Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja (K3)

14
Kecelakaan dan Penyakit akibat Kerja Oleh : Rifky Muhamad Teknik Telekomunikasi Kelas 1D

description

keselamatan kerja

Transcript of Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja (K3)

Page 1: Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja (K3)

Kecelakaan dan Penyakitakibat Kerja

Oleh : Rifky MuhamadTeknik TelekomunikasiKelas 1D

9/16/2014

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Page 2: Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja (K3)

KECELAKAAN AKIBAT KERJA

Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri dari teknik keselamatan. Ada pepatah yang mengungkapkan tindakan yang lalai seperti kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas sebuah tangga. Hal tersebut menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk menghilangkan kondisi kelalaian dan memperbaiki kesadaran mengenai keselamatan setiap karyawan pabrik.Diantara kondisi yang kurang aman salah satunya adalah pencahayaan, ventilasi yang memasukkan debu dan gas, layout yang berbahaya ditempatkan dekat dengan pekerja, pelindung mesin yang tak sebanding, peralatan yang rusak, peralatan pelindung yang tak mencukupi, seperti helm dan gudang yang kurang baik.

Diantara tindakan yang kurang aman salah satunya diklasifikasikan seperti latihan sebagai kegagalan menggunakan peralatan keselamatan, mengoperasikan pelindung mesin mengoperasikan tanpa izin atasan, memakai kecepatan penuh, menambah daya dan lain-lain. Dari hasil analisa kebanyakan kecelakaan biasanya terjadi karena mereka lalai ataupun kondisi kerja yang kurang aman, tidak hanya satu saja. Keselamatan dapat dilaksanakan sedini mungkin, tetapi untuk tingkat efektivitas maksimum, pekerja harus dilatih, menggunakan peralatan keselamatan.

Page 3: Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja (K3)

Contoh Kasus :

Kecelakaan Kerja Pada Karyawan di Mesin Dinamo Pabrik

“Bagian Pakaian Korban yang Tersangkut Puli Dinamo Yang Sedang Berputar”

Musibah bermula sebelumnya sekitar pukul 07.40 saat akan dilakukan penggantian jam kerja, korban mengambil sampel lateks dibagian produksi. Namun sebelum mengambil sampel korban memutar arah jalan dari tempat yang dituju sehingga melintas dari bagian mesin yang bukan area lintasan. Saat melewati salah satu mesin, tiba-tiba ujung jilbab korban yang terjuntai kebawah tersangkut puli dinamo sehingga tergulung akibat jilbab tergulung akhirnya leher korban tercekik ditempat kejadian perkara dalam keadaan sepi karena seluruh karyawan bersiap-siap untuk pulang kerja untuk penggantian jam kerja sekitar pukul 08.00. Akibatnya tidak ada yang melihat korban sehingga tidak ada yang menolong dan mengakibatkan korban meninggal dunia.

Analisa : TAHAPAN PENYEBAB

a. Penyebab Umum Jilbab korban yang terjuntai ke bawah tersangkut pada puli dinamo yang sedang berputar.

b. Penyebab Terperinci Kelalaian korban dalam mengambil arah jalan yang bukan areal lintasan dan dalam memilih penggunaan pakaian kerja.

c. Penyebab Pokok Kebijakan pabrik Perusahaan Kurang memberikan pelatihan dan perhatian kepada pegawai mengenai keselamatan kerja agar tidak lalai dalam mengambil suatu tindakan yang beresiko tinggi. Kurangnya komunikasi yang baik antar pegawai, kurangnya kepekaan pegawai terhadap lingkungannya tempat bekerja.

Page 4: Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja (K3)

Contoh Kasus :

Tersiram Uap Air Panas

“Seluruh bagian tubuh tersiram air panas 400 derajat Celcius saat membersihkan tangki gula kristal”

Uraian Kejadian

Musibah bermula saat 5 pekerja tengah membersihkan bagian dalam tangki gula kristal di pabrik tersebut. Tiba-tiba kran yang berada diatas dan mengarah kedalam tangki mengeluarkan air panas yang diperkirakan mencapai 400 derajat Celsius. Akibatnya, keempat pekerja yang ada didalamnya tewas seketika dengan kondisi mengenaskan karena panasnya uap.Ke 4 pekerja tewas, salah seorangnya menyelamatkan diri, namun mengalami luka parah. Menurut salah seorang rekan pekerja, air panas tersebut mengucur kedalam tangki setelah tombol kran dibuka oleh salah seorang karyawan pabrik. Diduga operator kran tidak mengetahui jika pekerjaan didalam tangki tersebut belum selesai.

Analisa : TAHAPAN PENYEBAB

1. Penyebab Umum

Lingkungan

Kran sumber air panas yang terbuka tombolnya secara tiba-tiba.

2. Penyebab Terperinci

Kelalaian rekan kerja (Operator Kran)

Sebelum membuka tombol kran air panas, operator tidak memeriksa di dalam tangki apakah masih ada pegawai yang bertugas atau tidak.

Page 5: Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja (K3)

3. Penyebab Pokok

Kebijakan Pabrik/Perusahaan

Kurang memberikan pelatihan dan perhatian kepada pegawai mengenai keselamatan kerja agar tidak lalai dalam mengambil suatu tindakan yang beresiko tinggi.

Kurangnya komunikasi yang baik antar pegawai.

Kurangnya kepekaan pegawai terhadap lingkungannya tempat bekerja.

Analisa : STRATEGI PENGENDALIAN

Memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan pekerja guna meningkatkan pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja, demi mencegah terjadinya kecelakaan yang sama.

Selama melakukan proses pekerjaan yang berbahaya, seperti pembersihan mesin, penambahan minyak, pemeriksaan, perbaikan, pengaturan, mesin harus berhenti beroperasi. Untuk mencegah orang lain menghidupkan mesin, maka mesin harus dikuci atau diberi tanda peringatan, perusahaan harus memasang tutup pengaman atau peralatan pembatas.

Operator mesin ataupun alat produksi lainnya, sebaiknya diberi peringatan setiap sesudah dan sebelum mengoperasikan apakah ada petugas yang masih disana ataupun tidak. Sebaiknya operator mesin dilatih agar tetap siaga dan tanggap dengan tanggung jawabnya.

Seluruh petugas keselamatan dan kesehatan tenaga kerja harus bertanggung jawab menjalankan rencana penganggulangan kecelakaan, rencana penanganan darurat, serta melakukan bimbingan pelaksanaan setiap bagian.

Komunikasi antar pegawai harus selalu terjaga dengan baik agar saling memperhatikan satu sama lain sehingga mampu meminimalisir peluang kecelakaan terjadi.

Page 6: Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja (K3)

Contoh Foto Kecelakaan Kerja :

Page 7: Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja (K3)

PENYAKIT AKIBAT KERJA Pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK)Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Permennaker No. Per. 01/Men/1981) yang akan berakibat cacat sebagian maupun cacat total.Cacat Sebagian adalah hilangnya atau tidak fungsinya sebagian anggota tubuh tenaga kerja untuk selama-lamanya. Sedangkan Cacat Total adalah keadaan tenaga kerja tiadak mampu bekerja sama sekali untuk selama-lamanyaPenyakit Akibat Hubungan Kerja (Work Related Diseases) yaitu penyakit yang dicetuskan, dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan. Penyakit ini disebabkan secara tidak langsung oleh pekerjaan dan biasanya penyebabnya adalah berbagai jenis faktor.

Faktor-Fakor Penyebab Penyakit Akibat Kerja1. Faktor Fisik2. Golongan Kimia3. Golongan Biologi4. Golongan Ergonomi/fisiologi5. Golongan mental Psikologi

BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA1. Penyakit allergi/hipersensitif· Dapat berupa; Rinitis, Rinosinusitis, Asma, Pneumonitis, aspergilosis akut

bronchopulmoner, Hipersensitivitas lateks, penyakit jamur, dermatitis kontak, anafilaksis.

· Lokasi biasanya di saluran pernafsan dan kulit· Penyebab; bahan kimia, microbiologi, fisis dapat merangsang interaksi non spesifik

atau spesifik.

2. Dermatitis Kontak Ada 2 jenis yaitu iritan dan allergi Lokasi di kulit

3. Penyakit Paru· Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema, karsinoma bronkus, fibrosis, TBC,

mesetelioma, pneumonia, Sarkoidosis.· Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.

Page 8: Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja (K3)

4. Penyakit Hati dan Gastro-intestinal· Dapat berupa : kanker lambung dan kanker oesofagus (tambang batubara dan

vulkanisir karet), Cirhosis hati(alkohol, karbon tetraklorida, trichloroethylene, kloroform)

· Disebabkan oleh bahan kimia

5. Penyakit Saluran Urogenital· Dapat berupa : gagal ginjal(upa logam cadmium & merkuri ,pelarut organik,

pestisida, carbon tetrachlorid), kanker vesica urinaria (karet, manufaktur/bahan pewarna organik, benzidin, 2-naphthylamin).

· Disebabkan bahan kimia.

6. Penyakit Hematologi· Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena)· disebabkan bahan kimia

7. Penyakit Kardiovaskuler· Disebabkan bahan kimia· Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida, viscon rayon, gliceril trinitrat,

ethylene glicol dinitrat), febrilasi ventricel (trichlorethylene).

8. Gangguan alat reproduksi· Dapat berupa : infertilitas (ethylene bromida, benzena, anasthetic gas, timbal,

pelarut organic, karbon disulfida, vinyl klorida, chlorophene), kerusakan janin (aneteses gas, mercuri, pelarut organik) keguguran (kerja fisik)

· Disebabkan bahan kimia dan kerja fisik

9. Penyakit muskuloskeletal· Dapat berupa : sindroma Raynaud (getaran 20 – 400 Hz), Carpal turnel syndroma

(tekanan yang berulang pada lengan), HNP/sakit punggung (pekerjaan fisik berat, tidak ergonomis)

· Disebabkan : kerja fisik dan tidak ergonomis.

10. Gangguan telinga· Dapat berupa : Penurunan pendengaran (bising diatas NAB)· Disebabkan faktor fisik

Page 9: Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja (K3)

11. Gangguan mata· Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan), conjungtivitis (sinar UV),

katarak (infra merah), gatal (bahan organik hewan, debu padi), iritasi non alergi (chlor, formaldehid).

· Disebabkan faktor fisik, biologi

12. Gangguan susunan saraf· Dapat berupa : pusing, tidak konsentrasi, sering lupa, depresi, neuropati perifer,

ataksia serebeler dan penyakit motor neuron (cat, carpet-tile lining, lab. Kimia, petrolium, oli).

· Disebabkan bahan kimia

13. Stress· Dapat berupa : neuropsikiatrik; ansietas, depresi (hubungan kerja kurang baik,

monoton, upah kurang, suasana kerja tidak nyaman)· Disebabkan faktor mental psikologi

14. Infeksi· Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC), leptospirosis (leptospira pada

petani), brucellosis, antrakosis (brucella, antrak pada peternak hewan).· Disebabkan oleh faktor biologi15. Keracunan· Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen sulfida, hidrogen sianida), kronis

(timah hitam, merkuri, pestisida).· Disebabkan oleh bahan kimia.

Page 10: Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja (K3)

Cara Deteksi atau Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

1. Monitoring Kesehatan Tenaga Kerja· Riwayat penyakit· Riwayat pekerjaan· Pemeriksaan klinik· Pemeriksaan laboratoris· Pemeriksaan Rontgen· Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan gejala penyakit.2. Monitoring Lingkungan Kerja· Pemantauan personil (diukur dekat masuknya kontaminan)· Pemantauan lingkungan kerja· Pemantauan biologic

Tujuan Pemantauan Lingkungan Kerja· Mengendalikan faktor lingkungan kerja· Pemeriksaan berkala terhadap tingkat pemaparan lingkungan kerja· Identifikasi potensi bahaya· Memantau tingkat pemaparan pekerja terhadap bahan berbahaya· Mengevaluasi efektivitas upaya-upaya pengendalian· Menjaga tempat kerja tetap aman dan sehat.

Tata cara pelaporan Penyakit Akibat Kerja1. Permennaker No. Per. 01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor PAK.· Pasal 2 (a) : pengurus dan badan yang ditunjuk wajib melaporkan secara tertulis

kepada Kantor Binalindung Tenaga Kerja setempat.· Pasal 3 (a) : Laporan dilakukan dalam waktu paling lama 2 kali 24 jam setelah

penyakit dibuat diagnosa.2. Kepmannaker No. Kepts. 333/Men/1989 tentang Diagnosa dan Pelaporan PAK· Pasal 3 (3) : setelah ditegakkan diagnosis PAK oleh dokter pemriksa maka wajib

membuat laporan medik.· Pasal 4 (a) :PAK harus dilaporkan oleh pengurus tempat kerjayang bersangkutan

selambat-lambatnya 2 kali 24 jam kepada Kanwil Depnaker melalui Kantor Depnaker.· Pasal 4 (b) : Untuk melaporkan PAK harus menggunakan bentuk B2/F5, B3/F6,

B8/F7.