FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

55
FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN KAMPUS DEPOK) PENULISAN ILMIAH OLEH : SRI WALUYO FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2020

Transcript of FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

Page 1: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK

BERWIRAUSAHA

(STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN

MANAJEMEN KAMPUS DEPOK)

PENULISAN ILMIAH

OLEH : SRI WALUYO

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA

2020

Page 2: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

2

ABSTRAK

“FAKTOR-FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK

BERWIRAUSAHA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

KAMPUS DEPOK)”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor motivasi, kepribadian, dan

pengetahuan dan pengalaman secara parsial dan simultan terhadap minat

berwirausaha. Objek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gunadarma

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Kampus Depok sebanyak 100 orang.

Jenis penelitian menggunakan data primer.

Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS

22. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

likert, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier

berganda,uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi (R²).

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel motivasi dan kepribadian tidak

berpengaruh secara parsial terhadap minat berwirausaha, variabel pengetahuan

dan pengalaman berpengaruh secara parsial terhadap minat berwirausaha, dan

variabel motivasi, kepribadian, dan pengetahuan dan pengalaman berpengaruh

secara simultan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas

Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Kampus Depok.

Kata Kunci : Motivasi, Kepribadian, Pengetahuan dan Pengalaman, dan Minat

Berwirausaha.

Page 3: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

3

I. PENDAHULUAN

Kewirausahaan sebagai perilaku yang terencana terkait dengan minat yang

dimiliki oleh seseorang. Krueger dan Carsrud dalam Siswadi (2013) menekankan

bahwa minat berwirausaha merupakan prediktor terbaik untuk perilaku

berwirausaha. Hasil penelitian Gorman et al. (1997) serta Kourilsky dan Walstad

(1998) juga menyatakan minat wirausaha pada diri mahasiswa adalah sumber

berdirinya suatu usaha baru.

Dalam hubungannya dengan alasan dan pertimbangan di atas, mahasiswa

sebagai salah satu golongan elit masyarakat yang diharapkan menjadi pemimpin-

pemimpin bangsa masa depan, sudah sepantasnya menjadi pelopor dalam

mengembangkan semangat kewirausahaan. Mahasiswa jurusan manajemen yang

menekuni ilmu manajerial khususnya kewirausahaan, diharapkan memiliki jiwa

wirausaha yang tinggi, sehingga hal ini akan mampu membuka lapangan kerja

yang lebih luas. Dengan kondisi tersebut, maka perguruan tinggi negeri maupun

swasta diharapkan mampu menyiapkan anak didiknya, khususnya jurusan

manajemen untuk menjadi wirausaha yang unggul. menjadi usaha mandiri.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menganalisis Faktor-

Faktor yang Menjadi Penentu Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha (Studi Kasus

Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Kampus Salemba). Faktor-faktor yang akan diuji pada penelitian ini adalah faktor

motivasi, kepribadian, pengetahuan dan pengalaman. Hasil dari analisis inilah

yang kemudian dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan

yang efektif, serta tindakan dan kebijakan yang diperlukan bagi Universitas

Gunadarma dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Rumusan Masalah

1.Apakah faktor motivasi, kepribadian, pengetahuan dan pengalaman secara

parsial (individu) berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha?

2.Apakah faktor motivasi, kepribadian, pengetahuan dan pengalaman secara

simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk

berwirausaha?

Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terfokus dan tidak meluas, maka penulis merasa perlu

Page 4: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

4

membatasi masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas

Ekonomi Jurusan Manajemen Kampus Depok dengan total responden sebanyak

100 orang.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Pengaruh faktor motivasi, kepribadian, pengetahuan dan pengalaman

secara parsial (individu) terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha.

2. Pengaruh faktor motivasi, kepribadian, pengetahuan dan pengalaman

secara simultan (bersama-sama) terhadap minat mahasiswa untuk

berwirausaha.

3.

II. LANDASAN TEORI

Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan menurut Soekidjo (2007) mencerminkan semangat, sikap,

dan perilaku sebagai teladan dalam keberanian mengambil resiko yang telah

diperhitungkan berdasarkan atas kemauan dan kemampuan sendiri. Orang yang

memiliki sikap-sikap tersebut dikatakan sebagai wiraswasta atau wirausaha.

Sedangkan menurut Suryana dalam Purwanto (2011) menyatakan bahwa

kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,

kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk

memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.

Entrepreneur (wirausaha) merupakan seseorang yang mengambil resiko

yang diperlukan untuk mengorganisasi dan mengelola suatu bisnis dan menerima

imbalan atau balas jasa berupa keuntungan (profit) dalam bentuk financial

maupun non financial. Seseorang yang mampu dan berani menciptakan lapangan

kerja bagi diri sendiri dan orang lain, yang bertujuan mencari penghasilan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan masyarakat pada umumnya disebut juga

wirausaha (entrepreneur). Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa

entrepreneur (wirausaha) adalah orang yang mendirikan, mengembangkan, dan

Page 5: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

5

melembagakan usaha yang dimilikinya. Menurut Kusnadi dalam jurnal Sawqy

(2010

Menurut Stevenson, Presiden Harvard Bussinesscholl (Mustis 1995) dalam

jurnal Ariesta (2010) tentang kewirausahaan : “Kewirausahaan merupakan suatu

pola tingkah laku manajerial terpadu, pemanfaatan peluang-peluang yang tersedia

tanpa mengabaikan sumber daya yang dimilikinya.” Kewirausahaan (Suryana:

2003) dalam jurnal Ariesta (2010) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang

dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti

dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif.

Menurut Zimmerer yang dikutip oleh Okta Diana, dkk mendefinisikan

“Entrepreneur adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis baru, dengan

menghadapi resiko dan ketidakpastian, dan bertujuan untuk mencapai laba serta

pertumbuhan melalui pengidentifikasian peluang-peluang melalui kombinasi

sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mendapatkan manfaatnya”. Menurut

Kao R (1995) dalam jurnal Ariesta (2010) Kewirausahaan adalah suatu proses

dari mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan sesuatu yang berbeda (inovatif)

dengan tujuan untuk menciptakan kesejahteraan bagi individu dan menambah

nilai bagi masyarakat.

Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakan.

Pentingnya motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung

perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

Oleh karena itu, motivasi dapat berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi

sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung secara

sadar (Suratman, dikutip Purnamasari : 2008).

Rivai (2004) dalam jurnal Purnamasari (2008) mengartikan motivasi

sebagai serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk

mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut

merupakan suatu yang tidak tampak yang memberikan kekuatan untuk

mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Apabila individu

termotivasi, maka individu akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan

sesuatu karena dapat memuaskan keinginannya.

Motivasi dalam berwirausaha dalam penelitian ini diajukan pada mahasiswa.

Page 6: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

6

Motivasi berwirausaha pada mahasiswa adalah dorongan dan usaha individu

yang sedang belajar di perguruan tinggi untuk melakukan upaya kreatif dengan

jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan

peluang dan perbaikan hidup.

Orang atau individu dapat termotivasi untuk maju, yang umumnya

didasarkan pada kebutuhannya, selalu menginginkan mencapai kepuasaan, ingin

selalu maju, dan selalu ingin berprestasi. Motif-motif seperti ini sebagai dasar

sudah ada pada setiap orang dan tidak mungkin nol atau tidak ada sama sekali

tinggal pemupukan atau pengarahannya. Meskipun demikian, motivasi usaha yang

rendah perlu dimunculkan menjadi motivasi yang lebih besar, supaya energi

yang dihasilkan juga menjadi besar.

Percaya diri dalam menemukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan

sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang

dihadapi merupakan faktor mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha.

Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang

diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak

selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis

untuk terus maju.

a) Berinisiatif (energik dan percaya diri)

Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling

dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi

dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang

dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar.

Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga

akan terus berupaya mencari jalan keluarnya.

b) Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)

Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu

dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka

Page 7: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

7

raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya

kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi

keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur

menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi

mereka masa depan adalah kesuksesan, sedangkan kesuksesan adalah

keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.

c) Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani

mengambil resiko dengan penuh perhitungan)

Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi

wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang

harus walalaupun penuh resiko. Seorang yang takut untuk tampil

memimpin

dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit

meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat tidak percaya diri, minder, malu

yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang

harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari kita apabila ingin meraih

sukses dalam berwirausaha.

d) Suka tantangan

Kemungkinan gagal dalam berbisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi

wirausaha. Tantangan berwirausaha berupa kerja keras, pengorbanan

untuk memperoleh imbalan, dan resiko menginvestasikan lebih banyak

waktu dan tenaga. Diantaranya banyaknya tantangan tersebut,

berwirausaha masih menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja

keluar dari kemapanannya di perusahaan. Karena begitu banyak variasi

pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.

Seorang wirausaha tidak akan dapat mengembangkan ide-idenya bila tidak

didasari dengan kemampuan diri sendiri dan kompetensinya. Oleh karena itu,

kompetensi harusnya ada dan tidak mungkin tidak ada. Dengan demikian,

motivasi berwirausaha baru bisa tercapai dengan baik apabila seorang wirausaha

Page 8: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

8

tersebut mempunyai kompetensi yang baik.

2.1.6 Kepribadian Wirausaha

Alex Inkeles dan David H. Smith (1974), adalah salah satu diantara ahli

yang mengemukakan tentang kualitas dan sikap orang modern tercermin pada

orang yang berpartisipasi dalam produksi modern yang dimanifestasikan dalam

bentuk sikap, nilai, dan tingkah laku dalam kehidupan sosial. Ciri-cirinya meliputi

keterbukaan terhadap pengalaman baru, selalu membawa perubahan sosial, lebih

realistis terhadap fakta dan pendapat, berorientasi pada masa kini dan masa yang

akan datang bukan pada masa lalu, berencana, percaya diri, memiliki aspirasi,

berpendidikan, memiliki keahlian, hati-hati, dan memahami produksi.

Page 9: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

9

Menurut Kathleen L. Hawkins & Peter A. Turla (1986) dalam jurnal

Widiastuti, pola tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam perilaku dan

kemampuan sebagai berikut :

a. Kepribadian dari segi kreatifitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian

menghadapi resiko, memiliki dorongan dan kemauan kuat.

b. Kemampuan hubungan dari indikator komunikasi dan hubungan antar-

personal, kepemimpinan dan manajemen.

c. Pemasaran (kemampuan dalam menentukan produk dan harga, periklanan

dan promosi).

d. Keahlian dalam mengatur penentuan tujuan, perencanaan dan penjadwalan

serta pengaturan pribadi.

e. Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan cara mengatur

uang.

Kepribadian wirausaha menurut David McClelland (1961), tercemin

dalam perilaku kewirausahaan yang meliputi :

a. Keterampilan mengambil keputusan dan mengambil resiko yang moderat

dan bukan atas dasar kebetulan belaka.

b. Bersifat energetik, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif.

c. Tanggungjawab individual.

d. Mengetahui hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolak

ukur satuan uang sebagai indikator keberhasilan.

e. Mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan di masa yang akan datang.

f. Memiliki kemampuan berorganisasi, yaitu bahwa seorang wirausaha

memiliki kemampuan keterampilan, kepemimpinan dan manajerial.

2.1.7 Pengetahuan dan Pengalaman

Oswari (2005:211), mengatakan seorang wirausaha harus mempunyai

wawasan yang luas dalam hubungan dengan dunia bisnisnya. Dengan wawasan

yang luas, seorang wirausaha akan mampu menganalisis berbagai peluang,

Page 10: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

10

tantangan, dan resiko yang akan timbul. Linan et al. (2005:13) dalam penelitiannya mengatakan

bahwa minat untuk menjadi seorang pengusaha dipengaruhi oleh pengetahuan kewirausahaan.

Turker et al. (2008:155) mengatakan bahwa pengetahuan kewirausahaan yang memadai akan

mengingkatkan minat anak muda untuk berwirausaha. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang

dilakukan oleh Zaidatol (2009:346) yang menyatakan bahwa mahasiswa yang memahami dan

memiliki pengetahuan tentang kewirausahaan, maka minat untuk menjadi seorang pengusaha

akan meningkat.

Pengertian pengetahuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu

yang diketahui. Wirausahawan secara umum diartikan sebagai orang-orang yang mampu

menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Dengan demikian

dapat diartikan bahwa pengetahuan berwirausaha adalah segala sesuatu yang diketahui

seseorang tentang berwirausaha.

Pengalaman maksudnya adalah pengalaman pribadi pengusaha tersebut atau

pengalaman orang lain yang telah berhasil dalam melakukan usaha. Pengalaman ini

merupakan pedoman atau guru agar tidak melakukan kesalahan dalam menjalankan usahanya

nanti.

Drennan (Basu et al. 2009:84) menyatakan bahwa pandangan yang positif terhadap

pengalaman bisnis keluarga dan pengalaman langsung memulai bisnis baru akan

mempengaruhi sikap dan persepsi tentang kewirausahaan sebagai karier.

Peterman dan Kennedy (Frazier, 2009:29) menemukan bahwa pengalaman yang positif

dalam kegiatan kewirausahaan pada bisnis kecil mempunyai pengaruh terhadap minat

kewirausahaan. Penelitian Reitan (Frazier, 2009:32) menemukan bahwa pengalaman kerja pada

bisnis keluarga mempunyai pengaruh positif pada minat kewirausahaan.

Penelitian yang dilakukan Indarti et al. (2008:19) membuktikan bahwa mahasiswa

Norwegia yang memiliki pengalaman kerja akan memiliki minat kewirausahaan yang lebih

tinggi dibandingkan yang tidak. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Basu et al. (2009:85)

yang mengatakan bahwa mahasiswa yang

telah memiliki pengalaman langsung dalam berwirausaha memiliki minat yang lebih baik

Page 11: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

11

terhadap karir kewirausahaan dan lebih percaya diri dalam menjalankan usahanya.

2.1.8 Minat Berwirausaha

Segala perbuatan timbul karena dorongan dari dalam dan rangsangan dari luar, tapi tidak

akan terjadi jika tidak berminat. Secara umum minat adalah kecenderungan terhadap sesuatu

(Noeng Muhadjir, 1992). Minat adalah perasaan senang atau kecenderungan hati seseorang

yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu dengan berpartisipasi terhadap

kegiatan yang menjadi obyek kesukaannya. Minat seseorang dapat dideskripsikan melalui

pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek tertentu dan

cenderung menaruh perhatian lebih besar pada obyek tersebut.

Menurut Yanto (1996) dalam jurnal putri, minat berwirausaha adalah kemampuan untuk

memberanikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup serta memecahkan permasalahan hidup,

memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri kita sendiri.

Minat wirausaha menurut Santoso (1993) dalam jurnal putra adalah gejala psikis untuk

memasukkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasaan yang dapat

menjadi senang karena membawa manfaat bagi dirinya.

Minat berwirausaha adalah sikap dan keinginan yang membuat seseorang tertarik

mencoba sesuatu yang baru dan berusaha untuk memperoleh keuntungan dengan

mempertimbangkan semua resiko yang harus dihadapi sehingga menimbulkan kekuatan

pendorong kepada individu tersebut untuk menciptakan kesejahteraan bagi individu dan

menambah nilai bagi masyarakat dengan mengelola sumber daya yang dimiliki. Adapun

faktor-faktor minat seperti alasan melalui bisnis sendiri yang dapat menjadi indikator minat

berwirausaha yaitu tantangan pribadi, menjadi bos, inovasi, kepemimpinan, fleksibilitas dan

keuntungan.

Dari pengertian diatas maka yang dimaksud dengan minat berwirausaha adalah

keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk

berwirausaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang terjadi,

serta senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami.

Page 12: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

12

Gambar 2.1 Kerangka ng relevan secara tertulis melalui buku- buku dan jurnal-jurnal

lainnya.

III. PENELITIAN TERDAHULU

Tabel 2.1

Nama

Peneliti

Judul Penelitian

Tahun

Variabel

Penelitian

Hasil Penelitian

Motivasi

(X1)

Kepribadian Minat Berwirausaha

(X2) (Y)

Pengetahuan dan

Pengalaman (X3)

Page 13: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

13

Praswati Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Minat

Wirausaha Di Kalangan

Mahasiswa Studi Kasus :

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah

Surakarta

2014 Harga Diri (X1)

Tantangan Pribadi

(X2)

Keinginan Menjadi

Bos (X3)

Inovasi (X4)

Kepemimpinan

(X5)

Fleksibelitas (X6)

Keuangan (X7)

Lingkungan (X8)

Minat Wirausaha

(Y)

Variabel harga diri

mempunyai pengaruh

negatif dan signifikan

terhadap minat

wirausaha. Dan

variabel tantangan

pribadi dan fleksibelitas

mempunyai pengaruh

negatif dan tidak

signifikan terhadap

minat wirausaha.

Paulina Faktor Pendukung Terhadap

Intensi Berwirausaha Pada

Mahasiswa

2012 Kecerdasan Emosi

(X1)

Sikap Mandiri (X2)

Lingkungan (X3)

Intensi

Berwirausaha (Y)

Kecerdasan emosi

berpengaruh langsung

dan positif dengan

tingkat signifikansi

terhadap intensi

berwirausaha,

sedangkan sikap

mandiri berpengaruh

signifikan terhadap

intensi berwirausaha,

dan lingkungan tidak

berpengaruh terhadap

intensi berwirausaha.

Koranti Analisis Pengaruh Faktor

Eksternal dan Internal

Terhadap Minat Berwirausaha

2013 Lingkungan

Keluarga (X1)

Lingkungan Sekitar

(X2)

Kepribadian (X3)

Motivasi

Variabel yang paling

berpengaruh terhadap

minat berwirausaha

mahasiswa Universitas

Gunadarma adalah

motivasi berwirausaha.

Page 14: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

21

Berwirausaha (X4)

Minat

Berwirausaha (Y)

Pengaruh variabel

berikutnya secara

berurutan adalah

kepribadian,

lingkungan keluarga

dan lingkungan sekitar.

Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa

semua variabel

lingkungan eksternal

maupun internal

mempunyai pengaruh

positif dan signifikan

terhadap minat

berwirausaha

mahasiswa Universitas

Gunadarma, baik secara

parsial maupun

simultan.

Hanum Pengaruh Latar Belakang

Pendidikan Terhadap

Motivasi Kewirausahaan

Mahasiswa (Studi Kasus Pada

Mahasiswa Unimus Di

Semarang)

2012 Latar Belakang

Pendidikan (X1)

Mata Kuliah

Kewirausahaan

(X2)

Pengetahuan dan

Pelatihan (X3)

Pendidikan

Pengalaman

Bekerja (X4)

Motivasi

Kewirausahaan (Y)

Mata kuliah

kewirausahaan yang

diberikan kepada para

mahasiswa di UNIMUS

mampu memotivasi

mereka dalam

berwirausaha.

Sebaliknya, latar

belakang pendidikan

yang secara formal

sedang ditempuh

mahasiswa UNIMUS

ternyata tidak

mempengaruhi

motivasi mereka dalam

berwirausaha.

Demikian pula untuk

latar belakang keluarga

yang berasal dari orang

tua pengusaha maupun

bukan pengusaha

ternyata tidak memiliki

pengaruh terhadap

motivasi mahasiswa.

Page 15: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

21

Hermina Pengaruh Mata Kuliah

Kewirausahaan Terhadap

Minat Mahasiswa Menjadi

Wirausaha Pada Program

Studi Administrasi Bisnis

Politeknik Negeri Pontianak

2011 Mata Kuliah

Kewirausahaan (X)

Minat Menjadi

Wirausaha (Y)

Pembelajaran mata

kuliah kewirausahaan

dilihat dari faktor

intrinsik dan faktor

ekstrinsik, ternyata

secara keseluruhan

mampu mempengaruhi

minat mahasiswa

menjadi wirausahawan.

Nurul

Indarti

dan

Rokhina

Rostiani

Intensi Kewirausahaan

Mahasiswa: Studi

Perbandingan Antara

Indonesia, Jepang dan

Norwegia

2008 Efikasi Diri (X1)

Kesiapan

Instrumen dan

Pengalaman

Bekerja

Sebelumnya (X2)

Latar Belakang

Pendidikan (X3)

Kebutuhan Akan

Prestasi, Umur dan

Gender (X4)

Demografi (X5)

Intensi

Kewirausahaan (Y)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi intensi

kewirausahaan berbeda

antara satu negara

dengan negara lain.

Efikasi diri

mempengaruhi intensi

mahasiswa Indonesia

dan Norwegia.

Kesiapan instrumen

dan pengalaman

bekerja menjadi faktor

penentu intensi

kewirausahaan bagi

mahasiswa Norwegia.

Latar belakang

pendidikan menjadi

penentu intensi bagi

mahasiswa Indonesia.

Kebutuhan akan

prestasi, umur, dan

gender tidak terbukti

secara signifikan

sebagai prediktor

intensi kewirausahaan.

Hasil analisis

menunjukkan bahwa

variabel-variabel terkait

dengan kepribadian,

instrumen, dan

demografi bersama-

sama secara signifikan

menentukan intensi

kewirausahaan.

Page 16: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

22

Setiyorini Pengaruh Faktor Personal dan

Lingkungan Terhadap

Keinginan Berwirausaha

(Studi Kasus Mahasiswa

Universitas Sebelas Maret

Surakarta)

2009 Efikasi Diri (X1)

Motivasi

Berprestasi (X2)

Modal (X3)

Kemampuan

Mengakses

Informasi (X4)

Kepemilikan

Hubungan Sosial

(X5)

Minat

Berwirausaha (Y)

Dari uji R² diperoleh

kesimpulan bahwa

faktor personal dan

lingkungan dapat

menjelaskan minat

kewirausahaan

mahasiswa Universitas

Sebelas Maret

Surakarta sebesar 44%,

sisanya sebesar 56%

dijelaskan oleh faktor

lain yang tidak diteliti.

Secara umum minat

kewirausahaan

mahasiswa Universitas

Sebelas Maret

Surakarta yang diteliti

adalah moderat.

Sumarni Pengaruh Konsep Diri,

Percaya Diri dan Resiko

Wirausaha Terhadap Minat

Wirausaha di Wilayah Kota

Semarang

2006 Konsep Diri (X1)

Percaya Diri (X2)

Resiko (X3)

Minat

Berwirausaha (Y)

Konsep diri dan

percaya diri wirausaha

berpengaruh positif

terhadap minat

berwirausaha, namun

resiko wirausaha tidak

berpengaruh terhadap

minat berwirausaha di

Wilayah Kota

Semarang. Secara

simultan ada pengaruh

konsep diri, percaya

diri dan resiko terhadap

minat berwirausaha

yaitu sebesar 25,4%.

Anuradha

Basu dan

Meghna

Virick

Assessing Entrepreneurial

Intensions Among Students: A

Comparative Study.

di Universitas San Jose

terhadap mahasiswa dari

berbagai fakultas

2009 Pendidikan

Kewirausahaan

(X1)

Lingkungan

Keluarga (X2)

Pengalaman

Berwirausaha (X3)

Minat

Kewirausahaan

Mahasiswa (Y)

Pendidikan

kewirausahaan

mempunyai pengaruh

positif terhadap minat

kewirausahaan

mahasiswa. Mahasiswa

yang memiliki ayah

yang bekerja sendiri

dan mahasiswa yang

memiliki pengalaman

berwirausaha

Page 17: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

23

mempunyai sikap yang

lebih positif terhadap

kewirausahaan.

Duygu

Turker

dan

Senem

Sonmez

Selcuk

Which Factors Affect

Entrepreneurrial Intention Of

University Students?

2008 Dukungan

Pendidikan (X1)

Kepercayaan Diri

(X2)

Dukungan

Struktural (X3)

Dukungan

Relasional (X4)

Niat

Kewirausahaan (Y)

Niat kewirausahaan

mahasiswa positif

berkaitan dengan

dukungan pendidikan

yang dirasakan. Tidak

terdapat hubungan

antara niat

kewirausahaan dan

dukungan pendidikan

yang dipengaruhi oleh

tingkat kepercayaan

diri. Kekuatan

hubungan antara niat

kewirausahaan dan

dukungan struktural

dirasakan dipengaruhi

oleh tingkat

kepercayaan diri. Tidak

terdapat hubungan

antara niat

kewirausahaan dan

dukungan relasional

yang dipengaruhi oleh

tingkat kepercayaan

diri.

IV. HASIL DAN PEMBHASAN

Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gunadarma

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Kampus Depok. Adapun populasi dan

sampel dalam penelitian ini adalah ). Sampel dalam penelitian ini adalah 100

orang dari Jurusan Manajemen Kampus yang dipilih secara random untuk

menjadi responden. data primer, data primer merupakan data yang diperoleh

langsung dari responden pada lokasi penelitian yang telah ditetapkan. Data

Page 18: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

24

primer dalam penelitian ini berupa hasil jawaban responden atas kuesioner

yang diajukan kepada mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi

Jurusan Manajemen Kampus Depok

1. Variabel Bebas/Independent Variable (X) yaitu variabel yang

mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbulnya variabel

dependen (terikat). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini

adalah faktor motivasi (X1), faktor kepribadian (X2) dan faktor

pengetahuan dan pengalaman (X3) .

2. Variabel Terikat/Dependent Variable (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat adanya variabel independen (bebas). Yang

menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat berwirausaha

(Y).Melalui kuesioner, pengumpulan data diperoleh dengan cara

memberikan kuesioner kepada 100 responden mahasiswa Universitas

Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Kampus Salemba.

Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor

motivasi, kepribadian, pengetahuan dan pengalaman terhadap minat

mahasiswa untuk berwirausaha.

Hipotesis yang ingin dibuktikan dalam penelitian ini adalah :

Ho = Faktor motivasi, kepribadian, dan pengetahuan dan pengalaman tidak

berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas

Gunadarma Jurusan Manajemen Kampus Salemba.

Ha = Faktor motivasi, kepribadian, dan pengetahuan dan pengalaman

berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas

Gunadarma Jurusan Manajemen Kampus Depok.

Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Indikator tersebut yang nantinya dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan

Page 19: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

25

(Sugiyono, 2007:133). Berikut tabel kriteria penilaian yang digunakan dalam

penelitian ini :

Page 20: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

26

Tabel 3.1

Skala Likert

No Kriteria Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.5.1 Uji Instrument

3.5.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.Uji

validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel.

Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya

pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tingkat signifikan sebesar 0,05 dengan derajat kebebasan (df) = n – 2 = 98

didapat r tabel = 0,197. Jika r hitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom

Corrected Item-Total Correlation) > r tabel dan nilai r positif, maka butir

pernyataan dikatakan valid.

Begitupun sebaliknya, jika r hitung (nilai Corrected Item-Total Correlation) < r

tabel, maka butir pernyataan dikatakan tidak valid.

Page 21: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

27

3.5.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat kehandalan instrumen

penelitian. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Adapun

kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka data Reliabel.

Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka data tidak Reliabel

Untuk melakukan uji reliabilitas, perhitungan dilakukan dengan bantuan

program Statistic Product and Service Solution (SPSS). Dalam penelitian ini

digunakan SPSS versi 22.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau

mendekati nol. Suatu data berdistribusi normal dilihat dari grafik dengan dasar

keputusan sebagai berikut :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.

Page 22: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

28

3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji sama atau tidaknya

varians dari residual observasi yang satu dengan yang lain. Jika residualnya

mempunyai varians yang sama maka disebut homoskedastisitas dan sebaliknya

jika variansnya tidak sama/berbeda dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen/ZPRED)

dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara

SRESID dan ZPRED dengan dasar analisis sebagai berikut :

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan dibawah angka 0

pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5.2.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengukur tingkat asosiasi/keeratan

hubungan/pengaruh antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya

multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance dan variance inflation factor (VIF),

dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas dan

sebaliknya jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dikatakan tidak

terjadi multikolinieritas.

Page 23: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

31

3.5.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengukur kesalahan sampel yang

digunakan untuk menggambarkan ukuran kesalahan terhadap satu pengamatan

dengan pengamatan lainnya pada model regresi. Model regresi yang baik adalah

model regresi yang tidak terjadi autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan

dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW) dengan syarat sebagai berikut :

1. Jika angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2. Jika angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.

3. Jika angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.5.3 Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh variabel bebas (independent variable) yaitu faktor motivasi (X1), faktor

kepribadian (X2), faktor pengetahuan dan pengalaman (X3) terhadap variabel

terikat (dependent variable) yaitu minat berwirausaha (Y) dan juga digunakan

untuk meramalkan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen jika nilai dua

atau lebih variabel independen dinaik-turunkan. Model hubungan antara variabel-

variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3

Dimana :

Y = Minat berwirausaha

a = Konstanta

b1-b3 = Koefisien regresi

Page 24: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

31

X1 = Variabel faktor motivasi

2 = Variabel faktor kepribadian

X3 = Variabel faktor pengetahuan dan pengalaman

3.5.4 Pengujian Hipotesis

3.5.4.1 Uji Parsial (Uji t hitung)

Uji parsial atau uji t hitung digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya

pengaruh variabel independen secara parsial atau individu terhadap variabel

dependen. Untuk menguji hipotesis ini dapat dilihat pada tabel coefficient, nilai

sig. pada tabel coefficient dapat menunjukkan berpengaruh atau tidak masing-

masing variabel independen yaitu motivasi (X1), kepribadian (X2), dan

pengetahuan dan pengalaman (X3) terhadap variabel dependen yaitu minat

berwirausaha (Y). Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (α) = 0.05.

a. Jika nilai sig. pada tabel coefficient sig < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima, berarti variabel independen secara parsial atau individu

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai sig. pada tabel coefficient sig > 0.05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak, berarti variabel independen secara parsial atau individu tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.5.4.2 Uji Simultan (Uji F hitung)

Uji simultan atau uji F hitung digunakan untuk melihat apakah variabel

bebas/variabel independen yaitu variabel motivasi (X1), kepribadian (X2), dan

Page 25: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

31

pengetahuan dan pengalaman (X3), secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat/variabel dependen yaitu minat berwirausaha

(Y). Untuk menguji hipotesis ini dapat dilihat pada tabel uji ANOVA, nilai

probabilitas pada kolom sig. menunjukkan berpengaruh atau tidaknya variable

independen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen

dengan tingkat signifikan (α) = 0.05.

a. Jika nilai sig. pada tabel ANOVA sig < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima, berarti masing-masing variabel independen secara simultan atau

bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

b. Jika nilai sig. pada tabel ANOVA sig > 0.05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak, berarti masing-masing variabel independen secara simultan atau

bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.

3.5.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji koefisien determinasi digunakan sebagai ukuran ketepatan/kecocokan

garis regresi yang dibuat dari hasil pendugaan terhadap sekelompok data hasil

observasi (Sudarmanto, 2005: 206). Tingkat ketepatan suatu garis regresi dapat

diketahui dari besar kecilnya koefisien determinasi atau koefisien R² (R square).

Nilai koefisien R² dalam analisis regresi dapat digunakan sebagai ukuran untuk

menyatakan kecocokan garis regresi yang diperoleh. Semakin besar nilai koefisien

determinasi (R²) maka akan semakin baik kemampuan variabel bebas

menerangkan variabel terikat.

Jika nilai koefisien determinasi (R²) semakin mendekati 1 (satu) maka

dapat dikatakan bahwa semakin besar pengaruh variabel bebas yaitu motivasi

(X1), kepribadian (X2), dan pengetahuan dan pengalaman (X3) terhadap variabel

terikat yaitu minat berwirausaha (Y). Sebaliknya, jika nilai koefisien determinasi

Page 26: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

31

(R²) semakin mendekati 0 (nol) maka dapat dikatakan bahwa semakin kecil

4.1 Data dan Profil Objek Penelitian

Penelitian ini mengambil sampel mahasiswa Universitas Gunadarma

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Kampus Salemba sebanyak 100 orang.

Berikut ini akan diberikan data deskriptif mengenai gambaran dan penjelasan

karakteristik responden yang diteliti.

4.1.2 Gambaran Umum Responden Penelitian

Gambaran umum responden menggambarkan tentang karakteristik

responden yang merupakan sesuatu yang erat hubungannya dengan ciri responden

secara individu, atau dengan kata lain karakteristik responden merupakan suatu

keadaan, sifat atau ciri-ciri khusus yang dapat memberikan gambaran tentang

keadaan responden tersebut. Responden pada penelitian ini berjumlah 100 orang

responden yang merupakan mahasiswa di Universitas Gunadarma Fakultas

Ekonomi Jurusan Manajemen Kampus Salemba. Adapun karakteristik responden

yang diteliti meliputi :

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari penyebaran kuesioner

maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada

Gambar 4.1 di bawah ini :

Page 27: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

31

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan Gambar 4.1 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 orang

responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, sebagian besar responden

yang memiliki minat untuk berwirausaha yaitu responden berjenis kelamin

perempuan sebanyak 58 orang (58%), sedangkan sisanya responden berjenis

kelamin laki-laki yaitu sebanyak 42 orang (42%). Hal ini menunjukkan bahwa

mahasiswa berjenis kelamin perempuan di Universitas Gunadarma lebih potensial

dalam minat untuk berwirausaha.

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia responden dalam keterkaitannya dengan perilaku individu di

Universitas Gunadarma biasanya sebagai gambaran akan pengalaman dan

tanggung jawab individu. Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari

penyebaran kuesioner maka diperoleh data tentang usia responden yang dapat

dilihat pada Gambar 4.2 berikut :

Jenis Kelamin Responden

42%

58% Laki-laki

Perempuan

Page 28: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

31

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan Gambar 4.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 orang

responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, sebagian besar mahasiswa

Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Kampus Salemba berusia antara 18-

20 tahun sebanyak 55 orang (55%), antara 21-23 tahun sebanyak 40 orang (40%),

dan sisanya berusia lebih dari 24 tahun sebanyak 5 orang (5%). Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari mahasiswa Universitas Gunadarma

Jurusan Manajemen Kampus Salemba yang memiliki minat untuk berwirausaha

adalah mereka yang berusia antara 18-20 tahun.

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Per Bulan

Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari penyebaran kuesioner

maka diperoleh data tentang uang saku per bulan responden yang dapat dilihat

pada Gambar 4.3 di bawah ini :

Usia Responden

5%

40% 55%

18-20 Tahun

21-23 Tahun

> 24 Tahun

Page 29: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

31

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Per Bulan

Berdasarkan Gambar 4.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 100 orang

responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, sebagian besar mahasiswa

Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Kampus Salemba mendapatkan uang

saku per bulannya antara Rp.500.000 – Rp.1.000.000 sebanyak 55 orang (55%),

lebih dari Rp.1.000.000 sebanyak 27 orang (27%), dan sisanya mendapatkan uang

saku per bulannya sebanyak 18 orang (18%). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa kebanyakan dari mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen

Kampus Salemba mendapatkan uang saku per bulannya antara Rp.500.000 –

Rp.1.000.000.

4.2 Hasil Penelitian dan Analisis

Sebelum melakukan penyebaran kuesioner dalam rangka pengambilan

data primer pada penelitian ini, dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan uji

reliabilitas terhadap 100 responden yang dilakukan kepada mahasiswa Universitas

Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen di Kampus Salemba.

Uang Saku Per Bulan

27% 18%

55%

< Rp.500.000

Rp.500.000 - Rp.1.000.000

> Rp.1.000.000

Page 30: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

31

4.2.1 Hasil Uji Instrument

4.2.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan

dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 20

pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan

dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut: tingkat signifikan sebesar 0,05 dengan derajat kebebasan

(df) = n – 2 = 98 didapat r tabel = 0,197. Jika r hitung (untuk tiap butir dapat

dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation) ≥ r tabel dan nilai r positif,

maka butir pernyataan dikatakan valid. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan,

maka hasil pengujian validitas yang ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas

Variabel / Item r-Hitung r-Tabel Keterangan

Motivasi (X1)

X1.1 0,585 0,197 Valid

X1.2 0,499 0,197 Valid

X1.3 0,385 0,197 Valid

X1.4 0,458 0,197 Valid

X1.5 0,216 0,197 Valid

Kepribadian (X2)

X2.1 0,506 0,197 Valid

X2.2 0,388 0,197 Valid

X2.3 0,532 0,197 Valid

X2.4 0,299 0,197 Valid

X2.5 0,231 0,197 Valid

Pengetahuan dan Pengalaman (X3)

X3.1 0,232 0,197 Valid

X3.2 0,549 0,197 Valid

X3.3 0,574 0,197 Valid

Page 31: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

31

X3.4 0,522 0,197 Valid

X3.5 0,469 0,197 Valid

Page 32: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

31

Minat Berwirausaha (Y)

Y.1 0,537 0,197 Valid

Y.2 0,427 0,197 Valid

Y.3 0,404 0,197 Valid

Y.4 0,371 0,197 Valid

Y.5 0,276 0,197 Valid

Sumber : Hasil olah data SPSS 22

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa semua item

indikator tersebut dinyatakan valid karena r hitung (Corrected Item-Total

Correlation) lebih besar daripada nilai r tabel yaitu ≥ 0,197.

4.2.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat tingkat keandalan kuesioner,

kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara

berulang- ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang

sama dengan pernyataan bahwa jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,60 maka

data Reliabel dan begitu pun sebaliknya. Hasil uji reliabilitas dalam

penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.2

Hasil Uji

Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha

Nilai

Reliabel

Keterangan

Motivasi (X1) 0,665 0,60 Reliabel

Kepribadian (X2) 0,632 0,60 Reliabel

Pengetahuan dan Pengalaman (X3) 0,711 0,60 Reliabel

Minat Berwirausaha (Y) 0,648 0,60 Reliabel

Sumber : Hasil olah data SPSS 22

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas diatas dapat diketahui bahwa

Page 33: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

31

semua variabel mempunyai nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,60. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan yang digunakan

dalam variabel

motivasi (X1), kepribadian (X2), dan pengetahuan dan pengalaman (X3) terhadap

minat berwirausaha dalam penelitian ini adalah reliabel.

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pendeteksian

normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal

grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual.

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Berikut adalah hasil

dari uji normalitas :

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas (P-P Plot)

Page 34: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

31

Sumber : Hasil olah data SPSS

Page 35: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

41

Berdasarkan Gambar 4.4 diatas, terlihat titik-titik menyebar di garis diagonal dan

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga data pada variabel Motivasi,

Kepribadian, Pengetahuan dan Pengalaman, dan Minat Berwirausaha terdistribusi

normal dan dapat digunakan dalam model regresi karena memenuhi asumsi normalitas.

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang

harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala

heteroskedastisitas.

Uji Heteroskedastisitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat

grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya.

Adapun dasar analisis uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :

1. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka hal ini

mengindikasikan bahwa telah terjadi Heteroskedastisitas.

2. Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik berada diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Berikut adalah hasil Uji Heteroskedastisitas yang tergambar melalui grafik

Scatterplot :

Page 36: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

41

Gambar 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)

Sumber : Hasil olah data SPSS 22

Berdasarkan Gambar 4.5 diatas, terlihat tidak ada pola yang jelas serta

titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas pada model

regresi sehingga model regresi layak digunakan.

4.2.2.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

Page 37: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

41

penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linier

antara variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi

dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinieritas.

Page 38: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

42

Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinieritas dalam suatu model

regresi dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan angka

Tolerance yang terdapat pada masing-masing variabel. Jika nilai Tolerance < 0,1

dan nilai VIF > 10 maka terjadi multikolineritas dan sebaliknya jika nilai

Tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolineritas. Berikut

adalah hasil Uji Multikolineritas :

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Mod

el

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

.984

1.017 X1 = Motivasi

X2 = Kepribadian .979 1.021

X3 = Pengetahuan dan .993 1.007

Pengalaman

a. Dependent Variable: Y = Minat Berwirausaha

Sumber : Hasil olah data SPSS 22

Berdasarkan Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas diatas, menunjukkan

bahwa semua variabel independen dari model regresi tidak mengalami

multikolinieritas.Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF yang dibawah 10 dan nilai

tolerance yang lebih besar dari 0,1 pada setiap variabel.

Page 39: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

43

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Dalam

Page 40: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

44

penelitian ini, pengujian autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai uji Durbin

Watson (DW-nya). Berdasarkan hasil output spss maka hasil uji autokorelasi

dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .541a .293 .270 2.330 1.808

a. Predictors: (Constant), X3 = Pengetahuan dan Pengalaman, X1 = Motivasi, X2 = Kepribadian

b. Dependent Variable: Y = Minat Berwirausaha

Sumber : Hasil olah data SPSS 22

Berdasarkan Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi diatas, menunjukkan nilai

Durbin Watson sebesar 1.808 yang dimana berkisar diantara -2 sampai dengan +2.

Maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi, sehingga model regresi ini bebas

dari autokorelasi.

4.2.3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui besarnya

pengaruh faktor variabel bebas yaitu motivasi (X1), kepribadian (X2), dan

pengetahuan dan pengalaman (X3) terhadap variabel terikat yaitu minat

berwirausaha (Y). Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda dengan

menggunakan software SPSS 22 menunjukkan hasil perhitungan sebagai berikut :

Page 41: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

45

Tabel 4.5

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

X1 = Motivasi

14.340 2.043 7.020 .000

.030 .068 .038 .435 .665

X2 = Kepribadian -.140 .074 -.165 -1.897 .061

X3 = Pengetahuan dan

Pengalaman

.399

.068

.504

5.855

.000

a. Dependent Variable: Y = Minat Berwirausaha

Sumber : Hasil olah data SPSS 22

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka persamaan regresi

yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Y = 14.340 + 0.030 X1 + (-0.140) X2 + 0.399 X3

Model persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar 14.340 memberikan arti bahwa jika motivasi,

kepribadian, pengetahuan dan motivasi nilainya adalah 0, maka minat

berwirausaha (Y) nilainya 14.340.

2. Koefisien regresi variabel motivasi (X1) sebesar 0.030 memberikan arti

bahwa jika variabel independen lain nilainya tetap dan motivasi akan

mengalami kenaikan 1%, maka minat berwirausaha (Y) akan mengalami

peningkatan sebesar 0.030. Koefisien bernilai positif artinya terjadi

hubungan positif antara motivasi dengan minat berwirausaha, semakin

naik motivasi maka semakin meningkat minat berwirausaha.

3. Koefisien regresi variabel kepribadian (X2) sebesar -0.140 memberikan

Page 42: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

46

arti bahwa jika variabel independen lain nilainya tetap dan kepribadian

akan mengalami kenaikan 1% maka minat berwirausaha (Y) akan

Page 43: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

47

mengalami peningkatan sebesar -0.140. Koefisien bernilai negatif artinya

terjadi hubungan negatif antara kepribadian dengan minat berwirausaha,

semakin naik kepribadian maka semakin menurun minat berwirausaha.

4. Koefisien regresi variabel pengetahuan dan pengalaman (X3) sebesar

0.399 memberikan arti bahwa jika variabel independen lain nilainya tetap

dan pengetahuan dan pengalaman mengalami kenaikan 1% maka minat

berwirausaha (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.399. Koefisien

bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara pengetahuan dan

pengalaman dengan minat berwirausaha, semakin naik pengetahuan dan

pengalaman maka semakin meningkat minat berwirausaha.

Berdasarkan persamaan regresi yang terbentuk diatas dapat diketahui

bahwa variabel pengetahuan dan pengalaman merupakan variabel dengan nilai

koefisien tertinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor

pengetahuan dan pengalaman merupakan faktor yang paling dominan dalam

mempengaruhi minat berwirausaha.

4.2.4 Hasil Uji Hipotesis

4.2.4.1 Uji Parsial (Uji t hitung)

Uji t hitung digunakan untuk melihat pengaruh motivasi (X1), kepribadian

(X2), dan pengetahuan dan pengalaman (X3) terhadap minat berwirausaha (Y)

secara parsial (individu) dilakukan dengan melihat nilai sig. pada tabel

Coefficients dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 0.05 dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. Jika nilai sig. < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel

independen secara parsial (individu) berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Page 44: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

48

b. Jika nilai sig. > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti variabel

independen secara parsial (individu) tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Berikut akan dijelaskan pengujian masing-masing variabel secara parsial :

Tabel 4.6

Hasil Uji t hitung

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

X1 = Motivasi

14.340 2.043 7.020 .000

.030 .068 .038 .435 .665

X2 = Kepribadian -.140 .074 -.165 -1.897 .061

X3 = Pengetahuan dan

Pengalaman

.399

.068

.504

5.855

.000

a. Dependent Variable: Y = Minat Berwirausaha

Sumber : Hasil olah data SPSS 22

Keterangan dari hasil uji t adalah sebagai berikut :

1. Variabel Motivasi (X1)

Diketahui nilai t hitung sebesar 0.435 dengan tingkat signifikan 0.665 > 0.05,

maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

faktor motivasi secara parsial (individu) tidak berpengaruh terhadap minat

berwirausaha pada mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen

Kampus Salemba.

2. Variabel Kepribadian (X2)

Diketahui nilai t hitung sebesar -1.897 dengan tingkat signifikan 0.061 > 0.05,

Page 45: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

49

maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

faktor kepribadian secara parsial (individu) tidak berpengaruh terhadap minat

Page 46: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

50

berwirausaha pada mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen

Kampus Salemba.

3. Variabel Pengetahuan dan Pengalaman (X3)

Diketahui nilai t hitung sebesar 5.855 dengan tingkat signifikan 0.000 < 0.05,

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

faktor pengetahuan dan pengalaman secara parsial (individu) berpengaruh

terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan

Manajemen Kampus Salemba.

4.2.4.2 Uji Simultan (Uji F hitung)

Uji F hitung digunakan untuk melihat pengaruh motivasi (X1),

kepribadian (X2), dan pengetahuan dan pengalaman (X3) terhadap minat

berwirausaha (Y) secara simultan (bersama-sama) dengan melihat nilai sig. pada

tabel ANOVA dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 0.05 dengan ketentuan

sebagai berikut :

c. Jika nilai sig. pada tabel ANOVA sig < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima, berarti variabel independen secara simultan (bersama-sama)

berpengaruh terhadap variabel dependen.

d. Jika nilai sig. pada tabel ANOVA sig > 0.05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak, berarti variabel independen secara simultan (bersama-sama) tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Berikut akan dijelaskan hasil perhitungan uji F hitung pada Tabel 4.11

dibawah ini :

Page 47: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

51

Tabel 4.7

Hasil Uji F hitung

ANOVAa

Model

Sum of

Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1 Regression

Residual

Total

215.515 3 71.838 13.235 .000b

521.075 96 5.428

736.590 99

a. Dependent Variable: Y = Minat Berwirausaha

b. Predictors: (Constant), X3 = Pengetahuan dan Pengalaman, X1 = Motivasi, X2 =

Kepribadian

Sumber : Hasil olah data SPSS 22

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.11 diatas, diperoleh nilai F

hitung sebesar 13.235 dengan tingkat signifikan 0.00 < 0.05, maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel faktor motivasi,

kepribadian, dan pengetahuan dan pengalaman secara simultan (bersama-sama)

berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas

Gunadarma Jurusan Manajemen Kampus Salemba.

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk mengetahui besarnya

persentase pengaruh variabel bebas/variabel independen yaitu variabel motivasi

(X1), kepribadian (X2), dan pengetahuan dan pengalaman (X3) terhadap variabel

terikat/variabel dependen yaitu minat berwirausaha (Y). Dimana semakin besar

nilai koefisien determinasi (R²) maka akan semakin baik pula kemampuan

variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Berikut akan dijelaskan hasil

perhitungan Uji Koefisien Determinasi (R²) pada Tabel 4.12 dibawah ini:

Page 48: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

52

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .541a .293 .270 2.330

a. Predictors: (Constant), X3 = Pengetahuan dan Pengalaman, X1 = Motivasi, X2 = Kepribadian

b. Dependent Variable: Y = Minat Berwirausaha

Sumber : Hasil olah data SPSS 22

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.12 diatas, dapat dilihat bahwa

nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0.293. Hasil ini menunjukkan bahwa

29,3% minat berwirausaha pada mahasiswa dapat dijelaskan oleh faktor motivasi,

kepribadian, dan pengetahuan dan pengalaman. Sedangkan sisanya 70,7% (100%-

29,3%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.3 Rangkuman Hasil Penelitian

Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi penilaian

responden terhadap variabel-variabel penelitian secara umum sudah baik. Hal

tersebut dapat dilihat dari :

1) Uji Validitas

Dari hasil uji validitas dengan menggunakan sampel sebanyak 100

responden diatas dapat diketahui bahwa semua indikator dari variabel

independen maupun variabel dependen (minat berwirausaha) mempunyai

nilai r hitung > r tabel (0,197), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua

indikator tersebut valid.

Page 49: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

51

2) Uji Reliabilitas

Dari hasil uji reliabilitas diatas dapat diketahui bahwa semua variabel

mempunyai Cronbach’s Alpha > 0.60, sehingga dapat disimpulkan bahwa

semua pernyataan yang digunakan dalam variabel motivasi (X1),

kepribadian (X2), dan pengetahuan dan pengalaman (X3) terhadap minat

berwirausaha dalam penelitian ini adalah reliabel.

3) Uji Normalitas

Dari hasil uji normalitas diatas dalam Gambar 4.4 Grafik Normal P-Plot

terlihat titik-titik menyebar di garis diagonal dan penyebarannya mengikuti

arah garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan data pada variabel

motivasi (X1), kepribadian (X2), pengetahuan dan pengalaman (X3), dan

minat berwirausaha (Y) terdistribusi normal dan dapat digunakan dalam

model regresi karena memenuhi asumsi normalitas.

4) Uji Heteroskedastisitas

Dari hasil uji heteroskedastisitas diatas dalam Gambar 4.5 Grafik

Scatterplot, terlihat tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas pada model regresi sehingga

model regresi layak digunakan.

5) Uji Multikolinieritas

Dari hasil uji multikolinieritas dapat diketahui bahwa pada setiap variabel

mempunyai nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0.1, sehingga dapat

disimpulkan semua variabel independen dari model regresi tidak

mengalami multikolinieritas.

6) Analisis Regresi Linier Berganda

Dari hasil uji regresi linier berganda dapat diketahui bahwa variabel bebas

Page 50: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

51

yang paling berpengaruh adalah variabel pengetahuan dan pengalaman dan

yang paling rendah pengaruhnya adalah variabel motivasi dan kepribadian.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor pengetahuan dan

pengalaman merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi

minat berwirausaha.

7) Uji Parsial (t hitung)

Dari hasil uji t hitung diatas pada Tabel 4.10, dapat diketahui bahwa

variabel faktor motivasi tingkat signifikan 0.665 > 0.05 tidak berpengaruh

secara parsial (individu) terhadap minat berwirausaha, variabel faktor

kepribadian dengan tingkat signifikan 0.061 > 0.05 tidak berpengaruh

secara parsial (individu), dan variabel faktor pengetahuan dan pengalaman

secara parsial (individu) dengan tingkat signifikan 0.000 < 0.05

berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas

Gunadarma Jurusan Manajemen Kampus Salemba.

8) Uji Simultan (F hitung)

Dari hasil uji F hitung diatas pada Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa

variabel faktor motivasi, kepribadian, dan pengetahuan dan pengalaman

secara simultan (bersama-sama) dengan tingkat signifikan 0.00 < 0.05

berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas

Gunadarma Jurusan Manajemen Kampus Salemba.

9) Uji Koefisien Determinasi (R²)

Dari hasil uji koefiesien determinasi (R²) diatas pada Tabel 4.12 dapat

dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0.293. Hasil ini

menunjukkan bahwa 29,3% minat berwirausaha pada mahasiswa dapat

dijelaskan oleh faktor motivasi, kepribadian, dan pengetahuan dan

Page 51: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

51

pengalaman. Sedangkan sisanya 70,7% (100%-29,3%) dijelaskan oleh

faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

V.. P E N U T U P

a. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Faktor motivasi dan kepribadian secara parsial (individu) tidak

berpengaruh, sedangkan faktor pengetahuan dan pengalaman secara

parsial (individu) berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada

mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Kampus Depok.

2. Faktor motivasi, kepribadian, dan pengetahuan dan pengalaman secara

simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada

mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Kampus Depok.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Bagi Universitas

Universitas hendaknya mengembangkan kegiatan-kegiatan dalam bidang

Page 52: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

51

kewirausahaan tidak hanya melalui pembelajaran mata kuliah

kewirausahaan, melainkan juga melalui kegiatan rutin seperti pelatihan

kewirausahaan ataupun seminar-seminar kewirausahaan.

2. Bagi Mahasiswa

Mahasiwa sebaiknya secara mandiri mengembangkan minatnya untuk

berwirausaha melalui partisipasinya dalam seminar-seminar

kewirausahaan ataupun kegiatan kewirausahaan seperti praktek

kewirausahaan karena dengan adanya praktek berwirausaha maka

mahasiswa dapat meningkatkan minat berwirausahanya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dari keterbatasan-keterbatasan penelitian ini, maka saran untuk penelitian

selanjutnya adalah menambahkan variabel-variabel lain selain yang

digunakan oleh penulis dalam penelitian ini.

Page 53: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

51

VI. Daftar Pustaka

Alma, Buchari, 2009. Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung.

Ariesta, Egga, 2010. Minat Mahasiswa Dalam Berwirausaha Studi Kasus Pada

Mahasiswa Manajemen UNIKA SOEGIJAPRANATA, Skripsi,

Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

Basrowi, 2014. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Ghalia

Indonesia.

Basu, Anurudha and Meghna Virick, 2009. Assesing Enterpreneursl Intentions

Amongst Students: A Comparative Study, San Jose State University

(tidak dipublikasikan).

Farzier Barbara and Linda S Neihm, FCS Students’ Attitudes and Intentions

Toward Enterpreneurial Carrers, Journal of Family and Consumer

Sciences, April 2008: 100,2 Academic Research Library pg 17

Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indarti, N.,dan Rokhim Rostiani, 2008. “Intensi Kewirausahaan Mahasiswa :

Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang, dan Norwegia”. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis vol.23, No.4, Oktober 2008.

Linan, Fransisco, Juan C. Rodriguez-Cohard and Jose M. Rueda-Cantuche, 2005.

“Factors Affecting Enterpreneurial Intention Levels”, 45th Congress Of

The European Regional Science Associations, Amsterdam, 23-27 August.

Mahesa, Aditya Dion, 2012. Analisis Faktor-Faktor Motivasi Yang

Mempengaruhi Minat Berwirausaha, Skripsi, Universitas Diponegoro,

Semarang.

Page 54: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

58

Oswari, Teddy, 2005. Membangun Jiwa Kewirausahaan (Enterpreneurship). “Menjadi

Mahasiswa Pengusaha (Enterpreneur Student) Sebagai Modal Untuk

Menjadi Pelaku Usaha Baru”. In: PESAT 2005, 23-24 Agustus 2005,

Jakarta.

Purnamasari, Putri Intan, 2008. Motivasi Berwirausaha Pada Mahasiswa Ditinjau

Dari Persepsi Terhadap Pelaku Wirausaha, Skripsi, Universitas Katolik

Soegijapranata, Semarang.

Purwanto, Maret Adi, 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Kewirausahaan Siswa Kelas XII SMK Nasional Berbah Tahun 2012/2013,

Universitas Negeri Yogyakarta.

Purwanto, 2007. Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda,

Jakarta: Salemba Empat.

Sawqy, Shavinaz, 2010. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dan Lingkungan

Keluarga Terhadap Intensi Berwirausaha Siswa Smk Muhammadiyah 3

Yogyakarta, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Soekidjo, Notoatmodjo, 2007. Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta. Bandung.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses,

Salemba Empat, Jakarta.

Turker, Duygu, dan Senem Sonmez Selcuk, 2008. Whick Factors Affect

Enterpreneurial Intention Of University Students, Journal of European

Industrial Training

Page 55: FAKTOR PENENTU MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA …

Perpustakaan Universitas Gunadarma BARCODE

BUKTI UNGGAH DOKUMEN PENELITIANPERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Nomor Pengunggahan

SURAT KETERANGANNomor: 167/PERPUS/UG/2020

Surat ini menerangkan bahwa: Nama Penulis : Sri WaluyoNomor Penulis : 000204Email Penulis : [email protected] Penulis : Jl Sukur no 73 Lenteng Agung

Telah menyerahkan hasil penelitian/ penulisan untuk disimpan dan dimanfaatkan di Perpustakaan Universitas Gunadarma,dengan rincian sebagai berikut : Nomor Induk : FTI/ID/PENELITIAN/167/2020Judul Penelitian : Faktor Penentu Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha (Studi Kasus pada Mahasiswa

Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Kampus Depok)Tanggal Penyerahan : 09 / 12 / 2020

Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya dilingkungan Universitas Gunadarma dan Kopertis Wilayah III.

Dicetak pada: 05/03/2021 09:18:18 AM, IP:158.140.191.16 Halaman 1/1