FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk...

16
NASKAH PUBLIKASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TANAH YANG SERTIFIKATNYA MASIH DALAM PROSES PEMECAHAN SERTIFIKAT SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: MUHAMMAD BILAL KURNIA ROMADHON C 100 110 096 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Transcript of FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk...

Page 1: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

1

NASKAH PUBLIKASI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN

JUAL BELI TANAH YANG SERTIFIKATNYA MASIH DALAM

PROSES PEMECAHAN SERTIFIKAT

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan

Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh:

MUHAMMAD BILAL KURNIA ROMADHON

C 100 110 096

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

2

HALAMAN PERSETUJUAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN

JUAL BELI TANAH YANG SERTIFIKATNYA MASIH DALAM

PROSES PEMECAHAN SERTIFIKAT

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

MUHAMMAD BILAL KURNIA ROMADHON

C 100 110 096

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Darsono, S.H., M.H. Shalman Al-Farizi, S.H., M.Kn.

ii

Page 3: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

3

HALAMAN PENGESAHAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN

JUAL BELI TANAH YANG SERTIFIKATNYA MASIH DALAM

PROSES PEMECAHAN SERTIFIKAT

Yang ditulis oleh:

MUHAMMAD BILAL KURNIA ROMADHON

C 100 110 096

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada tanggal 12 Mei 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

Ketua : Darsono, S.H., M.H. ( )

Sekretaris : Shalman Al-Farizi, S.H., M.Kn. ( )

Anggota : Inayah, S.H., M.H. ( )

Mengesahkan

Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Natangsa Surbakti, S.H., M.Hum.

iii

Page 4: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

4

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam makalah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 12 Mei 2016

Penulis

Muhammad Bilal K.R.

C100110096

iv

Page 5: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

1

Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli Tanah Yang

Sertifikatnya Masih Dalam Proses Pemecahan Sertifikat

Muhammad Bilal Kurnia Romadhon

C 100110096

Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

2016

[email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan

akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan hukum bagi para pihak dalam

pelaksanaan pengikatan jual beli tanah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian

hukum normatif. Penelitian dilaksanakan di Kantor Notaris/PPAT wilayah

Kabupaten Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, perjanjian

pengikatan jual beli tanah dibuat dalam bentuk akta notaris yang merupakan akta

otentik dan mempunyai kekuatan hukum kuat, sehingga apabila pihak pembeli

membatalkan perjanjian pengikatan jual beli tanah, maka akibat hukumnya adalah

pengendaan denda dan perjanjian dianggap berakhir; Kedua, sebagai sebuah

perjanjian maka perjanjian pengikatan jual beli tanah berlaku sebagai undang-

undang bagi mereka yang membuatnya. Oleh karena itu apabila salah satu pihak

melakukan wanprestasi dalam perjanjian pengikatan jual beli misalnya apabila

pembeli tidak memenuhi pembayaran sebagaimana telah dimintakan dan

disepakati maka perjanjian pengikatan jual beli hak milik atas tanah dianggap

batal dan biasanya pihak penjual tidak akan mengambalikan uang yang telah

dibayarkan.

Kata Kunci:perjanjian pengikatan jual beli tanah, akibat hukum pembatalan,

perlindungan hukum bagi penjual dan pembeli

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the legal consequences of the cancellation

of the deed of binding sale and purchase of land and legal protection for the

parties in the implementation of the binding sale and purchase of land. This

research includes normative legal research. The results showed that: First, the

agreement binding sale and purchase of land was made in the form of a notarial

deed which is an authentic act and have the force of law is strong, so that if the

buyer to cancel the binding agreement of sale and purchase of land, the legal

consequences are pengendaan fines and agreements considered to have ended;

Second, as a treaty binding the land purchase agreement valid as law for those

who make it. Therefore, if one of the parties in default in the binding sale and

purchase agreement for example, if the buyer does not meet the payment, as has

been requested and agreed to the binding agreement of sale and purchase rights

to land are considered null and usually the seller will not returns the money

already paid.

Keywords: binding agreement of sale and purchase of land, the legal effect of

cancellation, legal protection for seller and buyer

Page 6: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

2

PENDAHULUAN

Jual beli tanah merupakan suatu perjanjian dalam mana pihak yang

mempunyai tanah (penjual) berjanji dan mengikatkan diri untuk menyerahkan

haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak pembeli

berjanji dan mengikatkan diri untuk membayar harga yang telah disetujui. Sebagai

perbuatan hukum, jual beli hak atas tanah dan bangunan harus dilakukan di

hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan diwujudkan dalam Akta Jual

Beli (AJB). Adanya AJB dari PPAT sebagai tanda bukti telah dipenuhinya sifat

terang dan nyata (riil) yang merupakan syarat sahnya perbuatan hukum yang

bersangkutan, sehingga menurut hukum mengikat para pihak yang

melakukannya.1

Penandatanganan AJB dapat dilakukan dengan lancar jika syarat-syarat

dan dokumen dapat dipenuhi. Problem yang sering muncul adalah ketika sertifikat

hak atas tanah masih dalam proses pengurusan misalnya masih dalam tahap

pemecahan, masih dalam proses balik nama di BPN, atau proses lainnya.

Sedangkan pihak pemilik tanah terdesak oleh kebutuhan untuk segera menjual

tanah tersebut. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan

melakukan perjanjian pengikatan jual beli hak atas tanah. Dewasa ini jual beli

tanah dapat dilakukan meski tanah belum bersertifikat atau sertifikatnya masih

dalam proses di BPN, dengan cara membuat akta pengikatan jual beli tanah.

Pengikatan dimaksudkan sebagai perjanjian pendahuluan dari maksud utama para

pihak untuk melakukan peralihan hak atas tanah.

1 Boedi Harsono, 2003, Hukum Agraria Indonesia; Sejarah Pembentukan Undang-Undang

Pokok Agraria: Isi dan Pelaksanaan. Jakarta: Djambatan. hal. 313

Page 7: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

3

Pengikatan dimaksudkan sebagai perjanjian pendahuluan dari maksud

utama para pihak untuk melakukan peralihan hak atas tanah. Pengikatan jual beli

ini memuat janji-janji untuk melakukan jual beli tanah apabila persyaratan yang

diperlukan untuk itu telah terpenuhi. Pengikatan jual beli tanah merupakan

perjanjian tidak bernama yang muncul sebagai bentuk perkembangan perjanjian

dalam masyarakat.

Suatu perjanjian tidak selamanya dapat berjalan sesuai dengan

kesepakatan yang diinginkan oleh para pihak. Dalam kondisi-kondisi tertentu

dapat ditemukan terjadinya berbagai hal, yang berakibat suatu perjanjian

mengalami pembatalan, baik dibatalkan oleh para pihak maupun atas perintah

pengadilan. Oleh karena itu pelaksanaan pengikatan jual beli tanah menjadi

menarik untuk dikaji lebih lanjut mengingat perjanjian pengikatan jual beli

merupakan suatu perbuatan hukum yang mendahului proses peralihan hak atas

tanah.

Problem jual beli tanah yang belum bersertifikat atau masih dalam proses

pemecahan yang banyak ditemukan di masyarakata adalah hrga jual beli belum

dibayar lunas, objek jual beli masih dijaminkan atau sedang diagunkan, izin

pengalihan hak belum dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, pajak-pajak yang

terhutang belum dibayarkan, sertipikat belum diroya, serta sertifikat belum

dipecah (masih sertifikat induk). Problem-problem ini tentu menghambat pihak

pembeli untuk melakukan proses balik nama.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak dalam Perjanjian

Page 8: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

4

Jual Beli Tanah yang Sertifikatnya Masih dalam Proses Pemecahan Sertifikat

(Studi Kasus di Kabupaten Sukoharjo)”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif, yaitu mengkaji hukum

yang dikonsepsikan sebagai norma atau kaidah yang berlaku di dalam

masyarakat.2 Sumber data menggunakan data sekunder. Teknik pengumpulan data

menggunakan studi kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini

menggunakan analisis data kualitatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Akibat Hukum dari Pembatalan Akta Pengikatan Jual Beli Tanah

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui akibat hukum dari pembatalan

akta Pengikatan Jual Beli Tanah: pertama: para pihak dapat dikenakan denda yang

besarnya telah disepakati dari jumlah yang harus dibayar pembeli kepada penjual

atau pembeli, untuk tiap-tiap hari keterlambatan. Denda tersebut harus dibayar

dengan seketika dan sekaligus; Kedua: Perjanjian dianggap berakhir dan

sepanjang perlu kedua belah pihak melepaskan diri dari apa yang ditetapkan

dalam Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dan

Pihak Penjual wajib untuk mengembalikan uang yang telah dibayarkan oleh Pihak

Pembeli setelah dipotong beberapa persen dari harga jual tanah dan bangunan

tersebut sebagai pengganti biaya yang telah dikeluarkan oleh Pihak Penjual

ditambah denda yang harus dibayar oleh Pihak Pembeli kepada Pihak Penjual.

Pengembalian uang oleh Pihak Penjual kepada Pihak Pembeli dilakukan

selambat-lambatnya dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, misalnya

2 Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudj. 2001. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan

Singkat, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, Hal. 8

Page 9: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

5

21 (dua puluh satu hari) hari setelah tanah dan bangunan tersebut terjual kepada

pihak lain.

Merujuk pada akibat hukum yang kedua yaitu perjanjian dianggap berakhir

karena kedua belah pihak melepaskan diri dari perikatan. Sebagaimana diketahui

untuk suatu perjanjian harus dipenuhi unsur perjanjian yaitu: - adanya kata

sepakat diantara dua pihak atau lebih; kata sepakat yang tercapai tergantung pada

paru pihak; kemauan para pihak untuk timbulnya akibat hukum; akibat hukum

untuk kepentingan yang satu atas beban pihak yang lain atau timbal balik; dengan

mengindahkan persyaratan perundang-undangan.

Setelah ditentukan, bahwa gejala yang dhadapi adalah suatu perjanjian,

maka masih harus menentukan apakah perjanjian tersebut memenuhi syarat-syarat

yang diperlukan untuk sahnya perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320

KUHPerdata. Apabila perjanjian tersebut melanggar syarat obyektif seperti hal

yang tertentu atau suatu sebab yang halal, maka perjanjian tersebut batal demi

hukum sedangkan apabila melanggar syarat subyektif, yaitu sepakat mereka yang

mengikatkan dirinya atau kecakapan untuk membuat suatu perbuatan, maka

perjanjian tersebut dapat dibatalkan. Batalnya suatu perbuatan hukum, maka

perbuatan hukum tersebut tidak mempunyai akihat hukum.

Berbeda dengan hal tersebut pembatalan perjanjian pengikatan jual beli

berakibat pada pengenaan denda dan Pihak Penjual wajib untuk mengembalikan

uang yang telah dibayarkan oleh Pihak Pembeli setelah dipotong beberapa persen

dari harga jual tanah dan bangunan tersebut sebagai pengganti biaya yang telah

dikeluarkan oleh Pihak Penjual. Hal ini sesuai dengan Pasal 1267 KUHPerdata

Page 10: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

6

bahwa akibat hukum bagi debitur yang telah melakukan wanprestasi adalah

hukuman atau sanksi salah satunya yaitu memenuhi perjanjian jika masih dapat

dilakukan, atau pembatalan perjanjian disertai dengan pembayaran ganti kerugian.

Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak dalam Pembatalan Akta Pengikatan

Jual Beli Tanah

Perlindungan hukum yang diberikan dalam perjanjian jual beli sangat kuat

karena sifat pembuktian dari perjanjian jual beli yang dibuat dihadapan pejabat

umum dalam hal ini Notaris mempunyai pembuktian yang sangat kuat sesuai

dengan pembuktian dari akta otentik. Selain itu perlindungan lain yang diberikan

adalah perlindungan hukum yang dibuat berdasarkan dari kesepakatan yang di

buat oleh para pihak yang terkait dengan perjanjian jual beli yang jika kita kaitkan

dengan peraturan tentang perjanjian, diatur dalam Pasal 1338 KUHPerdata yang

berbunyi : semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-

undang bagi mereka yang membuatnya.

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa perlindungan yang dapat

diberikan jika salah satu pihak melakukan wanprestasi dalam perjanjian

pengikatan jual beli: Pertama: Perlindungan terhadap penjual. Perlindungan

hukum yang dapat diberikan kepada penjual biasanya adalah berupa persyaratan

yang biasanya dimintakan sendiri oleh calon penjual itu sendiri. Misalnya ada

beberapa penjual yang di dalam perjanjian jual beli yang dibuatnya memintakan

kepada pihak pembeli agar melakukan pembayaran uang pembeli dengan jangka

waktu tertentu yang disertai dengan syarat batal, misalnya apabila pembeli tidak

memenuhi pembayaran sebagaimana telah dimintakan dan disepakati maka

Page 11: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

7

perjanjian jual beli hak milik atas tanah yang telah dibuat dan disepakati menjadi

batal dan biasanya pihak penjual tidak akan mengambalikan uang yang telah

dibayarkan kecuali pihak pembeli meminta pengecualian.

Kedua: Perlindungan terhadap pembeli. Berbeda dengan perlindungan

terhadap penjual perlindungan terhadap pembeli biasanya selain dilakukan dengan

persyaratan juga diikuti dengan permintaaan pemberian kuasa yang tidak dapat

ditarik kembali. Tujuannya adalah apabila pihak penjual tidak memenuhinya

maka pihak pembeli dapat menuntut dan memintakan ganti rugi sesuai dengan

kesepakatan yang diatur dalam perjanjian jual beli. Persyaratan yang biasanya

dimintakan oleh pembeli untuk perlindungannya adalah dengan memintakan

supaya sertifikat atau tanda hak milik atas tanah tersebut di pegang oleh pihak

ketiga yang biasanya adalah Notaris atau pihak lain yang ditunjuk dan disepakati

bersama oleh penjual dan pembeli. Selain itu perlindungan lain adalah dengan

perjanjian pemberian kuasa oleh pihak penjual kepada pihak pembeli yang tidak

dapat ditarik kembali apabila semua persyaratan telah terpenuhi untuk melakukan

jual beli, maka pihak pembeli dapat melakukan pemindahan hak walaupun pihak

penjual tidak hadir dalam penandatanganan akta jual belinya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa perlindungan

hukum yang dapat diberikan terhadap pemenuhan hak semua pihak dalam jual

beli selain sesuai perlindungan hukum yang diberikan oleh kekuatan akta otentik

juga dapat berlandaskan Pasal 1338 KUHPerdata, serta niat baik dari para pihak

untuk memenuhi kesepakatan yang telah dibuat.

Page 12: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

8

Perlindungan hukum bagi para pihak dengan dibatalkannya perjanjian jual

beli yaitu Perlindungan hukum secara preventif yang dapat diberikan kepada si

penjual biasanya adalah berupa persyaratan yang biasanya dimintakan sendiri oleh

penjual itu sendiri. Berbeda dengan perlindungan terhadap penjual perlindungan

terhadap pembeli biasanya selain dilakukan dengan persyaratan juga diikuti

dengan permintaaan pemberian kuasa yang tidak dapat ditarik kembali. Tujuannya

adalah apabila pihak penjual tidak memenuhinya maka pihak pembeli dapat

menuntut dan dan memintakan ganti rugi sesuai dengan kesepakatan yang diatur

dalam perjanjian jual beli. Persyaratan yang biasanya dimintakan oleh pembeli

untuk perlindungannya adalah dengan memintakan supaya sertifikat atau tanda

hak milik atas tanah tersebut di titipkan kepada pihak ketiga yang biasanya adalah

Notaris atau pihak lain yang ditunjuk dan disepakati bersama oleh penjual dan

pembeli. Selain itu perlindungan lain adalah dengan perjanjian pemberian kuasa

oleh pihak penjual kepada pihak pembeli yang tidak dapat ditarik kembali apabila

semua persyaratan telah terpenuhi untuk melakukan jual beli, maka pihak pembeli

dapat melakukan pemindahan hak walaupun pihak penjual tidak hadir dalam

penandatanganan akta jual belinya. Sedangkan perlindungan hukum secara

represif yaitu perlindungan hukum yang diberikan apabila telah terjadi sengketa

adalah pihak yang dirugikan dalam perjanjian jual beli tersebut secara aktif

melakukan upaya hukum dengan mengajukan gugatan perdata untuk pembatalan

perjanjian jual beli hak milik atas tanah ke Pengadilan Negeri setempat sehingga

diharapkan mendapat putusan yang seadil-adilnya.

Page 13: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

9

PENUTUP

Kesimpulan

Perjanjian pengikatan jual beli lahir sebagai akibat terhambatnya atau

terdapatnya beberapa persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang yang

berkaitan dengan jual beli hak atas tanah yang akhirnya agak menghambat

penyelesaian transaksi dalam jual beli hak atas tanah. Perjanjian Pengikatan Jual

Beli Tanah dibuat dalam bentuk akta notaris yang merupakan akta otentik dan

mempunyai kekuatan hukum kuat, sesuai dengan Pasal 1868 KUHPerdata.

Apabila pihak pembeli membatalkan perjanjian pengikatan jual beli tanah, maka

akibat hukumnya adalah pengendaan denda dan perjanjian dianggap berakhir.

Besarnya denda tergantung kesepakatan dan harus dibayar dengan seketika dan

sekaligus. Setelah perjanjian dianggap berakhir maka Pihak Penjual wajib untuk

mengembalikan uang yang telah dibayarkan oleh Pihak Pembeli setelah dipotong

beberapa persen dari harga jual tanah dan bangunan tersebut sebagai pengganti

biaya yang telah dikeluarkan oleh Pihak Penjual ditambah denda yang harus

dibayar oleh Pihak Pembeli kepada Pihak Penjual.

Perlindungan hukum bagi para pihak dalam pembatalan akta pengikatan jual

beli tanah. Perjanjian pengikatan jual beli tanah dalam bentuk akta notaris

mempunyai kedudukan yang kuat karena merupakan akta otentik. Sesuai dengan

Pasal 1338 KUHPerdata, sebagai sebuah perjanjian maka perjanjian pengikatan

jual beli tanah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.

Oleh karena itu apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi dalam perjanjian

pengikatan jual beli misalnya apabila pembeli tidak memenuhi pembayaran

sebagaimana telah dimintakan dan disepakati maka perjanjian pengikatan jual beli

Page 14: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

10

hak milik atas tanah dianggap batal dan biasanya pihak penjual tidak akan

mengambalikan uang yang telah dibayarkan. Sementara perlindungan hukum

terhadap pembeli adalah dengan memintakan supaya sertifikat atau tanda hak

milik atas tanah tersebut di pegang oleh pihak ketiga yang biasanya adalah Notaris

atau pihak lain yang ditunjuk dan disepakati bersama oleh penjual dan pembeli.

Selain itu perlindungan lain adalah dengan perjanjian pemberian kuasa oleh pihak

penjual kepada pihak pembeli yang tidak dapat ditarik kembali apabila semua

persyaratan telah terpenuhi untuk melakukan jual beli, maka pihak pembeli dapat

melakukan pemindahan hak walaupun pihak penjual tidak hadir dalam

penandatanganan akta jual belinya.

Saran

Saran bagi masyarakat sebagai calon pembeli dan penjual, jual beli tanah

sebaiknya tidak dilakukan di bawah tangan sehingga lebih terjamin secara hukum.

Apabila ada suatu persyaratan jual beli tanah yang belum ada, maka dapat dibuat

perjanjian pengikatan jual beli tanah di hadapan notaris. Perjanjian pengikatan ini

dibuat agar para pihak yang membuat perjanjian tersebut lebih terlindungi dan

dalam pembuatan perjanjian mendapatkan konsultasi hukum dari notaris, sehingga

kepentingan para pihak dapat dituangkan secara obyektif.

Saran bagi pemerintah, penjanjian pengikatan jual beli perlu diatur secara

yuridis dalam bentuk peraturan perundang-undangan terutama yang berkaitan

dengan masalah tanah, sehingga para pihak yang memakai pengikatan jual beli

sebagai perjanjian pendahuluan dalam jual beli hak atas tanah lebih terlindungi

dengan baik.

Page 15: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

11

Saran bagi notaris, pembuatan Akta Pengikatan Jual Beli harus secara tegas

menuliskan dalam pasal-pasalnya tentang klausul mengenai wanprestasi sehingga

para pihak baik penjual maupun pembeli memperoleh perlindungan hukum.

Saran bagi penelitian berikutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan

referensi untuk penelitian lanjutan tentang permasalahan mengenai perjanjian

pengikatan jual beli tanah serta permasalahan lain yang berkaitan.

Page 16: FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH … · 2018. 2. 11. · Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa akibat hukum dari pembatalan akta pengikatan jual beli tanah serta perlindungan

12

DAFTAR PUSTAKA

Harsono, Boedi. 2003, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria: Isi

dan Pelaksanaan. Jakarta: Djambatan

Mertokusumo, Sudikno. 2002, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta:

Liberty

Muhammad, Abdulkadir. 2002. Hukum Perikatan, Bandung: Alumni

Prodjodikoro, R. Wirjono. 1993. Azas-azas Hukum Perjanjian, Jakarta: Bale

Bandung

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudj. 2001. Penelitian Hukum Normatif Suatu

Tinjauan Singkat, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Subekti, R. 1987. Hukum Perjanjian, Bandung: Bina Cipta

Wibawanti, Erna Sri dan R.Murjiyanto. 2013. Hak Atas Tanah dan Peralihannya.

Yogyakarta: Liberty

Peraturan Perundangan

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

(UUPA)

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna

Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997 tentang ketentuan

pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat

Pembuat Akta Tanah