Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

47
HASIL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA PERBANKAN DI MANADO TIM PENELITI : Drs. VENTJE ILAT, MSi. WINSTON PONTOH, SE. Ak. INGGRIANI ELIM, SE. Ak. SONNY PANGERAPAN, SE. Ak. IMELDA NAJOAN, SE. Ak. MSi. Dibebankan pada DIPA tahun 2008, No. 0215.0/023-04.0/XXVII/2008 Tanggal 31 Desember 2007 pada Anggaran Pendidikan Tinggi PNBP (MAK. 521119) Satuan Kerja UNSRAT - DEPDIKNAS FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2008

Transcript of Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

Page 1: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

HASIL PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

USAHA PERBANKAN DI MANADO

TIM PENELITI :

Drs. VENTJE ILAT, MSi.

WINSTON PONTOH, SE. Ak.

INGGRIANI ELIM, SE. Ak.

SONNY PANGERAPAN, SE. Ak.

IMELDA NAJOAN, SE. Ak. MSi.

Dibebankan pada DIPA tahun 2008, No. 0215.0/023-04.0/XXVII/2008 Tanggal 31 Desember 2007 pada Anggaran Pendidikan Tinggi PNBP

(MAK. 521119) Satuan Kerja UNSRAT - DEPDIKNAS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2008

Page 2: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas berkat-Nya sehingga

penelitian dan penulisan ini dapat diselesaikan. Penelitian ini memfokuskan pada

faktor-faktor yang mempengaruhi capaian akademik mahasiswa jurusan akuntansi

pada Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi. Faktor-faktor yang diteliti di

antaranya tingkat kehadiran mahasiswa, pendapatan orang tua, jumlah saudara

kandung dan/tiri mahasiswa, dan persepsi mahasiswa mengenai pentingnya mata

kuliah tertentu.

Pada kesempatan ini, para peneliti mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah mendukung penelitian ini, mulai dari Bapak Rektor

Universitas Sam Ratulangi beserta jajarannya dan Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sam Ratulangi beserta jajaran dan banyak pihak lagi yang tidak dapat

kami sebutkann satu per satu.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penelitian dan penulisan ini jauh dari

sempurna. Berdasarkan hal tersebut, kami dengan senang hati menerima kritikan

membangun. Dan harapan kami, kiranya hasil penelitian ini dapat menjadi referensi

bagi mereka yang tertarik dengan topik penelitian ini.

Manado, Oktober 2008

Tim Peneliti

Page 3: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

ii

ABSTRAK

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis faktor-faktor apakah yang

mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada usaha perbankan Manado

seiring dengan semakin berkembangnya Teknologi Sistem Informasi sekarang ini

mengingat bahwa Teknologi Sistem Informasi sangat penting bagi perbankan

karena langsung berhubungan dengan nasabah Data penelitian berupa data primer

yang diperoleh langsung dari Bank Umum Pemerintah di Wilayah Kota Manado,

serta Data Sekunder yang merupakan data yang telah diolah sebelumnya yang

terdiri dari data yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian sebelumnya

Temuan menunjukan bahwa terdapat hubungan yang searah (positif) antara

variabel bebas Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem,

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi, Ukuran Organisasi, Dukungan

Manajemen Puncak, Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi, Program

Pelatihan dan Pendidikan Pemakai dan Lokasi dari Departemen Sistem Informasi

dengan variabel terikat Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

.

----------------------

Kata-kata kunci : Sistem Informasi.

Page 4: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

ABSTRAK ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR v

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Manfaat Penelitian 3

BAB II : LANDASAN TEORITIS

2.1 Konsep Sistem Informasi Akuntansi 4

2.2 Tujuan Dan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi 12

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi 13

2.4 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi 15

2.5 Hipotesis Penelitian 17

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data 19

3.2 Teknik Pengumpulan Data 19

3.3 Populasi dan Sampel 20

3.4 Metode Analisis 21

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden 23

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan 25

4.2.1. Analisis Regresi Linear Berganda 25

4.2.2. Koefisien Korelasi 30

4.2.3. Koefisien Determinasi 30

4.2.4. Uji F dan uji t 31

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 35

5.2 Saran 38

DAFTAR PUSTAKA 40

Page 5: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Bank Umum Pemerintah Di Manado 20

Tabel 4.1. Jumlah Kuesioner Yang Disebarkan, Dikembalikan

dan Yang Dianalisis 23

Tabel 4.2. Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 24

Tabel 4.3. Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 24

Tabel 4.4. Komposisi Responden Berdasarkan Usia 25

Tabel 4.5. Tabulasi Score Variabel 25

Tabel 4.6. Hasil Uji F 31

Page 6: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Komponen Sistem Informasi 7

Gambar 2.2. Model Sistem Informasi Akuntansi 10

Page 7: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang efektif sangat penting bagi

keberhasilan jangka panjang perusahaan maupun organisasi manapun. Romney

dan Steinbart (2004:3) menyatakan bahwa tanpa perangkat untuk mengawasi

aktivitas-aktivitas yang terjadi, tidak akan ada cara untuk memutuskan seberapa

baik kinerja perusahaan.

Teknologi informasi semakin berkembang dari waktu kewaktu. Pada bidang

akuntansi, perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu

meningkatkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Peningkatan penggunaan

teknologi komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi telah mengubah

pemprosesan data akuntansi dari secara manual menjadi secara otomatis. Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan

menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Akan tetapi penerapan

sistem dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari permasalahan. Menurut DeLone

dan Raymond dalam Ekawati (2004) penerapan suatu sistem dalam perusahaan

dihadapkan kepada dua hal, apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan

penerapan sistem atau kegagalan sistem. Untuk menghindari kegagalan sistem,

maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas atau

keberhasilan implementasi suatu sistem informasi.

Menurut Staples dan Selldon (2004) dalam Ekawati (2004) salah satu tujuan

utama penelitian di bidang teknologi informasi adalah untuk membantu tingkat

Page 8: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

2

pemakai akhir dan organisasi agar dapat memanfaatkan teknologi informasi secara

efektif. Di dalam riset sistem informasi, kepuasan pengguna dan penggunaan

sistem merupakan indikator yang sering digunakan sebagai pengganti (surrogate)

untuk mengukur efektivitas atau keberhasilan kinerja suatu sistem informasi.

Baik buruknya kinerja dari sebuah Sistem Informasi Akuntansi dapat dilihat

melalui kepuasan pemakai Sistem Informasi Akuntansi dan pemakaian dari

Sistem Informasi Akuntansi itu sendiri. Soegiharto (2001) dan Tjhai (2002) dalam

Almilia dan Briliantien (2007) mengemukakan bahwa ada delapan faktor yang

berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi, yaitu: keterlibatan

pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem

informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi

pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai,

keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi departemen sistem

informasi. Namun dalam penelitian ini penulis hanya menguji tujuh dari delapan

faktor yang berpengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi yaitu selain

faktor keberadaan dewan pengarah sistem informasi.

Di dalam dunia perbankan, pelayanan merupakan hal yang sangat penting

karena langsung berhadapan dengan nasabah. Selain memerlukan informasi yang

akurat dalam pengolahan datanya, sistem informasi yang ada pada bank juga

digunakan untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi, pengambilan

uang, pengecekan saldo dan lain-lain. Dari sistem informasi yang digunakan,

maka dapat diketahui bahwa manajemen dari organisasi tersebut baik atau tidak.

Page 9: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

3

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut: “Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kinerja sistem informasi

akuntansi pada usaha perbankan Manado?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada usaha perbankan

Manado.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan atau informasi kepada manajemen perusahaan

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi

akuntansi pada perusahaan khususnya bagi manajemen Bank yang ada di

Manado, sehingga akan meningkatkan efektivitas dan dapat

meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansipada usaha perbankan

di Manado.

2. Memberikan sumbangan informasi dan ilmu pengetahuan bagi pihak-

pihak yang memerlukan, khususnya yang mendalami bidang akuntansi

mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja sistem

informasi akuntansi.

Page 10: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

4

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1. Konsep Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2004:2) yang dimaksud dengan sistem

adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan, yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari

beberapa subsistem kecil, yang masing-masing melakukan fungsi khusus yang

penting untuk mendukung subsistem yang besar.

Menurut Tobink dan Talankky (2004:329) sistem adalah kesatuan-kesatuan

yang tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi berfungsi membentuk kesatuan secara

keseluruhan. Sedangkan menurut Mukhtar (2002: 2) sistem adalah suatu entity

yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk

mencapai tujuan.

Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,

sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur tersebut dalam

mencapai tujuan sistem. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang

lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil yang disebut sebagai

subsistem (Mulyadi, 1997:2). Menurut Mulyadi (1997:2) suatu sistem pada

dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,

yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Informasi berarti hasil suatu proses yang terorganisir, memiliki arti dan

berguna bagi orang yang menerimanya. Sistem informasi dapat diartikan sebagai

Page 11: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

5

suatu pengorganisasian peralatan untuk mengumpulkan, menginput, memproses,

menyimpan, mengatur, mengontrol, dan melaporkan informasi untuk mencapai

tujuan perusahaan (Mukhtar, 2002:1). Istilah sistem informasi menganjurkan

penggunaan teknologi komputer di dalam organisasi untuk menyajikan informasi

kepada para pemakai. Menurut Mardani (http//mardani.staff.ugm.ac.id.pdf),

sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data, jaringan

dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan

meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan

informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer.

Ada dua tipe sistem informasi, personal dan multiuser. Sistem informasi

personal adalah sistem informasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan

informasi personal dari seorang pengguna tunggal (single user). Sedangkan sistem

informasi multiuser didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kelompok

kerja (departemen, kantor, divisi, bagian) atau keseluruhan organisasi. Untuk

membangun sistem informasi, baik personal maupun multiuser, haruslah

mengkombinasikan secara efektif komponen-komponen sistem informasi, yaitu:

prosedur kerja, informasi (data), orang dan teknologi informasi (hardware dan

software).

Sistem informasi dapat juga dibagi menurut keberadaannya di suatu

perusahaan (Mukhtar, 2002:3). Ada sistem informasi formal dan sistem informasi

informal. Sistem informasi formal secara eksplisit diakui keberadaanya di

perusahaan dan bertanggung jawab untuk menghasilkan informasi. Contohnya

sistem informasi akuntansi, sistem informasi produksi dan sistem informasi

Page 12: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

6

pemasaran. Sedangkan sistem informasi informal keberadaanya dalam suatu

organisasi tidak ada secara eksplisit untuk menciptakan informasi. Keberadaanya

dalam organisasi tidak diakui secara resmi dan informasi yang dihasilkan

kadangkala mendukung informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi formal.

Setiap organisasi yang menggunakan komputer untuk memproses data

transaksi memiliki fungsi sistem informasi. Menurut Bodnar dan Hopwood yang

diterjemahkan oleh Yusuf dan Tumbunan (2000:11) fungsi sistem informasi

bertanggungjawab untuk mengelola data. Pengelolaan data merupakan aplikasi

sistem informasi akuntansi yang paling mendasar dalam setiap organisasi.

Adapun karakteristik informasi yang berguna menurut Romney dan

Steinbart (2004:12) adalah sebagai berikut:

Relevan Informasi itu relevan jika mengurangi ketidakpastian,

memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk

membuat prediksi, mengkonfirmasikan atau memperbaiki

ekspektasi mereka sebelumnya.

Andal Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau

penyimpangan, dan secara akurat mewakili kejadian atau

aktivitas di organisasi.

Lengkap Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-

aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah

atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya.

Tepat waktu Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang

tepat untuk memungkinkan pengambil keputusan

menggunakannya dalam membuat keputusan.

Dapat dipahami Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang

dapat dipakai dan jelas.

Dapat diverifikasi Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan

pengetahuan yang baik, bekerja secara independen dan

masing-masing akan menghasilkan informasi yang sama.

Page 13: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

7

Adapun komponen dari sistem informasi secara lebih lengkap dapat dilihat

pada gambar 2.1. berikut:

Gambar 2.1. Komponen Sistem Informasi

Environment Information

Interface

Goals &

User objective

Control & Constraint

Security

System Boundary

Sumber: Mukhtar, A.M. (2002), Audit Sistem Informasi. Rineka Cipta, Jakarta. Hal: 7

Menurut Mulyadi (1997: 3) sistem akuntansi adalah organisasi formulir,

catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan.

Menurut Bodnar dan Hopwood yang diterjemahkan oleh Yusuf dan

Tumbunan (2000:1), yang dimaksud dengan Sistem Informasi Akuntansi adalah

kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk

Instruksi dan

prosedur

Proses

Data Storage

Input Output

Page 14: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

8

mengubah data menjadi informasi. Informasi tersebut, dikomunikasikan ke

beragam pemakai.

Menurut Bodnar dan Hopwood yang diterjemahkan oleh Yusuf dan

Tumbunan (2000:23) sistem informasi akuntansi mencakup siklus-siklus

pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem

informasi.

Menurut Romney dan Steinbart (2004:473) sistem informasi akuntansi

adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggung jawab

untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2) informasi yang diperoleh dari

mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan. Sistem informasi

akuntansi adalah bagian dari sistem informasi manajemen. Husein (2004: 5)

mendefinisikan sistem informasi akuntansi adalah struktur menyatu dalam suatu

entitas, seperti perusahaan, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen

lainnya untuk mengubah data yang bernilai ekonomi menjadi informasi akuntansi,

dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan informasi dari berbagai pemakai.

Menurut Romney dan Steinbart (2004:3), sistem informasi akuntansi terdiri

dari lima komponen:

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan

berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang

dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data

tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

Page 15: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

9

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan

pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan suatu Sistem

Informasi Akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang

dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh

aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai

aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak

luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang

telah terjadi.

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen

untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset

organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data

tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.

Husein (2004: 2) mengemukakan bahwa sistem informasi akuntansi

menggunakan berbagai aktivitas yang sistematik untuk menghasilkan informasi

yang relevan. Untuk memperoleh gambaran proses dari sistem informasi

akuntansi dapat dilihat pada gambar 2.2. berikut.

Page 16: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

10

Gambar 2.2. Model Sistem Informasi Akuntansi

Lingkungan

Sistem Informasi

Umpan Balik

Organisasi Bisnis

Umpan Balik

Sumber : Hall, J.A. (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Hal 17

Dari gambar model sistem informasi akuntansi diatas, dapat dilihat elemen-

elemen penting dari sistem informasi akuntansi, yakni:

1. Pemakai Akhir (End User); terdiri dari pemakai akhir eksternal dan

pemakai akhir internal. Pemakai akhir eksternal adalah para kreditur,

pemegang saham, investor potensial, pajak, pemerintah, pemasok dan

pelanggan. Para pemakai internal adalah pihak manajemen di setiap

tingkatan organisasi.

2. Sumber Data; sumber data adalah transaksi keuangan yang memasuki

sistem informasi dari sumber eksternal dan internal. Transaksi keuangan

eksternal umumnya sumber data yang sering terjadi. Transaksi keuangan

internal adalah transaksi yang melibatkan pertukaran dan pergerakan

Sumber Data

Eksternal

Pengumpulan

Data

Pemrosesan

Data

Manajemen

Database

Menghasilkan

Informasi

Pemakai Akhir

Internal Sumber

Data

Pemakai Akhir

Eksternal

Page 17: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

11

sumber daya organisasi misalnya pergerakan bahan mentah ke persediaan

barang jadi, penyusutan pabrik dan peralatan.

3. Pengumpulan Data; tahap operasional yang tujuannya untuk memastikan

bahwa data yang memasuki sistem itu sah, lengkap dan bebas dari

kesalahan. Pengumpulan data melibatkan tahap-tahap seperti memperoleh

data transaksi, mencatat data tersebut ke formulir dan memvalidasi dan

mengedit data untuk menjamin keakuratan dan kelengkapan. Jika elemen

data dalam bentuk kuantitatif, maka perlu diukur sebelum dilakukan

pencatatan. Jika data transaksi diperoleh dari tempat yang berjauhan

dengan tempat pemrosesan maka data tersebut perlu ditransmisikan.

4. Pemrosesan Data; dalam premrosesan data ini, data diolah untuk

menghasilkan informasi. Biasanya mulai dari hal yang sifatnya sederhana

sampai kompleks.

5. Manajemen Database; database organisasi merupakan tempat

penyimpanan fisik data keuangan dan non-keuangan. Karena kita

menggunakan sistem informasi berbasis komputer, maka database kita

kaitkan dengan penggunaan komputer. Manajemen database bertugas

untuk menyimpan, memperbaiki, memanggil dan menghapus data.

6. Penghasil informasi; yakni proses pengumpulan, mengatur, memformat,

dan menyajikan informasi untuk para pemakai.

7. Umpan Balik; bentuk output yang dikirimkan kembali ke sistem sebagai

sumber data. Umpan balik ini dapat bersifat internal atau eksternal dan

digunakan untuk memulai atau mengubah suatu data.

Page 18: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

12

2.2. Tujuan Dan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan dari setiap sistem informasi akuntansi adalah menyediakan

informasi akuntansi bagi berbagai pemakai/pengguna. Pemakai tersebut, mungkin

dari internal seperti manajer, atau dari eksternal seperti pelanggan. Secara lebih

khusus tujuannya menurut Husein (2004: 5) adalah:

1) untuk mendukung operasi harian. Untuk beroperasi setiap hari, perusahaan

melakukan sejumlah peristiwa bisnis yang disebut transaksi. Transaksi

akuntansi termasuk peristiwa atau transaksi yang menunjukkan adanya

pertukaran yang bernilai ekonomis.

2) untuk mendukung pembuatan keputusan oleh pembuat keputusan intern

perusahaan. Keputusan harus dibuat oleh perusahaan untuk merencanakan

dan mengendalikan jalannya perusahaan. Hal ini berkaitan dengan

pemrosesan informasi. Melalui transaksi yang diproses, sistem informasi

akuntansi umumnya menyediakan beberapa informasi yang diperlukan

dalam pembuatan keputusan. Manajer merupakan pemakai keputusan

utama yang menggunakan output dari pemrosesan informasi.

3) memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan.

Setiap perusahaan harus memenuhi kewajiban hukumnya. Kewajiban

penting tertentu terdiri dari penyediaan informasi yang wajib bagi pemakai

eksternal perusahaan. Perusahaan yang dikelola dan dimiliki oleh publik

memiliki kewajiban yang lebih besar. Mereka diminta untuk menyediakan

informasi bagi pemegang saham.

Page 19: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

13

2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi

Dari penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh Tjhai (2002) dalam

Almilia dan Briliantien (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem

informasi akuntansi adalah:

1. Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem. Tjhai (2002)

dalam Almilia dan Briliantien (2007) berpendapat bahwa keterlibatan

pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja Sistem

Informasi Akuntansi dikarenakan ada hubungan yang posistif antara

keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi

akuntansi (SIA) dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

2. Kemampuan teknik personal sistem informasi. Tjhai (2002) dalam

Almilia dan Briliantien (2007) berpendapat bahwa semakin tinggi

kemampuan teknik personal Sistem Informasi Akuntansi akan

meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi dikarenakan adanya

hubungan yang posistif antara kemampuan teknik personal Sistem

Informasi Akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

3. Ukuran organisasi. Tjhai (2002) dalam Almilia dan Briliantien (2007)

berpendapat bahwa semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan

kinerja Sistem Informasi Akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang

positif antara ukuran organisasi dengan kinerja Sistem Informasi

Akuntansi.

Page 20: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

14

4. Dukungan manajemen puncak. Tjhai (2002) dalam Almilia dan

Briliantien (2007) berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang

diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja Sistem

Informasi Akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara

dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan

pengoperasian Sistem Informasi Akuntansi dengan kinerja Sistem

Informasi Akuntansi.

5. Formalisasi pengembangan sistem informasi. Tjhai (2002) dalam

Almilia dan Briliantien (2007) berpendapat bahwa semakin tinggi

tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan

meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi dikarenakan adanya

hubungan yang positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan

kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

6. Program pelatihan dan pendidikan pemakai. Tjhai (2002) dalam Almilia

dan Briliantien (2007) berpendapat bahwa kinerja Sistem Informasi

Akuntansi akan lebih tinggi apabila program pelatihan dan pendidikan

pemakai diperkenalkan.

7. Keberadaan dewan pengarah sistem informasi. Tjhai (2002) dalam

Almilia dan Briliantien (2007) berpendapat bahwa kinerja Sistem

Informasi Akuntansi akan lebih tinggi apabila terdapat dewan pengarah.

8. Lokasi dari departemen sistem informasi. Tjhai (2002) dalam Almilia

dan Briliantien (2007) berpendapat bahwa kinerja Sistem Informasi

Page 21: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

15

Akuntansi akan lebih tinggi apabila departemen Sistem Informasi

terpisah dan berdiri sendiri.

2.4. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mahsun, Sulistiyowati, dan Purwanugraha (2006:145) yang

dimaksud dengan Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan

sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning

suatu organisasi.

Robertson (2002) dalam Mahsun, Sulistiyowati, dan Purwanugraha

(2006:145) mendefinisikan pengukuran kinerja (performance measurement)

adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran

yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan

sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa

(seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa

jauh pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang

diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.

Sementara menurut Lohman (2003) dalam Mahsun, Sulistiyowati, dan

Purwanugraha (2006:145) pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian

pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi.

Whittaker dalam BPKP (2000) yang dikutip dari Mahsun, Sulistiyowati, dan

Purwanugraha (2006:145) menjelaskan bahwa pengukuran kinerja merupakan

Page 22: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

16

suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan

keputusan dan akuntabilitas.

Khalil (1997) dalam Tjhai (2002) yang dikutip dari Almilia dan Briliantien

(2007) mengukur efektifitas sistem informasi dengan menggunakan kepuasan

pemakai dan pemakaian sistem. Soegiharto (2001) dalam Almilia dan Briliantien

(2007) mengukur kinerja sistem informasi akuntansi ke dalam dua bagian yaitu

kepuasan pemakai informasi dan pemakaian sistem informasi sebagai pengganti

variabel kinerja sistem informasi akuntansi.

1) Kepuasan Pemakai Sistem Informasi. Conrath dan Mignen (1990) dalam

Tjhai (2002) yang dikutip dari Almilia dan Briliantien (2007) menyatakan

bahwa kepuasan pemakai sistem informasi dapat diukur dari kepastian

dalam mengembangkan apa yang mereka perlukan. DeLone dan MeLean

(1992) dalam Soegiharto (2001) yang dikutip dari Almilia dan Briliantien

(2007) mengemukakan ketika sebuah sistem informasi diperlukan,

pengguna sistem akan menjadi kurang dan kesuksesan manajemen dengan

sistem informasi dapat menentukan kepuasan pemakai.

2) Pemakaian Sistem Informasi Akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh

Hamilton dan Chervany (1981), Ives dan Olson (1984) dalam Tjhai (2002)

yang dikutip dari Almilia dan Briliantien (2007) menunjukkan sistem

informasi yang banyak digunakan menunjukkan keberhasilan sebuah

sistem informasi manajemen. Sedangkan penelitian yang dilakukan

Jahangir et al (2000) dalam Tjhai (2002) yang dikutip dari Almilia dan

Briliantien (2007) menunjukkan perbedaan penentuan keberhasilan

Page 23: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

17

komputer adalah tidak berdiri sendiri sehingga pemakaian sistem

digunakan untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi.

2.5. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah, tujuan, dan manfaat yang ingin

dicapai dari penelitian ini, serta landasan teoritis yang telah diuraikan sebelumnya

maka diketengahkan hipotesis sebagaimana berikut ini.

H1 : Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem (X1) tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada

Bank Umum Pemerintan di Wilayah Kota Manado.

H2 : Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2) tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Umum

Pemerintan di Wilayah Kota Manado.

H3 : Ukuran Organisasi (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi pada Bank Umum Pemerintan di Wilayah

Kota Manado.

H4 : Dukungan Manajemen Puncak (X4) tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Umum

Pemerintan di Wilayah Kota Manado.

H5 : Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi (X5) tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Umum

Pemerintan di Wilayah Kota Manado.

Page 24: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

18

H6 : Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X6) tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Umum

Pemerintan di Wilayah Kota Manado.

H7 : Lokasi dari Departemen Sistem Informasi (X7) tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Umum

Pemerintan di Wilayah Kota Manado.

.

Page 25: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengeruhi kinerja sistem

informasi akuntansi pada usaha perbankan di Manado, maka jenis data yang

digunakan adalah:

1. Data Kualitatif; yaitu merupakan data yang disajikan secara deskriptif atau

yang berbentuk uraian yang diperoleh dari respon secara tertulis melalui

kuesioner.

2. Data Kuantitatif; data yang disajikan dalam bentuk angka-angka.

Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer; data yang diperoleh langsung dari Bank Umum Pemerintah

di Wilayah Kota Manado yang merupakan objek penelitian yakni berupa

kuesioner yang disebarkan.

2. Data Sekunder; data yang telah diolah sebelumnya yang terdiri dari data

yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian sebelumnya dan data perusahaan

yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu Bank Umum Pemerintah

di Wilayah Kota Manado.

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam usaha memperoleh data dan informasi yang berkenaan dengan

penelitian ini untuk dijadikan sebagai bahan atau materi pembahasan maka

Page 26: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

20

pengumpulan data dilakukan dengan penelitian lapangan yang menggunakan

beberapa metode yaitu:

1. Observasi; yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap situasi

dan kondisi Bank Umum Pemerintah yang ada di Manado.

2. Wawancara; dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab pada pimpinan

dan karyawan Bank Umum Pemerintah yang ada di Manado.

3. Kuesioner; pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan secara

tertulis guna menunjang wawancara untuk mendapatkan data yang akurat.

3.3. Populasi dan Sampel

Sugiyono (2007 : 55) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas;

objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari

penelitian ini adalah bank umum pemerintah yang ada di wilayah Kota Manado,

yang dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut ini.

Tabel 3.1. Bank Umum Pemerintah Di Manado

No. Nama Bank Pemerintah Status 1. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) Kantor Cabang

2. BANK NEGARA INDONESIA 1946 (BNI) Kantor Cabang

3. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) Kantor Cabang

4. BANK MANDIRI Kantor Cabang

5. BANK SULUT Kantor Cabang

Sumber: Arsip Kantor Manado Post 2007

Sugiyono (2007 : 56) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel dalam penelitian ini

Page 27: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

21

adalah keseluruhan jumlah populasi yaitu bank umum pemerintah yang ada di

Manado.

Selanjutnya dari jumlah populasi di atas kemudian diambil sebanyak 50

orang yang dijadikan sampel yang didasarkan pada pernyataan Gay dan Diehl

(1996: 140-141) dalam Kuncoro (2003:111) bahwa secara umum jumlah sampel

untuk studi korelasional, dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji ada

tidaknya hubungan. Kuisioner akan dibagikan di 5 bank umum pemerintah yang

ada di wilayah Kota Manado dan masing-masing bank akan disebarkan 10

kuesioner. Adapun 50 orang responden yang dijadikan sebagai sampel dalam

penelitian ini adalah tenaga kerja/karyawan yang menggunakan Sistem Informasi

Akuntansi yang bekerja pada bank umum pemerintah yang ada di Wilayah Kota

Manado.

3.4. Metode Analisis

Untuk mencapai tujuan penelitian seperti yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka digunakan metode analisis regresi linear berganda. Menurut

Sugiyono (2007: 250) regresi linear berganda digunakan untuk meramalkan

bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kritarium), bila dua atau

lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya). Formula yang digunakan adalah:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + β6 X6 + β7 X7

Dimana: α = Konstanta

X1 = Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem

X2 = Kemampuan teknik personal sistem informasi

X3 = Ukuran organisasi

Page 28: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

22

X4 = Dukungan manajemen puncak

X5 = Formalisasi pengembangan sistem informasi

X6 = Program pelatihan dan pendidikan pemakai

X7 = Lokasi dari departemen sistem informasi

Untuk menyelesaikan analisis data ini, secara keseluruhan digunakan

software program SPSS version 12 for windows.

Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka digunakan

statistik Uji F dan Uji t. Uji F adalah untuk menguji pengaruh variabel bebas

secara serempak atau bersama-sama dengan kriteria pengujian, jika Fhitung > Ftabel

maka Ho ditolak berarti Ha diterima atau dengan menggunakan kriteria lain yaitu

apabila signifikan < 0.05 maka Ho ditolak, Ha diterima, dan apabila signifikan >

0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Uji t adalah untuk menguji pengaruh variabel bebas secara pasial atau

sendiri-sendiri dengan kriteria pengujian, jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

berarti Ha diterima atau dengan menggunakan kriteria lain yaitu apabila signifikan

< 0.05 maka Ho ditolak, Ha diterima atau apabila signifikan > 0.05 maka Ho

diterima, Ha ditolak.

Page 29: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Responden

Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 50 kuesioner. Pada Bank Sulut

jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 10 dan yang kembali sebanyak 7.

Pada BTN jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 10 dan yang kembali

sebanyak 7. Pada BRI jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 10 dan yang

kembali sebanyak 8. Pada BNI 46 jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 10

dan yang kembali 9. Pada Bank Mandiri jumlah kuesioner yang disebarkan

sebanyak 10 dan yang kembali sebanyak 9. Jadi, jumlah kuesioner yang

dikembalikan berjumlah 40 kuesioner dan jumlah kuesioner yang dianalisis juga

berjumlah 40 kuesioner. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut

ini.

Tabel 4.1. Jumlah Kuesioner Yang Disebarkan, Dikembalikan dan Yang

Dianalisis

No Bank Pemerintah

Jumlah

Kuesioner

Yang

Disebarkan

Jumlah

Kuesioner

Yang

Dikembalikan

Jumlah

Kuesioner

Yang

Dianalisis

1. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) 10 8 8

2. BANK NEGARA INDONESIA 1946

(BNI) 10 9 9

3. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) 10 7 7

4. BANK MANDIRI 10 9 9

5. BANK SULUT 10 7 7

Jumlah 50 40 40

Sumber: Data Penelitian yang telah diolah, 2008

Responden dalam penelitian ini sebanyak 40 orang yang terdiri dari pria 24

orang dengan nilai persentase 60% dan wanita sebanyak 16 orang dengan nilai

Page 30: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

24

persentase 40%. Kemudian dilihat dari tingkat pendidikan responden sebagian

besar adalah sarjana (S1) sebanyak 31 orang dengan nilai persentase 77,5%,

kemudian SLTA sebanyak 6 orang dengan nilai persentase 15%, dan Diploma

sebanyak 3 orang dengan nilai persentase 7,5%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel 4.2 dan tabel 4.3.

Tabel 4.2. Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 24 60 %

Wanita 16 40 %

Jumlah 40 100 %

Sumber: Data Penelitian yang telah diolah, 2008

Tabel 4.3. Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

Sarjana (S1) 31 77,5 %

Diploma (D3) 3 7,5 %

SLTA 6 15 %

Jumlah 40 100 %

Sumber: Data Penelitian yang telah diolah, 2008

Usia responden pada penelitian ini yang < 25 tahun sebanyak 2 responden

atau 5 %, responden yang usia 25-34 tahun yaitu sebanyak 15 responden atau

37,5%, yang berusia 35-44 tahun sebanyak 14 responden atau 35% dan yang

berusia > 45 tahun sebanyak 9 responden atau 22,5%. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 4.4.

Page 31: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

25

Tabel 4.4. Komposisi Responden Berdasarkan Usia

Usia (tahun) Jumlah Prosentase

< 25 2 5 %

25 – 34 15 37,5 %

35 – 44 14 35 %

> 45 9 22,5 %

Jumlah 40 100 %

Sumber: Data Penelitian yang telah diolah, 2008

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1. Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan software SPSS version 12.0

seperti yang ada pada tabel berikut :

Tabel 4.5.

Tabulasi Score Variabel Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan

Sistem (X1), Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2), Ukuran

Organisasi (X3), Dukungan Manajemen Puncak (X4), Formalisasi

Pengembangan Sistem Informasi (X5), Program Pelatihan dan Pendidikan

Pemakai (X6) dan Lokasi dari Departemen Sistem Informasi (X7) dan

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Responden Total

X1

Total

X2

Total

X3

Total

X4

Total

X5

Total

X6

Total

X7

Total

Y

Total

Score

R1 1 9 7 17 8 39 9 40 130

R2 2 12 7 16 8 36 8 41 130

R3 1 12 5 17 9 40 7 47 138

R4 2 9 5 18 6 31 4 38 113

R5 2 9 6 17 8 33 7 50 132

R6 3 14 10 19 10 40 7 50 153

R7 2 14 9 19 10 39 7 50 150

R8 2 11 5 18 10 40 5 46 137

R9 1 9 6 16 8 34 5 40 119

R10 1 11 7 16 8 30 3 38 114

R11 1 12 8 16 8 32 5 40 122

R12 1 11 6 16 7 32 6 40 119

R13 1 11 10 16 8 39 7 46 138

R14 2 9 7 18 10 38 8 49 141

R15 2 14 8 20 9 40 3 42 138

R16 2 11 8 16 8 35 5 42 127

R17 2 9 5 13 8 29 3 36 105

R18 2 9 6 13 7 29 6 38 110

Page 32: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

26

R19 1 11 8 16 8 31 4 40 119

R20 2 9 10 17 8 31 6 47 130

R21 2 9 6 17 6 26 6 37 109

R22 1 11 7 16 8 33 5 43 124

R23 1 11 7 16 8 32 8 43 126

R24 2 12 6 16 8 40 7 40 131

R25 1 11 8 13 8 37 6 38 122

R26 1 11 6 14 8 40 7 41 128

R27 2 9 7 15 8 31 7 40 119

R28 1 11 6 16 8 40 6 41 129

R29 2 13 7 16 8 40 7 50 143

R30 2 11 6 13 8 32 4 50 126

R31 1 10 8 15 8 32 7 41 122

R32 3 11 7 16 8 35 6 47 133

R33 2 10 10 14 8 32 6 42 124

R34 1 12 5 16 10 30 5 40 119

R35 1 12 8 16 10 32 6 45 130

R36 3 9 8 16 9 32 7 47 131

R37 1 11 8 18 9 31 2 42 122

R38 1 12 10 17 9 39 6 48 142

R39 2 10 8 20 8 32 7 43 130

R40 1 11 6 16 8 35 6 45 128

ΣX1=

64 ΣX2=

433 ΣX3=

287 ΣX4=

650 ΣX5=

331 ΣX6=

1.379 ΣX7=

236 ΣY=

1.723

Sumber: Data Penelitian yang telah diolah, 2008

Berdasarkan table diatas maka dapat dilihat pada bagian Coefficientsa

bahwa

model regresi yang diperoleh adalah:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + β6 X6 + β7 X7 + ε

Y = 11,991 + 1,802X1 + 0,071X2 + 0,406X3 + 0,159X4 + 1,586X5 + 0,175X6 +

0,473X7

Dari model regresi tersebut dapat dilihat bahwa variabel babas (X)

signifikan positif terhadap variabel terikat (Y) atau terdapat hubungan yang searah

(positif) antara variabel bebas Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan

Sistem (X1), Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2), Ukuran

Organisasi (X3), Dukungan Manajemen Puncak (X4), Formalisasi Pengembangan

Page 33: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

27

Sistem Informasi (X5), Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X6) dan

Lokasi dari Departemen Sistem Informasi (X7) dengan variabel terikat Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi (Y). Dengan demikian jika variabel bebas mengalami

kenaikan maka akan diikuti oleh kenaikan variabel terikat.

Konstanta α sebesar 11,991 memberikan pengertian bahwa jika variabel

Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem (X1), Kemampuan

Teknik Personal Sistem Informasi (X2), Ukuran Organisasi (X3), Dukungan

Manajemen Puncak (X4), Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi (X5),

Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X6) dan Lokasi dari Departemen

Sistem Informasi (X7) pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Kota Manado

konstan atau sama dengan nol (0), maka besarnya tingkat Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Kota Manado

sebesar 11,991.

Nilai β1 yang merupakan koefisien regresi dari variabel Keterlibatan

Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem (X1) sebesar 1,802 mempunyai arti

bahwa jika variabel Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem

bertambah sebesar 1 skor, maka akan cenderung terjadi peningkatan Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi sebesar 1,802 satuan dengan asumsi bahwa variabel

lainnya tetap atau konstan.

Nilai β2 yang merupakan koefisien regresi dari variabel Kemampuan Teknik

Personal Sistem Informasi (X2) sebesar 0,071 mempunyai arti bahwa jika variabel

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi bertambah sebesar 1 skor, maka

Page 34: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

28

akan cenderung terjadi peningkatan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi sebesar

0,071 satuan dengan asumsi bahwa variabel lainnya tetap atau konstan.

Nilai β3 yang merupakan koefisien regresi dari variabel Ukuran Organisasi

(X3) sebesar 0,406 mempunyai arti bahwa jika variabel Ukuran Organisasi

bertambah sebesar 1 skor, maka akan cenderung terjadi peningkatan Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi sebesar 0,406 satuan dengan asumsi bahwa variabel

lainnya tetap atau konstan.

Nilai β4 yang merupakan koefisien regresi dari variabel Dukungan

Manajemen Puncak (X4) sebesar 0,159 mempunyai arti bahwa jika variabel

Dukungan Manajemen Puncak bertambah sebesar 1 skor, maka akan cenderung

terjadi peningkatan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi sebesar 0,159 satuan

dengan asumsi bahwa variabel lainnya tetap atau konstan.

Nilai β5 yang merupakan koefisien regresi dari variabel Formalisasi

Pengembangan Sistem Informasi (X5) sebesar 1,586 mempunyai arti bahwa jika

variabel Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi bertambah sebesar 1 skor,

maka akan cenderung terjadi peningkatan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

sebesar 1,586 satuan dengan asumsi bahwa variabel lainnya tetap atau konstan.

Nilai β6 yang merupakan koefisien regresi dari variabel Program Pelatihan

dan Pendidikan Pemakai (X6) sebesar 0,175 mempunyai arti bahwa jika variabel

Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai bertambah sebesar 1 skor, maka akan

cenderung terjadi peningkatan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi sebesar 0,175

satuan dengan asumsi bahwa variabel lainnya tetap atau konstan.

Page 35: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

29

Sedangkan nilai β7 yang merupakan koefisien regresi dari variabel Lokasi

dari Departemen Sistem Informasi (X7) sebesar 0,473 mempunyai arti bahwa jika

variabel Lokasi dari Departemen Sistem Informasi bertambah sebesar 1 skor,

maka akan cenderung terjadi peningkatan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

sebesar 0,473 satuan dengan asumsi bahwa variabel lainnya tetap atau konstan.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa jika variabel Keterlibatan Pemakai

Dalam Proses Pengembangan Sistem (X1), Kemampuan Teknik Personal Sistem

Informasi (X2), Ukuran Organisasi (X3), Dukungan Manajemen Puncak (X4),

Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi (X5), Program Pelatihan dan

Pendidikan Pemakai (X6) dan Lokasi dari Departemen Sistem Informasi (X7)

pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Kota Manado semakin baik atau

mengalami peningkatan, maka Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank

Umum Pemerintah di Wilayah Kota Manado juga akan mengalami peningkatan.

Sebaliknya jika variabel Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan

Sistem (X1), Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2), Ukuran

Organisasi (X3), Dukungan Manajemen Puncak (X4), Formalisasi Pengembangan

Sistem Informasi (X5), Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X6) dan

Lokasi dari Departemen Sistem Informasi (X7) pada Bank Umum Pemerintah di

Wilayah Kota Manado mengalami suatu penurunan maka Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Kota Manado juga

akan mengalami penurunan atau semakin jelek.

4.2.2. Koefisien Korelasi (R)

Page 36: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

30

Analisis koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengukur tingkat

hubungan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), dalam hal ini

mengukur kuat atau lemahnya hubungan antara variabel Keterlibatan Pemakai

Dalam Proses Pengembangan Sistem (X1), Kemampuan Teknik Personal Sistem

Informasi (X2), Ukuran Organisasi (X3), Dukungan Manajemen Puncak (X4),

Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi (X5), Program Pelatihan dan

Pendidikan Pemakai (X6) dan Lokasi dari Departemen Sistem Informasi (X7)

dengan variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y).

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan software

SPSS Version 12.0 seperti yang ada pada lampiran 7 pada bagian Model

Summaryb dapat dilihat bahwa koefisien korelasi linear yang dihasilkan sebesar

0,711. Angka 0,711 berada diantara 0,60 – 0,799 sesuai dengan tabel 3.4.

4.2.3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi diperlukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh

variabel Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem (X1),

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2), Ukuran Organisasi (X3),

Dukungan Manajemen Puncak (X4), Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi

(X5), Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X6) dan Lokasi dari

Departemen Sistem Informasi (X7) dengan variabel Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi (Y).

Karena persamaan regresi menggunakan lebih dari satu variabel maka

koefisien determinasi yang baik untuk digunakan dalam menjelaskan persamaan

Page 37: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

31

ini adalah koefisien determinasi yang disesuaikan. Berdasarkan hasil perhitungan

dengan menggunakan bantuan software SPSS Version 12.0 seperti yang ada pada

lampiran 7 pada bagian Model Summaryb maka dapat diketahui bahwa nilai

Adjusted R Square yang diperoleh adalah sebesar 0,398 atau sebesar 39,8 %.

4.2.4. Uji F dan uji t

Perumusan hipotesis yang di uji telah dikemukakan dalam Bab II dengan

tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 5% atau α = 0,05.

Pada tabel 4.10. dapat di lihat uji F untuk menguji semua variabel bebas (X) yang

akan mempengaruhi variabel terikat (Y).

Tabel 4.6. Hasil Uji F

ANOVA(b)

Model Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 340.334 7 48.619 4.680 .001(a)

Residual 332.441 32 10.389

Total 672.775 39

a Predictors: (Constant), X7, X4, X1, X3, X5, X2, X6 b Dependent Variable: Y

Sumber: Data Penelitian yang telah diolah, 2008

Dari tabel hasil uji F dengan menggunakan bantuan program SPSS version

12.0 for windows maka dapat diketahui hasil Fhitung = 4,680 dan Ftabel = 2,32 (Lihat

lampiran 4) dengan hasil signifikan 0,001. Jadi dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel

maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Selanjutnya dapat

dilihat bahwa signifikan 0,001 < 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa Ho ditolak

dan Ha dapat diterima.

Page 38: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

32

Selanjutnya, dengan menggunakan bantuan program SPSS version 12.0 for

windows maka dapat diketahui hasil thitung untuk variabel Keterlibatan Pemakai

Dalam Proses Pengembangan Sistem (X1) = 2,133 (lihat lampiran 7) dan ttabel =

2,021 (lihat lampiran 5) dengan signifikan 0,041. Jadi dapat dilihat bahwa thitung >

ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Selanjutnya dapat dilihat hasil signifikan

0,041 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Selanjutnya, hasil thitung untuk variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem

Informasi (X2) = 0,147 dan ttabel = 2,021 dengan signifikasi 0,884. Dari hasil

tersebut dapat dilihat bahwa thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Selanjutnya dapat dilihat hasil signifikan 0,884 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

Hasil thitung untuk variabel Ukuran Organisasi (X3) = 1,096 dan ttabel = 2,021

dengan signifikasi 0,281. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa thitung < ttabel maka

Ho diterima dan Ha ditolak. Selanjutnya dapat dilihat hasil signifikan 0,281 >

0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Hasil thitung untuk variabel Dukungan Manajemen Puncak (X4) = 0,474 dan

ttabel = 2,021 dengan signifikasi 0,639. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa

thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Selanjutnya dapat dilihat hasil

signifikan 0,639 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Hasil thitung untuk variabel Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi (X5)

= 2,430 dan ttabel = 2,021 dengan signifikan 0,021. Jadi dapat dilihat bahwa thitung >

ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Selanjutnya dapat dilihat hasil signifikan

0,021 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Page 39: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

33

Hasil thitung untuk variabel Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X6)

= 0,970 dan ttabel = 2,021 dengan signifikasi 0,339. Dari hasil tersebut dapat dilihat

bahwa thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Selanjutnya dapat dilihat

hasil signifikan 0,339 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Hasil thitung untuk variabel Lokasi dari Departemen Sistem Informasi (X7) =

1,207 dan ttabel = 2,021 dengan signifikasi 0,236. Dari hasil tersebut dapat dilihat

bahwa thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Selanjutnya dapat dilihat

hasil signifikan 0,236 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Dari hasil uji F, maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama

variabel Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem (X1),

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2), Ukuran Organisasi (X3),

Dukungan Manajemen Puncak (X4), Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi

(X5), Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X6) dan Lokasi dari

Departemen Sistem Informasi (X7) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi (Y) pada Bank Umum Pemerintan di Wilayah Kota

Manado. Namun, dari hasil uji t atau secara parsial hanya variabel Keterlibatan

Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem (X1) dan variabel Formalisasi

Pengembangan Sistem Informasi (X5) yang berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) pada Bank Umum Pemerintan di

Wilayah Kota Manado. Sedangkan variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem

Informasi (X2), Ukuran Organisasi (X3), Dukungan Manajemen Puncak (X4),

Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X6) dan Lokasi dari Departemen

Page 40: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

34

Sistem Informasi (X7) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi (Y) pada Bank Umum Pemerintan di Wilayah Kota Manado.

Page 41: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

35

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program program SPSS

version 12.0 maka dapat dilihat bahwa model regresi yang diperoleh adalah :

Y = 11,991 + 1,802X1 + 0,071X2 + 0,406X3 + 0,159X4 + 1,586X5 + 0,175X6 +

0,473X7

Dari model regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

yang searah (positif) antara variabel bebas Keterlibatan Pemakai Dalam Proses

Pengembangan Sistem (X1), Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2),

Ukuran Organisasi (X3), Dukungan Manajemen Puncak (X4), Formalisasi

Pengembangan Sistem Informasi (X5), Program Pelatihan dan Pendidikan

Pemakai (X6) dan Lokasi dari Departemen Sistem Informasi (X7) dengan variabel

terikat Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y).

Untuk mengetahui kuat dan lemahnya hubungan antara variabel X dengan

variabel Y maka digunakan anasisis koefisien korelasi. Dari hasil analisis dengan

menggunakan bantuan program SPSS version 12.0 yaitu sebesar 0,711 yang

berada diantara 0,60 – 0,799 sesuai dengan tabel 3.4. maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel Keterlibatan Pemakai Dalam

Proses Pengembangan Sistem (X1), Kemampuan Teknik Personal Sistem

Informasi (X2), Ukuran Organisasi (X3), Dukungan Manajemen Puncak (X4),

Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi (X5), Program Pelatihan dan

Page 42: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

36

Pendidikan Pemakai (X6) dan Lokasi dari Departemen Sistem Informasi (X7)

dengan variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y).

Dengan menggunakan bantuan program SPSS version 12.0 didapat hasil

dari koefisien determinasi disesuaikan (Adjusted R Square) 0,398 atau sebesar

39,8%. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perubahan Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Kota

Manado dipengaruhi oleh tingkat Keterlibatan Pemakai Dalam Proses

Pengembangan Sistem (X1), Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2),

Ukuran Organisasi (X3), Dukungan Manajemen Puncak (X4), Formalisasi

Pengembangan Sistem Informasi (X5), Program Pelatihan dan Pendidikan

Pemakai (X6) dan Lokasi dari Departemen Sistem Informasi (X7) sebesar 39,8%,

sedangkan sisanya sebesar 60,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor atau variabel lain

di luar penelitian ini.

Dengan menggunakan bantuan program SPSS version 12.0, maka didapat

hasil uji F yang menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa

variabel Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem (X1),

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2), Ukuran Organisasi (X3),

Dukungan Manajemen Puncak (X4), Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi

(X5), Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X6) dan Lokasi dari

Departemen Sistem Informasi (X7) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi (Y) pada Bank Umum Pemerintan di Wilayah Kota

Manado.

Page 43: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

37

Hasil pengujian hipotesis yaitu uji t dengan menggunakan bantuan

program SPSS version 12.0, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Dari hasil uji t untuk variabel Keterlibatan Pemakai Dalam Proses

Pengembangan Sistem (X1) yang menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima artinya bahwa variabel Keterlibatan Pemakai Dalam Proses

Pengembangan Sistem (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi pada Bank Umum Pemerintan di Wilayah Kota Manado.

2. Hasil uji t untuk variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2)

yang menyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak artinya bahwa variabel

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X2) tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Umum

Pemerintan di Wilayah Kota Manado.

3. Hasil uji t untuk variabel Ukuran Organisasi (X3) yang menyatakan bahwa Ho

diterima dan Ha ditolak artinya bahwa variabel Ukuran Organisasi (X3) tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank

Umum Pemerintan di Wilayah Kota Manado.

4. Hasil uji t untuk variabel Dukungan Manajemen Puncak (X4) yang

menyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak artinya bahwa variabel

Dukungan Manajemen Puncak (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Umum Pemerintan di Wilayah

Kota Manado.

5. Hasil uji t untuk variabel Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi (X5)

yang menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya bahwa variabel

Page 44: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

38

Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi (X5) berpengaruh signifikan

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Umum Pemerintan di

Wilayah Kota Manado.

6. Hasil uji t untuk variabel Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X6)

yang menyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak artinya bahwa variabel

Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X6) tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Umum Pemerintan di

Wilayah Kota Manado.

7. Selanjutnya, dari hasil uji t untuk variabel Lokasi dari Departemen Sistem

Informasi (X7) yang menyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak artinya

bahwa variabel Lokasi dari Departemen Sistem Informasi (X7) tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank

Umum Pemerintan di Wilayah Kota Manado.

5.2. Saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya faktor keterlibatan pemakai

dalam proses pengembangan sistem dan faktor formalisasi pengembangan sistem

informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

pada bank umum pemerintah yang ada di wilayah Kota Manado. Dari hasil yang

diperoleh tersebut, maka saran yang dapat diberikan adalah agar bank umum

pemerintah yang ada di wilayah Kota Manado lebih melibatkan pemakai atau

memberikan kesempatan kepada pemakai untuk berpartisipasi dalam

pengembangan sistem informasi akuntansi khususnya bagi para

Page 45: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

39

pemakai/karyawan yang telah lama menggunakan sistem informasi tersebut, sebab

pemakai/karyawan yang telah lama menggunakan sistem lebih mengetahui akan

kelebihan maupun kekurangan sistem, sehingga kekurangan sistem yang diketahui

tersebut dapat diperbaharui ataupun ditambah untuk melengkapi sistem sehingga

kinerja dari sistem akan meningkat atau lebih baik dan lebih lengkap, artinya

apapun informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan perusahaan akan dapat

disediakan oleh sistem yang digunakan tersebut.

Selanjutnya, bank umum pemerintah yang ada di wilayah Kota Manado

harus lebih aktif untuk memberitahukan akan tahap-tahap dari proses

pengembangan sistem informasi akuntansi bagi para pengembang sistem dan

pemakai sistem, agar proses pengembangan sistem lebih terorganisir dan sistem

yang dirancang akan lebih baik dan lengkap sebelum tersosialisasi atau

diperkenalkan. Selanjutnya dengan adanya sosialisasi dari proses pengembangan

sistem, dapat diketahui bagaimana caranya sebuah sistem informasi tersebut

dikembangkan sehingga para pengguna sistem mengetahui bagaimana

mengendalikan sistem dengan baik untuk memperoleh hasil yang diinginkan oleh

pimpinan perusahaan ataupun pengguna informasi lainnya.

Saran yang dapat disampaikan bagi penelitian selanjutnya adalah agar

peneliti selanjutnya dapat lebih menggali faktor-faktor lain yang berpengaruh

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi sehingga faktor-faktor tersebut dapat

lebih menambah keberhasilan kinerja dari sistem informasi akuntansi yang

digunakan oleh setiap perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi

akuntansi bagi pimpinan perusahaan ataupun pengguna informasi akuntansi lain.

Page 46: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

40

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, L. S. dan I. Briliantien (2007), “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum Pemerintah di

Wilayah Surabaya dan Sidoarjo”, http://spicaalmilia.files.wordpress.com

/2007/03/artikel-penelitian-kinerja-sistem-informasi.pdf, diakses tanggal 20

Oktober 2007.

Arsip Kantor Manado Post (2007).

Baker, O. S. (2006), Pengaruh Pelatihan dan Pendidikan Karyawan terhadap

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Retailer di Kota

Manado. Skripsi SI tidak dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Unsrat,

Manado.

Bodnar, G. H. dan W. S. Hopwood (2000), Sistem Informasi Akuntansi, Salemba

Empat, Jakarta.

Budi, T. P. (2004), SPSS 13.0 Terapan; Riset Statistik Parametrik, Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Ekawati, E. (2004), “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kinerja

sistem informasi akuntansi; studi empiris pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEJ”, http://enisurvey.com/index.php?option=com_content

&task=view&id=5&Itemid=29, diakses tanggal 20 Oktober 2007.

Hall, J. A. (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Husein, M. F. (2004), Sistem Informasi Akuntansi, UPP Akademi Manajemen

Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Kasmir, (2006), Dasar-dasar Perbankan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Koyongian, T. (2006), Pengaruh Pelatihan dan Pendidikan Karyawan terhadap

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Retailer di Kota Palu.

Skripsi SI tidak dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Unsrat, Manado.

Kuncoro, M. (2003), Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Mahsun, M. F. Sulistiyowati, dan H. A. Purwanugraha (2006), Akuntansi Sektor

Publik, BPFE, Yogyakarta.

Mardhani, “Sistem informasi akuntansi pendekatan sistem dan teknologi”,

http://mardani.staff.ugm.ac.id.pdf, diakses tanggal 20 Oktober 2007.

Page 47: Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Perbankan Di Manado

41

Montolalu, E. (2007), Pengaruh Profesionalisme Auditor Eksternal terhadap

Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan pada Kantor

Akuntan Publik di Manado, Skripsi SI tidak dipublikasikan, Fakultas

Ekonomi Unsrat, Manado.

Mukhtar, A. M. (2002), Audit Sistem Informasi, Rineka Cipta, Jakarta.

Mulyadi (1997), Sistem Akuntansi, Edisi 3, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,

Yogyakarta.

Pangalila, J. S. (2006), Pengaruh Faktor-faktor Rasional Terhadap Pemanfaatan

Informasi Kinerja pada Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara, Skripsi SI

tidak dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Unsrat, Manado.

Romney, M. B. dan P. J. Steinbart (2004), Sistem Informasi Akuntansi, Salemba

Empat, Jakarta.

Sugiyono (2007), Statistika Untuk Penelitian, ALFABETA cv, Bandung.

Santosa, P. B. dan Ashari (2005), Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan

SPSS, ANDI, Yogyakarta.

Tobink, R. dan N. Talankky (2004), Kamus Istilah Akuntansi, Atalya Rileni

Sudeco, Jakarta.

Wahyudi, H. (2006), “Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Tingkat

Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”, SNA IX, STIE

Malangkuçeçwara, Malang.