FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama...

81
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG PANYANG KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN 2015 SKRIPSI OLEH : POCUT SUSILA INDRA YENI NIM: 06C10104217 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR 2015

Transcript of FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama...

Page 1: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN

PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MASYARAKAT DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG PANYANG

KABUPATEN NAGAN RAYA

TAHUN 2015

SKRIPSI

OLEH :

POCUT SUSILA INDRA YENI

NIM: 06C10104217

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS

KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

2015

Page 2: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN

PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MASYARAKAT DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG PANYANG

KABUPATEN NAGAN RAYA

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH :

POCUT SUSILA INDRA YENI

NIM: 06C1010421

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

2015

Page 3: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

iii

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul Proposal : Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan

Penggunaan Obat Generik Pada Masyarakat di Wilayah

Kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan

Raya Tahun 2015

Nama Mahasiswa : POCUT SUSILA INDRA YENI

Nomor Induk Mahasiswa : 06C10104217

Program Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Minat Studi : -

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Pembimbing I

(Sariaman Sitanggang, S.Si.Apt, MARS)

Ketua

Pembimbing II

(Teungku Nih Farisni, SKM, M.Kes)

Anggota

Ketua Program Studi

(Teungku Nih Farisni, SKM, M.Kes)

Tanggal Seminar : Agustus 2015

Page 4: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

iv

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

Judul Proposal : Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan

Penggunaan Obat Generik Pada Masyarakat di Wilayah

Kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan

Raya Tahun 2015

Nama Mahasiswa : POCUT SUSILA INDRA YENI

Nomor Induk Mahasiswa : 06C10104217

Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 03 Juni 2015 dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua : Sariaman Sitanggang, S.Si.Apt, MARS ............................................

Anggota : 1. Teungku Nih Farisni, SKM, M.Kes ............................................

2. Jun Musnadi Is, SKM, M.Kes ...........................................

3. Fakhrurradhi Luthfi, SKM, M.Kes ...........................................

Alue Peunyareng, 18 Agustus 2015

Ketua

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Teungku Nih Farisni, SKM, M.Kes

Page 5: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

v

RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Penulis

Nama : Pocut Susila Indra Yeni

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Kuala Trang,06 September 1978

Agama : Islam

Status : Menikah

Alamat : Gampong Kuala Trang Kecamatan Kuala Kabupaten

Nagan Raya

Nama Ayah : Alm. T. Paya

Pekerjaan : -

Nama Ibu : Alm. Fatimah

Pekerjaan : -

II. Pendidikan yang ditempuh

Tahun 1984-1990 : SD Negeri Kuala Trang

Tahun 1990-1993 : SMP Negeri Padang Panyang

Tahun 1993-1996 : Program Pendidikan Bidan C

Tahun 2006-sekarang : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar

III. Riwayat Pekerjaan

Tahun 1996-sekarang : Staf Puskesmas Padang Panyang

Page 6: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

vi

ABSTRAK

Pocut Susila Indra Yeni. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan

Penggunaan Obat Generik Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Padang

Panyang Kabupaten Nagan Raya Tahun 2015. Dibawah bimbingan Sariaman

Sitanggang, S.Si.Apt, MARS dan Teungku Nih Farisni, SKM, M.Kes.

Obat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya.

Dalam lima tahun terakhir 2010-2015, pasar obat generik turun dari 14% menjadi

10% total penggunaan obat Nasional. Penurunan penggunaan obat generik terjadi

karena rendahnya sumber informasi yang diperoleh masyarakat, serta kurangnya

sosialisasi obat generik oleh pemerintah di berbagai daerah.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan

secara cross sectional untuk memperoleh korelasi faktor-faktor yang berhubungan

dengan pengetahuan penggunaan obat generik pada masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015. Sampel penelitian

ini didapat dengan menggunakan teknik proportional sampling yang berjumlah 97

orang. Metode pengambilan data secara primer yaitu dengan menggunakan kuesioner

untuk mendapatkan data penelitian langsung dari responden.

Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik Chi-Square (x2) didapatkan

terdapat hubungan umur (p=0,007), tingkat pendidikan (p=0,046), pekerjaan

(p=0,026), serta sumber informasi (p=0,043) dengan pengetahuan penggunaan obat

generik pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten

Nagan Raya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi pihak Puskesmas untuk

dapat meningkatkatkan sosialisasi obat generik dan juga kepada pelayanan

kesehatan, agar meningkatkan kinerjanya dalam penyuluhan program promosi obat

generik di daerah-daerah.

Kata Kunci : Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Informasi, Obat Generik, Pengetahuan

Page 7: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

vii

ABSTRACT

Susila Pocut Yeni Indra. Factors the use of generic drugs knowledge community in work

area Puskesmas Padang Panyang Nagan Raya District, 2015. Under the guidance Mr.

Sariaman Sitanggang, S.Si.Apt, MARS and Mrs. Teungku Nih Farisni, SKM,M. Kes.

Generic drugs are based drugs on the name of nutritious substances contain. In the

last five years, the generics market fell from 14% to 10% of total national drug.

Adecrease in the use of generic drugs due to a low source of information obtained by

the public, as well as the lack socialization of generic drugs by the government in

various areas. This study aims to determine factors the use of generic drugs knowledge

community in work area Puskesmas Padang Panyang Nagan Raya District, 2015.

The design of this research was descriptive quantitative and the sample was selected

by using a proportional sampling technique, resulting in the selection of 97

respondents. The instrument of data collection was a set of questionnaires for guided

interview. The data were analysed by using a Chi-Square Test (X2). Based on

bivariate analysis, it was found that there was a significant correlation between age

(p-value = 0.007), education (p-value = 0.046), employment (p-value = 0.026), and

information (p-value = 0.043) with the use of generic drugs knowledeg community in

work area Puskesmas Padang Panyang, Nagan Raya District, 2015.

Results of this study are expected to be information for the health center socialization

increase of generic drugs and also health care, in order to improve its performance in

the promotion of generic drug counseling programs in these areas.

Keywords: Age, Education, Employment, Information, Generic Drugs, Knowledge

Page 8: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga dapat

menyelesaikan penelitian dan skripsi/tugas akhir yang berjudul “Faktor-faktor yang

Berhubungan dengan Pengetahuan Penggunaan Obat Generik Pada

Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan

Raya Tahun 2015”. skripsi adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan

dalam meraih derajat sarjana kesehatan masyarakat universitas teuku umar.

Selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian dalam skripsi/tugas

akhir ini, penulis tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi berkat

adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. DR. Jasman J Ma’ruf, MBA., selaku Rektor Universitas Negeri

Teuku Umar.

2. Ibu Ir. Yuliatul Muslimah, MP., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Negeri Teuku Umar.

3. Ibu Teungku Nih Farisni, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Teuku Umar dan pembimbing II dalam

skripsi ini.

4. Bapak Sariaman Sitanggang, S.Si Apt, MARS. SKM, M.Kes, selaku pembimbing

I dalam penyusunan skripsi ini.

5. Penguji I Bapak Jun Musnadi Is, SKM., M.Kes dan penguji II Bapak Fakhrurradhi

Luthfi, SKM, M.Kes yang telah memberi kritik dan saran yang konstruktif demi

kesempurnaan skripsi ini.

Page 9: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

ix

6. Seluruh dosen dan staf akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Negeri Teuku Umar yang telah memberikan dorongan serta saran kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan baik moril

maupun materil dalam penyusunan skripsi ini.

8. Serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku

Umar, yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Kritik dan saran yang membangun yang telah diberikan dari seluruh pihak

sangat penulis harapkan, untuk dapat menjadikan skripsi ini lebih baik dan

dipertanggungjawabkan. Akhir kata kepada Allah SWT lah penulis menyerahkan diri

karena tidak satu pun yang terjadi di muka bumi ini kecuali atas kehendak-Nya.

Meulaboh, Agustus 2015

Penulis

Page 10: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

1.4 Hipotesa Penelitian ..................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian...................................................................... 5

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ....................................................... 6

2.1 Obat .......................................................................................... 7

2.2 Obat Generik .............................................................................. 9

2.3 Pengetahuan .............................................................................. 14

2.4 Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahuan .............. 20

2.5 Masyarakat ................................................................................. 26

2.6 Kerangka Teori ......................................................................... 27

2.7 Kerangka Konsep ....................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 29

3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 29

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 29

3.3 Populasi dan Sampel .................................................................. 29

3.4 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 31

3.5 Defenisi Operasional .................................................................. 32

3.6 Aspek Pengukuran Data ............................................................. 32

3.7 Analisa Data ............................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 35

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 35

4.2 Hasil Penelitian .......................................................................... 36

4.3 Pembahasan ............................................................................... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 53

5.1 Kesimpulan ............................................................................... 53

5.2 Saran ......................................................................................... 53

Page 11: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

xi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

xii

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 3.1 Penentuan Jumlah Sampel Berdasarkan Proportional Sampling .. 31

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................... 32

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Demografi Respoden di

Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan

Raya Tahun 2015 (n=97) ............................................................. 36

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Umur Responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya Tahun

2015 (n=97) ................................................................................... 37

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja

Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya Tahun

2015 (n=97) ................................................................................... 37

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya Tahun

2015 (n=97) ..................................................................................... 38

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Responden di Wilayah

Kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2015 (n=97) ......................................................................... 39

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang

Penggunaan Obat Generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang

Panyang Kabupaten Nagan Raya Tahun 2015 (n=97) .................. 39

Tabel 4.7 Hubungan Umur dengan Pengetahuan Penggunaan Obat

Generik Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Padang

Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (n=97) ................... 40

Tabel 4.8 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Penggunaan

Obat Generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang

Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (n=97) ................................. 41

Tabel 4.9 Hubungan Pekerjaan dengan Pengetahuan Penggunaan Obat

Generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang

Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (n=97) ................................. 42

Tabel 4.10 Hubungan Sumber Informasi dengan Pengetahuan Penggunaan

Obat Generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang

Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (n=97) ................................. 43

Page 13: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

xiii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ......................................................................... 27

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 28

Gambar 4.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang ...................... 35

Page 14: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul

Lampiran 1 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Penelitian

Lampiran 3 Lembaran Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4 Lembaran Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 6 Master tabel hasil penelitian

Lampiran 7 Hasil Penelitian

Lampiran 8 Surat Izin Pengambilan Data dari Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Teuku Umar

Lampiran 9 Surat Selesai Pengambilan Data dari Puskesmas Padang Panyang

Lampiran 10 Dokumentasi

Page 15: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

xv

Page 16: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obat generik berlogo yang lebih umum disebut obat generik saja adalah obat

yang menggunakan nama zat berkhasiatnya dan mencantumkan logo perusahaan

farmasi yang memproduksinya pada kemasan obat, sedangkan obat generik bermerk

yang lebih umum disebut obat bermerk adalah obat yang diberi merk dagang oleh

perusahaan farmasi yang memproduksinya. Obat Generik Berlogo (OGB)

diluncurkan pada tahun 1991 oleh pemerintah yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat kelas menengah ke bawah akan obat. Jenis obat ini mengacu

pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang merupakan obat esensial untuk

penyakit tertentu (Kebijakan Obat Nasional, 2010).

Menurut data Departemen Kesehatan RI (2010), data nasional penggunaan

obat generik di Indonesia hingga kini masih tergolong rendah, padahal meskipun

harganya jauh lebih murah, kualitas dan khasiatnya sama seperti obat bernama

dagang (bermerek). peresepan obat generik oleh dokter di rumah sakit umum milik

pemerintah saat ini baru 66 persen, sedangkan di rumah sakit swasta dan apotek

hanya 49 persen. Ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan

juga baru 69,7 persen dari target 95 persen, Dalam lima tahun terakhir 2005-2010,

pasar obat generik turun dari Rp 2.525 triliun atau 10 persen dari pasar nasional,

menjadi Rp 2.372 triliun atau 7,2 persen dari pasar nasional. Sementara, pasar obat

nasional meningkat dari Rp 23,59 triliun pada 2005 menjadi Rp 32,93 triliun pada

2009.

Page 17: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

2

Menurut Handayani (2012), rendahnya penggunaan obat generik di

masyarakat dikarenakan obat generik masih dipandang sebelah mata oleh sebagian

besar masyarakat. Penyebab masalah ini terkait dengan tenaga medis baik itu dokter

atau bahkan pasien sendiri, masih menganggap obat generik obat yang murah dan tidak

berkualitas, sehingga sering tenaga medis memilih untuk meresepkan obat selain generik

karena adanya unsur financial incentives. Persepsi yang salah tentang obat generik itu

sendiri, menunjukkan bahwa masih kurangnya edukasi dan pengetahuan masyarakat

tentang obat generik. Pengetahuan masyarakat yang kurang tentang obat generik

inilah, yang akhir menyebabkan masyarakat cenderung mempercayakan pengobatan

penyakitnya kepada dokter tanpa mempertanyakan jenis obat yang diberikan kepada

mereka.

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan aspek dasar dalam

membentuk perilaku seseorang. Hal ini sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh

Rogers (1974) menyatakan bahwa suatu yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran

dan sikap yang positif akan menghasilkan perilaku yang bersifat lebih langgeng (long

lasting). Sehingga dapat dikatakan dengan memiliki pengetahuan yang baik maka

perilaku dan penerimaan seseorang terhadap sesuatu akan lebih baik pula, yang pada

penelitiaan ini adalah penerimaan dalam menggunakan obat generik untuk

pengobatan di masyarakat. Pada dasarnya tinggi-rendahnya pengetahuan seseorang

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Mubarak (2007), beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, diantaranya meliputi umur

seseorang, tingkat pendidikan, pekerjaan, minat, pengalaman, serta sumber

informasi.

Page 18: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

3

Adapun dari hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan diketahui Wilayah

Kerja Puskesmas Padang Panyang meliputi 12 desa binaan. Adapun berdasarkan

hasil wawancara penulis kepada 5 orang masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas

Padang Panyang terkait dengan pengetahuan penggunaan obat generik, mereka

menyebutkan bahwa yang mereka ketahui tentang obat generik adalah obat yang

mereka dapatkan bila berobat ke Puskesmas. Selain itu, mereka menyebutkan obat

generik bukan obat yang bagus untuk menyembuhkan penyakit mereka, sehingga

mereka jarang menggunakannya untuk mengobati penyakit mereka.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan penggunaan

obat generik pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Padang panyang

Kabupaten Nagan Raya tahun 2015.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor apa saja yang berhubungan dengan

pengatahuan penggunaan obat generik pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Untuk mengetahui hubungan umur dengan pengetahuan penggunaan obat

generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan

Raya tahun 2015.

Page 19: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

4

1.3.2 Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan pengetahuan penggunaan

obat generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan

Raya tahun 2015.

1.3.3 Untuk mengetahui hubungan pekerjaan dengan pengetahuan penggunaan obat

generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan

Raya tahun 2015.

1.3.4 Untuk mengetahui hubungan sumber informasi dengan pengetahuan

penggunaan obat generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang

Kabupaten Nagan Raya tahun 2015.

1.4 Hipotesis Penelitian

1.4.1. Ho : Tidak ada hubungan umur dengan pengetahuan penggunaan obat

generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten

Nagan Raya tahun 2015.

1.4.2. Ho : Tidak ada hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan

penggunaan obat generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang

Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015.

1.4.3. Ho : Tidak ada hubungan pekerjaan dengan pengetahuan penggunaan obat

generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten

Nagan Raya tahun 2015.

1.4.4. Ho : Tidak ada hubungan sumber informasi dengan pengetahuan

penggunaan obat generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang

Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015.

Page 20: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

5

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:

1.5.1. Memberikan informasi tambahan bagi pengambil keputusan/kebijakan

kesehatan serta sebagai perbandingan terhadap laporan penggunaan obat

generik secara admistratif.

1.5.2. Memberikan informasi bagi peneliti sendiri dan peneliti selanjutanya bagi

peningkatan pengetahuan tentang obat generik.

1.5.3. Memberikan informasi bagi masyarakat tentang pengertian, penggunaan, dan

manfaat obat generik agar masyarakat tidak bingung membeli obat generik.

Page 21: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Obat

2.1.1 Definisi Obat

Obat merupakan sedian atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk

mempengaruhi atau menyelidiki sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka

penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan

dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, 2010).

Defenisi menurut Ansel (2005), obat adalah zat yang digunakan untuk

diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada

manusia atau hewan.

2.1.2 Peran Obat

Seperti yang telah dituliskan pada pengertian obat di atas, maka peran obat

secara umum adalah sebagai berikut :

1. Penetapan diagnosa

2. Untuk pencegahan penyakit

3. Menyembuhkan penyakit

4. Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan

5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu

6. Penigkatan kesehatan

7. Mengurangi rasa sakit (Chaerunisaa, 2014).

Page 22: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

7

2.1.3 Pengunaan Obat

1. Berdasarkan Jenisnya

a. Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas.

Obat Bebas merupakan obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan warung,

tanpa resep dokter, ditandai lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat Bebas

Terbatas (waarschuwing/Peringatan), yakni obat-obatan yang dalam jumlah

tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai lingkaran biru

bergaris tepi hitam.

b. Obat Keras.

Obat keras (Gevaarlijk/berbahaya), yaitu obat berkhasiat keras yang untuk

mendapatkannya harus dengan resep dokter, memakai tanda lingkaran merah

bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya.

c. Psikotropika dan Narkotika

Psikotropika adalah zat atau obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau

merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan prilaku. Narkotika

adalah zat atau obatyang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis

maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi

mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia

(Chaerunisaa, 2014).

2. Berdasarkan Mekanisme Kerja Obat

Obat digolongkan menjadi lima jenis :

a. Obat yang bekeja terhadap penyebab penyakit, misalnya penyakit karena bakteri

atau mikroba, contoh: antibiotik.

Page 23: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

8

b. Obat yang bekerja mencegah keaadan patologis dari penyakit, contoh: serum,

vaksin.

c. Obat yang menghilangkan gejala penyakit = simptomatik, missal gejala penyakit

nyeri, contoh: analgetik, antipiretik.

d. Obat yang bekerja untuk mengganti atau menambah fungsi-fungsi zat yang

kurang, contoh: vitamin, hormon.

e. Pemberian placebo, adalah pemberian sediaan obat yang tanpa zat berkhasiat

untuk orang-orang yang sakit secara psikis, contoh: aqua proinjection. Selain itu,

obat dapat dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya misalkan

antihipertensi, cardiaca, diuretic, hipnotik, sedative dan lain-lain (Chaerunisaa,

2014).

3. Berdasarkan Tempat atau Lokasi Pemakaiannya

Obat dibagi dua golongan :

a. Obat Dalam, misalnya obat-obat peroral. Contoh: antibiotik, acetaminophen.

b. Obat Topikal, untuk pemakaian luar badan. Contoh sulfur, antibiotik (Anief,

2004).

4. Berdasarkan Cara Pemberian

Obat digolongkan menjadi enam jenis :

a. Oral, obat yang diberikan atau dimasukkan melalui mulut, Contoh: serbuk, kapsul,

tablet sirup.

b. Parektal, obat yang diberikan atau dimasukkan melalui rectal. Contoh

suppositoria, laksatif.

Page 24: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

9

c. Sublingual, obat yang diletakkan di bawah lidah dan melalui selaput lendir masuk

ke pembuluh darah agar mendapaktkan efek obat yang lebih cepat. Contoh: tablet

hisap, hormone.

d. Parenteral, obat suntik melaui kulit masuk ke darah. Ada yang diberikan secara

intravena, subkutan, intramuscular, intrakutan.

e. Langsung ke organ, contoh intrakardial.

f. Melalui selaput perut, intraperitoneal (Anief, 2004).

5. Berdasarkan Efek yang Ditimbulkan

Obat digolongkan menjadi dua jenis :

a. Sistemik: masuk ke dalam system peredaran darah, diberikan secara oral

b. Lokal : pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan, misalnya pada kulit, telinga,

mata (Anief, 2004).

6. Berdasarkan Penamaannya

Menurut Widodo (2009), penamaan dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Nama Kimia, yaitu nama asli senyawa kimia obat.

b. Nama Generik (unbranded name), yaitu nama yang lebih mudah yang disepakati

sebagai nama obat dari suatu nama kimia.

c. Nama Dagang atau Merek, yaitu nama yang diberikan oleh masing-masing

produsen obat. Obat bermerek disebut juga dengan obat paten.

2.2 Obat Generik

2.2.1 Definisi Obat Generik

Obat Generik (Unbranded Drug) adalah obat dengan nama generik, nama

resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN (International

Page 25: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

10

Non-propietary Names) dari WHO (World Health Organization) untuk zat berkhasiat

yang dikandungnya. Nama generik ini ditempatkan sebagai judul dari monografi

sediaan obat yang mengandung nama generik tersebut sebagai zat tunggal (Depkes,

2010).

Obat generik berlogo yaitu obat yang diprogram oleh pemerintah dengan

nama generik yang dibuat secara CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Harga

obat disubsidi oleh pemerintah. Logo generik menunjukkan persyaratan mutu yang

ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Sedangkan obat generik

esensial adalah obat generik terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan

kesehatan bagi masyarakat (Widodo, 2009).

2.2.2 Pengenalan Obat Generik

Obat pada waktu ditemukan diberi nama kimia yang menggambarkan struktur

molekulnya. Nama kimia obat biasanya amat kompleks sehingga tidak mudah diingat

orang awam. Untuk kepentingan penelitian biasanya nama kimia disingkat dengan

kode tertentu. Setelah obat itu dinyatakan aman dan bermanfaat melalui uji klinis,

barulah obat tersebut didaftarkan pada Badan Pengawasan Obat dan Makanan

(Badan POM). Obat tersebut mendapat nama generik dan nama dagang. Nama

dagang ini sering disebut nama paten. Perusahaan obat yang menemukan obat

tersebut dapat memasarkannya dengan nama dagang.

Nama dagang biasanya diusahakan yang mudah diingat oleh pengguna obat.

Disebut obat paten karena pabrik penemu tersebut berhak atas paten penemuan obat

tersebut dalam jangka waktu tertentu. Selama paten tersebut masih berlaku, obat ini

tidak boleh diproduksi oleh pabrik lain, baik dengan nama dagang pabrik peniru

ataupun dijual dengan nama generiknya. Obat nama dagang yang telah habis masa

Page 26: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

11

patennya dapat diproduksi dan dijual oleh pabrik lain dengan nama dagang berbeda

yang biasanya disebutsebagai me-too product di beberapa negara barat disebut

branded generic atau tetap dijual dengan nama generik (Chaerunisaa, 2014).

2.2.3 Manfaat Obat Generik

Menurut Widodo (2009) manfaat obat generik secara umum adalah :

1. Sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

2. Dari segi ekonomis obat generik dapat dijangkau masyarakat golongan ekonomi

menengah kebawah.

3. Dari segi kualitas obat generik memiliki mutu atau khasiat yang sama dengan obat

yang bermerek dagang (obat paten).

2.2.4 Kebijakan Obat Generik

Kebijakan obat generik adalah salah satu kebijakan untuk mengendalikan

harga obat, di mana obat dipasarkan dengan nama bahan aktifnya. Agar upaya

pemanfaatan obat generik ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka

kebijakan tersebut mencakup komponen-komponen berikut (Widodo, 2009) :

1. Produksi obat generik dengan Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB). Produksi

dilakukan oleh produsen yang memenuhi syarat CPOB dan disesuaikan dengan

kebutuhan akan obat generik dalam pelayanan kesehatan.

2. Pengendalian mutu obat generik secara ketat.

3. Distribusi dan penyediaan obat generik di unit-unit pelayanan kesehatan.

4. Peresepan berdasarkan atas nama generik, bukan nama dagang.

5. Penggantian (substitusi) dengan obat generik diusulkan diberlakukan di unit-unit

pelayanan kesehatan.

Page 27: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

12

6. Informasi dan komunikasi mengenai obat generik bagi dokter dan masyarakat

luas secara berkesinambungan.

7. Pemantauan dan evaluasi penggunaan obat generik secara berkala.

2.2.5 Faktor yang Menghambat Masyarakat terhadap Obat Generik

1. Akses Obat.

Hal ini dalam rangka memenuhi kebutuhan obat pasien sesuai dengan resep di

setiap penjualan obat, yaitu membahas resep yang terlayani , resep yang tidak

terlayani oleh apotik, dan resep yang obatnya digantikan dengan obat lain yang

sejenis. Akses masyarakat terhadap obat esensial dipengaruhi oleh empat faktor

utama, yaitu :

a. Penggunaan obat yang rasional;

b. Harga yang terjangkau;

c. Pembiayaan yang berkelanjutan;

d. Sistem pelayanan kesehatan beserta sistem suplai obat yang dapat menjamin

ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan obat (Kebijakan Obat Nasional, 2010).

2. Harga Obat.

Harga obat di Indonesia umumnya dinilai mahal dan struktur harga obat tidak

transparan. Penelitian WHO menunjukkan perbandingan harga antara satu nama

dagang dengan nama dagang yang lain untuk obat yang sama, berkisar 1:2 sampai

1:5. Penelitian di atas juga membandingkan harga obat dengan nama dagang dan

obat generik menunjukkan obat generik bukan yang termurah. Survai dampak krisis

rupiah pada biaya obat dan ketersediaan obat esensial antara 1997 - 2002

menunjukkan bahwa biaya resep rata-rata di sarana kesehatan sektor swasta jauh

Page 28: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

13

lebih tinggi dari pada di sektor publik yang menerapkan pengaturan harga dalam

sistem suplainya (Kebijakan Obat Nasional, 2010).

3. Tingkat Ketersediaan Obat.

Rendahnya ketersediaan obat generik di rumah sakit pemerintah dapat

berimplikasi secara langsung pada akses obat generik, sebagai gantinya pasien

membeli obat generik di apotik atau di praktek dokter. Apotik swasta mempunyai

obat generik lebih sedikit dibandingkan dengan yang disediakan oleh dokter.

Sehingga apotik menyediakan obat paten lebih banyak. Selama banyak obat yang

tidak tersedia, pasien mengeluarkan uang lebih banyak untuk membayar obat

(Suryani, 2013).

4. Informasi Obat.

Keterbatasan informasi masyarakat akan obat sangat erat kaitannya dengan

ketidaktahuan akan pengenalan, penggunaan dan pemanfaatan obat terutama bagi

mereka yang ingin memakai obat generik. Informasi obat, antara lain mengenai

khasiat, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dosis dan aturan pakai, peringatan-

peringatan penggunaan suatu obat, serta harga obat, Juga bila perlu informasi

mengenai pilihan obat yang tepat bagi konsumen (Widodo, 2009).

5. Keterjangkauan Obat.

Keterjangkauan obat dapat dipandang dari sudut geografis, ekonomi dan

sosial politik. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau

dimana 5.707 diantaranya sudah bernama. Namun pulau yang telah berpenghuni

jumlahnya lebih kecil. Saat ini sebagian masyakat Indonesia tinggal di daerah

terpencil, daerah tertinggal, dan wilayah perbatasan. Sebagian lagi tinggal di daerah

rawan bencana baik bencana alam dan bencana buatan manusia seperti : ketidak-

Page 29: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

14

stabilan politik dan tingginya tingkat kemiskinan. Dengan pola penyebaran penduduk

seperti tersebut di atas, maka diperlukan adanya perbedaan pengelolaan obat sesuai

dengan karateristik masing-masing daerah. Sebagai contoh kita dapat melakukan

pengelompokan Provinsi Kepulauan : Riau, NTB, NTT, Maluku dan Maluku Utara

lebih memiliki karakteristik geografis kepulauan. Sedangkan propinsi di Kalimantan

dan Papua dapat dikategorikan daratan luas dengan hambatan transportasi. Kategori

lain adalah Pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi (Kebijakan Obat Nasional,

2010).

2.3 Pengetahuan

2.3.1 Pengertian pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

pancaindera manusia yaitu, indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2007).

Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt

behaviour). Dari hasil pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku

melalui proses seperti yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang

positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya,

Page 30: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

15

apabila perilaku tersebut tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak

akan berlangsung lama (Notoatmodjo, 2007).

2.3.2 Tingkat pengetahuan

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan

(Notoatmodjo, 2007), yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari

sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali

(recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau ransangan

yang telah di terima oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan paling

rendah.

2. Memahami (comprehension)

Memahami di artikan sebagi suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut

secara benar.

3. Aplikasi (aplication)

Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah di pelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat di

artikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu sruktur organisasi, dan

masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat di lihat dari

Page 31: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

16

penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),

membedakan, memisahkan dan mengelompokkan.

5. Sintesis (syntesis)

Sintesis merupakan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk kesuluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi-formasi

yang ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini di dasarkan pada

suatu kriteria yang di tentukan sendiri, atau menggunakan tentang kriteria-kriteria

yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat di lakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari objek penelitian atau

responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita

sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas (Notoatmodjo, 2007).

2.3.3 Cara memperoleh pengetahuan

Beberapa cara digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan

sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua (Notoatmodjo, 2007), yakni :

1. Cara tradisional atau non – ilmiah

a. Cara coba – salah ( trial and error )

Cara coba – coba ini di lakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apanila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

Page 32: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

17

kemungkinan yang lain dan hal tersebut akan terus dilakukan sampai masalah

tersebut terpecahkan.

b. Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh

orang yang bersangkutan. Salah satu contoh adalah penemuan enzim urease oleh

Summers pada tahun 1926. Di mana pada suatu hari Summers sedang bekerja dengan

ekstrak ecotone dan karena terburu – buru ingin bermain tenis, maka ekstrak ecotone

yang disimpan di dalam kulkas. Keesokan harinya ketika ingin meneruskan

percobaannya ternyata ekstrak ecotone yang disimpan didalam kulkas tersebut timbul

kristal – kristal yang kemudian disebut dengan enzim urease. Demikian juga dengan

penemuan kina sebagai obat malaria yang ditemukan secara kebetulan oleh

seorangan penderita malaria yang sering mengembara.

c. Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan dengan cara ini dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, dan pemegang pemerintahan.

Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau

kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintahan, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan.

Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama didalam

penemuan pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat yang

dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji

atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun

berdasarkan penalaran sendiri.

Page 33: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

18

d. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang pengalaman yang diperoleh

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila

dengan cara yang digunakan tersebut dapat memecahkan masalah yang sama, orang

dapat pula menggunakan cara tersebut.

e. Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang – kadang dapat menemukan teori atau

kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua zaman dahulu

agar anaknya mau menuruti nasehat orang tuanya, atau agar disiplin menggunakan

cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah, misalnya dijewer telinganya atau

dicubit. Ternyata cara menghukum anak ini sampai sekarang berkembang menjadi

teori atau kebenaran, bahwa hukuman merupakan metode (meskipun bukan yang

paling baik) bagi pendidikan anak. Pemberian hadian dan hukuman (reward and

punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk

mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f. Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari

Tuhan melalui para nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut –

pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional

atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para nabi adalah sebagai wahyu dan

bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

Page 34: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

19

g. Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui

proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran

yang diperoleh dari intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan

cara – cara yang rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang

hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja.

h. Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir

manusia pun ikut berkembang. Dari sini telah mampu menggunakan penalarannya

dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh

pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirnya, baik melaui induksi

maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan

pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan – penyataan yang dikemukakan,

kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.

i. Induksi

induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan

khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi

pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman empiris yang ditangkap

melalui indera.Kemudian disimpulkan melalui ke dalam suatu konsep yang

memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. Karena proses berpikir

induksi itu beranjak dari hasil pengamatan indera atau hal yang nyata, maka dapat

dikatakan bahwa induksi beranjak dari hal yang konkret ke hal yang abstrak.

Page 35: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

20

j. Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan – pernyataan umum

ke khusus. Aristoteles (384 – 322 SM) mengembangkan cara berpikir deduksi ini ke

dalam suatu cara yang disebut dengan silogisme. Silogisme ini merupakan suatu

bentuk deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulan

yang lebih baik. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang

dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlakuk juga kebenarannya pada

semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk kedalam kelas itu.

Disini terlihat proses berpikir berdasarkan pada pengetahuan yang umum

mencapai pengetahuan yang khusus. Silogisme sebagai bentuk berpikir deduksi yang

teratur terdiri dari tiga pernyataan atau proposisi, yaitu pernyataan pertama disebut

dengan premis mayor, yang berisi pernyataan yang bersifat umum.Pernyataan kedua

yang sifatnya lebih khusus dari pada pernyataan yang pertama disebut dengan premis

minor. Sedangkan pernyataan ketiga yang merupakan kesimpulannya, disebut

dengan konklusi atau konsekuen.

2. Cara modern atau cara ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih

sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini di sebut dengan “metode penelitian ilmiah,”

atau lebih populer dsebut metodologi penelitian ( reseach methodology ).

2.4 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu (Mubarak,

2007) :

Page 36: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

21

2.4.1 Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadai perubahan pada aspek

psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar akan mengalami

perubahan baik dari aspek ukuran maupun dari aspek proporsi yang mana hal ini

terjadi akibat pematangan fungsi organ. Sedangkan pada aspek psikologis (mental)

terjadi perubahan dari segi taraf berfikir seseorang yang semakin matang dan

dewasa.

Adapun selain itu, semakin bertambah usia maka semakin banyak

pengalaman dan pengetahuan yang di peroleh oleh seseorang, sehingga bisa

meningkatkan kematangan mental dan intelektual. Usia seseorang yang lebih dewasa

mempengaruhi tingkat kemampuan dan kematangan dalam berfikir dan menerima

informasi yang semakin lebih baik jika di bandingkan dengan usia yang lebih muda.

Usia mempengaruhi tingkat pengetahuan sesorang. Semakin dewasa umur maka

tingkat kematangan dan kemampuan menerima informasi lebih baik jika di

bandingkan dengan umur yang lebih muda atau belum dewasa. Menurut WHO

(dikutip dalam Hurlock, 2009) umur seseorang dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

Dewasa awal : 18-40 tahun

Dewasa akhir : 41-65 tahun

Lansia : >65 tahun

Sesuai besarnya umur, terdapat kemungkinan perbedaan dalam mendapatkan

faktor keterpaparan tertentu berdasarkan lamanya perjalanan hidup. Demikian pula

dengan karakteristik yang lain yang akan membawa perbedaan dalam kemungkinan

mendapatkan kecenderungan terjadinya penyakit dengan bertambahnya usia.

Page 37: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

22

Semakin tua seseorang maka semakin peka terhadap penyakit dan semakin banyak

keterpaparan yang di alami, karena itu umur meningkat secara ilmiah akan membawa

pertambahan resiko suatu penyakit.

2.4.2 Tingkat pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain

terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Pendidikan merupakan sebuah

proses belajar dan proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang

lebih baik, lebih dewasa dan lebih matang terhadap individu, kelompok atau

masyarakat Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseoarang

semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak

pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat

pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap

penerimaan, informasi dan nilai – nilai yang baru diperkenalkan (Soekanto, 2002).

Adapun selain itu, pendidikan juga merupakan perubahan sikap, tingkah laku

dan penambahan ilmu dari seseorang serta merupakan proses dasar dari kehidupan

manusia. Melalui pendidikan manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif

induvidu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup

manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Proses belajar tidak akan terjadi begitu

saja apabila tidak ada di sertai sesuatu yang menolong pribadi yang bersangkutan

(Soekanto, 2002).

Pengetahuan atau kognitif merupakan hal yang sangat penting untuk

terbentuknya sebuah tindakan seseorang.Meningkatnya pengetahuan dapat

menimbulkan perubahan persepsi dan kebiasaan seseorang.Pengetahuan juga

membentuk kepercayaan seseorang terhadap suatu hal. Prilaku yang di dasari

Page 38: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

23

pengetahuan lebih langgeng dari prilaku yang tidak didasari pengetahuan

(Notoatmodjo, 2007).

Tingkat pendidikan seseorang atau individu akan berpengaruh terhadap

kemampuan berfikir, semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah berfikir

rasionalisme dan menangkap informasi baru termasuk dalam menguraikan masalah

yang baru. Di harapkan bagi seseorang yang berpendidikan tinggi memiliki

pengetahuan yang luas termasuk pengetahuan terhadap kebutuhan kesehatannya.

Latar belakang pendidikan dan pengalaman di masa lalu dapat mempengaruhi

pola pikir seseorang, kemampuan kognitif akan membentuk cara berfikir seseorang,

termasuk membentuk kemampuan untuk mempelajari atau memahami faktor-faktor

yang berkaitan dengan penyakit yang di deritanya, dan menggunakan pengetahuan

tentang kesehatan dan penyakit yang di milikinya untuk menjaga kesehatan diri.

Kemampuan kognitif juga berhubungan dengan tahap perkembangan seseorang

(Potter & Perry, 2005).

Adapun jenjang pendidikan di indonesia sebagaimana tertera pada Undang-

Undang N0 20 Tahun 2003 yaitu tentang sistem pendidikan nasional terbagi atas 3

tingkat pendidikan formal yaitu pendidikan dasar (SD atau madrasah ibtidayah atau

SMP/MTsn), pendidikan menengah (SMU/madrasah aliyah dan sederajat), serta

pendidikan tinggi (Akademik dan Perguruan Tinggi (Sekneg RI, 2003).

2.4.3 Pekerjaan

Pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau aktivitas seseorang untuk

memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Pekerjaan/karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain atau institusi,

kantor, perusahaan dengan upah dan gaji baik berupa uang maupun barang.

Page 39: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

24

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan

pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pekerjaan bukanlah

sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang

membosankan, berulang, dan banyak tantangan. Semakin lama seseorang bekerja

semakin banyak pengetahuan yang diperoleh (Wati, 2009).

Pekerjaan merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Ditinjau dari

jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain lebih banyak

pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang

lain. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan

pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar dalam bekerja

akan dapat mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang

merupakan keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik (Wati, 2009).

2.4.4 Minat

Minat merupakan suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap

sesuatu.Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan

pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

2.4.5 Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang

baik seseorang akan melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut

menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang membekas dalam

emosi sehingga menimbulkan sikap positif.

Page 40: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

25

2.4.6 Sumber informasi

Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang

untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Sumber informasi adalah data yang

diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti sebagai sipenerima dan

mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu keputusan mendatang Rudi

Bertz dalam bukunya ”toxonomi of comunication” media menyatakan secara

gamblang bahwa informasi adalah apa yang dipahami, sebagai contoh jika kita

melihat dan mencium asap, kita memperoleh informasi bahwa sesuatu sedang

terbakar.

Media yang digunakan sebagai sumber informasi adalah sebagai berikut :

1. Media Cetak

2. Media Elektronik

3. Petugas kesehatan

Informasi yang diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal dapat

memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan perubahan atau

peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam

media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi

baru. Sebagai sarana komunikasi berbagai bentuk media massa seperti radio, televisi,

surat kabar, majalah yang mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini

dan kepercayaan semua orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas

pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai suatu hal

memberikan landasan kognitif baru terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut

(Erfandi, 2009).

Page 41: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

26

2.5 Konsep Masyarakat

2.5.1 Definisi Masyarakat

Dalam buku Sosiologi, Kelompok dan Masalah Sosial (Syani, 2002),

dijelaskan bahwa diduga perkataan masyarakat mendapat pengaruh dari bahasa Arab.

Dalam bahasa Arab, masyarakat asal mulanya dari kata musayarak yang kemudian

berubah menjadi musyarakat dan selanjutnya mendapatkan kesepakatan dalam

bahasa Indonesia, yaitu Masyarakat". Musyarak, artinya bersama-sama, lalu

musyarakat, artinya berkumpul bersama, hidup bersama dengan saling berhubungan

dan saling mempengaruhi. Sedangkan pemakaiannya dalam bahasa Indonesia telah

disepakati dengan sebutan Masyarakat.

Menurut Soleman (2004), secara sosiologis masyarakat tidak dipandang

sebagai suatu kumpulan individu atau sebagai penjumlahan dari individu-individu

semata. Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup, oleh karena manusia itu

hidup bersama. Masyarakat merupakan suatu sistem yang terbentuk karena hubungan

dari anggotanya. Ringkasnya, masyarakat adalah suatu sistem yang terwujud dari

kehidupan bersama manusia, yang lazim disebut sebagai sistem kemasyarakatan.

2.5.2 Unsur Pembentukan Masyarakat

Menurut Soekanto (2002), masyarakat mencakup beberapa unsur, yaitu

sebagai berikut :

1. Manusia yang hidup bersama.

Di dalam ilmu sosial tak ada ukuran yang mutlak ataupun angka yang pasti untuk

menentukan beberapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritas,

angka minimnya adalah dua orang.

Page 42: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

27

2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama.

Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti

umpamanya kursi, meja dan sebagainya. Oleh karena dengan berkumpulnya

manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-

cakap, merasa dan mengerti; mereka juga mempunyai keinginankeinginan untuk

menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup

bersama itu, timbullah sistem komunikasi dan timbullah peraturan-peraturan yang

mengatur hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut.

3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama

menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya

terikat satu dengan lainnya.

2.6 Kerangka Teori

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan di atas, maka dapat dikemukakan

kerangka teori seperti skema berikut ini :

Gambar: 2.1 Kerangka Teori

Umur

Pengetahuan Penggunaan Obat

Generik (Chaerunnisa, 2014 ;

Widodo, 2009)

Tingkat Pendidikan

Pekerjaan

Minat

Pengalaman

Sumber Informasi

Masyarakat (Soleman, 2004)

Faktor-faktor yang

berhubungan dengan

pengetahuanb (Mubarak, 2007)

Page 43: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

28

2.7 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian

ini adalah :

Gambar: 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen

Tingkat Pendidikan

Pekerjaan

Umur

Sumber Informasi

Variabel Dependen

Tingkat Pengetahuan

Penggunaan Obat Generik Pada

Masyarakat

Page 44: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional

untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan penggunaan

obat generik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2015.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang

Kabupaten Nagan Raya.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian pelaksanaannya dilakukan pada tanggal di 20-30 Juni 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi target penelitian ini adalah kepala keluarga (KK) yang berada di

Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya ketika penelitian

ini berlangsung yang berjumlah. Populasi terjangkau pada penelitian ini berjumlah

3899 kepala keluarga (KK).

Page 45: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

30

3.3.2 Sampel

1. Besar sampel

Dalam penelitian ini besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan

rumus Slovin (1960) dari (Notoadmodjo, 2010) sebagai berikut :

)(1 2dN

Nn

Keterangan :

N : Besar populasi

n : Besar sampel

d : Nilai kritis batas kegiatan yang di inginkan (0,1)

Berdasarkan pengumpulan data awal yang dilakukan peneliti, didapatkan

populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 3899 KK, sehingga penentuan besaran

sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

974,97

9,39

3899

9,381

3899

)1,0(38991

3899

)(1

2

2

n

n

n

n

dN

Nn

Sehingga dari hasil penghitungaan tersebut maka sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah 97 orang.

2. Cara pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Proportional Sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel dari sub-sub sampel

yang perimbangannya mengikuti perimbangan sub-sub populasi (Kasiram, 2010)

yang dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 46: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

31

Berdasarkan rumus di atasn maka dapat ditentukan jumlah proporsi sampel

untuk setiap desa yang di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang dapat dilihat

pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Penentuan sampel berdasarkan teknik proportional sampling

No. Nama Desa Jumlah KK

per desa

Jumlah masyarakat

yang menjadi sampel

1. Padang Panyang 470 12

2. Purwodadi 437 11

3. Arongan 390 10

4. Jatirejo 250 6

5. Purwosari 275 7

6. Kuala Trieng 450 11

7. Kubang. Gajah 457 11

8. Lueng Mane 226 6

9. Cot Rambong 133 3

10. Kuala Tuha 278 7

11. Langkak 397 10

12. Leung Teuku Ben 136 3

Total 3899 97

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dengan pedoman pengisian

kuesioner oleh responden yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap

sampel penelitian.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pemerintah setempat, yaitu

dari Puskesmas Padang Panyang dan Kantor Dinas Kesehatan Setempat.

Page 47: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

32

3.5 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Operasional Cara

Ukur

Alat

Ukur Hasil Ukur

Skala

Ukur

Variabel Independen

1. Umur Usia responden

(masyarakat) yang

dihitung dari kelahiran

sampai ulang tahun

terakhir dengan satuan

tahun dengan kriteria usia produktif, yaitu 17-

64 tahun

Wawancara Kuesioner 1. Dewasa awal

2. Dewasa akhir

3. Lansia

Rasio

2. Tingkat

Pendidikan

Jenjang pendidikan

formal yang diselesaikan

dengan ditandai ijazah,

pada saat dilakukan

wawancara, dengan

pembagian

Wawancara Kuesioner 1. Dasar

2. Menengah

3. Tinggi

Ordinal

3. Pekerjaan kegiatan yang ditekuni

oleh responden dan dapat

dijadikan sumber

penghasilan

Wawancara Kuesioner 1. PNS

2. Swasta

3. Tidak Bekerja

Nominal

4. Sumber

Informasi

Asal-usul responden

mendapatkan informasi

mengenai obat generik

Wawancara Kuesioner 1. Petugas

Kesehatan

2. Media Cetak 3. Media Elektronik

4. Lain-lain

Nominal

Variabel Dependen

1. Pengetahuan

tentang

penggunaan

obat generik

Segala sesuatu informasi

yang diperoleh

responden (masyarakat)

akan penggunaan,

pemanfaatan dan

pengertian obat generik

Wawancara Kuesioner 1. Baik

2. Sedang

3. Kurang

Ordinal

3.6 Aspek Pengukuran Variabel

3.6.1 Umur

Dewasa awal : 18-40 tahun

Dewasa akhir : 41-65 tahun

Lansia : >65 tahun

3.6.2 Tingkat Pendidikan

Dasar : SD dan SMP

Menengah : SMA

Page 48: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

33

Tinggi : Diploma/S1/S2/S3

3.6.3 Pekerjaan

Pegawai Negeri

Swasta

Tidak Berkerja

3.6.4 Sumber Informasi

Petugas kesehatan : Dokter, Perawat, Bidan dan petugas kesehatan lainnya

Media cetak : Majalah/Koran/Buku

Media elektronik : Televisi/Radio/Internet

Lain-lain : Masyarakat, keluarga, teman dan sebagainya

3.6.5 Pengetahuan tentang penggunaan obat generik

Tinggi : x ≥ 10

Rendah : x < 10

3.7 Analisa Data

3.7.1 Univariat

Data yang telah dikumpulkan akan dianalisa dengan cara analisa univariat,

dengan pengkategorian variabel dalam penelitian ditentukan berdasarkan nilai

interval kelas yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana,

2008) :

Setelah diolah, selanjutnya data yang telah dimasukkan ke dalam tabel

distribusi frekuensi ditemukan prentase perolehan (P) untuk tiap-tiap kategori dengan

menggunakan rumus (Budiarto, 2002) yaitu:

Page 49: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

34

Keterangan:

P = Persentase

fi = Frekuensi Teramati

n = Jumlah Populasi

3.7.2 Bivariat

Analisa ini untuk mengukur faktor-faktor yang berhubungan dengan

pengetahuan penggunaan obat generik pada masyarakat dengan menggunakan tabel

silang yang dikenal dengan baris kali kolom (B x K) dengan derajat kebebasan (df)

yang sesuai dengan tingkat kemaknaan (α) 0,05. Skor diperoleh dengan

menggunakan metode statistik Chi-Square test (x2), dengan menggunakan software

komputer. Hasil yang diperoleh diinterpretasikan untuk menolak dan menerima

hipotesis adalah: jika p-value < 0,05 maka Ho ditolak, dan jika p-value ≥ 0,05 maka

Ho diterima.

Interprestasi hasil sesuai dengan ketentuan atau kriteria chi-kuadrat Budiarto

(2002) sebagai berikut :

1. Bila tabel kontingensi 2x2 dan tidak ada nilai Expected (harapan) kurang dari 5,

mfaka yang digunakan sebaiknya nilai “Continuity Correction”.

2. Bila tabel kontingensi 2x2 dijumpai nilai Expected (harapan) kurang dari 5,

maka yang digunakan nilai adalah “Fisher’s Exact Test”.

3. Bila tabel kontingensi lebih dari 2x2, misalnya 3x2, 3x3 dan sebagainya, maka

digunakan nilai “Pearson Chi-Square”.

P= %100n

fi

Page 50: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Padang Panyang merupakan salah satu Puskesmas yang ada di

Kabupaten Nagan Raya yang terletak di Kecamatan Kuala Pesisir. Adapun batasan

letak Puskesmas Padang Panyang secara geografis adalah sebagai berikut :

Utara : Desa Arongan dan Padang Panyang

Selatan : Desa Kubang Gajah dan Kuala Trang

Barat : Desa Lueng Mane dan Cot Rambong

Timur : Desa Langkak

Adapun peta wilayah kerja Puskesmas padang Panyang Kabupaten Nagan Raya

adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Peta wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang

Page 51: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

36

4.2 Hasil penelitian

Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan dari tanggal

20-30 Juni 2015 pada seluruh kepala keluarga (KK) yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Padanng Panyang yang diwakili oleh 97 KK dengan aspek yang diteliti

adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan penggunaan oabat

generik pada masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan

mengajukan pertanyaan pada kuesioner dengan cara wawancara kepada responden

dengan hasil penelitian sebagai berikut:

4.1.1 Data Demografi Responden

Data demografi responden di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang

tahun 2015 dalam penelitian ini adalah jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel

4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi data demografi responden di wilayah kerja

Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015

(n=97)

Kategori F %

Jenis Kelamin :

Laki-laki 43 44.3

Perempuan 54 55.7

Total 97 100

Sumber : Data Primer (diolah tahun 2015)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian responden berjenis

kelamin perempuan yaitu 54 orang (55,7%).

4.1.2 Analisa Univariat

1. Umur

Hasil penelitian menunjukkan umur responden dapat dikategorikan menjadi 3

(tiga) yaitu dewasa awal jika responden berumur 18-40 tahun, dewasa akhir jika

Page 52: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

37

responden berumur 41-65 tahun dan lansia jika responden berumur >65 tahun.

Adapun hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi umur responden di wilayah kerja Puskesmas

Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (n=97)

No Umur F %

1. Dewasa awal 35 36.1

2. Dewasa akhir 46 47.4

3. Lansia 16 16.5

Total 97 100

Sumber : Data primer (diolah 2015)

Pada tabel 4.2 di atas menunjukkan umur responden berada pada kelompok

usia dewasa akhir yaitu sebanyak 46 orang (47,4%).

2. Tingkat pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan responden dapat

dikategorikan menjadi 3 (tiga) yaitu rendah jika jenjang pendidikan responden

SD/MI dan SMP/MTs, menengah jika jenjang pendidikan responden SMA/MA dan

tinggi jika jenjang pendidikan responden Diploma/S1/S2/S3. Adapun hasil

pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi tingkat pendidikan responden di wilayah kerja

Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015

(n=97)

No Tingkat Pendidikan F %

1. Dasar 20 20.6

2. Menengah 54 55.7

3. Tinggi 23 23.7

Total 97 100

Sumber : Data primer (diolah 2015)

Pada tabel 4.3 di atas menunjukkan tingkat pendidikan responden berada

pada jenjang pendidikan menengah yaitu sebanyak 54 orang (55,7%).

Page 53: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

38

3. Pekerjaan

Hasil penelitian menunjukkan pekerjaa responden dapat dikategorikan

menjadi 3 (tiga) yaitu pegawai negeri, swasta, dan tidak bekerja. Adapun hasil

pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi pekerjaan responden di wilayah kerja

Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015

(n=97)

No Tingkat Pendidikan F %

1. Pegawai Negeri 13 13.4

2. Swasta 48 49.5

3. Tidak Bekerja 36 37.1

Total 97 100

Sumber : Data primer (diolah 2015)

Pada tabel 4.4 di atas menunjukkan pekerjaan responden adalah swasta yaitu

sebanyak 48 orang (49,5%).

4. Sumber informasi

Hasil penelitian menunjukkan sumber informasi tentang penggunaan obat

generik pada responden dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) yaitu informasi yang

berasal dari petugas kesehatan, media cetak (Buku/Majalah/Koran), media elektronik

(Televisi/Radio/Internet) dan lain-lain (Masyarakat, Keluarga, teman dan

sebagainya). Adapun hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5

berikut:

Page 54: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

39

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi sumber informasi tentang penggunaan obat

generik pada responden di wilayah kerja Puskesmas Padang

Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (n=97)

No Tingkat Pendidikan F %

1. Petugas Kesehatan 16 16.5

2. Media Cetak 13 13.4

3. Media Elektronik 40 41.2

4. Lain-lain 28 28.9

Total 97 100

Sumber : Data primer (diolah 2015)

Pada tabel 4.5 di atas menunjukkan sumber infromasi tentang penggunaan

obat generik pada responden bersumber dari media elektronik yaitu sebanyak 40

orang (41,2%).

5. Pengetahuan penggunaan obat generik

Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden tentang penggunaan

obat generik dikategorikan tinggi jika x ≥ 10 dan dikategorikan rendah jika x < 10.

Adapun hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang penggunaan

obat generik di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang

Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (n=97)

No Pengetahuan tentang

penggunaan obat generik

F %

1. Tinggi 57 58.8

2. Rendah 40 41.2

Total 97 100

Sumber : Data primer (diolah 2015)

Pada tabel 4.6 di atas menunjukkan mayoritas pengetahuan responden tentang

penggunaan obat generik berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 57 orang

(58,8%).

Page 55: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

40

4.1.3 Analisa Bivariat

Analisa bivariat untuk pengolahan data dilakukan dengan menggunakan

metode analisa statistik Chi Square Test ( 2x ), yang perhitungannya dilakukan

dengan paket program komputer, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Hubungan umur dengan pengetahuan penggunaan obat generik

Hubungan umur dengan pengetahuan penggunaan obat generik dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.7 : Hubungan umur dengan pengetahuan penggunaan obat generik

pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang

Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (n=97)

Umur

Pengetahuan

penggunaan obat generik Total

p-value Tinggi Rendah

f % n % N %

Dewasa awal 25 71.4 10 28.6 35 100

0,05 0,007 Dewasa akhir 28 60.9 18 39.1 46 100

Lansia 4 25 12 75 16 100

Total 57 58.8 40 41.2 97 100

Sumber : Data Primer (Diolah, 2015)

Berdasarkan pada tabel 4.7, dapat diketahui bahwa responden dengan umur

dewasa awal cenderung mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang penggunaan

obat generik yaitu 25 (71,4%) dari 35 responden, responden dengan umur dewasa

akhir cenderung mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang obat generik yaitu 28

(60.9%) dari 46 responden, dan responden dengan umur lansia cenderung

mempunyai pengetahuan yang rendah tentang penggunaan obat generik yaitu 12

(75%) dari 16 responden.

Hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan p-value 0,007 yang berarti

p-value < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang berarti ada

Page 56: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

41

hubungan umur dengan pengetahuan penggunaan obat generik pada masyarakat di

wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015.

2. Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan penggunaan obat

generik

Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan penggunaan obat generik

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8 : Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan penggunaan

obat generik pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Padang

Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (n=97)

Tingkat pendidikan

Pengetahuan

penggunaan obat generik Total

p-value Tinggi Rendah

f % n % N %

Dasar 7 35 13 65 20 100

0,05 0,046 Menengah 34 63 20 37 54 100

Tinggi 16 69,6 7 30.4 23 100

Total 57 58.8 40 41.2 97 100

Sumber : Data Primer (Diolah, 2015)

Berdasarkan pada tabel 4.8, dapat diketahui bahwa responden dengan

pendidikan rendah cenderung mempunyai pengetahuan yang rendah tentang

penggunaan obat generik yaitu 13 (65%) dari 20 responden, responden dengan

pendidikan menengah cenderung mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang obat

generik yaitu 34 (63%) dari 54 responden, dan responden dengan pendidikan tinggi

cenderung mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang penggunaan obat generik

yaitu 16 (69,6%) dari 23 responden.

Hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan p-value 0,046 yang berarti

p-value < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang berarti ada

hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan penggunaan obat generik pada

Page 57: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

42

masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya

tahun 2015.

3. Hubungan pekerjaan dengan pengetahuan penggunaan obat generik

Hubungan pekerjaan dengan pengetahuan penggunaan obat generik dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9 : Hubungan pekerjaan dengan pengetahuan penggunaan obat generik

pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang

Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (n=97)

Pekerjaan

Pengetahuan

penggunaan obat generik Total

p-value Tinggi Rendah

f % n % N %

Pegawai Negeri 8 61.5 5 38.5 13 100

0,05 0,026 Swasta 34 70.8 14 29.2 48 100

Tidak Berkerja 15 41.7 21 58.3 36 100

Total 57 58.8 40 41.2 97 100

Sumber : Data Primer (Diolah, 2015)

Berdasarkan pada tabel 4.9, dapat diketahui bahwa responden dengan

pekerjaan pegawai negeri cenderung mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang

penggunaan obat generik yaitu 8 (61.5%) dari 13 responden, responden dengan

pekerjaan swasta cenderung mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang obat

generik yaitu 35 (70.8%) dari 48 responden, dan responden yang tidak berkerja

cenderung mempunyai pengetahuan yang rendah tentang penggunaan obat generik

yaitu 21 (58.3%) dari 36 responden.

Hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan p-value 0,026 yang berarti

p-value < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang berarti ada

hubungan pekerjaan dengan pengetahuan penggunaan obat generik pada masyarakat

di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015.

Page 58: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

43

4. Hubungan sumber informasi dengan pengetahuan penggunaan obat

generik

Hubungan sumber informasi dengan pengetahuan penggunaan obat generik

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10 : Hubungan sumber informasi dengan pengetahuan penggunaan

obat generik pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Padang

Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (n=97)

Sumber informasi

Pengetahuan

penggunaan obat generik Total

p-value Tinggi Rendah

f % n % N %

Petugas kesehatan 13 81.2 3 18.8 16 100

0,05 0,043

Media cetak 4 30.8 9 69.2 13 100

Media elektronik 22 55 18 16.5 40 100

Lain-lain 18 64.3 10 35.7 28 100

Total 57 58.8 40 41.2 97 100

Sumber : Data Primer (Diolah, 2015)

Berdasarkan pada tabel 4.7, dapat diketahui bahwa responden dengan sumber

informasi berasal dari petugas kesehatan cenderung mempunyai pengetahuan yang

tinggi tentang penggunaan obat generik yaitu 13 (81,2%) dari 16 responden,

responden sumber informasi berasal dari media cetak cenderung mempunyai

pengetahuan yang rendah tentang obat generik yaitu 9 (69.2%) dari 13 responden,

responden sumber informasi berasal dari media elektronik cenderung mempunyai

pengetahuan yang tinggi tentang obat generik yaitu 18 (64.3%) dari 28 responden,

dan responden sumber informasi berasal dari sumber lain-lain cenderung mempunyai

pengetahuan yang tinggi tentang obat generik yaitu 18 (64,3%) dari 28 responden.

Hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan p-value 0,043 yang berarti

p-value < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang berarti ada

hubungan sumber informasi dengan pengetahuan penggunaan obat generik pada

Page 59: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

44

masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya

tahun 2015.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Hubungan umur dengan pengetahuan penggunaan obat generik pada

masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji

statistik dengan Chi-Square pada = 0,05 didapatkan nilai P-value 0,007 < 0,05

dapat dikatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan umur dengan

pengetahuan penggunaan obat generik pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015.

Menurut Widodo (2009), obat generik (unbranded drugs) merupakan obat

dengan nama generik yang secara resmi telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia

dan INN (International Non-Propietary Namesi) oleh WHO untuk zat berkhasiat

yang dikandungnya. Di masyarakat secara umum, penggunaan obat generik masih

sangat rendah. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman

masyarakat terhadap obat generik itu sendiri. Padahal diketahui pengetahuan

seseorang tentang obat generik akan berdampak pada pengambilan keputusan dan

tindakan seseorang dalam menggunakan obat generik dalam proses pengobatannya

selama menderita suatu penyakit.

Hal ini, sebagaimana menurut Notoatmodjo (2007), menyebutkan bahwa

pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

pancaindera manusia yaitu, indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. Dalam aspek perilaku, pengetahuan merupakan aspek dasar dalam

Page 60: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

45

pembentukan perilaku seseorang. Hal ini sebagaimana Penelitian Rogers (1974)

mengungkapkan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour), dimana perilaku

yang didasari oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan.

Ada beberapa faktor yang dapat memepengaruhi pengetahuan seseorang

tentang suatu hal, salah satunya adalah faktor umur. Dikutip dalam Widyatun

(2009), yang menyebutkan bahwa umur dapat berpengaruh terhadap daya tangkap

dan pola pikir seseorang. Dimana semakin bertambah umur seseorang maka semakin

banyak pengalaman dan pengetahuan yang di perolehnya, sehingga bisa

meningkatkan kematangan mental dan intelektual. Usia seseorang yang lebih dewasa

mempengaruhi tingkat kemampuan dan kematangan dalam berfikir dan menerima

informasi yang semakin lebih baik jika di bandingkan dengan usia yang lebih muda.

Usia mempengaruhi tingkat pengetahuan sesorang. Semakin dewasa umur maka

tingkat kematangan dan kemampuan menerima informasi lebih baik jika di

bandingkan dengan umur yang lebih muda atau belum dewasa

Hal ini sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh Istianah (2013)

tentang hubungan karakteristik masyarakat dengan pengetahuan tentang obat generik

di Puskesmas Wonoayu, yang dilakukan pada 82 responden yang diambil secara

simple random sampling. Ditinjau dari aspek umur dengan menggunakan uji statistik

Chi-Square (x2) diketahui terdapat hubungan antara usia responden dengan

pengetahuan tentang obat generik dengan p-value 0,012.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dapat dijelaskan

bahwa umur merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan

Page 61: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

46

seseorang. Sebagaimana hasil penelitian diketahui umur responden berada pada

kelompok dewasa akhir (47.4%), dimana hal ini dapat menjelaskan bahwa semakin

berumur seseorang biasanya mempunya pengalaman yang lebih banyak

dibandingkan dengan seseorang dengan umur yang masih muda. Selain itu, semakin

tua umur seseorang ketepaparan akan informasi semakin banyak, apalagi jika

didukung dengan keinginan untuk mencari informasi yang baru terkait penggunaan

obat generik yang akan digunakannya sebagai terapi pengobatan penyakit, sehingga

cakupan penggunaan obat generik pada masyarakat dapat meningkat.

Hal tersebut dapat terjadi jika masyarakat telah memahami kualitas dan isi

kandungan obat generik yang sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan obat paten,

yang ditinjau dari segi ekonomi terlalu mahal dibandingkan dengan harga obat

generik. Adapun dari hasil penelitian dapat diketahui sebagian responden memiliki

pengetahuan yang tinggi tentang penggunaan obat generik (58.8%), hal ini

merupakan hal yang baik bagi responden karena telah memiliki pengetahuan tyang

baik. Akan tetapi, untuk dapat mengantisipasi kurangnya informasi tentang

penggunaan obat generik, maka penting bagi tenaga kesehatan sebagai bagian dari

pelayanan kesehatan untuk dapat memberikan informasi yang tepat tentanng

penggunaan obat generik kepada masyarakat sebagai bentuk promosi kesehatan,

sehingga dengan demikian diharapkan dapat menekan harga pengobatan pada

masyarakat, sehingga pengobatan dimasyarakat secara ekonomi dapat berjalan lebih

efesien.

4.3.2 Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan penggunaan obat

generik pada masyarakat

Page 62: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

47

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji

statistik dengan Chi-Square pada = 0,05 didapatkan nilai P-value 0,046 < 0,05

dapat dikatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan tingkat pendidikan

dengan pengetahuan penggunaan obat generik pada masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015.

Menurut Mubarak (2007), salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

pengetahuan seseorang adalah jenjang pendidikan yang dimiliki oleh individu.

Dimana ada asumsi yang menyebutkan semakin tinggi tingkat pendidikan seseoarang

maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya. Dikutip dalam Soekanto (2002),

pendidikan adalah sebuah proses belajar dan proses pertumbuhan, perkembangan

atau perubahan ke arah yang lebih baik, lebih dewasa dan lebih matang terhadap

individu, kelompok atau masyarakat.

Pengetahuan atau kognitif tentang penggunaan obat generik merupakan hal

yang sangat penting untuk terbentuknya sebuah tindakan atau keputusan seseorang

dalam menjalankan suatu terapi pengobatan. Meningkatnya pengetahuan dapat

menimbulkan perubahan persepsi dan kebiasaan seseorang dan juga dapat

membentuk kepercayaan seseorang terhadap penggunaan obat generik. Hal ini

sebagaimana pernyataan dalam Notoatmodjo (2007), yang menyebutkan prilaku

yang di dasari pengetahuan lebih langgeng dari prilaku yang tidak didasari

pengetahuan.

Hal ini sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh Istianah (2013)

tentang hubungan karakteristik masyarakat dengan pengetahuan tentang obat generik

di Puskesmas Wonoayu, yang dilakukan pada 82 responden yang diambil secara

simple random sampling. Ditinjau dari aspek tingkat pendidikan dengan

Page 63: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

48

menggunakan uji statistik Chi-Square (x2) diketahui terdapat hubungan antara tingkat

pendidikan responden dengan pengetahuan tentang obat generik dengan p-value

0,000.

Menurut penulis, sebagaimana hasil penelitian dapat dijelaskan pada respoden

rendahnya pengetahahuan tentang obat generik jika ditinjau dari tingkat pendidikan

sebagaimana hasil penelitian yang telah dilakukandiketahui berada pada jenjang

menengah (55.7%), sehingga berdampak pada informasi yang diketahuinya tentang

penggunaan obat generik, karena keterbatasan informasi secara formal yang

diperolehnya. Padahal diketahui tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, dimana pendidikan pada

diri individu akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, semakin tinggi tingkat

pendidikan akan semakin mudah berfikir rasionalisme dan menangkap informasi

baru termasuk dalam menguraikan masalah yang baru.

Adapun demikian, diharapkan bagi seseorang yang berpendidikan tinggi juga

memiliki pengetahuan yang luas termasuk pengetahuan terhadap kebutuhan

kesehatannya. Latar belakang pendidikan dan pengalaman di masa lalu juga dapat

mempengaruhi pola pikir seseorang, kemampuan kognitif akan membentuk cara

berfikir seseorang, termasuk membentuk kemampuan untuk mempelajari atau

memahami penggunaan obat generik baik itu dari segi manfaat obat generik dalam

proses penyembuhan penyakit maupun dari segi ekonomi yang ternyata lebih efesien

dan murah dibandingkan dengan penggunaan obat paten yang jika ditinjau dari isi

kadungan obat tidak terlalu berbeda dengan obat generik.

4.3.3 Hubungan pekerjaan dengan pengetahuan penggunaan obat generik

pada masyarakat

Page 64: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

49

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji

statistik dengan Chi-Square pada = 0,05 didapatkan nilai P-value 0,026 < 0,05

dapat dikatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pekerjaan dengan

pengetahuan penggunaan obat generik pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015.

Menurut Wati (2009), pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau aktivitas

seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya

sehari-hari. Pekerjaan/karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain atau

institusi, kantor, perusahaan dengan upah dan gaji baik berupa uang maupun barang.

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan

pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pekerjaan bukanlah

sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang

membosankan, berulang, dan banyak tantangan. Semakin lama seseorang bekerja

semakin banyak pengetahuan yang diperoleh.

Pekerjaan merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Ditinjau dari

jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain lebih banyak

pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang

lain. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan

pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar dalam bekerja

akan dapat mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang

merupakan keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik (Wati, 2009).

Hal ini sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Mohtar (2014) tentang

pengaruh tingkat pengetahuan dengan perspsi masyarakat tentang obat generik di

Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan yang dilakukan pada 96 responden.

Page 65: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

50

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik Chi-Square (x2)

ditinjau dari segi aspek pekerjaan, terdapat hubungan status pekerjaan dengan

pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang obat generik dengan p-vaule 0,021.

Menurut penulis, pekerjaan dapat berpengaruh terhadap pengetahuan

seseorang, khususnya pengetahuan tentang penggunaan obat generik. Hal ini

dikarenakan pekerjaan memmbuat intensitas interaksi individu dengan individu

lainnya semakin luas, sehingga keterpaparan individu terhadap informasi juga

semakin besar. Sama halnya juga dengan informasi tentang penggunaan obat

generik, dimana pada hasil penelitian diketahui berasal dari media elektronik

(41.2%), namun sumber lainnya (28.9%) oleh responden seperti dari masyarakat,

atau bahkan rekan kerja juga dapat mempengaruhi masukan informasi yang

diketahuinya tentang obat generik, sehingga akan berdampak pada pengetahuan yang

dimilikinya, terutama tentang penggunaan obat generik. Namun demikian, peran

tenaga kesehatan juga sangat penting dalam memberikan informasi kepada

masyarakat, hal ini bertujuan untuk menghindari timbulnya persepsi yang salah

karena informasi yang tidak tepat yang sangat mudah masyarakat dapatkkan dari

media massa.

4.3.4 Hubungan sumber informasi dengan pengetahuan penggunaan obat

generik pada masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji

statistik dengan Chi-Square pada = 0,05 didapatkan nilai P-value 0,043 < 0,05

dapat dikatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan sumber informasi

dengan pengetahuan penggunaan obat generik pada masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan Raya tahun 2015.

Page 66: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

51

Menurut Erfandi (2009), kemudahan memperoleh informasi dapat membantu

mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Sumber

informasi adalah data yang diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti

sebagai sipenerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu

ataupun keputusan mendatang. Adapun sumber informasi tentang kesehatan yang

pada penelitian ini secara umum dapat diperoleh masyarakat melalui media massa

(cetak dan elektronik) maupun dari petugas kesehatan secara langsung.

Menurut Mubarak 2007), menyebutkan bahwa asal dari suatu informasi selain

dari media massa juga dapat diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal

dan hal ini dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan

perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia

bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang inovasi baru. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media

massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini

seseorang. Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif

baru terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

Hal ini sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh Istianah (2013)

tentang hubungan karakteristik masyarakat dengan pengetahuan tentang obat generik

di Puskesmas Wonoayu, yang dilakukan pada 82 responden yang diambil secara

simple random sampling. Ditinjau dari aspek informasi dengan pengetahuan

menggunakan uji statistik Chi-Square (x2) diketahui terdapat hubungan antara

informasi dengan pengetahuan tentang obat generik dengan p-value 0,008.

Adapun menurut penulis, demikian juga bila hal ini dikaitkan dengan

penggunaan obat generik, promosi dalam bentuk iklan tentang obat paten dan

Page 67: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

52

khasiatnya terhadap penyakit, sehingga memberikan sugesti kepada masyarakat

bahwa obat paten dengan berbagai merek dagang lebih efektif dalam menyembuhkan

dibandingkan dengan obat generik yang didapatkan dipelayanan kesehatan. Sumber

informasi yang tepat dengan informasi yang benar dapat berpengaruh terhadap

pengetahuan individu. Dengan adanya pengetahuan yang baik tentang obat generik,

maka semakin baik pula tindakan dan keputusan yang diambil individu terhadap

penggunaan obat generik.

Page 68: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam

Bab V, dapat disimpulkan bahwa hubungan peran serta guru dengan pengetahuan

remaja tentang kesehatan reproduksi adalah sebagai berikut:

5.1.1 Ada hubungan umur dengan pengetahuan penggunaan obat generik pada

masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten Nagan

Raya tahun 2015 (p-value 0,007).

5.1.2 Ada hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan penggunaan obat

generik pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang

Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (p-value 0,046).

5.1.3 Ada hubungan pekerjaan dengan pengetahuan penggunaan obat generik

pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kabupaten

Nagan Raya tahun 2015 (p-value 0,026).

5.1.4 Ada hubungan sumber informasi dengan pengetahuan penggunaan obat

generik pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang

Kabupaten Nagan Raya tahun 2015 (p-value 0,043).

5.2 Saran

5.2.1 Bagi pelayanan kesehatan khsususnya Pukesmas Padang panyang untuk

dapat meningkatkan sosialisasi obat generik kepada masyarakat, terutama

pada masyarakat kurang mampu melalui upaya penyuluhan secara berkala

Page 69: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

54

oleh pihak Puskesmas.

5.2.2 Bagi petugas kesehatan untuk dapat lebih menjelaskan tentang manfaat

obat generik dan isi kandungan obat generik serta efeknya terhadap

pengobatan penyakit pasien kepada masyarakat pada saat melakukan

konsultasi kesehatan di tempat pelayanan kesehata yang dalam hal ini

adalah Puskesmas Padang Panyang secara lebih efektif dan komprehensif

untuk dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap manfaat

penggunaan obat generik.

5.2.3 Bagi masyarakat untuk lebih berperan aktif dalam memperoleh informasi-

informasi baru tentang kesehatan, khususnya dalam hal pengobatan dan

jenis obat yang digunakan sebagai terapi agar lebih tepat guna dalam

meningkatkan derejat kesehatan masyarakat, baik hal itu dari segi ekonomi

maupun dari segi efesiensi penggunaan obat sebagai terapi.

5.2.4 Bagi peneliti lain, diharapakan dapat melakukan penelitian yang lebih

komprehensif lagi tentang penggunaan obat generik di masyarakat dengan

menggunakan studi penelitian secara kualitatif dengan pendekatan secara

fenomologi, untuk dapat mengetahui faktor yang lebih spesifik yang

berperan di dalam masyarakat terhadap penggunaan obat generik.

Page 70: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. (2004). Ilmu Farmasi. Ghalia Indonesia : Jogyakarta.

_______. (2004). Farmasetika Dasar. Gadjah Mada University Press :

Jogyakarta.

Ansel, H.C. (2001). Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms. Lea &

Febiger : Philadelphia.

Budiarto, E. (2002) . Biostatika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat.

EGC : Jakarta

Chaerunissa, A.Y. (2009). Farmasetika Dasar. Widya Padjajaran : Bandung.

Depkes RI. (2005). Informatorium Obat Nasional Indonesia. Direktorat Jenderal

Pengawasan Obat dan Makanan. Depkes RI : Jakarta.

________. 2010. Kebijakan Obat Nasional. Depkes RI : Jakarta.

Handayani. (2012). Analisis Faktor Pengaruh Rendahnya Penggunaan Obat

Generik. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga :

Surabaya.

Hurlock E.B. (2009). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga

Komisi Obat Nasional. (2010). Komisi Obat Nasional (KONAS) Tahun 2010.

Diakses dari http://bifar.kemenkes.go.id [20 Mei 2015]

Kasiram, M. (2010). Metodologi penelitian kualitatif-kuantitatif. UIN-Maliki

Press : Yogyakarta

Irfandi. (2009). Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pengetahuan. Diakses dari http://academica.edu.id [20 Mei 2015]

Istianah. (2013). Hubungan Karakteristik Masyarakat Dengan Pengetahuan

Tentang Obat Generik di Puskesmas Wonoayu. Diakses dari

http://academica.edu.id [20 Mei 2015]

Mubarak, W. I. (2007). Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar

Mengajar Dalam Pendidikan. Graha Ilmu : Yogyakarta

Mochtar, M. (2014). Pengaruh Tingkat Pengetahuan Dengan Persepsi

Masyarakat Tentang Obat Generik di Kecamatan Magetan Kabupaten

Magetan. Diakses dari http://academica.edu.id [20 Mei 2015]

Page 71: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta :

Jakarta

. (2007). Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Rineka Cipta :

Jakarta

. (2010). Metodologi PenelitianKesehatan. Rineka Cipta :

Jakarta

Potter, P.A., dan Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses, Dan Praktik, Ed 4. Vol 2 (alih bahasa: Renata

Keumala sari, dkk). EGC : Jakarta

Suryani, A. (2008). Pelaksanaan Kebijakan Obat Generik di Apotik Kabupaten

Pelalawan Provinsi Riau. Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.

Syani, A. (2002). Kelompok dan Masalah Sosial. Fajar Agung : Jakarta.

Soekanto, S. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. CV. Rajawali : Jakarta.

Sekneg. (2003). Jenjang Pendidikan di Indonesia. Diakses dari http://sekneg.go.id

[20 Mei 2015]

Soleman, T. B. (2004). Struktur dan Proses Sosial Suatu Pengantar Sosiologi

Pembangunan. CV. Rajawali : Jakarta.

Sudjana, M. A. (2008). Metode Statistika. Tarsito : Bandung

Widyatun, T. R. (2009). Ilmu Perilaku. CV. Sangung Seto : Jakarta

Widodo, R. (2009). Panduan Keluarga Memilih dan Menggunakan Obat. Kreasi

Wacana : Yogyakarta

Wati, R. (2009). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan.

Diakses dari http://enprints.uns.ac.id [20 Mei 2015]

Page 72: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

Lampiran 1

Jadwal Kegiatan Penelitian

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGATAHUAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK PADA MASYARAKAT DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG PANYANG KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN 2015

No Kegiatan

Jadwal Kegiatan

2015

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul Penelitian

2 Studi Kepustakaan

3 Penyusunan Proposal Penelitian

4 Seminar Proposal

5 Perbaikan Proposal

8 Pelaksanaan Penelitian

9 Penyusunan Laporan

10 Ujian Skripsi

11 Perbaikan Skripsi

12 Penyerahan Skripsi

Mengetahui,

Pembimbing I : Sariaman Sitanggang, S.Si.Apt., MARS 1………

Pembimbing II : Teungku Nih Farisni, SKM., M.Kes 2………

Meulaboh, Agustus 2015

Penulis

Pocut Susila Indra Yeni

NIM. 06C1014277

Page 73: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

Lampiran 2

Anggaran Biaya Penelitian

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGATAHUAN PENGGUNAAN

OBAT GENERIK PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS PADANG PANYANG KABUPATEN NAGAN RAYA

TAHUN 2015

No URAIAN JUMLAH

1 Biaya penggandaan proposal dan skripsi

a. Print

b. Foto copy untuk seminar

c. Foto copy untuk sidang

d. Internet

Rp. 100.000,-

Rp. 100.000,-

Rp. 100.000,-

Rp. 50.000,-

2 Keperluan kertas dan alat tulis

a. 5 rem kertas kwarto A4s 70 gram

@ Rp. 30.000

b. Tinta

Rp. 150.000,-

Rp. 35.000,-

3 Biaya pelaksanaan pengumpulan data

a. Biaya pengambilan surat-surat

b. Biaya pengumpulan data

Rp. 20.000,-

Rp. 700.000,-

4. Biaya konsumsi seminar Rp. 65.000,-

5. Biaya konsumsi sidang Rp. 150.000,-

6. Biaya cetak dan foto copy skripsi Rp. 250.000,-

Total Rp. 1.720.000,-

Mengetahui,

Pembimbing I : Sariaman Sitanggang, S.Si.Apt., MARS 1………

Pembimbing II : Teungku Nih Farisni, SKM., M.Kes 2………

Meulaboh, Agustus 2015

Penulis

Pocut Susila Indra Yeni

NIM. 06C1014277

Page 74: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

Lampiran 3

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Calon Responden Penelitian

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Pocut Susila Indra Yeni

Nim : 06C10142717

Adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku

Umar, yang akan mengadakan penelitian untuk menyelesaikan skripsi sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat. Adapun

penelitian yang dimaksud berjudul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan

pengetahuan penggunaan obat generik pada masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Padang Panyang Tahun 2015”.

Untuk maksud tersebut saya memerlukan data/informasi yang nyata dan

akurat dari saudara. Saudara berhak untuk berpartisipasi atau tidak. Bila saudara

setuju terlibat dalam penelitian ini, mohon menandatangani menjadi responden

pada lembar yang telah disediakan dan mohon menjawab pertanyaan dengan

sejujur-jujurnya. Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian pada saudara dan

kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya akan digunakan

untuk kepentingan penelitian.

Atas kesediaan dan partisipasi saudara sangat saya harapkan dan atas

perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Meulaboh, Juli 2015

Hormat Saya,

Pocut Susila Indra Yeni

NIM. 06C1014217

Page 75: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

Lampiran 4

LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa bersedia

untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar yang bernama Pocut Susila Indra

Yeni, NIM 06C1014217, yang berjudul “Faktor-faktor yang berhubungan

dengan pengetahuan penggunaan obat generik pada masyarakat di wilayah

kerja Puskesmas Padang Panyang Tahun 2015”.

Saya mengetahui informasi yang saya berikan ini sangat besar manfaatnya

bagi peningkatan dan pengembangan bidang kesehatan masyarakat di masa yang

akan datang. Saya menyadari dan mengerti bahwa penelitian ini tidak membawa

dampak apapun bagi diri saya sehingga saya dengan sukarela dan tanpa rasa

terpaksa bersedia membantu penelitian ini.

Demikian persetujuan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya tanpa paksaan

dari pihak manapun dan agar dapat dipergunakan seperlunya.

Meulaboh, Juli 2015

Responden,

Page 76: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

Lampiran 5

LEMBARAN KUESIONER

Kode Responden : (diisi oleh peneliti)

Tanggal Pengisian :

Petunjuk pengisian :

a. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti

b. Pilih jawaban yang paling tepat menurut saudara (i).

c. Isilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap paling benar

A. Data Responden

1. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

B. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan penggunaan obat

generik

1. Umur :……………………..tahun

2. Pendidikan Terakhir : Tamat SD Sederajat

Tamat SMP Sederajat

Tamat SMA Sederajat

Tamat Akademi/Perguruan Tinggi Sederajat

3. Pekerjaan : Pegawai Negeri

Swasta

Tidak Bekerja

4. Sumber Informasi Mengenai Obat :

Petugas kesehatan (bidan, perawat, dokter, dan tenaga kesehatan

lainnya).

Media cetak (koran, majalah, buku).

Media elektronik (televisi, radio).

Lain-lain ………………

Page 77: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

Lampiran 5

C. Pengetahuan tentang penggunaan obat generik

1. Di bawah ini yang benar tentang pengertian dasar obat generik adalah ?

A. Obat yang disubsidi pemerintah yang harganya murah.

B. Obat dengan nama resmi berdasarkan zat berkhasiat yang

dikandungnya.

C. Tidak tahu.

2. Di bawah ini yang benar tentang pengertian obat generik esensial adalah ?

A. Obat generik yang paling banyak dibutuhkan masyarakat untuk

pelayanan kesehatan.

B. Obat generik yang paling banyak beredar di masyarakat.

C. Tidak tahu.

3. Di bawah ini pernyataan yang benar tentang logo obat generik adalah ?

A. Logo yang bertuliskan GENERIK di tengah garis-garis horizontal

hijau yang membentuk lingkaran.

B. Logo yang bertuliskan GENERIK di dalam lingkaran berwarna

hijau.

C. Tidak tahu.

4. Jika Anda berobat ke dokter, apakah Anda akan meminta dokter untuk

meresepkan obat generik ?

A. Jarang memintanya.

B. Selalu memintanya.

C. Tidak pernah.

5. Jika Anda tidak berobat ke dokter, apakah Anda akan meminta resep obat

generik di apotik ?

A. Jarang memintanya.

B. Tidak pernah.

C. Selalu memintanya.

6. Di bawah ini yang merupakan salah satu contoh obat generik yang Anda

ketahui adalah :

A. Panadol, Aspirin, Ibufen.

B. Panadol, Asetosal, Ibuprofen.

C. Paracetamol, Asetosal, Ibuprofen.

7. Di bawah ini yang merupakan tempat pembelian resmi obat generik

adalah?

A. Apotik.

B. Toko obat bebas/berizin.

C. Kios/Toko Bebas

Page 78: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

Lampiran 5

8. Dari mana Anda peroleh informasi singkat pada obat generik yang Anda

beli ?

A. Dari dokter.

B. Dari leaflet pada kemasan obat.

C. Tidak ada

9. Siapa yang berhak untuk menganjurkan peresepan obat generik dalam

pengobatan Anda ?

A. Siapa saja bisa meresepkannya

B. Bidan/ perawat.

C. Dokter.

10. Apa yang akan Anda lakukan jika obat generik yang akan Anda butuhkan

tidak tersedia di apotik/toko obat?

A. Menggantinya dengan obat lain yang bukan obat generik.

B. Menggantinya dengan obat generik lain sesuai dengan sakit saya.

C. Menggantinya dengan obat tradisional

11. Bagaimana tanggapan Anda mengenai manfaat obat generik

dibandingkan obat paten?

A. Khasiat pada umumnya sama saja.

B. Tidak tahu.

C. Khasiat obat paten jauh lebih baik.

12. Jika Anda meminta obat generik, apa alasan Anda memilih obat tersebut?

A. Karena anjuran dokter.

B. Harganya yang murah dan kualitas yang baik.

C. Karena tidak ada obat yang lain

13. Apakah Anda menganjurkan kepada keluarga Anda agar menggunakan

obat generik sebagai pengobatan ?

A. Selalu menganjurkannya.

B. Tidak pernah.

C. Jarang menganjurkannya.

14. Apakah Anda selalu bertanya tentang pedoman penggunaan obat generik

jika dokter meresepkan obat tersebut ?

A. Jarang menanyakannya.

B. Selalu menanyakannya.

C. Tidak pernah.

15. Apa yang Anda lakukan jika obat generik yang diresepkan tidak

membuat Anda sembuh ?

A. Membeli lagi obat generik yang sema.

B. Berkonsultasi kembali kepada dokter.

C. Membiarkannya saja.

Page 79: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

Lampiran 5

16. Di bawah ini yang merupakan contoh peringatan efek samping dari salah

satu obat generik adalah ?

A. Keracunan, overdosis (kelebihan pemakaian).

B. Alergi, sakit kepala, mual.

C. Tidak tahu.

17. Hal apa yang perlu diperhatikan sebelum Anda membeli obat generik

tanpa resep dokter ?

A. Memilih obat berdasarkan yang paling banyak dipakai orang.

B. Tidak tahu.

C. Memilih obat yang sesuai dengan penyakit saya dan sesuai dengan

kondisi tubuh saya.

18. Hal apa yang perlu dihindari ketika Anda menggunakan dosis pemakaian

obat generik ?

A. Memakai dosis yang sama ketika dulu berobat ke dokter.

B. Meningkatkan dosis pemakaian agar cepat sembuh.

C. Tidak tahu.

19. Di bawah ini yang merupakan contoh kontraindikasi salah satu obat

generik adalah ?

A. Obat ini bisa digunakan oleh orang yang alergi obat.

B. Obat ini tidak bisa digunakan pada wanita hamil.

C. Tidak tahu.

20. Manakah di bawah ini yang benar tentang penggolongan obat

berdasarkan penamaannya ?

A. Obat tradisional, obat bebas, obat keras.

B. Tidak tahu.

C. Obat nama kimia, obat paten, obat generik.

Page 80: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

Lampiran 5

TABEL SKOR

Varibel No Urut

Pernyataan

Bobot Skor Rentang

a b c

Pengetahuan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

0

1

1

0

0

0

1

1

0

0

1

0

1

0

0

0

0

0

0

0

1

0

0

1

0

0

0

0

0

1

0

1

0

1

1

1

0

1

1

0

0

0

0

0

1

1

0

0

1

0

0

0

0

0

0

0

1

0

0

1

a. Tinggi, x > 10

b. Rendah, x< 10

Page 81: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.utu.ac.id/81/1/I-V.pdfObat generik adalah nama obat berdasarkan zat berkhasiat yang dikandungnya. Dalam lima tahun terakhir 2010-2015,

Lampiran 10

DOKUMENTASI PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

Proses pengumpulan data penelitian dengan

melakukan wawancara kepada salah satu

responden di rumah responden.

Proses pengumpulan data penelitian dengan

melakukan wawancara kepada salah satu

responden di rumah responden.

Proses pengumpulan data penelitian dengan

melakukan wawancara kepada salah satu

responden pada saat kegiatan Posyandu