FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per...

70
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBIAYAAN MIKRO IB HASANAH DAN POTENSI RISIKO PADA BANK BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU MIKRO DEPOK Oleh ARYS AGUSMAN H24104088 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

PEMBIAYAAN MIKRO IB HASANAH DAN POTENSI RISIKO

PADA BANK BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU MIKRO

DEPOK

Oleh

ARYS AGUSMAN

H24104088

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

PEMBIAYAAN MIKRO IB HASANAH DAN POTENSI RISIKO

PADA BANK BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU MIKRO

DEPOK

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ARYS AGUSMAN

H24104088

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

i

Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pembiayaan

Mikro Ib Hasanah Dan Potensi Risiko Pada Bank Bni

Syariah Cabang Pembantu Mikro Depok

Nama : Arys Agusman

NIM : H24104088

Menyetujui,

Dosen Pembimbing,

Ir. Budi Purwanto, ME

NIP. 19630705 199403 1 003

Mengetahui,

Ketua Departemen,

Dr. Mukhamad Najib, STP, MM

NIP. 19760623 200604 1 001

Tanggal Lulus:

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

ii

RINGKASAN

ARYS AGUSMAN. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pembiayaan

Mikro Ib Hasanah Dan Potensi Risiko Pada Bank Bni Syariah Cabang Pembantu

Mikro Depok. Di bawah bimbingan BUDI PURWANTO.

BNI Syariah KCPM Depok mulai berjalan pada Januari 2012 dengan

realisasi pembiayaan sebesar Rp 33.000.000,- dan sampai dengan akhir Agustus

2012 sebesar Rp 1.727.600.000,-. Target yang tercapai hanya 18,00% dari target

yang ada. Berdasarkan data dari industri dan perdagangan pemerintahan kota

Depok, sektor UMKM yang terdapat di kota ini cukup beragam. Sedangkan data

pasar modern, pasar tradisional dan pergudangan yang terdapat di kota Depok

terdapat 23 pasar, jumlah pasar tersebut merupakan potensi UMKM yang besar

bagi BNI Syariah KCPM Depok. UMKM dan pasar yang tersebar seharusnya

prospek yang cukup bagus dalam realisasi pembiayaan oleh BNI Syariah. Oleh

karena itu, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi realisasi pembiayaan Mikro

iB Hasanah di BNI Syariah KCPM Depok dan Bagaimana metode penilaian yang

dipertimbangkan dalam menganalisis potensi risiko nasabah pembiayaan Mikro

iB Hasanah di BNI Syariah KCPM Depok perlu dirumuskan untuk mengkaji

penelitian ini. Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi realisasi pembiayaan. (2) Menganalisis potensi risiko nasabah

pembiayaan Mikro iB Hasanah berdasarkan konsep 5C di BNI Syariah KCPM

Depok.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari hasil

laporan realisasi pembiayaan kurun waktu bulan januari sampai dengan agustus

tahun 2012, yaitu analisa realisasi pembiayaan hasil dari sistem Eletronic

Financing Origanizationi (EFO) pada BNI Syariah. Data penelitian ini juga

dilengkapi dengan wawancara kepada bagian terkait sebagai pelengkap dari data

EFO serta data sekunder dari studi pustaka, dan data dari perusahaan. Analisis

kuantitatif menggunakan regresi linear berganda dengan alat pengolah data SPSS

15 serta analisis deskriptif.

Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi realisasi pembiayaan dari metode 3C adalah faktor usia,

pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu

pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset usaha dan

keluarga. Hasil dari uji-F menunjukkan semua variabel X ini berpengaruh nyata

terhadap Y. Sedangkan hasil dari uji-t, variabel yang berpengaruh nyata secara

positif adalah pengalaman usaha dan jangka waktu pembiayaan, variabel yang

tidak berpengaruh nyata adalah usia, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan,

sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset usaha dan keluarga.

Hasil analisis selanjutnya menunjukan dalam potensi risiko nasabah

pembiayaan iB Hasanah terdapat beberapa tingkatan yaitu berisiko tinggi dan

berisiko rendah, dimana risiko yang sangat diperhatikan adalah potensi gagal

bayar dan setelah berjalan dari awal 2012 sampai akhir 2013, BNI Syariah KCPM

Depok terdapat pembiayaan macet (NPF) sebesar 1.5% dan nasabah dengan

kolektibilitas 1 (lancar) sebesar 97.5%.

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Dumai, provinsi Riau pada hari kamis, tanggal 18

Agustus 1988. 25 tahun silam. Anak pertama dari empat bersaudara dengan dua

laki-laki dan dua perempuan dari orang tua yang bernama Arman M.Y, S.E dan

Yetty Roswita. Penulis melanjutkan sekolah menengah di SMA Negeri 114

Jakarta Utara pada tahun 2003 dan lulus melalui jalur ilmu pengetahuan alam

(IPA), setamat sekolah menengah pada tahun 2006 penulis diterima melalui jalur

USMI di Institut Pertanian Bogor pada program diploma program keahlian

manajemen agribisnis dan lulus dengan memuaskan pada tahun 2009 dengan gelar

A.Md. Setelah lulus penulis diterima bekerja pada PT Telekomunikasi Selular

(Telkomsel) selama enam bulan. Setelah itu penulis melanjutkan program sarjana

pada program sarjana alih jenis, departemen manajemen, fakultas ekonomi dan

manajemen, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2010. Selama kuliah di IPB

penulis aktif dalam organisasi termasuk seminar dan menghadiri forum-forum

nasional. Saat program diploma penulis diutus mewakili IPB pada tahun 2008

untuk menghadiri Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional

(FSLDK) di Universitas Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Penulis juga beberapa kali mengikuti kompetisi dan seminar saat di program

PSAJM IPB, diantaranya : seminar bulanan masyarakat ekonomi syariah (MES)

selama tahun 2011, seminar Indonesia Tanpa Kemiskinan 2011 di FE UI Depok,

seminar karir World Bank dan Kementerian Keuangan di FE UI Depok pada tahun

2011, forum dan seminar “Indonesian Young Leaders Forum” di Ritz Carlton

Hotel, Jakarta pada tahun 2011, forum dan seminar “National Leadership Camp

2011” selama tiga hari di Nurul Fikri, Depok, forum dan seminar StudentxCEO‟s

Forum 2011 di ITB Bandung. Penulis ikut berkompetisi ide bisnis dan sosial yang

diadakan oleh StudentxCEO‟s dan masuk dalam 50 ide terbaik dan juga ikut

dalam lomba ide bisnis kedaerahan yang diadakan oleh Kementerian Riset dan

Teknologi Indonesia bersama organisasi Promuda Depok. Pada tahun yang sama

penulis juga bekerja freelance sebagai Financial Consultant di PT AXA Financial

Indonesia, kemudian pada bulan september 2011 mulai bekerja di Bank BNI

Syariah sampai sekarang.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pembiayaan

Mikro Ib Hasanah Dan Potensi Risiko Pada Bank Bni

Syariah Cabang Pembantu Mikro Depok _-ama Arys Agusman

H24104088

Menyetujui,

Dosen Pembimbing,

# Ir. Budi Purwanto, ME

NIP. 19630705 199403 1 003

Mengetahui,

TanggaI Lulus: 1 aMAR 2014

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

iv

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta‟ala atas

segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema

yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus 2012 adalah

kebijakan hutang dengan judul analisis faktor yang mempengaruhi kebijakan

hutang emiten pertanian di Bursa Efek Indonesia.

Penghargaan dan terima kasih penulis sampaikan kepada Ayah, Ibu,

keluarga, dan seluruh pihak atas segala support yang diberikan baik materil, do‟a,

perhatian dan kasih sayangnya. Penghormatan dan terima kasih juga penulis

sampaikan kepada bapak Ir. Budi Purwanto, ME selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak membantu dalam mengarahkan dan memberikan saran dalam

penyempurnaan penulisan skripsi.

Sebagaimana kodrat seorang manusia yang terlahir dengan segala kelebihan

dan kekurangannya, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi skripsi

yang lebih baik. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat untuk orang

lain sebagai sarana referensi ilmu pengetahuan dan referensi penelitian

selanjutnya.

Bogor, Maret 2014

Penulis

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Segenap kerendahan hati, penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari sentuhan dan iringan do‟a berbagai pihak yang senantiasa menuntun

penulis dalam membuat laporan. Dalam kesempatan ini, izinkan penulis untuk

menyampaikan kata terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua berserta keluarga yang tak henti memberikan dukungannnya,

baik secara moral, materil, maupun spiritual,

2. Bapak Ir. Budi Purwanto, ME selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan saran, arahan, serta bimbingannya dalam menyusun skripsi,

3. Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc dan bapak M. Syaefudin

Andriyanto, STP, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan

saran, arahan, serta bimbingannya dalam menyusun skripsi,

4. Seluruh dosen Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB beserta seluruh pegawai

dan staf,

5. Kantor Cabang Pembantu Bank BNI Syariah Depok yang telah memberikan

kesempatan untuk bergabung dan pengaplikasikan ilmu,

6. Sahabat seperjuangan mahasiswa Program Sarjana Alih Jenis Manajemen,

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, dan

7. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

vi

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP...………………………………………………………….. iii

KATA PENGANTAR……....….……………………………………………… iv

UCAPAN TERIMA KASIH...………………………………………………… v

DAFTAR ISI ..…………………………………………………………………. vi

DAFTAR TABEL ..…………………………………………………………… viii

DAFTAR GAMBAR ..………………………………………………………... viii

DAFTAR LAMPIRAN ..……………………………………………………… viii

I. PENDAHULUAN ………………………………………………………... 1

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………... 1

1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………….. 3

1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………………………... 4

1.4. Manfaat Penelitian ……………………………………………………. 4

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………………. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………. 5

2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)….…………………....... 5

2.1.1. Definisi UMKM 5

2.1.2. Karateristik Pembiayaan UMKM 6

2.2. Microfinance ………………………………………………..……………… 7

2.2.1. Definisi Microfinance…………………………………………... 7

2.2.2. Bentuk Kelembagaan Microfinance di Indonesia………………. 8

2.2.2. Prinsip Dasar Islamic Microfinance…………………………….. 8

2.3. Bank …………………………………………………………............... 10

2.3.1. Definisi Bank………………………………………………….... 10

2.3.2. Sejarah Bank Syariah di Indonesia……………………………... 10

2.4. Pembiayaan Syariah…………………………………………………… 11

2.4.1. Pengertian Pembiayaan Syariah……………………………….... 11

2.4.2. Sistem Pembiayaan Syariah...…………………………………... 11

2.4.3. Jenis-jenis Pembiayaan Syariah...………………………………. 12

2.5. Risiko Kredit/Pembiayaan…………………………………………….. 13

2.6. Metode Analisis 5C……………………………………………………. 17

2.7. Penelitian Terdahulu…………………………………………………... 19

III. METODE PENELITIAN ……………………………………………….. 20

3.1. Kerangka Pemikiran …………………………………………………... 20

3.1.1 Kerangka Teoritis……………………………………………….. 20

3.1.2 Kerangka Operasional……………………………….………….. 23

3.2. Lokasi Penelitian….…………………………………………………… 25

3.3. Prosedur Analisis Data ...……………………………………………… 35

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

vii

3.3.1 Metode dan Teknik Pengambilan Sampel….…………………… 25

3.3.2 Metode Pengumpulan Data..…………………………………… 26

3.3.3 Metode Pengolahan Data………………………………………. 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………….. 28

4.1. Sejarah Bank BNI Syariah.……………………………………………. 28

4.2. Pembiayaan Mikro iB Hasanah..………………………………………. 29

4.3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas………………………………… 31

4.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Pembiayaan….………... 32

4.5. Potensi Risiko Nasabah Pembiayaan Mikro iB Hasanah……………... 37

4.6. Implikasi Manajerial............................................................................... 39

KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………. 41

1. Kesimpulan …………………………………………………………… 41

2. Saran …………………………………………………………………... 41

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 42

LAMPIRAN …………………………………………………………………… 44

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

viii

DAFTAR TABEL

No Halaman

1 Realisasi pembiayaan BNI Syariah KCPM Depok…............................. 2

2 Lembaga keuangan mikro berdasarkan aspek sosial.............................. 8

3 Lembaga keuangan mikro berdasarkan aspek segmentasi pasar…..…... 9

4 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif...…………….…………………… 32

5 Hasil pengujian model regresi linear berganda.......………………….... 33

6 Potensi Risiko Nasabah Pembiayaan Mikro iB Hasanah…..………….. 39

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1 Grafik realisasi pembiayaan vs outstanding

KCP Mikro Depok ........……………………………………………….

2

2 Bagan kerangka pemikiran......………………………………………... 22

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1 UKM Depok berdasarkan komoditi…..………………………………. 45

2 Data pasar modern, pasar tradisional, dan pergudangan.................….. 46

3 Persyaratan umum dan persyaratan khusus nasabah............................... 47

4 Struktur organisasi bank BNI Syariah KCP Mikro…....……………… 49

5 Uraian jabatan kantor cabang pembantu mikro BNI Syariah (sesuai

mapping)................................................ ………………………………

49

6 Alur proses pembiayaan..........................................…………………… 54

7 Ringkasan hasil penelitian terdahulu........…………………………… 58

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

I.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor usaha kecil dan menengah masih menjadi prioritas utama

perbankan syariah dalam penyaluran dana perbankan syariah baik itu ditujukan

untuk modal kerja maupun investasi. Penyaluran dana ini pada umumnya bersifat

personal atau pribadi, sektor ini merupakan sektor padat karya namun minim

modal yang memberikan potensi besar dalam penyaluran dana perbankan syariah.

Dalam kurun waktu 2009-2010 saja, sektor UMKM meningkat pesat dari 19,86

persen (yoy) pada September 2009 menjadi 44,81 persen per September 2010.

BNI Syariah Cabang Mikro Bogor merupakan pilot project untuk ekspansi

di bisnis pembiayaan mikro. Bank BNI Syariah Cabang Mikro Bogor saat ini

telah memiliki lima Kantor Cabang Pembantu Mikro dan satu Kantor Cabang

Kedung Halang, antara lain : KCP Mikro Pasar Grosir Bogor, KCP Mikro Pasar

Cibinong, KCP Mikro Pasar Citereup, KCP Mikro Pasar Cileungsi, KCP Mikro

Depok Citayam. Lokasi outlet yang bertaraf KCP ini terletak di pasar dan dekat

pasar agar mudah terjangkau oleh calon-calon nasabah pembiayaan Mikro iB

Hasanah.

BNI Syariah KCPM Depok mulai berjalan pada Januari 2012 dengan

realisasi pembiayaan sebesar Rp 33.000.000,- dan sampai dengan akhir Agustus

2012 sebesar Rp 1.727.600.000,-. Target yang tercapai hanya 18,00% dari target

yang ada (Lihat Tabel 1). Berdasarkan data dari industri dan perdagangan

pemerintahan kota Depok, sektor UMKM yang terdapat di kota ini cukup

beragam. UKM kota Depok berdasarkan komoditinya yaitu : batuan, bahan

bangunan, furniture, jasa, ikan konsumsi, perdagangan umum dan sembako serta

kerajinan khas kota Depok, dapat dilihat lengkap pada Lampiran 4. Sedangkan

data pasar modern, pasar tradisional dan pergudangan yang terdapat di kota

Depok terdapat 23 pasar, jumlah pasar tersebut merupakan potensi UMKM yang

besar bagi BNI Syariah KCPM Depok. Oleh karena itu, UMKM dan pasar yang

tersebar seharusnya prospek yang cukup bagus dalam realisasi pembiayaan oleh

BNI Syariah. Selengkapnya dapat dilihat lengkap pada Lampiran 5.

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

2

Tabel 1. Realisasi pembiayaan BNI Syariah KCPM Depok

No Periode

2012

Target KCP

Mikro (dalam

rupiah)

Realisasi Target

Pencairan

(dalam rupiah)

Tingkat

Pertumbuhan

1 Januari 1.200.000.000 33.000.000 2,75%

2 Februari 1.200.000.000 135.500.000 11,29%

3 Maret 1.200.000.000 150.100.000 12,51%

4 April 1.200.000.000 198.000.000 16,50%

5 Mei 1.200.000.000 246.000.000 20,50%

6 Juni 1.200.000.000 343.000.000 28,58%

7 Juli 1.200.000.000 302.000.000 25,17%

8 Agustus 1.200.000.000 320.000.000 26,67%

Total 9.600.000.000 1.727.600.000 18,00%

Sumber : Bank BNI Syariah KCPM Depok (Data diolah) (2012)

Gambar 1. Grafik realisasi pembiayaan vs outstanding KCPM Depok

Sumber : Bank BNI Syariah KCPM Depok (Data diolah) (2012)

Berdasarkan Gambar 1, terlihat bahwa BNI Syariah KCP Mikro Depok

terus mengalami pertumbuhan, namun tidak begitu signifikan terhadap target.

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa dari sisi realisasi pembiayaan setiap

bulannya hanya mampu dicapai pada angka 371 juta rupiah di bulan ke-7, masih

jauh dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 1,2 milyar rupiah per bulan.

Namun, outstanding pembiayaan terus mengalami peningkatkan yang dapat

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

3

disimpulkan bahwa KCPM Depok mampu memantau dan menjaga hubungan

dengan nasabah eksisting dengan baik.

Sebelum merealisasikan pembiayaan Mikro iB Hasanah calon nasabah yang

mengajukan pembiayaan kepada BNI Syariah KCPM Depok terlebih dahulu

dilakukan analisa oleh beberapa pihak, mulai dari Asisten Pemasaran, Analisis

Pembiayaan dan terakhir Pimpinan Cabang/Cabang Pembantu. Hal pertama yang

dilakukan oleh Analis Pembiayaan untuk menilai layak atau tidaknya calon

nasabah tersebut adalah mengecek riwayat pembiayaan calon nasabah di Bank

Indonesia melalui BI Checking. Pada tahap ini, lanjut atau tidaknya pada tahap

penilaian berikutnya sangat penting sekali. Jika calon nasabah memiliki riwayat

pembiayaan dibawah tingkat kolektibilitas II, maka calon nasabah tersebut akan

langsung dinyatakan gagal untuk tahap selanjutnya. Hal ini menjadi penyebab

pertama dalam realisasi pembiayaan sehingga KCPM Depok belum mencapai

target. Namun, BI Checking merupakan bagian penting yang tidak bisa digantikan

karena peranannya dalam menyaring nasabah berkualitas baik atau buruk.

Di dalam metode penilaian bank secara umum kepada calon nasabah

pembiayaan umumnya menggunakan metode 5C (Character, Capacity, Capital,

Collateral, Condition Of Economy ). Metode inipun juga digunakan di Bank

Mikro, khususnya Bank BNI Syariah KCPM Depok. Namun, berdasarkan

informasi dari bagian Analis Pembiayaan bahwa konsep yang diterapkan dari

metode 5C hanya 3C saja yaitu (Character, Capacity dan Collateral) yang biasa

digunakan di Bank Mikro. Melalui 3C ini, Analis Pembiayaan Mikro melakukan

analisa risiko pembiayaan terhadap calon debitur dari sisi kualitas karakternya,

kemampuan membayar angsuran juga kesesuaian nilai jaminan dengan nominal

pembiayaan yang akan diajukan. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran peneliti

untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang

Berpengaruh Terhadap Pembiayaan Mikro Ib Hasanah Dan Potensi Risiko

Pada Bank Bni Syariah Cabang Pembantu Mikro Depok”.

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

4

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi realisasi pembiayaan Mikro

iB Hasanah di BNI Syariah KCPM Depok ?

2. Bagaimana metode penilaian yang dipertimbangkan dalam menganalisis

potensi risiko nasabah pembiayaan Mikro iB Hasanah di BNI Syariah

KCPM Depok ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan.

2. Menganalisis potensi risiko nasabah pembiayaan Mikro iB Hasanah

berdasarkan konsep 5C di BNI Syariah KCPM Depok.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Membuktikan faktor-faktor realisasi pembiayaan dari konsep 5C yang

sesuai dengan konsep pembiayaan perbankan syariah mikro khususnya

untuk BNI Syariah KCPM Depok,

2. Memberikan informasi kepada BNI Syariah KCPM Depok mengenai

karakter calon debitur pembiayaan mikro secara umum dan khusus

dalam realisasi pembiayaan,

3. Memberikan informasi kepada BNI Syariah KCPM Depok dan Bank

Syariah Mikro yang lain mengenai potensi risiko pembiayaan dilihat dari

sektor usaha yang dijalankan calon debitur agar menjadi pertimbangan

dalam realisasi pembiayaan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini terbatas hanya pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

realisasi pembiayaan Mikro iB Hasanah periode Januari s/d Agustus 2012,

karenapada periode ini merupakan tahap penilaian dan evaluasi. dengan

menggunakanpendekatan konsep 5C, analisis regresi linier berganda.

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

2.1.1. Definisi UMKM

Usaha mikro kecil menengah merupakan usaha produktif milik keluarga

atau perorangan Warga Negara Indonesia. Menurut Undang-Undang Republik

Indonesia No.20 Tahun 2008 mendefinisikan kriteria Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) sebagai berikut:

1. Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah.

2. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah).

3. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha.

Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00

(lima puluh milyar rupiah).

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

6

2.1.2. Karateristik Pembiayaan UMKM

Usaha mikro, kecil dan menengah mampu memberikan kontribusi bagi

perekonomian nasional. Ada beberapa acuan definisi yang digunakan oleh

berbagai instansi di Indonesia, yaitu:

a. Undang-Undang No.9 tahun 1995 tentang usaha kecil, mengatur kriteria

usaha kecil berdasarkan nilai aset tetap (di luar tanah dan bangunan) paling

besar Rp 200 juta dengan omzet per tahun maksimal Rp 1 milyar.

Sementara itu berdasarkan Inpres No.10 tahun 1999 tentang usaha

menengah, batasan aset tetap (di luar tanah dan bangunan) untuk usaha

menengah adalah Rp 200 juta hingga Rp 10 milyar.

b. Kementrian Koperasi dan UKM menggolongkan suatu usaha sebagai

usaha kecil jika memiliki omset kurang dari Rp 1 milyar per tahun. Untuk

usaha menengah, batasannya adalah usaha yang memiliki omset antara Rp

1 sampai dengan Rp 50 milyar per tahun.

c. Departemen Perindustrian dan Perdagangan menetapkan bahwa industri

kecil dan menengah adalah industri yang memiliki nilai investasi sampai

dengan Rp 5 milyar. Sementara itu, usaha kecil di bidang perdagangan dan

industri juga dikategorikan sebagai usaha yang memiliki aset tetap kurang

dari Rp 200 juta dan omzet per tahun kurang dari Rp 1 miliar (sesuai UU

No. 9 tahun 1995).

d. Bank Indonesia menggolongkan UK dengan merujuk pada UU No.

9/1995, sedangkan untuk usaha menengah, BI menentukan sendiri kriteria

aset tetapnya dengan besaran yang dibedakan antara industri manufaktur

(Rp 200 juta s/d Rp 5 miliar) dan non manufaktur (Rp 200 – 600 juta).

e. Badan Pusat Statistik (BPS) menggolongkan suatu usaha berdasarkan

jumlah tenaga kerja. Usaha kecil adalah usaha yang memiliki pekerja 1-19

orang; usaha menengah memiliki pekerja 20-99 orang; dan usaha besar

memiliki pekerja sekurang-kurangnya 100 orang.

f. Karakteristik usaha kecil, diantaranya (Suharto, 2008) :

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

7

1. Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap

tidak gampang berubah;

2. Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-

pindah;

3. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau

masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan

dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;

4. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya

termasuk NPWP;

5. Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam

berwiraswasta;

6. Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;

7. Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan

baik seperti business planning.

g. Contoh usaha kecil, yaitu (Suharto, 2008) :

1. Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga

kerja;

2. Pedagang di pasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;

3. Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu

dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan

industri kerajinan tangan;

4. Peternakan ayam, itik dan perikanan;

5. Koperasi berskala kecil.

2.2. Microfinance

2.2.1. Definisi Microfinance

Gonzalez-Vega dan Chavez dari Aryo (2011) menyatakan bahwa Indonesia

adalah laboratorium dunia untuk keuangan mikro. Namun lebih dari sekedar

laboratorium, menurut Klaas Kuiper (2003) dan L. Schmit dari Aryo (2011)

'revolusi' microfinance telah terjadi di Indonesia lebih dari 100 tahun yang lalu

pada tahun 1895 ketika Raden Wiriamadya membentuk sebuah lembaga keuangan

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

8

mikro untuk membantu para pegawai bumiputera yang terlilit hutang. Cikal bakal

inilah yang terus berkembang pada era kolonial smapai kemerdekaan Indonesia

dengan wujudnya yang sekarang adalah Bank Rakyat Indonesia.

Robinson dari Aryo (2011) dalam bukunya The Microfinance Revolution,

Volume 1: Sustanaible Finance for the Poor, menyatakan bahwa kredit dapat

menjadi sarana yang powerful untuk penanggulangan kemiskinan bila digunakan

secara efektif kepada economically active poor dan creditworthy.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Sebstad dan Cohen dari Aryo

(2011) bahwa penerima kredit mikro berada di sekitar garis kemiskinan.

Sedangkan untuk extreme poor, program-program kemiskinan yang bersifat

subsidi lebih tepat untuk mengangkat mereka ke atas garis kemiskinan.

Fundamental filosofi dari microfinance menurut mouhiuddin dari aryo (2011)

adalah mengubah lingkaran „setan‟ kemiskinan „low income, no savings, no

investments, lower income‟, menjadi spiral kesehjateraan yaitu „an expanding

system of low income, acces to credit, investment, higher income, small savings,

and still more credit lendings to even higher income‟.

2.2.2. Bentuk Kelembagaan Microfinance di Indonesia

Berdasarkan penelitian Tika Arundina dan Yusuf Wibisono (2011), secara

umum lembaga keuangan mikro (LKM) di Indonesia terdiri dari : (i) LKM

berbentuk bank, yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR), BPR Syariah, dan Unit

Mikro dari Bank Umum seperti BRI Unit Desa dan Danamon Simpan Pinjam; (ii)

LKM berbentuk koperasi, yaitu Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Unit Simpan

Pinjam (USP), Koperasi Jasa Keuangan Syariah (UJKS); dan (iii) LKM bukan

bank bukan koperasi, yaitu Badan Kredit Desa (BKD), Lembaga Dana dan Kredit

Pedesaan (LDKP), dan Baitul Maal Tamwiil (BMT).

Sedangkan dilihat dari aspek operasional-nya, LKM di Indonesia terdiri

dari: (i) saving-led microfinance, yang bertumpu pada mobilisasi dana tabungan

dari nasabah dengan system keanggotaan; (ii) credit-led microfinance, yang

bertumpu pada penyaluran kredit mikro dengan tidak mengandalkan dana dari

tabungan namun dari sumber pendanaan lain; (iii) micro-banking, yaitu perbankan

umum yang didesain untuk melakukan jasa keuangan mikro; dan (iv) linkage

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

9

model, yaitu linkage lembaga keuangan yang lebih besar dengan LKM seperti

linkage bank umum dengan BPR.

2.2.3. Prinsip Dasar Islamic Microfinance (Lembaga Keuangan Mikro

Islam)

Menurut Kaleem dan Ahmed dari Ascarya (2011) perbedaan prinsip dasar

dari Islamic Microfinance dan Conventional Microfinance dengan pendekatan

Charity-Based Microfinance (lembaga keuangan mikro berdasarkan pendekatan

aspek sosial) adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Lembaga keuangan mikro berdasarkan aspek sosial

Lembaga Keuangan Mikro

Konvensional

Lembaga Keuangan Mikro

Islam

Sumber dana Bantuan internasional

Filantropi lokal (zakat,

infaq, sedekah, dan dana

wakaf)

Penggunaan

dana Peroleh keuntungan

Pemberdayaan social

ekonomi

Jenis biaya Berbasis bunga Bebas bunga

Sifat dana Hutang Sosial

Sifat

pemulihan

Dipaksa pemulihan melauli

tekanan per grup Tekanan masyarakat

Jenis

kontributor Bukan relawan Relawan

Jenis

pemberdayaan Wanita Keluarga atau perorangan

Jenis motivasi Komersial Persaudaraan

Tingkat

partisipasi

Beberapa anggota wajib oleh

setiap anggota masyarakat

Beberapa anggota wajib oleh

setiap anggota masyarakat

Sumber : Kaleem dan Ahmed dari Ascarya (2011) (diterjemahkan).

Berdasarkan pendekatan tersebut, perbedaan paling mendasar antara

Conventional Microfinance dan Islamic Microfinance terdapat pada filosofi

sistem yang menjadi panduan dalam menjalankan bisnisnya. Namun, keduanya

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

10

memiliki pedekatan yang mirip yaitu pada social community untuk pemberdayaan

masyarakat dan peningkatan kesehjateraan masyarakat.

Sedangkan menurut Mazher dari Ascarya (2011) perbedaan prinsip dasar

dari Islamic Microfinance dan Conventional Microfinance dengan pendekatan

Market-Based Microfinance (lembaga keuangan mikro berdasarkan pendekatan

pasar) adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Lembaga keuangan mikro berdasarkan aspek pasar

Lembaga Keuangan Mikro

Konvensional

Lembaga Keuangan Mikro

Islam

Sumber Dana Bantuan internasional, Dana

pihak ketiga

Bantuan internasional, Dana

pihak ketiga

Model

pembiayaan/kre

dit

Berbasis bunga Berbasis prinsip islam

Pembiayaan

orang miskin Tidak termasuk Termasuk

Bentuk dana Tunai Barang

Biaya-biaya Biaya-biaya keanggotaan

dipotong di awal Tidak ada potongan di awal

Kelompok

target Wanita Keluarga

Sasaran Pemberdayaan wanita Kemudahan dan ketersediaan

pembiayaan

Kewajiban

pinjaman atau

pembiayaan

penerima (wanita) Penerima dan istri (keluarga)

Insentif pekerja Moneter Moneter dan keagamaan

Pelayanan

dalam kasus

yang terjadi

Kelompok/pemusatan tekanan

dan pelayanan

Kelompok/pemusatan/istri

Program

pengembangan

sosial

Sekuler (non-Islam): perilaku,

etika dan pengembangan sosial

Keagamaan (Islami): perilaku,

etika dan pengembangan

sosial

Sumber : Kaleem dan Ahmed dari Ascarya (2011) (diterjemahkan).

Berdasarkan pendekatan tersebut, perbedaan paling mendasar antara

Conventional Microfinance dan Islamic Microfinance terdapat pada tujuan,

dimana Conventional Microfinance lebih fokus pada pemberdayaan wanita

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

11

sedangkan Islamic Microfinance lebih fokus pada kemudahan dan penggunaan

dari pembiayaan yang disalurkan. Namun, keduanya memiliki pedekatan yang

mirip yaitu pada kelompok atau grup dalam mengelola dan peningkatan

kesehjateraan.

2.3. Bank

2.3.1. Definisi Bank

Pengertian bank dalam pasal 1 Undang-undang No.10 tahun 1998 yaitu: ”

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

(Kasmir, 2008).

2.3.2. Sejarah Bank Syariah di Indonesia

Kehadiran bank yang berdasarkan syariah di Indonesia masih relatif baru,

yaitu baru pada awal tahun 1990-an, meskipun masyarakat Indonesia merupakan

masyarakat Muslim terbesar di dunia. Prakarsa untuk mendirikan Bank Syariah di

Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20

Agustus 1990. Namun, diskusi tentang Bank Syariah sebagai basis ekonomi Islam

sudah mulai dilakukan pada awal tahun 1980.

Bank Syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan

MUI, yaitu dengan dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akte

pendiriannya ditandatangani tanggal 1 November 1991. Bank ini ternyata

berkembang cukup pesat sehingga saat ini BMI sudah memiliki puluhan cabang

yang tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung,

Makasar, dan kota lainnya. (Kasmir,2008).

2.4. Pembiayaan Syariah

2.4.1. Pengertian Pembiayaan Syariah

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, Pengertian

pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak

lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan yang atau

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

12

tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

(Kasmir,2008).

2.4.2 Sistem Pembiayaan Syariah

Bank syariah menunjukan pertumbuhan yang meningkat. Ini didorong oleh

makin tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk memilih produk yang halal.

Karena jumlah penduduk muslim di Indonesia yang paling banyak di dunia,

merupakan potensi bagi keuangan syariah untuk menjadi bagian dalam

pembiayaan ekonomi masyarakat. Prinsip pembiayaan syariah yang mendasar

adalah Bank Indonesia (2007) :

1. Keadilan, pembiayaan saling menguntungkan baik pihak yang

menggunakan dana maupun pihak yang menyediakan dana.

2. Kepercayaan, merupakan landasan dalam menentukan persetujuan

pembiayaan maupun dalam menghitung margin keuntungan maupun bagi

hasil yang menyertai pembiayaan tersebut. Untuk mendukung prinsip –

prinsip tersebut agar dapat berjalan jauh dari prasangka, manipulasi,

korupsi dan kolusi maka dibutuhkan informasi yang memadai. Informasi

ini menjadi data pendukung yang dapat digunakan untuk mengambil

keputusan yang proporsional. Jenis informasi yang dimaksud antara lain:

a. Informasi dasar nasabah

b. Informasi data penjualan/pembelian/penyewaan riil

c. Proyeksi laporan keuangan

d. Akad pembiayaan

2.4.3 Jenis-jenis Pembiayaan Syariah

Menurut Karim (2009). Jenis-jenis pembiaayan pada bank syariah terdapat

enam macam yaitu pembiayaan modal kerja syariah, pembiayaan investasi

syariah, pembiayaan konsumtif syariah, pembiayaan sindikasi, pembiayaan

berdasarkan Take Over, pembiayaan Letter Of Credit (L/C), berikut

penjelasannya:

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

13

1. Pembiayaan Modal Kerja Syariah

Pembiayaan modal kerja syariah adalah pembiayaan jangka pendek yang

diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja usahanya

berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Jangka waktu pembiayaan modal kerja

maksimum 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.

Fasilitas PMK dapat diberikan kepada seluruh sektor/subsektor ekonomi

yang dinilai prospek, tidak bertentangan dengan syariat islam dan tidak dilarang

oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta yang dinyatakan jenuh

olwh Bank Indonesia. Pemberian fasilitas pembiayaan modal kerja kepada

debitur/calon debitur dengan tujuan untuk mengeliminasi risiko dan

mengoptimalkan keuntungan Bank.

2. Pembiayaan Investasi Syariah

Pembiayaan investasi adalah pembiayaan jangka menengah atau jangka

panjang untuk pembelian barang-barang modal yang diperlukan untuk:

a. Pendirian proyek baru

b. Rehabilitasi

c. Modernisasi

d. Ekspansi

e. Relokasi proyek yang sudah ada

3. Pembiayaan Konsumtif Syariah

Secara definitif, konsumtif adalah kebutuhan individual meliputi kebutuhan

baik barang maupun jasa yang tidak dipergunakan untuk tujuan usaha. Dengan

demikian yang dimaksud pembiayaan konsumtif adalah jenis pembiayaan yang

diberikan untuk tujuan di luar usaha dan umumnya bersifat perorangan.

4. Pembiayaan Sindikasi

Pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh lebih dari

satu lembaga keuangan bank untuk satu objek pembiayaan tertentu. Pada

umumnya, pembiayaan ini diberikan bank kepada nasabah korporasi yang

memiliki nilai transaksi yang sangat besar.

5. Pembiayaan Berdasarkan Take Over

Salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan bank syariah adalah membantu

masyarakat untuk mengalihkan transaksi nonsyariah yang telah berjalan menajdi

transaksi yang sesuai dengan syariah. Dalam hal ini, atas permintaan nasabah,

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

14

bank syariah melakukan pengambilalihan hutang nasabah di bank konvensional

dengan cara memberikan jasa hiwalah atau dapat juga menggunakan qard,

disesuaikan dengan ada atau tidaknya unsur bunga dalam hutang nasabah kepada

bank konvensional. Setelah nasabah melunasi kewajibannya kepada bank

konvensional, transaksi yang terjadi adalah transaksi antara nasabah dengan bank

syariah. Dengan demikian, yang dimaksud dengan pembiayaan berdasarkan take

over adalah pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari take over terhadap

transaksi nonsyariah yang telah berjalan yang dilakukan oleh bank syariah atas

permintaan nasabah.

6. Pembiayaan Letter Of Credit (L/C)

Secara definit, yang dimaksud dengan pembiayaan Letter Of Credit (L/C)

adalah pembiayaan yang diberikan dalam rangka memfasilitasi transaksi impor

atau ekspor nasabah. Pada umumnya pembiayaan L/C dapat menggunakan

beberapa akad, yaitu pembiayaan L/C Impor dan pembiayaan L/C Ekspor.

2.5. Risiko Kredit / Pembiayaan

Menurut Karim (2009). Risiko pembiayaan adalah risiko yang disebabkan

oleh adanya kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Dalam bank

syariah, risiko pembiayaan mencakup risiko terkait produk dan risiko terkait

pembiayaan korporasi.

1. Risiko Terkait Produk

a. Risiko Terkait Pembiayaan berbasis Natural Certainty Contracts

(NCC)

Yang dimaksud dengan Analisis Risiko Pembiayaan Berbasis Natural

Certainty Contracts adalah mengidentifikasi dan menganalisis dampak dari

seluruh risiko nasabah sehingga kepurusan pembiayaan yang diambil sudah

memperhitungkan risiko yang ada dari pembiayaan berbasis Natural Certainty

Contracts, seperti murabahah, ijarah, ijarah muntahia bit tamlik, salam, istishna‟.

Penilaian risiko ini mencakup 2 (dua) aspek, yaitu sebagai berikut :

1) Default Risk (risiko kebangkrutan) yakni risiko yang terjadi pada

First Way Out, dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini.

2) Industry Risk yaitu risiko yang terjadi pada jenis usaha yang

dipengaruhi oleh hal-hal berikut :

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

15

Karakteristik masing-masing jenis usaha yang bersangkutan.

Riwayat eksposur pembiayaan yang bersangkutan di bank

konvensional dan pembiayaan yag bersangkutan di bank

syariah, terutama perkembangan Non Performing Financing

jenis usaha yang bersangkutan.

Kinerja keuangan jenis usaha yang bersangkutan (industry

financial standard).

b. Kondisi internal perusahaan nasabah, seperti manajemen, organisasi,

pemasaran, teknis produksi, dan keuangan.

c. Faktor negatif lainnya yang mempengaruhi perusahaan nasabah,

seperti kondisi grup usaha, keadaan force majeure, permasalahan

hukum, pemogokan, kewajiban off balance sheet (L/C import, bank

garansi), market risk (forex risk, interest risk, security risk), riwayat

pembayaran (tunggakan kewajiban) dan restruktrisasi pembiayaan.

3) Recovery Risk (risiko jaminan) yakni risiko yang terjadi pada

Second Way Out dipengaruhi oleh hal-hal berikut.

a. Kesempurnaan pengikatan jaminan

b. Nilai jual kembali jaminan

c. Faktor negatif lainnya, misalnya tuntutan hukum pihak lain

atas jaminan, lamanya taksasi ulang jaminan.

d. Kredibilitas penjamin (jika ada).

2. Risiko Terkait Pembiayaan Korporasi

Kompleksitas dan volume pembiayaan korporasi menimbulkan risiko

tambahan selain risiko yang terkait dengan produk. Oleh karena itu, analisisnya

harus lebih komprehensif. Analisis tersebut meliputi:

a. Analisis sales cost, profits, assets and liabilities

b. Analisis cash flow

Risiko tambahan yang harus diantisipasi antara lain :

1) Risiko yang timbul dari perubahan kondisi bisnis nasabah setelah

pencairan pembiayaan.

2) Risiko yang timbul dari komitmen kapital yang berlebihan.

3) Risiko yang timbul dari lemahnya analisis bank.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

16

Menurut Khan dan Ahmed (2008). Risiko kredit merupakan risiko yang

paling krusial dalam dunia perbankan. Hal ini dikarenakan, kegagalan bank dalam

mengelola risiko ini, dapat memicu munculnya risiko likuiditas, suku bunga,

penurunan kualitas aset dan risiko-risiko lainnya. Tingkat risiko kredit yang

dimiliki bank, memiliki efek negatif bagi kualitas aset yang diinvestasikan.

Apakah bank syariah menghadapi risikio kredit yang lebih besar atau lebih kecil

jika dibandingkan dengan bank konvensional? Jawaban atas pertanyaan ini,

bergantung pada beberapa faktor berikut ini.

a. Karakteristik risiko kredit yang secara umum melekat pada

pembiayaan syariah.

b. Karakteristik risiko yang secara khusus melekat pada model

pembiayaan syariah yang relatif berbeda.

c. Akurasi dalam menghitung kemungkinan kerugian kredit.

d. Ketersediaan teknik mitigasi risiko.

Karim (2009) juga menyatakan bahwa risiko pembiayaan terkait dengan

produk pembiayaan. Risiko-risiko yang terkait pada produk pembiayaan adalah :

1. Risiko pada murabahah adalah bagi hasil kepada dana pihak ketiga

menjadi tidak bersaing karena terlalu panjangnya jangka waktu

pengembalian pembiayaan.

2. Risiko pada Ijarah adalah rusaknya barang oleh nasabah di luar

pemakaian normal.

3. Risiko pada IMBT terjadi saat pembayaran dilakukan dengan metode

balloon payment, yakni pembayaran angsuran dalam jumlah besar di akhir

periode.

4. Risiko Salam dan Istishna ada dua yaitu risiko gagal menyerahkan barang

dan risiko jatuhnya harga barang.

5. Risiko pada Mudharabah dan Musyarakah meliputi tiga aspek yaitu,

Business risk (risiko bisnis yang akan dibiayai), Shrinking risk (risiko

berkurangnya nilai pembiayaan mudharabah dan musyarakah), Character

risk (risiko karakter buruk mudharib)

Menurut Rivai dan Veithzal (2008). Di dalam pembiayaan, berbagai risiko

yang perlu menjadi perhatian, antara lain:

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

17

a. Risiko Politik

Banyak penyaluran pembiayaan yang gagal sebagai akibat tidak adanya

kebijakan politik yang jelas. Politik yang stabil merupakan faktor yang sangat

menentukan dalam keberhasilan kegiatan usaha/customer. Suatu negara yangs

edang bergejolak seperti Indonesia pada kurun waktu 1997 – 2003 dan sendi-sendi

perekonomian jancur, maka banyak usaha yang hancur berantakan, macet, dan

bahkan sulit untuk kembali bangkit seperti sebelum terjadi krisis moneter pada

pertengahan tahun 1997. Akibat krisis moneter ini, banyak perusahaan yang

terpaksa gulung tikar da akhirnya merefleksi hancurnya bisnis perbankan yang

berakhir dengan likuidasi beberapa bank.

b. Risiko Sifat Usaha

Setiap jenis usaha mempunyai risiko sesuai karakter usahanya, bahkan

antarusaha yang sejenis pun memiliki risiko yang berbeda pula. Oleh karena itu,

ketika akan membiayai suatu jenis usaha customer perlu diketahui secara baik

kemungkinan risiko yang akan dihadapi di kemudian hari, sehingga dapat

diantisipasi sebelum risiko tersebut benar-benar terjadi. Cara terbaik untuk

menghadapinya adalah dengan tidak menyamakan setiap jenis usaha, dan

penyaluran pembiayaan tetap perlu melihatnya kasus per kasus.

c. Risiko Geografis

Risiko geografis ini dimungkinkan timbul karena kesalahan memilih tempat

lokasi usaha, sebagai akibat kurang cermatnya memilih lokasi yang tepat dan

aman. Pembiayaan usaha customer yang berlokasi di daerah rawan gempa, daerah

gunung berapi, daerah rawan banjir, daerah rawan longsor, daerah yang

sesungguhnya tidak cocok untuk bisnis yang dimohon oleh customer.

d. Risiko Persaingan

Bisnis apa pun yang ingin dimasuki/digeluti oleh customer tidak akan

terlepas dari akan terjadinya persaingan bisnis. Persaingan ini dapat terjadi antara

customer dengan usaha yang senjenis, atau dapat pula antarbank yang ingin sama-

sama membiayai proyek sejenis atau bahkan pada proyek yang sama.

e. Risiko Ketidakpastian Usaha

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

18

Ketidakmampuan memprediksi/meramal kondisi yang akan datang

berakibat fatal bagi bisnis. Akibatnya banyak usaha yang dilakukan secara

spekulasi dan bukan didasarkan pada perhitungan yang akurat.

2.6. Metode Analisis 5 C

Menurut Kasmir (2008). Dalam melakukan penilaian kriteria-kriteria serta

aspek penilaiannya tetap sama. Begitu pula dengan ukuran-ukuran yang

ditetapkan sudah menjadi standar penilaian setiap bank, biasanya kriteria

penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang

benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5 C, Adapun penjelasan

untuk analisis dengan 5 C Pembiayaan adalah sebagai berikut.

1. Character (Karakter)

Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan

diberikan pembiayaan benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar

belakang si pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti : cara hidup atau gaya

hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hoby dan sosial standingnya. Ini semua

merupakan ukuran “kemauan” membayar.

2. Capacity (Kapasitas)

Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang

dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan

kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.

Begitu pula dengan kemampuannya dalam menjalankan usahanya selama ini.

Pada akhiratnya akan terlihat “kemampuannya” dalam mengembalikan

pembiayaan yang disalurkan.

3. Capital (Modal)

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan

(neraca dam laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi

likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat

dari sumber mana saja modal yang sekarang ini.

4. Collateral (Jaminan)

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik

maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah pembiayaan yang

diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

19

masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat

mungkin.

5. Condition Of Economy (Kondisi Ekonomi)

Dalam melihat pembiayaan hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan

politik sekarang dan di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing serta

prospek usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik

sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.

Menurut Wisnaldi (2003), pada bisnis mikro karena karakteristik bisnisnya

berbeda maka yang lebih diandalkan adalah factor 2C yaitu Character dan

Capacity. Pertimbangan Character dan Capacity sebagai faktor utama dalam

pertimbangan pemberian kredit mikro terutama karena 2C tersebut merupaan first

way-out (jalan keluar pertama) dalam penyelesaian kredit serta keterbatasan

debitur mikro dalam memenuhi persyaratan jaminan (Collateral) yang merupakan

second way-out (jalan keluar kedua) dalam penyelesaian kredit.

Sedangkan menurut Wiyono (2003), untuk mikro banking karena situasi dan

kondisi yang ada, maka collateral, capital, condition of economy dapat

dihilangkan. Masyarakat sektor informal sudah jelas tidak akan memiliki jaminan

tambahan yang bisa diandalkan, apalagi permodalannya. Namun mampu bertahan

pada krisis ekonomi (dalam kondisi yang sulit). Oleh karena itu faktor-faktor yang

perlu diperhatikan pada calon debitur mikro adalah character dan capacity (2C).

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian-

penelitian sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian

terdahulu adalah hasil penelitian terdahulu belum ada yang membahas tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan di Bank Syariah Mikro.

Selain itu, penulis mengambil lokasi penelitian pada Bank BNI Syariah KCP

Mikro Depok. Persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya

adalah dari beberapa variabel-variabel yang di analisis oleh Mulyarto (2009) dan

Febrio (2010) yaitu lama usaha, pendapatan, jumlah sisa tanggungan pinjaman,

usia dan jenis kelamin. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini juga

menggunakan analisis regresi linier berganda dengan alat analisis SPSS 15.

Ringkasan hasil penelitian terdahulu dapat dilihat pada Lampiran 4.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

20

III. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

3.1.1 Kerangka Teoritis

Secara umum bank memiliki peran dalam pelayanan jasa keuangan di

masyarakat baik itu pembiayaan maupun pendanaan. Bank Syariah memiliki

peran yang sama dengan Bank Konvensional tetapi memiliki prinsip dasar yang

berbeda antara keduanya, dimana Bank Syariah berdasarkan prinsip islam

sedangkan Bank Konvensional beradasarkan prinsip bunga.

Pembiayaan memiliki peran penting dalam Bank Syariah, secara sederhana

meliputi pembiayaan konsumtif dan pembiayaan produktif. Pembiayaan

konsumtif biasanya meliputi investasi sedangkan pembiayaan produktif meliputi

modal kerja. Perbedaan mendasar pada dua jenis pembiayaan ini untuk

mengidentifikasi kebutuhan nasabah pada tujuan pembiayaan yang diberikan.

Dalam proses realisasi pembiayaan, metode umum yang dilakukan oleh

bank untuk mitigasi risiko yang kemungkinan akan timbul pasca realisasi

pembiayaan adalah dengan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral,

dan Condition Of Economy). Prinsip ini diadopsi dari perbankan konvensional,

karena pada praktiknya dalam mitigasi risiko hampir sama antara Bank Syariah

dan Bank Konvensional. Lihat Gambar 4.

Bank Syariah Mikro dan sejenisnya juga mengadopsi metode yang sama,

hanya saja dalam praktiknya dari prinsip 5C tersebut yang biasa digunakan hanya

3C (Character, Capacity dan Collateral), hal ini dapat dilihat pada penelitian-

penelitian terdahulu. Prinsip-prinsip ini sangat mempengaruhi realisasi

pembiayaan, dimana penjelasannya sebagai berikut :

1. Character

Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan

diberikan pembiayaan benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar

belakang si pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti : cara hidup atau gaya

hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan sosial standingnya. Ini semua

merupakan ukuran “kemauan” membayar.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

21

Dalam penelitian ini usia, pegalaman usaha dan tujuan pembiayaan menjadi

faktor yang mempengaruhi dalam penilaian nasabah dari sisi karakternya. Usia

menjadi cerminan bagaimana tingkat kedewasaan dan sikap tanggung jawab calon

debitur terhadap penggunaan dan kesadaran membayar angsuran.

Pengalaman usaha menjadi tolak ukur bagaimana stabilitas usaha yang

dijalankan, karena dalam persyaratan calon debitur di BNI Syariah sendiri

minimal pengalaman suaha calon debitur adalah dua tahun lamanya. Sedangkan

tujuan pembiayaan berpengaruh dalam kesesuaian tujuan awal nasabah

mengambil pembiayaan di BNI Syariah dengan penggunaan setelah pembiayaan

terealisasi, dalam akad di bank syariah kesesuain tujuan awal pengajuan

pembiayaan dengan penggunaan pembiayaan setelahnya sangat diperhatikan.

2. Capacity

Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang

dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan

kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.

Begitu pula dengan kemampuannya dalam menjalankan usahanya dan dalam

mengembalikan pembiayaan yang disalurkan.

Pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan dan sisa tanggungan

pinjaman di tempat lain merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam

penilaian kapasitas calon debitur. Pendapatan per bulan calon debitur sangat

mempengaruhi bagaimana calon debitur mampu membayar angsuran setiap jatuh

tempo tanpa terkendala, sehingga risiko gagal bayar dapat dicegah dari awal.

Jangka waktu pembiayaan juga mempengaruhi untuk penialaian kapasitas

calon debitur, karena jangka waktu ini akan mempengaruhi besar angsuran yang

disesuaikan dengan kemampuan calon debitur untuk membayar angsuran baik itu

harian, mingguan juga bulanan.

Sisa tanggungan pinjaman di tempat lain calon debitur juga menjadi

penilaian dari sisi kapasitas/kemampuan mengembalikan pembiayaan yang

disalurkan. Hal ini dapat dilihat melalui BI Checking dengan tujuan untuk melihat

kewajiban angsuran yang sudah dimiliki, mengurangi sisa pendapatan dan juga

melihat kualitas pinjaman calon debitur.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

22

3. Collateral

Jaminan hendaknya melebihi jumlah pembiayaan yang diberikan. Jaminan

juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, maka

jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. Jaminan

merupakan penilaian akhir sebelum pembiayaan direalisasikan dan hal ini juga

cukup berpengaruh juga merupakan berupa asset berharga yang dimiliki oleh

calon debitur baik itu asset tetap dan asset bergerak. Contoh asset tetap yaitu tanah

dan bangunan baik berupa tanah kosong, tanah dan rumah diatasnya, ruko atau

kios. Sedangkan contoh asset bergerak yaitu kendaraan bermotor.

Gambar 2. Bagan kerangka pemikiran

Kondisi

Ekonomi

Modal

Jaminan

Asset Usaha dan Keluarga

Variabel teori (Capital dan Condition Of Economy tidak

digunakan untuk penelitian ini berdasarkan penelitian Wisnaldi

(2003), Teguh Wiyono (2003), Eko Putro Mulyarto (2009), )

dan Robbi Febrio (2010)Teguh Wiyono (2003)

Karakter

Usia

Pengalaman

Usaha

Tujuan

Pembiayaan

Kapasitas

Pendapatan Per

Bulan

Jangka Waktu

Pembiayaan

Sisa Tanggungan

Pinjaman Di Tempat

Lain

Permasalahan :

Faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan Mikro iB

Hasanah

Metode penilaian yang dipertimbangkan dalam menganalisis faktor-

faktor risiko nasabah pembiayaan Mikro iB Hasanah

Bank BNI Syariah KCP Mikro Depok

Proses Realisasi Pembiayaan Mikro iB Hasanah

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

23

3.1.2. Kerangka Operasional

Analisis regresi berhubungan dengan studi ketergantungan satu variabel

(variabel tidak bebas) pada satu atau lebih variabel lain (variabel yang

menjelaskan) dengan maksud meramalkan nilai rata-rata hitung atau rata-rata

variabel tidak bebas, dipandang dari segi nilai yang diketahui atau tetap (dalam

pengambilan sampel berulang) .

Menurut (Gujarati, 2006). Apabila yang dipelajari adalah ketergantungan

satu variabel pada lebih dari satu variabel yang menjelaskan dikenal sebagai

analisis regresi majemuk (multiple regression) atau analisis regresi linier

berganda. Variabel-variabel yang telah dianalisis menggunakan regresi linier dan

diuji dengan uji t kemudian dibuat sebuah interpretasi mengenai data tersebut

yang diterjemahkan secara deskriptif apakah variabel-variabel bebas tersebut

berpengaruh terhadap besarnya realisasi pembiayaan mikro iB Hasanah di Bank

BNI Syariah KCP Mikro Depok Citayam.

Evaluasi model pendugaan bertujuan untuk mengetahui apakah model yang

diduga terpenuhi secara statistik. Dalam membuat suatu keputusan ada atau

tidaknya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara

bersama-sama (simultan), sedangkan uji t digunakan untuk melihat pengaruh

setiap variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dalam penelitian ini.

Secara matematis dan empiris rumusannya sebagai berikut :

Y = f (C1, C2, C3)…………………………………………………………(1)

Dimana :

C1 (Character) = dapat diukur dengan usia (X1), Pengalaman usaha (X2), tujuan

pembiayaan (X3),

C2 (Capacity) = dapat dikur dengan pendapatan per bulan (X4), jangka waktu

pembiayaan (X5),

C3 (Collateral) = dapat diukur dengan sisa tanggungan pinjaman di tempat lain

(X6), asset usaha dan keluarga (X7).

Secara matematis :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + εi.................(2)

Dimana:

Y = Realisasi Pembiayaan

X1 = Usia

X2 = Pengalaman Usaha

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

24

X3 = Tujuan Pembiayaan

X4 = Pendapatan Per Bulan

X5 = Jangka Waktu Pembiayaan

X6 = Sisa Tanggungan Pinjaman Di Tempat Lain

X7 = Asset Usaha dan Keluarga

εi = Error

Dan secara Empiris rumusannya sebagai berikut :

Ῡ = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7 + ei........................(3)

Dimana:

Ῡ = Realisasi Pembiayaan

X1 = Usia

X2 = Pengalaman Usaha

X3 = Tujuan Pembiayaan

X4 = Pendapatan Per Bulan

X5 = Jangka Waktu Pembiayaan

X6 = Sisa Tanggungan Pinjaman Di Tempat Lain

X7 = Asset Usaha dan Keluarga

Ei = Error

Perumusan hipotesa dari faktor-faktor yang diduga mempengaruhi realisasi

pembiayaan mikro iB Hasanah adalah sebagai berikut:

1. Usia

Ho : Usia tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan

H1 : Usia berpengaruh nyata positif terhadap realisasi pembiayaan

2. Pengalaman usaha

Ho : Pengalaman usaha tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan

H1 : Pengalaman usaha berpengaruh nyata positif terhadap realisasi pembiayaan

3. Tujuan pembiayaan

Ho : Tujuan pembiayaan tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan

H1 : Tujuan pembiayaan berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan

4. Pendapatan per bulan

Ho : Pendapatan per bulan tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan

H1 : Pendapatan per Bulan berpengaruh nyata positif terhadap realisasi

pembiayaan

5. Jangka waktu pembiayaan

Ho : Jangka waktu pembiayaan tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi

pembiayaan

H1 : Jangka waktu pembiayaan berpengaruh nyata positif terhadap realisasi

pembiayaan

6. Sisa tanggungan pinjaman di tempat lain

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

25

Ho : Sisa tanggungan pinjaman di tempat lain tidak berpengaruh nyata terhadap

realisasi pembiayaan

H1 : Sisa tanggungan pinjaman di tempat lain berpengaruh nyata positif terhadap

realisasi pembiayaan

7. Asset usaha dan keluarga

Ho : Asset usaha dan keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap realisasi

pembiayaan

H1 : Asset usaha dan keluarga berpengaruh nyata positif terhadap realisasi

pembiayaan

Keputusan pengujiannya adalah:

1. Terima Ho, jika t hitung < t tabel artinya, variabel-variabel bebas tidak

berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan.

2. Tolak Ho, jika t hitung > t tabel artinya, variabel-variabel bebas yang diuji

berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan Mikro iB Hasanah.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Bank BNI Syariah KCPM Depok yang beralamat di

jalan Margonda Raya No. 222 E, Depok, 16423. Penelitian dilakukan di BNI

Syariah cabang pembantu mikro Depok karena BNI Syariah cabang pembantu

mikro Depok tidak mencapai target realisasi pembiayaan yang telah ditetapkan

pada semester pertama tahun awal mulai melayani pembiayaan.

3.3. Prosedur Analisis Data

3.3.1. Metode dan Teknik Pengambilan Sampel

Metode dan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu metode non

probability sampling dengan menggunakan teknik convenience sampling.

Pengambilan sampel dengan non acak dilakukan jika semua elemen populasi

belum tentu memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel,

misalnya terdapat bagian populasi yang dengan sengaja tidak dijadikan anggota

sampel yang mewakili populasi. Cara Dipermudah (Convinience Sampling), yaitu

peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa yang akan dijadikan sampel atau

yang akan ditemui sebagai responden (Umar, 1996).

Gay dan Diehl dari Idrus (2009) berpendapat bahwa sampel haruslah

sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl ini mengasumsikan bahwa semakin

banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

26

digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada

jenis penelitiannya.

1. Jika penelitiannya bersifat deskriptf, maka sampel minimumnya adalah

10% dari populasi

2. Jika penelitianya korelasional, sampel minimumnya adalah 30 subjek

3. Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek

per group

4. Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek

per group

Jumlah nasabah pembiayaan Bank BNI Syariah KCP Mikro Depok sejak

live mulai Januari sampai Agustus 2012 sebanyak 56 orang. Dari pendapat (Gay

dan Diehl), yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah nasabah

pembiayaan BNI Syariah KCP Mikro Depok Citayam dengan jumlah sampel yang

diambil adalah 35 nasabah pembiayaan yang sudah terealisasi pencairannya baik

itu masih berjalan ataupun sudah lunas.

3.3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan wawancara

dan dokumentasi. Model wawancara yang dapat dilakukan melipui wawancara tak

berencana yang berfokus dan wawancara sambil lau. Wawancara tak berencana

berfokus adalah pertanyaan yang diajukan secara tidak terstruktur, namun selalu

berpusat pada satu pokok masalah tertentu. Wawancara sambil lalu adalah

wawancara yang tertuju kepada orang-orang yang dipilih tanpa melalui seleksi

terlebih dahulu secara teliti, tetapi dijumpai secara kebetulan (Koentjaraningrat,

1986, Danandjaja, 1988 dalam Idrus).

Wawancara tidak terstruktur adalah jenis wawancara yang lebih sesuai

dalam penelitian kualitatif sebab jenis wawancara tidak terstruktur ini memberi

peluang kepada peneliti untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan (idrus,

2009). Wawancara pada penelitian ini hanya pelengkap dengan wawancara

langsung pada bagian yang terkait, seperti ; analis pembiayaan mikro dan juga

kordinator analis pembiayaan, terhadap aktivitas proses realisasi pembiayaan

Mikro iB Hasanah.

Sedangkan, Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara

mengambil data yang sudah disediakan (data sekunder) oleh pihak-pihak terkait,

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

27

misalnya data di Kantor BPS, Kantor Instansi Pemerintah, Perusahaan, dan lain-

lain (bukan merupakan data langsung dari masyarakat). Dokumentasi yang

didapatkan adalah laporan internal perusahaan yang meliputi laporan realisasi

pembiayaan kurun waktu bulan januari sampai dengan agustus tahun 2012, analisa

realisasi pembiayaan hasil dari sistem Eletronic Financing Origanizationi (EFO)

pada BNI Syariah, dan profil perusahaan serta literatur-literatur perusahaan yang

terkait dalam kebutuhan data penelitian. Sebagai data penunjang, dikumpulkan

pula data-data yang telah diolah pada instansi-instansi terkait, seperti BI, BNI

Syariah serta berbagai literatur lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

3.3.3 Metode Pengolahan Data

Analisis regresi linear berganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai

pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk

membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua

variabel bebas atau lebih (X1), (X2), (X3),......(Xn) dengan satu variabel terikat

(Natawiria dan Riduwan,2010). Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu

hubungan atau pengaruh 5C terhadap realisasi pembiayaan Mikro iB Hasanah

pada bank BNI Syariah KCPM Depok, dari pengertian tersebut maka penelitian

ini menggunakan analisis regresi linear berganda dan analisis deskriptif.

Data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Sebelum

diolah dan dianalisa, dilakukan beberapa prosedur pendahuluan terhadap data

yang diperoleh yaitu membuat pengkodean dan penggolongan beberapa kategori

jawaban. Pengolahan data menggunakan program komputer microsoft excel dan

software SPSS 15. Data dibuat terlebih dahulu dalam tabel pada microsoft excel,

kemudian diuji regresi berganda dengan bantuan SPSS 15.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Bank BNI Syariah

Sistem Syariah yang terbukti dapat bertahan dalam tempaan krisis moneter

1997, meyakinkan masyarakat bahwa sistem tersebut kokoh dan mampu

menjawab kebutuhan perbankan yang transparan. Berdasarkan hal itu dan

mengacu pada UU no 10 Tahun 1998, mulailah PT Bank Negara Indonesia

(Persero) merintis Divisi Usaha Syariah.

Berawal dari 5 kantor Cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara

dan Banjarmasin yang mulai beroperasi tanggal 29 April 2000, kini BNI Syariah

memiliki lebih dari 27 Cabang di seluruh Indonesia. Untuk memperluas layanan

pada masyarakat, masing-masing kantor cabang utama tersebut membuka kantor-

kantor cabang pembantu syariah (KCPS).

Selanjutnya berlandaskan peraturan Bank Indonesia No 8/3/ PBI/2006

tentang pemberian ijin bagi kantor cabang Bank konvensional yang memiliki

KCPM usaha syariah untuk melayani pembukaan rekening produk dana syariah,

BNI Syariah merespon ketentuan ini dengan cara bersinergi dengan cabang

konvensional guna melakukan “office channelling”. Hingga saat ini outlet layanan

syariah pada kantor cabang konvensional berjumlah 636 outlet.

Saat ini PT. BANK BNI Syariah telah Spin Off sejak 19 Juni 2010. BNI

Syariah saat ini didukung oleh sistem Informasi Teknologi yang modern dan

jaringan transaksi yang sangat luas di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan

jaringan Kantor Cabang BNI. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI

Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Hal ini

dibuktikan dengan penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun

2004 sebagai Perbankan Syariah Terbaik.

Dengan dukungan teknologi, BNI Syariah bersinergi dengan cabang-cabang

BNI konvensional untuk memberikan layanan pembukaan rekening syariah.

Cabang-cabang BNI tersebut dinamakan Syariah Chanelling Outlet (SCO). Saat

ini seluruh cabang BNI di Jabodetabek telah dilengkapi dengan layanan

pembukaan rekening syariah. Sehingga masyarakat yang menghendaki untuk

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

29

melakukan investasi mudharabah melalui deposito syariah, tabungan syariah atau

menitipkan dana melalui giro syariah dan tabungan titipan (wadiah), atau bahkan

menghendaki mempersiapkan dana haji melalui tabungan iB (dibaca aibi, =

islamic Banking) Haji, dan juga tabungan perencanaan iB Tapenas, maka nasabah

dapat mengunjungi cabang BNI terdekat.

Secara nasional cabang BNI yang sudah dapat melayani pembukaan

rekening syariah berjumlah lebih dari 600, dan dari waktu ke waktu jumlah ini

terus meningkat sesuai dengan misi untuk memaksimalkan layanan dan kinerja

sehingga menjadi bank syariah kebanggaan anak negeri. BNI Syariah

menjalankan operasional bank berdasarkan prinsip syariah, seperti jual beli dan

bagi hasil serta memiliki beragam produk dan jasa perbankan yang mampu

memenuhi berbagai kebutuhan nasabah.

4.2 Pembiayaan Mikro iB Hasanah

BNI Syariah menyadari bahwa masyarakat yang menghendaki layanan

syariah tidak terbatas pada masyarakat tertentu namun juga dibutuhkan oleh

seluruh golongan masyarakat yang menghendaki layanan dan fasilitas perbankan

yang nyaman, adil, dan modern. Kemudian pada awal 2012 BNI Syariah secara

resmi melakukan ekspansi bisnisnya untuk pembiayaan mikro dengan brand

produk “Mikro iB Hasanah” dan juga dibuka Kantor Cabang juga Kantor Cabang

Pembantu Mikro di seluruh Indonesia dengan jumlah outlet sebanyak 60 buah,

dimana Bank BNI Syariah KCPM Depok merupakan pilot project untuk divisi

bisnis mikro BNI Syariah.

Dimana ketentuan umum dan khusus pembiayaan Mikro iB Hasanah adalah

sebagai berikut :

Ketentuan Umum:

A. Latar Belakang

1. Sektor mikro terbukti mampu bertahan terhadap gejolak maupun krisis

ekonomi.

2. Sebagai upaya meningkatkan komposisi penyaluran pembiayaan ke

sektor produktif, terutama kepada segmen mikro.

3. Meningkatkan akses mikro terhadap bank syariah untuk memperoleh

pembiayaan dengan persyaratan lebih mudah dan proses cepat.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

30

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

a. Memberikan layanan perbankan pada segmen bisnis mikro

berbasis komunitas (community) yang artinya dalam pengelolaan

pembiayaan segmen ini mampu memahami karakter dan mengenal

nasabah pembiayaan/calon nasabah pembiayaan lebih mendalam

serta melakukan komunikasi secara intensif agar dalam

pemantauan pembiayaan dapat dilakukan dengan efektif dan

efisien.

b. Memberikan pilihan dan kemudahan layanan perbankan kepada

nasabah pembiayaan/ calon nasabah pembiayaan dalam

memperoleh fasilitas pembiayaan syariah dengan persyaratan lebih

mudah dan proses lebih cepat serta mengutamakan prinsip kehati-

hatian berdasarkan penilaian karakter nasabah pembiayaan,

kelayakan usaha dan agunan.

2. Tujuan

a. Meningkatkan portofolio pembiayaan produktif dan konsumtif

syariah, terutama di segmen mikro

b. Meningkatkan profitabilitas pembiayaan BNI Syariah.

C. Sasaran Pembiayaan

1. Kepada nasabah pembiayaan/calon nasabah pembiayaan yang

berusaha di seluruh sektor ekonomi segmen mikro, nelayan, petani dan

pekerja sektor ekonomi mikro lainnya (mass market).

2. Tujuan Pemberian Pembiayaan sbb:

a. Pemberian pembiayaan untuk tujuan produktif lainnya baik untuk

penggunaan tambahan modal kerja maupun pengembangan usaha

(investasi) serta keperluan pembelian barang lainnya (konsumtif).

b. Pemberian pembiayaan baru (penetrasi), memelihara dan

mengembangkan fasilitas pembiayaan nasabah pembiayaan

existing (retensi)

c. Pengambilalihan/take over pembiayaan dari bank lain (non syariah)

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

31

3. Pemberian pembiayaan dibatasi dengan radius (jarak lokasi usaha

nasabah/calon nasabah pembiayaan dengan unit operasional) maksimal

10 (sepuluh) km.

Ketentuan Khusus :

A. Tujuan penggunaan pembiayaan adalah untuk modal kerja, investasi,dan

konsumtif (kebutuhan pembelian barang lainnya) yang tidak bertentangan

dengan syariah dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

B. Bentuk Pembiayaan dan Akad Pembiayaan

Bentuk pembiayaan non revolving dengan angsuran tetap, Akad pembiayaan

yang digunakan adalah Murabahah dengan Wakalah.

C. Produk Pembiayaan Mikro

1. Mikro 1 iB Hasanah (sudah tidak dipasarkan)

2. Mikro 2 iB Hasanah

3. Mikro 3 iB Hasanah

4. Rahn Mikro iB Hasanah

Berdasarkan ketentuan umum dan khusus tersebut, terdapat beberapa

persyaratan yang harus dipenuhi bagi calon debitur. Persyaratan-persyaratannya

adalah sebagai berikut : kewarganegaraan Indonesia yang berumur 18-65 tahun,

info BI calon debitur dengan status semua fasilitas kondisi 6 bulan terakhir lancar

(kolektibilitas 1) ,memiliki karakter baik dan telah menjalankan usahanya minimal

2 tahun juga memiliki jaminan serta tidak masuk dalam daftar DHN (Daftar

Hitam Nasional). Jenis usaha yang dijalankan oleh calon debitur adalah sektor

UMKM yang biasanya berada di lingkungan pasar maupun pertokoan sepanjang

jalan yang beradius ± 10 km dari kantor cabang/ cabang pembantu BNI Syariah

Mikro berada. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

4.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

BNI Syariah KCP Mikro Depok dipimpin oleh seorang Pimpinan Cabang

Pembantu Mikro yang memiliki kewenangan dalam memutuskan realisasi

pembiayaan dengan membawahi beberapa bagian, yaitu bagian pelayanan nasabah

dipimpin oleh penyelia layanan mikro yang membawahi seorang Customer

Service/ Asisten Rahn dan dua Teller. Bagian berikunya adalah bagian pemasaran

dipimpin oleh penyelia pemasaran yang membawahi enam asisten pemasaran

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

32

dengan tugas sebagai ujung tombak dalam memenuhi target pembiayaan Mikro iB

Hasanah di KCP Mikro Depok. Serta bagian terakhir yang sangat independen

yaitu bagian risk dengan jabatan analis pembiayaan mikro sebagai filter dari

aplikasi-aplikasi calon nasabah pembiayaan yang diajukan oleh bagian pemasaran

untuk selanjutnya direkomendasikan kepada pimpinan cabang pembantu untuk

disetujui atau tidak.

Berdasarkan struktur dari kantor pusat seharusnya terdapat bagian Asisten

Collection (bagian penagih) yang berfungsi untuk penagih apabila terdapat

nasabah yang telat membayar angsuran maupun mulai macet dalam

perjalanannya. Hanya saja sampai sekarang belum ada bagian tersebut, struktur

lengkap dapat dililhat pada Lampiran 3.

4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Pembiayaan

Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan di

Bank BNI Syariah KCPM Depok dapat dimodelkan dalam suatu fungsi

permintaan. Pada penelitian ini, terdapat tujuh faktor yang diduga mempengaruhi

realisasi pembiayaan, yaitu : usia(X1), pengalaman usaha(X2), tujuan

pembiayaan(X3), pendapatan per bulan(X4), jangka waktu pembiayaan(X5), sisa

tanggungan pinjaman di tempat lain(X6) dan asset usaha dan keluarga(X7).

Kemudian untuk bisa diregresikan variabel-variabel tersebut diubah menjadi skala

yang sesuai. Pada pembuatan model persamaan regresi linear berganda juga

diperlukan beberapa asumsi mendasar diantaranya yakni normalitas, homogenitas

dan multikolinearitas.

Pada penelitian ini yang menjadi variabel tak bebas (Y) adalah pembiayaan

yang direalisasikan oleh pihak Bank BNI Syariah KCPM Depok. Berdasarkan

hasil kajian, besaran realisasi pembiayaan pada program sangat beragam, yang

terkecil sebesar Rp 5.000.000 dan terbesar adalah Rp 500.000.000. Variabel bebas

(x) adalah faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan. Berikut

penjelasannya :

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

33

Tabel 4. Hasil pengujian statistik deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Variance

Realisasi Pembiayaan (juta rupiah)

35 3 210 45,49 48,151 2318,492

Usia (tahun) 35 25 60 42,66 10,616 112,703

Pengalaman Usaha (tahun)

35 2 27 10,31 8,256 68,163

Tujuan Pembiayaan 35 1 3 2,03 ,857 ,734

Pendapatan Per Bulan (juta rupiah)

35 1 300 53,74 73,078 5340,432

Jangka Waktu Pembiayaan (bulan)

35 3 36 27,17 9,895 97,911

Sisa Tanggungan Pinjaman Di Tempat Lain (juta rupiah)

18 1 157 40,06 43,991 1935,232

Asset Usaha dan Keluarga (1= Ruko;0=Tanah)

35 0 1 ,71 ,458 ,210

Valid N (listwise) 18

Output SPSS ini menunjukkan bahwa nilai realisasi pembiayaan dari 35

dokumentasi hasil EFO atas sampel pada bank BNI Syariah KCPM Depok

memiliki nilai terendah Rp. 3.000.000,- dan nilai tertinggi Rp. 210.000.000,- dan

rata-rata realisasi pembiayaan Rp. 45.490.000,-. Sedangkan usia memiliki nilai

terendah 25 tahun dan nilai tertinggi 60 tahun dan rata-rata usia 43 tahun

(pembulatan). Pengalaman usaha memiliki nilai teredah 2 tahun dan nilai tertinggi

27 tahun dan rata-rata pengalaman usaha 11 tahun (pembulatan). Tujuan

pembiayaan memiliki nilai terendah 1 (konsumtif) dan nilai tertinggi 3 (investasi)

dan rata-rata tujuan pembiayaan 2 (modal kerja). Pendapatan per bulan memiliki

nilai terendah Rp. 1.000.000,- dan nilai tertinggi Rp. 300.000.000,- dan rata-rata

pendapatan per bulan Rp 53.740.000,-. Jangka waktu pembiayaan memiliki nilai

terendah 3 bulan dan memiliki nilai tertinggi 36 bulan dan rata-rata jangka waktu

pembiayaan 27,17 bulan. Sisa tanggungan pinjaman di tempat lain memiliki nilai

terendah Rp. 1000.000,- dan nilai tertinggi Rp. 157.000.000,- dan rata-rata sisa

tanggungan pinjaman di tempat lain Rp. 40.060.000,-. Asset usaha dan keluarga

memiliki nilai terendah 0 (rumah) dan nilai tertinggi 1 (tanah kosong) dan rata-

rata asset usaha dan keluarga 1 (pembulatan/tanah kosong).

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

34

Tabel 5. Hasil pengujian model regresi linear berganda

Variable B Std. Error t nilai-p VIF

(Constant) -59.55 40.05 -1.49 0.15

X1 0.34 0.68 0.50 0.62 1.38

X2 2.19 0.90 2.45 0.02 1.45

X3 2.66 8.50 0.31 0.76 1.41

X4 0.13 0.12 1.04 0.31 2.17

X5 1.60 0.69 2.31 0.03 1.26

X6 0.23 0.23 0.98 0.34 2.00

X7 10.43 17.05 0.61 0.55 1.63

R-square = 56.23% Adjusted R-square = 44.88%

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 44317.15065 7 6331.022 4.954209 0.001061

Residual 34503.50478 27 1277.908

Total 78820.65543 34

Hasil dari model regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Ῡ = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7 + ei

Y = -59.55 + 0.34 (usia) + 2.19 (pengalaman usaha) + 2.66 (tujuan

pembiayaan) + 0.13 (pendapatan per bulan) + 1.60 (jangka waktu

pembiayaan) + 0.23 (sisa tanggungan pinjaman di tempat lain) + 10.43

(asset usaha dan keluarga).

Dari hasil model regresi ini, jika x1,x2,x3,x4,x5,x6,x7 bertambah 1 satuan

maka Y akan berkurang sebesar 41.97 satuan. Sehingga jika terjadi penambahan 1

satuan pada salah satu variabel atau semuanya akan mengurangi/menambah

realisasi pembiayaan sebesar 41.97 satuan.

Variabel Bebas dan tidak bebas

Keterangan Satuan

Y Pembiayaan yang direalisasikan (dalam ribuan) rupiah

X1 Usia tahun

X2 Pengalaman Usaha tahun

X3 Tujuan Pembiayaan Tidak ada

X4 Pendapatan Per Bulan (dalam ribuan) rupiah

X5 Jangka Waktu Pembiayaan tahun

X6 Sisa Tanggungan Pinjaman Di Tempat Lain (dalam ribuan)

rupiah

X7 Asset Usaha dan Keluarga Tidak ada

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

35

R-square (Koefisien Determinasi)

R-square = 56.23% artinya keragaman yang mampu dijelaskan oleh faktor-

faktor dalam model sebesar 56.23% sedangkan sisanya 43.77% dijelaskan oleh

faktor lain diluar model.

Uji-F (Uji model secara keseluruhan)

H0 : Secara bersama-sama semua peubah X tidak berpengaruh nyata terhadap Y

H1 : Secara bersama-sama semua peubah X berpengaruh nyata terhadap Y

Dari hasil uji-F diatas diperoleh F-hitung = 4.954209 dengan nilai-

p(0.001061) < alpha 5% maka tolak H0 artinya secara bersama-sama semua

peubah X berpengaruh nyata terhadap Y.

Uji-t (Menguji pengaruh masing-masing peubah X terhadap Y)

a. Usia. Faktor usia digunakan untuk melihat karakter dari seorang calon

debitur, kedewasaan dan tanggung jawab pembayaran angsuran. Dari hasil

uji-t diatas diperoleh nilai t-hitung(0.50) dengan nilai-p(0.62)>alpha 5% maka

terima H0 Artinya apabila nilai signifikasi lebih besar dari nilai taraf nyata

maka variabel tersebut tidak memiliki pengaruh nyata.

b. Pengalaman Usaha. Lama usaha merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi realisasi pembiayaan, karena lamanya suatu usaha akan

menunjukkan perkembangan dan eksistensi dari usaha tersebut. Dari hasil uji-

t diatas diperoleh nilai t-hitung(2.45) dengan nilai-p(0.02)<alpha 5% maka

tolak H0, pengalaman usaha berpengaruh nyata secara postif. Setiap kenaikan

pengalaman usaha 1 tahun maka akan meningkatkan realisasi pembiayaan

sebesar 2.19 juta rupiah dengan asumsi cateris paribus.

c. Tujuan Pembiayaan. Terdapat tiga tujuan pembiayaan untuk produk Mikro

iB Hasanah yaitu modal kerja, investasi dan konsumtif. Modal kerja untuk

membiayai modal kerja jangka pendek (persediaan barang dan piutang),

investasi untuk rencana pembangunan, perbaikan, renovasi bangunan dengan

rencana anggaran biaya (RAB) , pembelian mesin, kendaraan, perlengkapan,

lainnya dengan nominal tertentu. Sedangkan pembiayaan konsumtif untuk

pembiayaan kebutuhan yang bukan bersifat produktif, seperti untuk

pembelian rumah tinggal, kendaraan bermotor, peralatan rumah tangga

(durable goods), dan sebagainya. Dari hasil uji diperoleh nilai t-hitung(0.30)

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

36

dengan nilai-p(0.72)>alpha 5% maka terima H0 artinya X3 tidak berpengaruh

nyata terhadap Y.

d. Pendapatan Per Bulan. Pendapatan adalah keseluruhan penerimaan yang

diperoleh sebelum dikurangi biaya operasional. Dari hasil kajian diperoleh

pendapatan nasabah antara Rp 1.278.000. - Rp 300.000.000. per bulan. Dari

hasil uji-t diatas diperoleh nilai t-hitung(1.04) dengan nilai-p(0.31)>alpha 5%

maka terima H0 artinya X4 tidak berpengaruh nyata terhadap Y.

e. Jangka Waktu Pembiayaan. Jangka waktu pembiayaan minimal 6 bulan

dan maksimal 60 bulan, mikro 2 iB Hasanah dengan plafond Rp 5.000.000-

Rp 50.000.000 : 6-36 bulan. Sedangkan Mikro 3 iB Hasanah dengan plafond

>Rp 50.000.000-Rp 500.000.000 : (a). Plafond 50 juta rupiah sampai 100 juta

rupiah : 6-36 bulan (untuk investasi, barang modal kerja dan konsumtif

lainnya), (b) Plafond > 100 juta rupiah sampai 500 juta rupiah : 6-36 bulan

(untuk barang modal kerja dan konsumtif lainnya), (c) Plafond > 100 juta

rupiah sampai 500 juta rupiah : 12-60 bulan (tujuan investasi produktif,

konsumtif untuk pembelian rumah dan renovasi). Dari hasil uji diperoleh nilai

t-hitung (2.31) dengan nilai-p (0.03)<alpha 5% maka tolak H0 artinya X5

berpengaruh nyata positif terhadap Y. Dimana setiap kenaikan jangka waktu

pembiayaan 1 tahun maka akan meningkatkan realisasi pembiayaan sebesar

1.6 juta rupiah dengan asumsi cateris paribus.

f. Sisa Tanggungan Pinjaman di Tempat Lain. Sisa tanggungan pinjaman di

tempat lain adalah kewajiban dari nasabah atau calon debitur yang masih

memiliki tanggungan berupa angsuran dari pembiayaan yang telah dilakukan

sebelumnya, baik itu di Bank BNI Syariah maupun di Bank lain. Variabel ini

tidak berpengaruh terhadap realisasi pembiayaan. Hal ini dibuktikan dari hasil

uji-t diatas diperoleh nilai t-hitung(0.98) dengan nilai-p (0.34)>alpha 5%

maka terima H0. Artinya apabila nilai signifikasi lebih besar dari nilai taraf

nyata maka variabel tersebut tidak memiliki pengaruh nyata.

g. Asset Usaha dan Keluarga. Asset usaha dan keluarga merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan. Namun, Faktor ini tidak

berpengaruh nyata terhadap realisasi pembiayaan, Dari hasil uji-t diatas

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

37

diperoleh nilai t-hitung (0.61) dengan nilai-p(0.55)>alpha 5% maka terima

H0 artinya X7 tidak berpengaruh nyata terhadap Y.

Uji-t dalam analisis regresi linier berganda bertujuan untuk melihat pengaruh

masing-masing peubah X terhadap Y, setelah dilakukan pengujian terdapat dua

variabel X yang berpengaruh nyata positif terhadap Y dan lima variabel X yang

tidak berpengaruh nyata terhadap Y. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi KCPM

Depok dengan data yang diuji periode awal berlangsungnya realisasi pembiayaan

lebih memperhatikan variabel tujuan pembiayaan dan jangka waktu pembiayaan

yang mewakili faktor kapasitas dari 3C.

4.5 Potensi Risiko Nasabah Pembiayaan Mikro iB Hasanah

Dalam 3C terdapat variabel-variabel yang mempengaruhi dalam realisasi

pembiayaan, Faktor Character dipengaruhi oleh variabel usia, pengalaman usaha,

dan tujuan pembiayaan. Faktor Capacity dipengaruhi oleh variabel pendapatan per

bulan, jangka waktu pembiayaan dan sisa tanggungan pinjaman di tempat lain.

Sedangkan variabel Collateral dipengaruhi oleh variabel asset usaha dan keluarga.

Variabel-variabel tersebut menjadi faktor penilai dalam mencegah potensi risiko

pembiayaan yang akan terjadi di masa mendatang. Potensi risiko yang akan

timbul dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Faktor Karakter. Usia berpengaruh pada asuransi yang akan melindungi

debitur dan keluarga jika debitur meninggal. Oleh karena itu, usia yang

dipersyaratkan antara 18-65 tahun, usia 18 tahun dianggap sudah

bertanggung jawab dan terlindungi oleh asuransi. Sedangkan usia 65 tahun

maksimal terlindungi oleh asuransi, jika kurang dari 18 tahun dan lebih dari

65 tahun, asuransi tidak akan bisa melindungi jika terjadi kematian pada

debitur. Pengalaman usaha nasabah cukup beragam, antara 2-27 tahun.

Nasabah-nasabah dengan pengalaman usaha 2-10 tahun hanya terealisasi

Mikro 2 iB Hasanah, sedangkan nasabah-nasabah dengan pengalaman usaha

lebih dari 10 tahun terealisasi Mikro 3 iB Hasanah. Hal ini menunjukkan,

bahwa bank sangat berhati-hati dalam menilai kualitas usaha nasabah.

Risiko yang akan timbul yaitu usaha nasabah bangkrut dan sedang turun

omset akan sulit membayar angsuran sehingga berujung pada pembiayaan

macet. Sedangkan tujuan pembiayaan, potensi risiko yang timbul adalah

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

38

ketidaksesuain penggunaan pembiayaan dengan akad awal atau tujuan

pembiayaan yang telah disepakati dengan bank. Jika hal ini terjadi, maka

akan terjadi pelanggaran syariah dan berpotensi pembiayaan macet.

b. Faktor Kapasitas. Pendapatan diukur melalui Investment Disposible

Income Ratio (IDIR), maksimal IDIR yang diterima oleh BNI Syariah

adalah 80% dimana pendapatan yang dimiliki oleh calon debitur maksimal

80% untuk pengeluaran biaya hidup dan hutang. Sedangkan 20%

merupakan dana yang mampu ditabung oleh calon debitur. Oleh karena itu,

semakin kecil tingkat IDIR maka semakin bagus penilaian bank. Jika

angsuran tidak sesuai dengan kapasitas calon debitur berpotensi pembiayaan

macet. Sedangkan jangka waktu pembiayaan, jika tidak sesuai dengan besar

plafon dan tujuan penggunaan akan menyebabkan ketidakmampuan

pembayaran angsuran, sehingga memberatkan nasabah dan berakibat pada

pembiayaan macet. Sisa tanggungan pinjaman di tempat lain harus sangat

diperhatikan, jika calon debitur sulit membayar angsuran di tempat lain,

juga akan sulit membayar angsuran di BNI Syariah.

c. Faktor Jaminan. Asset ini memberikan garansi bagi bank jika suatu saat

terjadi gagal bayar dari pihak nasabah, oleh karena itu pihak bank telah

menetapkan bahwa jaminan untuk tanah dan bangunan maksimal dinilai

80% dari harga pasar, sedangkan tanah kosong dan kendaraan bermotor

maksimal 70% dan untuk deposito di BNI Syariah sebesar 95%. Agunan

atau jaminan selain deposito di BNI Syariah harus menggunakan data

pembanding, sehingga tidak akan ditipu oleh nasabah. Jika suatu saat terjadi

gagal bayar, nilai jaminan dapat menutupi pembiayaan yang belum

terbayarkan dan bank pun tidak mengalami kerugian maupun melakukan

pencadangan aktiva tak tertagih yang merupakan beban bagi bank.

Berdasarkan penjelasan tersebut, potensi risiko berdasarkan metode 5C yang

dalam penerapannya menjadi 3C dapat digolongkan menjadi dua level

potensi risiko, yaitu berisiko tinggi dan berisiko rendah. (Lihat Tabel 6).

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

39

Tabel 6. Potensi risiko nasabah pembiayaan Mikro iB Hasanah

Faktor/Level Risiko Berisiko tinggi Berisiko rendah

Karakter :

- Usia 18-25 tahun ≥ 25-60 tahun

- Pengalaman usaha 2-10 tahun ≥ 10 tahun

- Tujuan pembiayaan Ketidaksesuaian

penggunaan dengan

akad pembiayaan

Kesesuaian

penggunaan dengan

akad pembiayaan

Kapasitas :

- Pendapatan ≤ Rp 1,278,000

Rp 53,637,210 - Rp

300,000,000

- Jangka waktu pembiayaan ≥ 24 bulan 3-24 bulan

- Sisa tanggungan pinjaman di

tempat lain

≤ Rp 25,000,000 ≥ Rp 25,000,000

Jaminan :

- Asset usaha dan keluarga Tidak ada Rumah dan ruko

Setelah berjalan dari awal 2012 sampai akhir 2013, BNI Syariah KCPM

Depok terdapat pembiayaan macet (NPF) sebesar 1.5% dan nasabah dengan

kolektibilitas 1 (lancar) sebesar 97.5%. Hal ini menunjukkan dalam realisasi

pembiayaan terdapat potensi risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, peran

dari metode 3C dalam mitigasi sangat penting dilakukan dengan baik oleh para

pemutus pembiayaan mulai dari asisten pemasaran, analis pembiayaan dan

pimpinan cabang pembantu yang mempunyai kewenangan dalam memutuskan

realisasi pembiayaan.

4.6 Implikasi Manajerial

Berdsasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka implikasi manajerial

yang dapat direkomendasikan untuk diterapkan pada BNI Syariah KCP Mikro

Depok adalah sebagai berikut:

1. Beragamnya model UMKM memerlukan pemahaman dalam memasarkan

dan mitigasi risiko pembiayaan. Oleh karena itu, diperlukan pembinaan dan

pelatihan kepada bankir mikro BNI Syariah mengenai potensi risiko setiap

sektor UMKM, sehingga memahami risiko pembiayaan yang akan muncul,

2. Meningkatkan penjualan bekerjasama dengan pejabat pasar sehingga lebih

mudah mensosialisasikan Mikro iB Hasanah dan fokus pada beberapa pasar

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

40

besar di Depok, karena karakter pedagang di pasar akan mau meminjam ke

bank jika teman sesama pedagang sudah meminjam terlebih dulu,

3. Banyaknya permainan/penipuan pembiayaan di lapangan mengharuskan

analisis lebih mendalam dengan memeriksa langsung jaminan, usaha dan

tempat tinggal juga verifikasi dengan pejabat setempat. Agar bank terhindar

dari kecurangan calon debitur seperti merekayasa laporan keuangan, laporan

usaha, dan jaminan,

4. Potensi risiko yang sangat tinggi terhadap tingkat pengembalian (return

rate) pada pembiayaan >Rp 50 juta, penjagaan dan pengawasan penggunaan

pembiayaan juga pembayaran angsuran perlu dipantau dengan ketat. Untuk

pembayaran angsuran melalui layanan pengambilan uang angsuran (PUAN)

yang sudah ada diutamakan PUAN harian dan mingguan, dikarenakan

keuntungan UMKM per hari siklusnya.

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

41

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Beberapa variabel yang mempengaruhi realisasi pembiayaan yaitu usia,

pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka

waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain, asset usaha

dan keluarga, dari ketujuh variabel tersebut hanya variabel pengalaman

usaha dan jangka waktu pembiayaan yang berpengaruh nyata positif

terhadap realisasi pembiayaan,

b. Dari Metode penilaian yang dipertimbangkan dalam realisasi pembiayaan

pada umumnya menggunakan konsep 5C. Namun, dalam konsep Bank

Mikro hanya 3C saja yang biasa digunakan pada umumnnya, yaitu

(Character, Capaciy dan Collateral),

c. Potensi risiko nasabah pembiayaan dapat dipilah berdasarkan 3C dari teori

5C, yaitu : faktor character, capacity, dan collateral. Potensi risiko dari

3C berujung pada pembiayaan macet yang bisa merugikan bank.

2. Saran

a. Bank BNI Syariah KCP Mikro Depok diharapkan lebih memfokuskan

pada pengalaman usaha calon debitur dan jangka waktu pembiayaan

sebelum realisasi pembiayaan Mikro iB Hasanah guna mendapatkan calon

nasabah dengan kualifikasi yang baik,

b. Bank BNI Syariah KCP Mikro Depok diharapkan meningkatkan daya

serap Mikro iB Hasanah bagi nasabah dengan melakukan kegiatan

pembinaan dan sosialisasi bekerjasama dengan pejabat pasar atau

komunitas UMKM sehingga realisasi pembiayaan meningkat,

c. Pemberian pelatihan secara berkala kepada bankir mikro BNI Syariah

mengenai potensi-potensi risiko pembiayaan sektor-sektor UMKM,

d. Layanan PUAN berkala diharuskan dan dipertegas kepada nasabah,

terutama nasabah pembiayaan di atas 50 juta rupiah dengan jangka waktu

lebih dari dua tahun.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

DAFTAR PUSTAKA

Aryo. 2011. Is it the magic bullet? Microfinance untuk Penanggulangan

Kemiskinan [makalah]. Depok(ID): Universitas Indonesia.

Ascarya. 2011. The Prospect of Islamic Microfinance in Agriculture.[makalah].

Center for Central Banking Education and Studies – Bank Indonesia.

Bogor(ID): IPB Pr.

[BNIS] BNI Syariah. 2012, Pedoman Pembiayaan Mikro iB Hasanah. Jakarta

(ID): BNIS Pr.

[BNIS] BNI Syariah. 2012, Pedoman Buku Operasi Kebijakan Kredit Mikro iB

Hasanah. Jakarta (ID): BNIS Pr.

[BI] Bank Indonesia. 2007. Perbankan Syariah (IB). Jakarta (ID): BI Pr.

[BI] Bank Indonesia. 2010. Outlook Perbankan Syariah 2011. Jakarta (ID): BI Pr.

Febrio R. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Kredit

Solusi Modal (SM) di Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Cibinong

Kabupaten Bogor. [skipsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Gujarati DN. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 2. Ed ke-3. Jakarta(ID):

Erlangga Pr.

Harahap. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Pembiayaan dan Efektivitas Pembiayaan Syariah di Sektor Perdagangan

BMT Ibadurrahman Bogor. [skripsi]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.

Idrus M. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta(ID): Erlangga Pr.

Karim AA. 2009. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Ed ke-3. Jakarta(ID):

Rajawali Pr.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Ed ke-6. Jakarta(ID): Raja

Grafindo Persada Pr.

Khan T, Ahmed H. 2008. Risiko Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta(ID): Bumi

Aksara Pr.

[KEMEN KUM] Kementerian Negara Koperasi dan UMKM Republik Indonesia.

2007. Indikator Makro Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta(ID): KNKU.

Mulyati. 2011. Faktor yang Mempengaruhi Penetapan margin Murabahah pada

BMT Khairu Ummah Leuwiliyang. [skripsi]. Bogor(ID): Institut Pertanian

Bogor.

Mulyarto EP. 2009. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Realisasi Kredit Usaha

Rakyat (KUR) Di Bank Rakyat Indonesia Unit Leuwiliang, Kabupaten

Bogor. [skripsi]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.

Rivai V. 2008. Islamic Financial Management. Jakarta(ID): Rajawali Pers.

Suharto S. 2008. Peran Permodalan BMT dalam Pemberdayaan Sektor UMKM

[Internet].[diunduh 2013 Des 12]. Tersedia pada:

http:/hndwibowo.blogspot.com/2008/06/peranan-permodalan-bmt lam.html.

Sulistya. 2007. Strategi Pemberian fasilitas Modal Kerja kepada Pengusaha

Indusrti Kecil Menengah Berorientasi Ekspor (kasus di bni jakarta). [tesis].

Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.

Umar H. 1996. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Berbasis Bisnis. Ed ke-

1. Jakarta(ID): Rajawali Pr.

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

43

Wati YD. 2008. Kajian Program Penyaluran Kredit Usaha Kecil Melalui Program

Kemitraan (Kasus PT BNI dengan Lembaga Pendamping IPB).

[tesis].Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.

Wibisono,Arundina. 2011. Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia, Indonesia

Tanpa Kemiskinan. [makalah] Depok (ID): Universitas Indonesia.

Wisnaldi. 2003. Analisis Terhadap Pembiayaan “Kredit Mikro Bank XYZ”

Kepada Debitur Usaha Kecil Menengah. [tesis]. Bogor(ID): Institut Pertanian

Bogor.

Wiyono T. 2003. Analisa Strategi Pola Pembiayaan Kredit Mikro pada Bank

BNI : Solusi Pemenuhan Permodalan Bagi Usaha Kecil . [tesis]. Bogor(ID):

Institut Pertanian Bogor.

Sulistya YI. 2007. Strategi Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja Kepada

Pengusaha Industri Kecil Menengah Berorientasi Ekspor (Kasus di

BNI Jakarta). [tesis]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

44

LAMPIRAN

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

45

NO NAMA PERUSAHAAN A L A M A T SKALA USAHA TEN.KERJA JENIS USAHA

1 TB.SUMBER JAYA II JL.RAYA PASIR PUTIH MENENGAH 2BAHAN-BAHAN

BANGUNAN

NO NAMA PERUSAHAAN A L A M A T SKALA USAHA TEN.KERJA JENIS USAHA

1 KIOS PA MUMINKIOS PSR BARU,JL.RINJANI I

NO.273KECIL 3 SEMBAKO

2 KANTIN SD PSKD JL.TETA RAYA NO.19 MENENGAH 4PERDAGANGAN

UMUM

3 WARUNG PA KARSUT JL.RINJANI II NO.144 KECIL 3PERDAGANGAN

UMUM

4 TAMBAR JL.KESARA III NO.40 RT 02/01 KECIL 7 PEMPEK

5 DANI JAYAJL.ABDUL WAHAB NO.1 RT

03/03MENENGAH 4 KERUPUK OTAK

6 TOKO ARFAH JL.RAYA MUHTAR RT 03/01 MENENGAH 2 SEMBAKO

7 AMSORI JL.MASJID LIO NO.29 MENENGAH 2PENGRAJIN

TEMPE

8 CARIDIJL.MASJID LIO KLIKIR RT

05/04MENENGAH 2

PENGRAJIN

TEMPE

9 TARMIDI JL.MASJID LIO KLIKIR KECIL 1PENGRAJIN

TEMPE

10 SOBIDINJL.MASJID LIO KLIKIR, KP

CIPAYUNGMENENGAH 2

PENGRAJIN

TEMPE

11 PURNOMO JL.MASJID LIO KLIKIR MENENGAH 2PENGRAJIN

TEMPE

12 ALFIAHJL.BELIMBING SAWAH RT

02/03MENENGAH 0

PENGRAJIN

TEMPE

13 CASONOJL.MASJID LIO KLIKIR RT

05/21 CIPAYUNGMENENGAH 1

PENGRAJIN

TEMPE

14 KUSWOROJL.MASJID LIO KLIKIR,

CIPAYUNGMENENGAH 2

PENGRAJIN

TEMPE

15 DUA IKANJL.ABDUL WAHAB NO.17 RT

03/09MENENGAH 2 KERUPUK

16 PENGRAJIN TEMPEJL.MASJID LIO RT 05/21,

CIPAYUNGMENENGAH 2 TEMPE

17 KERUPUK LINDAASR DIVIF I NO.16 RT 03/06,

CILODONGMENENGAH 7 KERUPUK

18 TOKO DAN WARTEL AINKP.JEMBLONGAN SWADAYA

RT 01/12MENENGAH 2

SEMBAKO DAN

WARTEL

19 SUPONO JL.PIPIT RAYA NO.137 KECIL 2PERDAGANGAN

UMUM

20 LESTARI CATERINGPERUM DEPOK MULYA III

BLOK A 6/20MENENGAH 3

MAKANAN DAN

MINUMAN

21 PD.PANCORAN MAS JAYARAYA SAWANGAN PERMAI

NO.50B RT 02/09MENENGAH 13 RUMPUT LAUT

22 YAHYA HOME INDUSTRI JL.KESADARAN III NO.33 KECIL 2KUE TAMBANG

& PASTEL

23 UD.AL HIKMAHKP.BOJONG LIO NO.41 RT

01/09MENENGAH 3 TELOR ASIN

24 SUPRIJL.MASJID LIO KLIKIR,

CIPAYUNGMENENGAH 2

PENGRAJIN

TEMPE

NO NAMA PERUSAHAAN A L A M A T SKALA USAHA TEN.KERJA JENIS USAHA

1 SARI BINA MANDIRI JL.ARJUNA II NO.228 RT 09/20 KECIL 3KERAJINAN

WAYANG GOLEK

2 RAJUT JL.CILODONG RT 03/06 KECIL 7 SWEATER

3 ANUGRAH JAYAJL.RENI JAYA LAMA NO.28

RT 02/02 PD PETIRMENENGAH 10 BUBUT KAYU

4 CV.ASRI BAROKAH ASRAMA CILODONG RT 03/06 KECIL 6 SWEATER

5 ABBI JL.ALIANDONG RT 02/09 KECIL 3KERAJINAN

TASBEH

6 LUSIANA BHAKTI JL.ALIANDONG MENENGAH 4 SOUVENIR

7 CV.SOBARI JAYAJL.RAYA CILODONG NO.24

RT 03/05MENENGAH 3 SWEATER

8 CV.DWI SARTIKAJL.RAYA CILODONG NO.1 RT

01/05MENENGAH 20 SWEATER

9 ELITA AQUARIUM DUREN MEKAR RT 05/06 MENENGAH 1 SANDAL KULIT

10 CV.MODAL JUJUR JL.M.NATSIR NO.26 RT 05/01 MENENGAH 10 SWEATER KAOS

11 CITRAJL.GARUDA III NO.6, KOMP

SAWANGAN PERMAIMENENGAH 5 HANDYCRAFT

12 PD.PANGKALAN BAMBUJL.RAYA LIMO RT 02/05 BLOK

KRAMATKECIL 4

KERAJINAN

BAMBU

13 CV.KHARISMA GARMENTJL.RAYA ABDUL GANI

NO.94AMENENGAH 0

RAJUTAN /

SWEATER

14 KA-Q PRODUCTIONJL.RAYA

MUHTAR,GG.MASJID RT 01/08MENENGAH 4

SANDAL

ENCENG

GONDOK

15 SANGGAR PRIMITIFJL.RAYA MUHTAR GG

GANDARIA RT 04/02KECIL 3 SENI PAHAT

UKM DEPOK BERDASARKAN KOMODITI

KOMODITI : BAHAN BANGUNAN

UKM DEPOK BERDASARKAN KOMODITI

KOMODITI : PERDAGANGAN UMUM DAN MAKANAN/SEMBAKO

UKM DEPOK BERDASARKAN KOMODITI

KOMODITI : KERAJINAN

Lampiran 1. UKM Depok berdasarkan komoditi

Sumber : http://www.slideshare.net/ifa09/data-indag-kota-depok

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

46

TRADISIONAL MODERN

Pasar Kemirimuka

Kel.Kemirimuka, Kec.Beji

Pasar Cisalak

Kel.Cisalak Pasar, Kec.Cimanggis

Pasar Tugu

Jl.Raya Jakarta - Bogor Km.30

Kel.Tugu, Kec.Cimanggis

Pasar Sukatani

Kel.Sukatani, Kec.Cimanggis

Pasar Musi

Kel.Abadijaya, Kec.Sukmajaya

Pasar Reni Jaya

Kel.Pondok Petir, Kec.Sawangan

Pasar Agung

Jl.Proklamasi

Kel.Depok Jaya, Kec.Pancoran Mas

Pasar Depok Jaya

Jl.Raya Nusantara

Kel.Depok Jaya, Kec.Pancoran Mas

Pusat Belanja Masyarakat Sukamaju

Jl.BBM

Kel.Sukamaju, Kec.Sukmajaya

Pasar Gandul

Kel.Gandul, Kec.Limo

Pasar Pondok Pucung

Kel.Jatimulya, Kec.Sukmajaya

Pasar Cinere

Jl.Raya Cinere

Kel.Cinere, Kec. Limo

13 Depok Town Square (Detos)

Jl.Margonda Raya

Kel.Pondokcina, Kec.Beji

Margocity

Jl.Margonda Raya

Kel.Kemirimuka, Kec.Beji

Mall Depok

Jl.Margonda Raya

Kel.Kemirimuka, Kec.Beji

Plaza Depok

Jl.Margonda Raya

Kel.Depok, Kec.Pancoran Mas

ITC Depok

Jl.Margonda Raya

Kel.Depok, Kec.Pancoran Mas

Kel.Pangkalan Jati, Kec.Limo

Depok Town Square

Jl.Raya Sawangan

Kel.Rangkapanjaya, Kec.Pancoran Mas

Mall Cinere

Jl.Raya Cinere

Kel.Pangkalan Jati, Kec.Limo

Mall Cimanggis

Jl.Raya Jakarta-Bogor Km.30

Tip Top

Jl.Tole Iskandar

Kel.Mekarjaya, Kec.Sukmajaya

Pujasari

Jl.Raya Parung Ciputat

Kel.Bojongsari, Kec.Sawangan

Alfa Retailindo (Gudang Rabat)

Jl.Dewi Sartika

Kel.Depok, Kec.Pancoran Mas

-

-

-

GUDANG

-

-

-

-

-

-

-

1997

- -

- -

2001

2003

1996

2006

2006

1998

2005

1996

2004

-

-

2005

1994

-

-

1982

1986

2002

-

1990

1993

1992

1990

-

-

HYPERMART

SUPERMARKET

SUPERMARKET

SUPERMARKET

SUPERMARKET

SUPERMARKET

PASAR DESA

HYPERMART

HYPERMART

SUPERMARKET

SUPERMARKET

HYPERMART

PASAR KOTA

PASAR KOTA

PASAR KOTA

PASAR DESA

PASAR DESA

PASAR DESA

26.000 / ........ M2 PASAR KOTA

PASAR KOTA

PASAR KOTA

PASAR KOTA

PASAR KOTA

10.674,98 / ...... M2

1.500 / 1.000 M2

10.000 / 7.475 M2

2.892 / 1.112 M2

1.890 / 1.280 M2

18.650 / 771 M2

97.479,50 M2

-

-

-

-

5.026 / 2.332,80 M2

7.600 M2

40.000 M2

87.570 M2

23.496 M2

41.000 M2

77.819 M2

- - 1.618 M2

77.819 M2

5.410,5 M2

--

-

- -

- -

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

V

-

-

-

-

-

V

-

-

-

-

- -

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

-

16

V

V

V

V

V

V

V

V

V

12

14

15

23

22

21

20

19

18

17

6

7

8

9

10

11

1

2

3

4

5

PASAR

JENIS

DATA PASAR MODERN, PASAR TRADISIONAL DAN PERGUDANGAN

DI KOTA DEPOK

NO NAMA / ALAMAT LUAS TANAH / KATEGORI BERDIRI KET

Lampiran 2. Data pasar modern, pasar tradisional, dan pergudangan

Sumber : http://www.slideshare.net/diyahperwitosari/pasar-14486964

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

47

Lampiran 3. Persyaratan umum dan persyaratan khusus nasabah

1.Warga Negara Pemilik usaha/individu dengan status warga negara indonesia yanganesia

yang berdomisili di Indonesia.

2. Umur Minimum 21 tahun atau 18 tahun jika telah menikah.

Maksimum 65 tahun pada saat akhir jangka waktu

pembiayaan.

3. Karakter Tidak ada informasi negatif mengenai nasabah dari komunitas

setempat seperti: penjudi, pemabuk, berkarakter atau reputasi

buruk lainnya.

4. Usaha Pengusaha:

a. Calon nasabah bukan sebagai pemula di bidang usaha yang

akan dibiayai.

b. Usaha yang akan dibiayai adalah merupakan usaha yang

halal.

c. Lama mengelola usaha minimum 2 (dua) tahun.

d. Bilamana pengalaman usaha dari calon nasabah kurang dari

kriteria pada butir (c) di atas, wajib diajukan persetujuan

khusus ke Kantor Pusat DBM Bagian Risk Management dan

Collection serta wajib memenuhi persyaratan sbb :

1) Jika usaha calon nasabah berada di dalam lingkungan pasar

(pedagang) maka wajib ada:

a) Persetujuan dari anggota keluarga (anak kandung/ suami/

istri/ orang tua kandung) yang telah mempunyai pengalaman

dibidang usaha yang sama (dimana lama usaha yg

bersangkutan > 2(dua) tahun) dengan menandatangani

Borgtoch (personal guarantee)

b) Persetujuan dari Kepala Dinas Pasar berupa Surat

keterangan dari kepala dinas pasar di tempat lama.

2) Jika usaha calon nasabah berada diluar lingkungan pasar

(bukan pedagang) dan masih dalam radius 10 km dari kantor

KCP/KCM Mikro :

a) Dimintakan persetujuan dari anggota keluarga calon

nasabah yang telah mempunyai pengalaman dibidang usaha

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

48

yang sama (dimana lama usaha yg bersangkutan > 2 (dua)

tahun) dengan menanda tangani Borgtoch (personal

guarantee)

5.Informasi aktivitas

perbankan calon

nasabah

a. Tidak terdaftar dalam DHN – BI, (calon nasabah dan

pasangan)

b. Bukan merupakan nasabah macet di BPR/S/ Koperasi/

Bank atau lembaga keuangan lain melalui temuan formal atau

informal.

c. BI checking wajib dilakukan untuk semua jenis produk,

dengan hasil riwayat pembiayaan yang baik / lancar selama 6

bulan terakhir (kolektibilitas 1).

6.Tujuan

Pembiayaan

Tujuan pembiayaan wajib dicantumkan di aplikasi

permohonan pembiayaan dan MAP.

7.Status tempat usaha

dan jaminan

Untuk pembiayaan ≥ Rp. 50.000.000, jika tempat usaha sewa/

kontrak dan jaminan merupakan kendaraan bermotor (barang

bergerak), maka tempat tinggal harus milik Nasabah atau

keluarga.

8.Pembelian objek

barang Murabahah

Wajib memastikan bahwa objek barang murabahah yang akan

dibeli sesuai dengan prinsip syariah. Pembelian objek

Murabahah dilakukan setelah adanya penandatanganan

wakalah

Sumber : Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro (2012).

Lanjutan Lampiran 3.

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

49

Lampiran 4. Struktur organisasi bank BNI Syariah KCP MIKRO

Sumber : Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro (2012).

Lampiran 5. Uraian Jabatan kantor cabang pembantu mikro BNI Syariah (sesuai

mapping)

Wakil Pemimpin Cabang/Pimpinan Cabang Pembantu (Wapinca/Pincapem)

1. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas aktifitas Kantor Cabang Mikro

(KCM) dan Kantor Cabang Pembantu Mikro (KCPM) terutama dalam hal

meningkatkan kualitas asset dan liabilitis, mutu layanan yg unggul,

pengembangan dan pengendalian usaha dan mengelola administrasi cabang

sehingga dapat memberikan kontribusi laba yang nyata.

2. Bertanggung jawab sepenuhnya membina kepegawaian

3. Menetapkan rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha, tujuan yang akan

dicapai, strategi dan rencana program pelaksanaannya dengan tetap

berkoordinasi dengan Kantor Pusat DBM.

4. Membuat perencanaan dan melakukan koordinasi perihal penentuan KCP Mikro

yang akan dibuka dan berada di wilayahnya.

5. Menyelia (mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi) secara langsung unit-

unit kerja menurut bidang tugasnya (pelayanan nasabah, pengembangan dan

pengendalian usaha serta pengelolaan operasional dan administrasi) di area

/wilayah kerjanya sejalan dengan sistem dan prosedur yang berlaku.

6. Memutus pembiayaan produktif maupun konsumtif baru/tambahan Cabang

sesuai kewenangannya.

Pimpinan Cabang Pembantu

Penyelia Layanan Mikro Penyelia Pemasaran Analis Pembiayaan

Customer Service/Asisten

Rahn

Teller Asisten

Pemasaran

Asisten

Collection

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

50

7. Memutus pembiayaan produktif maupun konsumtif bermasalah (NPF) Cabang

sesuai kewenangannya.

8. Otorisasi transaksi sesuai kewenangannya (transaksi s/d Rp. 500.000.000)

9. Merubah kewenangan user icons

10. Menyelia & berpartisipasi aktif terhadap aktivitas Pincapem/Wapinca dalam

usaha :

a. Melakukan penelitian potensi ekonomi daerah dan menyusun peta bisnis.

b. Membuat pemetaan Aspem, dan membagi zona penjualan ke masing-

masing Aspem.

c. Mendiskusikan zona penjualan ke masing-masing Aspem untuk

menetapkan target penjualan. Zona penjualan ini digunakan untuk

mengenal potensi Calon Nasabah.

d. Memimpin, membina, mengembangkan dan bertanggung jawab penuh

atas seluruh aktivitas pelayanan nasabah di KCM dan KCPM dengan

mengupayakan pelayanan yang optimal sesuai prosedur yang berlaku.

e. Memimpin dan mengelola seluruh aktivitas tim pemasaran serta proses

permohonan pembiayaan dan Rahn sesuai kewenangannya.

11. Menyelia & berpartisipasi aktif terhadap aktivitas KAP dalam usaha :

Melakukan review terhadap proposal pembiayaanmikro

a. Memastikan semua permintaan pembiayaan telah diregister dalam

aplikasi EFO Mikro

b. Memastikan semua usulan pembiayaan menggunakan system EFO dan

telah sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pedoman pembiayaan mikro

serta prinsip-prinsip syariah

c. Melakukan penilaian jaminan dengan cara OTS dan melakukan verifikasi

atas keabsahan dokumen jaminan

Koodinator Analis Pembiayaan

1. Melakukan review terhadap proposal pembiayaan mikro

2. Memastikan semua permintaan pembiayaan telah diregister dalam aplikasi EFO

Mikro.

3. Memastikan semua usulan pembiayaan menggunakan system EFO dan telah

sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pedoman pembiayaan mikro serta

prinsipprinsipmSyariah.

Lanjutan Lampiran 5.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

51

4. Melakukan penilaian jaminan dengan cara OTS dan melakukan verifikasi atas

keabsahan dokumen jaminan.

Analis Pembiayaan

1. Memasarkan produk pembiayaan

2. Memproses permohonan pembiayaan produktif

3. Mengelola pemantauan nasabah pembiayaan kolektibiliti 1 dan 2.

4. Melakukan kerjasama dengan institusi/aliansi bisnis dalam rangka pemasaran

produk pembiayaan.

5. Melakukan kegiatan cross selling untuk produk-produk Bank BNI Syariah

lainnya

Penyelia Field Collection

1. Mengelola kebijakan NPF pembiayaan mikro & target penyelesaian

2. Mengelola kebijakan limit ekspansi pembiayaan mikro

3. Mengelola kebijakan discount pelunasan NPF (Komite Kebijakan Risiko)

Penyelia Pemasaran

1. Menyelia langsung seluruh produk pembiayaan

2. Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan memeriksa

kelengkapan dokumen permohonan pembiayaan

3. Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan memproses

permohonan pembiayaan

4. Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam memproses proses pembiayaan

5. Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif kegiatan kerjasama dengan

institusi/aliansi bisnis (developer, dealer, instansi pemerintah, perusahaan

penyedia jasa sales, dsb) dalam rangka pemasaran produk pembiayaan

6. Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam rangka kegiatan penelitian

potensi ekonomi daerah dan menyusun peta bisnis pembiayaan.

7. Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam mengkoordinasikan tim

pemasaran pembiayaan konsumer

Asisten Collection

1. Memantau saldo rekening afiliasi nasabah kolektbiliti 1 & 2 (early warning

system)

2. Menghubungi nasabah melalui telepon (call dan atau sms) sebagai reminder atas

kewajiban nasabah pembiayaan kolektibiliti 1 & 2.

3. Memproses permohonan Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (PSJT).

Lanjutan Lampiran 5.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

52

4. Mengawasi pola perilaku nasabah konsumer skoring sebagai dasar dalam

melakukan reminder call.

Asisten Customer Service dan Rahn

1. Memberikan informasi mengenai produk dan jasa Bank BNI Syariah, syarat-

syarat pembukaan rekening dan melayani pertanyaan nasabah mengenai

penyelesaian transaksi atau informasi saldo.

2. Mengadministrasikan dan membagikan rekening koran nasabah secara langsung

atau lewat kurir/pos.

3. Mengadministrasikan permintaan dan pemberian buku Cek/ Giro Bilyet,

mengelola formulir dan produk jasa Bank BNI Syariah.

4. Mengelola dan mengadministrasikan pelayanan pembukaan, perubahan dan

penutupan rekening Giro iB, Tabungan iB dan Deposito iB.

5. Menyiapkan formulir aplikasi pembukaan rekening serta Kartu Contoh Tanda

Tangan.

6. Mengecek dan memeriksa kebenaran bukti diri nasabah dan memantau

perkembangan rekening-rekening nasabah.

7. Melakukan Scanning Kartu Contoh Tanda Tangan (KCT) ke SVS.

8. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan produk dana Bank BNI

Syariah

9. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan penjualan melalui Cross Selling

10. Melakukan proses pengkinian data Nasabah dan memastikan bahwa pengkinian

data tersebut sejalan dengan Laporan Rencana Kegiatan Pengkinian Data yang

telah disampaikan kepada Bank Indonesia

11. Memasarkan dan mengelola permohonan rahn.

12. Mengelola portepel rahn dan penyimpanan titipan rahn.

13. Membuka/merubah/menutup master data nasabah (CIF) dengan aplikasi

maintenance

Asisten Pemasaran

1. Bersama pengelola pembiayaan konsumer membantu dalam memasarkan produk

pembiayaan.

2. Memproses permohonan pembiayaan.

3. Memeriksa kelengkapan dokumen permohonan pembiayaan.

4. Melakukan kegiatan cross selling untuk produk-produk Bank BNI Syariah

lainnya

Lanjutan Lampiran 5.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

53

Teller

1. Melayani transaksi setoran, penutupan, penarikan dan pemindahan rekening.

2. Melakukan transaksi Outgoing Transfer (OTR) baik secara tunai, pemindahan

dan kliring.

3. Melakukan pembayaran Incoming Transfer (ITR) baik secara tunai, pemindahan

maupun kliring.

4. Menyelesaikan transaksi rekening suspence yang ada di KCPMnya. Rekening

suspence meliputi antara lain rekening Pos-pos debet dalam penyelesaian, pos

kredit dalam penyelesaian, rekening persekot, biaya-biaya kantor yang akan

dibayar (Yadib), rekening simpanan sementara, pos-pos perantara system,

dll

5. Mengelola Kas kecil Cabang/Cabang pembantu sesuai dengan kewenangannya.

6. Membantu pengelolaan kas Kantor Cabang / Kantor Cabang Pembantu,

melakukan pencatatan mutasi kas besar (laporan harian)

7. Melayani kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan produk jasa/transaksi yang

dikelola oleh Kantor Pusat atau pihak ketiga lainnya (Cash Pick Up/PUAN)

8. Melakukan rekonsiliasi (pencocokan) serta memastikan semua transaksi sesuai

dengan bukti transaksi

9. Membuat proofsheet atas rekening perantara yang terbuka (open item)

Lanjutan Lampiran 5.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

54

Lampiran 6. Alur proses pembiayaan

Mulai

Menerima Walk In Customer baru yang

mengajukan pembiayaan

1b Ass. Pemasaran

Melakukan prospek terhadap calon nasabah

baru

1 Ass. Pemasaran

Melakukan verifikasi karakter dan analisa usaha

terhadap calon nasabah

2 Ass. Pemasaran

Memberikan aplikasi permohonan pembiayaan

untuk diisi lengkap oleh calon nasabah dan

ditandatangani berikut menginformasikan

persyaratan copy dokumen pembiayaan yang

harus dilengkapi

3 Ass. Pemasaran

Menerima aplikasi permohonan pembiayaan

dan calon nasabah yang telah diisi lengkap dan

ditandatangani copy dokumen pembiayaan dan

membuat DCL untuk memeriksa kelengkapan

dokumen persyaratan serta menandatanganinya

4 Ass. Pemasaran

APU memastikan

kelengkapan dokumen

proposal pembiayaan dan

melakukan dedupe calon

nasabah pada register

pemiayaan

Meregistrasi aplikasi permohonan pembiayaan

pada registrasi dan memberik nomor pada

aplikasi tersebut

5a APU

A

Pastikan apakah tempat

calon nasabah usaha masuk

dalam radius area 5km dari

kantor unit

Ke Proses 2

Tolak/Selesai

Menerima form aplikasi Penambahan fasilitas

yang telah diisi lengkap oleh nasabah dan

ditandatangani berikut dokumen yang

disyaratkan

1c Ass. Pemasaran

Ketentuan Top

UP/Penambahan

Fasilitas

Tdk

Ya

Sumber : Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro (2012).

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

55

B

Tdk

Ya

A

Mengajukan permohonan BI Checking ke

SPOM dan setelah mendapatkan hasil

dilengkapi pada berkas aplikasi permohonan

pembiayaan

6 APU

Dokumen abash, BI

Checking dan Daftar

Hitam BI Clear ?

Melakukan verifikasi atas keabsahan dokumen

persyaratan verifikasi hasil BI Checking dan

Daftar Hitam BI

7 APU

Melakukan OTS ke calon nasabah untuk check

karakter, trade checking dan atau penilaian

8 APU

Hasil OTS OK ?

Membuat FKS, BATJ dan MAP serta

menandatanganinya

9 APU

Ya

Melakukan OTS untuk verifikasi karakter calon

nasabah dan kondisi usaha

10 PUM

Hasil OTS OK ?

Membuat FKS Ka, PUM menandatangani FKS,

BATJ dan MAP

11 PUM

Ya

Registrasi status aplikasi Reject dan aplikasi

disimpan ditempat yang aman

5b APU

Menerima status aplikasi yang ditolak dan

informasikan ke calon nasabah

5c Ass. Pemasaran

SELESAI

Tdk

Tdk

Sumber : Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro (2012).

Lanjutan Lampiran 6. Alur proses pembiayaan

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

56

C

Tdk

B

Persetujuan

sesuai limit KPP

Mikro?

Ya

Melakukan review terhadap proposal

pembiayaan

12 KAA/AM/KP

Registrasi status proposal yang disetujui,

membuat SKP dan memberikan kepada Ass.

Pemasaran.

14 APU

Menginformasikan ke calon nasabah bahwa

status permohonan telah disetujui dan

memberikan SKP untuk ditandatangani oleh

calon nasabah

15 APU

Menerima SKP yang telah ditandatangani oleh

nasabah, serta order notaries jika akad harus

dengan notaris

Membuat Akad Perjanjian Pembiayaan,

Pengikatan Jaminan dan Surat Bukti Serah

terima Dokumentasi/Jaminan (BSTJ)

17 APU

Menyerahkan dokumen asli, Jaminan asli (jika

ada jaminan) dan menerima Surat Bukti Serah

terima Dokemen/Jaminan Asli (BSTJ)

18 Nasabah

Menerima, memverifikasi dokumen

pembiayaan dan jaminan asli untuk memastikan

dokumen yang diberikan sesuai dengan kondisi

pada saat verfikasi awal, kemudian melengkapi

DCL sesuai kelengkapan fisik dokumen dan

menandatanganinya serta menandatanganinya

BSTJ bersama PUM

19 APU

Menandatangani akad pembiayaan dan atau

pengikatan jaminan

20a Nasabah, APU, PUM dan Notaris

Menandatangani MAP sesuai limit KPP

13 KAA/AM/KP

Hasil review

OK ?

Ya

Ke Proses

5b dan 5c

Tdk

Nasabah membuka rekening Tabungan

20b Nasabah

Create CIF dan membuka rekening Tabungan

untuk hasil realisasi pendebetan biaya-biaya

dan pembayaran angsuran

20c Teller

Menerima salinan Akad Pembiayaan

Pengikatan Jaminan, Bukti Serah Terima

Jaminan yang telah ditandatangani oleh kedua

belah pihak

20d Nasabah

Sumber : Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro (2012).

Lanjutan Lampiran 6. Alur proses pembiayaan

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

57

Sumber : Bank BNI Syariah Divisi Bisnis Mikro (2012).

D

C

Menyusun dokumen pembiayaan sesuai dengan

ketentuan dan melengkapi DCL

21b APU

Mengirimkan berita MP dan DCL yang telah

ditandatangani oleh APU, PUM da PLM ke

SOPM melalui email dan facsimile

24 PLM

Membuat MP sudah sesuai kondisi yang ada

pada MAP dan menandatanganinya

21a APU

Memastikan MP sesuai kondisi yang ada pada

MAP serta kelengkapan dokumen pembiayaan

sesuai DCL dan menandatangani MP dan DCL

22 PUM

Memastikan isi MP sudah sesuai dengan MAP,

kelengkapan dokumen asli (dokumen

pembiayaan dan jaminan) sesuai dengan DCL

serta ketentuan dan menandatangani MP

tersebut

23 PLM

Memastikan kelengkapan pengisian MP,

verifikasi tandatangan pejabat yang ada pada

MP dibandingkan specimen, Kode Test Key

dan Kelengkapan pengisian DCL apakah sesuai

ketentuan

25 SOPM

MP OK?

Melakukan pembentukan rekening pembiayaan

serta melakukan pengkreditan realisasi

pembiayaan ke rekening tabungan dan

pembiayaan ke pihak e 3

26 SOPM

Ke Proses 23

Mengirimkan dokumen asli pembiayaan ke

APD maksimal 7 hari kerja dan hari pencairan

21c APU

Mengirimkan informasi ke SOPM unit-unit

yang tidak mengirimkan dokumen asli lebih

dari 7 hari kerja

21d APU

Akan menghentikan sementara pencairan

pembiayaan atas unit yang belum mengirimkan

dokumen dan pembiayaan lebih dari 7 hari

kerja dan akan mencairkan kembali jika unit

terus telah mengirimkan dokumen asli

pembiayaan yang terhutang

21e SOPM

Tdk

Ya

Lanjutan Lampiran 6. Alur proses pembiayaan

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

58

Lampiran 7. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu

N

No

Peneliti/Ta

hun

Judul Hasil Metode

Penelitian

1

1

Harahap

(2012)

mengenai analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan pembiayaan dan

efektivitas pembiayaan syariah di sektor

perdagangan pada BMT Ibadurrahman

Bogor

Faktor yang yang paling besar pengaruhnya terhadap besarnya

permintaan pembiayaan adalah biaya administrasi. Sedangkan

besarnya pendapatan usaha anggota setelah pembiayaan dipengaruhi

kuat oleh besarnya pembiayaan yang diajukan.

analisis

regresi linear

berganda

2

2

Mulyati

(2011)

faktor yang mempengaruhi penetapan

margin murabahah pada BMT Khairu

Ummah Leuwiliang

pembiayaan yang disalurkan terbagi kepada beberapa sektor usaha,

diantaranya : perdagangan, jasa, pertanian, industri kecil, pendidikan,

konsumtif, dan lainnya. Sektor perdagangan merupakan sektor

unggulan karena memiliki resiko yang lebih kecil dengan turn over

yang cepat. Sedangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan

penetapan tingkat margin pembiayaan murabahah cenderung tergolong

faktor syariah.

analisis

regresi linear

berganda

3

3

Mulyarto

(2009)

faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi

kredit usaha rakyat (KUR) di bank rakyat

indonesia unit leuwiliang kabupaten bogor

faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi KUR di BRI Unit

Leuwiliang adalah jumlah pendapatan atau penghasilan, pengalaman

pengambilan kredit, lama usaha dan modal usaha.

analisis

regresi linear

berganda

4

4

Febrio

(2010)

analis faktor-faktor yang mempengaruhi

realisasi kredit solusi modal (SM) di bank

danamon simpan pinjam unit cibinong

kabupaten bogor

yang mempengaruhi realisasi kredit solusi modal di bank danamon

simpan pinjam unit cibinong kabupaten bogor, yaitu tingkat

pendapatan per bulan, pengalaman usaha, waktu perealisasian,

frekuensi pinjaman, jumlah sisa tanggungan pinjaman, usia dan jenis

kelamin.

analisis

regresi linear

berganda

5

5

Wati

(2008)

kajian program penyaluran kredit usaha kecil

melalui program kemitraan (Kasus PT BNI

dengan Lembaga Pendamping IPB)

proses penyaluran dan pengembalian kredit KKB (Kredit Kemitraan

BUMN) bank BNI pada dasarnya hanya dipengaruhi oleh Character,

Capacity dan Condition of economic (3C) yang memadai karena pada

Analisis khi

quadrat

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP … · pengalaman usaha, tujuan pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa tanggungan pinjaman di tempat lain dan asset

59

umumnya UKM tidak memiliki Capital (modal) dan Collateral

(jaminan). Dari hasil kajian tersebut juga diperoleh bahwa faktor

internal yang mempengaruhi program KKB adalah prosedur

pengajuan yang tidak berbelit dan syarat pengajuan yang mudah.

Faktor eksternal yang mempengaruhi program KKB adalah potensi

pasar UKM yang masih besar dan banyaknya pesaing dari bank sejenis

baik BUMN maupun swasta.

6

6

Sulistya

(2007)

strategi pemberian fasilitas kredit modal

kerja kepada pengusaha industri kecil

menengah berorientasi ekspor (kasus di bni

jakarta)

hambatan-hambatan yang terjadi didalam pelaksanaan pemberian

kredit modal kerja terutama ditemui pada diri debitur, baik perorangan

maupun perusahaan, antara lain diantaranya masalah legalitas

perusahaan UKM, sistem administrasi yang sangat sederhana di

perusahaan UKM, adanya penilaian yang negatif terhadap pengusaha

UKM, dan resiko kredit macet yang akan timbul dikemudian hari serta

besarnya jaminan yang ditetapkan oleh bank yang memberatkan

pengusaha UKM.

Tabulasi

silang dan

analisis khi

quadrat

7

7

Agusman

(2014)

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

pembiayaan mikro ib hasanah dan potensi

risiko pada bank bni syariah cabang

pembantu mikro depok

faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi mikro ib hasanah di BNI

Syariah KCPM Depok adalah usia, pengalaman usaha, tujuan

pembiayaan, pendapatan per bulan, jangka waktu pembiayaan, sisa

tanggungan pinjaman di tempat lain, asset usaha dan keluarga.

Sedangkan potensi risiko nasabah terbagi dalam dua tingkatan yaitu

berisiko tinggi dan berisiko rendah.

analisis

regresi linear

berganda

Lanjutan Lampiran 7. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu