FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TERNAK …repository.utu.ac.id/675/1/I-V.pdf · Engkau ada...
Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TERNAK …repository.utu.ac.id/675/1/I-V.pdf · Engkau ada...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI
TERNAK SAPI DI KECAMATAN DARUL MAKMUR
KABUPATEN NAGAN RAYA
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
Memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Almisah
NIM : 10C20101086
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
2016
ii
iii
iv
LEMBARAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Almisah
Nim : 10C20101086
Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa didalam skripsi adalah hasil karya
saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau satu kesatuan yang utuh dari skripsi,
tesis, desertasi, buku atau bentuk lain yang saya kutip dari orang lain tanpa saya
sebutkan sumbernya yang dapat dipandang sebagai tindakan penjiplakan.
Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat reproduksi karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain yang dijadikan seolah-olah
karya asli saya sendiri. Apabila ternyata dalam skripsi saya terdapat bagian-bagian
yang memenuhi unsur penjiplakan, maka saya menyatakan kesediaan untuk
dibatal dibahagian atau seluruh hak gelar kesarjanaan saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
Meulaboh, 21 September 2016
Saya yang membuat pernyataan
Almisah
NIM: 10C20101086
Materai
6.000
M
a
t
e
r
a
i
6
.
0
0
0
v
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi:
Nama : Almisah
NIM : 10C20101086
Tempat Tanggal Lahir: Pulo Teungoh, 02 April 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Pulo Teungoh Kec. Seunagan Kab. Nagan Raya
Status Perkawinan : Belum Menikah
E-mail : [email protected]
Pendidikan Formal:
1. SD Negeri 2 Pulo Teungoh Lulus Tahun 2004
2. SMP Negeri 5 Darul Makmur Lulus Tahun 2007
3. SMA Negeri 1 Darul Makmur Lulus Tahun 2010
Nama Orang Tua:
1. Ayah : M. Ali
2. Ibu : Erita
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Sesungguhnya Sesudah kesulitan itu maka akan datang kemudahan apabila kamu telah selesai dengan suatu urusan maka kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh suatu urusan yang lain, dan hanya kepadanya kamu berharap”
(QS. Alam Nasrah:6-8)
Ya Allah................. Engkau ada disana sebagai cahaya,
Cahaya dalam kegundahan Cahaya dalam kehidupan kelamku
Untuk menyinari tanpa jenuh Dan mengerti kata bosan
Ayahanda dan Ibunda....................... Hari ini ananda muliakan untukmu,
Bermula dari belaian kasih dan pengorbananmu Ananda menjadi besar dan dewasa
Ya Allah...............
Ketika langkah tersandung, fokus dan angan semakin jauh Namun ku tak pantas mengeluh dan putus asa
Dengan Ridho Ilahi
Ku coba untuk mengubah angan menjadi nyata. Tiada kebahagiaan yang dapat melebihi selain menatap senyum
yang terpancar dari wajah kedua orang tua Terima Kasih Ayahanda......
Terima Kasih Ibunda...... Yang dengan kelembutan memberiku arti kekuatan,
Dan ketabahan menghadapi kenyataan hidup
Alhamdulillah............... Dengan mengharap Ridho Allah SWT
Dan ketulusan hati, ku persembahkan karya ini sebagai wujud bakti putrimu tercinta
ku ingin melihat ayahanda M Ali, ibunda Erita, Kakanda Anita. (Kakak Pertama) Safrizal (Kakak Kedua), Sabirin (Kakak ketiga)
Serta Eri Ropit (Kakak Keempat),
By : Almisah
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat
dan HidayahNya, Karena berkat Rahmat dan HidayahNya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul: “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Produksi Ternak Sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten
Nagan Raya”. Shalawat beriring salam terlantun indah kepada mahkota syurga
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari pola pikir jahiliah ke pola
pikir yang lebih berilmu pengetahuan dan beraklak mulia.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan
terselesaikan dengan baik apabila tanpa adanya dukungan dari semua pihak, untuk
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang sangat penulis sayangi dengan penuh cinta penulis
persembahkan untuk Ayahnda M. Ali dan Ibunda tercinta Erita, serta keluarga
besar penulis yang telah memberikan pengorbanan, nasihat, kasih sayang tiada
batas dan do’a tulusnya demi keberhasilan penulis.
2. Bapak Arafah, SE. M.Si selaku Dosen Pembimbing Ketua dan Bapak
Yasrizal, M.Si selaku Dosen Pembimbing Anggota dan juga selaku Ketua
Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Teuku Umar. yang telah
meluangkan waktunya dalam memberikan masukan, saran, kritikan, arahan,
dukungan serta motivasi agar terselesainya skripsi ini.
3. Bapak Dr. Ishak Hasan, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Teuku Umar.
4. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Teuku Umar Meulaboh yang telah banyak memberikan ilmu
viii
pengetahuan, nasehat-nasehat selama proses pembelajaran perkuliahan dan
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah beribu-ribu kali bahkan tak terhingga
dalam memberikan doa, dorongan, masukan serta kasih sayang yang tiada
hentinya kepada penulis hingga penulis dapat dengan semangat menyelesaikan
tingkat perguruan tinggi ini. Terima kasih juga telah membimbing dan
mendidik penulis untuk menjadi insan yang terbaik yang tak seberapa ini dan
selalu setia menjadi sahabat dalam hidup penulis.
6. Semua pihak baik orang yang teristimewa maupun para sahabat khususnya
angkatan 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari akan segala kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini.
Maka dari itu dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun
untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca untuk menambah wawasan, Amin..
Meulaboh, 21 September 2016
Almisah
ix
FACTORS AFFECTING THE PRODUCTION
BEEF CATTLE IN DISTRICT DARUL MAKMUR
DISTRICT NAGAN RAYA
ABSTRACT
Cattle production is beef cattle breeding business majority is still with the
traditional pattern and scale sideline business. This is due to the large
investments if done on a large and modern, with a small scale will get a good
profit if done modern farming,This study aims to determine the factors that
influence the production of cattle in the district of Nagan Raya Darul Makmur.
The study uses primary data by using techniques pengmpulan questionnaire data
on 47 samples of whole populations selected by using purposive sampling method.
The results of the study with multiple linear regression analisisi obtained value
constants for -58,291diartikan that if the variables X1 and X2 are assumed equal
to zero will result in the production of cattle in the district of Nagan Raya Darul
Makmur will decrease by 58.291 percent. If based on the coefficient of
determination (R2) is adjusted 0.376 (37.6 percent), this means that 37.6 percent
of beef cattle production can be affected by variables of capital and labor, while
the remaining 62.4 percent is influenced by other variables outside this research.
Keywords: Capital, Land, Labor, Production and Cattle
x
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI
TERNAK SAPI DI KECAMATAN DARUL MAKMUR
KABUPATEN NAGAN RAYA.
ABSTRAK
Produksi ternak sapi adalah usaha peternakan sapi potong mayoritas masih
dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh
besarnya investasi jika dilakukan secara besar dan modern, dengan skala kecil pun
akan mendapatkan keuntungan yang baik jika dilakukan budidaya yang modern,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor –faktor apa saja yang
mempengaruhi produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten
Nagan Raya. Penelitian menggunakan data primer dengan mengunakan teknik
pengmpulan data kuesioner terhadap 47 sampel dari seluruh populasi yang dipilih
dengan mengunakan metode Purposive Sampling.
Hasil penelitian dengan analisisi regresi linear berganda di peroleh nilai
kontanta sebesar -58,291diartikan bahwa jika variabel X1 dan X2 diasumsikan
nilainya sama dengan nol maka akan mengakibatkan produksi ternak sapi di
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya akan turun sebesar 58,291
persen. Jika berdasarkan koefisien determinasi (R2) adjusted adalah 0,376 (37,6
persen), Hal ini berarti 37,6 persen Produksi ternak sapi dapat dipengaruhi oleh
variabel modal dan tenaga kerja, sedangkan sisanya sebesar 62,4 persen di
pengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Kata kunci : Modal, Luas Lahan, Tenaga Kerja, Produksi dan Ternak Sapi
xi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN JUDUL ............................................................................................. i
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ ii
LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN .............................................. iii
LEMBARAN PERNYATAAN .............................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii
ABSTRACT.............................................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................................ 5
1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................................. 5
1.5. Sistematika Pembahasan ............................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 7
2.1 Produksi ......................................................................................................... 7
2.1.1 Pengertian Produksi ............................................................................ 7
2.1.2 Pendapatan Produksi ........................................................................... 7
2.2 Modal ............................................................................................................. 10
2.2.1. Pengertian Modal ................................................................................ 10
2.2.2. Jenis-jenis Modal................................................................................. 10
2.3 Tenaga Kerja ................................................................................................. 11
2.3.1 Pengertian Tenaga Kerja ..................................................................... 11
2.3.2 Jenis-jenis Tenaga Kerja ..................................................................... 12
2.4 Pengertian Sapi ............................................................................................. 12
2.5 Perumusan Hipotesis .................................................................................... 13
III. METODE PENELITIAN ............................................................................... 14
3.1 Populasi dan Sampel ..................................................................................... 14
3.2 Data Penelitian .............................................................................................. 14
3.2.1 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 14
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 15
3.3 Model Analisis Data ..................................................................................... 15
3.4 Definisi Operasional ..................................................................................... 17
xii
3.5 Pengujian Hipotesis ...................................................................................... 18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 20
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 20
4.2. Karakteristik peternak sapi di Kecamatan Darul Makmur
Kabupaten Nagan Raya ................................................................................ 21
4.2.1. Jenis Kelamin .................................................................................... 21
4.2.2. Umur Responden .............................................................................. 22
4.2.3. Tingkat Pendidikan ........................................................................... 23
4.2.4. Modal ................................................................................................. 23
4.2.5. Tenaga Kerja ..................................................................................... 24
4.3. Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................................. 24
4.3.1. Uji Regresi Linear Berganda ........................................................... 25
4.3.2. Uji t (Uji Parsial/Indiidual) .............................................................. 26
4.3.3. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi ................................. 27
4.3.4. Uji F (Uji Simultan).......................................................................... 28
V. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 30
5.1 Simpulan ................................................................................................... 30
5.2 Saran ......................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 33
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Responden Peternak Sapi Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Darul
Makmur Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 ............................................. 21
2. Jumlah responden Peternak Sapi menurut umur di Kecamatan Darul
Makmur Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 ............................................ 22
3. Jumlah responden menurut pendidikan di Kecamatan Darul Makmr
Kabupaten Nagan Raya tahun 2015............................................................. 23
4. Jumlah Responden Menurut Modal di Kecamatan Darul Makmur
Kabupaten Nagan Raya tahun 2015............................................................. 23
5. Rata-rata standar deviasi dan observasi ....................................................... 24
6. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ...................................................... 25
7. Hasil Korelasi dan Determinasi ................................................................... 27
8. Hasil Uji F ..................................................................................................... 29
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Data Input ...................................................................................................... 34
2. Hasil Regresi ................................................................................................. 35
3. T-tabel ............................................................................................................ 42
4. F-tabel ............................................................................................................ 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan nasional dibidang pertanian bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup petani. Oleh sebab itu sasaran dari pembangunan
pertanian antara lain untuk meningkatkan pendapatan petani. peningkatan
produktivitas dan pendapatan petani tergantung pada perilaku petani dalam
berusaha tani (Soekartawi 2005, hal 6).
Menurut paparan diatas berarti salah satu sektor penunjang pembangunan
ekonomi adalah dibidang pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup petani dan juga meningkatkan pembangunan
nasional yang diikut sertakan dengan pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan
produktivitas dan pendapatan petani. Berhasil tidaknya suatu usaha tani dalam
mencapai tujuannya tergantung bagaimana cara pengelolaan cabang usaha tani
yang diusahakannya dimana petani berperan dengan baik sebagai manager
maupun sebagai pelaksana
Petani mengupayakan agar hal yang diperoleh dalam pengelolaan usaha
taninya, secara ekonomis menguntungkan, dimana biaya yang dikeluarkan dapat
menghasilkan produksi yang maksimal. Sehingga pada akhirnya pendapatan
petani akan meningkat, dan dengan meningkatkannya pendapatan maka pada
akhirnya akan meningkatkan kesejahtraan petani tersebut.
Indonesia sebagai daerah tropis dengan potensi sumberdaya alam yang
melimpah sangat mendukung untuk pengembangan peternakan sapi potong,
hanya saja pemeliharaan sapi umumnya diusahakan secara tradisional atau
2
sambilan sehingga produktivitasnya rendah. Oleh karena itu, upaya untuk
memberdayakan petani-peternak sapi penting dilakukan karena memelihara sapi
didominasi oleh petani-peternak. Pengembangan usaha ternak perlu ditunjang
dengan kebijakan pemerintah yang relevan sehingga memberikan dampak positif
terhadap peningkatan kesejahteraan petani-peternak. Kebijakan pemerintah
melalui pengembangan agribisnis sapi potong pada masyarakat diarahkan untuk
mencapai swasembada daging dan mengurangi ketergantungan terhadap import
sapi potong.
Sapi potong merupakan komoditas unggulan di sektor peternakan, karena
pada tahun 2003 saja telah mampu menyumbang 66 persen atau lebih 350.000
ton dari total produksi daging dalam negeri yang sebesar lebih 530.000 ton
(Aryogi dan Didi, 2007). Namun demikian, kemampuan produksi daging sapi
dalam negeri tersebut belum mampu mencukupi kebutuhan nasional, sehingga
menyebabkan impor sapi hidup, daging sapi maupun jeroan sapi masih terus
tinggi.
Ternak sapi memiliki peran penting dan peluang pasar yang
menggembirakan karena merupakan ternak unggulan penghasil daging nasional.
Di beberapa daerah, pemeliharaan sapi dilakukan secara terpadu dengan tanaman
yang dikenal dengan sistem integrasi ternak-tanaman. Sebagai gambaran
pentingnya peternakan sapi di Indonesia adalah masih tergantungnya dari suplai
Luar Negeri. Untuk memenuhi kebutuhan daging serta sapi bakalan yang akan
digemukkan oleh feedloter sampai saat ini masih tergantung pada impor. Data
Asosiasi Produsen Daging dan Feedloter Indonesia (APFINDO) menunjukkan
bahwa tidak kurang dari 200.000 ekor sapi bakalan per tahun diimpor dari luar
3
negeri, bahkan sumber lain menyebutkan sampai mencapai 400.000 ekor per
tahun.
Kabupaten Nagan Raya adalah sebuah kabupaten di Provinsi Aceh,
Indonesia. Ibukotanya Suka Makmue, yang berjarak sekitar 287 km atau 6 jam
perjalanan dari Banda Aceh. Kabuapten ini berdiri berdasarkan UU Nomor 4
tahun 2002, tanggal 2 Juli 2002 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh
Barat.
Darul Makmur merupakan salah satu kecamatan di Kabuapten Nagan Raya
provinsi Aceh. Ternak sapi juga merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
sebagian orang di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya sebagai
pekerjaan sampingan untuk menunjang pendapatan masyarakat, selain itu dengan
beternak sapi peternak sendiri tidak membutuhkan waktu lama dalam
mengurusi/merawat hewan peliharaanya tersebut karena untuk makan ternaknya
berasal dari alam dan mudah di dapat dari lingkungan sekitar tempat tinggal
peternak.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 jumlah hewan ternak
sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya mencapai 1.856 ekor
menurun di bandingkan tahun sebelumnya 2011 mencapai 3.643 ekor. Banyak
faktor yang menyebabkan jumlah populasi ternak sapi di Kecamatan Darul
Makmur Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2012 menurun termasuk diantaranya
kurangnya modal dan sumber daya manusia (tenaga kerja).
Modal merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan dalam produksi
ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya karena semakin
banyak modal yang di keluarkan maka semakin banyak pula produksi ternak sapi
4
di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Peternak sapi di
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya sangat terkendala dengan
modal yang dimiliki karena kecilnya modal yang dimiliki peternak sapi sehingga
membutuhkan campur tangan pemerintah dalam mengupayakan modal. Lain
halnya dengan modal tenaga kerja peternak sapi di Kecamatan Darul Makmur di
dapat dari lingkungan sekitar tempat peternak sapi tinggal bahkan sebagian dari
mereka adalah anggota keluarga dari peternak sapi itu sendiri.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-faktor yang mempengaruhi
Produksi Ternak Sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas maka rumusan
masalahnya adalah faktor apa saja yang mempengaruhi produksi ternak sapi di
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja
yang mempengaruhi produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur
Kabupaten Nagan Raya.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dengan diadakannya penelitian ini di
jabarkan dalam manfaat secara teoritis dan manfaat praktis.
5
1.4.1. Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis / Peneliti
Melalui penelitian ini penulis dapat menambah pengetahuan yang telah
diperoleh di bangku kuliah sekaligus mengaplikasikan dalam praktek nyata di
lapangan.
b. Bagi Lingkungan Akademik
Hasil penelitian ini dapat menambah manfaat bagi program studi fakultas atau
mahasiswa lain yang ingin meneliti lebih lanjut tentang penelitian produksi ternak
sapi dan menambah bahan bacaan bagi para mahasiswa di Universitas Teuku
Umar.
1.4.2. Manfaat Praktis
Memberikan manfaat bagi pemerintah daerah setempat, pemerintah
kabupaten, provinsi maupun pusat. Khususnya para pengambil kebijakan dalam
proses pengambilan keputusan yang terkait dengan judul ini.
1.5. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Bagian pertama pendahuluan yang berisi tentang pokok-pokok
pembahasan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian yang terdiri manfaat teoritis dan manfaat praktis, dan
sistematika pembahasan.
Bagian kedua tinjauan pustaka berisikan tentang studi pustaka terhadap
penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Berisi deskripsi teori
6
mengenai teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian sesuai dengan
masalah yang diteliti. Mengenai pengertian antara Variabel dalam judul serta
perumusan hipotesis.
Selanjutnya bagian ketiga metode penelitian, mengurai tentang ruang
lingkup penelitian, yang menjelaskan dimana dilakukkan penelitian, tehnik dalam
pengumpulan data, definisi operasional dan pengujian hipotesis.
Bagian ke empat hasil dan pembahasan yang terdiri dari statistik deskriptif
variabel penelitian, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.
Bagian ke lima kesimpulan dan saran, yang berisi tentang simpulan penelitian
dan saran penulis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Produksi
2.1.1. Pengertian Produksi
Menurut Noor (2007, h.148) menyatakan bahwa untuk produksi diarahkan
untuk mencapai tujuan dalam mendapatkan keuntungan. keuntungan yang didapat
perusahaan/masyarakat diperoleh dari selisih antara pendapatan (revenue) dan
biaya (cost). Oleh karena itu pertimbangan pertama atau para meter dalam
melakukan produksi adalah pendapatan (revenue), yang akan diterima perusahaan
dan biaya (cost) yang harus dikeluarkan perusahaan/masyarakat untuk
menghasilkan produksi tersebut.
Selanjutnya menurut Soeharno (2009, h.4) produksi merupakan kegiatan
untuk meningkatkan manfaat suatu barang. Untuk meningkatkan manfaat tersebut,
diperlukan bahan yang disebut faktor produksi, sesuai dengan asumsi bahwa
sumber-sumber ekonomi (faktor produksi) harus dikombinasi secara baik atau
secara efisien sehingga dicapai kombinasi faktor dengan biaya uang paling rendah
(least cost combination) secara konvensional. Faktor produksi digolongkan
menjadi faktor tenaga kerja (L) dan faktor produksi modal (K). Masalah produksi
menyangkut tiga pertanyaan pokok diantaranya: What, how, for, who.
2.1.2. Pendapatan Produksi
Menurut Sugiarto (2007, h.202) menyatakan bahwa pendapatan produksi
adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi ouput. Kegiatan tersebut
dalam kegiatan ekonomi bisa dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi
menunjukkan jumlah maksimum ouput yang dapat dihasilkan dari pemakaian
jumlah output dengan menggunakan teknologi tertentu. Adapun secara konsep,
Pendapatan produksi adalah kegiatan menghasilkan sesuatu baik berupa barang
maupun jasa. Dalam pengertian sehari – hari produksi adalah mengolah input,
baik berupa barang atau jasa yang lebih bernilai atau bermanfaat.
Pendapatan produksi merupakan penerimaan bersih seseorang baik berupa
uang maupun barang. Pendapatan atau disebut income dari seorang warga
masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi dan sector
produksi ini memberi faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai
input dengan harga yang berlaku di pasar.
Menurut Noor (2007, h.189) menyatakan bahwa pendapatan (revenue,R)
perusahaan berasal dari penjualan. Sementara itu, nilai penjualan ditentukan oleh
jumlah unit yang terjual (quantity, Q) dan harga jual (price, P) atau lebih
sederhana dikatakan, Pendapatan = fungsi (quantity, price).
Setiap pengusaha memproduksi barang dan jasa dengan tujuan memperoleh
keuntungan atau menghindari kerugian serta untuk mengukur tingkat pendapatan.
Tingkat pendapatan ekonomi dapat dicerminkan dari jumlah barang atau jasa
yang dihasilkan oleh produsen.
Menurut Noor (2007, h.186) untuk keperluan manajerial jenis-jenis
pendapatan dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti berikut :
a. Pendapatan Total (Total Reuvenu, TR)
Pendapatan total adalah jumlah seluruh pandapatan dari penjualan, Total Revenu
ini adalah hasil perkalian dari jumlah unit yang terjual (Q), dengan harga per unit
(P). hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan matematis :
9
TR=P.Q.
Rumusan diatas adalah rumusan sederhana. Dalam praktiknya, harga (P)
maupun kuantitas yang terjual (Q) dapat berubah setiap saat. Oleh karena itu,
maka baik pendapatan total (TR), harga (P), maupun kuantitas (Q), ditambah
notasi i, sehingga rumusnya menjadi Tri = Pi Qi, sehingga untuk pendapatan total
lebih dapat dirumuskan dengan
TR = ∑ Tri.
b. Pendapatan rata-rata atau pendapatan per unit barang dan jasa (Average-
Revenue, AR).
Pendapatan rata-rata adalah pendapatan rata dari setiap unit penjualan, oleh
karena itu maka pendapatan rata-rata (AR) dapat juga dirumuskan sebagai hasil
bagi pendapatan total (TR) dengan jumlah unit yang terjual (Q) dalam bentuk
matematisnya adalah
AR=TR/Q=PQ/Q=P.
c. Pendapatan tambahan atau penerimaan Marginal (Marginal Revenue, MR).
Penerimaan Marginal adalah tambahan pendapatan yang didapat untuk
setiap tambahan satu unit penjualan atau produksi. Karena tambahan bisa terjadi
pada setiap tingkat produksi, ataupun penjualan, maka pendapatan tambahan ini
berbeda untuk setiap tingkat produksi. Dengan demikian, maka pendapatan
tambahan, atau Marginal Revenue ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
MRi = TRi – TRi
2.2. Modal
2.2.1. Pengertian Modal
Menurut Winarno dan Ismaya (2003, h.79) modal adalah uang atau harta
benda (barang, pabrik, kantor, dan sebagainya) yang dipakai untuk menjalankan
suatu usaha untuk mencari keuntungan, menambah kekayaan, dan sebagainya.
Menurut Rosyidi (2009, h.55) Modal merupakan faktor produksi yang
meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi
barang-barang lain serta jasa-jasa. Pengertian modal semacam ini sebenarnya
hanyalah merupakan salah satu saja dari pengertian seluruhnya, sebagaimana yang
sering dipergunakan oleh ahli ekonomi. Sebab, modal juga mencakup arti uang
yang tersedia didalam perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor
produksi lainnya.Selanjutnya menurut Kasmir (2009, h.91) modal adalah sesuatu
yang diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan mulai dari berdiri sampai
beroperasi. Modal terdiri dari uang dan tenaga kerja (keahlian).
2.2.2. Jenis-jenis Modal
Menurut Kasmir (2009, h.84-85) pada dasarnya, kebutuhan modal untuk
melakukan usaha terdiri dari dua jenis yaitu:
a. Modal Investasi
Modal investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan
berulang-ulang. Biasanya umurnya lebih dari satu tahun. Penggunaan modal
investasi jangka panjang adalah untuk membeli aktiva tetap, seperti tanah,
bangunan/gedung, mesin-mesin, peralatan, kendaraan, serta inventaris lainnya.
Modal investasi merupakan porsi terbesar dalam komponen pembiayaan dalam
suatu usaha dan biasanya dikeluarkan pada awal perusahaan didirikan atau untuk
11
perluasan pabrik. Modal investasi bisanya diperlukan dari modal pinjaman
berjangka waktu panjang (lebih dari satu tahun). Pinjaman ini biasanya diperoleh
dari dunia perbankan.
b. Modal Kerja
Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan pada saat perusahaan sedang beroperasi. Jenis modalnya bersifat
jangka pendek, biasanya hanya digunakan untuk sekali atau beberapa kali proses
produksi. Modal kerja digunakan untuk keperluan untuk membeli bahan baku,
membayar gaji karyawan dan biaya pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya.
2.3. Tenaga Kerja
2.3.1. Pengertian Tenaga Kerja
Menurut Sumarsono (2003, h.5) tenaga kerja adalah semua orang yang
bersedia untuk sanggup bekerja. Pengertian tenaga kerja ini meliputi mereka yang
bekerja untuk diri sendiri ataupun anggota keluarga yang tidak menerima bayaran
berupah upah atau mereka yang sesungguhnya bersedia dan mampu bekerja,
dalam arti mereka menganggur dengan terpaksa karena tidak ada kesempatan
kerja.
Menurut Mulyadi (2006, h.59) tenaga kerja adalah penduduk dalam usia
kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara
yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga
mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
2.3.2. Jenis-jenis Tenaga Kerja
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi:
1. Tenaga kerja terdidik;
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan
tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur,
akuntan, dan ahli hukum.
2. Tenaga kerja terampil;
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau
latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya.
Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir.
3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak
membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya.
Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain. Berdasarkan sifat kerjanya,
tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani.
Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan
karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga
kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam
kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.
2.4. Pengertian Sapi
Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga
kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan
daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari
13
famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika
(Syncherus), dan anoa.
Sapi atau lembu adalah hewan ternak anggota suku bovidae dan anak suku
bovinae. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai
pangan manusia. Hasil sampingan seperti kulit, jeroan, tanduk, dan kotorannya
juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Di sejumlah tempat, sapi
juga dipakai sebagai penggerak alat transportasi, pengolahan lahan tanam (Bajak),
dan alat industri lain. Kebanyakan sapi ternak merupakan keturunan dari jenis liar
yang dikenal sebagai Auerochse atau Urochse yang sudah punah di Eropa sejak
1627. Namun demikian, terdapat beberapa spesies sapi liar lain yang
keturunannya didomestikasi, termasuk sapi bali yang juga diternakkan di
Indonesia.
2.5. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan latar belakang adapun perumusan hipotesis adalah diduga
modal dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi ternak sapi di
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti. Yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah keseluruhan Kepala Keluarga Peternak sapi yang ada
di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Pengambilan sampel
dilakukan dari beberapa Kepala Keluarga (KK) peternak sapi yang ada di
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya yang berjumlah 47 kk sampel
dari 469 KK petani atau 10 persen dari total populasi petani secara Purposive
Sampling atau secara sengaja. Peternak sapi di Kecamatan Darul Makmur
Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2012 sejumlah 469 kepala keluarga
(Kabupaten Nagan Raya Dalam Angka 2013) dengan jumlah sapi 1.856 ekor yang
menjadi sampel penelitian ini adalah 47 kepala keluarga peternak sapi yang ada di
Gampong Alue Bateng Brook, Alue Kuyun Krueng Alem, Alue Rambot, Blang
Baro dan Suka Ramai.
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Jenis dan Sumber Data
Untuk keperluan analisis maka dalam penelitian digunakan data sekunder
dan data primer yaitu:
1. Data Sekunder
Sumber data yang berbentuk dalam rangkaian waktu ini bersumber dari
Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Peternakan Kabupaten Nagan Raya serta
instansi lain yang terkait yang mempunyai relevansi dengan pokok permasalahan
penelitian.
15
2. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari wawancara dengan
sejumlah kepala keluarga peternak sapi di Kecamatan Darul Makmur
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Studi Pustaka
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dengan
cara membaca buku-buku dan literatur lainnya baik yang diwajibkan maupun
yang dianjurkan yang berhubungan dan ada kaitannya dengan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini.
b. Penelitian Lapangan
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara
langsung kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan yang
berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Dalam penelitian ini penulis
melakukan wawancara dengan kepala keluarga peternak sapi di Kecamatan Darul
Makmur Kabupaten Nagan Raya.
3.3. Model Analisis Data
Untuk menganalisis hubungan antar variabel dalam penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi berganda, analisis korelasi, koefisien
determinasi, uji t dan uji F. mencegah dan mengurangi kesalahan secara manual,
mengolah data dalam analisis ini menggunakan alat bantu Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) versi 20.0.
16
a. Analisis Regresi Berganda
Menurut Syakhiruddin (2008, h.276) persamaan regresi linear berganda
adalah suatu bentuk persamaan regresi linear yang menjelaskan hubungan
fungsional secara linear antara beberapa variabel bebas dengan hanya satu
variabel tak bebas, bentuk persamaannya sebagai berikut:
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e ................................................................... (1)
Dapat ditulis juga
Y = b0 + Lnb1M + Lnb2TK+ e ......................................................... (2)
Dimana :
Y = produksi ternak sapi diukur dalam ekor
X1 = modal (variabel bebas) yang diukur dalam rupiah
X2 = tenaga kerja (variabel bebas) yang diukur dalam jiwa
b0 = Intercept (konstanta)
b1 = Koefisien regresi faktor X1
b2 = Koefisien regresi faktor X2
e = error term (kesalahan pengganggu)
b. Analisis Korelasi
Korelasi linier berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang
terjadi antara variabel terikat (Y) dan beberapa variabel bebas (X1, X2... Xn) yaitu:
1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi berganda, disimbolkan dengan R2
merupakan
ukuran kesesuaian garis regresi linier berganda terhadap suatu data.
17
2. Koefisien Korelasi (R)
Menurut Syakhiruddin (2008, h.263) Koefisien korelasi merupakan suatu
koefisien yang menjelaskan keeratan hubungan keterkaitan antara variabel bebas
(X) dengan variabel tak bebas (Y).
3. Koefisien Korelasi Parsial
Koefisien Korelasi Parsial merupakan koefisien dua variabel, jika variabel
lainnya konstan.
4. Koefisien Determinasi Parsial
Koefisien Determinasi Parsial ini dapat menghitung besarnya sumbangan
satu variabel bebas terhadap variasi (naik turunnya) nilai variabel terikat, jika
variabel bebas lainnya dianggap konstan.
c. Uji t
Menurut Syakhiruddin (2008, h. 267) uji signifikasi parameter individual
(uji t) dilakukan untuk melihat signifikasi dari pengaruh variabel bebas (X1 dan
X2) terhadap variabel terikat (Y) secara individual.
d. Uji F
Menurut Sarwoko (2005, h.72) uji F adalah suatu cara menguji hipotesis
nol yang melibatkan lebih dari satu koefisien; cara bekerjanya adalah dengan
menentukan apakah kecocokan (the overall fit) dari sebuah persamaan regresi
berkurang secara signifikan dengan membatasi persamaan tersebut untuk
menyesuaikan diri terhadap hipotesis nol.
3.4. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
18
1. Produksi Ternak Sapi (Y) adalah hasil produksi ternak sapi oleh kepala
keluarga di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya diukur dalam
satuan ekor.
2. Modal (X1) adalah biaya yang diperlukan dalam memproduksi ternak sapi di
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya diukur dalam satuan juta
rupiah .
3. Tenaga Kerja (X2) adalah orang yang bekerja pada peternakan sapi di
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya diukur dalam satuan jiwa.
3.5. Pengujian Hipotesis
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. H0; B = 0, Faktor-faktor yang diteliti secara bersama-sama tidak berpengaruh
secara nyata terhadap produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur
Kabupaten Nagan Raya.
b. H1; B ≠ 0, Faktor-faktor yang diteliti secara bersama-sama berpengaruh secara
nyata terhadap produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten
Nagan Raya.
Kriteria uji hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:
a. Apabila th > tt, maka H0 ditolak H1 diterima, Artinya terdapat pengaruh yang
nyata antara faktor-faktor yang diteliti terhadap produksi ternak sapi di
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
b. Apabila th < tt, maka H0 diterima H1 ditolak, Artinya tidak terdapat pengaruh
yang nyata antara faktor-faktor yang diteliti terhadap produksi ternak sapi di
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
19
c. Apabila Fh > Ft, maka H1 diterima H0 ditolak, Artinya terdapat pengaruh yang
nyata antara faktor-faktor yang diteliti secara bersama-sama terhadap produksi
ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
d. Apabila Fh < Ft, maka H0 diterima H1 ditolak, Artinya tidak terdapat pengaruh
yang nyata antara faktor-faktor yang diteliti secara bersama-sama terhadap
produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Kabupten Nagan Raya merupakan salah satu Kabupaten pemekaran yang
sebelumnya wilayah ini merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Barat. Secara
geografis, Kabupaten Nagan Raya terletak pada posisi 03040’-04
038’ lintang utara
dan 96011’-96
048’ bujur timur dengan luas wilayah 3.363,72 Km
2 atau 5,86
persen dari luas wilayah Provinsi Aceh. Secara topografi sebagian besar wilayah
dalam Kabupaten Nagan Raya merupakan wilayah daratan atau 75, 68 persen dari
luas wilayah dan sisanya merupakan wilayah pantai, lembah dan lereng (BPS
Nagan Raya, 2014).
Kecamatan Darul Makmur adalah salah satu kecamatan di Kabupaten
Nagan Raya yang terdiri dari 40 Gampong yang sebagian warganya adalah
peternak sapi. Ternak sapi merupakan sektor pertanian yang sangat potensial
untuk dikembangkan di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
Potensi yang dimiliki oleh peternak sapi berkaitan dengan kemampuan dalam hal
budidaya, sehingga peternakan sapi ini sangat mudah di kembangkan.
Adapun Gampong yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari lima
Gampong yaitu : Gampong Alue Bateng Brook, Alue Kuyun, Karang anyar, Pulo
Teungoh dan Suka Ramai Harga daging sapi di setiap tahunnya mengalami
peningkatan sejak tahun 2012-2014 yaitu dari Rp 100.000 per kilogram hingga
120.000 per kilogram pada saat melakukan penelitian harga daging sapi berkisar
antara Rp 110.000-120.000 per kilogram. Produksi ditentukan oleh besarnya
modal dan tenaga kerja yang dimiliki oleh peternak sapi tersebut.
21
21
Untuk mengetahui seberapa pengaruh faktor-faktor produksi ternak sapi
yaitu modal dan tenaga kerja di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan
Raya akan dianalisis dengan menggunakan fungsi cobb-douglas yang diolah
melalui program SPSS Dari data tersebut maka variabel yang digunakan adalah :
Y : Produksi Ternak Sapi
X1 : Modal
X2 : Tenaga Kerja
4.2. Karakteristik peternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten
Nagan Raya
Responden dalam penenelitian ini adalah peternak sapi di lima Gampong
di Kecamatan Darul Makmur yang terdiri dari 47 responden. Biodata dan dimensi
responden yang dilihat dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, umur responden,
tingkat pendidikan, modal, tenaga kerja dan produksi ternak sapi di Kecamatan
Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
4.2.1. Jenis Kelamin
Biodata jenis kelamin adalah melihat jenis kelamin responden peternak
sapi yang digunakan dalam penelitian ini, dimana responden laki-laki lebih
banyak dari responden perempuan. Responden dari penelitian ini berjumlah 43
orang, dimana diperoleh 91 persen adalah responden laki-laki dan 9 persen lagi
adalah responden perempuan hanya berjumlah 4 orang.
Tabel 1
Jumlah Responden peternak sapi Menurut Jenis Kelamin
Di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2015
No Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase (%)
1 Laki- laki 43 91
2 Perempuan 4 9
Total 47 100 Sumber : data primer(dolah) 2015
22
22
4.2.2. Umur Responden
Salah satu biodata yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur
responden secara lengkap sebagai berikut:
Tabel 2
Jumlah Responden Menurut Umur peternak sapi
Di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2015
No
Umur Tahun
Jumlah Responden
(Orang) Persentase ( %)
1 15 -19 0 -
2 20- 24 0 -
3 25- 29 1 2
4 30- 34 4 9
5 35- 39 5 11
6 40- 44 8 17
7 45- 49 12 26
8 50-54 17 36
Total 47 100 Sumber : data primer (diolah) 2015
Umur responden dalam penelitian ini berkisar antara 15 tahun (Umur
terendah) hingga 54 tahun (Umur paling tinggi). Umur responden yang diambil
dibagi atas delapan kategori, dimana persentase terbanyak adalah kisaran umur
50-54 tahun dengan jumlah persentase yaitu 36 persen. Selanjutnya diikuti oleh
umur 45 - 49 tahun dengan persentase 26 persen. Untuk umur 40-44 dengan
persentase 17 persen. Selanjutnya diikuti oleh umur 35-39 tahun dengan
persentase 11 persen. Sedangkan persentase terkecil berada pada kisaran umur
25-29 tahun yaitu sebesar 1 persen. Gambaran keadaan tersebut menjelaskan
bahwa sebagian besar peternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten
Nagan Raya termasuk kedalam usia produktif. Dimana semakin produktifnya usia
maka diharapkan akan memiliki kemungkinan yang besar pula untuk memajukan
usaha yang dijalankannya.
23
23
4.2.3. Tingkat Pendidikan
Biodata tingkat pendidikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat pendidikan akhir Peternak Sapi Tingkat pendidikan
sebagian besar responden yang diperoleh melalui kuisioner ini dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3
Jumlah Responden Peternak Sapi Menurut Pendidikan
di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2015
No Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)
1 SD 15 32
2 SMP 20 43
3 SMA 12 26
Total 47 100 Sumber : data primer (diolah) 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat pendidikan responden
peternak sapi yang termasuk dalam penelitian ini yaitu tingkat SD berjumlah 15
responden, SMP berjumlah 20 responden, SMA berjumlah 12 responden, total
responden perternak sapi yang termasuk dalam penelitian ini adalah 47 responden.
4.2.4. Modal
Adapun modal peternak sapi dalam ternak produksi sapi dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4
Jumlah Modal Responden Peternak Sapi
di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2015
No Modal (Rp) Jumlah Responden Persentase (%)
1 1.000.000- 10.000.000 24 51
2 11.000.000- 20.000.000 17 36
3 21.000.000- 30.000.000 4 9
4 >31.000.000 2 4
Total 47 100 Sumber : data primer (diolah) 2015
24
24
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat modal yang dikeluarkan
peternak sapi dalam produksi ternak sapi terdiri dari tiga katagori, untuk modal
terbanyak berkisar antara Rp. 1.000.000- 10.000.000, terdiri dari 24 responden,
untuk modal Rp. 11.000.000- 20.000.000 terdiri dari 17 orang responden untuk
modal 21.000.000- 30.000.000 terdiri dari 4 responden dan untuk modal berkisar
>Rp. 31.000.000 terdiri dari 2 orang responden.
4.2.5. Tenaga Kerja
Adapun tenaga kerja yang digunakan peternak sapi dalam membantu
peternak sapi berasal dari anggota keluarga sendiri atau lingkungan sekitar, seperti
yang telah diketahui jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam produksi ternak
sapi kriteria 1-2 tenaga kerja terdiri dari 29 responden, kriteria 3-4 tenaga kerja
terdiri dari 15 responden, sedangkan kriteria 5-6 terdiri dari 3 responden.
4.3. Hasil Pengujian Hipotisis
Bagian ini penulis akan membahas tentang pengaruh yang ditimbulkan
oleh modal dan tenaga kerja terhadap produksi ternak sapi di Kecamatan Darul
Makmur Kabupaten Nagan Raya yang akan dianalisis dengan menggunakan
model analisis regresi linear berganda yang akan diolah melalui Program SPSS
Dari hasil penelitian diperoleh hasil akhir sebagai berikut :
Tabel 5
Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi
Variabel Mean Std. Deviation N
Produksi sapi 6,7021 2,99213 47
modal 13.489.361,7021 7.680.784,43805 47
Tenaga kerja 2,5957 ,90071 47
Sumber : Hasil Regresi (diolah Juni 2015)
25
25
Pada tabel 5 di atas peneliti dapat menjelaskan bahwa rata-rata variabel
modal (X1) dalam produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten
Nagan Raya adalah Rp 13.489.361,70 dengan standar deviasi 7.680.784,44. Untuk
variabel tenaga kerja (X2) rata-rata adalah 3 dengan standar deviasi 1 dan untuk
variabel Produksi ternak sapi rata-rata adalah 7 ekor dengan standar deviasi 3
ekor. dengan N menyatakan jumlah observasi yang berjumlah 47 sampel.
4.3.1 Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 6
Regresi linear berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t-hitung Sig
B Std. Error Beta
1 (Constant) -58,291 12,243 -4,761 ,000
modal 2,994 ,642 ,554 4,662 ,000
Tenaga kerja 2,206 1,186 ,221 1,860 ,070 Sumber : Hasil Regresi (diolah Juni 2015)
Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh persamaan regresi linear
berganda akhir estimasi sebagai berikut
Y = b0 + Lnb1M + Lnb2TK+ e
Y = -58,291+ 2,994 b1 + 2,206 b2
persamaan regresi berganda diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Koefisien Regresi Variabel Produksi Ternak Sapi (Y)
nilai konstanta sebesar -58,291 diartikan bahwa jika variabel X1 dan X2
diasumsikan nilainya sama dengan nol maka akan mengakibatkan produksi ternak
sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya akan turun sebesar
58,29 persen.
26
26
b. Koefisien Regresi Variabel Modal (X1)
Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien variabel modal
(X1) bernilai positif yaitu 2,99. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan
modal 1 persen maka akan mengakibatkan produksi ternak sapi di Kecamatan
Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya meningkat 29,9 persen.
c. Koefisien Regresi Variabel Tenaga Kerja (X2)
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien variabel tenaga
kerja (X2) bernilai positif adalah 2,20. Hal ini menyatakan bahwa setiap
penambahan tenaga kerja sebesar 1 persen maka akan mengakibatkan produksi
ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya meningkat
sebesar 22 persen.
4.3.2 Uji t (Uji parsial/individual)
Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar
variabel bebas modal (X1) dan tenaga kerja (X2) terhadap produksi ternak sapi (Y)
secara individual dengan tingkat kepercayaan (level of confidence 95 %) yaitu :
a. Modal (X1)
Dari tabel dapat terlihat bahwa untuk variabel modal nilai thitung > ttabel
(4,662>2,021), maka H1 diterima H0 ditolak, sehingga secara individual variabel
modal berpengaruh secara nyata terhadap Produksi ternak sapi di Kecamatan
Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
b. Tenaga Kerja (X2)
Dari tabel dapat terlihat bahwa variabel tenaga kerja nilai thitung < ttabel
(1,860< 2,021) maka H1 ditolak H0 diterima, sehingga secara individual variabel
27
27
tenaga kerja tidak berpengaruh secara nyata terhadap Produksi ternak sapi di
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
4.3.3 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi
Tabel 7
Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi
No. Model Hasil
1
2
3
Koefisien Korelasi (R) 0,635
Koefisien Determinasi 0,404
Koefisien Determinasi Adjusted 0,376
Sumber : Hasil Regresi (diolah Juni 2015)
Berdasarkan kriteria interprestasi untuk menetukan keeratan hubungan atau
korelasi antar variabel tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai koefisien korelasi
sebagai patokan (Hasan 2002, h. 234):
1. 0,9 sampai mendekati 1 menunjukan adanya derajat hubungan yang sangat
kuat dan positif
2. 0,7 sampai dengan 0,8 menunjukan derajat hubungan yang kuat dan positif
3. 0,5 sampai dengan 0,6 menunjukan derajat hubungan korelasi sedang.
4. 0,3 sampai dengan 0,4 menunjukan adanya derajat korelasi yang rendah.
5. 0,1 sampai dengan 0,2 yang artinya hubungan derajat korelasi yang sangat
rendah
6. 0,0 tidak ada korelasi
Berdasarkan tabel 7 tersebut peneliti menjelaskan bahwa koefisien korelasi
variabel bebas (modal dan tenaga kerja) diperoleh R = 0,635 secara positif
menjelaskan terdapat hubungan yang korelasi sedang antara modal (X1) dan
tenaga kerja (X2) terhadap produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur
28
28
Kabupaten Nagan Raya dengan keeratan 63,5 persen, dari hasil R tersebut apabila
modal (X1) dan tenaga kerja (X2) mengalami peningkatan, maka produksi ternak
sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya juga akan meningkat,
keeratan peningkatan tersebut korelasi sedang, sehingga pengaruh yang
ditimbulkan juga sedang.
Berdasarkan hasil pengujian ini maka dapat diketahui pengaruh modal
(X1) dan tenaga kerja (X2) terhadap pendapatan produksi ternak sapi (Y) di
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Koefisien determinasi dalam
penelitian dapat diketahui dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai
berikut :
Koefisien determinasi = r2 x 100
Koefisien determinasi = (0,635)2 x 100
Koefisien determinasi = 40
Berdasarkan perhitungan diatas peneliti dapat menjelaskan bahwa nilai
koefisien determinasi bernilai 40 persen, Pada penelitian ini menggunakan dua
variabel bebas sehingga koefisien yang digunakan untuk menjelaskan adalah
Koefisien Determinasi Adjusted. Hal ini berarti 37,6 persen Produksi ternak sapi
dapat dipengaruhi oleh variabel modal dan tenaga kerja, sedangkan sisanya
sebesar 62,4 persen di pengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
4.3.4 Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji semua variabel bebas yaitu modal (X1) dan
tenaga kerja (X2) secara bersamaan terhadap variabel terikat yaitu produksi ternak
sapi (Y). Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
29
29
Tabel 8
hasil Uji F
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 166,180 2 83,090 14,883 ,000b
Residual 245,650 44 5,583
Total 411,830 46
Sumber : Hasil regresi (diolah Juni 2015)
Berdasarkan tabel 8 diatas nilai Fhitung sebesar 14,883 > Ftabel 3,2317 hal ini
berarti H0 ditolak H1 diterima maka variabel modal dan tanaga kerja secara
simultan (bersamaan) mempunyai pengaruh yang nyata terhadap produksi ternak
sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
30
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitan faktor- faktor yang mempengaruhi produksi
ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peternak sapi di kecamatan Darul
Makmur kabupaten Nagan Raya adalah modal dan tenaga kerja dimana hasil
estimasi menyebutkan bahwa tenaga kerja dan modal berpengaruh nyata
terhadap produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan
Raya pada tingkat kepercayaan 95 persen.
2. Rata-rata variabel modal (X1) dalam produksi ternak sapi di Kecamatan Darul
Makmur Kabupaten Nagan Raya adalah Rp 13.489.361,70 dengan standar
deviasi 7.680.784,44. Untuk variabel tenaga kerja (X2) rata-rata adalah 3
dengan standar deviasi 1 dan untuk variabel Produksi ternak sapi rata-rata
adalah 7 ekor dengan standar deviasi 3 ekor. dengan N menyatakan jumlah
observasi yang berjumlah 47 sampel.
3. Hasil penelitian menunjukan persamaan regresi yaitu: Y = -58,291+ 2,994 b1
+ 2,206 b2 nilai konstanta sebesar -58,291 diartikan bahwa jika variabel X1
dan X2 diasumsikan nilainya sama dengan nol maka akan mengakibatkan
produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya
akan turun sebesar 58,29 persen. Apabilan terjadi kenaikan pada faktor
produksi modal 1 persen maka akan mengakibatkan produksi ternak sapi di
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya meningkat 29,9 persen
31
dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap dan apabila terjadi kenaikan
pada faktor produksi tenaga kerja sebesar 1 persen maka akan mengakibatkan
produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya
meningkat sebesar 22 persen.
4. Nilai koefisien korelasi variabel bebas (modal dan tenaga kerja) diperoleh R
= 0,635 secara positif menjelaskan terdapat hubungan yang kuat antara modal
(X1) dan tenaga kerja (X2) terhadap produksi ternak sapi di Kecamatan Darul
Makmur Kabupaten Nagan Raya dengan keeratan 63,5 persen, dari hasil R
tersebut apabila modal (X1) dan tenaga kerja (X2) mengalami peningkatan,
maka produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan
Raya juga akan meningkat, keeratan peningkatan tersebut sangat kuat,
sehingga pengaruh yang ditimbulkan juga sangat kuat.. Pada penelitian ini
menggunakan dua variabel bebas sehingga koefisien yang digunakan untuk
menjelaskan adalah Koefisien Determinasi Adjusted. Hal ini berarti 37,6
persen Produksi ternak sapi dapat dipengaruhi oleh variabel modal dan tenaga
kerja, sedangkan sisanya sebesar 62,4 persen di pengaruhi oleh variabel lain
di luar penelitian ini
5. Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar variabel
bebas modal (X1) dan tenaga kerja (X2) terhadap produksi ternak sapi (Y)
secara individual dengan tingkat kepercayaan (level of confidence 95 %)
yaitu: variabel modal nilai thitung > ttabel (4,662>2,021), maka H1 diterima H0
ditolak, sehingga secara individual variabel modal berpengaruh secara nyata
terhadap Produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan
Raya, dan untuk variabel tenaga kerja nilai thitung < ttabel (1,860< 2,021) maka
H1 ditolak H0 diterima, sehingga secara individual variabel tenaga kerja tidak
berpengaruh secara nyata terhadap Produksi ternak sapi di Kecamatan Darul
Makmur Kabupaten Nagan Raya.
6. Nilai Fhitung sebesar 14,030 > Ftabel 3,2317 hal ini berarti H0 ditolak H1 diterima
maka variabel modal dan tanaga kerja secara simultan (bersamaan)
mempunyai pengaruh yang nyata terhadap produksi ternak sapi di Kecamatan
Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis akan
mengajukan saran untuk pihak-pihak yang terkait, sehingga dapat mencerminkan
keadaan dalam membangun Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya
untuk lebih baik.
1. Bagi Pemerintah
Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Nagan Raya agar dapat meningkatkan
potensi daerah terutama dalam produksi ternak sapi sebagai salah satu sumber
pendapatan masyarakat di salah satu kecamatan di Kabupaten Nagan Raya.
2. Kepada pihak Dinas Perkebunan dan Pertanian agar lebih memberikan
pengarahan dan penyuluhan terhadap para peternak sapi agar berkualitas serta
memberi kepercayaan terhadap para konsumen dan dapat lebih meningkatkan
produksi ternak sapi.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan variabel-
variabel lain dari produksi selain modal dan tenaga kerja yang dapat
mempengaruhi tingkat produksi ternak sapi di Kecamatan Darul Makmur
33
Kabupaten Nagan Raya sehingga perkembangan penelitian akan dapat
bermanfaat bagi masyarakat ilmiah pada khususnya dan bagi masyarakat
ekonomi pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
As’ ad. K. 1999. Psikologi Industry, Liberti Yogyakarta.
Kasmir. 2009. Kewirausahaan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Komaruddin, 2001. Manajemen Penawasan Kualitas Terpadu (Rajawali). Jakarta.
Mulyadi. 2006. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam
Prespektif Pembangunan. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Noor, Henry Faisal. 2009. Investasi Pengelolaan keuangan bisnis dan
pengembangan ekonomi masyarakat. Indeks. Jakarta.
Nacrowi dan Usman, 2006. Pendekatan Populer dan Prakti Ekonomitrika.
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Rosyidi, Suherman. 2009. Pengantar Teori Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia Dan
Ketenagakerjaan. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta
Supangat, Andi. 2005. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensif dan
Nonparametrik Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Sagir, Suharsono, 2000. Kesempatan Kerja Ketahanan Nasional Pembangunan
Manusia Seutuhnya. Alumni Bandung.
Simanjuntak, P.J. 2000. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Sarwoko,. 2005. Dasar-Dasar Ekonometrika. ANDI. Yogyakarta
Syakhiruddin. 2008. Statistika Ekonomi. Cv Perdana Mulya Sarana. Medan
Soeharno. 2009. Teori Mikro Ekonomi. ANDI. Yogyakarta
Winarno, Sigit Dan Ismaya, Sujana. 2003. Kamus Besar Ekonomi. CV Pustaka
Grafika. Bandung
www.wikipedia.com