FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI...

149
PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN PT ANGKUTAN SUNGAI DANAU DAN PENYEBERANGAN (ASDP) INDONESIA FERRY (PERSERO) DI PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh: LENI RATNASARI 6661092689 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, Juli 2016

Transcript of FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI...

Page 1: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS

PELAYANAN PT ANGKUTAN SUNGAI DANAU DAN

PENYEBERANGAN (ASDP) INDONESIA FERRY (PERSERO) DI

PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

LENI RATNASARI

6661092689

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, Juli 2016

Page 2: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN
Page 3: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN
Page 4: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN
Page 5: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

ABSTRAK

Leni Ratnasari NIM. 6661092689 Judul Skripsi. Persepsi Pengguna Jasa Layanan Tentang Kualitas Pelayanan PT. ASDP Indonesia Ferry (PERSERO) di Pelabuhan Penyebrangan Merak. Pembimbing I Drs. Hasuri Wase, M.Si. Pembimbing II Kandung Sapto N, S.Sos,.M.Si.

Penelitian ini membahas mengenai Persepsi Pengguna Jasa Layanan Tentang Kualitas Pelayanan PT. ASDP Indonesia Ferry (PERSERO) di Pelabuhan Penyebrangan Merak. Dimana dalam melayani penumpang masih terdapat kendala yang membuat penumpang kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan. Seperti kondisi ruang tunggu yang kurang memadai, informasi jadwal yang kurang jelas, petugas belum menanggapi keluhan dengan cepat, petugas belum melayani dengan sabar, dan petugas belum melayani sesuai dengan aturan yang berlaku. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar tingkat Kualitas Pelayanan PT. ASDP Indonesia Ferry (PERSERO) di Pelabuhan Penyebrangan Merak yang ditinjau dari dimensi Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty. Metode yang digunakan adalah metode deskritif kuantitatif. Data didapatkan dengan cara penyebaran kuesioner yang disebar pada 384 responden. Responden dari penelitian ini adalah pengguna jasa layanan dari PT.ASDP Indonesia Ferry (PERSERO) di Pelabuhan Penyebrangan Merak. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Service Quality (SERVQUAL) pada kelima dimensi yaitu dinemsi Tangibles dengan skor SERVQUAL (-2,390), dimensi Reliability dengan skor SERVQUAL (-2,054), dimensi Responsiveness dengan skor SERVQUAL (-1,590), dimensi Assurance (-1,921), dan dimensi Emphaty (-1,818). Saran yang peneliti berikan adalah memperbaiki sarana dan prasarana yang ada, serta menambah kesigapan para petugas yang ada. Kualitas sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan lagi.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, PT. ASDP, SERVQUAL

Page 6: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

ABSTRACT

Leni Ratnasari NIM .6661092689 Thesis title User Perception Services About

Quality of Service PT . ASDP Indonesia Ferry ( Persero ) in the port of Merak

crossing . The First Adsivor Drs . Hasuri Wase ,M.Sc. The Second Advisor

Kandung Sapto N , S. Sos , .M.Si .

This study discusses the User Perception Services About Quality of Service PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) in the port of Merak crossing. Where in the airport passengers, there are still obstacles that make less satisfied passenger services provided. Such conditions are inadequate waiting room, the schedule is less clear, the officer has not been responding to complaints quickly, the clerk not serve patiently, and officers have not served in accordance with the applicable rules. The purpose of this study is find out how much the level of Quality of Service PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) in the port of Merak crossing the terms of the dimension Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy. The method used is quantitative descriptive method. Data obtained by distributing a questionnaire was distributed to 384 respondents. Respondents of this research is the service users of PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) in the port of Merak crossing. The analysis technique used in this study is Service Quality (SERVQUAL) on five dimensions namely dinemsi Tangibles with SERVQUAL score (-2.390), with a score SERVQUAL dimensions of Reliability (-2.054), with dimensions Responsiveness SERVQUAL score (-1.590), the dimensions of Assurance ( -1.921), and the dimensions Emphaty (-1.818). Suggestions that researchers give is to improve the existing infrastructure, and increase the alertness of the officers there. The quality of human resources also need to be improved.

Keyword : Service Quality, PT. ASDP, SERVQUAL

Page 7: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam

senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,

kepada keluarga, sahabat, serta tak lupa juga kita yang senantiasa selalu istiqomah

dan ikhlas untuk menjadi umatnya. Dan atas berkat rahmat, karunia, dan ridho-

Nya pula peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.

Hasil penelitian yang selanjutnya dinamakan skripsi ini diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan menjadi sarjana sosial Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul “Persepsi Pengguna

Jasa Layanan Tentang Kualitas Pelayanan PT Angkutan Sungai Danau Dan

Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Di Pelabuhan

Penyeberangan Merak”.

Dengan selesainya Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan,

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang senantiasa selalu mendukung

peneliti dalam upaya menyelesaikan penelitian ini. Maka peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2. DR. Agus Sjafari, S.Sos. M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Rahmawati, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 8: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

ii

4. Iman Mukhroman, M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus selaku Dosen

Pembimbing II yang membimbing dan membantu peneliti dalam penyusunan

skripsi, terima kasih atas arahan dan pembelajarannya.

6. Listyaningsih, M.Si, Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Riswanda, Ph.D, Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus

8. Drs. Hasuri Wase, M.Si, Dosen Pembimbing I yang membimbing dan

membantu peneliti dalam penyusunan skripsi, terima kasih atas arahan dan

pembelajarannya.

9. Semua Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah

membekali ilmu dan pengetahuan selama perkuliahan.

10. Seluruh Pegawai serta Pimpinan dari PT Angkutan Sungai Danau Dan

Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero).

11. Kedua Orang tua tercinta khususnya Mama yang telah memberikan dorongan

semangat dan nasehatnya, keluarga peneliti tercinta terima kasih atas segenap

perhatian dan motivasinya, canda tawa serta dukungannya untuk peneliti.

12. Sahabat-sahabatku dan teman-teman seperjuanganku di Prodi Ilmu

Administrasi Negara FISIP Untirta yang tak bisa kusebutkan satu persatu.

Page 9: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

iii

Akhir kata peneliti berharap dan berdoa kepada pihak-pihak yang telah

banyak membantu peneliti dalam menyusun skripsi ini mendapat imbalan dari

Allah SWT serta peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan

dalam Skripsi ini sehingga peneliti dengan rendah hati menerima masukan dari

semua pihak agar dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi dan peneliti

berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kepada

pembaca umumnya.

Serang, Juli 2016

Peneliti

Page 10: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

ABTRACT

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. viii

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah........................................................................................... 8

1.3 Rumusan dan Batasan Masalah ......................................................................... 9

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 9

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 9

1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Teori ................................................................................................... 16

2.1.1 Persepsi ................................................................................................... 17

2.1.2 Pelayanan Publik ..................................................................................... 21

2.1.3 Kualitas Pelayanan .................................................................................. 25

2.3 Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 31

2.4 Kerangka Berfikir .............................................................................................. 32

Page 11: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

v

2.5 Hipotesis Penelitian ........................................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ............................................................................................... 36

3.2 Instrumen Penelitian ........................................................................................... 36

3.3 Populasi dan Tekhnik Pengambilan Sampel ...................................................... 39

3.4 Uji Validitas dan Realiabilitas ............................................................................ 41

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data................................................................ 43

3.5.1 Teknik Pengolahan Data .......................................................................... 43

3.5.2 Teknik Analisa Data ................................................................................ 44

3.6 Tempat dan Waktu ............................................................................................. 49

3.7 Jadwal Penelitian ............................................................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................................. 50

4.1.1 Sejarah Singkat........................................................................................... 50

4.2 Deskripsi Data .................................................................................................... 52

4.2.1 Data Responden ......................................................................................... 52

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik .......................................................................... 54

4.3.1 Uji Validitas ............................................................................................ 55

4.3.2 Uji Realibilitas ........................................................................................ 58

4.4 Analisa Data ....................................................................................................... 60

4.5 Pembahasan ........................................................................................................ 106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 109

5.2 Saran ................................................................................................................... 111

Page 12: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

vi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

vii

DAFTAR TABEL

2.1 Perbedaan antara Pelayanan Publik dan Privat ............................................... 22

3.2 Skor dalam Penelitian ..................................................................................... 34

3.3 Instrumen Penelitian........................................................................................ 35

3.4 Data Penumpang Harian ................................................................................ 38

3.5 jadwal Penelitian ............................................................................................ 48

4.1 Jumlah Karyawan PT. ASDP Indonesia Ferry 2016 ....................................... 51

4.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Komponen Persepsi ........................................ 55

4.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner Komponen Ekspektasi .................................... 56

4.4 Hasil Uji Reliabilitas Komponen Persepsi ...................................................... 57

4.5 Hasil Uji Reliabilitas Komponen Ekspektasi .................................................. 58

4.6 Skor SERVQUAL Dimensi Tangibles............................................................ 69

4.7 Skor SERVQUAL Dimensi Reliability ........................................................... 80

4.8 Skor SERVQUAL Dimensi Responsiveness .................................................. 88

4.9 Skor SERVQUAL Dimensi Emphaty ............................................................. 95

4.10 Skor SERVQUAL Dimensi Assurance ......................................................... 105

4.11 Skor Total SERVQUAL .............................................................................. 108

4.12 Skor SERVQUAL ......................................................................................... 112

Page 14: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

viii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berfikir ...................................................................................................... 32

3.1 Diagram Caertesius .................................................................................................... .46

Page 15: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

ix

DAFTAR DIAGRAM

4.1 Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 52

4.2 Kategori Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ........................................ 53

4.3 Kondisi Tempat Parkir yang Luas................................................................... 61

4.4 Kondisi Ruang Tunggu yang Memadai .......................................................... 62

4.5 Kondisi Toilet yang Bersih ............................................................................. 63

4.6 Kondisi Ruang Ibadah yang Bersih ................................................................ 64

4.7 Peralatan Keamanan yang Memadai ............................................................... 64

4.8 Kondisi Loket yang Baik ................................................................................ 65

4.9 Jumlah Petugas Keamanan yang Memadai ..................................................... 66

4.10 Jumlah Petugas Loket yang Memadai........................................................... 67

4.11 Tersedianya Kotak Saran .............................................................................. 68

4.12 Diagram Cartesius Dimensi Tangibles.......................................................... 70

4.13 Informasi Jadwal yang Jelas.......................................................................... 73

4.14 Biaya Tiket yang Sesuai Ketentuan .............................................................. 74

4.15 Informasi Harga Tiket yang Jelas ................................................................. 75

4.16 Petugas Melayani Secara Cepat .................................................................... 76

4.17 Situasi Loket Pembelian Tiket yang Tertib ................................................... 77

4.18 Petugas Dapat Diandalkan Dalam Membantu Menyelesaikan Masalah ....... 79

4.19 Diagram Cartesius Dimensi Realiability ....................................................... 81

4.20 Petugas Menanggapi Keluhan dengan Cepat ................................................ 83

Page 16: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

x

4.21 Pengguna Jasa Layanan Segera Mendaatkan Perbaikan Apabila

Terjadi Kesalahan ........................................................................................ 84

4.22 Petugas Segera Menindaklanjuti Bila Ada Tindakan ................................... 86

4.23 Kesediaan Petugas dalam Menyelesaikan Masalah ...................................... 87

4.24 Diagram Cartesius Dimensi Responsiveness ................................................ 89

4.25 Petugas Melayani dengan Sabar.................................................................... 91

4.26 Petugas Melayani dengan Ramah ................................................................. 92

4.27 Petugas Melayani Secara Tidak Diskriminatif .............................................. 93

4.28 Petugas Pelayanan Memberikan Senyuman.................................................. 94

4.29 Diagram Cartesius Dimensi Emphaty ........................................................... 95

4.30 Pengetahuan dan Keterampilan Petugas yang Memadai .............................. 96

4.31 Petugas Pelayanan Memberikan Rasa Aman Dalam melayani..................... 97

4.32 Petugas Melayani Sesuai dengan Aturan yang Berlaku ................................ 98

4.33 Situasi Area Parkir yang Aman ..................................................................... 99

4.37 Diagram Cartesius Assurance ....................................................................... 101

4.38 Diagram Two-Dimensional Differncial Plane .............................................. 104

Page 17: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu bangsa dan Negara yang wilayahnya

berupa kepulauan terdiri lebih dari 17.000 pulau besar dan kecil, terbentang dari

bujur 95˚ bujur timur sampai 141˚bujur timur dan dari lintang 6˚ lintang utara

sampai 11˚lintang selatan. Luas wilayah itu kurang lebih 9 Juta km², terbagi atas 3

juta km² daratan pulau-pulau, 3 juta km² perairan laut kedaulatan diantara dan di

sekeliling pulau-pulau itu, serta 3 juta km² perairan laut yang mengelilingi laut

kedaulatan itu sebagai sabuk selebar 200 mil laut dengan hak berdaulat atas

sumber daya alamnya di atas dan di bawah permukaan dan dil apisan bawah dasar

lautnya. Pengertian kepulauan yang begitu luas ini, lebih tepat di sebut “a body of

water dotted by island”1

Dengan kondisi geografis tersebut maka laut bukanlah sebagai pemisah

antar pulau, namun menjadi pemersatu bagi pulau-pulau yang berseberangan.

Sehingga sistem transportasi perhubungan antar pulau melalui jalur laut ataupun

selat menjadi sesuatu yang penting dalam proses pembangunan bangsa kepulauan.

Maka pelabuhan-pelabuhan tempat menyandarnya kapal menjadi factor penunjang

juga dalam membantu proses pembangunan bangsa kepulauan itu.

1 Wahyono Suroto Kusumoprojo. 2009. Indonesia Negara Maritim. Jakarta. Teraju.hal 1-2.

1

Page 18: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

2

Pelabuhan yang digolongkan baik harus memenuhi syarat 3C yakni

comprehensive, coordinated, dan continuing. Fungsi pelabuhan laut yang

komprehensif akan menunjang aktivitas ekonomi kelautan lainnya, yang pada

gilirannya akan mengurangi biaya transaksi sehingga menyebabkan pelabuhan

lebih efisien dan memberikan manfaat ekononi yang tinggi. Pelabuhan laut yang

terkoordinasi dengan baik juga akan memberikan fungsi pelayanan yang optimal

sehingga akan meningkatkan permintaan terhadap jasa pelabuhan itu sendiri di

masa mendatang. Bahkan yang lebih penting adalah karena pelabuhan

memberikan jasa yang bersifat dinamis, maka kontinuitas pelayanan menjadi

kunci utama pergerakan aktivitas ekonomi baik dikawasan pelabuhan itu sendiri

maupun di wilayah sekitarnya2.

Sedangkan menurut Undang – Undang No 17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran bahwa pelabuhan adalah suatu tempat yang terdiri atas daratan dan/atau

perairan dengan batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan

kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik

turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat

berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan

pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan

intra-dan antarmoda transportasi

Di Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No 11 Tahun

2002 tentang pelaksanaan kegiatan pemerintahan di pelabuhan penyeberangan

yang diusahakan pada pasal 1 disebutkan bahwa salah satu badan usaha milik

2 Akhmad Fauzi. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan: Isu, Sintesis, dan Gagasan. Jakarta. Gramedia.hal 112.

Page 19: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

3

negara yang tugasnya mengelola pelabuhan penyebrangan adalah PT. Angkutan

Sungai ,Danau dan Penyebrangan (Persero) atau disingkat dengan PT ASDP.

Dimana tugas PT ASDP dalam pasal 3 adalah dibidang ketertiban,

kemanan dan pengendalian kelancaran operasional pelabuhan, yang bisa dirinci

sebagai berikut :

1. fasilitas pokok pelabuhan yang meliputi : a. perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran b. kolam pelabuhan c. penimbangan kendaraan d. fasilitas sandar kapal e. terminal penumpang f. jalan penumpang keluar masuk kapal g. perkantoran untuk kegiatan pemerintahan dan pelayanan jasa h. fasilitas penyimpanan bahan bakar i. fasilitas air, listrik dan telekomunikasi j. akses jalan dan/atau rel kereta api k. fasilitas pemadam kebakaran l. tempat tunggu kendaraan bermotor sebelum naik ke kapal atau

setelah turun dari kapal 2. fasilitas penunjang pelabuhan yang meliputi :

a. kawasan perkantoran untuk menunjang kelancaran pelayanan jasa kepelabuhan

b. tempat penampungan limbah c. fasilitas usaha yang menunjang kegiatan pelabuhan

penyebrangan d. area pengembangan pelabuhan e. jasa pelayanan penumpang di pelabuhan penyeberangan

tertentu

Dari penjabaran pasal 3 tersebut dapat diartikan bahwa PT ASDP yang berbasis

pada usaha penyeberangan dan pelabuhan merupakan operator pelabuhan yang

harus mengelola segala bentuk aktivitas baik itu jasa pelayanan maupun fasilitas

pelayanan untuk pemenuhan kebutuhan pengguna jasa. Seperti apa yang

Page 20: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

4

diungkapkan oleh Moenir dalam Tangkilisan3 dimana pelayanan merupakan

proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung, baik

secara fisik maupun secara administrative yang diberikan oleh orang lain selaku

anggota organisasi, baik itu organisasi massa atau Negara.

PT. ASDP sendiri mempunyai pelayanan lebih dari 117 lintasan

penyeberangan komersil maupun perintis dengan dukungan 88 Kapal dan 34

Pelabuhan yang dikelola oleh 30 cabang yang tersebar di seluruh nusantara. Salah

satunya adalah Pelabuhan Merak, yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau

Sumatera melalui Selat Sunda.

Pelabuhan Merak yang memiliki luas areal 180.615 km2, merupakan

pelabuhan yang besar yang memiliki fasilitas sarana dan prasarana seperti

dermaga, gedung terminal, gedung loket, gedung ruang tunggu, acces bridge, areal

parkir, dan sarana pendukung lainnya ( CCTV, mushola, toilet, pembatas

ketinggian).

PT. ASDP telah menyediakan 6 loket penumpang yang menggunakan e-

ticket untuk melayani para calon penumpang pejalan kaki yang akan naik ke

kapal. Bagi yang membawa kendaraan, juga telah disediakan 9 loket khusus yang

terletak di dekat area timbangan, terdiri dari 4 unit loket untuk sepeda motor, 3

loket untuk kendaraan pribadi, 2 loket untuk bus dan 2 loket untuk truk. Untuk

waktu tempuh oleh kapal RORO, kurang lebih 180 menit yang terdiri dari 7,5

menit persiapan sandar, 45 menit bongkar muat, 7,5 menit persiapan berlayar dan

120 menit waktu berlayar.

3 Hessel Nogi S Tangkilisan. 2005. Manajemen Publik. Jakarta. Grasindo. Hal 208.

Page 21: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

5

Tabel 1.1 Data Penumpang Harian 2013 – 2015

No Bulan Jumlah (orang)

2013

1 Januari 625.262

2 Februari 671.542

3 Maret 662.761

4 April 812.782

5 Mei 579.592

6 Juni 562.103

7 Juli 673.137

8 Agustus 571.593

9 September 583.961

10 Oktober 702.842

11 November 747.549

12 Desember 1.228.289

Jumlah 7.194.124

2014

1 Januari 675.267

2 Februari 701.556

3 Maret 702.763

4 April 852.781

5 Mei 609.592

6 Juni 612.109

7 Juli 723.132

8 Agustus 611.593

9 September 613.962

10 Oktober 752.844

11 November 787.543

12 Desember 1.278.282

Jumlah 7.643.142

Page 22: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

6

Sumber: Data Internal PT. ASDP Merak 2016

Ada beberapa permasalahan yang terjadi dalam pemberian pelayanan

pengguna jasa pelabuhan Merak. Yaitu, loket tiket pejalan kaki yang berfungsi

hanya 2 (dua) loket di hari normal. Hal ini tidak hanya pada saat hari biasa saja,

tetapi pada saat adanya lonjakan penumpang. Padahal untuk loket pejalan kaki

sudah menggunakan sistem e-tiket, tetapi sayangnya e-tiket tersebut hanya

berfungsi sebagai kartu masuk di tempat itu saja, bukan seperti e-toll yang dapat

diisi ulang. Bila seperti e-toll para penumpang tidak perlu membeli tiket masuk di

pelabuhan yang bisa meminimalisir antrian, cukup diisi dari rumah lalu datang

dan tempelkan di tempat masuk pelabuhan. Sedangkan untuk loket kendaraan

pihak ASDP sudah menyediakan 9 loket yang semuanya berfungsi. Tetapi hal ini

belum maksimal untuk hari libur yang mengakibatkan antrian kendaraan yang

masuk ke pelabuhan. Dari data yang peneliti peroleh, pada tahun 2015 PT ASDP

2015

1 Januari 705.726

2 Februari 709.046

3 Maret 706.766

4 April 882.078

5 Mei 639.598

6 Juni 639.104

7 Juli 753.130

8 Agustus 651.590

9 September 663.962

10 Oktober 772.849

11 November 807.549

12 Desember 1.300.283

Jumlah 7.931.398

Page 23: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

7

Indonesia Ferry telah mengoperasikan sekitar 28 kapal/hari untuk melayani

penumpang yang tidak membawa kendaraan maupun yang membawa kendaraan.

Pengoperasian kapal ini meningkat pada saat menjelang libur hari raya maupun

libur panjang. (Hasil Wawancara dengan GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang

Merak, Bapak Tommy Kaunang).

Dari keluhan penumpang yang masuk ke dalam data custumer care para

penumpang mengeluhkan faktor keamanan di pelabuhan, karena terjadi antrian,

terkadang ada pihak yang tidak diharapkan yaitu copet, hadir dalam keramaian

antrian tersebut. Meskipun disana sudah terpasang CCTV dari tahun 2005 namun

belum begitu optimal dalam mengawasi keamanan di area pelabuhan khususnya

area pelayanan pembalian tiket. Selain itu, karena kurangnya pengawasan dari

petugas ASDP, pelabuhan penyebrangan Merak membuat para pemilik kendaraan

yang mengantri untuk masuk ke pelabuhan bisa ditarik pungutan liar oleh oknum

yang tidak bertanggung jawab yang membuat pengguna jasa menjadi tidak

nyaman. Juga ada beberapa keluhan juga disampaikan oleh pengguna jasa

pelabuhan yang dikelola oleh ASDP Merak antara lain, fasilitas toilet yang kurang

bersih, air kotor, tempat sampah yang kurang jumlahnya, serta penerangan yang

kurang.

Baik buruknya fasilitas yang diberikan oleh ASDP Merak tentu saja akan

mempengaruhi kenyamanan penumpang atau penggunaan jasa di pelabuhan

Merak tersebut. Dampaknya kepuasan para pengunaan jasa pelabuhan akan

menjadi tolak ukur keberhasilan ASDP dalam pemberian pelayanan. Semakin

baik pelayanan dan kualitas yang diberikan oleh ASDP kepada pengguna jasa,

Page 24: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

8

maka semakin tinggi pula kepuasan yang akan dirasakan oleh pengguna jasa

pelabuhan.

Atas penjelasan di atas perlu adanya survey publik atas persepsi pengguna

jasa pelabuhan Merak yang dikelola oleh ASDP Merak. Baik buruknya persepsi

pelanggan terhadap suatu jasa pelayanan sangat tergantung pada keputusan

pelanggan atas pelayanan yang telah terima. Agar pengelola pemberian jasa

layanan dapat mengetahui apakah pelayanan yang diberikan mampu memuaskan

keingianan pengguna jasa atau tidak, maka pengelola pemberi jasa haruslah

mengetahui persepsi. Suatu pelayanan akan memiliki kualitas yang baik apabila

pelayanan tersebut mampu memenuhi harapan pelanggan, dan ini dapat terlihat

melalui persepsi mereka. Sehingga penelitian ini diajukan uktuk melihat persepsi

penggunaan jasa pelayanan di pelabuhan Merak, maka peneliti mengambil judul :

“PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG

KUALITAS PELAYANAN PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) DI

PELABUHAN PENYEBRANGAN MERAK.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penelitian ini

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Fasilitas pelayanan e-ticket yang tidak maksimal yang diberikan

oleh pihak ASDP.

2. Fasilitas pelayanan sarana dan prasarana yang tidak maksimal yang

diberikan oleh pihak ASDP.

Page 25: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

9

3. Adanya pungutan liar saat terjadi antrian, selain itu karena

minimnya pengawasan keamanan di pelabuhan juga

memprihatinkan.

1.3 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya

maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah bagaimana persepsi pengguna

jasa tentang kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak ASDP Merak?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui persepsi pengguna jasa terhadap kualitas pelayanan yang

diberikan oleh ASDP Merak.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara teoritis

maupun praktis, antara lain :

1. Manfaat secara teoritis

Dalam rangka pengembangan teori yang telah diperoleh selama

perkuliahan.

Page 26: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

10

2. Manfaat secara praktis

a. Sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian sarjana Strata-1 pada

Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

pertimbangan bagi ASDP Merak.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah memuat uraian secara jelas timbulnya masalah

yang memerlukan pemecahan dengan didukung oleh logika-logika dan

teori-teori yang mendasari timbulnya gagasan pemecahan/pembahasan

masalah. Dengan mengemukakan latar belakang masalah akan

mempermudah rumusan masalah.

1.2 Identifikasi masalah

Identifikasi masalah memperjelas aspek permasalahan yang muncul

dan berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. Identifikasi masalah

dapat diajukan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.

1.3 Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

Masalah yang akan dicari pemecahannya harus terbatas ruang

lingkupnya agar pembahasannya dapat lebih terperinci dan dapat

Page 27: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

11

dimungkinkan pengambilan keputusan definitif serta akan lebih

mempersempit masalah yang akan diteliti, sehingga objek penelitian,

subjek penelitian, dan lokus penelitiannya jelas.

Rumusan masalah yang akan dicari pemecahannya melalui

penelitian yang akan diajukan hendaknya dirumuskan dalam bentuk

kalimat Tanya yang tegas dan jelas, untuk menambah ketajaman masalah.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian memuat uraian yang menyebutkan secara

spesifik maksud atau tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang

dilakukan. Maksud-maksud yang terkandung di dalam kegiatan

tersebut baik maksud utama maupun tambahan, harus dikemukakan

dengan jelas serta harus sejalan dengan isi dan rumusan masalah

penelitian.

1.5 Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian pada prisipnya harus berguna sebagai

penunjuk teoritis dan praktek pengambilan keputusan dalam artian yang

cukup jelas. Manfaat tersebut baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan,

manfaat bagi obyek yang diteliti dan manfaat bagi peneliti sendiri maupun

bagi pengembangan negara pada umumnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Berisi sistematika penulisan tugas akhir atau skripsi yang memuat

uraian secara garis besar isi tugas akhir atau skripsi untuk tiap-tiap bab.

Page 28: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

12

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis

tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang

diteliti. Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel

yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan

mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan,

dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi

lebih jelas dan terarah.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan

oleh peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah,

baik Skripsi, Tesis, Disertasi atau jurnal penelitian. Jumlah jurnal yang

digunakan minimal 2 jurnal.

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai

kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca

mengapa peneliti mempunyai anggapan seperti yang dinyatakan dalam

hipotesis. Kerangka berfikir akan menjelaskan secara teoritis pertautan

antar variabel yang akan diteliti.

2.4 Hipotesis Penelitian

Page 29: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

13

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang ada,

yang diteliti, dan akan diuji kebenarannya. Hipotesis dirumuskan

berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam

penelitian.

3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis

alat pengumpul data yang digunakan.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Penjelasan tentang situasi sosial atau obyek penelitian ini peneliti

dapat mengamati secara mendalam aktivitas orang-orang yang ada pada

tempat tertentu.

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penjelasan tentang bagaimana peneliti menganalisa data-data yang

sudah terkumpul dengan menggunakan metode tertentu.

3.7 Tempat dan Waktu

Menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian dilaksanakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Page 30: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

14

Deskripsi obyek penelitian menjelaskan tentang obyek penelitian yang

meliputi lokasi penelitian, struktur organisasi dari populasi/sampel yang

telah ditentukan, serta hal lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.

4.2 Deskripsi Data

Penjelasan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan

mempergunakan teknik analisis data yang relevan.

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

Melakukan pengujian terhadap persyaratan statistik dengan

menggunakan uji statistik tertentu.

4.4 Analisa Data

Melakukan analisis dari hasil perhitungan yang dilakukan secara

statistik

4.5 Pengujian Hipotesis

Melakukan pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan analisa

statistik yang sudah ditentukan semua, seperti uji validitas dan reabilitas

untuk menetukan apakah pertanyaan yang diberikan valid atau tidak

kemudian hasilnya diuji dengan menggunakan pengujian hipotesis satu

arah.

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian

Melakukan penafsiran terhadap hasil akhir pengujian hipotesis.

4.7 Pembahasan

Page 31: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

15

Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data.

pada akhir pembahasan, peneliti dapat mengemukakan berbagai

keterbatasan yang mungkin terdapat dalam pelaksanaan penelitiannya

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penyimpulan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas,

dan mudah dipahami. Kesimpulan penelitian sejalan dan sesuai dengan

permasalahan serta hipotesis penelitian.

5.2 Saran

Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang

diteliti baik secara teoritis maupun secara praktis. Saran praktis biasanya

lebih operasional sedangkan pada aspek teoritis lebih mengarah pada

pengembangan konsep atau teori.

DAFTAR PUSTAKA

Memuat daftar referensi (literatur lainnya) yang digunakan.

LAMPIRAN

Menyajikan lampiran-lampiran, yang dianggap perlu oleh peneliti,

yang berhubungan dengan data penelitian. Dan tersusun secara berurutan.

Page 32: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

16

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Teori

Teori dalam administrasi mempunyai peranan yang sama dengan teori yang

ada didalam ilmu fisika, kimia maupun biologi yaitu berfungsi untuk menjelaskan

dan panduan dalam penelitian. Berdasarkan teori diatas didefinisikan sebagai

seperangkat konsep, asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan untuk

mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi

Berdasarkan definisi tersebut dapat dikemukakan ada empat kegunaan teori

didalam penelitian yaitu:

1. Teori berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis.

2. Teori berfungsi untuk mengungkapkan untuk mengungkapkan,

menjelaskan dan memprediksi perilaku yang memiliki keteraturan.

3. Teori sebagai stimulant dan panduan untuk mengembangkan

pengetahuan.

4. teori sebagai pisau bedah untuk suatu penelitian.

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang

teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti,

beberapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan atau dideskripsikan

akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada

jumlah variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan

terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian dan uraian yang

16

Page 33: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

17

lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup kedudukan

dan prediksi terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi lebih

jelas dan terarah.

2.1.1 Persepsi

Ruky 1 menjelaskan bahwa persepsi adalah sebuah konsep dalam ilmu

perilaku (psikologi) yang cukup sukar untuk dibahas. Persepsi itu sendiri

diartikan sebagai sebuah proses kognitif yang terjadi pada diri seseorang

pada waktu memperoleh rangsangan (stimulus) pada pancaindranya. Proses

persepsi terdiri dari: penyeleksian, pengorganisasian (pengaturan), dan

penafsiran data yang dilihat, didengar, disentuh, dibaui atau dirasa menjadi

sebuah kesan atau kesimpulan. Seringkali apa yang disimpulkan melalui

proses persepsi tidak sama dengan apa yang sebenarnya terjadi atau ada

karena penafsiran yang dilakukan satu orang berbeda dengan yang

dilakukan orang lain. Oleh karena itu, persepsi kadang-kadang dianggap

bukan hal yang logis karena penafsiran yang dilakukan sudah dipengaruhi

oleh pengetahuan yang sudah lebih dahulu ada dan oleh pengalaman.

Socrates, filsuf Yunani kuno menegaskan bahwa seseorang akan berbicara

kepada yang lainnya berdasarkan pengalaman mereka masing-masing.

Manusia cenderung mencocokan pandangannya ke dalam kerangka

atau pola harapan maupun keinginannya:

1 Achmad S Ruky. 2002. Sukses Sebagai Manajer Professional Tanpa Gelar MM atau MBA.

Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 193-194.

Page 34: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

18

1. kita akan merasakan apa yang ingin kita rasakan

2. kita akan melihat apa yang ingin kita lihat

3. kita akan mendengar apa yang ingin kita dengar

Masalahnya adalah seringkali kenyataan tidak selalu sama dengan apa

yang menjadi harapan atau keinginan kita, dan hal ini seringkali

mengganggu proses komunikasi. Selanjutnya persepsi juga merupakan

pandangan seseorang terhadap realita/kenyataan yang dapat dikategorikan

dalam bentuk :

a. persepsi sensoris : yaitu kenyataan fisik yang kadang-kadang salah

kita interpretasikan karena sensor pancaindra kita salah menerimanya.

b. Persepsi normatif: suatu interpretasi yang lebih banyak melibatkan

opini atau pendapat pribadi kita sendiri. Biasanya interpretasi kita

berbeda dengan orang lain tergantung datri sudut pandang atau

subyektifitas kita masing-masing.

Menurut Branca dkk dalam Walgito2 menjelaskan bahwa: Persepsi

merupakan proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah

merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima

yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak berhenti di situ saja, pada

umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat

susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena

itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses

penginderaan merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi.

2 Bimo Walgito. 2002. Psikologi sosial. Yogyakarta. Andi. Hal 45.

Page 35: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

19

Proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu individu menerima

stimulus yang mengenai didirnya melalui alat indera. Alat indera merupakan

penghubung antara individu dengan dunia luarnya.

Davidoff dalam Walgito3 menambahkan bahwa : stimulus yang

mengenai individu itu kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan,

sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderanya itu.

Proses inilah yang dimaksud dengan persepsi. Jadi stimulus diterima oleh

alat indera, kemudian melalui proses persepsi sesuatu yang diindera tersebut

menjadi sesuatu yang berarti setelah diorganisasikan dan diinterpretasikan.

Selanjutnya menurut Moskowitz dan Orgel dalam Walgito4 bahwa :

persepsi itu merupakan proses yang intergrated dari individu terhadap

timulus yang diterimanya. Dengan demikian persepsi menurut Walgito

merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus

yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu

yang berarti dan merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri individu.

Karena merupakan aktivitas yang intergrated maka seluruh pribadi, seluruh

apa yang ada dalam diri individu ikut aktif berperan dalam persepsi itu.

Desiderato dalam Rakhmat5 mengemukakan bahwa : persepsi adalah

pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi

ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan

sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. 3 Ibid., hal 45-46 4 Walgito, loc. cit. 5 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi komunikasi. Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 51.

Page 36: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

20

Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya

melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori.

Untuk lebih memahami persepsi, Thoha dalam Marliyah dkk6 menjelaskan:

yang harus diketahui adalah persepsi merupakan penafsiran unik terhadap

situasi dan bukan pencarian yang benar terhadap situasi.

Proses persepsi meliputi interaksi yang sulit dari kegiatan seleksi,

penyusunan, dan penafsiran yang semuanya sangat tergantung pada

penginderaan data. Karena persepsi melibatkan proses kognitif yang

kompleks, maka melaluinya dapat dihasilkan gambaran unik tentang

kenyataan yang kemungkinan berbeda dari kenyataannya.

Persepsi diartikan oleh Gitosudarmo & Sudita dalam Tangkilisan7

adalah suatu proses memperhatikan, menyeleksi, dan menafsirkan stimulus

lingkungan, di mana proses tersebut terjadi karena interpretasi seseorang

berdasarkan pengalaman yang dialami maupun stimulus yang dating

kepadanya.

Berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan diatas mengenai

persepsi, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan cara penilaian

terhadap sesuatu yang dirasakan melalui pancaindera serta pengalaman yang

dialamainya. Penilaian tersebut bisa menghasilkan gambaran kenyataan saat

itu maupun hanya keadaan sementara. Dimana penilaian ataupun persepsi

6 Lina Marliyah, Fransisca I. R. Dewi, P. Tommy Y.S Suyasa, Jurnal Provitae Volume 1 No 1

Desember 2004: Persepsi Terhadap Dukungan Orangtua dan Pembuatan Keputusan Karir Remaja. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, hal.63.

7 Hessel Nogi S Tangkilisan, Manajemen Publik. Jakarta, Grasindo, 2005, hal.289.

Page 37: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

21

antara satu orang dengan orang lainnya bisa berbeda dan kemungkinan bisa

sama.

2.1.2 Pelayanan Publik

Dalam perkembangan ilmu administrasi publik telah terjadi

pergeseran dimana menurut Utomo8 dari negara sebagai agen tunggal

implementasi fungsi pemerintahan menjadi pemerintahan yang menekankan

tugas nya dalam public service. Bagaimana fungsi pemerintahan hanyalah

sebagai fasilitator, katalisator yang bertitik tekan pada putting the customers

in the driver seat.

Dwiyanto9 menerangkan dalam perjalanan administrasi public bahwa. “pelayanan publik dahulunya bahwa semua barang dan jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah kemudian disebut sebagai pelayanan public, whatever government does is public service. Namun dengan munculnya New Public Management (NPM) di Inggris, menggantikan paradigma organisasi publik klasik”. Paradigma ini menurut Vigoda dalam Keban10 sebagai pendekatan

dalam administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman

yang diperoleh dalam dunia manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk

memperbaiki efisiensi, efektivitas, dan kinerja pelayanan publik pada

birokrasi modern.

Hood dalam Keban11 mengungkapkan bahwa ada tujuh komponen

doktrin dalam NPM, yaitu:

8 Warsito Utomo, Administrasi Publik Baru Indonesia: Perubahan Paradigma dari Administrasi

Negara ke Administrasi Publik. Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2006, hal.33. 9Agus Dwiyanto, Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif Edisi

Kedua.Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2011, hal. 14. 10 Yeremias T. Keban, Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik: Konsep, Teori dan Isu.

Yogyakarta, Gava Media, 2008, hal. 36. 11 Keban, loc. cit.

Page 38: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

22

1. pemanfaatan manajemen professional dalam sektor publik 2. penggunaan indikator kinerja 3. penekanan yang lebih besar pada kontrol output 4. pergeseran perhatian ke unit-unit yang lebih kecil 5. pergeseran ke kompetisi yang lebih tinggi 6. penekanan gaya sektor swasta pada praktek manajemen, dan 7. penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi

dalam penggunaan sumberdaya

Paradigma NPM ini pada saat bersamaan juga muncul di Amerika

yang dipelopori oleh David Osborne dan Ted Gaebler12 dengan nama

reinventing government, dimana pemerintah harus bersifat katalis,

memberdayakan masyarakat, kompetitif, berorientasi pada misi, berorientasi

pada hasil, berorientasi pada pelanggan, berjiwa wirausaha, antisipatif,

bersifat desentralistis, dan berorientasi pada pasar.

Sedangkan menurut Indiahono13 paradigma NPM beranggapan bahwa : “pelayanan publik dapat berjalana dengan baik, jika publik didudukan sebagai customer. Sehingga organisasi publik sudah seharusnya mendudukan diri sebagai alat pemuas customer tersebut. Namun paradigma ini tidak sepenuhnya benar karena customer publik berbeda dengan customer sektor swasta. Pelayanan publik tidak selalu berorientasi profit sedangkan swasta harus berorientasi profit. Maka lahir sebuah paradigma baru yaitu New Public Services (NPS) untuk mengkritik paradigma NPM tersebut”.

Paradigma NPS lahir sekitar tahun 2003, dimana menurut Indiahono14

bahwa pelayanan publik dapat berjalan dengan baik manakala publik

didudukan sebagai publik. Setiap warga negara adalah publik yang berhak

mendapatkan pelayanan publik. Sedangkan pemerintah berkewajiban

12 David Osborne dan Ted Gaebler, Mewirausahakan Birokrasi: Mentransformasi Semangat

Wirausaha ke Dalam Sektor Publik. Jakarta, Pustaka Binaman Pressindo, 2000. 13 Dwiyanto Indiahono, Kebijakan Publik: Berbasis Dynamic Policy Analisys. Yogyakarta, Gava

Media, 2009, hal. 162. 14 Ibid., hal. 163.

Page 39: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

23

mendesain pelayanan yang berujung pada kepuasan publik. Menurut

Denhardt & Denhardt dalam Keban15 administrasi publik harus:

1. melayani masyarakat bukan pelanggan (serve citizen, not customers)

2. mengutamakan kepentingan publik (seek the public interest) 3. lebih menghargai kewarganegaraan dari pada kewirausahaan

(value citizenship over entrepreneurship) 4. berpikir strategis, dan bertindak demokratis (think strategically,

act democratically) 5. menyadari bahwa akuntabilitas bukan merupakan suatu yang

mudah (recognize that accountability is not simple) 6. melayani dari pada mengendalikan (serve rather than steer), dan 7. menghargai orang, bukannya produktivitas semata (value people,

not just productivity)

Dwiyanto16 mendefinisikan berbagai jenis pelayanan yang dapat

dikategorikan sebagai pelayanan publik dalam dua kriteria, antara lain:

1. kriteria pertama yang biasanya digunakan adalah sifat dari barang dan jasa itu sendiri. Barang dan jasa yang memiliki eksternalitas tinggi yang tidak dapat diselenggarakan oleh korporasi atau diserahkan kepada pasar. Karena barang dan jasa tersebut sangat penting bagi kehidupan warga dan masyarakat luas. Misalnya, pendidikan dasar, pertahanan negara.

2. kriteria kedua yang dapat digunakan untuk mendefinisikan pelayanan publik adalah tujuan dari penyediaan barang dan jasa, untuk mencapai tujuan dan misi negara, walaupun barang dan jasa itu bersifat privat, dapat dikatakan sebagai pelayanan publik. Tujuan dan misi negara biasanya diatur dalam konstitusi atau peraturan perundangan lainnya. Misalnya, kesehatan dan jaminan sosial.

15 Keban, op cit., hal. 37. 16 Dwiyanto, op. cit., hal. 18.

Page 40: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

24

Tabel 2.1 Perbedaan antara Pelayanan Publik dan Privat

Ciri – Ciri Pelayanan Publik Pelayanan Privat

Sifat barang dan jasa Barang publik, semi publik, dan memiliki eksternalitas

Barang privat

Resiko kegagalan penyelenggaraan

Resiko kolektif,banyak orang, bersama

Kerugian perseorangan

Akses warga terhadap pelayanan

Tanggung jawab negara Tanggung jawab warga

Keterkaitan dengan pencapaian tujuan dan misi

negara

Tinggi dan langsung Rendah dan tidak langsung

Dasar penyelenggaraannya Konstitusi, kebijakan publik, dan peraturan perundangan

Kesepakatan pengguna dan penyelenggara, kebijakan

perusahaan Lembaga penyelenggara Instansi pemerintah, korporasi,

dan lembaga nirlaba Korporasi, lembaga nirlaba,

BUMN, BUMD Sumber pendapatan Anggaran, subsidi pemerintah,

user fee Kekayaan negara yang

dipisahkan, hasil penjualan dan user fee

Sumber: Dwiyanto, 2011.

Dari hal tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kepmen nya

mengeluarkan pengertian umum mengenai pelayanan publik17 dimana

menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003 pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan

yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan berdasarkan asas-

asas umum kepemrintahan yang baik meliputi:

1. kepastian hukum 2. transaparan 3. daya tanggap 4. berkeadilan

17 M. Ladzi Safroni, Manajemen dan Reformasi Pelayanan Publik dalam Konteks Birokrasi

Indonesia. Malang, Aditya Media Publishing, 2012, hal. 50.

Page 41: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

25

5. efektif dan efisien 6. tanggung jawab 7. akuntabilitas 8. tidak menyalahkan wewenang

Dari sejarah administrasi publik sampai dengan semangat melayani

yang harus dilahirkan dalam penerapannya. Pelayanan publik yang

diberikan kepada pengguna jasa tidak akan terlepas yang namanya

kepuasaan. Dimana kepuasan dilihat dari kualitas pelayanan, maka

selanjutnya kualitas pelayanan harus dibedah lebih lanjut pada bagian

berikut ini.

2.1.3 Kualitas Pelayanan

Definisi kualitas menurut Goetsh dan Davis dalam Simamora18 adalah

merupakan :

“suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, layanan, manusia, proses, lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Definisi lain mengenai kualitas menurut Pahan19 adalah sebagai gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan hubungan yang ditentukan atau tersirat”. Gibson, Ivancevich dan Donnelly dalam Hutasoit20 mengatakan bahwa : “pelayanan adalah kegiatan yang dikehendaki konsumen atau klient, atau pekerjaan yang dilakukan untuk orang lain. Masih dalam Hutasoit21 menurut Kotler dan Amstrong bahwa pelayanan adalah kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada yang lain yang pada dasarnya tidak kasat mata dan tidak mengakibatkan kepemilikan”.

18Bilson Simamora, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2003, hal 180. 19 http://carapedia.com/pengertian_definisi_kualitas_info2137.html diunduh tgl 1 Mei 2013 20 Hutasoit, Pelayanan Publik: Teori dan Aplikasi. Jakarta, Magnascript Publishing, 2011, hal. 61. 21 Hutasoit, loc. cit.

Page 42: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

26

Selanjutnya definisi dari Gronroos dalam Ratminto dan winarsih22, pelayanan adalah :

“suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/ pelanggan”.

Dari dua kata kualitas dan pelayanan, kualitas pelayanan menurut

Wyckof dalam Simamora23 bisa didefinisikan sebagai tingkat keunggulan

yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk

memenuhi keinginan pelanggan. Sedangkan menurut Supranto24 kualitas

pelayanan adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu

yang harus dikerjakan dengan baik.

Kualitas pelayanan yang baik merupakan awal kunci keberhasilan

suatu badan atau organisasi dalam menjalankan bisnisnya atau tujuannya.

Sehingga untuk mencapai kualitas pelayanan yang baik maka diperlukan

beberapa indikator dari layanan itu sendiri. Menurut Account Commission

dalam Hutasoit25 mengidentifikasikan sepuluh faktor yang menentukan

kualitas pelayanan. Kesepuluh faktor dimaksud yaitu:

1. akses, kemudahan dan kenyamanan memperoleh pelayanan 2. komunikasi, menjaga konsumen selalu memperoleh informasi

dalam bahasa yang dimengerti dan mendengar konsumen 3. kompetensi, memiliki keterampilan dan pengetahuan terhadap

jasa yang diberikan 4. rasa hormat, meliputi kesopanan, menghargai pertimbangan, dan

ramah dari semua tingkatan staff.

22 Ratminto dan Winarsih, Manajemen Pelayanan. Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2006, hal.2. 23 Simamora, op cit., hal. 180. 24 http://www.kajianpustaka.com/2013/04/kualitas-pelayanan-pelanggan.html#.UYSKOkrYo6o,

diunduh tgl 1 Mei 2013 25 Hutasoit, op. cit., hal. 66.

Page 43: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

27

5. kredibilitas, mencakup kepercayaan, reputasi, dan citra 6. keandalan, memberikan pelayanan yang konsisten, akurat, dan

dapat diandalkan, serta memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan.

7. daya tanggap, memiliki kesediaan dan kesiapan untuk memberikan pelayanan ketika dibutuhkan.

8. keamanan, meliputi keamanan fisik, keuangan dan kerahasiaan. 9. bukti fisik, mencakup aspek fisik pelayanan seperti

perlengkapan, fasilitas, staf dan penampilan. 10. memahami konsumen, mengetahui kebutuhan personal

konsumen dan mengenali pengulangan konsumen.

Lalu menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam Hutasoit26

menggunakan pendekatan servqual atau service quality. Pendekatan ini

dibuat berdasarkan perbandingan dua faktor utama yakni persepsi konsumen

atas layanan nyata yang mereka terima, dan layanan yang sesungguhnya

diharapkan. Model ini memiliki lima dimensi yakni :

1. tangible, yakni penampilan atau fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan alat-alat komunikasi.

2. reliability, yakni kemampuan untuk melakukan pelayanan yang telah dijanjikan secara akurat.

3. responsiveness, kesediaan untuk membantu konsumen dan menyediakan pelayanan dengan cepat.

4. assurance, yakni pengetahuan, kesopansantunan para pegawai dan kemampuannya untuk menyampaikan kepercayaan dan kerahasiaan.

5. empathy, yakni kepedulian dan perhatian individu yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen.

Lalu menurut Garvin dalam Hutasoit27, kualitas dalam jasa atau

pelayanan mencakup dimensi-dimensi:

1. tampilan (performance) : menyangkut karakteristik operasi dasar 2. fitur (features) : item-item ekstra yang ditambahkan pada fitur

dasar. 3. kesesuaian (conformance) : kesesuaian kinerja dan mutu produk

dengan standar.

26 Ibid., hal. 67. 27 Hutasoit, loc. cit.

Page 44: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

28

4. keandalan (reliability) : kemungkinan produk untuk tidak berfungsi pada saatnya.

5. ketahanan (durability) : jangka waktu hidup sebelum tiba saatnya diganti.

6. pelayanan (service) : kemudahan servis atau perbaikan ketika dibutuhkan.

7. tanggapan (response): daya tanggap terhadap masukan dari konsumen.

8. estetika (aesthetics) : menyangkut tampilan, rasa, bunyi, bau, atau rasa.

9. reputasi (reputation) : menyangkut nama baik atas suatu kualitas produk.

Sedangan menurut Kotler28, jasa pelayanan diklasifikasikan menjadi

empat karakteristik sebagai berikut :

1. intangibility (tidak berwujud) : jasa yang hanya bisa dikonsumsi tetapi tidak bisa dimiliki. Sehingga seseorang tidak dapat menilai kualitas dari jasa sebelum merasakan/ mengkonsumsi sendiri.

2. inseparability (tidak dapat dipisahkan) : dijual lalu diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan karena tidak dapat dipisahkan. Karena itu konsumen ikut berpartisipasi dalam menghasilkan jasa layanan.

3. variability (keanekarupaan) : jasa sangat bersifat variable karena merupakan non standardized output artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa dihasilkan. Sehingga para pembeli jasa ini seringkali meminta pendapat orang lain dahulu sebelum memutuskan untuk memilih.

4. perishability (tidak tahan lama) : jasa tidak dapat disimpan dan permintaannya berfluktuasi. Hal ini tidak menjadi masalah bila permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan untuk permintaan tersebut sebelumnya. Bila permintaan berfluktuasi berbagai permasalahan muncul berkaitan dengan kapasitas menganggur (saat permintaan sepi) dan pelanggan tidak terlayani dengan resiko mereka kecewa atau beralih kepenyedia jasa lainnya.

Moenir dalam Tangkilisan29 menjelaskan bahwa agar pelayanan

dapat memuaskan orang atau kelompok orang lain yang dilayani, maka

pelaku yang bertugas melayani harus memenuhi empat kriteria pokok yaitu :

28http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/133042T%2027829Peningkatan%20kualitasTinjauan%20lit

eratur.pdf, diunduh pada 4 Mei 2013.

Page 45: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

29

1. tingkah laku yang sopan 2. cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang

seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan 3. waktu menyampaikan yang tepat 4. keramahtamahan Sedangkan menurut konsep Lean Sigma yang dijabarkan oleh

Gaspersz30 ada beberapa dimensi atau atribut yang perlu diperhatikan dalam

peningkatan kualitas jasa:

1. ketepatan waktu pelayanan : berkaitan dengan waktu tunggu dan proses

2. akurasi pelayanan : berkaitan dengan reliabilitas pelayanan dan bebas kesalahan

3. kesopanan dan keramahatamahan : berkaitan dengan interaksi pihak eksternal

4. tanggung jawab : berkaitan dengan penerimaan pesanan dan penanganan keluhan pelanggan eksternal

5. kelengkapan : menyangkut lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana pendukung, serta pelayanan komplementer lainnya

6. kemudahan mendapatkan pelayanan : berkaitan dengan banyaknya outlet, banyaknya petugas yang melayani

7. variasi model pelayanan : berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola-pola baru dalam pelayanan, fitur pelayanan

8. pelayanan pribadi : berkaitan dengan fleksibilitas atau penanganan permintaan khusus

9. kenyamana dalam memperoleh pelayanan : berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat pelayanan, kemudahan menjangkau, tempat parkir kendaraan, ketersediaan informasi, petunjuk-petunjuk,dan bentuk-bentuk lain

10. atribut pendukung pelayanan lainnya : seperti lingkungan, kebersihan, ruang tunggu, fasilitas musik, AC dan lain-lain.

Lalu menurut konsep Barata31, pelayanan didasarkan pada konsep

triple-win customer service. Dimana dalam pelayanan prima dengan

menyelaraskan faktor-faktor :

29 Tangkilisan, op cit,.hal 208. 30Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta, PT

Gramedia Pustaka Utama, 2007, hal. 117. 31 Atep Adya Barata, Dasar – Dasar Pelayanan Prima. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2003, hal 31.

Page 46: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

30

1. ability (kemampuan): pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mutlak diperlukan untuk menunjang program layanan prima.

2. attitude (sikap) : perilaku atau perangai yang harus ditonjolkan ketika menghadapi pelanggan

3. appearance (penampilan) : penampilan seseorang, baik bersifat fisik maupun non fisik yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas pihak lain

4. attention (perhatian) : kepedulian penuh terhadap pelanggan baik yang berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun pemahaman atas saran dan kritiknya

5. action (tindakan) : berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan layanan kepada pelanggan

6. accountability (tanggung jawab) : suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan pelanggan.

Dari penjabaran diatas bahwa perkembangan administrasi publik

menuju era sekarang ialah agar pelayanan terhadap publik menjadi lebih

baik, efektif, efisien dan bermartabat. Tujuan dari pemberian pelayanan

adalah rasa kepuasan atas apa yang pengguna jasa terima atau rasakan.

Sehingga menurut kotler dalam Indiahono32 bahwa kepuasan pelanggan

adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap

kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Senada dengan apa yang diutarakan

oleh Parasuraman dalam Hutasoit33, apabila harapan lebih besar jika

dibandingkan dengan kinerja, maka kualitas yang dirasakan lebih kecil jika

dibandingkan dengan kepuasannya, karenanya ketidakpuasan konsumen

terjadi.

32 Indiahono, op. cit., hal. 165. 33 Hutasoit, op. cit, hal. 66.

Page 47: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

31

2.3 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, senantiasa peneliti mengacu ke beberapa sumber

sebagai bahan referensi. Berikut adalah sumber tersebu:

Skripsi, Sarah Neri Suriani, 2011, “Kualitas Pelayanan Kesehatan di

PUSKESMAS Baja Kecamatan Cibodas Kota Tangerang” menunjukan

bahwa Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Baja kecamatan Cibodas Kota

Tangerang ditinjau dari aspek Reliability memiliki skor SERVQUAL sebesar -3,1

yang berarti tidak memuaskan bagi responden. Hal ini terjadi karena pihak

Puskesmas yang tidak jelas dalam waktu pelayanan. Kualitas Pelayanan

Kesehatan di Puskesmas Baja kecamatan Cibodas Kota Tangerang ditinjau dari

aspek Responsiveness dengan skor SERVQUAL sebesar -3,025 yang berarti tidak

memuaskan bagi responden. Hal ini terjadi karena para petugas kerap bekerja

dengan santai. Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Baja kecamatan

Cibodas Kota Tangerang ditinjau dari aspek Assurance dengan skor SERVQUAL

sebesar -2,925. Hal ini terjadi karena kemampuan danperilaku aparatur

(paramedik) dalam dalam menjalankan tugas belum efektif. Kualitas Pelayanan

Kesehatan di Puskesmas Baja kecamatan Cibodas Kota Tangerang ditinjau dari

aspek Empathy dengan skor SERVQUAL sebesar -2,9. Hal ini terjadi karena

ketidakjelian petugas Puskesmas yang bertugas. Kualitas Pelayanan Kesehatan di

Puskesmas Baja kecamatan Cibodas Kota Tangerang ditinjau dari aspek

Tangibles dengan skor SERVQUAL -2,9. Hal ini terjadi sarana dan prasarana

komunikasi yang digunakan tidak efektif.

Page 48: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

32

Skripsi, Bagus Pratama, 2015, “Kualitas Pelayanan pembinaan dan

bimbingan Mantan Penyandang Narkoba Dipanti Sosial Pamardi Putra

Khusnul Khotimah DKI Jakarta”. menunjukan untuk indikator Tangibles

memiliki skor SERVQUAL sebesar -1,67 dengan tingkat kesesuaian 51,03%. Hal

ini menunjukan bahwa dalam melaksankan pembinaan dan bimbingan khususnya

untuk aspek fisik panti sosial tersebut belum menyediakan sarana dan prasarana

yang baik. Untuk indikator Reliability memiliki skor SERVQUAL -1,72 dengan

tingkat kesesuaian sebesar 50%. Hal ini menunjukan bahwa dalam melaksanakan

pembinaan dan bimbingan khususnya pada aspek jumlah petugas panti belum

cukup. Untuk indikator Responsiveness memiliki skor SERVQUAL -1,66 dengan

tingkat kesesuaian sebesar 51,83%. Hal ini menunjukan bahwa masih belum

tanggapnya petugas panti dalam memahami kebutuhan klien. Untuk indikator

Assurance memiliki skor SERVQUAL -1,64 dengan tingkat kesesuaian sebesar

51,92%. Hal ini menunjukan belum semua petugas panti mempunyai kemampuan

berkomunikasi. Untuk indikator Emphaty memiliki skor SERVQUAL -1,67

dengan tingkat kesesuaian 52,23%. Hal ini menunjukan petugas panti kurang

meluangkan waktu kepada klien.

2.4 Kerangka Berfikir

Menurut Sekaran dalam Sugiyono34, kerangka berfikir merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.

34 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi. Bandung, CV Alfabeta, 2007, hal.65.

Page 49: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

33

Konsep Pelayanan publik yang dibangun dari administrasi publik klasik

sampai dengan administrasi modern selalu berhubungan dengan bagaimana

pelayanan publik yang diberikan oleh organisasi publik harus berkualitas,

sehingga dapat menempatkan masyarakat sebagai pengguna jasa merasa

terpuaskan oleh pelayanan tersebut. Kepuasan publik yang dirasakan atas

pemberian pelayanan dapat diartikan sebagai tingkat respon publik terhadap

kesesuaian harapan dengan kenyataan pelayanan yang diberikan oleh organisasi

publik.

Dari beberapa teori yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti mengambil

teori SERVQUAL dari Parasuraman dkk untuk dijadikan dimensi yang dapat

menilai kualitas pelayanan PT ASDP Merak melalui persepsi pengguna jasa

layanan di Pelabuhan Merak. Dimensinya antara lain, tangibles, reliability,

responsiveness, , empathy, dan assurance.

Page 50: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

34

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Teori Servqual dari Parasuraman dkk Dimensi Service Quality

1. tangibles 2. reliability 3. assurance 4. emphaty 5. responsiveness

Masalah di Pelayanan PT ASDP 1. Fasilitas pelayanan e-ticket yang

tidak maksimal yang diberikan oleh pihak ASDP.

2. Fasilitas pelayanan sarana dan yang diberikan oleh pihak ASDP.

3. Adanyan pemungutan liar saat terjadi antrian, selain itu karena minimnya pengawasan keamanan di pelabuhan juga memprihatinkan.

Peningkatan Kualitas Pelayanan PT

ASDP Indonesia Ferry (Persero) Di

Pelabuhan Penyeberangan Merak.

Page 51: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

35

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan

diteliti dan kemudian akan dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.

Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis yang peneliti kemukakan

adalah:

“Ketika Harapan Kualitas Pelayanan PT. ASDP Indonesia Ferry

(PERSERO) di Pelabuhan Penyebrangan Merak lebih besar dari pada

persepsi yang didapat, maka kualitas pelayanan PT. ASDP tersebut akan

merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak PT. ASDP

Indonesia Ferry (PERSERO) di Pelabuhan Penyebrangan Merak”.

Page 52: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

16

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Teori

Teori dalam administrasi mempunyai peranan yang sama dengan teori yang

ada didalam ilmu fisika, kimia maupun biologi yaitu berfungsi untuk menjelaskan

dan panduan dalam penelitian. Berdasarkan teori diatas didefinisikan sebagai

seperangkat konsep, asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan untuk

mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi

Berdasarkan definisi tersebut dapat dikemukakan ada empat kegunaan teori

didalam penelitian yaitu:

1. Teori berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis.

2. Teori berfungsi untuk mengungkapkan untuk mengungkapkan,

menjelaskan dan memprediksi perilaku yang memiliki keteraturan.

3. Teori sebagai stimulant dan panduan untuk mengembangkan

pengetahuan.

4. teori sebagai pisau bedah untuk suatu penelitian.

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang

teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti,

beberapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan atau dideskripsikan

akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung pada

jumlah variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan

terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian dan uraian yang

16

Page 53: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

17

lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup kedudukan

dan prediksi terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi lebih

jelas dan terarah.

2.1.1 Persepsi

Ruky 1 menjelaskan bahwa persepsi adalah sebuah konsep dalam ilmu

perilaku (psikologi) yang cukup sukar untuk dibahas. Persepsi itu sendiri

diartikan sebagai sebuah proses kognitif yang terjadi pada diri seseorang

pada waktu memperoleh rangsangan (stimulus) pada pancaindranya. Proses

persepsi terdiri dari: penyeleksian, pengorganisasian (pengaturan), dan

penafsiran data yang dilihat, didengar, disentuh, dibaui atau dirasa menjadi

sebuah kesan atau kesimpulan. Seringkali apa yang disimpulkan melalui

proses persepsi tidak sama dengan apa yang sebenarnya terjadi atau ada

karena penafsiran yang dilakukan satu orang berbeda dengan yang

dilakukan orang lain. Oleh karena itu, persepsi kadang-kadang dianggap

bukan hal yang logis karena penafsiran yang dilakukan sudah dipengaruhi

oleh pengetahuan yang sudah lebih dahulu ada dan oleh pengalaman.

Socrates, filsuf Yunani kuno menegaskan bahwa seseorang akan berbicara

kepada yang lainnya berdasarkan pengalaman mereka masing-masing.

Manusia cenderung mencocokan pandangannya ke dalam kerangka

atau pola harapan maupun keinginannya:

1 Achmad S Ruky. 2002. Sukses Sebagai Manajer Professional Tanpa Gelar MM atau MBA.

Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 193-194.

Page 54: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

18

1. kita akan merasakan apa yang ingin kita rasakan

2. kita akan melihat apa yang ingin kita lihat

3. kita akan mendengar apa yang ingin kita dengar

Masalahnya adalah seringkali kenyataan tidak selalu sama dengan apa

yang menjadi harapan atau keinginan kita, dan hal ini seringkali

mengganggu proses komunikasi. Selanjutnya persepsi juga merupakan

pandangan seseorang terhadap realita/kenyataan yang dapat dikategorikan

dalam bentuk :

a. persepsi sensoris : yaitu kenyataan fisik yang kadang-kadang salah

kita interpretasikan karena sensor pancaindra kita salah menerimanya.

b. Persepsi normatif: suatu interpretasi yang lebih banyak melibatkan

opini atau pendapat pribadi kita sendiri. Biasanya interpretasi kita

berbeda dengan orang lain tergantung datri sudut pandang atau

subyektifitas kita masing-masing.

Menurut Branca dkk dalam Walgito2 menjelaskan bahwa: Persepsi

merupakan proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah

merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima

yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak berhenti di situ saja, pada

umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat

susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena

itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses

penginderaan merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi.

2 Bimo Walgito. 2002. Psikologi sosial. Yogyakarta. Andi. Hal 45.

Page 55: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

19

Proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu individu menerima

stimulus yang mengenai didirnya melalui alat indera. Alat indera merupakan

penghubung antara individu dengan dunia luarnya.

Davidoff dalam Walgito3 menambahkan bahwa : stimulus yang

mengenai individu itu kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan,

sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderanya itu.

Proses inilah yang dimaksud dengan persepsi. Jadi stimulus diterima oleh

alat indera, kemudian melalui proses persepsi sesuatu yang diindera tersebut

menjadi sesuatu yang berarti setelah diorganisasikan dan diinterpretasikan.

Selanjutnya menurut Moskowitz dan Orgel dalam Walgito4 bahwa :

persepsi itu merupakan proses yang intergrated dari individu terhadap

timulus yang diterimanya. Dengan demikian persepsi menurut Walgito

merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus

yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu

yang berarti dan merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri individu.

Karena merupakan aktivitas yang intergrated maka seluruh pribadi, seluruh

apa yang ada dalam diri individu ikut aktif berperan dalam persepsi itu.

Desiderato dalam Rakhmat5 mengemukakan bahwa : persepsi adalah

pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi

ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan

sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. 3 Ibid., hal 45-46 4 Walgito, loc. cit. 5 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi komunikasi. Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 51.

Page 56: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

20

Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya

melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori.

Untuk lebih memahami persepsi, Thoha dalam Marliyah dkk6 menjelaskan:

yang harus diketahui adalah persepsi merupakan penafsiran unik terhadap

situasi dan bukan pencarian yang benar terhadap situasi.

Proses persepsi meliputi interaksi yang sulit dari kegiatan seleksi,

penyusunan, dan penafsiran yang semuanya sangat tergantung pada

penginderaan data. Karena persepsi melibatkan proses kognitif yang

kompleks, maka melaluinya dapat dihasilkan gambaran unik tentang

kenyataan yang kemungkinan berbeda dari kenyataannya.

Persepsi diartikan oleh Gitosudarmo & Sudita dalam Tangkilisan7

adalah suatu proses memperhatikan, menyeleksi, dan menafsirkan stimulus

lingkungan, di mana proses tersebut terjadi karena interpretasi seseorang

berdasarkan pengalaman yang dialami maupun stimulus yang dating

kepadanya.

Berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan diatas mengenai

persepsi, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan cara penilaian

terhadap sesuatu yang dirasakan melalui pancaindera serta pengalaman yang

dialamainya. Penilaian tersebut bisa menghasilkan gambaran kenyataan saat

itu maupun hanya keadaan sementara. Dimana penilaian ataupun persepsi

6 Lina Marliyah, Fransisca I. R. Dewi, P. Tommy Y.S Suyasa, Jurnal Provitae Volume 1 No 1

Desember 2004: Persepsi Terhadap Dukungan Orangtua dan Pembuatan Keputusan Karir Remaja. Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, hal.63.

7 Hessel Nogi S Tangkilisan, Manajemen Publik. Jakarta, Grasindo, 2005, hal.289.

Page 57: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

21

antara satu orang dengan orang lainnya bisa berbeda dan kemungkinan bisa

sama.

2.1.2 Pelayanan Publik

Dalam perkembangan ilmu administrasi publik telah terjadi

pergeseran dimana menurut Utomo8 dari negara sebagai agen tunggal

implementasi fungsi pemerintahan menjadi pemerintahan yang menekankan

tugas nya dalam public service. Bagaimana fungsi pemerintahan hanyalah

sebagai fasilitator, katalisator yang bertitik tekan pada putting the customers

in the driver seat.

Dwiyanto9 menerangkan dalam perjalanan administrasi public bahwa. “pelayanan publik dahulunya bahwa semua barang dan jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah kemudian disebut sebagai pelayanan public, whatever government does is public service. Namun dengan munculnya New Public Management (NPM) di Inggris, menggantikan paradigma organisasi publik klasik”. Paradigma ini menurut Vigoda dalam Keban10 sebagai pendekatan

dalam administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman

yang diperoleh dalam dunia manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk

memperbaiki efisiensi, efektivitas, dan kinerja pelayanan publik pada

birokrasi modern.

Hood dalam Keban11 mengungkapkan bahwa ada tujuh komponen

doktrin dalam NPM, yaitu:

8 Warsito Utomo, Administrasi Publik Baru Indonesia: Perubahan Paradigma dari Administrasi

Negara ke Administrasi Publik. Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2006, hal.33. 9Agus Dwiyanto, Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif Edisi

Kedua.Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2011, hal. 14. 10 Yeremias T. Keban, Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik: Konsep, Teori dan Isu.

Yogyakarta, Gava Media, 2008, hal. 36. 11 Keban, loc. cit.

Page 58: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

22

1. pemanfaatan manajemen professional dalam sektor publik 2. penggunaan indikator kinerja 3. penekanan yang lebih besar pada kontrol output 4. pergeseran perhatian ke unit-unit yang lebih kecil 5. pergeseran ke kompetisi yang lebih tinggi 6. penekanan gaya sektor swasta pada praktek manajemen, dan 7. penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi

dalam penggunaan sumberdaya

Paradigma NPM ini pada saat bersamaan juga muncul di Amerika

yang dipelopori oleh David Osborne dan Ted Gaebler12 dengan nama

reinventing government, dimana pemerintah harus bersifat katalis,

memberdayakan masyarakat, kompetitif, berorientasi pada misi, berorientasi

pada hasil, berorientasi pada pelanggan, berjiwa wirausaha, antisipatif,

bersifat desentralistis, dan berorientasi pada pasar.

Sedangkan menurut Indiahono13 paradigma NPM beranggapan bahwa : “pelayanan publik dapat berjalana dengan baik, jika publik didudukan sebagai customer. Sehingga organisasi publik sudah seharusnya mendudukan diri sebagai alat pemuas customer tersebut. Namun paradigma ini tidak sepenuhnya benar karena customer publik berbeda dengan customer sektor swasta. Pelayanan publik tidak selalu berorientasi profit sedangkan swasta harus berorientasi profit. Maka lahir sebuah paradigma baru yaitu New Public Services (NPS) untuk mengkritik paradigma NPM tersebut”.

Paradigma NPS lahir sekitar tahun 2003, dimana menurut Indiahono14

bahwa pelayanan publik dapat berjalan dengan baik manakala publik

didudukan sebagai publik. Setiap warga negara adalah publik yang berhak

mendapatkan pelayanan publik. Sedangkan pemerintah berkewajiban

12 David Osborne dan Ted Gaebler, Mewirausahakan Birokrasi: Mentransformasi Semangat

Wirausaha ke Dalam Sektor Publik. Jakarta, Pustaka Binaman Pressindo, 2000. 13 Dwiyanto Indiahono, Kebijakan Publik: Berbasis Dynamic Policy Analisys. Yogyakarta, Gava

Media, 2009, hal. 162. 14 Ibid., hal. 163.

Page 59: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

23

mendesain pelayanan yang berujung pada kepuasan publik. Menurut

Denhardt & Denhardt dalam Keban15 administrasi publik harus:

1. melayani masyarakat bukan pelanggan (serve citizen, not customers)

2. mengutamakan kepentingan publik (seek the public interest) 3. lebih menghargai kewarganegaraan dari pada kewirausahaan

(value citizenship over entrepreneurship) 4. berpikir strategis, dan bertindak demokratis (think strategically,

act democratically) 5. menyadari bahwa akuntabilitas bukan merupakan suatu yang

mudah (recognize that accountability is not simple) 6. melayani dari pada mengendalikan (serve rather than steer), dan 7. menghargai orang, bukannya produktivitas semata (value people,

not just productivity)

Dwiyanto16 mendefinisikan berbagai jenis pelayanan yang dapat

dikategorikan sebagai pelayanan publik dalam dua kriteria, antara lain:

1. kriteria pertama yang biasanya digunakan adalah sifat dari barang dan jasa itu sendiri. Barang dan jasa yang memiliki eksternalitas tinggi yang tidak dapat diselenggarakan oleh korporasi atau diserahkan kepada pasar. Karena barang dan jasa tersebut sangat penting bagi kehidupan warga dan masyarakat luas. Misalnya, pendidikan dasar, pertahanan negara.

2. kriteria kedua yang dapat digunakan untuk mendefinisikan pelayanan publik adalah tujuan dari penyediaan barang dan jasa, untuk mencapai tujuan dan misi negara, walaupun barang dan jasa itu bersifat privat, dapat dikatakan sebagai pelayanan publik. Tujuan dan misi negara biasanya diatur dalam konstitusi atau peraturan perundangan lainnya. Misalnya, kesehatan dan jaminan sosial.

15 Keban, op cit., hal. 37. 16 Dwiyanto, op. cit., hal. 18.

Page 60: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

24

Tabel 2.1 Perbedaan antara Pelayanan Publik dan Privat

Ciri – Ciri Pelayanan Publik Pelayanan Privat

Sifat barang dan jasa Barang publik, semi publik, dan memiliki eksternalitas

Barang privat

Resiko kegagalan penyelenggaraan

Resiko kolektif,banyak orang, bersama

Kerugian perseorangan

Akses warga terhadap pelayanan

Tanggung jawab negara Tanggung jawab warga

Keterkaitan dengan pencapaian tujuan dan misi

negara

Tinggi dan langsung Rendah dan tidak langsung

Dasar penyelenggaraannya Konstitusi, kebijakan publik, dan peraturan perundangan

Kesepakatan pengguna dan penyelenggara, kebijakan

perusahaan Lembaga penyelenggara Instansi pemerintah, korporasi,

dan lembaga nirlaba Korporasi, lembaga nirlaba,

BUMN, BUMD Sumber pendapatan Anggaran, subsidi pemerintah,

user fee Kekayaan negara yang

dipisahkan, hasil penjualan dan user fee

Sumber: Dwiyanto, 2011.

Dari hal tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kepmen nya

mengeluarkan pengertian umum mengenai pelayanan publik17 dimana

menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003 pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan

yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan berdasarkan asas-

asas umum kepemrintahan yang baik meliputi:

1. kepastian hukum 2. transaparan 3. daya tanggap 4. berkeadilan

17 M. Ladzi Safroni, Manajemen dan Reformasi Pelayanan Publik dalam Konteks Birokrasi

Indonesia. Malang, Aditya Media Publishing, 2012, hal. 50.

Page 61: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

25

5. efektif dan efisien 6. tanggung jawab 7. akuntabilitas 8. tidak menyalahkan wewenang

Dari sejarah administrasi publik sampai dengan semangat melayani

yang harus dilahirkan dalam penerapannya. Pelayanan publik yang

diberikan kepada pengguna jasa tidak akan terlepas yang namanya

kepuasaan. Dimana kepuasan dilihat dari kualitas pelayanan, maka

selanjutnya kualitas pelayanan harus dibedah lebih lanjut pada bagian

berikut ini.

2.1.3 Kualitas Pelayanan

Definisi kualitas menurut Goetsh dan Davis dalam Simamora18 adalah

merupakan :

“suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, layanan, manusia, proses, lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Definisi lain mengenai kualitas menurut Pahan19 adalah sebagai gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan hubungan yang ditentukan atau tersirat”. Gibson, Ivancevich dan Donnelly dalam Hutasoit20 mengatakan bahwa : “pelayanan adalah kegiatan yang dikehendaki konsumen atau klient, atau pekerjaan yang dilakukan untuk orang lain. Masih dalam Hutasoit21 menurut Kotler dan Amstrong bahwa pelayanan adalah kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada yang lain yang pada dasarnya tidak kasat mata dan tidak mengakibatkan kepemilikan”.

18Bilson Simamora, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2003, hal 180. 19 http://carapedia.com/pengertian_definisi_kualitas_info2137.html diunduh tgl 1 Mei 2013 20 Hutasoit, Pelayanan Publik: Teori dan Aplikasi. Jakarta, Magnascript Publishing, 2011, hal. 61. 21 Hutasoit, loc. cit.

Page 62: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

26

Selanjutnya definisi dari Gronroos dalam Ratminto dan winarsih22, pelayanan adalah :

“suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/ pelanggan”.

Dari dua kata kualitas dan pelayanan, kualitas pelayanan menurut

Wyckof dalam Simamora23 bisa didefinisikan sebagai tingkat keunggulan

yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk

memenuhi keinginan pelanggan. Sedangkan menurut Supranto24 kualitas

pelayanan adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu

yang harus dikerjakan dengan baik.

Kualitas pelayanan yang baik merupakan awal kunci keberhasilan

suatu badan atau organisasi dalam menjalankan bisnisnya atau tujuannya.

Sehingga untuk mencapai kualitas pelayanan yang baik maka diperlukan

beberapa indikator dari layanan itu sendiri. Menurut Account Commission

dalam Hutasoit25 mengidentifikasikan sepuluh faktor yang menentukan

kualitas pelayanan. Kesepuluh faktor dimaksud yaitu:

1. akses, kemudahan dan kenyamanan memperoleh pelayanan 2. komunikasi, menjaga konsumen selalu memperoleh informasi

dalam bahasa yang dimengerti dan mendengar konsumen 3. kompetensi, memiliki keterampilan dan pengetahuan terhadap

jasa yang diberikan 4. rasa hormat, meliputi kesopanan, menghargai pertimbangan, dan

ramah dari semua tingkatan staff.

22 Ratminto dan Winarsih, Manajemen Pelayanan. Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2006, hal.2. 23 Simamora, op cit., hal. 180. 24 http://www.kajianpustaka.com/2013/04/kualitas-pelayanan-pelanggan.html#.UYSKOkrYo6o,

diunduh tgl 1 Mei 2013 25 Hutasoit, op. cit., hal. 66.

Page 63: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

27

5. kredibilitas, mencakup kepercayaan, reputasi, dan citra 6. keandalan, memberikan pelayanan yang konsisten, akurat, dan

dapat diandalkan, serta memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan.

7. daya tanggap, memiliki kesediaan dan kesiapan untuk memberikan pelayanan ketika dibutuhkan.

8. keamanan, meliputi keamanan fisik, keuangan dan kerahasiaan. 9. bukti fisik, mencakup aspek fisik pelayanan seperti

perlengkapan, fasilitas, staf dan penampilan. 10. memahami konsumen, mengetahui kebutuhan personal

konsumen dan mengenali pengulangan konsumen.

Lalu menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam Hutasoit26

menggunakan pendekatan servqual atau service quality. Pendekatan ini

dibuat berdasarkan perbandingan dua faktor utama yakni persepsi konsumen

atas layanan nyata yang mereka terima, dan layanan yang sesungguhnya

diharapkan. Model ini memiliki lima dimensi yakni :

1. tangible, yakni penampilan atau fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan alat-alat komunikasi.

2. reliability, yakni kemampuan untuk melakukan pelayanan yang telah dijanjikan secara akurat.

3. responsiveness, kesediaan untuk membantu konsumen dan menyediakan pelayanan dengan cepat.

4. assurance, yakni pengetahuan, kesopansantunan para pegawai dan kemampuannya untuk menyampaikan kepercayaan dan kerahasiaan.

5. empathy, yakni kepedulian dan perhatian individu yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen.

Lalu menurut Garvin dalam Hutasoit27, kualitas dalam jasa atau

pelayanan mencakup dimensi-dimensi:

1. tampilan (performance) : menyangkut karakteristik operasi dasar 2. fitur (features) : item-item ekstra yang ditambahkan pada fitur

dasar. 3. kesesuaian (conformance) : kesesuaian kinerja dan mutu produk

dengan standar.

26 Ibid., hal. 67. 27 Hutasoit, loc. cit.

Page 64: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

28

4. keandalan (reliability) : kemungkinan produk untuk tidak berfungsi pada saatnya.

5. ketahanan (durability) : jangka waktu hidup sebelum tiba saatnya diganti.

6. pelayanan (service) : kemudahan servis atau perbaikan ketika dibutuhkan.

7. tanggapan (response): daya tanggap terhadap masukan dari konsumen.

8. estetika (aesthetics) : menyangkut tampilan, rasa, bunyi, bau, atau rasa.

9. reputasi (reputation) : menyangkut nama baik atas suatu kualitas produk.

Sedangan menurut Kotler28, jasa pelayanan diklasifikasikan menjadi

empat karakteristik sebagai berikut :

1. intangibility (tidak berwujud) : jasa yang hanya bisa dikonsumsi tetapi tidak bisa dimiliki. Sehingga seseorang tidak dapat menilai kualitas dari jasa sebelum merasakan/ mengkonsumsi sendiri.

2. inseparability (tidak dapat dipisahkan) : dijual lalu diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan karena tidak dapat dipisahkan. Karena itu konsumen ikut berpartisipasi dalam menghasilkan jasa layanan.

3. variability (keanekarupaan) : jasa sangat bersifat variable karena merupakan non standardized output artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa dihasilkan. Sehingga para pembeli jasa ini seringkali meminta pendapat orang lain dahulu sebelum memutuskan untuk memilih.

4. perishability (tidak tahan lama) : jasa tidak dapat disimpan dan permintaannya berfluktuasi. Hal ini tidak menjadi masalah bila permintaannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan untuk permintaan tersebut sebelumnya. Bila permintaan berfluktuasi berbagai permasalahan muncul berkaitan dengan kapasitas menganggur (saat permintaan sepi) dan pelanggan tidak terlayani dengan resiko mereka kecewa atau beralih kepenyedia jasa lainnya.

Moenir dalam Tangkilisan29 menjelaskan bahwa agar pelayanan

dapat memuaskan orang atau kelompok orang lain yang dilayani, maka

pelaku yang bertugas melayani harus memenuhi empat kriteria pokok yaitu :

28http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/133042T%2027829Peningkatan%20kualitasTinjauan%20lit

eratur.pdf, diunduh pada 4 Mei 2013.

Page 65: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

29

1. tingkah laku yang sopan 2. cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang

seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan 3. waktu menyampaikan yang tepat 4. keramahtamahan Sedangkan menurut konsep Lean Sigma yang dijabarkan oleh

Gaspersz30 ada beberapa dimensi atau atribut yang perlu diperhatikan dalam

peningkatan kualitas jasa:

1. ketepatan waktu pelayanan : berkaitan dengan waktu tunggu dan proses

2. akurasi pelayanan : berkaitan dengan reliabilitas pelayanan dan bebas kesalahan

3. kesopanan dan keramahatamahan : berkaitan dengan interaksi pihak eksternal

4. tanggung jawab : berkaitan dengan penerimaan pesanan dan penanganan keluhan pelanggan eksternal

5. kelengkapan : menyangkut lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana pendukung, serta pelayanan komplementer lainnya

6. kemudahan mendapatkan pelayanan : berkaitan dengan banyaknya outlet, banyaknya petugas yang melayani

7. variasi model pelayanan : berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola-pola baru dalam pelayanan, fitur pelayanan

8. pelayanan pribadi : berkaitan dengan fleksibilitas atau penanganan permintaan khusus

9. kenyamana dalam memperoleh pelayanan : berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat pelayanan, kemudahan menjangkau, tempat parkir kendaraan, ketersediaan informasi, petunjuk-petunjuk,dan bentuk-bentuk lain

10. atribut pendukung pelayanan lainnya : seperti lingkungan, kebersihan, ruang tunggu, fasilitas musik, AC dan lain-lain.

Lalu menurut konsep Barata31, pelayanan didasarkan pada konsep

triple-win customer service. Dimana dalam pelayanan prima dengan

menyelaraskan faktor-faktor :

29 Tangkilisan, op cit,.hal 208. 30Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta, PT

Gramedia Pustaka Utama, 2007, hal. 117. 31 Atep Adya Barata, Dasar – Dasar Pelayanan Prima. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2003, hal 31.

Page 66: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

30

1. ability (kemampuan): pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mutlak diperlukan untuk menunjang program layanan prima.

2. attitude (sikap) : perilaku atau perangai yang harus ditonjolkan ketika menghadapi pelanggan

3. appearance (penampilan) : penampilan seseorang, baik bersifat fisik maupun non fisik yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas pihak lain

4. attention (perhatian) : kepedulian penuh terhadap pelanggan baik yang berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun pemahaman atas saran dan kritiknya

5. action (tindakan) : berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan layanan kepada pelanggan

6. accountability (tanggung jawab) : suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan pelanggan.

Dari penjabaran diatas bahwa perkembangan administrasi publik

menuju era sekarang ialah agar pelayanan terhadap publik menjadi lebih

baik, efektif, efisien dan bermartabat. Tujuan dari pemberian pelayanan

adalah rasa kepuasan atas apa yang pengguna jasa terima atau rasakan.

Sehingga menurut kotler dalam Indiahono32 bahwa kepuasan pelanggan

adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap

kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Senada dengan apa yang diutarakan

oleh Parasuraman dalam Hutasoit33, apabila harapan lebih besar jika

dibandingkan dengan kinerja, maka kualitas yang dirasakan lebih kecil jika

dibandingkan dengan kepuasannya, karenanya ketidakpuasan konsumen

terjadi.

32 Indiahono, op. cit., hal. 165. 33 Hutasoit, op. cit, hal. 66.

Page 67: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

31

2.3 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, senantiasa peneliti mengacu ke beberapa sumber

sebagai bahan referensi. Berikut adalah sumber tersebu:

Skripsi, Sarah Neri Suriani, 2011, “Kualitas Pelayanan Kesehatan di

PUSKESMAS Baja Kecamatan Cibodas Kota Tangerang” menunjukan

bahwa Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Baja kecamatan Cibodas Kota

Tangerang ditinjau dari aspek Reliability memiliki skor SERVQUAL sebesar -3,1

yang berarti tidak memuaskan bagi responden. Hal ini terjadi karena pihak

Puskesmas yang tidak jelas dalam waktu pelayanan. Kualitas Pelayanan

Kesehatan di Puskesmas Baja kecamatan Cibodas Kota Tangerang ditinjau dari

aspek Responsiveness dengan skor SERVQUAL sebesar -3,025 yang berarti tidak

memuaskan bagi responden. Hal ini terjadi karena para petugas kerap bekerja

dengan santai. Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Baja kecamatan

Cibodas Kota Tangerang ditinjau dari aspek Assurance dengan skor SERVQUAL

sebesar -2,925. Hal ini terjadi karena kemampuan danperilaku aparatur

(paramedik) dalam dalam menjalankan tugas belum efektif. Kualitas Pelayanan

Kesehatan di Puskesmas Baja kecamatan Cibodas Kota Tangerang ditinjau dari

aspek Empathy dengan skor SERVQUAL sebesar -2,9. Hal ini terjadi karena

ketidakjelian petugas Puskesmas yang bertugas. Kualitas Pelayanan Kesehatan di

Puskesmas Baja kecamatan Cibodas Kota Tangerang ditinjau dari aspek

Tangibles dengan skor SERVQUAL -2,9. Hal ini terjadi sarana dan prasarana

komunikasi yang digunakan tidak efektif.

Page 68: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

32

Skripsi, Bagus Pratama, 2015, “Kualitas Pelayanan pembinaan dan

bimbingan Mantan Penyandang Narkoba Dipanti Sosial Pamardi Putra

Khusnul Khotimah DKI Jakarta”. menunjukan untuk indikator Tangibles

memiliki skor SERVQUAL sebesar -1,67 dengan tingkat kesesuaian 51,03%. Hal

ini menunjukan bahwa dalam melaksankan pembinaan dan bimbingan khususnya

untuk aspek fisik panti sosial tersebut belum menyediakan sarana dan prasarana

yang baik. Untuk indikator Reliability memiliki skor SERVQUAL -1,72 dengan

tingkat kesesuaian sebesar 50%. Hal ini menunjukan bahwa dalam melaksanakan

pembinaan dan bimbingan khususnya pada aspek jumlah petugas panti belum

cukup. Untuk indikator Responsiveness memiliki skor SERVQUAL -1,66 dengan

tingkat kesesuaian sebesar 51,83%. Hal ini menunjukan bahwa masih belum

tanggapnya petugas panti dalam memahami kebutuhan klien. Untuk indikator

Assurance memiliki skor SERVQUAL -1,64 dengan tingkat kesesuaian sebesar

51,92%. Hal ini menunjukan belum semua petugas panti mempunyai kemampuan

berkomunikasi. Untuk indikator Emphaty memiliki skor SERVQUAL -1,67

dengan tingkat kesesuaian 52,23%. Hal ini menunjukan petugas panti kurang

meluangkan waktu kepada klien.

2.4 Kerangka Berfikir

Menurut Sekaran dalam Sugiyono34, kerangka berfikir merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.

34 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi. Bandung, CV Alfabeta, 2007, hal.65.

Page 69: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

33

Konsep Pelayanan publik yang dibangun dari administrasi publik klasik

sampai dengan administrasi modern selalu berhubungan dengan bagaimana

pelayanan publik yang diberikan oleh organisasi publik harus berkualitas,

sehingga dapat menempatkan masyarakat sebagai pengguna jasa merasa

terpuaskan oleh pelayanan tersebut. Kepuasan publik yang dirasakan atas

pemberian pelayanan dapat diartikan sebagai tingkat respon publik terhadap

kesesuaian harapan dengan kenyataan pelayanan yang diberikan oleh organisasi

publik.

Dari beberapa teori yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti mengambil

teori SERVQUAL dari Parasuraman dkk untuk dijadikan dimensi yang dapat

menilai kualitas pelayanan PT ASDP Merak melalui persepsi pengguna jasa

layanan di Pelabuhan Merak. Dimensinya antara lain, tangibles, reliability,

responsiveness, , empathy, dan assurance.

Page 70: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

34

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Teori Servqual dari Parasuraman dkk Dimensi Service Quality

1. tangibles 2. reliability 3. assurance 4. emphaty 5. responsiveness

Masalah di Pelayanan PT ASDP 1. Fasilitas pelayanan e-ticket yang

tidak maksimal yang diberikan oleh pihak ASDP.

2. Fasilitas pelayanan sarana dan yang diberikan oleh pihak ASDP.

3. Adanyan pemungutan liar saat terjadi antrian, selain itu karena minimnya pengawasan keamanan di pelabuhan juga memprihatinkan.

Peningkatan Kualitas Pelayanan PT

ASDP Indonesia Ferry (Persero) Di

Pelabuhan Penyeberangan Merak.

Page 71: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

35

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan

diteliti dan kemudian akan dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.

Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis yang peneliti kemukakan

adalah:

“Ketika Harapan Kualitas Pelayanan PT. ASDP Indonesia Ferry

(PERSERO) di Pelabuhan Penyebrangan Merak lebih besar dari pada

persepsi yang didapat, maka kualitas pelayanan PT. ASDP tersebut akan

merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak PT. ASDP

Indonesia Ferry (PERSERO) di Pelabuhan Penyebrangan Merak”.

Page 72: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat

PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah perusahaan jasa angkutan

penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang,

kendaraan dan barang.Fungsi utama perseroan adalah menyediakan akses

transportasi publik antar pulau yang bersebelahan serta menyatukan pulau – pulau

besar sekaligus menyediakan akses transportasi publik ke wilayah yang belum

memiliki penyeberangan guna mempercepat pembangunan.

Pada tahun 1973, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bernama proyek ASD

Ferry kemudian berubah menjadi Perum ASDP pada tahun 1986 dan selanjutnya

tahun 1993 menjadi PT ASDP (Persero). Beralihnya status Perum ASDP menjadi

perusahaan perseroan mengartikan bahwa pola usahanya diharapkan mampu

bersaing dengan perusahaan swasta maupun badan usaha Negara lainnya tanpa

meninggalkan fungsinya sebagai penyedia penyeberangan perintis.

pada tanggal 5 MAret 1977 dioperasikan Pelabuhan Serengsem, hubungan

Jawa – Sumatera, pada tanggal 26 Mei 1981 lintasan tersebut dialihkan ke lintasan

Merak – Bakauheni dan pada tanggal 1 Februari 1988 dioperasikan Dermaga II.

Sedangkan untuk dermaga III telah selesai dan beroperasi pada tahun 2001.

Pada tahun 1996, terbut PP No. 8 Tahun 1996 tentang pembentukan

perusahaan umum angkutan sungai danau dan penyeberangan Merak –

Bakauheni, tujuannya untuk memaksimalkan pelayanan kepada para pemakai jasa

50

Page 73: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

51

perhubungan tersebut. Lalu sejak 1 April 1997, pengelolaannya diserahkan kepada

Perum ASDP berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No. 36 Tahun 1999.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memiliki Visi sebagai berikut:

“Menjadi perusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan yang terbaik dan

terbesar di tingkat regional, serta mampu memberikan nilai tambah bagi

stakeholders.”

Sedangkan misinya adalah sebagai berikut:

Misi

- Menyediakan prasarana pelabuhan dan sarana kapal penyebrangan yang

tangguh sebagai pendukung dalam sistem logistic nasional

- Memiliki standar pelayanan internasional yang didukung oleh

tenagaprofessional dan manajemen bisnis modern serta tata kelola

perusahaan yang baik

- Menguasai pangsa pasar nasional dan memperluas jaringan operasional

sampai ke tingkat regional untuk memaksimalkan pertumbuhan dan

keuntungan

- Memaksimalkan peran korporasi dan infrastruktur Negara serta agen

pembangunan

Page 74: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

52

Tabel 4.1

Jumlah Karyawan PT. ASDP Indonesia Ferry 2016

Karyawan Darat PT. ASDP Indonesia Ferry

Ju

mlah

Karyawan

S

3

dan

S2

S

1

D

iploma

S

MU

SLTP

dan SD

2

1

2

16

8

7

1

298

168 1

790

1

532

Karyawan Laut PT. ASDP Indonesia Ferry

Ahli

nautika

(ijazah ANT

D s/d ANT I)

Ahli

teknika (ijazah

ATT D s/d ATT I)

Perwira

Radio/Markonis

(Ijazah ORU &

PRE II)

792 693 47

Total Jumlah Karyawan 3

322

Sumber: PT. ASDP Indonesia Ferry, 2016

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Data Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh penumpang yangakan

menyeberang di Pelabuhan Merak. Dalam pengisian kuesioner, penulis meminta

responden untuk memberikan data identitas dirinya sebagai penunjang

Page 75: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

53

data.Adapun data identitas diri responden yang diminta adalah berdasarkan jenis

kelamin, pekerjaan, dan penghasilan responden.Berikut ini merupakan

pemaparan data identitas diri responden yang terdapat dalam kuesioner.

Diagram 4.1 Kategori responden berdasarkan jenis kelamin

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

Berdasarkan diagram 4.1, bahwa sampel yang diambil berdasarkan kategori

jenis kelamin yaitu penumpang pria 192 orang dan penumpang wanita 192 orang.

Hal ini dikarenakan peneliti ingin mendapatkan persepsi yang berimbang dari

responden pria dan wanita, sehingga hasilnya dapat mewakili keduanya.

192 192

0

50

100

150

200

250

Laki - laki Perempuan

Series1

Page 76: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

54

Diagram 4.2 Kategori responden berdasarkan jenis pekerjaan

Sumber: Hasil Penelitian, 2016

Berdasarkan diagram 4.2 bahwa sample yang diambil berdasarkan jenis

pekerjaan menjelaskan bahwa sebanyak 54% atau sekitar 207 orang bekerja

sebagai pegawai swasta, sebanyak 28% atau sebanyak 107 orang bekerja sebagai

wirausaha, sebanyak 9% atau sekitar 35 orang bekerja sebagai pegawai negri,

sebanyak 6% atau sekitar 23 orang adalah pelajar, dan sebanyak 3% atau sekitar

12 orang adalah ibu rumah tangga.

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

Dalam penelitian kuantitatif, sebelum kuisioner disebar kepada responden

peelitian, terlebih dahuludilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuisioner

tersebut. Jumlah sample yang digunakan untuk menguji validitas dan menguji

reliabilitas ini sebanyak 384 responden. Setelah selesai melakukan uji validitas

dan reliabilitas, maka kuisioner pada penelitian ini dapat disebarkan kepada

responden penelitian

207

107

35 23 10

0

50

100

150

200

250

PEGAWAISWASTA

WIRAUSAHA PEGAWAINEGRI

PELAJAR IRT

PEKERJAAN

PEKERJAAN

Page 77: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

55

4.3.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu kuisioner.

Kevaliditasan instrumen menggambarkan bahwa suatu instrumen benar-benar

mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian serta

mampu menunjukkan tingkat kesesuain konsep dan hasil pengukuran. Setelah

kuesioner disiapkan, maka kuesioner disebar kepada 384 responden untuk

mengetahui apakah kuesioner itu valid atau tidak. Rumus uji validitas

menurut Sugiyono adalah:

Dimana:

r = Koefisien Korelasi Product Moment

ƩX = Jumlah skor dalam sebaran X

ƩY = Jumlah skor dalam sebaran Y

ƩXY = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan

ƩX2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

ƩY2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

n = Jumlah sampel

hasil perhiyungan uji validitas dapat dilihat pada bagian lampiran.

Sebuah item pertanyaan dapat dikatakan valid apabila rHitung > rTabel

dengan taraf signifikasi 5%.

Berikut adalah hasil uji validitas untuk komponen persepsi:

Page 78: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

56

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Komponen Persepsi

No rHitung rTabel Keputusan

1 0,209 0,113 Valid

2 0,263 0,113 Valid

3 0,375 0,113 Valid

4 0,233 0,113 Valid

5 0,301 0,113 Valid

6 0,378 0,113 Valid

7 0,332 0,113 Valid

8 0,507 0,113 Valid

9 0,309 0,113 Valid

10 0,294 0,113 Valid

11 0,351 0,113 Valid

12 0,266 0,113 Valid

13 0,377 0,113 Valid

14 0,325 0,113 Valid

15 0,395 0,113 Valid

16 0,503 0,113 Valid

17 0,306 0,113 Valid

18 0,339 0,113 Valid

19 0,241 0,113 Valid

20 0,233 0,113 Valid

21 0,348 0,113 Valid

22 0,389 0,113 Valid

23 0,295 0,113 Valid

24 0,354 0,113 Valid

25 0,434 0,113 Valid

26 0,289 0,113 Valid

27 0,342 0,113 Valid

28 0,429 0,113 Valid

Page 79: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

57

29 0,429 0,113 Valid

30 0,209 0,113 Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Berikut ini adalah hasil uji validitas untuk komponen Harapan

(Ekspektasi) :

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner Komponen Ekspektasi No rHitung rTabel Keputusan

1 0,353 0,113 Valid

2 0,687 0,113 Valid

3 0,651 0,113 Valid

4 0,369 0,113 Valid

5 0,631 0,113 Valid

6 0,593 0,113 Valid

7 0,707 0,113 Valid

8 0,634 0,113 Valid

9 0,413 0,113 Valid

10 0,285 0,113 Valid

11 0,684 0,113 Valid

12 0,654 0,113 Valid

13 0,553 0,113 Valid

14 0,695 0,113 Valid

15 0,401 0,113 Valid

16 0,754 0,113 Valid

17 0,749 0,113 Valid

18 0,662 0,113 Valid

19 0,498 0,113 Valid

20 0,559 0,113 Valid

21 0,672 0,113 Valid

22 0,700 0,113 Valid

Page 80: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

58

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal konsistensi

dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach yaitu perhitungan yang

dilakukan dengan menghitung rata-rata interkolerasi di antara butir-butir

pertanyaan dalam kuesioner, variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya

lebih dari 0,30. Dengan dilakukan uji reliabilitas maka akan menghasilkan

suatu instrumen yang benar-benar tepat dan akurat. Apabila koefisien

reliabilitas instrumen yang dihasilkan lebih besar berarti instrumen tersebut

memiliki reliabilitas yang cukup baik.

Berikut ini adalah hasil uji Reliabilitas kuesioner untuk komponen

Persepsi:

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Komponen Persepsi

23 0,609 0,113 Valid

24 0,450 0,113 Valid

25 0,723 0,113 Valid

26 0,680 0,113 Valid

27 0,657 0,113 Valid

28 0,625 0,113 Valid

29 0,616 0,113 Valid

30 0,536 0,113 Valid

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 384 100.0

Excludeda 0 0

Total 384 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 81: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

59

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.846 30

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Berikut ini adalah hasil uji Reliabilitas kuesioner untuk komponen Harapan (Ekspektasi):

Tabel 4.5

Hasil Uji Reliabilitas Komponen Ekspektasi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 384 100.0

Excludeda 0 .0

Total 384 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.947 30

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rhitung untuk komponen

Persepsi sebesar 0,846. Sedangkan untuk nilai rhitung untuk komponen

Harapan (Ekspektasi) sebesar 0,947. Sehingga nilai Alpha pada komponen

persepsi dan ekspektasi melebihi 0,14. Maka dapat dikatakan bahwa butir

pertanyaan yang terdapat pada kuesioner komponen Persepsi dan Ekspektasi

reliable.

Page 82: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

60

4.4 Analisa Data

Dalam tahap ini, peneliti akan mendeskripsikan data dari hasil penelitian yang

dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner. Peneliti menyebarkan kuesioner

kepada seluruh responden yaitu sebanyak 384 orang dengan menggunakan teknik

sampling insidental. Responden merupakan seluruh penumpang yang

akanmenyebrang menggunakan kapal, baik penumpang pejalan kaki maupun

penumpang yang menggunakan kendaraan.

Untuk menganalisa, penulis menggunakan teori SERVQUAL.Di dalam teori

tersebut terdapat 5 Indikator yang diuraikan dalam kuesioner.Skala yang dipakai

dalam kuesioner adalah skala likert. Indikator variable disusun melalui item-item

instrument dalam bentuk pertanyaan. Terdapat lima item jawaban yang setiap item

diberi nilai, dimana untuk jawaban A bernilai 5, B bernilai 4, C bernilai 3, D

bernilai 2, E bernilai 1.

Pemaparan mengenai tanggapan responden untuk setiap pertanyaan akan

digambarkan dalam bentuk diagram yang disertai analisa berdasarkan hasil

jawaban dari kuesioner yang telah diolah. Berikut ini pemaparan jawaban atas

kuesioner tersebut adalah sebagai berikut :

4.4.1 Dimensi Bukti Langsung (Tangibles)

Dimensi Bukti Langsung (Tangibles) dalam penelitian mencangkup

beberapa indikator seperti kondisi tempat parkir yang luas, kondisi ruang

tunggu yang memadai, kondisi toilet yang bersih, kondisi ruang ibadah yang

Page 83: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

61

bersih, peralatan keamanan yang memadai, kondisi loket yang baik, jumlah

petugas keamanan yang memadai, jumlah petugas loket yang memadai, dan

tersedianya kotak saran di PT. ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan

penyebrangan Merak.

4.4.1.1 Fisik

Aspek fisik yang dimaksud adalah bentuk fisik yang diberikan

oleh pemberi pelayanan ke penerima pelayanan yang termasuk ke

dalam aspek ini adalah :

a. Kondisi tempat parkir yang luas

Diagram 4.3

Kondisi Tempat Parkir Yang Luas

202

121

32 16 13

126 135

88

23 12

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 84: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

62

Dari diagram 4.3 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

202 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan kondisi tempat parkir yang luas,

121 responden menyatakan setuju, 32 respomden menyatakan netral, 16

responden menyatakan tidak setuju dan 13 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 126 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan kondisi tempat parkir yang luas, 135 responden menyatakan setuju, 88

respomden menyatakan netral, 23 responden menyatakan tidak setuju dan 12

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Dengan begitu terdapat selisih negatif antara persepsi penumpang dengan

harapan penumpang kepada PT.ASDP Indonesia Ferry di Penyebrangan Merak,

ada beberapa hal yang membuat para penumpang tidak nyaman dengan kondisi

tempat parkir yang ada. Hal ini disebabkan pada saat hari libur ataupun di hari

lebaran masih saja tempat parkir yang ada tidak dapat menapung antrian

kendaraan yang akan menyebrang.

b. Kondisi ruang tunggu yang memadai

Diagram 4.4

Kondisi Ruang Tunggu Yang Memadai

94

194

43 33 20

127

153

69

16 19

0

50

100

150

200

250

Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 85: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

63

Dari Diagram 4.4 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

94 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan kondisi ruang tunggu yang

memadai, 194 responden menyatakan setuju, 43 respomden menyatakan netral, 33

responden menyatakan tidak setuju dan 20 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 127 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan kondisi ruang tunggu yang memadai, 153 responden menyatakan

setuju, 69 respomden menyatakan netral, 16 responden menyatakan tidak setuju

dan 19 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Dengan begitu terdapat selisih antara persepsi penumpang dengan harapan

penumpang terhadap kondisi ruang tunggu yang memadai. Ada beberapa hal yang

mambuat para penumpang tidak nyaman diantaranya kebersihan ruang tunggu

yang belum maksimal, dan juga fasilitas ruang tunggu yang masih kurang baik.

c. Kondisi toilet yang bersih

Diagram 4.5

Kondisi Toilet Yang Bersih

91

143

72

39 39

116

135

90

27 16

0

20

40

60

80

100

120

140

160

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 86: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

64

Dari diagram 4.5 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

94 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan kondisi toilet yang bersih, 143

responden menyatakan setuju, 72 respomden menyatakan netral, 39 responden

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Ekspektasi responden sebanyak

116 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan kondisi toilet yang bersih, 135

responden menyatakan setuju, 90 respomden menyatakan netral, 27 responden

menyatakan tidak setuju dan 16 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pertanyaan tersebut.

Dengan begitu terdapat selisih antara persepsi penumpang terhadap kondisi

toilet yang bersih, ada beberapa hal yang membuat para penumpang tidak nyaman

terhadap kondisi toilet di Pelabuhan Penyebrangan Merak yaitu tidak terawatnya

toilet dengan adanya toilet yang saluran airnya tersumbat yang menyebabnya

genangan di dalam toilet. Sehingga para penumpang merasa kurang nyaman

terhadap kondisi toilet tersebut.

d. Kondisi ruang ibadah yang bersih

Diagram 4.6

Kondisi Ruang Ibadah Yang Bersih

174 169

31

6 4

101

162

68

37

16

0

20

4060

80

100

120

140

160

180

200

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 87: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

65

Dari diagram 4.6 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

174 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan kondisi ruang ibadah yang

bersih, 160 responden menyatakan setuju, 31 respomden menyatakan netral, 6

responden menyatakan tidak setuju dan 4 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 101 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan kondisi ruang ibdah yang bersih, 162 responden menyatakan setuju, 68

respomden menyatakan netral, 37 responden menyatakan tidak setuju dan 16

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Dengan begitu selisih negatif antara persepsi penumpang terhadap harapan

penumpang terhadap kondisi ruang ibadah yang bersih di Pelabuhan

Penyebrangan Merak. Hal ini dipengaruhi beberapa hal yaitu beberapa sajadah

dan mukena yang dipakai untuk melakukan ibadah masih kurang bersih dan tidak

terawat hal ini membuat para penumpang kurang nyaman terhadap kondisi

tersebut.

e. Peralatan keamanan yang memadai

Diagram 4.7

Peralatan Keamanan Yang Memadai

105

165

100

7 7

105

133

74

24

48

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 88: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

66

Dari diagram 4.7 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

105 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan peralatan keamanan yang

memadai, 165 responden menyatakan setuju, 100 respomden menyatakan netral, 7

responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Ekspektasi responden

sebanyak 105 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan peralatan keamanan

yang memadai, 133 responden menyatakan setuju, 74 respomden menyatakan

netral, 24 responden menyatakan tidak setuju dan 48 responden menyatakan

sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Dengan begitu terdapat selisih negatif antara persepsi penumpang dan

harapan penumpang terhadap tersedianya peralatan keamanan yang memadai.

Berdasarkan pengamatan peneliti ada beberapa hal yang membuat para

penumpang kuarang nyaman yaitu masih jarang menemukan APAR yang

memiliki fungsi utama untuk pertolongan pertama jika terjadi musibah kebakaran.

Keadaan seperti ini meyebabkan para penumpang masih kurang nyaman terhadap

keadaan tersebut.

f. Kondisi loket yang baik

Diagram 4.8

Kondisi Loket Yang Baik

99

208

62

11 4

75

220

60

16 13

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 89: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

67

Dari diagram 4.8 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

99 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan kondisi loket yang baik, 208

responden menyatakan setuju, 62 respomden menyatakan netral, 11 responden

menyatakan tidak setuju dan 4 responden menyatakan sangat tidak setuju.

Ekspektasi responden sebanyak 75 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan

kondisi loket yang baik, 220 responden menyatakan setuju, 60 respomden

menyatakan netral, 16 responden menyatakan tidak setuju dan 13 responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Dengan begitu terdapat selisih negatif antara persepsi penumpang dan harapan

penumpang terhadap kondisi loket yang baik, ada beberapa hal yang membuat

para penumpang tidak nyaman dengan kondisi loket yang baik. Hal ini disebabkan

karena tidak semua loket berjalan dengan baik, misalnya pada hari libur banyak

loket yang tidak dibuka, sehingga terjadi antrian kendaraan yang masuk ke

Pelabuhan. Ini menyebabkan tidak banyak penumpang tidak nyaman.

g. Jumlah petugas keamanan yang memadai

Diagram 4.9

Jumlah Petugas Keamanan Yang Memadai

92

212

52

20 8

104

198

62

8 12

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 90: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

68

Dari diagram 4.9 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

92 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan jumlah petugas keamanan yang

memadai, 212 responden menyatakan setuju, 52 respomden menyatakan netral, 20

responden menyatakan tidak setuju dan 8 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 104 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan jumlah petugas keamanan yang memadai, 198 responden menyatakan

setuju, 52 respomden menyatakan netral, 8 responden menyatakan tidak setuju

dan 12 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Dengan begitu terdapat selisih negatif antara persepsi penumpang Pelabuhan

Penyebrangan Merak dengan harapan terhadap jumlah petugas keamanan yang

memadai. Hal ini disebabkan masih banyaknya pungutan liar di sekitar pelabuhan

ini sering terjadi di saat banyaknya jumlah penumpang di hari libur tidak dapat

sepenuhnya diawasi oleh petugas keamanan yang ada.

h. Jumlah petugas loket yang memadai

Diagram 4.10

Jumlah Petugas Loket Yang Memadai

95

186

87

12 4

71

166

92

35 20

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 91: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

69

Dari diagram 4.10 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

95 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan jumlah petugas loket yang

memadai, 186 responden menyatakan setuju, 87 respomden menyatakan netral, 12

responden menyatakan tidak setuju dan 4 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 71 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan jumlah petugas loket yang memadai, 166 responden menyatakan

setuju, 92 respomden menyatakan netral, 35 responden menyatakan tidak setuju

dan 20 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Dengan begitu terdapat selisih negatif antara persepsi penumpang dengan

harapan penumpang Pelabuhan Penyebrangan Merak terhadap jumlah petugas

loket yang memadai. Dari pengamatan peneliti para penumpang tidak nyaman

dengan jumlah petugas loket yang kurang memadai itu. Hal ini disebabkan pada

saat penumpang ingin membeli tiket masuk Pelabuhan karena jumlah petugas

loket yang kurang memadai ini sering terjadi antrian kendaraan yang akan masuk

ke Pelabuhan. Keadaan ini menyebabkan para penumpang tidak nyaman.

i. Tersedianya kotak saran

Diagram 4.11

Tersedianya Kotak Saran

113

176

64

16 15

88

178

70

28 20

0

50

100

150

200

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 92: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

70

Dari diagram 4.11 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden

sebanyak 113 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersedianya kotak

aran, 176 responden menyatakan setuju, 64 respomden menyatakan netral, 16

responden menyatakan tidak setuju dan 15 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 88 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan kondisi tersedianya kotak saran, 178 responden menyatakan setuju, 70

respomden menyatakan netral, 28 responden menyatakan tidak setuju dan 20

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Dengan begitu selisih negatif persepsi penumpang dengan harapan

penumpang Pelabuhan Penyebrangan Merak terhadap tersedianya kotak saran di

sekitar pelabuhan. Berdasarkan pengamatan peneliti, ada beberapa hal yang

membuat para penumpang tidak nyaman dengan hal tersebut. Hal ini disebabkan

jika ada keluhan para penumpang terhadap pelayanan PT.ASDP di Pelabuhan

Penyebrangan Merak tidak dapat tersampaikan kepada pihak ASDP tersebut.

Keadaan seperti ini menyebabkan para penumpang tidak nyaman.

4.4.1.2 Skor SERVQUAL Dimensi Tangible

Berdasarkan beberapa penjelasan hasil di atas, maka peneliti dapat meninjau

seberapa besar skor Servqual dari dimensi Tangible. Berikut ini tabel yang

menunjukkan skor Servequal dimensi Tangible.

Tabel 4.6 Skor SERVQUAL Dimensi Tangible

No Rata-Rata Per Item

Persepsi Ekspektasi

Tingkat Kesesuaian

(%) Persepsi Ekspektasi

1 4.26 3.89 0.28 95.84

2 3.80 3.92 -0.12 96.93

Page 93: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

71

Diagram 4.12

Diagram Cartesius Dimensi Tangible

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Berdasarkan hasil di atas, dapat diketahui bahwa skor SERVQUAL dari

dimensi Tangibles sebesar 0.234. Dengan kata lain tingkat kesesuaian pada

dimensi ini adalah sebesar 75.05%. Hal ini menunjukkan bahwa pada dimensi ini

penumpang Pelabuhan Penyebrangan Merak kurang puas dengan pelayanan yang

diberikan oleh pihak PT. ASDP Indonesia Ferry sehingga diperlukan perbaikan

3 3.54 3.80 -0.25 93.21

4 4.31 3.77 0.54 14.32

5 3.92 3.58 0.34 94.97

6 4.01 3.85 0.16 41.55

7 3.94 3.97 -0.03 99.24

8 3.93 3.61 0.32 88.64

9 3.93 3.74 0.94 50.80

Rata-rata 3.960 3.793 0.234 75.05

Page 94: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

72

dan pembenahan yang serius. Skor terbesar kesenjangan pada dimensi ini berada

pada item pertanyaan nomor 5 yaitu mengenai peralatan keamanan yang memadai

di Pelabuhan Penyebrangan Merak dengan selisih negatif antara komponen

persepsi dan ekspektasi sebesar 0.234 dimana PT.ASDP Indonesia ferry belum

dapat menyediakan peralatan keamanan di sekitar Pelabuhan Penyebrangan

Merak.

Dalam dimensi ini terlihat, terlihat pertanyaan yang berada pada kuadran I

yaitu pertanyaan nomor 1 dan 5. Pertanyaan nomor 1 mengenai kondisi tempat

parkir yang masih kurang luas untuk para penumpang Penyebarang Pelabuhan

Merak. Selain itu, pertanyaan nomor 5 mengenai peralatan keamanan yang

memadai untuk petugas Pelabuhan. Pertanyaan yang berada di kuadran II yaitu

pertanyaan nomor 4. Pertanyaan nomor 4 adalah mengenai kondisi ruang ibadah

yang bersih.

Sedangkan untuk pertanyaan yang berada di kuadran III adalah pertanyaan

nomor 9 dan 3. Pertanyaan nomor 9 mengenai tersedianya kotak saran di sekitar

Pelabuhan. Selain itu, pertanyaan nomor 3 mengenai kondisi toilet yang bersih.

Sedangkan untuk pertanyaan yang berada di kuadran IV adalah pertanyaan nomor

2, 6, 8 dan 7. Pertanyaan nomor 2 adalah mengenai kondisi ruang tunggu yang

memadai, untuk pertanyaan nomor 6 mengenai kondisi liket yang baik, untuk

pertanyaan nomor 8 yaitu jumlah petugas loket yang memadai. Selanjutnya untuk

pertanyaan nomor 7 yaitu mengenai jumlah petugas keamanan yang memadai.

Page 95: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

73

4.4.2 Kehandalan (Reliability)

Dimensi Reliability yang dimaksudkan disini adalah kemampuan pihak

ASDP Indonesia Ferry dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan

segera, akurat dan memuaskan. Kemampuan petugas PT. ASDP Indonesia

Ferry dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera akurat dan

memuaskan sangat diharapkan oleh para penumpang dapat dilaksanakan

dengan baik sehingga penumpang mendapatkan pelayanan yang cepat, akurat

dan memuaskan sehingga penumpang Pelabuhan Penyebrangan Merak dapat

merasakan keuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak PT. ASDP

Indonesia Ferry.

4.4.2.1 Ketepatan Waktu

Tepat disini diartikan sebagai pelayanan yang diberikan pihak

ASDP kepada para penumpang sesuai dengan standar pelayanan yang

ada sehingga penumpang merasa puas dengan pelayanan yang

diberikan. Tepat dalam penelitian ini adalah ketepatan jadwal.

Page 96: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

74

Diagram 4.13 Informasi Jadwal Yang Jelas

Dari diagram 4.13 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden

sebanyak 104 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan informasi jadwal yang

jelas, 220 responden menyatakan setuju, 41 respomden menyatakan netral, 11

responden menyatakan tidak setuju dan 8 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 165 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan kondisi informasi jadwal yang jelas, 149 responden menyatakan

setuju, 50 respomden menyatakan netral, 8 responden menyatakan tidak setuju

dan 12 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata masalah

mengenai informasi jadwal yang jelas masih belum sesuai. Hal ini membuat para

penumpang banyak yang kecewa jika jadwal yang ditentukan telat dari jadwal

yang telah ditentukan.

104

220

41

11 8

165 149

50

8 12

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 97: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

75

4.4.2.2 Akurat

Akurat dalam penelitian ini diartikan sebagai ketelitian petugas ASDP

dalam memberikan pelayanan terhadap para penumpang. Akurat disini tidak

pernah terjadi kesalahan dalam pemberitahuan mengenai biaya tiket yang sesuai

ketentuan, informasi harga tiket yang jelas, petugas melayani secara cepat, dan

situasi loket pembelian tiket yang tertib.

a. Biaya tiket yang sesuai ketentuan

Diagram 4.14 Biaya Tiket Yang Sesuai Ketentuan

Dari diagram 4.14 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

69 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan biaya tiket yang sesuai

ketemtuan, 193 responden menyatakan setuju, 91 respomden menyatakan netral,

15 responden menyatakan tidak setuju dan 16 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 107 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan biaya tiket yang sesuai dengan ketentuan, 193 responden menyatakan

69

193

91

15 16

107

162

79

28 8

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 98: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

76

setuju, 79 respomden menyatakan netral, 28 responden menyatakan tidak setuju

dan 8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata masalah

mengenai biaya tiket yang sesuai dengan ketentuan belum sesuai. Hal ini

membuat para penumpang banyak yang kecewa jika dihari raya kenaikan harga

tiket yang tinggi.

b. Informasi harga tiket yang jelas

Diagram 4.15 Informasi Harga Tiket Yang Jelas

Dari diagram 4.15 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

101 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan informasi harga tiket yang jelas,

171 responden menyatakan setuju, 43 respomden menyatakan netral, 38

responden menyatakan tidak setuju dan 31 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 126 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan informasi harga tiket yang jelas, 131 responden menyatakan setuju, 88

101

171

43 38 31

126 135

88

23 12

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 99: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

77

respomden menyatakan netral, 23 responden menyatakan tidak setuju dan 12

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata masalah

mengenai informasi harga tiket yang jelas membuat responden kurang puas. Hal

ini membuat para penumpang banyak yang kecewa jika sewaktu-waktu ada

kenaika harga tiket tanpa adanya informasi yang jelas.

c. Petugas melayani secara cepat

Diagram 4.16 Petugas Melayani Secara Cepat

Dari diagram 4.16 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

145 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan petugas melayani secara cepat,

165 responden menyatakan setuju, 47 respomden menyatakan netral, 12

responden menyatakan tidak setuju dan 15 responden menyatakan sangat tidak

145

165

47

12 15

127

153

69

16 19

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 100: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

78

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 127 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan petugas melayani secara cepat, 153 responden menyatakan setuju, 69

respomden menyatakan netral, 16 responden menyatakan tidak setuju dan 19

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata masalah

petugas ASDP yang kurang melayani secara cepat membuat responden kurang

puas. Hal ini membuat para penumpang banyak yang kecewa.

d. Situasi loket pembelian tiket yang tertib

Diagram 4.17 Situasi Loket Pembelian Tiket Yang Tertib

Dari diagram 4.17 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

108 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan situasi loket pembelian tiket

yang tertib, 185 responden menyatakan setuju, 56 respomden menyatakan netral,

20 responden menyatakan tidak setuju dan 15 responden menyatakan sangat tidak

108

185

56

20 15

94

194

43 33

20

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 101: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

79

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 94 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan situasi pembelian tiket yang tertib, 194 responden menyatakan setuju,

43 respomden menyatakan netral, 33 responden menyatakan tidak setuju dan 20

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata masalah

situasi loket yang masih kurang tertib menjadi penyebab ketidaknyamanan para

penumpang.

4.4.2.3 Memuaskan

Memuaskan dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai pelayanan

yang diberikan sesuain dengan apa yang diinginkan oleh para penunpang

Pelabuhan Penyebrangan di Merak sehingga apa yang diinginkan oleh

penumpang terpenuhi oleh pihak ASDP Merak.

Page 102: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

80

a. Petugas dapat diandalkan dalam membantu menyelesaikan masalah

Diagram 4.18 Petugas Dapat Diandalkan Dalam Membantu Menyelesaikan Masalah

Dari diagram 4.18 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

131 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan petugas dapat diandalkan dalam

membantu menyelesaikan masalah, 172 responden menyatakan setuju, 58

respomden menyatakan netral, 12 responden menyatakan tidak setuju dan 11

responden menyatakan sangat tidak setuju. Ekspektasi responden sebanyak 91

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan kondisi tersedianya kotak saran, 143

responden menyatakan setuju, 72 respomden menyatakan netral, 39 responden

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata petugas yan

belum dapat diandalkan dalam menyelesaikan masalah masih belum membuat

penumpang merasa nyaman.

131

172

58

12 11

91

143

72

39 39

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 103: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

81

4.4.3 Skor SERVQUAL Dimensi Reliability

Berdasarkan beberapa penjelasan hasil di atas, maka peneliti dapat mninjau

seberapa besar skor Servqual dari dimensi Reliability. Berikut ini tabel yang

menunjukkan skor Servqual dimensi Reliability:

Tabel 4.7 Skor Servqual Dimensi Reliability

No Rata-Rata Per Item

Persepsi Ekspektasi

Tingkat Kesesuaian

(%) Persepsi Ekspektasi

1 4.04 4.16 -0.12 97.11

2 3.74 3.86 0.12 96.89

3 3.71 3.89 -0.18 95.37

4 4.08 3.92 0.16 30.62

5 3.91 3.80 0.11 28.94

6 4.04 3.54 0.5 41.24

Rata-rata 3.921 3.863 0.058 65.028

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Diagram 4.19 Diagram Caerecius Dimensi Reliability

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Berdasarkan hasil di atas, dapat diketahui bahwa skor SERVQUAL dari

dimensi Reliability sebesar 0.058. Dengan kata lain tingkat kesesuaian pada

dimensi ini adalah sebesar 65.03%. Hal ini menunjukkan bahwa pada dimensi ini

Page 104: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

82

penumpang Pelabuhan Penyebrangan Merak kurang puas dengan pelayanan yang

diberikan oleh pihak PT. ASDP Indonesia Ferry sehingga diperlukan perbaikan

dan pembenahan yang serius. Skor terbesar kesenjangan pada dimensi ini berada

pada item pertanyaan nomor 6 yaitu mengenai situas loket pembelin tiket yang

masih kurang tertib dengan selisih negatif antara komponen persepsi dan

ekspektasi sebesar 0.058 dimana situasi loket pembelian tiket disekitar Pelabuhan

masih kurang tertib.

Dalam dimensi ini terlihat, terlihat pertanyaan yang berada pada kuadran I

yaitu pertanyaan nomor 6. Pertanyaan nomor 6 mengenai situasi loket pembelian

tiket yang masih kurang tertib untuk para penumpang Penyebarang Pelabuhan

Merak. Pertanyaan yang berada di kuadran II yaitu pertanyaan nomor1 dan 4.

Pertanyaan nomor 1 mengenai biaya tiket yang masih belum sesuai denagn

ketentuan. Pertanyaan nomor 4 mengenai informasi biaya tiket yang masih kurang

jelas.

Sedangkan untuk pertanyaan yang berada di kuadran III adalah pertanyaan

nomor 3. Pertanyaan nomor 3 mengenai informasi jadwal yang masih kurang

jelas. Sedangkan untuk pertanyaan yang berada di kuadran IV adalah pertanyaan

nomor 2 dan 5. Pertanyaan nomor 2 mengenai petugas yang masih kurang dapat

diandalkan dalam membantu menyelesaikan masalah. Selain itu, pertanyaan

nomor 5 mengenai petugas kurang cepat dalam melayani.

4.4.4 Daya Tanggap (Responsiveness)

Daya tanggap (Responsiveness) dalam penelitian ini dideskripsikan sikap

kesediaan dan kemampuan penyedia layanan yang dalam hal ini pihak PT. ASDP

Page 105: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

83

Indonesia Ferry untuk membantu para penumpang dan merespon permintaan

mereka dengan segera dan cepat. Kecepatan sikap dari petugas dalam memberikan

pelayanan merupakan sikap tanggap dari petugas. Dalam penelitian ini, dimensi

daya tanggap dibagi menjadi dua yaitu sikap kemauan dan sikap tanggap.

4.4.4.1 Tanggap

Tanggaap dalam penelitian ini adalah sikap cepat merespon dan melayani

petugas PT. ASDP Indinesia Ferry dalam melayani para penumpang

Penyebrangan Merak. Tanggap disini difokuskan pada sikap cepat pihak ASDP

dalam menanggapi keluhan para penumpang dan kesigapan petugas dalam

membantu para penumpang yang mempunyai daya tanggap lemah.

a. Petugas menanggapi keluhan dengan cepat

Diagram 4.20 Petugas Menanggapi Keluhan Dengan Cepat

Dari diagram 4.20 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

91 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan petugas menanggapi keluhan

91

146

80

43

24

174 169

31

6 4

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 106: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

84

dengan cepat, 146 responden menyatakan setuju, 80 respomden menyatakan

netral, 43 responden menyatakan tidak setuju dan 24 responden menyatakan

sangat tidak setuju. Ekspektasi responden sebanyak 174 menyatakan sangat setuju

dengan pernyataan petugas menanggapi dengan cepat, 169 responden menyatakan

setuju, 31 respomden menyatakan netral, 6 responden menyatakan tidak setuju

dan 4 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata petugas

belum menaggapi keluhan dengan cepat.

b. Pengguna jasa layanan segera mendapatkan perbaikan apabila terjadi

kesalahan

Diagram 4.21 Pengguna Jasa Layanan Segera Mendapatkan Perbaikan Apabila Terjadi

Kesalahan

78

146

109

35

16

105

165

100

7 7

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 107: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

85

Dari diagram 4.21 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

78 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan pengguna jasa layanan segera

mendapatkan perbaikan apabila terjadi kesalahan, 146 responden menyatakan

setuju, 109 respomden menyatakan netral, 35 responden menyatakan tidak setuju

dan 16 responden menyatakan sangat tidak setuju. Ekspektasi responden sebanyak

105 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan pengguna jasa layanan segera

mendapatkan perbaikan apabila terjadi kesalahan, 165 responden menyatakan

setuju, 100 respomden menyatakan netral, 7 responden menyatakan tidak setuju

dan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata pengguna

jasa layanan tidak segera mendapatkan perbaikan apabila terjadi kesalahan.

c. Petugas segera menindaklanjuti bila ada tindakan kriminal

Diagram 4.22 Petugas Segera Menindaklanjuti Bila Ada Tindakan

98

131

103

32 20

99

208

62

11 4

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 108: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

86

Dari diagram 4.22 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

98 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan petugas segera menindaklanjuti

bila ada tindakan, 131 responden menyatakan setuju, 103 respomden menyatakan

netral, 32 responden menyatakan tidak setuju dan 20 responden menyatakan

sangat tidak setuju. Ekspektasi responden sebanyak 99 menyatakan sangat setuju

dengan pernyataan petugas segera menindaklanjuti bila ada tindakan, 208

responden menyatakan setuju, 62 respomden menyatakan netral, 11 responden

menyatakan tidak setuju dan 4 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pertanyaan tersebut.responden menjawab setuju dengan pertanyaan tesebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata petugas tidak

segera menindaklanjuti bila ada tindakan kriminal.

4.4.4.2 Kemauan

Sikap kemauan dalam penelitian ini diartikan sebagai tindakan yang

dilakukan oleh petugas ASDP dalam memberikan pelayanan kepada para

penumpang meskipun tindakan tersebut diluar dari tindakan yang seharusnya

dikerjakan oleh petugas tersebut. Kemauan dalam penelitian ini yaitu kesediaan

petugas dalam menyelesaikan masalah.

Page 109: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

87

Diagram 4.23 Kesediaan Petugas Dalam Menyelesaikan Masalah

Dari diagram 4.23 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

105 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ketersediaan petugas dalam

menyelesaikan masalah, 191 responden menyatakan setuju, 48 respomden

menyatakan netral, 20 responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Ekspektasi responden sebanyak 92 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan

kesediaan petugas dalam menyelesaikan masalah, 212 responden menyatakan

setuju, 52 respomden menyatakan netral, 20 responden menyatakan tidak setuju

dan 8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan

tersebut.responden menjawab setuju dengan pertanyaan tesebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata petugas

belum bersedia menyelesaikan masalah yang ada.

105

191

48

20 20

92

212

52

20 8

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 110: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

88

4.4.5Skor SERVQUAL Dimensi Responsiveness

Berdasarkan beberapa penjelasan hasil di atas, maka peneliti dapat meninju

beberapa besar skor Servqual dari dimensi Responsiveness. Berikut ini tabel yang

menunjukkan skor Servqual dimensi Responsiveness

Tabel 4.8 Skor Servqual Dimensi Responsiveness

No Rata-Rata Per Item

Persepsi Ekspektasi

Tingkat Kesesuaian

(%) Persepsi Ekspektasi

1 3.62 4.31 -0.69 83.99

2 3.61 3.92 -0.31 92.09

3 3.66 4.01 -0.35 91.27

4 3.89 3.94 -0.05 98.73

Rata-rata 3.695 4.044 -0.35 91.52

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Diagram 4.24 Diagram Cartesius Dimensi Responsiveness

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Page 111: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

89

Berdasarkan hasil di atas, dapat diketahui bahwa skor SERVQUAL dari

dimensi Responsiveness sebesar 0.35. Dengan kata lain tingkat kesesuaian pada

dimensi ini adalah sebesar 91.52%. Hal ini menunjukkan bahwa pada dimensi ini

penumpang Pelabuhan Penyebrangan Merak kurang puas dengan pelayanan yang

diberikan oleh pihak PT. ASDP Indonesia Ferry sehingga diperlukan perbaikan

dan pembenahan yang serius. Skor terbesar kesenjangan pada dimensi ini berada

pada item pertanyaan nomor 4 yaitu mengenai petugas tidak segera

menindaklanjuti bila ada tindakan kriminal di sekitar Pelabuhan Penyebrangan

Merak.

Dalam dimensi ini terlihat, terlihat pertanyaan yang berada pada kuadran I

yaitu pertanyaan nomor 4. Pertanyaan nomor 4 mengenai petugas tidak segera

menindaklanjuti bila ada tindakan kriminal disekitar Pelabuhan Penyebrangan

Merak. Pertanyaan yang berada di kuadran II dan kuadran III tidak ada.

. Sedangkan untuk pertanyaan yang berada di kuadran IV adalah pertanyaan

nomor 1,2 dan 3. Pertanyaan nomor 1 mengenai petugas belum menanggapi

keluhan secara cepat. Pertanyaan nomor 2 mengenai belum adanya kesediaan

petugas dalam menyelesaikan masalah. Sedangakan pertanyaan nomor 3

mengenai pengguna jasa layanan tidak segera mendapatkan perbaikan apabila

terjadi kesalahan.

4.4.6 Empati (Emphaty)

Empati dalam penelitian ini adalah perhatian yang dilaksanakan secara

pribadi atau individu terhadap klien dengan menempatkan dirinya pada situasi

Page 112: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

90

klien. Empati tersebut meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para klien.

4.4.6.1 Kemudahan Dalam Melakukan Hubungan

Kemudahan dalam melakukan hubungan yang dimaksudkan disini adalah

tidak adanya hambatan yang terjadi pada saat para penumpang Pelabuhan

penyebrangan Merak akan berinteraksi dengan pihak penyedia layanan yang

dalam hal ini adalan pihak PT. ASDP Indonesia ferry.

a. Petugas melayani dengan sabar

Diagram 4.25 Petugas Melayani Dengan Sabar

Dari diagram 4.25 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

75 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan petugas melayani dengan sabar,

220 responden menyatakan setuju, 60 respomden menyatakan netral, 16

responden menyatakan tidak setuju dan 13 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 95 menyatakan sangat setuju dengan

75

220

60

16 13

95

186

87

12 4

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 113: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

91

pernyataan petugas melayani dengan sabar, 186 responden menyatakan setuju, 87

respomden menyatakan netral, 12 responden menyatakan tidak setuju dan 4

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.responden

menjawab setuju dengan pertanyaan tesebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata petugas

belum melayani para penumpang dengan sabar.

b. Petugas melayani dengan ramah

Diagram 4.26 Petugas Melayani Dengan Ramah

Dari diagram 4.26 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

104 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan petugas melayani dengan

ramah, 198 responden menyatakan setuju, 62 respomden menyatakan netral, 8

responden menyatakan tidak setuju dan 12 responden menyatakan sangat tidak

104

198

62

8 12

113

176

64

16 15

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 114: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

92

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 113 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan petugas melayani dengan ramah, 176 responden menyatakan setuju, 64

respomden menyatakan netral, 16 responden menyatakan tidak setuju dan 15

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.responden

menjawab setuju dengan pertanyaan tesebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata petugas

belum melayani para penumpang dengan ramah.

c. Petugas melayani secara tidak diskriminatif

Diagram 4.27 Petugas Melayani Secara Tidak Diskriminatif

Dari diagram 4.27 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

105 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan petugas melayani secara tidak

diskriminatif, 166 responden menyatakan setuju, 92 respomden menyatakan

netral, 35 responden menyatakan tidak setuju dan 20 responden menyatakan

sangat tidak setuju. Ekspektasi responden sebanyak 104 menyatakan sangat setuju

71

166

92

35 20

104

220

41

11 8

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 115: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

93

dengan pernyataan petugas melayani secara tidak disriminatif, 220 responden

menyatakan setuju, 41 respomden menyatakan netral, 11 responden menyatakan

tidak setuju dan 8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan

tersebut.responden menjawab setuju dengan pertanyaan tesebut.Berdasarkan hasil

perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai persepsi dengan nilai

harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata petugas masih melayani secara

diskriminatif.

d. Petugas pelayanan memberikan senyuman

Diagram 4.28 Petugas Pelayanan Memberikan Senyuman

Dari diagram 4.28 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

88 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan petugas pelayanan memberikan

senyuman, 178 responden menyatakan setuju, 70 respomden menyatakan netral,

28 responden menyatakan tidak setuju dan 20 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 69 menyatakan sangat setuju dengan

88

178

70

28 20

69

193

91

15 16

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 116: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

94

pernyataan petugas pelayanan memberikan senyuman, 193 responden menyatakan

setuju, 91 respomden menyatakan netral, 15 responden menyatakan tidak setuju

dan 16 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan

tersebut.responden menjawab setuju dengan pertanyaan tesebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata petugas

pelayan belum memberiakan senyuman kepada para penumpang.

4.4.7 Skor SERVQUAL Dimensi Emphaty

Berdasarkan beberapa penjelasan hasil diatas, maka peneliti dapat meninjau

seberapa besar skor Servqual dari dimensi Emphaty. Berikut ini tabel yang

menunjukkan skor Servqual dimensi Emphaty:

Tabel 4.9 Skor Servqual Dimensi Emphaty

No Rata-Rata Per Item

Persepsi Ekspektasi

Tingkat Kesesuaian

(%) Persepsi Ekspektasi

1 3.85 3.93 -0.08 97.96

2 3.97 3.92 0.05 12.75

3 3.60 4.04 -0.44 89.10

4 3.74 3.74 0 1

Rata-rata 3.794 3.909 -0.117 50.21 Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Page 117: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

95

Diagram 4.29 Diagram Cartesius Dimensi Emphaty

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Berdasarkan hasil di atas, dapat diketahui bahwa skor SERVQUAL dari

dimensi Emphaty sebesar -0.117. Dengan kata lain tingkat kesesuaian pada

dimensi ini adalah sebesar 50.21 %. Hal ini menunjukkan bahwa pada dimensi ini

penumpang Pelabuhan Penyebrangan Merak kurang puas dengan pelayanan yang

diberikan oleh pihak PT. ASDP Indonesia Ferry sehingga diperlukan perbaikan

dan pembenahan yang serius. Dalam dimensi ini terlihat, terlihat pertanyaan yang

berada pada kuadran I yaitu pertanyaan nomor 1. Pertanyaan nomor 1 mengenai

petugas melayani dengan sabar. Pertanyaan yang berada di kuadran II yaitu

pertanyaan nomor 2 yaitu tentang petugas melayani dengan ramah.

Sedangkan untuk pertanyaan yang berada di kuadran III adalah pertanyaan

nomor 4 dan 3. Pertanyaan nomor 4 mengenai petugas pelayanan memberikan

Page 118: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

96

senyuman dan pada pertanyaan nomor 3 mengenai petugas yang melayani secara

tidak diskriminatif. Sedangkan untuk kuadran IV tidak ada.

4.4.8 Jaminan (Assurance)

Jaminan (Assurance) dalam penelitian ini adalah berkenan denagn

pengetahuan dan kesopanan petugas serta kemampuan mereka dalam

menumbuhkan rasa percaya (trust) dan keyakinan pelanggan (confidence). Dalam

penelitian ini, jaminan (Assurance) dibagi menjadi empat yaitu pengetahuan,

kemampuan, dan kesopanan.

4.4.8.1 Pengetahuan

a. Pengetahuan dan keterampilan petugas yang memadai

Diagram 4.30 Pengetahuan Dan Keterampilan Petugas Yang Memadai

Dari diagram 4.30 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

165 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan pengetahuan dan keterampilan

petugas yang memadai, 149 responden menyatakan setuju, 50 respomden

menyatakan netral, 8 responden menyatakan tidak setuju dan 12 responden

165 149

50

8 12

104

220

41

11 8

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 119: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

97

menyatakan sangat tidak setuju. Ekspektasi responden sebanyak 104 menyatakan

sangat setuju dengan pernyataan pengetahuan dan keterampilan petugas yang

memadai, 220 responden menyatakan setuju, 41 respomden menyatakan netral, 11

responden menyatakan tidak setuju dan 8 responden menyatakan sangat tidak

setuju dengan pertanyaan tersebut.responden menjawab setuju dengan pertanyaan

tesebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata petugas

pelayan belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai.

4.4.8.2 Kemampuan

a. Petugas pelayanan memberikan rasa aman dalam melayani

Diagram 4.31 Petugas Pelayanan Memberikan Rasa Aman Dalam Melayani

Dari diagram 4.31 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

107 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan petugas pelayanan memberikan

107

162

79

28

8

69

193

91

15 16

0

50

100

150

200

250

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 120: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

98

rasa aman dalam melayani, 162 responden menyatakan setuju, 79 respomden

menyatakan netral, 28 responden menyatakan tidak setuju dan 8 responden

menyatakan sangat tidak setuju. Ekspektasi responden sebanyak 69 menyatakan

sangat setuju dengan pernyataan petugas pelayanan memberikan senyuman, 193

responden menyatakan setuju, 91 respomden menyatakan netral, 15 responden

menyatakan tidak setuju dan 16 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan

pertanyaan tersebut.responden menjawab setuju dengan pertanyaan

tesebut.Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata petugas

pelayan belum memberikan rasa aman dalam melayani.

b. Petugas melayani sesuai dengan aturan yang berlaku

Diagram 4.32 Petugas Melayani Sesuai Dengan Aturan Yang Berlaku

Dari diagram 4.32 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

126 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan petugas pelayanan memberikan

126 135

88

23 12

101

171

43 38 31

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 121: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

99

senyuman, 135 responden menyatakan setuju, 88 respomden menyatakan netral,

23 responden menyatakan tidak setuju dan 12 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 101 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan petugas pelayanan memberikan senyuman, 171 responden menyatakan

setuju, 43 respomden menyatakan netral, 38 responden menyatakan tidak setuju

dan 31 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan

tersebut.responden menjawab setuju dengan pertanyaan tesebut.Berdasarkan hasil

perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai persepsi dengan nilai

harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata petugas belum melayani sesui

dengan aturan yang berlaku.

c. Situasi area parkir yang aman

Diagram 4.33 Situasi Area Parkir Yang Aman

Dari diagram 4.33 di atas menunjukkan bahwa, Persepsi responden sebanyak

105 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan siatuasi area parkir yang aman,

105

133

74

24

48

116

135

90

27 16

0

20

40

60

80

100

120

140

160

SangatSetuju

Setuju Netral TidakSetuju

SangatTidak Setuju

Persepsi

Ekspetasi

Page 122: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

100

133 responden menyatakan setuju, 74 respomden menyatakan netral, 24

responden menyatakan tidak setuju dan 48 responden menyatakan sangat tidak

setuju. Ekspektasi responden sebanyak 116 menyatakan sangat setuju dengan

pernyataan siatuasi area parkir yang aman, 135 responden menyatakan setuju, 90

respomden menyatakan netral, 27 responden menyatakan tidak setuju dan 16

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pertanyaan tersebut.responden

menjawab setuju dengan pertanyaan tesebut.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, terdapat selisih negatif antara nilai

persepsi dengan nilai harapan (ekspektasi) dari responden. Ternyata situasi di area

parkir belum sepenuhnya aman.

4.4.9 Skor SERVQUAL Dimensi Assurance

Berdasarkan beberapa penjelasan hasil diatas, maka peneliti dapat meninjau

seberapa besar skor Servqual dari dimensi Assurance. Berikut ini tabel yang

menunjukkan skor Servqual dimensi Assurance.

Tabel 4.10 Skor Servqual Dimensi Assurance

No Rata-Rata Per Item

Persepsi Ekspektasi

Tingkat Kesesuaian

(%) Persepsi Ekspektasi

1 4.16 4.04 0.12 29.70

2 3.86 3.74 0.12 32.08

3 3.89 3.71 0.18 48.51

4 3.91 4.07 -0.16 96.06

5 3.80 3.91 -0.11 97.18

6 3.77 4.04 -0.14 93.31

7 3.58 3.80 -0.22 94.21

Rata-rata 3.854 3.904 -0.03 70.15

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Page 123: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

101

Diagram 4.37

Diagram Cartesius Dimensi Assurance

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Berdasarkan hasil di atas, dapat diketahui bahwa skor SERVQUAL dari

dimensi Assurance sebesar 0.03. Dengan kata lain tingkat kesesuaian pada

dimensi ini adalah sebesar 70,15 %. Hal ini menunjukkan bahwa pada dimensi ini

penumpang Pelabuhan Penyebrangan Merak kurang puas dengan pelayanan yang

diberikan oleh pihak PT. ASDP Indonesia Ferry sehingga diperlukan perbaikan

dan pembenahan yang serius.

Dalam dimensi ini terlihat, terlihat pertanyaan yang berada pada kuadran I

yaitu pertanyaan nomor 5. Pertanyaan nomor 5 mengenai situasi area parkir yang

aman. Pertanyaan yang berada di kuadran II yaitu pertanyaan nomor 1 dan 4 yaitu

pakaian petugas pelayanan yang rapih dan petugas yang melayani sesuai dengan

aturan yang berlaku. Sedangkan untuk pertanyaan yang berada di kuadran III

Page 124: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

102

adalah pertanyaan nomor 3 dan 7. Pertanyaan nomor 3 mengenai petugas

pelayanan meberikan rasa aman dalam melayani, serta pertanyaan nomor 7

mengenai situasi penjualan tiket yang jauh dari calo.

Sedangkan di kuadran IV pertanyaan nomor 2 dan 6. Pertanyaan nomor 2

mengenai pengetahuan dan keterampilan petugas yang memadai. Sedangkan

pertanyaan nomor 6 mengenai situasi area pelabuhan yang aman.

4.4.10 Two-Dimensional Differencing Plane Analysis

Tahap selanjutnya setelah Dimension by Dimension Analysis adalah Two-

Dimensional Differencing Plane Analysis.Two-Dimensional Differencing Plane

Analysis adalah analisis yang menggunakan garis bilangan x (horizontal)

meawakili persepsi pengguna jasa dan garis bilangan y (vertikal) mewakili

ekspektasi penerima jasa Pelabuhan Penyembrangan Merak. Jika titik koordinat

berada di sebelah kanan atas mencerminkan komponen ekspektasi dan persepsi

bernilai pisitif. Apabila titik koordinat berada di sebelah kiri bawah

mencerminkan komponen persepsi dan ekspektasi bernilai negatif. Sedangkan jika

titik koordinatnya berada di sebelah kanan menandakan bahwa komponen

ekspektai bernilai negatif dan komponen persepsi bernilai positif. Dimensi yang

menunjukkan komponen persepsinya negatif dan komponen ekspektasinya negatif

menunjukkan bahwa dimensi tersebut sangat membutuhkan penanganan yang

lebih khusus. Untuk melihat posisi titik koordinat tersebut, maka terlebih dahulu

meluhat tabel hasil skor SERVQUAL secara keseluruhan di bawah ini:

Page 125: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

103

Tabel 4.11 Skor Total SERVQUAL

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

No Rata-rata Per Item Persepsi

Ekspektasi

Dimensi Rata-rata Per Item Skor

Servqual

Tingkat Kesesu

aian Persepsi Ekspektasi Persepsi Ekspektasi

1 4.26 3.89 0.28

Tangibles 3.96 3.79 0.23 75.05

2 3.80 3.92 -0.12

3 3.54 3.80 -0.25

4 4.31 3.77 0.54

5 3.92 3.58 0.34

6 4.01 3.85 0.16

7 3.94 3.97 -0.03

8 3.93 3.61 0.32

9 3.93 3.74 0.94

10 4.04 4.16 -0.12

Reliability 3.92 3.86 0.58 65.28

11 3.74 3.86 0.12

12 3.71 3.89 -0.18

13 4.08 3.92 0.16

14 3.91 3.80 0.11

15 4.04 3.54 0.50

16 3.62 4.31 -0.69

Resposiveness 3.69 4.04 -0.35 91.52 17 3.61 3.92 -0.31

18 3.66 4.01 -0.35

19 3.89 3.94 -0.05

20 3.85 3.93 -0.08

Empathy

3.79 3.90 -0.11 50.21

21 3.97 3.92 0.05

22 3.60 4.04 -0.44

23 3.74 3.74 0

24 4.16 4.04 0.12

Assurance

3.85 3.90 -0.03 70.15

25 3.86 3.74 0.12

26 3.89 3.71 0.18

27 3.91 4.07 -0.16

28 3.80 3.91 -0.11

29 3.77 4.04 -0.14

30 3.58 3.80 -0.22

Page 126: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

104

Dari tabel tersebut diketahui titik koordinatnya adalah sebagai

berikut:

1. Dimensi Tangibles (3,960 dan 3,793)

2. Dimensi Reliability (3,921 dan 3,863)

3. Dimensi Resposiveness (3,695 dan 4,044)

4. Dimensi Empathy (3,794 dan 3,909)

5. Dimensi Assurance (3,854 dan 3,904)

Hasil skor dimensi yang berbentuk titik koordinat tersebut kemudian

dibentuk menjadi gambar yang mengilustrasikan sumbu x dan sumbu y

dimana sumbu x adalah persepsi dan sumbu y adalah ekspektasi.

Peneliti menggunakan nilai rata-rata perdimensi ekspektasi sebagai nilai

tengah sumbu x. Adapun hasil ilustrasi tersebut adalah sebagai berikut:

Diagram 4.38

Diagram Two-Dimensional Differencial Plane.

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Page 127: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

105

Berdasarkan gambar di atas, maka dapat diketahui bahwa dimensi Tangibles

berada pada kuadran I dengan tingkat kesesuaian sebesar 75,05 %. Dimensi

Reliability berada pada kuadran II dengan tingkat kesesuainan 65,028 %.

Sedangkan untuk dimensi Resposiveness berada pada kuadran III dengan tingkat

kesesuaian sebesar 91,52 %. Dan untuk dimensi Assurance dan Emphaty berada

pada kuadran IV yaitu dengan tikat kesesuian sebesar 50,52% untuk dimensi

Assurance dan 70,15 % untuk dimensi Emphaty.

Dimensi Tangibles mempunyai nilai persepsi sebesar (3,960) dan nilai

ekspektasi sebesar (3,793) dan memiliki skor SERVQUAL sebesar (0,234) dan

tingkat kesesuaian sebesar 75,05 % atau persentase pencapaian PT. ASDP

Idonesia Ferry untuk memenuhi harapan penumpang sebesar 75,05 %. Untuk

dimensi Reliability mempunyai nilai persepsi sebesar (3,921) dan nilai ekspektasi

sebesar (3,863) memiliki skor SERVQUAL sebesar (0.058) dan tingkat kesesuian

sebesar 65,028 % atau persentase pencapaian PT. ASDP Idonesia Ferry untuk

memenuhi harapan penumpang sebesar 65,028 %. Untuk dimensi Resposiveness

mempunyai nilai persepsi sebesar (3,695) dan nilai ekspektasi sebesar (4,044)

memiliki skor SERVQUAL sebesar (-0,35) dan tingkat kesesuian sebesar 91,52%

atau persentase pencapaian PT. ASDP Idonesia Ferry untuk memenuhi harapan

penumpang sebesar 91,52%. Untuk dimensi Emphaty mempunyai nilai persepsi

sebesar (3,794) dan nilai ekspektasi sebesar (3,909) memiliki skor SERVQUAL

sebesar (-0,117) dan tingkat kesesuian sebesar 50,52% atau persentase pencapaian

PT. ASDP Idonesia Ferry untuk memenuhi harapan penumpang sebesar 50,52%.

Page 128: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

106

Sedangkan untuk dimensi Assurance mempunyai nilai persepsi sebesar

(3,854) dan nilai ekspektasi sebesar (3,904) memiliki skor SERVQUAL sebesar

(-0,03) dan tingkat kesesuian sebesar 70,15% atau persentase pencapaian PT.

ASDP Idonesia Ferry untuk memenuhi harapan penumpang sebesar 70,15%.

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungna dalam analisis data mengenai persepsi

pengguna jasa layanan tentang kualitas pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry di

pelabuhan penyebrangan Merak diperoleh skor SERVQUAL keseluruhan sebagai

berikut:

Tabel 4.12 Skor SERVQUAL

Dimensi Skor SERVQUAL Tingkat Kesesuaian

Tangibles 0,234 75,05 %

Reliability 0,058 65,028 %

Responsivess -0,35 91,52%

Emphaty -0,117 50,52%

Assurance -0,03 70,15%

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa skor SERVQUAL

dimensi Tangibles adalah sebesar 0,234dan memiliki tingkat kesesuaian

75,05 % atau persentase pencapaian PT. ASDP Indonesia Ferry untuk

memenuhi harapan klien/penumpang sebesar 75,05 %, skor SERVQUAL

dimensi Reliability sebesar 0,058 dan tingkat kesesuaiannya sebesar 65,028 %

Page 129: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

107

atau persentase pencapaian PT. ASDP Indonesia Ferry untuk memenuhi

harapan klien/penumpang sebesar 65,028 %. Besarnya nilai SERVQUAL

dimensi Responsiveness sebesar -0,35 dan tingkat kesesuaiannya sebesar

88,901% atau persentase pencapaian PT. ASDP Indonesia Ferry untuk

memenuhi harapan klien/penumpang sebesar 88,901%. Dimensi Assurance

mempunyai skor SERVQUAL sebesar -0,117 dan tingkat kesesuaiannya

sebesar 50,52% atau persentase pencapaian PT. ASDP Indonesia Ferry untuk

memenuhi harapan klien/penumpang sebesar 50,52 %. Serta dimensi

Emphaty mempunyai skor SERVQUAL sebesar -0,03 dan tingkat

kesesuaiannya sebesar 70,15% % atau persentase pencapaian PT. ASDP

Indonesia Ferry untuk memenuhi harapan klien/penumpang sebesar 70,15%

%. Melihat skor SERVQUAL yang didapat dari kelima dimensi tersebut,

maka pelayanan PT. ASDP Indonesia Ferry di Pelabuhan Penyebrangan

Merak masih perlu dilakukan perbaikan. Hal ini juga dapat dilihat dari rata-

rata skor SERVQUAL yang mempunyai nilai -1,9546. Hal ini menandakan

bahwa pelayanan yang diberikan oleh pihak ASDP masih kurang baik oleh

para penumpang.

Hal ini sesuai dengan hipotesis peneliti yang mana ketika harapan

pengguna layanan tentang kualitas pelayanan PT. ASDP Indonesia Ferry

lebih besar daripada persepsi yang didapat, maka pengguna layanan tersebut

akan merasa tidak puas terhadap pelayanna yang di berikan oleh PT.ASDP

Indonesia Ferry. Hal tersebut menyebabkan ketidakpuasan penumpang

terhadap pelayanan yang didapatkan. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai

Page 130: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

108

rata-rata skor SERVQUAL, dalam hasil penelitian yang telah didapatkan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Parasuraman dkk yang

menyebutkan bahwa terdapat 5 (lima) dimensi dari kualitas pelayanan, yaitu

bukti langsung (Tangibles), Keandalan (Reliability), daya tanggap

(Responsiveness), jaminan (Assurance), dan empati (Emphaty) yang

selanjutnya digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan PT. ASDP

Indonesia Ferry (PERSERO) di Plebuhan Penyebrangan Merak.

Page 131: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

109

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari pengumpulan dan

analisis data maka dapat dinyatakan bahwa Kualitas Pelayanan PT. ASDP

Indonesia Ferry (PERSERO) di Pelabuhan Penyebrangan Merak yang

dianalisis dari aspek dimensi Tangibles, Reliability, Responsiveness,

Assurance, dan Emphatydinyatakan bahwa harapan (Ekspetasi) pengguna

jasa layanan lebih besar dari persepsi (Kenyataan) pengguna jasa layanan

menjadi tidak puas atas layanan yang diberikan. Hal tersebut dapat dilihat

dari skor SERVQUAL di bawah ini:

1. Untuk indikator Tangibles memiliki skor SERVQUAL sebesar 0,28

dengan tingkat kesesuaian sebesar 75,05%. Hal ini menunjukkan bahwa

dalam melaksanan kualitas pelayanan khususnya aspek fisik PT. ASDP

Indonesia Ferry (PERSERO) sudah menyediakan sarana dan prasarana

secara baik. Peralatan keamanan yang sudah memadai, sudah

tersedianya kotak saran dan kondisi ruang tunggu yang sudah memadai,

sehingga kualitas pelayanan PT. ASDP sudah cukup baik hanya saja

perlu ditingkatkan untuk semakin baik.

2. Untuk indikator Reliability memiliki skor SERVQUAL sebesar 0.058

dengan tingkat kesesuaian sebesar 65.028% dan berada pada kuadran I.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanan kualitas pelayan

khususnya aspek informasi yang jelas PT. ASDP Indonesia Ferry

109

Page 132: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

110

(PERSERO) belum memberikan informasi yang jelas baik itu mengenai

jadwal keberangkatan maupun tentang informasi harga tiket yang dapat

berubah setiap waktu. Hal ini menyebabkan calon penumpang gampang

untuk dikelabui oleh oknum calo yang ada di pelabuhan.

3. Untuk indikator Responsiveness memiliki skor SERVQUAL sebesar

0.35 dengan tingkat kesesuaian sebesar 91.52% dan berada pada

kuadran I. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanan kualitas

pelayan khususnya aspek daya tanggap PT. ASDP Indonesia Ferry

(PERSERO) masih belum tanggap terhadap masalah dan keluhan para

penumpang di Pelabuhan Penyebrangan Merak. Kurang tanggapnya

petugas terhadap keluhan-keluhan para calon penumpang di Pelabuhan.

4. Untuk indikator Assurance memiliki skor SERVQUAL sebesar -0,117

dengan tingkat kesesuaian sebesar 50,52 % dan berada pada kuadran III.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanan kualitas pelayan

khususnya aspek kemampuan kualitas sumber daya yang dimiliki PT.

ASDP Indonesia Ferry (PERSERO) masih belum memiliki kemampuan

yang baik seperti masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan dari

para petugas dan petugas belum melayani sesuai aturan yang berlaku.

5. Untuk indikator Emphaty memiliki skor SERVQUAL sebesar -0,03

dengan tingkat kesesuaian sebesar 70,15 % dan berada pada kuadran

III. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanan kualitas pelayanan

khususnya aspek komunikasi petugas PT. ASDP Indonesia Ferry

(PERSERO) terhadap para penumpang masih belum baik, hal ini

Page 133: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

111

disebabkan karena tidak adanya pengawasan terhadap petugas

pelayanan.

5.2 Saran

Dari kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, peneliti mengajukan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Pihak PT. ASDP Indonesia Ferry (PERSERO) seharusnya lebih

meningkatkan dan memperbaiki kondisi tempat parkir yang masih

kurang luas, hal ini dapat terlihat jelas manakala pada saat hari libur atau

pada saat hari raya terjadi antrian kendaraan yang menganggu

kenyamanan para calon penumpang di Pelabuhan. Selain itu

penambahan peralatan keamanan untuk kenyamanan para calon

penumpang.

2. Memperjelas arus informasi kepada para calon penumpang serta

mengetatkan peraturan untuk meminimalisir calo yang ada di Pelabuhan

yang merugikan penumpang.

3. Meningkatkan ketanggapan pegawai dalam menangani keluhan calon

penumpang.

4. Peningkatan kualitas pegawai yang masih kurang pengetahuan dalam

melayani calon penumpang. Dalam penelitian yang peneliti lakukan,

banyak keluhan penumpang terhadap petugas yang kurang paham akan

pekerjaannya.

5. Pihak PT. ASDP Indonesia Ferry (PERSERO) harus meningkatkan

kualitas pelayanan yang dirasakan masih kurang oleh calon penumpang.

Page 134: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

DAFTAR PUSTAKA

Barata, Atep Adya (2003), Dasar – Dasar Pelayanan Prima, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Dwiyanto, Agus (2011), Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif Edisi Kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Fauzi, Akhmad (2005), Kebijakan Perikanan dan Kelautan: Isu, Sintesis, dan Gagasan, Gramedia, Jakarta

Gaspersz, Vincent (2007), Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Hutasoit (2011), Pelayanan Publik: Teori dan Aplikasi, Magnascript Publishing, Jakarta

Indiahono, Dwiyanto (2009), Kebijakan Publik: Berbasis Dynamic Policy Analisys, Gava Media, Yogyakarta

Keban, Yeremias T. (2008), Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik: Konsep, Teori dan Isu, Gava Media, Yogyakarta

Kusumoprojo, Wahyono S. (2009), Indonesia Negara Maritim, Teraju, Jakarta.

Marliyah, Lina dkk, Jurnal Provitae Volume 1 No 1 Desember 2004: Persepsi Terhadap Dukungan Orangtua dan Pembuatan Keputusan Karir Remaja, Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Yayasan Obor Indonesia Jakarta

Osborne, David dan Ted Gaebler (2000), Mewirausahakan Birokrasi: Mentransformasi Semangat Wirausaha ke Dalam Sektor Publik, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta

Pratama, Bagus (2015), Kualitas Pelayanan Pembinaan dan Bimbingan Mantan Penyandang Narkoba di Panti Sosial Parmadi Putra Khusnul Khotimah DKI Jakarta.

Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti (2007), Metode Penelitian Kuantitatif: Untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial, Gavamedia, Yogyakarta

Rakhmat, Jalaluddin (2005), Psikologi komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Page 135: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2006), Manajemen Pelayanan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Ruky, Achmad S. (2002), Sukses Sebagai Manajer Professional Tanpa Gelar MM atau MBA, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Safroni, M.L. (2012), Manajemen dan Reformasi Pelayanan Publik dalam Konteks Birokrasi Indonesia, Aditya Media Publishing, Malang

Simamora, Bilson (2003), Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (1989), Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta

Sugiyono (2007), Metode Penelitian Administrasi, CV Alfabeta, Bandung

Tangkilisan, Hessel N.S. (2005), Manajemen Publik, Grasindo, Jakarta.

Utomo, Warsito (2006), Administrasi Publik Baru Indonesia: Perubahan Paradigma dari Administrasi Negara ke Administrasi Publik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Walgito, Bimo (2002), Psikologi sosial, Andi Offset, Yogyakarta

Dokumen dan Situs

http://carapedia.com/pengertian_definisi_kualitas_info2137.html diunduh tgl 1 Mei 2013

http://www.kajianpustaka.com/2013/04/kualitaspelayananpelanggan.html#.UYSKOkrYo6o, diunduh tgl 1 Mei 2013

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/133042T%2027829Peningkatan%20kualitasTinjauan%20literatur.pdf, diunduh pada 4 Mei 2013

Page 136: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN
Page 137: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN
Page 138: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Komponen Persepsi

No rHitung rTabel Keputusan 1 0,209 0,113 Valid 2 0,263 0,113 Valid 3 0,375 0,113 Valid 4 0,233 0,113 Valid 5 0,301 0,113 Valid 6 0,378 0,113 Valid 7 0,332 0,113 Valid 8 0,507 0,113 Valid 9 0,309 0,113 Valid 10 0,294 0,113 Valid 11 0,351 0,113 Valid 12 0,266 0,113 Valid 13 0,377 0,113 Valid 14 0,325 0,113 Valid 15 0,395 0,113 Valid 16 0,503 0,113 Valid 17 0,306 0,113 Valid 18 0,339 0,113 Valid 19 0,241 0,113 Valid 20 0,233 0,113 Valid 21 0,348 0,113 Valid 22 0,389 0,113 Valid 23 0,295 0,113 Valid 24 0,354 0,113 Valid 25 0,434 0,113 Valid 26 0,289 0,113 Valid 27 0,342 0,113 Valid 28 0,429 0,113 Valid 29 0,429 0,113 Valid 30 0,209 0,113 Valid

Sumber : Hasil Penelitian, 2016

Page 139: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner Komponen Ekspektasi

No rHitung rTabel Keputusan 1 0,353 0,113 Valid 2 0,687 0,113 Valid 3 0,651 0,113 Valid 4 0,369 0,113 Valid 5 0,631 0,113 Valid 6 0,593 0,113 Valid 7 0,707 0,113 Valid 8 0,634 0,113 Valid 9 0,413 0,113 Valid 10 0,285 0,113 Valid 11 0,684 0,113 Valid 12 0,654 0,113 Valid 13 0,553 0,113 Valid 14 0,695 0,113 Valid 15 0,401 0,113 Valid 16 0,754 0,113 Valid 17 0,749 0,113 Valid 18 0,662 0,113 Valid 19 0,498 0,113 Valid 20 0,559 0,113 Valid 21 0,672 0,113 Valid 22 0,700 0,113 Valid

23 0,609 0,113 Valid 24 0,450 0,113 Valid 25 0,723 0,113 Valid 26 0,680 0,113 Valid 27 0,657 0,113 Valid 28 0,625 0,113 Valid 29 0,616 0,113 Valid 30 0,536 0,113 Valid

Page 140: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.846 30

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 384 100.0

Excludeda 0 .0

Total 384 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.947 30

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 384 100.0

Excludeda 0 0

Total 384 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 141: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

PT. ANGKUTAN SUNGAI, DANAU, DAN PENYEBERANGAN (ASDP)

INDONESIA FERRY (PERSERO)

DI PELABUHAN MERAK – PROVINSI BANTEN

KUESIONER PENGGUNA LAYANAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA BANTEN

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner yang diberikan.

Penelitian ini ingin melihat pendapat Bapak/Ibu mengenai kualitas pelayanan yang diberikan

oleh ASDP Merak. Setiap jawaban yang Bapak/Ibu berikan sangat membantu saya dalam

menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian

Setiap pernyataan terdapat bagian jawaban, dimana setiap item jawaban memiliki nilai yang

berbeda antara lain :

A. Sangat Setuju (SS)

B. Setuju (S)

C. Netral (N)

D. Tidak Setuju (TS)

E. Sangat Tidak Setuju (STS)

Dimana setiap pernyataan hanya memerlukan satu jawaban. Sehingga jawablah setiap

pernyataan sesuai dengan persepsi ataupun pendapat yang Bapak/Ibu rasakan atas pelayanan

ASDP Merak.

1. No. ID RESPONDEN : …………................................

A. Karakteristik Responden

A1. Nama Lengkap : ……………………………….

A2. Usia : ………………………………Tahun

A3. Jenis Kelamin :1. Laki-laki 2. Perempuan

A5. Jenis Pekerjaan :1. Pegawai Swasta

2. Wiraswasta

3. Pegawai Negeri/BUMN

4. Pelajar/Mahasiswa

5. Ibu Rumah Tangga

Page 142: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

A8. Berapa pendapatan Ibu/Bapak/Saudara(i) per bulan?

a. < Rp. 2.000.000

b. Rp. 2.000.001 – Rp. 4.000.000

c. Rp. 4.000.001 – Rp. 6.000.000

d. > Rp. 6.000.000

Kolom 1 : Persepsi klien/Penumpang terhadap pelayanan PT. ASDP Indonesia Ferry (PERSERO) di Pelabuhan Penyebrangan Merak

PERNYATAAN SS S N TS STS A. Tangibles (Bukti Fisik) 1. kondisi tempat parkir yang luas A B C D E 2. kondisi ruang tunggu yang nyaman A B C D E 3. kondisi toilet yang bersih A B C D E 4. kondisi ruang ibadah yang bersih A B C D E 5. peralatan kemanan yang baik A B C D E 6 .kondisi loket yang baik A B C D E 7. jumlah petugas keamanan yang mencukupi A B C D E 8. jumlah petugas loket yang mencukupi A B C D E 9. tersedianya kotak saran A B C D E

B. Realibility (Kehandalan) 1. biaya tiket sesuai dengan ketentuan A B C D E 2. petugas dapat diandalkan dalam membantu menyelesaikan masalah

A B C D E

3. informasi jadwal yang jelas A B C D E 4. informasi harga tiket yang jelas A B C D E 5. petugas melayani secara cepat A B C D E 6. situasi loket pembelian tiket yang tertib A B C D E

C. Resposiveness (Daya Tanggap) 1. petugas menanggapi keluhan dengan cepat A B C D E 2. kesedian petugas menyelesaikan masalah A B C D E 3. pengguna jasa layanan segera mendapatkan perbaikan apabila terjadi kesalahan

A B C D E

4. petugas segera menindaklanjuti bila ada tindakan kriminal A B C D E

D. Empathy(Empati) 1. petugas melayani dengan sabar A B C D E 2. petugas melayani dengan ramah A B C D E

Page 143: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

3. petugas melayani secara tidak diskriminatif A B C D E

4. petugas pelayanan memberikan senyuman A B C D E

E. Assurance (Jaminan) 1. pakaian petugas pelayanan yang rapih A B C D E 2. pengetahuan dan keterampilan petugas A B C D E 3. petugas pelayanan memberikan rasa aman dalam melayani A B C D E 4. petugas melayani sesuai dengan aturan yang berlaku A B C D E 5. situasi area tempat parkir yang aman A B C D E 6. situasi area pelabuhan yang aman A B C D E 7. situasi penjualan tiket yang jauh dari calo A B C D E

Kolom 2 : Ekspetasi klien/Penumpang terhadap pelayanan PT. ASDP Indonesia Ferry (PERSERO) di Pelabuhan Penyebrangan Merak

PERNYATAAN SS S N TS STS A. Tangibles (Bukti Fisik) 1. Sebaiknya kondisi tempat parkir yang luas A B C D E 2. Sebaiknya kondisi ruang tunggu yang nyaman A B C D E 3. Sebaiknya kondisi toilet yang bersih A B C D E 4. Sebaiknya kondisi ruang ibadah yang bersih A B C D E 5. Seharusnya peralatan kemanan yang baik A B C D E 6 . Sebaiknya kondisi loket yang baik A B C D E 7. jumlah petugas keamanan seharusnya mencukupi A B C D E 8. jumlah petugas loket seharusnya mencukupi A B C D E 9. Sebaiknya tersedia kotak saran A B C D E

B. Realibility (Kehandalan) 1. Seharusnyabiaya tiket sesuai dengan ketentuan A B C D E 2. Sebaiknya petugas dapat diandalkan dalam membantu menyelesaikan masalah

A B C D E

3. informasi jadwal yang seharusnya jelas A B C D E 4. informasi harga tiket yang seharusnya jelas A B C D E 5. Sebaiknya petugas melayani secara cepat A B C D E 6. Sebaiknya situasi loket pembelian tiket yang tertib A B C D E

C. Resposiveness (Daya Tanggap) 1. Sebaiknya petugas menanggapi keluhan dengan cepat A B C D E

Page 144: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

2. Sebaiknya kesedian petugas menyelesaikan masalah A B C D E

3. Sebaiknya pengguna jasa layanan segera mendapatkan perbaikan apabila terjadi kesalahan

A B C D E

4. Sebaiknya petugas segera menindaklanjuti bila ada tindakan kriminal

A B C D E

D. Empathy(Empati) 1.Seharusnya petugas melayani dengan sabar A B C D E 2. Seharusnya petugas melayani dengan ramah A B C D E 3. Seharusnya petugas melayani secara tidak diskriminatif A B C D E 4. Seharusnya petugas pelayanan memberikan senyuman A B C D E

E. Assurance (Jaminan) 1. Seharusnya pakaian petugas pelayanan yang rapih A B C D E 2. Seharusnya pengetahuan dan keterampilan petugas A B C D E 3. Seharusnya petugas pelayanan memberikan rasa aman dalam melayani

A B C D E

4. Seharusnya petugas melayani sesuai dengan aturan yang berlaku

A B C D E

5. Seharusnya situasi area tempat parkir yang aman A B C D E 6. Seharusnya situasi area pelabuhan yang aman A B C D E 7. Seharusnya situasi penjualan tiket yang jauh dari calo A B C D E

Page 145: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN
Page 146: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN
Page 147: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN
Page 148: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN
Page 149: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS …repository.fisip-untirta.ac.id/699/1/LENI RATNASARI 6661092689... · PERSEPSI PENGGUNA JASA LAYANAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Pribadi

Nama : Leni Ratnasari

NIM : 6661092689

Tempat Tgl Lahir : Tasikmalaya, 15 Juni 1990

Agama : Islam

Suku : Sunda

Alamat :Jl.Babakan Sindangsono Rt/Rw 02/01

Tasikmalaya Jawa Barat

2. Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Uwoh Hasbulloh

Nama Ibu : Runi Rumiah

3. Riwayat Pendidikan

TK : TK PGRI Sukadana (1995-1996)

SD : SDN Cikunten II (197-2003)

SMP : SMPN 1 Singaparna (2003-2006)

SMA : SMAN 1 Singaparna (2006-2009)

Perguruan Tinggi (S1) : UNTIRTA (2009-2016)