FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN...

115
MANAJEMEN DAKWAH DEWAN PENGURUS PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (DPP PKS) PERIODE 2007-2009 Oleh : A. Syarif Hidayatullah NIM : 103053028687 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M

Transcript of FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN...

Page 1: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

MANAJEMEN DAKWAH

DEWAN PENGURUS PUSAT

PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (DPP PKS)

PERIODE 2007-2009

Oleh :

A. Syarif Hidayatullah NIM : 103053028687

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 2: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Manajemen Dakwah Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan

Sejahtera (DPP PKS) Periode 2007-2009

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk memenuhi persyaratan

meraih Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I)

Oleh

A. Syarif Hidayatullah

NIM : 103053028687

Di bawah Bimbingan

Pembimbing,

Dr. M. Idris Abd. Shomad, MA

NIP : 19610725 200003 1001

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 3: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Manajemen Dakwah Dewan Pengurus Pusat Partai

Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Periode 2007-2009”. Telah di ujikan dalam sidang

Munaqashah Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidatuyallah, Jakarta 15 September 2009 Skripsi ini telah di terima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1) pada

Jurusan Manajemen Dakwah(MD).

Jakarta, 15 September

2009

Sidang Munaqasyah

an. Dekan

/Ketua Merangkap Anggota

Drs. Wahidin Saputra, MA NIP. 19700903 199603 1001

Sekretaris

Merangkap Anggota

Faza Amri, S. Th. l NIP. 19780703 200501 1006

Anggota :

Penguji I

Drs. Cecep Castrawijaya, MA NIP. 19670818 199803 1002

Penguji II

Lili Bariadi, MM NIP. 19740519 199803 1004

Pembimbing

Dr. M. Idris Abd. Shomad, MA NIP. 19610725 200003 1001

Page 4: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar di Strata Satu (S-1) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 01 September 2009

A. Syarif Hidayatullah

Page 5: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

ABSTRAK

A. Syarif Hidayatullah

Manajemen Dakwah Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP

PKS) Periode 2007-2009

Falsafah dasar perjuangan PK Sejahtera merupakan pemikiran mendasar,

berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan

arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup, yang meliputi akidah dan solusi atas

seluruh problem kehidupan manusia.

Manajemen dakwah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dirancang dalam setiap

lima tahun sekali dan dapat dilihat di buku “Rencana Strategis Partai Keadilan

Sejahtera tahun 2005-2010”. Buku tersebut sebagai penjabaran kebijakan dasar,

adalah rencana program yang berskala nasional, menjadi peta jalan yang akan

ditempuh partai, merupakan konsensus dan komitmen bersama mengenai pencapaian

visi dan misi partai.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Obyek penelitian ini adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Dewan Pengurus

Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS). Fokus penelitian ini pada Bidang

Manajemen Dakwah yang di tempatan pada Pembinaan Kader, Pembinaan Pemuda

dan Pembinaan Wilayah.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa manajemen dakwah Dewan

Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Periode 2007-2009 telah

menjalankan fungsinya sebagai kekuatan dakwah yang sangat memerlukan dukungan

dari masyarakat (Umat Islam). Mereka itu adalah Power Base bagi para aktivis dan

kader dakwah dalam rangka memapankan gerakan dakwah.

Page 6: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya, kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Manajemen Dakwah Dewan Pengurus

Pusat Partai Keadilan Sejahtera Periode 2007 – 2009”.

Salam dan shalawat atas junjungan kita, Nabi Besar Muhammad saw sebagai

suri tauladan umat, pembawa cahaya kebenaran dan penyempurnaan akhlak manusia

dari kebiadaban menjadi kekuatan nikmat.

Skripsi ini penulis ajukan guna memenuhi salah satu persyaratan untuk

menempuh Ujian Sarjana (Starata -1) di Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan

dalam penyusunan skripsi ini, baik dari segi materi maupun tekhnik penulisan. Oleh

karena itu penulis dengan senang hati menerima kritikan dan saran dari para pembaca.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya atas segala dorongan, bantuan moril maupun materil serta segala

bimbingannya kepada :

1. Bapak Dr.Arief Subhan, MA. Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

2. Bapak Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, MA. Selaku Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

3. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA. Selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Page 7: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

4. Bapak DR. M. Idris Abd Somad, MA. selaku Dosen Pembimbing yang karena

ketelitiannya dalam mengkoreksi skripsi ini, penulis lebih berhati-hati dalam

menulis.

5. Para dosen/staf pengajar dan seluruh karyawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

6. Pimpinan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera beserta seluruh staf,

terutama kepada bapak DR. Mardani dan bapak Ustdz. Qodar Slamet yang telah

membantu dalam mendapatkan data dan informasi untuk penulisan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu kami tercinta, Bapak Drs. Ahmad Zarkasih dan Ibu Siti Sopiah

orang-orang yang pertama kali mengajarkan kepada kami –anak-anaknya—

bagaimana belajar membaca, menulis dan mengaji. Kepada mereka penulis

haturkan sembah sujud sedalam-dalamnya. Saudara-saudara penulis, yang penulis

tidak sebutkan satu persatu yang senantiasa memberikan motivasi dalam segala

hal. Salam hormat dan saying selalu.

Dan terakhir salam hormat penulis haturkan kepada rekan-rekan angkatan

yang telah sama-sama menempuh pendidikkan di almamater tercinta umumnya pada

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah khususnya para mahasiswa/i Jurusan Manajemen Dakwah. Semoga saat-

saat manis maupun yang pernah kita lalui senantiasa dapat kita kenang dan menjadi

pendorong bagi lahirnya sebuah kreatifitas. Kepada mereka-mereka yang belum

disebut di atas, di dalam lubuk hati penulis selalu melekat salam hormat kepadanya.

Penulis menyadari dengan kerendahan hati tidak sanggup membalas budi

baiknya selain hanya memohon kepada Allah SWT, semoga memberikan imbalan

pahala yang berlipat ganda, Insya Allah.

Page 8: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Akhirnya penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan lembaga lainnya pada khususnya dan segenap para pembaca skripsi ini pada

umumnya. Penulis mohon maaf bila terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam

skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya dan bimbingan

kita untuk tetap berada di jalan yang lurus. Amin yarabbal’alamin.

Ramadhan 1430 H

01 September 2009 M

A. Syarif Hidayatullah

Jakarta

Page 9: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

DAFTAR ISI

ABSTRAK …………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. v

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan masalah ……..……………... 6

C. Tujuan dan Penelitian ……………..…………………….. 6

D. Metodologi Penelitian ……………………………………... 7

E. Tinjauan Pustaka …………………………………………… 9

F. Sistematika Penulisan ………………………………………. 10

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Manajemen

1. Pengertian manajemen ……………………………… 12

2. Unsur-unsur Manajemen ……………………………. 16

3. Fungsi Manajemen …………………………………. 17

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah ………………………………… 21

2. Unsur-unsur Dakwah ………………………………. 25

3. Metode Dakwah ……………………………………. 29

Page 10: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

C. Manajemen Dakwah

1. Pengertian Manajemen Dakwah …………………… 32

2. Fungsi Manajemen Dakwah ……………………….. 33

D. Partai Politik

1. Pengertian Partai Politik …………………………. 37

2. Politik dalam Islam …………..…………………… 41

3. Hubungan Politik dan Dakwah …………………… 44

BAB III : GAMBARAN UMUM PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

(PKS)

A. Sejarah Berdirinya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) …… 48

B. Visi dan Misi ………………………………………..….. 54

C. Prinsip Kebijakan Dasar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 58

D. Keorganisasian Partai Keadilan Sejahtera (PKS) …… …. 64

BAB IV : ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH PARTAI KEADILAN

SEJAHTERA (PKS)

A. Kegiatan Dakwah pada Partai Keadilan Sejahtera pada periode

2007-2009 ……………………………………………… 67

B. Aplikasi Manajemen Dakwah yang dilakukan Partai Keadilan

Sejahtera pada periode 2007 – 2009 ……………… …... 75

Page 11: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………… 86

B. Saran-Saran ……………………………………………… 89

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 91

LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………… ………………. 94

Page 12: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya

untuk menyebarkan dan menyiarkan agama kepada seluruh umat manusia.1 Islam

sebagai agama sebenarnya dapat menjamin kesejahteraan dan keamanan umat

manusia, bila ajaran Islam yang mencakup semua aspek kehidupan dapat

dijadikan pegangan hidup dan diaplikasikan dalam kehidupan yang nyata.

Islam adalah agama yang selalu mendorong umatnya untuk senantiasa

aktif dalam, melakukan kegiatan dakwah. Kemajuan dan kemunduran umat Islam,

sangat berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang akan dilakukan.

Kata “dakwah” berasal dari kata bahasa arab yang artinya ajakan, seruan,

panggilan, undangan. Jadi definisi dakwah secara umum adalah suatu ilmu

pengetahuan yang berisi ajaran-ajaran dan tuntunan-tuntunan, bagaimana

seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui,

melaksanakan suatu idiologi pendapat pekerjaan yang tertentu.

Adapun definisi ilmu dakwah menurut Islam adalah mengajak manusia

dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan

untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka didunia dan diakhirat.2

Dakwah merupakan suatu kemestian dalam rangka pengembangan agama

(Islam). Aktivitas dakwah yang maju akan membawa pengaruh terhadap

kemajuan agama. Sebaliknya, aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada

kemunduran agama. Selain itu dakwah juga suatu proses upaya merubah suatu

1 A. Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1993), Cet. Ke-3,

h. 1 2 Prof. Toha Jahja Omar M.A, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Widjaya Djakarta, 1967), Cet. Ke-1,

h. 1

Page 13: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

situasi keadaan. Situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran agama Islam atau

manusia mengajak manusia kejalan Allah yaitu Islam.

Di era globalisasi, secara sosiologis akan terjadi berbagai pergeseran

dalam berbagai aspek kehidupan umat. Ada gejala perubahan pola pemahaman

dan perilaku keagamaan dari yang bersifat ritual ke arah orientasi yang lebih

bersifat sosial. Salah satu Dikursus yang menarik dewasa ini adalah Diskursus

seputar politik dakwah yang terus bergulir yang berawal sebenarnya dari sebuah

kekhawatiran akan terjadinya distorsi pemetaan antara dakwah dan politik di

Indonesia. Politik identik dengan kekuasaan yang berarti menghalalkan segala

cara, sementara dakwah adalah untuk kebaikan dan perbaikan masyarakat yang

jelas tujuan dan misi yang diembannya.

Paradigma ini terus berlangsung sekian lama sampai lahirnya transisi

politik menuju demokratisasi di Indonesia telah memberikan kesempatan besar

bagi Partai Keadilan Sejahtera untuk turut menentukan masa depan pemerintahan

Republik Indonesia.3

Manajemen dakwah ke depan harus mengantarkan terbinanya solidaritas

dan kerja sama dalam menyelesaikan persoalan umat. Untuk itu, koordinasi

menyeluruh antar-organisasi bidang dakwah harus terwujud. Secara praktis, dai

harus bisa bekerja sama dengan media massa. Jika kepercayaan bisa diwujudkan,

maka dakwah kolaboratif bisa terwujud.

Hal ini disampaikan Menteri Agama RI Bapak Prof. Dr. Maftuh Basyuni

bahwa pola dakwah yang dikembangkan jangan sekadar bicara tetapi juga melalui

tulisan. Dalam konteks dakwah, tulisan juga bisa efektif menyebarluaskan

informasi.

3 www republika.com (Jumat, 19 Desember 2008)

Page 14: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

K.H. Dr. dr. Tarmizi Taher sebagai Dewan Redaksi Center for Moderate

Muslem (CMM) mengatakan, berdakwah itu harus bisa menjadi bagian hidup

seorang Muslim. Namun, berdakwah jangan sekadar diartikan sebagai

memberikan ceramah di masjid, tetapi juga dalam berperilaku sebagai seorang

Muslim.4

Oleh karena itu hakikat dakwah dalam Islam telah berlangsung sekian

lama yang pada intinya adalah sebuah proses dan upaya tabligh dalam arti

menyampaikan kebenaran ajaran agama untuk membangun tatanan kehidupan

yang penuh kedamaian dan jauh dari dendam masa lalu serta berusaha menatap ke

depan yang lebih baik.

Dalam bahasa fikih dakwah, membawa manusia dari jahiliyah menuju

ilmiah, dari keadaan terpuruk menjadi penuh kemaslahatan, dan keadaan yang

tidak mengindahkan aturan menuju keadaan yang memahami serta menaati

peraturan dan begitu seterusnya.

Allah SWT berfirman :

� ��������� ��������� �������

���� ����� ! �"#$%�&' (�� )*&+�,-

. /&'0� 123� 45)6#7% �)☺%:

;<#1��� =?�@%��)�- B C���0�

�"�☺DE�6�� F(�� H�HI��� J H/&'

3��� KL ���4�0� �M4�%'#���

�NO��7%J#��� P�QR

Artinya : Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari

Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti)

kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan)

manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang

kafir (QS. Al-Maidah : 5 : 67)

4 www harian kompas.com (Rabu, 06 Mei 2009)

Page 15: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Dalam menafsirkan ayat tersebut, al-Bukhari yaitu sebagai ahli perawi

hadits mengatakan dari Aisyah r.a : barang siapa yang menceritakan kepadamu

bahwa Muhammad menyembunyikan sesuatu dari apa yang diturunkan Allah

kepadanya, sungguh orang itu telah berdusta. Sebab Allah SWT berfirman :

. *&+�,-

)(���"#$%�&'���� !������������

����������������� “Hai rasul, sampaikan lah

apa yang diturunkan kepadamu dari rabbmu”.

Firmannya : . =?�@%��)�-1 4

;<#1��� �)☺%:5)6#7% 23�/&'0� “dan

jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak

menyampaikan amanat-nya. Yakni, jika engkau menyembunyikan satu ayat yang

diturunkan kepadamu dari rabbmu, berarti engkau tidak menyampaikan

risalahnya.

Firman Allah taala : B CF H�HI���

�(��"�☺DE�6�� ���0� “ Allah melindungi kamu dari

(gangguan) manusia. Maksudnya, sampaikanlah risalahku, niscaya aku akan

menjaga, menolong dan mendukungmu dalam menghadapi musuh-musuhmu,

serta memenangkan dirimu atas mereka. Maka janganlah engkau takut bersedih,

karena tidak akan ada seorangpun mendapat berlaku jahat terhadap dirimu dan

menyakitimu.

Firmannya : � �NO��7%J#��� HK

M4�%'#������4�0� L 3��� /&' “

sesungguhnya allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

Page 16: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Maksudnya, sampaikanlah risalah rabbmu sebab allah-lah yang memberi petunjuk

kepada siapa yang dikehendakinya dan menyesatkan siapa yang dikehendakinya,

Ayat tersebut menegaskan bahwa tugas seorang muslim menyampaikan

totalitas ajaran Islam. Dengan kata lain dakwah adalah suatu kewajiban bagi setiap

muslim, kewajiban dakwah tersebut tidak terbatas pada metode tertentu dalam

penyampaiannya, tapi kini metode kelembagaan politikpun dapat dilakukan, yang

diprediksi mampu merealisasi prinsip-prinsip dakwah secara massif dan struktur.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai Manajemen Dakwah pada Partai Keadilan

Sejahtera yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “MANAJEMEN

DAKWAH DEWAN PENGURUS PUSAT PARTAI KEADILAN

SEJAHTERA (DPP PKS) PERIODE 2007 - 2009”.

Page 17: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah dalam proses pembuatan skripsi ini dimana

kajian ini difokuskan pada “Manajemen Dakwah pada Partai Keadilan

Sejahtera (DPP PKS) Periode 2007 - 2009” maka pembahasan dibatasi pada

manajemen yang diterapkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan dakwah dan aplikasi manajemen dakwah.

2. Perumusan Masalah

Bertolak dari uraian-uraian di atas, dapatlah dibuat rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Apa saja kegiatan dakwah pada Partai Keadilan Sejahtera pada periode

2007 – 2009?

2. Bagaimana aplikasi manajemen dakwah yang dilakukan Partai Keadilan

Sejahtera pada periode 2007 – 2009?

C. Tujuan dan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

a. Melakukan analisis terhadap kegiatan dakwah pada Partai Keadilan Sejahtera

berdasarkan kegiatan dakwah yang selama ini telah dilakukan.

b. Untuk mengetahui aplikasi manajemen dakwah terhadap Partai Keadilan

Sejahtera.

Secara akademis hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat

sebagai :

Page 18: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

a. Bagi pihak Partai Keadilan Sejahtera hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan pertimbangan terutama dalam rangka mengambil kebijakan –

kebijakan organisasional.

b. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam masalah ini,

disamping sebagai pembanding antara teori yang didapatkan dari bangku

kuliah dengan praktek yang terjadi dilapangan, yaitu pada Partai Keadilan

Sejahtera.

c. Bagi jurusan manajemen dakwah, hasil penelitian ini merupakan informasi

berharga mengenai analisis fungsi manajemen dakwah pada Partai Keadilan

Sejahtera.

d. Bagi dunia pustaka hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan yang

bermanfaat dalam memperkaya dunia pustaka sendiri pada ruang lingkup

karya-karya penelitian lapangan.

Praktik :

Penelitian skripsi ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Srata (S1) dalam disiplin Manajemen Dakwah di Fakultas Dakwah dan

komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-

langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

masalah-masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan

selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. Dalam pembahasan skripsi ini penulis

menggunakan metode penelitian diskriptif analitik, yaitu penelitian yang

dilakukan dengan cara mengamati dan mengumpulkan data-data, dan kemudian

Page 19: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

data-data yang diperoleh disusun dan dikemukakan dengan subjektif mungkin

untuk kemudian dianalisis.5

1. Sumber Data

a. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian adalah Partai Keadilan

Sejahtera (PKS) sebagai lembaga dakwah, dalam hal ini penulis

mengambil orang pengurus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

b. Objek Penelitian

Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian adalah analisis fungsi

manajemen dakwah pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

2. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu cara untuk memperoleh

kebenaran yang dipandang ilmiah dalam suatu penelitian terhadap hasil yang

diperoleh secara keseluruhan. Data yang dipakai adalah data primer yaitu data

yang diambil secara langsung dari lapangan yang berupa dokumen, dan data

sekunder yaitu data yang diperoleh dengan wawancara langsung dengan nara

sumber

Adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a) Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena

yang diselidiki. Observasi langsung ke objek penelitian dengan tujuan

untuk memperoleh gambaran tentang manajemen dakwah pada Partai

Keadilan Sejahtera (PKS).

5 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (yogyakarta : Andi Offset, 2000), Cet. -25, H. 136

Page 20: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

b) Wawancara

Dengan wawancara yakni penulis mendapatkan informasi atau keterangan

dengan cara bertanya langsung dan bertatap muka kepada pengurus

dengan menggunakan daftar pertanyaan.

c) Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-data atau informasi

yang diperoleh dari dokumentasi yang ada pada Partai Keadilan Sejahtera

(PKS).

d) Pedoman Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman kepada buku “Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah” (skripsi, tesis, dan disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA (Center For Quality Development and Assuarance) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007.

3. Tehnik Analisis Data

Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analis ini

dilakukan terhadap data berupa informasi dan uraian kemudian dikaitkan

dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran

atau sebaliknya.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, telah dilakukan tinjauan pustaka oleh penulis

dan ternyata ada satu mahasiswa sebelumnya menulis masalah yang hampir sama

tetapi dalam hal pembahasan dan obyek sangatlah jauh berbeda. Oleh karena itu,

untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti “menjiplak” hasil karya

Page 21: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

orang lain, maka penulis perlu mempertegas perbedaan antara masing-masing

judul dengan masalah yang sedang dibahas yaitu sebagai berikut :

1. Rahmawati, “ Manajemen Dakwah Pada Kelompok Usia Dini, Analisis pada

TKA Nurul Imah Bukit Nusa Indah Ciputat ”, skripsi ini disusun oleh

mahasiswa/i Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah,

NIM: 0053019895, Tahun 2008.

2. Muhammad Amin Muttaqin, “ Konsep Dakwah dan Politik Partai Keadilan

Sejahtera (PKS)”, skripsi ini disusun oleh Mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, NIM: 103051028587,

Tahun 2007.

Sedangkan judul skripsi penulis adalah “Manajemen Dakwah Dewan

Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera Periode 2007-2009”. Dalam hal ini

dilihat dari segi judul jelas berbeda, baik itu dari segi pembahasan yang diteliti

sungguh jauh berbeda, yaitu materi yang penulis bahas adalah tentang bagaimana

aplikasi manajemen dakwah, serta analisis manajemen dakwah partai keadilan

sejahtera (PKS) direalisasikan sebagaimana mestinya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan skripsi ini secara keseluruhan, maka

diperlukan suatu sistematika penulisan. Adapun sistematika penulisan yang

penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

Bab I PENDAHULUAN, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan

dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi

Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.

Page 22: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

BAB II LANDASAN TEORI, terdiri dari Pengertian Dakwah, Pengertian

Manajemen Dakwah, Fungsi dan Unsur-unsur Manajemen,

Pengerertian Partai Politik, Hubungan Partai Politik dan Islam,

Hubungan Partai dan Dakwah.

BAB III GAMBARAN UMUM PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

(PKS), terdiri dari Sejarah Berdirinya Partai Keadilan Sejahtera

(PKS), Visi dan Misi, Prinsip Kebijakan Dasar Partai Keadilan

Sejahtera (PKS), dan Keorganisasian Partai Keadilan Sejahtera

(PKS).

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

(PKS),

Dalam bab ini dijelaskan tentang Kegiatan Dakwah pada Partai

Keadilan Sejahtera serta Aplikasi Manajemen Dakwah yang

dilakukan Partai Keadilan Sejahtera pada periode 2007 - 2009.

BAB V PENUTUP, merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang menyajikan

Kesimpulan dan Saran-Saran kepada semua kalangan tentang hal-hal

positif dan hikmah-hikmah yang terdapat dalam tulisan ini.

Page 23: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Istilah manajemen ini sulit didefinisikan karena dalam kenyataannya

tidak ada definisi manajemen yang telah diterima secara universal dan

manajemen dapat didefinisikan dengan berbagai rumusan tergantung kepada

cara pandang si pembuat definisi.

Dalam literature manajemen maka akan nampak bahwa istilah

manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu :

a. Manajemen sebagai suatu proses

b. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas

manajemen

c. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu.6

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu

proses “proses adalah suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu

pekerjaan”.7 Memberi batasan manajemen sebagai suatu proses karena semua

manajer apapun keterampilan atau keahliannya, terlibat dalam kegiatan-

kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan mereka. Aspek-aspek tersebut

dikemukakan oleh Stoner sebagai berikut : “Manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian upaya anggota

organisasi dan proses penggunaan semua lain

6 Manulang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta, Ghalia Indonesia, 1981), cet. Ke -7, h. 15

7 James AF. Stoner dan R. Edward Freeman terjemahan : Wilhelmus W. Bakowaan dan

Benyamin Molan, Manajemen, (Jakarta, Intermedia, 1994), cet, Ke -1, h. 10

Page 24: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

lain sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah

ditetapkan”.

Dalam encyclopedia of the social science, dikatakan bahwa

manajemen adalah suatu proses dengan proses mana pelaksanaan suatu tujuan

tertentu diselenggarakan dan diawasi.

Zaini Muhtarom mengutip pendapat Robert Kritner dari Arizona State

University yang menyatakan bahwa manajemen adalah proses bekerja dengan

melalui orang-orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam lingkungan

yang berubah. Proses ini berpusat pada penggunaan secara efektif dan efisien

terhadap sumber daya yang terbatas.8

Dari berbagai macam definisi yang sebenarnya masih banyak, namun

yng lebih penting dan memberikan gambaran tentang proses pelaksanaan

manajemen, dirumuskan oleh G.R. Terry yang dikutip oleh Zaini Muhtarom

bahwa “Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk

menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan

tenaga manusia dan sumber daya lainnya.9

Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-

orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap

orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu

disebut manajemen. Dalam arti singular (tunggal) disebut manajer. Aktivitas

8 Zaini Muhtarom, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta, Al-Amin Press, 1996), edisi ke- 1,

cet. Ke-1, h. 34 9 Ibid, h. 37

Page 25: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

manajemen adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap manajer,

yaitu; perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Menurut pengertian yang ketiga, manajemen itu adalah suatu seni atau

suatu ilmu. Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai “seni

dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”.10

Mengandung arti

bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan

orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin

diperlukan.

Menurut Gullick, manajemen telah memenuhi persyaratan untuk

disebut bidang ilmu ph, karena telah dipelajari untuk waktu yang lama dan

telah diorganisasikan menjadi suatu rangkaian teori. Teori manajemen selalu

diuji dalam praktek, sehingga manajemen sebagai ilmu akan terus

berkembang.11

Manulang mengutip Chester I Bernard dalam bukunya yang berjudul

“The Function of the Executive” mengakui bahwa manajemen adalah “seni”

dan juga sebagai “ilmu”. Demikian pula Henry Fayol, Alfian Brown, Harold

Koontz, Cyril O’donnel dan George R. Terry beranggapan bahwa manajemen

itu adalah ilmu sekaligus adalah seni.

Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata

mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu

berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, gejala-gejala, kejadian-kejadian,

keadaan, jadi memberikan penjelasan-penjelasan.

Memperhatikan pengertian manajemen itu adalah ilmu sekaligus seni

maka manajemen itu dapat diberi definisi sebagai, “manajemen adalah seni

10

T. Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE, 1990), edisi ke- 2, cet, ke- 3, h. 8 11

Ibid, h. 11

Page 26: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengaruh dan

pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang

sudah ditetapkan terlebih dahulu.12 Sedangkan arti dari manajemen menurut

Islamologi adalah ilmu manajemen yang dibentuk oleh sumber data implisit

atau ayat kauniah ditambah sumber data eksplisit atau ayat qauliyah.

Berbeda dengan ilmu manajemen Eropa, Amerika dan Jepang yang

hanya dibentuk oleh sumber data implisit atau ayat kauniah saja. Definisi

manajemen menurut data implisit yaitu; manajemen adalah pemimpin yang

menyusun dan menggerakan proses penggunaan sumber daya secara efektif

untuk mencapai sasaran, kemudian definisi Islamologi adalah ilmu yang

mempelajari Islam terutama mengenai kebenaran mutlak kemahaesaan,

kemahasucian, serta kemahaagungan Allah Maha Kasih lagi Maha Sayang

yang di dapat dari ayat kauniyah maupun ayat qauliyah dan berguna untuk

dikembangkan bagi kesenangan serta kebahagiaan hidup manusia berikut

kebaikan lingkungannya.

Jadi manajemen menurut Islamologi adalah pemimpin yang menyusun

dan menggerakkan proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk

mencapai sasaran, dengan niat ikhlas. Arti ikhlas adalah hanya mengharap

senyum ridho Allah SWT.13

Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis mengambil kesimpulan,

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan

pengawasan dengan menggunakan segala sumber daya dalam mencapai tujuan

dengan didasari seni dan ilmu pengetahuan.

12

Ibid, h. 17 13

Ibid, h. 326

Page 27: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

2. Unsur-unsur Manajemen

Unsur penting manajemen adalah money atau uang. Untuk melakukan

berbagai aktivitas diperlukan uang, seperti upah atau gaji orang-orang yang

membuat rencana, mengadakan pengawasan, bekerja dalam proses produksi.

Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan

yang ingin dicapai tersebut bernilai atau dipengaruhui oleh perhitungan atau

ketelitian dalam penggunaan uang.14

Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan material

atau bahan-bahan, karenannya dianggap pula sebagai alat atau sarana

manajemen untuk mencapai tujuan, demikian pula dalam proses pelaksanaan

kegiatan, khususnya pada era kemajuan teknologi dewasa ini manusia bukan

lagi sebagai pembantu bagi mesin, tetapi sebagai pembantu bagi manusia.

Untuk melakukan kegiatan-kegiatan secara berdaya guna dan berhasil

guna maka manusia dihadapkan kepada berbagai alternative method atau cara

melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, method atau cara dianggap pula sebagai

sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan.

Unsur manajemen dalam bentuk pasar juga menghendaki agar manajer

mempunyai orientasi pemasaran (pengguna jasa) dengan pendekatan ekonomi

mikro maupun makro serta memperhitungkan kecenderungan-kecenderungan

baru yang akan menyangkut permintaan atau kebutuhan masyarakat yang

selalu berubah dan penawaran atau penyediaan yang selalu disesuaikan dan

dimudahkan.

14

Ibid, h. 19

Page 28: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Semua unsur-unsur manajemen tersebut di atas dikoordinir oleh

manajer, diatur secara berkembang dan digunakan secara efisien ke arah

tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan melalui proses

manajemen.

3. Fungsi Manajemen

Selama kurang lebih tiga seperempat abad pandangan fungsional

melandasi pendekatan yang paling terkenal. Pada tahun 1916, Henry Fayol

industriawan Perancis sebagai pelopor pendekatan fungsional mengemukakan

lima fungsi manajemen sekaligus menandai urutan proses pelaksanaan

manajemen yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian),

Command (perintah), Coordination (koordinasi), dan Control (pengawasan).15

Dalam uraian tentang proses manajemen telah dikutip oleh Sarwoto

pendapat Terry tentang fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi

Planning, Organizing, Actuating dan Controlling, Terry memberikan

penjelesan umum atas fungsi-fungsi dasar tersebut sebagai berikut :

Planning (P) : Apa yang harus dilakukan? Kapan? Dimana dan

bagaimana?

Organizing (O) : Dengan kewenangan seberapa banyak? Dan dengan

sarana serta lingkungan kerja yang bagaimana?

Actuating (A) : Membuat para pekerja ingin melaksanakan tugas yang

telah ditetapkan dengan secara sukarela dan dengan kerja sama yang baik.

15

Zaini Muhtarom, Dasar-Dasar Manajemen, (Yogyakarta Al-Amin Press, 1996), h. 38

Page 29: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Controlling (C) : Pengamatan agar tugas-tugas yang telah

direncanakan dilaksanakan dengan tepat sesuai rencana dan bila terdapat

penyimpangan diadakan tindakan-tindakan perbaikan.16

Adapun fungsi manajemen disini hanya dipaparkan satu pendapat saja

yang mana secara umum dipergunakan dalam berbagai instansi atau lembaga.

Fungsi manajemen yang dimaksud adalah yang biasa disebut dengan istilah

POAC, yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling.

a. Planning (perencanaan)

Perencanaan atau Planning adalah (1) pemilihan atau penetapan

tujuan-tujuan organisasi dan (2) penentuan strategi, kebijaksanaan proyek,

program, prosedur, metode, system, anggaran, dan standar yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan.17

Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini, karena

perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan

yaitu:

1. Tindakan apa yang harus dikerjakan?

2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan?

3. Dimanakah Tindakan itu harus dikerjakan?

4. Kapankah tindakan itu harus dikerjakan?

5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?

6. bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?

Sesungguhnya fungsi perencanaan bukan saja menetapkan hal-hal

diatas, tetapi juga termasuk di dalamnya budget. Pada dasarnya

16

Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1991), cet.

Ke-8, h. 65 17

T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE), h. 23

Page 30: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

perencanaan kreatif merupakan pekerjaan penentu faktor-faktor, kekuatan,

pengaruh dan hubungan-hubungan dalam pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan.

Semua fungsi lainnya sangat tergantung fungsi ini, dimana fungsi

lain tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang

tepat, cermat dan kontinyu. Tetapi sebaliknya perencanaan yang baik

tergantung pelaksanaan efektif fungsi lain.

b. Organizing (pengorganisasian)

Sarwoto memberikan pengertian pengorganisasian secara umum

yang diartikan adalah sebagai keseluruhan proses pengelompokan orang-

orang, alat-alat, tugas tanggung jawab atau wewenang sedemikian rupa

sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai kesatuan

dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.18

Sedangkan T. Hani Handoko mengemukakan pengertian bahwa

pengorganisasian adalah :

1. Penentu sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan organisasi.

2. Pegangan dari pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja

yang akan dapat membawa hal-hal tersebut kea rah tujuan.

3. Penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian.

4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu untuk

melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal

dimana ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan.19

18

Sarwoto, dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1991), h. 77 19

T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE), h. 77

Page 31: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Hasil dari pada proses pengorganisasian adalah suatu organisasi yang

dapat digerakan sebagai suatu kesatuan yang bulat.

c. Actuating (Penggerakkan)

Penggerakan adalah tindakan-tindakan yang menyebabkan suatu

organisasi menjadi “berjalan” George R. Terry memberikan definisi

pengertian penggerakkan (Actuating) ini sebagai “tindakan untuk

mengusahakan agar semua anggota kelompok suku berusaha untuk

mencapai sasaran-sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial dari

usaha-usaha organisasi”.20

Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya dan kekuasaan pemimpin serta

kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin

karena kegiatan ini langsung menyangkut dan berhubungan dengan orang-

orang dalam organisasi.

d. Controlling (pengawasan)

Controlling atau pengawasan sering juga disebut pengendalian.

Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar pekerjaan-

pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil

yang dikehendaki. Rencana yang betapa pun baiknya akan gagal sama

sekali bilamana manajer tidak melakukan pengawasan.

Pada akhirnya, manajer harus memastikan bahwa tindakan para

anggota organisasi benar-benar membawa organisasi kearah tujuan yang

telah ditetapkan.

20

Sarwoto, dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1991), h. 87

Page 32: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Perkataan dakwah secara etimologis (kebahasaan) merupakan bentuk

mashdar dari kata kerja da’a, yad’u, da’watan yang berarti memanggil,

mengundang, mengajak, menyeruh, mendorong dan menghimpun manusia

untuk suatu perkara dan menganjurkan mereka untuk mengamalkannya.21

Allah SWT berfirman :

C���0� .�S� T��� BUVW&' -�)X

Y2V�ZZ��� ���4�0�0� (�� [\���]^_

BUVW&' `ab0cDd efgY'�h1Zi� Pj&R

Artinya : “Allah mengajak ke Dar As-Salam”. (QS. Yunus : 25)

Menurut terminologis (istilah), dakwah adalah mengajak dan

mengumpulkan manusia untuk kebaikan secara membimbing mereka kepada

petunjuk dengan cara beramal makruf nahi munkar. Allah SWT berfirman :

(\J�h#�0� 4k\Jl�+� m�H� !

�/� T��� UVW&' &c4�%�#`��

�/� � �:���0� D�� ��6��:n��&�

�/4�)o�I��0� P(� ��%Jl�☺#��� B

)*p%��� !0� k6q

�r��%&�#7�☺#��� PsYR

Artinya : “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang

mengajak kepada kebaikan, mengajak kepada yang makruf dan mencegah

dari yang munkar, merekalah orang yang beruntung”. (QS. Al-Imran :

104).22

21

Jum’ah Amin Abdul Aziz, Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam (Solo : Era Intermedia

2000), Cet ke -3, h. 24 22

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Lentera Hati : Tangerang 2005), Cet Ke -4, vol 6-2

Page 33: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Ayat ini secara jelas menunjukkan akan wajibnya berdakwah, karena

ada lam amar di dalam kalimat “wal takun”. Sedangkan kalimat “minkum”

menunjukan fardu kipayah, maka seluruh umat Islam diperintahkan agar

sebagian mereka melaksanakan kewajiban ini.23

Dalam pengertian integralistik, dakwah merupakan suatu proses

beresinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk

mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke ajaran Allah SWT, dan

secara bertahap menuju kehidupan yang islami. Suatu proses yang

berkesinambungan adalah suatu proses yang bukan incidental atau kebetulan,

melainkan benar-benar direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara

terus menerus oleh para pengemban dakwah dalam rangka merubah prilaku

sasaran dakwah sesuai dengan tujuan-tujuan yang dirumuskan.

Dakwah Islam bukan hanya serangkai kata yang diulang-ulang atau

pidato yang memukau umat, juga bukan serentetan filsafat pemikiran yang

menerawang, namun tidak pernah melahirkan satu realita pun dalam

kehidupan. Tapi dakwah Islam adalah dakwah yang bersifat amaliyah yang

mewujudkan sosok gerakan keteladanan yang menjanjikan satu jaminan

kepercayaan kepada umat manusia tentang apa yang didambakan jiwa dan apa

yang dipandang oleh akal dan rohani mereka sebagai ketentraman dan

ketenangan batin, petunjuk dan nilai kebenaran serta kebaikan dalam realita

kehidupan. Dakwah islam penting membawa prinsip-prinsip dasar dan nilai-

nilai luhur yang telah diamalkan oleh para generasi muslim yang hidup dalam

naungan-Nya selama kurun waktu yang panjang. Mereka telah

23

Jum;ah Amin Abdul Aziz, Prinsip Kaidah Asasi Dakwah Islam, h. 33

Page 34: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

memperlihatkan suatu keteladanan yang umat lain tidak memilikinya. Para

generasi musllim itu mampu membuktikan cita-cita yang menjadi dambaan

seluruh umat manusia, yaitu jaminan keamanan dan ketentraman jiwa,

kemakmuran dan ketenangan sebagai barang paling mahal dalam hidup.24

Dari ungkapan di atas dapat dipahami bahwa dakwah pada hakikatnya

adalah segala aktivitas dan kegiatan yang mengajak orang untuk berubah dari

satu situasi yang mengandung nilai kehidupan yang bukan islam kepada nilai

kehidupan islami. Aktivitas dan kegiatan yang dilakukan dengan mengajak,

mendorong, menyeru, tanpa tekanan, paksaan dan propokasi, dan bukan pula

dengan bujukan dan rayuan pemberian sembako dan sebagainya.25

Dakwah dari segi istilah Menurut Muhammad Natsir adalah “usaha-

usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan

seluruh umat konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di

dunia yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar dengan berbagai macam media

dan cara yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam

perikehidupan perseorangan, perikehidupan berumah tangga (usrah),

perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara.26

Pengertian dakwah yang bersifat pembinaan adalah suatu usaha

mempertahankan, melestarikan dan menyempurnakan umat manusia agar

mereka tetap beriman kepada Allah SWT dengan menjalankan syariat-Nya

sehingga mereka menjadi manusia yang hidup bahagia di dunia maupun di

akhirat. Sedangkan pengertian dakwah yang bersifat pengembangan adalah

24

Dr. Muhammad Sayyid Al-Wakil, Prinsip dan Kode Etik Dakwah, h. 4 25

Hepai Harjani Lc dan Drs. H. Suparta Munzier, MA, Metode Dakwah, (Jakarta : Prenada

Media, 2003), Cet ke-1, h. 1 26

Zaini Muhtarom, Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta : Al-Amin Press, 1996), Edisi ke-1, cet ke-1, h. 36

Page 35: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

usaha mengajak manusia yang belum beriman kepada Allah SWT, agar

menaati syariat Islam (memeluk agama Islam).

Dari berbagai pendapat dapat dikaji dan disimpulkan hal-hal sebagai

berikut :

a. Dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan

sadar dan terencana.

b. Usaha yang dilakukan adalah mengajak umat manusia ke jalan Allah

SWT, memperbaiki situasi yang lebih baik (dakwah bersifat pembinaan

dan pengembangan).

c. Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu yakni

bahagia dan sejahtera di dunia maupun di akhirat.27

Dakwah tidak terlepas pada tujuan memperbaiki kondisi masyarakat

agar sesuai dengan ajaran Islam. Seperti yang diungkapkan oleh Prof. DR. M.

Quraish Shihab MA, sebagai direktur pusat study al-qur’an Jakarta, bahwa,

“Dakwah adalah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha

mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi

maupun masyarakat.28

Pengertian diatas terlihat betapa luasnya lingkup dakwah tersebut,

mencakup seluruh aspek kehidupan, tidak terbatas pada hubungan antara

manusia dengan penciptanya saja tetapi menyangkut hubungan antara sesama

manusia dan hubungan manusia dengan lingkungannnya. Dari uraian di atas,

penulis menyimpulkan bahwa aktifitas dakwah dapat dikelompokkan menjadi

dua bagian yaitu: yang pertama dakwah dalam arti mikro yakni : pelaksanaan

27

Ibid, h. 21 28

M. Quraish Shihab, Al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyudalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung : Mizan, 1992), Cet ke 1, h. 194

Page 36: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

dakwah yang dilakukan oleh kalangan tertentu yang jumlahnya sangat terbatas

karena harus memiliki persyaratan khusus, seperti memahami secara

mendalam akan kandungan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Yang kedua dalam arti

makro, yaitu berupa aktivitas yang merupakan tanggung jawab setiap muslim,

untuk melaksanakannya tidak memerlukan kemampuan khusus dan ia

mengandung konsekuensilogis setiap muslim sebagai kholifah Allah SWT.

Dakwah dalam bentuk kedua ini dapat dilakukan seseorang lewat profesinya,

pekerjaan dan kegiatan sehari-hari. Pelaksanaan dakwah bertujuan untuk :

a. Membangun masyarakat Islam. Hal ini seperti yang dilakukan oleh para

Rasul, yang memulai dakwahnya kepada masyarakat yang belum mengerti

Islam.

b. Dakwah melakukan perbaikan masyarakat Islam. Yaitu dalam membangun

kembali suatu masyarakat yang telah runtuh baik moril maupun materil.

c. Memelihara kontinuitas dakwah. Yaitu mengarahkan secara terus menerus

keberadaan dakwah.29

Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan, bahwa

dakwah adalah mengajak manusia secara terbuka kepada Islam serta mengajak

kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar.

2. Unsur-unsur Dakwah

Terdapat beberapa unsur dalam dakwah yang saling berkaitan antara

yang satu dengan yang lain dan tidak dapat dipisahkan. Unsur-unsur tersebut

adalah :

a. Da’i (subjek)

29

Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah : Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, (Solo, Citra Press, 1997), Cet ke -1, h. 27

Page 37: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Dalam dakwah tugas umat Islam juga sama dengan Rasul, ayat-

ayat yang memerintahkan Nabi agar berdakwah, maksudnya bukan saja

ditujukan kepada Nabi, melainkan juga umat islam. Adapun perintah Allah

SWT kepada umat Islam untuk berdakwah, firman Allah SWT :

4k@I\t 0c4�)F u�H� !

T<)v���F ! H�Hl��� �/�[w�x:�%

D�� ��6)☺#���&� �r4�)o�l%0�

P(� ��⌧zI�☺#��� �/� I���%60�

{���&� J 4�%�0� �|���0\ 5�q�!

Y��@Dz#��� �/}%J%� �Ic4�)F

k�o3� B k�o�I�+�

�r� l���%�☺#��� k6qc%l~��!0�

�/��'DZ⌧7#��� PssYR

Artinya : “Kami adalah umat yang terbaik yang dikeluarkan untuk

manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang

mungkar, dan berfirman kepada Allah”. (QS. Ali Imran : 110).30

Seorang da’i harus mengetahui bahwa dirinya seorang da’i. artinya

sebelum menjadi da’i ia perlu mengetahui apa tugas da’i, modal dan bekal

apa yang harus ia punya, serta bagaimana akhlak yang harus dimiliki

seorang da’i. Tugas seorang da’i identik dengan tugas seorang Rasul,

semua Rasul adalah panutan para da’i.31

Jadi da’i adalah orang yang mengajak kepada orang lain baik

secara langsung atau tidak langsung, dengan kata-kata, perbuatan atau

tingkah laku kearah kondisi yang baikl dan menurut syari’at Al-Qur’an

dan Sunnah.

b. Mad’u (objek)

30

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Lentera Hati : Tangerang 2005), vol 2 31

Sa’id bin Ali bin Wahif Al-Qahthani, Dakwah Islam Dakwah Bijak (Jakarta : Gema Insani Press, 1994), Cet ke -1, h. 84-92

Page 38: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Seorang da’i menyadari bahwa yang diajak kedalam Islam bukan

saja sebagian manusia atau manusia tertentu, melainkan semua manusia.

Berdakwah bukan untuk waktu sementara, tetapi sepanjang zaman hingga

datangnya kiamat. Selain itu berdakwah tidak membedakan jenis kelamin,

stratifikasi social, etnis, waktu dan tempat tertentu.

Seorang da’i harus mengetahui keberagamaan audiens. Dari sudut

idiologi, mereka ada yang ateis, musyrik, munafik. Ada juga yang muslim

tapi membutuhkan bimbingan atau umat Islam yang masih melakukan

maksiat. Mereka juga berbeda dari segi intelektualitas, status social,

kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.32

Oleh karena itu mad’u adalah sekelompok orang yang menerima

pesan dari seorang da’i kepada jalan Allah sesuai dengan syari’at Islam.

c. Materi Dakwah

Pada dasarnya materi dakwah adalah ajaran Islam yang memiliki

karakter sejalan dengan fitrah manusia dan kebutuhannya, sirah

Nabawiyah mengajarkan kepada kita bahwa materi pertama yang menjadi

landasan utama ajaran Islam, yang disampaikan Rasulullah SAW kepada

umat manusia adalah masalah yang berkaitan dengan aqidah salimah.

Keimanan yang benar, masalah al-insan, tujuan program, status dan tugas

hidup manusia di dunia dan tujuan akhir yang harus dicapainya, dan

persamaan manusia dihadapan Allah SWT.33

Jadi materi dakwah adalah Al-Islam yang bersumber di Al-Qur’an

dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah dan

akhlak dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya

32

Ibid, h. 100 33

Dr. Muhammad Idris, Ilmu Dakwah, h. 17

Page 39: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

d. Sarana dan Prasarana Dakwah

Sarana adalah hal-hal yang dapat mengantarkan kepada sesuatu,

sarana dakwah adalah sesuatu yang membantu da’i menyampaikan

dakwahnya. Dari sudut penyampaian, ada dua macam sarana dakwah

yaitu: sarana langsung dan tidak langsung.

1. Sarana Langsung

Maksud sarana langsung adalah menyangkut tekhnik penyampaian

(Tabligh) melalui perkataan, dan prilaku da’i yang dijadikan teladan

oleh orang lain sehingga mereka tertarik kepada Islam.

2. Sarana Tidak Langsung

Yang dimaksud sarana tidak langsung adalah hal-hal yng menyangkut

kesiapan diri seorang da’i sebelum menyampaikan dakwahnya. Tiga

hal berikut ini termasuk kelompok sarana tidak langsung yakni :

a) Sikap hati-hati dan senantiasa bertakwa kepada Allah SWT

sebelum berdakwah kepada orang lain, seorang da’i perlu memberi

peringatan kepada audiensnya.

b) Meminta bantuan kepada orang lain. Setelah meminta kepada

Allah SWT, seorang da’i perlu meminta bantuan kepada sesama

manusia demi kelancaran dakwahnya.

c) Disiplin, seorang da’i harus disiplin. Termasuk dalam masalah

waktu, jangan sekali-kali ia membuang kesempatan. Ia harus

memperhatikan kaidah-kaidah disiplin yang diperintahkan Islam.34

e. Metode

34

Sa’id bin Ali bin Wahif Al-Qahthani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, h. 102

Page 40: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Metode adalah cara yang dipergunakan oleh seorang da’I untuk

menyampaikan materi dakwah yaitu Al-Islam atau serentetan kegiatan

untuk mencapai tujuan dakwah.

f. Tujuan

Tujuan adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur serta

mendapat ridha Allah SWT.

g. Efek atau Pengaruh

Efek atau pengaruh merupakan akibat dari pelaksanaan proses

dakwah dalam objek dakwah positif atau negatif, efek dakwah ini

berkaitan dengan unsur-unsur dakwah.

3. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang

da’i (komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar

hikmah dan kasih sayang.35

Bentuk-bentuk dakwah secara umum dijelaskan

didalam Al-Qur’an dalam surat An-Nahl : 125

\��X�� BUVW&' R5$&z)� )*&V�0-

��)☺�J��#`��&�

��%�� 4�)☺#���0� ��0I;Z��#`��

. 2�o#���)v0� �Yf3���&� �-�q

�(;ZT?�! B H/&' )*��0- 0�6q

a2V�T �! ()☺&� H5;s (�

��!&�$&z)� . 0�6q0� a2V�T �!

�NO���@To�☺#���&� Psj&R

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk.”

35

Yusuf, Metode Dakwah, h. 7

Page 41: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Dari ayat diatas metode dakwah meliputi 3 cakupan yaitu : hikmah,

mau’izhah, dan mujadalah.

1. Hikmah

Kata “hikmah” merupakan asal kata dari “hukman” yang diartikan

secara makna artinya mencegah, jika diartikan dengan hukum berarti

mencegah dari kedzaliman, dan jika dikaitkan dengan dakwah berarti

menghindari hal-hal yang kurang relevan dengan tugas dakwah.36

Sedangkan hikmah menurut beberapa pendapat diantara Ahmad

Musthofa Al-Maraghi, hikmah adalah perkataan yang tegas yang disertai

dengan dalil-dalil yang memperjelas kebenaran dan menghilangkan

keraguan.37

Sedangkan Nazarudin Razak, hikmah adalah karunia Allah

SWT terhadap seorang hamba Allah SWT berupa kemampuan menangkap

sesuatu secara ilmiah dan falsafah.38

Dalam dunia dakwah hikmah adalah

penentu sukses tidaknya dakwah dalam menghadapi mad’u yang beragam

baik dari pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi. Oleh karena itu para

da’i memerlukan hikmah, sehingga ajaran Islam mampu memasuki ruang

hati para mad’u dengan tepat. Selain itu hikmah juga bekal da’i menuju

sukses. Sebagai metode dakwah, hikmah diartikan bijaksana, akal budi

yang mulia, dada yang lapang hati yang bersih, menarik perhatian orang

kepada agama / Tuhan.

36

Aziz, Ilmu Dakwah, h. 8 37

Imam Sayuti Farid dan Abd, Jaabar Adlan, Tafsir Dakwah (Surabaya, Fak. Dakwah IAIN

Sunan Ampel, 1989), h. 1 38

Nasaruddin Razak, Metodologi Dakwah, (Semarang, Toha Putra, 1976), h. 6-7

Page 42: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

2. Mau’izhah Hasanah

Menurut bahasa mau’izhah hasanah terdiri dari dua kata yaitu

Mau’izhah dan Hasanah. Kata Mau’izhah berasal dari kata wa’azha –

ya’izhu – wa’zhan – izhatan yang artinya pengajaran, nasehat.39

Sedangkan Hasanah mufrad dari hasanatan yaitu kebaikan. Adapun

menurut istilah ada beberapa pendapat seperti, menurut Abdul Hamid Al

Bilah Mau’izhah hasanah adalah salah satu metode dalam dakwah untuk

mengajak kejalan Allah SWT dengan memberi nasehat atau membimbing

lemah lembut agar mereka mau berbuat baik.40

Bentuk Mau’izhah Hasanah ini bisa berupa nasehat, kabar baik dan

peringatan, wasiat, menceritakan kisah-kisah orang shaleh yang dahulu

dan ceramah. Ceramah yang merupakan bentuk dari Mau’izhah Hasanah

merupakan metode yang banyak digunakan di masyarakat, karena metode

ini dianggap paling murah dan sederhana, namun dari segi

pemberdayagunaan masih cukup potensial dalam rangka meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan daya pikir dan usaha-usaha yang

menyangkut perubahan sikap dan tingkah laku manusia.

3. Mujadalah Billati Hiya Ahsan

Menurut bahasa Mujadalah berasal dari kata jaadala –

mujaadalatan – jidaalan yang artinya berbantah, berdebat. Merupakan

tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, yang tidak

melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat

yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti yang kuat.41

39

Yunus, Kamus Arab-Indonesia, h. 502 40

Yusuf, Metode Dakwah, h. 16 41

Yunus, Kamus Arab-Indonesia, h. 89

Page 43: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Mujadalah yang lebih dikenal dengan istilah diskusi, karena

metode ini merupakan penyampaian pesan dakwah dengan jalan bertukar

pendapat atau informasi, tentang masalah agama antara beberapa orang

dalam beberapa orang dalam tempat tertentu. Menurut Syekh Muhammad

Abduh metode diskusi adalah metode yang dapat digunakan pada

golongan yang tingkat kecerdasannya dalam kategori tinggi.42

C. Manajemen Dakwah

1. Pengertian Manajemen Dakwah

Pengertian manajemen dakwah menurut Abd Rosyad Shaleh dalam

bukunya Manajemen Dakwah Islam adalah proses merencanakan tugas,

mengelompokan tugas, menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga

pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas itu dan kemudian

menggerakkannya kea rah pencapaian tujuan dakwah.

Menurut Zaini Muchtarom dalam bukunya dasar-dasar manajemen

adalah suatu proses kegiatan organisasi dakwah yang digerakkan dengan suatu

kegiatan dinamis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen dakwah

adalah suatu proses kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi dakwah

dengan adanya perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan

guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen dakwah

adalah suatu proses kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi dakwah

42

Yusuf, Metode Dakwah, h. 329-341

Page 44: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

dengan adanya perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan

guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Fungsi Manajemen Dakwah

Dari sumber-sumber yang ada dapat dikatakan bahwa fungsi pada

manajemen dakwah ini pada dasarnya adalah sama dengan manajemen pada

umumnya, meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan

pengawasan, hanya saja dalam fungsi manajemen dakwah ini berlandaskan

pada syari’at Islam. Agar lebih jelas dapat dilihat dalam pengertian sebagai

berikut :

1) Perencanaan Dakwah

a. Perkiraan dan Perhitungan Masa Depan

Dalam hal ini adalah dengan mengadakan suatu tindakan

memperkirakan dan memperhitungkan segala kemungkinan dan

kejadian yang akan timbul dan dihadapi di masa depan berdasarkan

hasil analisa terhadap data dan keterangan yang konkret.

b. Penentuan dan Perumusan Sasaran dalam Rangka Pencapaian Tujuan

Dakwah yang Telah ditetapkan Sebelumnya.

Dalam penyelenggaraan kegiatan dakwah perlu adanya penentuan

sasaran dakwah untuk menentukan langkah-langkah dan tindakan-

tindakan yang akan dilaksanakan.

c. Penetapan Tindakan-tindakan Dakwah dan Prioritas Pelaksanaannya

Penetapan tindakan dakwah adalah merupakan penjabaran dari sasaran

dakwah yang ditentukan. Tindakan dakwah ini bersifat pemecahan

Page 45: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

terhadap masalah-masalah pokok atau penting dalam rangka

pencapaian sasaran.

d. Penetapan Metode

Metode dakwah menyangkut masalah bagaimana caranya dakwah

tersebut harus dilaksanakan.

e. Penetapan dan Penjadwalan Waktu

Penetapan waktu menyangkut urutan pelaksanaan dari masing-masing

tindakan atau kegiatan dakwah yang telah ditentukan serta waktu yang

dipergunakan untuk menyelenggarakan masing-masing tindakan atau

kegiatan.

f. Penetapan Lokasi

Lokasi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dakwah harus ditentukan,

lokasi pun harus disesuaikan dengan keadaan yang ada.

g. Penetapan Biaya, Fasilitas dan Faktor Lain yang Diperlukan.

Dalam hal ini setiap kegiatan akan berjalan dengan lancar jika adanya

penetapan biaya, fasilitas dan alat-alat perlengkapan yang dapat

disesuaikan dengan keperluan kegiatan-kegiatan yang ada.

2) Pengorganisasian Dakwah

Pengorganisasian dakwah yaitu mengelompokkan tindakan-tindakan

dakwah dalam kesatuan-kesatuan tersebut serta memberikan wewenang

dan jalinan hubungan di antara mereka.

3) Penggerakkan Dakwah

Page 46: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Penggerakkan Dakwah adalah menggerakan para pelaksana dakwah untuk

segera melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan. Terdapat

langkah-langkah dalam penggerakkan dakwah, yaitu :

a. Pemberian Motivasi

Pemberian motivasi adalah bagaimana para pelaku atau pelaksana

dakwah dengan secara tulus ikhlas dan senang hati bersedia

melaksanakan segala tugas dakwah.

b. Pembimbingan

Dalam penggerakkan ini perlu adanya pembimbingan dan dijuruskan

kea rah pencapaian sasaran dakwah yang telah ditentukan.

c. Perjalinan Hubungan

Adanya Perjalinan Hubungan guna mencegah terjadinya kekacauan,

kekembaran, kekosongan dan sebagainya diantara satu bagian dengan

bagian lainnya.

d. Penyelenggara Komunikasi

Komunikasi timbal balik antara pelaksana dakwah dengan pimpinan

dakwah merupakan hal terpenting bagi kelancaran proses dakwah.

e. Pengembangan atau Peningkatan Pelaksana

Dalam Pengembangan atau Peningkatan Pelaksana adalah dengan

adanya kesadaran, kemampuan, keahlian dan keterampilan para pelaku

dakwah selalu ditingkatkan hingga dakwah dapat berjalan secara

efektif dan efisien.

Page 47: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

4) Pengawasan Dakwah

Pengawasan Dakwah adalah mengusahakan agar tindakan yang dilakukan

dan hasilnya senantiasa sesuai dengan rencana, instruksi, petunjuk,

pedoman dan ketentuan- ketentuan lain yang telah diberikan sebelumnya.

Terdapat langkah- langkah dalam pengendalian dakwah ini, yaitu :

a. Menetapkan Standar (Alat Ukur)

Dengan alat ukur ini barulah dapat dikatakan apakah tugas dakwah

yang telah ditentukan dapat berjalan dengan baik, atau dapat berjalan

tetapi kurang berhasil atau sama sekali mengalami kegagalan total.

b. Mengadakan Pemeriksaan dan Penelitian terhadap Pelaksanaan Tugas

Dakwah yang telah Ditetapkan.

Dalam Pemeriksaan dan Penelitian ini untuk menilai bagaimana dan

sampai sejauh mana rencana telah ditetapkan itu berhasil dapat

dilaksanakan.

c. Membandingkan antara Pelaksanaan Tugas dengan Standard

Dalam membandingkan antara pelaksanaan tugas dengan standard ini

dapat menilai apakah hasil yang ada dengan hasil yang seharusnya

dicapai dalam proses dakwah berjalan dengan baik atau sebaliknya

telah terjadi penyimpangan- penyimpangan.

d. Mengadakan Tindakan- tindakan Perbaikan dan Pembetulan.

Dari langkah- langkah sebelumnya akan terlihat hasil penilaian yang

ada, pada tahap terakhir ini akan terlihat apakah perlu dilakukannya

perbaikan dan pembetulan.

Page 48: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

D. Partai Politik

1. Pengertian Partai politik

Partai adalah kelompok yang berdiri atas dasar fikrah dan thariqah,

yaitu atas dasar deologi yang diimani oleh setiap anggotanya. Partai

mengontrol pemikiran dan perasaan masyarakat untuk digerakkan dalam

sebuah gerakan yang terus meningkat (kualitas dan kuantitasnya). Partai juga

berusaha menghalangi kemerosotan kembali pemikiran dan perasaan

masyarakat. Partailah yang mendidik umat, mengeluarkannya (dari), dan

mendorongnya untuk mengarungi medan kehidupan internasional.

Atas dasar ini, jelaslah bahwa partai adalah jaminan hakiki untuk dapat

mendirikan dan melestarikan Daulah Islam. Partai juga jaminan hakiki untuk

dapat menerapkan Islam, memperbaiki penerapannya, melestarikan

penerapannya itu, dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.

Sebab setelah Daulah Islam berdiri, partai akan mengawasi dan mengontrol

negara, serta akan memimpin umat untuk mendialogkan berbagai masalah

dengan negara. Pada saat yang sama, partai akan terus mengemban dakwah

Islam di negeri-negeri Islam dan di setiap jengkal penjuru dunia.43

Menurut bahasa kata politik berasal dari kata politic (inggris), yang

secara leksikal dapat diartikan sebagai acting or jatging wisely, well judged,

prudent.44 (Acting atau tindakan bijaksana, tindakan yang bagus, bijaksana).

Kata ini sebagaimana istilah lainnya, berasal dari kata latin Politicos yang

43

Hibut Tahrir, Pembentukan Partai Politik Islam, cet, ke-4, hal. 53, 78. 44

As. Horby. Oxford Advenced Learner’s Dictionary of Current English (Oxford : Oxford University Press, 1987), h. 646

Page 49: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

berarti menyangkut warga Negara, polites seorang warga Negara, polis kota,

Negara dan politea kewargaan.45

Menurut istilah politik,46 merupakan satu ilmu pengetahuan mengenai

ketatanegaraan atau kenegaraan seperti tentang “theory of the state”, cara

pemerintahan, dasar-dasar pemerintahan dan sebagainya.47

Politik diserap dalam bahasa Indonesia biasa diartikan dengan segala

urusan dan tindakan (kebijaksanaan, siasat dan sebagainya) mengenai

pemerintahan suatu Negara atau terhadap lain, tipu muslihat, kelicikan dan

juga dipergunakan sebagai nama bagi sebuah disiplin pengetahuan yaitu ilmu

politik.48

Istilah politik ini pertama kali dikenal melalui buku Palto yang

berjudul Politia yang juga dikenal dengan Republik.49 Plato menulis teorinya

pada masyarakat Yunani mengalami perubahan mendalam. Athena, pusat

kebudayaan Yunani dan kota tempat tinggal Plato, yang semakin merosot

akibat kalah perang. Dalam situasi ini Plato memberikan orientasi tentang

Negara, menurutnya, Negara yang baik adalah sesuai cita-cita keadilan yang

tidak hanya pada individualistic tetapi juga tatanan seluruh masyarakat yang

selaras dan seimbang. Masyarakat adil adalah masyarakat yang dipersatukan

45

Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta, Gramedia Pustaka, 2000), h. 857 46

Politik diambil dari kata “polis” yang artinya dalam bahasa Yunani Kuno “Kota/City”. Dan

“kota” dalam bahasa itu adalah Negara yang berkuasa, menurut istilah sekarang. Maka manusia sebagai

“hewan politik” memiliki kemungkinan hidup sama / coesinstency didalam satu kota atau di dalam satu

masyarakat atau satu Negara dengan mempunyai kewajiban- kewajiban yang harus dilaksanakan. 47

Fuad Mohd. Fachruddin, Pemikiran Politik Islam, (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya,

1988), h. 1 48

W.J.S Poerwadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1983), h.

763 49

Pada hakikatnya kata republic merupakan equivalent bahasa Inggris dari terjemahan latin

Cicero Poltea. Namun istilah ini tidak mempunyai arti yang tepat hanya saja arti yang paling mendekati

kebenaran. Untuk keterangan lebih lanjut lihat pada Allan Bloom, The Republic Of Plato, (New York : Basick Book Inc, 1968), h. 439-440

Page 50: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

oleh tatanan yang harmonis, dimana masing-masing anggota memperoleh

kedudukan sesuai dengan kodrat dan tingkat pendidikkannya.50

Kemudian, menurut SP. Varma muncul karya Aristoteles yang

berjudul Politics dan Nichomacian Ethics, bagi Aristoteles politik merupakan

ilmu pengetahuan praktis. Politik merupakan etika yang berurusan dengan

manusia dalam kegiatan kelompok. Sebab menurutnya, manusia adalah

makhluk polis yang kecenderungannya membentuk kelompok, bertindak

dalam kelompok, bertindaksebagai kelompok. Sasaran politik adalah untuk

mencapai eudaimomania, kesejahteraan yang sangat penting vital bagi setiap

orang.51 Aristoteles yang meletakkan landasan ilmu politik, juga menggunakan

istilah politik dalam pengertian yang cukup luas yang mencakup struktur

keluarga, pengawasan budak-budak morfologi revolusi, tanggapan terhadap

demokrasi murni, dan konsep polis atau Negara. Politik menurut Aristoteles

meliputi pemerintahan- pemerintahandan negeri, kota praja dan internasional,

patriasi, struk dagangan dan serikat kerja.52

Kedua karya ini dipandang sebagai pangkal pemikiran politik yang

berkembang kemudian. Secara garis besar politik yang ada dalam kedua karya

tersebut adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengatur masyarakat

sehingga menjadi masyarakat yang baik dan tentram.

Sedangkan definisi menurut istilah, setiap pakar mempunyai definisi

yang berbeda-beda. Daliar Noer mendefinisikan politik dengan “segala

50

Franz MAgnis Suseno, Etika Politik, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 187-188 51

Untuk analisa lebih lanjut mengenai politik Aristoteles lihat pada Leo Strauss dan Yoseph

Cropsey (ed), History of Political Philoshofi, (Chichago : The University Of Chichago Press, 1987), h.

154-188 52

SP. Varma, Teori Politik Modern, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 144

Page 51: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

aktivitas yang berhubungan dengan kekuasaan dan yang bermaksud untuk

mengetahui, dengan jelas mengubah atau mempertahankan, suatu macam

bentuk susunan masyarakat.53

Jadi politik merupakan prilaku manusia, baik berupa aktivitas maupun

sikap, yang bertujuan mempengaruhi atau mempertahankan tatanan sebuah

masyarakat yang menggunakan kekuasaan. Berbeda dengan Mariam Bodi

Harjo yang mendefinisikan politik dengan berbagai macam-macam kegiatan

dalam suatu sistem politik (Negara) yang menyangkut proses menentukan

tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan itu.54

Sedangkan politik Islam adalah politik yang dilandaskan pada kaidah-

kaidah syari’at, hukum, dan tuntunan-tuntunannya.55 Atau disebut juga dengan

kata siyasah syar’iyyah. Menurut Ahmad Fathi Bahatsi, siyasah syar’iyyah

adalah kepengurusan kemaslahatan umat manusia sesuai dengan syari’at.56

Sedangkan menurut Ibnu Al-Qoyyim, siyasah syar’iyyah adalah syiyasah yang

mencakup keapad syara.57

Jadi politik Islam merupakan politik yang

menjadikan syari’at sebagai pangkal tolak, kendali, dan bersandar kepadanya.

Jadi kesimpulan partai politik adalah suatu organisasi yang berusaha

menghimpun kekuatan dan dukungan rakyat dan berusaha menempatkan

anggotanya yang berkualitas untuk menjadi wakil partainya dalam

mengendalikan kekuasaan atau pemerintah yang sedang berjalan melalui

lembaga legislatif atau lembaga perwakilan rakyat.

53 Daliar Noer, Pengantar Kepemikiran Politik, (Jakarta, Rajawali Press, 1983), h. 6 54

Mariam Budiharjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Gramedia, 1982), h. 8 55

Yusuf Al-Qardhowi, Pedoman Bernegara Dalam Perspektif Islam, (Jakarta : Buku Islam

Utama, 1999), h. 33 56

Ahmad Dzajuli, Fiqh Siyasah Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-rambu

Syari’ah, (Jakarta : Prenada Media, 2003), h. 41-42 57

Ibid, h. 54

Page 52: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

2. Politik dalam Islam

Politik Islam secara substansial merupakan penghadapan Islam dengan

kekuasaan dan negara yang melahirkan sikap dan perilaku (political behavior)

serta budaya politik (political culture) yang berorientasi pada nilai-nilai Islam.

Sikap perilaku serta budaya politik yang memakai kata sifat Islam, menurut

Dr. Taufik Abdullah, bermula dari suatu keprihatinan moral dan doktrinal

terhadap keutuhan komunitas spiritual Islam.

Dalam penghadapan dengan kekuasaan dan negara, politik Islam di

Indonesia sering berada pada posisi delematis. Dilema yang dihadapi

menyangkut tarik-menarik antara tuntutan untuk aktualisasi diri secara

deferminan sebagai kelompok mayoritas dan kenyataan kehidupan politik

yang tidak selalu kondusif bagi aktualisasi diri tersebut. Sebagai akibatnya,

politik Islam dihadapkan pada beberapa pilihan strategis yang masing-masing

mengandung konsekuensi dalam dirinya.

Adapun pilihan strategis tersebut adalah : Pertama, strategi akomodatif

justifikatif terhadap kekuasaan negara yang sering tidak mencerminkan

idealisme Islam dengan konsekuensi menerima penghujatan dari kalangan

"garis keras" umat Islam. Kedua, strategi isolatif-oposisional, yaitu menolak

dan memisahkan diri dari kekuasaan negara untuk membangun kekuatan

sendiri, dengan konsekuensi kehilangan faktor pendukungnya, yaitu kekuatan

negara itu sendiri, yang kemudian dikuasai dan dimanfaatkan oleh pihak lain.

Ketiga, strategi integratif-kritis, yaitu mengintegrasikan diri ke dalam

kekuasaan negara, tetapi tetap kritis terhadap penyelewengan kekuasaan dalam

suatu perjuangan dari dalam. 58

58

www.alislam.or.id

Page 53: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Adapun definisi politik dari sudut pandang Islam adalah pengaturan

urusan-urusan (kepentingan) umat baik dalam negeri maupun luar negeri

berdasarkan hukum-hukum Islam. Pelakunya bisa negara (khalifah) maupun

kelompok atau individu rakyat.

Jadi, esensi politik dalam pandangan Islam adalah pengaturan urusan-

urusan rakyat yang didasarkan kepada hukum-hukum Islam. Adapun

hubungan antara politik dan Islam secara tepat digambarkan oleh Imam al-

Ghazali: “Agama dan kekuasaan adalah dua saudara kembar. Agama adalah

pondasi (asas) dan kekuasaan adalah penjaganya. Segala sesuatu yang tidak

berpondasi niscaya akan runtuh dan segala sesuatu yang tidak berpenjaga

niscaya akan hilang dan lenyap”.

Berbeda dengan pandangan Barat politik diartikan sebatas pengaturan

kekuasaan, bahkan menjadikan kekuasaan sebagai tujuan dari politik.

Akibatnya yang terjadi hanyalah kekacauan dan perebutan kekuasaan, bukan

untuk mengurusi rakyat. Hal ini bisa kita dapati dari salah satu pendapat ahli

politik di barat, yaitu Loewenstein yang berpendapat “politic is nicht anderes

als der kamps um die Macht” (politik tidak lain merupakan perjuangan

kekuasaan).

Berpolitik adalah kewajiban bagi setiap Muslim baik itu laki-laki

maupun perempuan. Adapun dalil yang menunjukkan itu antara lain:

Pertama, dalil-dalil syara telah mewajibkan bagi kaum Muslim untuk

mengurus urusannya berdasarkan hukum-hukum Islam. Sebagai pelaksana

praktis hukum syara, Allah SWT telah mewajibkan adanya ditengah-tengah

Page 54: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

kaum Muslim pemerintah Islam yang menjalankan urusan umat berdasarkan

hukum syara. Firman Allah SWT yang artinya:

�k�z�V��%: 2�o^l���� ��)☺&�

������! C��� . KL0� Tg&z��%

4k6q0\��0��q�! ��☺� ⌧e0\�})(

F(�� Rq�)%#��� PR

Artinya : “Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan

oleh Allah SWT dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan

meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu” (QS. Al-Maidah

[105]:48)

Kedua, syara telah mewajibkan kaum Muslim untuk hirau terhadap

urusan umat sehingga keberlangsungan hukum syara bisa terjamin. karenanya

dalam Islam ada kewajiban untuk mengoreksi penguasa (muhasabah li al-

hukkam). Kewajiban ini didasarkan kepada Firman Allah SWT yang artinya:

(\J�h#�0� 4k\Jl�+� m�H� ! �/� T���

UVW&' &c4�%�#`�� �/� � �:���0�

D�� ��6��:n��&� �/4�)o�I��0� P(�

��%Jl�☺#��� B )*p%��� !0� k6q

�r��%&�#7�☺#��� PsYR

Artinya : “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang

mungkar. Merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran [03]:

104).59

59

Website : ppa.brawijaya.ac.id, e-mail : [email protected]

Page 55: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Dengan demikian, hubungan Islam dan politik adalah jelas. Melalaikan

diri dari aktivitas politik Islam juga jelas bahayanya bagi kaum Muslim. Inilah

saatnya kaum Muslim bangkit dari tidurnya yang panjang, berjuang secara

politik untuk melawan penjajah yang selama ini telah menindas mereka. Dan

disinilah letak penting bagi kaum Muslim mempelajari lebih jauh politik

Islam. Dan tentu saja setelah itu, terjun langsung dalam masalah politik, tidak

hanya diam dan menunggu datangnya pertolongan Allah SWT.

3. Hubungan Politik dan Dakwah

Setelah matang dalam wacana dan ranah ajaran Islam yang syamil,

kaffah dan tawazun, muncullah pergulatan antara perlunya kegiatan tarbiyah

memasuki pentas politik atau tetap konsisten di jalur dakwah.

Dakwah, menurut konseptor sekaligus negarawan dunia, ibnu khaldun,

akan menambah kuat solidaritas sosial bagi para pelaku maupun objek

dakwah. Akumulasi gerakan dakwah yang profesional dan maksimum, sebagai

mana diterapkan Rasulullah, mengakibatkan out put yang baik.

Pandangan lain menyatakan, Rasulullah ketika menyampaikan amr

ma’ruf, adalah dalam rangka merealisasikan langkah dakwahnya. Pada saat itu

tidak hanya pengikutnya saja menyukai, bahkan kalangan kafir Quraisy

sekalipun menaruh simpati. Justru ketika Rasulullah menyampaikan amr

ma’ruf, pada saat itulah langkah politik Rasulullah dimulai. Karena dengan

serta merta para kafir Quraisy merasa terancam status politiknya dan langsung

Page 56: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

melakukan penyerangan baik fisik maupun psikis terhadap Rasulullah

maupun pengikutnya.60

Hubungan fungsional antara politik dan dakwah sering tidak mengerti

dengan baik oleh sementara kaum Muslimin. Sehingga banyak yang

menganggap bahwa ketika kegiatan politik berdiri sendiri, terpisah sama sekali

dari kegiatan dakwah. Bahkan dalam masyarakat kita, ada kesan kurang positif

terhadap kegiatan politik, seolah-olah politik selalu mengandung kelicikan,

hipokrisi, ambisi buta, pengkhianatan, penipu, dan berbagai konotasi buruk

lainnya.61

Sedangkan menurut Prof. DR. M. Amien Rais, MA, sebagai

cendikiawan muslim mengatakan bahwa kegiatan; dakwah dalam Islam

sesungguhnya meliputi semua dimensi kehidupan manusia, karena amr ma’ruf

dan nahi munkar juga meliputi segala bidang kehidupan. Tetapi jangan

dilupakan bahwa semua pendukung amr ma’ruf dan nahi munkar juga

menggunakan segenap jalur kegiatan kehidupan. Secara demikian, kegiatan

budaya, politik, ekonomi, sosial, dan lain-lain, dapat dijadikan kegiatan

dakwah islamiyah (da’wah ila Allah) maupun dakwah jahiliyah, yakni dakwah

yang menjadikan neraka sebagai muara akhir (da’wah ila an-nar). Dari

pemahaman seperti ini mudah kita mengerti bahwa politik pada hakikatnya

merupakan bagian dari dakwah.

Politik dapat didefinisikan dengan berbagai cara. Tetapi bagaimanapun

ia didefinisikan, satu hal sudah pasti, bahwa politik menyangkut kekuasaan.

60

Djony Edward, Efek Bola Salju, Partai Keadilan Sejatera (Bandung : PT. Syaamil Cipta

Media, 2006), h. 73-74 61

M. Amien Rais, Cakrawala Islam, Antara Cinta dan Fakta, (Bandung : Mizan, 1991), cet. Ke- III, h. 23

Page 57: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Disamping itu dalam pengertian sehari-hari, politik juga berhubungan dengan

cara dan proses pengelolahan pemerintahan suatu Negara.

Bagi seorang muslim, kegiatan politik harus menjadi kegiatan yang

integral dari kehidupannya yang utuh. Karena politik adalah alat dakwah,

maka aturan permainan yang harus ditaati juga harus pararel dengan aturan

permainan dakwh. Misalnya, tidak boleh menggunakn paksaan dan kekerasan,

tidak boelh menyesatkan, tidak boleh menjungkir balikan kebenaran, dan juga

tidak diizinkan menggunakan induksi-induksi psikotropik yang mengelabui

masyarakat. Selain itu, keterbukaan, kejujuran, rasa tanggung jawab, serta

keberanian menyatakan kebenaran sebagai benar dan yang batil sebagai batil,

harus menjadi cirri-ciri politik sebagai fungsi sebagai sarana dakwah.

Politik yang dijalankan oleh seorang muslim, sekaligus yang berfungsi

sebagai alat dakwah, sudah tentu bukanlah politik sekuler, melainkan politik

yang penuh komitmen kepada Allah SWT. Tujuan yang diletakkan politik

seperti ini bukanlah kekuasaan demi kekuasaan, atau pencapaian kepentingan

demi kepentingan itu sendiri. Semua itu merupakan sarana atau tujuan antara

untuk mencapai tujuan yang sesungguhnya, yaitu pengabdian kepada Allah

SWT.

Menurut tinjauan Islam ada dua jenis politik, yaitu politik kualitas

tinggi (high Politics) dan politik kualitas rendah (Low Politics). Tetapi paling

tidak, ada tiga ciri yang harus dimiliki politik kualitas-tinggi atau mereka yang

menginginkan terselenggaranya high Politics.

Pertama, setiap jabatan politik pada hakikatnya merupakan amanah

dari masyarakat, yang harus dipelihara sebaik-baiknya. Kedua, setiap jabatan

Page 58: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

politik mengandung pertanggung jawaban (mas’uliyyah, accountability).

Ketiga, kegiatan politik harus dikaitkan secara ketat dengan ukhuwwah

(brodtherhood), yakni persamaan diantara umat manusia.62

Jadi sudah cukup jelas bagaimana hubungan antara politik dan dakwah

dalam islam. Dimana politik bisa dijadikan sebagai bagian dari dakwah Islam

untuk menyebar luaskan ajaran Islam dan juga membentuk pemerintahan yang

berpihak pada rakyatnya.

62

M. Amien Rais, Cakrawa Islam, h. 31

Page 59: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

BAB III

GAMBARAN UMUM PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)

A. Sejarah Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Gerakan tarbiyah merupakan prototype gerakan dakwah kampus yang

mengedepankan aspek pendidikan atau pembinaan jamaah dengan mengacuh pada

marhalah dakwah yang ditempuh Rasulullah; berupaya mengaplikasikan Islam

secara menyeluruh (Kaffah), komprehensif (Syamil), dan manusiawi (Insani).

Kalau sebelumnya di Indonesia gerakan Tarbiyah dianggap gerakan

underground bahkan dicap gerakan eksklusif, belakang telah terjadi gerakan “elit”

dan sesuai dengan karakternya yang inklusif. Kalau sebelumya dicurigai oleh

aparat, kini dakwah tarbiyah malah masuk kerumah-rumah jenderal, pengusaha,

wartawan, eksekutif muda sampai kepada para pedagang dan kuli bangunan.63

Berkembangnya gerakan ini membuat para aktifitasnya membentuk Partai

Keadilan.

Partai Keadilan (PK) adalah salah satu partai politik yang didirikan oleh

sejumlah aktifis muslim ditengah iklim demokrasi yang peluangnya dibuka oleh

reformasi Indonesia. Partai ini dideklarasikan pada tanggal 9 Agustus 1998

dilapangan Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan jumlah

masa yang hadir pada saat itu lebih dari 50 ribu orang.64

Seperti yang dikatakan oleh DR. Mardani yang merupakan salah satu

wakil sekretaris jenderal dari DPP Partai Keadilan Sejahtera bahwa :

“Berdirinya PKS berasal dari Partai Keadilan (PK) yang didirikan pada tahun

1998 setelah 1999 terkena electoral tresholde (ketentuan batas minimum

63

Djony Edward, Efek Bola Salju, PArtai Keadilan Sehatera, (Bandung : Syaamil Cipta

Media), h. 3 64

Ibid, h. 9

Page 60: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

perolehan suara), kemudian menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dan pada

2009 kita tidak akan tersangkut masalah electoral tresholde jadi kita tidak akan

ganti nama lagi”.65

Kehadiran Partai Keadilan (PK) dalam pentas berpolitikan Indonesia

paska jatuhnya soeharto menjadi sebuah fenomena yang sungguh menakjubkan

banyak pihak. Diawal kemunculannya mengikuti pemilu pertama pada tahun

1999, Partai Keadilan telah menempatkan tujuh kadernya sebagai anggota

DPR/MPR. Padahal Partai Keadilan (PK) tidak memiliki tokoh popular dan nota

benenya jauh dari hangar-bingar politik sebelumnya.66

Dari segi kelahirannya latar belakang sejarah Partai Keadilan (PK) tidak

lepas dari kondisi riil sejarah umat Islam pada umumnya, dan lahirnya gerakan

Tarbiyah di kampus-kampus pada khususnya. Refresitas Orde Baru tidak bisa

mematikan perkembangan Islam dikalangan muda Islam.

Berdirinya Partai Keadilan (PK) bisa dikatakan berbeda dengan partai

lainnya baik partai yang berbasis Idiologis maupun yang non Idiologis. Kelahiran

Partai Keadilan (PK) berangkat dari musyawarah yang cukup panjang, yang

membahas tentang penyikapan terhadap era reformasi yang membuka kran

kebebasan untuk berekspresi diantaranya mendirikan partai politik. Persoalan

mendirikan partai adalah agenda yang hangat dibicarakan sebagian mengatakan

perlu mendirikan partai politik dan sebagian menyatakan tidak perlu.67

Tumbangnya Soeharto, membuka babak baru kehidupan politik di

Indonesia. Makin banyak yang meyakini, lengsernya Soeharto dari kekuasaan

orde baru, bukan berarti hilangnya pengaruh Rezim Diktator tersebut, melainkan

65

DR Mardani, Wawancara Pribadi (Jakarta : 24 Juni 2009) 66

DPP PKS, Sekilas Partai Keadilan, (Jakarta, 1998), cet. Ke- 1, h. 16 67

Nanang Burhanudin, Menegakkan Syari’at Islam Menurut PK, (Jakarta : Pustaka Al-Jannah, 2004), cet. Ke- 1, h. 24

Page 61: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

para pendukung setia masih duduk di pusat-pusat strategis kekuasaan. Disisi lain

kehidupan masyarakat diliputi euphoria. Lebih dari seratus partai politik baru

berdiri untuk menyongsong pemilu yang akan diadakan oleh Presiden Habibie,

yang mengganti Soeharto. Berbagai kekuatan politik dengan berbagai Idiologi

bermunculan secara terang-terangan termasuk sejumlah organisasi yang dimasa

Soeharto merupakan kategori terlarang dan menjadi musuh Negara.68

Melalui survey yang disebarkan pada aktifis gerakan dakwah sebanyak

6000 orang / responden, sebanyak 5800 pertanyaan kembali. Dan 5800 responden

36% menginginkan untuk mendirikan partai politik. Dan 27% menginginkan

sisanya mendirikan organisasi masyarakat, dan sisanya menginginkan

mempertahankan habitat semula yaitu dalam bentuk Yayasan, LSM, Kampus,

Pesantren dan lembaga lainnya. Berangkat dari temuan ini maka berkumpullah

sejumlah 52 aktifis untuk membicarakan hasil poling tersebut. Dalam musyawarah

ini muncul berbagai macam interprestasi terhadap temuan di atas. Terjadi

dinamika yang cukup hangat, namun pada akhirnya musyawarah memutuskan

untuk membuat partai politik.69

Sehingga, tepatnya pada tanggal 9 Agustus 1998,

gerakan dakwah ini melakukan langkah yang lebih berani untuk memunculkan

dirinya kehadapan publik, dengan mengumumkan secara legal formal sebagai

kekuatan politik yang bernama Partai Keadilan (PK).70

Dalam deklarasi Partai Keadilan (PK) 9 Agustus 1998, Hidayat

Nurwahid sebagai ketua pendiri membacakan pernyataan, yang dikenal piagam

deklarasi, bahwa : “Partai Keadilan (PK) didirikan bukan atas inisiatif seseorang

68

Aay Muhammad Furqon, Partai Keadilan Sejahtera Idiologi dan Praksis Politik Kuam

Muda Muslim Indonesia Kontemporer, (Jakarta : Teraju, 2004), h. 151 69

Suhud Alyudin, Lokomotif Reformasi Bernama Partai Keadilan, Saksi, V, 14 (April, 2003),

h. 14 70

Ali Said Danamik, Fenomena Partai Keadilan, Transpormasi 20 Tahun Gerakan Tarbiyah di Indonesia, (Jakarta : Teraju, 2002), cet. Ke- 1, h. 19

Page 62: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

atau beberapa orang aktifis-aktifisnya, namun merupakan perwujudan dari

kesepakatan yang diambil dari musyawarah yang aspiratif dan demokratis. Sebuah

suvey yang melingkupi cakupan luas dari para aktifis dakwah, terutama yang

tersebar di masjid-masjid kampus di Indonesia dilakukan beberapa bulan

sebelumya untuk melihat respon umum dari kondisi politik yang berkembang di

Indonesia. Survey ini menunjukan bahwa sebagian besar mereka menyatakan

bahwa saat inilah waktu yang tepat untuk meneguhkan aktifitas dakwah dalam

bentuk kepartaian dalam konteks formalitas politik yang ada sekarang. Survey ini

mencerminkan tumbuhnya kesamaan sikap dikalangan sebagian aktifis dakwah

yang dapat menjadi pola dinamis bagi pengendalian partai dikemudian hari.

Terbukti setelah Partai Keadilan (PK) mendirikan sebuah partai diputuskan, maka

kesatuan sikap secara menyeluruh menjadi kenyataan.”71

Semenjak itu, mulailah publik mengenal secara jelas siapa sebenarnya

gerakan, yang dalam kurun lebih dari satu darsa warsa itu membuat fenomena

tersendiri. Apalagi setelah partai ini tampil mengesankan sebagai partai yang

termasuk partai the big seven partai pemenang pemilu 1999, dan berhasil

menempatkan tujuh kadernya diperlemen serta membuat dercak kagum

masyarakat dengan aksi-aksi simpatik.namun, karena terganjal aturan electoral

threshold (ketentuan batas minimum perolehan suara) 2 %, sesuai ketentuan

undang-undang pemilu no. 12 tahun 2003, Partai Keadilan (PK) merubah nama

menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PK Sejahtera). Seharusnya nama PK masih

bisa dipertahankan, asal PK bisa mengajak beberapa partai Islam kecil di DPR

bergabung di bawah benderannya. Namun cara ini tidak ditempuh pengurus PK,

mungkin karena khawatir kursi partai potensial bagi timbulnya konplik internal di

71

DPP PKS, Sekilas Partai Keadilan, h. 19

Page 63: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

masa datang. PK lebih memilih jalan panjang dengan mengganti partai untuk

menembus persyaratan pemilu. Untuk itu PK Sejahtera harus mendaftarkan diri

kembali dan siap di perifikasi oleh departemen kehakiman maupun komisi

pemilihan umum sesuai undang-undang partai politik no. 31 tahun 2002 dan

undang-undang pemilu no. 12 tahun 2003, misalnya PK Sejahtera harus memiliki

pengurus lengkap sekurang-kurangnya di dua pertiga dari jumlah propinsi,

kabupaten dan kota. PK Sejahtera juga harus memiliki sekurang-kurangnya 1000

atau 1 / 1000 dari jumlah penduduk dari setiap kepengurusan, serta mempunyai

konsep tetap di kabupaten dan kota tersebut.

Adapun dengan berubah PK menjadi PK Sejahtera bukan berarti PK

sebagai partai telah tiada, karena platform partai, jiwa, raga, keanggotaan,

kepemimpinan, manajemen, dan bahkan prilaku warga partai tetap hidup dalam

PK Sejahtera. Hal ini terbukti bahwa partai yang dideklarasikan pada tanggal 20

April 2003 di kawasan silang Monas Jakarta Pusat tetap dapat mempertahankan

rengkingnya sebagai the big seven pada pemilu 2004 yang menempatkan 45

kadernya di departemen.

Bagi kalangan aktifis PK Sejahtera mendirikan partai politik sama dan

sebangun maknanya dengan upaya memasuki dimensi politik sebagai bagian dari

dakwah Islamiah. Tujuan lahir dari semua ini adalah aktualitas universalitas Islam

dalam rangka menunjukan keseimbangan hidup manusia dan masyarakat dalam

berbagi dimensinya. Partai politik dapat berperan sebagai kekuatan alternative

terhadap perjuangan politik kaum muslim dalam mengemban tugas dakwah. Inilah

Page 64: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

yang dapat menjelaskan mengapa PK Sejahtera mendeklarasikan diri sebagai

partai dakwah.72

Partai (hizb) dakwah dalam pandangan PK Sejahtera adalah manifestasi

kejamaahan, dengan seluruh ciri-ciri khasnya, dan dalam solidaritasnya yang

bergerak pada orientasi tertentu. Solidaritas disini ditentukan oleh faktor-faktor

Ideologi. Oleh sebab itu, wajar jika sebuah partai terdiri dari berbagai orang-orang

dari lintas suku , ras, warna kulit, maupun bahasa, namun Ideologinya satu.73

Dalam konteks PK Sejahtera inilah, terdapat penegasan bahwa Islam

merupakan kacamata pandang untuk memahami realitas politik maupun untuk

membangun strategi-strategi perjuangan politik. PK Sejahtera hendak

membuktikan kebenaran sebuah aksioma dalam dunia politik bahwa Islam

merupakan agama universal yang mencakup seluruh aspek kehidupan dengan

berbagai dimensinya yang kompleks.

Di prediksi kesadaran politik masyarakat akan terus menguat seiring

penguatan ideologis dalam tubuh partai-partai politik, maka PK Sejahtera

menetapkan sebuah dasar dalam mengantisipasi kemungkinan menguatnya

konflik-konflik Ideologis dikalangan aktifis partai ini, antara lain :

1. Memproyeksikan Islam sebagai sebuah Ideologi umat yang menjadi landasan

perjuangan politik menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin.

2. Menjadikan Ideologi Islam sebagai ruh perjuangan kebebasan manusia dari

penghambaan antar sesama manusia menuju penghambatan hanya keapada

Allah SWT. Pembebasan manusia dari pemikiran Ideologi rekaan manusia

menuju keadilan Islam, dan mengantarkan manusia kepada kebahagian dan

kesenangan hidup.

72

Aay Muhammad Furqon, Partai Keadilan Sejahtera Idiologi dan Praksis Politik Kaum Muda

Muslim Indonesia Kontemporer, h. 186 73

DPP PK Sejahtera, Sekilas Partai Keadilan, h. 24

Page 65: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

3. Operasionalisasi Ideologi Islam cita-cita politiknya di atas tiga prinsip

a. Pertama : Kemenyeluruhan dan pinalitas sistem Islam

b. Kedua : Otoritas syari’ah yang bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah dan

ijtihad

c. Ketiga : Kesesuaian aplikasi sistem dan solusi Islam zaman dan tempat.74

Dalam pandangan PK Sejahtera, agama Islam menentukan perlakuan

terhadap manusia dan pengakuan terhadap keberadaan serta hal-hal politik dan

sosialnya berlandaskan keadilan dan persamaan, sebagai nilai moral yang

tercantum dalam syari’at dan mempunyai pengaruh yang nyata pada kedudukan

individu dan masyarakat. Islam juga dipandang sebagai sebuah agama penyatu

yang lengkap (a religion of complete intecration) dan sebagai jalan hidup (the way

of life) yang sempurna, memenuhi seluruh aspek dan institusi keberadaan

manusia.75

Dengan demikian Islam dalam konsepsi para aktifis PK Sejahtera adalah

“Islam sebagai sistem hidup yang universal, mencakup seluruh kehidupan. Islam

adalah Negara dan tanah air, pemerintah dan umat, moral dan kekuatan, rahmat

dan keadilan, kebudayaan dan perundang-undangan, ilmu dan peradilan, materi

dan sumberdaya alam, usaha dan kekayaan, jihad dan dakwah, tentara dan fitrah,

aqidah yang lurus dan ibadah yang benar.76

B. Visi dan Misi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Sesuai dengan ideology PK Sejahtera yang mengedepankan islam sebagai

sistem hidup yang universal, PK Sejahtera memiliki cita-cita menjadikan

Indonesia sebagai masyarakat madani atau yang sering disebut sebagai baldatun

74

Website:http://www.PK-Sejahtera.org 75

Abu Ridho, Politik Dakwah Partai Keadilan, (Jakarta : DPP PK, 2002), h. 2 76

Ibid, h. 49

Page 66: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

thayyibatun wa rabbun ghafur, sehingga untuk mewujudkan cita-cita tersebut, PK

Sejahtera memiliki visi dan misi yang mencerminkan keinginannya untuk tetap

eksis.

1. Visi PK Sejahtera

“Terwujudnya masyarakat madani yang adil, sejahtera, dan bermartabat”

Masyarakat Madani adalah masyarakat berperadaban tinggi dan maju yang

berbasiskan pada nilai-nilai, norma, hukum, moral yang ditopang oleh

keimanan; menghormati pluralitas; bersikap terbuka dan demokratis; dan

bergotong royong menjaga kedaulatan Negara. Pengertian genuin dari

masyarakat madani itu perlu dipadukan dengan konteks masyarakat Indonesia

di masa kini yang Ukhuwwah Islamiyyah (ikatan keislaman), Ukhuwwah

Wathaniyyah 9ikatan kebangsaan), dan Ukhuwwah Basyariyyah (ikatan

kemanusiaan), dalam bingkai NKRI

Adil, adalah kondisi dimana entitas dan kualitas kehidupan-baik pembangunan

politik, ekonomi, hukum, dan sosial-kemasyarakatan-ditempatkan secara

proporsional dalam ukuran yang pas dan seimbang, tidak melawati batas.

Yakni sikap moderat, suatu keseimbangan yang terhindar dari jebakan dua

kutub ekstrem : mengurangi dan melebihi (tafrith dan ifrath)

Sejahtera, mengarahkan pembangunan pada pemenuhan kebutuhan lahir dan

batin manusia, agar manusia dapat memfungsikan dirinya sebagai hamba dan

khalifah Allah, yakni keseimbangan antara kebutuhan dan sumber

pemenuhannya. Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan

(tawazun) hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang memenuhi

tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya (ruh, akal dan jasad)

Page 67: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Bermartabat, secara individual dan sosial menurut bangsa Indonesia untuk

menepatkan dirinya sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa yang

bermartabat adalah bangsa yang mampu menampilkan dirinya, baik dalam

aspek sosial, politik, maupun budaya secara elegan, sehingga memunculkan

penghormatan dan kekaguman dari bangsa lain. Martabat muncul dari akhlak

dan budi pekerti yang baik, mentalitas, etos kerja dan akhirnya bermuara pada

integritas kepribadian dan muncul dalam wujud produktivitas dan kreativitas.

2 Misi Partai Keadilan Sejahtera

a. Mempelopori reformasi sistem politik pemerintahan dan birokrasi,

peradilan, dan militer untuk berkomitmen terhadap penguatan demokrasi.

Mendorong penyelenggaraan sistem ketatanegaraan yang sesuai dengan

fungsi dan wewenang setiap lembaga agar terjadi proses saling

mengawasi. Menumbuhkan kepemimpinan yang kuat, yang mempunyai

kemampuan membangun solidaritas masyarakat untuk berpartisipasi dalam

seluruh dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, yang memiliki

keunggulan moral, kepribadian, dan intelektualitas. Melanjutkan reformasi

birokrasi dan lembaga peradilan dengan memperbaiki sistem rekrutmen

dan pemberian sanksi-penghargaan, serta penataan jumlah pegawai negeri

dan memfokuskan pada posisi fungsional, untuk membangun birokrasi

yang bersih, kredibel, dan efisien. Penegakan hukum yang diawali dengan

membersihkan aparat penegaknya dari perilaku bermasalah dan koruptif.

Mewujudkan kemandirian dan pemberdayaan industri pertahanan nasional.

Mengembangkan otonomi daerah yang terkendali serta berorientasi pada

semangat keadilan dan proporsionalitas melalui musyawarah dalam

lembaga-lembaga kenegaraan di tingkat pusat, propinsi dan daerah.

Page 68: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Menegaskan kembali sikap bebas dan aktif dalam mengupayakan stabilitas

kawasan dan perdamaian dunia berdasarkan prinsip kesetaraan, saling

menghormati, saling menguntungkan, dan penghormatan terhadap

martabat kemanusiaan. Menggalang solidaritas dunia demi mendukung

bangsa-bangsa yang tertindas dalam merebut kemerdekaannya.

b. Mendorong penciptaan lapangan kerja yang seluas-luasnya serta layak

bagi kemanusiaan untuk menghapuskan kemiskinan dan mendorong

pemerataan pendapatan dan kesejahteraan melalui program pemberdayaan

masyarakat miskin dan sektor informal. Membangun industri nasional

yang tangguh dan berdaya saing tinggi, berbasis SDM berkualitas dan

kemampuan inovasi teknologi yang memadai dalam rangka mencapai

kemndirian bangsa. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang bernilai tambah

tinggi untuk mewujudkan pembangunan lestari dengan melakukan

integrasi antar sektor serta pembangunan berbasis wilayah dan potensi

regional yang berbasis pada masyarakat luas. Membatasi tindakan

spekulasi, monopoli dan kriminal ekonomi yang dilakukan oleh penguasa

modal dan sumber-sumber ekonomi lain untuk menjamin terciptanya

kesettaraan bagi seluruh pelaku usaha demi terwujudnya ekonomi

egaliterian

c. Menuju pendidikan berkeadilan dengan memberikan kesempatan yang

seluas-luasnya bagi seluruh rakyat Indonesia. Membangun system

pendidikan nasional yang terpadu, komprehensif dan bermutu untuk

menumbuhkan SDM yang berdaya-saing tinggi serta guru yang

profesional dan sejahtera. Menuju sehat paripurna untuk semua, dengan

visi sehat badan, mental spiritual, dan sosial sehingga dapat beribadah

Page 69: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

kepada Allah SWT untuk membangun bangsa dan negara; dengan

mengoptimalkan anggaran kesehatan dan seluruh potensi untuk

mendukung pelayanan kesehatan berkualitas. Mengembangkan seni dan

budaya yang bersifat etis dan religius sebagai faktor penentu dalam

membentuk karakter bangsa yang tangguh, berdisiplin kuat, beretos kerja

kokoh, serta berdaya inovasi dan berkreatifitas tinggi. Terciptanya

masyarakat sejahtera melalui pemberdayaan masyarakat yang dapat

mewadani dan membantu proses pembangunan yang kontinyu.77

C. Prinsip Dasar Perjuangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Secara umum prinsip dasar yang diambil oleh Partai Keadilan Sejahtera

terefleksi utuh dalam jati dirinya sebagai Partai Da'wah. Sedangkan da'wah yang

diyakini Partai Keadilan Sejahtera adalah da'wah rabbaniyah yang rahmatan

lil'alamin, yaitu da'wah yang membimbing manusia mengenal Tuhannya dan

da'wah yang ditujukan kepada seluruh ummat manusia yang membawa solusi bagi

permasalahan yang dihadapinya. Ia adalah da'wah yang menuju persaudaraan

yang adil di kalangan ummat manusia, jauh dari bentuk-bentuk rasialisme atau

fanatisme kesukuan, ras, atau etnisitas.

Atas dasar itu maka da'wah menjadi poros utama seluruh gerak partai. Ia

juga sekaligus menjadi karakteristik perilaku para aktivisnya dalam berpolitik.

Maka prinsip-prinsip yang mencerminkan watak da'wah berikut telah menjadi

dasar dan prinsip setiap politik dan langkah operasionalnya.

77

MPP PKS, Platfrom Kebijakan Pembangunan Partai Keadilan Sejahtera, (Jakarta, 2007), h. iii-vi

Page 70: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

1. Al-Syumuliyah (Lengkap dan Integral)

Sesuai dengan karakteristik da'wah Islam yang syamil, maka setiap Partai

akan selalu dirumuskan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, meman

dangnya dari berbagai perspektif, dan mensinkronkan antara satu aspek

dengan aspek lainnya.

2. Al-Ishlah (Reformatif)

Setiap , program, dan langkah yang ditempuh Partai selalu berorientasi pada

perbaikan (ishlah), baik yang berkaitan dengan perbaikan individu,

masyarakat, ataupun yang berkaitan dengan perbaikan pemerintahan dan

negara. dalam rangka meninggikan kalimat Allah, memenangkan syari'at-Nya,

dan menegakkan daulah-Nya.

3. Al-Syar'iyah (Konstitusional)

Syari'ah yang berisi hukum-hukum Allah SWT telah menetapkan hubungan

pokok antara manusia terhadap Allah (hablun min Allah) dan hubungan

terhadap diri sendiri dan orang lain (hablun min al-nas). Menjunjung tinggi

syari'ah, ketundukan, dan komitmen kepadanya dalam seluruh aspek

kehidupan merupakan kewajiban setiap muslim sebagai konsekuensi

keimanannya. Komitmen itu wujud dalam bentuk keteguhan (al-istimsak)

kepada al-haq, bulat hati dan percaya penuh kepada Islam sebagai ajaran yang

lurus dan konprehensif yang harus ditegakkan dalam seluruh aspek kehidupan

dengan tetap menjaga fleksibiltas sebagai ciri dari syari'at Islam serta

mempertimbangkan aspek legalitas formal yang tidak bertentangan dengan

syari'ah. Demi terwujudnya makna kemerdekaan sejati semua peraturan yang

Page 71: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

ada dalam Al-Quran dan As-Sunnah menjadi dasar konstitusi bagi seluruh ,

program dan perilaku politik. Sebab kemandirian refrensi syari'at pada

kekuasaan negara dan penegak hukum memberikan jaminan penting dalam

merealisir amanah dan melawan kedhaliman.

4. Al-Wasathiyah (Moderat)

Masyarakat muslim disebut sebagai masyarakat "tengah" (ummatan wasatha).

Simbol moralitas msyarakat Islam tersebut melahirkan prilaku, sikap, dan

watak moderat (wasathiyah) dalam sikap dan interaksi muslim dengan

berbagai persoalan. Al-wasathiyah yang telah menjadi ciri Islam baik dalam

aspek-aspek nazhariyah (teoritis) dan amaliyah (operasional) atau aspek

tarbiyah (pendidikan) dan tasyriiyah (perundang-undangan) harus merefleksi

pada aspek ideologi ataupun tashawwur (persepsi), ibadah yang bersifat ritual,

akhlak, adab (tatakrama), tasyri' dan dalam semua , program, dan perilaku

politik Partai Keadilan Sejahtera. Dalam tataran praktis sikap kemoderatan ini

dinyatakan pula dalam penolakannya terhadap segala bentuk ekstremitas dan

eksageritas kezhaliman dan kebathilan.

5. Al-Istiqamah (Komit dan Konsisten)

Oleh sebab berpegang teguh kepada ajaran dan aturan Islam merupakan ciri

seorang muslim maka komitmen dan konsistensi kepada gerakan Islam harus

menjadi inspirasi setiap geraknya. Konsekuensinya seluruh , program, dan

langkah-langkah operasional Partai harus istiqamah (taat asas) pada "hukum

transenden" yang ditemukan dalam keseluruhan tata alamiah dan dalam

keseluruhan proses sejarah (ayat-ayat kawniyat-Nya)

Page 72: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

dalam Kitab-kitab-Nya (ayat-ayat qawliyat-Nya) dan dalam sunnah Rasulullah

SAW, dalam konsensus ummat, serta dalam elaborasi tertulis oleh para

mujtahid yang berkompeten mengeluarkan hukum-hukum terhadap masalah

yang benar-benar tidak ditemukan secara tekstual dalam Risalah orisinal (al-

Qur`an dan al-Sunnah). Konsistensi menuntut kontinyuitas (al-istimrar) dalam

gerakan dalam arti adanya kesinambungan antara dan program sebelumnya.

6. Al-Numuw wa al-Tathawwur (Tumbuh dan Berkembang)

Konsistensi yang menjadi watak Partai Keadilan Sejahtera tidak boleh

melahirkan stagnan bagi gerakan dan kehilangan kreatifitasnya yang orisinal.

Maka prinsip al-numuw wa al-tathawwur (pertum-buhan yang bersifat vertikal

dan perkembangan yang bersifat horizontal) harus menjadi prinsip gerakannya

dengan tetap mengacu kepada kaidah yang bersumber dari nilai-nilai Islam.

Oleh karena itu Partai dalam , program dan langkah-langkah operasionalnya

harus tetap konsern kepada pengembangan potensi SDM hingga mampu

melakukan eksalarasi mobilitas vertikal dan perluasan mobilitas horizontal.

7. Al-Tadarruj wa Al-Tawazun (Bertahap, Seimbang dan Proporsional)

Pertumbuhan dan perkembangan gerakan da'wah Partai mesti dilalui secara

bertahap dan proporsional, sesuai dengan sunnatullah yang berlaku di jagat

raya ini. Seluruh sistem Islam berdiri di atas landasan kebertahapan dan

keseimbangan. Kebertahapan dan keseimbangan merupakan tata alamiah yang

tidak akan mengalami perubahan. Manusia secara fithrah tercipta dalam

kebertahapan dan keseimbangan yang nyata. Maka semua tindakan manusia,

lebih-lebih tindakan politik, yang berupaya memisahkan diri dari

Page 73: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

kebertahapan, keserasian dan keseimbangan akan berakibat pada kehancuran

yang karenanya dapat dikategorikaan sebagai kejahatan bagi kemanusiaan dan

lingkungan sejagat. Oleh sebab itu kebertahapan dan keseimbangan (tadarruj

dan tawazun) harus melekat dalam seluruh kiprah Partai, baik dalam kiprah

individu fungsionaris dan pendukung nya ataupun kiprah kolektifnya.

8. Al-Awlawiyat wa Al-Mashlahah (Skala Prioritas dan Prioritas

Kemanfaatan)

Efektivitas sebuah gerakan salah satunya ditentukan oleh kemampuan gerakan

tersebut dalam menentukan prioritas langkah dan nya. Sebab segala sesuatu

mempunyai saat dan gilirannya. Amal perbuatan memiliki keutamaan yang

bertingkat-tingkat pula, dari yang bersifat strategis, politis, sampai ke yang

bersifat taktis. Prinsip al-awlawiyat dalam gerakan pada hakikatnya refleksi

dari budaya berpikir strategis. Oleh sebab itu , program, dan langkah-langkah

operasionalnya didasarkan kepada visi dan misi partai. Prinsip al-awlawiyat

dapat melahirkan efisiensi dan efektifitas gerakan. Di samping itu, Partai

Keadilan Sejahtera yakin bahwa sebaik-baik muslim adalah yang paling

bermanfaat bagi kepentingan manusia. Maka pada hakikatnya mashlahah

ummah menjadi dasar dan prisip dalam , program, dan langkah-langkah

operasionalnya. Untuk itu ia akan tetap konsern terhadap semua persoalan

yang dihadapi ummat. Kepentingan ummat selalu menjadi pertimbangan dan

perioritas. Maka baik dalam ataupun dalam sikap dan operasional harus selalu

memiliki keberpihakan yang jelas terhadap kepentingan ummat. Kepentingan

ummat harus diletakkan di atas kepentingan kelompok dan individu.

Page 74: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

9. Al Hulul (Solusi)

Partai Keadilan Sejahtera sesuai dengan namanya, ia memperjuangkan aspek-

aspek yang yang tidak hanya berhenti pada janji, teori maupun kegiatan yang

tidak dirasakan manfaatnya oleh ummat. Keadilan dan kesejahteraan haruslah

diperjuangkan dengan ihsan dan itqon (profesional), itulah yang

mengharuskan partai dan aktivisnya mengarahkan aktivitas dan program partai

untuk menjadi solusi dan merealisirnya di setiap aktivitas yang mereka

tempuh.

10. Al-Mustaqbaliyah (Orientasi masa depan)

Pada kenyataannya tiga dimensi waktu (masa lalu, masa kini, dan masa

mendatang) merupakan realitas yang saling berhubungan. Disadari, sasaran

da'wah yang akan diwujudkan merupakan sasaran besar, yaitu tegaknya agama

Allah di bumi yang menyebarluaskan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh

ummat manusia, yang bisa jadi yang akan menikmati keberhasilannya adalah

generasi mendatang. Maka seyogyanya setiap yang diambil dan program-

program yang dicanangkan mengaitkan ketiga dimensi waktu tersebut. Masa

lalu sebagai pelajaran, masa kini sebagai realitas, dan masa depan sebagai

harapan. Keadaan yang kita geluti sekarang merupakan refleksi masa lalu kita

dan sekaligus akan menentukan masa depan kita. Maka sangat bijak kalau ,

program, dan langkah-langkah yang ditempuh tidak mengenyamping kan

ketiga dimensi waktu tersebut dan selalu berorientasi pada masa depan, tidak

hanya memikirkan nasib kita sekarang ini.

Page 75: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

11. Al-'Alamiyah (Bagian dari da'wah sedunia)

Pada hakikatnya gerakan da'wah Islamiyah, baik tujuan ataupun sasaran yang

akan dicapai, bersifat ?alamiyah (mendunia) sejalan dengan universalitas

Islam. Hal itu telah menjadi sunnatudda'wah. Ia merupakan aktivitas yang

tidak kenal batas etnisitas, negara, atau daerah tertentu. Kenyataan itu

menegaskan bahwa eksistensi da'wah kita merupakan bagian dari da'wah

?alamiyah. Oleh sebab itu prinsip da'wah kita tidak lepas dari dan gerakan

da'wah sedunia. Adalah suatu kemestian setiap yang diambil, program yang

dicanangkan, dan langkah-langkah yang ditempuh selaras dengan da'wah

yang bersifat ?alami dan tunduk pada sunnatudda'wah tersebut dengan tidak

melikuidasi persoalan khas yang dihadapi di masing-masing wilayah.78

D. Keorganisasian Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Adapun Keorganisasian/Kelembagaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

yakni berupa Dewan Pengurus Pusat yang struktur organisasinya dapat dilihat di

bawah ini :

Struktur Organisasi Dewan Pengurus Pusat79

78

Rencana Strategis Partai Keadilan Sejahtera Tahun 2005-2010, (Jakarta, September 2005),

h. 34-38 79

Ibid, h. 52

Page 76: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang
Page 77: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Presiden partai adalah pengemban amanah Majelis Syura Partai Keadilan

Sejahtera sebagai pelaksana dan penanggung jawab Dewan Pengurus Pusat,

bertanggung jawab kepada Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera, Presiden

partai bertugas menerjemahkan dan melaksanakan Putusan Majelis Syura,

Kebijakan Dasar Partai/dan Amanat Musyawarah Nasional dalam program-

program partai. Dalam melaksanakan tugasnya Presiden partai memiliki fungsi :

memimpin, mengkoordinasikan, monitoring dan mengendalikan Sekretaris

jenderal, Bendahara Umum, bidang badan, dan departemen.

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud diatas Presiden partai

mempunyai kewenangan :

1. Menetapkan kebijakan untuk keterpaduan seluruh kebijakan Sekretaris

jenderal, Bendahara Umum, bidang badan, dan departemen

2. Menetapkan program kerja Partai

3. Menetapkan agenda dan prioritas program Partai

4. Menetapkan panduan Dewan Pimpinan Pusat

5. Mewakili Partai untuk tugas-tugas resmi ke luar

6. Menandatangani perjanjian atau persetujuan dengan pihak lain

7. Bertindak untuk dan atas nama Partai

8. Pendelegasian tugas.80

80

Ibid, h. 51

Page 78: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

BABV

ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

(PKS) PERIODE 2007-2009

A. Kegiatan Dakwah pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Sebagai partai dakwah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus menjadikan

dakwah sebagai panglimanya. Motivasi dan nilai dakwah mengarahkan seluruh

kegiatan partai. Motivasi dan nilai dakwah selalu menyertai kegiatan lainnya.

Seluruh kegiatan memilki muatan dan untuk keberhasilan dakwah.

Muatan dakwah tersebut berupa :

1. Fikrah-fikrah umum untuk membentuk opini-opini umum

2. dasar-dasar keislaman untuk mendukung dakwah dan menyiapkan masyarakat

masuk ke dakwah khashah. Ruhiyah maknawiyah

3. muatan disampaikan dengan memperhatikan kondisi setempat.

Dakwah sebagai kegitan menyeru seluruh manusia kepada Allah memiliki

implikasi bahwa dakwah harus memungkinkan sampai kepada sebanyak-

banyaknya orang. Sehingga dakwah harus ada dan dilakukan diberbagai

kesempatan.

Kegiatan dakwah yang meluas tersebut, berinteraksi serta mengumpulkan

banyak orang dapat menjadi bahan untuk direkrut ke dalam tajnid nukhbawi.

Sehingga dakwah menjadi pintu bagi terekrutnya orang untuk menjadi kader

dakwah.81

Jadi kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau

beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu

81

Data Departemen Dakwah, DPP PKS, (Jakarta, 10 Agustus 2009)

Page 79: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang

berupa personil, teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis

sumberdaya tersebut masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)

dalam bentuk barang, jasa atau bentuk keluaran lainnya.82

Menurut ustadz Qodar Slamet sebagai sekertaris departemen dakwah DPP

PKS bahwa kegiatan dakwah itu mempunyai tiga tahap yakni beruipa :

1. Tabligh, seperti momen-momennya maulid nabi, isra’ mi’raj, dan muharram

2. Ta’lim, seperti menupas kajian-kajian Tafsir Ibnu Katsir, shahih bukhari, dan

Riyadu Shalihin

3. Dialog Peduli Masyarakat (DPM), tapi Dialog Peduli Masyarakat (DPM) ini

agak menjurus kepada kepartaian83

Dan dapat dijelakan lagi pada data-data yang diberikan ustadz Qodar

Slamet bahwa kegiatan dakwah perlu diprogram agar berhasil guna dan dapat

dievaluasi keberhasilannya pada waktu dan periode tertentu. Kegiatan dakwah

tersebut berupa :

1. Dakwah Fardiyah, hubungan baik secara pribadi yang berdampak kepada

ketertarikan kepada Islam

2. Tabligh, usaha mengajak sekelompok orang untuk mengenal nilai-nilai dasar

Islam, seperti khutbah, tabligh akbar, makkah, dan sejenisnya

3. Ta’lim, usha untuk mengajarkan ilmu-ilmu dasar Islam secara rutin : ta’lim fil

masajid, ta’lim rutin partai, ta’lim kaum buruh tani, ta’lim kaum perkantoran,

ta’lim remaja masjid, ta’lim untuk kaum muallaf, yasinan, dan jenis ta’lim

lainnya.

82

Rencana Strategis Partai Keadilan Sejahtera tahun 2005-2010, (Jakarta, September 2005), h.

300 83

Ustadz Qodar Slamet, Wawancara Pribadi, (Jakarta, 10 Agustus 2009)

Page 80: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

4. Dakwah media, usaha untuk membentuk opini umum masyarakat tentang dan

kepada Islam melalu berbagai media, seperti koran, radio, web, televisi,

internet, dan sejenisnya

5. Pertemuan dan aktivitas umum, usaha memasukan nilai-nilai Islam kepada

sekelompok orang yang berada pada bidang-bidang yang tidak langsung

berhubungan dengan dakwah Islam seperti seminar, training, karangtaruna,

klub olahraga, klub pencita alam, klub peminat fotografi, pertemuan keluarga

dan amal khairi lainnya.84

Kegunaan dari kegiatan dakwah tersebut dapat dilihat dari sifat kegiatan

dakwah dan fungsi kegiatan dakwah antara lain :

1. Sifat kegiatan dakwah merupakan :

a. Kegiatan terbuka diperuntukan bagi seluruh kalangan

b. Berorientasi pada pengenalan nilai-nilai dasar Islam

c. Dilakukan di berbagai kesempatan

2. Fungsi kegiatan dakwah merupakan :

a. Pembentukan opini umum Islami

b. Penyebaran fikrah Islam yang benar, menyeluruh dan jelas

c. Pintu rekrutmen ke dakwah khashah

d. Pembentukan lingkungan Islami

e. Pemunculan kader dakwah sebagai rijal al-ummah

f. Wahana mobilitas horizontal kader ke masyarakat.85

84

Data Departemen Dakwah, DPP PKS, (Jakarta, 10 Agustus 2009)

85

Ibid

Page 81: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Adapun pola pelaksanaan kegiatan dakwah dapat dilakukan seperti :

1. Pengelola dan pelaksana melakukan hubungan dengan peserta dakwah secara

fardi maupun jama’i, sehingga mengenal satu sama lain. Peserta dalam

dakwah adalah setiap orang dari berbagai segmen untuk diseru kepada Islam,

peserta tidak dibatasi usia, jenis kelamin, suku, pendidikan, pekerjaan, agama,

dan keadaan lainnya.

2. Pengelola dan pelaksana melakukan pembentukan opini umum Islami dan

tashawur Islam di forum individual dan atau massal

3. pengelola dan pelaksana memantau perubahan peserta dakwah secara fardi

dan atau jama’i, dengan mengacu kepada karakteristik sebagai berikut :

a. Pribadi yang hanif

b. Siap mendengarkan dakwah

c. Memiliki kecenderungan untuk merubah diri dari orang lain

d. Memiliki potensi tertentu yang bermanfaat bagi dakwah

e. Melaksanakan ibadah wajib

f. Simpati terhadap Islam dan keislaman

4. pengelola dan pelaksana memutuskan untuk menindaklanjuti hasil

pemantauan dengan mengkondisikan peserta dakwah .

Oleh sebab itu pengelola dakwah merupakan struktur dakwah di setiap

level struktur (elemen pembinaan kader) penyelenggaraan dakwah dengan

membentuk atau menunjuk lembaga dakwah tersebut. Lembaga dakwah tersebut

yang bisa dilakukan adalah :

1. Lembaga Dakwah

2. Lembaga Kemasjidan

3. Organisasi Kemasyarakatan

Page 82: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

4. Organisasi Kepemudaan

5. Organisasi Profesi

6. Paguyuban Kedaerahan/Kesukuan

7. Perkumpulan Minat dan Bakat

Adapun pelaksanaannya yakni berupa :

1. Pe laksana dakwah adalah : kader, muballigh dan mu’allim

2. Untuk meningkatkan kemampuan dan efektivitas pelaksanaan dakwah

diperlukan i’dad dan taf’il bagi pelaksana

3. Kemampuan dasar muballigh/mu’allim : membaca ayat dan hadits dengan

benar, mampu berkomunikasi86

Berpijak dari kesadaran terhadap kenyataan-kenyataan tersebut, maka

proses pelaksanaan manajemen dakwah ke depan perlu diterapkan secara

proposional yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Perencanaan, pengorganisasian, dan pembiayaan kegiatan dakwah

2. pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian kegiatan dakwah

3. umpan balik terhadap hasil penilaian perencanaan dakwah 87

Untuk menentukan keberhasilan kegiatan dakwah hingga dapat disebut

efektif, fungsional, dan profesional diperlukan adanya standar dan kriteria sebagai

alat ukur dari keberhasilan tersebut baik kuantitatif maupun kualitatif. Berangkat

dari prinsip bahwa kegiatan dakwah adalah melaksanakan perintah Allah dalam

rangka menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, maka stndar dan kriteria yang

harus dipakai adalah yang bersumber dari al-Qur’an dan As-sunnah.

86

Ibid 87

Manajemen Dakwah, Drs. RB. Khatib Pahlawan Kayo, (Jakarta, Amzah, 2007), Edisi -1, Cet -1 h. 71

Page 83: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

1. Standar dan kriteria kuantitatif

Secara kuantitatif keberhasilan suatu kegiatan daklwah dapat diukur dengan

Standar dan kriteria sebagai berikut :

a. Kegiatan dakwah yang bertujuan untuk menggerakkan amar ma’ruf nahi

mungkar harus dilaksanakan bersama-sama secara terkoordinasi dalam

kesatuan organisasi yang kokoh, kuat, dan rapi.

b. Shalat sebagai pemegang fungsi terkuat yang membentengi diri agar

terhindar dari tindakan keji dan mungkar, akan lebih afdhal bila

dilaksanakan secara berjama’ah.

c. Jihad sebagai salah satu model dari kegiatan dakwah tidak hanya terfokus

pada pertempuran saja, melainkan banyak sekali kegiatan lain yang

digolongkan sama nilainya dengan jihad, seperti membela kebenaran dan

keadilan di hadapan raja yang dzalim, memelihara dan memuliakan kedua

ibu bapak lebih-lebih di masa tuanya, membela kepentingan fakir miskin

dan anak yatim.

Jadi dapat disimpulkan poin di atas bahwa ; pertama, kegiatan dakwah

telah didukung oleh banyak komponen organisasi dakwah, kedua, lapangan

lokasi gerak dakwah tidak hanya di masjid, melainkan meluas ke wilayah-

wilayah pemukiman penduduk, perkantoran dan komunitas masyarakat

lainnya, ketiga, sektor kegiatan dakwah tidak hanya terpaku pada dakwah lisan

atau tulisan saja, tapi telah berkembang secara luas ke sektor-sektor lain dalam

bentuk dakwah bil-hal dan dakwah bil-hikmah, seperti bidang pendidikan,

kesehatan, kesejahteraan sosial ekonomi, budaya dan politik yang bertujuan

untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan dalam arti luas.

Page 84: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

2. Standar dan kriteria kualitatif

Secara kualitatif keberhasilan suatu kegiatan daklwah dapat diukur dengan

Standar dan kriteria sebagai berikut :

a. Pelaksanaan kegiatan dakwah bertolak dari prinsip rasionalitas yang

realistik, untuk ini sangat diperlukan adanya musyawarah secara timbal

balik antara pelaku dakwah dengan objek dakwah

b. Penyampaian informasi haruslah didasarkan atas kemampuan dan tingkat

kecerdasan akal objek dakwah

c. Pelaksanaan kegiatan dakwah harus merujuk kepada contoh sifat dan

keteladanan Rasulullah SAW, baik sebagai seorang pemimpin, pembina

kader maupun sebagai pengarah khittah perjuangan masa depan

d. Dalam melaksanakan gerak dakwah harus terlihat kepastian hukum, yang

halal adalah halal yang haram adalah haram meskipun pahit dan sulit

e. Kejujuran dan keadilan harus ditegakkan dan tidak boleh berubah karena

kebebcian terhadap suatu kaum atau golongan

f. Tingkat tertinggi dan kualitas dakwah membasmi kemungkaran harus

diutamakan, yakni dengan kekuasaan atau power, berikutnya baru dengan

lisan dan hati

g. Kepribadian Rasulullah sebagai insan pemaaf dan lemah lembut dalam

berdakwah perlu mendapat perhatian untuk dicontoh

h. Amanah sebagai landasan moral dalam berdakwah harus ditempatkan pada

posisi tanggung jawab yang inheren

i. Kebiasaan meninggalkan perbuatan dosa dan ikhlas dalam berdakwah

telah menjadi kepribadian umat

Page 85: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Jadi dapat disimpulkan poin di atas bahwa ; pertama, pelaku dakwah

dalam bentuk lembaga atau organisasi sebagai subjek dakwah jumlahnya

semakin banyak yang profesional dan memiliki tenaga-tenaga potensial yang

berpendidikan, terampil dan punya wawasan pengalaman yang luas, kedua,

semakin banyak lapisan masyarakat yang tersentuh dan merasakan nikmat

keislaman dan keimanan melalui gerakan dakwah baik lisan, tulisan, maupun

dakwah bil-hal dan bil- hikmah, terutama dari kalangan dhu’afa’ dan keluarga

miskin, ketiga, penyampaian pesan dakwah telah dikemas secara sistematis,

ilmiah dan bermutu tinggi, sehingga menarik dan menjadi suatu kebutuhan

bagi masyarakat. Keempat, perilaku kehidupan umat semakin banyak yang

berubah ke arah positif, seperti akidah yang bersih dari syirik, khurafat dan

takhayul, ibadah semakin terhindar dari bid’ah, akhlak semakin memilih yang

terpuji dalam pergaulan yang semakin harmonis dan jauh dari tindakan

kekerasan, sadis dan diluar perikemanusiaan. Kelima, pelaksanaan kegiatan

dakwah telah dipersiapkan sedemikian rupa mulai dari proposalnya hingga

realisasinya dilapangan mencerminkan nuansa etika, estetika, dan ukhuwah

yang dikemas berdasarkan ilmu dan keterampilan yang telah teruji

keberhasilannya. Keenam, umat semakin peduli dengan kegiatan dakwah dan

semakin alergi melihat perbuatan-perbuatan dosa maksiat dan mungkar.88

Oleh karena itu jika dikaitkan dengan profesionalisme sebagai suatu

keahlian dan disiplin moral dalam berdakwah maka faktor-faktor

pendukungnya yang strategis adalah karena :

1. Memiliki jiwa tauhid yang kokoh dan kuat dengan senantiasa

membesarkan asma Allah dalam setiap ruang dan waktu

88

Ibid, h. 87-91

Page 86: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

2. Kemampuan mensucikan pakaian lahir dan batin, artinya mempunyai

akhlak dan moral yang kuat dan terpuji.

3. Kesanggupan menjauhi praktik perbuatan maksiat, artinya sikap mental

yang tak mudah terpengaruh rayuan iblis dan hawa napsu.

4. Kemampuan menghindarkan diri dari prilaku tamak dan rakus, artinya

berkepribadian yang mulia dan terhormat dengan sifat qana’ahnya.

5. Selalu mempunyai kesabaran dalam menghadapi perjuangan jihad fi

sabililillah,meskipun dalam suasana yang pahit dan getir.89

B. Aplikasi Manajemen Dakwah yang dilakukan Partai Keadilan sejahtera

(PKS)

Menurut ustadz Qodar Slamet sebagai Sekertaris Departemen Dakwah

DPP PKS bahwa aplikasi manajemen dakwah itu dirancang dalam setiap lima

tahun sekali dan dapat dilihat di buku Rencana Strategis Partai Keadilan Sejahtera

tahun 2005-2010,90

Renstra sebagai penjabaran kebijakan dasar, adalah rencana program yang

berskala nasional. Menjadi peta jalan yang akan ditempuh partai, merupakan

konsensus dan komitmen bersama mengenai pencapaian visi dan misi partai.

Fungsi renstra adalah untuk menyatukan pandangan dan derap langkah seluruh

lapisan kader dalam melaksanakan prioritas program selama lima tahun ke depan.

renstra merupakan rencana program bagi seluruh komponen kader.91

Adapun aplikasi yang digunakan menurut Ustadz Qodar Slamet dapat

dijelaskan sebagai berikut :

89

Ibid, h. 93-94 90

Ustadz Qodar Slamet, Wawancara Pribadi, (Jakarta, 10 Agustus 2009) 91

Rencana Strategis Partai Keadilan Sejahtera tahun 2005-2010, Loc.Cit, h. 103

Page 87: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Pembinaan Kader

1. Terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang

a. Kebijakan

a.1 Pembentukan dan pengokohan lembaga dan jaringan dakwah.

- Terbentuknya lembaga-lembaga dakwah seperti, majlis ta’lim,

dewan pemakmuran masjid, dan terselenggaranya pelatihan

manajemen lembaga dakwah serta bekerjasama dengan ormas dalam

bidang dakwah minimal pada setiap DPD.

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas

pengelolaan lembaga dakwah dengan menambah pengalaman

pengelolaan melalui pelatihan, studi banding, dan atau sejenisnya.

Termasuk ke dalamnya, memperluas jangkauan dakwah perlu

membuat jaringan dakwah dengan lembaga eksternal.

Sasaran dari program ini adalah terbentuknya lembaga dakwah,

forum majelis ta’lim, dewan kemakmuran masjid, dan

terselenggaranya pelatihan manajemen lembaga dakwah serta

bekerja sama dengan ormas dalam bidang dakwah minimal pada

setiap DPD.

Berbagai kegiatan yang termasuk program ini antara lain :

pembentukan lembaga-lembaga dakwah seperti majelis ta’lim,

dewan kemakmuran masjid di tingkat wilayah; dan pelatihan

manajemen pengelolaan di lembaga-lembaga dakwah tersebut.92

a.2 . Pembentukan pusat kajian Islam dan cabang-cabangnya.

- Terbentuknya 1 pusat kajian Islam yang memiliki cabang di tiap

92

Ibid, h. 112

Page 88: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Provinsi.

Program ini dirancang untuk membentuk pusat kajian Islam dan

cabang-cabangnya.

Dakwah terus berkembang di tengah problem social masyarakat

yang kian kompleks. Pada saat yang sama muncul pula pemikiran

dan pehaman yang bervariasi di masyarakat. Untuk mengatasi

permasalahan ini, serta untuk melakukan ta’shil syari, dibutuhkan

pusat kajian Islam yang komprehensif.

Sasaran yang diharapkan adalah terbentuknya pusat kajian Islam

percontohan (pilot project) dan memiliki cabang minimal 1 buah di

setiap DPW.

Program ini dapat bergulir melalui kegiatan sebagai berikut :

pembuatan standar kajian Islam; melakukan pertemuan berkala

antar pakar Islam di lingkungan internal dan eksternal; perbuatan

tulisan (majalah, buku, jurnal) atau mempublikasikan melalui

masa media.93

b. Pelayanan

a.1 Pengadaan modul siaran radio, televisi dan rumah produksi untuk

tatsqif kader dan dakwah.

- Tersusunnya modul siaran radio, televisi dan rumah produksi

untuk tatsqif kader dan dakwah.

Program ini meliputi pembuatan silabus ceramah melalui mass

media elektronika yang disesuaikan dengan muatan mahaj

tarbawi. Akan dilakukan penawaran program tasqif yang dikemas

93

Ibid, h. 115-116

Page 89: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

dengan bahasa publik pada berbagai mass media elektronik,

dengan menggunakan muwajih dan muatan manhaj tarbawi.

Program ini dikelola oleh elemen tarbiyah dan elemen dakwah,

serta wajib di ikuti oleh seluruh kader sebagai pengganti tasqif.

Selama ini sudah banyak muwajih yang telah tampil di program

radio dan televisi, namum belum terkoordinasi dengan program

tatsqif. Ketika kesibukan muwajih sangat tinggi untuk melayani

eksternal, sementara pemberian taujih tidak sinergi dengan

program tasqif internal. Kondisi ini jika berlangsung terus, maka

program tasqif internal tidak berjalan dengan baik, serta nilai-

nilai manhaj tidak tersebar luas di lingkungan masyarakat.

Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedianya modul standar

untuk siaran radio, televisi dan rumah produksi yang sesuai

dengan manhaj tarbiyah.

Berbagai kegiatan yang termasuk program ini adalah :

penyusunan modul-modul siaran dakwah; sosialisasi dan

distribusi modul siaran; pelatihan dan tasqif untuk para calon

muwajih; penawaran sejumlah proposal penawaran ceramah

agama Islam pada berbagai mass media elekttronika.94

2. Terbentuknya struktur DPC sekurang-kurangnya 95% dan DPRa sekurang-

kurangnya 75%.

a. Pembinaan

a.1 Pengokohan elemen struktur dakwah.

94

Ibid, h. 117

Page 90: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

- Terwujudnya soliditas struktur dakwah di semua jenjang struktur

dakwah

Program ini dirancang untuk membentuk dan mengefektifkan

struktur dakwah sampai tingkat DPC dengan melakukan

pembinaan dan pengawasan terhadap struktur tersebut.

Efektifitas program dakwah sangat tergantung kepada pelaku

(personil) yang jelas dengan kemampuan yang cukup memadai

untuk melaksanakan program dan memutabaahnya. Pelaku

(personil) yang dimaksud harus berada pada level struktur yang

melaksanakan program dakwah.

Sasaran dari program ini adalah terbentuknya struktur dakwah

yang efektif pada setiap DPC.

Beberapa kegiatannya antara lain rakor dengan struktur dakwah;

pelatihan struktur dakwah; jaulah dakwah untuk melakukan

sosialisasi dan supervisi.95

3. Terbitnya 1 media partai berskala nasional dan 1 radio di setiap DPW.

a. Kebijakan

a.1 Optimalisasi program dakwah media

- Terkelolanya program dakwah media secara rutin pada minimal 1

media berskala nasional sampai wilayah

Program ini meliputi upaya mengoptimalkan kegiatan dakwah

melalui media masa yang sudah ada dan atau mengisi yang baru,

baik media cetak maupun broatchast.

95

Ibid, h. 136-137

Page 91: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Pengaruh media masa baik yang tercetak maupun broatchast

sangat kuat pengaruhnya terhadap pembaca, pendengar, dan atau

penontonnya dengan cakupan masa yang hamper tak terbatas.

Sementara ini, media masa sebagian besar acaranya diisi oleh

program/rubric yang tidak bertanggung jawab terhadap masa

depan Islam dan umatnya.

Sasaran dari program ini adalah terkelolanya program dakwah

media secara rutin pada minimal 1 media berskala nasional

sampai wilayah. Berbagai kegiatannya bisa masuk program ini

antara lain : mengisi program/rubrik dakwah : kerjasama dengan

media masa; pelatihan dakwah di media masa.96

4. Munculnya Partai Keadilan Sejahtera sebagai opinion leader yang terindikasi

melalui beberapa ide besar yang menjadi pembicaraan publik berskala luas.

a. Pelayanan

a.1 Pemunculan SDM unggulan dakwah berskala nasional dan daerah.

- Lahirnya mubaligh/ot internal tingkat kecamatan sampai tingkat

nasional dengan menyelenggarakan perekrutan dan pelatihan.

Program ini dirancang untuk mempromosikan kader untuk

menjadi khotib jamakhiri (Penceramah Publik) dan faqih sya’bi

(kaum ahli fiqh) pada skala nasional, wilayah, dan daerah, agar

menjadi rujukan dan teladan umat, dengan kekhasan sendiri-

sendiri yang memanfaat sarana-sarana yang di sengaja dan di

rancang untuk keperluan tersebut.

96

Ibid, h. 153

Page 92: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Peran khotib jamakhiri dan faqih sya’bi sangat dibutuhkan dalam

mempengaruhi dan membentuk opini umum, bahkan pada hal-hal

tertentu sering menjadi rujukan dan menjadi teladan. Bila yang

menjadi khotib jamakhiri dan faqih sya’bi itu kader, maka proses

penyadaran dan penyiapan kondisi masyrakat dalam menerima

dan menudukung nilai-nilai dakwah akan cepat terwujud. Untuk

itu perlu promosi secara sistematis agar lahir para khotib

jamakhiri dan faqih sya’bi dengan memiliki kekhasan sendiri-

sendiri.

Sasaran dari program ini adalah lahirnya da’i internal tingkat

kecamatan sampai tingkat nasional dengan menyelenggarakan

perekrutan dan pelatihan.

Berbagai kegiatan masuk program ini antara lain : membentuk

tim promosi muballigh; melakukan rekruiting muballigh melalui

musabaqah, daurah, multaqah, dll.; membangun, menghidupkan,

dan menjalin kerjasama dengan ma’had i’dadu du’at;

menyiapkan forum/even tabligh akbar; melakukan

bi’tsatuddu’ah; menyusun panduan pelatihan daurah muballigh;

menghubungkan dengan program yang relevan dengan program

institusi lain (MUI, PEMDA).97

Pembinaan Pemuda

1. Terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang.

a. Kebijakan

97

Ibid, h. 247

Page 93: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

a.1 Penyusunan Manhaj Dakwah Pemuda

- Tersedianya manhaj dakwah pemuda, tersedianya modul yang

aplikatif dan ter up date setiap setahun, menjadi referensi dalam

program pelatihan pemerintah dan seperti karang taruna.

Program penyusunan manhaj dakwah pemuda ini terdiri dari dua

program besar yaitu yang terkait dengan penyusunan modul

pelatihan untuk peningkatan skill dan kualitas pemuda, dan yang

terkait dengan penyusunan manhaj dakwah pemuda yang menjadi

panduan bagi departemen dalam mengelola dakwah segmen

pemuda.

Program ini di latar belakangi oleh belum tersedianya modul-

modul pelatihan yang aplikatif untuk peningkatan potensi

pemuda dan juga belum tersedianya manhaj pemuda yang

komprehensif untuk dijadikan panduan dalam mengelola dakwah

segmen pemuda.

Sasaran dari program ini adalah untuk menyediakan manhaj

dakwah pemuda, modul-modul pelatihan yang aplikatif dan

terupdate setiap tahun serta menjadi referensi dalam program

pelatihan pemerintah.

Beberapa alternatif kegiatan dari program ini diantaranya adalah

penerbitan modul-modul pelatihan yang aplikatif dan penerbitan

manhaj/panduan dakwah pemuda.98

b. Pembinaan

a.1 Implementasi Manhaj Dakwah Pemuda

98

Ibid, h. 109

Page 94: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

- Tersosialisasi dan terimplementasi manhaj dakwah pemuda,

terselenggaranya pelatihan sesuai dengan training need analisis

dan kebutuhan dunia kerja, tersedianya pilot project dakwah

pemuda di setiap DPD terutama di daerah kemenangan PKS pada

pilkada, terevaluasinya program kerja setiap 3 bulan.

Program implementasi manhaj dakwah pemuda ini terdiri dari

tiga program besar yaitu yang terkait dengan sosialisasi manhaj

dakwah pemuda dalam bentuk lokakarya, dan yang terkait

dengan program pelatihan peningkatan skill dan kualitas pemuda

serta yang terkait dengan monitoring, evaluasi dan supervisi dari

pelaksanaan manhaj dakwah pemuda di wilayah.

Program ini di latar belakangi tentunya oleh upaya memudahkan

dan mensuport wilayah untuk mengelolah dakwah segmen

pemuda dengan lebih sistematis dan lebih baik sehingga ahdaf

(mengajak) dakwah dapat terealisasi.

Sasaran yang dicapai dari program ini adalah tersosialisasi dan

terimplementasinya manhaj dakwah pemuda, meningkatnya soft-

skill dan hard-skill pemuda dan terevaluasinya program kerja

deputi keploporan pe,muda wilayah tiap tiga bulan.

Beberapa alternatif kegiatan dari program ini diantaranya adalah

lokakarya nasional dakwah pemuda, training for trainer nasional

dan jaulah DKP ke wilayah. 99

c. Pelayanan

a.1 Pemberdayaan dan optimalisasi peran kader dakwah dalam merekrut

99

Ibid, h. 110

Page 95: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

dan mengelola segmen pemuda.

- Teraksesnya karang taruna di 75% desa dan kelurahan, kader

dakwah menjadi pengurus harian karang taruna di 50% pengurus

tingkat propinsi, terdapat rata-rata 1 di setiap kelurahan,

terdatanya pertumbuhan kepertumbuhan kader secara berkala dan

teridentifikasinya berbagai permasalahan dakwah pemuda,

terlaksananya rekruitmen kader baru pemuda sebesar 250.000 per

Agustus 2005-31 Mei 2009.

Ini program yang memfasilitasi kader dakwah untuk melakukan

mobilitas horizontal ke organisasi kepemudaan yang strategis

sehingga melahirkan kader-kader yang berpengaruh di tengah

masyarakat dan memperluas penguasaan dakwah pada segmen

pemuda.

Program ini di latar belakangi oleh keinginan untuk

mengembangkan dan memperluas basis massa di segmen pemuda

melalui kinerja para kader dakwah serta upaya untuk menyiapkan

calon-calon qiyadah yang teruji dan mampu berinteraksi dengan

masyarakat untuk mewujudkan perubahan dan kebangkitan

Islam. Beberapa alternatif kegiatan dari program ini diantaranya

adalah pendataan pertumbuhan kader pemuda, rekrutmen kader

dakwah melalui organisasi pemuda internal dan eksternal dan

pembekalan strategi penguasaan dakwah segmen pemuda.100

Pembinaan Wilayah

1. Terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang

100

Ibid, h. 111

Page 96: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

a. Pembinaan

a.1 Bi’tsah Murabbi dan tautinud duat ke berbagai daerah

- Tersebarnya para murabbi dan da’i secara merata keseluruhan

Indonesia

Program ini dirancang dalam rangka meningkatkan intensitas,

perluasan dan penyebaran dakwah diseluruh Indonesia.

Dengan kemenangan PKS di pemilu 2009 ini, semakin besar

perkembangan dakwah dari sisi perkembangan struktur, jumlah

kader dan penyebarannya di seluruh Indonesia. Namun,

perkembangan ini tidak merata di semua tempat di seluruh

Indonesia. Karena tidak meratanya kader dakwah yang

berkualifikasi murabbi dan penceramah (tabliger) tersebar di

seluruh wilayah Indonesia, ada sebagian wilayah melimpah

murabbi dan da’inya, namun ada daerah yang sangat minim

murabbi dan da’inya. Sementara, ketertarikan masyarakat

terhadap dakwah yang dikembangkan oleh PKS di seluruh

Indonesia begitu besar, maka program Bi’tsah Murabbi dan

tautinud duat ke berbagai daerah di gulirkan.

Sasaran yang ingin di capai dari program ini adalah agar

terdistribusi secara merata murabbi dan da’i diseluruh Indonesia.

Alternatif program adalah tau’iyah pentingnya penyebaran

murabbi dan da’i untuk di kirim ke berbagai wilayah di

Indonesia, pembekalan murabbi dan da’i, distribusi murabbi dan

da’i sesuai permintaan wilayah.101

101

Ibid, h. 107

Page 97: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

BAB V

PENUTUP

C. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab terdahulu, dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk Kegiatan Dakwah yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

antara lain:

a. Dakwah Fardiyah, yaitu menjalin hubungan baik secara pribadi yang

berdampak kepada ketertarikan kepada Islam

b. Tabligh, usaha mengajak sekelompok orang untuk mengenal nilai-nilai

dasar Islam, seperti khutbah, tabligh akbar, dan ceramah-ceramah pada

momen-momen seperti maulid Nabi saw.

c. Ta’lim, yaitu usaha untuk mengajarkan ilmu-ilmu dasar Islam secara rutin,

seperti ta’lim fil masajid, ta’lim rutin partai, ta’lim kaum buruh tani, ta’lim

kaum perkantoran, ta’lim remaja masjid, ta’lim untuk kaum muallaf,

yasinan, dan jenis ta’lim lainnya.

d. Dakwah media, usaha untuk membentuk opini umum masyarakat tentang

dan kepada Islam melalu berbagai media, seperti koran, radio, web,

televisi, internet, dan sejenisnya

e. Pertemuan dan aktivitas umum, usaha memasukan nilai-nilai Islam kepada

sekelompok orang yang berada pada bidang-bidang yang tidak langsung

berhubungan dengan dakwah Islam seperti seminar, training, karangtaruna,

klub olahraga, klub pencita alam, klub peminat fotografi, pertemuan

keluarga dan amal khairi lainnya.

Page 98: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

2. Bentuk Aplikasi/pelaksanaan manajemen dakwah yakni berupa :

Manajemen dakwah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dirancang dalam

setiap lima tahun sekali dan dapat dilihat di buku Rencana Strategis Partai

Keadilan Sejahtera tahun 2005-2010.

Renstra sebagai penjabaran kebijakan dasar, adalah rencana program

yang berskala nasional, menjadi peta jalan yang akan ditempuh partai,

merupakan konsensus dan komitmen bersama mengenai pencapaian visi dan

misi partai, dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Pembinaan Kader

Sasarannya adalah terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang

dengan dua cara :

1. Kebijakan

a. Pembentukan dan pengokohan lembaga dan jaringan dakwah

Terbentuknya lembaga dakwah, forum majlis ta’lim, dewan

pemakmuran masjid, dan terselenggaranya pelatihan manajemen

lembaga dakwah serta bekerjasama dengan ormas dalam bidang

dakwah minimal pada setiap DPD.

b. Pembentukan pusat kajian Islam dan cabang-cabangnya.

Terbentuknya 1 pusat kajian Islam yang memiliki cabang di tiap

provinsi

2. Pelayanan

a. Pengadaan modul siaran radio, televisi dan rumah produksi untuk

tatsqif kader dan dakwah, yaitu :

Tersusunnya modul siaran radio, televisi dan rumah produksi untuk

tatsqif kader dan dakwah.

Page 99: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

b. Pembinaan Pemuda

Sasarannya adalah terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang,

dengan cara sebagai berikut :

1. Penyusunan Manhaj Dakwah Pemuda

Tersedianya manhaj dakwah pemuda, tersedianya modul yang

aplikatif dan ter up date setiap setahun, menjadi referensi dalam

program pelatihan pemerintah dan seperti karang taruna.

2. Tersosialisasi dan terimplementasi manhaj dakwah pemuda,

terselenggaranya pelatihan sesuai dengan training need analisis dan

kebutuhan dunia kerja, tersedianya pilot project dakwah pemuda di

setiap DPD terutama di daerah kemenangan PKS pada pilkada,

terevaluasinya program kerja setiap 3 bulan.

3. Pemberdayaan dan optimalisasi peran kader dakwah dalam merekrut

dan mengelola segmen pemuda.

c. Pembinaan Wilayah

Sasarannya adalah terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang,

yaitu melakukan program :

Bi’tsah Murabbi dan tautinud duat keberbagai daerah, agar tersebarnya

para murabbi dan da’i secara merata ke seluruhan Indonesia.

Page 100: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

D. Saran-Saran

Pada akhir penelitian skripsi ini, penulis memberikan beberapa saran :

1. Saran untuk Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS)

a. Sebagai Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) di

manajemen dakwah yang memiliki visi, misi, dan tujuan Islam, dan

mempunyai program agenda dakwah hendaklah memperluas manajemen

dakwah melalui syiar baik itu dikota-kota ataupun di wilayah pelosok.

b. Perlu di pikirkan dan di tingkatkan terhadap sumber daya organisasi, yang

berada di Jakarta dan wilayah pelosok, baik dalam hal penambahan

kegiatan dakwah sarana komunikasi yang semakin akrab, dengan

masyarakat terutama penambahan kajian pada manajemen dakwah yang

bersifat motivasi dalam hidup dan kegiatan dakwah yang lebih terperinci

dan dapat benar-benar di serap oleh kalangan masyarakat.

c. Sebagai pusat penyebaran dakwah di seluruh tanah air Indonesia dan

bahkan dakwah dalam lingkup internasional harus lebih meningkatkan

peran dakwah secara terang-terangan dan lebih di kenal lagi oleh

masyarakat umum, yaitu dengan meningkatkan sumberdaya manusia, baik

itu dalam segi pendidikan dan pengajaran.

2. Saran untuk Fakultas dan Jurusan Manajemen Dakwah

a. sebagai lembaga transparansi keilmuan, terhadap objek dakwah berupa

masyarakat dan mahasiswa Fakultas ikut dalam partisipasi memberikan

kemudahan-kemudahan fasilitas pada mahasiswa

b. Lebih berdedikasi dan mengedapkan prinsip kebijakan filosofi pendidikan

dan dakwah

Page 101: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

c. Harus banyak menjalin kerja sama dengan instansi/lembaga perusahaan,

agar mahasiswa lulusannya dapat bekerja dengan pasti dan sesuai skill

masing-masing.

3. Saran untuk pemerintah

Dalam hal ini pemerintah harus memperhatikan keberadaan lembaga sosial

keagamaan sebagai pemersatu umat Islam untuk kerukunan umat beragama,

dan pemerintah harus mampu mengamankan berbagai konflik yang ada di

masyarakat kota dan pedesaan dengan tidak menyebarluaskan oknum. Serta

pemerintah harus memberikan kontribusi dan perlindungan kepada lembaga

dakwah dan media dakwah.

Page 102: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

DAFTAR PUSTAKA

Abd Aziz, Jum’ah Amin, Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam Solo : Era

Intermedia 2000

_______., Fiqih Dakwah : Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, Solo,

Citra Press, 1997

Abd Somad, Muhammad Idris, DR, MA, Diktat FDK, Ilmu Dakwah Jakarta : 2005

Al-Qahthani, Wahif bin Sa’id bin Ali, Dakwah Islam Dakwah Bijak Jakarta : Gema

Insani Press, 1994

Alyudin, Suhud, Lokomotif Reformasi Bernama Partai Keadilan, Saksi, V, 14 April,

2003

Al-Qardhowi, Yusuf, Pedoman Bernegara Dalam Perspektif Islam, Jakarta : Buku

Islam Utama, 1999

Bagus, Lorens, Kamus Filsafat, Jakarta, Gramedia Pustaka, 2000

Budiharjo, Mariam, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta : Gramedia, 1982

Burhanudin, Nanang, Menegakkan Syari’at Islam Menurut PK, Jakarta : Pustaka Al-

Jannah, 2004

Danamik, Ali Said, Fenomena Partai Keadilan, Transpormasi 20 Tahun Gerakan

Tarbiyah di Indonesia, Jakarta : Teraju, 2002

Dzajuli, Ahmad, Fiqh Siyasah Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-

rambu Syari’ah, Jakarta : Prenada Media, 2003

DPP PKS, Sekilas Partai Keadilan, Jakarta, 1998

Data Departemen Dakwah, DPP PKS, Jakarta, 10 Agustus 2009

DPP Partai Keadilan Sejahtera, Rencana Strategis Partai Keadilan Sejahtera Tahun

2005-2010, Jakarta, 2005

Page 103: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Edward, Djony, Efek Bola Salju, Partai Keadilan Sejatera Bandung : PT. Syaamil

Cipta Media, 2006

Furqon, Aay Muhammad, Partai Keadilan Sejahtera Idiologi dan Praksis Politik

Kuam Muda Muslim Indonesia Kontemporer, Jakarta : Teraju, 2004

Fachruddin, Fuad Mohd, Pemikiran Politik Islam, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya,

1988

Farid, Imam Sayuti, Tafsir Dakwah Surabaya, Fak. Dakwah IAIN Sunan Ampel, 1989

Horby, As, Oxford Advenced Learner’s Dictionary of Current English Oxford :

Oxford University Press, 1987

Hamid, Tijani Abd Qadir, Pemikiran Politik dalam Al-Qur’an, Jakarta : Gema Insani

Press, 2001

Handoko, T, Hani, Manajemen, Yogyakarta : BPFE, 1990

Kayo, Khatib Pahlawan, Manajemen Dakwah, Jakarta, Amzah, 2007

Munzier, H. Suparta, Drs. MA, Metode Dakwah, Jakarta : Prenada Media, 2003

Manulang, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1981

Muhtarom, Zaini, Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta, Al-Amin Press, 1996

Noer, Daliar, Pengantar Kepemikiran Politik, Jakarta, Rajawali Press, 1983

Omar, Toha Jahja, Ilmu Dakwah, Jakarta : Widjaya Djakarta, 1967

Poerwadarmita, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,

1983

Ridho, Abu, Politik Dakwah Partai Keadilan, Jakarta : DPP PK, 2002

Rais, M. Amien, Prof, DR, Cakrawala Islam, Antara Cinta dan Fakta, Bandung :

Mizan, 1991

Razak, Nasaruddin, Metodologi Dakwah, Semarang, Toha Putra, 1976

Shaleh, Abd Rasyad, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta : Bulan Bintang, 1993

Page 104: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Syukri, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah, Surabaya, Al-Ikhlas, 1983

Suseno, Franz Magnis, Etika Politik, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003

Stoner, James AF. terjemahan : Wilhelmus W. Bakowaan dan Benyamin Molan,

Manajemen, Jakarta, Intermedia, 1994

Shihab, M. Quraish, Prof, DR, MA, Tafsir Al-Misbah, Lentera Hati : Tangerang 2005

Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1991

Varma, SP. Teori Politik Modern, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003

Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta : Yayasan Penterjemah al-Qur’an,

1997

Referensi Internet

website : ppa.brawijaya.ac.id, e-mail : [email protected]

website:http://www.PK-Sejahtera.org

www republika.com (Jumat, 19 Desember 2008)

www harian kompas.com (Rabu, 06 Mei 2009)

www.alislam.or.id

Page 105: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang
Page 106: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang
Page 107: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang
Page 108: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang
Page 109: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Format wawancara dengan Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Partai

Keadilan Sejahtera (DPP PKS) :

Wakil Sekjen DPP PKS : Bpk. Dr. Mardani

T : Bagaimana Sejarah Berdirinya DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS)?

J : “Berdirinya PKS berasal dari Partai Keadilan (PK) yang didirikan pada tahun

1998 setelah 1999 terkena electoral tresholde (ketentuan batas minimum

perolehan suara), kemudian menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dan

pada 2009 kita tidak akan tersangkut masalah electoral tresholde jadi kita

tidak akan ganti nama lagi. Untuk lebih jelas bisa dilihat di web site :

wwwPK-Sejahtera.org

T : Bagaimana Prinsip Kebijakan Dasar Partai Keadilan Sejahtera (PKS)?

J : Secara umum prinsip dasar yang diambil oleh Partai Keadilan Sejahtera

terefleksi utuh dalam jati dirinya sebagai Partai Da'wah. Sedangkan da'wah

yang diyakini Partai Keadilan Sejahtera adalah da'wah rabbaniyah yang

rahmatan lil'alamin, yaitu da'wah yang membimbing manusia mengenal

Tuhannya dan da'wah yang ditujukan kepada seluruh ummat manusia yang

membawa solusi bagi permasalahan yang dihadapinya. Ia adalah da'wah

yang menuju persaudaraan yang adil di kalangan ummat manusia, jauh dari

bentuk-bentuk rasialisme atau fanatisme kesukuan, ras, atau etnisitas. Untuk

lebih jelas bisa dilihat di web site : wwwPK-Sejahtera.org

T : Bagaimana Keorganisasian DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS)?

J : DPP PKS secara umum mempunyai 3 cabang organisasi, yaitu pertama,

MPP, Kedua, DPP dan ketiga, DSP. Yang secara umum juga PKS

dikomandoi oleh satu orang presiden.

T : Apa Visi, Misi, dan Tujuan dari DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS)?

J : Visi PK Sejahtera

“Terwujudnya masyarakat madani yang adil, sejahtera, dan bermartabat”

Misi Partai Keadilan Sejahtera

d. Mempelopori reformasi sistem politik pemerintahan dan birokrasi,

peradilan, dan militer untuk berkomitmen terhadap penguatan demokrasi.

Mendorong penyelenggaraan sistem ketatanegaraan yang sesuai dengan

fungsi dan wewenang setiap lembaga agar terjadi proses saling

mengawasi. Menumbuhkan kepemimpinan yang kuat, yang mempunyai

kemampuan membangun solidaritas masyarakat untuk berpartisipasi dalam

Page 110: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

seluruh dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, yang memiliki

keunggulan moral, kepribadian, dan intelektualitas. Melanjutkan reformasi

birokrasi dan lembaga peradilan dengan memperbaiki sistem rekrutmen

dan pemberian sanksi-penghargaan, serta penataan jumlah pegawai negeri

dan memfokuskan pada posisi fungsional, untuk membangun birokrasi

yang bersih, kredibel, dan efisien. Penegakan hukum yang diawali dengan

membersihkan aparat penegaknya dari perilaku bermasalah dan koruptif.

Mewujudkan kemandirian dan pemberdayaan industri pertahanan nasional.

Mengembangkan otonomi daerah yang terkendali serta berorientasi pada

semangat keadilan dan proporsionalitas melalui musyawarah dalam

lembaga-lembaga kenegaraan di tingkat pusat, propinsi dan daerah.

Menegaskan kembali sikap bebas dan aktif dalam mengupayakan stabilitas

kawasan dan perdamaian dunia berdasarkan prinsip kesetaraan, saling

menghormati, saling menguntungkan, dan penghormatan terhadap

martabat kemanusiaan. Menggalang solidaritas dunia demi mendukung

bangsa-bangsa yang tertindas dalam merebut kemerdekaannya.

e. Mendorong penciptaan lapangan kerja yang seluas-luasnya serta layak

bagi kemanusiaan untuk menghapuskan kemiskinan dan mendorong

pemerataan pendapatan dan kesejahteraan melalui program pemberdayaan

masyarakat miskin dan sektor informal. Membangun industri nasional

yang tangguh dan berdaya saing tinggi, berbasis SDM berkualitas dan

kemampuan inovasi teknologi yang memadai dalam rangka mencapai

kemndirian bangsa. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang bernilai tambah

tinggi untuk mewujudkan pembangunan lestari dengan melakukan

integrasi antar sektor serta pembangunan berbasis wilayah dan potensi

regional yang berbasis pada masyarakat luas. Membatasi tindakan

spekulasi, monopoli dan kriminal ekonomi yang dilakukan oleh penguasa

modal dan sumber-sumber ekonomi lain untuk menjamin terciptanya

kesettaraan bagi seluruh pelaku usaha demi terwujudnya ekonomi

egaliterian

T : Apa saja Kegiatan Dakwah pada DPP Partai Keadilan Sejahtera

(PKS) dari periode 2007 – 2009?

J : Bentuk Kegiatan Dakwah yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

antara lain:

Page 111: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

f. Dakwah Fardiyah, yaitu menjalin hubungan baik secara pribadi yang

berdampak kepada ketertarikan kepada Islam

g. Tabligh, usaha mengajak sekelompok orang untuk mengenal nilai-nilai

dasar Islam, seperti khutbah, tabligh akbar, dan ceramah-ceramah pada

momen-momen seperti maulid Nabi saw.

h. Ta’lim, yaitu usaha untuk mengajarkan ilmu-ilmu dasar Islam secara

rutin, seperti ta’lim fil masajid, ta’lim rutin partai, ta’lim kaum buruh

tani, ta’lim kaum perkantoran, ta’lim remaja masjid, ta’lim untuk kaum

muallaf, yasinan, dan jenis ta’lim lainnya.

i. Dakwah media, usaha untuk membentuk opini umum masyarakat

tentang dan kepada Islam melalu berbagai media, seperti koran, radio,

web, televisi, internet, dan sejenisnya

j. Pertemuan dan aktivitas umum, usaha memasukan nilai-nilai Islam

kepada sekelompok orang yang berada pada bidang-bidang yang tidak

langsung berhubungan dengan dakwah Islam seperti seminar, training,

karangtaruna, klub olahraga, klub pencita alam, klub peminat fotografi,

pertemuan keluarga dan amal khairi lainnya.

T : Bagaimana Aplikasi Manajemen Dakwah DPP Partai Keadilan Sejahtera

(PKS) dari Periode 2007 – 2009?

J : Manajemen dakwah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dirancang dalam setiap

lima tahun sekali dan dapat dilihat di buku Rencana Strategis Partai

Keadilan Sejahtera tahun 2005-2010.

T : Apa dan Bagaimana Rencana Strategi (Renstra) DPP Partai Keadilan

Sejahtera (PKS) dari Periode 2007 – 2009?

J : Jawaban tersebut ada di buku “Rencana Strategi (Renstra) DPP Partai

Keadilan Sejahtera (PKS)”

Jakarta, 24 Juni 2009,

Wakil Sekjen DPP PKS

(A. Syarif Hidayatullah) (Dr. Mardani)

Page 112: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Format wawancara dengan Sekretais Departemen Dakwah Dewan Pimpinan

Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS)

Sekretais Departemen Dakwah DPP PKS : Ustadsz. Qodar Slamet

T : Apa saja Kegiatan Dakwah pada DPP Partai Keadilan Sejahtera

(PKS) dari periode 2007 – 2009?

J : Bentuk Kegiatan Dakwah yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

antara lain:

k. Dakwah Fardiyah, yaitu menjalin hubungan baik secara pribadi yang

berdampak kepada ketertarikan kepada Islam

l. Tabligh, usaha mengajak sekelompok orang untuk mengenal nilai-nilai

dasar Islam, seperti khutbah, tabligh akbar, dan ceramah-ceramah pada

momen-momen seperti maulid Nabi saw.

m. Ta’lim, yaitu usaha untuk mengajarkan ilmu-ilmu dasar Islam secara

rutin, seperti ta’lim fil masajid, ta’lim rutin partai, ta’lim kaum buruh

tani, ta’lim kaum perkantoran, ta’lim remaja masjid, ta’lim untuk kaum

muallaf, yasinan, dan jenis ta’lim lainnya.

n. Dakwah media, usaha untuk membentuk opini umum masyarakat

tentang dan kepada Islam melalu berbagai media, seperti koran, radio,

web, televisi, internet, dan sejenisnya

o. Pertemuan dan aktivitas umum, usaha memasukan nilai-nilai Islam

kepada sekelompok orang yang berada pada bidang-bidang yang tidak

langsung berhubungan dengan dakwah Islam seperti seminar, training,

karangtaruna, klub olahraga, klub pencita alam, klub peminat fotografi,

pertemuan keluarga dan amal khairi lainnya.

T : Bagaimana Aplikasi Manajemen Dakwah pada Departemen Dakwah Dewan

Page 113: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Periode 2007-2009

secara spesifik dan seperti apa aspek-asperknya berikut berikan contohnya.

J : Manajemen dakwah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dirancang dalam setiap

lima tahun sekali dan dapat dilihat di buku Rencana Strategis Partai

Keadilan Sejahtera tahun 2005-2010.

Renstra sebagai penjabaran kebijakan dasar, adalah rencana program yang

berskala nasional, menjadi peta jalan yang akan ditempuh partai, merupakan

konsensus dan komitmen bersama mengenai pencapaian visi dan misi

partai, dengan penjelasan sebagai berikut :

d. Pembinaan Kader

Sasarannya adalah terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang

dengan dua cara :

3. Kebijakan

a. Pembentukan dan pengokohan lembaga dan jaringan dakwah

Terbentuknya lembaga dakwah, forum majlis ta’lim, dewan

pemakmuran masjid, dan terselenggaranya pelatihan manajemen

lembaga dakwah serta bekerjasama dengan ormas dalam bidang

dakwah minimal pada setiap DPD.

b. Pembentukan pusat kajian Islam dan cabang-cabangnya.

Terbentuknya 1 pusat kajian Islam yang memiliki cabang di tiap

provinsi

4. Pelayanan

a. Pengadaan modul siaran radio, televisi dan rumah produksi untuk

tatsqif kader dan dakwah, yaitu :

Page 114: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang

Tersusunnya modul siaran radio, televisi dan rumah produksi untuk

tatsqif kader dan dakwah.

e. Pembinaan Pemuda

Sasarannya adalah terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang,

dengan cara sebagai berikut :

4. Penyusunan Manhaj Dakwah Pemuda

Tersedianya manhaj dakwah pemuda, tersedianya modul yang

aplikatif dan ter up date setiap setahun, menjadi referensi dalam

program pelatihan pemerintah dan seperti karang taruna.

5. Tersosialisasi dan terimplementasi manhaj dakwah pemuda,

terselenggaranya pelatihan sesuai dengan training need analisis dan

kebutuhan dunia kerja, tersedianya pilot project dakwah pemuda di

setiap DPD terutama di daerah kemenangan PKS pada pilkada,

terevaluasinya program kerja setiap 3 bulan.

6. Pemberdayaan dan optimalisasi peran kader dakwah dalam merekrut

dan mengelola segmen pemuda.

f. Pembinaan Wilayah

Sasarannya adalah terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang,

yaitu melakukan program :

Bi’tsah Murabbi dan tautinud duat keberbagai daerah, agar tersebarnya

para murabbi dan da’i secara merata ke seluruhan Indonesia.

Jakarta, 10 Agustus 2009,

Sekretais Departemen Dakwah DPP PKS

(A. Syarif Hidayatullah) (Ustadz Qodar Slamet)

Page 115: FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9632/1/A SYARIF... · berupa kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang