FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita,...

307
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE MELALUI MEDIA GAMBAR ANIMASI PADA SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 1 BAE KUDUS TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Ikha Novita NIM : 2101407148 Prodi : Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Transcript of FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita,...

Page 1: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS

PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE

MELALUI MEDIA GAMBAR ANIMASI

PADA SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 1 BAE KUDUS

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nama : Ikha Novita

NIM : 2101407148

Prodi : Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

ii

SARI

Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi pada

Siswa Kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus Tahun Ajaran 2010/2011”.

Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Wagiran, M.Hum.

Pembimbing II: Dr. Subyantoro, M.Hum.

Kata kunci: keterampilan menulis, paragraf argumentasi, model think pair and

share, media gambar animasi.

Menulis merupakan kegiatan kompleks yang membutuhkan pengetahuan

dan keterampilan untuk menyampaikan suatu pesan kepada orang lain dengan

medium bahasa yang telah disepakati bersama dan tidak secara tatap muka. Salah

satu keterampilan menulis tersebut adalah keterampilan menulis paragraf

argumentasi yang harus dimiliki pada jenjang sekolah menengah atas.

Keterampilan menulis paragraf argumentasi bertujuan untuk memengaruhi

pembaca. Peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi perlu

ditingkatkan dengan menggunakan model dan media belajar yang tepat.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa

Indonesia diketahui bahwa tingkat keterampilan menulis paragraf argumentasi

siswa kelas X-8 SMA N 1 Bae Kudus masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan

keterampilan menulis paragraf argumentasi disebabkan oleh faktor internal atau

dari siswanya dan faktor eksternal atau dari lingkungan sekitar.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah

proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan model

think pair and share melalui media gambar animasi pada siswa kelas X-8 SMA

Negeri 1 Bae Kudus? (2) apakah ada peningkatan keterampilan menulis paragraf

argumentasi pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model think pair and share melalui media

gambar animasi? dan (3) apakah ada perubahan perilaku pada siswa kelas X-8

SMA Negeri 1 Bae Kudus setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan menggunakan model think pair and share melalui media

gambar animasi? Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui proses pembelajaran

keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae

Kudus dengan menggunakan model think pair and share melalui media gambar

animasi, (2) mengetahui peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi

siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus setelah mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan model think pair and share melalui media gambar animasi,

dan (3) mengetahui perubahan tingkah laku siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae

Kudus setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model think pair

and share melalui media gambar animasi.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.

Tiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek

Page 3: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

iii

penelitian ini adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Penelitian ini

menggunakan dua variabel, yaitu variabel keterampilan menulis paragraf

argumentasi dan variabel model think pair and share melalui media gambar

animasi. Pengumpulan data pada siklus I dan siklus II menggunakan teknik tes

dan nontes dengan penerapan model pembelajaran. Tes yang digunakan adalah tes

unjuk kerja berupa penugasan menulis paragraf argumentasi, sedangkan teknik

nontes yang digunakan berupa deskripsi perilaku ekologis, catatan harian siswa,

catatan harian guru, wawancara, sosiometri, dan dokumentasi foto. Penelitian ini

menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan

untuk menganalisis dan membandingkan hasil tes siklus I dan siklus II. Sementara

teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis dan membandingkan hasil nontes

siklus I dan siklus II.

Penggunaan model think pair and share melalui media gambar animasi

pada pembelajaran terbukti dapat meningkatkan siswa dalam menulis paragraf

argumentasi. Peningkatan ini dapat diketahui dari hasil tes yang dilakukan pada

siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus yang meliputi tes prasiklus, siklus I

dan siklus II. Pada prasiklus diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 69,03. Pada

siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 73,12. Terjadi peningkatan hasil

keterampilan menulis paragraf argumentasi sebesar 4,09 atau 5,92%. Pada siklus

II diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 84,75. Jadi, peningkatan keterampilan

menulis paragraf argumentasi dari prasiklus ke siklus II adalah 15,72 atau 22,77%

dan dari siklus I sampai siklus II adalah 11,63 atau sebesar 16,05%. Peningkatan

keterampilan menulis paragraf argumentasi ini diikuti dengan perubahan perilaku

siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus yang berubah ke arah yang positif.

Pada siklus II siswa terlihat lebih aktif, mudah bekerja sama dalam kelompok,

kritis, disiplin, tanggung jawab, dan lebih bisa berbagi dalam mengikuti

pembelajaran terhadap model yang digunakan guru.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, simpulan yang dapat diambil adalah

keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae

Kudus mengalami peningkatan dan perubahan tingkah laku yang lebih positif

setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyampaikan kepada

guru, khususnya guru kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus untuk menggunakan

model think pair and share melalui media gambar animasi. Bagi peneliti lain,

disarankan agar melakukan penelitian pengembangan yang lebih lanjut mengenai

keterampilan menulis paragraf argumentasi.

Page 4: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang

Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan

Seni, Universitas Negeri Semarang pada

hari : Senin

tanggal : 27 Juni 2011

Semarang, 27 Juni 2011

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Drs. Wagiran, M.Hum. Dr. Subyantoro, M.Hum.

NIP 196703131993031002 NIP 196802131992031002

Page 5: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

v

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang pada

hari : Selasa

tanggal: 19 Juli 2011

Panitia Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum. Suseno, S.Pd., M.A.

NIP 196008031989011001 NIP 197805142003121002

Penguji I,

Drs. Bambang Hartono, M.Hum.

NIP 196510081993031002

Penguji II, Penguji III,

Dr. Subyantoro, M.Hum. Drs. Wagiran, M.Hum.

NIP 196802131992031002 NIP 196703131993031002

Page 6: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

vi

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian

maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi

ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 27 Juni 2011

Ikha Novita

NIM 2101407148

Page 7: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. “(Ingatlah juga), tatkala Tuhanmu berfirman; “Sesungguhnya jika kamu

bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu

mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS

Ibrahim ayat 7).

2. Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar

(Khalifah Umar Ibnu Khattab).

3. Segala sesuatu akan indah pada waktunya sesuai dengan yang telah digariskan

oleh Allah. Jadi, berusaha, berdoa, dan bersemangatlah dalam menggapai

semua asa (Penulis).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan

kepada

1. keempat orang tuaku tercinta;

2. kakak dan adikku tersayang;

3. keluarga besarku;

4. sahabat terbaikku; dan

5. almamaterku.

Page 8: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

viii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt., yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi pada Siswa

Kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus Tahun Ajaran 2010/2011” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan,

fasilitas, semangat, serta dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak. Untuk itu,

peneliti mengucapkan terima kasih kepada Drs. Wagiran, M.Hum. dan Dr.

Subyantoro, M.Hum. sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk kepada penulis. Tidak lupa penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada

1. Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo,

M.Si., yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di

Universitas Negeri Semarang ini;

2. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr.

Rustono, M.Hum., yang telah memberikan izin dalam pembuatan skripsi ini;

3. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Prof. Dr. Agus Nuryatin,

M.Hum., yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi

ini;

4. Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang telah memberikan bekal

ilmu dan pengalaman kepada penulis;

Page 9: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

ix

5. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bae Kudus, Drs. H. Su‟ad , M.Pd., yang telah

memberikan izin penelitian;

6. Ibu Dian Novita Elly, S.Pd., guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

di kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus, atas segala bantuan, arahan,

masukan, dan motivasinya selama penulis melakukan penelitian;

7. siswa-siswi SMA N 1 Bae Kudus, khususnya siswa kelas X-8 yang telah

memberikan kepercayaan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian; dan

8. semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat

penulis sebut satu demi satu.

Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan

yang setimpal dari Allah Swt. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak, baik di masa sekarang maupun masa yang akan

datang.

Semarang, 27 Juni 2011

Ikha Novita

Page 10: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

x

DAFTAR ISI

SARI ......................................................................................................... . ii

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. v

PERNYATAAN ....................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... vii

PRAKATA ............................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................... xvii

DAFTAR BAGAN ................................................................................... xx

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xxiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 6

1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................ 9

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................ 10

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 11

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS ............ 13

2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................... 13

Page 11: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xi

2.2 Landasan Teoretis ................................................................................ 24

2.2.1 Hakikat Menulis ................................................................................ 25

2.2.1.1 Pengertian Menulis ........................................................................ 25

2.2.1.2 Tujuan Menulis .............................................................................. 26

2.2.1.3 Manfaat Menulis ........................................................................... 28

2.2.2 Hakikat Paragraf Argumentasi .......................................................... 30

2.2.2.1 Pengertian Paragraf Argumentasi .................................................. 30

2.2.2.2 Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi ..................................................... 31

2.2.2.3 Jenis-jenis Paragraf Argumentasi ................................................... 33

2.2.2.4 Langkah-langkah Menulis Paragraf Argumentasi ......................... 34

2.2.3 Hakikat Model Think Pair and Share .............................................. 37

2.2.4 Hakikat Media Gambar Animasi ...................................................... 41

2.2.5 Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think

Pair and Share melalui Media Gambar Animasi ............................. 44

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 48

2.4 Hipotesis Tindakan............................................................................... 50

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 51

3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 51

3.1.1 Prosedur Tindakan Siklus I ............................................................... 52

3.1.1.1 Perencanaan.................................................................................... 52

3.1.1.2 Tindakan ......................................................................................... 53

3.1.1.3 Observasi ........................................................................................ 58

3.1.1.4 Refleksi .......................................................................................... 59

Page 12: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xii

3.1.2 Prosedur Tindakan pada Siklus II .................................................... 59

3.1.2.1 Perencanaan.................................................................................... 60

3.1.2.2 Tindakan ......................................................................................... 60

3.1.2.3 Observasi ........................................................................................ 64

3.1.2.4 Refleksi .......................................................................................... 65

3.2 Subjek Penelitian ................................................................................. 65

3.3 Variabel Penelitian ............................................................................... 66

3.3.1 Variabel Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi .................... 66

3.3.2 Variabel Model Think Pair and Share melalui Media Gambar

Animasi ............................................................................................. 66

3.4 Indikator Kinerja .................................................................................. 68

3.4.1 Indikator Kuantitatif .......................................................................... 68

3.4.2 Indikator Kualitatif ............................................................................ 68

3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................ 69

3.5.1 Instrumen Tes .................................................................................... 69

3.5.2 Instrumen Nontes .............................................................................. 72

3.5.2.1 Pedoman Deskripsi Perilaku Ekologis ........................................... 72

3.5.2.2 Pedoman Catatan Harian Guru dan Siswa ..................................... 73

3.5.2.3 Pedoman Wawancara ..................................................................... 74

3.5.2.4 Pedoman Sosiometri....................................................................... 75

3.5.2.5 Pedoman Dokumentasi Foto .......................................................... 75

3.5.3 Validitas Instrumen ........................................................................... 76

3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 77

Page 13: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xiii

3.6.1 Teknik Tes ......................................................................................... 77

3.6.2 Teknik Nontes ................................................................................... 77

3.6.2.1 Teknik Deskripsi Perilaku Ekologis .............................................. 77

3.6.2.2 Teknik Catatan Harian Guru dan Siswa ......................................... 78

3.6.2.3 Teknik Wawancara......................................................................... 79

3.6.2.4 Teknik Sosiometri .......................................................................... 79

3.6.2.5 Teknik Dokumentasi Foto .............................................................. 80

3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................ 81

3.7.1 Teknik Kuantitatif ............................................................................. 81

3.7.2 Teknik Kualitatif ............................................................................... 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 83

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 83

4.1.1 Hasil Prasiklus .................................................................................. 84

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I .................................................................... 85

4.1.2.1 Proses Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi Siklus I ... 85

4.1.2.2 Hasil Tes Siklus I ........................................................................... 90

4.1.2.2.1 Hasil Tes Aspek Kekritisan Mengidentifikasi Masalah

Berdasarkan Gambar Animasi ..................................................... 92

4.1.2.2.2 Hasil Tes Aspek Pengembangan Ide Pokok ke dalam Paragraf

Argumentasi ................................................................................. 93

4.1.2.2.3 Hasil Tes Aspek Kelengkapan Isi Paragraf Argumentasi ........... 94

4.1.2.2.4 Hasil Tes Aspek Keefektivan Kalimat ........................................ 96

Page 14: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xiv

4.1.2.2.5 Hasil Tes Aspek Kohesi dan Koherensi ...................................... 97

4.1.2.2.6 Hasil Tes Aspek Kesesuaian Judul dan Isi .................................. 98

4.1.2.2.7 Hasil Tes Aspek Pemilihan Kata................................................. 99

4.1.2.2.8 Hasil Tes Aspek Tampilan Tulisan ............................................. 100

4.1.2.2.9 Hasil Tes Aspek Ejaan dan Tanda Baca ..................................... 101

4.1.2.3 Hasil Perilaku Siswa Siklus I ......................................................... 102

4.1.2.3.1 Keaktifan Siswa .......................................................................... 102

4.1.2.3.2 Kerja Sama Siswa dalam Kelompok ........................................... 107

4.1.2.3.3 Kedisplinan dan Tanggung Jawab siswa .................................... 124

4.1.2.3.4 Kekritisan Siswa.......................................................................... 127

4.1.2.3.5 Kemampuan Berbagi ................................................................... 130

4.1.2.4 Refleksi Siklus I ............................................................................. 137

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II ................................................................... 143

4.1.3.1 Proses Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi Siklus II .. 144

4.1.3.2 Hasil Tes Siklus II .......................................................................... 149

4.1.3.2.1 Hasil Tes Aspek Kekritisan Mengidentifikasi Masalah

Berdasarkan Gambar Animasi ..................................................... 151

4.1.3.2.2 Hasil Tes Aspek Pengembangan Ide Pokok ke dalam Paragraf

Argumentasi ................................................................................. 152

4.1.3.2.3 Hasil Tes Aspek Kelengkapan Isi Paragraf Argumentasi ........... 153

4.1.3.2.4 Hasil Tes Aspek Keefektivan Kalimat ........................................ 155

4.1.3.2.5 Hasil Tes Aspek Kohesi dan Koherensi ...................................... 156

Page 15: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xv

4.1.3.2.6 Hasil Tes Aspek Kesesuaian Judul dan Isi .................................. 157

4.1.3.2.7 Hasil Tes Aspek Pemilihan Kata................................................. 158

4.1.3.2.8 Hasil Tes Aspek Tampilan Tulisan ............................................. 159

4.1.3.2.9 Hasil Tes Aspek Ejaan dan Tanda Baca ..................................... 160

4.1.3.3 Hasil Perilaku Siswa Siklus II ........................................................ 161

4.1.3.3.1 Keaktifan Siswa .......................................................................... 161

4.1.3.3.2 Kerja Sama Siswa dalam Kelompok ........................................... 166

4.1.3.3.3 Kedisplinan dan Tanggung Jawab siswa .................................... 180

4.1.3.3.4 Kekritisan Siswa.......................................................................... 182

4.1.3.3.5 Kemampuan Berbagi ................................................................... 186

4.1.3.4 Refleksi Siklus II ............................................................................ 193

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 196

4.2.1 Peningkatan Proses Pembelajaran dengan Model Think Pair and

Share melalui Media Gambar Animasi ............................................ 197

4.2.2 Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi .............. 201

4.2.3 Perubahan Perilaku Siswa Setelah Mengikuti Pembelajaran Menulis

Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui

Media Gambar Animasi .................................................................... 206

4.2.3.1 Perubahan Perilaku Keaktifan Siswa ............................................. 207

4.2.3.2 Perubahan Perilaku Kerja Sama Siswa dalam Kelompok .............. 209

4.2.3.3 Perubahan Perilaku Kedisiplinan dan Tanggung Jawab Siswa...... 211

4.2.3.4 Perubahan Perilaku Kekritisan Siswa ............................................ 212

4.2.3.5 Perubahan Perilaku Kemampuan Berbagi ..................................... 214

Page 16: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xvi

4.2.4 Perbandingan Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis

Paragraf Argumentasi dengan Model think Pair and Share melalui

Media Gambar Animasi dengan Hasil Kajian Pustaka ..................... 216

BAB V PENUTUP .................................................................................... 223

5.1 Simpulan .............................................................................................. 223

5.2 Saran ..................................................................................................... 225

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 227

LAMPIRAN .............................................................................................. 230

Page 17: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sintaks Model Think Pair and Share ............................................... 40

2. Sintaks Model Pembelajaran dengan Model Think Pair and Share

melalui Media Gambar Animasi ....................................................... 45

3. Skor Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi .......... 69

4. Kriteria Penilaian Menulis Paragraf Argumentasi ............................ 70

5. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi ... 72

6. Hasil Prasiklus Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi.......... 84

7. Hasil Siklus I Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi ............ 91

8. Penilaian Aspek Kekritisan Mengidentifikasi Masalah Berdasarkan

Gambar Animasi Siklus I .................................................................. 92

9. Penilaian Aspek Pengembangan Ide Pokok ke dalam Paragraf

Argumentasi Siklus I ......................................................................... 94

10. Penilaian Aspek Kelengkapan Isi Paragraf Argumentasi Siklus I .... 95

11. Penilaian Aspek Keefektivan Kalimat Siklus I ................................. 96

12. Penilaian Aspek Kohesi dan Koherensi Siklus I ............................... 97

13. Penilaian Aspek Kesesuaian Judul dan Isi Siklus I ........................... 98

14. Penilaian Aspek Pemilihan Kata Siklus I ......................................... 99

15. Penilaian Aspek Tampilan Tulisan Siklus I....................................... 100

16. Penilaian Aspek Ejaan dan Tanda Baca Siklus I .............................. 101

17. Pedoman Penilaian Kerja Sama Siswa dalam Kelompok ................. 109

Page 18: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xviii

18. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 1 pada Siklus I ............................. 110

19. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 2 pada Siklus I ............................. 112

20. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 3 pada Siklus I ............................. 114

21. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 4 pada Siklus I ............................. 117

22. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 5 pada Siklus I.............................. 119

23. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 6 pada Siklus I ............................. 122

24. Hasil Siklus II Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi........... 150

25. Penilaian Aspek Kekritisan Mengidentifikasi Masalah Berdasarkan

Gambar Animasi Siklus II ................................................................. 151

26. Penilaian Aspek Pengembangan Ide Pokok ke dalam Paragraf

Argumentasi Siklus II ....................................................................... 152

27. Penilaian Aspek Kelengkapan Isi Paragraf Argumentasi Siklus II ... 154

28. Penilaian Aspek Keefektivan Kalimat Siklus II................................ 155

29. Penilaian Aspek Kohesi dan Koherensi Siklus II ............................. 156

30. Penilaian Aspek Kesesuaian Judul dan Isi Siklus II ......................... 157

31. Penilaian Aspek Pemilihan Kata Siklus II ........................................ 158

32. Penilaian Aspek Tampilan Tulisan Siklus II ..................................... 159

33. Penilaian Aspek Ejaan dan Tanda Baca Siklus II ............................. 160

34. Pedoman Penilaian Kerja Sama Siswa dalam Kelompok ................. 168

35. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 1 pada Siklus II ............................ 168

36. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 2 pada Siklus II ............................ 170

37. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 3 pada Siklus II ............................ 172

38. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 4 pada Siklus II ............................ 174

Page 19: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xix

39. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 5 pada Siklus II ............................ 176

40. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 6 pada Siklus II ............................ 178

41. Peningkatan Rata-rata Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ......... 201

42. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Siklus I dan Siklus II ......................................................................... 202

Page 20: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xx

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

1. Desain Penelitian Tindakan Kelas .................................................... 51

2. Hasil Sosiogram Kelompok 1 Siklus I ............................................. 109

3. Hasil Sosiogram Kelompok 2 Siklus I ............................................. 111

4. Hasil Sosiogram Kelompok 3 Siklus I ............................................. 113

5. Hasil Sosiogram Kelompok 4 Siklus I ............................................. 116

6. Hasil Sosiogram Kelompok 5 Siklus I ............................................. 118

7. Hasil Sosiogram Kelompok 6 Siklus I ............................................. 121

8. Hasil Sosiogram Kelompok 1 Siklus II ............................................ 167

9. Hasil Sosiogram Kelompok 2 Siklus II ............................................ 169

10. Hasil Sosiogram Kelompok 3 Siklus II ............................................ 171

11. Hasil Sosiogram Kelompok 4 Siklus II ............................................ 173

12. Hasil Sosiogram Kelompok 5 Siklus II ............................................ 175

13. Hasil Sosiogram Kelompok 6 Siklus II ............................................ 177

Page 21: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Contoh Media Gambar Animasi ....................................................... 44

2. Proses Pembelajaran Siklus I ............................................................ 87

3. Aktivitas Siswa dengan Guru Melakukan Tanya Jawab Siklus I ..... 105

4. Aktivitas Siswa Membacakan Hasil Pekerjaan Mereka Siklus I ...... 106

5. Aktivitas Siswa Berdiskusi Kelompok Siklus I ................................ 123

6. Kegiatan Siswa Menulis Paragraf Argumentasi Siklus I ................. 126

7. Aktivitas Guru Menunjukkan Gambar Animasi Siklus I .................. 128

8. Aktivitas Siswa Menyunting Paragraf Argumentasi Siklus I ........... 129

9. Aktivitas Siswa Melaksanakan Think Pair and Share Siklus I......... 136

10. Proses Pembelajaran Siklus II .......................................................... 146

11. Aktivitas Siswa dengan Guru Melakukan Tanya Jawab Siklus II .... 164

12. Aktivitas Siswa Membacakan Hasil Pekerjaan Mereka Siklus II ..... 165

13. Aktivitas Siswa Berdiskusi Kelompok Siklus II ............................... 179

14. Kegiatan Siswa Menulis Paragraf Argumentasi Siklus II ................. 182

15. Aktivitas Guru Menunjukkan Gambar Animasi Siklus II................. 184

16. Aktivitas Siswa Menyunting Paragraf Argumentasi Siklus II .......... 185

17. Aktivitas Siswa Melaksanakan Think Pair and Share Siklus II ....... 192

18. Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa Melakukan Tanya Jawab

pada Siklus I dan Siklus II ................................................................ 208

19. Perbandingan Aktivitas Siswa Membacakan Hasil Pekerjaan Mereka

Page 22: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xxii

pada Siklus I dan Siklus II ................................................................ 209

20. Perbandingan Aktivitas Siswa Berdiskusi Kelompok pada Siklus I

dan Siklus II ...................................................................................... 210

21. Perbandingan Aktivitas Siswa Menulis Paragraf Argumentasi pada

Siklus I dan Siklus II ......................................................................... 212

22. Perbandingan Aktivitas Guru Menunjukkan Gambar Animasi pada

Siklus I dan Siklus II ......................................................................... 213

23. Perbandingan Aktivitas Siswa Menyunting Paragraf Argumentasi

pada Siklus I dan Siklus II ................................................................ 214

24. Perbandingan Aktivitas Siswa Melaksanakan Think Pair and Share

pada Siklus I dan Siklus II ................................................................ 215

Page 23: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .................................... 230

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................... 244

3. Contoh Paragraf Argumentasi Siklus I ............................................. 257

4. Contoh Paragraf Argumentasi Siklus II ............................................ 258

5. Lembar Jawab Siswa Siklus I ........................................................... 259

6. Lembar Jawab Siswa Siklus II .......................................................... 262

7. Daftar Nilai Prasiklus ....................................................................... 265

8. Daftar Nilai Siklus I .......................................................................... 266

9. Daftar Nilai Siklus II ......................................................................... 267

10. Pedoman Deskripsi Perilaku Ekologis .............................................. 268

11. Pedoman Catatan Harian Siswa ........................................................ 270

12. Pedoman Catatan Harian Guru ......................................................... 271

13. Pedoman Sosiometri ......................................................................... 272

14. Pedoman Wawancara ........................................................................ 273

15. Pedoman Dokumentasi Foto ............................................................. 274

16. Hasil Deskripsi Perilaku Ekologis Siklus I ....................................... 275

17. Hasil Catatan Harian Siswa Siklus I ................................................. 278

18. Hasil Catatan Harian Guru Siklus I ................................................... 280

19. Hasil Sosiometri Siklus I ................................................................... 281

20. Hasil Wawancara Siklus I ................................................................. 283

Page 24: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

xxiv

21. Hasil Deskripsi Perilaku Ekologis Siklus II ...................................... 287

22. Hasil Catatan Harian Siswa Siswa Siklus II ..................................... 289

23. Hasil Catatan Harian Guru Siklus II ................................................. 291

24. Hasil Sosiometri Siklus II ................................................................. 292

25. Hasil Wawancara Siklus II ................................................................ 294

26. Media Gambar Animasi Siklus I ....................................................... 298

27. Media Gambar Animasi Siklus II ..................................................... 299

28. Daftar Nama Siswa ........................................................................... 300

29. Surat Izin Observasi .......................................................................... 301

30. Surat Penetapan Dosen Pembimbing ................................................ 302

31. Surat Izin Penelitian .......................................................................... 303

32. Surat Bukti Melakukan Penelitian .................................................... 304

33. Surat Keterangan Selesai Bimbingan ................................................ 305

34. Surat Keterangan Lulus EYD........................................................... 306

35. Lembar Konsultasi ............................................................................ 307

Page 25: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keterampilan menulis paragraf argumentasi tergolong keterampilan yang

tidak mudah dikuasai. Hal ini dikarenakan penulis paragraf argumentasi harus

mampu memengaruhi pembaca agar pembaca yakin dengan apa yang

dikemukakan oleh penulis. Pernyataan-pernyataan yang diungkapkan harus

disertai dengan fakta-fakta yang mendukung dan membuktikan gagasan-gagasan

penulis. Kemampuan semacam ini membutuhkan pengetahuan dan pengalaman

yang luas agar penulis mampu meyakinkan pembaca terhadap isi tulisannya.

Selain itu, keterampilan menulis paragraf argumentasi juga membutuhkan latihan

secara terus-menerus dan bertahap. Bila hal ini dapat terpenuhi, keterampilan

menulis paragraf argumentasi tidak akan sulit untuk dikuasai.

Uraian di atas diperkuat oleh kondisi pembelajaran menulis paragraf

argumentasi yang terjadi di sekolah. Kesulitan siswa dalam melakukan aktivitas

menulis di sekolah maupun kesulitan guru dalam memilih model dan

memanfaatkan media dalam pembelajaran menulis menjadi bagian dari faktor

penyebab ketidakberhasilan sekolah dalam melaksanakan pembelajaran menulis.

Bahkan sangat mungkin pembelajaran menulis menjadi hal yang ditakuti atau

dianggap membosankan bagi siswa. Terkait tentang kesulitan yang dihadapi

dalam pembelajaran menulis, maka perlu diterapkan suatu model dan media

pembelajaran yang efektif agar dapat menunjang kegiatan pembelajaran.

Page 26: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

2

Guru harus bisa memilih dan menggunakan media serta model yang sesuai dengan

materi yang akan disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pada penelitian ini, peneliti membahas pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi

sebagai upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis paragraf

argumentasi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah

disebutkan, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah siswa dapat

menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf

argumentasi. Kompetensi dasar tersebut akan dapat tercapai dengan baik apabila

siswa telah memenuhi indikator-indikator yang meliputi (1) mampu menentukan

topik dan mengidentifikasi masalah yang tepat sesuai dengan media gambar

animasi yang ditampilkan, (2) mampu mengorganisasikan isi tulisan argumentasi

yang dapat memengaruhi pembaca dengan menunjukkan fakta-fakta yang dapat

mendukung gagasannya, dan (3) mampu mengembangkan identifikasi masalah

menjadi paragraf argumentasi dengan memperhatikan penggunaan EYD.

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara yang telah dilakukan di SMA

Negeri 1 Bae Kudus khususnya di kelas X-8, didapat bahwa kemampuan siswa

dalam menulis paragraf argumentasi masih belum maksimal. Siswa di kelas X-8

masih ada yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Sebanyak

23 siswa kelas X-8 masih ada yang belum mencapai KKM tersebut. Kriteria

Ketuntasan Minimal untuk menulis paragraf argumentasi adalah 75, adapun nilai

rata-rata kelas X-8 yang ada di SMA N 1 Bae Kudus untuk keterampilan menulis

paragraf argumentasi mencapai nilai 73,12. Nilai tertinggi pada kelas X-8 dengan

Page 27: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

3

nilai 81, dan nilai terendah pada kelas X-8 dengan nilai 51, dengan persentase

ketercapaian KKM 28,13%.

Indikator pembelajaran yang telah dirumuskan ternyata belum semuanya

tercapai dengan baik. Pada indikator mampu menentukan topik dan

mengidentifikasi masalah yang tepat sesuai dengan media gambar animasi, siswa

sudah dapat mengidentifikasi hal-hal yang sesuai dengan gambar animasi yang

disajikan. Selain itu, siswa juga merasa lebih mudah karena dalam menentukan

topik, siswa berkolaborasi dengan guru. Siswa juga sudah dapat mengungkapkan

ide-ide yang ada di dalam pikirannya dan membuat kalimat sederhana sesuai

dengan topik yang ada. Akan tetapi, karena siswa kurang latihan dalam menulis,

kalimat yang diungkapkan masih rancu dan belum bisa membantu memunculkan

argumen-argumen berikutnya. Jadi, pada indikator ini, siswa tidak banyak

mengalami kesulitan.

Kelemahan siswa terdapat pada indikator mampu mengorganisasikan isi

tulisan argumentasi yang isinya bertujuan memengaruhi pembaca dengan

menunjukkan fakta-fakta yang dapat mendukung gagasannya. Hal ini dikarenakan

siswa belum memahami hakikat paragraf argumentasi serta malas membaca dan

menyimak sehingga informasi yang diketahui siswa terbatas. Akhirnya, siswa

tidak mampu meyakinkan pembaca karena tidak dapat mengungkapkan fakta-

fakta sebagai bukti yang dapat memperkuat argumen yang disampaikan.

Siswa juga masih lemah pada indikator mampu mengembangkan

identifikasi masalah menjadi tulisan argumentasi dengan memperhatikan

penggunaan EYD. Siswa kesulitan dalam mengembangkan paragraf argumentasi

Page 28: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

4

yang kohesif dan koheren. Hal ini dikarenakan kurangnya penguasaan siswa

terhadap penggunaan ejaan, tanda baca, diksi, dan penguasaan kosakata.

Kelemahan-kelemahan siswa dalam mencapai indikator pembelajaran

menulis paragraf argumentasi harus segera diatasi agar keterampilan menulis

paragraf argumentasi siswa dapat meningkat. Salah satu cara yang dapat

dilakukan guru adalah dengan menerapkan pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Dilihat dari problematika pembelajaran menulis paragraf argumentasi di

SMA Negeri 1 Bae Kudus, proses pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 1

Bae Kudus membuat siswa cenderung kurang termotivasi dan merangsang minat

siswa dalam menulis paragraf argumentasi sehingga mengakibatkan siswa kurang

aktif, malas untuk menulis, dan sulit untuk menyampaikan ide atau gagasan.

Beberapa faktor penghambat yang dialami siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae

Kudus dalam kemampuan menulis, yaitu (1) model yang kurang menarik minat

siswa, dan (2) media yang belum mendukung pembelajaran menulis paragraf

argumentasi. Oleh sebab itu, pembaharuan dalam pembelajaran keterampilan

menulis paragraf argumentasi perlu dilakukan, khususnya dalam hal pemanfaatan

media dan penggunaan model yang tepat dan efektif.

Selama ini pembelajaran menulis paragraf argumentasi di SMA Negeri 1

Bae Kudus yang dilakukan oleh guru masih jauh dari penggunaan model

pembelajaran yang efektif. Guru biasanya dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentasi hanya menggunakan model pembelajaran ungkap gagasan dari

membaca buku teks dan siaran berita televisi. Hal ini cenderung membuat siswa

Page 29: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

5

merasa bosan karena kurang bervariasinya model pembelajaran dalam menulis

paragraf argumentasi.

Model pembelajaran think pair and share, sebagaimana yang dikemukakan

oleh Nurhadi (2003:66) memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan

bekerja sama dengan orang lain. Model pembelajaran think pair and share dapat

membantu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih hidup, aktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan. Model pembelajaran think pair and share juga

membantu siswa secara langsung agar dapat memahami suatu masalah,

memecahkan masalah dengan diskusi kelompok, dan mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan

model pembelajaran think pair and share efektif sebagai salah satu upaya untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menulis paragraf argumentasi.

Perkembangan teknologi telah menjanjikan potensi besar dalam mengubah

cara seseorang untuk belajar, memperoleh informasi, dan menyesuaikan

informasi. Perkembangan teknologi juga menyediakan peluang bagi pendidik di

sekolah untuk mengembangkan media pembelajaran sehingga mendapatkan hasil

yang maksimal. Demikian juga bagi pelajar, dengan memanfaatkan

perkembangan teknologi, diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menyerap

informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks

dari buku semata tetapi lebih luas dari itu.

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media

yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi secara

Page 30: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

6

terintegrasi. Media dalam penelitian ini menggunakan gambar animasi karena

gambar animasi sangat membantu memecahkan masalah dalam proses

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dan dapat digunakan sebagai media

pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Pemanfaatan media gambar

animasi dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi berfungsi agar siswa

dapat memusatkan perhatiannya dalam situasi pembelajaran, kemudian materi

pelajaran yang dipadu dengan animasi gambar dan gerakan yang menarik dapat

memotivasi dan menjadikan siswa senang untuk belajar karena suasana

pembelajaran menjadi lebih terarah. Dengan media gambar animasi ini pula, siswa

diharapkan menjadi lebih mudah memahami suatu materi karena memberi

gambaran dan informasi yang lebih nyata dan jelas. Dengan demikian,

penggunaan media gambar animasi dapat digunakan sebagai media pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dan diharapkan dapat mengatasi kesulitan dalam

menulis paragraf argumentasi bagi siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus.

Berdasarkan uraian masalah serta pertimbangan-pertimbangan yang

dikemukakan tersebut, peneliti mengadakan penelitian dengan judul ”Peningkatan

Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share

melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus

tahun ajaran 2010/2011”.

1.2 Identifikasi Masalah

Kriteria Ketuntasan Minimal untuk menulis paragraf argumentasi yang

belum bisa dicapai oleh siswa kelas X-8 dapat disebabkan adanya berbagai jenis

Page 31: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

7

permasalahan. Berbagai macam permasalahan yang menyebabkan belum

maksimalnya keterampilan siswa kelas X-8 SMA N 1 Bae Kudus sebenarnya

tidak lepas dari beberapa faktor, antara lain guru, sekolah, siswa, sarana prasarana,

dan latar belakang sosial.

Seorang guru akan memengaruhi tingkat keberhasilan siswa dalam

pembelajaran di kelas sebab guru merupakan seorang yang membantu belajar

siswa. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diperoleh apabila guru dapat

memberikan pembelajaran yang baik. Berikut ini masalah-masalah dari faktor

guru, yaitu (1) pembelajaran masih terfokus kepada guru sebagai sumber utama

pengetahuan bagi siswa sehingga ceramah dan ungkap gagasan dari teks menjadi

pilihan utama dalam pembelajaran tersebut, hal ini terkait dengan belum

diterapkannya model pembelajaran yang tepat; (2) guru banyak menerangkan

tentang teori menulis paragraf argumentasi, tetapi tidak banyak memberikan

latihan membuat paragraf argumentasi; (3) guru belum menyajikan model

pembelajaran secara kooperatif dengan melibatkan langsung peran serta siswa

secara aktif; dan (4) guru belum menyajikan media pembelajaran yang bervariasi

dan menarik minat siswa sehingga pembelajaran cenderung monoton.

Sekolah merupakan sarana utama siswa untuk memperoleh ilmu

pengetahuan. Keadaan sekolah yang baik akan menjadikan siswa dalam

memperoleh ilmu terpenuhi. Sarana belajar seperti ruang kelas, laboratorium,

perpustakaan, dan sarana belajar lain yang memadai akan membuat siswa lebih

mudah dalam menyerap materi pembelajaran. Adapun kondisi laboratorium

bahasa di SMA N 1 Bae Kudus belum berfungsi secara maksimal, beberapa buku

Page 32: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

8

di perpustakaan masih terbitan edisi lama, dan sarana belajar yang lain seperti

LCD belum dimanfaatkan secara maksimal.

Faktor yang disebabkan dari siswa antara lain (1) kurang maksimalnya

kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi disebabkan oleh

kurangnya latihan dan motivasi siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Siswa

masih kesulitan untuk menuangkan ide-ide mereka ke dalam bentuk tulisan sesuai

dengan syarat penulisan paragraf argumentasi, (2) siswa merasa kesulitan

menuangkan ide, gagasan, dan argumennya karena pembelajaran hanya dilakukan

di dalam kelas melalui uraian atau penjelasan secara teoretis. Padalah siswa tidak

akan memperoleh keterampilan menulis paragraf argumentasi hanya dengan

duduk, mendengarkan penjelasan guru, dan mencatat penjelasan dari guru, (3)

siswa tidak antusias mengikuti pembelajaran disebabkan kurang bervariasinya

pembelajaran serta belum diterapkanya model dan media pembelajaran yang

menarik saat pembelajaran, dan (4) siswa pasif dalam pembelajaran dan tidak ada

kerja sama secara kooperatif antarsiswa.

Selain beberapa faktor tersebut, latar belakang keluarga atau orang tua siswa

juga dapat memengaruhi pencapaian kegiatan menulis paragraf argumentasi yang

baik. Keadaan lingkungan, tempat tinggal, tekanan ekonomi keluarga, dan lain

sebagainya jelas sangat berpengaruh kepada siswa. Semakin baik keadaan sosial

ekonomi siswa akan semakin baik pula kemampuan siswa dalam menulis paragraf

argumentasi. Hal tersebut terjadi karena keadaan sosial ekonomi siswa yang baik

akan menjadikan terpenuhinya segala kebutuhan siswa, seperti gizi yang cukup.

Sebaliknya apabila latar belakang siswa tersebut kurang baik, penciptaan kegiatan

Page 33: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

9

menulis paragraf argumentasi sulit diwujudkan. Keadaan tersebut dapat dilihat

dari pola yang tidak sehat yang akan memengaruhi keadaan fisik dan jiwa siswa di

lingkungan tempat tinggal dan sekolah. Hal tersebut tentu dapat menyebabkan

dampak negatif saat pembelajaran menulis paragraf argumentasi berlangsung.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian dalam identifikasi masalah, penyebab belum tercapainya

KKM pada siswa kelas X-8 SMA N 1 Bae Kudus untuk menulis paragraf

argumentasi lebih dilatar belakangi dengan belum digunakannya model dan media

pembelajaran yang tepat untuk menulis paragraf argumentasi. Jadi, fokus

penelitian ini hanya terletak pada penggunaan model dan media pembelajaran

yang diterapkan oleh guru.

Adapun model dan media yang digunakan sebagai alternatif dalam

pembelajaran menulis paragraf argumentasi adalah penerapan model think pair

and share melalui media gambar animasi. Alasan peneliti menggunakan model

think pair and share adalah dengan menggunakan model think pair and share

dapat mengajarkan siswa untuk untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan

orang lain dengan memahami suatu masalah, memecahkan masalah dengan

diskusi kelompok, dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas sebagai

salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Siswa dapat mengeluarkan ide-ide yang dapat dipikirkannya sehingga lebih dapat

memahami materi tersebut. Jadi, saat pembelajaran siswa aktif dan ada umpan

balik antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa.

Page 34: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

10

Selain itu, alasan peneliti memadukan media gambar animasi dalam model

think pair and share karena dengan menggunakan media gambar animasi

memudahkan siswa dalam mengidentifikasi masalah. Dengan media gambar

animasi siswa diharapkan menjadi lebih mudah memahami suatu materi karena

memberi gambaran dan informasi yang lebih nyata dan jelas. Jadi, siswa lebih

mudah mengidentifikasi masalah untuk membuat paragraf argumentasi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan tersebut, permasalahan

yang diangkat dalam penelitian ini sebagai berikut.

1) Bagaimanakah proses pembelajaran keterampilan menulis paragraf

argumentasi setelah dilaksanakan pembelajaran keterampilan menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus?

2) Seberapa besarkah peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi

setelah dilaksanakan pembelajaran keterampilan menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus?

3) Bagaimanakah perubahan tingkah laku siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae

Kudus setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Page 35: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

11

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut.

1) Mengetahui proses pembelajaran keterampilan menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus.

2) Mengetahui peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa

kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus setelah mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi.

3) Mengetahui perubahan tingkah laku siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae

Kudus setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diberikan dalam penelitian dapat dilihat dari

dua segi, yaitu segi teoretis dan segi praktis.

1) Segi Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang

lebih besar terhadap perkembangan ilmu bahasa, khususnya mengenai

keterampilan berbahasa yang berupa keterampilan menulis.

2) Segi Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

siswa, guru sekolah, dan peneliti lain.

Page 36: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

12

Bagi siswa, siswa menjadi lebih terampil dalam pembelajaran menulis

paragraf argumentasi sehingga hasil belajar meningkat. Siswa akan mendapat

pengalaman baru dengan diterapkannya model pembelajaran think pair and share.

Siswa juga akan lebih termotivasi untuk belajar karena digunakannya media

gambar animasi yang inovatif. Selain itu, bisa membentuk sikap kerja sama

antarsiswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Dengan adanya penelitian ini

siswa mendapat pengalaman belajar yang bemakna melalui proses pembelajaran

dengan menggunakan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang berkaitan dengan

keterampilan menulis paragraf argumentasi bagi siswanya. Selain itu,

keberhasilan guru sebagai pengajar akan meningkat karena hasil belajar siswa

juga meningkat.

Bagi sekolah, prestasi sekolah akan meningkat karena hasil belajar siswa

juga meningkat. Dengan adanya penelitian ini, guru-guru di sekolah lain akan

termotivasi memperbaiki model pembelajaran yang selama ini mereka terapkan.

Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding

terutama dalam hal bagaimana cara meningkatkan keterampilan menulis paragraf

argumentasi melalui pembelajaran dengan menggunakan model think pair and

share melalui media gambar animasi.

Page 37: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Kenyataan membuktikan bahwa keterampilan menulis masih kurang

diperhatikan dalam pembelajaran di sekolah-sekolah. Pembelajaran menulis juga

masih sering diabaikan oleh kalangan pelajar dan bahkan mahasiswa. Hal ini

cenderung membuat terciptanya iklim budaya tulis yang kurang baik di sekolah-

sekolah.

Penelitian tindakan kelas (PTK) tentang menulis paragraf argumentasi

merupakan penelitian yang menarik. Bukti bahwa keterampilan menulis paragraf

argumentasi menarik untuk dilakukan adalah dengan banyaknya penelitian yang

telah dilakukan berkaitan dengan menulis paragraf argumentasi tersebut.

Di bawah ini disajikan penelitian-penelitian yang terkait dengan penelitian

yang akan dilakukan oleh penulis, antara lain penelitian yang dilakukan oleh

Nystrand dan Graff (2000), Neeta (2005), Carss (2007), Hernawati (2007),

Ni‟mah (2007), Hapsari (2008), Puryanti (2009), Hindawati (2010), Mujahadah

(2010), dan Sulistyani (2010).

Nystrand dan Graff (2000) dalam penelitiannya yang berjudul “Report in

Argument's Clothing: An Ecological Perspective on Writing Instruction”

menunjukkan bahwa pembelajaran menulis argumentasi lebih efektif dengan

menggunakan model pembelajaran memodifikasi gagasan yang diperoleh dari

pengadopsian strategi inovatif dengan cara melalui penafsiran, penulisan, dan

Page 38: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

14

pengembangan teks sehingga siswa secara efektif bisa membuat tulisan

argumentasi.

Persamaan penelitian Nystrand dan Graff (2000) dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti terletak pada masalah yang dikaji, yaitu sama-sama

mengenai keterampilan menulis paragraf argumentasi. Adapun perbedaannya

terletak pada subjek penelitian dan model penelitian. Pada penelitian Nystrand dan

Graff (2000) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII pada Sekolah

Menengah Midwest, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya

adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Nystrand dan

Graff (2000) menerapkan model pembelajaran memodifikasi gagasan yang

diperoleh dari pengadopsian strategi inovatif dengan cara melalui penafsiran,

penulisan, dan pengembangan teks, sedangkan penulis dalam penelitiannya

menggunakan model think pair and share.

Neeta (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Socioculture and Students

Argument Writing in English: A Case Study from the Vhembe District, Limpopo

Province, South Africa” menjelaskan bahwa penggunaan strategi

penginterpretasian di dalam relevan konteks sosial, historis, dan budaya (konteks

sosiokultural) mampu meningkatkan keterampilan menulis argumentasi dalam

pembelajaran bahasa Inggris.

Persamaan penelitian Neeta (2005) dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti terletak pada masalah yang dikaji. Masalah yang dikaji sama-sama

mengenai keterampilan menulis paragraf argumentasi. Adapun perbedaannya

terletak pada subjek penelitian, model pembelajaran, strategi pembelajaran, dan

Page 39: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

15

media yang digunakan. Pada penelitian Neeta (2005) yang menjadi subjek

penelitian adalah para siswa dari Daerah Vhembe, Provinsi Limpopo, Afrika

Selatan, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa

kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Neeta (2005) tidak

menerapkan model, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan model

think pair and share. Pada penelitian Neeta (2005) menggunakan strategi

pembelajaran berbasis penginterpretasian di dalam relevan konteks sosial, historis,

dan budaya (konteks sosiokultural), sedangkan penulis dalam penelitiannya tidak

menerapkan strategi pembelajaran.

Carss (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “The Effects of Using

Think-Pair-Share during Guided Reading Lessons” menyimpulkan bahwa think

pair and share memberikan efek yang positif pada pembelajaran membaca. Efek

positif itu tampak pada penggunaan bahasa lisan, berpikir, metakognitif,

kesadaran, dan pengembangan strategi membaca. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa think pair and share efektif digunakan sebagai alat untuk

membantu perkembangan percakapan sehingga siswa bisa fokus pada

pembelajaran dan mampu menyesuaikan dengan kelompok belajar yang ada.

Persamaan penelitian Carss (2007) dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti terletak pada model pembelajaran yang digunakan, yaitu sama-sama

menggunakan model pembelajaran think pair and share. Adapun perbedaannya

terletak pada subjek penelitian, desain penelitian, dan masalah yang dikaji. Pada

penelitian Carss (2007) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa sekolah

dasar, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas

Page 40: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

16

X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Carss (2007) desain penelitian

yang digunakan adalah penelitian eksperimen, sedangkan desain penelitian yang

digunakan oleh penulis adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Pada penelitian

Carss (2007) masalah yang dikaji adalah mengenai keterampilan membaca,

sedangkan masalah yang dikaji penulis adalah mengenai keterampilan menulis

paragraf argumentasi.

Hernawati (2007) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair and Share (TPS) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII E SMP N 14 Tegal dalam Pokok

Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”, diperoleh simpulan yaitu hasil

observasi selama penelitian menunjukkan adanya keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuis I, kuis II, kuis III,

dan nilai ulangan harian secara persentase siswa yang memperoleh nilai minimal

63 menunjukkan adanya peningkatan. Siklus I nilai rata-rata kelas 63,21, siswa

yang memperoleh nilai ≥ 63 sebanyak 25 anak dengan persentase ketuntasan

belajar klasikal sebesar 65,79 %. Pada Siklus II nilai rata-rata kelas 64,56, siswa

yang memperoleh nilai ≥ 63 sebanyak 30 anak dengan persentase ketuntasan

belajar klasikal sebesar 78,95 %. Pada Siklus III nilai rata-rata kelas 69,26, siswa

yang memperoleh nilai ≥ 63 sebanyak 34 anak dengan persentase ketuntasan

belajar klasikal sebesar 89,47 % sehingga penerapan model pembelajaran

cooperative learning tipe think pair and share (TPS) dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VIII E SMPN 14 Tegal dalam pokok bahasan sistem

persamaan linear dua variabel.

Page 41: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

17

Persamaan penelitian Hernawati (2007) dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti terletak pada desain penelitian dan model pembelajaran yang

digunakan. Desain penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas

(PTK) dan model yang digunakan sama-sama menggunakan model think pair and

share. Adapun perbedaannya terletak pada subjek penelitian, masalah yang dikaji,

dan media yang digunakan. Pada penelitian Hernawati (2007) yang menjadi

subjek penelitian adalah siswa kelas VIII E SMP N 14 Tegal, sedangkan subjek

penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae

Kudus. Pada penelitian Hernawati (2007) masalah yang dikaji adalah pokok

bahasan sistem persamaan linear dua variabel dalam mata pelajaran matematika,

sedangkan masalah yang dikaji penulis dalam penelitiannya adalah keterampilan

menulis paragraf argumentasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Pada

penelitian Hernawati (2007) tidak menggunakan media, sedangkan penulis dalam

penelitiannya menggunakan media gambar animasi.

Ni‟mah (2007 dalam skripsinya yang berjudul “Efektivitas Model

Pembelajaran Think Pair Share dalam Mata Pelajaran Sejarah pada Siswa Kelas X

SMA Negeri 3 Semarang” menunjukkan bahwa hasil uji perbedaan dua rata-rata

pretes (t berada pada daerah penerimaan Ho) disimpulkan tidak ada perbedaan

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji perbedaan rata-rata

postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh bahwa kelompok

eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol. Estimasi rata-rata pada

kelompok kontrol, yaitu 61,62-66,71 dengan rata-rata hasil belajar siswa 64,17,

sedangkan estimasi rata-rata kelompok eksperimen 68,68-73,03 dengan rata-rata

Page 42: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

18

hasil belajar 70,85, berarti kelompok kontrol hasil belajarnya lebih rendah

dibandingkan dengan kelompok eksperimen, maka ada pengaruh antara efektivitas

model pembelajaran think pair share dalam mata pelajaran sejarah pada siswa

kelas X SMA Negeri 3 Semarang.

Persamaan penelitian Ni‟mah (2007) dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti terletak pada model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran

yang digunakan sama-sama menggunakan model think pair share. Adapun

perbedaannya terletak pada desain penelitian, subjek penelitian, masalah yang

dikaji, dan media yang digunakan. Pada penelitian Ni‟mah (2007) desain

penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, sedangkan desain

penelitian yang digunakan oleh penulis adalah desain penelitian tindakan kelas

(PTK). Pada penelitian Ni‟mah (2007) yang menjadi subjek penelitian adalah

siswa kelas X SMA Negeri 3 Semarang, sedangkan subjek penelitian penulis

dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada

penelitian Ni‟mah (2007) masalah yang dikaji adalah pokok bahasan kehidupan

awal masyarakat kepulauan Indonesia dalam mata pelajaran sejarah, sedangkan

masalah yang dikaji penulis dalam penelitiannya adalah keterampilan menulis

paragraf argumentasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Pada penelitian

Ni‟mah (2007) tidak menggunakan media, sedangkan penulis dalam penelitiannya

menggunakan media gambar animasi.

Hapsari (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi dengan Media Gambar Karikatur

Politik pada Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Veteran Semarang Tahun

Page 43: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

19

Ajaran 2007/2008” diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan adanya

peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan

media gambar karikatur politik sebesar 3,51%. Skor rata-rata kelas pada tahap

prasiklus sebesar 6,97 dan mengalami peningkatan sebesar 3% menjadi 9,17.

Kemudian pada siklus II skor rata-rata kelas meningkat menjadi 10,35. Setelah

digunakan pembelajaran menggunakan media gambar karikatur politik terjadi

perubahan tingkah laku. Siswa yang sebelumnya merasa kurang siap dan aktif

dalam pembelajaran menjadi siap dan lebih aktif mengikuti pembelajaran.

Persamaan penelitian Hapsari (2008) dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti terletak pada desain penelitian dan masalah yang dikaji. Desain penelitian

yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas (PTK) dan masalah yang

dikaji sama-sama mengenai keterampilan menulis argumentasi. Adapun

perbedaannya terletak pada subjek penelitian, model, dan media yang digunakan.

Pada penelitian Hapsari (2008) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas

XI Jurusan Akuntansi SMK Veteran Semarang, sedangkan subjek penelitian

penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus.

Pada penelitian Hapsari (2008) tidak menggunakan model, sedangkan penulis

dalam penelitiannya menggunakan model think pair and share. Pada penelitian

Hapsari (2008) menggunakan media gambar karikatur politik, sedangkan penulis

dalam penelitiannya menggunakan media gambar animasi.

Puryanti (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode

Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan

Argumentasi pada Siswa Kelas X-2 SMA Islam Sudirman Tembarak Kabupaten

Page 44: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

20

Temanggung Tahun Ajaran 2008/2009” menunjukkan bahwa keterampilan

menulis karangan argumentasi berdasarkan metode problem solving terbukti

mengalami peningkatan. Hasil tes rata-rata pada siklus I adalah 69,64 atau

termasuk kategori baik, sedangkan nilai rata-rata pada siklus II sebesar 85,12 atau

termasuk kategori sangat baik. hal ini membuktikan adanya peningkatan dari

siklus I ke siklus II sebanyak 15,12 atau sebesar 21,95%. Perubahan tingkah laku

siswa dapat dilihat secara jelas pada saat pembelajaran. Berdasarkan hasil data

nontes siklus I, masih tampak perilaku negatif siswa saat pembelajaran

berlangsung. Pada siklus II perilaku negatif siswa semakin berkurang dan perilaku

positif siswa semakin bertambah.

Persamaan penelitian Puryanti (2009) dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti terletak pada desain penelitian dan masalah yang dikaji. Desain

penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas (PTK) dan

masalah yang dikaji sama-sama mengenai keterampilan menulis argumentasi.

Adapun perbedaannya terletak pada subjek penelitian, metode, media, dan model

yang digunakan. Pada penelitian Puryanti (2009) yang menjadi subjek penelitian

adalah siswa kelas X-2 SMA Islam Sudirman Tembarak Kabupaten Temanggung,

sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8

SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Puryanti (2009) metode yang

digunakan adalah metode problem solving, sedangkan penulis dalam

penelitiannya tidak menggunakan metode. Pada penelitian Puryanti (2009) tidak

menggunakan media, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan media

Page 45: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

21

gambar animasi. Pada penelitian Puryanti (2009) tidak menggunakan model,

sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan model think pair and share.

Hindawati (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi melalui Media Teks Berita dengan

Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada Siswa Kelas X-4

SMA Negeri 3 Brebes” menunjukkan bahwa analisis data penelitian keterampilan

menulis karangan argumentasi siswa dari siklus I dan siklus II mengalami

peningkatan. Nilai rata-rata kelas dalam menulis karangan argumentasi siklus I

sebesar 68,18. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,54% atau dengan

nilai 79,46. Peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi diikuti

dengan perubahan perilaku siswa. Perubahan perilaku tersebut, yaitu dari perilaku

negatif menjadi perilaku positif.

Persamaan penelitian Hindawati (2010) dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti terletak pada desain penelitian dan masalah yang dikaji. Desain

penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas (PTK) dan

masalah yang dikaji sama-sama mengenai keterampilan menulis paragraf

argumentasi. Adapun perbedaannya terletak pada subjek penelitian, media, dan

model yang digunakan. Pada penelitian Hindawati (2010) yang menjadi subjek

penelitian adalah siswa kelas X-4 SMA Negeri 3 Brebes, sedangkan subjek

penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae

Kudus. Pada penelitian Hindawati (2010) menggunakan media teks berita,

sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan media gambar animasi.

Pada penelitian Hindawati (2010) menggunakan model problem based instruction

Page 46: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

22

(PBI), sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan model think pair and

share.

Mujahadah (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Menulis Karangan Menulis Argumentasi melalui Media Komik

dalam Konteks Pekerjaan dengan Model Problem Terbuka (OE: Open Ended)

Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Kendal” menunjukkan adanya peningkatan

keterampilan menulis karangan argumentasi dari prasiklus, siklus I, dan siklus II.

Hal ini tampak dari peningkatan rata-rata hasil tes keterampilan siswa. Hasil tes

menulis karangan argumentasi dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan.

Nilai rata-rata hasil prasiklus I 55,68 meningkat pada siklus I dengan nilai rata-

rata 63,35. Nilai rata-rata hasil siklus I 63,35 meningkat pada siklus II dengan

nilai rata-rata 76,74 yaitu meningkat sebesar 13,39 atau sebesar 19,11%. Perilaku

siswa kelas XI jurusan Mekanik Otomotif 3 SMK N 2 Kendal setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan media komik dalam konteks pekerjaan

melalui model open ended mengalami perubahan ke arah positif.

Persamaan penelitian Mujahadah (2010) dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti terletak pada desain penelitian dan masalah yang dikaji. Desain

penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas (PTK) dan

masalah yang dikaji sama-sama mengenai keterampilan menulis argumentasi.

Adapun perbedaannya terletak pada subjek penelitian, media, dan model

yang digunakan. Pada penelitian Mujahadah (2010) yang menjadi subjek

penelitian adalah siswa kelas XI jurusan Mekanik Otomotif 3 SMK N 2 Kendal,

sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8

Page 47: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

23

SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Mujahadah (2010) menggunakan

media komik dalam konteks pekerjaan, sedangkan penulis dalam penelitiannya

menggunakan media gambar animasi. Pada penelitian Mujahadah (2010)

menggunakan model open ended, sedangkan penulis dalam penelitiannya

menggunakan model think pair and share.

Sulistyani (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Menulis Artikel dengan Model Pembelajaran Kooperatif Think

Pair and Share melalui Media Majalah Dinding pada Siswa Kelas IX SMP

Muhammadiyah Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran

2009/2010” diketahui bahwa keterampilan menulis artikel siswa pada tahap

prasiklus, nilai rata-rata yang dicapai sebesar 56,69 dalam kategori cukup. Setelah

dilakukan tindakan menggunakan metode pembelajaran kooperatif think pair and

share melalui media majalah dinding pada siklus I, nilai rata-rata yang dicapai

sebesar 64,5 dengan kategori cukup. Pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai

rata-rata sebesar 75,61 dalam kategori baik. Hal ini berarti mengalami

peningkatan sebesar 11,11 atau 17,22% dari siklus I ke siklus II dan 7,75% dari

prasiklus ke siklus I. Selain itu, perilaku-perilaku negatif siswa selama mengikuti

pembelajaran pada tahap prasiklus dan siklus I mengalami perubahan ke arah

positif pada siklus II.

Persamaan penelitian Sulistyani (2010) dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti terletak pada desain penelitian dan model yang dikaji. Desain

penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas (PTK) dan sama-

sama menggunakan model think pair and share. Adapun perbedaannya terletak

Page 48: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

24

pada subjek penelitian, masalah yang dikaji, dan media yang digunakan. Pada

penelitian Sulistyani (2010) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IX

SMP Muhammadiyah Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan, sedangkan

subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA

Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Sulistyani (2010) masalah yang dikaji adalah

keterampilan menulis artikel, sedangkan masalah yang dikaji penulis dalam

penelitiannya adalah mengenai keterampilan menulis paragraf argumentasi. Pada

penelitian Sulistyani (2010) menggunakan media majalah dinding, sedangkan

penulis dalam penelitiannya menggunakan media gambar animasi.

Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, peningkatan keterampilan menulis

telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menggunakan metode, model, dan

media tertentu. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian ini dengan maksud

untuk melengkapi penelitian-penelitian keterampilan menulis yang telah

dilakukan. Penelitian ini mencoba meneliti mengenai keterampilan menulis siswa

dalam menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi.

2.2 Landasan Teoretis

Landasan teoretis meliputi beberapa pembahasan, yaitu (1) hakikat menulis,

(2) hakikat paragraf argumentasi, (3) hakikat model think pair and share, (4)

hakikat media gambar animasi, dan (5) pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Penulis akan menguraikan hal-hal tersebut sebagai berikut.

Page 49: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

25

2.2.1 Hakikat Menulis

Hakikat menulis meliputi beberapa pembahasan, yaitu (1) pengertian

menulis, (2) tujuan menulis, dan (3) manfaat menulis. Penulis akan menguraikan

hal-hal tersebut sebagai berikut.

2.2.1.1 Pengertian Menulis

Menurut Gie (1995:19) menulis adalah segenap rangkaian kegiatan

seseorang mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk dibaca dan

dimengerti oleh orang lain. Buah pikiran itu dapat berupa pengalaman, pendapat,

pengetahuan, keinginan, dan perasaan seseorang. Maksud yang ingin disampaikan

dari rangkaian kegiatan mengungkapkan hasil pemikiran melalui bahasa tulis ini

diharapkan informasi yang ingin disampaikan dapat dipahami dan dimengerti oleh

orang lain.

Sejalan dengan pendapat Gie, Suriamiharja, dkk. (1996:2) mengemukakan

bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan

lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain

yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut.

Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Dapat

juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran,

perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. Selanjutnya, juga dapat

diartikan bahwa menulis adalah menjelmakan bahasa lisan, mungkin menyalin

atau melahirkan pikiran atau perasaan, seperti mengarang, membuat surat,

membuat laporan, dan sebagainya.

Page 50: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

26

Pendapat lain diungkapkan oleh Wiyanto secara sederhana. Menurut

Wiyanto (2004:1-2) menulis mempunyai dua arti. Pertama, menulis berarti

mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda yang dapat dilihat. Kedua,

menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Orang

yang melakukan kegiatan ini dinamakan penulis, sedangkan hasil kegiatannya

dinamakan tulisan.

Berbeda dengan pendapat-pendapat di atas, Suparno dan Yunus (2007:1.29)

menyebutkan bahwa menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian

pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur

penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media

tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Menulis merupakan kegiatan yang

kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan

isi tulisannya serta menuangkan dalam bahasa tulis.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan

serangkaian kegiatan melukiskan lambang grafik yang mengungkapkan dan

menggambarkan gagasan secara tertulis agar dapat dibaca, dimengerti, dan

dipahami oleh pembaca atau orang lain.

2.2.1.2 Tujuan Menulis

Setiap penulis memiliki tujuan dan maksud tertentu dalam menyampaikan

gagasan tulis tersebut. Hartig dalam Tarigan (1983:24) mengemukakan bahwa

tujuan penulisan, yaitu (1) tujuan penugasan, penulis menulis karena ada tugas

bukan karena kemauan sendiri; (2) tujuan altruistik, agar pembaca senang dan bisa

Page 51: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

27

memahami serta menghargai perasaan; (3) tujuan persuasif, untuk meyakinkan

pembaca; (4) tujuan informasional atau tujuan penerangan, untuk memberikan

informasi atau penerangan kepada pembaca; (5) tujuan pernyataan diri, untuk

memperkenalkan atau menyatakan diri sang penulis; (6) tujuan kreatif, untuk

mencapai nilai artistik atau atau seni yang ideal; dan (7) tujuan pemecahan

masalah, untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.

Penulis dan pembaca dapat berkomunikasi melalui tulisan. Oleh karena itu, pada

prinsipnya hasil menulis (tulisan) yang paling utama ialah dapat menyampaikan

pesan penulis kepada pembaca. Pernyataan di atas diperkuat oleh pendapat

Sujanto. Menurut Sujanto MS (1988:68) garis besar tujuan penulisan adalah

mengekspresikan perasaan, memberi informasi, memengaruhi pembaca, dan

memberi hiburan.

Berbeda dengan pendapat-pendapat di atas, Keraf (1995:6) mengemukakan

bahwa kebutuhan dasar manusia yang mempengaruhi tujuan menulis, yaitu (1)

keinginan untuk memberi informasi keadaan orang lain dan memperoleh

informasi dari orang lain mengenai sesuatu hal; (2) keinginan untuk meyakinkan

seseorang mengenai suatu kebenaran akan suatu hal, dan lebih jauh memengaruhi

sikap dan pendapat orang lain; (3) keinginan untuk menggambarkan atau

menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau

mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal atau bunyi; dan (4) keinginan untuk

menceritakan kepada orang lain tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-

peristiwa yang terjadi, baik yang dialami maupun yang didengar dari orang lain.

Page 52: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

28

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah untuk

memberitahukan, meyakinkan, mengekspresikan, menghibur, memperkenalkan

diri, dan untuk mencapai nilai artistik terhadap suatu masalah serta dapat

memberikan informasi atau penerangan kepada pembaca sehingga bisa

memecahkan masalah yang dihadapi oleh pembaca.

2.2.1.3 Manfaat Menulis

Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat

penting untuk dikuasai karena banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari

kegiatan menulis. Menurut Komaidi (2007:12-13) banyak manfaat yang bisa

diperoleh dari menulis, diantaranya (1) menulis melatih kepekaan dalam melihat

suatu realitas lingkungan; (2) mendorong untuk mencari referensi; (3) melatih kita

untuk menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis, dan logis; (4)

mengurangi tingkat ketegangan dan stres; (5) mendapatkan kepuasan batin, jika

tulisan dimuat di media atau diterbitkan; dan (6) membuat semakin populer dan

terkenal, bila tulisan banyak dibaca oleh orang lain.

Melengkapi pendapat dari Komaidi, Putra (2007:22) mengungkapkan

bahwa manfaat dari menulis antara lain (1) pelepasan emosional. Menulis bisa

menjadi penyaluran emosi dan perasaan; (2) manfaat promotif atau kenaikan

pangkat. Jika produktif menulis maka akan memperoleh angka kredit yang banyak

sesuai buku yang kita tulis; (3) manfaat sosial. Dengan menulis kita bisa menjadi

terkenal atau dikenal; (4) manfaat finansial. Dengan menulis bisa membantu

Page 53: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

29

dalam menghasilkan uang; dan (5) manfaat intelektual. Dengan menulis bisa bisa

menambah ilmu pengetahuan.

Melengkapi pendapat Komaidi dan Putra, Romli (2007:2) berpendapat

bahwa manfaat menulis, yaitu (1) menulis berarti mengekspresikan pikiran,

perasaan, dan keinginan; (2) dengan menulis dapat membangun “citra diri”

sebagai orang yang berwawasan, intelek, dan berkualitas; (3) tulisan yang bagus

akan membangun citra diri sang penulis yang pada gilirannya membangun

kepercayaan dirinya; (4) dengan menulis bisa menjadi “agen perubahan”. Ide-ide

yang dituangkan dalam tulisan dapat memengaruhi pemikiran pembaca,

membentuk opini publik, dan melakukan sesuatu sesuai dengan ide; (5) selain

berbagai ide atau pemikiran, menulis juga menjadi sarana berbagai pengalaman;

dan (6) bisa memperoleh keuntungan finansial dari berkah menulis.

Pendapat yang hampir sama juga diungkapkan oleh Aguk Irawan MN

(2008:14) dan Thobroni (2008:14). Menulis memiliki banyak manfaat, antara lain

(1) salah satu cara untuk memangkas bagian permukaan segala sesuatu agar bisa

menjelajahi atau memahami banyak hal, (2) suatu cara agar kita bisa memahami

dan menemukan arti hidup, (3) agar bisa mengetahui dan mendalami sisi

perasaannya yang paling tersembunyi, (4) agar kita bisa berpikir untuk

menemukan jawaban dari persoalan-persoalan hidup, (5) membantu kejiwaan

menjadi semakin positif, dan (6) dapat tercukupi kebutuhan ekonominya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis adalah

sebagai suatu sarana untuk mengungkapkan diri, memahami, mengekspresikan,

mengembangkan, mengorganisasikan, meninjau, menilai suatu pikiran, perasaan,

Page 54: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

30

gagasan, dan keinginan agar dapat mengenali kemampuan dan potensi diri

sehingga dapat lebih banyak menyerap, menguasai, dan mengorganisasikan

gagasan atau informasi yang berkaitan dengan topik yang akan ditulis secara

sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat.

2.2.2 Hakikat Paragraf Argumentasi

Keterampilan menulis paragraf argumentasi meliputi beberapa pembahasan,

yaitu (1) pengertian paragraf argumentasi, (2) ciri-ciri paragraf argumentasi, (3)

jenis-jenis paragraf argumentasi, dan (4) langkah-langkah menulis paragraf

argumentasi. Penulis akan menguraikan hal-hal tersebut sebagai berikut.

2.2.2.1 Pengertian Paragraf Argumentasi

Menurut Kelompok Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (1992:100), paragraf

argumentasi merupakan paragraf yang berisi uraian untuk memperdebatkan

sesuatu agar orang lain percaya. Dalam menulis paragraf argumentasi disajikan

bukti-bukti atau alasan yang mendukung suatu kebenaran. Paragraf argumentasi

disajikan dengan membandingkan permasalahan lain yang bertentangan.

Sementara itu, menurut Keraf (1995:10), paragraf argumentasi adalah

semacam bentuk wacana yang berusaha membuktikan suatu kebenaran. Selain itu,

argumentasi berusaha memengaruhi serta mengubah sikap dan pendapat orang

lain untuk menerima suatu kebenaran dengan mengajukan bukti-bukti mengenai

objek yang diargumentasikan, sedangkan dari proses berpikir, argumentasi adalah

Page 55: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

31

suatu tindakan untuk membentuk penalaran dan menurunkan simpulan serta

menerapkannya pada suatu kasus dalam perdebatan.

Selanjutnya, Wiyanto (2004:67) memberikan definisi yang lebih sederhana,

yaitu istilah argumentasi diturunkan dari verba to argue (Ing), yang artinya

membuktikan atau menyampaikan alasan. Untuk meyakinkan pembaca bahwa

pendapat, konsepsi, atau opini yang disampaikan penulis itu benar, penulis harus

menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah.

Sejalan dengan pendapat Wiyanto, Suparno dan Yunus (2007:1.12)

menyatakan bahwa, paragraf argumentasi adalah ragam wacana yang

dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan

oleh penulisnya. Dalam menulis paragraf argumentasi, penulis harus menyajikan

secara logis, kritis, dan dan sistematis bukti-bukti yang dapat memperkuat

keobjektifan dan kebenaran yang disampaikannya sehingga dapat menghapus

keraguan pembaca terhadap pendapat penulis.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf argumentasi adalah

paragraf yang berisi uraian atau gagasan untuk memperdebatkan, memengaruhi,

meyakinkan, mengubah sikap dan pendapat orang lain, atau membuktikan suatu

kebenaran dari suatu masalah agar orang lain atau pembaca percaya dan berusaha

untuk membuktikan gagasan dari suatu pemecahan masalah tersebut.

2.2.2.2 Ciri-ciri Paragraf Argumentasi

Menurut Keraf (1995:20) paragaraf argumentasi memiliki ciri-ciri sebagai

berikut (1) argumentasi berusaha untuk membuktikan suatu kebenaran dari suatu

Page 56: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

32

pokok persoalan agar pembaca mengubah sikap dan pendapatnya; (2) dalam

argumentasi berusaha untuk mengubah pandangan dan sikap pembaca. Karena itu

penulis berusaha meyakinkan pembaca agar pembaca yakin terhadap uraian

penulis; (3) menginginkan pembaca untuk mengikuti pendapatnya; (4)

menggunakan gaya persuasif; (5) bahasa yang digunakan bersifat rasional dan

objektif; dan (6) dan selalu mengungkapkan fakta sebagai alat bukti untuk

memperkuat pendapat penulis.

Selanjutnya, Keraf (2000:103) juga berpendapat bahwa ciri-ciri paragraf

argumentasi, yaitu (1) argumentasi harus mengandung kebenaran untuk mengubah

sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang akan diargumentasikan,

argumentasi harus disertai fakta-fakta dan bukti yang mendukung; (2) pengarang

harus berusaha untuk menghindari istilah-istilah yang bisa menimbulkan

prasangka; (3) menghindari munculnya istilah-istilah, hal ini dapat dilakukan

dengan membatasi pengertian istilah yang dipergunakan; dan (4) penulis harus

menetapkan dengan tepat ketidakkesepakatan yang akan diargumentasikan.

Pendapat lain diungkapkan oleh Wagiran. Menurut Wagiran (2009:6) ciri

khas paragraf argumentasi adalah mengutamakan kekuatan argumen (argumen

teoretis, argumen empiris, argumen praktis, dan argumen logis) dalam

memecahkan tiap masalah/problem/persoalan. Oleh karena itu, penulis harus

menyampaikan pendapat/gagasan/argumen yang disertai alasan agar dapat

memengaruhi pembaca.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri paragraf argumentasi

adalah paragraf argumentasi yang disajikan berusaha untuk membuktikan suatu

Page 57: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

33

kebenaran, mengubah pandangan dan sikap, memengaruhi, dan meyakinkan

pembaca dengan selalu mengungkapkan fakta sebagai alat bukti untuk

memperkuat kekuatan argumen/pendapat penulis secara teoretis, empiris, praktis,

maupun logis.

2.2.2.3 Jenis-jenis Paragraf Argumentasi

Jenis-jenis paragraf argumentasi menurut Keraf (2000:108) terbagi menjadi

tujuh, yaitu (1) genus atu definisi, mengajukan argumen dari definisi-definisi; (2)

sebab dan akibat, didasarkan pada pola sebab-akibat yang mempergunakan corak

berpikir kausal; (3) keadaan atau sirkumtansi, menyodorkan kedaan didasarkan

pada keadaan yang ada; (4) persamaan, dengan menyamakan antara metode-

metode yang terkait dengan fakta yang sama; (5) perbandingan, dengan

membandingkan hal-hal yang bisa diperbandingkan; (6) pertentangan, dengan

menggunakan metode pertentangan dalam fakta atau situasi. Didasarkan pada

relasi antara berbagai fakta dan peristiwa; dan (7) kesaksian atau otoritas, dengan

memanfaatkan topik atau sumber dari luar.

Berbeda dengan Keraf, Alfiansyah (2009:2) berpendapat bahwa bentuk

penalaran yang ada dalam paragraf argumentasi ada dua, yaitu penalaran induksi

dan penalaran deduksi. Penalaran induksi adalah bentuk penalaran yang bertolak

dari pernyataan khusus kemudian menarik simpulan secara lebih umum.

Penalaran induksi tidak boleh membuat simpulan yang melebihi kelayakan fakta

sebagai pendukung. Penalaran deduksi adalah penalaran yang bertolak dari

Page 58: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

34

pernyataan umum yang dipakai untuk mengamati pernyataan khusus sebagai dasar

mengambil simpulan.

Pendapat Alfiansyah diperkuat oleh pendapat Wagiran. Menurut Wagiran

(2009:6) jenis-jenis paragraf argumentasi, yaitu tajuk rencana, surat pembaca,

opini, wacana debat, artikel, dan kolom. Teknik pengembangannya terbagi

menjadi dua, yaitu deduktif-induktif dan sebab-akibat. Pola penalaran sebab-

akibat, yakni menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan

pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut. Dalam penggunaannya, penalaran

sebab-akibat dapat disajikan menjadi akibat-sebab. Artinya, menyampaikan

terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari sebab-sebabnya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis paragraf

argumentasi adalah paragraf yang mengajukan genus atau definisi, paragraf

dengan pola sebab dan akibat, paragraf yang terkait keadaan atau sirkumtansi,

menyamakan fakta-fakta yang ada, membandingkan, mempertentangkan,

memanfaatkan topik dan sumber luar, paragraf deduktif, paragraf induktif.

2.2.2.4 Langkah-langkah Menulis Paragraf Argumentasi

Menurut Tarigan (1979:1-2) suatu paragraf selalu mengandung tiga bagian

utama, yaitu (1) bagian pendahuluan, berfungsi untuk menarik minat pembaca,

mengarahkan pembaca, menjelaskan secara singkat ide pokok atau tema paragraf,

dan menjelaskan bagian dari suatu hal yang akan diperbincangkan; (2) isi, sebagai

jembatan penghubung antara isi dan penutup, dan sebagai penjelasan terperinci

Page 59: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

35

dari pendahuluan; dan (3) penutup, untuk memberikan simpulan, penekanan

bagian-bagian tertentu, klimaks, melengkapi, dan merangsang pembaca.

Sejalan dengan pendapat Tarigan, Keraf (2000:104) berpendapat bahwa

paragraf argumentasi harus mencakup (1) pendahuluan, mengandung cukup

banyak bahan untuk menarik perhatian. Dalam pendahuluan berisi persoalan yang

dibicarakan, latar belakang historis, dan penegasan terhadap suatu sistem yang

akan membawanya pada sebuah konklusi yang benar; (2) tubuh argumen,

meyakinkan pembaca bahwa hal yang dikemukannya benar sehingga konklusinya

juga benar; dan (3) simpulan dan ringkasan, berisi ringkasan dari pokok-pokok

yang penting sesuai dengan urutan argumen-argumen dalam tubuh paragraf.

Pendapat berbeda diungkapkan oleh Wagiran dan Doyin. Menurut Wagiran

dan Doyin (2005:22), ada lima langkah dalam menulis paragraf argumentasi, yaitu

(1) pengembangan gagasan paragraf argumentasi; (2) perencanaan naskah

paragraf argumentasi; (3) pengembangan paragraf argumentasi; (4) penulisan draf

paragraf argumentasi; dan (5) finalisasi.

Kelima langkah menulis tersebut dapat diuraikan, sebagai berikut (1)

pengembangan gagasan paragraf argumentasi, yakni pengembangan sebuah

tulisan berangkat dari penentuan tema, topik, permasalahan yang menjadi gagasan

utama; (2) perencanaan naskah paragraf argumentasi dilakukan dari tiga segi,

yakni segi perencanaan isi, perencanaan format, dan perencanaan bahasa. Dalam

perencanaan ini prinsip utama yang harus diperhatikan ialah pembuatan kerangka.

Kerangka pada dasarnya merupakan pokok-pokok paragraf yang nantinya akan

dijabarkan menjadi karangan. Perencanaan selanjutnya, yakni perencanaan format

Page 60: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

36

yang direalisasikan dalam penentuan format dan teknik penulisan yang digunakan

dalam menulis. Perencanaan terakhir, yakni perencanaan yang diwujudkan dalam

pemilihan ragam bahasa yang digunakan dalam tulisannya; (3) pengembangan

paragraf argumentasi, yakni tersusun dari gagasan dasar dan gagasan

pengembangan atau pendukung; (4) penulisan draf, yakni aktivitas yang dimulai

dengan menata butir-butir gagasan secara hierarki dan sistematis; dan (5)

finalisasi, yakni salah satu proses yang revisi naskah. Sebelumnya penulis

melakukan pemeriksaan ulang ditinjau dari segi isi, ejaan, tanda baca, dan teknik

penulisan.

Melengkapi pendapat Tarigan dan Keraf, Alfiansyah (2009:2) berpendapat

bahwa struktur penulisan paragraf argumentasi terdiri dari tiga bagian, yaitu (1)

pendahuluan, berisi latar belakang masalah dan permasalahan; (2) isi, keseluruhan

uraian yang berusaha menjawab permasahan yang dikemukakan dalam

pendahuluan. Uraian isi paragraf berupa pernyataan, data, fakta, contoh, atau

ilustrasi yang diambil dari pernyataan, pendapat umum, pendapat para ahli, hasil

penelitian, simpulan yang dapat mengukuhkan bahwa pemecahan permasalahan

itu harus demikian; (3) penutup, berupa ikhtisar atau simpulan. Adapun langkah-

langkah dalam menulis paragraf argumentasi adalah sebagai berikut (1) memilih

topik paragraf argumentasi, (2) mengumpulkan bahan, (3) menyusun kerangka

paragraf argumentasi, (4) mengembangkan pendahuluan, (5) mengembangkan isi

paragraf argumentasi, dan (6) membuat penutup paragraf argumentasi.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah menulis

paragraf argumentasi adalah pengembangan gagasan paragraf argumentasi

Page 61: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

37

(menentukan topik dan merumuskan tujuan), menyusun kerangka paragraf

argumentasi (bagian pendahuluan isi atau tubuh argumen, penutup atau simpulan,

dan ringkasan), dan mengembangkan kerangka paragraf argumentasi, serta

finalisasi (membuat penutup paragraf argumentasi).

2.2.3 Hakikat Model Think Pair and Share

Model think pair and share merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif

yang menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan

suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh dan mengembangkan

pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan-keterampilan yang bermanfaat bagi

kehidupannya di masyarakat. Melalui pembelajaran kooperatif dengan model

think pair and share, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan

oleh guru dalam pembelajaran, melainkan bisa juga belajar dari siswa lainnya, dan

sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain. Proses

pembelajaran dengan think pair and share ini mampu merangsang dan

menggugah potensi siswa secara optimal dalam suasana belajar pada kelompok-

kelompok kecil.

Nurhadi dan Senduk (2003:60) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif

adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi

yang silih asuh untuk menghindari kesinggungan dan kesalahpahaman yang dapat

menimbulkan permusuhan. Selain itu, Pembelajaran kooperatif merupakan

pembelajaran yang secara sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang saling

mengasihi antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.

Page 62: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

38

Pendapat Muhfida lebih spesifik. Muhfida (2006:2) menyatakan bahwa

model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara

berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengontruksi

konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman

agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari

4–5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, dan karekter), ada kontrol dan

fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau

presentasi.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

kooperatif adalah kegiatan pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi

antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dengan cara berkelompok untuk

bekerja sama saling membantu mengontruksi konsep, menyelesaikan persoalan,

atau inkuiri dalam pembelajaran di kelas secara sadar dan sistematis sehingga

tercipta interaksi dua arah yang yang sangat efektif.

Menurut pendapat Nurhadi dan Senduk (2003:66), langkah-langkah dalam

model think pair and share, yaitu (1) berpikir (thinking), guru mengajukan

pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu

menit untuk berpikir sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut; (2) berpasangan

(pairing), selanjutnya guru meminta kepada siswa untuk berpasangan dan

mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan; dan (3) berbagi (sharing),

pada langkah akhir ini guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi

atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah

mereka bicarakan.

Page 63: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

39

Adapun menurut Muhfida (2006:6), model pembelajaran think pair and

share ini tergolong tipe kooperatif dengan sintaks, yaitu (1) guru menyajikan

materi klasikal, materi diberikan secara menyeluruh; (2) guru memberikan

persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan

dengan teman sebangku (think-pair), diskusi kelompok dilakukan untuk

mendiskusikan masalah-masalah yang telah ditentukan oleh guru; (3) tiap

kelompok melakukan presentasi (share) mengenai masalah yang telah

didiskusikan tadi; dan (4) guru membuat skor perkembangan tiap siswa.

Trianto (2007:61-62) mengungkapkan pendapat yang hampir sama dengan

pendapat Arends (2008:15-16) serta pendapat Nurhadi dan Senduk (2003:66),

bahwa think pair and share dibagi menjadi tiga langkah, yaitu (1) think, guru

mengajukan permasalahan dan siswa diberi waktu satu menit untuk berpikir

sendiri mengenai permasalahan tersebut; (2) pair, guru meminta siswa

berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan; dan (3)

share, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi atau bekerja sama dengan

kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan.

Pendapat lain diungkapkan oleh Dzaki. Menurut Dzaki (2009:2), langkah-

langkah model pembelajaran think pair and share, yaitu (1) guru menyampaikan

inti materi, (2) siswa berdiskusi dengan teman sebelahnya tentang materi atau

permasalahan yang disampaikan guru, (3) guru memimpin pleno dan tiap

kelompok mengemukakan hasil diskusinya, (4) atas dasar hasil diskusi, guru

mengarahkan pembicaraan pada materi/permasalahan yang belum diungkap

siswa, dan (5) simpulan.

Page 64: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

40

Suprijono (2009:91) juga berpendapat bahwa think pair and share diawali

dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran dan

memberi kesempatan siswa memikirkan jawabannya. Kemudian, guru meminta

siswa berpasang-pasangan untuk mendiskusikan jawaban tadi, setelah itu tiap

pasangan-pasangan membicarakan hasil diskusinya di depan kelas.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model think pair and share

terbagi menjadi tiga bagian, yaitu (1) think, menyampaikan inti materi,

mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran; (2) pair,

berkelompok dan berdiskusi mengenai apa yang telah dipikirkan, guru memimpin

pleno dan tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya, guru mengarahkan

pembicaraan pada materi atau permasalahan yang belum diungkap siswa; dan (3)

share, berkelompok untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara

keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan dan membuat simpulan.

Langkah-langkah model pembelajaran yang telah diuraikan tersebut

merupakan prosedur yang sifatnya prinsip. Adapun penerapannya dalam

pembelajaran diserahkan kepada kreativitas guru untuk melakukan penyesuaian.

Berikut ini fase-fase pembelajaran dalam model think pair and share.

Tabel 1. Sintaks Model Think Pair and Share

Fase Kegiatan

Fase-1

Think

(berpikir)

Guru menyampaikan inti materi. Guru menyajikan materi

klasikal, materi diberikan secara menyeluruh.

Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait

dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk

berpikir sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut.

Page 65: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

41

Fase-2

Pair

(berkelompok)

Guru meminta kepada siswa untuk berpasangan.

Guru memberikan persoalan kepada siswa dan siswa

bekerja kelompok dengan cara berpasangan dengan

teman sebangku (think-pair) untuk mendiskusikan

masalah-masalah yang telah ditentukan oleh guru.

Fase-3

Share (berbagi)

Guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi

atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan

mengenai apa yang telah mereka bicarakan.

Tiap kelompok melakukan presentasi (share) mengenai

masalah yang telah didiskusikan tadi.

Guru memimpin pleno dan tiap kelompok

mengemukakan hasil diskusinya.

Atas dasar hasil diskusi, guru mengarahkan pembicaraan

pada materi/permasalahan yang belum diungkap siswa.

Simpulan.

Guru membuat skor perkembangan tiap siswa.

2.2.4 Hakikat Media Gambar Animasi

Dalam proses belajar mengajar, media mempunyai fungsi yang sangat

penting. Media pengajaran mempertinggi proses belajar mengajar siswa dalam

pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar

yang dicapai (Wagiran, dkk. 2009:3). Beberapa jenis media pendidikan yang biasa

digunakan dalam pembelajaran antara lain, media grafis (seperti foto, gambar,

grafik atau bagan), media tiga dimensi, media proyeksi (seperti slide, film strip,

penggunaan OHP), dan lingkungan (Sudjana dan Rivai 2007:3-4).

Penggunaan gambar animasi juga salah satu contoh pemanfaatan teknologi

dalam pendidikan. Menurut Yudhiantoro (2003) animasi merupakan susunan

Page 66: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

42

gambar mati (grafik statis) yang diberi efek sehingga seolah-olah bergerak.

Tulisan yang meluncur dari samping ke tengak layar atau gambar yang dapar

bergerak-gerak dari menghadap kiri menjadi menghadap ke kanan itu termasuk

contoh animasi yang sederhana. Salah satu program komputer yang dapat

membuat animasi adalah flash. Flash dapat menganimasi objek gambar sehingga

seolah-olah gambar itu bergerak di sepanjang stage. Flash juga dapat mengubah

bentuk objek, mengubah ukuran, mengubah warna, memutar maupun mengubah-

ubah opacity (kenampakan objek dari jelas hingga lenyap).

Melengkapi pendapat Yudhiantoro, Ariasdi (2008:15) berpendapat bahwa

animasi artinya menghidupkan gambar yang mati, menggerakkan gambar yang

diam dengan cara membuat metamorfosis dari bentuk semula ke bentuk

selanjutnya dalam durasi tertentu. Gambar animasi dieksplorasi dan dimanfaatkan

untuk mendukung penyajian materi ajar berbasis multimedia. Animasi cocok

untuk „menciptakan‟ realitas dari sesuatu yang semu, sesuatu yang tidak mampu

ditangkap oleh realitas dalam citra visual.

Pendapat yang berbeda diungkapkan oleh Sofian. Menurut Sofian (2009:2-

3) gambar animasi pada saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan

dalam berbagai kegiatan dari mulai kegiatan santai sampai serius, dari mulai

sebagai fungsi utama sampai fungsi tambahan atau hiasan. Animasi dibangun

berdasarkan manfaatnya sebagai perantara atau media yang digunakan untuk

berbagai kebutuhan, di antaranya (1) media hiburan, untuk menghibur penonton

atau pengguna animasi sehingga memberikan kepuasan; (2) media presentasi,

untuk membuat menarik perhatian para audien sehingga suasana menjadi tidak

Page 67: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

43

kaku, dapat tercapai suatu penyampaian informasi atau terjadinya komunikasi

yang baik, menarik perhatian dengan adanya pergerakan dan suara yang selaras,

memperindah tampilan presentasi, memudahkan susunan presentasi, dan

mempermudah penggambaran dari suatu materi; (3) media iklan atau promosi

agar pemirsa atau penonton tertarik untuk membeli atau memiliki atau mengikuti

apa yang disampaikan dalam alur cerita dari animasi tersebut; (4) media bantu,

sebagai perangkat penuntun atau petunjuk dalam melakukan sesuatu; dan (5)

media pelengkap, sebagai pelengkap atau tambahan atau hiasan pada suatu

tampilan yang digunakan untuk mempercantik atau menarik pada objek yang

ditampilkan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gambar animasi adalah

menggerakkan gambar yang diam dengan cara membuat perubahan atau

modifikasi dengan adanya pergerakan yang selaras sehingga dapat tercapai suatu

penyampaian informasi atau komunikasi yang baik, dan mempermudah

penggambaran dari suatu materi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan gambar animasi karena sangat

membantu dalam proses pembelajaran. Penggunaan media gambar animasi

berfungsi agar siswa dapat memusatkan perhatiannya dalam situasi pembelajaran,

kemudian materi pelajaran yang dipadu dengan animasi gambar dan gerakan yang

menarik dapat memotivasi dan menjadikan siswa senang untuk belajar karena

suasana pembelajaran menjadi lebih santai dan terarah. Siswa juga akan menjadi

lebih mudah memahami suatu materi karena memberi gambaran dan informasi

yang lebih nyata dan jelas. Kompetensi dasar pun dapat dicapai karena proses

Page 68: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

44

belajar mengajar menjadi lebih menarik, siswa terfokus perhatiannya dan

termotivasi untuk mengetahui lebih jauh serta hasil belajarnya menjadi lebih

bermakna. Media ini berupa gambar dan tulisan yang sinkron dengan gambar

tersebut yang dimunculkan secara bergantian atau bersamaan. Tulisan dan gambar

tersebut terangkum sebagai keterangan animasi. Karakteristik pada animasi

tersebut adalah bentuknya yang menarik dan informatif. Menarik, artinya media

animasi tersebut memiliki tampilan yang indah baik dari segi tulisan maupun

bentuk gambarnya, sedangkan informatif artinya isi animasi yang disajikan dapat

dijadikan informasi atau pengetahuan bagi siswa mengenai paragraf argumentasi.

Oleh karena itu, media gambar animasi dapat dijadikan alternatif media

pembelajaran yang dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif, efisien, dan

menyenangkan. Berikut ini adalah contoh media gambar animasi.

Gambar 1. Contoh Media Gambar Animasi

2.2.5 Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair

and Share melalui Media Gambar Animasi

Penerapan model think pair and share melalui media gambar animasi

ditujukan agar siswa lebih mampu memahami hakikat sebuah paragraf

argumentasi. Dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi diharapkan siswa akan lebih

Page 69: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

45

aktif karena semua kegiatan pembelajaran difokuskan pada siswa. Kedudukan

guru dalam pembelajaran ini selain sebagai fasilitator, guru juga berkedudukan

sebagai motivator yang membimbing jalannya pembelajaran. Dengan demikian,

semua permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran harus diselesaikan

sendiri dengan dibantu bimbingan dari guru.

Langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan berpedoman pada model

think pair and share. Siswa mengembangkan keterampilan yang dimiliki dengan

kerja kelompok dan kerja individu. Berikut ini penerapan model think pair and

share melalui media gambar animasi dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentasi yang dijabarkan menjadi beberapa fase.

Tabel 2. Sintaks Model Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi

dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar

Animasi

Fase Peran Guru

Fase-1

Berpikir (think)

Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran.

Guru mengarahkan siswa untuk mengenal secara

umum hal yang berkaitan dengan paragraf

argumentasi. Guru mengarahkan siswa untuk

mengenal konsep dan unsur-unsur paragraf

argumentasi.

Guru bersama dengan siswa memahami konsep

menyunting.

Guru mengarahkan siswa untuk mengamati

gambar animasi.

Guru memotivasi siswa untuk berpikir sendiri

mencari jawaban dari masalah yang ada dalam

gambar animasi.

Page 70: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

46

Fase-2

Berpasangan atau

berkelompok (pair)

Guru mengarahkan siswa untuk berkelompok.

Siswa berkelompok untuk mendiskusikan

masalah-masalah yang ada dalam gambar

animasi.

Fase-3

Berbagi (share)

Guru memantau dan membimbing diskusi

kelompok.

Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusi kelompok.

Guru menyuruh siswa untuk menulis paragraf

argumentasi berdasarkan masalah-masalah

dalam gambar animasi.

Guru memberikan kesempatan pada siswa maju

ke depan membacakan hasil karyanya untuk

menunjukkan bahwa mereka tahu dan berhasil

menulis paragraf argumentasi.

Siswa menyunting hasil tulisan teman.

Guru menugaskan kembali kepada siswa untuk

menulis paragraf argumentasi.

Guru dan siswa melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap hasil pekerjaan mereka dan proses-proses

yang mereka gunakan.

Sistem sosial yang berlangsung dalam pembelajaran ini adalah keterlibatan

guru, siswa, dan masyarakat umum. Pada hakikatnya peran guru adalah sebagai

fasilitator dan evaluator. Guru harus memahami karakteristik anak didiknya dalam

pembelajaran. Guru berperan dalam pengembangan rancangan pembelajaran serta

melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran, sedangkan masyarakat umum dan

komponen di luar sekolah dapat dijadikan sebagai objek sasaran yang dapat

membantu siswa untuk meningkatkan keterampilannya. Saat pembelajaran

Page 71: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

47

berlangsung, guru dan siswa terlibat dalam teknis pelaksanaan sebelum siswa

melakukan unjuk kerja. Selanjutnya, siswa bertugas untuk menyelesaikan

persoalannya secara mandiri. Pada kegiatan ini, siswa bisa bekerja sama dengan

teman-temannya untuk mencari bahan atau sumber informasi yang dibutuhkan.

Setelah siswa mampu mencari bahan yang cukup, prinsip kerja sama sudah tidak

berlaku dan siswa harus menulis secara individual.

Selama proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi, guru bertindak sebagai

model, fasilitator, konsultan, motivator, dan evaluator. Guru merangsang siswa

dengan sebuah contoh paragraf argumentasi. Saat siswa mulai kesulitan untuk

memahami paragraf tersebut, guru memberikan pengarahan secara umum

mengenai paragraf argumentasi. Guru mulai menerapkan model think pair and

share melalui media gambar animasi dalam pembelajaran. Selain itu guru juga

bisa bertindak sebagai instruktur dan mengarahkan siswa untuk mencari informasi

dari berbagai sumber yang dapat menunjang menulis paragraf argumentasi.

Sarana pendukung yang diperlukan untuk melaksanaan strategi

pembelajaran menulis paragraf argumentasi adalah menerapkan model think pair

and share melalui media gambar animasi. Model think pair and share melalui

media gambar animasi ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam menulis

paragraf argumentasi. Selain itu, sarana dan prasarana yang dapat mendukung

dalam pelaksanaan pembelajaran adalah perpustakaan yang telah ada di sekolah.

Dengan adanya perpustakaan siswa dapat mengakses beberapa sumber informasi

dari internet dan buku atau referensi yang telah ada. Siswa juga dapat memperkuat

Page 72: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

48

dalam menulis paragraf argumentasinya dengan menuangkan fakta-fakta, hasil

penelitian, observasi, dokumentasi, berita atau sumber informasi yang dapat

meyakinkan para pembacanya.

Dampak instruksional dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi, yaitu siswa

menguasai materi paragraf argumentasi dan terampil dalam menulis paragraf

argumentasi. Adapun dampak pengiring dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi,

yaitu 1) kerja sama, dalam mengerjakan tugas kelompok semua anggota kelompok

saling bekerja sama satu sama lain dan tidak ada siswa yang bergantung pada

anggota kelompoknya; 2) keaktifan, kondisi kelas yang kondusif menjadikan

siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, siswa memberikan umpan balik

terhadap pertanyaan yang diajukan oleh guru sehingga pembelajaran menjadi

lebih hidup; dan 3) percaya diri, pembelajaran yang menyenangkan membuat

siswa menjadi lebih percaya diri dalam menggungkapkan pendapatnya di kelas.

2.3 Kerangka Berpikir

Keterampilan menulis bukan merupakan bakat alami yang dengan

sendirinya dapat dimiliki oleh seseorang. Keberhasilan pembelajaran keterampilan

menulis sangat ditentukan oleh proses pembelajaran menulis itu sendiri. Menulis

juga merupakan kegiatan yang tidak datang secara otomatis dan dapat

ditingkatkan kemampuannya melalui latihan.

Page 73: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

49

Menulis paragraf argumentasi merupakan salah satu keterampilan menulis

yang harus dikuasai oleh siswa SMA kelas X. Dalam kompetensi ini, siswa

diharapkan menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk

paragraf argumentasi. Dalam penerapannya, siswa sering mengalami kesulitan.

Dalam hal ini, peran guru sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan

tersebut. Salah satu cara tepat yang dapat digunakan guru untuk mengatasi

permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model think pair and share

melalui media gambar animasi.

Penggabungan antara model pembelajaran think pair and share melalui

media gambar animasi sangat cocok untuk menulis paragraf argumentasi. Dengan

menerapkan model think pair and share sebagai model pembelajaran yang

inovatif, dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Melalui penerapan

model think pair and share, siswa akan mengalami proses belajar mengajar yang

bermakna, yaitu proses belajar secara aktif untuk menemukan masalah dalam

pembelajaran dan pemecahan masalah dengan langkah-langkah ilmiah serta

mampu menerapkan keterampilan memecahkan masalah tersebut dalam

kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran think pair and share ini dipilih oleh penulis karena

model ini dapat membantu siswa dalam berpikir kritis dan analitis ketika melihat

suatu masalah dan mengambil sudut pandang berpikir pada umumnya sehingga

siswa dapat menulis paragraf argumentasi yang lebih baik tentang masalah yang

diamati. Model think pair and share melalui media gambar animasi juga

membantu kegiatan siswa agar dapat berpikir untuk menemukan suatu

Page 74: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

50

permasalahan, dan mendiskusikannya secara berkelompok sehingga bisa

memecahkan masalah untuk dibahas dalam kelas secara keseluruhan. Oleh karena

itu, materi pembelajaran atau informasi tidak terbatas pada materi buku saja, akan

tetapi juga dapat bersumber dari gambar animasi yang mengandung permasalahan

tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Masalah yang dimuat dalam

gambar animasi dapat memberikan efek bagi pembacanya. Efek inilah yang

nantinya diharapkan dijadikan ide dalam menulis paragraf argumentasi. Kemudian

dikembangkan sehingga menghasilkan paragraf argumentasi. Maka jelas bahwa

media gambar animasi yang di dalamnya mengandung suatu permasalahan ini

akan membantu siswa yang merasa kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan

dalam bentuk tulisan terutama menulis paragraf argumentasi.

Respon yang diharapkan muncul dari para siswa dengan menggunakan

model pembelajaran think pair and share melalui media gambar animasi

diharapkan agar proses pembelajaran lebih menyenangkan dan dapat mencapai

target yang telah ditentukan.

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teoretis dan kerangka berpikir di atas, hipotesis

tindakan pada penelitian ini adalah terdapat peningkatan keterampilan menulis

paragraf argumentasi dan perubahan perilaku siswa setelah dilakukan

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus.

Page 75: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

51

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian mengenai pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi merupakan penelitian

yang berbasis kelas atau sekolah yang menggunakan desain penelitian tindakan

kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam penelitian ini dilaksanakan

dalam dua siklus, yaitu proses tindakan pada siklus I dan siklus II. Penelitian

tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dalam proses pengkajian berdaur pada setiap

siklusnya, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Secara sistematis

penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut.

Bagan 1. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Keterangan:

P : Perencanaan O : Observasi

T : Tindakan R : Refleksi

Siklus I

Siklus II

T R

P

O

P

R T

O

Page 76: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

52

Berdasarkan bagan tersebut, dapat dijelaskan penelitian ini berlangsung

dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Tiap-tiap siklus terdiri atas empat

tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Observasi awal

dilakukan sebelum melaksanakan keempat tahap tersebut supaya peneliti dapat

mengetahui kondisi siswa selama melaksanakan pembelajaran di kelas untuk

mengidentifikasi kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran. Selain itu,

peneliti dan siswa bisa saling mengenal sehingga penelitian yang akan dilakukan

dapat berlangsung dengan lancar. Sebelum penelitian tindakan siklus I

dilaksanakan, peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran untuk

mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi.

Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran ini digunakan sebagai nilai awal

atau nilai prasiklus untuk dibandingkan dengan nilai siklus I dan siklus II

sehingga dapat ditentukan kriteria standar ketuntasan menulis paragraf

argumentasi.

3.1.1 Proses Tindakan Siklus I

Prosedur penelitian siklus I mencakup perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi. Penjelasan mengenai keempat hal tersebut adalah sebagai berikut.

3.1.1.1 Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti menyiapkan dan menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang merupakan program kerja guru dalam melaksanakan

proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pada tahap

Page 77: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

53

perencanaan, peneliti melakukan persiapan pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu

sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. Dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan

materi menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi. Rencana yang telah dipersiapkan oleh peneliti

dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran untuk

menyesuaikan pengajaran pada siswa. Langkah selanjutnya, peneliti menyiapkan

instrumen penelitian yang berupa lembar deskripsi perilaku ekologis, catatan

harian, sosiometri, wawancara, dan dokumentasi foto untuk memperoleh data

nontes. Siklus I akan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan peneliti

bertindak sebagai pengajar.

3.1.1.2 Tindakan

Tindakan yang akan dilakukan peneliti dalam meneliti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi pada siklus I ini adalah melaksanakan pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi. Pada tahap ini dilakukan dua kali pertemuan, tiap-tiap pertemuan

terdiri atas tiga tahap proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

1) Pertemuan Pertama

Pada tahap pendahuluan, siswa dikondisikan agar siap mengikuti

pembelajaran. Peneliti melakukan apersepsi melalui tanya jawab dengan siswa

tentang pengalaman siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Peneliti juga

Page 78: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

54

menjelaskan kepada siswa tentang tujuan kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan dan manfaat yang akan diperoleh siswa setelah melaksanakan

pembelajaran menulis paragraf argumentasi.

Pada tahap inti (1) eksplorasi; peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa

tentang hakikat, ciri-ciri, dan langkah-langkah dalam menulis paragraf

argumentasi. Peneliti menginformasikan kepada siswa mengenai kriteria penilaian

menulis paragraf argumentasi dengan media gambar animasi model think pair and

share agar siswa dapat menulis sesuai dengan target, (2) elaborasi; siswa

menyimak penjelasan dari guru mengenai proses pembelajaran yang akan

dilakukan. Siswa mengamati gambar animasi yang ditampilkan melalui LCD,

setelah itu siswa membentuk kelompok. Siswa mencerna, memahami,

menafsirkan, dan mengungkapkan pendapat-pendapatnya mengenai topik dan

masalah-masalah yang muncul berdasarkan gambar animasi tersebut. Siswa

berdiskusi untuk menyatukan pendapatnya dalam menentukan topik dan

mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul berdasarkan gambar animasi

tersebut. Kemudian perwakilan tiap kelompok membacakan hasil diskusi di depan

kelas. Siswa menulis paragraf argumentasi berdasarkan topik dan identifikasi

masalah yang telah dibuat sebagai ajang latihan secara individu, dan (3)

konfirmasi; setelah siswa selesai menulis paragraf argumentasi, siswa yang

ditunjuk oleh anggota kelompoknya mewakili kelompok membacakan hasil

pekerjaannya di depan kelas. Siswa lain memperhatikan dan memberi tanggapan.

Pada tahap penutup, siswa bersama guru melakukan refleksi dan

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Peneliti menanyakan

Page 79: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

55

hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran yang telah dilakukan. Siswa diberi

masukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. Selanjutnya, siswa diberi

tugas untuk menulis paragraf argumentasi sebagai ajang latihan individu sehingga

pada pertemuan kedua tulisan yang dihasilkan lebih berbobot.

2) Pertemuan Kedua

Pada tahap pendahuluan, siswa dikondisikan agar siap mengikuti

pembelajaran. Peneliti melakukan apersepsi melalui tanya jawab dengan siswa

mengenai pembelajaran sebelumnya dan kesulitan yang dialami siswa. Peneliti

bertanya jawab dengan siswa tentang tujuan kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan dan manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti

pembelajaran tersebut. Siswa juga dimotivasi untuk dapat menulis paragraf

argumentasi dengan lebih baik lagi pada pertemuan kedua ini karena sudah

memiliki pengalaman menulis pada pertemuan sebelumnya.

Pada tahap inti (1) eksplorasi; siswa dan guru bertanya jawab tentang tugas

yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Siswa juga bertanya jawab tentang

menyunting. Siswa membuka kembali catatan mengenai paragraf argumentasi,

serta hasil tulisan argumentasi yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.

Siswa menukar hasil pekerjaan mereka dengan teman sebangku untuk disunting,

siswa mengembalikan hasil suntingan kepada pemiliknya. Peneliti juga

mengingatkan siswa untuk memperhatikan aspek-aspek dalam menulis paragraf

argumentasi serta kriteria penilaian tulisan agar siswa dapat menulis sesuai

dengan target, (2) elaborasi; siswa menyimak penjelasan dari guru mengenai

proses pembelajaran yang akan dilakukan. Siswa mengamati gambar animasi

Page 80: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

56

yang ditampilkan melalui LCD, setelah itu siswa membentuk kelompok. Siswa

mencerna, memahami, menafsirkan, dan mengungkapkan pendapat-pendapatnya

mengenai topik dan masalah-masalah yang muncul berdasarkan gambar animasi

tersebut. Siswa berdiskusi untuk menyatukan pendapatnya dalam menentukan

topik dan mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul berdasarkan gambar

animasi tersebut. Kemudian perwakilan tiap kelompok membacakan hasil diskusi

di depan kelas. Siswa menulis paragraf argumentasi berdasarkan topik dan

identifikasi masalah, dan (3) konfirmasi; setelah siswa selesai menulis paragraf

argumentasi, siswa yang ditunjuk oleh anggota kelompoknya mewakili kelompok

membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas. Siswa lain memperhatikan dan

memberi tanggapan.

Pada tahap penutup, peneliti bersama siswa melakukan refleksi dan

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Peneliti menanyakan

kesulitan-kesulitan yang masih dialami siswa dalam kegiatan pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi dan memberikan masukan kepada siswa. Selanjutnya, siswa

diminta berpendapat tentang topik yang akan diulas pada pertemuan siklus II

untuk mengetahui topik yang diminati siswa sehingga peneliti dapat

menyesuaikan media gambar animasi yang tepat dan membuat siswa senang dan

semangat untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran menulis paragraf

argumentasi. Siswa juga dimotivasi agar melakukan latihan menulis dan

mempersiapkan diri untuk kegiatan pembelajaran menulis paragraf argumentasi

pada pertemuan siklus II. Tulisan argumentasi yang dihasilkan siswa dikumpulkan

Page 81: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

57

untuk dinilai agar peneliti dapat mengetahui dan mengukur kemampuan menulis

paragraf argumentasi siswa pada siklus I sehingga peneliti dapat mengupayakan

peningkatan pada siklus II.

Setelah melaksanakan pembelajaran siklus I, peneliti menulis deskripsi

perilaku ekologis dengan dibantu rekan sejawat yang ikut mengamati proses

pembelajaran untuk mengetahui perilaku siswa selama melaksanakan

pembelajaran paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi. Peneliti juga menulis catatan harian dan juga meminta

siswa menulis catatan harian. Catatan harian yang ditulis peneliti digunakan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Sementara itu, catatan harian siswa digunakan peneliti untuk mengetahui kesan

siswa terhadap pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think

pair and share melalui media gambar animasi. Setelah itu, peneliti melakukan

wawancara dengan beberapa responden atau siswa yang mendapat nilai tinggi,

nilai sedang, dan nilai rendah. Siswa juga diminta untuk mengisi lembar

sosiometri untuk memperoleh data tentang siswa yang aktif, pasif, dan gaduh

selama kegiatan diskusi kelompok. Selama proses pembelajaran berlangsung,

peneliti atas bantuan teman sejawat mendokumentasikan kegiatan pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi.

Page 82: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

58

3.1.1.3 Observasi

Peneliti mengamati kegiatan siswa selama penelitian berlangsung sampai

akhir pembelajaran. Observasi adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan-

tindakan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. Peneliti

sebelumnya menyiapkan lembar observasi yang dijadikan pedoman pembuatan

data. Lembar observasi yang dilakukan peneliti, yaitu (1) deskripsi perilaku

ekologis yang digunakan untuk mengetahui perilaku-perilaku siswa selama proses

pembelajaran langsung; (2) catatan harian dilakukan setelah proses pembelajaran

selesai untuk memperoleh data secara jujur dan objektif dari guru dan siswa

tentang kekurangan dan kelebihan materi, model pembelajaran, dan media

pembelajaran yang digunakan peneliti; (3) sosiometri yang digunakan untuk

meneliti hubungan sosial siswa dalam kelompok diskusi; (4) wawancara

digunakan untuk memperoleh data tentang respon siswa terhadap materi, model

pembelajaran, dan media pembelajaran yang telah disampaikan oleh peneliti; dan

(5) dokumentasi foto yang memuat rekaman segala perilaku siswa selama

pembelajaran berlangsung. Dalam melakukan penelitian, peneliti dibantu oleh

guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan teman sejawat.

Proses observasi segera direkam dalam benak peneliti dengan membuat

catatan-catatan khusus mengenai perilaku-perilaku yang telah terjadi selama

pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang dinilai adalah hasil tulisan siswa

dan perilaku positif atau perilaku negatif terhadap materi menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Page 83: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

59

3.1.1.4 Refleksi

Pada tahap refleksi, peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes, hasil

observasi, hasil catatan harian, dan hasil wawancara yang telah dilakukan. Dari

hasil tersebut jika masih banyak siswa yang bersikap negatif terhadap

pembelajaran atau kekurangan seperti yang dijelaskan dalam hasil observasi, hal

ini dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan untuk tindakan pada siklus II. Hasil

yang positif dalam siklus I akan dipertahankan pada siklus II. Dari hasil evaluasi

yang dapat dijadikan refleksi, yaitu (1) pengungkapan kelebihan dan kekurangan

model dan media yang digunakan peneliti dalam proses pembelajaran, (2)

pengungkapan hasil pengamatan peneliti, (3) pengungkapan tindakan yang telah

dilakukan oleh siswa, dan (4) pengungkapan tindakan-tindakan yang dilakukan

oleh peneliti selama proses pembelajaran. Apabila pada siklus I ditemukan

kekurangan-kekurangan atau kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan

peneliti dalam kegiatan pembelajaran menulis paragraf argumentasi, maka pada

siklus II peneliti akan menindaklanjuti untuk dilakukan perbaikan. Peneliti akan

lebih memotivasi siswa dalam membantu kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi

siswa pada pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi pada siklus II.

3.1.2 Proses Tindakan Siklus II

Pada tahap ini peneliti memperbaiki rencana dan tindakan yang berdasarkan

refleksi pada siklus I. Langkah-langkah pada siklus II pada dasarnya sama dengan

Page 84: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

60

langkah-langkah siklus I, perbedaannya itu hanya terletak pada sasaran kegiatan

siklus.

3.1.2.1 Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) dengan merevisi atau menyempurnakan dari perencanaan siklus I. Peneliti

memperhatikan hal-hal untuk memperbaiki pembelajaran menulis paragraf

argumentasi yang akan digunakan dalam siklus II, yaitu (1) menyusun perbaikan

rencana pembelajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi, (2) menyusun perbaikan

instrumen yang berupa lembar deskripsi perilaku ekologis, lembar catatan harian,

lembar wawancara, dan lembar sosiometri, serta (3) peneliti lebih sering

berdiskusi dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan pada siklus II dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah

disiapkan sebagai upaya memperbaiki tindakan sebelumnya dan meningkatkan

hasil belajar siswa. Tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan.

Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan, yaitu pendahuluan, kegiatan

inti, dan penutup. Berikut ini uraian mengenai langkah-langkah tindakan siklus II.

1) Pertemuan Pertama

Pada tahap pendahuluan, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses

pembelajaran. Peneliti menegaskan kembali tentang penggunaan model think pair

Page 85: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

61

and share melalui media gambar animasi dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentasi. Peneliti bertanya jawab dengan siswa mengenai tujuan serta manfaat

yang akan diperoleh setelah melaksanakan pembelajaran. Pada siklus II ini siswa

juga dimotivasi agar lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan

pembelajaran menulis paragraf argumentasi.

Pada tahap inti (1) eksplorasi; guru dan siswa bertanya jawab mengenai

kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran menulis paragraf

argumentasi pada siklus I. Siswa diberi penjelasan secara intensif tentang hal-hal

yang belum dipahami. Setelah itu, guru dan siswa bertanya jawab tentang

kesulitan menyunting paragraf argumentasi. Guru juga memberikan penguatan

kepada siswa tentang kriteria penilaian menulis paragraf argumentasi agar siswa

dapat menulis sesuai target, (2) elaborasi; siswa menyimak penjelasan dari guru

mengenai proses pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah itu, guru

membagikan hasil pekerjaan siswa pada siklus I. Siswa berkelompok seperti pada

siklus I. Kemudian, siswa menukar pekerjaan mereka dengan satu kelompoknya.

Siswa mengamati contoh paragraf argumentasi yang ditampilkan oleh guru.

Setelah itu, siswa berdiskusi tentang hasil pekerjaan teman dalam satu kelompok.

Siswa menyunting hasil pekerjaan teman dari segi isi maupun bahasa. Siswa

mengembalikan hasil suntingan kepada pemiliknya. Siswa memperbaiki pekerjaan

mereka dengan memperhatikan hasil suntingan teman, dan (3) konfirmasi; setelah

siswa selesai menyunting paragraf argumentasi, siswa yang ditunjuk oleh anggota

kelompoknya mewakili kelompok membacakan hasil pekerjaannya di depan

kelas. Siswa lain memperhatikan dan memberi tanggapan.

Page 86: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

62

Pada tahap penutup, siswa bersama guru melakukan refleksi dan

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Peneliti menanyakan

kesulitan-kesulitan yang masih dialami siswa pada saat pembelajaran menulis

paragraf argumentasi. Siswa diberi masukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan

tersebut. Selanjutnya, siswa diberi tugas untuk mencari dan mengumpulkan

informasi tentang cara menyunting tulisan argumentasi dari berbagai sumber serta

mengenai penulisan paragraf argumentasi dari berbagai sumber sebagai bahan

untuk memperbaiki tulisan yang telah dihasilkan pada pertemuan pertama siklus II

ini agar tulisan yang dihasilkan benar-benar berkualitas, meningkat, dan lebih baik

daripada tulisan-tulisan yang pernah dihasilkan sebelumnya.

2) Pertemuan Kedua

Pada tahap pendahuluan, siswa dikondisikan agar siap mengikuti

pembelajaran. Peneliti melakukan apersepsi melalui tanya jawab dengan siswa

tentang tujuan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan manfaat yang

akan diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran tersebut. Siswa dimotivasi

agar lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dan meningkatkan keterampilan menulis paragraf

argumentasi pada pertemuan ini.

Pada tahap inti (1) eksplorasi; siswa bertanya jawab tentang materi

sebelumnya. Siswa diingatkan kembali tentang kriteria penilaian menulis paragraf

argumentasi agar siswa dapat menulis sesuai dengan target, (2) elaborasi; siswa

mengamati gambar animasi yang dipilih berdasarkan suara terbanyak siswa.

Siswa mencatat masalah-masalah yang terdapat dalam gambar animasi. Siswa

Page 87: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

63

mencerna, memahami, menafsirkan, dan mengungkapkan pendapat-pendapatnya

mengenai topik dan mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul berdasarkan

gambar animasi tersebut. Setelah itu, siswa membentuk kelompok. Siswa

berdiskusi untuk menyatukan pendapatnya dalam menentukan topik dan

mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul berdasarkan gambar animasi

tersebut. Kemudian perwakilan tiap kelompok membacakan hasil diskusi di depan

kelas. Siswa diberi penguatan mengenai pendapat-pendapatnya tersebut dan diberi

pemahaman tentang makna yang terkandung dalam gambar animasi. Siswa

menulis paragraf argumentasi berdasarkan topik dan identifikasi masalah

berdasarkan gambar animasi, dan (3) konfirmasi; setelah siswa selesai menulis

paragraf argumentasi, perwakilan siswa yang ditunjuk oleh guru, mewakili

kelompoknya membacakan salah satu hasil tulisan argumentasi di depan kelas.

Siswa lain memperhatikan dan memberi tanggapan.

Pada tahap penutup, peneliti bersama siswa melakukan refleksi dan

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Peneliti menanyakan

kesulitan-kesulitan yang masih dialami siswa dalam kegiatan pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi dan memberikan masukan kepada siswa. Pada akhir

pembelajaran, peneliti memberikan penguatan kepada siswa. Tulisan argumentasi

yang dihasilkan siswa kemudian dikumpulkan dan dinilai untuk mengetahui

keberhasilan dan peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa

setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi pada siklus II ini.

Page 88: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

64

3.1.2.3 Observasi

Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap perilaku siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Pengamatan siklus II ini lebih berfokus pada perilaku

siswa yang memberikan respon kurang baik pada pembelajaran siklus I. Peneliti

mengamati apakah siswa tersebut mengalami perubahan perilaku menjadi baik

atau tetap seperti pada siklus I. Siswa yang memperlihatkan sikap baik diberi

motivasi dan penguatan untuk mempertahankan sikap baik tersebut, sedangkan

siswa yang bersikap kurang baik diberi pengertian dan dorongan agar mengikuti

pelajaran dengan baik.

Observasi dilaksanakan peneliti dengan menggunakan instrumen yang telah

disiapkan berupa lembar deskripsi perilaku ekologis, lembar catatan harian,

pedoman wawancara, lembar sosiometri, dan dokumentasi foto. Pelaksanaannya

melibatkan siswa, guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang

bersangkutan, dan rekan sejawat yang membantu peneliti. Data hasil observasi ini

digunakan oleh peneliti untuk mengetahui perubahan sikap dan tingkah laku siswa

selama pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and

share melalui media gambar animasi pada siklus II. Berdasarkan data tersebut,

peneliti dapat melakukan refleksi akhir untuk mengukur keberhasilan

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi.

Page 89: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

65

3.1.2.4 Refleksi

Pada siklus II, refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektivan

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi. Peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes

menulis paragraf argumentasi siswa, deskripsi perilaku ekologis, catatan harian

guru dan siswa, wawancara yang telah dilakukan terhadap siswa, sosiometri, dan

dokumentasi foto. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat diketahui peningkatan

keterampilan siswa dalam menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi serta perubahan perilaku siswa dalam

pembelajaran siklus II. Jika peningkatan tersebut sudah mencapai target atau

bahkan melebihi target yang telah ditentukan, penelitian ini dianggap berhasil dan

tidak perlu dilakukan siklus berikutnya.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis paragraf

argumentasi siswa SMA kelas X. Sumber data yang digunakan adalah siswa kelas

X-8 SMA N 1 Bae Kudus dengan jumlah 32 siswa, terdiri atas 12 siswa laki-laki

dan 20 siswa perempuan. Kelas ini merupakan salah satu kelas dari 9 kelas, kelas

di tingkat X (kelas X-1 sampai kelas X-9). Peneliti memilih kelas X-8 SMA N 1

Bae Kudus sebagai subjek penelitian karena faktor-faktor berikut (1) berdasarkan

observasi secara langsung dan wawancara terhadap guru mata pelajaran bahasa

Indonesia, siswa kelas X-8 memiliki rata-rata nilai yang rendah dalam

pembelajaran menulis paragraf argumentasi; (2) siswa kurang antusias dalam

Page 90: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

66

mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia; dan (3) penelitian ini merupakan

penelitian tindakan kelas sehingga harus melibatkan siswa dalam praktik

penelitian.

3.3 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel keterampilan

menulis paragraf argumentasi dan variabel model think pair and share melalui

media gambar animasi. Penjelasan kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut.

3.3.1 Variabel Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Keterampilan menulis paragraf argumentasi merupakan keterampilan yang

harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam menulis

paragraf argumentasi, siswa dituntut untuk dapat menulis gagasan untuk

mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentasi. Aspek yang

dinilai dalam menulis paragraf argumentasi, yaitu (1) kekritisan mengidentifikasi

masalah berdasarkan gambar animasi, (2) pengembangan ide pokok ke dalam

paragaraf argumentasi, (3) kelengkapan isi paragraf argumentasi, (4) keefektivan

kalimat, (5) kohesi dan koherensi, (6) kesesuaian judul dan isi, (7) pemilihan kata,

(8) tampilan tulisan, dan (9) ejaan dan tanda baca.

3.3.2 Variabel Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi

Model think pair and share merupakan bentuk pembelajaran dengan

memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengeksplorasi pengetahuannya

Page 91: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

67

mengenai paragraf argumentasi dalam bentuk tulisan paragraf argumentasi. Dalam

model ini guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Dalam hal ini

siswa diperkenankan untuk menjawab sesuai dengan pengetahuannya. Model

think pair and share dimulai dengan memberikan masalah kepada siswa. Masalah

dimunculkan melalui media gambar animasi yang ditampilkan, kemudian masalah

tersebut diselesaikan dengan menggunakan model think pair and share. Siswa

melakukan berbagai aktivitas atau diskusi dengan kelompoknya untuk berpikir

mencari jawaban dari masalah yang ditampilkan dari gambar animasi tersebut.

Siswa berkelompok dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan.

Siswa dalam berkelompok harus bisa dan mampu bekerja sama dengan baik

dalam kelompoknya. Siswa meminta pasangan atau kelompok untuk

mempresentasikan di depan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah

mereka diskusikan. Siswa diharapkan bisa selalu aktif menjawab dan bertanya

apabila menemukan kesulitan. Selain itu, siswa diharapkan juga bisa merespon

dengan antusias.

Penggunaan gambar animasi mengandung pesan yang harus ditafsirkan oleh

siswa agar dapat dikembangkan menjadi paragraf argumentasi. Gambar animasi

sangat tepat digunakan sebagai media pembelajaran menulis paragraf argumentasi

karena dapat memudahkan siswa dalam menyampaikan argumen-argumennya.

Dalam gambar animasi mengandung suatu makna, pesan, kritik, atau informasi

lain yang tersirat secara visual. Selain itu, gambar animasi juga berfungsi untuk

mengkhususkan topik yang bisa dikembangkan siswa menjadi paragraf

argumentasi.

Page 92: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

68

3.4 Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini meliputi dua aspek, yaitu indikator

kuantitatif dan kualitatif. Kedua indikator tersebut dijelaskan sebagai berikut.

3.4.1 Indikator Kuantitatif

Indikator kuantitatif penelitian ini, yaitu penelitian dikatakan berhasil

apabila telah mencapai nilai rata-rata klasikal lebih atau sama dengan 80, serta

ketercapaian target kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 80 dengan jumlah

siswa minimal 75% dari jumlah keseluruhan siswa yang diteliti.

3.4.2 Indikator Kualitatif

Indikator kualitatif untuk pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi menunjukkan

perubahan perilaku ke arah positif. Perubahan perilaku positif tersebut terbagi

menjadi lima karakter perilaku positif, meliputi (1) keaktifan siswa, (2) kerja sama

siswa dalam kelompok, (3) kedisiplinan dan tanggung jawab siswa, (4) kekritisan

siswa, dan (5) kemampuan berbagi. Kelima pendidikan karakter tersebut

dijabarkan dalam instrumen nontes untuk mengetahui perubahan perilaku positif

siswa selama mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi.

Page 93: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

69

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah instrumen tes

dan instrumen nontes. Instrumen tes digunakan untuk memperoleh data tentang

keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa, sedangkan instrumen nontes

digunakan untuk mengungkapkan perubahan perilaku selama pembelajaran.

Instrumen nontes tersebut berupa lembar deskripsi perilaku ekologis, lembar

wawancara, lembar catatan harian guru dan siswa, lembar sosiometri, dan

dokumentasi foto.

3.5.1 Instrumen Tes

Bentuk instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

menulis paragraf argumentasi. Tes ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui

keterampilan siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Aspek yang dinilai

adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Skor Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

No. Aspek Penilaian Skor Bobot Skor

Maksimal

1. Kekritisan mengidentifikasi masalah

berdasarkan gambar animasi

4 3 12

2. Pengembangan ide pokok ke dalam

paragaraf argumentasi

4 2 8

3. Kelengkapan isi paragraf argumentasi 4 8 32

4. Keefektivan kalimat 4 2 8

5. Kohesi dan koherensi 4 2 8

6. Kesesuaian judul dan isi 4 2 8

7. Pemilihan kata 4 2 8

8. Tampilan tulisan 4 2 8

9. Ejaan dan tanda baca 4 2 8

Jumlah 100

Page 94: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

70

Tabel 4. Kriteria Penilaian Menulis Paragraf Argumentasi

No. Aspek

Penilaian

Kriteria Skor Kategori

1. Kekritisan

mengidentifi-

kasi masalah

berdasarkan

gambar

animasi

a. Dapat menganalisis masalah

mulai dari peristiwa yang

terjadi, penyebab terjadinya

permasalahan, dan bukti yang

konkret

b. Tidak memenuhi salah satu

karakteristik

c. Tidak memenuhi 2

karakteristik

d. Tidak memenuhi

karakteristik sama sekali

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Pengembang-

an ide pokok

ke dalam

paragaraf

argumentasi

a. Memenuhi 3 syarat, yaitu ide

dikembangkan secara rinci,

runtut, dan orisinil

b. Memenuhi 2 syarat

c. Memenuhi 1 syarat

d. Tidak memenuhi persyaratan

pengembangan ide pokok

yang baik dan benar

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

3. Kelengkapan

isi paragraf

argumentasi

a. Terdapat pendapat, fakta-

fakta yang logis sebagai

bukti, dan simpulan yang

tepat

b. Salah satu karakteristik

paragraf argumentasi tidak

ada

c. Dua karakteristik paragraf

argumentasi tidak ada

d. Tidak memenuhi

karakteristik paragraf

argumentasi

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

4. Keefektivan

kalimat

a. Memenuhi 3 syarat, yaitu

kesatuan gagasan,

kehematan, dan kevariasian

b. Tidak memenuhi salah satu

karakteristik

c. Tidak memenuhi 2

karakteristik

d. Tidak memenuhi

karakteristik kalimat efektif

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

5. Kohesi dan

koherensi

a. Keterkaitan antar kalimat

jelas dan saling berkaitan

4

Sangat

baik

Page 95: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

71

b. Ditemukan 1 kalimat yang

tidak berkaitan

c. Ditemukan 2 kalimat yang

tidak berkaitan

d. Ditemukan 3 atau lebih

kalimat yang tidak berkaitan

3

2

1

Baik

Cukup

Kurang

6. Kesesuaian

judul dan isi

a. Memenuhi 3 syarat, yaitu

judul menarik, relevan

gambar animasi, dan sesuai

dengan informasi yang ditulis

b. Memenuhi 2 syarat

c. Hanya memenuhi 1 syarat

d. Tidak memenuhi persyaratan

penentuan judul yang baik

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

7. Pemilihan

kata

a. Pilihan kata sangat sesuai

dengan topik yang dibahas

b. Pilihan kata sesuai dengan

topik yang dibahas

c. Pilihan kata cukup sesuai

dengan topik yang dibahas

d. Pilihan kata kurang sesuai

dengan topik yang dibahas

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

8. Tampilan

tulisan

a. Tulisan jelas, terbaca, dan

tidak ada coretan

b. Tulisan terbaca dan ada

sedikit coretan

c. Tulisan kurang terbaca dan

banyak coretan

d. Tulisan sulit dibaca dan

banyak coretan

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

9. Ejaan dan

tanda baca

a. Kesalahan penggunaan ejaan

dan tanda baca 0-5

b. Kesalahan penggunaan ejaan

dan tanda baca 6-10

c. Kesalahan penggunaan ejaan

dan tanda baca 11-15

d. Kesalahan penggunaan ejaan

dan tanda baca di atas 16

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

Melalui pedoman penilaian tersebut, peneliti dapat mengetahui keterampilan

menulis paragraf argumentasi siswa berhasil mencapai kategori sangat baik, baik,

cukup, dan kurang. Penilaian keterampilan menulis paragraf argumentasi dapat

dilihat pada tabel berikut.

Page 96: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

72

Tabel 5. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Argumentasi

No. Nilai Kategori

1. 85-100 Sangat baik

2. 75-84 Baik

3. 60-74 Cukup

4. 0-59 Kurang

3.5.2 Instrumen Nontes

Instrumen ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan

perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran. Bentuk instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi deskripsi perilaku ekologis, catatan harian guru dan

siswa, wawancara, sosiometri, dan dokumentasi foto. Berikut dijelaskan tentang

pedoman alat pengumpulan data nontes.

3.5.2.1 Pedoman Deskripsi Perilaku Ekologis

Deskripsi perilaku ekologis digunakan untuk mengetahui perilaku-perilaku

siswa pada saat proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi berlangsung pada siklus I dan

siklus II. Perilaku yang diamati adalah perilaku positif maupun negatif yang

dilakukan oleh siswa. Hasil pengamatan terhadap perilaku siswa kemudian

dijabarkan dalam bentuk deskripsi. Sasaran deskripsi perilaku ekologis meliputi

beberapa sikap positif, yaitu (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran, (2)

kesantunan siswa ketika memperhatikan penjelasan guru, (3) kekritisan siswa

bertanya dan memberikan tanggapan yang logis saat pembelajaran berlangsung,

(4) keaktifan siswa bertanya dalam pembelajaran dan merespon dengan antusias,

(5) kerja sama dan keaktifan siswa dalam diskusi kelompok, (6) antusiasme siswa

Page 97: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

73

saat melakukan model think pair and share, (7) keseriusan siswa dalam menulis

paragraf argumentasi, (8) siswa merasa percaya diri ketika membacakan hasil

diskusi di depan siswa lain, (9) kesungguhan siswa mengikuti pembelajaran dari

awal hingga akhir dengan tertib, dan (10) tanggung jawab siswa terhadap tugas

yang diberikan guru.

3.5.2.2 Pedoman Catatan Harian Guru dan Siswa

Catatan harian adalah riwayat pribadi yang dilakukan secara teratur oleh

guru dan siswa tentang hal yang menarik selama pembelajaran. Catatan harian

memuat observasi, perasaan, reaksi, penafsiran, dugaan, dan penjelasan. Catatan

harian dalam penelitian ini berisi kesan atau pengalaman yang dirasakan atau

diperoleh guru maupun siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Pada penelitian ini catatan harian guru diisi oleh peneliti setiap

pembelajaran siklus I dan siklus II selesai. Instrumen catatan harian guru berisi

kesan peneliti terhadap (1) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi, (2) respon siswa terhadap pembelajaran paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi, dan (3)

suasana kelas selama proses pembelajaran berlangsung.

Catatan harian siswa digunakan peneliti untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap cara peneliti menyampaikan pembelajaran keterampilan menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Mereka secara bebas memberikan kritik, saran, maupun sekadar mengungkapkan

Page 98: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

74

kesan tanpa menuliskan identitas dirinya. Peneliti dapat memperoleh data secara

jujur dan objektif dari siswa tentang kekurangan dan kelebihan pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi. Catatan harian siswa dapat berisi (1) perasaan siswa mengenai

pembelajaran yang telah berlangsung, (2) kesulitan siswa tentang pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi, (3) tanggapan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi,

(4) kesan siswa terhadap gaya guru dalam mengajar, dan (5) saran terhadap

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi.

3.5.2.3 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara berisi beberapa pertanyaan untuk siswa sebagai

respondennya. Pertanyaan-pertanyaan yang ada bertujuan untuk memperoleh data

tentang respon siswa terhadap pembelajaran keterampilan menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Wawancara dilaksanakan setelah pembelajaran selesai pada hari itu juga

selama siklus I dan siklus II. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berupa (1)

minat siswa mengenai pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi, (2) pendapat siswa tentang

pembelajaran menulis paragraf argumentasi argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi, (3) kesulitan siswa dalam pembelajaran

Page 99: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

75

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi, (4) manfaat siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi, dan (5) harapan siswa mengenai pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

3.5.2.4 Pedoman Sosiometri

Pedoman sosiometri merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk

mengetahui hubungan sosial antarsiswa pada saat melaksanakan kerja kelompok.

Pedoman sosiometri berisi pernyataan dari siswa yang menunjukkan hubungan

sosial antarsiswa. Dalam instrumen sosiometri hal-hal yang ingin diketahui berupa

(1) siswa yang aktif dalam kelompok, (2) siswa yang pasif dalam kelompok, dan

(3) siswa yang gaduh dalam kelompok. Lembar tersebut diisi oleh siswa dengan

dibimbing oleh peneliti.

3.5.2.5 Pedoman Dokumentasi Foto

Dokumentasi yang digunakan oleh peneliti berupa dokumentasi foto.

Pengambilan instrumen ini dengan tujuan untuk memperoleh gambaran umum

aktivitas dan perilaku siswa dalam proses pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Aspek-aspek yang didokumentasikan meliputi (1) aktivitas siswa pada saat

melakukan tanya jawab bersama dengan guru, (2) aktivitas siswa pada saat

membacakan hasil pekerjaan mereka, (3) aktivitas siswa pada saat berdiskusi

Page 100: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

76

dengan kelompoknya, (4) aktivitas siswa pada saat menulis paragraf argumentasi,

(5) aktivitas siswa pada saat mengamati gambar animasi, (6) aktivitas siswa pada

saat menyunting paragraf milik teman, dan (7) aktivitas siswa pada saat

melakukan think pair and share.

Hasil pengambilan gambar ini dideskripsikan sesuai dengan aktivitas yang

dilakukan pada setiap siklus pembelajaran. Foto yang diambil pada saat proses

pembelajaran berlangsung merupakan sumber data yang dapat memperjelas data

yang lain. Hasil pemotretan ini digunakan sebagai gambaran siswa yang

diabadikan selama proses pembelajaran berlangsung.

3.5.3 Validitas Instrumen

Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas instrumen dengan uji

validitas, yaitu konsultasi dengan dosen pembimbing dan guru bidang studi yang

diperoleh kesepakatan bersama bahwa instrumen yang digunakan telah valid.

Untuk itu, sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan uji instrumen untuk

mengetahui tingkat validitas suatu instrumen. Sebagaimana instrumen tes, uji

validitas instrumen nontes juga dilakukan dengan cara mengonsultasikan seluruh

instrumen nontes yang telah dibuat kepada dosen pembimbing dan guru mata

pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang bersangkutan supaya instrumen yang

digunakan untuk mengambil data benar-benar valid.

Page 101: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

77

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan nontes untuk

memperoleh gambaran hasil pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi.

3.6.1 Teknik Tes

Teknik tes dilakukan untuk memperoleh data keterampilan pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada siklus I dan

siklus II. Hasil tes tersebut dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian dan

peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa. Pada penelitian ini

keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa dikatakan berhasil apabila

sudah mencapai standar ketuntasan minimal yang telah ditetapkan.

3.6.2 Teknik Nontes

Teknik nontes digunakan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya

terjadi pada saat proses pembelajaran. Dalam teknik ini peneliti menggunakan

teknik deskripsi perilaku ekologis, catatan harian guru dan siswa, wawancara,

sosiometri, dan dokumentasi foto.

3.6.2.1 Teknik Deskripsi Perilaku Ekologis

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan teknik deskripsi

perilaku ekologis untuk menggambarkan perilaku siswa dan keadaan kelas selama

Page 102: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

78

proses pembelajaran berlangsung. Sebelumnya, peneliti telah mempersiapkan

pedoman deskripsi perilaku ekologis untuk dijadikan pedoman dalam

pengambilan data. Deskripsi perilaku ekologis dilakukan oleh peneliti dan dibantu

oleh teman sejawat yang ikut berada di kelas penelitian selama siklus I dan siklus

II. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti dan teman sejawat mengamati

perilaku positif dan negatif siswa dan mencatat semua kejadian yang muncul pada

saat pembelajaran. Perilaku-perilaku siswa selama proses pembelajaran

berlangsung segera dituliskan dengan membuat catatan-catatan khusus. Hasil

pengamatan dan catatan peneliti dibandingkan dengan hasil pengamatan dan

catatan teman sejawat kemudian dianalisis dan dideskripsikan dalam bentuk

uraian kalimat sesuai dengan perilaku nyata yang ditunjukkan siswa selama proses

pembelajaran.

3.6.2.2 Teknik Catatan Harian Guru dan Siswa

Guru dan siswa membuat catatan pada setiap akhir pertemuan kegiatan

pembelajaran. Siswa diberi waktu 10 menit untuk menuliskan catatan harian pada

setiap akhir pembelajaran. Catatan harian tersebut diisi sesuai dengan topik yang

diperhatikan. Lembar catatan harian guru dan siswa berisi kesan atau pengalaman

guru dan siswa yang diperoleh pada setiap detik pembelajaran sehingga peneliti

dan siswa harus mengingat semua kejadian selama pembelajaran berlangsung.

Page 103: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

79

3.6.2.3 Teknik Wawancara

Teknik wawancara dilakukan untuk mengungkap data tentang kesulitan

yang dialamai siswa selama pembelajaran dan tanggapan siswa tentang penerapan

model think pair and share melalui media gambar animasi dalam pembelajaran

menulis paragraf argumentasi melalui tanya jawab. Sebelum melakukan

wawancara, peneliti telah mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan dijawab

siswa. Pertanyaan-pertanyaan yang ada bertujuan untuk memperoleh data tentang

respon siswa terhadap pembelajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. Wawancara

dilaksanakan setelah pembelajaran selesai pada hari itu juga selama siklus I dan

siklus II. Sasaran wawancara adalah para siswa yang nilainya tinggi, sedang, dan

rendah dalam menulis paragraf argumentasi. Peneliti merekam atau mencatat hasil

wawancara dan menulis tanggapan terhadap tiap butir pertanyaan. Hasil ini dapat

digunakan untuk memperbaiki perencanaan dan proses pembelajaran keterampilan

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi. Kegiatan wawancara didokumentasikan oleh peneliti atas

bantuan teman sejawat.

3.6.2.4 Teknik Sosiometri

Sosiometri digunakan untuk menyelidiki status sosial tiap-tiap anggota

kelompok menurut pandangan anggota kelompok lainnya dalam satu kelompok.

Lembar isian sosiometri ini diberikan pada siswa dan diisi pada tiap akhir

pembelajaran di tiap siklus.

Page 104: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

80

Lembar isian sosiometri tahap pertama dilakukan pada akhir siklus I dan

diisi berdasarkan pengalaman siswa ketika bekerja sama dalam kelompok, begitu

juga sosiometri yang diberikan pada tahap kedua atau pada siklus II. Siswa

diminta untuk menuliskan nama siswa yang paling aktif, siswa yang pasif, siswa

yang suka membantu, dan siswa yang susah diajak kerja sama dalam kelompok.

Pengisian sosiometri ini dilakukan setelah proses pembelajaran selesai agar siswa

masih ingat kejadian atau proses pembelajaran yang baru saja berlangsung.

3.6.2.5 Teknik Dokumentasi Foto

Peneliti menggunakan dokumentasi sebagai salah satu teknik untuk

memperolah data nontes yang berupa foto atau gambar. Dokumentasi dilakukan

pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga aktivitas siswa dan peneliti

selama pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and

share melalui media gambar animasi akan terekam dalam foto. Dokumentasi

berupa foto ini dilakukan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama

penelitian berlangsung.

Peneliti dibantu teman sejawat dalam mendokumentasikan gambar agar

peneliti bisa berfokus pada pelaksanaan pembelajaran. Pengambilan gambar

dibagi dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Hasilnya kemudian

dibandingkan untuk mengetahui perubahan perilaku yang terjadi pada siswa. Data

yang berupa foto ini akan dilaporkan secara deskriptif sesuai dengan gambar yang

terekam di dalamnya. Foto yang diambil pada saat proses pembelajaran

berlangsung merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain. Foto

Page 105: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

81

tersebut dapat memberikan gambaran nyata mengenai kondisi kelas dan perilaku

siswa selama melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

secara kuantitatif dan kualitatif. Uraian tentang analisis data secara kuantitatif dan

kualitatif adalah sebagai berikut.

3.7.1 Teknik Kuantitatif

Analisis kuantitatif dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh dari

hasil tes menulis paragraf argumentasi. Penilaian berdasarkan pada kriteria yang

telah ditentukan. Hasil analisis kuantitatif data tes dihitung secara persentase

dengan langkah-langkah (1) merekap nilai yang telah diperoleh siswa, (2)

menghitung nilai komulatif, (3) menghitung nilai rata-rata, dan (4) menghitung

persentase, dengan rumus sebagai berikut.

SK

SP= x 100%

R

Keterangan:

SP : Skor persentase

SK : Skor Komulatif (jumlah nilai) dalam satu kelas

R : Jumlah responden dalam satu kelas

Hasil perhitungan dari tiap-tiap siklus kemudian dibandingkan, yaitu antara

hasil siklus I dan siklus II. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai

Page 106: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

82

persentase peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi.

3.7.2 Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif dilakukan untuk memberi gambaran tentang perilaku siswa

dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and

share melalui media gambar animasi. Teknik kualitatif ini diperoleh dari data

nontes, yaitu observasi, deskripsi perilaku ekologis, catatan harian, sosiometri,

wawancara, dan dokumentasi foto. Responden memberikan jawaban sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti.

Teknik kualitatif dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (1)

menelaah seluruh data yang diperoleh dari hasil nontes, (2) menyusun dalam

satuan-satuan, dan (3) dikategorikan atau dikelompokkan.

Teknik kualitatif ini digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa

dalam menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi pada siklus I dan siklus II. Selain itu, data nontes juga

digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap model pembelajaran dan

media yang digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi.

Page 107: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

83

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini disajikan hasil penelitian siklus I dan siklus II yang berupa

hasil tes dan nontes. Hasil tes siklus I dan siklus II adalah hasil tes menulis

paragraf argumentasi dengan model pembelajaran think pair and share melalui

media gambar animasi. Hasil nontes berupa (1) keaktifan siswa, (2) kerja sama

siswa dalam kelompok, (3) kedisiplinan dan tanggung jawab siswa, (4) kekritisan

siswa, dan (5) kemampuan berbagi siswa. Kelima pendidikan karakter tersebut

merupakan hasil dari perilaku ekologis, catatan harian, wawancara, sosiometri,

dan dokumentasi foto.

Penelitian menulis paragraf argumentasi dengan model pembelajaran think

pair and share melalui media gambar animasi terdiri atas duas dua siklus, yaitu

sikuls I dan siklus II. Pada setiap siklus, pelaksanaan tindakan dilakukan dua kali

pertemuan, setiap kali pertemuan terdiri atas dua jam pelajaran yang setiap

jamnya adalah 45 menit. Sama halnya dengan prosedur penelitian, setiap siklus

dilaksanakan dengan beberapa tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi. Akan tetapi, sebelum dilakukan tindakan siklus I dan siklus II, peneliti

melakukan observasi dengan guru bahasa Indonesia kelas X-8 SMA N 1 Bae

Kudus untuk memperoleh informasi mengenai kondisi awal pembelajaran menulis

paragraf argumentasi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada pembahasan

berikut ini.

Page 108: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

84

4.1.1 Hasil Prasiklus

Hasil tes prasiklus merupakan hasil tes menulis paragraf argumentasi

sebelum dilakukan tindakan. Hasil tes prasiklus digunakan untuk mengetahui

kondisi awal siswa dalam menulis paragraf argumentasi pada siswa kelas X-8

SMA Negeri 1 Bae Kudus. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis

paragraf argumentasi sebelum dilakukan tindakan kelas berupa pembelajaran

menggunakan model think pair and share melalui media gambar animasi maka

peneliti melakukan wawancara dengan guru, yaitu dengan tujuan mengetahui

kemampuan siswa dalam keterampilan menulis paragraf argumentasi. Hasil dari

wawancara tersebut dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 6. Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Prasiklus

No. Kategori Skor F Bobot (%) Rata-rata Ketun-

tasan

1.

2.

3.

4.

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

85-100

75-84

60-74

0-59

0

9

18

5

0

698

1226

285

0

28,12

56,25

15,63

2209/32

x 100 =

69,03

Kategori

cukup

9/32 x

100% =

28,13%

Jumlah 32 2209 100

Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa sebelum mendapatkan tindakan,

sebanyak 5 siswa atau 15,63% memiliki kemampuan menulis paragraf

argumentasi dalam kategori kurang. Sebanyak 18 siswa atau 56,25% telah

memiliki kemampuan menulis paragraf argumentasi dengan kategori cukup,

sedangkan sisanya sebanyak 9 siswa atau 28,12% memiliki kemampuan menulis

paragraf argumentasi dalam kategori baik. Rata-rata nilai siswa dalam menulis

Page 109: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

85

paragraf argumentasi adalah 69,03. Hal itu menunjukkan bahwa nilai rata-rata

kelas tersebut termasuk dalam kategori cukup dan belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal yang ditentukan oleh guru, yaitu 75. Oleh karena itu, perlu

dilakukan tindakan siklus I sebagai perbaikan tes menulis paragraf argumentasi.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I

Kegiatan siklus I ini merupakan tindakan lanjutan setelah melihat data-data

yang diperoleh pada kondisi awal. Dalam siklus I diuraikan tentang pelaksanaan

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model pembelajaran think

pair and share melalui media gambar animasi yang terdiri atas data tes dan nontes

dengan hasil penelitian sebagai berikut.

4.1.2.1 Proses Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi Siklus I

Proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi melalui beberapa tahapan, yaitu

pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan

apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti pembelajaran. Selanjutnya,

guru memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa mengenai pengalaman

menulis paragraf argumentasi. Akan tetapi, hanya ada sebagian siswa yang

menjawab pertanyaan dari guru. Siswa masih belum siap mengikuti pembelajaran

karena siswa masih kaget dan asing dengan guru yang ada di depan kelas. Setelah

itu, guru juga memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan dan manfaat

dari pembelajaran menulis paragraf argumentasi.

Page 110: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

86

Tahap selanjutnya adalah kegiatan inti, yaitu proses pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi. Kegiatan yang dilakukan, yaitu siswa bersama dengan guru bertanya

jawab mengenai hakikat, ciri-ciri, dan langkah-langkah menulis paragraf

argumentasi. Setelah siswa paham, siswa disuruh mengamati gambar animasi,

kemudian mereka berkelompok untuk membahas masalah-masalah yang telah

mereka temukan berdasarkan gambar animasi tersebut, lalu siswa menulis

paragraf argumentasi berdasarkan gambar animasi secara individu, dan

membacakan hasil pekerjaan mereka. Pada pertemuan kedua, siswa disuruh untuk

menyunting paragraf argumentasi milik teman sebangku. Setelah selesai

menyunting, siswa mengembalikan hasil pekerjaan kepada pemiliknya. Setelah

itu, guru menampilkan gambar animasi, siswa bertugas mengamati gambar

animasi, membentuk kelompok untuk membahas masalah-masalah yang telah

mereka temukan berdasarkan gambar animasi tersebut, dan menuliskannya ke

dalam paragraf argumentasi. Pada pertemuan pertama, hasil pekerjaan siswa

hanya sebagai latihan saja, sedangkan pada pertemuan kedua hasil pekerjaan

siswa sudah dinilai berdasarkan kriteria penilaian yang sudah ditentukan. Hasil

pekerjaan siswa pada pertemuan kedua dikumpulkan sebagai hasil tes siklus I.

Page 111: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

87

Gambar 2. Proses Pembelajaran Siklus I

Pada saat kegiatan inti, siswa sudah bisa mengikuti pembelajaran dengan

baik, siswa juga cukup antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini

ditunjukkan dengan siswa memperhatikan penjelasan guru dan bertanya apabila

mengalami kesulitan. Akan tetapi, masih terdapat beberapa siswa yang melamun

pada saat guru memberi penjelasan. Selain itu, pada saat kegiatan menulis

paragraf argumentasi, masih ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman

sebangkunya dan malas untuk menulis.

Tahap terakhir, yaitu penutup. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan

pembelajaran hari itu. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi terhadap

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi. Hal ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana

Page 112: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

88

pengetahuan siswa terhadap pembelajaran yang baru saja dilakukan. Guru

menyuruh siswa untuk berlatih menulis paragraf argumentasi di rumah.

Berdasarkan hasil deskripsi perilaku ekologis, proses pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi pada siklus I belum maksimal. Pada siklus I, masih ada siswa yang belum

siap mengikuti pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya siswa

yang mondar-mandir pada saat peneliti datang bersama guru. Selain itu, masih

banyak siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru, dan pasif pada saat

pembelajaran berlangsung. Siswa juga masih kurang serius, kurang semangat, dan

kurang antusias mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi

menggunakan model think pair and share. Perilaku negatif lain yang ditunjukkan

siswa pada saat pembelajaran, yaitu malas, berbicara dengan teman, bercanda, dan

tiduran.

Berdasarkan hasil catatan harian guru yang termasuk ke dalam proses

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi, yaitu keaktifan siswa, perilaku siswa, respon

siswa, dan suasana kelas. Pada saat pembelajaran, hanya sedikit siswa yang aktif

menjawab dan selalu bertanya apabila mengalami kesulitan. Perilaku siswa sudah

cukup baik. Hal itu ditunjukkan dengan mereka duduk rapi selama pembelajaran

berlangsung. Akan tetapi, masih terdapat beberapa siswa yang masih enggan

bertanya karena malu dan masih mondar-mandir pada saat peneliti datang

bersama dengan guru. Respon siswa terhadap pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi,

Page 113: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

89

yaitu cukup menyenangkan. Siswa juga cukup semangat dan antusias dalam

mengikuti pembelajaran. Suasana kelas selama pembelajaran berlangsung masih

belum kondusif. Hal ini terlihat dengan masih adanya siswa yang malas, berbicara

dengan teman, bercanda, tiduran, dan tidak mendengarkan penjelasan dari guru.

Pada dasarnya, sebagian besar siswa sudah bisa mengikuti proses pembelajaran

dengan baik, walaupun masih ada beberapa siswa yang berperilaku negatif.

Hasil catatan harian siswa yang termasuk dalam proses pembelajaran adalah

pendapat siswa mengenai perasaannya dalam mengikuti pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi. Secara keseluruhan, siswa mendukung pembelajaran yang baru saja

dilakukan karena model think pair and share melalui media gambar animasi

memudahkan mereka dalam menulis paragraf argumentasi. Selain itu, dalam

kesan siswa, siswa meminta agar pembelajaran yang baru saja dilakukan terus

ditingkatkan dan dikembangkan.

Berdasarkan hasil wawancara yang termasuk ke dalam proses pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi, yaitu mengenai pendapat siswa tentang pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi. Hasil wawancara dengan siswa yang mendapat nilai tinggi (R-20)

mengatakan bahwa pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi yang diberikan guru dapat

memudahkan siswa dalam membuat paragraf argumentasi. Menurut siswa yang

mendapat nilai sedang (R-12), pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan

Page 114: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

90

model think pair and share melalui media gambar animasi sudah tepat, sedangkan

menurut siswa yang mendapat nilai rendah (R-2), bagus dan menarik karena

belum pernah menggunakan media gambar animasi.

Berdasarkan hasil sosiometri dapat diketahui bahwa diskusi kelompok

berlangsung kurang maksimal. Hal ini dikarenakan siswa yang aktif dalam diskusi

kelompok masih sangat sedikit. Siswa cenderung pasif, malas, gaduh, bercanda,

dan mengganggu teman yang lain pada saat diskusi kelompok.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi sudah berjalan baik dan sesuai dengan RPP. Sebagian besar siswa

senang, semangat, antusias, dan mendukung pembelajaran yang baru saja

dilakukan. Akan tetapi, proses pembelajaran masih belum maksimal karena masih

terdapat siswa yang berperilaku negatif.

4.1.2.2 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi

Siklus I

Hasil tes yang dimaksud adalah hasil tes keterampilan menulis paragraf

argumentasi setelah dilaksanakan pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. Setelah

dilaksanakan tes di akhir pembelajaran siklus I diperoleh hasil seperti tercantum di

bawah ini.

Page 115: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

91

Tabel 7. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf

Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui

Media Gambar Animasi pada Siklus I

No. Kategori Nilai F Jumlah

nilai

Persentase

(%)

Rata-rata Ketunta-

san

1. Sangat

Baik

85-100

3 262 9,38% 2340/32 =

73,12

Kategori

cukup

14/32 x

100 % =

43,75% 2. Baik 75-84 11 867 34,37%

3. Cukup 60-74 16 1094 50%

4. Kurang 0-59 2 117 6,25%

Jumlah 32 2340 100%

Dari tabel 7 dapat diketahui bahwa hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi siswa pada siklus I dalam kategori cukup, dengan nilai rata-rata

73,12. Rata-rata skor tersebut dapat dikatakan belum memuaskan karena belum

mencapai target yang telah ditentukan dengan kriteria ketuntasan minimal sebesar

80. Pada siklus I, hanya ada 3 siswa atau 9,38% yang berhasil mendapatkan nilai

sangat baik atau nilai 85-100. Nilai dengan kategori baik, yaitu antara 75-84

diperoleh 11 siswa atau 34,37%. Sebanyak 16 siswa atau 50% yang mendapat

nilai antara 60-74 dalam kategori cukup. Sebanyak 2 siswa atau 6,25% yang

mendapat nilai antara 0-59 dalam kategori kurang. Siswa yang dinyatakan tuntas

atau mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 14 siswa atau 43,75%.

Nilai rata-rata kelas menulis paragraf argumentasi pada siklus I sebesar

73,12. Hasil tes keterampilan menulis paragraf argumentasi pada siklus I dalam

kategori cukup. Dari 32 siswa kelas X-8 SMA N 1 Bae Kudus terdapat 2 siswa

yang mendapat nilai dalam kategori kurang. Hal tersebut dimungkinkan karena

Page 116: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

92

model think pair and share melalui media gambar animasi masih baru bagi siswa

sehingga siswa harus menyesuaikan diri dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi yang diterapkan oleh peneliti sebagai proses awal

bagi siswa untuk melakukan perbaikan pada pembelajaran selanjutnya. Hasil tes

menulis paragraf argumentasi untuk tiap-tiap aspek pada siklus I akan dijelaskan

sebagai berikut.

4.1.2.2.1 Hasil Tes Menulis Paragraf Argumentasi Aspek Kekritisan

Mengidentifikasi Masalah berdasarkan Gambar Animasi

Penilaian aspek kekritisan mengidentifikasi masalah berdasarkan gambar

animasi difokuskan pada keterampilan siswa dalam menganalisis peristiwa yang

terjadi, penyebab terjadinya masalah, dan bukti. Hasil penelitian tes menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi aspek kekritisan mengidentifikasi masalah berdasarkan gambar animasi

dapat dilihat pada tabel 8 berikut.

Tabel 8. Hasil Tes Aspek Kekritisan Mengidentifikasi Masalah

berdasarkan Gambar Animasi

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

12

9

6

3

9

18

5

0

108

162

30

0

28,13%

56,25%

15,62%

0%

300/32/12

x100=

78,13

Kategori

baik

27/32 x 100% =

84,38%

Jumlah 32 300 100%

Page 117: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

93

Data pada tabel 8 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek kekritisan mengidentifikasi masalah berdasarkan gambar

animasi. Hasil tes menulis paragraf argumentasi aspek kekritisan mengidentifikasi

masalah berdasarkan gambar animasi untuk kategori sangat baik dicapai oleh 9

siswa atau sebesar 28,13%, kategori baik dicapai oleh 18 siswa atau sebesar

56,25%, kategori cukup dicapai oleh 5 siswa atau sebesar 15,62%, dan tidak ada

siswa yang berada dalam kategori kurang. Dari data yang telah diperoleh tersebut,

dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 78,13 atau

masuk dalam kategori baik. Ketuntasan siswa pada kekritisan mengidentifikasi

masalah berdasarkan gambar animasi dicapai oleh 27 siswa atau sebesar 84,38%.

4.1.2.2.2 Hasil Tes Menulis Paragraf Argumentasi Aspek Pengembangan Ide

Pokok ke dalam Paragaraf Argumentasi

Penilaian aspek pengembangan ide pokok ke dalam paragaraf argumentasi

difokuskan pada keterampilan siswa dalam dalam mengembangkan ide pokok

secara rinci, runtut, dan orisinil. Hasil tes keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek pengembangan ide pokok ke dalam paragaraf argumentasi

dapat dilihat pada tabel 9 berikut.

Page 118: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

94

Tabel 9. Hasil Tes Aspek Pengembangan Ide Pokok ke dalam

Paragaraf Argumentasi

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

4

16

11

1

32

96

44

2

12,5%

50%

34,37%

3,13%

174/32/8x100

= 71,5

Kategori

cukup

20/32 x 100%

= 62,5%

Jumlah 32 174 100%

Data pada tabel 9 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek pengembangan ide pokok ke dalam paragaraf argumentasi.

Hasil tes menulis paragraf argumentasi aspek pengembangan ide pokok ke dalam

paragaraf argumentasi untuk kategori sangat baik dicapai oleh 4 siswa atau

sebesar 12,5%, kategori baik dicapai oleh 16 siswa atau sebesar 50%, kategori

cukup dicapai oleh 11 siswa atau sebesar 34,37%, dan kategori kurang dicapai

oleh 1 siswa atau 3,13%. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat

disimpulkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 71,5 atau masuk

dalam kategori cukup. Ketuntasan siswa pada aspek pengembangan ide pokok ke

dalam paragaraf argumentasi dicapai oleh 20 siswa atau sebesar 62,5%.

4.1.2.2.3 Hasil Tes Menulis Paragraf Argumentasi Aspek Kelengkapan Isi

Paragraf Argumentasi

Penilaian aspek kelengkapan isi paragraf argumentasi difokuskan pada

keterampilan siswa dalam menulis paragraf argumentasi yang berisi pendapat,

Page 119: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

95

fakta, dan simpulan. Hasil tes keterampilan menulis paragraf argumentasi aspek

kelengkapan isi paragraf argumentasi dapat dilihat pada tabel 10 berikut.

Tabel 10. Hasil Tes Aspek Kelengkapan Isi Paragraf Argumentasi

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

32

24

16

8

7

19

6

0

224

456

96

0

21,88%

59,37%

18,75%

0%

776/32/32x100

= 77,13

Kategori baik

26/32 x 100%

= 81,25%

Jumlah 32 776 100%

Data pada tabel 10 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek kelengkapan isi paragraf argumentasi. Hasil tes menulis

paragraf argumentasi aspek kelengkapan isi paragraf argumentasi untuk kategori

sangat baik dicapai oleh 7 siswa atau sebesar 21,88%, kategori baik dicapai oleh

19 siswa atau sebesar 59,37%, kategori cukup dicapai oleh 6 siswa atau sebesar

18,75%, dan tidak ada siswa yang masuk dalam kategori kurang. Dari data yang

telah diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh

siswa adalah 77,13 atau masuk dalam kategori baik. Ketuntasan siswa pada aspek

kelengkapan isi paragraf argumentasi dicapai oleh 26 siswa atau sebesar 81,25%.

Page 120: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

96

4.1.2.2.4 Hasil Tes Menulis Paragraf Argumentasi Aspek Keefektivan

Kalimat

Penilaian aspek keefektivan kalimat difokuskan pada keterampilan siswa

dalam menggunakan kalimat yang efektif. Hasil tes keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek keefektivan kalimat dapat dilihat pada tabel 11 berikut.

Tabel 11. Hasil Tes Aspek Keefektivan Kalimat

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

2

18

10

2

16

108

40

4

6,25%

56,25%

31,25%

6,25%

168/32/8x100

= 66,25

Kategori

cukup

20/32 x 100%

= 62,5%

Jumlah 32 168 100%

Data pada tabel 11 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek keefektivan kalimat. Hasil tes menulis paragraf argumentasi

aspek keefektivan kalimat untuk kategori sangat baik dicapai oleh 2 siswa atau

sebesar 6,25%, kategori baik dicapai oleh 18 siswa atau sebesar 56,25%, kategori

cukup dicapai oleh 10 siswa atau sebesar 31,25%, dan kategori kurang dicapai

oleh 2 siswa atau 6,25%. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat

disimpulkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 66,25 atau masuk

dalam kategori cukup. Ketuntasan siswa pada aspek keefektivan kalimat masalah

dicapai oleh 20 siswa atau sebesar 62,5%.

Page 121: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

97

4.1.2.2.5 Hasil Tes Menulis Paragraf Argumentasi Aspek Kohesi dan

Koherensi

Penilaian aspek kohesi dan koherensi difokuskan pada ketepatan,

keterkaitan antarkalimat jelas, dan saling berkaitan dalam menulis paragraf

argumentasi. Hasil tes keterampilan menulis paragraf argumentasi aspek kohesi

dan koherensi dapat dilihat pada tabel 12 berikut.

Tabel 12. Hasil Tes Aspek Kohesi dan Koherensi

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

7

9

12

4

56

54

48

8

21,87%

28,13%

37,5%

12,5%

166/32/8x100

= 65,44

Kategori

cukup

16/32 x 100%

= 50%

Jumlah 32 166 100%

Data pada tabel 12 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek kohesi dan koherensi. Hasil tes menulis paragraf argumentasi

aspek kohesi dan koherensi untuk kategori sangat baik dicapai oleh 7 siswa atau

sebesar 21,87%, kategori baik dicapai oleh 9 siswa atau sebesar 28,13%, kategori

cukup dicapai oleh 12 siswa atau sebesar 37,5%, dan kategori kurang dicapai oleh

4 siswa atau 12,5%. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat disimpulkan

bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 65,44 atau masuk dalam

kategori cukup. Ketuntasan siswa pada aspek kohesi dan koherensi dicapai oleh

16 siswa atau sebesar 50%.

Page 122: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

98

4.1.2.2.6 Hasil Tes Menulis Paragraf Argumentasi Aspek Kesesuaian Judul

dan Isi

Penilaian aspek kesesuaian judul dan isi difokuskan pada keterampilan

siswa dalam menentukan judul yang menarik, relevan dengan gambar animasi,

dan sesuai dengan informasi yang ditulis. Hasil tes keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek kesesuaian judul dan isi dapat dilihat pada tabel 13 berikut.

Tabel 13. Hasil Tes Aspek Kesesuaian Judul dan Isi

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

8

20

4

0

64

120

16

0

25%

62,5%

12,5%

0%

200/32/8x100

= 78,13

Kategori baik

28/32 x 100 %

= 87,5%

Jumlah 32 200 100%

Data pada tabel 13 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek kesesuaian judul dan isi. Hasil tes menulis paragraf

argumentasi aspek kesesuaian judul dan isi untuk kategori sangat baik dicapai

oleh 8 siswa atau sebesar 25%, kategori baik dicapai oleh 20 siswa atau sebesar

62,5%, kategori cukup dicapai oleh 4 siswa atau sebesar 12,5%, dan tidak ada

siswa yang masuk kategori kurang. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat

disimpulkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 78,13 atau masuk

dalam kategori baik. Ketuntasan siswa pada aspek kesesuaian judul dan isi dicapai

oleh 28 siswa atau sebesar 87,5%.

Page 123: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

99

4.1.2.2.7 Hasil Tes Menulis Paragraf Argumentasi Aspek Pemilihan Kata

Penilaian aspek pemilihan kata difokuskan pada ketepatan siswa dalam

memilih kata. Hasil tes keterampilan menulis paragraf argumentasi aspek

pemilihan kata dapat dilihat pada tabel 14 berikut.

Tabel 14. Hasil Tes Aspek Pemilihan Kata

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

12

11

9

0

96

66

36

0

37,5%

34,38%

28,12%

0%

198/32/8x100

= 77,34

Kategori baik

23/32 x 100%

= 71,87%

Jumlah 32 198 100%

Data pada tabel 14 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek pemilihan kata. Hasil tes menulis paragraf argumentasi aspek

pemilihan kata untuk kategori sangat baik dicapai oleh 12 siswa atau sebesar

37,5%, kategori baik dicapai oleh 11 siswa atau sebesar 34,38%, kategori cukup

dicapai oleh 9 siswa atau sebesar 28,12%, dan tidak ada siswa yang berada dalam

kategori kurang. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa

skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 77,34 atau masuk dalam kategori baik.

Ketuntasan siswa pada aspek pemilihan kata dicapai oleh 23 siswa atau sebesar

71,87%.

Page 124: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

100

4.1.2.2.8 Hasil Tes Menulis Paragraf Argumentasi Aspek Tampilan Tulisan

Penilaian aspek tampilan tulisan difokuskan pada aspek keterbacaan,

kerapian, dan kebersihan tulisan. Hasil tes keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek kerapian tulisan dapat dilihat pada tabel 15 berikut.

Tabel 15. Hasil Tes Aspek Tampilan Tulisan

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

10

15

3

4

80

90

12

8

31,25%

46,87%

9,38%

12,5%

190/32/8x100

= 74,22

Kategori

cukup

25/32 x 100%

= 78,13%

Jumlah 32 190 100%

Data pada tabel 15 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek tampilan tulisan. Hasil tes menulis paragraf argumentasi aspek

tampilan tulisan untuk kategori sangat baik dicapai oleh 10 siswa atau sebesar

31,25%, kategori baik dicapai oleh 15 siswa atau sebesar 46,87%, kategori cukup

dicapai oleh 3 siswa atau sebesar 9,38%, dan kategori kurang dicapai oleh 4 siswa

atau 12,5%. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa

skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 74,22 atau masuk dalam kategori

cukup. Ketuntasan siswa pada aspek tampilan tulisan dicapai oleh 25 siswa atau

sebesar 78,13%.

Page 125: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

101

4.1.2.2.9 Hasil Tes Menulis Paragraf Argumentasi Aspek Ejaan dan Tanda

Baca

Penilaian aspek ejaan dan tanda baca difokuskan keterampilan siswa dalam

menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar. Hasil tes keterampilan menulis

paragraf argumentasi aspek ejaan dan tanda baca dapat dilihat pada tabel 16

berikut.

Tabel 16. Hasil Tes Aspek Ejaan dan Tanda Baca

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

7

12

11

2

56

72

44

4

21,87%

37,5%

34,38%

6,25%

176/32/8x100

= 69,5

Kategori

cukup

19/32 x 100%

= 59,37%

Jumlah 32 176 100%

Data pada tabel 16 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek ejaan dan tanda baca. Hasil tes menulis paragraf argumentasi

aspek ejaan dan tanda baca untuk kategori sangat baik dicapai oleh 7 siswa atau

sebesar 21,87%, kategori baik dicapai oleh 12 siswa atau sebesar 37,5%, kategori

cukup dicapai oleh 11 siswa atau sebesar 34,38%, dan kategori kurang dicapai

oleh 2 siswa atau 6,25%. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat

disimpulkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 69,5 atau masuk

dalam kategori cukup. Ketuntasan siswa pada aspek ejaan dan tanda baca dicapai

oleh 19 siswa atau sebesar 59,37%.

Page 126: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

102

4.1.2.3 Hasil Perilaku Siswa Siklus I

Hasil perilaku siswa pada siklus I menjelaskan lima karakter siswa, yaitu

keaktifan, kerja sama, kedisiplinan dan tanggung jawab, kekritisan, dan

kemampuan untuk berbagi. Kelima karakter tersebut diperoleh dari data hasil

deskripsi perilaku ekologis, catatan harian, wawancara, sosiometri, dan

dokumentasi foto sebagai bukti bahwa penelitian ini benar-benar terjadi. Hasil

perilaku siswa pada siklus I dapat diuraikan sebagai berikut.

4.1.2.3.1 Keaktifan Siswa

Berdasarkan deskripsi perilaku ekologis pada siklus I dapat dideskripsikan

beberapa perilaku siswa pada saat pembelajaran berlangsung, baik perilaku positif

maupun negatif. Pada siklus I deskripsi perilaku ekologis yang dilakukan peneliti

adalah dengan mendeskripsikan beberapa perilaku siswa selama pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi. Hasil deskripsi perilaku ekologis siklus I dapat dideskripsikan

sebagai berikut.

Deskripsi perilaku ekologis pertama yang diamati peneliti adalah keaktifan

siswa dalam bertanya, menjawab, dan merespon dengan antusias pada saat

pembelajaran berlangsung. Pada saat guru memberikan penjelasan materi,

sebelumnya guru bertanya tentang pengalaman siswa dalam menulis paragraf

argumentasi, dan sedikit siswa mengangkat tangannya untuk menjawab

pertanyaan guru. Kemudian, guru memulai memberikan materi kepada siswa,

siswa mendengarkan penjelasan guru dengan penuh konsentrasi, meskipun ada

Page 127: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

103

sebagian yang masih asyik berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Guru

diam sejenak untuk menghentikan siswa yang asyik berbicara sendiri dengan

teman sebangkunya. Siswa menyadari kesalahannya dan pembelajaran tetap

berjalan dengan baik. Sebagai observasi awal, hal ini sudah menunjukkan kategori

baik. Kesiapan dan perhatian siswa sudah menunjukkan ketertarikan siswa

terhadap materi pembelajaran yang disampaikan.

Deskripsi perilaku ekologis kedua yang diamati peneliti adalah keaktifan

dan kerja sama siswa dalam diskusi kelompok. Pada saat diskusi kelompok

berlangsung, masih ada siswa yang pasif, susah diajak bekerja sama, dan tidak

sepenuhnya berkonsentrasi dalam diskusi kelompok. Hal ini terlihat dari masih

ada siswa yang tiduran dan bercanda dengan teman yang lain pada saat diskusi

kelompok berlangsung. Selain itu, masih ada beberapa siswa yang kurang serius

dengan mengganggu teman yang lain saat kegiatan diskusi berlangsung.

Deskripsi perilaku ekologis ketiga yang diamati peneliti adalah keseriusan,

semangat, dan antusias siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Pada saat

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi akan dimulai, sebagian siswa telah siap untuk

mengikuti pembelajaran. Sebagian siswa terlihat duduk dengan rapi dan tenang di

tempat duduk tiap-tiap. Mereka juga tampak terkejut ketika guru bahasa Indonesia

datang bersama dengan peneliti. Setelah itu, siswa mulai tersenyum dengan

kedatangan peneliti dan terlihat antusias untuk mengikuti pembelajaran. Siswa

mulai mengeluarkan buku LKS bahasa Indonesia serta buku catatan. Hal ini dapat

menunjukkan bahwa siswa aktif, semangat, dan antusias dalam mengikuti

Page 128: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

104

pembelajaran. Namun, ada beberapa siswa yang belum siap untuk mengikuti

pembelajaran karena merasa jam istirahatnya masih kurang. Hal ini terlihat dari

masih ada siswa yang mondar-mandir pada saat guru dan peneliti masuk ke kelas.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keaktifan, kesiapan, dan

keseriusan siswa selama mengikuti pembelajaran cukup baik. Namun, belum

maksimal karena masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan

guru dengan melakukan kegiatan lain, seperti bercanda, mondar-mandir,

melamun, berbicara sendiri, atau mengganggu teman.

Berdasarkan hasil catatan harian guru, keaktifan siswa selama mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi sudah berjalan cukup baik. Hal ini ditunjukkan

dengan adanya siswa yang menjawab pertanyaan dari guru. Ada beberapa siswa

yang sudah aktif bertanya ketika mengalami kesulitan. Mereka menanyakan

tentang materi paragraf argumentasi, tetapi ada juga yang menanyakan tentang hal

di luar materi. Biasanya, mereka berani bertanya pada saat peneliti berkeliling.

Hal ini dikarenakan mereka malu dihadapan guru baru dan masih asing bagi

mereka. Siswa juga memberikan tanggapan dan perilaku positif terhadap proses

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi. Dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi siswa menjadi berminat mengikuti pembelajaran dengan baik.

Suasana pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think

pair and share melalui media gambar animasi masih belum kondusif. Masih

terdapat siswa yang berbicara dengan temannya. Ketika pembentukan kelompok,

Page 129: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

105

masih terdapat siswa yang berkeliling, mondar-mandir untuk menggoda

temannya. Mereka juga bercanda dengan teman sekelompoknya pada saat diskusi,

bahkan ada yang tiduran pada saat diskusi. Begitu pula ketika ada salah satu siswa

maju ke depan untuk membacakan hasil pekerjaannya, teman yang lain justru

menertawakan dan menggodanya. Akan tetapi, pada saat guru memberikan

pertanyaan suasana mendadak tenang dan siswa menundukkan kepala.

Tanggapan dan perilaku positif siswa selama mengikuti pembelajaran cukup

baik, siswa tertarik dan senang dengan model dan media yang digunakan guru

dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Dengan demikian, suasana

yang tercipta saat pembelajaran berlangsung menyenangkan dan menimbulkan

semangat belajar bagi para siswa.

Gambar 3. Aktivitas Siswa dengan Guru Melakukan Tanya Jawab

Page 130: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

106

Gambar 3 adalah aktivitas siswa saat bertanya jawab dengan guru mengenai

paragraf argumentasi. Guru bertanya jawab mengenai hakikat, ciri-ciri, dan

langkah-langkah menulis paragraf argumentasi. Guru memberikan penguatan

tentang materi argumentasi. Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa siswa

menjawab pertanyaan guru dan menanyakan kesulitan yang mereka alami.

Sebagian siswa bersikap baik, yaitu mendengarkan penjelasan dari guru dan

berani mengutarakan pendapatnya. Akan tetapi, masih terdapat siswa yang sibuk

menulis, melamun, menyangga kepalanya, dan membaca buku pada saat siswa

bertanya atau menjawab pertanyaan. Begitu pula pada saat guru menjelaskan

materi, masih terdapat siswa yang mengganggu temannya.

Gambar 4. Aktivitas Siswa Membacakan Hasil Pekerjaan Mereka

Page 131: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

107

Gambar 4 merupakan aktivitas siswa membacakan hasil pekerjaan mereka.

Gambar tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa siswa yang membacakan hasil

pekerjaan mereka. Pada saat siswa membacakan hasil pekerjaannya, siswa yang

yang lain mendengarkan dan memperhatikan. Meskipun demikian, masih terdapat

siswa yang sibuk mengobrol dan bercanda dengan teman yang lain. Selain itu, ada

juga siswa yang menggoda teman yang sedang maju di depan kelas. Pada saat

siswa membacakan hasil pekerjaan mereka, ada beberapa siswa yang masih

terlihat canggung.

4.1.2.3.2 Kerja Sama Siswa dalam Kelompok

Deskripsi perilaku ekologis yang diamati peneliti adalah kerja sama siswa

dalam diskusi kelompok. Pada saat guru menginstruksikan kepada tiap-tiap

kelompok untuk mengamati gambar animasi yang ditampilkan melalui LCD di

depan kelas, siswa tampak senang, antusias, dan tertarik dengan gambar animasi

yang telah diberikan guru. Guru meminta tiap kelompok berdiskusi agar bisa

menemukan masalah-masalah berdasarkan gambar animasi tersebut. Pada saat

diskusi kelompok berlangsung, masih ada siswa yang pasif, susah diajak bekerja

sama, dan tidak sepenuhnya berkonsentrasi dalam diskusi kelompok. Hal ini

terlihat dari masih ada siswa yang tiduran dan bercanda dengan teman yang lain

pada saat diskusi kelompok berlangsung. Selain itu, masih ada beberapa siswa

yang kurang serius dengan mengganggu teman yang lain saat kegiatan diskusi

berlangsung.

Page 132: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

108

Setelah itu, guru memberi kesempatan tiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Kemudian, guru

menginstruksikan kepada siswa untuk menulis dan pada saat mereka melakukan

kegiatan menulis, ada sebagian siswa yang tiduran, melamun, bercanda, dan

berbicara dengan teman kelompok lain.

Berdasarkan hasil sosiometri, dapat diketahui keaktifan dan kerja sama

siswa dalam kelompok, yaitu (1) siswa yang paling aktif di dalam kelompok; (2)

siswa yang paling pasif di dalam kelompok; dan (3) siswa yang sering membuat

gaduh dan tidak bisa diajak kerja sama di dalam kelompoknya. Hasil sosiometri

tiap kelompok dapat dilihat pada sosiogram berikut.

1. Kelompok 1 Siswa Paling Aktif 2. Kelompok 1 Siswa Paling Pasif

Keterangan:

R-2 : 1

R-3 : 2

R-5 : 2

R-15 : 1

R-26 : 4

Keterangan:

R-2 : 3

R-3 : 2

R-5 : 2

R-15 : 3

R-26 : 0

R-2

R-3

R-15 R-26

R-5

R-2

R-3

R-15 R-26

R-5

Page 133: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

109

3. Kelompok 1 Siswa Paling Gaduh

Keterangan:

R-2 : 3

R-3 : 0

R-5 : 3

R-15: 4

R-26: 0

Bagan 2. Sosiogram Menulis Paragraf Argumentasi Kelompok 1

Berdasarkan data sosiogram di atas dapat dilihat sosialisasi setiap siswa

dalam kerja kelompoknya pada kelompok 1. Sosiogram di atas menunjukkan

bahwa siswa yang paling aktif adalah R-3, R-5, dan R-26. Mereka juga serius dan

semangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang pasif dan gaduh dalam kerja

kelompok adalah R-2 dan R-15. Hal ini terlihat dengan sikap mereka yang tidak

mau bekerja dalam kelompoknya dan tidak mau mengungkapkan pendapatnya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa R-2 dan R-15 perlu mendapat

perhatian khusus agar mereka semangat, aktif, dan mau diajak kerja sama dalam

kelompok. Untuk mengetahui lebih jelasnya lagi siswa yang aktif, pasif, dan

gaduh dapat dilihat dari tabel 17 berikut ini.

Tabel 17. Pedoman Penilaian Kerja Sama Siswa dalam Kelompok

No. Nilai Kategori

1. 6-10 Sangat baik

2. 0-5 Baik

3. (-5)-0 Kurang

4. (-10)-(-6) Sangat kurang

R-2

R-3

R-15 R-26

R-5

Page 134: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

110

Tabel 18. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 1 pada Siklus I

Respon-

den

Skor tiap aspek Bobot skor

tiap aspek Jumlah

skor

Rata-rata

Individual

Rata-rata

kelom-

pok A P G A P G

R-2 1 3 3 2,5 -7,5 -7,5 -12,5 -4,2 (K)

5

5

= 1

Baik

R-3 2 2 0 5 -5 10 10 3,3 (B)

R-5 2 2 3 5 -5 -7,5 -7,5 -2,5 (K)

R-15 1 3 4 2,5 -7,5 -10 -15 -5 (K)

R-26 4 0 0 10 10 10 30 10 (SB)

Jumlah 10 10 10 25 -15 -5 5

Pada tabel 18 menunjukkan bahwa R-2 mendapatkan jumlah skor -12,5

dengan rata-rata individual -4,2 masuk dalam kategori kurang, R-5 yang

mendapatkan jumlah skor -7,5 dengan rata-rata individual -2,5 masuk dalam

kategori kurang, dan R-15 dengan jumlah skor -15 dengan rata-rata individual -5

masuk dalam kategori kurang. Adapun R-3 yang memperoleh jumlah skor 10

dengan rata-rata individual 3,3 masuk kategori baik, dan R-26 yang memperoleh

jumlah skor 30 dengan rata-rata individual 10 masuk kategori sangat baik. Dari

data di atas, diperoleh rata-rata kelompok dengan nilai 1 dalam kategori baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa R-2, R-5, dan R-15 harus

mendapatkan perhatian yang khusus oleh guru. Guru harus memberikan motivasi

dan arahan yang positif kepada siswa tersebut supaya dalam pembelajaran

berikutnya ia bisa lebih berperilaku positif.

Page 135: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

111

1. Kelompok 2 Siswa Paling Aktif 2. Kelompok 2 Siswa Paling Pasif

Keterangan:

R-9 : 3

R-14 : 3

R-16 : 0

R-18 : 1

R-21 : 3

Keterangan:

R-9 : 0

R-14 : 1

R-16 : 4

R-18 : 4

R-21 : 1

3. Kelompok 2 Siswa Paling Gaduh

Keterangan:

R-9 : 3

R-14: 3

R-16: 1

R-18: 2

R-21: 1

Bagan 3. Sosiogram Menulis Paragraf Argumentasi Kelompok 2

Berdasarkan data sosiogram di atas dapat dilihat sosialisasi setiap siswa

dalam kerja kelompoknya pada kelompok 2. Sosiogram di atas menunjukkan

bahwa siswa yang paling aktif adalah R-9, R-14, dan R-21. Mereka juga serius

dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang pasif dalam kerja

kelompok adalah R-16 dan R-18. Hal ini terlihat dengan sikap mereka yang tidak

R-9

R-14

R-18 R-21

R-16

R-9

R-14

R-18 R-21

R-16

R-9

R-14

R-18 R-21

R-16

Page 136: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

112

mau bekerja dalam kelompoknya dan malas. Dari uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa R-16 dan R-18 perlu mendapat perhatian khusus agar mereka

semangat, aktif, dan mau diajak kerja sama dalam kelompok, sedangkan R-9,

R-14, dan R-21 juga harus diberikan motivasi oleh guru, meskipun mereka dalam

kategori baik tetap saja mereka masih berperilaku negatif dalam kelompoknya

karena mereka masih berbuat gaduh. Berkaitan dengan data sosiogram kelompok

2, maka dapat dijelaskan pula skor keaktifan siswa tiap aspek pada tabel berikut

ini.

Tabel 19. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 2 pada Siklus I

Respon-

den

Skor tiap aspek Bobot skor

tiap aspek Jumlah

skor

Rata-rata

Individual

Rata-rata

kelom-

pok A P G A P G

R-9 3 0 3 7,5 10 -7,5 10 3,3(B)

-25

5

= -5

Kurang

R-14 3 1 3 7,5 -2,5 -7,5 -2,5 -0,83 (K)

R-16 0 4 1 -10 -10 -2,5 -22,5 -7,5 (SK)

R-18 1 4 2 2,5 -10 -5 -12,5 -4,2 (K)

R-21 3 1 1 7,5 -2,5 -2,5 2,5 0,83(B)

Jumlah 10 10 10 15 -15 -25 -25

Pada tabel 19 menunjukkan bahwa R-16 mendapatkan jumlah skor -22,5

dengan rata-rata individual -7,5 masuk dalam kategori sangat kurang. Selanjutnya,

R-14 yang mendapatkan jumlah skor -2,5 dengan rata-rata individual -0,83 masuk

dalam kategori kurang, R-18 dengan jumlah skor -12,5 dengan rata-rata individual

-4,2 masuk dalam kategori kurang. Adapun R-9 yang memperoleh jumlah skor 10

dengan rata-rata individual 3,3 masuk kategori baik, dan R-21 dengan jumlah skor

2,5 dengan rata-rata individual 0,83 masuk dalam kategori baik. Dari data di atas,

diperoleh rata-rata kelompok dengan nilai -5 dalam kategori kurang.

Page 137: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

113

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa R-14, R-16, dan R-18 harus

mendapatkan perhatian yang khusus oleh guru. Guru harus memberikan motivasi

dan arahan yang positif kepada siswa tersebut, supaya dalam pembelajaran

berikutnya ia bisa lebih berperilaku positif.

1. Kelompok 3 Siswa Paling Aktif 2. Kelompok 3 Siswa Paling Pasif

Keterangan:

R-12 : 1

R-13 : 2

R-17 : 3

R-20 : 2

R-31 : 2

Keterangan:

R-12 : 3

R-13 : 2

R-17 : 1

R-20 : 2

R-31 : 2

3. Kelompok 3 Siswa Paling Gaduh

Keterangan:

R-12 : 2

R-13 : 3

R-17 : 0

R-20 : 2

R-31 : 3

Bagan 4. Sosiogram Menulis Paragraf Argumentasi Kelompok 3

R-12

R-13

R-20 R-31

R-17

R-12

R-13

R-20 R-31

R-17

R-12

R-13

R-20 R-31

R-17

Page 138: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

114

Berdasarkan data sosiogram di atas dapat dilihat sosialisasi setiap siswa

dalam kerja kelompoknya pada kelompok 3. Sosiogram di atas menunjukkan

bahwa siswa yang paling aktif adalah R-13, R-17, R-20, dan R-31. Mereka juga

serius dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang pasif dalam kerja

kelompok adalah R-12. Hal ini terlihat dengan sikap mereka yang tidak mau

bekerja dalam kelompoknya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa R-12

perlu mendapat perhatian khusus agar mereka semangat, aktif, tidak gaduh, dan

mau diajak kerja sama dalam kelompok, sedangkan R-13, R-20, dan R-31 juga

harus diberikan motivasi oleh guru, meskipun mereka dalam kategori baik tetap

saja mereka masih berperilaku negatif dalam kelompoknya karena mereka masih

berbuat gaduh. Berkaitan dengan data sosiogram kelompok 3, maka dapat

dijelaskan pula skor keaktifan siswa tiap aspek pada tabel berikut ini.

Tabel 20. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 3 pada Siklus I

Respon-

den

Skor tiap aspek Bobot skor

tiap aspek Jumlah

skor

Rata-rata

Individual

Rata-rata

kelom-

pok A P G A P G

R-12 1 3 2 2,5 -7,5 -5 -10 -3,3(K)

-15

5

= -3

Kurang

R-13 2 2 3 5 -5 -7,5 -7,5 -2,5 (K)

R-17 3 1 0 7,5 -2,5 10 15 5 (B)

R-20 2 2 2 5 -5 -5 -5 -1,7 (K)

R-31 2 2 3 5 -5 -7,5 -7,5 -2,5 (K)

Jumlah 10 10 10 25 -25 -15 -15

Pada tabel 20 menunjukkan bahwa R-12 mendapatkan jumlah skor -10

dengan rata-rata individual -3,3 masuk dalam kategori kurang, R-13 mendapatkan

jumlah skor -7,5 dengan rata-rata individual -2,5 masuk dalam kategori kurang,

Page 139: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

115

R-20 mendapatkan jumlah skor -5 dengan rata-rata individual -1,7 masuk dalam

kategori kurang, dan R-31 mendapatkan jumlah skor -7,5 dengan rata-rata

individual -2,5 masuk dalam kategori kurang. Adapun R-17 yang memperoleh

jumlah skor 15 dengan rata-rata individual 5 masuk kategori baik. Dari data di

atas, diperoleh rata-rata kelompok dengan nilai -3 dalam kategori kurang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa R-12, R-13, R-20, dan R-31

harus mendapatkan perhatian yang khusus oleh guru. Guru harus memberikan

motivasi dan arahan yang positif kepada siswa tersebut supaya dalam

pembelajaran berikutnya ia bisa lebih berperilaku positif.

1. Kelompok 4 Siswa Paling Aktif 2. Kelompok 4 Siswa Paling Pasif

Keterangan:

R-6 : 1

R-19 : 3

R-24 : 2

R-25 : 1

R-30 : 3

Keterangan:

R-6 : 3

R-19 : 1

R-24 : 2

R-25 : 3

R-30 : 1

R-6

R-19

R-25 R-30

R-24

R-6

R-19

R-25 R-30

R-24

Page 140: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

116

3. Kelompok 4 Siswa Paling Gaduh

Keterangan:

R-6 : 4

R-19 : 1

R-24 : 1

R-25 : 1

R-30 : 3

Bagan 5. Sosiogram Menulis Paragraf Argumentasi Kelompok 4

Berdasarkan data sosiogram di atas dapat dilihat sosialisasi setiap siswa

dalam kerja kelompoknya pada kelompok 4. Sosiogram di atas menunjukkan

bahwa siswa yang paling aktif adalah R-19, R-24, dan R-30. Mereka juga serius

dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang pasif dalam kerja

kelompok adalah R-6 dan R-25. Hal ini terlihat dengan sikap mereka yang tidak

mau bekerja dalam kelompoknya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

R-6 dan R-25 perlu mendapat perhatian khusus agar mereka semangat, aktif, tidak

gaduh, dan mau diajak kerja sama dalam kelompok, sedangkan R-19, R-24, dan

R-30 juga harus diberikan motivasi oleh guru, meskipun mereka dalam kategori

baik tetap saja mereka masih berperilaku negatif dalam kelompoknya karena

mereka masih berbuat gaduh. Berkaitan dengan data sosiogram kelompok 4, maka

dapat dijelaskan pula skor keaktifan siswa tiap aspek pada tabel berikut ini.

R-6

R-19

R-25 R-30

R-24

Page 141: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

117

Tabel 21. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 4 pada Siklus I

Respon-

den

Skor tiap aspek Bobot skor

tiap aspek Jumlah

skor

Rata-rata

Individual

Rata-rata

kelom-

pok A P G A P G

R-6 1 3 4 2,5 -7,5 -10 -15 -5 (K)

-25

5

= -5

Kurang

R-19 3 1 1 7,5 -2,5 -2,5 2,5 0,83 (B)

R-24 2 2 1 5 -5 -2,5 -2,5 -0,83 (K)

R-25 1 3 1 2,5 -7,5 -2,5 -7,5 -2,5 (K)

R-30 3 1 3 7,5 -2,5 -7,5 -2,5 -0,83 (K)

Jumlah 10 10 10 25 -25 -25 -25

Pada tabel 21 menunjukkan bahwa R-6 mendapatkan jumlah skor -15

dengan rata-rata individual -5 masuk dalam kategori kurang, R-24 mendapatkan

jumlah skor -2,5 dengan rata-rata individual -0,83 masuk dalam kategori kurang,

R-25 mendapatkan jumlah skor -7,5 dengan rata-rata individual -2,5 masuk dalam

kategori kurang, dan R-30 mendapatkan jumlah skor -2,5 dengan rata-rata

individual -0,83 masuk dalam kategori kurang. Adapun R-19 yang memperoleh

jumlah skor 2,5 dengan rata-rata individual 0,83 masuk kategori baik. Dari data di

atas, diperoleh rata-rata kelompok dengan nilai -5 dalam kategori kurang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa R-6, R-24, R-25, dan R-30

harus mendapatkan perhatian yang khusus oleh guru. Guru harus memberikan

motivasi dan arahan yang positif kepada siswa tersebut supaya dalam

pembelajaran berikutnya ia bisa lebih berperilaku positif.

Page 142: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

118

1. Kelompok 5 Siswa Paling Aktif 2. Kelompok 5 Siswa Paling Pasif

Keterangan:

R-1 : 1

R-7 : 3

R-8 : 3

R-11 : 2

R-28 : 2

R-32 : 1

Keterangan:

R-1 : 4

R-7 : 0

R-8 : 0

R-11 : 2

R-28 : 2

R-32 : 4

3. Kelompok 5 Siswa Paling Gaduh

Keterangan:

R-1 : 4

R-7 : 2

R-8 : 1

R-11 : 2

R-28 : 0

R-32 : 3

Bagan 6. Sosiogram Menulis Paragraf Argumentasi Kelompok 5

Berdasarkan data sosiogram di atas dapat dilihat sosialisasi setiap siswa

dalam kerja kelompoknya pada kelompok 5. Sosiogram di atas menunjukkan

bahwa siswa yang paling aktif adalah R-7, R-8, R-11, dan R-28. Mereka juga

R-1 R-7

R-28 R-32

R-8 R-11

R-1 R-7

R-28 R-32

R-8 R-11

R-1 R-7

R-28 R-32

R-8 R-11

Page 143: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

119

serius dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang pasif dalam kerja

kelompok adalah R-1 dan R-32. Hal ini terlihat dengan sikap mereka yang tidak

mau bekerja dalam kelompoknya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

R-1 dan R-32 perlu mendapat perhatian khusus agar mereka semangat, aktif, tidak

gaduh, dan mau diajak kerja sama dalam kelompok, sedangkan R-7, R-8, dan

R-11 juga harus diberikan motivasi oleh guru, meskipun mereka dalam kategori

baik tetap saja mereka masih berperilaku negatif dalam kelompoknya karena

mereka masih berbuat gaduh. Berkaitan dengan data sosiogram kelompok 5, maka

dapat dijelaskan pula skor keaktifan siswa tiap aspek pada tabel berikut ini.

Tabel 22. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 5 pada Siklus I

Respon-

den

Skor tiap aspek Bobot skor

tiap aspek Jumlah

skor

Rata-rata

Individual

Rata-rata

kelom-

pok A P G A P G

R-1 1 4 4 2 -8 -8 -14 -4,7 (K)

6

6

= 1

Baik

R-7 3 0 2 6 10 -4 12 4 (B)

R-8 3 0 1 6 10 -2 14 4,7 (B)

R-11 2 2 2 4 -4 -4 -4 -1,3 (K)

R-28 2 2 0 4 -4 10 10 3,3 (B)

R-32 1 4 3 2 -8 -6 -12 -4 (K)

Jumlah 12 12 12 24 -4 -14 6

Pada tabel 22 menunjukkan bahwa R-1 mendapatkan jumlah skor -14

dengan rata-rata individual -4,7 masuk dalam kategori kurang, R-11 yang

mendapatkan jumlah skor -4 dengan rata-rata individual -1,3 masuk dalam

kategori kurang, dan R-32 dengan jumlah skor -12 dengan rata-rata individual

-4 masuk dalam kategori kurang. Adapun R-7 yang memperoleh jumlah skor 12

dengan rata-rata individual 4 masuk kategori baik, R-8 memperoleh jumlah skor

Page 144: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

120

14 dengan rata-rata individual 4,7 masuk kategori baik, dan R-28 memperoleh

jumlah skor 10 dengan rata-rata individual 3,3 masuk kategori baik. Dari data di

atas, diperoleh rata-rata kelompok dengan nilai 1 dalam kategori baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa R-1, R-11, dan R-32 harus

mendapatkan perhatian yang khusus oleh guru. Guru harus memberikan motivasi

dan arahan yang positif kepada siswa tersebut supaya dalam pembelajaran

berikutnya ia bisa lebih berperilaku positif, sedangkan R-7 juga harus diberikan

motivasi oleh guru, meskipun mereka dalam kategori baik tetap saja mereka

masih berbuat gaduh dalam kelompoknya.

1. Kelompok 6 Siswa Paling Aktif 2. Kelompok 6 Siswa Paling Pasif

Keterangan:

R-4 : 1

R-10 : 2

R-22 : 2

R-23 : 3

R-27 : 1

R-29 : 3

Keterangan:

R-4 : 4

R-10 : 1

R-22 : 2

R-23 : 1

R-27 : 3

R-29 : 1

R-4 R-10

R-27 R-29

R-22 R-23

R-4 R-10

R-27 R-29

R-22 R-23

Page 145: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

121

3. Kelompok 6 Siswa Paling Gaduh

Keterangan:

R-4 : 4

R-10 : 0

R-22 : 0

R-23 : 3

R-27 : 4

R-29 : 1

Bagan 7. Sosiogram Menulis Paragraf Argumentasi Kelompok 6

Berdasarkan data sosiogram di atas dapat dilihat sosialisasi setiap siswa

dalam kerja kelompoknya pada kelompok 6. Sosiogram di atas menunjukkan

bahwa siswa yang paling aktif adalah R-10, R-22, R-23, dan R-29. Mereka juga

serius dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang pasif dalam kerja

kelompok adalah R-4 dan R-27. Hal ini terlihat dengan sikap mereka yang tidak

mau bekerja dalam kelompoknya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

R-4 dan R-27 perlu mendapat perhatian khusus agar mereka semangat, aktif, tidak

gaduh, dan mau diajak kerja sama dalam kelompok, sedangkan R-23 dan R-29

juga harus diberikan motivasi oleh guru, meskipun mereka dalam kategori baik

tetap saja mereka masih berperilaku negatif dalam kelompoknya karena mereka

masih berbuat gaduh. Berkaitan dengan data sosiogram kelompok 6, maka dapat

dijelaskan pula skor keaktifan siswa tiap aspek pada tabel berikut ini.

R-4 R-10

R-27 R-29

R-22 R-23

Page 146: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

122

Tabel 23. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 6 pada Siklus I

Respon-

den

Skor tiap aspek Bobot skor

tiap aspek Jumlah

skor

Rata-rata

Individual

Rata-rata

kelom-

pok A P G A P G

R-4 1 4 4 2 -8 -8 -14 -4,7 (K)

-4

6

= -0,6

Kurang

R-10 2 1 0 4 -2 10 12 4 (B)

R-22 2 2 0 4 -4 10 10 3,3 (B)

R-23 3 1 3 6 -2 -6 -2 -0,7 (K)

R-27 1 3 4 2 -6 -8 -12 -4 (K)

R-29 3 1 1 6 -2 -2 2 0,7 (B)

Jumlah 12 12 12 24 -24 -4 -4

Pada tabel 23 menunjukkan bahwa R-4 mendapatkan jumlah skor -14

dengan rata-rata individual -4,7 masuk dalam kategori kurang, R-23 yang

mendapatkan jumlah skor -2 dengan rata-rata individual -0,7 masuk dalam

kategori kurang, dan R-27 dengan jumlah skor -12 dengan rata-rata individual -4

masuk dalam kategori kurang. Adapun R-10 yang memperoleh jumlah skor 12

dengan rata-rata individual 4 masuk kategori baik, R-22 yang memperoleh jumlah

skor 10 dengan rata-rata individual 3,3 masuk kategori baik, dan R-29 yang

memperoleh jumlah skor 2 dengan rata-rata individual 0,7 masuk kategori baik.

Dari data di atas, diperoleh rata-rata kelompok dengan nilai -0,6 dalam kategori

kurang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa R-4, R-23, dan R-27 harus

mendapatkan perhatian yang khusus oleh guru. Guru harus memberikan motivasi

dan arahan yang positif kepada siswa tersebut supaya dalam pembelajaran

berikutnya ia bisa lebih berperilaku positif.

Page 147: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

123

Gambar 5. Aktivitas Siswa Berdiskusi Kelompok

Gambar 5 merupakan aktivitas siswa saat mereka sedang berdiskusi

kelompok. Gambar tersebut menunjukkan bahwa ada seorang siswa yang

membagikan kertas untuk menulis hasil diskusi kelompok. Pada saat pembagian

kertas, ada beberapa siswa yang menggunakan kesempatan itu untuk bercanda dan

mengobrol dengan teman yang lain. Kemudian, tiap kelompok mulai berdiskusi

dengan kelompok mereka tiap-tiap. Ada beberapa siswa yang masih bercanda dan

mengganggu teman yang lain. Namun, pada saat guru berkeliling untuk memantau

proses diskusi, siswa mulai tenang dan berdiskusi kembali dengan kelompoknya.

Setelah proses diskusi selesai, ada siswa yang membacakan hasil diskusi mereka.

Pada saat siswa membacakan hasil diskusi, siswa yang yang lain mendengarkan

dan memperhatikan. Meskipun demikian, masih terdapat siswa yang sibuk

Page 148: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

124

mengobrol dan bercanda dengan teman yang lain. Selain itu, ada juga siswa yang

menggoda teman yang sedang maju di depan kelas.

4.1.2.3.3 Kedisiplinan dan Tanggung Jawab Siswa

Deskripsi perilaku ekologis pertama yang diamati peneliti adalah kesiapan

siswa mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think

pair and share melalui media gambar animasi. Kesiapan siswa mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi sudah menunjukkan perilaku yang cukup baik.

Siswa disiplin dan bertanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.

Pada saat guru meminta siswa untuk mengamati gambar animasi dan menulis

paragraf argumentasi berdasarkan gambar animasi yang telah diamati secara

individu, siswa langsung menulis dan ada sebagian siswa yang masih bingung dan

bertanya kepada guru. Namun, hal ini tidak dipengaruhi karena mereka tidak bisa

menulis paragraf argumentasi, mereka merasa gambar animasi merupakan media

yang asing karena belum pernah digunakan sebagai media pembelajaran oleh guru

bahasa Indonesia. Dalam hal ini dapat dideskripsikan bahwa kedisiplinan siswa

dan tanggung jawab mereka dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada

guru sudah baik karena sebagian besar dari mereka merasa mempunyai tanggung

jawab tugasnya sendiri.

Deskripsi perilaku ekologis kedua yang diamati peneliti adalah keseriusan

siswa menulis paragraf argumentasi secara individu. Sebagian siswa sudah

melaksanakan perintah guru dengan menulis paragraf argumentasi dengan baik.

Page 149: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

125

Akan tetapi, masih terdapat siswa yang tiduran dan malas menulis paragraf

argumentasi. Selain itu, masih terdapat siswa yang tidak jujur dengan mencontek

pekerjaan teman. Hal ini menunjukkan bahwa kedisplinan dan tanggung jawab

siswa dalam menulis paragraf argumentasi masih belum baik.

Deskripsi perilaku ekologis ketiga yang diamati peneliti adalah sikap siswa

ketika membacakan hasil diskusi di siswa lain. Pada saat siswa membacakan hasil

diskusi, siswa yang yang lain mendengarkan dan memperhatikan. Meskipun

demikian, masih terdapat siswa yang sibuk mengobrol dan bercanda dengan

teman yang lain. Selain itu, ada juga siswa yang menggoda teman yang sedang

maju di depan kelas. Hal ini menunjukkan kedisplinan dan tanggung jawab siswa

masih belum baik.

Deskripsi perilaku ekologis keempat yang diamati peneliti adalah keseriusan

dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir. Dari

awal pembelajaran sudah dapat dideskripsikan bahwa siswa bisa mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan baik, meskipun masih ada

sebagian siswa yang masih belum siap. Namun, hal ini dapat dikondisikan guru

dengan baik. Pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi dapat berjalan dengan baik dan pada

akhir pembelajaran juga siswa masih memperhatikan penjelasan dari guru dengan

baik. Pada akhir pembelajaran guru menanyakan kembali materi yang telah

dijelaskan pada hari itu dan sebagian siswa bersedia menjawab pertanyaan yang

diberikan guru. Hal ini terbukti bahwa siswa mempunyai kedisiplinan dan

tanggung jawab dalam mengikuti pembelajaran.

Page 150: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

126

Deskripsi perilaku ekologis kelima yang diamati peneliti adalah tanggung

jawab siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa memiliki

tanggung jawab yang baik selama proses pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Pada saat guru memberikan penjelasan, siswa mendengarkan. Ketika guru

menyuruh siswa untuk mengamati gambar animasi, berdiskusi, dan menulis

paragraf argumentasi, siswa melaksanakan dengan baik. Begitu pula ketika guru

menyuruh untuk membacakan hasil pekerjaan mereka, mereka maju ke depan

untuk membacakan hasil pekerjaan mereka. Akan tetapi, masih ada siswa yang

berbicara dengan teman sebangkunya, tiduran, dan menyangga kepalanya.

Gambar 6. Kegiatan Siswa Menulis Paragraf Argumentasi

Page 151: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

127

Pada gambar 6 menunjukkan kegiatan pada saat guru memberikan

penjelasan kepada siswa mengenai gambar animasi. Pada kegiatan ini, ada

sebagian siswa yang masih asyik berbicara dengan temannya, sibuk menulis, dan

menyangga kepalanya. Kemudian, kegiatan siswa pada saat siswa mulai menulis

paragraf argumentasi berdasarkan gambar animasi, sebagian siswa sudah serius

dalam menulis paragraf argumentasi, namun masih terdapat siswa yang tidak jujur

dengan mencontek pekerjaan teman.

4.1.2.3.4 Kekritisan Siswa

Deskripsi perilaku ekologis pertama yang diamati peneliti adalah perilaku

siswa saat memperhatikan penjelasan guru. Pada saat pembelajaran berlangsung,

sebagian besar siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Siswa

duduk rapi, tenang, penuh konsentrasi, dan santun dalam memperhatikan

penjelasan dari guru. Siswa juga bertanya apabila tidak paham dengan penjelasan

yang diberikan oleh guru. Akan tetapi, masih ada siswa yang berbicara dengan

teman sebangkunya, sibuk menulis, tiduran, dan menyangga kepalanya pada saat

guru memberikan penjelasan.

Deskripsi perilaku ekologis kedua yang diamati peneliti adalah kekritisan

siswa dalam memberikan tanggapan yang logis terhadap penjelasan guru saat

pembelajaran berlangsung. Pada saat pembelajaran berlangsung, hanya sedikit

siswa yang mau bertanya apabila menemukan kesulitan dalam materi yang

disampaikan. Siswa berani bertanya apabila guru berkeliling. Demikian juga saat

memberikan tanggapan atau jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Page 152: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

128

Sedikitnya keaktifan siswa dalam bertanya disebabkan karena mereka masih

merasa malu dan takut salah. Aspek ini masih dalam kategori kurang karena

hanya beberapa siswa saja yang aktif bertanya ketika mengalami kesulitan. Hal

serupa juga terjadi pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan

kelas dan semua siswa memperhatikan pada saat kelompok lain

mempresentasikan hasil diskusinya. Namun, pada saat teman dari kelompok lain

bertanya, ada sebagian siswa yang takut dan ragu untuk membantu temannya

dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya.

Berdasarkan hasil dokumentasi foto, dapat terlihat kekritisan siswa. Siswa

menjadi siswa yang kritis pada saat guru menunjukkan gambar animasi. Siswa

harus mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam gambar animasi tersebut

sebagai topik untuk membuat paragraf argumentasi.

Gambar 7. Aktivitas Guru Menunjukkan Gambar Animasi

Page 153: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

129

Gambar 7 menjelaskan aktivitas guru menunjukkan gambar animasi. Pada

saat guru menayangkan gambar animasi, siswa terlihat antusias dan semangat

mengamati gambar animasi tersebut. Sebagian besar siswa sudah mengamati dan

mencari informasi dalam gambar animasi sehingga bisa dikembangkan ke dalam

paragraf argumentasi. Akan tetapi, pada gambar tersebut terlihat masih ada siswa

yang tidak memperhatikan gambar animasi tersebut karena sibuk berbicara

dengan temannya, dan mengganggu teman yang lain. Selain itu, juga ada siswa

yang kurang semangat dan menyangga kepalanya dengan tangan.

Gambar 8. Aktivitas Siswa Menyunting Paragraf Argumentasi Teman

Gambar 8 merupakan aktivitas siswa menyunting paragraf argumentasi.

Aktivitas menyunting paragraf argumentasi merupakan aktivitas yang melatih

siswa untuk menjadi siswa yang kritis dalam mengamati pekerjaan teman. Mereka

mencari kesalahan hasil pekerjaan teman baik dari segi isi maupun bahasa. Pada

Page 154: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

130

gambar tersebut dapat terlihat bahwa siswa sudah menyunting paragraf

argumentasi dengan baik. Meskipun demikian, masih terdapat siswa yang

menoleh ke belakang, mengajak bicara, dan bercanda dengan teman yang di

belakangnya. Selain itu, juga masih terdapat siswa yang menggangu teman

sebangkunya dan tiduran.

4.1.2.3.5 Kemampuan Berbagi

Berdasarkan hasil catatan harian guru, respon siswa mengenai model think

pair and share melalui media gambar animasi yang digunakan dalam

pembelajaran menulis paragraf argumentasi sudah baik. Mereka merasa senang

dan semangat mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi. Mereka mendapat

variasi dalam pembelajaran karena media gambar animasi belum pernah

digunakan guru sebagai media pembelajaran. Selain itu, adanya diskusi dengan

model think pair and share memudahkan mereka dalam menulis paragraf

argumentasi. Akan tetapi, dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi masih ada

beberapa siswa yang merasa kesulitan dalam mengemukakan pendapat mereka.

Berdasarkan hasil catatan harian siswa yang termasuk ke dalam pendidikan

karakter aspek berbagi, yaitu (1) perasaan yang dialami siswa dalam mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi, (2) kesulitan yang dialami siswa dalam mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

Page 155: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

131

melalui media gambar animasi, (3) tanggapan siswa mengenai model think pair

and share melalui media gambar animasi, (4) kesan terhadap gaya mengajar guru,

dan (5) saran siswa terhadap penggunaan model think pair and share melalui

media gambar animasi.

Pendapat siswa mengenai perasaan yang dialami siswa selama mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi, yaitu mereka merasa senang dan mengerti dengan

pembelajaran yang baru saja dilakukan. Hal ini terlihat dari pernyataan R-29

“Perasaan saya cukup dan mengerti dengan pembelajaran yang diberikan.” Selain

itu, pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and

share melalui media gambar animasi juga membantu siswa memahami langkah-

langkah menulis paragraf argumentasi. Hal ini terlihat dari pernyataan R-25

“Menurut saya, pembelajaran hari ini jauh lebih baik karena sekarang saya sudah

mengerti tentang langkah-langkah menulis paragraf argumentasi.”

Selanjutnya, tentang kesulitan yang dialami siswa dalam mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi, yaitu sebagian siswa tidak mengalami kesulitan.

Akan tetapi, ada beberapa siswa yang merasa kesulitan dalam menulis paragraf

argumentasi, terlihat pada pernyataan R-25 “kesulitan yang saya alami adalah

mengembangkan identifikasi masalah menjadi paragraf argumentasi.”

Berikut ini adalah tanggapan siswa mengenai model think pair and share

melalui media gambar animasi, yaitu media gambar animasi dapat membuat lebih

cepat tanggap dalam menulis paragraf argumentasi. Terlihat pada pernyataan R-30

Page 156: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

132

“Tanggapan saya yaitu sudah baik karena dalam proses pembelajaran

menggunakan media gambar animasi kita dapat lebih cepat tanggap dalam belajar

menulis paragraf argumentasi sehingga kita tidak cepat bosan dalam proses

pembelajaran.” Selain itu, model pembelajaran yang baru saja dilakukan juga

dapat merangsang siswa untuk berpikir kritis, terlihat pada pernyataan R-7

“Bagus, karena dengan gambar animasi tersebut, murid bisa mengembangkan

paragraf dari sebuah gambar animasi.”

Adapun kesan siswa terhadap gaya mengajar guru, yaitu sudah baik dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Terlihat dari pernyataan R-30 “Kesan saya

sudah baik terhadap guru yang mengajar karena saat ini gurunya sudah sedikit

banyak mengenal murid-muridnya dan tidak kaku dalam mengajar.”

Kesan, pesan, dan saran siswa terhadap penggunaan model think pair and

share melalui media gambar animasi. Secara keseluruhan, siswa dapat menerima

dengan baik pembelajaran menulis paragraf argumentasi model think pair and

share melalui media gambar animasi yang telah dilaksanakan. Mereka merasa

pembelajaran ini mudah dipahami dan pembelajaran menulis paragraf

argumentasi model think pair and share melalui media gambar animasi untuk

terus ditingkatkan dan diterapkan pada materi-materi yang lain. Hal terlihat pada

pernyataan R-29 “Mohon selalu dipakai di semua mata pelajaran, dan ditambah

dengan penjelasan yang lebih banyak.” Selain itu, siswa juga memberikan saran

agar gambar animasi dibuat lebih menarik lagi, terlihat pada pernyataan R-29

“Supaya pembelajaran dengan media gambar animasi bisa ditingkatkan lagi dan

Page 157: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

133

dibuat dengan lebih menarik agar siswa bisa lebih mengerti dengan pembelajaran

yang diberikan.”

Berdasarkan hasil wawancara yang termasuk ke dalam pendidikan karakter

aspek berbagi, yaitu (1) apakah selama ini kalian berminat dengan pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi; (2) bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi; (3) kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi; (4) apakah manfaat yang kalian peroleh setelah

mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi; dan (5) apa harapan kalian mengenai

pembelajaran menulis argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi.

Pertanyaan pertama mengenai minat siswa terhadap pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi. Hasil wawancara dengan siswa yang mendapat nilai tinggi mengatakan

bahwa pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and

share melalui media gambar animasi sangat menarik. Hal ini terlihat pada

pernyataan R-20 “Saya berminat dengan pembelajaran menulis paragraf

argumentasi, apalagi pembelajaran menulis paragraf argumentasi kali ini

menggunakan media gambar animasi. Saya sangat senang karena media ini belum

pernah digunakan sebelumnya.” Menurut siswa yang mendapat nilai sedang R-12

“Saya senang dan berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi

Page 158: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

134

karena saya suka dengan media yang digunakan guru. Menurut siswa yang

mendapat nilai rendah R-2 “Iya saya berminat dengan pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi.”

Pertanyaan kedua mengenai pendapat siswa terhadap pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi. Hasil wawancara dengan siswa yang mendapat nilai tinggi mengatakan

bahwa model dan media yang digunakan guru sangat memudahkan siswa. Hal ini

terlihat pada pernyataan R-20 “Pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi sangat bagus

dan menarik karena belum pernah dilakukan sebelumnya oleh guru, dan media

gambar animasi memudahkan saya dalam membuat paragraf argumentasi.”

Menurut siswa yang mendapat nilai sedang R-12 “Pembelajaran kali ini sangat

menyenangkan dan menarik karena berbeda dengan yang dilakukan oleh guru.

Guru sudah tepat dalam memilih model dan media. Model dan media yang

digunakan juga membuat saya senang dan lebih mudah mengerti tentang materi

menulis paragraf argumentasi.” Menurut siswa yang mendapat nilai rendah R-2

“Bagus dan menarik karena belum pernah menggunakan media gambar animasi.”

Pertanyaan ketiga mengenai kesulitan yang dialami siswa selama mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Hasil wawancara dengan siswa yang

mendapat nilai tinggi mengatakan bahwa tidak ada kesulitan. Hal ini terlihat pada

pernyataan R-20 “Tidak ada kesulitan dalam mengikuti pembelajaran karena saya

sudah paham dan mengerti tentang menulis paragraf argumentasi.” Menurut siswa

Page 159: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

135

yang mendapat nilai sedang R-12 “Secara keseluruhan saya tidak merasa

kesulitan, hanya saja saya masih sedikit bingung dalam memilih identifikasi

masalah yang sesuai.” Menurut siswa yang mendapat nilai rendah R-2 “Saya

masih kesulitan dalam mengembangkan paragraf argumentasi.”

Pertanyaan keempat mengenai manfaat yang diperoleh siswa setelah

mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi. Hasil wawancara dengan siswa yang

mendapat nilai tinggi R-20 “Manfaat yang saya peroleh selama mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi adalah bahwa media gambar animasi

dapat digunakan sebagai media untuk menulis paragraf argumentasi dan saya

lebih bisa lagi mengenal model think pair and share yang dilakukan ibu.”

Menurut siswa yang mendapat nilai sedang R-12 “Manfaat yang saya peroleh

adalah bahwa saya bisa tahu bahwa dalam pembelajaran itu ada suatu model atau

media yang digunakan guru karena selama ini saya merasa guru hanya

menerangkan materi, menyuruh siswa mengerjakan tugas, dan dikumpulkan lalu

dinilai.” Menurut siswa yang mendapat nilai rendah R-2 “Manfaat yang saya

peroleh adalah bahwa media gambar animasi dapat digunakan dalam

pembelajaran menulis paragraf argumentasi.”

Pertanyaan kelima mengenai harapan siswa mengenai pembelajaran menulis

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Hasil wawancara dengan siswa yang mendapat nilai tinggi mengatakan agar bisa

dibuat lebih menarik lagi. Hal ini terlihat pada pernyataan R-20 “Harapan saya,

media gambar animasi dibuat lebih menarik lagi, dan dipilih berdasarkan pilihan

Page 160: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

136

terbanyak siswa. Saya juga ingin lebih bisa menghasilkan tulisan argumentasi

yang baik setelah mengikuti pembelajaran dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi.” Menurut siswa yang mendapat nilai sedang R-12

“Sudah baik, Bu. Sebelum ibu menyuruh siswa menulis paragraf argumentasi

hendaknya dijelaskan dulu gambar yang ada dalam media, selebihnya sudah baik

bu. Semoga bisa diterapkan di pembelajaran yang lain.” Menurut siswa yang

mendapat nilai rendah R-2 “Harapan saya semoga saya bisa menulis paragraf

argumentasi dengan baik. Gambar animasi juga dibuat lebih baik lagi sehingga

membuat kami lebih mudah memahami materi menulis paragraf argumentasi.”

Gambar 9. Aktivitas Siswa Melaksanakan Think Pair and Share

Kemampuan siswa dalam berbagi, dapat terlihat pada dokumentasi foto

aktivitas siswa melaksanakan think pair and share. Berdasarkan gambar 9 di atas,

dapat terlihat bahwa salah satu aktivitas think pair and share, yaitu aktivitas

Page 161: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

137

diskusi atau berbagi pendapat. Pada saat kegiatan berdiskusi, sebagian siswa

sudah aktif melakukan diskusi. mereka mengungkapkan pendapat mereka dengan

baik. Akan tetapi, masih terdapat beberapa siswa yang memilih bercanda dengan

teman sekelompok, bahkan ada yang tiduran.

4.1.2.4 Refleksi Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi, pada dasarnya telah berjalan

dan dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes menulis

paragraf argumentasi siswa yang meningkat. Hasil tes yang diperoleh siswa pada

tes di siklus I telah mengalami peningkatan sebesar 4,09 yaitu dari 69,03 menjadi

73,12. Rata-rata tersebut masih jauh dari kriteria ketuntasan minimal yang

ditentukan oleh peneliti, yaitu 80. Siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 14

orang, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 18 orang.

Adapun hasil nontes siswa yang terjabarkan dalam pendidikan karakter

siswa ketika melaksanakan pembelajaran, seperti keaktifan, kerja sama siswa

dalam kelompok, kedisiplinan dan tanggung jawab, kekritisan, dan kemampuan

berbagi, pada dasarnya menunjukkan hal yang positif. Tetapi ada beberapa siswa

yang melakukan perilaku negatif dalam pembelajaran. Berikut penjelasannya.

Berdasarkan pendidikan karakter keaktifan siswa, ketika kegiatan

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi berlangsung, siswa cukup aktif dalam kegiatan

pembelajaran tersebut. Siswa masih malu-malu dan canggung dalam bertanya dan

Page 162: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

138

mengungkapkan pendapatnya. Ada beberapa siswa yang masih kurang aktif dan

malu-malu berbicara dalam pembelajaran.

Pendidikan karakter yang kedua, yaitu kerja sama siswa dalam kelompok.

Dalam melaksanakan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi, kerja sama siswa dalam

kelompok sudah cukup baik. Namun, berdasarkan hasil sosiometri menunjukkan

bahwa dalam mengikuti pembelajaran masih ada siswa yang pasif, gaduh, dan

susah diajak kerja sama dalam satu kelompoknya. Siswa tersebut harus diberi

perhatian dan penjelasan agar mereka menjadi aktif dan serius dalam mengikuti

pembelajaran. Guru juga harus memberikan arahan atau motivasi kepada mereka.

Pendidikan karakter yang ketiga, yaitu kedisiplinan dan tanggung jawab.

Berdasarkan data nontes, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki

sikap disiplin dan tanggung jawab yang cukup baik dalam proses pembelajaran

menulis paragraf argumentasi. Hal ini terlihat ketika siswa selalu antusias dan

mengikuti setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Siswa

duduk rapi pada saat pembelajaran berlangsung dan melaksanakan tugas yang

diberikan oleh guru. Walaupun demikian, masih ada beberapa siswa yang

menunjukkan perilaku kurang disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan

kegiatan-kegiatan pembelajaran, seperti masih terdapat beberapa siswa yang

terlambat mengumpulkan tugas. Selain itu, ada beberapa siswa yang terlihat

berbicara dengan teman lainnya, bercanda, melamun, menyangga tangannya, dan

tiduran. Mereka juga mengganggu teman pada saat diskusi kelompok belangsung.

Pada saat mengerjakan tugas individu atau menulis paragraf argumentasi,

Page 163: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

139

sebagian siswa sudah bersikap jujur mengerjakan tugas secara individu. Akan

tetapi, masih terdapat beberapa siswa yang berbuat curang dengan mencontek

pekerjaan teman. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum

mencapai hasil yang diharapkan.

Pendidikan karakter yang keempat yaitu kekritisan. Berdasarkan hasil

deskripsi perilaku ekologis, sebagian siswa sudah memperhatikan penjelasan guru

tentang materi argumentasi. Mereka juga sudah mengamati dan mengidentifikasi

masalah-masalah yang ada dalam gambar animasi dengan cukup baik. Akan

tetapi, masih terdapat beberapa siswa yang belum mengerti cara mengidentifikasi

masalah-masalah yang ada dalam gambar animasi. Selain itu, ada beberapa siswa

yang masih sibuk sendiri, yaitu berbicara dengan teman sebangku, bercanda,

menulis, dan pada saat disuruh mengamati gambar animasi masih terdapat siswa

yang melamun.

Adapun pendidikan karakter yang terakhir yaitu kemampuan berbagi.

Melalui pendidikan karakter ini, dapat diketahui bahwa kemampuan berbagi siswa

sudah cukup baik. Hal ini dapat diketahui melalui instrumen catatan harian siswa

dan wawancara. Berdasarkan hasil catatan harian siswa, ada beberapa siswa yang

masih mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi masalah-masalah dalam

gambar animasi. Kesulitan lain juga dialami siswa dalam memahami dalam

mengungkapkan pendapat pada saat diskusi. Selain itu, sebagian siswa juga

mengalami kesulitan dalam menggunakan ejaan dan tanda baca yang baik dan

benar. Oleh karena itu, guru harus memberikan solusi agar siswa bisa

mengidentifikasi masalah, mengungkapkan pendapatnya, dan memberikan materi

Page 164: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

140

tentang penggunaan ejaan dan tanda baca yang baik dan benar. Berdasarkan hasil

wawancara pada siklus I yang dilakukan pada siswa yang mendapat nilai tinggi,

nilai sedang, dan nilai rendah, tiap-tiap memberikan keterangan yang berbeda-

beda. Siswa yang mendapat nilai tinggi berpendapat bahwa mereka tidak ada

kesulitan, sedangkan siswa yang memperoleh nilai sedang kesulitan

mengidentifikasi masalah, siswa yang mendapat nilai rendah kesulitan

mengembangkan pokok-pokok masalah menjadi paragraf argumentasi. Oleh

karena itu, guru harus memberikan pengarahan kepada siswa yang kesulitan. Guru

juga harus memberikan penguatan tentang cara mengidentifikasi masalah dalam

gambar animasi tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi masih

mempunyai kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Pada

pembelajaran siklus I, penggunaan media gambar animasi pada dasarnya disukai

siswa, tetapi ada beberapa siswa yang kurang suka dan menganggap gambar

animasinya biasa saja sehingga gambar animasi dianggap kurang menarik. Selain

itu, ada beberapa siswa yang masih belum bisa memahami isi gambar animasi

dengan baik karena siswa tersebut belum tahu cara mengidentifikasi masalah

berdasarkan gambar animasi yang ditampilkan. Terkait model pembelajaran yang

digunakan, yaitu model think pair and share, dalam pelaksanaannya di siklus I

kurang berjalan dengan baik, ada beberapa siswa yang belum bisa

mengidentifikasi masalah berdasarkan gambar animasi dan mengembangkan

identifikasi masalah menjadi paragraf argumentasi. Siswa juga terlihat malas

Page 165: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

141

dalam diskusi. Pada saat siswa dikelompokkan, kedisiplinan siswa masih kurang,

siswa cenderung gaduh dan berbicara sendiri ketika bergabung dengan siswa satu

kelompoknya. Selain itu, siswa juga kurang aktif pada saat kegiatan presentasi

dilakukan. Siswa cenderung malu untuk mengungkapkan pendapatnya.

Kelemahan dan kekurangan juga terlihat pada pemahaman materi siswa.

Sebagaian besar siswa kurang memahami dan belum bisa membuat paragraf

argumentasi dan gagasan utama dengan baik. Beberapa siswa juga masih sulit

menggunakan bahasa dan EYD dengan baik, sehingga dari hasil tes siswa masih

banyak ditemukan kesalahan-kesalahan dalam menulis kata atau kalimat dalam

paragraf argumentasi yang dibuat siswa. Selain itu, beberapa siswa juga

berperilaku negatif, perilaku negatif tersebut antara lain siswa masih ada yang

berbicara sendiri ketika guru menjelaskan materi pembelajaran. Ada juga siswa

yang merasa malas ketika diminta menulis paragraf argumentasi. Perilaku negatif

lain terlihat ketika ada siswa yang melakukan presentasi, ada beberapa siswa yang

bercanda dengan temannya dan kurang memperhatikan presentasi dari kelompok

yang maju.

Walaupun ada kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaannya, kelebihan-

kelebihan dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think

pair and share melalui media gambar animasi juga banyak, antara lain

berdasarkan catatan harian siswa dan wawancara yang telah dilakukan, sebagian

besar siswa berpendapat bahwa siswa sangat senang penggunaan gambar animasi

dalam pembelajaran. Selain karena gambar-gambarnya menarik, menurut

beberapa siswa, gambar animasi memudahkan mereka membuat paragraf

Page 166: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

142

argumentasi. Terkait pelaksanaan model think pair and share, sebagaian besar

siswa melaksanakan diskusi dengan baik, tugas-tugas yang diberikan guru ketika

pembelajaran pun dapat diselesaikan dengan baik melalui diskusi kelompok.

Walaupun beberapa siswa terlihat malas dan gaduh, tetapi setelah diberi

bimbingan dan motivasi, siswa-siswa tersebut dapat memperbaiki perilakunya dan

mengikuti diskusi dengan baik. Adapun kelebihan dari model yang digunakan,

melalui instrumen catatan harian siswa, beberapa siswa berpendapat bahwa model

think pair and share dapat membuat siswa lebih mudah dalam mengembangkan

identifikasi masalah menjadi paragraf argumentasi. Selain itu, model think pair

and share juga bisa melatih siswa untuk lebih aktif dalam diskusi kelompok.

Walaupun begitu, penggunaan model ini oleh siswa belum maksimal, hal ini

dikarenakan siswa belum memahami dengan baik pelaksanaan model ini dalam

pembelajaran.

Berdasarkan kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan pelaksanaan

pembelajaran tersebut, peneliti harus merencanakan pembelajaran yang lebih baik

dari pembelajaran di siklus I. Hal ini dilakukan supaya kekurangan-kekurangan

dan kelemahan-kelemahan yang ada di siklus I tidak lagi muncul di siklus II. Pada

pembelajaran siklus II, motivasi dan bimbingan yang lebih akan diberikan guru

bagi siswa yang masih berperilaku negatif, hal ini dilakukan supaya siswa yang

berperilaku negatif dapat mengubah perilakunya menjadi lebih baik. Peneliti juga

akan memberikan penjelasan kembali mengenai beberapa materi yang belum

dikuasai siswa seperti mengidentifikasi masalah dan mengembangkan identifikasi

masalah menjadi paragraf argumentasi. Selain itu, pada pembelajaran di siklus II,

Page 167: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

143

peneliti akan memberikan gambar animasi yang lebih menarik, sehingga siswa

lebih tertarik melaksanakan kegiatan pembelajaran. Siswa juga akan diberikan

penjelasan dan cara melaksanakan model think pair and share dengan

mengajarkan siswa cara mengembangkan identifikasi masalah menjadi paragraf

argumentasi berdasarkan gambar animasi. Untuk itu, pada pembelajaran di siklus

II ini, guru akan memberikan contoh paragraf argumentasi, kemudian secara

bersama-sama, guru memberikan contoh bagaimana menentukan identifikasi

masalah dan mengembangkannya menjadi paragraf argumentasi berdasarkan

gambar animasi. Setelah semua siswa dapat membuatnya, guru akan memberikan

gambar animasi yang akan diubah siswa menjadi paragraf argumentasi.

Diharapkan dengan pelaksanaan rencana tersebut, siswa dapat lebih paham

terhadap materi pembelajaran dan dapat menulis paragraf argumentasi dengan

baik. Perbaikan rencana pembelajaran ini dimaksudkan supaya hasil tes siswa

dapat mencapai nilai yang ditentukan yaitu 80, serta terjadi perubahan pendidikan

karakter siswa yang lebih positif.

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II

Tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Tindakan tersebut

dilakukan karena pada siklus I hasil menulis paragraf argumentasi siswa kelas X-8

SMA Negeri 1 Bae Kudus masih dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata

73,12. Hasil tersebut belum memenuhi target minimal ketuntasan yang telah

ditentukan, yaitu 80 atau berkategori baik. Selain itu, masih ditemukan perilaku

negatif siswa dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Dengan

Page 168: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

144

demikian, tindakan siklus II dilakukan untuk memperbaiki hasil menulis paragraf

argumentasi siklus I.

Perbaikan pada siklus II dilaksanakan dengan rencana yang lebih matang

daripada siklus I. Salah satunya yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran. Melalui usaha tersebut, diharapkan hasil penelitian meningkat dari

kategori cukup menjadi kategori baik. Meningkatnya nilai ini disertai pula dengan

adanya perubahan perilaku siswa yang lebih positif dalam mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi. Hasil selengkapnya pada siklus II diuraikan secara

rinci berikut ini.

4.1.3.1 Proses Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi

Proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi pada siklus II melalui beberapa tahapan,

yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Tahap pertama, yaitu kegiatan pendahuluan,

peneliti melakukan apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti

pembelajaran. Selanjutnya, guru memberikan penjelasan kepada siswa tujuan dan

manfaat menulis paragraf argumentasi. Pada saat guru memberikan apersepsi,

menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran, siswa sudah siap mengikuti

pembelajaran. Hal itu terlihat pada saat guru memberikan apersepsi siswa sudah

duduk rapi dan mendengarkan penjelasan dari guru. Siswa pun terlihat semangat

mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi.

Page 169: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

145

Tahap selanjutnya adalah kegiatan inti, yaitu proses pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi. Pada kegiatan inti, kegiatan yang dilakukan adalah siswa dan guru

bertanya jawab tentang kesulitan siswa menulis paragraf argumentasi, siswa dan

guru bertanya jawab tentang menyunting paragraf argumentasi, dan siswa

menyimak penguatan guru mengenai menyunting dan kriteria penilaian menulis

paragraf argumentasi. Setelah itu, guru membagikan hasil pekerjaan siswa pada

siklus I, siswa menukar hasil pekerjaan mereka pada siklus I kepada teman satu

kelompoknya, siswa mengamati contoh gambar animasi dan contoh paragraf

argumentasi berdasarkan gambar animasi, siswa berdiskusi tentang hasil

pekerjaan teman dan menyunting hasil pekerjaan teman. Kemudian,

mengembalikannya agar bisa diperbaiki berdasarkan hasil suntingan teman. Pada

pertemuan kedua, guru menampilkan gambar animasi yang berbeda dari siklus I.

Pada tahap think, siswa mengamati gambar animasi, siswa mencatat dan

mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di dalam gambar animasi tersebut.

Siswa berdiskusi tentang masalah-masalah yang telah mereka temukan pada tahap

pair dengan teman satu kelompoknya, tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusi kelompok mereka, guru memberi penguatan tentang isi gambar animasi,

siswa mencatat identifikasi masalah secara runtut, kemudian siswa

mengembangkan identifikasi masalah tersebut ke dalam paragraf argumentasi.

Pada pertemuan pertama, hasil pekerjaan siswa hanya sebagai latihan saja,

sedangkan pada pertemuan kedua hasil pekerjaan siswa akan dinilai berdasarkan

kriteria penilaian yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil pekerjaan siswa pada

Page 170: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

146

siklus II dikumpulkan sebagai hasil tes menulis paragraf argumentasi pada siklus

II.

Gambar 10. Proses Pembelajaran Siklus II

Pada saat kegiatan inti, siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan baik.

Siswa antusias mengikuti pembelajaran. Pada saat siswa diberi tugas mengamati

gambar animasi, siswa mengamati gambar animasi tersebut dan mencatat

masalah-masalah ditemukan dalam gambar animasi dengan tenang. Siswa juga

sudah aktif berdiskusi dengan teman sekelompoknya dan menanyakan hal yang

belum mereka pahami kepada guru. Pada saat kegiatan menulis pun mereka

menulis dengan tenang.

Tahap terakhir, yaitu kegiatan penutup. Guru dan siswa melakukan refleksi

atas pembelajaran yang telah berlangsung. Siswa dan guru sama-sama melakukan

tahapan evaluasi untuk mengukur sejauh mana siswa memahami pembelajaran

pada saat itu.

Page 171: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

147

Berdasarkan hasil deskripsi perilaku ekologis, proses pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi pada siklus II sudah baik. Pada siklus II, siswa sudah siap mengikuti

pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan siswa duduk rapi dan tertib pada saat

pembelajaran berlangsung. Selain itu, siswa juga mendengarkan penjelasan guru

dengan antusias, semangat, dan sungguh-sungguh. Siswa juga sudah lebih aktif

bertanya dan berani mengungkapkan pendapatnya dibandingkan pada siklus I.

Mereka juga menjadi lebih bertanggung jawab dalam menulis paragraf

argumentasi dan lebih disiplin. Perilaku-perilaku siswa yang negatif pada siklus I

pun semakin berkurang pada siklus II.

Berdasarkan hasil catatan harian guru yang termasuk ke dalam proses

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi, yaitu keaktifan siswa, perilaku siswa, respon

siswa, dan suasana kelas. Pada saat pembelajaran, sebagian besar siswa sudah

aktif menjawab dan selalu bertanya apabila mengalami kesulitan. Perilaku siswa

sudah baik. Hal itu ditunjukkan dengan mereka duduk rapi selama pembelajaran

berlangsung. Respon siswa terhadap pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi, yaitu sangat

menyenangkan. Siswa juga semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Suasana kelas selama pembelajaran berlangsung berlangsung tertib, tenang, dan

disiplin. Suasana kelas pun menjadi lebih kondusif pada saat guru memberi

penjelasan dan pada saat mereka mengerjakan tugas dari guru. Proses

pembelajaran pada siklus II ini terlihat lebih rapi dan serius, siswa dapat belajar

Page 172: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

148

dengan sungguh-sungguh. Pada pembelajaran ini tidak terlihat siswa berjalan-

jalan dan keluar dari kelompok tiap-tiap.

Hasil catatan harian siswa yang termasuk dalam proses pembelajaran adalah

pendapat siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. Pendapat

siswa mengenai perasaan yang dialami siswa selama mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi, yaitu mereka merasa antusias dengan pembelajaran yang baru

saja dilakukan. Selain itu, pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi juga membantu siswa

lebih mudah memahami pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Secara

keseluruhan, siswa sangat mendukung pembelajaran yang baru saja dilakukan,

karena model think pair and share melalui media gambar animasi memudahkan

mereka dalam menulis paragraf argumentasi. Selain itu, dalam kesan siswa, siswa

meminta agar pembelajaran yang baru saja dilakukan terus ditingkatkan dan

dikembangkan.

Berdasarkan hasil wawancara yang termasuk ke dalam proses pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi, yaitu mengenai pendapat siswa tentang pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi. Hasil wawancara dengan siswa yang mendapat nilai tinggi (R-30)

mengatakan bahwa pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi sangat memudahkan siswa.

Page 173: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

149

Menurut siswa yang mendapat nilai sedang (R-15), pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi sudah tepat dan baik digunakan dalam pembelajaran. Pendapat yang

hampir sama juga diungkapkan siswa yang mendapat nilai rendah (R-21) yang

mengatakan bahwa pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi ini sangat cocok untuk

pembelajaran.

Berdasarkan hasil sosiometri juga dapat diketahui bahwa diskusi kelompok

berlangsung dengan baik. Hal ini dikarenakan siswa sudah aktif dan mudah

bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam diskusi. Siswa yang pasif,

malas, gaduh, bercanda, dan mengganggu teman yang lain pada saat diskusi

kelompok jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan pada siklus I.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi sudah berjalan baik dan sesuai dengan RPP. Sebagian besar siswa

senang, semangat, antusias, dan mendukung pembelajaran yang baru saja

dilakukan. Perilaku-perilaku siswa yang negatif pada siklus I pun semakin

berkurang pada siklus II.

4.1.3.2 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi

pada Siklus II

Hasil tes siklus II merupakan hasil tes keterampilan menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi

Page 174: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

150

pada siklus II. Setelah dilaksanakan tes di akhir pembelajaran siklus II, diperoleh

hasil seperti tercantum di bawah ini.

Tabel 24. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf

Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui

Media Gambar Animasi pada Siklus II

No. Kategori Nilai F Jumlah

nilai

Persentase

(%)

Rata-rata Ketuntasan

1. Sangat

Baik

85-100

18 1626 56,25% 2712/32 =

84,75

Kategori

Baik

29/32 x

100% =

90,63% 2. Baik 75-84 11 883 34,38%

3. Cukup 60-74 3 203 9,37%

4. Kurang 0-59 0 0 0%

Jumlah 32 2712 100%

Tabel 24 di atas menunjukkan hasil tes keterampilan menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi

pada siklus II. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil

keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa pada siklus II dalam kategori

baik, dengan nilai rata-rata 84,75. Nilai rata-rata tersebut sudah memenuhi nilai

rata-rata klasikal yang ingin dicapai, yaitu 80.

Berdasarkan tabel 24, dapat diketahui bahwa siswa yang berada dalam

kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100 sebanyak 18 siswa atau 56,25%.

Nilai dengan kategori baik, yaitu antara 75-84 diperoleh 11 siswa atau 34,38%.

Sebanyak 3 siswa atau 9,37% yang mendapat nilai antara 60-74 dalam kategori

cukup. Adapun kategori rendah, yaitu antara nilai 0-59 tidak terdapat siswa yang

berada dalam kategori ini.

Page 175: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

151

4.1.3.2.1 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Aspek Kekritisan Mengidentifikasi Masalah berdasarkan Gambar

Animasi

Penilaian aspek kekritisan mengidentifikasi masalah berdasarkan gambar

animasi difokuskan pada keterampilan siswa dalam menganalisis peristiwa yang

terjadi, penyebab terjadinya masalah, dan bukti. Hasil penelitian tes menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi aspek kekritisan mengidentifikasi masalah berdasarkan gambar animasi

dapat dilihat pada tabel 25 berikut.

Tabel 25. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf

Argumentasi Aspek Kekritisan Mengidentifikasi Masalah

berdasarkan Gambar Animasi

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

12

9

6

3

13

16

3

0

156

144

18

0

40,63%

50%

9,37%

0%

318/32/12x100

= 82,81

Kategori baik

29/32 x 100%

= 90,63%

Jumlah 32 318 100%

Data pada tabel 25 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek kekritisan mengidentifikasi masalah berdasarkan gambar

animasi. Hasil tes menulis paragraf argumentasi aspek kekritisan mengidentifikasi

masalah berdasarkan gambar animasi untuk kategori sangat baik dicapai oleh 13

siswa atau sebesar 40,63%, kategori baik dicapai oleh 16 siswa atau sebesar 50%,

Page 176: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

152

dan kategori cukup dicapai oleh 3 siswa atau sebesar 9,37%, dan tidak ada siswa

yang berada dalam kategori kurang. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat

disimpulkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 82,81 atau masuk

dalam kategori baik. Ketuntasan siswa pada kekritisan mengidentifikasi masalah

berdasarkan gambar animasi dicapai oleh 29 siswa atau sebesar 90,63%.

4.1.3.2.2 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Aspek Pengembangan Ide Pokok ke dalam Paragaraf Argumentasi

Penilaian aspek pengembangan ide pokok ke dalam paragaraf argumentasi

difokuskan pada keterampilan siswa dalam dalam mengembangkan ide pokok

secara rinci, runtut, dan orisinil. Hasil tes keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek pengembangan ide pokok ke dalam paragaraf argumentasi

dapat dilihat pada tabel 26 berikut.

Tabel 26. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Aspek Pengembangan Ide Pokok ke dalam Paragaraf

Argumentasi

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

14

16

2

0

112

96

8

0

43,75%

50%

6,25%

0%

216/32/8x100

= 84,37

Kategori baik

30/32 x 100%

= 93,75%

Jumlah 32 216 100%

Page 177: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

153

Data pada tabel 26 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek pengembangan ide pokok ke dalam paragaraf argumentasi.

Hasil tes menulis paragraf argumentasi aspek pengembangan ide pokok ke dalam

paragaraf argumentasi untuk kategori sangat baik dicapai oleh 14 siswa atau

sebesar 43,75%, kategori baik dicapai oleh 16 siswa atau sebesar 50%, kategori

cukup dicapai oleh 2 siswa atau sebesar 6,25%, dan tidak ada siswa yang berada

dalam kategori kurang. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat disimpulkan

bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 84,37 atau masuk dalam

kategori baik. Ketuntasan siswa pada aspek pengembangan ide pokok ke dalam

paragaraf argumentasi dicapai oleh 30 siswa atau sebesar 93,75%.

4.1.3.2.3 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Aspek Kelengkapan Isi Paragraf Argumentasi

Penilaian aspek kelengkapan isi paragraf argumentasi difokuskan pada

keterampilan siswa dalam menulis paragraf argumentasi yang berisi pendapat,

fakta, dan simpulan. Hasil tes keterampilan menulis paragraf argumentasi aspek

kelengkapan isi paragraf argumentasi dapat dilihat pada tabel 27 berikut.

Page 178: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

154

Tabel 27. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf

Argumentasi Aspek Kelengkapan Isi Paragraf

Argumentasi

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

32

24

16

8

15

15

2

0

480

360

32

0

46,87%

46,88%

6,25%

0%

872/32/32x100

= 85,16

Kategori

sangat baik

30/32 x 100%

= 93,75%

Jumlah 32 872 100%

Data pada tabel 27 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek kelengkapan isi paragraf argumentasi. Hasil tes menulis

paragraf argumentasi aspek kelengkapan isi paragraf argumentasi untuk kategori

sangat baik dicapai oleh 15 siswa atau sebesar 46,87%, kategori baik dicapai oleh

15 siswa atau sebesar 46,88%, kategori cukup dicapai oleh 2 siswa atau sebesar

6,25%, dan tidak ada siswa yang berada dalam kategori kurang. Dari data yang

telah diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh

siswa adalah 85,16 atau masuk dalam kategori sangat baik. Ketuntasan siswa pada

aspek kelengkapan isi paragraf argumentasi dicapai oleh 30 siswa atau sebesar

93,75%.

Page 179: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

155

4.1.3.2.4 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Aspek Keefektivan Kalimat

Penilaian aspek keefektivan kalimat difokuskan pada keterampilan siswa

dalam menggunakan kalimat yang efektif. Hasil tes keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek keefektivan kalimat dapat dilihat pada tabel 28 berikut.

Tabel 28. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf

Argumentasi Aspek Keefektivan Kalimat

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

15

16

1

0

120

96

4

0

46,88%

50%

3,12%

0%

220/32/8x100

= 85,94

Kategori

sangat baik

31/32 x 100%

= 96,87%

Jumlah 32 220 100%

Data pada tabel 28 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek keefektivan kalimat. Hasil tes menulis paragraf argumentasi

aspek keefektivan kalimat untuk kategori sangat baik dicapai oleh 15 siswa atau

sebesar 46,88%, kategori baik dicapai oleh 16 siswa atau sebesar 50%, kategori

cukup dicapai oleh 1 siswa atau sebesar 3,12%, dan tidak ada siswa yang berada

dalam kategori kurang. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat disimpulkan

bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 85,94 atau masuk dalam

kategori sangat baik. Ketuntasan siswa pada aspek keefektivan kalimat masalah

dicapai oleh 31 siswa atau sebesar 96,87%.

Page 180: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

156

4.1.3.2.5 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Aspek Kohesi dan Koherensi

Penilaian aspek kohesi dan koherensi difokuskan pada ketepatan,

keterkaitan antarkalimat jelas, dan saling berkaitan dalam menulis paragraf

argumentasi. Hasil tes keterampilan menulis paragraf argumentasi aspek kohesi

dan koherensi dapat dilihat pada tabel 29 berikut.

Tabel 29. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf

Argumentasi Aspek Kohesi dan Koherensi

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

13

18

1

0

104

108

4

0

40,63%

56,25%

3,12%

0%

216/32/8x100

= 84,37

Kategori baik

31/32 x 100%

= 96,87%

Jumlah 32 216 100%

Data pada tabel 29 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek kohesi dan koherensi. Hasil tes menulis paragraf argumentasi

aspek kohesi dan koherensi untuk kategori sangat baik dicapai oleh 13 siswa atau

sebesar 40,63%, kategori baik dicapai oleh 18 siswa atau sebesar 56,25%, kategori

cukup dicapai oleh 1 siswa atau sebesar 3,12%, dan tidak ada siswa yang masuk

dalam kategori kurang. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat disimpulkan

bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 84,37 atau masuk dalam

kategori baik. Ketuntasan siswa pada aspek kohesi dan koherensi dicapai oleh 31

siswa atau sebesar 96,87%.

Page 181: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

157

4.1.3.2.6 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Aspek Kesesuaian Judul dan Isi

Penilaian aspek kesesuaian judul dan isi difokuskan pada keterampilan

siswa dalam menentukan judul yang menarik, relevan dengan gambar animasi,

dan sesuai dengan informasi yang ditulis. Hasil tes keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek kesesuaian judul dan isi dapat dilihat pada tabel 30 berikut.

Tabel 30. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf

Argumentasi Aspek Kesesuaian Judul dan Isi

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

16

16

0

0

128

96

0

0

50%

50%

0%

0%

224/32/8x100

= 87,5

Kategori

sangat baik

32/32 x 100 %

= 100%

Jumlah 32 224 100%

Data pada tabel 30 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek kesesuaian judul dan isi. Hasil tes menulis paragraf

argumentasi aspek kesesuaian judul dan isi untuk kategori sangat baik dicapai

oleh 16 siswa atau sebesar 50%, kategori baik dicapai oleh 16 siswa atau sebesar

50%, dan tidak terdapat siswa yang berada dalam kategori cukup dan kategori

kurang. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa skor

rata-rata yang diperoleh siswa adalah 87,5 atau masuk dalam kategori sangat baik.

Ketuntasan siswa pada aspek kesesuaian judul dan isi dicapai oleh 32 siswa atau

sebesar 100%.

Page 182: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

158

4.1.3.2.7 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Aspek Pemilihan Kata

Penilaian aspek pemilihan kata difokuskan pada ketepatan siswa dalam

memilih kata. Hasil tes keterampilan menulis paragraf argumentasi aspek

pemilihan kata dapat dilihat pada tabel 31 berikut.

Tabel 31. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf

Argumentasi Aspek Pemilihan Kata

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

14

18

0

0

112

108

0

0

43,75%

56,25%

0%

0%

220/32/8x100

= 85,94

Kategori

sangat baik

32/32 x 100%

= 100%

Jumlah 32 220 100%

Data pada tabel 31 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek pemilihan kata. Hasil tes menulis paragraf argumentasi aspek

pemilihan kata untuk kategori sangat baik dicapai oleh 14 siswa atau sebesar

43,75%, kategori baik dicapai oleh 18 siswa atau sebesar 56,25%, dan tidak

terdapat siswa yang masuk dalam kategori cukup dan kategori kurang. Dari data

yang telah diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata yang

diperoleh siswa adalah 85,94 atau masuk dalam kategori sangat baik. Ketuntasan

siswa pada aspek pemilihan kata dicapai oleh 32 siswa atau sebesar 100%.

Page 183: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

159

4.1.3.2.8 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Aspek Tampilan Tulisan

Penilaian aspek tampilan tulisan difokuskan pada aspek keterbacaan,

kerapian, dan kebersihan tulisan. Hasil tes keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek kerapian tulisan dapat dilihat pada tabel 32 berikut.

Tabel 32. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf

Argumentasi Aspek Tampilan Tulisan

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

15

13

4

0

120

78

16

0

46,88%

40,62%

12,5%

0%

214/32/8x100

= 83,59

Kategori baik

28/32 x 100%

= 87,5%

Jumlah 32 214 100%

Data pada tabel 32 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek tampilan tulisan. Hasil tes menulis paragraf argumentasi aspek

tampilan tulisan untuk kategori sangat baik dicapai oleh 15 siswa atau sebesar

46,88%, kategori baik dicapai oleh 13 siswa atau sebesar 40,62%, dan tidak

terdapat siswa yang masuk dalam kategori cukup dan kategori kurang. Dari data

yang telah diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata yang

diperoleh siswa adalah 83,59 atau masuk dalam kategori baik. Ketuntasan siswa

pada aspek tampilan tulisan dicapai oleh 28 siswa atau sebesar 87,5%.

Page 184: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

160

4.1.3.2.9 Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

Aspek Ejaan dan Tanda Baca

Penilaian aspek ejaan dan tanda baca difokuskan keterampilan siswa dalam

menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar. Hasil tes keterampilan menulis

paragraf argumentasi aspek ejaan dan tanda baca dapat dilihat pada tabel 33

berikut.

Tabel 33. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf

Argumentasi Aspek Ejaan dan Tanda Baca

No. Skor F Jumlah

Nilai

Persentase

(%)

Keterangan

Rata-rata Ketuntasan

1.

2.

3.

4.

8

6

4

2

16

11

5

0

128

66

20

0

50%

34,38%

15,62%

0%

214/32/8x100

= 83,59

Kategori baik

27/32 x 100%

= 84,37%

Jumlah 32 214 100%

Data pada tabel 33 di atas menunjukkan hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi aspek ejaan dan tanda baca. Hasil tes menulis paragraf argumentasi

aspek ejaan dan tanda baca untuk kategori sangat baik dicapai oleh 16 siswa atau

sebesar 50%, kategori baik dicapai oleh 11 siswa atau sebesar 34,38%, kategori

cukup dicapai oleh 5 siswa atau sebesar 15,62%, dan tidak terdapat siswa yang

masuk dalam kategori kurang. Dari data yang telah diperoleh tersebut, dapat

disimpulkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 83,59 atau masuk

dalam kategori baik. Ketuntasan siswa pada aspek ejaan dan tanda baca dicapai

oleh 27 siswa atau sebesar 84,37%.

Page 185: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

161

4.1.3.3 Hasil Perilaku Siswa Siklus II

Hasil perilaku siswa pada siklus II menjelaskan lima karakter siswa, yaitu

aktif, kerja sama, kedisiplinan dan tanggung jawab, kritis, dan kemampuan untuk

berbagi. Kelima karakter tersebut diperoleh dari data hasil deskripsi perilaku

ekologis, catatan harian, wawancara, sosiometri, dan dokumentasi foto sebagai

bukti bahwa penelitian ini benar-benar terjadi. Hasil perilaku siswa pada siklus II

dapat diuraikan sebagai berikut.

4.1.3.3.1 Keaktifan Siswa

Pada siklus II deskripsi perilaku ekologis yang dilakukan peneliti adalah

dengan mendeskripsikan beberapa perilaku siswa selama pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi. Berdasarkan data deskripsi perilaku ekologis yang dilakukan selama

proses pembelajaran siklus II di kelas, dapat diketahui bahwa siswa yang

sebelumnya tidak mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan

baik, pada siklus II dapat mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan baik dan melaksanakan tes menulis paragraf argumentasi dengan serius

dan sungguh-sungguh. Hasil deskripsi perilaku ekologis siklus II dapat

dideskripsikan sebagai berikut.

Deskripsi perilaku ekologis pertama yang diamati peneliti adalah keaktifan

siswa dalam bertanya, menjawab, dan merespon dengan antusias pada saat

pembelajaran berlangsung. Siswa yang yang mau bertanya apabila menemukan

kesulitan dalam materi yang disampaikan jumlahnya meningkat dibandingkan

Page 186: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

162

pembelajaran siklus I. Demikian juga, saat memberikan tanggapan atau jawaban

dari pertanyaan yang diberikan guru. Peningkatan keaktifan siswa dalam bertanya

dan memberikan tanggapan menunjukkan ketertarikan dan rasa ingin tahu siswa

terhadap pembelajaran yang dilakukan. Namun, masih ada beberapa siswa yang

enggan bertanya apabila menemukan kesulitan. Hal ini dikarenakan siswa masih

merasa malu, takut salah, dan kurang percaya diri.

Deskripsi perilaku ekologis kedua yang diamati peneliti adalah keaktifan

dan kerja sama siswa dalam diskusi kelompok. Pada saat diskusi kelompok

berlangsung sebagian besar siswa sudah aktif mengikuti diskusi kelompok

dibandingkan siklus I. Peningkatan keaktifan siswa ini menunjukkan rasa ingin

tahu dan antusias siswa dalam mengikuti diskusi kelompok, meskipun pada saat

diskusi kelompok berlangsung, masih ada siswa yang pasif, susah diajak bekerja

sama, dan tidak sepenuhnya berkonsentrasi dalam diskusi kelompok. Hal ini

terlihat dari masih ada siswa yang bercanda dengan teman yang lain pada saat

diskusi kelompok berlangsung. Selain itu, masih ada beberapa siswa yang kurang

serius dengan mengganggu teman yang lain saat kegiatan diskusi berlangsung,

namun siswa yang tidak aktif dalam diskusi kelompok tersebut jumlahnya lebih

sedikit dibandingkan pembelajaran siklus I.

Deskripsi perilaku ekologis ketiga yang diamati peneliti adalah keseriusan,

semangat, dan antusias siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Pada saat

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi akan dimulai, sebagian siswa telah siap untuk

mengikuti pembalajaran. Hal ini terlihat dari para siswa duduk dengan rapi dan

Page 187: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

163

tenang di bangku tiap-tiap dan lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran

keterampilan menulis paragraf argumentasi dibandingkan pada siklus I. Meskipun

masih ada beberapa siswa yang duduk di bagian belakang yang kurang siap

mengikuti pembelajaran. Siswa tersebut berbicara sendiri dan mengganggu teman

sebangku. Namun, siswa yang belum siap mengikuti pelajaran tersebut jumlahnya

lebih sedikit dibandingkan pembelajaran siklus I.

Berdasarkan hasil catatan harian guru, keaktifan siswa selama mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi sudah berjalan dengan baik dan penuh konsentrasi

dibandingkan pada pembelajaran siklus I. Suasana pembelajaran di kelas

berlangsung tertib, tenang, dan disiplin. Suasana kelas pun menjadi lebih kondusif

pada saat guru memberi penjelasan dan pada saat mereka mengerjakan tugas dari

guru. Suasana kelas menjadi agak ramai pada saat siswa melakukan diskusi.

Proses pembelajaran pada siklus II ini terlihat lebih rapi dan serius, siswa

dapat belajar dengan sungguh-sungguh. Hal ini dapat dibuktikan pula dari hasil

tes menulis pada siklus II yang diperoleh siswa. Pada pembelajaran ini tidak

terlihat siswa berjalan-jalan dan keluar dari kelompok tiap-tiap.

Tingkah laku siswa pada saat menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi masih terdapat beberapa

siswa yang lebih senang berbicara sendiri dengan teman lain ketika proses

pembelajaran sedang berlangsung. Ada juga siswa yang sering mengganggu

temannya. Tetapi kondisi siswa secara keseluruhan sudah terkendali dan sikap

Page 188: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

164

mereka cukup baik ketika proses pembelajaran sedang berlangsung bila

dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I.

Berdasarkan hasil catatan harian guru, dapat disimpulkan bahwa keseriusan

dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi

siklus II ini baik. siswa merespon baik penjelasan guru. Pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi ini sudah maksimal.

Gambar 11. Aktivitas Siswa dengan Guru Melakukan Tanya Jawab

Gambar 11 merupakan aktivitas guru bersama siswa melakukan tanya jawab

mengenai paragraf argumentasi. Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa siswa

aktif menjawab pertanyaan dari guru tentang paragraf argumentasi. Mereka

mengacungkan jari mereka sebelum menjawab pertanyaan. Berdasarkan hasil

dokumentasi foto tersebut, dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa pada siklus

II mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I.

Page 189: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

165

Gambar 12. Aktivitas Siswa Membacakan Hasil Pekerjaan Mereka

Pada gambar 12 merupakan aktivitas siswa membacakan hasil pekerjaan

mereka. Setiap kelompok mewakilkan satu anggotanya untuk membacakan hasil

pekerjaannya di depan teman-teman mereka. Pada gambar tersebut, dapat terlihat

bahwa siswa membacakan hasil pekerjaan mereka. Siswa yang membacakan hasil

pekerjaannya tampak lebih berani dan tidak canggung dibandingkan pada siklus I.

Siswa yang lain pun mendengarkan dan memperhatikan dengan baik. Berdasarkan

gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan perilaku siswa

pada saat membacakan hasil pekerjaan mereka pada siklus II.

Page 190: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

166

4.1.3.3.2 Kerja Sama Siswa dalam Kelompok

Deskripsi perilaku ekologis kedua yang diamati peneliti adalah kerja sama

siswa dalam diskusi kelompok. Pada saat guru menginstruksikan kepada tiap-tiap

kelompok untuk mengamati gambar animasi yang ditampilkan melalui LCD di

depan kelas, siswa tampak senang, antusias, dan tertarik dengan gambar animasi

yang telah diberikan guru. Hal tersebut menunjukkan adanya kesiapan mereka

dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Kemudian, saat

guru meminta siswa mengamati gambar animasi, siswa terlihat senang. Selama

diskusi kelompok berlangsung untuk mengidentifikasi masalah-masalah

berdasarkan gambar animasi tersebut, siswa langsung berdiskusi secara aktif dan

ada sebagian dari mereka yang menanyakan mengenai gambar animasi. Pada

siklus II ini, kerja sama siswa dalam diskusi kelompok cenderung mengalami

peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan sedikitnya siswa yang pasif, gaduh, dan

tidak suka membantu.

Berdasarkan hasil sosiometri, dapat diketahui keaktifan dan kerja sama

siswa dalam kelompok, yaitu (1) siswa yang paling aktif di dalam kelompok; (2)

siswa yang paling pasif di dalam kelompok; dan (3) siswa yang sering membuat

gaduh atau tidak bisa diajak kerja sama di dalam kelompoknya. Hasil sosiometri

tiap kelompok dapat dilihat pada sosiogram berikut.

Page 191: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

167

1. Kelompok 1 Siswa Paling Aktif 2. Kelompok 1 Siswa Paling Pasif

Keterangan:

R-2 : 1

R-3 : 2

R-5 : 2

R-15 : 1

R-26 : 4

Keterangan:

R-2 : 3

R-3 : 2

R-5 : 2

R-15 : 3

R-26 : 0

3. Kelompok 1 Siswa Paling Gaduh

Keterangan:

R-2 : 3

R-3 : 0

R-5 : 3

R-15: 4

R-26: 0

Bagan 8. Sosiogram Menulis Paragraf Argumentasi Kelompok 1

Berdasarkan data sosiogram di atas dapat dilihat sosialisasi setiap siswa

dalam kerja kelompoknya pada kelompok 1. Sosiogram di atas menunjukkan

bahwa siswa yang paling aktif adalah R-3, R-5, dan R-26. Siswa yang paling pasif

dalam kerja kelompok adalah R-2 dan R-15, Oleh karena itu, guru harus

R-2

R-3

R-15 R-26

R-5

R-2

R-3

R-15 R-26

R-5

R-2

R-3

R-15 R-26

R-5

Page 192: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

168

memberikan motivasi pada siswa yang pasif dan gaduh agar mereka aktif dan

tidak gaduh dalam kelompok. Untuk mengetahui lebih jelasnya lagi siswa yang

aktif, pasif, dan gaduh dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 34. Pedoman Penilaian Kerja Sama Siswa dalam Kelompok

No. Nilai Kategori

1. 6-10 Sangat baik

2. 0-5 Baik

3. (-5)-0 Kurang

4. (-10)-(-6) Sangat kurang

Tabel 35. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 1 pada Siklus II

Respon-

den

Skor tiap aspek Bobot skor

tiap aspek Jumlah

skor

Rata-rata

Individual

Rata-rata

kelom-

pok A P G A P G

R-2 1 3 3 2,5 -7,5 -7,5 -12,5 -4,2 (K)

5

5

= 1

Baik

R-3 2 2 0 5 -5 10 10 3,3 (B)

R-5 2 2 3 5 -5 -7,5 -7,5 -2,5 (K)

R-15 1 3 4 2,5 -7,5 -10 -15 -5 (K)

R-26 4 0 0 10 10 10 30 10 (SB)

Jumlah 10 10 10 25 -15 -5 5

Pada tabel 35 menunjukkan bahwa R-2 mendapatkan jumlah skor -12,5

dengan rata-rata individual -4,2 masuk dalam kategori kurang, R-5 yang

mendapatkan jumlah skor -7,5 dengan rata-rata individual -2,5 masuk dalam

kategori kurang, dan R-15 dengan jumlah skor -15 dengan rata-rata individual -5

masuk dalam kategori kurang. Adapun R-3 yang memperoleh jumlah skor 10

dengan rata-rata individual 3,3 masuk kategori baik. Berbeda dengan R-26 yang

memperoleh jumlah skor 30 dengan rata-rata individual 10 masuk kategori sangat

Page 193: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

169

baik. Dari data di atas, diperoleh rata-rata kelompok dengan nilai 1 dalam kategori

baik.

1. Kelompok 2 Siswa Paling Aktif 2. Kelompok 2 Siswa Paling Pasif

Keterangan:

R-9 : 4

R-14 : 2

R-16 : 1

R-18 : 1

R-21 : 2

Keterangan:

R-9 : 0

R-14 : 2

R-16 : 3

R-18 : 3

R-21 : 2

3. Kelompok 2 Siswa Paling Gaduh

Keterangan:

R-9 : 0

R-14: 0

R-16: 3

R-18: 4

R-21: 3

Bagan 9. Sosiogram Menulis Paragraf Argumentasi Kelompok 2

Berdasarkan data sosiogram di atas dapat dilihat sosialisasi setiap siswa

dalam kerja kelompoknya pada kelompok 2. Sosiogram di atas menunjukkan

bahwa siswa yang paling aktif adalah R-9, R-14, dan R-21. Siswa yang pasif dan

R-9

R-14

R-18 R-21

R-16

R-9

R-14

R-18 R-21

R-16

R-9

R-14

R-18 R-21

R-16

Page 194: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

170

gaduh dalam kerja kelompok adalah R-16 dan R-18. Oleh karena itu, guru harus

memberikan motivasi pada siswa yang pasif dan gaduh agar mereka aktif dan

tidak gaduh dalam kelompok. Berkaitan dengan data sosiogram kelompok 2,

maka dapat dijelaskan pula skor keaktifan siswa tiap aspek pada tabel berikut ini.

Tabel 36. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 2 pada Siklus II

Respon-

den

Skor tiap aspek Bobot skor

tiap aspek Jumlah

skor

Rata-rata

Individual

Rata-rata

kelom-

pok A P G A P G

R-9 4 0 0 10 10 10 30 10 (SB)

5

5

= 1

Baik

R-14 2 2 0 5 -5 10 10 3,3 (B)

R-16 1 3 3 2,5 -7,5 -7,5 -12,5 -4,2 (K)

R-18 1 3 4 2,5 -7,5 -10 -15 -5 (K)

R-21 2 2 3 5 -5 -7,5 -7,5 -2,5 (K)

Jumlah 10 10 10 25 -15 -5 5

Pada tabel 36 menunjukkan bahwa R-16 yang mendapatkan jumlah skor

-12,5 dengan rata-rata individual -4,2 masuk dalam kategori kurang, dan R-18

dengan jumlah skor -15 dengan rata-rata individual -5 masuk dalam kategori

kurang, dan R-21 dengan jumlah skor -7,5 dengan rata-rata individual -2,5 masuk

dalam kategori kurang. Adapun R-14 yang memperoleh jumlah skor 10 dengan

rata-rata individual 3,3 masuk kategori baik. Berbeda dengan R-9 yang

memperoleh jumlah skor 30 dengan rata-rata individual 10 masuk kategori sangat

baik. Dari data di atas, diperoleh rata-rata kelompok dengan nilai 1 dalam kategori

baik.

Page 195: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

171

1. Kelompok 3 Siswa Paling Aktif 2. Kelompok 3 Siswa Paling Pasif

Keterangan:

R-12 : 1

R-13 : 1

R-17 : 4

R-20 : 2

R-31 : 2

Keterangan:

R-12 : 3

R-13 : 3

R-17 : 0

R-20 : 2

R-31 : 2

3. Kelompok 3 Siswa Paling Gaduh

Keterangan:

R-12 : 3

R-13 : 4

R-17 : 0

R-20 : 0

R-31 : 3

Bagan 10. Sosiogram Menulis Paragraf Argumentasi Kelompok 3

Berdasarkan data sosiogram di atas dapat dilihat sosialisasi setiap siswa

dalam kerja kelompoknya pada kelompok 3. Sosiogram di atas menunjukkan

bahwa siswa yang paling aktif adalah R-17, R-20, dan R-31. Siswa yang pasif dan

gaduh dalam kerja kelompok adalah R-12 dan R-13. Oleh karena itu, guru harus

R-12

R-13

R-20 R-31

R-17

R-12

R-13

R-20 R-31

R-17

R-12

R-13

R-20 R-31

R-17

Page 196: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

172

memberikan motivasi pada siswa yang pasif dan gaduh agar mereka aktif dan

tidak gaduh dalam kelompok. Berkaitan dengan data sosiogram kelompok 3,

maka dapat dijelaskan pula skor keaktifan siswa tiap aspek pada tabel berikut ini.

Tabel 37. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 3 pada Siklus II

Respon-

den

Skor tiap aspek Bobot skor

tiap aspek Jumlah

skor

Rata-rata

Individual

Rata-rata

kelom-

pok A P G A P G

R-12 1 3 3 2,5 -7,5 -7,5 -12,5 -4,2 (K)

5

5

= 1

Baik

R-13 1 3 4 2,5 -7,5 -10 -15 -5 (K)

R-17 4 0 0 10 10 10 30 10 (SB)

R-20 2 2 0 5 -5 10 10 3,3 (B)

R-31 2 2 3 5 -5 -7,5 -7,5 -2,5 (K)

Jumlah 10 10 10 25 -15 -5 5

Pada tabel 37 menunjukkan bahwa R-12 mendapatkan jumlah skor -12,5

dengan rata-rata individual -4,2 masuk dalam kategori kurang, R-13 mendapatkan

jumlah skor -15 dengan rata-rata individual -5 masuk dalam kategori kurang, dan

R-31 mendapatkan jumlah skor -7,5 dengan rata-rata individual -2,5 masuk dalam

kategori kurang. Adapun R-20 mendapatkan jumlah skor 10 dengan rata-rata

individual 3,3 masuk dalam kategori baik. Berbeda dengan R-17 yang

memperoleh jumlah skor 30 dengan rata-rata individual 10 masuk kategori sangat

baik. Dari data di atas, diperoleh rata-rata kelompok dengan nilai 1 dalam kategori

baik.

Page 197: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

173

1. Kelompok 4 Siswa Paling Aktif 2. Kelompok 4 Siswa Paling Pasif

Keterangan:

R-6 : 1

R-19 : 4

R-24 : 2

R-25 : 1

R-30 : 2

Keterangan:

R-6 : 3

R-19 : 0

R-24 : 2

R-25 : 3

R-30 : 2

3. Kelompok 4 Siswa Paling Gaduh

Keterangan:

R-6 : 4

R-19 : 0

R-24 : 3

R-25 : 3

R-30 : 0

Bagan 11. Sosiogram Menulis Paragraf Argumentasi Kelompok 4

Berdasarkan data sosiogram di atas dapat dilihat sosialisasi setiap siswa

dalam kerja kelompoknya pada kelompok 4. Sosiogram di atas menunjukkan

bahwa siswa yang paling aktif adalah R-19, R-24, dan R-30. Mereka juga serius

dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang pasif dan gaduh dalam

kerja kelompok adalah R-6 dan R-25. Hal ini terlihat dengan sikap mereka yang

R-6

R-19

R-25 R-30

R-24

R-6

R-19

R-25 R-30

R-24

R-6

R-19

R-25 R-30

R-24

Page 198: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

174

tidak mau bekerja dalam kelompoknya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan

bahwa R-6 dan R-25 perlu mendapat perhatian khusus agar mereka semangat,

aktif, tidak gaduh, dan mau diajak kerja sama dalam kelompok. Berkaitan dengan

data sosiogram kelompok 4, maka dapat dijelaskan pula skor keaktifan siswa tiap

aspek pada tabel berikut ini.

Tabel 38. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 4 pada Siklus II

Respon-

den

Skor tiap aspek Bobot skor

tiap aspek Jumlah

skor

Rata-rata

Individual

Rata-rata

kelom-

pok A P G A P G

R-6 1 3 4 2,5 -7,5 -10 -15 -5 (K)

5

5

= 1

Baik

R-19 4 0 0 10 10 10 30 10 (SB)

R-24 2 2 3 5 -5 -7,5 -7,5 -2,5 (K)

R-25 1 3 3 2,5 -7,5 -7,5 -12,5 -4,2 (K)

R-30 2 2 0 5 -5 10 10 3,3 (B)

Jumlah 10 10 10 25 -15 -5 5

Pada tabel 38 menunjukkan bahwa R-6 mendapatkan jumlah skor -15

dengan rata-rata individual -5 masuk dalam kategori kurang, R-24 mendapatkan

jumlah skor -7,5 dengan rata-rata individual -2,5 masuk dalam kategori kurang,

dan R-25 mendapatkan jumlah skor -12,5 dengan rata-rata individual -4,2 masuk

dalam kategori kurang. Adapun R-30 mendapatkan jumlah skor 10 dengan rata-

rata individual 3,3 masuk dalam kategori baik. Berbeda dengan R-19 yang

memperoleh jumlah skor 30 dengan rata-rata individual 10 masuk kategori sangat

baik. Dari data di atas, diperoleh rata-rata kelompok dengan nilai 1 dalam kategori

baik.

Page 199: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

175

1. Kelompok 5 Siswa Paling Aktif 2. Kelompok 5 Siswa Paling Pasif

Keterangan:

R-1 : 1

R-7 : 3

R-8 : 3

R-11 : 2

R-28 : 2

R-32 : 1

Keterangan:

R-1 : 4

R-7 : 0

R-8 : 0

R-11 : 2

R-28 : 2

R-32 : 4

3. Kelompok 5 Siswa Paling Gaduh

Keterangan:

R-1 : 4

R-7 : 2

R-8 : 1

R-11 : 2

R-28 : 0

R-32 : 3

Bagan 12. Sosiogram Menulis Paragraf Argumentasi Kelompok 5

Berdasarkan data sosiogram di atas dapat dilihat sosialisasi setiap siswa

dalam kerja kelompoknya pada kelompok 5. Sosiogram di atas menunjukkan

bahwa siswa yang paling aktif adalah R-7, R-8, R-11, dan R-28. Mereka juga

serius dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang pasif dan gaduh

R-1 R-7

R-28 R-32

R-8 R-11

R-1 R-7

R-28 R-32

R-8 R-11

R-1 R-7

R-28 R-32

R-8 R-11

Page 200: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

176

dalam kerja kelompok adalah R-1 dan R-32. Hal ini terlihat dengan sikap mereka

yang tidak mau bekerja dalam kelompoknya. Dari uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa R-1 dan R-32 perlu mendapat perhatian khusus agar mereka

semangat, aktif, tidak gaduh, dan mau diajak kerja sama dalam kelompok.

Berkaitan dengan data sosiogram kelompok 5, maka dapat dijelaskan pula skor

keaktifan siswa tiap aspek pada tabel berikut ini.

Tabel 39. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 5 pada Siklus II

Respon-

den

Skor tiap aspek Bobot skor

tiap aspek Jumlah

skor

Rata-rata

Individual

Rata-rata

kelom-

pok A P G A P G

R-1 1 4 4 2 -8 -8 -14 -4,7 (K)

6

6

= 1

Baik

R-7 3 0 2 6 10 -4 12 4 (B)

R-8 3 0 1 6 10 -2 14 4,7 (B)

R-11 2 2 2 4 -4 -4 -4 -1,3 (K)

R-28 2 2 0 4 -4 10 10 3,3 (B)

R-32 1 4 3 2 -8 -6 -12 -4 (K)

Jumlah 12 12 12 24 -4 -14 6

Pada tabel 39 menunjukkan bahwa R-1 mendapatkan jumlah skor -14

dengan rata-rata individual -4,7 masuk dalam kategori kurang, R-11 mendapatkan

jumlah skor -4 dengan rata-rata individual -1,3 masuk dalam kategori kurang, dan

R-32 mendapatkan jumlah skor -12 dengan rata-rata individual -4 masuk dalam

kategori kurang. Adapun R-7 mendapatkan jumlah skor 12 dengan rata-rata

individual 4 masuk dalam kategori baik, R-8 yang memperoleh jumlah skor 14

dengan rata-rata individual 4,7 masuk kategori baik, dan R-28 yang memperoleh

jumlah skor 10 dengan rata-rata individual 3,3 masuk kategori baik. Dari data di

atas, diperoleh rata-rata kelompok dengan nilai 1 dalam kategori baik.

Page 201: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

177

1. Kelompok 6 Siswa Paling Aktif 2. Kelompok 6 Siswa Paling Pasif

Keterangan:

R-4 : 1

R-10 : 2

R-22 : 2

R-23 : 3

R-27 : 1

R-29 : 3

Keterangan:

R-4 : 4

R-10 : 2

R-22 : 2

R-23 : 0

R-27 : 4

R-29 : 0

3. Kelompok 6 Siswa Paling Gaduh

Keterangan:

R-4 : 4

R-10 : 0

R-22 : 2

R-23 : 2

R-27 : 3

R-29 : 1

Bagan 13. Sosiogram Menulis Paragraf Argumentasi Kelompok 6

Berdasarkan data sosiogram di atas dapat dilihat sosialisasi setiap siswa

dalam kerja kelompoknya pada kelompok 6. Sosiogram di atas menunjukkan

bahwa siswa yang paling aktif adalah R-10, R-22, R-23, dan R-29. Mereka juga

serius dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang pasif dan gaduh

R-4 R-10

R-27 R-29

R-22 R-23

R-4 R-10

R-27 R-29

R-22 R-23

R-4 R-10

R-27 R-29

R-22 R-23

Page 202: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

178

dalam kerja kelompok adalah R-4 dan R-27. Hal ini terlihat dengan sikap mereka

yang tidak mau bekerja dalam kelompoknya. Dari uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa R-4 dan R-27 perlu mendapat perhatian khusus agar mereka

semangat, aktif, tidak gaduh, dan mau diajak kerja sama dalam kelompok.

Berkaitan dengan data sosiogram kelompok 6, maka dapat dijelaskan pula skor

keaktifan siswa tiap aspek pada tabel berikut ini.

Tabel 40. Skor Keaktifan Siswa Kelompok 6 pada Siklus II

Respon-

den

Skor tiap aspek Bobot skor

tiap aspek Jumlah

skor

Rata-rata

Individual

Rata-rata

kelom-

pok A P G A P G

R-4 1 4 4 2 -8 -8 -14 -4,7 (K)

6

6

= 1

Baik

R-10 2 2 0 4 -4 10 10 3,3 (B)

R-22 2 2 2 4 -4 -4 -4 -1,3 (K)

R-23 3 0 2 6 10 -4 12 4 (B)

R-27 1 4 3 2 -8 -6 -12 -4 (K)

R-29 3 0 1 6 10 -2 14 4,7 (B)

Jumlah 12 12 12 24 -4 -14 6

Pada tabel 40 menunjukkan bahwa R-4 mendapatkan jumlah skor -14

dengan rata-rata individual -4,7 masuk dalam kategori kurang, R-22 mendapatkan

jumlah skor -4 dengan rata-rata individual -1,3 masuk dalam kategori kurang, dan

R-27 mendapatkan jumlah skor -12 dengan rata-rata individual -4 masuk dalam

kategori kurang. Adapun R-10 mendapatkan jumlah skor 10 dengan rata-rata

individual 3,3 masuk dalam kategori baik, R-23 yang memperoleh jumlah skor 12

dengan rata-rata individual 4 masuk kategori baik, dan R-29 yang memperoleh

jumlah skor 14 dengan rata-rata individual 4,7 masuk kategori baik. Dari data di

atas, diperoleh rata-rata kelompok dengan nilai 1 dalam kategori baik.

Page 203: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

179

Gambar 13. Aktivitas Siswa Berdiskusi Kelompok

Pada gambar 13 menunjukkan kegiatan pada saat siswa berkelompok. Pada

kegiatan ini, siswa langsung membentuk kelompok sesuai dengan kelompoknya

pada siklus I. Siswa berdiskusi dengan antusias dan aktif. Siswa tertib dalam

menjalankan instruksi dari guru. Hal ini terlihat ketika guru menginstruksikan

kepada siswa untuk berkelompok mendiskusikan masalah-masalah yang ada

dalam gambar animasi. Siswa langsung membentuk kelompok dan mendiskusikan

identifikasi masalah berdasarkan gambar animasi yang ditampilkan guru. Salah

satu siswa dari kelompok juga bertanya kepada guru mengenai gambar animasi

yang akan dibuat menjadi paragraf argumentasi.

Page 204: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

180

4.1.3.3.3 Kedisiplinan dan Tanggung Jawab Siswa

Deskripsi perilaku ekologis pertama yang diamati peneliti adalah kesiapan

siswa mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think

pair and share melalui media gambar animasi. Pada siklus II, kesiapan siswa

mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi sudah menunjukkan perilaku yang baik.

Siswa disiplin dan bertanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.

Pada saat guru meminta siswa untuk mengamati gambar animasi dan menulis

paragraf argumentasi berdasarkan gambar animasi yang telah diamati secara

individu, siswa langsung menulis sesuai dengan instruksi guru. Dalam hal ini

dapat dideskripsikan bahwa kedisiplinan siswa dan tanggung jawab mereka dalam

melaksanakan tugas yang diberikan kepada guru sudah baik karena siswa merasa

mempunyai tanggung jawab untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru.

Deskripsi perilaku ekologis kedua yang diamati peneliti adalah keseriusan

siswa menulis paragraf argumentasi secara individu. Siswa sudah melaksanakan

perintah guru dengan menulis paragraf argumentasi dengan baik. Pada siklus II

ini, siswa sudah bersikap jujur, tidak ada siswa yang mencontek pekerjaan teman.

Hal ini menunjukkan bahwa kedisplinan dan tanggung jawab siswa dalam menulis

paragraf argumentasi sudah baik.

Deskripsi perilaku ekologis ketiga yang diamati peneliti adalah sikap siswa

ketika membacakan hasil diskusi di siswa lain. Pada saat siswa membacakan hasil

diskusi, siswa yang yang lain mendengarkan dan memperhatikan dengan antusias.

Masih terdapat siswa yang sibuk mengobrol dan bercanda dengan teman yang

Page 205: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

181

lain, tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan pada siklus I. Hal ini

menunjukkan kedisplinan dan tanggung jawab siswa sudah baik.

Deskripsi perilaku ekologis keempat yang diamati peneliti adalah keseriusan

dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir. Dari

awal pembelajaran sudah dapat dideskripsikan bahwa siswa bisa mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi dengan baik dibandingkan pada pertemuan siklus

I. Hal tersebut dapat diketahui pada saat pembelajaran berlangsung, sebagian

siswa ada yang bertanya mengenai materi yang tidak mereka mengerti. Pada akhir

pembelajaran, siswa masih memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik. Hal

ini ini terlihat ketika guru menanyakan kembali materi yang telah dijelaskan pada

hari itu, sebagian siswa ada yang menjawab apa yang ditanyakan oleh guru. Hal

ini terbukti bahwa siswa mempunyai kedisiplinan dan tanggung jawab dalam

mengikuti pembelajaran.

Deskripsi perilaku ekologis kelima yang diamati peneliti adalah tanggung

jawab siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa memiliki

tanggung jawab yang baik selama proses pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Pada saat guru memberikan penjelasan, siswa menyimak dengan baik. Ketika

guru menyuruh siswa untuk mengamati gambar animasi, berdiskusi, dan menulis

paragraf argumentasi, siswa melaksanakan dengan baik. Begitu pula ketika guru

menyuruh untuk membacakan hasil pekerjaan mereka, mereka maju ke depan

untuk membacakan hasil pekerjaan mereka.

Page 206: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

182

Gambar 14. Kegiatan Siswa Menulis Paragraf Argumentasi

Pada gambar 14 menunjukkan kegiatan pada saat siswa menulis paragraf

argumentasi berdasarkan gambar animasi. Pada kegiatan ini, siswa sudah serius

dalam menulis paragraf argumentasi. Siswa terlihat tertib, tenang, dan teratur pada

saat menulis paragraf argumentasi. Siswa juga jujur dan tidak mencontek

pekerjaan teman.

4.1.3.3.4 Kekritisan Siswa

Deskripsi perilaku ekologis pertama yang diamati peneliti adalah perilaku

siswa saat memperhatikan penjelasan guru. Pada saat pembelajaran berlangsung,

sebagian besar siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Siswa

duduk rapi, tenang, penuh konsentrasi, dan santun dalam memperhatikan

penjelasan dari guru. Siswa juga bertanya apabila tidak paham dengan penjelasan

Page 207: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

183

yang diberikan oleh guru. Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa yang yang

mau bertanya apabila menemukan kesulitan dalam materi yang disampaikan

jumlahnya meningkat dibandingkan pembelajaran siklus I. Namun, masih ada

beberapa siswa yang enggan bertanya apabila menemukan kesulitan. Hal ini

dikarenakan siswa merasa malu, takut salah, dan kurang percaya diri.

Deskripsi perilaku ekologis kedua yang diamati peneliti adalah kekritisan

siswa dalam memberikan tanggapan yang logis terhadap penjelasan guru saat

pembelajaran berlangsung. Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa yang yang

mau memberikan tanggapan yang logis terhadap penjelasan guru, jumlahnya

meningkat dibandingkan pembelajaran siklus I. Peningkatan keaktifan siswa

dalam memberikan tanggapan menunjukkan ketertarikan dan rasa ingin tahu siswa

terhadap pembelajaran yang dilakukan. Hal serupa juga terjadi pada saat siswa

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, sebagian besar siswa

memperhatikan pada saat kelompok lain mempresentasikan. Siswa tidak malu

memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju di depan kelas. Namun,

masih ada siswa yang bercanda dengan temannya pada saat siwa

mempresentasikan hasil diskusinya, tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan

pada siklus I.

Berdasarkan hasil dokumentasi foto, dapat terlihat kekritisan siswa. Siswa

menjadi siswa yang kritis pada saat guru menunjukkan gambar animasi. Siswa

harus mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam gambar animasi tersebut

sebagai topik untuk membuat paragraf argumentasi.

Page 208: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

184

Gambar 15. Aktivitas Guru Menunjukkan Gambar Animasi

Gambar 15 merupakan aktivitas guru menunjukkan gambar animasi.

Berdasarkan hasil dokumentasi foto tersebut, dapat terlihat kekritisan siswa.

Siswa sudah mengamati dan mencari informasi dalam gambar animasi sehingga

bisa dikembangkan ke dalam paragraf argumentasi. Pada saat guru menunjukkan

gambar animasi, siswa tampak antusias dan semangat mengikuti pelajaran.

Mereka mengamati gambar animasi tersebut dengan teliti untuk mendapatkan

informasi yang ada di dalam gambar animasi tersebut sehingga dapat menulis

paragraf argumentasi dengan benar. Berdasarkan foto tersebut, dapat disimpulkan

bahwa terjadi peningkatan perilaku siswa pada siklus II. Siswa menjadi lebih

kritis dan teliti dalam menganalisis gambar animasi.

Page 209: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

185

\

Gambar 16. Aktivitas Siswa Menyunting Paragraf Argumentasi Teman

Gambar 16 merupakan aktivitas siswa menyunting paragraf argumentasi.

Aktivitas menyunting paragraf argumentasi merupakan aktivitas yang melatih

siswa untuk menjadi siswa yang kritis dalam mengamati pekerjaan teman. Mereka

mencari kesalahan hasil pekerjaan teman baik dari segi isi maupun bahasa. Pada

gambar tersebut terlihat bahwa siswa sudah menyunting paragraf argumentasi

dengan baik. Pada gambar tersebut juga terlihat terjadi peningkatan perilaku siswa

ke arah yang lebih positif. Siswa lebih teliti dalam mengamati foto gambar

animasi dan hasil pekerjaan teman yang akan disunting. Selain itu, siswa juga

lebih tenang pada saat menyunting.

Page 210: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

186

4.1.3.3.5 Kemampuan Berbagi

Berdasarkan hasil catatan harian guru, respon siswa mengenai pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi yang digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentasi sudah baik. Hal ini ditunjukkan dengan semangat dan keantusiasan

siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Mereka mendengarkan penjelasan

guru dengan sungguh-sungguh dan berpendapat bahwa pembelajaran yang baru

saja dilakukan sangat efektif karena mereka tidak hanya belajar menulis, tetapi

berpikir dan berdiskusi. Hal itu melatih kekritisan siswa dan keterampilan siswa

dalam mengemukakan pendapat. Pada siklus II siswa lebih bisa berbagi dengan

kelompok mereka dibandingkan pada siklus I. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan perilaku siswa ke arah lebih positif pada siklus II.

Berdasarkan hasil catatan harian siswa yang termasuk ke dalam pendidikan

karakter aspek berbagi, yaitu (1) perasaan yang dialami siswa dalam mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi, (2) kesulitan yang dialami siswa dalam mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi, (3) tanggapan siswa mengenai model think pair

and share melalui media gambar animasi, (4) kesan terhadap gaya mengajar guru,

dan (5) saran siswa terhadap penggunaan model think pair and share melalui

media gambar animasi.

Pendapat siswa mengenai perasaan yang dialami siswa selama mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

Page 211: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

187

melalui media gambar animasi, yaitu mereka merasa antusias dengan

pembelajaran yang baru saja dilakukan. Hal ini terlihat dari pernyataan R-30

“Senang, antusias terhadap pembelajaran.” Selain itu, pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi juga membantu siswa lebih mudah memahami pembelajaran menulis

paragraf argumentasi. Hal ini terlihat dari pernyataan R-30 “Senang karena pada

pembelajaran hari ini sangat menyenangkan, mengasyikkan, dan menghibur.”

Selanjutnya, tentang kesulitan yang dialami siswa dalam mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi, yaitu sebagian siswa tidak mengalami kesulitan.

Hal ini terlihat pada pernyataan R-30 “Sejauh ini tidak mengalami kesulitan.”

Berikut ini adalah tanggapan siswa mengenai model think pair and share

melalui media gambar animasi, yaitu mendukung karena media pembelajaran ini

memudahkan siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Terlihat pada

pernyataan R-24 “Bagus karena animasinya menarik dan mendukung.”

Adapun kesan siswa terhadap gaya mengajar guru, yaitu sudah baik dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Terlihat dari pernyataan R-15 “Masih kaku

tapi sudah lumayan baik.”

Kesan, pesan, dan saran siswa terhadap penggunaan model think pair and

share melalui media gambar animasi. Secara keseluruhan, siswa dapat menerima

dengan baik pembelajaran menulis paragraf argumentasi model think pair and

share melalui media gambar animasi yang telah dilaksanakan. Mereka merasa

pembelajaran ini mudah dipahami dan pembelajaran menulis paragraf

Page 212: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

188

argumentasi model think pair and share melalui media gambar animasi untuk

terus ditingkatkan dan diterapkan pada pembelajaran yang lain. Hal terlihat pada

pernyataan R-24 “Menurut saya, sebaiknya model itu selalu diterapkan dalam

setiap pembelajaran.” Selain itu, siswa juga memberikan saran agar gambar

animasi diperjelas, terlihat pada pernyataan R-15 “Harus lebih dikembangkan

lagi.”

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model think pair and

share melalui media gambar animasi sangat mendukung pembelajaran menulis

paragraf argumentasi. Adanya diskusi membuat mereka lebih bisa berbagi.

Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa pada siklus I, juga semakin berkurang

pada siklus II. Selain itu, siswa juga semakin senang mengikuti pembelajaran

yang baru saja dilakukan.

Berdasarkan hasil wawancara yang termasuk ke dalam pendidikan karakter

aspek berbagi, yaitu (1) apakah selama ini kalian berminat dengan pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi; (2) bagaimana pendapat kalian dengan pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi; (3) kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi; (4) apa manfaat yang kalian peroleh setelah

mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi; dan (5) apa harapan kalian mengenai

pembelajaran menulis argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi.

Page 213: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

189

Pertanyaan pertama mengenai minat siswa terhadap pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi. Hasil wawancara dengan siswa yang mendapat nilai tinggi mengatakan

bahwa pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and

share melalui media gambar animasi sangat menarik. Hal ini terlihat pada

pernyataan R-30 “Saya sangat berminat dengan pembelajaran menulis paragraf

argumentasi. Saya juga semangat dalam mengikuti pembelajaran dan saya sudah

tidak malu lagi bertanya dengan ibu.” Menurut siswa yang mendapat nilai sedang

R-15 “Saya senang, berminat, dan tertarik mengikuti pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dan saya tidak mengantuk seperti pembelajaran pada

pertemuan yang lalu.” Menurut siswa yang mendapat nilai rendah, mereka juga

berminat. Hal ini terlihat dari pendapat R-21 “Saya senang dan sangat berminat

dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and

share melalui media gambar animasi.”

Pertanyaan kedua mengenai pendapat siswa terhadap pembelajaran menulis

paragraf argumentasi yang telah diberikan guru selama ini. Hasil wawancara

dengan siswa yang mendapat nilai tinggi R-30 “Pendapat saya mengenai model

think pair and share sangat baik apabila digunakan dalam pembelajaran tidak

hanya pembelajaran bahasa Indonesia, sedangkan media gambar animasi dalam

pembelajaran menulis paragraf argumentasi sangatlah menunjang siswa dalam

menuangkan gagasan ke dalam bentuk tulisan argumentatif. Ibu mengajarnya jelas

dan bagus.” Menurut siswa yang mendapat nilai sedang R-15 “Menurut saya

model think pair and share baik digunakan dalam suatu pembelajaran karena

Page 214: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

190

peran guru tidak hanya sebagai guru saja, tetapi guru bisa bersosialisasi dengan

siswa. Ibu mengajarnya bagus dan terlihat bersemangat.” Menurut siswa yang

mendapat nilai rendah R-21 “Pendapat saya mengenai model think pair and share

adalah baik untuk pembelajaran dan media gambar animasi sangat cocok untuk

media pembelajaran.”

Pertanyaan ketiga mengenai kesulitan yang dialami siswa selama mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Hasil wawancara dengan siswa yang

mendapat nilai tinggi mengatakan bahwa tidak ada kesulitan. Hal ini terlihat pada

pernyataan R-30 “Selama proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi

tidak ada kesulitan sama sekali.” Menurut siswa yang mendapat nilai sedang,

tidak ada kesulitan. Hal ini terlihat dari pendapat siswa yang mendapat nilai

sedang, yaitu R-15 “Secara keseluruhan saya tidak merasa kesulitan, hanya saja

kesulitan saya adalah mengenai penulisan EYD dan saya masih bingung mau

menyusun kalimat agar menjadi kalimat yang bisa bersifat argumentatif.”

Menurut siswa yang mendapat nilai rendah, juga tidak ada kesulitan. Hal ini

terlihat dari pendapat siswa yang mendapat nilai rendah, yaitu R-21 “Secara

keseluruhan tidak ada kesulitan, hanya saja saya kurang mampu dalam menyusun

kalimat yang baik.”

Pertanyaan keempat mengenai manfaat yang diperoleh siswa setelah

mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi. Hasil wawancara dengan siswa yang

mendapat nilai tinggi R-30 “Manfaat yang saya peroleh selama mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi adalah bahwa media gambar animasi

Page 215: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

191

dapat digunakan sebagai media untuk menulis paragraf argumentasi.” Menurut

siswa yang mendapat nilai sedang, pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi sudah tepat.

Hal ini terlihat dari pendapat siswa yang mendapat nilai sedang, yaitu R-15

“Manfaat yang saya peroleh adalah bahwa kita bisa belajar menulis paragraf

menggunakan media yang sebelumnya belum pernah kita gunakan seperti media

gambar animasi. Media gambar animasi ternyata lebih menarik dan lebih baik

apabila digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi.” Menurut

siswa yang mendapat nilai rendah R-21 “Manfaat yang saya peroleh adalah bahwa

media gambar animasi ternyata dapat digunakan sebagai media dalam

pembelajaran menulis paragraf argumentasi.”

Pertanyaan kelima mengenai harapan siswa mengenai pembelajaran menulis

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Hasil wawancara dengan siswa yang mendapat nilai tinggi mengatakan agar lebih

bisa diterapkan pada pembelajaran lain. Hal ini terlihat pada pernyataan R-30

“Harapan saya, media gambar animasi dan model think pair and share bisa

dikembangkan dalam pembelajaran lainnya.” Menurut siswa yang mendapat nilai

sedang R-15 “Harapan saya, ibu jangan lupa kalau jadi guru harus bisa

menggunakan media atau model yang menarik untuk siswa, seperti model think

pair and share dan media gambar animasi.” Menurut siswa yang mendapat nilai

rendah R-21 “Harapan saya terhadap pembelajaran menulis paragraf argumentasi

adalah lebih asyik lagi kalau diselingi dengan permainan sehingga bisa serius tapi

santai dan tidak terlalu tegang.”

Page 216: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

192

Gambar 17. Aktivitas Siswa Melaksanakan Think Pair and Share

Pada gambar 17 merupakan aktivitas siswa melaksanakan think pair and

share. Pada gambar tersebut dapat terlihat siswa melaksanakan think pair and

share dengan baik. Siswa mengamati gambar animasi dengan teliti, berdiskusi,

dan menulis paragraf argumentasi. Pada saat siswa berdiskusi, siswa aktif

mengemukakan pendapat mereka dan menanyakan kesulitan yang mereka alami.

Siswa yang bertanya dan memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju

juga lebih banyak dibandingkan pada siklus I. Setelah siswa berdiskusi, siswa

menulis paragraf argumentasi. Mereka menulis paragraf argumentasi secara

individu dengan tenang dan tertib.

Page 217: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

193

4.1.3.4 Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil tes dan nontes yang telah dilaksanakan pada siklus II,

pembelajaran menulis paragraf argumentasi sudah dapat diikuti dengan baik oleh

siswa. Hal ini dikarenakan siswa sudah paham dan jelas terhadap pembelajaran

yang disampaikan oleh guru. Keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa

berdasarkan hasil tes pada akhir pembelajaran siklus II menunjukkan peningkatan

dari siklus I. Pada siklus II ini, nilai tes siswa tidak ada yang berada dalam

kategori kurang. Nilai rata-rata kelas pada keterampilan menulis paragraf

argumentasi dari seluruh aspek siklus I hanya mencapai 73,12 dan termasuk

dalam kategori cukup, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas mencapai

84,75 dan termasuk dalam kategori baik. Dari pencapaian nilai rata-rata kelas

siklus I dan siklus II ini diperoleh peningkatan sebesar 11,63. Rata-rata kelas pada

siklus II telah mampu mencapai batas minimal ketuntasan belajar klasikal sebesar

80.

Hasil tes pada siklus II masih terdapat tiga siswa yang berada dalam

kategori cukup dan belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Namun, peneliti

tidak melakukan tindak lanjut pada siswa tersebut karena penelitian yang

dilakukan peneliti sudah sesuai dengan target yang diinginkan serta mengalami

peningkatan karena lebih dari 75% siswa sudah memperoleh nilai di atas kriteria

ketuntasan minimal.

Perilaku siswa pada siklus II mengalami perubahan ke arah positif. Sebagian

besar siswa sudah mampu berkonsentrasi dan memperhatikan penjelasan guru

dengan baik. Siswa yang semula tidak bersemangat dan malas menjadi lebih

Page 218: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

194

serius, antusias, dan sungguh-sungguh ketika mengikuti pembelajaran menulis

paragraf argumentasi. Siswa juga tertib dan santun pada saat mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Mereka lebih termotivasi dalam

pembelajaran sehingga nilai tes mereka menjadi lebih baik. Pembelajaran pada

siklus II merupakan tindakan perbaikan dari pembelajaran pada siklus I. Pada

siklus I masih banyak dijumpai kesulitan yang dihadapi siswa. Kesulitan tersebut

kemudian dicarikan jalan keluar untuk diterapkan pada pembelajaran siklus II.

Pada pembelajaran siklus II, guru memberikan motivasi kepada siswa serta

membuat suasana lebih santai agar dapat mengurangi ketegangan. Guru

menyampaikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa agar kesalahan

siswa tidak diulangi lagi.

Berdasarkan pendidikan karakter keaktifan siswa, dapat dijelaskan bahwa

siswa lebih aktif dalam bertanya apabila mengalami kesulitan. Siswa lebih berani

mengungkapkan pendapatnya dan menanggapi. Siswa juga terlihat lebih semangat

dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus II, masih ada siswa yang

belum aktif. Akan tetapi, jumlah siswa yang belum aktif mengalami penurunan

dibandingkan pada siklus I.

Pendidikan karakter yang kedua yaitu kerja sama siswa dalam kelompok.

Dalam melaksanakan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi, kerja sama siswa dalam

kelompok sudah baik. Mereka sudah bisa bertukar pendapat, meskipun masih ada

siswa yang berbuat usil terhadap temannya. Namun, hal ini tidak membatasi

mereka dalam bekerja sama. Pada saat kegiatan menyunting, siswa juga

Page 219: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

195

menyunting hasil pekerjaan teman dengan teliti baik dari segi isi maupun bahasa.

pada siklus II. Akan tetapi, jumlah siswa yang menganggu temannya lebih sedikit

dibandingkan siklus sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

perilaku siswa pada siklus II, yaitu siswa menjadi lebih bisa menyadari mengenai

arti kerja sama dalam berkelompok.

Pendidikan karakter yang ketiga yaitu kedisiplinan dan tanggung jawab.

Berdasarkan data nontes, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki

sikap disiplin dan tanggung jawab yang baik dalam proses pembelajaran menulis

paragraf argumentasi. Hal ini terlihat ketika siswa selalu antusias dan mengikuti

setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Siswa duduk rapi pada

saat pembelajaran berlangsung dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

Pada saat mengerjakan tugas individu atau menulis paragraf argumentasi,

sebagian besar siswa sudah bersikap jujur mengerjakan tugas secara individu.

Pendidikan karakter yang keempat yaitu kekritisan. Pada siklus II, siswa

menjadi lebih kritis. Siswa lebih berani bertanya kepada guru apabila mereka

mengalami kesulitan, mereka akan bertanya tanpa merasa malu. Hal tersebut

dapat diketahui ketika siswa mempresentasikan hasil tugasnya di depan kelas,

siswa yang pada siklus I hanya sedikit mengomentari temannya yang presentasi,

kini pada siklus II mereka berani menanggapi jawaban temannya. Berdasarkan

hasil deskripsi perilaku ekologis dan catatan harian guru, dapat disimpulkan

bahwa kekritisan siswa mengalami peningkatan pada siklus II.

Adapun pendidikan karakter yang terakhir yaitu kemampuan berbagi.

Berdasarkan hasil catatan harian siswa dan wawancara, sebagian besar siswa

Page 220: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

196

sudah tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Adapun kesulitan yang dialami siswa, yaitu kurangnya waktu yang diberikan oleh

guru untuk menulis paragraf argumentasi. Pada saat siswa diwawancara oleh

peneliti, siswa juga terlihat lebih santai dan tidak canggung lagi. Begitu pula pada

saat siswa melakukan diskusi kelompok, mereka terlihat lebih bisa berbagi.

Berdasarkan hasil catatan harian dan wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa

yang mengalami kesulitan pada siklus II mengalami penurunan dibandingkan

pada siklus I. Selain itu, siswa juga lebih bisa berbagi dengan teman

sekelompoknya.

Berdasarkan uraian di atas, hasil tes dan nontes pada siklus II telah

mencapai hasil yang maksimal. Hasil tes siswa telah mencapai KKM yang telah

ditentukan oleh peneliti, yaitu 80. Nilai rata-rata siswa pada siklus II mengalami

peningkatan sebesar 11,63 atau sebesar 16,05%. Selain itu, perilaku siswa juga

mengalami peningkatan, yaitu siswa lebih aktif, mudah bekerja sama dalam

kelompok, kritis, disiplin dan bertanggung jawab, serta bisa berbagi.

4.2 Pembahasan

Pembahasan didasarkan pada hasil penelitian selama dua siklus, yaitu siklus

I dan siklus II. Pembahasan hasil dua siklus itu meliputi hasil tes dan nontes.

Pembahasan hasil tes merujuk pada pemerolehan skor yang dicapai siswa ketika

mengerjakan tugas menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and

share melalui media gambar animasi. Aspek-aspek yang dijadikan penilaian

Page 221: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

197

dalam tes menulis paragraf argumentasi meliputi sembilan aspek, yaitu (1)

kekritisan mengidentifikasi masalah berdasarkan gambar animasi, (2)

pengembangan ide pokok ke dalam paragaraf argumentasi, (3) kelengkapan isi

paragraf argumentasi, (4) keefektivan kalimat, (5) kohesi dan koherensi, (6)

kesesuaian judul dan isi, (7) pemilihan kata, (8) tampilan tulisan, dan (9) ejaan

dan tanda baca.

Pembahasan hasil nontes berpedoman pada lima bentuk instrumen

penelitian, yaitu (1) deskripsi perilaku ekologis, (2) catatan harian siswa dan guru,

(3) sosiometri, (4) wawancara, dan (5) dokumentasi foto. Hasil tes dan nontes

pada pembahasan ini dibahas secara terpisah sebagai berikut.

4.2.1 Peningkatan Proses Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi

Penelitian terhadap keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi ini dilakukan dalam

dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus juga melalui beberapa tahap,

yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Penelitian terhadap keterampilan menulis

paragraf argumentasi didasarkan pada hasil wawancara dengan guru bahasa

Indonesia kelas X-8 yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa dalam menulis

paragraf argumentasi masih belum maksimal. Selain itu, perilaku siswa juga

masih menunjukkan perilaku yang negatif. Oleh karena itu, peneliti melakukan

penelitian menulis paragraf argumentasi dengan menerapkan model think pair and

share melalui media gambar animasi.

Page 222: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

198

Proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi pada siklus I dilakukan sebanyak dua

kali pertemuan. Setiap pertemuan diawali dengan kegiatan apersepsi. Tahap

apersepsi diisi oleh peneliti dengan mengondisikan siswa untuk mengikuti

pembelajaran. Peneliti melakukan apersepsi melalui tanya jawab dengan siswa

tentang pengalaman siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Peneliti juga

menjelaskan kepada siswa tentang tujuan kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan dan manfaat yang akan diperoleh siswa setelah melaksanakan

pembelajaran menulis paragraf argumentasi.

Pertemuan pertama pada siklus I, pembelajaran yang dilakukan, yaitu siswa

dan guru bertanya jawab tentang hakikat, ciri-ciri, dan langkah-langkah menulis

paragraf argumentasi. Siswa mengamati gambar animasi yang ditampilkan oleh

guru. Setelah itu, siswa berdiskusi tentang isi gambar animasi, kemudian

menuliskannya ke dalam paragraf argumentasi. Setelah siswa menulis paragraf

argumentasi, siswa membacakan hasil pekerjaan mereka di depan teman-teman

mereka. Setelah selesai membacakan hasil pekerjaan mereka, guru menyimpulkan

pembelajaran hari itu, merefleksi, dan memberi tugas pada siswa untuk berlatih

menulis paragraf argumentasi di rumah.

Pertemuan kedua pada siklus I, guru mengarahkan siswa untuk menyunting

paragraf argumentasi milik teman sebangku. Setelah siswa selesai menyunting,

siswa mengembalikan hasil pekerjaan teman agar mereka tahu kesalahan mereka.

Siswa mengamati gambar animasi yang ditampilkan oleh guru, berdiskusi, dan

Page 223: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

199

mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam gambar animasi, kemudian

mengembangkan identifikasi masalah tersebut ke dalam paragraf argumentasi.

Proses pembelajaran pada siklus I berbeda dengan proses pembelajaran pada

siklus II. Hal ini karena ada perbaikan pada proses pembelajaran siklus II. Proses

pembelajaran menulis paragraf argumentasi pada siklus II pertemuan pertama diisi

dengan tanya jawab tentang kesulitan siswa dalam menulis paragraf argumentasi.

Kemudian, guru dan siswa bertanya jawab tentang menyunting paragraf

argumentasi, dan siswa mendengarkan kriteria penilaian menulis paragraf

argumentasi. Hal ini dilakukan karena sebagian siswa masih belum paham tentang

penggunaan bahasa dan ejaan yang baik dan benar. Setelah siswa paham tentang

menyunting, siswa diberi hasil pekerjaan mereka pada siklus I untuk disunting.

Tiap-tiap siswa menukar hasil pekerjaan mereka dengan teman satu kelompoknya.

Setelah itu, siswa mengamati contoh paragraf argumentasi, dan hasil pekerjaan

teman. Siswa juga berdiskusi tentang hasil pekerjaan teman dan menyunting

paragraf argumentasi teman dari segi isi maupun bahasa, kemudian

mengembalikan hasil pekerjaan yang telah disunting kepada pemiliknya agar tiap-

tiap siswa memperbaiki hasil pekerjaan mereka berdasarkan hasil suntingan

teman. Pada siklus I, siswa sudah melakukan kegiatan menyunting, tetapi mereka

tidak dibentuk dalam kelompok. Selain itu, pada siklus I materi tentang

menyunting belum dijelaskan secara mendetail sehingga siswa masih bingung

dengan penggunaan bahasa dan ejaan yang baik dan benar.

Pertemuan kedua pada siklus II pun berbeda dari siklus I. Proses

pembelajaran diisi dengan guru menampilkan gambar animasi yang berbeda pada

Page 224: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

200

tiap siklus, siswa mengamati gambar animasi yang diberikan oleh guru, siswa

mencatat informasi atau masalah yang mereka temukan dalam gambar animasi

tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan memperjelas siswa dalam mengamati

gambar animasi dan memudahkan siswa dalam mengemukakan pendapat. Setelah

itu, siswa berdiskusi mengenai isi dan masalah-masalah yang muncul berdasarkan

gambar animasi, kemudian mempresentasikan hasil diskusi kelompok, dan siswa

mendengarkan penguatan dari guru. Hal ini dilakukan agar informasi yang belum

ditangkap oleh siswa dapat mereka ketahui. Setelah siswa berdiskusi, siswa

menulis identifikasi masalah yang telah mereka diskusikan secara runtut,

kemudian menulis paragraf argumentasi berdasarkan identifikasi masalah yang

telah mereka temukan. Siswa biasanya langsung menuliskan gagasan mereka

tanpa menulis pokok-pokok yang ingin mereka tulis. Hal itu menyebabkan hasil

tulisan mereka tidak runtut. Oleh sebab itu, guru meminta siswa untuk menulis

pokok-pokok informasi yang telah mereka temukan secara runtut sebelum mereka

kembangkan ke dalam paragraf argumentasi. Setelah mereka selesai menulis

paragraf argumentasi, siswa disuruh mengumpulkan hasil pekerjaan mereka

sebagi hasil tes siklus II yang akan dinilai berdasarkan kriteria penilaian yang

telah ditentukan.

Proses pembelajaran ditutup dengan kegiatan penutup. Pada setiap

pertemuan, baik siklus I maupun siklus II, guru mengisi kegiatan penutup dengan

menyimpulkan pembelajaran yang baru saja dilakukan. Guru bersama siswa

merefleksi pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi dan memberikan motivasi kepada siswa

Page 225: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

201

untuk tetap semangat belajar dan menutupnya dengan ucapan salam. Akhir

pembelajaran dilanjutkan dengan siswa mengisi catatan harian dan sosiometri

yang telah dibagikan oleh guru. Selain itu, guru juga melakukan wawancara.

4.2.2 Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan

Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi

Hasil menulis paragraf argumentasi yang telah dilakukan melalui prasiklus,

siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan yang cukup memuaskan. Nilai rata-

rata pada prasiklus mengalami peningkatan pada siklus I dan meningkat lagi pada

siklus II. Nilai rata-rata prasiklus, siklus I, dan siklus II secara berurutan adalah

69,03, 73,12, dan 84,75. Peningkatan nilai rata-rata siklus dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 41. Peningkatan Nilai Rata-Rata Hasil Prasiklus, Siklus I, dan

Siklus II

No. Kategori Prasiklus Siklus I Siklus II

F (%) F (%) F (%)

1. Sangat baik 0 0 3 9,38 18 56,25

2. Baik 9 28,12 11 34,37 11 34,38

3. Cukup 18 56,25 16 50 3 9,37

4. Kurang 5 15,63 2 6,25 0 0

Jumlah 32 100 32 100 32 100

Nilai rata-rata 69,03 73,12 84,75

Kategori Cukup Cukup Baik

Berdasarkan data hasil penilaian tes keterampilan menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi

sebelum dilakukan tindakan siklus I dan siklus II, dapat diketahui nilai rata-rata

hasil prasiklus sebesar 69,03 dalam kategori cukup. Untuk meningkatkan hasil

tersebut, dilakukan tindakan siklus I dan didapat nilai rata-rata mencapai 73,12

Page 226: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

202

dalam kategori cukup. Akan tetapi, belum mencapai target rata-rata kelas sebesar

80. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang belum memahami tentang cara

menulis paragraf argumentasi yang baik. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai

rata-rata menjadi 84,75 dari siklus I sebesar 73,12. Pada umumnya paragraf

argumentasi siswa pada siklus II lebih baik dibandingkan pada siklus I. Siswa-

siswa sudah memahami bagaimana membuat paragraf argumentasi yang baik.

Peningkatan aspek penilaian menulis karangan paragraf argumentasi siklus I dan

siklus II dapat dilihat pada tabel 41 berikut.

Tabel 42. Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf

Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui

Media Gambar Animasi Siklus I dan Siklus II

No. Aspek Penilaian Rata-rata Peningkatan

SI SII SI-SII Peningkatan

1 Kekritisan

mengidentifikasi masalah

berdasarkan gambar

animasi

78,13 82,81 4,68 5,9%

2. Pengembangan ide pokok

ke dalam paragaraf

argumentasi

71,5 84,37 12,87 18%

3. Kelengkapan isi paragraf

argumentasi

77,13 85,16 8,03 10,4%

4. Keefektivan kalimat 66,25 85,94 19,69 29,7%

5. Kohesi dan koherensi 65,44 84,37 18,93 28,9%

6. Kesesuaian judul dan isi 78,13 87,5 9,37 11,9%

7. Pemilihan kata 77,34 85,94 8,6 11,1%

8. Tampilan tulisan 74,22 83,59 9,37 12,6%

9. Ejaan dan tanda baca 69,5 83,59 14,09 20,3%

Nilai Rata-rata 73,12 84,75 11,63 16,05%

Berdasarkan tabel 42 di atas, menunjukkan bahwa hasil tes keterampilan

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

Page 227: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

203

gambar animasi dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 11,63

atau 16,05%, yaitu dari nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 73,12 menjadi

84,75 pada siklus II.

Aspek kekritisan mengidentifikasi masalah berdasarkan gambar animasi

mengalami peningkatan, siklus I nilai rata-rata kelas 78,13 meningkat menjadi

82,81 pada siklus II. Peningkatan siklus I ke siklus II sebesar 4,68 atau 5,9%.

Peningkatan ini disebabkan pada siklus II gambar animasi dibuat lebih menarik

dan gambar animasi yang ditampilkan merupakan pilihan terbanyak siswa

sehingga mereka lebih tertarik dan teliti dalam mengamati gambar animasi

tersebut.

Aspek pengembangan ide pokok ke dalam paragaraf argumentasi

mengalami peningkatan, siklus I nilai rata-rata kelas 71,5 meningkat menjadi

84,37 pada siklus II. Peningkatan siklus I ke siklus II sebesar 12,87 atau 18%.

Peningkatan pada aspek ini terjadi karena gambar animasi yang dipilih pada siklus

II merupakan pilihan siswa, yaitu tentang gizi buruk. Selain itu, siswa juga

mengidentifikasi masalah yang ada dalam gambar animasi secara runtut sebelum

mereka menuliskannya ke dalam paragraf argumentasi.

Aspek kelengkapan isi paragraf mengalami peningkatan, siklus I nilai rata-

rata kelas 77,13 meningkat menjadi 85,16 pada siklus II. Peningkatan siklus I ke

siklus II sebesar 8,03 atau 10,4%. Peningkatan aspek kelengkapan isi paragraf

disebabkan oleh siswa dijelaskan kembali tentang hakikat, ciri-ciri dan langkah-

langkah paragraf argumentasi sehingga siswa yang awalnya belum paham menjadi

paham tentang paragraf argumentasi.

Page 228: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

204

Aspek keefektivan kalimat mengalami peningkatan, siklus I nilai rata-rata

kelas 66,25 meningkat menjadi 85,94 pada siklus II. Peningkatan siklus I ke siklus

II sebesar 19,69 atau 29,7%. Siswa lebih memahami kalimat efektif setelah guru

memberikan materi menyunting, contoh kalimat efektif, dan hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam kalimat efektif. Dengan demikian, siswa lebih mudah

memahami penulisan kalimat efektif.

Aspek kohesi dan koherensi mengalami peningkatan, siklus I nilai rata-rata

kelas 65,44 meningkat menjadi 84,37 pada siklus II. Peningkatan siklus I ke siklus

II sebesar 18,93 atau 28,9%. Peningkatan ini karena siswa sudah terlatih untuk

menggunakan kohesi dan koherensi pada tulisan argumentasi yang telah

dilaksanakan sebanyak 2 kali, yaitu siklus I dan siklus II.

Aspek kesesuaian judul dan isi mengalami peningkatan, siklus I nilai rata-

rata kelas 78,13 meningkat menjadi 87,5 pada siklus II. Peningkatan siklus I ke

siklus II sebesar 9,37 atau 11,9%. Pada siklus I, sebagian siswa ada yang lupa

memberikan judul pada hasil pekerjaan mereka. Oleh sebab itu, pada siklus II

guru mengingatkan siswa akan kriteria penilaian menulis paragraf argumentasi

yang salah satunya adalah kesesuaian judul dan isi.

Aspek pemilihan kata mengalami peningkatan, siklus I nilai rata-rata kelas

77,34 meningkat menjadi 85,94 pada siklus II. Peningkatan siklus I ke siklus II

sebesar 8,6 atau 11,1%. Peningkatan hasil tes menulis paragraf argumentasi aspek

pilihan kata, siswa sudah mampu menggunakan kata yang sesuai dengan situasi.

Siswa sudah menggunakan kata yang baku dalam penulisan paragraf argumentasi.

Page 229: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

205

Peningkatan aspek pilihan kata disebabkan oleh siswa diberi penguatan materi

menyunting oleh guru.

Aspek tampilan tulisan mengalami peningkatan, siklus I nilai rata-rata kelas

74,22 meningkat menjadi 83,59 pada siklus II. Peningkatan siklus I ke siklus II

sebesar 9,37 atau 12,6%. Peningkatan aspek tampilan tulisan disebabkan oleh

siswa diingatkan oleh guru tentang kriteria penilaiam menulis paragraf

argumentasi yang salah satunya adalah tampilan tulisan. Siswa menjadi lebih

berhati-hati dalam menulis sehingga tulisan terlihat rapi, bersih, dan terbaca.

Aspek ejaan dan tanda baca mengalami peningkatan, siklus I nilai rata-rata

kelas 69,5 meningkat menjadi 83,59 pada siklus II. Peningkatan siklus I ke siklus

II sebesar 14,09 atau 20,3%. Peningkatan ini terjadi karena siswa diberi materi

tentang menyunting sehingga siswa yang awalnya tidak paham tentang

penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar menjadi paham dan bisa

menggunakannya.

Peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi merupakan suatu

keberhasilan yang memuaskan. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan

model pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and

share melalui media gambar animasi hasil keterampilan menulis paragraf

argumentasi adalah 73,12 dan berada dalam kategori cukup. Hal ini disebabkan

oleh siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran dan siswa belum begitu

jelas dengan menulis paragraf argumentasi. Namun, setelah dilakukan perbaikan

pada siklus II, nilai rata-siswa meningkat sebesar 11,63 atau 16,05% menjadi

84,75. Pada siklus II, sebagian besar sudah mampu menulis paragraf argumentasi

Page 230: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

206

dengan baik dan mencapai KKM, tetapi masih ada tiga siswa yang berada di

bawah KKM.

Berdasarkan hasil perbandingan tes di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam

menulis paragraf argumentasi. Hasil tes siklus II menunjukkan sebagian besar

siswa sudah berada di atas KKM, tetapi masih terdapat tiga siswa yang belum

mencapai KKM. Peneliti tidak melakukan remidi terhadap siswa yang berada di

bawah KKM karena penelitian yang dilakukan peneliti sudah sesuai dengan target

yang diinginkan serta mengalami peningkatan, karena lebih dari 75% siswa sudah

memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimal.

4.2.3 Perubahan Perilaku Siswa Setelah Mengikuti Pembelajaran Menulis

Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui

Media Gambar Animasi

Peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model think

pair and share melalui media gambar animasi diikuti pula perubahan perilaku

siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, masih ada beberapa siswa yang

kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi, siswa sering

bercanda dengan teman mereka pada saat proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil deskripsi perilaku ekologis, catatan harian, wawancara,

sosiometri, dan dokumentasi foto pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa siswa

masih belum aktif dalam mengemukakan pendapatnya dan belum kritis. Pada saat

Page 231: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

207

siswa menulis paragraf argumentasi masih terdapat siswa yang bersikap curang,

yaitu mencontek pekerjaan teman. Selain itu, siswa juga masih belum disiplin dan

belum bisa berdiskusi dengan baik. Berdasarkan hasil deskripsi perilaku ekologis

siklus I, masih terdapat perilaku siswa yang negatif, yaitu siswa berbicara,

bercanda, bahkan tiduran. Akan tetapi, pada siklus II perilaku siswa mengalami

peningkatan. Perubahan perilaku siswa akan dijabarkan sebagai berikut.

4.2.3.1 Keaktifan Siswa

Pada siklus I, masih terdapat siswa yang belum bersikap aktif. Mereka

masih malu-malu dalam mengungkapkan pendapat mereka dan bertanya apabila

mengalami kesulitan. Keaktifan siswa pada siklus II mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil deskripsi perilaku ekologis, catatan harian, sosiometri, dan

dokumentasi foto, siswa lebih semangat mengikuti pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Siswa juga menjadi lebih aktif pada siklus II. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah

siswa yang aktif pada siklus II jauh lebih banyak dibandingkan pada siklus I.

Siswa lebih bisa mengungkapkan pendapat mereka kepada guru maupun kepada

teman mereka. Begitu pula ketika mereka mengalami kesulitan, mereka berani

bertanya kepada guru tentang kesulitan yang mereka alami. Peningkatan keaktifan

siswa dapat dilihat pada perbandingan dokumentasi foto siklus I dan siklus II

berikut.

Page 232: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

208

(a) (b)

Gambar 18. Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa Melakukan

Tanya Jawab pada Siklus I dan II

Pada gambar 18 menunjukkan kegiatan guru melakukan tanya jawab pada

saat pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Gambar 18a merupakan kegiatan

guru melakukan tanya jawab pada siklus I. Pada kegiatan ini, masih terdapat

beberapa siswa yang kurang memperhatikan, mereka menulis, berbicara dengan

teman sebangku pada saat salah satu teman mereka menjawab pertanyaan dari

guru. Selain itu, ada juga berbicara dengan teman lain. Gambar 18b merupakan

kegiatan guru melakukan tanya jawab pada siklus II. Sebagian besar siswa sudah

aktif mengemukakan pendapat mereka, menanggapi pertanyaan yang diberikan

oleh guru, dan bertanya apabila mengalami kesulitan. Mereka mengacungkan jari

mereka ketika menjawab pertanyaan dari guru atau bertanya kepada guru. Pada

saat siswa menjawab pertanyaan dari guru, siswa yang lain juga mendengarkan

dan memperhatikan dengan baik.

Page 233: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

209

(a) (b)

Gambar 19. Perbandingan Aktivitas Siswa Membacakan Hasil

Pekejaan Mereka pada Siklus I dan II

Pada gambar 19 menunjukkan aktivitas siswa membacakan hasil pekerjaan

mereka. Gambar 19a menunjukkan aktivitas siswa membacakan hasil pekerjaan

mereka pada siklus I. Dari gambar tersebut dapat terlihat ada siswa yang aktif

membacakan hasil pekerjaan mereka. Akan tetapi, sebagian siswa kurang

memperhatikan siswa yang membacakan hasil karyanya. Mereka sibuk berbicara

dengan teman sebangkunya dan teman dibelakangnya. Gambar 19b menunjukkan

aktivitas siswa membacakan hasil pekerjaan mereka pada siklus II. Pada gambar

tersebut dapat dijelaskan bahwa terdapat siswa yang aktif dalam membacakan

hasil pekerjaan mereka. Siswa tersebut tampak semangat dan siswa yang lain pun

memperhatikan dan menyimak dengan baik.

4.2.3.2 Kerja Sama Siswa dalam Kelompok

Kerja sama siswa dalam diskusi kelompok pada siklus II juga mengalami

peningkatan. Pada siklus I, masih banyak siswa yang pasif, susah diajak kerja

sama, dan gaduh pada saat diskusi kelompok. Pada siklus II ini, kerja sama siswa

Page 234: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

210

dalam diskusi kelompok cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan

dengan sedikitnya siswa yang pasif dan gaduh sehingga diskusi kelompok

berjalan tertib dan teratur. Kerja sama sama dalam kelompok juga menjadi lebih

baik. Peningkatan kerja sama siswa dalam kelompok dapat dilihat pada

perbandingan dokumentasi foto siklus I dan siklus II berikut.

(a) (b)

Gambar 20. Perbandingan Aktivitas Siswa Berdiskusi Kelompok pada

Siklus I dan Siklus II

Pada gambar 20 menunjukkan aktivitas siswa berdiskusi kelompok. Gambar

20a menunjukkan aktivitas siswa berdiskusi kelompok pada siklus I. Dari gambar

tersebut dapat terlihat ada kelompok yang aktif, sungguh-sungguh, dan serius

dalam berdiskusi kelompok. Akan tetapi, masih ada kelompok yang kurang serius

dalam berdiskusi kelompok. Mereka sibuk bercanda dengan teman

sekelompoknya. Gambar 20b menunjukkan aktivitas siswa berdiskusi kelompok

pada siklus II. Pada gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa sebagian besar

kelompok sudah berdiskusi dengan baik. Dari gambar tersebut juga terlihat

diskusi kelompok berjalan dengan baik. Sebagian besar siswa tampak

bersemangat, antusias, dan sungguh dalam melakukan diskusi kelompok.

Page 235: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

211

4.2.3.3 Kedisiplinan dan Tanggung Jawab Siswa

Kedisiplinan dan tanggung jawab siswa pada siklus II juga mengalami

peningkatan. Pada siklus I, kedisiplinan dan tanggung jawab siswa belum baik.

Hal ini dibuktikan dengan masih terdapat siswa yang tiduran dan malas menulis

paragraf argumentasi. Selain itu, masih terdapat siswa yang tidak jujur dengan

mencontek pekerjaan teman. Pada saat siswa membacakan hasil diskusi, masih

terdapat siswa yang sibuk mengobrol dan bercanda dengan teman yang lain.

Selain itu, ada juga siswa yang menggoda teman yang sedang maju di depan

kelas. Hal ini menunjukkan kedisplinan dan tanggung jawab siswa masih belum

baik.

Pada siklus II, siswa disiplin dan bertanggung jawab selama proses

pembelajaran berlangsung. Pada saat guru meminta siswa untuk mengamati

gambar animasi dan menulis paragraf argumentasi berdasarkan gambar animasi

yang telah diamati secara individu, siswa langsung menulis sesuai dengan

instruksi guru. Dalam hal ini dapat dideskripsikan bahwa kedisiplinan siswa dan

tanggung jawab mereka dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada guru

sudah baik. Karena siswa merasa mempunyai tanggung jawab untuk mengerjakan

tugas yang diberikan guru. Pada siklus II ini, siswa juga sudah bersikap jujur,

tidak ada siswa yang mencontek pekerjaan teman. Hal ini menunjukkan bahwa

kedisplinan dan tanggung jawab siswa dalam menulis paragraf argumentasi sudah

baik. Selain itu, pada saat siswa membacakan hasil diskusi, siswa yang yang lain

mendengarkan dan memperhatikan dengan antusias. Hal ini menunjukkan

kedisplinan dan tanggung jawab siswa sudah baik. Peningkatan kedisplinan dan

Page 236: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

212

tanggung jawab siswa dapat dilihat pada perbandingan dokumentasi foto siklus I

dan siklus II berikut.

(a) (b)

Gambar 21. Perbandingan Aktivitas Siswa Menulis Paragraf

Argumentasi pada Siklus I dan Siklus II

Pada gambar 21 menunjukkan aktivitas siswa menulis paragraf argumentasi.

Gambar 21a menunjukkan aktivitas siswa menulis paragraf argumentasi pada

siklus I. Dari gambar tersebut dapat terlihat siswa sedang menulis paragraf

argumentasi dengan serius dan sungguh-sungguh. Akan tetapi, masih ada siswa

yang mencontek pekerjaan teman dan tidak jujur. Gambar 21b menunjukkan

aktivitas siswa menulis paragraf argumentasi pada siklus II. Pada gambar tersebut

dapat dijelaskan bahwa sebagian besar siswa sudah menulis paragraf argumentasi

dengan baik. Dari gambar tersebut juga terlihat siswa antusias, serius, dan

sungguh dalam menulis paragraf argumentasi.

4.2.3.4 Kekritisan Siswa

Kekritisan siswa pada siklus II juga mengalami peningkatan. Pada siklus I,

siswa sudah cukup kritis dalam menganalisis gambar animasi dan menyunting

paragraf argumentasi. Akan tetapi, pada saat guru menampilkan gambar animasi,

Page 237: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

213

masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan dan berbicara dengan teman

mereka. Pada siklus II, siswa sudah mendengarkan penjelasan dari guru dengan

sungguh-sungguh. Mereka bersikap tenang pada saat guru menampilkan gambar

animasi, siswa mengamati dengan teliti gambar animasi tersebut dan menyunting

paragraf argumentasi teman dengan teliti. Peningkatan kekritisan siswa dapat

dilihat pada perbandingan dokumentasi foto siklus I dan siklus II berikut.

(a) (b)

Gambar 22. Perbandingan Aktivitas Guru Menunjukkan Gambar

Animasi pada Siklus I dan Siklus II

Pada gambar 22 menunjukkan aktivitas guru menunjukkan gambar animasi.

Gambar 22a menunjukkan aktivitas guru menunjukkan gambar animasi pada

siklus I. Dari gambar tersebut dapat terlihat masih ada siswa yang tidak

mengamati gambar animasi. Siswa tersebut justru mengobrol dengan teman

dibelakangnya. Gambar 22b menunjukkan aktivitas guru menunjukkan gambar

animasi pada siklus II. Pada gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa sebagian

besar siswa sudah mengamati gambar animasi dengan baik. Dari gambar tersebut

juga terlihat siswa antusias, serius, dan sungguh dalam mengamati gambar

animasi.

Page 238: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

214

(a) (b)

Gambar 23. Perbandingan Aktivitas Siswa Menyunting Paragraf

Argumentasi Teman pada Siklus I dan Siklus II

Pada gambar 23 menunjukkan aktivitas siswa menyunting. Pada gambar 23a

menunjukkan aktivitas siswa menyunting pada siklus I. Berdasarkan gambar 23a

dapat dijelakan bahwa siswa sudah cukup kritis dalam menyunting pekerjaan

teman. Akan tetapi, dari foto tersebut terlihat masih terdapat siswa yang

menghadap belakang dan mengajak bicara temannya pada saat kegiatan

menyunting. Selain itu, masih terdapat siswa yang malas menyunting dan

bersandar pada tembok. Gambar 23b menunjukkan aktivitas siswa menyunting

pada siklus II. Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa sebagian besar siswa

sudah menyunting paragraf argumentasi milik teman. Mereka mengamati dengan

teliti hasil pekerjaan teman baik dari segi isi maupun bahasa.

4.2.3.5 Kemampuan Berbagi

Salah satu bentuk pendidikan karakter dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi,

yaitu berbagi. Pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think

Page 239: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

215

pair and share melalui media gambar animasi terdapat aktivitas diskusi. Kegiatan

diskusi ini bertujuan untuk melatih siswa bertukar informasi yang telah mereka

temukan pada tahap think dengan teman sekelompoknya sehingga kesulitan yang

dialami siswa dalam memahami isi gambar animasi dapat teratasi. Berdasarkan

hasil catatan harian, wawancara, dan dokumentasi foto pada siklus I, terdapat

beberapa siswa yang belum bisa berbagi dengan baik. Siswa masih merasa

kesulitan dalam melakukan diskusi. Masih banyak siswa yang pasif pada saat

diskusi kelompok. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, siswa lebih bisa

berbagi dengan teman sekelompoknya. Siswa yang awalnya bercanda dengan

temannya pada saat kegiatan diskusi, pada siklus II mulai semangat mengikuti

diskusi dan bisa berbagi dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dan catatan

harian, mereka sudah bisa berbagi dengan baik selama proses pembelajaran

menulis paragraf argumentasi.

(a) (b)

Gambar 24. Perbandingan Aktivitas Siswa Melaksanakan Think Pair

and Share pada Siklus I dan Siklus II

Pada gambar 24 menunjukkan aktivitas melakukan think pair and share.

Salah satu kegiatan think pair and share adalah menulis. Pada gambar 24a

menunjukkan aktivitas siswa menulis paragraf argumentasi pada siklus I. Gambar

Page 240: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

216

tersebut menjelaskan bahwa masih terdapat siswa yang mencontek pekerjaan

teman mereka. Mereka tidak percaya dengan hasil pekerjaan mereka sendiri. Pada

gambar 24b menunjukkan aktivitas siswa menulis paragraf argumentasi pada

siklus II. Gambar tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah bersikap jujur dengan

menulis paragraf argumentasi secara individu. Mereka nampak serius dengan

tidak mengganggu teman mereka.

4.2.4 Perbandingan Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis

Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui

Media Gambar Animasi dengan Hasil Penelitian Kajian Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share

melalui Media Gambar Animasi” mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas

sebelum diberi tindakan hanya 69,03 dan berada dalam kategori cukup. Perilaku

siswa juga masih menunjukkan perilaku-perilaku negatif. Namun, setelah

dilaksanakan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi pada siklus I dan II mengalami

peningkatan. Hasil tes keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi pada siklus I sebesar 73,12

dan berada dalam kategri cukup. Hasil tes pada siklus I belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal yang telah ditentukan oleh peneliti. Oleh karena itu, peneliti

melakukan perbaikan pada siklus II. Hasil tes menulis paragraf argumentasi pada

siklus II mengalami peningkatan sebesar 11,63 atau sebesar 16,05%, yaitu dari

Page 241: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

217

nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 73,12 menjadi 84,75 pada siklus II.

Peningkatan hasil tes tersebut sangat memuaskan.

Peningkatan hasil tes menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi diikuti dengan perubahan perilaku

siswa. Pada siklus I, masih ada beberapa siswa yang menunjukkan perilaku

negatif, yaitu siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran, siswa kurang

memperhatikan penjelasan guru, sibuk berbicara, dan ada yang tidur pada saat

pembelajaran berlangsung. Namun, pada siklus II perilaku siswa mengalami

perubahan ke arah yang lebih positif. Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran, mereka terlihat antusias, dan memperhatikan penjelasan guru,

sehingga suasana kelas pun menjadi lebih kondusif. Selain itu, siswa juga lebih

aktif dalam mengemukakan pendapatnya, lebih kritis, disiplin, tanggung jawab,

dan lebih bisa berbagi.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berkedudukan sebagai pelengkap

dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut, misalnya

penelitian yang dilakukan oleh Ni‟mah (2007), Hapsari (2008), Puryanti (2009),

Hindawati (2010), Mujahadah (2010), dan Sulistyani (2010). Perbedaan hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti sebelumnya akan dijabarkan sebagai berikut.

Penelitian yang dilakukan oleh Ni‟mah (2007) dalam skripsinya yang

berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Think Pair Share dalam Mata Pelajaran

Sejarah pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Semarang” menunjukkan bahwa hasil

uji perbedaan dua rata-rata pretes (t berada pada daerah penerimaan Ho)

Page 242: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

218

disimpulkan tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Uji perbedaan rata-rata postes kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol diperoleh bahwa kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok

kontrol. Estimasi rata-rata pada kelompok kontrol yaitu 61,62-66,71 dengan rata-

rata hasil belajar siswa 64,17 sedangkan estimasi rata-rata kelompok eksperimen

68,68-73,03 dengan rata-rata hasil belajar 70,85, berarti kelompok kontrol hasil

belajarnya lebih rendah dibandingkan dengan kelompok eksperimen, maka ada

pengaruh antara efektivitas model pembelajaran think pair share dalam mata

pelajaran sejarah pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Semarang.

Penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2008) dalam penelitiannya yang

berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi dengan

Media Gambar Karikatur Politik pada Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi SMK

Veteran Semarang Tahun Ajaran 2007/2008” diperoleh hasil penelitian yang

menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi

dengan menggunakan media gambar karikatur politik sebesar 3,51%. Skor rata-

rata kelas pada tahap prasiklus sebesar 6,97 dan mengalami peningkatan sebesar

3% menjadi 9,17. Kemudian pada siklus II skor rata-rata kelas meningkat menjadi

10,35. Setelah digunakan pembelajaran menggunakan media gambar karikatur

politik terjadi perubahan tingkah laku. Siswa yang sebelumnya merasa kurang

siap dan aktif dalam pembelajaran menjadi siap dan lebih aktif mengikuti

pembelajaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Puryanti (2009) dalam penelitiannya yang

berjudul “Penerapan Metode Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan

Page 243: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

219

Menulis Karangan Argumentasi pada Siswa Kelas X-2 SMA Islam Sudirman

Tembarak Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2008/2009” menunjukkan

bahwa keterampilan menulis karangan argumentasi berdasarkan metode problem

solving terbukti mengalami peningkatan. Hasil tes rata-rata pada siklus I adalah

69,64 atau termasuk kategori baik, sedangkan nilai rata-rata pada siklus II sebesar

85,12 atau termasuk kategori sangat baik. hal ini membuktikan adanya

peningkatan dari siklus I ke siklus II sebanyak 15,12 atau sebesar 21,95%.

Perubahan tingkah laku siswa dapat dilihat secara jelas pada saat pembelajaran.

Berdasarkan hasil data nontes siklus I, masih tampak perilaku negatif siswa saat

pembelajaran berlangsung. Pada siklus II perilaku negatif siswa semakin

berkurang dan perilaku positif siswa semakin bertambah.

Penelitian yang dilakukan oleh Hindawati (2010) dalam penelitiannya yang

berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi melalui

Media Teks Berita dengan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

pada Siswa Kelas X-4 SMA Negeri 3 Brebes” menunjukkan bahwa analisis data

penelitian keterampilan menulis karangan argumentasi siswa dari siklus I dan

siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas dalam menulis karangan

argumentasi siklus I sebesar 68,18. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar

16,54% atau dengan nilai 79,46. Peningkatan keterampilan menulis karangan

argumentasi diikuti dengan perubahan perilaku siswa. Perubahan perilaku

tersebut, yaitu dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.

Penelitian yang dilakukan oleh Mujahadah (2010) dalam penelitiannya yang

berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Menulis Argumentasi

Page 244: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

220

melalui Media Komik dalam Konteks Pekerjaan dengan Model Problem Terbuka

(OE: Open Ended) Siswa Kelas XI SMK N 2 Kendal” menunjukkan adanya

peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi dari prasiklus, siklus I,

dan siklus II. Hal ini tampak dari peningkatan rata-rata hasil tes keterampilan

siswa. Hasil tes menulis karangan argumentasi dari siklus I ke siklus II mengalami

peningkatan. Nilai rata-rata hasil prasiklus I 55,68 meningkat pada siklus I dengan

nilai rata-rata 63,35. Nilai rata-rata hasil siklus I 63,35 meningkat pada siklus II

dengan nilai rata-rata 76,74 yaitu meningkat sebesar 13,39 atau sebesar 19,11%.

Perilaku siswa kelas XI jurusan Mekanik Otomotif 3 SMK N 2 Kendal setelah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media komik dalam konteks

pekerjaan melalui model open ended mengalami perubahan ke arah positif.

Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyani (2010) dalam penelitiannya yang

berjudul “Peningkatan Keterampilan menulis Artikel dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Think Pair and Share melalui Media Majalah Dinding pada Siswa

Kelas IX SMP Muhammadiyah Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan Tahun

Ajaran 2009/2010” diketahui bahwa keterampilan menulis artikel siswa pada

tahap prasiklus, nilai rata-rata yang dicapai sebesar 56,69 dalam kategori cukup.

Setelah dilakukan tindakan menggunakan metode pembelajaran kooperatif think

pair and share melalui media majalah dinding pada siklus I, nilai rata-rata yang

dicapai sebesar 64,5 dengan kategori cukup. Pada siklus II nilai rata-rata yang

dicapai rata-rata sebesar 75,61 dalam kategori baik. Hal ini berarti mengalami

peningkatan sebesar 11,11 atau 17,22% dari siklus I ke siklus II dan 7,75% dari

prasiklus ke siklus I. Selain itu, perilaku-perilaku negatif siswa selama mengikuti

Page 245: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

221

pembelajaran pada tahap prasiklus dan siklus I mengalami perubahan ke arah

positif pada siklus II.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan

keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi diposisikan sebagai pelengkap dari penelitian-

peneltian sebelumnya. Peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi belum pernah

dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan sebagai pelengkap dari

penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan peneliti berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Peneliti dalam

penelitian ini menggunakan model think pair and share untuk meningkatkan

keterampilan menulis paragraf argumentasi. Selain itu, peneliti juga menggunakan

media gambar animasi untuk memudahkan siswa dalam menulis paragraf

argumentasi.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berjudul “Peningkatan Keterampilan

Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui

Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas X-8 SMA N 1 Bae Kudus” mengkaji

keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi. Nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 73,12

dengan kategori cukup. Nilai rata-rata pada siklus I belum memenuhi kriteria

ketuntasan minimal yang telah ditentukan oleh peneliti, yaitu 80 sehingga

dilakukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas meningkat

sebesar 16,05% menjadi 84,75 dalam kategori baik.

Page 246: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

222

Selama proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi juga terlihat adanya

perubahan perilaku siswa dari arah yang negatif menuju ke arah yang lebih positif.

Siswa secara bertahap mulai bisa menyesuaikan pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi

yang dilakukan oleh peneliti. Perubahan perilaku siswa dapat dilihat dari

keaktifan, kerja sama, kekritisan, kedisiplinan dan tanggung jawab, serta

kemampuan berbagi. Setelah dilakukan pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi,

siswa menjadi lebih aktif, mudah diajak kerja sama, kritis, disiplin dan tanggung

jawab, serta lebih bisa berbagi.

Page 247: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

223

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan dari hasil penelitian tentang keterampilan menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi

pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus adalah sebagai berikut.

1) Proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair

and share melalui media gambar animasi pada siklus I dan siklus II secara

keseluruhan memiliki alur yang hampir sama. Akan tetapi, peneliti

melakukan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II. Pada siklus I, siswa

menulis paragraf argumentasi berdasarkan gambar animasi yang telah

ditentukan oleh guru, sedangkan pada siklus II, siswa menulis paragraf

argumentasi berdasarkan gambar animasi yang diperoleh berdasarkan suara

terbanyak pilihan siswa. Pada siklus I, siswa mendapat materi menyunting

secara sekilas, sedangkan pada siklus II siswa mendapat penguatan materi

menyunting, kemudian praktik menyunting hasil pekerjaan teman.

Berdasarkan hasil catatan harian siswa, siswa kesulitan melakukan diskusi

dan menulis paragraf argumentasi. Oleh karena itu, guru memberikan arahan

pada siswa untuk mencatat informasi yang telah mereka temukan sehingga

pada saat diskusi mereka lebih mudah melakukan diskusi. Selain itu, pada

siklus II guru juga memberikan arahan pada siswa untuk mencatat identifikasi

masalah yang ada dalam gambar animasi, kemudian mengembangkannya ke

dalam paragraf argumentasi. Adanya perbaikan pada siklus II menjadikan

Page 248: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

224

pembelajaran menulis paragraf argumentasi mengalami peningkatan dan

proses pembelajaran berjalan lancar.

2) Keterampilan paragraf argumentasi siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae

Kudus mengalami peningkatan setelah diterapkan pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi. Nilai rata-rata klasikal pada prasiklus sebesar 69,03 yang

termasuk kategori cukup. Kemudian nilai rata-rata siklus I sebesar 73,12 yang

masuk dalam kategori cukup. Terjadi peningkatan hasil keterampilan menulis

paragraf argumentasi sebesar 4,09 atau 5,92%. Walaupun sudah mengalami

peningkatan dari prasiklus ke siklus I, namun hasil tersebut belum memenuhi

target nilai rata-rata kelas yang sudah ditentukan, yaitu 80. Sementara itu,

nilai rata-rata klasikal pada siklus II sebesar 84,75 yang masuk dalam

kategori baik. Hasil tersebut sudah memenuhi target nilai rata-rata kelas yang

ditentukan. Dengan demikian, terjadi peningkatan hasil keterampilan menulis

paragraf argumentasi sebesar 15,72 atau 22,77% dari prasiklus ke siklus II

dan 11,63 atau sebesar 16,05% dari siklus I ke siklus II.

3) Perilaku siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus setelah mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and

share melalui media gambar animasi mengalami perubahan ke arah positif.

Perubahan tingkah laku siswa ini dapat dibuktikan dengan data nontes. Data

nontes tersebut antara lain berupa deskripsi perilaku ekologis, catatan harian

siswa, catatan harian guru, wawancara, dan dokumentasi foto. Berdasarkan

hasil data nontes pada siklus I, masih tampak perilaku negatif siswa saat

Page 249: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

225

pembelajaran berlangsung. Mereka masih belum aktif, bekerja sama dalam

kelompok, kritis, disiplin, tanggung jawab, dan berbagi dengan baik. Pada

siklus II, siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih positif. Siswa

menjadi lebih aktif, mudah bekerja sama dalam kelompok, kritis, disiplin,

tanggung jawab, dan berbagi dengan temannya.

5.2 Saran

Atas dasar simpulan dari penelitian di atas, maka saran yang dapat peneliti

sampaikan adalah sebagai berikut.

1) Ditemukan kelemahan pada pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi dalam

pembentukan kelompok dan media gambar animasi yang digunakan. Oleh

karena itu, jika guru bahasa Indonesia menggunakan model tersebut

hendaknya memandu siswa dalam pembentukan kelompok, diskusi

kelompok, dan memilih gambar animasi yang sesuai dengan tingkat

pemahaman siswa.

2) Ada siswa yang tidak suka dengan anggota kelompoknya. Oleh karena itu,

perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan rasa sosial siswa.

3) Tidak semua gambar animasi cocok sebagai media pembelajaran. Oleh

karena itu, dalam memilih gambar animasi harus teliti dan disesuaikan

dengan tingkat pemahaman siswa.

Page 250: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

226

4) Bahasa media gambar animasi tidak sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.

Jadi, perlu persiapan untuk memilih media gambar animasi yang sesuai

dengan tingkat pemahaman siswa.

5) Bagi para peneliti di bidang pendidikan maupun nonpendidikan dapat

menerapkan model think pair and share melalui media gambar animasi

sebagai alternatif model dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi,

karena dengan model tersebut guru dapat melihat kinerja siswa dalam

kelompok sehingga siswa akan lebih merasa senang dalam proses

pembelajaran.

Page 251: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

227

DAFTAR PUSTAKA

Aguk Irawan, MN. 2008. Cara Asyik menjadi Penulis Beken. Yogyakarta: Arti

Bumi Intaran.

Alfiansyah, Muhammad. 2009. “Paragraf Argumentatif”. www.sentra-

edukasi.com/2009/11/paragraf-argumentatif.html. (Diunduh pada tanggal 14

April 2010).

Arends, Richard L. 2008. Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Jakarta:

Pustaka Pelajar.

Ariasdi. 2008. “Panduan Pengembangan Multimedia Pembelajaran”.

ariasdimultimedia.wordpress.com/.../panduan-pengembangan-multimedia-

pembelajaran/. (Diunduh pada Tanggal 14 April 2010).

Carss, Diane Wendy. 2007. “The Effects of Using Think-Pair-Share During

Guided Reading Lessons”. http://adt.waikato.ac.nz/uploads/approved/adt-

uow20070323.153003/public/02whole.pdf. (Diunduh pada Tanggal 14 Juni

2010).

Dzaki, Muhammad Faiq. 2009. “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

and Share (TPS)”. penelitiantindakankelas.blogspot.com/.../model-

pembelajaran-kooperatif-tipe_9935.html. (Diunduh pada tanggal 20 Maret

2010).

Gie, The Liang. 1995. Terampil Mengarang. Yogyakarta: ANDI.

Hapsari, Dian Kurnia. 2008. “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

Argumentasi dengan Media Gambar Karikatur Politik pada Siswa Kelas XI

Jurusan Akuntansi SMK Veteran Semarang Tahun Ajaran 2007/2008”.

Skripsi. Unnes, Semarang.

Hernawati. 2007. “Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair

and Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII E SMPN 14

Tegal dalam Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”.

digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH118d/...dir/doc.pdf.

(Diunduh pada Tanggal 20 Maret 2010).

Hindawati, Risma Astria Bundy. 2010. “Peningkatan Keterampilan Menulis

Karangan Argumentasi melalui media Teks Berita dengan Model

Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Pada Siswa Kelas X-4 SMA

Negeri 3 Brebes”. Skripsi. Unnes, Semarang.

Page 252: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

228

Kelompok Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. 1992. Keterampilan Membaca dan

Keterampilan Menulis. Malang: YA3 Malang.

Keraf, Gorys. 1995. Eksposisi Komposisi Lanjutan II. Jakarta: Grasindo.

. 2000. Argumentasi dan Narasi Komposisi Lanjutan III. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Komaidi, Didik. 2007. Aku Bisa Menulis. Yogyakarta: Sabda.

Muhfida. 2006. “Model-model Pembelajaran”.

www.muhfida.com/modelpembelajaran.html. (Diunduh pada tanggal 20

Maret 2010).

Mujahadah, Fanni. 2010. “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

Argumentasi melalui Media Komik dalam Konteks Pekerjaan dengan

Model Problem Terbuka (OE: Open Ended) Siswa Kelas XI SMK N 2

Kendal”. Skripsi. Unnes, Semarang.

Neeta, Nande C.K. 2005. “Socioculture and Students Argument Writing in

English: A Case Study from the Vhembe District, Limpopo Province, South

Africa”. http://upetd.up.ac.za/thesis/available/etd1/unrestricted/00front.pdf.

(Diunduh pada Tanggal 14 Juni 2010).

Ni‟mah, Evi Masluhatun. 2007. “Efektivitas Model Pembelajaran Think Pair

Share dalam Mata Pelajaran Sejarah pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3

Semarang”. digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HA/doc.pdf.

(Diunduh pada Tanggal 20 Maret 2010).

Nurhadi dan Agus Gerrad Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan

Penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press.

Nystrand, Martin dan Nelson Graff. 2000. “Report in Argument's Clothing: An

Ecological Perspective on Writing Instruction”.

http://cela.albany.edu/reports/nystrand/nystrandreport13007.pdf. (Diunduh

pada Tanggal 14 Juni 2010).

Puryanti. 2009. “Penerapan Metode Problem Solving untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi pada Siswa Kelas X-2 SMA

Islam Sudirman Tembarak Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran

2008/2009”. Skripsi. Unnes, Semarang.

Putra, R. Masri Sareb. 2007. How to Write Your Own Text Book. Bandung: Kolbu.

Page 253: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

229

Romli, ASM. 2007. “Faidah Menulis”.

http://jurnalistikuinsgd.wordpress.com/2007/05/25/faidah-menulis/.

(Diunduh pada tanggal 15 Maret 2010).

Sofian. 2009. “Melihat Manfaat Gambar Animasi”. bikin.web.id/tag/gambar-

animasi/ - (Diunduh pada Tanggal 20 Maret 2010).

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algesindo

Sujanto, MS. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara untuk

Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: P2LPTK.

Sulistyani, Arum Tyas. 2010. “Peningkatan Keterampilan Menulis Artikel dengan

Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair and Share Melalui Media

Majalah Dinding pada Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah, Kec Kesesi,

Kab. Pekalongan Tahun Ajaran 2009/2010”. Skripsi. Unnes, Semarang.

Suparno dan Mohamad Yunus. 2007. Modul Keterampilan Menulis. Universitas

Terbuka.

Suriamiharja, Agus, H. Akhlah Husen, dan Nunuy Nurjanah. 1996/1997. Petunjuk

Praktik Menulis. Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, Djago. 1979. Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung:

Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Wagiran dan Mukh. Doyin. 2005. Curah Gagasan: Pengantar Penulisan Karya

Ilmiah. Semarang: Rumah Indonesia.

Wagiran, Isti Hidayah, dan Yusro Edy Nugroho. 2009. “Pengembangan Media

Pembelajaran”. Makalah disajikan dalam Seminar Pengembangan Media

Pembelajaran, Semarang, 22 Maret.

Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Yudhiantoro, Dhani. 2003. Panduan Lengkap Macromedia Flash MX.

Yogyakarta: ANDI.

Page 254: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 255: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

229

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bae Kudus

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/II

Standar Kompetensi : mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan

teks pidato

Kompetensi Dasar : menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam

bentuk paragraf argumentasi

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf

argumentasi

B. Materi Pokok

1) Pengertian paragraf argumentasi

2) Ciri-ciri paragraf argumentasi

3) Langkah-langkah menulis paragraf argumentasi

4) Penggunaan bahasa dan EYD

5) Cara menyunting dan menemukan kesalahan penggunaan bahasa, ejaan, dan

tanda baca

C. Model Pembelajaran

Model: Think Pair and Share

Page 256: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

230

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I (2x45’)

No. Kegiatan Metode/

teknik

Alokasi

Waktu

Karakter

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengondisikan siswa agar siap

mengikuti pelajaran

b. Guru menginformasikan materi yang akan

dipelajari pada hari ini

c. Guru bertanya tentang pengalaman siswa

dalam menulis paragraf argumentasi

d. Guru memberikan penjelasan kepada siswa

tentang tujuan dan manfaat dari pembelajaran

menulis paragraf argumentasi

Ceramah

Tanya

jawab

Tanya

jawab

Ceramah

5 menit

Santun

Tertib

Kritis

Antusias

Santun

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang

hakikat, ciri-ciri, dan langkah-langkah

menulis paragraf argumentasi

b. Guru menginformasikan kepada siswa tentang

kriteria penilaian menulis paragraf

argumentasi

Elaborasi

a. Siswa menyimak penjelasan dari guru

mengenai proses pembelajaran yang akan

dilakukan

b. Siswa mengamati gambar animasi yang

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

Inkuiri

75

menit

Kritis

Antusias

Semangat

Tertib

Tertib

Santun

Kritis

Page 257: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

231

No. Kegiatan Metode/

teknik

Alokasi

Waktu

Karakter

ditampilkan oleh guru melalui LCD dan

mencatat masalah-masalah yang

ditemukan dari gambar animasi tersebut

(think)

c. Siswa berkelompok @ 4 orang

d. Siswa secara berkelompok berdiskusi

dengan teman sekelompoknya untuk

mengidentifikasi dan menuliskan tentang

temuan masalah-masalah yang terdapat

dalam gambar animasi (pair)

e. Perwakilan tiap kelompok

mempresentasikan hasil temuan masalah-

masalah yang telah didiskusikan di depan

kelas (share)

f. Siswa secara individu diminta untuk

menulis paragraf argumentasi sesuai

dengan identifikasi masalah yang telah

dibahas dalam diskusi kelompok

Konfirmasi

a. Siswa membacakan hasil pekerjaan

mereka

b. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya

untuk dinilai guru

Diskusi

Demons-

trasi

Inkuiri

Unjuk

kerja

Antusias

Aktif

Kerja

sama

Percaya

diri

Kritis

Tertib

Percaya

diri

Page 258: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

232

No. Kegiatan Metode/

teknik

Alokasi

Waktu

Karakter

3. Kegiatan Akhir

a. Guru mengajukan pertanyaan kepada

semua siswa mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan pelajaran yang telah

dilakukan

b. Guru bersama dengan siswa

menyimpulkan pelajaran

c. Guru menugasi siswa untuk membuat

paragraf argumentasi di rumah

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

10

menit

Aktif

Kritis

Aktif

Kritis

Tanggung

jawab

Pertemuan II (2x45’)

No. Kegiatan Metode/

teknik

Alokasi

Waktu Karakter

1. Kegiatan awal

a. Guru mengondisikan siswa agar

siap mengikuti pelajaran

b. Guru bertanya jawab dengan siswa

mengenai pembelajaran

sebelumnya dan kesulitan yang

dialami siswa

c. Guru memberikan motivasi kepada

siswa

d. Guru memberikan penjelasan

kepada siswa tentang tujuan dan

manfaat dari pembelajaran menulis

paragraf argumentasi

Ceramah

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

5 menit

Santun

Tertib

Kritis

Antusias

Semangat

Tertib

Page 259: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

233

No. Kegiatan Metode/

teknik

Alokasi

Waktu Karakter

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa dan guru bertanya jawab

tentang tugas yang diberikan dan

mengulas pada pertemuan

sebelumnya

b. Siswa dan guru bertanya jawab

tentang cara menyunting paragraf

argumentasi

c. Siswa menukar hasil pekerjaan

mereka dengan teman sebangku

untuk disunting

d. Siswa mengembalikan hasil

suntingan kepada pemiliknya

e. Guru mengingatkan kepada siswa

tentang kriteria penilaian menulis

paragraf argumentasi

Elaborasi

a. Siswa menyimak penjelasan dari

guru mengenai proses

pembelajaran yang akan

dilakukan

b. Siswa mengamati gambar

animasi dan mencatat masalah-

masalah yang ditemukan dari

gambar animasi tersebut (think)

Tanya

jawab

Inkuiri

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

Inkuiri

75

menit

Antusias

Aktif

Kritis

Antusias

Semangat

Tertib

Santun

Kritis

Page 260: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

234

No. Kegiatan Metode/

teknik

Alokasi

Waktu Karakter

c. Siswa berkelompok @ 4 orang

d. Siswa secara berkelompok

berdiskusi dengan teman

sekelompoknya untuk

mengidentifikasi dan menuliskan

tentang temuan masalah-masalah

yang terdapat dalam gambar

animasi (pair)

e. Perwakilan tiap kelompok

mempresentasikan hasil temuan

masalah-masalah yang telah

didiskusikan di depan kelas

(share)

f. Siswa secara individu diminta

untuk menulis paragraf

argumentasi sesuai dengan

identifikasi masalah yang telah

dibahas dalam diskusi kelompok

Konfirmasi

a. Siswa membacakan hasil

pekerjaan mereka

b. Siswa mengumpulkan hasil

pekerjaannya untuk dinilai guru

Diskusi

Demons-

trasi

Inkuiri

Unjuk kerja

Aktif

Kerja sama

Percaya diri

Kritis

Tertib

Percaya diri

Page 261: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

235

No. Kegiatan Metode/

teknik

Alokasi

Waktu Karakter

3. Kegiatan Akhir

a. Guru mengajukan pertanyaan

kepada semua siswa mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan

pelajaran yang telah dilakukan

b. Guru bersama dengan siswa

menyimpulkan pelajaran

Tanya

jawab

Ceramah

10

menit

Aktif

Kritis

Aktif

Kritis

E. Sumber dan Media Pembelajaran

Sumber :

- BSE Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia kelas X SMA/MA, pengarang Adi

Abdul Somad, dkk.

- LKS Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X Semester II

Media :

- Contoh paragraf argumentasi

- Gambar animasi

- Powerpoint materi paragraf argumentasi

F. Penilaian

No. Indikator Teknik

Penulisan

Bentuk

Penilaian

Instrumen

1. Siswa mampu

menentukan topik dan

mengidentifikasi

masalah-masalah yang

ada dalam gambar

animasi

Tulis Uraian Dari gambar animasi

tersebut, tentukan topik

dan identifikasi masalah

agar bisa dijadikan

paragraf argumentasi!

Page 262: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

236

No. Indikator Teknik

Penulisan

Bentuk

Penilaian

Instrumen

2. siswa mampu menulis

paragraf argumentasi

berdasarkan gambar

animasi

Tulis Rubrik Buatlah paragraf

argumentasi berdasarkan

gambar animasi yang

ditampilkan!

3. siswa mampu

menyunting paragraf

argumentasi yang

ditulis teman

Tulis Rubrik Suntinglah paragraf

argumentasi milik

temanmu!

Skor Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

No. Aspek Penilaian Skor Bobot Skor

Maksimal

1. Kekritisan mengidentifikasi masalah

berdasarkan gambar animasi

4 3 12

2. Pengembangan ide pokok ke dalam

paragaraf argumentasi

4 2 8

3. Kelengkapan isi paragraf argumentasi 4 8 32

4. Keefektivan kalimat 4 2 8

5. Kohesi dan koherensi 4 2 8

6. Kesesuaian judul dan isi 4 2 8

7. Pemilihan kata 4 2 8

8. Tampilan tulisan 4 2 8

9. Ejaan dan tanda baca 4 2 8

Jumlah 100

Page 263: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

237

Kriteria Penilaian Menulis Paragraf Argumentasi

No. Aspek

Penilaian

Kriteria Skor Kategori

1. Kekritisan

mengidentifi-

kasi masalah

berdasarkan

gambar

animasi

e. Dapat menganalisis masalah

mulai dari peristiwa yang

terjadi, penyebab terjadinya

permasalahan, dan bukti yang

konkret

f. Tidak memenuhi salah satu

karakteristik

g. Tidak memenuhi 2 karakteristik

h. Tidak memenuhi karakteristik

sama sekali

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Pengembang-

an ide pokok

ke dalam

paragaraf

argumentasi

e. Memenuhi 3 syarat, yaitu ide

dikembangkan secara rinci,

runtut, dan orisinil

f. Memenuhi 2 syarat

g. Memenuhi 1 syarat

h. Tidak memenuhi persyaratan

pengembangan ide pokok yang

baik dan benar

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

3. Kelengkapan

isi paragraf

argumentasi

e. Terdapat pendapat, fakta-fakta

yang logis sebagai bukti, dan

simpulan yang tepat

f. Salah satu karakteristik paragraf

argumentasi tidak ada

4

3

Sangat

baik

Baik

Page 264: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

238

No. Aspek Penilaian Kriteria Skor Kategori

g. Dua karakteristik paragraf

argumentasi tidak ada

h. Tidak memenuhi karakteristik

paragraf argumentasi

2

1

Cukup

Kurang

4. Keefektivan

kalimat

e. Memenuhi 3 syarat, yaitu

kesatuan gagasan, kehematan,

dan kevariasian

f. Tidak memenuhi salah satu

karakteristik

g. Tidak memenuhi 2 karakteristik

h. Tidak memenuhi karakteristik

kalimat efektif

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

5. Kohesi dan

koherensi

e. Keterkaitan antar kalimat jelas

dan saling berkaitan

f. Ditemukan 1 kalimat yang tidak

berkaitan

g. Ditemukan 2 kalimat yang tidak

berkaitan

h. Ditemukan 3 atau lebih kalimat

yang tidak berkaitan

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

6. Kesesuaian judul

dan isi

e. Memenuhi 3 syarat, yaitu judul

menarik, relevan gambar

animasi, dan sesuai dengan

informasi yang ditulis

f. Memenuhi 2 syarat

4

3

Sangat baik

Baik

Page 265: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

239

No. Aspek

Penilaian

Kriteria Skor Kategori

g. Hanya memenuhi 1 syarat

h. Tidak memenuhi persyaratan

penentuan judul yang baik

2

1

Cukup

Kurang

7. Pemilihan

kata

e. Pilihan kata sangat sesuai dengan

topik yang dibahas

f. Pilihan kata sesuai dengan topik yang

dibahas

g. Pilihan kata cukup sesuai dengan topik

yang dibahas

h. Pilihan kata kurang sesuai dengan

topik yang dibahas

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

8. Tampilan

tulisan

e. Tulisan jelas, terbaca, dan tidak ada

coretan

f. Tulisan terbaca dan ada sedikit coretan

g. Tulisan kurang terbaca dan banyak

coretan

h. Tulisan sulit dibaca dan banyak

coretan

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

9. Ejaan dan

tanda baca

e. Kesalahan penggunaan ejaan dan

tanda baca 0-5

f. Kesalahan penggunaan ejaan dan

tanda baca 6-10

g. Kesalahan penggunaan ejaan dan

tanda baca 11-15

h. Kesalahan penggunaan ejaan dan

tanda baca di atas 16

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

Page 266: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

240

Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Argumentasi

No. Nilai Kategori

1. 85-100 Sangat baik

2. 75-84 Baik

3. 60-74 Cukup

4. 0-59 Kurang

Perhitungan Nilai Akhir :

Nilai Akhir = Perolehan skor

Skor maksimum × skor ideal (100)

Kudus, 27 April 2011

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Dian Novita Elly, S. Pd. Ikha Novita

NIP 198011012008012010 NIM 2101407148

Mengetahui,

Kepala SMA N 1 Bae Kudus

Drs. H. Su’ad, M. Pd.

NIP 195908011983021004

Page 267: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

241

Lampiran Materi

- Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi uraian atau gagasan untuk

memperdebatkan, mempengaruhi, meyakinkan, mengubah sikap dan pendapat orang

lain, atau membuktikan suatu kebenaran dari suatu masalah, agar orang lain atau

pembaca percaya dan berusaha untuk membuktikan gagasan dari suatu pemecahan

masalah tersebut.

- Ciri-ciri paragraf argumentasi adalah paragraf argumentasi yang disajikan berusaha

untuk memperkuat gagasan, mengubah pandangan dan sikap, mempengaruhi dan

meyakinkan pembaca dengan selalu mengungkapkan fakta sebagai alat bukti untuk

memperkuat kekuatan argumen/pendapat penulis secara teoretis, empiris, praktis,

maupun logis.

- Langkah-Langkah Menulis Paragraf Argumentasi

(1) Menentukan topik paragraf argumentasi

(2) Mengidentifikasi masalah-masalah berdasarkan topik yang telah ditentukan

(3) Menyusun kerangka paragraf argumentasi berdasarkan identifikasi masalah-

masalah yang telah ditemukan

(4) Mengembangkan kerangka paragraf argumentasi

(5) Anda dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan

demikian, oleh sebab itu).

- Pola Pengembangan Paragraf Argumentasi

• Induksi

• Analogi

• Generalisasi

• Deduksi

• Sebab-akibat

• Akibat-sebab

- Penalaran induksi adalah bentuk penalaran yang bertolak dari pernyataan khusus

kemudian menarik kesimpulan secara lebih umum.

- Penalaran deduksi adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan umum yang dipakai

untuk mengamati pernyataan khusus sebagai dasar mengambil simpulan.

- Pola penalaran sebab-akibat, yakni menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya

dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut.

- Dalam penggunaannya, penalaran sebab akibat dapat disajikan menjadi akibat sebab.

Artinya, menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari sebab-sebabnya.

Page 268: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

242

- Model think pair and share terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: (1) think,

menyampaikan inti materi, mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan

pelajaran; (2) pair, berpasangan dan berdiskusi mengenai apa yang telah dipikirkan,

guru memimpin pleno dan tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya, guru

mengarahkan pembicaraan pada materi/permasalahan yang belum diungkap siswa;

dan (3) share, berpasang-pasangan untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas

secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan dan membuat

simpulan.

Page 269: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

243

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bae Kudus

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/II

Standar Kompetensi : mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan

teks pidato

Kompetensi Dasar : menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam

bentuk paragraf argumentasi

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk

paragraf argumentasi

B. Materi Pokok

1) Pengertian paragraf argumentasi

2) Ciri-ciri paragraf argumentasi

3) Langkah-langkah menulis paragraf argumentasi

4) Penggunaan bahasa dan EYD

5) Cara menyunting dan menemukan kesalahan penggunaan bahasa, ejaan, dan

tanda baca

C. Model Pembelajaran

Model: Think Pair and Share

Page 270: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

244

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I (2x45’)

No. Kegiatan Metode/

teknik

Alokasi

Waktu

Karakter

1. Kegiatan Awal

e. Guru mengondisikan siswa agar siap

mengikuti pelajaran

f. Guru menginformasikan materi yang

akan dipelajari pada hari ini

g. Guru memberikan penjelasan kepada

siswa tentang tujuan dan manfaat dari

pembelajaran menulis paragraf

argumentasi

Ceramah

Tanya

jawab

Ceramah

5 menit

Santun

Tertib

Antusias

Santun

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa dipersilakan bertanya tentang

materi pelajaran yang belum

dipahami

b. Siswa dan guru bertanya jawab

tentang kesulitan menyunting

paragraf argumentasi

c. Siswa menyimak penguatan guru

mengenai kriteria penilaian menulis

paragraf argumentasi

Elaborasi

g. Siswa menyimak penjelasan dari guru

mengenai proses pembelajaran yang

akan dilakukan

b. Guru membagikan hasil pekerjaan

mereka pada siklus I

Tanya

jawab

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

75

menit

Kritis

Antusias

Semangat

Kritis

Aktif

Tertib

Santun

Tertib

Santun

Kritis

Tertib

Page 271: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

245

No. Kegiatan Metode/

teknik

Alokasi

Waktu

Karakter

c. Siswa berkelompok seperti pada

siklus I

d. Siswa menukar pekerjaan mereka

dengan satu kelompoknya

e. Siswa mengamati contoh paragraf

argumentasi yang ditampilkan

guru

f. Siswa berdiskusi tentang hasil

pekerjaan teman dalam satu

kelompok

g. Siswa menyunting hasil pekerjaan

teman dalam satu kelompok dari

segi isi maupun bahasa

h. Siswa mengembalikan hasil

suntingan kepada pemiliknya

i. Siswa memperbaiki pekerjaan

mereka dengan memperhatikan

hasil suntingan teman

Konfirmasi

a. Siswa membacakan hasil pekerjaan

mereka

Pemodelan

Inkuiri

Diskusi

Inkuiri

Inkuiri

Inkuiri

Tertib

Kritis

Antusias

Aktif

Kerja

sama

Kritis

Kritis

Percaya

diri

3. Kegiatan Akhir

d. Guru mengajukan pertanyaan kepada

semua siswa mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan pelajaran yang

telah dilakukan

e. Guru bersama dengan siswa

menyimpulkan pelajaran

Tanya

jawab

Ceramah

10

menit

Aktif

Kritis

Aktif

Kritis

Page 272: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

246

Pertemuan II (2x45’)

No. Kegiatan Metode/

teknik

Alokasi

Waktu

Karakter

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengondisikan siswa agar siap

mengikuti pelajaran

b. Guru menginformasikan materi yang

akan dipelajari pada hari ini

c. Guru memberikan penjelasan kepada

siswa tentang tujuan dan manfaat

dari pembelajaran menulis paragraf

argumentasi

Ceramah

Tanya

jawab

Ceramah

5 menit

Santun

Tertib

Antusias

Santun

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa dan guru bertanya jawab

tentang materi sebelumnya

b. Siswa diingatkan kembali tentang

kriteria penilaian

Elaborasi

a. Siswa mengamati gambar animasi

yang berbeda dari pertemuan

sebelumnya yang dipilih

berdasarkan pilihan terbanyak

siswa (think)

b. Siswa mencatat masalah-masalah

yang ditemukan dari gambar animasi

tersebut

c. Siswa berkelompok @ 4 orang

d. Siswa secara berkelompok

berdiskusi dengan teman

Tanya

jawab

Inkuiri

Inkuiri

Inkuiri

Diskusi

75

menit

Aktif

Antusias

Kritis

Kritis

Antusias

Kritis

Aktif

Page 273: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

247

No. Kegiatan Metode/

teknik

Alokasi

Waktu

Karakter

sekelompoknya untuk

mengidentifikasi dan menuliskan

tentang temuan masalah-masalah

yang terdapat dalam gambar

animasi (pair)

e. Siswa menyimak penguatan guru

tentang isi gambar animasi

f. Siswa menulis identifikasi

masalah yang telah mereka

diskusikan secara runtut

g. Perwakilan tiap kelompok

mempresentasikan hasil temuan

masalah-masalah yang telah

didiskusikan di depan kelas (share)

h. Siswa secara individu menulis

paragraf argumentasi

Konfirmasi

a. Siswa membacakan hasil pekerjaan

mereka

Ceramah

Inkuiri

Inkuiri

Diskusi

Demonstrasi

Inkuiri

Unjuk kerja

Kerja

sama

Kritis

Kritis

Aktif

Percaya

diri

Kritis

Percaya

diri

3. Kegiatan Akhir

a. Guru mengajukan pertanyaan

kepada semua siswa mengenai hal-

hal yang berkaitan dengan

pelajaran yang telah dilakukan

b. Guru bersama dengan siswa

menyimpulkan pelajaran

Tanya

jawab

Ceramah

10

menit

Aktif

Kritis

Aktif

Kritis

Page 274: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

248

E. Sumber dan Media Pembelajaran

Sumber :

- BSE Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia kelas X SMA/MA, pengarang Adi

Abdul Somad, dkk.

- LKS Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X Semester II

Media :

- Contoh paragraf argumentasi

- Gambar animasi

- Powerpoint materi paragraf argumentasi

F. Penilaian

No. Indikator Teknik

Penulisan

Bentuk

Penilaian

Instrumen

1. Siswa mampu

menentukan topik dan

mengidentifikasi

masalah-masalah

yang ada dalam

gambar animasi

Tulis Uraian Dari gambar animasi

tersebut, tentukan topik

dan identifikasi masalah

agar bisa dijadikan

paragraf argumentasi!

2. siswa mampu menulis

paragraf argumentasi

berdasarkan gambar

animasi

Tulis Rubrik Buatlah paragraf

argumentasi berdasarkan

gambar animasi yang

ditampilkan!

3. siswa mampu

menyunting paragraf

argumentasi yang

ditulis teman

Tulis Rubrik Suntinglah paragraf

argumentasi milik

temanmu!

Page 275: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

249

Skor Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi

No. Aspek Penilaian Skor Bobot Skor

Maksimal

1. Kekritisan mengidentifikasi masalah

berdasarkan gambar animasi

4 3 12

2. Pengembangan ide pokok ke dalam

paragaraf argumentasi

4 2 8

3. Kelengkapan isi paragraf argumentasi 4 8 32

4. Keefektivan kalimat 4 2 8

5. Kohesi dan koherensi 4 2 8

6. Kesesuaian judul dan isi 4 2 8

7. Pemilihan kata 4 2 8

8. Tampilan tulisan 4 2 8

9. Ejaan dan tanda baca 4 2 8

Jumlah 100

Kriteria Penilaian Menulis Paragraf Argumentasi

No. Aspek

Penilaian

Kriteria Skor Kategori

1. Kekritisan

mengidentifi-

kasi masalah

berdasarkan

gambar

animasi

i. Dapat menganalisis masalah

mulai dari peristiwa yang

terjadi, penyebab terjadinya

permasalahan, dan bukti yang

konkret

j. Tidak memenuhi salah satu

karakteristik

k. Tidak memenuhi 2 karakteristik

l. Tidak memenuhi karakteristik

sama sekali

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

Page 276: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

250

No. Aspek

Penilaian

Kriteria Skor Kategori

2. Pengembang-

an ide pokok

ke dalam

paragaraf

argumentasi

i. Memenuhi 3 syarat, yaitu ide

dikembangkan secara rinci,

runtut, dan orisinil

j. Memenuhi 2 syarat

k. Memenuhi 1 syarat

l. Tidak memenuhi persyaratan

pengembangan ide pokok yang

baik dan benar

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

3. Kelengkapan

isi paragraf

argumentasi

i. Terdapat pendapat, fakta-fakta

yang logis sebagai bukti, dan

simpulan yang tepat

j. Salah satu karakteristik paragraf

argumentasi tidak ada

k. Dua karakteristik paragraf

argumentasi tidak ada

l. Tidak memenuhi karakteristik

paragraf argumentasi

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

No. Aspek

Penilaian

Kriteria Skor Kategori

4. Keefektivan

kalimat

i. Memenuhi 3 syarat, yaitu kesatuan

gagasan, kehematan, dan kevariasian

j. Tidak memenuhi salah satu

karakteristik

k. Tidak memenuhi 2 karakteristik

l. Tidak memenuhi karakteristik kalimat

efektif

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

5. Kohesi dan

koherensi

i. Keterkaitan antar kalimat jelas dan

saling berkaitan

j. Ditemukan 1 kalimat yang tidak

4

3

Sangat

baik

Baik

Page 277: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

251

berkaitan

k. Ditemukan 2 kalimat yang tidak

berkaitan

l. Ditemukan 3 atau lebih kalimat yang

tidak berkaitan

2

1

Cukup

Kurang

6. Kesesuaian

judul dan isi

i. Memenuhi 3 syarat, yaitu judul

menarik, relevan dengan gambar

animasi, dan sesuai dengan informasi

yang ditulis

j. Memenuhi 2 syarat

k. Hanya memenuhi 1 syarat

l. Tidak memenuhi persyaratan

penentuan judul yang baik

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

No. Aspek

Penilaian

Kriteria Skor Kategori

7. Pemilihan

kata

i. Pilihan kata sangat sesuai dengan

topik yang dibahas

j. Pilihan kata sesuai dengan topik yang

dibahas

k. Pilihan kata cukup sesuai dengan topik

yang dibahas

l. Pilihan kata kurang sesuai dengan

topik yang dibahas

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

8. Tampilan

tulisan

i. Tulisan jelas, terbaca, dan tidak ada

coretan

j. Tulisan terbaca dan ada sedikit coretan

k. Tulisan kurang terbaca dan banyak

coretan

l. Tulisan sulit dibaca dan banyak

coretan

4

3

2

1

Sangat

baik

Baik

Cukup

Kurang

9. Ejaan dan

tanda baca

i. Kesalahan penggunaan ejaan dan

tanda baca 0-5

4

Sangat

baik

Page 278: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

252

j. Kesalahan penggunaan ejaan dan

tanda baca 6-10

k. Kesalahan penggunaan ejaan dan

tanda baca 11-15

l. Kesalahan penggunaan ejaan dan

tanda baca di atas 16

3

2

1

Baik

Cukup

Kurang

Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Argumentasi

No. Nilai Kategori

1. 85-100 Sangat baik

2. 75-84 Baik

3. 60-74 Cukup

4. 0-59 Kurang

Perhitungan Nilai Akhir :

Nilai Akhir = Perolehan skor

Skor maksimum × skor ideal (100)

Kudus, 4 Mei 2011

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Dian Novita Elly, S. Pd. Ikha Novita

NIP 198011012008012010 NIM 2101407148

Mengetahui,

Kepala SMA N 1 Bae Kudus

Drs. H. Su’ad, M. Pd.

NIP 195908011983021004

Page 279: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

253

Lampiran Materi

- Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi uraian atau gagasan untuk

memperdebatkan, mempengaruhi, meyakinkan, mengubah sikap dan pendapat orang

lain, atau membuktikan suatu kebenaran dari suatu masalah, agar orang lain atau

pembaca percaya dan berusaha untuk membuktikan gagasan dari suatu pemecahan

masalah tersebut.

- Ciri-ciri paragraf argumentasi adalah paragraf argumentasi yang disajikan berusaha

untuk memperkuat gagasan, mengubah pandangan dan sikap, mempengaruhi dan

meyakinkan pembaca dengan selalu mengungkapkan fakta sebagai alat bukti untuk

memperkuat kekuatan argumen/pendapat penulis secara teoretis, empiris, praktis,

maupun logis.

- Langkah-Langkah Menulis Paragraf Argumentasi

(1) Menentukan topik paragraf argumentasi

(2) Mengidentifikasi masalah-masalah berdasarkan topik yang telah ditentukan

(3) Menyusun kerangka paragraf argumentasi berdasarkan identifikasi masalah-

masalah yang telah ditemukan

(4) Mengembangkan kerangka paragraf argumentasi

(5) Anda dapat menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan

demikian, oleh sebab itu).

- Pola Pengembangan Paragraf Argumentasi

• Induksi

• Analogi

• Generalisasi

• Deduksi

• Sebab-akibat

• Akibat-sebab

- Penalaran induksi adalah bentuk penalaran yang bertolak dari pernyataan khusus

kemudian menarik kesimpulan secara lebih umum.

- Penalaran deduksi adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan umum yang

dipakai untuk mengamati pernyataan khusus sebagai dasar mengambil simpulan.

- Pola penalaran sebab-akibat, yakni menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya

dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut.

- Dalam penggunaannya, penalaran sebab akibat dapat disajikan menjadi akibat sebab.

Artinya, menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari sebab-sebabnya.

Page 280: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

254

- Model think pair and share terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: (1) think,

menyampaikan inti materi, mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan

pelajaran; (2) pair, berpasangan dan berdiskusi mengenai apa yang telah dipikirkan,

guru memimpin pleno dan tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya, guru

mengarahkan pembicaraan pada materi/permasalahan yang belum diungkap siswa;

dan (3) share, berpasang-pasangan untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas

secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan dan membuat

simpulan.

Page 281: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

255

Lampiran 3. Contoh Paragraf Argumentasi Siklus I

Pelayanan Kesehatan menjadi Masalah

Pelayanan kesehatan masih menjadi masalah yang sangat pelik di

Indonesia. Hal ini dikarenakan pelayanan kesehatan yang diadakan pemerintah

masih belum bisa menjangkau semua lapisan masyarakat dan semua daerah,

khususnya masyarakat golongan ekonomi rendah dan daerah terpencil. Pelayanan

kesehatan di Indonesia masih tebang pilih dalam melayani masyarakat. Kenyataan

membuktikan bahwa pelayanan kesehatan belum bisa menyejahterakan

masyarakat pada umumnya. Hal ini dapat terlihat pada pelayanan kesehatan di

puskesmas dan rumah sakit yang masih menganaktirikan masyarakat golongan

ekonomi rendah sehingga membuat masyarakat yang tidak mempunyai biaya

semakin tertindas oleh kesenjangan pelayanan yang masih belum memihak pada

masyarakat golongan ekonomi rendah. Program bantuan dari pemerintah, seperti

pengobatan gratis untuk masyarakat miskin juga belum bisa mengatasi

permasalahan sampai saat ini karena dalam pelaksanaan di lapangan tidak sesuai

dengan yang diinginkan pemerintah. Hal ini menambah daftar panjang masalah

dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat ekonomi rendah. Selain itu, di daerah

terpencil khususnya, pelayanan kesehatan masih sangat minim karena belum ada

akses kesehatan yang memadai. Kendala transportasi dan petugas kesehatan yang

masih sangat kurang membuat masyarakat di daerah terpencil kurang merasakan

pelayanan kesehatan secara maksimal. Oleh karena itu, untuk mengurangi

masalah pelayanan kesehatan di Indonesia, harus ada penanganan secara serius

dari pemerintah Indonesia agar sistem pelayanan kesehatan menyediakan

program-program alternatif untuk mengatasi masalah pelayanan kesehatan

sehingga pelayanan kesehatan bisa merata ke semua masyarakat dan semua

daerah.

Page 282: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

256

Lampiran 4. Contoh Paragraf Argumentasi Siklus II

Earphone Timbulkan Masalah

Earphone saat ini merupakan alat yang identik dengan kekacauan. Hampir

setiap hari earphone selalu menjadi alat yang tren digunakan oleh orang-orang

saat ini. Banyak orang yang dirugikan oleh earphone. Kerugian yang tak kalah

penting adalah kesehatan alat pendengaran yang seharusnya bisa digunakan dalam

jangka waktu yang lama menjadi berkurang dan sia-sia gara-gara earphone.

Earphone yang dibuat dengan maksud memudahkan orang pun sarat akan

masalah. Penggunaan earphone selama berjam-jam membuat alat pendengaran

lama-kelamaan menjadi rusak. Kecanggihan teknologi ternyata tidak selamanya

menguntungkan manusia. Manusia yang menginginkan kemudahan dengan

menggunakan earphone ternyata tidak memberikan solusi yang tepat. Penggunaan

earphone terus-menerus dengan volume keras menjadikan pendengaran

terganggu. Selain itu, earphone bisa menurunkan fungsi pendengaran dan

menimbulkan kerusakan pada alat pendengaran. Berdasarkan data dari sebuah

penelitian di Amerika Serikat, 5,2 juta anak berusia 6-19 tahun terganggu

pendengarannya karena sering mendengarkan musik keras dan memakai earphone

selama berjam-jam dengan volume keras. Orang-orang, khususnya anak-anak dan

remaja sering memanfaatkan earphone untuk memudahkan dalam mendengarkan,

khususnya mendengarkan musik dan telepon saat berkendara. Padahal,

penggunaan earphone terus-menerus sangat merugikan. Oleh karena itu, untuk

mengurangi kerugian yang ditimbulkan alat tersebut, harus ada petunjuk

pemakaian yang benar untuk mengatasi kerugian yang ditimbulkan sehingga

gangguan pendengaran juga dapat terkurangi.

Page 283: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

257

Lampiran 5. Daftar Nilai Siklus I

DAFTAR NILAI SIKLUS I

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. R-1 12 4 16 6 8 6 8 8 6 74 2. R-2 6 4 16 4 2 6 8 6 6 58 3. R-3 9 8 32 4 6 4 6 4 6 79 4. R-4 6 6 24 6 6 6 8 8 6 76 5. R-5 12 4 24 4 8 6 8 6 8 80 6. R-6 12 8 24 6 8 6 4 6 4 78 7. R-7 9 6 32 6 4 6 6 6 6 81 8. R-8 9 4 24 4 4 6 6 6 8 71 9. R-9 12 6 24 6 4 8 4 2 6 72 10. R-10 12 6 16 4 4 4 6 8 4 64 11. R-11 9 4 16 4 4 6 6 6 4 59 12. R-12 12 8 32 6 6 6 6 2 4 82 13. R-13 12 6 24 6 4 4 4 6 4 70 14. R-14 6 6 24 6 2 6 4 8 2 64 15. R-15 9 6 24 6 8 6 8 6 4 77 16. R-16 9 4 24 4 2 6 4 4 6 63 17. R-17 12 6 24 6 6 6 4 2 4 70 18. R-18 9 6 24 6 4 4 8 4 4 69 19. R-19 12 6 24 4 4 8 8 6 4 76 20. R-20 6 8 32 6 6 6 8 8 8 90 21. R-21 9 4 24 2 8 6 4 2 4 61 22. R-22 9 4 32 4 4 6 4 6 2 71 23. R-23 6 6 24 8 6 8 8 8 6 80 24. R-24 9 6 32 6 6 8 6 6 6 85 25. R-25 9 6 32 6 6 8 6 6 8 87 26. R-26 9 6 24 6 6 6 8 8 4 77 27. R-27 9 4 16 6 4 6 6 6 4 61 28. R-28 9 4 16 2 4 8 8 8 4 63 29. R-29 9 6 24 8 8 8 8 6 6 83 30. R-30 9 4 24 6 4 8 4 6 6 71 31. R-31 9 6 24 6 2 6 6 8 6 73 32. R-32 9 2 24 4 8 6 6 8 8 75

Jumlah: 2340

Rata-rata: 73,12

Page 284: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

258

Lampiran 6. Daftar Nilai Siklus II

DAFTAR NILAI SIKLUS II

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. R-1 12 8 24 6 8 6 8 8 8 88

2. R-2 9 6 24 6 4 6 6 6 6 73

3. R-3 12 6 24 6 8 6 6 6 6 80

4. R-4 12 6 32 6 6 8 6 8 8 92

5. R-5 9 6 24 6 6 8 6 8 8 81

6. R-6 9 8 32 8 6 8 6 8 8 93

7. R-7 9 8 32 8 8 8 6 8 8 93

8. R-8 9 6 24 6 6 6 8 8 8 81

9. R-9 12 4 24 6 8 6 8 4 8 80

10. R-10 9 6 32 8 6 6 8 8 4 87

11. R-11 9 6 32 6 6 6 8 8 8 89

12. R-12 12 8 32 8 8 8 6 6 6 94

13. R-13 9 6 32 8 8 6 6 6 4 85

14. R-14 6 6 32 6 6 8 8 4 4 80

15. R-15 9 6 24 8 6 8 8 8 4 81

16. R-16 6 4 16 6 8 6 6 6 8 66

17. R-17 9 8 24 8 8 8 6 6 4 81

18. R-18 12 6 32 8 6 6 6 8 6 90

19. R-19 9 8 24 8 6 8 8 6 8 85

20. R-20 12 8 32 8 6 6 8 6 8 94

21. R-21 6 6 16 8 6 6 6 4 6 64

22. R-22 12 8 32 8 8 8 6 6 6 94

23. R-23 9 6 24 6 6 8 8 6 8 81

24. R-24 12 8 32 8 8 8 6 6 6 94

25. R-25 12 8 32 6 6 8 6 8 8 94

26. R-26 9 8 32 6 6 6 8 8 6 87

27. R-27 9 6 24 8 8 8 6 8 6 85

28. R-28 9 6 24 6 6 6 8 8 8 83

29. R-29 12 6 24 6 6 8 8 8 8 88

30. R-30 12 8 32 8 8 8 6 6 6 94

31. R-31 9 6 24 4 6 6 8 6 6 75

32. R-32 12 6 24 6 8 6 6 4 8 80

Jumlah: 2712

Nilai Rata-rata: 84,75

Page 285: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

259

Lampiran 7. Pedoman Deskripsi Perilaku Ekologis

PEDOMAN DESKRIPSI PERILAKU EKOLOGIS

Nama :

Kelas :

Hari, tanggal :

No. Aspek yang diamati Keterangan

A. 1. Siswa siap mengikuti pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share

melalui media gambar animasi

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik,

penuh konsentrasi, dan santun

3. Siswa kritis dan memberikan tanggapan yang logis

terhadap penjelasan guru saat pembelajaran

berlangsung

4. Siswa aktif bertanya dan merespon dengan antusias

saat pembelajaran berlangsung

5. Siswa saling bekerja sama dan aktif mengikuti

jalannya diskusi kelompok

6. Siswa serius, penuh semangat, dan antusias

melakukan pembelajaran menggunakan model think

pair and share

7. Siswa serius menulis paragraf argumentasi secara

individu

8. Siswa merasa percaya diri ketika membacakan hasil

diskusi di depan siswa lain

9. Siswa sungguh-sungguh mengikuti pembelajaran

dari awal sampai akhir dengan tertib

10. Siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang

diberikan guru

Positif/negatif

Positif/negatif

Positif/negatif

Positif/negatif

Positif/negatif

Positif/negatif

Positif/negatif

Positif/negatif

Positif/negatif

Positif/negatif

Page 286: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

260

HASIL DESKRIPSI PERILAKU EKOLOGIS

Mata Pelajaran :

Hari, tanggal :

Kelas :

Nama Sekolah :

No R Aspek yang diamati Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. R1 1. Siswa siap mengikuti

pembelajaran menulis

paragraf argumentasi

dengan model think pair

and share melalui media

gambar animasi

2. Siswa memperhatikan

penjelasan guru dengan

baik, penuh konsentrasi,

dan santun

3. Siswa kritis dan

memberikan tanggapan

yang logis terhadap

penjelasan guru saat

pembelajaran berlangsung

4. Siswa aktif bertanya dan

merespon dengan antusias

saat pembelajaran

berlangsung

5. Siswa saling bekerja sama

dan aktif mengikuti

jalannya diskusi kelompok

6. Siswa serius, penuh

semangat, dan antusias

melakukan pembelajaran

menggunakan model think

pair and share

7. Siswa serius menulis

paragraf argumentasi

secara individu

8. Siswa merasa percaya diri

ketika membacakan hasil

diskusi di depan siswa lain

9. Siswa sungguh-sungguh

mengikuti pembelajaran

dari awal sampai akhir

dengan tertib

10. Siswa bertanggung

jawab terhadap tugas yang

diberikan guru

2. R2

3. R3

4. R4

5. R5

6. R6

7. R7

8. R8

9. R9

10. R10

11. R11

12. R12

13. R13

14. R14

15. R15

16. R16

17. R17

18. R18

19. R19

20. R20

21. R21

22. R22

23. R23

24. R24

25. R25

26. R26

27. R27

28. R28

29. R29

30. R30

31. R31

32. R32

Page 287: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

261

Lampiran 8. Pedoman Catatan Harian Siswa

PEDOMAN CATATAN HARIAN SISWA

Nama Responden :

Kelas :

Hari/Tanggal :

1. Bagaimana perasaan kalian selama mengikuti pembelajaran menulis paragraf

argumentasi pada hari ini?

Jawab:....................................................................................................................

…………………………………………………………………………………...

…………………………………………………………………………………...

2. Apa kesulitan yang kalian alami dalam menulis paragraf argumentasi?

Jawab:....................................................................................................................

…………………………………………………………………………………...

…………………………………………………………………………………...

3. Bagaimana tanggapan kalian mengenai pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi?

Jawab:....................................................................................................................

…………………………………………………………………………………...

…………………………………………………………………………………...

4. Bagaimana kesan terhadap gaya mengajar yang dilakukan oleh guru?

Jawab:....................................................................................................................

…………………………………………………………………………………...

…………………………………………………………………………………...

5. Saran apa yang bisa kalian berikan terhadap pembelajaran menulis argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab:....................................................................................................................

…………………………………………………………………………………...

…………………………………………………………………………………...

Page 288: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

262

Lampiran 9. Pedoman Catatan Harian Guru

PEDOMAN CATATAN HARIAN GURU

Kelas :

Hari, Tanggal :

1. Bagaimana keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab:……………………………………………………………………………

…….……………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………...

2. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menulis argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi yang berlangsung?

Jawab:……………………………………………………………………………

…….……………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………...

3. Bagaimana suasana selama proses pembelajaran menulis argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab:……………………………………………………………………………

…….……………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………...

Page 289: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

263

Lampiran 10. Pedoman Sosiometri

PEDOMAN SOSIOMETRI

Nama :

Hari, tanggal :

Nama kelompok :

Anggota Kelompok : 1. …………….........

2. ………………….

3. ………………….

4. ………………….

5. ………………….

6. ………………….

1) Sebutkan nama dua teman kamu yang paling aktif mengungkapkan

pendapatnya dalam diskusi kelompok!

1. …………………………….

2. …………………………….

2) Sebutkan nama dua teman kamu yang paling pasif mengungkapkan

pendapatnya dalam diskusi kelompok!

1. ……………………………

2. ……………………………

3) Sebutkan nama dua teman kamu yang berperilaku negatif (gaduh,

mengganggu teman, tidak memperhatikan penjelasan guru, dan tidak bisa

diajak kerja sama)!

1. ……………………………..

2. ……………………………..

Page 290: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

264

Lampiran 11. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Nama Responden :

Kelas :

Hari/Tanggal :

1) Apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

2) Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi?

3) Kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi?

4) Apakah manfaat yang kalian peroleh setelah mengikuti pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media

gambar animasi?

5. Apa harapan kalian mengenai pembelajaran menulis argumentasi dengan model

think pair and share melalui media gambar animasi?

Page 291: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

265

Lampiran 12. Pedoman Dokumentasi Foto

PEDOMAN DOKUMENTASI FOTO

Aspek-aspek yang didokumentasikan pada siklus I dan siklus II adalah sebagai

berikut.

1. Proses pembelajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi

2. Aktivitas siswa pada saat melakukan tanya jawab bersama dengan guru

3. Aktivitas siswa pada saat membacakan hasil pekerjaan mereka

4. Aktivitas siswa pada saat berdiskusi dengan kelompoknya

5. Aktivitas siswa pada saat menulis paragraf argumentasi

6. Aktivitas siswa pada saat mengamati gambar animasi

7. Aktivitas siswa pada saat menyunting paragraf milik teman

8. Aktivitas siswa pada saat melakukan think pair and share

Page 292: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

266

Lampiran 13. Hasil Deskripsi Perilaku Ekologis Siklus I

DESKRIPSI PERILAKU EKOLOGIS SISWA

Deskripsi perilaku ekologis dilakukan untuk mengetahui tingkah laku dan

aktivitas siswa selama proses pembelajaran membaca untuk menulis paragraf

argumentasi. Dalam pelaksanaannya, pengambilan data dibantu dua orang

observer. Melalui deskripsi perilaku ekologis, dapat dideskripsikan beberapa

perilaku siswa. Objek sasaran yang diamati terangkum dalam sepuluh pernyataan

meliputi perilaku siswa baik positif maupun negatif yang muncul pada saat

pembelajaran berlangsung.

Pada saat pembelajaran menulis paragraf argumentasi menggunakan model

think pair and share dengan media gambar animasi akan dimulai, sebagian siswa

telah siap untuk mengikuti pembelajaran. Sebagian siswa terlihat duduk dengan

tenang dibangkunya masing-masing dan mereka tampak terkejut ketika guru

bahasa Indonesia datang bersama dengan peneliti dan observer. Namun, masih

ada siswa yang baru datang dan masih mondar-mandir ketika peneliti dan guru

sudah di kelas. Setelah itu, siswa mulai tersenyum dengan kedatangan peneliti dan

terlihat antusias untuk mengikuti pembelajaran. Siswa mulai mengeluarkan LKS

bahasa Indonesia serta buku catatan. Hal ini dapat menunjukkan bahwa siswa

aktif dan tanggap dalam mengawali pembelajaran. Pada saat guru memberikan

penjelasan materi, hanya sedikit siswa yang mau bertanya apabila menemukan

kesulitan dalam materi yang disampaikan. Siswa berani bertanya apabila guru

berkeliling. Demikian juga saat memberikan tanggapan atau jawaban dari

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sedikitnya keaktifan siswa dalam bertanya

disebabkan karena mereka masih merasa malu dan takut salah. Aspek ini masih

dalam kategori kurang, karena hanya beberapa siswa saja yang aktif bertanya

ketika mengalami kesulitan. Sebelum menyampaikan materi, guru bertanya

tentang pengalaman siswa dalam menulis paragraf argumentasi, dan sedikit siswa

mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaan guru. Kemudian, guru

memulai memberikan materi kepada siswa, siswa mendengarkan penjelasan guru

dengan penuh konsentrasi, meskipun ada sebagian yang masih asyik berbicara

sendiri dengan teman sebangkunya. Selain itu, masih ada siswa yang berbicara

Page 293: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

267

dengan teman sebangkunya, sibuk menulis, tiduran, dan menyangga kepalanya

pada saat guru memberikan penjelasan. Guru diam sejenak untuk menghentikan

siswa yang asyik berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Siswa menyadari

kesalahannya dan pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Sebagai observasi

awal, hal ini sudah menunjukkan kategori baik. Kesiapan dan perhatian siswa

sudah menunjukkan ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran yang

disampaikan.

Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan siswa langsung

menyesuaikan ke kelompoknya masing-masing. Setelah siswa berkelompok, guru

menampilkan media gambar animasi kepada tiap-tiap kelompok siswa tampak

senang dan tertarik dengan media gambar animasi yang telah diberikan guru.

Tiba-tiba, salah satu kelompok bertanya pada guru mengenai gambar animasi

yang telah ditampilkan. Guru pun memberikan penjelasan mengenai gambar

animasi tersebut. Guru meminta siswa untuk menulis paragraf argumentasi

berdasarkan gambar animasi yang diperoleh. Pada saat diskusi kelompok

berlangsung, masih ada siswa yang pasif, susah diajak bekerja sama, dan tidak

sepenuhnya berkonsentrasi dalam diskusi kelompok. Hal ini terlihat dari masih

ada siswa yang tiduran dan bercanda dengan teman yang lain pada saat diskusi

kelompok berlangsung. Selain itu, masih ada beberapa siswa yang kurang serius

dengan mengganggu teman yang lain saat kegiatan diskusi berlangsung. Setelah

selesai diskusi, siswa membacakan hasil diskusi, siswa yang yang lain

mendengarkan dan memperhatikan. Meskipun demikian, masih terdapat siswa

yang sibuk mengobrol dan bercanda dengan teman yang lain. Selain itu, ada juga

siswa yang menggoda teman yang sedang maju di depan kelas. Hal ini

menunjukkan kedisplinan dan tanggung jawab siswa masih belum baik.

Kemudian siswa menulis paragraf argumentasi. Pada saat guru meminta

siswa untuk menulis paragraf argumentasi, sebagian besar siswa serius dalam

mengerjakan tugasnya. Namun, ada beberapa siswa yang kurang semangat dan

gaduh pada saat kegiatan pemmbelajaran menulis paragraf argumentasi. Selain

itu, masih terdapat siswa yang tidak jujur dengan mencontek pekerjaan teman. Hal

ini menunjukkan bahwa kedisplinan dan tanggung jawab siswa dalam menulis

Page 294: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

268

paragraf argumentasi masih belum baik. Kemudian perwakilan siswa maju untuk

mempresentasikan hasil paragraf argumentasi yang telah dibuatnya. ketika guru

menyuruh untuk membacakan hasil pekerjaan mereka, mereka maju ke depan

untuk membacakan hasil pekerjaan mereka. Akan tetapi, masih ada siswa yang

berbicara dengan teman sebangkunya, tiduran, dan menyangga kepalanya.

Sebagian paragraf argumentasi yang dibuat siswa sudah cukup baik. Setelah siswa

bisa menulis paragraf argumentasi, guru meminta mereka untuk menukarkan hasil

pekerjaannya dengan kelompok lain dan meminta masing-masing kelompok untuk

menyunting paragraf argumentasi yang dibuat temannya.

Dari segi kesiapan siswa mengikuti pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi

sudah menunjukkan perilaku yang cukup baik. Siswa disiplin dan bertanggung

jawab selama proses pembelajaran berlangsung. Pada saat guru meminta siswa

untuk mengamati gambar animasi dan menulis paragraf argumentasi berdasarkan

gambar animasi yang telah diamati secara individu, siswa langsung menulis dan

ada sebagian siswa yang masih bingung dan bertanya kepada guru. Namun, hal ini

tidak dipengaruhi karena mereka tidak bisa menulis paragraf argumentasi, mereka

merasa gambar animasi merupakan media yang asing, karena belum pernah

digunakan sebagai media pembelajaran oleh guru bahasa Indonesia.

Page 295: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

269

Lampiran 14. Hasil Wawancara Siklus I

Hasil Wawancara Siswa

A. Siswa dengan nilai tinggi

1) Apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-20

Saya berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi, apalagi

pembelajaran menulis paragraf argumentasi kali ini menggunakan media

gambar animasi. Saya sangat senang, karena media ini belum pernah

digunakan sebelumnya.

2) Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi?

Jawab: R-20

Pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and

share melalui media gambar animasi sangat bagus dan menarik, karena

belum pernah dilakukan sebelumnya oleh guru, dan media gambar animasi

memudahkan saya dalam membuat paragraf argumentasi.

3) Kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi?

Jawab: R-20

Tidak ada kesulitan dalam mengikuti pembelajaran, karena saya sudah

paham dan mengerti tentang menulis paragraf argumentasi.

4) Apakah manfaat yang kalian peroleh setelah mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi?

Jawab: R-20

Manfaat yang saya peroleh selama mengikuti pembelajaran menulis

paragraf argumentasi adalah bahwa media gambar animasi dapat digunakan

Page 296: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

270

sebagai media untuk menulis paragraf argumentasi dan saya lebih bisa lagi

mengenal model think pair and share yang dilakukan ibu.

5) Apa harapan kalian mengenai pembelajaran menulis argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-20

Harapan saya, media gambar animasi dibuat lebih menarik lagi, dan dipilih

berdasarkan pilihan terbanyak siswa. Saya juga ingin lebih bisa

menghasilkan tulisan argumentasi yang baik setelah mengikuti

pembelajaran dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi.

B. Siswa dengan nilai sedang

1) Apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-12

Saya senang dan berminat dengan pembelajaran menulis paragraf

argumentasi, karena saya suka dengan media yang digunakan guru.

2) Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi?

Jawab: R-12

Pembelajaran kali ini sangat menyenangkan dan menarik, karena berbeda

dengan yang dilakukan oleh guru. Guru sudah tepat dalam memilih model

dan media. Model dan media yang digunakan juga membuat saya senang

dan lebih mudah mengerti tentang materi menulis paragraf argumentasi.

3) Kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi?

Jawab: R-12

Secara keseluruhan saya tidak merasa kesulitan, hanya saja saya masih

sedikit bingung dalam memilih identifikasi masalah yang sesuai.

Page 297: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

271

4) Apakah manfaat yang kalian peroleh setelah mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi?

Jawab: R-12

Manfaat yang saya peroleh adalah bahwa saya bisa tahu bahwa dalam

pembelajaran itu ada suatu model atau media yang digunakan guru. Karena

selama ini saya merasa guru hanya menerangkan materi, menyuruh siswa

mengerjakan tugas, dan dikumpulkan lalu dinilai.

5) Apa harapan kalian mengenai pembelajaran menulis argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-12

Sudah baik, Bu. Sebelum ibu menyuruh siswa menulis paragraf argumentasi

hendaknya dijelaskan dulu gambar yang ada dalam media, selebihnya sudah

baik bu. Semoga bisa diterapkan di pembelajaran yang lain.

C. Siswa dengan nilai rendah

1) Apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-2

Iya saya berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

2) Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi?

Jawab: R-2

Bagus dan menarik. Karena belum pernah menggunakan media gambar

animasi.

3) Kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi?

Jawab: R-2

Page 298: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

272

Saya masih kesulitan dalam mengembangkan paragraf argumentasi.

4) Apakah manfaat yang kalian peroleh setelah mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi?

Jawab: R-2

Manfaat yang saya peroleh adalah bahwa media gambar animasi dapat

digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi.

5) Apa harapan kalian mengenai pembelajaran menulis argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-2

Harapan saya semoga saya bisa menulis paragraf argumentasi dengan baik.

Gambar animasi juga dibuat lebih baik lagi, sehingga membuat kami lebih

mudah memahami materi menulis paragraf argumentasi.

Page 299: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

273

Lampiran 16. Hasil Deskripsi Perilaku Ekologis Siklus II

DESKRIPSI PERILAKU EKOLOGIS SISWA

Pada siklus II deskripsi perilaku ekologis yang dilakukan peneliti adalah

dengan mendeskripsikan beberapa perilaku siswa selama pembelajaran menulis

paragraf argumentasi. Hasil deskripsi perilaku ekologis siklus II dapat

dideskripsikan sebagai berikut.

Berdasarkan data deskripsi perilaku ekologis yang dilakukan selama proses

pembelajaran siklus II di kelas, pembelajaran menulis paragraf argumentasi sudah

baik. Hal ini diketahui dari siswa yang sebelumnya tidak mengikuti pembelajaran

menulis argumentasi dengan baik dan melaksanakan tes menulis paragraf

argumentasi dengan serius dan sungguh-sungguh. Pada saat pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi akan dimulai, sebagian siswa telah siap untuk mengikuti pembelajaran.

Hal ini terlihat dari para siswa duduk dengan rapi dan tenang di bangku masing-

masing dan lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran keterampilan menulis

paragraf argumentasi dibandingkan pada siklus I. Meskipun masih ada beberapa

siswa yang duduk di bagian belakang yang kurang siap mengikuti pembelajaran.

Siswa tersebut berbicara sendiri dan mengganggu teman sebangku. Namun, siswa

yang belum siap mengikuti pelajaran tersebut jumlahnya lebih sedikit

dibandingkan pembelajaran siklus I.

Keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab, dan merespon dengan antusias

pada saat pembelajaran berlangsung sudah baik. Siswa yang mau bertanya apabila

menemukan kesulitan dalam materi yang disampaikan jumlahnya meningkat

dibandingkan pembelajaran siklus I. Demikian juga, saat memberikan tanggapan

atau jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru. Peningkatan keaktifan siswa

dalam bertanya dan memberikan tanggapan menunjukkan ketertarikan dan rasa

ingin tahu siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Namun, masih ada

beberapa siswa yang enggan bertanya apabila menemukan kesulitan. Hal ini

dikarenakan siswa masih merasa malu, takut salah, dan kurang percaya diri.

Deskripsi perilaku ekologis yang juga diamati peneliti adalah keaktifan dan

kerja sama siswa dalam diskusi kelompok. Pada saat diskusi kelompok

Page 300: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

274

berlangsung sebagian besar siswa sudah aktif mengikuti diskusi kelompok

dibandingkan siklus I. Peningkatan keaktifan siswa ini menunjukkan rasa ingin

tahu dan antusias siswa dalam mengikuti diskusi kelompok, meskipun pada saat

diskusi kelompok berlangsung, masih ada siswa yang pasif, susah diajak bekerja

sama, dan tidak sepenuhnya berkonsentrasi dalam diskusi kelompok. Hal ini

terlihat dari masih ada siswa yang bercanda dengan teman yang lain pada saat

diskusi kelompok berlangsung. Selain itu, masih ada beberapa siswa yang kurang

serius dengan mengganggu teman yang lain saat kegiatan diskusi berlangsung,

namun siswa yang tidak aktif dalam diskusi kelompok tersebut jumlahnya lebih

sedikit dibandingkan pembelajaran siklus I.

Pada saat guru menginstruksikan kepada tiap-tiap kelompok untuk

mengamati gambar animasi yang ditampilkan melalui LCD di depan kelas, siswa

tampak senang, antusias, dan tertarik dengan gambar animasi yang telah diberikan

guru. Hal tersebut menunjukkan adanya kesiapan mereka dalam mengikuti

pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Kemudian, saat guru meminta siswa

mengamati gambar animasi, siswa terlihat senang. Selama diskusi kelompok

berlangsung untuk mengidentifikasi masalah-masalah berdasarkan gambar

animasi tersebut, siswa langsung berdiskusi secara aktif dan ada sebagian dari

mereka yang menanyakan mengenai gambar animasi. Pada siklus II ini, kerja

sama siswa dalam diskusi kelompok cenderung mengalami peningkatan. Hal ini

dibuktikan dengan sedikitnya siswa yang pasif, gaduh, dan tidak suka membantu.

Selanjutnya, pada saat siswa membacakan hasil diskusi, siswa yang yang

lain mendengarkan dan memperhatikan dengan antusias. Masih terdapat siswa

yang sibuk mengobrol dan bercanda dengan teman yang lain, tetapi jumlahnya

lebih sedikit dibandingkan pada siklus I. Hal ini menunjukkan kedisplinan dan

tanggung jawab siswa sudah baik.

Page 301: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

275

Lampiran 17. Hasil Wawancara Siklus II

Hasil Wawancara Siswa

A. Siswa dengan nilai tinggi

1) Apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-30

Saya sangat berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi.

Saya juga semangat dalam mengikuti pembelajaran. Dan saya sudah tidak

malu lagi bertanya dengan ibu.

2) Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi?

Jawab: R-30

Pendapat saya mengenai model think pair and share sangat baik apabila

digunakan dalam pembelajaran tidak hanya pembelajaran bahasa Indonesia.

Sedangkan media gambar animasi dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentasi sangatlah menunjang siswa dalam menuangkan gagasan ke

dalam bentuk tulisan argumentatif. Ibu mengajarnya jelas dan bagus.

3) Kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi?

Jawab: R-30

Selama proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi tidak ada

kesulitan sama sekali.

4) Apakah manfaat yang kalian peroleh setelah mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi?

Jawab: R-30

Page 302: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

276

Manfaat yang saya peroleh selama mengikuti pembelajaran menulis

paragraf argumentasi adalah bahwa media gambar animasi dapat digunakan

sebagai media untuk menulis paragraf argumentasi.

5) Apa harapan kalian mengenai pembelajaran menulis argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-30

Harapan saya, media gambar animasi dan model think pair and share bisa

dikembangkan dalam pembelajaran lainnya.

B. Siswa dengan nilai sedang

1) Apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-12

Saya senang, berminat, dan tertarik mengikuti pembelajaran menulis

paragraf argumentasi dan saya tidak mengantuk seperti pembelajaran pada

pertemuan yang lalu.

2) Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi?

Jawab: R-12

Menurut saya model think pair and share baik digunakan dalam suatu

pembelajaran. Karena peran guru tidak hanya sebagai guru saja, tetapi guru

bisa bersosialisasi dengan siswa. Ibu mengajarnya bagus dan terlihat

bersemangat.

3) Kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi?

Jawab: R-12

Secara keseluruhan saya tidak merasa kesulitan, hanya saja kesulitan saya

adalah mengenai penulisan EYD dan saya masih bingung mau menyusun

kalimat agar menjadi kalimat yang bisa bersifat argumentatif.

Page 303: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

277

4) Apakah manfaat yang kalian peroleh setelah mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi?

Jawab: R-12

Manfaat yang saya peroleh adalah bahwa kita bisa belajar menulis paragraf

menggunakan media yang sebelumnya belum pernah kita gunakan seperti

media gambar animasi. Media gambar animasi ternyata lebih menarik dan

lebih baik apabila digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentasi.

5) Apa harapan kalian mengenai pembelajaran menulis argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-12

Harapan saya, ibu jangan lupa kalau jadi guru harus bisa menggunakan

media atau model yang menarik untuk siswa, seperti model think pair and

share dan media gambar animasi.

C. Siswa dengan nilai rendah

1) Apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi

dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-21

Saya senang dan sangat berminat dengan pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi.

2) Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran menulis paragraf

argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar

animasi?

Jawab: R-21

Pendapat saya mengenai model think pair and share adalah baik untuk

pembelajaran dan media gambar animasi sangat cocok untuk media

pembelajaran.

Page 304: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

278

3) Kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi?

Jawab: R-21

Secara keseluruhan tidak ada kesulitan, hanya saja saya kurang mampu

dalam menyusun kalimat yang baik.

4) Apakah manfaat yang kalian peroleh setelah mengikuti pembelajaran

menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui

media gambar animasi?

Jawab: R-21

Manfaat yang saya peroleh adalah bahwa media gambar animasi ternyata

dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran menulis paragraf

argumentasi.

5) Apa harapan kalian mengenai pembelajaran menulis argumentasi dengan

model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-21

Harapan saya terhadap pembelajaran menulis paragraf argumentasi adalah

lebih asyik lagi kalau diselingi dengan permainan, sehingga bisa serius tapi

santai dan tidak terlalu tegang.

Page 305: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

279

Lampiran 18. Media Gambar Animasi Siklus I

Page 306: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

280

Lampiran 19. Media Gambar Animasi Siklus II

Page 307: FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI …lib.unnes.ac.id/5643/1/7725.pdf · ii SARI Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

281

Lampiran 20. Daftar Nama Siswa

DAFTAR NAMA SISWA KELAS X-8

SMA N 1 BAE KUDUS

TAHUN AJARAN 2010/2011

No. NIS Nama Siswa Jenis Kelamin

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

11100

11101

11102

11103

11104

11105

11106

11107

11108

11109

11110

11111

11112

11113

11114

11115

11116

11117

11118

11119

11120

11121

11122

11123

11124

11125

11126

11127

11128

11129

11130

11131

Agree Isnasatrianto

Ainur Rohman Sya‟ban

Andre Kurniawan

Aulia Fridhayani

Dini Auliasari

Ely Fatmawati

Eva Suryani

Fitria Ainur Rahmi

Habib Ahmeda Annur

Indah Beti Lestari

Intan Putri Permatasari

Isnaini Wahyuningrum

Izza Khoirin Nida

Kharisma Ega Permana

M. Rizqi Ramadhan

Meiko Ahada Divantika

Mohamad Khoirul Fikri

Mohammad Aufarrizqi

Muhammad Fatkhur Riza

Naili Rocha

Naufal Ferdiansyah

Nurul Setiyorini

Raissa Yasha Fauziah

Ririn Wardani Zuhruf

Riska Widyanasari

Rizki Febri Astuti

Siti Solikhah

Uke Pramudita

Yuni Widi Astuti

Yunita Arvita Eka Putri

Yunita Fatma Kartikasari

Zaenal Arifin

Laki-laki

Laki-laki

Laki-laki

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Laki-laki

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Laki-laki

Laki-laki

Laki-laki

Laki-laki

Laki-laki

Laki-laki

Perempuan

Laki-laki

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Perempuan

Laki-laki

Jumlah Laki-laki 12

Jumlah Perempuan 20

Total 32