaan fenitoin

5 mg/kg/hari dan dosis pemeliharaan 20 mg/kg/hari tiap 6  jam.

3. Karbamazepin

Karbamazepin merupakan obat pilihan pertama pada epilepsi karena efek sampingnya

rendah dan tidak banyak mempengaruhi fungsi kognitif dan perilaku (behaviour).

Karbamazepin bekerja dengan memblok sodium channel konduktan pada neuron, bekerja

juga pada reseptor NMDA, monoamine dan asetilkolin. Dosis awal anak : 15-25

mg/kgBB/hari, dewasa 1000-2000 mg/hari ; Maintenance anak 400-800 mg/hari, dewasa

800-1000 mg/hari. Sediaan 200 mg/tab.

ECZEMA

Dermatitis atopi (Eczema) merupakan suatu kondisi peradangan dari kulit yang tidak

diketahui penyebabnya dan secara primer terjadi pada bayi dan anak-anak. Penyakit ini

secara khas timbul pada orang-orang dengan riwayat atopi dalam keluarga ataupun atopi pada

orang itu sendiri.

Gejala dan tanda dermatitis atopi :

1. rasa gatal yang hebat.

2. kulit kering dan menebal (likenifikasi) disertai inflamasi dan eksudasi yang dapat kambuh

sewaktu-waktu.

3. Lesi eczematous

4. Jika kronis kulit menebal, bersisik, dan kehitaman.

Page 34: farmasi

Tujuan utama penatalaksanaan medikamentosa dari eczema adalah :

1. Memberikan kelembaban pada kulit,

2. Mengurangi dan menghilangkan gatal,

3. Manajemen inflamasi pada lesi eczematous.

Resep

R/ Hydrocortisone 2% cream tube No. I

ʃ ue

R/ Loratadine tab mg 10 No. V

ʃ 1 dd tab I

Pro : Tn. F (28 th)

1. Hydrocortisone

Golongan kortikosteroid lemah

Memiliki pootensi kecil sehingga tidak terlalu besar efeknya.

Mekanisme kerja : mengurangi sintesis prostaglandin dan leukotrien yang diakibatkan

oleh aktivasi fosfolipase A2 dengan mengurangi jumlah enzim yang tersedia untuk

memprtoduksi prostaglandin

Indikasi : Eczema, radang, dan penyakit kulit karena alergi

Sediaan : 40 mg; 25mg/g cream

2. Loratadine

Antihistamin non sedative golongan piperidin

Pengobatan simptomatis pada berbagai jenis alergi

Mekanisme kerja : Antihistamin meghambat reaksi alergi yang menghasilkan

histamine, serotonin, bradikinin, asam arakidonat yang akan diubah menjadi

prostaglandin.

Dosis : Dewasa 10 mg/hari; anak-anak BB < 30 5 mg/hari

Sediaan : 10 mg/tab atau syrup 5mg/ml

FARINGITIS

Definis :

Page 35: farmasi

Suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau hulu kerongkongan

(pharynx). Kadang disebut juga radang tenggorok. Radang ini disebabkan oleh viruss atau

kuman akibat daya tahan yang lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila

terkena kuman. Kadangkala makan- makanan yang sehat dengan buah – buahan disertai

vitamin dapat membantu. Gejala radang tenggorokan seringkali merupakan tanda penyakit

flu atau pilek.

Klasifikasi :

- Faringitis akut, radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan

kadang disertai demam dan batuk

- Faringitis kronis, radang tenggorok yang berlangsung dalam waktu lama, biasanya

tidak disertai nyeri menelan, hanya berupa rasa mengganjal di tenggorok.

Contoh resep :

R/ amoxicillin tab mg 500 no X

S 3dd tab 1

R/ Paracetamol tab mg 500 no X

S prn (1-3) dd tab 1 agrediente febre

Jenis obat :

1. amoxicillin

o Antibiotik beta lactam golongan penisilin

o Menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding

mikroba. Obat + PBD kuman > menghambat sintesis dinding sel kuman karena

proses transpeptidasi antara rantai peptidoglikan terganggu > terjadi aktivasi

enzim proteolitik pada dinding sel

Otitis Media Std Hiperemis

Definisi :

Page 36: farmasi

Otitis merupakan radang telinga yang ditandai dengan rasa nyeri, demam ,

hilangnya pendengaran, tinitus, dan vertigo. Otitis media adalah infeksi atau

inflamasi di telinga tengah oleh bakteri atau virus. Seringkali terjadi pada anak –

anak.

Etiologi :

Penyebab utama otitis media akut adalah masuknya bakteri patogenik kedalam

telinga tengah yang normalnya steril. Biasanya merupakan komplikasi dari infeksi

saluran pernapasan atas. Bakteri yang umum ditemukan sebagai organisme

penyebab adalah Streptococcus pneumonia, Haemophylus influenza, Streptococcus

pyogenes.

Klasifikasi stadium :

o Std oklusi tuba eustachius

o Std hiperemis

o Std supurasi

o Std perforasi

o Std resolusi

Contoh resep :

R/ Amoxicillin tab mg 500 no X

S 3 dd tab 1

R/ Paracetamol tab mg 500 no X

S prn (1-3) dd tab 1 agrediente febre

Terapi :

o Diberikan antibiotik, antipiretik dan analgesik.

o Bila membran timpani sudah terlihat hiperemis sebaiknya dilakukan miringotomi

Hipertiroid

Page 37: farmasi

DEFINISI

Kelainan glandula tyroid dapat berupa gangguan fungsi seperti tirotosikosis atau

perubahan susunan kelenjar dan morfologinya, seperti penyakit tyroid noduler. Berdasarkan

patologinya, pembesaran tyroid umumnya disebut struma.1

Perlu dibedakan antara pengertian tirotoksikosis dengan hipertiroidisme. Tirotoksikosis ialah

manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi. Hipertiroidisme

adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang hiperaktif

ETIOLOGI

1. Hipertiroidisme primer : penyakit Graves, struma multinodosa toksik, adenoma

toksik, metastasis karsinoma tiroid fungsional, struma ovarii, mutasi reseptor TSH,

obat kelebihan yodium (fenomena Jod Basedow).2

2. Tiroiditis silent, destruksi tiroid (tanpa amiodarone, radiasi, infark adenoma), asupan

hormon tiroid yang berlebihan (tirotoksikosis factitia)2

3. Hipertiroidisme sekunder: adenoma hipofisis yang mensekresi TSH, sindrom

resistensi hormon tiroid, tumor yang mensekresi HCG, tirotoksikosis gestasional2

Contoh resep

R / Methimazole tab mg 10 No XC

S 3 dd tab I

R/ Propanolol tab mg 10 No. XXI

S 3 dd tab I

R/ Captopril tab mg 12,5 No. XVI

S 2 dd tab I a c

Mekanisme Kerja :

1.Obat anti tiroid

Page 38: farmasi

Obat antitiroid dianjurkan sebagai terapi awal untuk toksikosis pada semua pasien

dengan grave disease serta digunakan selama 1-2 tahun dan kemudian dikurangi

secara perlahan-lahan. Indikasi pemberian OAT adalah :

Sebagai terapi yang bertujuan memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi

yang menetap, pada pasien – pasien muda dengan struma ringan sampai

sedang dan tirotoksikosis

Sebagai obat untuk kontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau

sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.

Sebagai persiapan untuk tiroidektomi

Untuk pengobatan pada pasien hamil

Pasien dengan krisis tiroid

Obat antitiroid tersebut berfungsi menghambat organifikasi iodida dan proses

berpasangan iodotirosin untuk membentuk T3 dan T4. PTU juga menghambat

perubahan T4 menjadi T3 di perifer dengan dosis 300-600 mg/hari secara oral dalam 3-

4 dosis terbagi. Efek samping pengobatan yang utama adalah agranulositosis, yang

terjadi sebagai suatu reaksi idiosinkrasi pada 0,2-0,5% pasien yang diterapi.

Komplikasi ini terjadi dengan awitan yang cepat, tidak dapat diramalkan dengan lewat

pemantauan hitung darah putih, dan bersifat reversibel bila obat dihentikan.

2. Antagonis adrenergik-beta

Digunakan untuk mengendalikan tanda-tanda dan gejala hipermetabolik (takikardi, tremor,

palpitasi). Antagonis-beta yang paling sering digunakan adalah propranolol, yang biasanya

diberikan secara oral dengan dosis 80-180 mg per hari dalam 3-4 dosis terbagi

FLUOR ALBUS

Definisi : cairan kental dari vagina yang terasa gatal, panas atau perih, dan kadang berbau.

Etiologi : e. albicans.

Contoh resep : R/ Nystatin tab vag No. VII

Page 39: farmasi

S u.c

R/ Metronidazole tab mg 500 No. XIV

S 2 dd tab I

Pro : Ny. A (38th)

Jenis obat:

1. Nystatin

Sediaan : 100.000 UI/tab vag, 100.000 UI/ ml suspense.

Mekanisme:

- Menghambat pertumbuhan berbagai jamur dan ragi tetapi tidak aktif terhadap

bekteri, protozoa, virus.

- Hanya akan diikat oleh jamur atau ragi yg sensitive. Aktivasi antifungi tergantung

adanya ikatan pada membrane jamur atau ragi terutama ergosterol perubahan

permeabilitas membrane sel sel kehilangan molekul kecil.

Indikasi : kandidiasis oral, usus, vagina, kulit.

Perhatian: kehamilan dan menyusui.

Dosis :

- Oral : dewasa dan anak >100.000UI p.c 4x1 untuk 7 hari

- Vagina: 1-2 ovula hora somni (2 mg)

Efek samping : muntah, diare : dosis tinggi.

Paten : candistin, cazetin, decastatin, enystatin.

b.Metronidazol

Sediaan : tablet 500 mg, 250 mg; infuse 0,5%/100ml.

Paten : myragil.

Mekanisme : aktifasi bakteri anaerob amubisi yg bekerja pada lumen usus dan

jaringan memiliki efek trikomoniasid dan efektif juga thd giardia lambia.

Dosis:

- Amobiasis : 3x750 mg selama 5-10 hari; anak 35-40mg/kgBB dalam 3 dosis

selama 10 hari.

- Infeksi bakteri anaerob: dewasa: 7,5 mg/kgBB tiap 6 jam (500mg dg BB 70kg);

max 4gr/hari selama 7-10 hari.

Atau : R/ Flagystatin ovula No III

S 1 dd ovula 1 per vag h.s

R/ Cetirizin tab mg 10 No. Vii

S I dd tab I

Page 40: farmasi

Pro: Ny. E (33th)

o Flagystatin : metronidazol 500 mg+nystatin 100.000 UI

o Cetirizin : antihistamin sedative mengurangi gatal

INFEKSI SALURAN KEMIH

Definisi: infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. ISK merupakan kasus yang sering

terjadi dalam dunia kedokteran. Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk

buangan, biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau

ginjal dan berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah

infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari

ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa: anyang-anyangen). Tidak semua ISK

menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis.

Gejala ISK:

Penderita ISK mungkin mengeluhkan hal-hal berikut:

Sakit pada saat atau setelah kencing.

Anyang-anyangan (ingin kencing, tetapi tidak ada atau sedikit air seni yang keluar).

Warna air seni kental/pekat seperti air teh, kadang kemerahan bila ada darah.

Nyeri pada pinggang.

Demam atau menggigil, yang dapat menandakan infeksi telah mencapai ginjal (diiringi

rasa nyeri di sisi bawah belakang rusuk, mual atau muntah).

Klasifikasi ISK :

1. Berdasarkan etiologi

a. Primer

b. Sekunder

2. Berdasarkan lokasi

a. ISK atas

- Demam

- Menggigil

- Kram, muntah

- Nyeri punggung

b. ISK bawah

- Nyeri suprapubik

Page 41: farmasi

- Disuria

- Polikisuria

- Nokturia

- Hematuria

Contoh resep : R/ Bactrim tab No. X

S 2 dd tab II

R/ Paracetamol tab No. X

S prn (1-3) dd tab I

Pro : Ny. B (32th)

Jenis Obat:

1. Bactrim

Kandungan : Cotrimoxazole (Sulfametoxazole 400 mg dan trimetropim 80 mg)

Mekanisme :

- Menghambat reaksi enzimatik obligat pada 2 tahap yang berurutan pada mikroba

sehingga kombinasi sulfametoxazole dan trimetoprim memberikan efek sinergis.

- Sulfametoxazole : menghambat masuknya molekul PABA ke dalam molekul

asam folat.

- Trimetoprim : menghambat terjadinya reduksi dari dihidrofolat menjadi

tetrahidrofolat yang penting untuk reaksi pemindahan satu atom C seperti pada

pembentukan basa purin dan asam amino.

Lama terapi : 10 – 14 hari untuk laki-laki, 7 – 10 hari untuk perempuan.

2. Paracetamol

Mekanisme aksi utama dari parasetamol adalah hambatan terhadap enzim siklooksigenase

(COX: cyclooxigenase), dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat ini lebih selektif

menghambat COX-2. Meskipun mempunyai aktifitas antipiretik dan analgesik, tetapi

aktifitas anti-inflamasinya sangat lemah karena dibatasi beberapa faktor, salah satunya

adalah tingginya kadar peroksida dapa lokasi inflamasi. Hal lain, karena selektifitas

hambatannya pada COX-2, sehingga obat ini tidak menghambat aktifitas tromboksan

yang merupakan zat pembekuan darah.

STOMATITIS

Definisi: radang pada selaput lendir/mukosa dalam rongga mulut seperti pipi, gusi, bibir,

lidah, langit-langit.

Page 42: farmasi

Etiologi: bisa berasal dari keadaan dalam mulut atau bagian dari penyakit sistemik.

Contoh resep : R/ Betadine gargle lag No. I

S 3 dd garg I m et v

R/ FG Troches tab Ni. V

S 1 dd tab I

R/ Becefort tab No. V

S 1 dd tab I

Pro : Nn. K (23 th)

Jenis Obat:

1. Betadine gargle

Antiseptic : membunuh mikroorganisme pada jaringan hidup.

Kandungan : periodone iodine , sebagai obat kumur, antiseptic di permukaan kulit dan

membrane mukosa.

Paten : Scansepta

Indikasi : stomatitis, gingivitis, periodontitis, antibiotic dalam tubuh

Dosis : kumur selama ½ - 1 menit sehari 6-12 kali

Sediaan : botol 250 ml

Yodium : antiseptic spectrum luas.

2. FG Troches

Fradiomisin 2.5 mg, gramisidin – I 1 mg

Berfungsi sebagai anti radang

3. Becefort

Meningkatkan imunitas

Kandungan : vit B plex. Vit C 500 mg, Vit E

PNEUMONIA

Klasifikasi

Berdasar karakteristik klinisnya :

1. pneumonia akut (<3minggu)

2. penumonia kronis

Berdasar etiologinya :

1. pneumonia bakteri

Page 43: farmasi

2. pneumonia virus

3. pneumonia fungi

4. pneumonia parasit

5. pneumonia idiopatic

Contoh Resep : R/ Ciprofloxacin tab mg 500 No.XIV

S 2 dd tab I

R/ Ambroxol tab mg 30 No.XV

S 3 dd tab I

Pro . Tn Andi (30tahun)

Jenis Obat:

1. Ciprofloxacin

Golongan florokuinolon digunakan untuk infeksi saluran nafas bawah.

Mekanisme kerja : menghambat kerja enzim DNA gyrase kuman, bersifat bakterisida.

Sediaan : 500 mg, 250 mg.

Dosis : 2x 500-750 mg/ hari.

2. Ambroxol

Mengandung hidroklorida.

Merupakan metabolik aktif N-desmethyl dari mukolitik bromhexine. Walaupun

mekanisme kerjanya belum dapat didefinisikan, kemungkinan dapat meningkatkan

kuantitas dan menurunkan viskositas dari sekresi trakeabronkial, yang mana mungkin

juga berfungsi sebagai ekspektoran.

ESO : efek gastrointestinal ringan.

Dosis : Dewasa: dosis harian 30 mg (satu tablet Ambroxol) sampai 120 mg (4 tablet

Ambroxol) diambil dalam 2 sampai 3 dosis. Anak sampai 2 tahun: setengah sendok

teh dua kali sehari Ambroxol sirup. Anak-anak 2 - 5 tahun: setengah sendok teh sirup

Ambroxol 3 kali sehari. Anak di atas 5 tahun: Satu sendok teh sirup Ambroxol 2-3

kali sehari.

Sediaan tablet, sirup. 1 tablet ambroxol = 30 mg hidroklorida; 5 ml sirup ambroxol =

15 mg hidroklorida.

Page 44: farmasi

1. DIABETES MELLITUS

A. Definisi

Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang

disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan

insulin baik absolut maupun relatif.

B. Klasifikasi

Klasifikasi etiologis diabetes mellitus menurut Assosiasi Diabetes Amerika / American

Diabetes Association (ADA) tahun 2005 adalah sebagai berikut :

1. Diabetes Melitus Tipe 1

(destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)

a. Melalui proses imunologik

b. Idiopatik

2. Diabetes Melitus Tipe 2

(bervariasi mulai dari yang predominan retensi insulin disertai defisiensi insulin relatif

sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama retensi insulin)

3. Diabetes Melitus Tipe Lain

4. Diabetes Kehamilan

C. Diagnosis

Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara :

Page 45: farmasi

1. Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/dl

sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM

2. Dengan TTGO.

3. Dengan pemeriksaan glukosa darah puasa yang lebih mudah dilakukan, dan diterima

oleh pasien.

(Soegondo, 2006)

D. Terapi

1. Diabetes Melitus tipe 1

Terapi : injeksi insulin

Resep :

R/ Insulin regular injeksi 100 IU

Cum spuit insulin injeksi

S imm

Pro : Nn. D (20 tahun)

2. Diabetes Melitus tipe 2

Pilihan obat :

a. First choice : gol.Sulfonilurea (glibenclamid, clorpropramid)

b. Gol. Biguanid (Metformin)

c. Tiazolidindion (Pioglitazon, Rasiglitazon)

d. Glinid (Repoglinid, Hateglinid) : berfungsi meningkatkan sekresi insulin

e. Glukosidase dan inhibitor : acarbose berfungsi menghambat absorbs glukosa

Resep:

R/ Glibenclamid tab mg 5 no.XV

S 3 dd tab ½ h.a.c

Pro : Ny. T (45 tahun)

Dievaluasi 2 minggu setelah pemberian, bila tidak ada perbaikan maka ditambah

obat golongan biguanid.

R/ Metformin tab mg 500 no. XXI

Page 46: farmasi

S 3 dd tab I d.c.

Pro : Ny. T (45 tahun)

E. Mekanisme Kerja

1. Glibenclamid :

- golongan Sulfonilurea (insulin sekretorik)

- sediaan 5 mg

- dosis : awal 2,5-5 mg ditingkatkan perlahan tidak lebih dari 2,5 dengan interval 1 minggu,

maksimal 20 mg/hari

- nama paten : glukonic, glyamid, libronil, tiabet.

- mekanisme : merangsang sekresi insulin dari granul sel beta langerhans

- terapi efektif diberikan 30 menit sebelum makan dimaksudkan untuk mencegah

hipoglikemi dan mempercepat absorbs karena makanan dapat menurunkan absorbsi

- metabolism di hepar dan diekskresi melalui ginjal

- efek samping : gangguan saluran cerna dan alergi kulit

- kontraindikasi : DM juvenile, DM gestasional, keadaan gawat

- interaksi obat : meningkatkan resiko hipoglikemia oleh insulin, alkohol, sulfonamide,

cloramphenicol, dan efek hipoglikemia diturunkan dengan diuretic (tiazid), kortikosteroid.

2. Metformin

- Golongan biguanid

- Sediaan 500 mg, 850 mg

- Dosis : awal 2 x 500 mg, maintenance 3 x500mg, dosis maksimal 2,5-3 gram/ hari

- Efektif diminum waktu makan untuk mengurangi efek sampingnya, yaitu mual, muntah,

diare, dan rasa tidak nyaman di perut.

- Nama paten : gliformin, glikos, glucoor 500

- Mekanisme : menurunkan produksi glukosa di hepar dan meningkatkan sensitivitas

jaringan otot dan adipose terhadap insulin

- Metabolisme : absorbsi di intestinum dan ekskresi di urin utuh

- Kontraindikasi : penyakit kardiovaskuler karena terjadi peningkatan asam laktat dalam

darah, penyakit ginjal dll.

2. PREEKLAMPSIA

Page 47: farmasi

Definisi : timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan. Penyakit ini

umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 kehamilan, atau segera setelah persalinan.

Resep :

R/ Inf RL flab no.III

Infus set no.I

IV catheter no.22 no.I

S imm

R/ Sulfas magnesikus 40% fl no.III

S imm

R/ Nifedipin tab mg 10 no.III

S prn (1-3) dd tab I

Pro : Ny. W (25 tahun)

Mekanisme kerja :

1. Infus RL : mengembalikan keseimbangan elektrolit

2. MgSO4 :

- Anti kejang untuk preeclampsia dan eklampsia

- Pada wanita hamil terjadi penurunan magnesium darah

- Mekanisme : menekan pengeluaran Asetilkolin pada motor end plate mencegah Ca

masuk (Ca antagonis)

- Mengatasi kejang eklamptik, mempertahankan aliran darah ke uterus dan fetus.

3. Nifedipin :

- Golongan Ca antagonis(Canal Ca Blocker)

- Mekanisme : menghambat masuknya Ca2+ ke dalam sel sehingga terjadi relaksasi otot

polos vaskuler menyebabkan turunnya kontraksi jantung dan menurunkan konduksi AV

dan nodus SA.

- Dosis : 10mg/oral

- Efek samping : sakit kepala, hipotensi, takikardi, mual, muntah, edema perifer, batuk.

- Antidotum : Ca glukonas 10% diberikan IV selama 3 menit

R/ Ca glukonas 10% no.I

Cum spuit cc 10 no.I

S imm

Pro : Ny. W (25 tahun)

Page 48: farmasi

3. HEMOROID

Definisi : Pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena dari plexus hemorrhoidalis di daerah anus.

Tujuan terapi farmakologis :

1. Memperbaiki defekasi : dengan suplemen serat dan melancarkan defekasi

Psyllium/isphagula husk : vegeta, mulax, metamucyl, mucofalk

Laxan : natrium dikotil sulfosuksinat laxadine, dulcolax, microlax, dll

2. Pengobatan simptomatik (gatal, nyeri, luka)

Anusol

3. Menghentikan perdarahan

Daflon

4. Mencegah serangan hemorrhoid

Ardium

Resep

R/ Dulcolax tab No. IX

3 dd tab I ante coenam

R/ Ardium tab mg 500 No. XVIII

3 dd tab II durante coenam

R/ Daflon tab mg 500 No. IX

3 dd tab I

R/ Anusol supp No. X

prn supp I post defecatio

Pro: Tn. M (45thn)

Jenis obat :

1. Dulcolax (tablet salut enteric)

Page 49: farmasi

- Sediaan 10 mg/ supp, 5 mg/ supp anak, 5 mg/ tab

- Kandungan bisakodil

- Mekanisme :

a. Merangsang gerakan peristaltic usus besar setelah hidrolisis dalam usus besar

b. Peningkatan akumulasi air dan elektrolit dalam lumen usus besar

- Indikasi : sembelit/ konstipasi. Menghilangkan nyeri saat BAB pada hemoroid, persiapan

diagnostik dengan Barium enema

- KI : operasi abdomen akut

- ES : rasa tidak enak pada perut, kram, sakit perut, diare.

- IO : dosis tinggi dan pemakaian lama menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit

ditingkatkan dengan pemberian diuretic dan adrenokortikoid.

- Efek pemberian oral muncul setelah 6-12 jam.

- Efek pemberian supp muncul : ¼ - 1 jam setelah pemberian

- Metabolisme : oral absorbs 5% ekskresi bersama urin dalam bentuk glukoronid,

ekskresi terutama pada tinja.

- Dosis :

a. Dewasa : supp 1x1 tube, tablet 1x2 tablet

b. Anak : 6-12 tahun 1x1 tab, < 6 tahun : supp anak 1x1 supp

Berikan pada malam hari sebelum tidur untuk dapat hasil evakuasi esok paginya

- Pemakaian : harus ditelan langsung untuk menghindari iritasi lambung

- Jangan dimakan bersama susu dan antasida.

2. Anusol

- Indikasi : meringankan ketidaknyamanan pada hemoroid

- Dosis : supp 2x1 pagi dan malam hari setiap kali setelah BAB maksimal 6x/hari

3. Daflon

- Kandungan : micronized purified flavonoid fraction 500 mg (diosmin 90%, hesperidin 10%)

- Indikasi :

a. Organik dan kronis insufisiensi vena di ekstremitas inferior, gejala : bengkak, nyeri,

kram

b. Hemoroid kronik

c. Serangan hemoroid akut

- Dosis

d. Kronik : 2x1 tab pagi dan malam setelah makan

Page 50: farmasi

e. Akut : 3-4x 1 tab

- Mekanisme :

f. Vaskuler protector : peningkatan resistensi pembuluh darah

g. Venous tonic : peningkatan tonus vena

4. Ardium

- Kandungan : ekstrak cintrus (inensi pericarpium setara dengan diosmin 90% dan

hespersidin 10%)

- Dosis : hemoroid : 6 tab / hari selama 4 hari kemudian 4 tab selama 3 hari diminum waktu

makan.