Farmakognosi Doc.

14
Resin PENDAHULUAN Farmakognosi berasal dari bahasa latin dan pertama kali digunakan oleh C. A. Seydler di dalam disertasinya yang berjudul Analekta Pharmakognostica pada tahun 1815. “Pharmacon” berarti obat dan “gnosis” adalah pengetahuan. Jadi secara harfiah berarti ilmu pengetahuan tentang obat – obatan. Didalam sejarah perkembangannya, farmakognosi sejak dahulu adalah merupakan bahagian dari apa yang disebut seni dan ilmu kedokteran, yaitu sejak manusia mengenal cara penyembuhan terhadap sesuatu penyakit. Dengan sendirinya farmakognosi ini juga merupakan hasil perkembangan dari cara pengobatan pada peradaban kuno, bahkan dari penyembuhan secara misterius yang dilakukan oleh dukun – dukun. Berkembang dari suatu abad dimana obat- obat digunakan secara empiris menjadi suatu pengetahuan tentang obat-obatan yang digunakan secara spesifik dan therapeutis,sehingga menjadi salah satu pengetahuan yang terpenting diantara pengetahuan – pengetahuan pokok pada pendidikan farmasi. Farmakognosi mempelajari tentang bahan-bahan farmasetis yang berasal dari

description

NOSI

Transcript of Farmakognosi Doc.

Page 1: Farmakognosi Doc.

Resin

PENDAHULUAN

Farmakognosi berasal dari bahasa latin dan

pertama kali digunakan oleh C. A. Seydler di

dalam disertasinya yang berjudul Analekta

Pharmakognostica pada tahun 1815. “Pharmacon”

berarti obat dan “gnosis” adalah pengetahuan.

Jadi secara harfiah berarti ilmu pengetahuan

tentang obat – obatan.

Didalam sejarah perkembangannya, farmakognosi

sejak dahulu adalah merupakan bahagian dari apa

yang disebut seni dan ilmu kedokteran, yaitu

sejak manusia mengenal cara penyembuhan

terhadap sesuatu penyakit. Dengan sendirinya

farmakognosi ini juga merupakan hasil

perkembangan dari cara pengobatan pada

peradaban kuno, bahkan dari penyembuhan

secara misterius yang dilakukan oleh dukun –

dukun. Berkembang dari suatu abad dimana obat-

obat digunakan secara empiris menjadi suatu

pengetahuan tentang obat-obatan yang digunakan

secara spesifik dan therapeutis,sehingga menjadi

salah satu pengetahuan yang terpenting diantara

pengetahuan – pengetahuan pokok pada

pendidikan farmasi. Farmakognosi mempelajari

tentang bahan-bahan farmasetis yang berasal dari

makhluk hidup, meliputi dimana terdapatnya di

Page 2: Farmakognosi Doc.

alam, biosintesanya, identifikasinya dan penentuan

kadar secara kuantitatif didalam bahan alam

darimana bahan tersebut berasal, juga cara

isolasinya, struktur kimianya, sifat-sifat fisis dan

kimianyadan juga penggunaan dan cara kerjanya.

Pengetahuan ini dikenal sebagai fitokimia.

Dalam farmakognosi juga termasuk cara-cara

penanaman, seleksi pengumpulan,

produksi,pengawetan,penyimpanan dan

perdagangan dari bahan obat yang berasal dari

makhluk hidup dan mineral.

Pengertian Resin

Resin atau dammar adalah suatu campuran yang

kompleks dari ekskret tumbu-tumbuhan dan

insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf dan

merupakan hasil terakhir dari metabolisme dan

dibentuk dari ruang-ruang skizogen dan

skizolisigen. Secara fisis, resin (damar) ini

biasanya keras, transparan plastis dan pada

pemanasan menjadi lembek. Secara kimiawi, resin

adalah campuran yang kompleks dari asam-asam

resinat, alkoholresinat, resinotannol, ester-ester

dan resene-resene. Bebas dari zat lemas dan

mengandung sedikit oksigen karena mengandung

zat karbon dalam kadar tinggi, maka kalau dibakar

menghasilkan angus. Ada juga yang menganggap

bahwa resin terdiri dari zat-zat terpenoid, yang

Page 3: Farmakognosi Doc.

dengan jalan addisi dengan air menjadi dammar

dan fitosterin.sifatny tidak larut dalam air,

sebagian larut dalam alcohol, larut dalam eter,

aseton, petroleum eter, kloroform, dan lain-lain.

Apabila resin-resin dipisahkan dan dimurnikan,

biasanya dibentuk dalam zat padat yang getas

dan amorf, yang kalau dipanaskan akan menjadi

lembek dan akan habis terbakar. Resin ini juga

tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol

dan pelarut organic lainnya.

Isi dari resin pada umumnya adalah sebagai

berikut :

1. Asam-asam resinat

Terdiri dari : asam-asam oksi yang banyak

jenisnya yang biasanya mempunyai sifat

gabungan dari asam-asam karboksilat dan fenol-

fenol. Asam-asam ini terdapat dalam keadaan

bebas ataupun terikat sebagai ester-ester. Pada

umumnya asam-asam ini larut didalam larutan

alkali, membentuk larutan seperti sabun ataupun

suspensi koloidal. Garam-garam logamnya

dikenal sebagai resinat, beberapa diantaranya

banyak digunakan dalam pembuatan sabun yang

murah dan vernis.

Contohnya :

Asam abietat didalam

colophonium

Page 4: Farmakognosi Doc.

Asam kapolvat dan oksikapolvat

didalam Balsamum copoive

Asam guaiakonat didalam Guajac

Asam pimarat (Pimarinat) didalam

Burgundy Pitch (Picea excelsa)

Asam komniforat didalam Myrrha.

2. Alkohol-alkohol resinat

Terdiri dari : Alkohol-alkohol kompleks yang

mempunyai BM yang tinggi, yang disebut

resinotannol (Tsirch yang menamakannya)

sebagai hasil polimerisasi dari alkohol damar

resinol, yang dengan garam-garam ferri akan

memberikan reaksi seperti tannin. Alkohol-alkohol

resinat terdapat dalam keadaan bebas maupun

terikat sebagai ester dengan asam-asam aromatis

(asam benzoat, asam salisilat, asam sinnamat,

asam umbellat).

Resinotannol yang sudah dapat diisolir adalah :

Aloeresinotannol dari aloe

Ammoresinotannol dan

galbaresinotannol dari

Ammoniacum.

Peruresinotannol dari Balsamum

peruvianum

Siaresinotannol dan

sinnaresinotannol dari Benzoin.

Toluresinotannol dari Balsamum

Page 5: Farmakognosi Doc.

tolutanum.

Beberapa resinal, misalnya :

Benzoresinol dari benzo

Storesinol daro styrax

Guaiaresinol dari Gurjun balsem

3. Resene-resene

Resene adalah zat-zat yang komplek yang tidak

mempunyai sifat-sifat kimiawi yang khas. Resene

tidak membentuk garam atau ester, tidak larut

dalam larutan alkali dan tidak terhidrolisis dengan

alkali.

Contohnya :

Alban dan fluavil dari Gutta perch

Kopalrsene dari Copal

Dammarresene dari dammar

drakoresene dari Sanguis

draconis.

Olibanoresene dari Olibanum

Beberapa jenis resin yang digunakan dalam

lapangan farmasi seperti coloponium, mastik,

podophyllum dan sebagainya yang disebut

sebagai resin farmaseutis.

Resin-resin farmaseutis ini dapat diperoleh

dengan cara :

1. Ekstraksi simplisia dengan alkohol, diendapkan

dengan air. Contohnya resin dari Jalapa

ipomoea dan podophyllum.

Page 6: Farmakognosi Doc.

2. Memisahkan minyak menguapnya dengan cara

penyulingan. Contohnya : colophonium dari

terpentin dan resin dari copaiva dari

Balsamum copaive.

3. Dengan memanasi bagian dari tanaman yang

mengandung resin. Contohnya : Guaiac resin.

4. Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari

tanaman. Contohnya : Oleoresin yang

kemudian diuapkan, dengan cara ini diperoleh

mastiks.

5. Dengan mengumpulkan resin-resin fosil,

seperti copal dsb.

B. Sifat-sifat resin

Secara fisika:

1. Keras

2. Transparan

3. Plastis

4. Lembek/ leleh

Secara kimia, campuran dari:

1. Asam-asam resinat

2. Alkohol rersinat

3. Resino tannol

4. Ester-ester

5. Resen-resen

6. Bebas Zat lemak

7. Sedikit mengandung oksigen dan banyak

mengandung karbon

Page 7: Farmakognosi Doc.

B. Beberapa jenis damar (resin)

Pembagian resin didasarkan atas isinya :

Damar sesungguhnya (resin)

adalah zat padat yang amorf atau

setengah padat, tidak larut

didalam air tetapi larut didalam

alkohol atau pelarut organik

lainnya dan membentuk sabun

dengan alkali. Biasanya

disamping zat-zat damar terdapat

juga minyak menguap, hasil

peruraian ester-ester damar, zat

warna, zat pahit dsb

Damar gom (Gummi resina )yaitu

campuran alami dari gom, minyak

dan resin. Sering disebut juga

damar lendir. Contohnya :

Asofoetida, Myrrh

Oleoresin yaitu campuran alami

yang homogen dari resin didalam

minyak menguap. Contohnya :

Terpentin, Kanada balsam,

Cubeba

Balsamum adalah campuran dari

resin dengan asam sinamat atau

benzoin atau kedua-duanya atau

ester-esternya dengan minyak

Page 8: Farmakognosi Doc.

menguap. Contohnya : Benzoin,

Perubalsam, Styrax

Didalam beberapa hal

diketemukan resin didalam ikatan

glikosidal, ikatan ini disebut

glukoresin atau glikoresin

misalnya yang terdapat didalm

Ipomoeae, Jalapa dan

Podophyllum.

Atas dasar yang sama TSIRCH membagi damar-

damar sebagai berikut:

a. Damar ester atau ester harza, diantaranya :

1. Damar benzoe, contohnya : Benzoe siam,

benzoe sumaetera, styrax, balsamum

tolutanum, balsamum peruvianum.

2. Damar gom. Contohnya : Asafoetida,

Galbanum, Ammoniacum.

Damar ester adalah jenis-jenis damar yang isi

utamanya adalah

Ester dari resinol atau alkohol

damar yang tidak berwarna

dengan reagen tannin dan

bentuknya kristalin.

Ester dari resinotanol, berwarna

dengan reagen tannin dan

bentuknya amorf. Damar benzoe

hanya mengandung ester saja

Page 9: Farmakognosi Doc.

sedang damar gom selain ester

juga mengandung gom.

b. Damar resin atau resin harza

Yang biasanya disebut dengan resin resin saja

atau poli-oksiresin. Sebagian ada yang masih

mengandung gom seperti Myrrh dan Olibanum.

Contohnya : Mastiks dan Damar.

c. Damar asam resin atau resinosaur harze

TSIRCH mengutamakan isi asam-asam resinat

yang terdapat bebas didalam damar dan

menggolongkan jenis ini didalam resinosaur

harze. Contohnya : Terebinthinae, Colophonium,

Oleum terebinthinae, Balsamum canadensis, dll.

d. Damar-damar berwarna atau farb-harze

Meskipun kadang-kadang disebut sebagai gummi

resina atau gom resin tetapi sama sekali bukan

gom, karena gom adalah suatu zat yang kalau

dalam air akan mengembang dan kemudian larut,

tetapi resin sama sekali tidak larut dalam air.

Kemudian dengan diketemukannya bahan-bahan

polimer sinterik, maka pengertian resin sekarang

lebih luas sehingga meliputi juga polimer-polimer

yang mempunyai sifat-sifat fisis yang khas dan

mempunyai fungsi yang sama dengan resin dari

alam.

Contoh : Gummi gutti

Simplisia yang mengandung resin , Damar resin ,

Page 10: Farmakognosi Doc.

Resin, Coloproni. (USP, NF)

1.Colophonium, Colophony resin.

Adalah suatu resin padat yang diperoleh dari

tanaman Pinus palustris Miller dan spesies lain

dari Pinus Linne (suku pinaceae). Pembuatan

Oleorresin yang masih kotor, hasil penyadapan

dari tanaman pinus, dimasukkan kedalam bejana

tembaga dan dipanasi dengan air.

Sifat- sifat colophonium yang digunakan dalam

dunia faramasi adalah suatu massa yang tembus

cahaya, seperti gelas, berwarna kuning pucat atau

warna amber, dan biasanya terdapat dalam

keadaan terpecah-pecah dan diliputi dengan

serbuk keputih-putihan.

Kegunaan colophonium dalam dunia farmasi

adalah pembuatan serata, plester, dan salep-

salep.

2. Imperatae rhizoma ( akar alang-alang )

Akar alang-alang adalah akar tinggal. T.A=

Imperata cylindrica Beauv dengan suku

Gramineae. Panjang rhizoma 4 cm atau lebih,

beruas, berkeriput memanjang, tebal 2-4 mm,

warna kuning jerami, tiap ruas diliputi sisik tipis.

Susunan isi: asam kersik, damar, dan logam

alkali.

Kegunaannya adalah sebagai diuretika dalam

bentuk dekokta, dosis 4-12 gram.

Page 11: Farmakognosi Doc.

3. Caricae Radix ( akar pepaya )

Akar pepaya adalah akar cabang Carica papaya L

dengan suku Caricaceae. Simplisia ini merupakan

potongan-potongan yang lurus atau bercabang,

warna coklat muda atau putih kecoklatan, bagian

kulit tebal garis tengah 1-3 cm. Rasa pahit khelat

Susunan isi : terutama papaine, terdapat pula K.

Mironat mirosin, papayatin, damar dan tannin.

Penggunaannya adalah sebagai sebagai

antelmentika dalam bentuk dekokta, dosis 8-12

gram.

4. Meuremiae Tuber (bidara upas)

Bidar upas terdiri dari irisan-irisan umbi Merremia

mammosa Hai fillius.Suku convolvulaceae. Umbi

berbentuk serupa kerucut warna coklat tua,

banyak akar-akar serabut. Panjang 4-10 cm, lebar

puncak 1-3 cm.

Susunan isi : damar, zat pahit dan pati.

Penggunaannya : sebagai ekspektoransia,

antiseptik (obat kumur).

5. Syzygii Semen (Biji Jamblang)

Biji jamblang adalah biji Eugenia cumini Merr.

Suku Mirtaceae.

Susunan isi : minyak menguap 0,5 %, zat

penyamak 6 %, Asam galus, Asam elag, pati 40 %,

minyak lemak, damar, glukosida yamboiin.

Penggunaannya : Obat kencing manis dalam

Page 12: Farmakognosi Doc.

bentuk infus 2,5-6 gram.

6. Biglobisae Semen (Biji kedawung)

Biji kedawung adalah biji Parkia biglobosa

Bentham. Suku leguminosa. Bau seperti petai,

rasa agak pahit. Biji bulat memanjang, pipih, dekat

tepi biji terdapat garis rusuk melingkar warna

coklat tua kehitaman, pangkal biji berwarna coklat

kemerahan.

Susunan isi : Glikosida, damar, tannin, garam-

garam alkali.

Penggunaannya : Sebagai obat mulas dan obat

diare.

7. Tinosporae Cortex (Brotowali)

(Suku Menispermaceae), rasa amat pahit.

Simplisia merupakan keping-keping tipis-tipis

panjang dengan banyak tonjolan-tonjolan dan

beralur memanjang, warna coklat tua kehitaman.

Susunan isi : damar warna hijau kekuningan,

alkaloid.

Penggunaan : sebagai tonikum, obat demam.

8. Guazumae Folium (Daun Jati belanda)

Daun jati belanda adalah daun Guazuma ulmifolia

Lamarch var. Tomentosa suku Sterculiaceae. Bau

aromatik, rasa agak khelat. Helai daun berbentuk

bulat telur, ujung daun berbentuk jantung yang

kadang-kadang tidak setengkup, tepi daun

bergerigi, permukaan daun kasar warna hijau

Page 13: Farmakognosi Doc.

kecoklatan sampai coklat muda. Panjang 8-15

cm.

Susunan isi : Lendir, zat penyamak dan damar

alkaloid.

Penggunaan : Obat langsing.

9. Andrograpidis herba (sambiloto)

Herba sambiloto adalah bagian diatas tanah

tanaman Andrograpis paniculata Nees suku

Acanthaceae.

Pemerian : Tidak berbau dan rasa pahit. Batang

tidak berambut tebal 2-6 mm, persegi empat daun

bersilang berhadapan, bentuk lidah tombak,

panjang 2-7 cm, lebar 1-3 cm, rapuh, tipis tidak

berambut, ujung dan pangkal daun runcing, tepi

daun rata. Permukaan atas berwarna hijau tua

atau hijau kecoklatan, permukaan bawah berwarna

hijau pucat, tangkai daun pendek.

Susunan isi : Asam karsi, damar, logam alkali.

Penggunaan : Diuretik, antipiretik.

10. Sindorae Fructus (Saparantu)

Separantu adalah buah Sindora sumatrana Minuel.

Suku leguminose.

Pemerian : bau lemah, rasa khelat.

Susunan isi : Minyak lemak, pati, zat penyamak,

damar, gom.

Penggunaan : Astringensia.