KISI KISI SOAL FARMAKOKINETIKA KLINIK :1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Bioavaibiltas obat2. Apa yang terjadi pada proses Biotransformasi ?3. Makna pengukuran obat dalam darah4. Mengapa obat yang sama bisa menghasilkan kadar obat yang berbeda pada pasien dgn BB dan usia sama ?5. Berikan contoh obat yang diekskresikan lewat ginjal, feses, empedu, paru-paru, kelkeringat, liur, ASI6. Keuntungan/kelemahan pengukuran obat dalam darah dan urin7. Apa kegunaan farmakokinetika Klinik ?8. Jelaskan parameter Farmakinetika Klinik (Ke, Tmax, Cmax, Kel, t1/2, AUC9. Jelaskan menmgapa obat perlu diindividualisasi10. Bagaiama Rancangan pemberian Dosis Obat ?11. Jelaskan tentang Klirens12. Apa penyebab Non Linieritas pada ADME13. Bagaiman Profil Kinetika Obat dalam tubuh pada pemeberian Dosis tunggal ?14. Bagaiman Profil Kinetika Obat dalam tubuh pada pemeberian Dosis berulang ?15. Apa tujuan/kegunaan pemodelan dalam Farmakokinetika ?16. Apa hubungan sensitifitas alat laboratorium dengan pengukuran obat dalam tubuh ?17. Sebutkan beberapa penyakit yang membutuhkan pemberian obat dosis berrulang dalam jangka lama18. Kapan obat yang diberikan dalam dosis terapeutik bisa menjadi bersifat toksik ?19. Apa yang dimaksud dengan kondisi Steady State ?20. Apa yang terjadi jika pada pemberian obat dosis berulang, pasien lupa mengkonsumsi 2-3 hari ?21. Jelaskan parameter farmakokinetika dosis berulang22. Apa yang menyebabkan perbedaan respon kinetic/dinamik ?23. Apa kaitgan dosis obat dengan gangguan fungsi hepar / ginjal ?24. Apa fungsi/tujuan dilakukan TDM ?25. Bagaimana Rancangan Aturan Dasar TDM ?26. Bagaiman cara melakukan pemantauan kadar obat dalam tubuh ?27. Jelaskan2 metode pengukuran Klirens ?28. Jelaskan factor-faktor factor yang mempengaruhi sekresi ginjal29. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi klirens ginjal dan Hepatis30. Bagaiman mekanisme Klirens ginjal ?31. Jelaskan bagaimana bisa terjadi : Diagnosis penyakit benar, Obat benar, dosis benar, cara mengkonsumsi benar, tetapi pasien tidak sembuh.32. Jelaskan bagaimana bisa terjadi :pasien yang harus mengkonsusi obat dosis berulang pagi dan malam, sementara cara mengkonsumsinya tidak tepat waktu, pada hari antara jam 6 sampai jam 8, demikian juga malam hari antara jam 6 sampoai jam 8 ; ternyata kondisinya stabil ?