Faktor Yang Mempengaruhi Luka Dkp2

2
Faktor yang Mempengaruhi Luka 1. Usia Proses penyembuhan akan mengalami perlambatan akibat bertambahnya usia, karena proses metabolisme dan proliferasi sel akan menurun. Sintesis kolagen dan aktivitas fibroblast juga akan menurun. Oleh karena itu, pada anak dan dewasa proses penyembuhan luka akan lebih cepat daripada orang tua. 2.  Nutrisi Proses penyembuhan luka membuat tubuh memerlukan penambahan energi. Pasien dengan luka yang kronik membutuhkan nutrisi untuk memuaskan peningkatan kebutuhan metaboliknya. Pasien memerlukan diet kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral seperti Fe, Zn. Pasien dengan status nutrisi yang buruk memerlukan waktu lebih lama dalam proses  penyembuhan luka. Klien yang gemuk meningkatkan resiko infeksi luka dan  penyembuhan lama karena supply darah jaringan adipose tidak adekuat. 3. Infeksi Infeksi luka menghambat penyembuhan. mikroorganisme yang sering menjadi sumber infeksi adalah bakteri. Kontaminasi bakteri pada luka akan memperlambat penyembuhan luka. Infeksi  juga dapat menurunkan produksi fibroblast. 4. Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka. Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. misalnya Pada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Begitu juga dengan pasien diabetes melitus, gangguan pembuluh darah perifer dan hipertensi, yang dapat menyebabkan aliran darah dapat terganggu. Oksigen dibutuhkan untuk sintesis kolagen untuk hidroksilasi prolin dan lisin. Rendahnya kadar oksigen pada luka akan menyebabkan makrofag memproduksi faktor angiogenik yang akan menarik pembuluh darah menuju daerah luka untuk meningkatkan oksigen. Oksigenasi jaringan menurun pada orang yang menderita anemia atau gangguan pernapasan kronik pada perokok. 5. Hematoma

description

kulit

Transcript of Faktor Yang Mempengaruhi Luka Dkp2

Faktor yang Mempengaruhi Luka1. UsiaProses penyembuhan akan mengalami perlambatan akibat bertambahnya usia, karena proses metabolisme dan proliferasi sel akan menurun. Sintesis kolagen dan aktivitas fibroblast juga akan menurun. Oleh karena itu, pada anak dan dewasa proses penyembuhan luka akan lebih cepat daripada orang tua.2. NutrisiProses penyembuhan luka membuat tubuh memerlukan penambahan energi. Pasien dengan luka yang kronik membutuhkan nutrisi untuk memuaskan peningkatan kebutuhan metaboliknya. Pasien memerlukan diet kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral seperti Fe, Zn. Pasien dengan status nutrisi yang buruk memerlukan waktu lebih lama dalam proses penyembuhan luka. Klien yang gemuk meningkatkan resiko infeksi luka danpenyembuhan lama karena supply darah jaringan adipose tidak adekuat.3. InfeksiInfeksi luka menghambat penyembuhan. mikroorganisme yang sering menjadi sumber infeksi adalah bakteri. Kontaminasi bakteri pada luka akan memperlambat penyembuhan luka. Infeksi juga dapat menurunkan produksi fibroblast.

4. Sirkulasi (hipovolemia) dan OksigenasiKurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnyaketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka. Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. misalnya Pada orang-orang yang gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah infeksi, dan lama untuk sembuh. Begitu juga dengan pasien diabetes melitus, gangguan pembuluh darah perifer dan hipertensi, yang dapat menyebabkan aliran darah dapat terganggu.Oksigen dibutuhkan untuk sintesis kolagen untuk hidroksilasi prolin dan lisin. Rendahnya kadar oksigen pada luka akan menyebabkan makrofag memproduksi faktor angiogenik yang akan menarik pembuluh darah menuju daerah luka untuk meningkatkan oksigen. Oksigenasi jaringan menurun pada orang yang menderita anemia atau gangguan pernapasan kronik pada perokok.

5. HematomaHematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka.

6. Benda asingAdanya benda asing pada luka seperti pasir akan menyebabkan menurunnya tekanan oksigen pada daerah luka yang akan menyebabkan perpanjangan proses inflamasi sehingga akan terjadi kerusakan jaringan. Benda asing akan menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah.

7. IskemiaIskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.

8. ObatPenggunaan obat-obatan seperti anti inflamasi, sitotoksik, antikoagulan, imunosupresan, dan penisilamin akan memperlambat proses penyembuhan luka. Terutama antikoagulan misalnya warfarin dan heparin, akan menghambat koagulasi. Warfarin akan menghambat vitamin K yang bertindak sebagai koenzim dalam sintesis protrombin. Heparin akan mengikat antitrombin III dan menyebabkan inaktivasi trombin dan mencegah pembentukan fibrin. Jika obat-obatan ini dikonsumsi pasien sebelum operasi dapat menyebabkan terjadinya perdarahan.Obat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin) akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap cedera.

Perkasa, M. Fadjar., Perdarahan pada Pembedahan, The Indonesian Journal of Medical Science Volume 2 No.2, April-June 2009.