Family Medicine

19
12 I. Memahami dan Menjelaskan Dokter Keluarga Dokter Keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakanpelayanan primer yang komprehensif, kontinyu, mengutamakanpencegahan, koordinatif, mempertimbangkan keluarga, komunitas danlingkungan yang dilandasi keterampilan dan keilmuan yang mapan. Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga Tujuan Umum Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga. Tujuan Khusus a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif. b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien. Manfaat Adanya Dokter Keluarga : 1.Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan. 2.Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijaminkesinambungan pelayanan kesehatan. 3.Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah,terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini. 4.Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan pelbagai masalah lainnya. 5.Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanani maka segala keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan ataupun keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang dihadapi. 6.Akan dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit,termasuk faktor sosial dan psikologis. 7.Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tatacara yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan. 8.Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran canggih yang memberatkan biaya kesehatan Kebijakan Yang Mengatur Tentang Dokter Keluarga Skenario 1 (Dokter Keluarga | Fatihah Iswatun Sahara

description

PBL Kedokteran Keluarga

Transcript of Family Medicine

Page 1: Family Medicine

I. Memahami dan Menjelaskan Dokter KeluargaDokter Keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakanpelayanan primer yang komprehensif, kontinyu, mengutamakanpencegahan, koordinatif, mempertimbangkan keluarga, komunitas danlingkungan yang dilandasi keterampilan dan keilmuan yang mapan.

Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga Tujuan UmumTerwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.

Tujuan Khususa. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif. b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien.

Manfaat Adanya Dokter Keluarga :1.Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya

terhadap keluhan yang disampaikan.2.Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijaminkesinambungan

pelayanan kesehatan.3.Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah,terutama

ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.4.Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan suatu

masalah kesehatan tidak menimbulkan pelbagai masalah lainnya.5.Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanani maka segala keterangan tentang

keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan ataupun keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang dihadapi.

6.Akan dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit,termasuk faktor sosial dan psikologis.

7.Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tatacara yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan.

8.Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran canggih yang memberatkan biaya kesehatan

Kebijakan Yang Mengatur Tentang Dokter KeluargaBerdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 131/Menkes/SK/II/2004 tentang SistemKesehatan Nasional disebutkan bahwa kelak di masa yang akan datang masyarakat dan swasta akan menyelenggarakan sendiri Unit Kesehatan Penduduk strata pertama melalui konsep dokter keluarga tersebut.

RUANG LINGKUPRuang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam :1.Kegiatan yang dilaksanakan

Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi syarat pokok yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh (comprehensive medical services).Karakteristik cmc :Jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran yang dikenal

di masyarakat.Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun terputus- putus

melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated ) dan berkesinambungan(continu).

|

Page 2: Family Medicine

Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidak memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yangdisampaikan penderita saja, melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya.

Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu sisi saja,melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach) yaitu sisi fisik, mental dan sosial (secara holistik).

Batasan Dokter Keluarga1. Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi

semua orang yang mencari pelaanan kedokteran dan mengatur pelauanan oleh provider lain bila diperlukan kepada semua orang tanpa adanya pembatasan usia, gender, atau jenis penyakit. Dokter keluarga bertindak terhadap pasien sebagai bagian dari keluraga dan runag lingkup komunitas dari individu tersebut tanpa membedakan staus

2. Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelauyanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya menanti secara pasif bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya

3. Dokter keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab menyelenggarakan peluanan kesehtan tingkat pertama serta pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang dibutukan oleh semua anggota yang terdapat dalam satu keluarga. Apabila menghadapi suatu penyakit yang tidak bisa ditangani, meminta bantuan konsultasi dari dokter ahli yang sesuai

4. Dokter keluarga adlaha dokter yang melayani masuarakat sebagai kontak pertama yang merupakan masuk ke sistem pelaanan kesehtan, menilai kebutuhan kesehatan total pasien dan menyelenggarakan pelayanan kedokteran perseorangan dalam satu atau beberapa cabang ilmu, serta merujuk pasein ke tempat peluanan yang lebih memadai, sementara tetap menjaga kesinambungan pelauanan, mengembagkan tanggung jawab untuk peluanan kesehtan menyeluruh dan berkesinambungan serta bertindak sebagai koordinator pelyanan kesehatan, emnerima tanggung jawab untuk perawatan total

5. Menyelenggarakan pelayanan kesehtan persomal, tingkat pertama, menyeluruh dan berkesinambungan kepara pasiennya yang terkait dengan keluarga, komunitas serta lingkungannya

I.1. Memahami dan Menjelaskan Standar Kompetensi Dokter Keluarga

Dokter keluarga merupakan dokter pelayanan primer yang memperoleh pendalaman (intensifikasi) pada beberapa keterampilan tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat di layanan primer yang bersifat umum (generalis). 2

Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam Standar Kompetensi Dokter Keluarga yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia tahun 2006 adalah : 2

a) Keterampilan komunikasi efektifb) Keterampilan klinik dasarc) Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan

epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga

|

Page 3: Family Medicine

d) Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinir dan bekerja sama dalam konteks pelayanan kesehatan primer.

e) Memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasif) Mawas diri, dan pengembangan diri / belajar sepanjang hayatg) Etika, moral, profesionalisme dalam praktik

Standar Pelayanan Dokter Keluarga 1

A. Standar pemeliharaan kesehatan di klinik1) Standar pelayanan paripurna

Sifat paripurna pada kedokteran keluarga yaitu termasuk pemiliharaan dan peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan kesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disability limitation), dan rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation)dengan memperlihatkan kemampuan sosial serta sesuai dengan mediko legal etika kedokteran

i. Pelayanan medis strata pertama untuk semua orangMemiliki izin pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan tempat praktik

ii. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganyaiii. Pencegahan penyakit dan proteksi khususiv. Deteksi dini terhadap penyakit dan melakukan pentalaksanaan yang tepat terhadap pasien

dan keluarganyav. Kuratif medik

Melaksanakan pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan medik, atau perujukan

vi. Rehabilitasi medik dan sosial pada pasien dana atau keluarganyaSetelah mengalami masalah kesehatan baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial

vii. Kemampuan sosial keluargaPelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memeprhatikan kondisi sosial pasien dan keluarganya

2) Standar pelayanan medis (standard of medical care)Pelayanan sebuah dokter keluarga harus sesuai dengan lege artis

i. AnamnesisDengan pendekatan patient centered approach dalam rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan pasien mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh keterangan untuk dapat menegakkan diagnosis

ii. Pemeriksaan fisik, penunjang serta diagnosis dan diagnosis bandingMelakukan secara diagnosis holistik

iii.KonselingUntuk membantu pasien dan keluarga menentukan pilihan terbaik penatalaksanaan untuk pasien

iv.Konsultasi

|

Page 4: Family Medicine

Saat diperlukan, dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter yang dianggap lebih piawai dan atau berpengalaman.

3) Standar pelayanan bersinambung (standard of continuum care)Pelayanan yang diberikan dokter keluarga merupakan pelayanan bersinambung yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif efisien, proaktif dan terus menerus demi kesehatan pasien

i. Rekam medik berkesinambungInformasi riwayat kesehatan pasien sebelumnya pada saat datang sigunakan untuk memaastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan telah sesuai

ii. Pelayanan efektif efisienPelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektif efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan biaya

iii.PendampinganSaat dilaksanakan konsultasi dana atau rujukan, dokter keluarga menawarkan kemudian melakasanakan pendampingan pasien, demi kepentingan pasien

iv.Pelayanan proaktifPelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan

4) Standar pelayanan menyeluruh (standard of holistic of care)Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaiut peduli nahwa pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, social dan spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya

i. Pasien adalah manusia seutuhnyaPelayanan dokter keluarga memiliki system untuk memandang pasien sebagai manusia yang seutuhnya

ii. Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannyaPelyanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memandang pasien sebagai bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien.

iii.Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnyaPelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan keluarganya.

5) Standar pelayanan terpadu (standard of integration of care)Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain merupkan kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang pelayanan kedokteran baik dari formal maupun informal.

i. koordinator penatalaksanaan pasien kerja sama dengan dokter – pasien - keluarga, maupun bersama antara dokter – pasien – dokter spesialis / rumah sakit.

ii. Mitra dokter pasien saat proses pentalaksanaan medisiii.Mitra lintas sektoral medik

|

Page 5: Family Medicine

Dokter keluarga bekerja sebahai mitra penyedia pelayanan kesehatan dengan berbagai sektor pelayanan kesehatan formal di sekitarnya.

iv.Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medikDokter keluarga memperdulikan dan memperhatikan kebutuhan dan perliaku pasien dan kelaurganya sebagai masyarakat yang menggunakan berbagai pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.

B. Standar perilaku dalam praktik (standard of behaviour in practice)1) Standar perilaku terhadap pasien

Dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan dilaksanakannya.

i. Informasi memperoleh pelayananDokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat mengenai cara untuk memperoleh pelayanan yang diinginkan

ii. Masa konsultasiMenyediakan waktu konsultasi untuk menjelaskan keluhan dan keinginanannya

iii.Informasi medik menyeluruhDokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai keadaan dan tindakan terhadap pasien, sehingga memungkin pasien dapat memutuhkan tindakan yang akan dilakukan terhadapnya

iv.Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter

2) Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik (standard of partners relationship in practive)Baik dengan klinik, tim, sejawat, pegawai klinik, pemimpin klinik

Kompetensi dokter keluarga

Pada dasarnya kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter keluarga selain harus memiliki kompetensi dokter menurut Konsil Kedokteran Indonesia, juga harus memiliki tambahan kompetensi untuk dokter keluarga, diantaranya :

A. Area komunikasi efektif1) Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganyai. Menempatkan diri sebagai mitra keluarga dalam penatalaksaan masalah kesehatan pasien dan

keluargaii. Mampu melaksanakan anamnesis dengan pendekatan pasien (patient centered approach) dalam

rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan pasien mengenai keluhannya tersebut serta memperoleh keterangan untuk dapat menegakkan diagnosis

iii. Memahami masalah yang sebenarnya terjadi dengan menggali dan menganalisa faktor-faktor keluarga pasien yang berhubungan dengan masalah kesehatan pasien

iv. Mampu memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai seluruh tujuan, kepentingan, keuntungan, resiko yang berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi, rujukan pengobatan,

|

Page 6: Family Medicine

tindakan dan sebagainya seingga memungkinkan pasien untuk dapat memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya secara puas dan terinformasi

v. Mampu menggali, menganalisa dan menganjurkan sumber daya yang ada pada keluarga dan lingkungan untuk kepentingan pentalaksanaan kesehatan pasien dan keluarganya

vi. Mampu melakukan konseling perorangan dan konseling kelompok (keluarga maupun kelompok lain)

2) Berkomunikasi dengan masyarakatMampu merencanakan dan menerapkan pendidikan kesehatan yang sesuai bagi pasien, keluarga dan komunitas yang ada dihadapannya dengan media yang tepat guna

B. Area keteampilan klinis1) Mampu menganalisa informasi dalam rekam medik dan rekam keluarga utuk menegakkan

diagnostik holistik dan perencanaan komprehensif bagi pasien dan keluarganya2) Mampu elaksanakan pendampingan pasien secara profesional demi kepentingan pasien pada saat

dibutuhkan dalam layanan konsultasi dan/atau rujukan3) Mampu secara trampil melakukan prosedur tunjangan hidup dasar (basic life support) dan ACLS

dimanapun berada

C. Area pengelolaan masalah kesehatan1) Mampu menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektif efisien bagi pasien, menjaga kualitas,

sadar mutu, dan sadar biaya2) Mampu menyelenggarakan pelyanan yang peduli dan perhatian pada kebutuhan dan perilaku

pasien dan keluarganya sebgai masyarakat3) Mampu mengidentifikasi, mmberi alas an, menerapkan dan merencanakan strategi pencegahan

primer, sekunder dan tersier bagi seluruh anggota keluarga pasien seta komunikasi sekitar pasien

4) Mampu menempatkan diri untuk berpartisipasi dalam program pendidikan kesehatan bagi komunitas sesuai dengan kebutuhan

5) Mampu menempatkan diri untuk berpartisipasi dalam pergerakkan masyarakat dalam penanggulangan bencana dan rehabilitasi komunitas pasca bencana

6) Mampu menyusun system untuk memandang pasien sebagai bagian keluarga pasien dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien

7) Mampu mendayagunakan sumber di sekitar kehidupan pasien untuk mengingkatkan keadaan kesehatan pasien dan keluarganya

8) Mampu memperhatikan latar belakang social, budaya, ekonomi pasien dalam berkomunikasi dan menawarkan pilihan tindakan

D. Area pengelolaan informasi1) Mampu mengaplikasikan EBM dan appraisal kritis suatu informasi baru dalam praktik

keseharian

|

Page 7: Family Medicine

2) Mampu merencakan dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi guna memberi pelayanan yang memuaskan bagi pasein dan keluarganya

E. Area mawas diri dan pengembangan diriMampu menginisiasi dan melaksanakan Program Pendidikan Keprofesian Kedokteran Berkelanjutan (P2KB) untuk diri dan perkumpulan profesinya

F. Area etika, moral, medikolegal, dan profesionalisme serta keselamatan pasien1) Mampu menempatkan diri sebagai mitra penyedia pelyanan kesehatan dengan berbagai sektor

pelyanan kesehatan formal di sekitarnya2) Mampu melakukan program jaga mutu (quality assurance) secara mandiri dan atau bersama-

sama dengan dokter keluarga lainnya3) Mampu menjadi pimpinan professional pada suau pusat pelayanan kedokteran kesehatan

primer4) Mampu menganalisa persamaan dan perbedaaan karate individu, keluarga, hingga factor social

budaya yang berpengaruh pada kesehatan pasien dan keluarga

I.2. MM Peran dan Karakteristik Dokter Keluarga

Dokter keluarga memiliki peran mengutamakan pelayanan yang efektif  dan efIsien, dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif. Dokter keluarga mempunyai peran yang strategis dalam penatalaksanaan pelayanan kesehatan. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan individu dan keluarga serta masyarakat yang bermutu namun terkendali biayanya dimana hal ini tercermin dari tata laksana pelayanan kesehatan yang diberikannya.Keberhasilan penatalaksanaan pelayanan kesehatan yang dikenal sebagai JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) itu, pada dasarnya dipengaruhi oleh sejauh mana masalah pembangunan kesehatan itu dapat diatasi dan ditata. Dari konteks ini pelayanan dokter keluarga mempunyai posisi yang strategis dalam keberhasilan penatalaksanaan pembangunan kesehatan karena perannya dalam penatalaksanaan sub sistem pelayanan kesehatan dari orientasi kuratif ke orientasi komprehensif dengan mengedepankan aspek promotif-preventif seimbang dengan kuratif-rehabilitatif, pelayanan yang fragmentatif ke pelayanan yang integratif berjenjang, dengan tingkat primer sebagai ujung tombak, serta perannya dalam penatalaksanaan sub sistem pembiayaan kesehatan yakni kesediaannya untuk menerima pembayaran secara prospektif yang juga bermakna pengendalian biaya pelayanan kesehatan. Konsep ini meletakkan peran dokter keluarga yang sangat penting sebagai PPK JPKM yang sadar mutu dan sadar biaya pelayanan kesehatan. Dalam hubungan itulah pemerintah telah mengeluarkan beberapa peraturan yang memberi peran penting terhadap pengembangan dokter keluarga yakni Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 56/Menkes/SK/I/1996 mengatur Dokter Keluarga dalam pengelolaan JPKM serta Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 916/Menkes RI/Per/VII/1997 yang mengatur agar praktek dokter umum dan dokter gigi diarahkan ke dokter keluarga.

Peran Dokter Keluarga Dalam JPKM: 1. Sebagai penanggungjawab pelayanan kesehatan tingkat I (health provider).

2. Sebagi pengatur/ koordinator pelayanan rujukan (gate keeper).

3. Sebagai penasehat setiap masalah kesehatan ( health consular).

|

Page 8: Family Medicine

4. Sebagai pengatur pemakaian sumber kesehatan ( resources allocator).

1. Dokter Keluarga sebagai Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Tingkat I. Bahwa peran pemberi pelayanan tingkat primer adalah sangat strategis. Sementara itu berbagai masalah pada pelayanan kesehatan tingkat primer juga harus dapat diatasi. Sistem pelayanan kesehatan tingkat primer di sekitar kita menunjukkan hal-hal sebagai berikut :

- pengguna jasa pelayanan tingkat primer lebih banyak kelompok rentan, - pergeseran epidemiologis penyakit lebih ke arah katastrofis dan kronis, - upaya-upaya promotif dan preventif belum berjalan baik, - rendahnya kualitas, inefisiensi dan inefektifitas pelayanan kesehatan tingkat primer, - fragmentasi sistem pelayanan kesehatan. - tidak berjalannya sistem rujukan dengan baik

Sementara itu, tuntutan masyarakat akan pelayanan tingkat primer yang berkualitas, serta tantangan menyongsong globalisasi dimana pelayanan kesehatan harus memenuhi standar internasional (can be audited, accountable, reliable) mendorong pada kesadaran perlunya peningkatan pelayanan kesehatan tingkat primer yang bermutu akan tetapi efektif dan efisien. Dokter keluarga juga bertugas di lini terdepan sebagai pelaksana pelayanan primer yang handal, berpikir dan berancangan holistik, bertindak sebagai koordinator dan kolaborator untuk kepentingan pasien, sebagai katalis masyarakat, memungkinkan audit, meningkatkan akuntabilitas pelayanan dan antisipasif terhadap globalisasi. Kebijakan pemerintah tentang akselerasi pengembangan dokter keluarga seharusnya merupakan bagian dari penataan pelayanan kesehatan yang memberi penguatan pada pemberi pelayanan kesehatan tingkat primer .Pengalaman bertahun-tahun dalam pengembangan dokter keluarga (sejak Muktamar ke-17 IDI-1980) telah mengantarkan pada suatu kesimpulan bahwa pengembangan dokter keluarga haruslah dilakukan sejalan dan bersama-sama dengan penataan sistem pembiayaan. Hal ini dilakukan agar prinsip-prinsip sustainabilitas pembiayaan pelayanan dokter keluarga dapat dicapai di samping tercapainya pula efektifitas dan efisiensi pelayanan kesehatan tingkat primer lebih bermutu..

2. Pengendalian Rujukan Dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas system rujukan harus berjalan sesuai proses yang baik. Kunci pengendalian rujukan akan berjalan sempurna jika pelayanan kesehatan yang paripurna dilakukan melalui langkah langkah :

1) Pembinaan ( promotif )

2) Pencegahan ( prevenstif)

3) Deteksi dini dan tindakan segera

4) Pencegahan cacat lebih lanjut

5) Pemulihan dan konsultasi secara rujukan.

Hasil penelitian di Amerika tahun ( Newhouse cit Gufron, 2001) berkesimpulan bahwa dengan system pengendalian rujukan yang dilakukan oleh lembaga asuransi kesehatan ( HMO (Health Maintence Organitation ), menekan peserta/ pasien 40% lebih rendah masuk dan dirawat di rumah sakit dibanding yang memanfaatkan sistem fee for service.

|

Page 9: Family Medicine

3. Sebagai penasehat setiap masalah kesehatan ( health consular) atau konseling 1

Untuk membantu pasien dan keluarga menentukan pilihan terbaik penatalaksanaan untuk dirinyam dokter keluarga nelaksanakan konseling dengan kepedulian terhadap perasaaan dan persepsi pasien dan keluarga pada keadaan di saat itu

Indikator1) Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pelatihan/ / pendidikan

kedokteran bersinambung dimaan program tersebut berisi tentang konseling individual2) Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikut pelatihan mengenai

konseling keluarga3) Pelyanan dokter keluarga terbukti memiliki pelayanan konseling bagi pasien dan atau keluarga4) Rekam medik dokter keluarga memiliki sistem untuk adanya catatatn tambahan mengenai

hasil konseling pasien dan atau keluarga

4. Sebagai pengatur pemakaian sumber kesehatan ( resources allocator). 3

Dokter keluarga sebagai pengatur pemakaian sumber kesehatan, artinya disini dokter keluarga bertindak sebagai manager dimana harus dapat mengatur sumber kesehatan baik sumber tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, mengatur mengenai informasi (rekam medis dan komputerisasi mengenai informasi terkini ilmu dan perkembangan seputar kesehatan dan kedokteran), mengatur keuangan, dan mengatur menjaga kualitas pelayanan sumber kesehatan

Karakteristik Dokter Keluarga1. Lynn P. Carmichael (1973)a. Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan b. Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakatc. Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganyad. Andal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakite. Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan penyakit.

2. Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973)a. Pelayanan responsif dan bertanggung jawab b. Pelayanan primer dan lanjutc. Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggid. Memandang pasien dan keluargae. Melayani secara maksimal 3. IDI (1982)a. Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat b. Pelayanan menyeluruh dan maksimalc. Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatand. Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinyae. Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannya

I.3 MM. Tugas Dokter Keluarga

|

Page 10: Family Medicine

Tugas / kewajiban Dokter Keluarga Menurut Ikatan Dokter Indonesia, DepKes RI dan FK-UI, tugas pokok Dokter Keluarga diantaranya adalah sebagai berikut, meliputi :

Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan,

Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat, Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dansakit, Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya, Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan,

pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi, Menangani penyakit akut dan kronik, Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah sakit, Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis ataudirawat di RS, Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan, Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya, Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien, Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar, Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu kedokteran

keluarga secara khusus.

Wewenang Dokter Keluarga Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar,Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat,

Melaksanakan tindak pencegahan penyakit,Mengobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer,Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal,

Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat pascabedah di unit pelayanan primer,Melakukan perawatan sementara,

Menerbitkan surat keterangan medis,Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap,Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.

I. MM Diagnosis holistikFungsi holistik adlaah fungsi keluarga yang meliputi fungsi biologis, psikologi, dan fungsi sosial

ekonomi. Fungsi biologis menunjukkan apakah di dalam keluarga tersebut terdapat gejala-gejala penyakit yang menurun (herediter), penyakit menular, maupun penyakit kronis. Fungsi psikologis menunjukkan bagaimana hubungan antara anggota keluarga, apakah keluarga tersebut dapat memecahkan maslah bersama. Fungsi sosio ekonomi menunjukkan bagaimana kondisi ekonomi keluarga, dan peran aktif keluarga dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Aspek-aspek dari diagnosis holistik :a) Personal

Tugas sebagai seorang dokter harus menyimak dan berempati terhadap pasien. Disini diharapkan dokter keluarga dapat mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya dari pasien mengenai apa yang membawa ia ke tempat praktik atau rumah sakit tersebut, apa yang dirasakan, kekhawatiran pasien dan harapan pasien terhadap apa yang tterjadi padanya. Setelah mendengarkan semua keluhan pasien, dokter akan lebih emngetahui ada masalah apa

|

Page 11: Family Medicine

dengan pasiennya ini dan bagaimana dalam melakukan tindakan, itu juga harus persetujuan dari pasien, dokter hanya memberi opsi, gambaran, tempat bertanya

b) Aspek klinisMerupakan diagnosis kerja dan atau diagnosis banding

c) Aspek faktor resiko internalFaktor-faktor resiko ini berasal dari diri pasien sendiri, diantaranya faktor psikososial, perilaku, life style, kebiasaan, keadaan fisik pasein, pendidikan pasien

d) Aspek resiko eksternalMerpaka aspek fungsi biopsikososial pasien dan lingkungannnya, dalam mendapatkan informasi resiko ekstrenal, penelitia harus mengamati situasi kediaman pasien baik secara anamnesia, atapun inin m, bagaimana akses pelayanan kesehatan (baik dari segi pengajaran di rumah ttg kesehatan maupun akses untuk mendapatkan kesehatan tersebut, jaraknya dan lain-lainnya)

e) Aspek fungsi sosialPasien mempunyia aspek skala penilaian diantaranya, apakah pasien dapat melakukan pekerjaan sehari-hari, apakah pasein masih bisa merawat dirinya sendiri

Gambar. 1 The Mandala of Health

II. MM Penatalaksanaan Komprehensif 3

Penatalaksanaan komprehensif memiliki 3 arti :a) Komprehensif dalam hal pemeliharaan terhadap semua cangkupan kelompok usiab) Komprehensif dalam hal rentan penatalaksanaaan secara promotive, preventive (pencegahan),

curative (pengobatan), rehabilitative, dan palliative carec) Komprehentif dalam hal penyelesaian atau melihat tidak hanya dari sudut pandang masalah

secara fisik, tetapi juga secara sosial, dan psikososial dalam satu pasien

Stott Davis Consultation Framework

|

Page 12: Family Medicine

Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh dokter keluarga sebagai dalam penatalaksanaan komprehensif : 3

a. Pengelolaan penyajian masalahSetiap konsultasi harus menujukan area dari masalah tersebut

b. Modifikasi dari perilaku mencari bantuan terhadap masalah kesehatan pasienc. Management jika pasien mengalami penyakit kronis

Membantu pasien untuk mengurangi komplikasi dari penyakit kronis tersebut d. Promosi kesehatan

Banyak penyakit yang dapat ditekan onsetnya oleh life style dari individu tersebute. Tinjauan lingkungan pasien (home care)

Ada 2 hal diantaranya keadaan fisik dari tempat tinggal pasien dan keadaal sosial ekonomi dan kebiasaan pasien serta keluarganya

f. Establishment function (home care)Terdapat pendeteksian dari penyakit, monitoring dari respon setelah mendapatkan terapi, pengamatan aktifitas sehari-hari pasien dan keluarga (kebersihan lingkungan, kebersihan tubuh, kebersihan pakaian,, nutrisi ), dan aktifitas sosial yang membutuhkan kombinasi fisik dan kognitif seperti membeli kebutuhan, melakukan pekerjaan rumah, kemampuan untuk mencari pengobatan

Daftar Pustaka

1. Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI). Standar Profesi Dokter Keluarga. Jakarta : Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia, 2006

2. Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI). Kompetensi Dokter Keluarga : Petunjuk Teknis Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (Continuing Professional Development) untuk Dokter Keluarga. Cetakan Pertama. Jakarta 2009. Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia. Hal.7-14

3. Lee GG, Azwar A, Wonodirekso S. A Primer on Family Medicine Practice : Managing The Family Medicine Practice. Penang, Singapore, 2004. Singapore International Foundation. p. 77 -110

|