Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

41
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah perpindahan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan tujuan agar orang dan barang tersebut memiliki nilai lebih. Transportasi sangat berperan penting dalam kehidupan sehari hari karena dengan adanya transportasi masyarakat dapat lebih mudah melaksanakan kegiatan mereka sehari hari dan transportasi juga menjadi salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu Negara. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi dan salah satu penyebabnya adalah kepadatan penduduk di Indonesia. Dan untuk kemudahan pergerakan, masyarakat Indonesia kebanyakan lebih memilih untuk menggunakan angkutan pribadi dibanding menggunakan angkutan umum. Bukan hanya untuk kemudahan saja, tetapi fasilitas dan pelayanan dari angkutan yang buruk sehingga

description

Kecelakaan yang diakibatkan oleh faktor jalan dan lingkungan

Transcript of Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

Page 1: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi adalah perpindahan orang atau barang dari suatu tempat ke

tempat lain dengan tujuan agar orang dan barang tersebut memiliki nilai lebih.

Transportasi sangat berperan penting dalam kehidupan sehari hari karena dengan

adanya transportasi masyarakat dapat lebih mudah melaksanakan kegiatan mereka

sehari hari dan transportasi juga menjadi salah satu faktor penting dalam

pembangunan suatu Negara. Indonesia merupakan salah satu negara dengan

tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi dan salah satu penyebabnya adalah

kepadatan penduduk di Indonesia. Dan untuk kemudahan pergerakan, masyarakat

Indonesia kebanyakan lebih memilih untuk menggunakan angkutan pribadi

dibanding menggunakan angkutan umum. Bukan hanya untuk kemudahan saja,

tetapi fasilitas dan pelayanan dari angkutan yang buruk sehingga mengakibatkan

masyarakat lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu

kebiasaan masyrakat Indonesia yang menilai bahwa tingkat kemakmuran

seseorang itu diukur dari jumlah kendaraan yang dimiliki sehingga berdampak

langsung pada kenaikan volume kendaraan di Indonesia, dengan tingkat volume

kendaraan yang tinggi dapat menyebabkan kepadatan lalu lintas

bertambah,kepadatan ini sangat berbahaya bagi pengguna kendaraan yang berada

di jalan karena kepadatan ini dapat menimbulkan resiko kecelakaan yang tinggi.

Page 2: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

Kecelakaan yang terjadi di Indonesia adalah resiko yang harus kita terima

ketika kita memilih untuk mengendarakan sebuah kendaraan seperti sepeda motor

atau mobil,karena saat berkendara kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi saat

kita tidak mematuhi aturan yang ada di jalan, definisi kecelakaan sendiri adalah

kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor tabrakan dengan benda lain dan

menyebabkan kerusakan ada 4 faktor penyebab utama terjadinya kecelakaan itu

sendiri yaitu yang pertama adalah faktor manusia faktor yang timbul dari dalam

diri pengendara tersebut yang kedua faktor kendaraan faktor ini disebabkan oleh

faktor kerusakan kendaraan yang merupakan kelalaian manusia yang tidak

merawat kendaraanya dengan baik yang ketiga adalah faktor jalan faktor ini di

sebabkan oleh prasarana jalan itu sendiri lengkap atau tidaknya marka dan

prasarana jalan lainnya yang terakhir adalah faktor lingkungan faktor ini

disebabkan oleh ketidakstabilan keadaan lingkungan yang kadang berubah ubah di

disekitar ruas jalan tersebut, kecelakaan juga dapat terjadi karena faktor cuaca hal

ini dapat berupa cuaca yang tidak menentu seperti hujan lebat,angin topan,angin

tornado,bersalju,ataupun petir yang bisa membahayakan nyawa seseorang pada

saat mengemudi.

1.2 Tujuan

1.2.1 Agar manusia dapat menyadari kesalahan kecil yang ditimbulkan

dalam berkendara dapat mengancam nyawa manusia.

1.2.2 Agar manusia dapat lebih memelihara dan memperhatikan kelayakan

kendaraannya

Page 3: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

1.2.3 Agar manusia dapat berhati-hati dalam berkendara pada saat keadaan

macet

1.2.4 Agar manusia dapat lebih mematuhi peraturan yang ada dan yang telah

di tetapkan

1.3 Rumusan masalah

Apakah contoh penyebab kecelakaan akibat faktor jalan dan

lingkungan ?

Page 4: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

BAB II

PEMBAHASAN

Berikut ini adalah contoh faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan

lalu lintas akibat jalan dan lingkungan :

Akibat perlengkapan jalan yang tidak sesuai (rusak atau tidak ada)

1. Tidak adanya rambu petunjuk

Contoh: Rambu tikung tajam. Tidak adanya rambu tikung tajam pada

wilayah pada wilayah pegunungan yang berkelok-kelok, rambu tikungan

tajam merupakan rambu peringatan berwarna kuning yang ditempatkan

sekurang-kurangnya 50 m sebelum tempat bahaya. Apabila rambu ini

tidak dipasang maka dapat menyebabkan potansi kecelakaan yang lebih

besar pada wilayah yang rawan. Hal ini dikarenakan mobil akan melaju

kencang pada area tikungan tajam karena tidak ada rambu peringatan

apapun.

Page 5: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

2. Tidak adanya rambu larangan

Contoh: rambu larangan belok kanan. Tidak adanya rambu larangan belok

kanan pada jalan yang searah, rambu larangan belok kanan berwarna biru

merah apabila tidak ada maka kendaraan dapat belok begitu saja sementara

dari arah yang berlawanan banyak kendaraan yang dating sehingga

berpotensi tinggi menyababkan tabrakan.

3. Tidak adanya rambu perintah

Contoh: rambu STOP atau berhenti. Tidak adanya rambu berhenti, rambu

stop atau berhenti merupakan rambu perintah apabila tidak ada di tempat

yang seharusnya ditempatkan maka dapat menimbulkan pertemuan kedua

kendaraan dan berpotansi menimbulkan tabrakan.

Page 6: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

4. Rambu yang rusak

Rambu rusak seperti cat yang mulai luntur atau patah menyebabkan

informasi bagi pengendara menjadi hilang sehingga menyebabkan

kecelakaan terjadi.

5. Rambu yang tertutup pohon

Rambu peringatan yang tertutup pohon membuat pengendara tidak melihat

informasi atau peringatan apa yang ada sehingga dapat berpotensi

menimbulkan kecelakaan.

6. Rambu yang diletakkan di tempat yang tidak strategis

Rambu harus di tempatkan sedemikian rupa sehingga mempunyai daya

guna sebesar-besarnya khususnya pengendara dapat melihatnya dengan

Page 7: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

mudah apabila tidak maka konflik di jalan seperti tabrakan atau kendaraan

jatuh dapat terjadi.

7. Ukuran rambu yang tidak sesuai

Apabila ukuran rambu seperti tinggi diameter tidak sesuai standar maka

dapat membuat pengendara tidak dapat melihat rambu tersebut pada radius

beberapa meter seharusnya rambu tersebut bisah dilihat, seperti contoh

rambu jalan licin apabila pengendara telat mendapat informasi maka ia

akan melaju dengan kecepatan tinggi kemudian tergelincir.

8. Desain rambu yang tidak sesuai

Apabila jenis huruf simbol (lambang), penerangan dan pemantulan yang

tidak sesuai maka akan membuat pengendara tidak dapat mendapat

informasi dengan jelas dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.

9. Marka jalan yang rusak

Apabila marka sebagai pembatas jalan dengan badan jalan maupun sebagai

pembagi lajur (garis putus-putus) kondisinya rusak seoerti catnya mulai

luntir bahkan hilang maka dapat menyebabkan kecelakaan akibat

kendaraan yang tidak mengetahui apakah garis pembatas lajur tersebut

putus-putus maka kendaraan boleh menyalip.

Page 8: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

10. Tidak adanya marka lambang

Marka lambang digunakan untuk memberitahu pamakai jalan yang tidak

digunakan dengan rambu lalu linta. Apabila marka ini tidak ada contoh

menyatakan tempat pemberhentian kendaraan atau zona sekolah maka

pemakai jaln maupun pengendara jalan dapat sama-sama lalai dan

kemudian bertemu dalam konflik kecelakaan.

11. Zebra cross yang rusak

Zebracross yang digunakan sebagai penyebrangan pajalan kaki apabila

kondisinya rusak, catnya hilang maka pejalan kaki dapat menyebrang pada

daerah lain yang mungkin raean untuk terjadi kecelakaan karena

merupakan tikungan dan lain sebagainya.

12. Tidak adanya paku jalan pemisah jalur atau lajur

Page 9: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

Hal ini dapat menyebabkan kendaraan karena tidak mengetahui batas jalur

dalam lajur kendaraannya apalagi pada malam hari paku jalan ini akan

memantulkan cahaya kunig jadi sangat berguna untuk jalurnya.

13. Tidak adanya paku jalan pada garis batas jalan

Paku jalan ini akan memantulkan cahaya berwarna merah yang berguna

bagi pengendara di malam hari apalagi kondisi mengantuk ia dapat

kejutkan dengan paku jalan ini sehingga dapat tetap berjalan di jalurnya.

14. Tidak adanya fasilitas putaran (u-turn)

U-turn digunakan untuk berputarnya kendaraan pada ruas jalan dengan

pemisah (divider). Fasilitas ini bertujuan untuk member tempat berputar

untuk keamanan pengguna jalan

15. Tidak adanya rambu pada minorstreet

Page 10: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

Pada simpang tak bersinyal diatur dengan rambu stop atau YIELD (hati-

hati) supaya pengemudi berhati-hati dalam memilih celah (gap) untuk

memotong major street.

16. Tidak adanya kaca tikung pada tikungan

Kaca tikung sangat diperlukan pada tiap tikungan yang rawan terjadinya

pertemuan antara kedua kendaraan atau lebih yang dapat memicu

kecelakaan lalu lintas.

17. Tidak adanya median jalan

Median jalan diperlukan sebagai pembatas antara 2 jalur yang arahnya

berlawanan. Apabila median yang seharusnya ada pada jalan yang ramai

tidak ada maka resiko .

Page 11: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

18. Rusaknya lampu lalu lintas

Lampu lalu lintas (traffic light) yang tidak brfungsi dapat membuat

kesemrawutan dalam lalu lintas yang mengakibatkan kecelakaan

19. Tidak adanya APILL

APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) harusnya mulai diberikan pada

tempat persimpangan yang ramai dan butuh pengendali sehingga tidak

menyebabkan konflik antara kendaraan

Page 12: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

20. Lampu jalan mati

Lampu jalan mati menyebabkan pencahayaan pada ruas jalan berkurang

sehingga meningkatkan resiko kecelakaan pada pengendara khususnya di

malam hari.

21. Trotoar yang rusak

Kondisi trotoar yang rusak akan mengakibatkan pejalan kaki turun ke

badan jalan sehingga dapat memunculkan konflik baru antara pejalan kaki

dengan pengendara di jalan.

Page 13: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

22. Tidak adanya palang pintu kereta

Hal ini sangat membahayakan karena palang pintu kereta yang rusak atau

bahkan tidak ada dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan akibat

menerobos jalur kereta.

Akibat perencanaan jalan yang salah

23. Perencanaan diameter simpang

Dalam pembuatan tikungan pada tiap simpang pasti diperlukan besar

diameter tikung. Hal ini sangat berpengaruh karena akan menentukan

kemiringan serta kecepatan kendaraan yang akan melewati simpngan

tersebut. Apabila perencanaannya salah maka kelalaian pengendara yang

berujung pada kecelakaan lalu lintas akan meningkat.

Page 14: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

24. Perencanaan kemiringan jalan

Gradien atau sudut dalam jalan yang direncanakan terlebih dahulu harus

memiliki hitungan yang valid sehingga tidak timbul kecelakaan akibat

kondisi jalan yang kemiringannya tidak sesuai dengan kelas jalan.

25. Perencanaan lokasi henti angkutan umum

Apabila dalam perencanaannya salah maka dalam pembuatan hingga jadi

nanti akan menjadi masalah hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas

dikarenakan letak tempat henti yang tidak sesuai dengan standar yang ada

yakni tidak boleh kurang dari 300 m

26. Pembuatan Kerb side, Lay-bus, Bus Shelter

Pembuatannya apabila tidak dibarengi dengan kondisi trotoar yang lebar

serta posisi yang pas maka akan justru menimbulkan konflik baru antara

pejalan kaki ataupun orang yang sedang menunggu angkutan umum

dengan pengendara.

Page 15: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

Akibat kondisi jalan yang buruk

27. Jalan berlubang

Jalan yang berlubang biasanya disebabkan oleh faktor hujan. Hujan

deras merusak aspal sehinggal menimbulkan lubang bahkan terkadang

mengkikis jalan dan membuat lubang yang cukup dalam.

Jalan yang berlubang-lubang dapat menyebabkan kendaraan mengatur

kecepatannya berkali-kali sehingga tidak stabil. Bila kendaraan melaju

dengan kecepatan tinggi tanpa memeperhatikan kerusakan jalan, tentu

akan berpotensi menimbulkan kecelakaan. Lubang yang dalam akan

menyebabkan ban kendaraan tergelincir sehingga menyebabkan

kecelakaan.

Page 16: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

28. Jalan licin.

Jalan licin yang disebabkan oleh berbagai hal seperti air hujan atau

tumpahan minyak akan membuat kendaraan mudah terpeleset. Meskipun

kendaraan dalam kendali penuh, namun kondisi jalan yang licin akan

mampu membuat kendaraan terpeleset apalagi dalam kecepatan tinggi.

Jalan licin mengurangi tingkat gaya gesek antara ban kendaraan dengan

jalan, sehingga kendaraan akan mudah terpeleset.

29. Jalan bergelombang.

Jalan bergelombang akan menyebabkan gerak kendaraan menjadi

tidak stabil ,dalam kecepatan tinggi akan membuat kendaraan lepas

kontrol. Biasanya jalan bergelombang disebabkan oleh faktor geografis

daripada jalan yang merupakan tanah bergelombang dan karena adanya

penambalan jalan berlubang yang cukup banyak sehingga menyebabkan

permukaan jalan menjadi tidak merata.

Beberapa daerah memiliki tingkat jalan bergelombang yang cukup

tinggi terutama di daerah pedesaan dimana pengaspalan jalan tergolong

Page 17: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

cukup jarang. Kebanyakan daerah pedesaan seperti area perladangan dan

perbukitan yang rendah memiliki struktur geografis tanah bergelombang,

apalagi perawatan jalan di area pedesaan juga tidak cukup baik. Sering

sekali bila terjadi erosi atau kerusakan jalan, tidak segera dilakukan

perbaikan, sehingga kondisi jalan yang bergelombang justru semakin

parah dan tidak merata.

Banyaknya lubang di jalan yang diatasi dengan cara ditambal juga

menyebabkan permukaan jalan menjadi bergelombang. Hal ini karena bila

jalan di tambal,biasanya tambalan tersebuty cembung dan memiliki

permukaan yang lebih tinggi dari jalan disekitarnya. Bila banyak tambalan

di jalan, apalagi penambalan jalan yang secara acak, maka gelombang juga

akan tidak merata melainkan hanya di beberapa sisi jalan yang terdapat

tambalan. Jalan bergelombang yang tidak merata jauh lebih berbahaya

dibandingkan denga jalan bergelombang namun merata.

Page 18: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

30. Jalan berbatu.

Dibandingkan jalan yang beraspal ,jalan berbatu merupakan jalan

yang berbahaya karena dapat menyebabkan kendaraan tergelincir akibat

dari ban kendaraan yang tidak sesuai dengan permukaan jalan yang

berbatu dan bila dilewati akan menyebabkan batu-batu terpental akibat

gerak kendaraan sehingga kendaraan akan mengalami kecelakaan.

Kendaraan yang melalui bebatuan, terutama jalan yang memang

sengaja hanya disusun dari batu-batu yang disebar merata sebagai

konstruksi jalan (tidak beraspal) biasanya sering tergelincir di sela-sela

batu. Selain itu kendaraan tergelincir juga disebabkan oleh roda kendaraan

yang mengenai batu sehingga batu tersebut bergeser dan terpental. Hal ini

menyebabkan gerak kendaraan tidak bisa lurus dan stabil.

31. Jalan berkelok-kelok.

Menyebabkan kemudi kendaraan menjadi tidak stabil dan

membingungkan pengendara . jalan berkelok-kelok juga menyebabkan

pengemudi harus berkali-kali menaik turunkan kecepatannya tiap melewati

Page 19: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

perbelokan. Bila perbelokan terlalu banyak dan pendek, hal ini

kemungkinan besar akan membingungkan pengemudi kendaraan sehingga

bila terjadi salah kecepatan, bisa saja kendaraan keluar dari jalur.

Belum lagi jika jalan tersebut merupakan jalan dua arah dimana

terdapat kendaraan yang melintas dengan arah yang berbeda.

32. Jalan dengan tanjakan tinggi

Tanjakan tinggi menuntut kendaraan untuk melaju dengan kecepatan

tinggi guna melalui tanjakan,tetapi apabila mesin kendaraan mati di tengah

tanjakan maka akan mengakibatkan kecelakaan. Kendaraan sering sekali

mengalami mati mesin di tanjakan tinggi sehingga kendaraan yang tidak

mampu menaiki tanjakan akan mundur dan mudah menyebabkan

kendaraan jatuh. Biasanya mati mesin saat melalui tanjakan sering terjadi

pada kendaraan yang bukan automatic. Seperti halnya sepeda motor

manual yang harus mengganti koplingnya beberapa kali.

Page 20: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

33. Jalan dengan tanjakan yang panjang.

Meskipun tanjakan tidak terlalu tinggi,namun bila tanjakan tersebut

panjang tentu akan memaksa kendaraan menambah tenaganya. Tak bisa

dipastikan apakah kendaraan mampu dalam kondisi tersebut dalam waktu

yang lama.

34. Jalan dengan tikungan tajam.

Tikungan tajam menyebabkan pengguna harus berkonsentrasi

penuh,karena jika tidak, akan berpotensi kendaraan keluar jalur/menabrak

pembatas jalan. Tikungan tajam biasanya terdapat pada jalan di

pegunungan. Daerah pegunungan kebanyakan memiliki jalan yang

Page 21: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

melingkari gunung sehingga terdapat banyak tikungan tajam dan bahkan

semakin menanjak. Kebanyakan jalan di pegunungan merupakan jalan

dua arah yang sering dilewati kendaraan besar seperti di daerah wisata

dataran tinggi atau yang lain.

35. Jalan dengan tikungan tajam berbatu

Tikungan tajam membutuhkan konsentrasi penuh untuk melaluinya.dengan

jalan yang berbatu tentunya akan lebih menyulitkan kendaraan untuk melalui

jalan yang menikung yang berbatu mengingat kendaraan juga akan mudah

tergelincir.

Page 22: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

36. Jalan menikung yang berpasir

Di beberapa daerah menggunakan jalan yang tidak beraspal. Seperti halnya

jalan setapak di pedesaan.biasanya jalan tersebut berpasir sehingga mudah

menyebabkan kendaraan terpeleset apalagi di daerah tikungan yang tajam

seperti di perbukitan dimana jalan pedesaan yang ada merupakan jalan yang

terbentuk secara alamiah atau tanpa pengaspalan, melainkan masih berupa

tanah.

37. Jalan menikung yang sempit

Menyebabkan kendaraan sulit melalui tikungan. Semakin sempit suatu jalan,

maka keleluasaan kendaraan untuk melaju akan semakin berkurang mengingat

pengemudi harus lebih konsentrasi dan berhatihati. Khususnya untuk jalan dua

arah. Jalan yang semakin sempit akan cenderung menimbulkan konflik atau

tabrakan terutama di jalan yang menikung.

Page 23: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

38. Jalan sempit

Jalan sempit dapat memperbesar resiko tumbukan atau konflik antar

pengendara maupun pejalan kaki atau hambatan lain yang berada pada jalan

tersebut.

Akibat bencana alam

39. Daerah rawan tanah longsor

Daerah yang rawan terjadi tanah longsor dapat menimbulkan kecelakaan bagi

pengendara yang melintas pada daerah tersebut hingga beruntun pada

kendaraan lain di belakangnya biasanya berupa kemacetan.

Page 24: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

40. Angin Topan

Angin topan mengakibatkan pengemudi kehilangan keseimbangannya dalam

mengendalikan kendaraan. Akibatnya resiko terjadinya kecelakaan sangatlah

besar apabila suatu wilayah terkena bencana ini.

41. Banjir

Banjir yang menggenangi jalan sangat beresiko menyebabkan kecelakaan.

Aliran air yang deras akan mengakibatkan kendaraan hanyut terbawa arus.

Pengendara yang kehilangan keseimbangan akan jatuh kemudian terbawa

aliran air yang deras.

Page 25: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

Akibat Lingkungan

42. Daerah alam bebas

Daerah alam bebas disini yang dimaksud adalah daerah dimana kondisi

alamnya masih sangat alami sampai hewan yang tinggal di wilayah

tersebut sering berkeliaran pada area jalan.

43. Asap

Asap akan berdampak pada pernafasan dan juga penglihatan pengemudi

maupun orang yang melintas pada area tersebut. Oleh karena itu sangat

mungkin terjadi konflik baik sesama pengemudi maupun dengan orang

lain yang melintasi jalan tersebut.

Page 26: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

Akibat Cuaca

44. Hujan deras

Hujan deras akan menyebabkan jalan licin dan jarak pandang pengemudi

berkurang. Apabila terjadi dan pengemudi tidak dapat mengendalikan laju

kendaraannya dengan baik maka akan memacu timbulnya kecelakaan

baik kecelakaan perseorangan maupun melibatkan kendaraan atau orang

lain.

45. Kabut

Kabut timbul setelah hujan deras atau pada wilayah pegunungan. Kabut

dapat menghalangi pandangan pengemudi sehingga mengakibatkan ia

kehilangan kendali saat mengemudikan kendaraannya. Hal ini dapat

memicu kecelakaan.

Page 27: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

Akibat hambatan samping di Jalan

46. Adanya pasar tumpah

Pasar tumpah yang memenuhi trotoar atau bahkan sampai pada badan

jalan menyebabkan kendaraan yang melintas kesulitan dalam bergerak

sehingga akan memicu banyak konflik antar pengendara maupun dengan

orang disekitarnya.

47. Adanya proyek pembangunan jalan

Proyek pembangunan jalan apabila tidak diberi rambu peringatan ataupun

tanda dapat memicu timbulnya kecelakaan lalu lintas baik faktor kelalaian

pengendara maupun akibat konflik dengan pengendara lain.

48. Adanya kecelakaan lalu lintas

Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan sering kali mengakibatkan

kemacetan karena banyak orang yang ingin menyaksikan kejadian

Page 28: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

tersebut. Hal ini dapat memicu terjadinya kecelakaan berikutnya atau

yang biasa kita sebut kecelakaan beruntun.

49. Adanya demo

Demo atau aksi massa yang turun ke jalan dapat menyebabkan timbulnya

kecelakaan dikarenakan kondisi jalan akan menjadi padat sehingga rawan

menimbulkan konflik antar pengendara maupun dengan pendemo.

50. Adanya parkir liar

Kendaraan yang diparkir secara liar pada badan-badan jalan padahal

disekitarnya tidak boleh ada kendaraan yang parkir akan menyebabkan

konflik baru antara pengemudi dengan kendaraan lain yang terparkir

tersebut.

Page 29: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan disebabkan oleh banyak faktor.

Namun pada dasarnya terdapat 4 faktor yaitu meliputi faktor manusia, faktor

kendaraan, faktor jalan dan lingkungan.

Secara spesifik faktor jalan dan lingkungan juga memberikan pengaruh

cukup besar terhadap tingkat kecelakaan lalu lintas terutama di jalan. Tingkat

kecelakaan yang terjadi tiap tahunnya terus bertambah mengingat kondisi

jalan dan lingkungan yang juga semakin memburuk. Hal ini menjelaskan

bahwa keadaan jalan dan lingkungan memiliki peran penting terhadap tingkat

keselamatan pengendara.

Dari segi faktor jalan dan lingkungan itu sendiri, terdapat faktor-faktor

penyebab semakin bertambahnya tingkat kecelakaan lalu lintas yang terjadi,

yaitu meliputi kurangnya perlengkapan jalan

Dengan demikian, terdapat banyak sekali kendala maupun dampak yang

dapat ditimbulkan terhadap tingkat kecelakaan lalu lintas berdasarkan faktor

jalan dan lingkungan.

Page 30: Faktor Kecelakaan Akibat Jalan dan Lingkungan

3.2 Saran

Mengingat kondisi jalan dan lingkungan yang tidak mungkin lepas dari

perubahan kondisi, sebaiknya petugas yang bertanggung jawab mengawasi jalan

lebih memperhatikan kondisi jalan, sehingga bila terjadi kendala-kendala seperti

kerusakan maupun faktor lain seperti banjir atau yang lain yang dapat

mengganggu kondisi jalan dapat segera diatasi.

Untuk pengguna sarana transportasi jalan, sebaiknya juga lebih

memperhatikan rambu dan marka jalan. Termasuk juga lebih waspada dan hati-

hati selama berkendara, sehingga bila kondisi jalan maupun lingkungan tidak

cukup baik, pengendara tidak akan mendapatkan resiko kecelakaan.

Perlunya partisipasi warga dalam perawatan dan pemeliharaan lingkungan

serta dibutuhkannya kebijakan pemerintah dalam melakukan pembangunan

prasarana transportasi.