Faktor Risiko Diabetes Mellitus Umumnya Di Bagi Menjadi Dua Golongan Besar Yaitu

7
Faktor risiko diabetes mellitus umumnya di bagi menjadi dua golongan besar yaitu: Faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi Umur Manusia mengalami penurunan fisiologis setelah umur 40 tahun. Diabetes mellitus sering muncul setelah manusia memasuki umur tersebut. Semakin bertambahnya umur, maka risiko menderita diabetes mellitus akan meningkat terutama umur 45 tahun (kelompok risiko tinggi). Jenis kelamin Distribusi penderita diabetes mellitus menurut jenis kelamin sangat bervariasi. Amerika Serikat penderita diabetes mellitus lebih banyak terjadi pada perempuan daripada lakilaki. Namun, mekanisme yang menghubungkan jenis kelamin dengan kejadian diabetes mellitus belum jelas. Bangsa dan etnik Berdasarkan penelitian di 10 negara menunjukkan bahwa bangsa Asia lebih berisiko terserang diabetes mellitus dibandingkan bangsa Barat. Hasil dari penelitian tersebut mengatakan bahwa secara keseluruhan bangsa Asia kurang berolahraga dibandingkan bangsa-bangsa di benua Barat. Selain itu, kelompok etnik tertentu juga berpengaruh terutama Cina, India, dan Melayu lebih berisiko terkena diabetes mellitus. Faktor keturunan Diabetes mellitus cenderung diturunkan, bukan ditularkan. Adanya riwayat diabetes mellitus dalam keluarga terutama orang tua dan saudara kandung memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita diabetes. Ahli menyebutkan bahwa diabetes mellitus merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin. Umumnya laki-laki menjadi penderita sesungguhnya, sedangkan perempuan sebagai pihak yang membawa gen untuk diwariskan kepada anak-anaknya. Riwayat menderita diabetes gestasional. Diabetes gestasional dapat terjadi sekitar 2-5 % pada ibu hamil. Biasanya diabetes akan hilang setelah anak lahir. Namun, dapat pula terjadi diabetes di kemudian

description

dm

Transcript of Faktor Risiko Diabetes Mellitus Umumnya Di Bagi Menjadi Dua Golongan Besar Yaitu

Page 1: Faktor Risiko Diabetes Mellitus Umumnya Di Bagi Menjadi Dua Golongan Besar Yaitu

Faktor risiko diabetes mellitus umumnya di bagi menjadi dua golongan besar yaitu: Faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi.Faktor yang tidak dapat dimodifikasiUmurManusia mengalami penurunan fisiologis setelah umur 40 tahun. Diabetes mellitus sering muncul setelah manusia memasuki umur tersebut. Semakin bertambahnya umur, maka risiko menderita diabetes mellitus akan meningkatterutama umur 45 tahun (kelompok risiko tinggi).Jenis kelaminDistribusi penderita diabetes mellitus menurut jenis kelamin sangat bervariasi. Amerika Serikat penderita diabetes mellitus lebih banyak terjadi pada perempuan daripada lakilaki. Namun, mekanisme yang menghubungkan jenis kelamin dengan kejadian diabetes mellitus belum jelas.Bangsa dan etnikBerdasarkan penelitian di 10 negara menunjukkan bahwa bangsa Asia lebih berisiko terserang diabetes mellitus dibandingkan bangsa Barat. Hasil dari penelitian tersebut mengatakan bahwa secara keseluruhan bangsa Asia kurang berolahraga dibandingkan bangsa-bangsa di benua Barat. Selain itu, kelompok etnik tertentu juga berpengaruh terutama Cina, India, dan Melayu lebih berisiko terkena diabetes mellitus.Faktor keturunanDiabetes mellitus cenderung diturunkan, bukan ditularkan. Adanya riwayat diabetes mellitus dalam keluarga terutama orang tua dan saudara kandung memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita diabetes. Ahli menyebutkan bahwa diabetes mellitus merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks atau kelamin. Umumnya laki-laki menjadi penderita sesungguhnya, sedangkan perempuan sebagai pihak yang membawa gen untuk diwariskan kepada anak-anaknya.Riwayat menderita diabetes gestasional.Diabetes gestasional dapat terjadi sekitar 2-5 % pada ibu hamil. Biasanya diabetes akan hilang setelah anak lahir. Namun, dapat pula terjadi diabetes di kemudian hari. Ibu hamil yang menderita diabetes akan melahirkan bayi besar dengan berat badan lebih dari 4000 gram. Apabila hal ini terjadi, maka kemungkinan besar si ibu akan mengidap diabetes tipe 2 kelak.

Faktor yang dapat dimodifikasiObesitasBerdasarkan beberapa teori menyebutkan bahwa obesitas merupakan faktor predisposisi terjadinya resistensi insulin. Semakin banyak jaringan lemak pada tubuh, maka tubuh semakin resisten terhadap kerja insulin, terutama bila lemak tubuh atau kelebihan berat badan terkumpul didaerah sentral atau perut (central obesity). Lemak dapat memblokir kerja insulin sehingga glukosa tidak dapat diangkut kedalam sel dan menumpuk dalam pembuluh darah, sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa darah. Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya diabetes mellitus tipe 2 dimana sekitar 80- 90% penderita mengalami obesitas.Aktifitas fisik yang kurang

Page 2: Faktor Risiko Diabetes Mellitus Umumnya Di Bagi Menjadi Dua Golongan Besar Yaitu

Berdasarkan penelitian bahwa aktifitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat menambah sensitifitas insulin. Prevalensi diabetes mellitus mencapai 2-4 kali lipat terjadi pada individu yang kurang aktif dibandingkan dengan individu yang aktif.Semakin kurang aktifitas fisik, maka semakin mudah seseorang terkena diabetes. Olahraga atau aktifitas fisik dapat membantu mengontrol berat badan. Glukosa dalam darah akan dibakar menjadi energi, sehingga sel-sel tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Selain itu, aktifitas fisik yang teratur juga dapat melancarkan peredaran darah, dan menurunkan faktor risiko terjadinya diabetes mellitus.HipertensiHipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sistole 140 mmHg atau tekanan darah diastole 90 mmHg. Hipertensi dapat menimbulkan berbagai penyakit yaitu stroke, penyakit jantung koroner, gangguan fungsi ginjal, gangguanpenglihatan. Namun, hipertensi juga dapat menimbulkan resistensi insulin dan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya diabetes mellitus. Akan tetapi, mekanisme yang menghubungkan hipertensi dengan resistensi insulin masih belum jelas, meskipun sudah jelas bahwa resistensi insulin merupakan penyebab utama peningkatan kadar glukosa darah.StresKondisi stres kronik cenderung membuat seseorang mencari makanan yang manis-manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar serotonin pada otak. Serotonin mempunyai efek penenang sementara untuk meredakan stresnya. Tetapi efek mengkonsumsi makanan yang manismanis dan berlemak tinggi terlalu banyak berbahaya bagi mereka yang berisiko terkena diabetes mellitus.Pola makanPola makan yang salah dapat mengakibatkan kurang gizi atau kelebihan berat badan. Kedua hal tersebut dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapat menganggu fungsi pankreas dan mengakibatkan gangguansekresi insulin. Sedangkan kelebihan berat badan dapat mengakibatkan gangguan kerja insulin.Penyakit pada pankreas : pankreatitis, neoplasma, fibrosiskistik.

AlkoholAlkohol dapat menyebabkan terjadinya inflamasi kronis pada pankreas yang dikenal dengan istilah pankreatitis. Penyakit tersebut dapat menimbulkan gangguan produksi insulin dan akhirnya dapat menyebabkan diabetes mellitus.

Genetik merupakan faktor risiko terjadinya penyakit DM. Anggota

keluarga penderita DM memiliki kemungkinan lebih besar menderita DM

dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita DM. Apabila ada

orangtua atau saudara kandung yang menderita DM, maka seseorang tersebut

memiliki resiko 40 % menderita DM. DM dapat terjadi pada semua kelompok

Page 3: Faktor Risiko Diabetes Mellitus Umumnya Di Bagi Menjadi Dua Golongan Besar Yaitu

umur, terutama ≥ 40 tahun karena resiko terkena DM akan meningkat dengan

bertambahnya usia dan manusia akan mengalami penurunan fisiologis yang akan

berakibat menurunnya fungsi endokrin pankreas untuk memproduksi insulin.

Jenis kelamin terutama pada wanita memiliki resiko lebih besar untuk menderita

DM.

Saat ini perubahan gaya hidup (life style) sangat mempengaruhi terjadinya

penyakit DM. Sejumlah perilaku seperti mengkonsumsi makanan siap saji (fast

food) yang mengandung kadar lemak tinggi dan rendah serat, sehingga jika di

konsumsi dalam waktu yang lama akan menyebabkan obesitas. Kadar lemak yang

tinggi akan mengganggu kerja insulin sehingga glukosa tidak dapat di angkut ke

dalam sel dan menumpuk dalam peredaran darah. Obesitas adalah faktor resiko

yang paling penting untuk diperhatikan, sebab meningkatnya angka kejadian DM

Tipe 2 berkaitan dengan obesitas. Beberapa faktor risiko DM lainnya adalah

kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik sehingga

penggunan energi lebih sedikit.

variabel penelitian terdiri atas:

1. Variabel terikat yaitu: kejadian DM di perkotaan dan pedesaan.

Skala: nominal

2. Variabel bebas meliputi:

a. Umur dihitung sejak lembar tanggal kelahiran sampai kuesioner

dengan tanggal penelitian dilakukan.

Skala: nominal

Page 4: Faktor Risiko Diabetes Mellitus Umumnya Di Bagi Menjadi Dua Golongan Besar Yaitu

b. Jenis kelamin dibagi menjadi dua kategori yaitu laki-laki atau

perempuan.

Skala: nominal

c. Riwayat keluarga ada atau tidaknya riwayat keluarga yang terdiagnosis

DM

Skala: nominal

d. Obesitas, hasil ukur dikelompokkan menjadi: obesitas jika IMT >25

dan tidak obesitas jika IMT <25

Skala: nominal

e. Aktivitas fisik atau olahraga, kriterianya dibagi menjadi: iya, jika rutin

melakukan olahraga setiap minggu, dan tidak, jika tidak rutin

melakukan olahraga setiap minggu.

Skala: nominal

f. Hipertensi. Hasil dikelompokkan mejadi: iya, jika tekanan darah

sistoliknya >140 mmHg dan diastoliknya >90 mmHg, kemudian tidak,

jika tekanan darah sistoliknya <140 mmHg dan diastolnya <90 mmHg.

Skala: nominal

g. Diet. Kestbiasaan pola makan yang dinilai yaitu: sering konsumsi

makanan seperti fast food, berlemak, sedikit serat, atau lebih sering

mengkonsumsi makanan yang tinggi serat dan rendah lemak.

Skala: nominal