FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN...

142
i FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PADA LEMBAGA PEMBIAYAAN ISLAMIC PEER TO PEER LENDING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : SUCI FATIKAH HAPSARI NIM. 11140810000086 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN

KREDIT USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PADA LEMBAGA

PEMBIAYAAN ISLAMIC PEER TO PEER LENDING

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

SUCI FATIKAH HAPSARI

NIM. 11140810000086

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN

KREDIT USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PADA LEMBAGA

PEMBIAYAAN ISLAMIC PEER TO PEER LENDING

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Suci Fatikah Hapsari

NIM. 11140810000086

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Dr. Indoyama Nasaruddin., MAB

NIP. 19741127 2001 12 1 002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Kamis 12 April 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Suci Fatikah Hapsari

2. NIM : 11140810000086

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Menentukan Keputusan

Pemberian Kredit Usaha Kecil Dan Menengah (UKM)

Pada Lembaga Pembiayaan Islamic Peer To Peer

Lending

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 April 2018

1. Dr. Indoyama Nasaruddin, MAB ( )

NIP. 19741127 2001 12 1 002 Penguji I

2. Dwi Nur’aini Ihsan, SE. MM ( )

NIP.19772110 2014 11 2 001 Penguji II

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, 12 Juli 2018 telah dilakukan ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Suci Fatikah Hapsari

2. NIM : 11140810000086

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Menentukan Keputusan

Pemberian Kredit Usaha Kecil Dan Menengah (UKM)

Pada Lembaga Pembiayaan Islamic Peer To Peer

Lending

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 Juli 2018

1. Ela Patriana, MM ( )

NIP. 19690528 200801 2010 Ketua

2. Dr. Indoyama Nasaruddin, MAB ( )

NIP. 19741127 2001 12 1 002 Sekretaris

3. Dr. Indoyama Nasaruddin, MAB ( )

NIP. 19741127 2001 12 1 002 Pembimbing

4. Titi Dewi Warninda, M.Si ( )

NIP. 19731221 200501 2002 Penguji Ahli

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Suci Fatikah Hapsari

NIM : 111410000086

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi & Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 8 Juni 2018

Yang Menyatakan

Suci Fatikah Hapsari

NIM. 11140810000086

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama lengkap : Suci Fatikah Hapsari

2. Tempat, tanggal lahir : Jakarta 6 Juli 1996

3. Alamat : Kp. Bulak Barat RT 04/12 No.73, Kedaung,

Pamulang, Tangerang Selatan 15415

4. Telepon : +62856 9374 1794

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN Kp. Sawah II : Tahun 2002-2008

2. SMPN 3 Tangerang Selatan : Tahun 2008-2011

3. SMAN 1 Tangerang Selatan : Tahun 2011-2014

4. S1 Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2014-2018

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Pelatihan Kepemimpinan dalam Leadership Camp oleh Coca Cola

Foundation Indonesia bersama Yayasan Karya Salemba Empat tahun 2016

2. Pelatihan analisis teknikal dan fundamental oleh MNC Security pada tahun

2017

3. Kursus Bahasa Inggris di ILP Ciputat tahun 2018

IV. PENGHARGAAN

1. Penerima Beasiswa KSE periode 2015-2018

2. Kepala sekolah Rumah Belajar “Rubah” Paguyuban KSE UIN Jakarta tahun

2016-2017

3. Ketua pelaksana kolaborasi kegiatan Happy Steps oleh Coca-Cola

Foundation Indonesia bersama UI, UNJ, UNTIRTA, IPB (region Jakarta)

pada tahun 2016

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

vii

4. Peserta pada The 6th PPM Business Case Competition Challenge di PPM

School of Management tahun 2016

5. Presentator pada acara Sharing and Fun di Universitas Indonesia

diselenggarakan oleh Paguyuban KSE UI tahun 2017

6. Delegasi KKN Bersama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2017

V. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota English Community FEB UIN Jakarta tahun 2014

2. Anggota Divisi Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen

UIN Jakarta tahun 2015

3. Manajer Fundraising pada program Gerakan Banten Mengajar Batch 4

tahun 2017

4. Kepala divisi pendidikan Paguyuban KSE UIN Jakarta periode 2017-2018

5. Wakil ketua bidang Edukasi Galeri Investasi Syariah FEB UIN Jakarta

periode 2017-2018

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Sunarto

2. Ibu : Winarti

3. Alamat : Kp. Bulak Barat Rt 04/12 No.73 Kedaung, Pamulang,

Tangerang Selatan

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

viii

DETERMINANTS OF CREDIT DECISION ON FINANCING ISLAMIC

PEER TO PEER LENDING

ABSTRACT

This research aims to analyze the influence of Islamic Peer to Peer Lending on SME

funding. Since, this is the first empirical study conducted using financing for SMEs

submitted through the Islamic Peer to Peer Lending website. The data in this study

was obtained through Kapitalboost.com website, one of the first Islamic Peer to

Peer Lending in Asia that has been operating particularly in Singapore, Malaysia

and Indonesia. Using the purposive sampling method, the number of sample

obtained 45 SMEs. This research using binary logistic regression to analyze the

determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general, the results

of this study explain that Islamic P2P Lending is a new sharia-based financing

model that can be accessed by SMEs.

Keywords : Islamic Peer to Peer Lending, SMEs, Binary Logistic, Sharia

Principle

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

ix

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN PEMBERIAN

KREDIT USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PADA LEMBAGA

PEMBIAYAAN ISLAMIC PEER TO PEER LENDING

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari lembaga Islamic Peer to

Peer Lending terhadap pendanaan UKM. Ini merupakan studi empiris pertama yang

dilakukan dengan menggunakan pembiayaan bagi UKM yang diajukan melalui

website Islamic Peer to Peer Lending. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui

website Kapitalboost.com, sala satu penyedia layanan Islamic Peer to Peer Lending

pertama di Asia yang telah beroperasi khususnya di negara Singapura, Malaysia,

dan Indonesia. Dengan menggunakan metode purposive sampling, sampel yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 UKM. Penelitian ini menggunakan

regresi binary logistik untuk menganalisa faktor-faktor penentu pemberian kredit

dan tingkat odds ratio. Secara umum, hasil penelitian ini menjelaskan bahwa

Islamic P2P Lending merupakan model pembiayaan baru berbasis prinsip syariah

yang dapat diakses oleh UKM .

Kata Kunci : Islamic Peer to Peer Lending, UKM, Binary Logistic, Prinsip

syariah

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas anugerah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Faktor-Faktor yang

Menentukan Keputusan Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

pada Lembaga Pembiayaan Islamic Peer To Peer Lending dengan baik.

Kepenulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program

Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa bimbingan, bantuan, dan dorongan

tersebut sangat berarti dalam penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan hal tersebut

di atas penulis menyampaikan hormat dan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas kasih dan anugerah-Nya kepada penulis.

2. Kepada kedua orang tua, Sunarto dan Winarti penulis ucapkan terima kasih

atas dukungan yang selama ini diberikan selama menuntut ilmu. Sebagai

kekuatan terbesar bagi penulis juga yang memotivasi penulis untuk terus

berprestasi dan menjadi kebanggaan orang tua. Terima kasih pula kepada

Zainal Arifin S.Kom selaku kakak bagi penulis yang selalu mengajarkan

penulis untuk bekerja keras menggapai impian.

3. Dr. Arif Mufraini, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Titi Dewi Warninda SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi & Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ela Patriana., Ir., MM selaku Wakil Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi & Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, M.M., selaku dosen penasihat akademik penulis

yang telah banyak memberikan arahan selama perkuliahan.

7. Dr. Indoyama Nasaruddin SE., MAB selaku dosen pembimbing dalam

kepenulisan tugas akhir ini. Terima kasih atas bimbingan, motivasi, saran,

serta ilmu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas akhir ini dan semoga

karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Lebih dari itu,

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

xi

penulis juga sangat menghaturkan terima kasih kepada beliau, karena

penulis terinspirasi untuk dapat memberikan manfaat kepada masyarakat

khususnya melalui bidang ekonomi yang menjadi basis kompetensi, tidak

hanya bekerja untuk diri sendiri tetapi bagaimana pekerjaan yang ditekuni

dapat memberikan manfaat dan membantu perekonomian masyarakat.

Penulis sangat termotivasi sekali untuk mengikuti jejak beliau sebagai

pembisnis sekaligus konsultan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM).

8. Yayasan Karya Salemba Empat yang telah memberikan dukungan baik

dalam bentuk materil maupun pengembangan diri dan jaringan sehingga

penulis bisa menyelesaikan studi dan menjadi pribadi yang tangguh dan

selalu berusaha bermanfaat bagi orang di sekitar penulis.

9. PT. Kapital Boost yang bersedia memberikan arahan dan masukan serta

informasi terkait model pembiayaan Islamic Peer to Peer Lending untuk

memenuhi kebutuhan data dan informasi dalam kepenulisan karya ilmiah

ini.

10. Kawan-kawan Paguyuban KSE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

menginspirasi dan memberi dukungan dalam menjalani perkuliahan di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan memberikan kesempatan penullis untuk

terus mengembangkan soft skill dan berkarya.

11. Kawan-kawan HMJ Manajemen 2015, Gerakan Banten Mengajar Batch 1

sampai Batch 5, Galeri Investasi Syariah Fakultas Ekonomi & Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan banyak pengalaman

dalam bidang organisasi, manajemen dan kepemimpinan serta pengetahuan

lainnya.

12. Kawan-kawan KKN Bersama 2017 Desa Gunung Muda Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, delegasi KKN Bersama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2017. Terimakasih atas pengalaman dan warna baru

yang diberikan semoga bisa tetap menjaga tali silaturahmi kita dan sukses

selalu untuk teman-teman dari sabang hingga merauke.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

xii

13. Teman-teman manajemen 2014, teman-teman penulis selama empat tahun

menuntut ilmu di kampus, fakultas, dan kelas. Teman yang selalu

memberikan dukungan, teman belajar, teman curhat, teman diskusi. Sumber

kekuatan dan inspirasi bagi penulis disetiap belajar. Semoga kita semua

diberi kemudahan dan kelancaran dalam menggapai cita-cita. Semoga Allah

selalu berada di samping kita dan menuntun kita kepada pilihan-pilihan

yang terbaik olehNya.

14. Kawan-kawan seperjuangan Atika, Ayudhita, Isti, Qisti, Ratna, Winarni

terima kasih atas semangat yang selalu diberikan kepada penulis untuk

menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran

yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga skripsi ini mampu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan dapat

dijadikan sebagai bahan referensi terutama bagi penelitian yang sejenis.

Jakarta, 8 Juni 2018

Suci Fatikah Hapsari

NIM. 11140810000086

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ................................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 16

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 16

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 16

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 18

A. Landasan Teori........................................................................................ 18

1. Kredit .................................................................................................. 18

a. Pengertian Kredit ........................................................................... 18

b. Unsur-Unsur Kredit ....................................................................... 20

c. Tujuan Kredit................................................................................. 22

d. Jenis-Jenis Kredit........................................................................... 24

e. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit .................................................. 27

f. Kualitas Kredit............................................................................... 29

2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) .................................... 31

a. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah .............................. 31

b. Tujuan dan Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah ................... 34

c. Permasalahan yang Dihadapi UMKM ........................................... 35

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

xiv

3. Default ................................................................................................ 38

4. Crowdfunding..................................................................................... 41

a. Pengertian Platform Crowdfunding ............................................... 41

b. Kategori Platform Crowdfunding .................................................. 42

c. Situs Model Pinjaman.................................................................... 43

1) Peer to Peer Lending ................................................................. 43

2) Islamic Peer to Peer Lending .................................................... 47

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 50

C. Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen ................ 51

D. Kerangka Pemikiran................................................................................ 54

E. Hipotesis ................................................................................................. 55

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 57

A. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................... 57

B. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 57

C. Sumber Data............................................................................................ 59

D. Teknik Analisis Data............................................................................... 60

1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 60

2. Analisis Regresi Logistik ................................................................... 61

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 66

1. Variabel Dependen ............................................................................. 66

2. Variabel Independen .......................................................................... 67

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 69

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 69

1. Perkembangan peer to peer lending di Indonesia .............................. 69

2. Deskripsi Pembiayaan Islamic Peer to Peer (P2P) Lending

Kapitalboost ....................................................................................... 71

a. Jenis Pinjaman di Kapitalboost ..................................................... 73

b. Syarat Pengajuan Pinjaman Usaha Di Kapitalboost ...................... 74

c. Jenis Pembiayaan di Kapitalboost ................................................. 75

d. Mitigasi Risiko yang Dilakukan oleh UKM .................................. 76

B. Analisis Data ........................................................................................... 77

1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 78

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

xv

2. Analisis Regresi Logistik ................................................................... 82

a. Ketetapan Model dalam Prediksi................................................... 83

b. Ketepatan Cox & Snell`s R Square and Negelkerke R Square .... 85

c. Uji Hosmer and Lemeshow Test ................................................... 86

d. Ketepatan Prediksi Model Regresi Logistik .................................. 87

e. Uji Omnibus Test of Model Coefficients ...................................... 88

f. Uji Variables in The Equation ....................................................... 90

g. Persamaan Analisis Regresi Logistik ............................................ 92

3. Interpretasi Hasil ................................................................................ 94

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 101

A. Simpulan ............................................................................................... 101

B. Implikasi ............................................................................................... 103

C. Saran ..................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 106

LAMPIRAN ..................................................................................................... 1122

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Usaha Mikro Kecil Dan Menengah 32

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu 50

Tabel 3.1 Tabulasi Sampel 58

Tabel 3.2 Operasional Variabel 67

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Keputusan Kredit 79

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Loan Term 79

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Credit Rating 80

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Loan Purpose 81

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Request Amount 81

Tabel 4.6 Hasil Uji Processing Summary 82

Tabel 4.7 Hasil Uji Dependent Variable 83

Tabel 4.8 Ketetapan model prediksi kredit diterima 83

Tabel 4.9 Ketetapan model prediksi kredit diterima 84

Tabel 4.10 Hasil Cox & Snell`s R Square dan Negelkerke’s R Square 86

Tabel 4.11 Hasil Uji Hosmer and Lemeshow Test 87

Tabel 4.12 Hasil prediksi model regresi logistik 87

Tabel 4.13 Hasil Uji Omnibus Test of Model Coefficients 88

Tabel 4.14 Variables in The Equation 90

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Pengguna Internet, Sosial Media, Dan Telepon Genggam 8

Gambar 1.2 Laporan Industri Keuangan Alternatif Asia Pasifik Ke-2 15

Gambar 4.1 Kegiatan Fintech di Indonesia 69

Gambar 4.2 Tampilan Kampanye Kapitalboost 73

Gambar 4.3 Aliran Pembelian Asset Pada Sistem Murabahah 75

Gambar 4.4 Aliran Pembiayaan Tagihan Pada Sistem Qard dan Wakalah 76

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Daftar Sampel Penelitian 112

LAMPIRAN 2 : Data Yang Dimasukkan Dalam Variabel Penelitian 114

LAMPIRAN 3 : Contoh Informasi Peminjam (Borrowers) Pada Website

Kapitalboost.com 116

LAMPIRAN 4 : Hasil Uji SPSS - Analisis Deskriptif 118

LAMPIRAN 5 : Hasil Uji SPSS – Analisis Regresi Logistik 119

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era digital saat ini hampir di seluruh dunia penggunaan teknologi

mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir.

Perkembangan ini juga membawa dampak terhadap perubahan perilaku

masyarakat. Dengan internet masyarakat seluruh dunia terhubung dan memiiki ilmu

dan pengetahuan tentang dunia luar yang akan sangat bermanfaat jika digunakan

dengan bijak. Teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan ini sudah banyak dijumpai dengan

maraknya toko online, jasa online, maupun kurir online.

Dalam pembangunan perekonomian suatu negara, Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting. Di negara maju,

UMKM dipersiapkan menjadi penopang perekonomian negaranya. Karena UMKM

dinilai memiliki manfaat komprehensif dalam menyelesaikan masalah negara.

UMKM dapat menciptakan lapangan kerja baru sehingga menyerap tenaga kerja,

pemasok mayoritas PDB negara, serta meningkatkan produksi ekspor. UMKM

dinilai dapat menjadi pilar perekonomian yang tangguh dan dapat menunjang

pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Data Kementrian Koperasi dan UKM memperlihatkan, tahun 2012 jumlah

UMKM sebesar 56.534.592 unit dengan presentase sebesar 99,99% dari

keseluruhan unit usaha. Terjadi peningkatan sebesar 1.361.129 atau 2,41% pada

tahun 2013. Di tahun tersebut jumlah UMKM bertambah menjadi 57.895.721 unit,

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

2

dan hanya 5.066 unit usaha besar. Dari jumah UMKM tersebut memang dikuasai

oleh bentuk usaha mikro sedangkan UKM sendiri berjumlah 706.328 unit atau

sekitar 1% dari total seluruh UMKM. Pada tahun 2013, UKM menyerap 9,5 juta

tenaga kerja dan menghasilkan Rp.2.113,4 triliun Produk Domestik Bruto (PDB)

atas dasar harga berlaku. Data tersebut membuktikan bahwa UKM merupakan pasar

yang sangat potensial bagi industri jasa keuangan karena sekitar 70-80% pelaku

UMKM belum memiliki akses pembiayaan perbankan. (depkop.go.id)

Saat ini, Indonesia dihadapkan pada keterbukaan ekonomi dunia. Hal ini

membuka peluang akses pasar dan peningkatan pendapatan (devisa). Situasi ini

berdampak kepada pelaku ekonomi domestik, termasuk sektor UMKM. Sektor

UMKM didorong terhubung dengan rantai nilai global (Global Value Chain/GVC)

dan meningkatkan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. UKM telah menyadari

bahwasanya begitu besar kesempatan yang tersedia dengan adanya keterbukaan

ekonoomi maka produk yang dihasilkan bukan hanya skala nasional saja namun

juga lingkup internasional ini berdampak baik bagi pemasukan devisa negara.

Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan UKM di tahun 2017 menunjukkan

tingginya devisa negara dari para pelaku UMKM. Angkanya pun sangat tinggi

mencapai Rp88,45 miliar. Angka ini mengalami peningkatan hingga delapan kali

lipat dibandingkan tahun 2016.

Di sisi lain, peningkatan keterlibatan UMKM dalam rantai nilai global

(GVC) masih dihadapkan pada kendala permodalan dan pemasaran. Berdasarkan

data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah permasalahan yang dihadapi

oleh UMKM dari tahun ke tahun tidak begitu berubah yaitu berkaitan dengan

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

3

kualitas SDM yang rendah, peran sistem pendukung yang kurang optimal, dan

kebijakan dan peraturan yang kurang efektif. Permasalahan SDM UKM pada

umumnya disebabkan oleh rendahnya pendidikan, keterampilan dan pengalaman,

serta akses informasi. Keterbatasan SDM juga merupakan salah satu kendala serius

bagi banyak UKM di Indonesia, terutama dalam aspek – aspek entrepreneurship,

manajemen, teknik produksi, pengembangan produksi, engineering design, quality

control, organisasi bisnis, akuntansi, data processing, teknik pemasaran, dan

penelitian pasar. Sedangkan semua keahlian ini sangat dibutuhkan untuk

mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi dan

produktivitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru.

Peran sistem pendukung yang kurang optimal mencangkup pemasaran,

bahan baku, lembaga pembiayaan, lembaga layanan bisnis dan lain-lain. Pemasaran

sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan UKM.

Jika UKM tidak melakukan perbaikan yang cukup di semua aspek–aspek yang

terkait dengan pemasaran seperti kualitas produk dan kegiatan promosi maka sulit

sekali bagi UKM untuk dapat turut berpartisipasi dalam era pasar bebas. Tekanan

persaingan dari produk–produk serupa buatan usaha besar dan impor, baik di pasar

domestik maupun di pasar ekspor menjadi masalah yang dihadapi UKM. Ditambah

lagi dengan mahalnya bahan baku yang pada umumnya diimpor, dan permintaan

pasar dalam negeri yang menurun karena inflasi. Akibatnya dapat diduga bahwa

banyak UKM tidak memiliki sumber daya produksi yang cukup untuk paling tidak

mempertahankan volume produksi dan memperbaiki kualitas dari produk–produk

mereka, dan ini berarti mereka semakin sulit untuk meningkatkan atau bahkan

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

4

mempertahankan tingkat daya saing mereka di pasar domestik maupun pasar

internasional.

Dalam memenuhi kebutuan finansial usaha, UKM membutuhkan

pembiayaan yang bersumber dari perbankan ataupun lembaga keuangan lainnya.

Produktivitas pada UKM yang masih rendah menyebabkan sulitnya bagi UKM

untuk mengakses pembiayaan. Karena sebagian besar UKM dianggap tidak

bankable atau tidak memenuhi syarat-syarat pengajuan kredit di perbankan

sehingga perbankan cenderung lebih besar perhatiannya terhadap kredit korporasi.

Padahal UKM merupakan pasar potensial bagi perusahaan jasa keuangan. Kegiatan

bisnis bisa berjalan jika modal tercukupi. Bahkan terkadang kecukupan modal

merupakan syarat mutlak bagi sebuah bisnis – baik bisnis besar maupun kecil – agar

dapat memperoleh hasil seperti yang diinginkan. Demikian halnya dengan usaha

kecil dan menengah (UKM), untuk dapat membangun, dan menjalankan usaha

diperlukan kecukupan modal. Masalah permodalan menjadi masalah klasik bagi

UKM, bahkan menjadi salah satu penyebab kegagalan dari usaha. Arinto (2009)

menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan masalah ini, diantaranya

seperti : penilaian perbankan yang menganggap UKM kurang kredible, UKM

sebenarnya memiliki kesempatan pembiayaan dari lembaga keuangan lainnya

namun terjadinya informasi yang asimetris dan keterbatasan jangkauan jasa

perbankan membuat UKM kesulitan mencari permodalan.

Program pemerintah banyak digulirkan dalam upaya meningkatkan akses

pembiayaan bagi UMKM diantaranya Kredit Usaha Rakyat (KUR). Penyaluran

KUR untuk tahun 2017 mencapai Rp.96,7 triliun, meningkat sebesar 2,4% dari

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

5

penyaluran KUR pada tahun 2016 yang mencapai Rp.94,4 triliun. Terlihat dari data

tahun 2017, penyaluran di sektor produksi (pertanian, kelautan dan perikanan,

industry pengolahan konstruksi, jasa-jasa) mencapai sebesar Rp.40,9 triliun

(42,3%). Sedangkan penyaluran KUR di sektor perdagangan mencapai sebesar

Rp.55,8 triliun (57,7%). Pada tahun 2018 ditargetkan pencapaian minimum

penyerapan KUR di sektor produksi sebesar 50% dari target total penyaluran

sebesar Rp.120 triliun (www.ekon.go.id).

Program inipun tidak mudah dilaksanakan baik oleh UMKM, pemerintah

maupun oleh lembaga pembiayaan. Adapun sebelum memberikan kredit, lembaga

pembiayaan perlu melakukan penilaian uji kelayakan (due diligence) yang

menyeluruh. Adapun beberapa prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering

dilakukan yaitu analisis 5C, analisis 7P, dan studi kelayakan (Kasmir:2012).

Persyaratan yang ditetapkan oleh lembaga pembiayaan dirasa sulit dipenuhi oleh

UMKM terutama dalam hal pembukuan dan agunan. Oleh sebab itu lembaga

pembiayaan juga kesulitan menemukan UMKM yang feasible dan bankable untuk

dibiayai agar terhindar dari kredit bermasalah. Akhirnya, UMKM yang tidak

menggunakan fasilitas kredit tersebut menggunakan modal sendiri dalam struktur

permodalannya. Maka dari itu diperlukan pengembangan model pembiayaan baru

yang dapat memudahkan askes UMKM terhadap pembiayaan tersebut.

Melesatnya kemajuan teknologi dimanfaatkan sebagai salah satu model

pembiayaan yang dipakai untuk mendukung UMKM. Model pembiayaan tersebut

disebut financial technology (FinTech). FinTech merupakan fenomena perpaduan

antara teknologi dengan fitur keuangan yang mengubah model bisnis dan

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

6

melemahnya barrier to entries bagi konsumen dalam mengakses layanan keuangan.

Tahun 1998 adalah saat dimana bank mulai mengenalkan online banking untuk para

nasabahnya. FinTech pun menjadi semakin mudah digunakan masyarakat luas, juga

makin dikenal. Pembayaran yang praktis dan jauh berbeda dengan metode

pembayaran konvensional membuat perkembangan FinTech semakin gencar.

Layanan finansial yang lebih efisien dengan menggunakan teknologi dan software

dapat dengan mudah diraih dengan FinTech.

Jumlah FinTech di Indonesia masih terus mengalami pertumbuhan, namun

tingkat pertumbuan tahun 2016-2017 (39%), tidak sebesar pertumbuhan antara

2015-2016 (78%). Jumlah FinTech pada tahun 2016 sebesar kurang dari 140 unit

sedangkan di tahun 2017 pada kisaran 196 unit. Asosiasi FinTech Indonesia

(AFTECH) menjadi wadah bagi perusahaan dan institusi sektor jasa keuangan yang

menggunakan teknologi dalam proses bisnisnya (DailySocial.id report).

Berdasarkan sebuah platform survei seluler, Jakpat, pada tahun 2017 masyarakat

telah banyak mengenal FinTech dengan perkembangannya lebih dari dua kali lipat

dibanding tahun sebelumnya.

Inovasi model FinTech pembiayaan seperti crowdfunding, crowdlending

dan Peer to Peer Lending juga sudah berkembang di beberapa negara. Model

pembiayaan ini dapat membantu UKM untuk mengakses pembiayaan yang lebih

mudah dibandingkan dengan sistem perkreditan konvensional. Zopa menjadi

perusahaan pertama di dunia yang menawarkan model Peer to Peer Lending,

bergerak di Inggris pada tahun 2005. Prosper kemudian mengikuti dengan

peluncuran servis mereka di tahun 2006 di Amerika, diikuti oleh LendingClub dan

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

7

lainnya. Di Barat, para pengguna tertarik dengan konsep Peer to Peer Lending

karena dampak krisis finansial 2008. Pada saat itu bank menutup penyaluran kredit

baru dan memberikan suku bunga yang mendekati 0% kepada para deposan uang.

Karena itu, peminjam harus mencari sumber pendanaan alternatif dan pemilik dana

aktif mencari investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi.

Selain itu, contoh perusahaan FinTech pembiayaan yang berkembang dan

mampu memberikan dampak bagi UMKM adalah KIVA. KIVA merupakan

perusahaan non profit yang didirikan di Fransisco sejak tahun 2005. Pinjaman yang

diajukan melalui KIVA sudah tersebar di 82 negara, total pinjaman yang diberikan

melalui lembaga ini sudah mencapai $945,3 Milyar sejak tahun 2005 hingga saat

ini dengan total peminjam 2,2 Milyar usaha. Sehingga dibeberapa negara KIVA

merupakan salah satu alternatif pembiayaan usaha mereka. Beberapa abad yang lalu

Cina telah mulai mempraktekkan model pembiayan p2p secara offline. Setelah e-

commerce menanjak, banyak platform peer lending muncul dan berkembang secara

cepat. Dalam waktu dekat, market peer lending Cina diprediksi bisa menjadi lebih

besar dari total market seluruh negara lainnya.

Pada akhir tahun 2016 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 77/POJK.01/2016 tentang

Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI).

Regulasi ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan industri LPMUBTI atau

FinTech peer to peer lending sebagai alternatif sumber pembiayaan baru bagi

masyarakat yang selama ini belum dapat dilayani secara maksimal oleh industri jasa

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

8

keuangan konvensional, seperti perbankan, pasar modal, perusahaan pembiayaan,

dan modal ventura. (ojk.go.id)

Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara pengguna internet

terbesar kedua di dunia, dengan persebaran terbanyak di pulau jawa, yaitu sebesar

50% dari total penduduk Indonesia. Banyaknya masyarakat yang menggunakan

internet dapat menjadi peluang untuk perkembangan pembiayaan berbasis internet.

Bukan hanya itu, para pelaku UKM dimudahkan dengan model pembiayaan

berbasis internet ini dalam menemukan investor untuk mendanai usaha mereka, dan

pembiayaan berbasis internet ini cenderung lebih memiliki persyaratan yang mudah

untuk dipenuhi oleh para pelaku UKM.

Gambar 1.1

Data Pengguna Internet, Sosial Media, dan Telepon Genggam

Sumber : Indonesia Digital Landscape 2018

Walaupun masyarakat sudah banyak mengenal fintech, namun model

pembiayaan fintech masih terdengar asing di Indonesia. Terlihat dari laporan

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

9

fintech, bahwasanya hampir 40% masyarakat belum mengetahui pembiayaan

fintech. Masyarakat lebih mengetahui produk fintech dari layanan perbankan.

Belum banyak UKM dan investor yang mengetahui model pembiayan ini.

Kebanyakan UKM menggunakan akses pembiayaan terbatas melalui perbankan

dan lembaga keuangan lainnya. Padahal model pembiayaan ini akan lebih

berpeluang besar dalam pengembangan UKM karena akan memberikan banyak

peluang investor dari kalangan manapun untuk mendanai usaha mereka. Selain itu,

model pembiayaan ini dapat menjadi alternatif pembiayaan selain sektor perbankan

dan lembaga keuangan lainnya.

Begitu besar potensi pinjaman P2P menjadi metode yang layak untuk

pendanaan usaha bisnis kecil, namun masih sangat sedikit karya ilmiah yang

diterbitkan sampai saat ini pada pinjaman P2P dan keuangan usaha kecil - terlepas

dari arus dana kecil yang fokus hanya pada penghargaan berdasarkan penggalangan

dana publik (Agrawal dkk, 2011; Mollick, 2013; 2010; Schwienbacher dan

Larralde, 2010). Berdasarkan penelitian sebelumnya, Mollick (2010) menggunakan

data dari Kickstarter.com untuk memeriksa proyek-proyek yang didanai banyak

orang yang sesuai dengan karakteristik usaha yang didukung oleh modal ventura

yang lebih tradisional untuk menentukan apa peran geografi dan gender dalam

bidang keuangan usaha baru dalam penggalangan dana publik. Penelitian lain

meneliti aspek komunikasi yang efisien dan jaringan sebagai penentu keberhasilan

dana tahap awal usaha (Schwienbacher dan Larralde, 2010). Akhirnya, kajian

Mollick (2013), juga didasarkan pada data dari Kickstater.com, menawarkan salah

satu analisis generik pertama bagaimana penghargaan berdasarkan penggalangan

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

10

dana publik bekerja; berbagai teori mengenai cara dimana karakteristik (calon)

pemilik usaha kecil dan cara mereka menyajikan usaha mereka dapat

mempengaruhi hasil pembiayaan kewirausahaan.

Sejauh ini hampir semua literatur yang ada biasanya berkaitan dengan

pemahaman pinjaman P2P untuk pinjaman umum; menyelidiki faktor penentu hasil

dana atas dasar: kepercayaan yang dirasakan (Duarte dkk, 2010; Klafft, 2008), rasa

berbasis diskriminasi (Paus dan Sydnor, 2009; Ravina, 2008), menyatakan identitas

peminjam dalam cerita yang mereka katakan (Herzenstein dkk, 2011; Sonenshein

dkk, 2011). Aspek lain dalam penelitian mengenai P2P adalah meneliti aspek

jaringan sosial pinjaman P2P, seperti bagaimana jaringan sosial mempengaruhi

kinerja pinjaman (Freedman dan Jin, 2008), bagaimana jaringan sosial berhubungan

dengan risiko

Ravina, (2007) adalah orang pertama yang menganalisis data pinjaman P2P.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peran kecantikan dan penampilan fisik

pada keputusan lenders dalam alokasi kredit. Data yang dipakai sebagai objek

penelitian adalah data dari Prosper; meliputi pinjaman umum selama satu bulan dari

Maret-April 2007. Untuk menganalisis data, regresi liner Probit digunakan untuk

memperkirakan alokasi kredit dan OLS digunakan untuk memperkirakan faktor

pendorong tingkat suku bunga. Mereka menemukan hasil positif tapi tidak

signifikan untuk estimasi tingkat suku bunga. Penelitian ini menemukan bahwa

kecantikan memberikan probabilitas lebih tinggi untuk mendapatkan kredit

walaupun memiliki tingkat kegagalan pengembalian yang sama. Berkulit hitam

lebih sedikit mendapatkan kredit, membayar return yang lebih tinggi namun tingkat

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

11

kegaalan lebih tinggi dibanding berkulit putih. Mereka melaporkan bahwa

peminjam yang bekerja penuh waktu lebih mungkin untuk didanai jika

dibandingkan dengan yang tidak bekerja sepenuhnya pada usaha mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh Pope dan Sydnor, (2009) menganalisis

gambar untuk menentukan peran diskriminasi dalam mempengaruhi akses ke

kredit, biaya perilaku kredit dan kegagalan pinjaman. Penelitian ini didasarkan pada

sub sampel data dari Prosper; meliputi pinjaman umum selama periode tahun 2006

ke 2007. Untuk menganalisis data, mereka menggunakan regresi liner logit untuk

memperkirakan alokasi kredit; regresi OLS untuk memperkirakan faktor pendorong

tingkat suku bunga dan model hazard Cox untuk memperkirakan kegagalan. Dalam

analisis mereka, Pope dan Sydnor (2011) memasukkan variabel kontrol untuk

membandingkan risiko kredit umum dalam kaitannya dengan kredit usaha. Hasil

penelitian tersebut menyatakan bahwa pinjaman usaha kecil cenderung akan

didanai, memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk membayar tingkat bunga yang

lebih tinggi dan lebih mungkin untuk memiliki risiko gagal. Namun, hasil ini tidak

dapat digeneralisasi untuk seluruh pelaku pinjaman pada Prosper, karena mereka

hanya didasarkan pada sub-sampel dari permintaan pinjaman yang mencakup

gambar. Pencantuman gambar adalah opsional; maka ada hasil yang mungkin

menyimpang dari penelitian tersebut.

Duarte dkk, (2010) menganalisis peran kepercayaan dalam keputusan

keuangan; yang fokus pada penilaian sejauh mana orang-orang menilai

kepercayaan orang lain ketika membuat keputusan keuangan. Penelitian ini

berdasarkan data dari Prosper; meliputi pinjaman umum dari tahun 2006 sampai

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

12

2009. Mereka menggunakan regresi liner Probit untuk memperkirakan alokasi

kredit dan model hazard Cox untuk memperkirakan kegagalan. Mereka

menemukan bahwa pemilik bisnis yang dirasakan kurang layak dipercaya

cenderung permintaan pinjaman mereka didanai, namun mereka menemukan

bahwa pinjaman mereka lebih kecil kemungkinan untuk gagal daripada mereka

yang dianggap kurang dapat dipercaya. Hasil lain yang ditemukan bahwa peminjam

yang mencantumkan tempat usaha dalam permintaan pinjaman mereka tampaknya

dianggap lebih layak dipercaya dan mereka mungkin akan didanai.

Barasinska (2011) model peran gender dalam mempengaruhi akses kredit.

Penelitian ini didasarkan pada data dari SMAVA, sebuah perusahaan pinjaman P2P

Jerman; meliputi pinjaman umum selama periode satu tahun dari 2006 sampai

2007. Mereka menggunakan model probabilitas liner untuk memperkirakan alokasi

kredit. Penelitian ini melaporkan bahwa gender tidak memberikan pengaruh

terhadap pengetahuan investor akan risiko serta pinjaman usaha kecil relatif lebih

mungkin untuk didanai.

Kemudian, Weib dkk (2010) menganalisis dampak dari informasi non-

diverifikasi vs informasi diverifikasi dalam menentukan kesuksesan pendanaan

kredit. Mereka berpendapat bahwa verifikasi karakteristik peminjam tertentu secara

signifikan mempengaruhi keberhasilan dana dan suku bunga yang dibayar untuk

pinjaman. Penelitian ini didasarkan pada data dari Prosper; meliputi pinjaman

umum selama periode tiga bulan; dari Juli hingga Oktober 2009. Untuk

menganalisis data, mereka menggunakan logika regresi multinomial (alokasi

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

13

kredit) dan regresi standar OLS untuk suku bunga estimasi. Dalam kedua estimasi,

variabel bisnis tidak signifikan.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait

pemberian kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, penelitian ini juga bertujuan

untuk menganalisa faktor apa saja yang menentukan keputusan pemberian kredit

usaha kecil dan menengah (UKM) pada lembaga pembiayaan islamic peer to peer

lending di Indonesia khususnya pada website kapitalboost.com. Dipilihnya

kapitalboost.com karena Kapitalboost menjadi platform pertama di Asia yang

menawarkan islamic peer to peer (p2p) lending untuk UKM.

Kapitalboost merupakan lembaga peer to peer lending berasal dari

Singapura diinisiasi pada tahun 2015 yang memberikan kemudahan fasilitas

pendanaan atas pembelian asset dan atau invoice financing bagi para pelaku UKM

yang difokuskan beroperasi di wilayah Singapura, Malayia, dan Indonesia. Alasan

mengapa hanya dipilih sektor UKM saja bukan UMKM dikarenakan memang yang

menjadi fokus bukan kredit mikro, nominal pembiayaan yang diberikan adalah bisa

mencapai $S150.000 atau setara dengan lebih dari 1 miliar rupiah. Kapitalboost

juga menawarkan kepada investor seluruh dunia kesempatan berinvestasi dalam

proyek-proyek UKM yang layak. PT. Kapitalboost sedang dalam proses

pendaftaran pada Otoritas Jasa Keuangan(OJK) dibawah POJK No.77/2016. Proses

ini seharusnya telah selesai namun OJK belum memiliki peraturan FinTech berbasis

syariah.

Latar belakang dibentuknya kapitalboost adalah untuk mendorong

pengembangan keuangan syariah serta melihat pertumbuhan minat keuangan

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

14

syariah di Indonesia, terutama di kalangan millenial. Kapital Boost didirikan

dengan tujuan untuk menumbuhkan UKM di Asia Tenggara dengan memberi

mereka akses pilihan pembiayaan alternatif. Kapital Boost adalah platform peer-to-

peer yang membantu UKM dalam mencari pendanaan dari investor global yang

mencari peluang investasi berbasis syariah. Perusahaan rintisan ini menawarkan

pembiayaan pembelian aset melalui struktur murabahah (cost plus margin) dan

pembiayaan faktur melalui qard (pinjaman tanpa bunga) dan struktur wakalah

(agensi). Kini, platform yang mengawali bisnisnya di Singapura ini telah mendanai

sekitar 50 kampanye UKM di seluruh Indonesia, Singapura dan Malaysia.

Pada tahun 2016, lebih dari US $ 245 miliar dana disalurkan melalui

platform keuangan alternatif online di seluruh Asia Pasifik

(APAC), menurut sebuah laporan oleh University of Cambridge, Australian Centre

for Financial Studies dan Universitas Tsinghua. Meskipun daratan China masih

mendominasi pasar dengan lebih dari US $ 243 miliar yang meningkat pada tahun

2016, banyak negara lain seperti Australia, Korea Selatan, Malaysia dan Thailand

juga mengalami pertumbuhan yang cukup besar. Singapura menduduki peringkat

keenam pasar terbesar di APAC dengan total US $ 163,75 juta meningkat pada

tahun 2016.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

15

Gambar 1.2

Laporan Industri Keuangan Alternatif Asia Pasifik Ke-2

Sumber : FinTechnews Singapura

Usaha kecil dan menengah (UKM) membentuk lebih dari 95 persen bisnis

di wilayah Asia Pasifik (APEC) . UKM menghasilkan lebih dari 60 persen total

lapangan pekerjaan. Namun, kurang dari 20 persen dari semua UKM mendapat

persetujuan untuk pinjaman bank. Selanjutnya, sekitar seperempat populasi global

adalah Muslim. Namun produk keuangan berbasis syariah terdiri dari kurang dari

satu persen dari semua produk finansial di seluruh dunia. Sehingga pembiayaan

syariah yang dipercayai akan mengisi kekurangan produk investasi Islam secara

global.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

16

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka permasalahan pokok dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana variabel loan term, credit rating, loan purpose, dan request

amount mempengaruhi keputusan pemberian kredit Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) dalam sistem pembiayaan Islamic Peer to Peer

Lending ?

2. Bagaimana hubungan antara odds ratio dengan variabel yang

mempengaruhi keputusan pemberian kredit Usaha Kecil dan Menengah

(UKM) dalam sistem pembiayaan Islamic Peer to Peer Lending ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisa bagaimana variabel loan term, credit rating, loan

purpose, dan request amount mempengaruhi keputusan pemberian kredit

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam sistem pembiayaan Islamic

Peer to Peer Lending.

2. Untuk menganalisa hubungan antara odds ratio dengan variabel yang

mempengaruhi keputusan pemberian kredit Usaha Kecil dan Menengah

(UKM) dalam sistem pembiayaan Islamic Peer to Peer Lending.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

17

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti untuk

menerapkan konsep dan teori yang selama ini dipelajari di bangku kuliah

pada keadaan yang sebenarnya. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi

bahan rujukan baru terkait pembiayaan bagi UKM yang berbasis FinTech.

2. Bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Dapat menjadi informasi tambahan dan memberikan alternatif lain untuk

pembiayaan usahanya dengan prinsip etik dan syariah serta syarat yang

lebih mudah. Dapat mengetahui portofoli kredit seperti apa ang disukai

oleh pemberi pinjaman agar pinjaman dapar terdanai. Selain itu, pelaku

Usaha Kecil dan Menengah juga dapat memanfaatkan model pembiayaan

berbasis teknologi ini untuk menjaring lebih banyak investor-investor baru

untuk usahanya dan dapat mengembangkan usahanya berbasis internet.

3. Bagi Pemerintah

Bahan informasi dan rujukan bagi pemerintah terkait model pembiayaan

Islamic Peer to Peer Lending sebagai alternatif untuk pembiayaan Usaha

Kecil dan Menengah (UKM) dan sebagai pertimbangan dalam

menentukan kebijakan selanjutnya untuk pengembangan Usaha Kecil dan

Menengah (UKM).

4. Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya

agar dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik, serta diharapkan

mampu membantu masyarakat untuk belajar

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

Landasan teori ini akan menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis

serta dapat dijadikan bahan acuan untuk menganalisis hasil penelitian. Dalam

landasan teori akan dipaparkan teori serta argumentasi yang disusun sebagai

tuntunan dalam memecahkan masalah yang ditemukan dalam rangkaian penelitian

serta perumusan hipotesis.

1. Kredit

a. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa latin “credo” yang memiliki arti saya

menaruh. Kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu

pihak (kreditor atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada

pihak lain (nasabah atau penghutang) dengan janji membayar dari

penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah

disepakati kedua belah pihak (Rivai dan Veithzal, 2007). Kredit

merupakan bentuk dari uang tetapi memiliki tipe yang berbeda dari

uang pada umumnya, bentuknya tidak harus nyata, meskipun begitu

kredit sering dijamin oleh sesuatu, yaitu uang di bank, emas, atau

beberapa barang nyata lainnya (MacDonald dan L.Gastmann, 2001).

Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

menjelaskan bahwa kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

19

yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga. Dalam artian luas, kredit berasal

dari bahasa latin “credere” yang berarti percaya. Maksud dari

percaya adalah pemberi kredit percaya pada penerima kredit bahwa

kredit yang disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai dengan

persetujuan. Sedangkan bagi penerima kredit maka dia memiliki

kewajiban untuk mengembalikan pinjamannya tersebut sesuai dengan

waktu atau jatuh tempo yang disepakati. (Kasmir, 2013).

Selain kredit ada yang disebut dengan pembiayaan. Pada

dasarnya kredit dan pembiayaan memiliki maksud yang sama, yang

membedakan hanyalah tatacara pengelolaan dan imbalan yang

diberikan. Dalam UU Perbankan No.10 tahun 1998 menyebutkan

bahwa pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Kredit diberikan oleh perbankan berdasarkan prinsip

konvensional, sedangkan pembiayaan diberikan oleh bank syariah

berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai syariat islam. Keuntungan yang

didapat juga berbeda. Keuntungan kredit diperoleh dari bunga

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

20

sedangkan pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah berupa

imbalan atau bagi hasil.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kredit

merupakan salah satu bentuk pinjaman uang maupun lainnya yang

diberikan kreditor pada debitor dengan suatu jaminan yang harus

dibayar atau dikembalikan berdasarkan waktu yang telah disepakati

secara bersama.

b. Unsur-Unsur Kredit

Sebelum kredit disalurkan pada nasabah tentu ada beberapa hal

yang perlu dilakukan untuk dianalisis. Analisis ini diantaranya terkait

latar belakang perusahaan atau nasabah, prospek usaha, jaminan yang

mampu diberikan, dan hal-hal lain. Analisis ini dilakukan untuk

menilai apakah nasabah layak atau tidak untuk mendapatkan kredit.

Ada beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan ketika akan

menyalurkan kredit oleh bank atau lembaga pembiayaan lainnya.

Unsur-unsur tersebut diantaranya:

1) Kepercayaan

Keyakinan yang diberikan oleh pemberi kredit kepada debitor

akan kemampuan debitor untuk mengembalikan kredit yang

diberikan (uang barang atau jasa) sesuai dengan jangka

waktu yang disepakati. Hal ini dilakukan oleh bank untuk

memastikan kemampuan nasabah dalam mengembalikan

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

21

pinjamannya dengan menyelidiki latar belakang nasabah

secara internal maupun eksternal.

2) Kesepakatan

Kesepakatan atau perjanjian ini dilakukan antara dua pihak dalam

memenuhi hak dan kewajiban masing-masing.

3) Waktu

Waktu atau masa yang sudah disepakati dua belah pihak untuk

mengembalikan kredit biasanya jangka pendek (kurang dari

setahun) dan jangka panjang (satu tahun atau lebih).

4) Risiko

Risiko adalah keadaan yang tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Hal ini berkaitan dengan kesepakatan pengembalian (jangka

waktu pengembalian kredit). Resiko yang dihadapi yaitu

berupa kredit macet (pengembalian kredit yang tidak tepat

waktu). Resiko ini bisa terjadi baik sengaja atau tidak sengaja

oleh nasabah. Kredit macet ini akan merugikan bank yang

menyalurkan kredit macet.

5) Balas Jasa

Keuntungan yang diperoleh bank atas jasanya menyalurkan

kredit. Bank konvensional akan mendapatkan keuntungan berupa

bunga, sedangkan bank syariah akan mendapatkan bagi hasil

yang telah disepakati.menyelidiki latar belakang nasabah

secara internal maupun eksternal.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

22

c. Tujuan Kredit

Kredit memiliki fungsi dan tujuan. Tujuan dan fungsi kredit

tidak hanya menguntungkan salah satu pihak saja. Masyarakat,

pemerintah dan banyak pihak lainnya dapat memanfaatkan kredit

untuk menjalankan usahanya. Adapun tujuan dari pemberian kredit

adalah :

1) Mencari Keuntungan

Keuntungan yang diterima yang akan diperoleh oleh bank yaitu

berupa bunga. Bunga merupakan bentuk balas jasa dan biaya

administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

Keuntungan ini sangat penting bagi keberlangsungan hidup bank.

2) Membantu Usaha Nasabah

Dana yang diperoleh dari kredit ini dapat digunakan untuk

mengembangkan dan memperluas usaha debitur.

3) Membantu Pemerintah

Keuntungan yang diperoleh pemerintah melalui penyaluran

kredit berupa penerimaan pajak, selain itu dapat membuka

kesempatan kerja melalui perluasan usaha yang membutuhkan

tenaga kerja baru. Kredit juga membantu pemerintah dalam

meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar di

masyarakat. Devisa negara juga dapat meningkat apabila produk

dari kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

23

Kredit memiliki banyak manfaat untuk berbagai kalangan.

Kredit merupakan salah satu solusi bagi pihak yang kekurangan

dana dalam menjalankan usaha maupun berniat menjalankan

usaha atau kegiatan namun tidak memiliki dana yang mendukung

usaha maupun kegiatannya. Meskipun memiliki manfaat sebagai

salah satu tambahan modal dan usaha, kredit ini dapat dinilai

merugikan bagi pihak yang tidak dapat memenuhi tanggung

jawabnya. Karena kredit ini merupakan salah satu bentuk

pinjaman atau hutang yang berikan kepada pihak yang

kekurangan dana. Menurut Ismail (2010) fungsi dari adanya

kredit dalam melayani kebutuhan dan meningkatkan usaha

masyarakat yaitu;

a) Meningkatkan arus tukar menukar barang dan jasa.

b) Kredit merupakan alat yang dipakai untuk memanfaatkan

idlefound (pihak yang kelebihan dana). Tentu ini akan sangat

efektif karena dana tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak

yang membutuhkan dana.

c) Kredit dapat menciptakan alat pembayaran yang baru,

sebagai contoh kredit Koran yang diberikan bank kepada

usahawan.

d) Kredit sebagai alat pengendali harga. Pemberian kredit yang

ekspansif akan mendorong meningkatnya jumlah uang yang

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

24

beredar, dan peningkatan peredaran uang tersebut akan

mendorong kenaikan harga.

e) Kredit dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat

ekonomi yang ada. Kredit produktif yaitu kredit modal

kerja atau investasi. Kredit tersebut memiliki dampak pada

kenaikan makroekonomi.

d. Jenis-Jenis Kredit

Menurut Kasmir (2008) secara umum jenis-jenis kredit dapat

dilihat dari berbagai segi diantaranya sebagai berikut :

1) Dilihat dari segi kegunaan

(a) Kredit Investasi merupakan kredit yang digunakan untuk

keperluan perluasan usaha atau membangun proyek atau

untuk keperluan rehabilitasi.

(b) Kredit Modal Kerja merupakan kredit yang digunakan untuk

keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

2) Dilihat dari segi tujuan kredit

(a) Kredit Produktif merupakankredit yang digunakan untuk

meningkatkan usaha, produksi dan investasi.

(b) Kredit Konsumtif merupakan kredit yang digunakan

untuk kebutuhan konsumsi pribadi.

(c) Kredit Perdagangan merupakan kredit yang digunakan

untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

25

dagangan dan pembayarannya diharapkan dari hasil

penjualan barang dagangan tersebut.

3) Dilihat dari segi jangka waktu

(a) Kredit Jangka Pendek adalah kredit yang memiliki jangka

waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan

biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

(b) Kredit Jangka Menengah adalah kredit dengan jangka waktu

berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun,

biasanya untuk investasi.

(c) Kredit Jangka Panjang adalah kredit yang masa

pengembaliannya panjang berkisar antara tiga sampai lima

tahun.

4) Dilihat dari segi jaminan

(a) Kredit dengan jaminan adalah kredit yang diberikan

dengan suatu jaminan, jaminan dapat berbentuk barang

berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.

(b) Kredit tanpa jaminan adalah kredit yang diberikan tanpa

jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan

dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas

atau nama baik si calon debitor selama ini.

5) Dilihat dari segi jumlahnya adalah jenis Kredit ini terdiri dari

kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kredit Usaha

Kecil dan Menengah (UKM), kredit korporasi (Ismail, 2010).

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

26

Kredit UMKM merupakan merupakan kredit yang diberikan

kepada pengusaha dengan skala usaha sangat kecil. Misalnya

kredit yang diberikan bank kepada pengusaha tempe, dan

peracangan. Kredit UKM merupakan kredit yang diberikan

kepada pengusaha dengan batasan antara Rp 50.000.000,00 dan

tidak melebihi Rp 350.000.000,00, UKM sudah memiliki

modal yang cukup, serta administrasi yang lebih baik dibanding

dengan UMKM, sehingga bank juga dapat memenuhi

permohonan kreditnya. Kredit UKM antara lain kredit

untuk koperasi, pengusaha kecil (perdagangan, toko, dan grosir).

Kredit Korporasi adalah kredit yang diberikan kepada debitur

dengan jumlah besar dan diperuntukkan kepada debitur besar

(korporasi). Pada umumnya, bank lebih mudah melakukan

analisis terhadap debitur korporasi karena data keuangannya

lebih lengkap, administrasinya baik, dan struktur permodalannya

kuat.

Dapat disimpulkan bahwa kredit ini memiliki jenis-jenis atau

digolongkan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Pengelompokan jenis kredit ini akan mempermudahkan bagi

nasabah yang membutuhkan bantuan kredit. Dari setiap jenis

kredit ini didasarkan dan disesuaikan dengan kebutuhan nasabah

sehingga nasabah dapat dengan mudah menyesuaikan syarat-

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

27

syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pinjaman kredit

dari bank ataupun dari pihak lain.

e. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Sebelum kredit disalurkan bank kepada nasabah, bank perlu

melakukan beberapa analisis. Analisis ini digunakan untuk

memperkuat keyakinan bank pada nasabah bahwa nasabah mampu

memenuhi tanggung jawabnya sebagai debitur. Penilaian berdasarkan

aspek dan kriteria yang tetap. Ukuran-ukuran yang sudah ditetapkan

sudah menjadi standar penilaian setiap bank. Biasanya bank

menggunakan analisis 5C untuk menilai nasabah yang

menguntungkan bagi bank. Berikut adalah penjelasan mengenai 5C

kredit, yaitu:

1) Character

Gambaran mengenai watak dan kepribadian dari debitur. Hal

ini dianalisis oleh bank untuk mengetahui bahwa calon debitur

mampu memenuhi kewajiban membayar pinjamannya sampai

jatuh tempo yang ditentukan.

2) Capacity

Kemampuan calon debitur dalam memenuhi kewajibannya sesuai

jangka waktu kredit. Hal ini bisa dilihat dari kemampuannya

dalam menjalankan bisnis yang dimiliki nasabah selama ini.

Kemampuan nasabah dalam bidang bisnis biasanya dihubungkan

dengan pendidikan dan pemahaman nasabah tentang ketentuan-

ketentuan pemerintah.

3) Capital

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

28

Semakin besar modal yang dimiliki oleh calon debitur maka

hal tersebut akan membuat bank yakin tentang keseriusan

nasabah dalam mengajukan kredit. Analisis terhadap penggunaan

modal dinilai efektif atau tidak dilihat dari laporan keuangan

(neraca dan laporan laba rugi) yang dimiliki nasabah. Dari

laporan keuangan tersebut bank akan mengukur kemampuan

likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan profitabilitas perusahaan.

4) Collateral

Jaminan yang diberikan calon debitur kepada bank atas kredit

yang diajukan. Jaminan ini merupakan sumber pembayaran

kedua nasabah jika dia tidak mampu memenuhi kewajiban

membayar pinjaman.

5) Condition of Economy

Bank perlu melakukan analisis terhadap kondisi ekonomi dan

politik saat ini. Hal ini akan dikaitkan dengan keberlangsungan

usaha calon debitur nantinya. Penilaian prospek bidang usaha

yang dibiayai dipilih dari bisnis yang memiliki prospek bagus

dan memiliki kemungkinan kecil kredit bermasalah. Dapat

disimpulkan bahwa setiap prinsip ini diterapkan pada seluruh

nasabah untuk menganalisis kemampuan dari setiap nasabah

dalam mengembalikan pinjamannya. Bank akan berusaha untuk

menghindari adanya resiko kredit macet akibat dari adanya

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

29

ketidakmampuan nasabah dalam melunasi hutang sebagai salah

satu faktor.

f. Kualitas Kredit

Kredit merupakan salah satu faktor penentu hidup atau

matinya usaha suatu bank. Pemberian kredit dikatakan berkualitas

jika kredit tersebut mampu memperkecil kemungkinan kredit

tersebut bermasalah. Agar kredit tersebut berkualitas maka bank

perlu melakukan pemisahan fungsi dalam organisasi kredit tersebut.

Hal ini dilakukan agar masing-masing fungsi dapat bekerja

dengan baik dan menjecegah terjadinya kredit yang bermasalah.

Menurut Sutojo (2008) dalam kasus kredit bermasalah, debitur

tidak menepati janji membayar bunga dan atau kredit induk yang

telah jatuh tempo, sehingga terjadi keterlambatan pembayaran atau

sama sekali tidak ada pembayaran. Dalam dunia perbankan

internasional, kredit dapat dikategorikan ke dalam kredit bermasalah

jika:

1) Terjadi keterlambatan pembayaran bunga dan atau kredit lebih

dari 90 hari sejak tanggal jatuh temponya.

2) Tidak dilunasi sama sekali.

3) Diperlukan negosiasi kembali atas syarat pembayaran kembali

kredit dan bunga yang tercantum dalam pinjaman kredit.

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

30

Untuk menentukan berkualitas atau tidaknya suatu kredit

diperlukan sebuah ukuran. Oleh karena itu Bank Indonesia

menggolongkan kualitas kredit menurut ketentuan sebagai berikut:

1) Kredit Lancar (pas)

Kredit dapat dikatakan lancar jika pembayaran pokok angsuran

atau bunga tepat waktu, memiliki mutasi rekening yang aktif, dan

bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai (cash

collateral).

2) Dalam Perhatian Khusus

Kredit yang mendapat perhatian khusus apabila terdapat

tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang

belum melampaui 90 hari, kadang-kadang terjadi cerukan, jarang

terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan, mutasi

rekening reklatif aktif, dan didukung dengan pinjaman baru.

3) Kurang Lancar (substandard)

Dikatakan kurang lancar apabila terdapat tunggakan pembayaran

angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 hari,

sering terjadi cerukan, terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang

diperjanjikan lebih dari 90 hari, frekuensi mutasi rekening relatif

rendah, terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi

debitur, dan dokumen pinjaman lemah.

4) Diragukan

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

31

Yang dimaksud dengan kredit diragukan apabila terdapat

tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang

telah melampaui 180 hari, terjadi cerukan yang bersifat

permanen, terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari, terjadi

kapitalisasi bunga, dokumen hukum yang lemah, baik untuk

perjanjian kredit maupun pengikatan jaminan.

5) Macet (loss)

Kredit macet dapat terjadi jika terdapat tunggakan pembayaran

angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 270 hari,

kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru, dari segi

hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada

nilai yang wajar.

2. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

a. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, menjelaskan

tentang pengertian dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

yaitu sebagai berikut:

1) Usaha Mikro: usaha produktif milik orang perorangan dan atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2) Usaha Kecil: usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

32

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar

yang memiliki kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam

undang-undang ini.

3) Usaha Menengah: usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha

yang ukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar

dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.

Tabel 2.1 Kriteria Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

No Uraian Asset Omzet

1 Usaha Mikro Max 50Jt Max 300Jt

2 Usaha Kecil 50Jt-500Jt 300Jt-2.5 M

3 Usaha Menengah 500Jt-10 M 2.5 M-50 M

Sumber : Kementrian Koperasi dan UKM (data diolah)

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM

berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan usaha

yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang samapai dengan 19 orang,

sedangkan usaha menengah merupakan usaha yang memiliki jumlah

tenaga kerja 20 orang sampai dengan 99 orang.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK

016/1994 tanggal 27 Juni 1994 bahwa Usaha Kecil sebagai

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

33

perorangan/badan usaha yang telah melakukan kegiatan /usaha

yang mempunyai penjualan/omset pertahun setinggi-tingginya

Rp600.000.000 atau asset (aktiva) setinggi-tingginya Rp600.000.000

(diluar tanah dan bangunan yang ditempati). Contohnya Firma, CV,

PT, dan Koperasi yakni dalam bentuk badan usaha. Sedangkan contoh

dalam bentuk perorangan antara lain pengrajin industri rumah tangga,

peternak, nelayan, pedagang barang dan jasa lainnya.

Dari berbagai pendapat diatas, pengertian UMKM dilihat dari

berbagai aspek, baik dari segi kekayaan yang dimiliki pelaku, jumlah

tenaga kerja yang dimiliki atau dari segi penjualan/omset pelaku

UMKM. Keberadaan Usaha Mikro merupakan salah satu solusi

permasalahan negara berkembang yang memiliki laju pertumbuhan

penduduk lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan lapangan

pekerjaan. Usaha Mikro merupakan salah satu bentuk usaha yang

memiliki peran besar dengan kemampuannya menciptakan lapangan

pekerjaan yang luas, mampu memberikan pelayanan ekonomi secara

luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan

meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan

perekonomi, dan menjaga stabilitas perekonomian negara. Sebagai

usaha yang fleksibel dan tahan terhadap kondisi apapun. Hal ini

mampu dibuktikan pada saat krisis yang melanda pasar Indonesia

sekitar tahun 1997. UMKM mampu bertahan dibandingkan dengan

usaha besar yang ada di Indonesia.

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

34

b. Tujuan dan Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Tujuan dari adanya Usaha Mikro kecil dan Menengah ini telah

di jelaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008, yaitu

menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka

membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi

yang berkeadilan.

Peran usaha mikro sangat penting dan memiliki pengaruh

besar untuk membangun dan meningkatkan perekonomian sebuah

negara. Meskipun masuk kedalam kategori usaha kecil namun daya

serap terhadap tenaga kerja sangat besar. Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah mampu melahirkan solusi terhadap permasalahan

ketenagakerjaan. Usaha kecil ini dibangun dengan modal atau

investasi yang lebih kecil dibanding jenis usaha besar lainnya. Usaha

kecil ini termasuk kedalam jenis usaha yang fleksibel dan mudah

beradaptasi dengan perubahan pasar. Hal ini yang menyebabkan usaha

mikro terbilang kuat dan tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan dari

luar berupa perubahan-perubahan kondisi pasar atau iklim usaha yang

tidak menentu. Jenis usaha ini memiliki potensi besar, oleh karena

itu perlu adanya tindakan untuk mengembangkan dan

memberdayakan UMKM.

Menurut Setyobudi (2007) eksistensi peran UMKM dalam

membangun perekonomian nasional ditunjukkan melalui data-data

empiris di lapangan yaitu:

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

35

1) UMKM menduduki posisi teratas sebagai industri dengan

jumlah besar yang terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Pada

tahun 2005 tercatat jumlah UMKM adalah 44,69 unit atau 99,9%

dari jumlah total unit usaha.

2) Memiliki potensi yang besar dalam menyerap tenaga kerja. Setiap

unit investasi pada sektor UMKM mampu menciptakan

kesempatan kerja lebih banyak dibandingkan dengan investasi

yang sama pada usaha besar. Sektor UMKM mampu menyerap

77,68 juta tenaga kerja atau 99,77% dari total angkatan kerja yang

bekerja.

3) UMKM berkontribusi besar dalam pembentukan PDB yang

cukup signifikan yaitu sebesar 54,22% dari total PDB.

c. Permasalahan yang Dihadapi UMKM

Meskipun tergolong ke dalam jenis usaha yang tahan terhadap

ketidakpastian kondisi ekonomi seperti krisis, UMKM sebagai

industri kecil juga memiliki banyak permasalahan. Permasalahan

yang berasal dari internal perusahaan ataupun dari luar perusahaan.

Industri kecil ini dibangun dengan cara yang sederhana atau

tradisional. Pemilik pun tidak harus memiliki syarat khusus untuk

mengelola usaha. Pengelolaan dilakukan secara sederhana.

Permasalahan UMKM bisa dilihat dari berbagai aspek dalam kegiatan

perusahaan. Aspek tersebut diantaranya pemasaran, produksi,

SDM, manajerial, keuangan, ketenagakerjaan, dan masih banyak

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

36

aspek lainnya. Berikut adalah penjabaran dari permasalahan UMKM

yang sering dihadapi pelaku UMKM digolongkan kedalam dua

hal, yaitu permasalahan berdasarkan faktor eksternal dan faktor

internal.

1) Faktor Internal

a) Kekurangan Modal dan Keterbatasan Akses Modal

Modal merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalam perusahaan. Bagi UMKM modal merupakan

masalah utama yang harus dihadapi. Kebanyakan dari

pelaku usaha ini menggunakan modal sendiri untuk

menjalankan usahanya. Modal yang biasa mereka gunakan

jumlahnya sangat terbatas. Selain itu mereka memiliki

keterbatasan untuk mengakses pembiayaan dari bank

maupun dari lembaga keuangan lain. Persyaratan menjadi

hambatan terbesar bagi UMKM untuk mendapat bantuan

modal dari lembaga keuangan.

b) Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Sebagian besar usaha kecil dikelola dengan cara yang

sederhana, jenis usaha mereka termasuk kedalam jenis usaha

turun-temurun. Untuk menjalankan usahanya tidak perlu

syarat khusus dan tidak harus dari golongan ahli dalam suatu

bidang. Ini merupakan salah satu keterbatasan yang dimiliki

oleh UMKM dari segi SDM. Hal ini yang menjadikan

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

37

UMKM sulit untuk mengadopsi hal-hal baru untuk kemajuan

usaha mereka seperti teknologi dan bidang lain.

c) Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasian

Pasar Umumnya usaha kecil dikelola secara sederhana,

jaringan usahanya sangat terbatas dan kemampuan penetrasi

pasar juga rendah dengan kualitas produk kurang kompetitif.

Hal ini yang membedakan antara usaha kecil dengan usaha

besar yang memiliki kemudahan akses pasar melalui relasi

maupun memanfaatkan teknologi.

d) Mentalitas Pengusaha UMKM

Semangat wirausaha atau enterepreneurship UMKM dinilai

sangat kurang. Semangat wirausaha yang dimaksud berupa

terus melakukan inovasi, berani mengambil resiko, dan ulet.

2) Faktor Eksternal

(a) Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha

Keterbatasan dalam mengakses pasar melalui relasi dan

teknologi menyebabkan UMKM memiliki kesulitan dalam

mendapatkan sarana dan prasarana yang lebih baik untuk

mengembangkan usahanya.

(b) Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif

Indikator ekonomi makro berupa kontribusinya terhadap

penciptaan PDB (Produk Domestik Bruto), penyerapan

tenaga kerja, ekspor dan perkembangan pelaku usahanya

serta keberadaan investasi usaha kecil dan menengah melalui

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

38

pembentukan modal tetap bruto (investasi) dijadikan tolak

ukur keberhasilan usaha UMKM. Perkembangan dan

pertumbuhan UMKM selalu dipantau untuk dijadikan bahan

pertimbangan dalam menentukan kebijakan. Selain itu

kendala dari UMKM yaitu sulitnya dalam memperoleh izin

usaha dari pemerintah. Hal ini dikarenakan banyaknya

persyaratan yang sulit untuk dipenuhi oleh pelaku UMKM.

Jadi, dapat disimpulkan meskipun UMKM mampu bertahan

dibanding usaha besar lain pada saat iklim usaha tak menentu seperti

krisis ternyata UMKM juga memiliki permasalahan yang cukup

kompleks dalam internal usahanya. Permasalahan UMKM tersebut

tidak hanya berasal dari faktor internal saja tetapi juga berasal dari

faktor eksternal. Permasalahan terkait modal, kualitas SDM, dan

kebijakan pemerintah merupakan masalah utama yang harus

diselesaikan melalui kegiatan pemberdayaan untuk

mengembangkan kualitas dan potensi UMKM.

3. Default

Dalam literatur utama, intermediasi keuangan pada pinjaman usaha

kecil difokuskan pada faktor-faktor penentu dan akses biaya kredit. Sudah

ada sedikit penelitian yang meneliti perilaku pembayaran perusahaan kecil

yang benar-benar menerima pinjaman. Ini sebelumnya dikaitkan dengan

keterbatasan data (Glennon dan Nigro, 2005; 2008).

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

39

Motivasi utama dari studi ini adalah untuk menunjukkan secara

signifikan pentingnya (untuk bank) pemodelan risiko kredit untuk

perusahaan kecil secara terpisah dari perusahaan besar. Secara umum studi

ini membangun prediksi model default berdasarkan rasio keuangan yang

berasal dari perusahaan-perusahaan besar untuk menentukan apakah model

ini dapat membantu memprediksi default dalam usaha bisnis kecil atau

tidak. Secara umum, studi ini menemukan bahwa model yang dirancang

untuk perusahaan besar berkinerja buruk dalam memprediksi standar usaha

kecil. Mereka juga menunjukkan bahwa sejumlah kecil rasio keuangan yang

disesuaikan dengan perusahaan kecil yaitu: hutang, likuiditas, profitabilitas

dan efek-sektor tertentu merupakan penentu penting dari default. Oleh

karena itu, studi ini menyimpulkan bahwa bank harus mengembangkan

model risiko kredit khusus yang ditujukan kepada usaha bisnis kecil.

Keterbatasan utama telah diidentifikasi dalam mengadopsi metode

analisis rasio keuangan ketika memodelkan untuk usaha kecil. Sebagian

besar usaha bisnis kecil dalam studi ini sebenarnya perusahaan kecil yang

'lebih besar' (dengan penjualan sebesar 500 juta). Dalam kasus di mana data

laporan keuangan tidak ada - usaha tahap awal biasanya seperti bisnis start-

up dan perusahaan muda - teknik analisis rasio keuangan tidak dapat

diterapkan; maka timbul masalah risiko pemodelan standar khusus untuk

usaha kecil ini.

Model literatur kedua menggambarkan usaha kecil berdasarkan

informasi kredit dari pemilik usaha utama (lihat misalnya Berger dkk,

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

40

2005). Alur literatur ini menegaskan bahwa sejarah kredit pribadi atau

hutang dari pemilik usaha kecil sangat prediktif dalam pengembalian hutang

dari bisnis mereka. Hal ini terutama berlaku untuk usaha pada tahap awal

pengembangan perusahaan, ketika pemilik usaha biasanya besar (dan

mungkin satu-satunya) pengambil keputusan (Cassar, 2004).

Berger dkk (2005) meneliti efek dari kredit pada ketersediaan, harga

dan standar risiko kredit usaha kecil. Mereka membandingkan pinjaman

usaha kecil yang diberikan sebelum dan sesudah menggunakan rating credit

dalam mengelola risiko kredit. Mereka menemukan bahwa penggunaan dari

rating kredit berkaitan dengan jumlah yang diperluas, harga rata-rata yang

lebih tinggi, dan risiko gagal bayar yang lebih besar untuk pinjaman usaha

kecil. Salah satu penjelasan Berger dkk (2005) yang mengemukakan

pengamatan mereka bahwa penggunaan peringkat kredit sebagai dasar

untuk memprediksi risiko gagal bayar memperluas kredit untuk beberapa

'peminjam marginal' yang relatif beresiko yang tidak akan menerima kredit.

Penelitian oleh Berger dan Frame (2011) membandingkan bank yang telah

mengadopsi penggunaan kredit untuk mengelola risiko default mereka dan

yang belum. Mereka menemukan bahwa bank-bank yang menggunakan

peringkat kredit cenderung tidak memiliki lebih banyak masalah kinerja

pinjaman dari bank lain, meskipun peningkatan yang diamati dalam

pinjaman kepada peminjam mungkin lebih marginal.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

41

4. Crowdfunding

a. Pengertian Platform Crowdfunding

Crowdfunding merupakan kegiatan mengumpulkan dana investasi

yang pada umumnya dilakukan melalui jejaring sosial seperti Twitter,

Facebook, Linkedln dan blog khusus lainnya (Belleflame, Lamberrt

dan Schweinbacher 2011). Wheat dkk. (2013) mendefinisikan

crowdfunding sebagai berikut:

“Crowdfunding is a new internet-based method of

fundraising in which individuals solicit contributions for

projects on specialized crowdfunding websites. The focus in

crowdfunding is gathering many small donations (the

‘crowd’ in crowdfunding) rather than requesting a single large

sum from a funding agency. Crowdfunding drives run over

a limited time frame, anywhere from a single day to several

weeks, and attempt to meet a funding goal before the end of the

campaign.”

Crowdfunding adalah sebuah metode baru penggalangan dana

melalui internet di mana individu meminta bantuan untuk proyeknya

melalui website khusus crowdfunding. Fokus dari crowdfunding adalah

menggalang banyak sumbangan kecil dari pada berupa sumbangan

besar dari sebuah lembaga donor. Crowdfunding berjalan dalam

waktu terbatas dari beberapa hari sampai beberapa minggu, dan

berusaha untuk memenuhi target pendanaan sebelum batas akhir waktu.

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

42

Proses kerja dari crowdfunding yaitu pemilik proyek atau produk akan

mengirimkan produksinya kepada donator, kemudian donator apabila

tertarik akan memberikan donasinya. Lebih lanjut David McGrail

(2013) mendeskripsikan crowdfunding kedalam tiga langkah proses,

yaitu: (1) Setiap kreator proyek membuat tujuan dan batas waktu dari

pendanaan. (2) Jika khalayak tertarik mereka dapat mendonasikan

uang untuk membantu mewujudkan proyek tersebut. (3) Apabila

proyek telah mendapatkan dana yang cukup sesuai yang sudah

ditentukan maka uang donasi dapat ditarik oleh pembuat proyek dari

donator. Jika pendanaan proyek tersebut gagal maka uang donator tidak

akan ditarik.

b. Kategori Platform Crowdfunding

Crowdfunding dapat dibedakan dalam beberapa kategori model.

Bradford (2012) membedakan crowdfunding menjadi lima kategori,

yaitu: (1) model donasi, (2) model penghargaan (reward), (3) model

pra-pembelian, (4) model pinjaman dan (5) model ekuitas. Situs

crowdfunding dapat menerapkan satu model atau menerapkan lebih dari

satu model. Berikut berbagai macam model situs crowdfunding

menurut Bradford (2012):

1) Situs Model Donasi

Kontributor dalam situs donasi tidak mengharapkan imbalan atas

kontribusinya. Biasanya model donasi ini diterapkan pada institusi

amal atau non- profit.

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

43

2) Situs Model Penghargaan (Reward) dan Pra-pembelian

Situs yang menggunakan model reward dan pra-pembelian

memiliki kesamaan dan cenderung muncul di situs yang sama.

Model reward menawarkan pada kontributor imbalan atas

kontribusinya, tapi tidak tertarik terhadap hasil atau keuntungan

dari produksi. Model pra-pembelian hampir mirip dengan model

reward yaitu kontributor tidak mendapat bagian keuntungan dari

produksi akan tetapi mereka mendapatkan produk yang dibuat.

3) Situs Model Pinjaman

Situs yang menggunakan model pinjaman kontributor hanya

menyediakan pendanaan untuk sementara dan mengharapkan

pengembalian atas dana yang dipinjamkan. Dalam beberapa kasus

kontributor menerima bunga atas dana yang dipinjamkannya.

4) Situs Ekuitas

Situs Model ekuitas memberikan bunga kepada kontributor atas

pengembalian usaha yang mereka bantu.

c. Situs Model Pinjaman

1) Peer to Peer Lending

Peer to peer lending atau P2P Lending adalah kegiatan

pinjam meminjam antar perseorangan. Praktisi ini sudah lama

berjalan dalam bentuk yang berbeda, seringkali dalam bentuk

perjanjian informal. Dengan berkembangnya teknologi dan e-

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

44

commerce, kegiatan peminjaman turut berkembang dalam bentuk

online dalam bentuk platform serupa dengan e-commerce. Dengan

itu, seorang peminjam bisa mendapatkan pendanaan dari banyak

individu. Dalam peer lending, kegiatan dilakukan secara online

melalui platform website dari berbagai perusahaan peer lending.

Terdapat berbagai macam jenis platform, produk, dan teknologi

untuk menganalisa kredit.

Peminjam dan pendana tidak bertemu secara fisik dan

seringkali tidak saling mengenal. Peer lending tidak sama dan tidak

bisa dikategorikan dalam bentuk-bentuk institusi finansial

tradisional: himpunan deposito, investasi, ataupun asuransi.

Karena itu, peer lending dikategorikan sebagai produk finansial

alternatif. Proses aplikasi pinjaman peer lending lazimnya

mengikuti proses berikut. Peminjam masuk ke website, registrasi

dan mengisi form aplikasi. Platform kemudian memverifikasi dan

menganalisa kualifikasi pinjaman tersebut. Pinjaman yang berhasil

lolos di posting di website di mana pendana bisa memberikan

komitmen dana untuk pinjaman itu. Ada beberapa cara yang di

adopsi berbagai platform peer lending untuk mencocokkan

peminjam dengan pendana. Beberapa platform bahkan tidak

melakukan analisa kredit dan memakai reputasi online sebagai

kriteria utamanya. Ada juga yang memakai jasa pihak ketiga untuk

melakukan cek dan analisa terhadap peminjam.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

45

Terdapat tiga macam transaksi yang dipakai di platform peer

to peer :

a) Marketplace

Di model marketplace, peminjam dan pendana bebas memilih

suku bunga. Pinjaman dibuka untuk proses lelang selama

beberapa hari dan peminjam menentukan suku bunga indikatif.

Pendana bebas untuk memasukkan tawaran dengan suku bunga

dan jumlah tertentu. Pada akhir lelang, sistem akan mengambil

total jumlah yang diinginkan oleh peminjam dengan prioritas

bagi tawaran-tawaran yang terbaik. Sisa tawaran lainnya

dikembalikan ke pendana. Suku bunga yang dibayarkan oleh

peminjam adalah rata-rata dari total tawaran yang diterima.

Model ini biasanya juga memberikan peminjam hak untuk

menutup lelang lebih awal apabila sudah terkumpul dana yang

cukup. Syaratnya adalah ia menyanggupi rata-rata suku bunga

dari tawaran yang sudah masuk, yang seringkali lebih tinggi dari

bunga indikatif di awal.

b) Bunga Tetap

Pada model ini Platform menentukan suku bunga untuk setiap

pinjaman berdasarkan tingkat risiko. Pendana bebas untuk

membeli nominal pecahan dari pinjaman tersebut sampai

terkumpul dana yang diminta. Model ini mengasumsi bahwa

Platform memiliki kemampuan yang lebih baik dari pendana

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

46

untuk menganalisa risiko kredit peminjam. Karena bunga sudah

ditentukan, pinjaman bisa selesai proses pengumulan dana lebih

cepat dari model Marketplace.

c) Pengelola Dana

Dalam model ini para pendana memberikan Platform kuasa

untuk mengelola dana miliknya, yang dikelola sebagai satu

kesatuan. Platform kemudian menentukan pinjaman yang layak

mendapatkan pendanaan dan suku bunga-nya. Di Indonesia

model ini hanya bisa dilaksanakan oleh Platform yang memiliki

ijin Perusahaan Manajer Investasi dari OJK. Keuntungan dari

model ini adalah pendanaan bisa diselesaikan lebih cepat dan

para pendana tidak perlu repot mengatur alokasi dana mereka.

Perusahaan pertama di dunia yang menawarkan peer lending

adalah Zopa di Inggris pada tahun 2005. Prosper kemudian

mengikuti dengan peluncuran servis mereka di tahun 2006 di

Amerika, diikuti oleh LendingClub dan lainnya. Di Barat, para

pengguna tertarik dengan konsep peer lending karena dampak

krisis finansial 2008. Pada saat itu bank menutup penyaluran

kredit baru dan memberikan suku bunga yang mendekati 0%

kepada para deposan uang. Karena itu, peminjam harus mencari

sumber pendanaan alternatif dan pemilik dana aktif mencari

investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Di Cina peer

lending sudah dipraktekkan secara offline selama beberapa

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

47

abad. Setelah e-commerce menanjak, banyak Platform peer

lending muncul dan berkembang secara cepat. Dalam waktu

dekat, market peer lending Cina diprediksi bisa menjadi lebih

besar dari total market seluruh negara lainnya.

2) Islamic Peer to Peer Lending

Islamic Peer to Peer Lending sama saja dengan P2P Lending yaitu

kegiatan pinjam meminjam antar perseorangan namun dalam hal

ini menggunakan prinsip etis sesuai syariah islam. Sistem yang

dibangun didasarkan pada Islamic Finance dengan segala aturan

dan larangan. Praktisi ini masih sangat jarang, lebih banyak yang

menggunakan praktik konvensional. Peluang investasi pada

konsep ini dipandu oleh nilai-nilai moral dan etika. Misalnya, tidak

mendukung kegiatan yang tidak halal seperti terlibat dalam

perjudian, senjata atau yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Terutama menciptakan dampak yang jauh lebih positif, dalam hal

produksi dan pertumbuhan dalam kegiatan ekonomi nyata yang

bermanfaat bagi masyarakat. Investasi yang dijaankan tidak

mengandung unsur penipuan dan ketidakjelasan. Dalam

pembagian keuntungan harus bersikap adil antara kedua belah

pihak.

Tingkat pengembalian pada sistem konvensional biasa

didasarkan dengan tingkat bunga, sedangkan tingkat bunga itu

haram dalam hukum syariah karena mengandung unsur Riba.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

48

Maka dari itu pembiayaan dalam sistem syariah mengenal dengan

skema bagi hasil, baik untung maupun rugi. Dari segi legalitas,

pastinya setiap lembaga keuangan diawasi dan diatur oleh Otoritas

Jasa Keuangan (OJK), dan juga dalam hal ini karena terkait dengan

prinsip syariah maka akan diawasi dan diatur juga oleh Dewan

Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Sampai

saat ini belum ada aturan yang membawahi Islamic Peer to Peer

Lending karena masih dalam proses.

Prinsip bagi hasil yang diterapkan dalam pembiayaan yang

mendukung investasi dapat dilakukan dengan akad sebagai berikut:

a) Al- mudharabah

Al- mudharabah merupakan akad kerja sama antara dua pihak,

di mana pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak

lain menjadi pengelola. Keuntungan dibagi menurut

kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila rugi,

maka akan ditanggung pemilik modal selama kerugian itu

bukan akibat dari kelalaian si pengelola.apabila kerugian

diakibatkan kelalaian pengelola, maka si pengelolalah yang

bertanggung jawab.

b) Al- murabahah

Al- murabahah merupakan kegiatan jual beli pada harga pokok

dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Daam hal ini

penjual harus terlebih dahulu memberitahukan harga pokok

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

49

yang ia beli ditambah keuntungan yang diinginkan. Al-

murabahah baru dilakukan setelah ada kesepakatan dengan

pembeli, baru kemudian dilakukan pemesanan. Dalam dunia

perbankan kegiatan Al- murabahah pada pembiayaan produk

barang-barang investasi baik dalam negeri maupun luar negeri

harus melampirkan letter of credit atau lebih dikenal dengan

nama L/C. Kegunaannya adalah memberikan kepastian

terhadap investor baik dari segi jumlah maupun waktu, cash

flow-nya bisa diprediksi dengan relative pasti.

c) Al- wakalah

Al- wakalah adalah pendelegasian atau pemberian mandat dari

satu pihak ke pihak lain. Mandat ini harus dilakukan sesuai

dengan yang telah disepakati oleh si pemberi mandat.

Pemberian kuasa tersebut bisa bersifat sukarela bisa juga

bersifat profit, dengan pemberian semacam upah/fee/ujrah

kepada pihak yang menerima kuasa. Pada prakteknya

pemberian kuasa dilaksanakan dengan cuma-Cuma, kecuali

diperjanjikan sebelumnya.

d) Qard

Qard adalah akad pinjaman dari pemilik dana (muqridh)

kepada pihak tertentu (muqtaridh) yang wajib dikembalikan

dengan jumlah yang sama sesuai pinjaman. Muqridh dapat

meminta jaminan atas pinjaman kepada muqtaridh.

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

50

Pengembalian pinjaman dapat dilakukan secara angsuran atau

sekaligus.

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil

1 Reabetswe

Kgoroeadira,

2014

The Impact

Of

Commercial

Peer To Peer

Lending

Websites On

The Finance

Of

Small

Business

Ventures

Menganalis

is faktor

penentu

pemberian

kredit UKM

pada

website

P2P

Lending

Menggunak

an variabel

variabel

pada owner

attributes,

firm

attributes,

dan

information

attributes

Tidak ada

variabel loan

term dalam

penelitian

Menganalisa

penyebab

default dan

menganalisis

faktor yang

memengaruhi

keputusan

pemberian

bunga.

Menggunakan

analisa probit

dan tobit

Model pembiayaan

Peer to Peer

Lending menjadi

alternatif baru bagi

UKM untuk

pembiayaan

usahanya yang tidak

memerlukan

collateral. Dalam

penelitian ini juga

ditemukan

perusahaan dengan

interest rate tinggi

lebih berisiko.

Umur perusahaan

juga dapat

mengurangi

informasi simetris

2 Hanis, umar

dan

Nursyamsi,

Julius. 2013

Pengaruh

prasayat

kredit

terhadap

kelancaran

pembayaran

nasabah

Variabel

dependen

yaitu

kelancaran

kredit,

variabel

independen

prinsip-

prinsip

pemberian

kredit (5C)

Objek

penelitian pada

lembaga

perbankan

Secara parsial hanya

variabel character,

collateral dan

capital yang

berpengaruh

terhadap kelancaran

pembayaran kredit,

berdasarkan hasil

uji simultan, semua

variabel independen

berpengaruh pada

kelancaran kredit

3 Enrichetta

Ravina.2012

Love &

Loans

The Effect

of Beauty

and

Personal

Characteris

tics in Credit

Markets

Menganalis

keputusan

pemberian

pembiayaan

untuk UKM

melalui

website

Peer to

Peer

Lending.

Menggunak

an variabel

kecantikan,

usia, dan

karakteristik

personal

Menggunak

an regresi

probit

Financial

information, status

pekerjaan dan

histori kredit

sebelumnya

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap

terpenuhinya

pembiayaan pada

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

51

Terdapat

statistik

deskriptif

website Peer to

Peer Lending

4 Nataliya

Barasinska,

2011

Does

Gender

Affect

Investors’

Appetite

For Risk ?

Evidence

From Peer

to-Peer

Lending

Menggunak

an variabel

jumlah

pembiayaan

yang

diminta,

dan credit

rating

Menganalisi

s pengaruh

gender

terhadap

risiko

Perbedaan gender

antara laki-laki dan

perempuan tidak

mempengaruhi

keputusan

pemberian

pinjaman dalam

konteks Peer to

Peer Lending, serta

gender tidak

memberikan

pengaruh terhadap

pengetahuan

investor akan risiko

5 Duarte,J,

Siegel,S,

Young, L,

2010

Trust and

Credit: The

Role of

Appearance

in

Peer-to-peer

Lending

Identifikasi

pemberian

kredit pada

lembaga

peer to peer

lending

Menggunak

an analisis

deskriptif

Menggunak

an variabel

credit

rating

Faktor-

faktor

psikologi

nasabah

dalam

penilaian

kepercayaan

Menggunak

an variabel

umur,

gender,

weight, foto

collateral

(rumah,

mobil, dll),

number of

bids

Peminjam yang

memiliki

trustworthiness

lebih baik mendapat

kesempatan kredit

lebih besar dengan

bunga yang lebih

rendah dibaningkan

dengan peminjam

yang memiliki

trustworthiness

lebih rendah

Sumber : Berbagai Jurnal (data diolah)

C. Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen

1. Pengaruh Loan Term terhadap Keputusan Pemberian Kredit Usaha

Kecil, dan Menengah (UKM)

Baransika (2011) lebih fokus meneliti pada pengaruh gender

terhadap keputusan pemberian keputusan kredit. Namun dalam

penelitian tersebut juga dibahas mengenai jangka waktu atau durasi

pinjaman dalam menentukan keputusan pemberian kredit. Dan hasil dari

penelitian tersebut membuktikan bahwa durasi kredit memberikan

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

52

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemberian kredit pada

Peer to Peer Lending di Jerman. Dan dalam penelitian tersebut di

jelaskan bahwa gender memberikan pengaruh yang berbeda dalam

penentuan jangka waktu.

2. Pengaruh Credit Rating terhadap Keputusan Pemberian Kredit Usaha

Kecil, dan Menengah (UKM)

Penelitian yang dilakukan Reabetswe (2014), Weib dkk (2008),

Pope dkk (2011), Herzenstein dkk (2011) jika penelitian tersebut

menggunakan signifikan 0.05 Credit Rating tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap keputusan pemberian kredit oleh lenders. Hal

ini dikarenakan kurang dominannya variabel credit rating sehingga

variabel tersebut belum cukup berperan sebagai penyeimbang

pengambil keputusan dalam pemberian pembiayaan untuk UMKM.

Namun tidak sesuai dengan penelitian Kumar (2007), Lin dkk (2011),

Barasinska (2011).

3. Pengaruh Loan Purpose terhadap Keputusan Pemberian Kredit Usaha

Kecil, dan Menengah

Hasil penelitian ini sesuai dengan Reabetswe (2014) tidak

menemukan pengaruh yang signifikan dari variabel loan purpose.

Namun bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh

Baransika (2011). Penelitian tersebut menjelaskan bahwa tujuan

pinjaman yang jelas akan mempengaruhi keputusan lenders dalam

memberikan pinjamannya.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

53

4. Pengaruh Requested Amount terhadap Keputusan Pemberian Kredit

Usaha Kecil, dan Menengah (UKM)

Penelitian yang dilakukan oleh Kumar (2007), Freedman dkk

(2008), Herzenstein dkk (2011), dan Weib dkk (2010) menjelaskan

bahwa jumlah biaya yang diajukan oleh peminjam (borrowers) memiliki

pengaruh terhadap keputusan pemberian pinjaman. Dalam penelitian

tersebut dijelaskan bahwa pinjaman yang dilakukan pada website Peer

to Peer Lending adalah pinjaman yang berskala kecil sehingga ini cocok

untuk menciptakan lembaga pembiayaan yang inklusif bagi UMKM.

Dalam konteks Peer to Peer Lending juga pemberi dana (lenders) adalah

sekumpulan dari banyak orang tidak hanya satu pihak saja yang

memberikan bantuan pinjaman, sehingga jumlah pinjaman yang

diajukan oleh pelaku usahapun akan mempengaruhi keputusan mereka

dalam memberikan pinjaman. Berdasarkan penelitian Reabetswe (2014)

juga dijelaskan bahwa pinjaman pada website Peer to Peer Lending

skalanya kecil namun frekuensi pemberian pinjamannya cukup tinggi.

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

54

D. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang

memengaruhi keputusan kredit pada Lembaga Keuangan Islamic Peer To Peer

(P2P) Lending. Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya

serta permasalahan yang dikemukakan, berikut disajikan kerangka pemikiran

teoritis yang dituangkan dalam model penelitian seperti yang ditunjukkan pada

gambar berikut ini:

UKM

Variabel Independen

Loan Term (X1)

Credit Rating (X2)

Loan Purpose (X3)

Request Amount (X4)

Analisis Regresi Logistik

Probit

Interpretasi Hasil

Variabel Dependen

Keputusan Pemberian

Kredit (Y)

Overall Fit Model

Omnibust Test dan R Square

Hosmer and Lemeshow Test

Classification Result

Odds Ratio

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

55

E. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan teoritis dan kajian terhadap penelitian terdahulu

yang relevan, maka hipotesis yang akan diajukan kebenarannya secara empiris

adalah :

Ho1 : Loan Term tidak berpengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pembiayaan

Islamic Peer to Peer Lending

Ha1 : Loan Term berpengaruh terhadap keputusan penerimaan pembiayaan

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pembiayaan Islamic Peer to

Peer Lending

Ho2 : Credit Rating tidak berpengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pembiayaan

Islamic Peer to Peer Lending

Ha2 : Credit Rating berpengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pembiayaan

Islamic Peer to Peer Lending

Ho3 : Loan Purpose tidak berpengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pembiayaan

Islamic Peer to Peer Lending

Ha3 : Loan Purpose berpengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pembiayaan

Islamic Peer to Peer Lending

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

56

Ho4 : Request Amount tidak berpengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pembiayaan

Islamic Peer to Peer Lending

Ha4 : Request Amount berpengaruh terhadap keputusan penerimaan

pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pembiayaan

Islamic Peer to Peer Lending

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

57

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan data cross section dengan tujuan

untuk menganalisa faktor-faktor penentu pemberian kredit untuk usaha kecil dan

menengah (UKM) pada website Islamic Peer to Peer Lending dengan mengukur

faktor-faktor yang menentukan keputusan pemberian kredit pada UKM dalam

pembiayaan Peer to Peer Lending. Alat ukur sekaligus variabel dalam penelitian ini

diukur dengan indikator loan term, credit rating, loan purpose, dan requested

amount.

Objek dalam penelitan ini adalah perusahaan-perusahaan yang masuk ke

dalam kategori Usaha Kecil, dan Menengah (UKM). Perusahaan-perusahaan yang

dipilih adalah mereka yang menggunakan fasilitas campaign pendanaan UKM pada

website kapitalboost.com. Dipilihnya Kapitalboost sebagai objek penelitian

dikarenakan Kapitalboost merupakan perusahaan Islamic Peer to Peer Lending

pertama di Asia dan telah membantu banyak proyek bisnis UKM. Penelitian ini

juga ingin melihat mekanisme penggunakan prinsip syariah yang digunakan dalam

pembelian asset (akad murabahah) dan invoice financing (akad wakalah).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri

tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Kumpulan elemen

tersebut menunjukkan jumlah, sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukkan

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

58

karakteristik dari kumpulan itu (Sanusi, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mengajukan pinjaman melalui platform

Peer to Peer Lending. Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti.

Adapun sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling atau pengambilan sampel dilakukan berdasarkan dengan tujuan tertentu.

Adapun pememilihan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan tertentu. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan sampel

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan yang termasuk dalam kategori usaha kecil, dan menengah (UKM)

yang mengajukan pinjaman melalui platform Islamic Peer to Peer Lending per

Maret 2018 untuk keperluan bisnisnya.

2. Mengajukan pinjaman melalui website kapitalboost.com selambat-lambatnya

pada Maret 2018.

3. Perusahaan memiliki data ringkasan mengenai informasi usaha dan data

pengajuan kredit yang diperoleh dari www.kapitalboost.com

Berikut adalah rincian dari kriteria sampel perusahaan pada penelitian ini :

Tabel 3.1 Tabulasi Sampel

Semua kampanye (Donasi, Private, dan pinjaman Usaha Kecil dan

Menengah (UKM)) pada kapitalboost.com hingga Maret 2018

60

Kampanye yang tidak mengajukan pinjaman bisnis untuk UKM

pada kapitalboost.com hingga Maret 2018

(12)

UKM yang tidak memiliki data lengkap terkait variabel yang diteliti (3)

Jumlah sampel penelitian 45

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

59

Sumber : Kapitalboost.com (data diolah)

Dalam penelitian ini jumlah UKM yang terdaftar dalam platform Islamic

Peer to Peer Lending yang memenuhi kriteria berjumlah 45 perusahaan.

C. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adaah data primer dan sekunder.

Data primer diperoleh dari hasil observasi, beserta analisis secara langsung terhadap

informasi ketentuan alokasi kredit yang dijelaskan dalam website

Kapitalboost.com. Observasi bisa dilakukan dengan mengamati subyek, obyek,

maupun kejadian-kejadian yang terjadi pada responden tanpa mengajukan

pertanyaan. Observasi bisa dilakukan terhadap perilaku maupun nonperilaku dari

responden. Salah satu observasi nonperilaku yaitu observasi terhadap catatan,

teknik ini digunakan dengan maksud untuk mengamati secara cermat megamati

catatan-catatan yang dibuat oleh instansi pemerintah maupun swasta, seperti catatan

dari Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Bank Indonesia, dan

Otoritas Jasa Keuangan.

Data sekunder yaitu data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak

lain. Data sekunder diperoleh dari website Kapitalboost.com, Kementrian Koperasi

dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Bank Indonesia, Laporan dunia Fintech,

dan Indonesia Digital Landscape yang di-download melalui internet.

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

60

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan teknik analisa dengan mendeskripsikan apa

yang akan digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data yang telah

dikumpulkan, termasuk pengujiannya (Sanusi, 2011). Teknik analisa data

merupakan sebuah metode pengumpulan data atau pengukuran variabel yang di

dalamnya terdapat banyak muatan analisis yang penting dan harus dikuasai oleh

peneliti. Sedangkan data yang dianalisis oleh peneliti berupa data kualitatif dan

kuantitatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik

deskriptif dan analisis regresi logistik.

Analisis deskriptif dilakukan untuk menggambarkan hasil penelitian yang

dilakukan dan model yang menjelaskan faktor-faktor yang menentukan pemberian

kredit dalam penelitian ini menggunakan analisa dengan regresi logistik. Uji

Regresi Logistik dilakukan karena variabel dependen dalam penelitian ini bersifat

kategorikal (nonmetrik) dalam kasus ini menggunakan variabel dummy. Sedangkan

variabel independen boleh bersifat kontinyus ataupun kategorial (Gudono, 2012,

h.173). Tujuan dilakukan regresi logistik ini adalah untuk pembuatan sebuah model

regresi untuk memprediksi besar variabel dependen yang berupa sebuah variabel

binary menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya.

(Santoso, 2015).

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis Statistik Deskriptif merupakan analisa data yang dilakukan untuk

memberikan gambaran umum atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai

rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

61

kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013:19). Statistik

deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi

sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum

2. Analisis Regresi Logistik

Untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemberian

kredit dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik (logistic

regression) atau sering disebut dengan model Logit. Model Logit (logistic

regression) adalah model regresi yang digunakan untuk menganalisis variabel

dependen yang merupakan sebuah data dengan ukuran biner atau dikotomi atau

dengan kemungkinan di antara 0 dan 1. Regresi logistik sebetulnya mirip

dengan analisis diskriminan yaitu ketika kita ingin menguji apakah probabilitas

terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya. Namun

demikian, menurut Ghozali (2013:333), asumsi multivariate normal

distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran

antara variabel-variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik).

Dijelaskan juga oleh Ghozali, (2007) teknik analisis regresi logistik tidak

memerlukan asumsi normalitas data dan uji asumsi klasik pada variabel

bebasnya, artinya variabel penjelasannya tidak harus memiliki distribusi

normal, linier, maupun memiliki varian yang sama dalam setiap grip. Oleh

karena itu, analisis regresi logistik tidak memerlukan uji normalitas dan uji

asumsi klasik dalam variabel bebasnya.

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

62

Menurut Gujarati dan Porter (2012:173-175) serta Winarno (2011:6.3),

model regresi respons kualitatif sering juga disebut sebagai model probabilitas.

Model probabilitas tidak mewajibkan menggunakan asumsi normalitas karena,

sama seperti variabel dependen, galat/residual hanya memiliki dua nilai, yaitu

mereka mengikuti distribusi probabilitas Bernoulli (1 jika kejadian terjadi dan

0 jika kejadian tidak terjadi). Kelemahan ini tidak begitu masalah karena akan

menghasilkan estimator yang BLUE, apabila datanya semakin banyak,

distribusinya akan semakin mendekati normal. Selain itu, Gujarati (2003)

menyatakan bahwa regresi logistik mengabaikan heteroscedacity artinya

variabel dependen tidak memerlukan homoscedacity untuk masing-masing

variabel independen. Asumsi-asumsi dalam regresi logistik:

a. Tidak mengasumsikan hubungan linier antar variabel independen

dengan variabel dependen.

b. Variabel dependen harus bersifat dikotomi (2 variabel).

c. Variabel independen tidak harus memiliki keragaman yang sama

dengan antar kelompok variabel.

d. Kategori dalam variabel independen harus terpisah satu sama lain

(bersifat eksklusif).

e. Sampel yang diperlukan adalah dalam jumlah yang relatif besar,

minimum yang dibutuhkan hingga 50 sampel data untuk sebuah

variabel prediktor (variabel independen).

Untuk menguji faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan

pemberian kredit UKM pada platform Islamic Peer to Peer Lending digunakan

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

63

software Microsoft Excel 2013 dan IBM SPSS Statistics 25 untuk pengolahan

data penelitian. Secara matematis model penelitian yang digunakan sebagai

berikut:

ß0 + ß1 Loan Term + ß2 Credit Rating + ß3 Loan Purpose

+ ß4 Request Amount + e

Keterangan :

= odds ratio atau rasio probabilitas

Pi = Probabilitas kredit diterima

1 – Pi = Probabilitas kredit ditolak

ß0 = Konstanta

ß1 = Koefisien regresi Loan Term

ß2 = Koefisien regresi Credit Rating

ß3 = Koefisien regresi Loan Purpose

ß4 = Koefisien regresi Request Amount

e = Error

Loan Term = Tenor

Credit Rating = Rating kredit / peringkat risiko

Loan Purpose = Tujuan pinjaman yang diajukan

Request Amount = Jumlah pinjaman yang diajukan

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

64

Langkah-langkah Analisis:

a. Menilai Model Fit

Langkah pertama yaitu menilai model fit terhadap data. Beberapa test

statistics diberikan untuk menilai model fit ini.Hipotesis untuk menilai

model fit ini adalah sebagai berikut:

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Model fit ini dapat juga diuji dengan Hosmer and Lemeshow`s Goodness of

fit yang menguji hipotesis nol bahwa data empiris tersebut cocok atau sesuai

dengan model. Jika nilai Hosmer and Lemeshow`s signifikan atau lebih

kecil dari alpha 0,05 maka hipotesis nol ditolak dan model dikatakan tidak

fit. Sebaliknya jika tidak signifikan atau lebih besar dari alpha 0,05 maka

hipotesis nol diterima yang berarti data empiris sama dengan model atau

model dapat dikatakan fit (Ghozali, 2013:340-341).

b. Cox dan Snell`s R Square

Cox dan Snell`s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran

R2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood

dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) maka akan sulit untuk

diinterpretasikan. Negelkerke`s R Square merupakan modifikasi dari

koefisien cox dan snell`s r square untuk memastikan bahwa nilainya

bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu) (Ghozali, 2013:341).

c. Nilai Odds Ratio

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

65

Probabilitas kadang-kadang dinyatakan dalam istilah odds. Model log dari

odds merupakan fungsi linear dari variabel independen dan ekuivalen

dengan persamaan multiple regression dengan log dari odss sebagai variabel

terikat. Hubungan antara probabilitas (P) dan variabel independen (X)

adalah non linear sedangkan hubungan antara log dari odss dan variabel

independen adalah linear (X). Dengan demikian interpretasi terhadap

koefisien variabel independen (X) harus dilihat pengaruhnya terhadap log

dari odds dan bukan terhadap probabilitas (Ghozali, 2013:336).

d. Uji Omnibus Test of Model Coefficients

Tabel Omnibus Test of Model Coefficients menunjukan signifikansi model

regresi biner logistik yang diperoleh dari hasil penelitian. Apabila nilai sig.

< α 0,05 maka dapat diasumsikan setidaknya ada satu variabel bebas yang

berpengaruh terhadap model (Pramesti, 2013:64).

e. Uji Variabel in the Equation

Pada tabel Variabel in the Equation perhatikan tabel signifikan yang

menunjukan apakah variabel independen memiliki pengaruh terhadap

variabel dependen, hal ini dapat dilakukan pengamatan dengan menilai jika

nilai sig. < α 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Pramesti, 2013:64). Model hipotesis

yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut:

Ho : Xi = 0

H1 : Xi ≠ 0

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

66

Kriteria penerimaan hipotesis:

1) Jika nilai signifikannya < α 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Ini berarti bahwa ada pengaruh secara parsial antar variabel

independen terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai signifikannya > α 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak.

Ini berarti bahwa tidak ada pengaruh secara parsial variabel

independen dengan variabel dependen.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian dibutuhkan sebagai atribut atau nilai/sifat dari suatu

objek penelitian atau suatu peristiwa yang terdiri dari keanekaragaman tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga menghasilkan sebuah

kesimpulan (Sugiyono, 2009). Variabel penelitian terbagi menjadi variabel

dependen dan variabel independen. Variabel dependen merupakan variabel

yang bergantung dengan variabel lainnya, sedangkan variabel independen

merupakan variabel bebas atau tidak bergantung dengan variabel lainnya.

1. Variabel Dependen

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor apa saja yang

memungkinkan pembiayaan dalam Islamic Peer to Peer Lending dapat

didanai dalam pasar ini serta bagaimana nilai odds ratio pada faktr yang

mempengaruhi tersebut.. Seperti yang dilakukan dalam penelitian

sebelumnya (Reabetswe, 2014), variabel dependen yang digunakan untuk

mengukur alokasi kredit adalah dengan keputusan diterima atau tidaknya

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

67

pembiayaan tersebut. Variabel dummy menjadi tolak ukur keputusan

alokasi kredit dalam penelitian ini; skor “1” untuk pengajuan pembiayaan

yang diterima (approve) dan skor “0” untuk pembiayaan yang tidak diterima

(rejected). Hasil wawancara dengan Kapitalboost pembiayaan yang sukses

memenuhi 100% dari target yang diajukan. Merujuk dari pernyataan

tersebut, peneliti mengukur perusahaan yang berhasil mendapatkan

pendanaan hingga 100% berarti pembiayaan perusahaan tersebut telah

diterima.

2. Variabel Independen

Dalam Penelitian ini, indikator variabel yang menjadi variabel independen

adalah loan term, credit rating, loan purpose, dan requested amount.

Semua variabel tersebut sering digunakan dalam penelitian-penelitian

sebelumnya dan dijadikan sebagai faktor yang berpengaruh dalam

menolong lenders potensial untuk mendiversifikasi risiko peminjam dan

menyusun portofolio.

Tabel 3.2 Operasional Variabel

No Variabel Keterangan

1 Keputusan Kredit Menggunakan Variabel Dummy dengan deskripsi

sebagai berikut; 1 = untuk pinjaman yang berhasil

terdanai, 0 = untuk pinjaman yang tidak terdanai

2 Loan Term Jangka waktu pengembalian kredit yang diajukan

oleh UKM (brrowers)

3 Credit Rating Pengklasifikasian rating kredit UKM yang

menggambarkan besaran risiko dari usaha tersebut.

Variabel ini menggunakan skala ordinal dengan

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

68

indikator Low risk = 1, Medium risk = 2, High risk =

3

4 Loan Purpose Tujuan pinjaman yang diajukan dikategorikan

dengan skala nominal dengan indikator 1 = Asset

Purchase Financing, 2 = Invoice Financing

5 Request Amount Jumlah pinjaman yang diajukan oleh peminjam

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan peer to peer lending di Indonesia

Sektor keuangan terus melakukan perbaikan dengan menginisiasi

inklusi keuangan. Bank Indoonesia mendorong perusahaan financial

technology (fintech) bisa ikut mendukung peningkatan hal tersebut. Saat

ini fintech terus mengalami perkembangan sejak tahun 2016 dimana saat

itu aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah dikeluarkan untuk

meregulasi kegiatan keuangan di bidang fintech. Kehadiran fintech dinilai

menjadi inovasi yang ditawarkan memungkinkan masyarakat lebih mudah

mengakses jasa keuangan, mempermudah transaksi dan meningkatkan

literasi keuangan.

Gambar 4.1

Kegiatan Fintech di Indonesia

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

70

Sumber : Kegiatan Fintech Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan

Perkembangan fintech di Indonesia menggambarkan bahwa keadaan

ekonomi terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan inovasi fintech

menjadi alat yang sesuai dengan kemajuan teknologi di era digital

sekarang. Fintech mencangkup aspek keuangan mulai dari electronic

money, aggregator keuangan, crowdlending, crowdfunding, Peer to Peer

Lending, hingga virtual account. Salah satu FinTech yang berkembang

pesat hingga saat ini adalah Peer to Peer Lending (P2P) Lending yang

dijadikan sebagai alternatif pembiayaan inklusif untuk Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM).

Peer to Peer Lending atau P2P Lending adalah suatu mekanisme

kegiatan pinjam meminjam antar perseorangan. Kegiatan dilakukan secara

online dengan mengakses platform website dari berbagai perusahaan peer

lending. Dalam mekanisme ini terdapat berbagai macam jenis platform,

produk dan teknologi untuk menganalisa kredit. Pihak peminjam

(borrowers) dan pemberi dana (lenders) tidak bertemu secara fisik dan

seringkali tidak saling mengenal. Platform menyediakan fasilitas bagi

pemilik dana dengan peminjam dana agar keduanya punya akses terhadap

jasa keuangan yang lebih cepat, praktis, mudah, kapan saja, dan aman.

Peer lending berbeda dengan bentuk institusi finansial tradisional:

deposito, investasi ataupun asuransi. Karena itu, peer lending

dikategorikan sebagai produk finansial alternatif. Beberapa tahun terakhir

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

71

platform peer to peer lending berkembang cukup pesat di Asia, termasuk

di Indonesia dengan kuantitas transaksi yang terus meningkat dan nilai

investasi yang cukup tinggi. P2P Lending pun dianggap sebagai solusi

bagi program inklusi keuangan yang belum bisa diacapai hanya dengan

mengandalkan lembaga keuangan tradisional bank dan nonbank.

Berbagai macam lembaga peer to peer lending terus bermunculan

sejak tahun 2015, diantaranya Kapitalboost, Koinworks, Modalku,

Investree, Gandeng Tangan, Amartha dan lain- lain. Dan pada akhir tahun

2016 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mensahkan lembaga

pembiayaan baru ini dengan bersandar pada peraturan OJK tentang

layanan pinjam meminjam uang berbasis teknolgi informasi (Fintech)

yaitu POJK No.77/ POJK.01/2016. FinTech diprediksi akan masih terus

berkembang dan mengubah perilaku serta sistem jasa keuangan di dunia.

FinTech kini tidak lagi istilah yang hanya dikenal sebagai istilah sulit

dalam dunia ekonomi dan politik karena keberadaannya sudah mulai

banyak dirasakan oleh masyarakat umum terutama bagi yang tertarik

dengan investasi yang menguntungkan. Dengan risiko yang lebih minim,

aman, dan transparan menjadi pemicu para borrowers dan lenders untuk

menggunakan P2P lending, sehingga diperkirakan P2P lending ini akan

terus tumbuh subur di Indonesia.

2. Deskripsi Pembiayaan Islamic Peer to Peer (P2P) Lending Kapitalboost

PT. Kapital Boost Indonesia (Kapitalbost.com) adalah salah satu

platform website penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

72

teknolgi informasi. Kapitalboost berasal dari Singapura dan secara resmi

adir di Indonesia pada akhir tahun 2016. Situs yang digunakan masih

menggunakan Bahasa Inggris dan masih menggunakan mata uang Dollar

Singapura sebagai alat transaksi mereka. Kapitalboost menyebut dirinya

sebagai platform pertama di Asia yang menggunakan metode Islamic P2P

Crowdfunding. Mengapa disebut Crowdfunding karena Kapitalboost

merasa bahwa bukan penyalurannya (lending) yang menjadi fokus, namun

semangat kebersamaan (crowdfunding) untuk mendanai suatu kampanye

UKM. Dalam pelayanannya, p2p lending berbasis syariah ini

menggunakan sistem akad penjualan (murabahah) di mana dana dari para

pemberi pinjaman di Kapitalboost akan mereka gunakan untuk membeli

asset yang menjadi kebutuhan pemilik UKM. Kemudian, pemilik UKM

tersebut akan membeli kembali aset yang sama dengan tambahan biaya

sesuai kesepakatan dalam jangka waktu tertentu. Selain itu Kapitalbooost

melayani pembiayaan faktur melalui akad qard (pinjaman tanpa bunga)

dan struktur wakalah (agensi).

Secara legalitas, struktur Murabahah Kapitalboost disertifikasi

sesuai syariah oleh Financial Shariah Advisory & Consultancy (FSAC) di

Singapura. Di Indonesia mereka berencana berdiskusi dengan Dewan

Syariah Nasional (DSN) agar bisa memenuhi standar di tanah air. Di

Indonesia praktik yang dilakukan masih dibawah peraturan POJK No.77/

POJK.01/2016 tentang aktivitas FinTech sebelum peraturan yang berbasis

syariah terpublikasi.

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

73

a. Jenis Pinjaman di Kapitalboost

Sebagai penyedia layanan p2p lending, Kapitalboost tidak hanya

memberikan layanan kredit bagi UKM saja, namun juga menyediakan

layanan untuk pendanaan pribadi (private crowdfunding) bagi UKM

yang tidak memenuhi persyaratan minimum, serta menawarkan

anggota kesempatan berinvestasi untuk Akhirah (akhirat) dengan

Platform Crowdfunding Donasi yang memungkinkan anggotanya

untuk mendukung proyek-proyek nirlaba berbasis sosial di komunitas

yang kurang beruntung di kawasan ini.

Gambar 4.2

Tampilan Kampanye Kapitalboost

Sumber : www.kapitalboost.com

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

74

a. Keunggulan Yang Ditawarkan Kapitalboost

Proses persetujuan cepat dan sederhana

Biaya pendanaan kompetitif

Meningkatkan eksposur bisnis

Transparansi. Tidak ada biaya / retribusi tersembunyi

Investasi jangka pendek dengan imbal hasil yang menarik

Penyelidikan menyeluruh dan proses uji tuntas

b. Syarat Pengajuan Pinjaman Usaha Di Kapitalboost

Kriteria kelayakan calon peminjam (borrowers) adalah sebagai

berikut :

Usaha berdiri atau beroperasi di wilayah Indonesia dan

Singapura

Telah beroperasi selama lebih dari 1 tahun

Penjualan tahunan lebih dari Rp1 miliar atau SGD100.000

Arus kas bebas yang positif dalam 12 bulan terakhir

Melayani Pembelian aset (bahan baku, peralatan, persediaan,

dll) berdasarkan pembelian / pesanan kerja yang ada atau

pembiayaan faktur diterbitkan untuk perusahaan yang

didirikan seperti multinational company (MNC), perusahaan

publik, atau perusahaan milik negara

Pembiayaan ini cocok untuk pembiayaan jangka pendek

kurang dari enam bulan

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

75

c. Jenis Pembiayaan di Kapitalboost

Pembiayaan Pembelian Aset (Murabaha)

Kapital Boost menawarkan crowdfunding kepada UKM melalui

sistem Murabahah atau pengaturan penambahan biaya sebagai fee

untuk pembelian aset. Di bawah struktur ini, investor setuju untuk

membeli aset yang akan mereka jual ke UKM dengan harga yang

ditentukan beberapa waktu di masa depan. Aliran pembelian aset

antara Kapital Boost, UKM, dan penjual / pemasok ditunjukkan dan

dijelaskan di bawah ini.

Gambar 4.3

Aliran Pembelian Asset Pada Sistem Murabahah

Sumber : www.kapitalboost.com

Pembiayaan Faktur (Qard dan Wakalah)

Kapitalboost menawarkan pembiayaan faktur untuk bisnis yang

ingin melikuidasi piutang mereka untuk akses cepat ke uang tunai.

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

76

Pembiayaan tagihan memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar

pada penggunaan dana di luar pembelian aset saja. Melalui struktur

ini, bisnis dapat mencari uang tunai untuk memenuhi kebutuhan

modal kerjanya dan memastikan kelancaran operasional bisnis.

Gambar 4.4

Aliran Pembiayaan Tagihan Pada Sistem Qard dan Wakalah

Sumber : www.kapitalboost.com

d. Mitigasi Risiko yang Dilakukan oleh UKM

Terlepas dari proses uji tuntas yang dilakukan kapitalboost,

kapitalboost membutuhkan setidaknya satu dari mitigasi risiko

kredit berikut dari UKM.

Jaminan pribadi oleh satu atau lebih dari direksi

Rekening bank bersama antara UKM dan Kapital Boost untuk

mengontrol penggunaan dana dan memprioritaskan pembayaran

pelanggan untuk pembayaran kepada Investor.

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

77

Kebutuhan Bilyet Giro pasca-tanggal (pembayaran giro) oleh

UKM ke Kapital Boost

Transfer dana langsung dari Investor ke pemasok aset (untuk

pembiayaan Pembelian Aset)

Keamanan / agunan dengan nilai perkiraan setidaknya 150%

dari jumlah dana yang diminta

Selain itu, kapitalboost memiliki sistem penilaian risiko kredit

berdasarkan profil bisnis perusahaan, posisi keuangan, dan tata

kelola perusahaan. Pada skala penilaian risiko 1 (terendah) hingga

10 (tertinggi), kami hanya mengizinkan bisnis dengan skala risiko

di bawah 4 untuk meningkatkan kampanye crowdfunding melalui

Kapital Boost.

B. Analisis Data

Penalitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang menentukan

keputusan pembiayaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam

konteks pembiayaan Islamic Peer to Peer Lending (P2P) pada website

Kapitalboost.com. Pertumbuhan positif UKM merupakan kabar baik bagi

perekonomian namun juga tidak luput dari permasalahannya, yang paling biasa

terjadi yaitu kebutuhan akan sumber permodalan. Lembaga penyedia

pembiayaan untuk UKM masih banyak menghadapi kendala dan masih

menggunakan sistem tradisional. Diketahui bahwa Peer to Peer Lending

merupakan salah satu lembaga alternatif pembiayaan untuk UMKM yang baru

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

78

berkembang di Indonesia dan ditargetkan akan menjadi lembaga pembiayaan

yang inklusif untuk pelaku UMKM. Peer to Peer Lending adalah sebuah

layanan online untuk pinjam dan meminjamkan uang, di mana

menghubungkan peminjam dengan investor. Sistem online ini memberikan

biaya rendah dengan menggunakan media mobile platform dan apps,

menawarkan kepercayaan, transparansi dan teknologi bagi konsumen, serta

lebih efisien dibandingkan dengan sistem perbankan tradisional.

Pada penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan

software Microsoft Excel 2013 dan IBM SPSS Statistics 25. Langkah pertama

yang dilakukan adalah menentukan sampel yang akan diteliti dengan

menggunakan purposive sampling. Sampel yang diteliti adalah Usaha Kecil

dan Menengah (UKM) yang mengajukan pembiayaan pada kapitalboost.com.

Jumlah UKM yang menggunakan fasilitas kredit Peer to Peer Lending pada

website kapitalboost sebanyak 45 dari 48 UKM. Langkah selanjutnya adalah

mengumpulkan data-data yang dibutuhkan terkait dengan variabel bebas tenor

atau jangka waktu peminjaman (Loan Term), kategori pinjaman (Credit

Rating), tujuan pinjaman (Loan Purpose) dan jumlah nilai yang dipinjam

(Request Amount)yang bersumber dari data Kapitalboost.com.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Berikut disajikan mengenai gambaran variabel yang diteliti yang disajikan

dalam tabel statistik deskriptif.

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

79

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Keputusan Kredit

N Minimum

Maksimum

Mean Std.

Deviasi

Keputusan

kredit

45 0 1 0.82 0.387

Jumlah Sampel

N Kredit Ditolak Kredit Diterima

Keputusan

kredit

45 8

(17,8%)

37

(82,2%)

Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui IBM SPSS Statistics 25 dan Ms.Excel

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa variabel dependen

Keputusan Kredit memiliki rata-rata (mean) sebesar 0.82 dan standar

deviasi sebesar 0.387. Hal ini menunjukkan bahwa Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) dalam sampel penelitian yang pengajuan pembiayaan

berhasil diterima dan didanai sebesar 82%, sisanya 18% tidak terdanai. Nilai

terendah (minimum) sebesar 0 yang mewakili keputusan kredit ditolak dan

nilai terbesar (maksimum) sebesar 1 yang mewakili keputusan kredit

diterima, hal ini dikarenakan variabel keputusan kredit termasuk ke dalam

variabel biner.

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Loan Term

N Minimum Maksimum Mean Std.

Deviasi

Loan term 45 2 12 3.93 2.178

Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui IBM SPSS Statistics 25

Pada loan term mempunyai rata-rata sebesar 3.93. Hal ini menunjukkan

bahwa rata-rata usaha yang mengajukan pinjaman pada Kapitalboost berada

pada titik 3.93 bulan atau diantara 3.5 sampai 4 bulan. Nilai standar deviasi

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

80

loan term sebesar 2.178, serta nilai minimum dan maksimum berada pada

titik 2 bulan dan 12 bulan. Ini menunjukkan bahwa tenor tercepat pinjaman

pada website Kapitalboost adalah 2 bulan dan tenor terlama adalah 12 bulan

atau 1 tahun.

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Credit Rating

N Minimum Maksimum Mean Std.

Deviasi

Credit rating 45 1 3 1.69 0.668

Jumlah Sampel

N Low risk Medium

risk

High risk Total

Credit rating 45 19

(42,2%)

21

(46,7%)

5

(11,1%)

100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui IBM SPSS Statistics 25 dan Ms.Excel

Pada variabel credit rating mempunnyai nilai rata-rata sebesar 1.69. Hal

ini menunjukkan bahwa rata-rata pembiayaan yang berhasil terdanai dalam

pinjaman Islamic Peer to Peer Lending pada UKM yang diteliti sebesar

1.69. Perhitungan statistik tersebut menjelaskan bahwa rata-rata pendanaan

yang berhasil didanai ada pada rata-rata rating kredit 1.69 atau diantara

tingkat low dan medium hal ini sejalan dengan data persebaran yang

menunjukkan memang credit rating tingkat low dan medium lebih

mendominasi. Hal ini juga menggambarkan bahwa lenders berpeluang

untuk berinvestasi jika usaha tersebut berada pada range tingkat low risk dan

medium risk. Nilai standar deviasi sebesar 0.668, sedangkan nilai minimum

dan maksimum sebesar 1 (low risk) dan 3 (high risk).

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

81

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Loan Purpose

N Minimum Maksimum Mean Std.

Deviasi

Loan purpose 45 1 2 1.18 0.387

Jumlah Sampel

N Asset Purchase

Financing

Invoice Financing

Loan purpose 45 37

(82,2%)

8

(17,8%)

Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui IBM SPSS Statistics 25 dan Ms.Excel

Pada variabel loan purpose, memiliki nilai minimum 1 mewakili tujuan

pinjaman usaha yaitu Asset Purchase Financing dan nilai 2 menunjukkan

tujuan pinjaman yaitu untuk keperluan Invoice Financing. Nilai rata-rata

sebesar 1.18, dengan standar deviasi sebesar 0.387, serta nilai minimum dan

maksimum berada pada angka 1 dan 2. Kapitalboost memang baru

menyediakan dua tujuan pembiayaan tersebut. Angka rata-rata pada tabel di

atas menunjukkan bahwa rata-rata usaha yang mengajukan pembiayaan

pada website Islamic Peer to Peer Lending cenderung pada keperluan

pemenuhan Asset Purchase Financing.

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Request Amount

N Minimum Maksimum Mean Std.

Deviasi

Request

amount

45 6100 159000 63711.11 44800.620

Sumber : Hasil Pengolahan Data Melalui IBM SPSS Statistics 25

Pada variabel request amount memiliki nilai minimum dan maksimum

masing-masing sebesar 6100 dan 159000. Nilai minimum ini menunjukkan

bahwa jumlah pinjaman terendah yang diajukan sebesar S$6,100 dan batas

maksimum merupakan jumlah pinjaman tertinggi yang diajukan yaitu

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

82

sebesar S$159,000. Sedangkan nilai standar deviasi sebesar 44800.620 serta

nilai rata-rata sebesar 63711.11. hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata

pelaku usaha mengajukan pinjaman sebesar S$63,711.

2. Analisis Regresi Logistik

Menurut Gujarati dan Porter (2012:173-175) serta Winarno (2011:6.3),

model regresi respons kualitatif sering juga disebut sebagai model

probabilitas. Model probabilitas tidak mewajibkan menggunakan asumsi

normalitas karena sama seperti variabel dependen, galat/residual hanya

memiliki dua nilai, yaitu mereka mengikuti distribusi probabilitas Bernoulli

(1 jika kejadian terjadi dan 0 jika kejadian tidak terjadi). Kelemahan ini tidak

begitu masalah karena akan menghasilkan estimator yang BLUE, apabila

datanya semakin banyak, distribusinya akan semakin mendekati normal.

Selain itu, Gujarati (2003) menyatakan bahwa regresi logistik mengabaikan

heteroscedacity artinya variabel dependen tidak memerlukan

homoscedacity untuk masing-masing variabel independen.

Tabel 4.6 Hasil Uji Processing Summary

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 45 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 45 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 45 100.0

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

83

Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Dalam penelitian menunjukkan bahwa jumlah data yang diproses

sebanyak 45 atau N= 45 sehingga Tabel 4.6 ini menjelaskan bahwa seluruh

kasus atau perusahaan ternyata seluruhnya teramati, artinya tidak terdapat

satu pun data yang tidak teramati.

Tabel 4.7 Hasil Uji Dependent Variable

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Tabel 4.7 menggambarkan hasil proses input data yang digunakan pada

variabel dependen, yaitu pinjaman UKM yang tidak terdanai atau ditolak

dengan kode “0” dan pinjaman UKM yang terdanai atau diterima diberi

kode “1”. Dengan indikasi : tidak terpenuhi 100% seluruh target

pembiayaan selama periode campaign pada website Kapitalboost.

a. Ketetapan Model dalam Prediksi

Tabel 4.8 Ketetapan model prediksi kredit diterima

(Block 0: Baginning Block)

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Ditolak 0

Diterima 1

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 42.528 1.289

2 42.122 1.515

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

84

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Untuk menganalisis model yang lebih baik untuk memprediksi

probabilitas diterimanya pembiayaan kredit suatu perusahaan, dapat

dilihat dari nilai -2Log likelihood yaitu pada blok 0 atau blok

permulaan, nilai -2Log likelihood sebesar 42.121 seperti pada tabel 4.8.

Tabel 4.9 Ketetapan model prediksi kredit diterima

(Block 1: Method = Enter)

3 42.121 1.531

4 42.121 1.531

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 42.121

c. Estimation terminated at iteration number 4

because parameter estimates changed by less than

.001.

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant Loan_Term Credit_Rating Loan_Purpose Request_Amount

Step 1 1 29.318 2.589 -.082 .532 -.386 .000

2 23.099 3.991 -.145 1.304 -.949 .000

3 20.640 5.425 -.222 2.291 -1.785 .000

4 19.930 6.479 -.287 3.207 -2.499 .000

5 19.834 6.940 -.320 3.709 -2.850 .000

6 19.832 7.025 -.326 3.805 -2.916 .000

7 19.832 7.028 -.326 3.808 -2.918 .000

8 19.832 7.028 -.326 3.808 -2.918 .000

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 42.121

d. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

85

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Kemudian pada blok kedua (block 1: method = enter) pada tabel

4.9 adalah tahap memasukkan variabel-variabel independen ke dalam

model penelitian. Nilai -2Log likelihood sebesar 19.832 terjadi

penurunan dalam nilai tersebut dibanding nilai sebelumnya. Maka

model tersebut menunjukkan bahwa penambahan variabel bebas ke

dalam model regresi memperbaiki model fit.

b. Ketepatan Cox & Snell`s R Square and Negelkerke R Square

Dari tabel 4.10 Cox & Snell`s R Square merupakan ukuran yang

mencoba meniru R2 pada multiple regression yang didasarkan pada

teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu)

sulit untuk diinterpretasikan. Negelkerke’s R Square merupakan

modifikasi dari koefisien Cox & Snell`s R Square untuk memastikan

bahwa nilai bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan

dengan cara membagi nilai Cox & Snell`s R Square dengan nilai

maksimumnya. Nilai Negelkerke’s R Square dapat diinterpretasikan

seperti koefisien determinasi R2 pada regresi linear berganda (Ghozali,

2013 : 341). Nilai koefisien Negelkerke’s R Square umumnya lebih

besar dari nilai koefisien Cox & Snell`s R Square tapi cenderung lebih

kecil dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi R regresi linear

berganda (Uyanto, 2006 : 236).

Jika dilihat nilai Negelkerke’s R Square sebesar 0,643

menunjukkan bahwa variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel-

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

86

variabel independen sebesar 64,3% dan sisanya 35,7% dijelaskan oleh

variabel lain diluar model.

Tabel 4.10 Hasil Cox & Snell`s R Square dan Negelkerke’s R Square

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

c. Uji Hosmer and Lemeshow Test

Tabel 4.11 Hosmer and Lemeshow Test digunakan untuk menguji

kebaikan model (goodness of fit) apakah data empiris cocok atau sesuai

dengan model yang kita gunakan. Dalam hal ini model yang digunakan

menggunakan empat variabel independen (Loan_Term, Credit_Rating,

Loan_Purpose, Request_Amount) diuji apakah sudah sesuai dengan

data empiris. Hipotesis untuk menilai model fit ini adalah:

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Jika nilai Hosmer-Lemeshow signifikan atau lebih kecil dari

0,05 maka hipotesis nol ditolak dan model dapat dikatakan tidak fit.

sebaliknya jika tidak signifikan atau lebih besar dari 0,05 maka

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 19.832a .391 .643

a. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter

estimates changed by less than .001.

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

87

hipotesis nol diterima yang berarti data empiris sama dengan model

atau model dapat dikatakan fit (Ghozali, 2013 : 346).

Tabel 4.11 Hasil Uji Hosmer and Lemeshow Test

Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Hasil olah data diatas menunjukkan nilai dari Hosmer and

Lemeshow Test sebesar 4,709 dan probabilitas signifikansi pada 0,695,

oleh karena nilai signifikansi ini diatas 0,05 maka model dikatakan fit

dan dapat diterima.

d. Ketepatan Prediksi Model Regresi Logistik

Untuk melihat suatu ketepatan model prediksi yang digunakan dalam

penelitian ini dapat ditunjukkan pada tabel 4.12 berupa predicted values

dari suatu keadaan perusahaan dan merupakan data aktual yang dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.12 Hasil prediksi model regresi logistik

Classification Tablea

Observed

Predicted

Keputusan_Kredit

Percentage

Correct

Ditolak Diterima

Step 1 Keputusan_Kredit Ditolak 5 3 62.5

Diterima 2 35 94.6

Overall Percentage 88.9

a. The cut value is .500

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 4.709 7 .695

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

88

Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Menurut tabel 4.12 diatas, perusahaan yang diprediksi ditolak

pengajuan pembiayaannya menunjukkan sebanyak 5 perusahaan,

dengan ketepatan klasifikasi yang diamati untuk perusahaan yang

diprediksi ditolak pengajuan pembiayaannya sebesar 62,5%.

Sedangkan untuk jumlah perusahaan yang pembiayaannnya diprediksi

diterima sebanyak 35 perusahaan dengan ketepatan klasifikasi yang

diamati untuk perusahaan yang pembiayaannya diterima sebesar

94,6%. Secara keseluruhan ditunjukkan bahwa ketepatan klasifikasi

pada model regresi logistik telah cukup baik, karena mampu

memprediksi dengan benar sebesar 88,9% kondisi yang terjadi.

e. Uji Omnibus Test of Model Coefficients

Tabel Omnibus Test of Model Coefficients menunjukan

signifikansi model regresi biner logistik yang diperoleh dari hasil

penelitian. Apabila nilai sig. < α 0,05, maka dapat diasumsikan bahwa

setidaknya ada satu variabel bebas yang berpengaruh terhadap model

(Pramesti, 2013:64).

Tabel 4.13 Hasil Uji Omnibus Test of Model Coefficients

Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 22.289 4 .000

Block 22.289 4 .000

Model 22.289 4 .000

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

89

Uji Omnibus Test of Model Coefficient berfungsi untuk menguji

apakah semua variabel penjelas secara bersama-sama mempengaruhi

variabel dependen (Ghozali, 2011:228). Uji Omnibus Test of Model

Coefficient sebagaimana uji F pada regresi metode OLS. Pengujian

hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai chi-square

hitung dan chi-square tabel, apabila nilai chi-square hitung > nilai chi-

square tabel maka menolak H0 yang berarti semua variabel penjelas

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen, sedangkan

jika sebaliknya, maka berarti semua variabel penjelas secara bersama-

sama tidak mempengaruhi variabel dependen. Selain itu bisa juga

membandingkan nilai probabilitas (sig.) Chi-square dengan tingkat

signifikansi (α), jika nilai probabilitas (sig.) Chi-square < tingkat

signifikansi (α) maka hipotesis H0 ditolak hal ini berarti variabel bebas

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat, sedangkan

jika nilai probabilitas (sig.) Chi-square > tingkat signifikansi (α), maka

Ho diterima yang berarti bahwa variabel independen secara bersama-

sama tidak mempengaruhi variabel dependen.

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai chi-square hitung

adalah 22.289, sedangkan nilai chi-square tabel df 4, α = 0.05 diperoleh

sebesar 9.490. Nilai chi-square hitung (22.249) > nilai chi-square tabel

(9.490), serta nilai probabilitas (sig.) Chi-square sebesar 0.000 < 0.05,

dengan kata lain penambahan variabel bebas meningkatkan signifikansi

ke dalam model. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ho ditolak

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

90

dan menerima Ha yang berarti semua variabel bebas secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel terikat.

f. Uji Variables in The Equation

Tabel 4.14 Variables in The Equation

Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Variables in The Equation digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen secara individual mempengaruhi variabel

dependen serta menyediakan rentang peluang atau nilai odds ratio dari

batas bawah (lower) hingga batas atas (upper). Uji parsial dapat

dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas terhadap α, jika

nilai probabilitas < α, maka Ho ditolak yang berarti bahwa variabel

independen mempengaruhi variabel dependen, sedangkan jika nilai

probabilitas > α, maka Ho diterima yang berarti bahwa variabel

independen terhadap variabel dependen.

Berikut ini adalah Uji Variables in The Equation dari masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen :

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a Loan_Term -0.325888 0.223453 2.126982 1 0.144725 0.721886 0.465871 1.118593

Credit_Rating 3.808196 2.182906 3.043467 1 0.081063 45.069076 0.624864 3250.661097

Loan_Purpose -2.917627 2.063106 1.999937 1 0.157306 0.054062 0.000948 3.083259

Request_Amount -0.000078 0.000030 6.862966 1 0.008800 0.999922 0.999864 0.999980

Constant 7.027724 3.893976 3.257188 1 0.071111 1127.462005

a. Variable(s) entered on step 1: Loan_Term, Credit_Rating, Loan_Purpose, Request_Amount.

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

91

1) Variabel Loan Term

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

variabel independen loan term sebesar 0,144725. Bila

dibandingkan dengan α (0,05), dapat diambil keputusan untuk

menerima Ho dan menolak Ha. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

variabel loan term tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan kredit.

2) Variabel Credit Rating

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

variabel independen credit rating sebesar 0,081063. Bila

dibandingkan dengan α (0,10), dapat diambil keputusan untuk

menolak Ho dan menerima Ha. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

variabel credit rating berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan kredit. Status risiko yang diwakilkan dengan credit

rating akan memberikan gambaran dan menjadi pertimbangan bagi

lenders. Semakin tinggi risiko maka banyak pertimbangan yang

dilakukan oleh lenders dan semakin kecil kemungkinan lenders

untuk memberikan pinjamannya kepada usaha tersebut.

3) Variabel Loan Purpose

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

variabel independen loan purpose sebesar 0,157306. Bila

dibandingkan dengan α (0,05), dapat diambil keputusan untuk

menerima Ho dan menolak Ha. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

92

(0,1) (0,1) (0,05)

variabel loan purpose tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan kredit.

4) Variabel Request Amount

Berdasarkan hasil output dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

variabel independen request amount sebesar 0,008800. Bila

dibandingkan dengan α (0,05), dapat diambil keputusan untuk

menolak Ho dan menerima Ha. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

variabel request amount berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan kredit. Jika jumlah pinjaman yang diajukan oleh

peminjam (borrowers) semakin besar, maka akan mempengaruhi

terhadap keputusan lenders dalam memberikan pinjaman.

g. Persamaan Analisis Regresi Logistik

Berdasarkan hasil perhitungan dalam tabel 4.14 di atas diperoleh

persamaan logistik, yaitu :

= 7,027724 + 3,808196 CR – 0,000078 RA

Dijelaskan sebagai berikut :

1) Berdasarkan persamaan regresi di atas, diperoleh koefisien regresi

untuk konstanta sebesar positif 7,027724 yang artinya memiliki

pengaruh yang positif. Hal ini mengindikasikan bahwa jika tanpa

pengaruh dari variabel independen atau variabel independen sama

dengan 0, maka kemungkinan keputusan pemberian kredit akan

naik sebesar 7,03%.

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

93

2) Koefisien regresi dari variabel loan term (LT) sebesar negatif

0,325888 dan tidak berpengaruh signifikan pada α = 5%. Hal ini

menunjukkan bahwa jika variabel lainnya dianggap konstan maka

jika terjadi penurunan sebesar loan term 0,33% tidak akan

mempengaruhi keputusan pemberian kredit pada UKM.

3) Koefisien regresi dari variabel credit rating (CR) sebesar positif

3,808196 dan berpengaruh signifikan pada α = 10%. Hal ini

menunjukkan bahwa jika variabel lainnya dianggap konstan maka

jika terjadi kenaikan credit rating sebesar 1% akan mempengaruhi

keputusan pemberian kredit pada UKM sebesar 3,81%.

4) Koefisien regresi dari variabel loan purpose (LP) sebesar negatif

2,917627 dan tidak berpengaruh signifikan pada α = 5%. Hal ini

menunjukkan bahwa jika variabel lainnya dianggap konstan maka

jika terjadi penurunan sebesar long term 2,92% tidak akan

mempengaruhi keputusan pemberian kredit pada UKM.

5) Koefisien regresi dari variabel request amount (RA) sebesar

negatif 0,000078 dan berpengaruh signifikan pada α = 5%. Hal ini

menunjukkan bahwa jika variabel lainnya dianggap konstan maka

jika terjadi kenaikan request amount sebesar 1% maka

kemungkinan kecenderungan memberikan pembiayaan akan

menurun sebesar 0,000078%.

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

94

(0,1) (0,1)

3. Interpretasi Hasil

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model

regresi Logistik. Uji regresi Logistik digunakan sebagai alat analisis faktor-

faktor apa saja yang menentukan suatu pembiayaan dalam Islamic Peer to

Peer Lending akan dibiayai. Alasan menggunakan uji ini adalah variabel

bebas yang digunakan merupakan campuran antara variabel kontinyu

(metrik) dan kategorial (nonmetrik).

Pada tahap ini akan disajikan uraian mengenai hasil uji statistik yang

telah dilakukan dengan acuan penelitian terdahulu. Pada pembahasan tabel

4.14 didapatkan hasil persamaan model logistik sebagai berikut :

= 7.027724 + 3.808196 CR - 0.000078 RA

Masing-masing slope pada persamaan ini adalah koefisien slope parsial dan

menghitung perubahan pada nilai estimasi logit akibat satu unit perubahan

pada nilai variabel (dengan asumsi variabel independen lainnya konstan).

Pada regresi logistik koefisien dari persamaan yang dibangun tidak dapat

diinterpretasikan secara langsung maka dibutuhkan nilai odds untuk

menginterpretasikannya. Nilai-nilai pada kolom Exp(B) atau disebut juga

odds ratio menggambarkan seberapa besar peluang pengaruh variabel bebas

terhadap variabel independen. Rentang peluang dari batas bawah (lower)

hingga batas atas (upper) juga dapat dilihat dari kolom nilai CI untuk

Exp(B)

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

95

a. Variabel Loan Term

Berdasarkan tabel Variables in The Equation diketahui bahwa

variabel loan term tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

kredit sehingga tidak mampu membuktikan hipotesis penelitian yang

dibangun dimana terdapat pengaruh loan term terhadap keputusan

kredit. Hal ini dikarenakan kurang dominannya variabel loan term

sehingga variabel tersebut belum cukup berperan sebagai penyeimbang

pengambil keputusan dalam pemberian pembiayaan untuk UKM pada

salah satu platform Islamic Peer to Peer Lending.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

telah dilakukan oleh Barasinska (2011) yang menyatakan bahwa durasi

kredit memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pemberian kredit pada Peer to Peer Lending di Jerman. Namun

penelitian ini sependapat bahwa waktu pengembalian yang lebih cepat

lebih disukai oleh lenders yang ditunjukkan dengan nilai koefisien yang

dihasilkan bernilai negatif. Walaupun dalam penelitian ini lebih

memfokuskan meneliti pengaruh gender terhadap keputusan pemberian

kredit. Namun dalam penelitian tersebut juga dibahas mengenai jangka

waktu atau durasi pinjaman dalam menentukan keputusan pemberian

kredit. Dan dalam penelitian tersebut di jelaskan bahwa gender

memberikan pengaruh yang berbeda dalam penentuan jangka waktu.

b. Variabel Credit Rating

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

96

Berdasarkan tabel Variables in The Equation diketahui bahwa

variabel credit rating berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pemberian kredit pada UKM sebesar 3,808196 atau 3,81% pada tingkat

signifikansi 10% sehingga mampu membuktikan hipotesis penelitian

yang dibangun dimana terdapat pengaruh credit rating terhadap

keputusan kredit. Nilai koefisien tersebut paling dominan dibanding

dengan variabel lain maka bisa ditarik kesimpulan bahwasanya variabel

ini merupakan variabel yang paling berpengaruh besar dalam keputusan

pemberian kredit. Dalam pembiayaan Islamic Peer to Peer Lending

Kapitalboost, credit rating tersebut menunjukkan tingkat risiko pada

pembiayaan tersebut yang akan dihadapi oleh lenders. Status risiko yang

diwakilkan dengan credit rating akan memberikan gambaran tentang

profil bisnis perusahaan, posisi keuangan, dan tata kelola perusahaan

yang menjadi pertimbangan bagi lenders. Semakin tinggi risiko maka

banyak pertimbangan yang dilakukan oleh lenders dan semakin kecil

kemungkinan lenders untuk memberikan pinjamannya kepada usaha

tersebut. Hasil data statistik menunjukkan bahwa variabel credit rating

bernilai positif, maka credit rating memiliki hubungan yang positif

dengan keputusan pemberian kredit. Dengan kata lain semakin tinggi

risiko maka kecenderungan untuk kredit diterima akan meningkat. Ini

menjadi penting bahwasanya kredit yang memiliki risiko tinggi tidak

selamanya atau otomatis ditolak pengajuan kreditnya pada sistem

Islamic Peer to Peer Lending. Dilihat pada lampiran 3 bahwasanya

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

97

seluruh tingkat kredit yang berisiko tinggi justru diterima pengajuan

kreditnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan penilaian uji

kelayakan yang dilakukan antara lenders dengan platform Islamic Peer

to Peer Lending. Seperti yang tertera dalam petunjuk penggunaan yang

tertera dalam situs web bahwasanya situs web dan konten di dalamnya

bukan merupakan saran keuangan, saran investasi, atau permintaan

untuk tujuan melakukan investasi. Anggota platform melakukan uji

kelayakan (due diligence) sendiri dengan menggunakan informasi

mendalam yang disediakan. Dalam manajemen perbankan bahwasanya

dalam melepas kredit agar berkualitas perlu memperhatikan risiko dan

return serta melihat potensi bisnis (Kasmir, 2012). Maka kemungkinan

lain juga lenders mempertimbangkan return serta melihat potensi bisnis

UKM yang ada pada Islamic Peer to Peer Lending.

Variabel credit rating dengan odds ratio sebesar 45,07

menggambarkan bahwa UKM yang dinilai memiliki risiko tinggi

memiliki peluang untuk diberikan kredit sebesar 45,07 kali lipat

dibandingkan dengan UKM yang dinilai memiliki risiko rendah.

Rentang peluang yang dimiliki adalah sebesar 0,62 hingga 3250,7 kali.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kumar (2007), Lin dkk

(2011), Barasinska (2011) namun bertentangan dengan dengan

penelitian Reabetswe (2014), Weib dkk (2008), Pope dkk (2011),

Herzenstein dkk (2011). Perbedaan ini hanya dikarenakan adanya

perbedaan tingkat signifikansi yang digunakan antar peneliti.

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

98

c. Variabel Loan Purpose

Berdasarkan tabel Variables in The Equation diketahui bahwa

variabel loan purpose tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

keputusan kredit. Maka dalam pembiayaan Islamic Peer to Peer

Lending Kapitalboost, tujuan pinjaman yang jelas dan spesifik tidak

begitu penting dalam memutuskan pemberian pinjaman terhadap usaha

tersebut.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Reabetswe (2014) yang tidak

menemukan pengaruh yang signifikan dari variabel loan purpose.

Namun bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh

Barasinska (2011). Penelitian tersebut menjelaskan bahwa tujuan

pinjaman yang jelas akan mempengaruhi keputusan lenders dalam

memberikan pinjamannya.

d. Variabel Request Amount

Berdasarkan tabel Variables in The Equation diketahui bahwa

variabel request amount berpengaruh negatif signifikan terhadap

keputusan kredit. Jika jumlah pinjaman yang diajukan oleh peminjam

(borrowers) semakin besar, maka akan mempengaruhi terhadap

keputusan lenders dalam memberikan pinjaman. Koefisien regresi dari

variabel request amount (RA) sebesar negatif 0.000078 dan

berpengaruh signifikan pada α = 5%. Hal ini menunjukkan bahwa jika

variabel lainnya dianggap konstan maka jika terjadi kenaikan request

amount sebesar 1% maka kemungkinan kecenderungan memberikan

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

99

pembiayaan akan menurun sebesar 0.000078%. Maka dapat diartikan

bahwa semakin tinggi jumlah pinjaman yang diajukan oleh UKM maka

akan menurunkan tingkat keputusan pemberian kredit.

Variabel request amount dengan odds ratio sebesar 1

menggambarkan bahwa UKM yang mengajukan jumlah pinjaman lebih

kecil memiliki peluang untuk diberikan kredit sebesar 1 kali lipat

dibandingkan dengan UKM yang mengajukan jumlah pinjaman lebih

besar.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Reabetswe (2014),

Kumar (2007), Freedman dkk (2008), Herzenstein dkk (2011), dan

Weib dkk (2010) yang menyatakan bahwa jumlah biaya yang diajukan

oleh peminjam (borrowers) memiliki pengaruh terhadap keputusan

pemberian pinjaman. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa

pinjaman yang ditampilkan pada website Peer to Peer Lending adalah

pinjaman jangka pendek berskala kecil sehingga alternatif ini cocok

untuk inklusifitas keuangan bagi UKM. Dalam konteks Islamic Peer to

Peer Lending, pemberi dana (lenders) terdiri dari sekumpulan orang

tidak hanya satu pihak saja yang memberikan bantuan pinjaman,

sehingga jumlah pinjaman yang diajukan oleh pelaku usahapun akan

mempengaruhi keputusan mereka dalam memberikan pinjaman. Dalam

penelitian Reabetswe (2014) juga menjelaskan bahwa pinjaman pada

website Peer to Peer Lending skalanya kecil untuk jumlah uang namun

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

100

frekuensi pemberian pinjamannya cukup tinggi karena pinjaman jangka

pendek

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

101

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini membahas tentang analisis faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi keputusan pemberian kredit pada sebuah model pembiayaan

baru yaitu Islamic Peer to Peer Lending untuk pelaku Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) yang mengajukan pinjaman melalui platform Kapitalboost.

Faktor-faktor yang digunakan meliputi variabel Loan Term, Credit Rating,

Loan Purpose, dan Request Amount. Analisis digunakan menggunakan analisis

regresi logistik dengan program IBM SPSS Statistics 25 dengan data sampel

perusahaan sebanyak 45 sampel perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat dibuat kesimpulan

sebagai berikut :

1. Hasil hipotesis memberikan bukti bahwa dari empat variabel yang

diuji, terbukti bahwa Requested Amount memiliki pengaruh negatif

signifikan pada alpha 5% dan variabel Credit Rating berpengaruh

positif signifikan pada alpha 10% terhadap keputusan pemberian

kredit. Namun, pada variabel Loan Term dan Loan Purpose tidak

terbukti mempengaruhi keputusan pemberian kredit. Alasan tidak

mempengaruhinya Loan Term hal ini dapat disebabkan karena kurang

dominannya variabel tersebut sebagai penyeimbang keputusan

pendanaan. Sedangkan pada Loan Purpose, hal ini disebabkan karena

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

102

dalam Islamic Peer to Peer Lending barang tentu yang menjadi

pertimbangan utama pemberi pinjaman adalah kegiatan usaha tidak

mendukung kegiatan yang tidak halal seperti terlibat dalam perjudian,

senjata atau kegiatan yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Dengan sistem syariah ini setiap tujuan pinjaman juga sudah

menggunakan akad yang jelas.

2. Hasil pengamatan odds ratio menemukan bahwa UKM dengan waktu

pengembalian (tenor) lebih cepat memiliki peluang untuk diberikan

kredit sebesar 0,72 kali lipat dibandingkan dengan UKM dengan waktu

pengembalian (tenor) lebih lama, UKM yang dinilai memiliki risiko

tinggi memiliki peluang untuk diberikan kredit sebesar 45,07 kali lipat

dibandingkan dengan UKM yang dinilai memiliki risiko rendah,

pinjaman yang diajukan untuk Invoice Financing memiliki peluang

untuk diberikan kredit sebesar 0,05 kali lipat dibandingkan dengan

pinjaman yang diajukan untuk Asset Purchase Financing, serta UKM

yang mengajukan jumlah pinjaman lebih kecil memiliki peluang untuk

diberikan kredit sebesar 1 kali lipat dibandingkan dengan UKM yang

mengajukan jumlah pinjaman lebih besar.

3. Hasil analisis statistik pada variabel credit rating yang

menginterpretasikan tingkat resiko menemukan bahwa credit rating

memiliki hubungan yang positif dengan keputusan pemberian kredit.

Hal ini bertentangan dengan studi literatur yang ada maka dari hasil

analisis menarik kesimpulan bahwa ada perbedaan penilaian uji

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

103

kelayakan yang dilakukan antara lenders dengan platform Islamic Peer

to Peer Lending. Hasil due diligence yang dilakukan oleh lenders

memiliki penilaian yang berbeda akan tingkat risiko, lenders juga

memperhatikan return serta melihat pandangan yang berbeda

mengenai potensi bisnis dari UKM tersebut.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, terdapat beberapa implikasi yang

mungkin bermanfaat, diantaranya :

1. Perusahaan Islamic Peer to Peer Lending

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

perusahaan penyedia jasa Islamic Peer to Peer Lending dalam menampilkan

informasi yang dibutuhkan oleh pendana (lenders) sebagai keputusan

pemberian kredit bagi usaha yang mengajukan pinjaman.

2. Lenders (Pemberi Pinjaman)

Penelitian ini dapat menjadi salah satu atau menambah pengetahuan bagi

para lenders untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

kemungkinan suksesnya pembiayaan yang diajukan pada website Islamic

Peer to Peer Lending sehingga, lenders dapat mengambil salah satu dari

penelitian ini sebagai rujukan. Sehingga lenders dapat memutuskan usaha-

usaha apa saja yang akan didanai dan dijadikan investasinya

3. Akademisi

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

104

Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan untuk

menganalisa alokasi kredit pada platform Islamic Peer to Peer Lending di

Indonesia, bagi para akademisi penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sarana untuk memperluas pengetahuan mengenai faktor yang

mempengaruhi alokasi kredit pada website Islamic Peer to Peer Lending

serta diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi para peneliti

selanjutnya dalam meneliti faktor penentu alokasi kredit pada website

Islamic Peer to Peer Lending.

4. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Bagi pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) penelitian ini

diharapkan dapat menjadi sumber informasi baru mengenai faktor penentu

alokasi kredit pada website Islamic Peer to Peer Lending. Sehingga dapat

dijadikan rujukan ketika akan mengajukan pinjaman usaha melalui website

Islamic Peer to Peer Lending. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi

informasi bagi pelaku usaha mengenai alternatif pembiayaan berbasis

teknologi yang dapat diakses oleh pelaku UMKM.

C. Saran

Adapun saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah :

1. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambah variabel yang

berpengaruh terhadap alokasi kredit pada pembiayaan Islamic Peer to Peer

Lending yang tidak terdapat dalam penelitian ini, dikarenakan dalam uji

Negelkerke’s R Square masih terdapat variabel lain yang tidak terdapat

dalam model yang mempengaruhi keputusan pemberian kredit.

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

105

2. Menabah rentan periode penelitian, sehingga diperoleh hasil yang lebih

baik dan representatif.

3. Meneliti mengenai default, dalam pinjaman Islamic Peer to Peer Lending

untuk menilai seberapa besar risiko dalam pembiayaan ini.

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

106

DAFTAR PUSTAKA

[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Lembaga Keuangan Mikro. Jakarta.

http://www.ojk.go.id/lembaga-keuangan-mikro.

[POJK] Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

no. 13 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Keuangan

Mikro. Jakarta.

Agrawal, A, Catalini,C and Goldfard, A. 2011. The Geography of Crowdfunding.

SSRN Electronic Journal.

Ashta, A. and Assadi, D. 2010. Online or Offline: The Rise of Peer-to-Peer Lending

in Microfinance. Journal of Electronic Commerce in Organizations, vol.

8,no. 3, pp. 26-37.

ATC , Ulrizh, Bholat ,David. 2016. Peer-To-Peer Lending And Financial

Innovation In The United Kingdom. Jurnal.

ATC, Ulrizh, Bholat ,David. 2016. Peer-To-Peer Lending And Financial

Innovation In The United Kingdom. Jurnal.

Barasinska, N. 2011. Does Gender Affect Investors’ Appetite for Risk? Evidence

from Peer-to-Peer Lending. DIW Berlin Discussion Paper No. 1125.

Belleflamme, P, Lambert, T, Schwienbacher, A. 20l1. Crowdfunding: Tapping The

Right Crowd. Journal of business venturing.

Berger, A; Cowan, A and Frame, S. 2011. The surprising use of credit scoring in

small business lending by community banks and the attendant effects of

credit availability, risk and profitability. Journal of Financial Services

Research.vol. 39, pp. 1 – 17.

Berger, A, Frame, S, Miller, N. 2005. Credit Scoring And The Availability, Price,

And Risk Of Small Business Credit. Journal of Money Credit and Banking

The Ohio State University Press vol. 3, no.2, march 2005, p.191-222.

Berger, S and Gleisner, F. 2009. Emergence of financial intermediaries in

electronic markets: The case of online P2P Lending. Business Research,

vol. 2, no.1, pp. 39-65.

Bradford, C Steven. 2012. Crowdfunding And The Federal Securities Laws.

College Of Law Faculty Publication p.119.

Budisan dan Triand. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. edisi 2, Salemba

Empat, Jakarta.

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

107

Cassar, G. 2004. The financing of business start-ups. Journal of business venturing

19 (2): 261-283.

Daily social id, fintech Indonesia, Jakpat.2017. Financial Technology Report 2017.

Jakarta : Daily social id.

Dapp, Thomas. 2014. FinTech – The Digital (R)evolution in The Financial Sector.

Germany : Deutsche Bank.

Duarte, J., Siegel, S and Young, L. 2010. Trust and Credit. AFA 2010 Atlanta

Meetings : SSRN http://ssrn.com/abstract=1343275.

Fabrice, Jean. Lobre, Katia. 2013. Crowdsourcing. One Step Beyond, London :

FSC.

Freedman, S and Jin, G. Z. 2008. Do Social Networks Solve Information Problems

for Peer-to-Peer Lending? Evidence from Prosper.com. NET Institute

Working Paper No. 08-43. Available at

SSRN:http://ssrn.com/abstract=1304138.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

21. Edisi 7, ISBN: 979.704.300.2, Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Semarang.

Ghozali, Imam. Ratmono, Dwi. 2013. Analisis Multivariat dan Ekonometrika :

Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang : Undip.

Gudono. 2012. Analisis Data Multivariate. Yogyakarta: BPFE.

Gujarati, N Damodaran. Porter, C Dawn. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika. Edisi

Kedua, Jakarta Selatan : Salemba Empat.

Glennon, D, Nigro, P. 2005. Measuring The Default Risk of Small Business Loans:

A Survival Analysis Approach. Journal of Money Credit and Banking

37(5):923-47.

Gumayantika R, Irwanto AK. 2010. Analisis Sistem Manajemen Risiko Kredit dan

Pengaruhnya terhadap Laba Perusahaan dengan Penerapan Model

Program Komputer (Studi Kasus PT Bank JABAR Cabang Ciamis). Jurnal

Manajemen dan Organisasi. Tersedia pada

manajemen.fem.ipb.ac.id/images/uploads/6._Analisis_Sistem_

Manajemen_Risiko.pdf.

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

108

Hanafi MM. 2009. Manajemen Risiko. Yogyakarta (ID) : Unit Penerbit dan

Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Hanis U, Nursyamsi J. 2013. Pengaruh Prasyarat Kredit terhadap Kelancaran

Pembayaran Anggota (Studi Kasus Anggota pada PT. Bank Bukopin Kantor

Cabang Pembantu Cilegon). UG Jurnal. 7 (5)

http://download.portalgaruda.org/article.php?article =94297&val=1448

Herzenstein, M., Andrews, R. L., Dholakia, U. M and Lyandres, E. 2008. The

Democratization of Personal Consumer Loans? Determinants of Success in

Online Peer-to-Peer Lending Communities. Discussion paper, University of

Delaware.

Herzenstein, M., Dholakia, U. M., and Andrews, R. L. 2011. Strategic Herding

Behavior In Peer-To-Peer Loan Auctions. Journal of Interactive Marketing,

25(1), 2736.

Herzenstein, M., Sonenshein, S and Dholakia, U. M. 2011. Tell Me a Good Story

& I May Lend You My Money: The Role of Narratives in Peer-to-Peer

Lending Decisions. SSRN: http://ssrn.com/abstract=1840668.

Hootsuite. 2018. Indonesia Digital Landscape Januari 2018.

Howe, Jeff. 2008. Crowdsourcing : Why The Power of The Crowd is Driving The

Future of Business. New York : Crown Business.

Ismail. 2010. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:

Prenada Media Grup.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Klafft, M. 2008. Online Peer to Peer Lending: A Lender’s Perspective. Las Vegas:

CSREA Press.

Kumar, S. 2007. Bank of one: Empirical analysis of Peer-to-peer marketplace.

Working Paper, AMCIS 2007 Proceedings, Paper 305.

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

109

Lin, M., and Viswanathan, S. 2013. Home Bias in Online Investments: An

Empirical Study of an OnlinCrowd Funding Market. Working paper,

available : papers.ssrn.com.

Mollick, E. 2013. The Dynamics of Crowdfunding: An Exploratory Study. Journal

of business venturing vol. 29.

Muharam, A. 2015. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia. Retrieved November 3, 2015, from Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia:

www.depkop.go.id.

Pope, D and Sydnor, J. 2011. What’s in a picture? Evidence from Prosper.com.

Journal of Human Resources, vol. 46, no.1, pp. 53-92 Prenada Media Grup.

Ravina, E. 2008. Love & Loans: The Effect of Beauty & Personal Characteristics

in Credit Markets. Working Paper, Columbia GSB.

Rivai, V., & Veithzal, A. P. 2007. Credit Management Handbook: Teori, Konsep,

Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah.

Jakarta: Raja Grafindo.

Rodoni, Ahmad. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: CSES

PRESS ( Centre for Social and Economics Studies).

Ryadi, Slamet. Assifa, Ria Yunita. 2016. Sokongan.com : Online Crowdfunding

Platform Sebagai Pilihan Pendanaan Bagi UMKM Sektor Pertnian,

Perikanan, dan Industri Kecil Terkait Berbasis Financial Technology.

Karya Ilmiah.

Sanusi, A. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Santoso, S. 2015. Menguasai Statistik Nonparametrik: Konsep Dasar Dan Aplikasi

SPSS. Jakarta: Gramedia.

Sarwono, Jonatha. 2013. Statistik Multivariat : Aplikasi untuk Riset Skripsi.

Yogyakarta : ANDI OFFSET.

Schwienbacher, A, Larralde, B. 2010. Crowdfunding of Small Entrepreneurial

Ventures. Oxford Unversity Press.

Segal, Miriam. 2015. Peer-to-Peer Lending: A Financing Alternative for Small

Businesses. Jurnal.

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

110

Setyobudi, A. 2007. Peran Serta Bank Indonesia dalam Pengembangan Usaha

Mikr Kecil dan Menengah (UMKM). Buletin Hukum Perbankan dan

Kebanksentralan Vol. 5, No.2, hal 29-35.

Sonenshein, S, Herzenstein, M, Dholakia, Utpal M. 2011. How Accounts Shape

Lending Decisions Through Fostering Perceived Trustworthiness. Article

in Organitational Behavior and Human Decision Processes 115(1):69-84.

Sugiyono. 2009. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sulaiman, Wahid. 2008. Statistik Non-Parametrik, Contoh Kasus dan

Pemecahannya dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.

Sutojo, S. 2008. Menangani Kredit Bermasalah Konsep dan Kasus. Jakarta: PT

Damar Mulia Pustaka.

Sutrisno. 2008. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ekonesia.

Tim penyusun. 2000. Pedoman penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta :

UIN Jakarta Press.

Umar, Hussein. 2011. Metode Penelitian Untuk Sripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:

PT Kendal.

Weiß, N, Pelger, K and Horsch, A. 2010. Mitigating Adverse Selection in P2P

Lending – Empirical Evidence from Prosper.com,

SSRN:http://ssrn.com/abstract=1650774.

Wheat, R. Wang, Y, et al. 2013. Raising Money For Scientific Research Through

Crowdfunding. Trends In Ecology & Evolution 28(2): 71-72.

Widarjono, Agus. 20077. Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Edisi kedua, Ekonosia, Yogyakarta.

Widarjono, Agus. 2015. Analisis Multivariat Terapan, Edisi kedua”. Yogyakarta :

UPP STIM YKPN.

www. bps.go.id

www. kapitalboost.com

www.bi.go.id

www.depkop.go.id

Page 129: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

111

www.gandengtangan.org

www.investree.com

www.koinworks.com

www.komite-kur.com

www.modalku.com

www.ekon.go.id

Page 130: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

112

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Daftar Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan

Tanggal Kampanye

Berakhir Tipe Kampanye

1 Arus Tirta Niagatama 26/03/2018 UKM

2 Scan-Food (8) 20/03/2018 UKM

3 Cakrawala Inti Persada 16/03/2018 UKM

4 Gizi Indonesia 09/03/2018 UKM

5 Telaga Pelangi (5) 02/03/2018 UKM

6 Sherita Asia Pratama 22/02/2018 UKM

7 Wirabita Turbo Indoonesia 17/02/2018 UKM

8 Telaga Pelangi (4) 31/01/2018 UKM

9 Scan-Food (7) 19/01/2018 UKM

10 Telaga Pelangi (3) 03/01/2018 UKM

11 Elfrida Natania Jaya (2) 15/12/2017 UKM

12 Scan-Food (6) 06/12/2017 UKM

13 Telaga Pelangi (2) 22/11/2017 UKM

14 Wahyu 08/12/2017 UKM

15 Cordoba Internasional

Indonesia 22/11/2017

UKM

16 Telaga Pelangi (1) 13/09/2017 UKM

17 Scan-Food (5) 04/09/2017 UKM

18 Reka Gemilang Kreasindo 12/06/2017 UKM

19 Rayka Inti Synergi (2) 15/06/2017 UKM

20 Scan-Food (4) 27/04/2017 UKM

21 Teknik Rajut Indonesia 11/04/2017 UKM

22 Basfit Rafindo Group 03/04/2017 UKM

23 Wahana Cipta Adhikarya (2) 22/01/2017 UKM

Page 131: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

113

24 Scan-Food (3) 09/02/2017 UKM

25 Scan-Food (2) 13/11/2016 UKM

26 Lipid Global 01/12/2016 UKM

27 Star Omega (3) 30/01/2017 UKM

28 Rayka Inti Synergi (1) 28/02/2017 UKM

29 Mitramas Tunas Mandiri (2) 12/10/2016 UKM

30 Maxima Juta Niaga 02/10/2016 UKM

31 Scan-Food (1) 24/08/2016 UKM

32 Star Omega (2) 18/09/2016 UKM

33 Ig Tech & Resources 10/08/2016 UKM

34 Asafa Kabera Sinergi 17/08/2016 UKM

35 Jasmanindo Sapta Perkasa 03/07/2016 UKM

36 Radiance Medical Systems 30/06/2016 UKM

37 Wahana Cipta Adhikarya (1) 18/05/2016 UKM

38 Mitramas Tunas Mandiri (1) 15/03/2016 UKM

39 Santai Reflexology 26/03/2016 UKM

40 Star Omega (1) 03/03/2016 UKM

41 Southeast Food Industries 02/11/2015 UKM

42 Produsen Batik (2) 21/10/2015 UKM

43 Fleur Café 22/09/2015 UKM

44 Elfrida Natania Jaya (1) 22/09/2015 UKM

45 Produsen Batik (1) 10/06/2015 UKM

Page 132: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

114

LAMPIRAN 2 : Data Yang Dimasukkan Dalam Variabel Penelitian

Nama Perusahaan KK LT CR LP RA

Arus Tirta Niagatama 1 4 2 1 150,000

Scan-Food (8) 1 3 1 1 60,600

Cakrawala Inti Persada 1 3 2 1 41,500

Gizi Indonesia 1 2 2 2 58,000

Telaga Pelangi (5) 1 3 1 2 20,300

Sherita Asia Pratama 1 3.5 2 1 25,500

Wirabita Turbo Indoonesia 1 2 1 2 44,000

Telaga Pelangi (4) 1 3 1 2 19,700

Scan-Food (7) 1 3 1 1 57,900

Telaga Pelangi (3) 1 3 1 2 14,300

Elfrida Natania Jaya (2) 1 3 2 1 26,000

Scan-Food (6) 1 3 1 1 57,500

Telaga Pelangi (2) 1 3 1 2 12,700

Wahyu 0 2 2 2 100,000

Cordoba Internasional Indonesia 0 6 2 1 140,000

Telaga Pelangi (1) 1 3 1 2 6,100

Scan-Food (5) 1 3 1 1 58,000

Reka Gemilang Kreasindo 1 5 2 1 83,000

Rayka Inti Synergi (2) 0 6 1 1 135,600

Scan-Food (4) 1 3 1 1 36,900

Teknik Rajut Indonesia 1 6 2 1 69,900

Basfit Rafindo Group 0 3 2 1 112,000

Wahana Cipta Adhikarya (2) 1 5 1 1 27,000

Scan-Food (3) 1 2 1 1 50,400

Scan-Food (2) 1 2 1 1 26,000

Lipid Global 0 3 1 1 92,000

Star Omega (3) 0 2.5 2 1 151,000

Page 133: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

115

Rayka Inti Synergi (1) 0 4 2 1 159,000

Mitramas Tunas Mandiri (2) 1 5 2 1 27,000

Maxima Juta Niaga 1 5 2 1 54,300

Scan-Food (1) 1 2 1 1 26,000

Star Omega (2) 1 2 2 1 58,000

Ig Tech & Resources 1 12 2 1 92,000

Asafa Kabera Sinergi 1 5 3 1 129,000

Jasmanindo Sapta Perkasa 1 3.5 3 1 121,000

Radiance Medical Systems 1 4 2 1 150,000

Wahana Cipta Adhikarya (1) 1 6 1 1 32,000

Mitramas Tunas Mandiri (1) 1 3.5 2 1 16,000

Santai Reflexology 0 12 1 1 50,000

Star Omega (1) 1 2 3 1 42,000

Southeast Food Industries 1 6 2 1 100,000

Produsen Batik (2) 1 3 2 1 20,800

Fleur Café 1 6 3 1 15,000

Elfrida Natania Jaya (1) 1 3 3 1 49,000

Produsen Batik (1) 1 3 2 1 50,000

Keterangan :

KK : Diterima (1), Ditolak (0)

LT : Jangka waktu pengembalian kredit yang diajukan oleh UKM (brrowers)

CR : Low Risk (1), Medium Risk (2), High Risk (3)

LP : Asset Purchase Financing (1), Invoice Financing (2)

RA : Jumlah pinjaman yang diajukan oleh peminjam

Page 134: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

116

LAMPIRAN 3 : Contoh Informasi Peminjam (Borrowers) Pada Website

Kapitalboost.com

Page 135: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

117

Page 136: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

118

LAMPIRAN 4 : Hasil Uji SPSS - Analisis Deskriptif

Frequencies

Statistics

Keputusan_

Kredit Loan_Term Credit_Rating Loan_Purpose Request_Amount

N Valid 45 45 45 45 45

Missing 0 0 0 0 0

Mean .82 3.93 1.69 1.18 63711.11

Std. Deviation .387 2.178 .668 .387 44800.620

Minimum 0 2 1 1 6100

Maximum 1 12 3 2 159000

Page 137: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

119

LAMPIRAN 5 : Hasil Uji SPSS – Analisis Regresi Logistik

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable

Encoding

Original Value Internal Value

Ditolak 0

Diterima 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 42.528 1.289

2 42.122 1.515

3 42.121 1.531

4 42.121 1.531

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 42.121

c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 45 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 45 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 45 100.0

Page 138: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

120

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Keputusan_Kredit Percentage

Correct Ditolak Diterima

Step 0 Keputusan_Kredit Ditolak 0 8 .0

Diterima 0 37 100.0

Overall Percentage 82.2

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant 1.531 .390 15.428 1 .000 4.625

Variables not in the Equationa

Score df Sig.

Step 0 Variables Loan_Term 1.621 1 .203

Credit_Rating .091 1 .763

Loan_Purpose .185 1 .667

Request_Amount 14.318 1 .000

a. Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies.

Page 139: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

121

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant Loan_Term Credit_Rating Loan_Purpose

Request_Amoun

t

Step 1 1 29.318 2.589 -.082 .532 -.386 .000

2 23.099 3.991 -.145 1.304 -.949 .000

3 20.640 5.425 -.222 2.291 -1.785 .000

4 19.930 6.479 -.287 3.207 -2.499 .000

5 19.834 6.940 -.320 3.709 -2.850 .000

6 19.832 7.025 -.326 3.805 -2.916 .000

7 19.832 7.028 -.326 3.808 -2.918 .000

8 19.832 7.028 -.326 3.808 -2.918 .000

a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 42.121 d. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 22.289 4 .000

Block 22.289 4 .000

Model 22.289 4 .000

Model Summary

Step

-2 Log

likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 19.832a .391 .643

a. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter

estimates changed by less than .001.

Page 140: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

122

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 4.709 7 .695

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Keputusan_Kredit = Ditolak Keputusan_Kredit = Diterima

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 3 4.178 2 .822 5

2 4 2.476 1 2.524 5

3 1 .700 4 4.300 5

4 0 .367 5 4.633 5

5 0 .164 5 4.836 5

6 0 .091 5 4.909 5

7 0 .022 5 4.978 5

8 0 .002 5 4.998 5

9 0 .000 5 5.000 5

Classification Tablea

Observed

Predicted

Keputusan_Kredit Percentage

Correct Ditolak Diterima

Step 1 Keputusan_Kredit

Ditolak 5 3 62.5

Diterima 2 35 94.6

Overall Percentage 88.9

a. The cut value is .500

Page 141: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

123

Correlation Matrix

Constant Loan_Term Credit_Rating Loan_Purpose Request_Amount

Step 1 Constant 1.000 -.666 .179 -.862 -.553

Loan_Term -.666 1.000 -.440 .615 .534

Credit_Rating .179 -.440 1.000 -.509 -.852

Loan_Purpose -.862 .615 -.509 1.000 .687

Request_Amount -.553 .534 -.852 .687 1.000

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a Loan_Term -0.325888 0.223453 2.126982 1 0.144725 0.721886 0.465871 1.118593

Credit_Rating 3.808196 2.182906 3.043467 1 0.081063 45.069076 0.624864 3250.661097

Loan_Purpose -2.917627 2.063106 1.999937 1 0.157306 0.054062 0.000948 3.083259

Request_Amount -0.000078 0.000030 6.862966 1 0.008800 0.999922 0.999864 0.999980

Constant 7.027724 3.893976 3.257188 1 0.071111 1127.462005

a. Variable(s) entered on step 1: Loan_Term, Credit_Rating, Loan_Purpose, Request_Amount.

Page 142: FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40361/1/SUCI... · determinants of crediting and the odds ratio of determinants. In general,

124

Step number: 1

Observed Groups and Predicted Probabilities

16 +

+

I

1I

I

1I

F I

1I

R 12 +

1+

E I

1I

Q I

1I

U I

1I

E 8 +

1+

N I

1I

C I

1I

Y I

1I

4 +

1 1+

I

1 111I

I 1

11 1111I

I 0 0 1 0 0 0 0

0 1 1 10 111 111111I

Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+------

---+---------+---------+---------+----------

Prob: 0 .1 .2 .3 .4 .5

.6 .7 .8 .9 1

Group:

000000000000000000000000000000000000000000000000001111111111111111

1111111111111111111111111111111111

Predicted Probability is of Membership for Diterima

The Cut Value is .50

Symbols: 0 - Ditolak

1 - Diterima

Each Symbol Represents 1 Case.