Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kegagalan Dan...

download Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kegagalan Dan ...evy48.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/09/No.3-Sukses-dan... · Kegagalan sistem infomasi perusahaan ... Sistem informasi

If you can't read please download the document

Transcript of Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Kegagalan Dan...

  • 1

    Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan

    Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

    Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc

    Faktor-Faktor Yang Dapat

    Mempengaruhi Kegagalan Dan Kesuksesan Dalam Pembangunan Dan

    Penerapan Sistem Informasi Di Suatu Perusahaan.

    oleh:

    Evy Fachraini Winniasri

    P.056111481.48

    PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2012

  • 2

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI............................................................................................................. 2

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 3

    1.1. Latar Belakang................................ ............................................................ 3

    1.2. Perumusan Masalah................................................................................... . 3

    1.3. Tujuan ......................................................................................................... 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5

    2.1. Sistem Informasi ........................................................................................... 5

    2.2. Faktor Kegagalan dan Keberhasilan Sistem Informasi................. ............... 6

    BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 8

    3.1. Ciri-ciri Diperlukannya Pengembangan Sistem Informasi ......................... 8

    3.2 . Faktor-Faktor Kegagalan Dan Kesuksesan Dalam Pembangunan Dan

    Penerapan Sistem Informasi Di Suatu Perusahaan ....................................... 8

    BAB IV PENUTUP...... ......................................................................................... 11

    4.1 Kesimpulan................................................................................................... . 11

    4.2 Saran............................................................................................................. . 11

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

  • 3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam

    suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan

    suatu kejadian kejadianyang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi

    merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan

    dalam proses pengabilan keputusan. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

    efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat

    tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai

    efektivitasnya.

    Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,

    seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung

    kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat

    dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu

    tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga

    dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan

    mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem

    informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah

    bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti

    (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital)

    dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).

    Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah

    tujuan dalam mendesain sistem baru.

    1.2 Perumusan Masalah

    Sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang

    menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam perusahaan tersebut kapan saja

    diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan

    mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau

    peralatan sistem lainnya. Sistem informasi jika diterapkan dengan baik maka akan membawa

    keberhasilan dan keuntungan bagi organisasi atau perusahaan, namun sebaliknya penerapan

  • 4

    sistem informasi yang tidak tepat dan kurang optimal akan berimplikasi pada kegagalan dan

    kerugian bagi organisasi atau perusahaan

    Kegagalan sistem infomasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum

    penerapan atau diterapkan begitu gagal sehingga organisasi kembali ke sistem infomasi yang

    dahulu. Ini merupakan biaya yang buruk karena perusahaan umumnya telah

    menginvestasikan jutaan dolar dan banyak jam kerja dalam proyek sistem informasi

    manajemen perusahaan . Namun kegagalan system informasi perusahaan tidak berarti bahwa

    organisasi menyerah sepenuhnya .Organisasi tersebut akan terus menerus memperbaiki

    sistem informasi yang ada sehingga dapat mendukung efektivitas operasional proses bisnis.

    Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu apakah

    faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan dan kesuksesan dalam pembangunan dan

    penerapan sistem informasi di suatu perusahaan.

    1.2 Tujuan

    Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penulisan makalah ini dilakukan dengan

    tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan dan

    kesuksesan dalam pembangunan dan penerapan sistem informasi di suatu perusahaan.

  • 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Sistem Informasi

    Menurut OBrien (2005) sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-

    orang, alat fisik (hardware) , perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), jaringan

    komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan

    informasi dalam sebuah organisasi. Bisnis adalah contoh sistem organisasi tempat sumber

    daya ekonomi (input) diubah melalui erbagai proses bisnis (pemrosesan) menjadi barang dan

    jasa (output). Sistem informasi memberikan umpan balik mengenali operasi sistem pada

    pihak manajemen untuk pengarahan dan pemeliharaan sistem (pengendalian) ketika sistem

    bertukar input dan output dengan lingkungannya.

    Dalam dunia binis aktivitas sistem informasi berupa: a)Input, aktivitas memasukkan

    data mengenai transaksi bisnis dan kegiatan lain untuk pemrosesan selanjutnya. b)

    Pemrosesan, penghitungan, perbandingan, pemilahan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran

    data input. c) Penyimpanan, memelihara catatan mengenai pelanggan, karyawan maupun

    produk untuk digunakan kemudian. d) Pengendalian, berupa pengawasan dan evaluasi atas

    umpan balik yang terjadi dari aktivitas input, pemrosesan dan penyimpanan agar sistem

    sesuai standar kinerja yang telah ditetapkan.

    Peranan sistem informasi dalam bisnis yaitu :

    a. Mendukung proses bisnis dan operasional.

    Sistem informasi berbasis komputer merupakan area fungsional utama dari bisnis yang

    penting dalam keberhasilan bisnis seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen

    operasional (pencatatan pembelian dan penjualan, menelusuri persediaan bahan baku),

    pemasaran (cakupan distribusi dan memprediksi trend penjualan) dan manajemen

    sumberdaya manusia (membayar pegawai, simulasi bonus dan promosi jabatan). Selain itu

    sebagaikontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai

    serta layanan dan kepuasan pelanggan.

    b. Mendukung pengambilan keputusan.

    Sistem informasi sebagai sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk

    menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh manajer dan praktisi bisnis.

    Sistem informasi dapat membantu manajer menentukan lini produk apa yang perlu

    ditambah, jenis investasi yang dibutuhkan, dimana umumnya dibuat setelah analisis

    diberikan oleh sistem informsi berbasis komputer.

  • 6

    c. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

    Penggunaan sistem dan teknologi informasi memungkinkan mendapatkan kelebihan

    strategis yang inovatif atas para pesaing dalam pasar global.

    d. Sistem informasi memungkinkan peluang adanya karier yang dinamis, memuaskan dan

    menantang bagi jutaan pria dan wanita. Selain itu sebagai komponen penting dari

    sumberdaya, infrastruktur dan kemampuan perusahaan bisnis membentuk jaringan

    Mengembangkan solusi sistem informasi yang mampu mengatasi masalah bisnis

    adalah tantangan utama untuk para manajer dan praktisi bisnis saat ini. Sebagai seorang

    praktisi bisnis bertanggungjawab untuk mengajukan atau mengembangkan teknologi

    informasi baru atau meningkatkannya bagi perusahaan. Adapun untuk seorang manajer

    bertanggungjawab untuk mengelola usaha pengembangan yang dilakukan para spesialis

    sistem informasi dan para pemakai akhir bisnis. Mengembangkan solusi sistem informasi

    untuk mengatasi masalah bisnis dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai beberapa

    proses bertahap atau beberapa siklus yaitu investigasi, analisis, pembentukan design,

    implementasi sistem informasi, dan menjaga keberlanjutan sistem informasi (OBrien, 2005).

    2.2 Keberhasilan dan Kegagalan Sistem Informasi

    Berdasarkan studi literatur beberapa faktor yang menyebabkan kesuksesan atau kegagalan

    penerapan sistem informasi dalam suatu organisasi/perusahaan yaitu: (Rosemary Cafasaro

    dalam OBrien, 2005)

    a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan tersebut antara lain karena:

    1) Adanya dukungan dari manajemen eksekutif , terutama dalam keterbukaan fungsi SI,

    praktisi bisnis pengembangan aplikasi SI, perencanaan dan pengendalian penggunaan

    bisnis TI akan membentuk respons dari manajemen atas berbagai tantangan dalam

    meningkatkan nilai bisnis strategis TI sehingga masalah kinerja SI dalam unit bisnis

    dan proyek pengembangan dapat terhindari.

    2) Keterlibatan end-user (pemakai akhir), penting dalam menghindari masalah penolakan

    dari karyawan dan desain interface pemakai yang buruk.

    3) Adanya tujuan dan kebutuhan perusahaan yang jelas, sehingga diperlukan perencanaan

    yang matang dan harapan perusahaan yang nyata.

    b. Beberapa hal yang menunjukkan penyebab kegagalan berdasarkan faktor-faktor tersebut

    adalah:

    1) Ketika pihak manajemen eksekutif tidak mendukung sistem evaluasi dan pengambilan

    keputusan dalam perusahaan dari hasil analisis sistem informasi, sehingga dapat

  • 7

    menimbulkan komando yang membingungkan. Sedangkan jika dari pihak end user

    tidak ada respons atau hubungan timbal-balik atas apa yang telah diterima sebagai

    bahan evaluasi bagi perusahaan. Pengembangan sistem informasi sebagai salah satu

    sarana pencapaian tujuan perusahaan, membutuhkan dukungan baik dari manajemen

    maupun end user sehingga keduanya harus sejalan, serta perlu disiapkan perencanaan

    dengan baik dan matang.

    2) Perusahaan harus memiliki harapan/tujuan yang nyata (reliable), yaitu yang ingin

    dicapai dan berusaha dalam meraihnya, sehingga efektivitas dari pengembangan atau

    penerapan sistem informasi dapat terjadi.

  • 8

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Ciri-ciri Diperlukannya Pengembangan Sistem Informasi

    Sistem informasi yang baik akan mampu menyediakan data dan kemanpuan analisis

    perhitungan data-data untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan. Pentingnya pengembangan

    sistem informasi di perusahaan dicirikan antara lain:

    a. Adanya keluhan pengguna dan respons terhadap pengguna lambat

    b. Pengiriman barang sering tertunda akibat kurang persediaan

    c. Pembayaran gaji terlambat

    d. Laporan tidak tepat waktu dan isi tidak tepat

    e. Tanggung jawab tidak jelas

    f. Waktu kerja berlebihan

    g. Produktvitas tenaga kerja rendah

    h. Kegiatan tumpang tindih

    i. Biaya operasi tinggi dan investasi tidak efisein

    j. File-file tidak teratur

    k. Pekerjaan manajer terlalu teknis

    3.2 Faktor-Faktor Kegagalan Dan Kesuksesan Dalam Pembangunan Dan Penerapan

    Sistem Informasi Di Suatu Perusahaan

    Penggunaan sistem informasi di suatu perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis tidak

    selalu membawa keuntungan bagi perusahaan yang menerapkannya. Sistem informasi dapat

    dikatakan gagal jika dalam realisasinya terjadi kelemahan dan tidak mampu menunjang

    kebutuhan perusahaan, padahal perusahaan telah mengeluarkan biaya tinggi untuk sistem

    informasi, tetapi sistem informasi tidak dapat digunakan. Beberapa faktor yang menjadi

    penyebab kegagalan penerapan sistem informasi di perusahaan yaitu:

    a. Perencanaan sistem informasi tidak memadai

    Sistem informasi harus ditentukan maksud dan tujuannya yang selanjutnya dapat

    ditambahkan komponen yang sesuai dengan tujuan utama. Perencanaan sistem informasi

    harus sejalan dengan tujuan dan komponen tersebut. Umumnya pimpinan perusahaan tidak

    mengetahui apa visi, misi, strategi ataupun rencana bisnis yang berkenaan dengan

    implementasi sistem informasi pada perusahaannya yang berakibat sistem informasi yang

    tidak sesuai kebutuhan akan menghambat pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu

  • 9

    ketidakjelasan tujuan akan menyulitkan perusahaan dalam menentukan instrumen yang

    akan digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan

    dalam merencanakan dan merancang sistem informasi.

    b. Minimnya dukungan dari top management perusahaan

    Perencanaan dan pengembangan sistem informasi harus didukung para manajer

    berkepentingan. Manajer sebaiknya aktif membantu merancang pengembangan sistem

    informasi mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil

    yang terlibat mengingat sistem informasi akan diterapkan secara keseluruhan

    diperusahaan. Jika manajer tidak mengetahui sistem informasi akan menghambat

    pengambilan keputusan, kinerja perusahaan terganggu dan pencapaian sasaran menjadi

    lebih lama.

    c. Minimnya kemampuan dan pengetahuan karyawan

    Sistem informasi yang tidak disosialisasikan akan menyebabkan karyawan tidak dapat

    menggunaakan sistem informasi. Kurangnya keterampilan dari tenaga-tenaga yang

    digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan TI membuat personel SI harus terus

    menerus dilatih untuk dapat mengejar perkembangan terakhir dalam bidang TI yang

    bergerak cepat dan sangat berbau teknis, kinerja karyawan harus selalu dievaluasi dan

    kinerja bagus harus dihargai dengankenaikan gaji atau promosi.

    d. Pengorganisasian perusahaan yang kurang wajar

    Tumpang tindihnya penugasan akibat struktu organisasi yang gemuk mengakibatkan

    pencapaian tujuan perusahaan tidak tercapai optimal. Selain itu Kegagalan implementasi

    sistem informasi disebabkan karena keterlibatan pengguna yang terbatas. Misalnya dalam

    penerapan sistem informasi, perusahaan hanya berfokus pada level manajer sehingga

    dalam implementasinya sistem informasi kurang dapat digunakan oleh seluruh karyawan

    dalam perusahaan tersebut.

    e. Minimnya input dari pemakai akhir.

    Keterlibatan end-user (pemakai akhir) dalam hal ini karyawan ataupun pelanggan, penting

    dalam menghindari masalah penolakan dari karyawan dan desain interface pemakai yang

    buruk serta sebagai bahan evaluasi bagi pencapaian tujuan perusahaan.

    Oleh karena itu untuk mencapai kesuksesan dalam siklus pengembangan

    implementasi sistem informasi di perusahaan diperlukan hal-hal sebagai berikut:

    a. Tahap investigasi sistem

  • 10

    Pada tahap ini diperlukan perencanaan yang matang dengan memahami masalah dan

    peluang bisnis yang ada sehingga pengembangan sistem informasi sejalan dengan

    kebutuhan perusahaan.

    b. Tahap analisis sistem

    Pada tahap ini diperlukan keterlibatan manajemen dan pemakai akhir untuk menganalisis

    kebutuhan informasi semua pihak baik untuk analisis organisasional maupun analisis

    sistem sebagai dasar desain sistem informasi baru.

    c. Desain sistem

    Pada tahap ini dimana tim teknologi informasi bekerjasama dengan tim bisnis atau

    manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait memerlukan

    tingkat kemampuan, ketrampilan dan kompetensi tinggi dari personil IT sehingga

    diperlukan pelatihan yang terus menerus mengikuti perkembangan IT

    d. Implementasi dan pemeliharaan sistem

    Dalam Implementasi dan pemeliharaan sistem, yang terkait pemerolehan hardware,

    software, pengembangan software, pengujian program, mengawasi, mengevaluasi dan

    memodifikasi sistem bisnis sesuai kebutuhan dan lain-lain diperlukan keterlibatan dan

    kesiapan semua pihak baik manajer, karyawan dan pemakai akhir untuk beroperasi dengan

    sistem yang baru. Selain itu pengorganisasian yang tepat juga diperlukan untuk mencegah

    tumpang tindih penugasan. Untuk memberikan hasil pengujian yang benar maka perlu

    dilakukan pengujian dengan sungguh-sungguh karena hal ini menyangkut penggunaan

    jangka panjang. Jika pengujian dilakukan secara asal-asalan maka tidak akan mampu

    memperoleh koreksi-koreksi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna guna

    menyempurnakan desain sistem yang dikembangkan dan hanya hanya akan menghasiskan

    waktu dan biaya implementasi dengan percuma.

    Berikut contoh faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan implementasi

    sistem informasi (dalam hal ini ERP) di perusahaan PT Cahroen Pokphan Indonesia yang

    mengacu pada Brown and Vessey (2003) yaitu1:

    1. Top management is engaged in the project, not just involved.

    Seorang manajer harus terikat dalam proyek tersebut mulai dari perencanaan,

    pengembangan, implementasi dan monitoring. Jadi, diperlukan adanya keterlibatan langsung

    dari seorang manajer terutama manajer CIO dan juga CEO dalam rangka

    1 www.luvkucing.blogspot.com. Diakses tanggal 24 September 2012.

    http://www.luvkucing.blogspot.com/

  • 11

    mengimplementasikan IT pada Charoen Pokphand Indonesia (PT CPI).

    2. Project leaders are veterans, and team members are decision makers.

    Seorang project leader harus memiliki pengalaman yang cukup dan memberikan

    kebebasan bagi anggotanya untuk mengambil keputusan.

    3. Third parties fill gaps in expertise and transfer their knowledge.

    Seorang konsultan harus menjadi penengah antara perusahaan dan vendor. Selain itu

    konsultan berfungsi untuk transfer knowledge kepada perusahaan agar pada saat konsultan

    pergi maka perusahaan tetap dapat melakukan operasinya. Perlu adanya penunjukan

    konsultan IT dalam penerapan ERP di perusahaan nanti yang dapat mentransfer ilmu ke para

    pengusaha lokal. Dalam hal ini perusahaan pembuat SAP senantiasa melakukan

    pendampingan terhadap karyawan divisi IT di PT CPI.

    4.Change management goes hand-in-hand with project planning.

    Implementasi proyek harus sejalan dengan manajemen perubahan perusahaan karena

    di tengah jalan rencana dapat berubah sehingga harus cepat menyesuaikan dengan perubahan

    yang ada. Dengan demikian, perlu adanya kajian lebih mendalam sebelum melakukan

    perubahan change management di dalam intern perusahaan. Perlu menyiapkan SDM yang

    bagus dan memiliki pengetahuan yang luas tentang perubahan yang akan terjadi dalam

    perusahaan. Sumber daya manusia yang spesialis untuk pengoperasian layanan di

    PT.Charoen Pokphand Indonesia untuk aktivitas SI antara lain employeer, security

    administrator, database administrator, Network administrator, system administrator, dan

    lain-lain senantiasa mendapat pelatihan di bidang sistem informasi dan teknologi secara

    berkala baik di dalam negeri maupun diluar negeri.

    5.A satisfying mindset prevails.

    Harus ada tingkat kepuasan yang sama dari seluruh pihak yang terlibat dalam unit

    bisnis karena jika ada pihak yang belum puas dapat menghambat implementasi bisnis. Jadi,

    penerapan sistem ERP di Charoen Pokphand Indonesia nanti dapat memuaskan segala pihak

    baik project leader, user, maupun pelanggan yang berhubungan dengan perusahaan.

  • 12

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan masalah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam

    mencapai keberhasilan dalam penerapan sistem informasi di perusahaan diperlukan

    perencanaan yang memadai, strategi/ tujuan perusahaan yang reliable, dukungan dari

    petinggi perusahaan, keterlibatan pemakai akhir, pengorganisasian yang wajar, kompetensi

    SDM yang sejalan dengan tujuan perusahaan.

    4.2 Saran

    Dengan melihat dari berbagai faktor penyebab gagalnya sistem informasi di

    perusahaan, untuk memperoleh keberhasilan dalam pengelolaan sistem informasi di

    perusahaan, sebaiknya dilakukan evaluasi terhadap manajemen perusahaan tersebut,

    guna mengetahui lebih lanjut faktor manakah yang paling mempengaruhi perkembangan

    sistem informasi di perusahaan dan kemudian dicari solusi yang paling tepat untuk

    menanganinya.

  • 13

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2010. Sistem Informasi Manajemen. Paper. Universitas Pembangunan Nasional

    Veteran.

    Kasmianto. 2011. http://Jawaban UAS Semester Genap 2011_2012 Sistem Informasi FE

    Reguler A.htm. diakses 20 September 2012.

    OBrien James. 2005. Introduction to Information System, 12 th edition. McGraw Hill

    Companies, Inc.

    Sanjoyo. 2010. Sistem Informasi Manajemen dan Fungsi SIM. www.yoyoke.web.ugm.ac.id.

    Diakses 20 September 2012.

    http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id/