Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per...

71
@I% FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT 00 r PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAP1 PERAH (Studi Kasus di Keiurahan Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor) SUSI SUHERNI PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN PAKU1,TAS PETERNAKAN INSTITlJT PERTANlAN 110GOI< 2006

Transcript of Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per...

Page 1: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN

@I% FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT 00 r PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAP1 PERAH

(Studi Kasus di Keiurahan Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor)

SUSI SUHERNI

PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN PAKU1,TAS PETERNAKAN

INSTITlJT PERTANlAN 110GOI< 2006

Page 2: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN

RINGKASAN

SUSl SUHERNI. D34101012. 2006. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Usahaternak Sapi Perah (Studi Kasus di Kelurahan Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor). Skripsi. Departemen Sosial Ekonomi lndustri Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing Utama : Ir. Dwi Joko Setyono, M.Si Pembimbing Anggota : Dr. Bagus P. Purwanto

Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor merupakan salah satu sentra peternakan sapi perali di Kota Bogor. Namun dalam pengembangannya, terdapat beberapa hambatan yang merupakan ancaman bagi keberlanjutan usahaternak sapi perah di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghaiiibat dalam pengembangan usahaternak sapi perah di Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2005 di Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Penelitian ini didesain sebagai studi kasus dengan satnpel sebanyak 30 peternak sapi perah yang diambil secara sensus dan 30 orang masyarakat bukan peternak yang diambil secara pr~r/~osiile. Analisis data yang digunakan berupa analisis deskriptif, pendapatan, RIC ratio, dan proyeksi permintaan susu segar.

Peternak di Kelurahan Kebon Pedes sebagian besar (93,33%) telah menyelesaikan pendidikan formal dan usahaternak sapi perah merupakan mata pencaharian pokok peternak dengan kisaran lama betemak 2-38 tahun. Populasi sapi perah di Kelurahan Kebon Pedes cukup besar yaitu 325 ekor dengan persentase sapi laktasi 68,91%. Keuntungan yang diperoleh dari uasahatemak sapi perah di Kelurahan Kebon Pedes relatif besar dikarenakan barga jual susu yang relatif tinggi, yaitu berkisar antara Rp 2.000,00 sampai Rp 4.000,00 per liter. Beberapa lembaga yang mendukung pengembangan usahaternak sapi perah di Kelurahan Kebon Pedes yaitu Koperasi Produksi Susu (KPS) Bogor, Dinas Peternakan Kota Bogor, Balai Penelitian Peternakan dan Perguruan Tinggi di Bogor.

Usahaternak sapi perah mempunyai potensi pasar yang bagus dilihat dari jumlah permintaan susu yang mengalami peningkatan selama sepuluh taliun kedepan. Permintaan susu tersebut dihitung berdasarkan pada proyeksi konsumsi susu dan proyeksi jumlah penduduk. Proyeksi permintaan susu dilakukan melalui pendekatan pendapatan atau pendekatan ekonomi berdasarkan nilai elastisitas pendapatan terhadap susu. Perhitungan proyeksi permintaan ini berdasarkan laju penunibulian ekonomi (LPE) Kota Bogor atas Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan liarga konstan tahun 1993 dan laju pertumbuhan penduduk Kota Bogor tahun 1995-2003. Pada saat laju pertumbuhan ekonomi Kota Bogor sebesar 8.996, permintaan susu per tahun mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan saat laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,82%. Sehingga, semakin baik laju pertumbuhan ekonomi dan laju peningkatan pendapatan, maka akan rneningkatkan konsurnsi susu dan pada akhirnya tingkat permictaan susu pun akan meningkat.

Berdasarkan liasil perliitungan, rata-rata pendapatan yang diperoleh peterliak pel- taliun yaitu setiesar Rp 30.465.334.16 dengall R/C rcrlio 1.93 yang bei-arti setiap I-upiali biaya yang dikelual-kan menghasilkan penerimaan sebesar Rp I,93. Nilai IUC

Page 3: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN

ro/io yailg lebih besar dari satu menunjukkan bahwa usaha tersebut men~mntungkan dan layak untuk dijalankan.

Suhu udara yang relatif panas (22,7-30,g0C) dapat menjadi hambatan sapi perah turunan iinpor berproduksi susu secara optimal. Lahan di Kelurahan Kebon Pedes seluas 66 ha atau 63,46% lnerupakan pemukiman umum, sehingga penambahan populasi ternak akan terhambat oleh keterbatasan lahan untuk kandang. Selain itu, usahaternak sapi perali di Kelurahan Kebon Pedes menimbulkan rasa kurang nyaman dan kecewa bagi masyarakat sekitarnya terhadap keberadaan usahaternak sapi perah tersebut, yaitu sebesar 63,33%. Masyarakat menyatakan kecewa karena terjadi pencemaran ben~pa bau dari buangan limbah ternak dan air sungai.

Kam-ka/o Krnici : faktor pendukung, faktor penghambat, sapi perah, Kebon Pedes

Page 4: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN

ABSTRACT

Supporting and Constraint Factors for Dairy Farm Development (A Case Study in Kebon Pedes, Bogor)

Suherni,S., D. J. Setyono and B. P. Punvanto

Dairy farms have a high opportunity to be developed, but the farmers faced constraint those can be threat the sustainability of the dairy farms. During 1999- 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as 1.05% per year. A case study was carried out to understand the supporting and constraint factors for dairy farms development in Kebon Pedes, Bogor during May to June 2005. Thirty farmers by census and 30 people live around the farm by purposive were used as sample. Descriptive analysis, financial and milk demand forecast were used to analyze data. The farmer's average income per year was Rp 30,465,334.16 and R/C ratio was 1.93. It indicated that the dairy farm in Kebon Pedes was feasible. The supporting factors for dairy farm's development in Kebon Pedes were farmer knowledge, milk price, financial, institution, dairy cattle populatio~i and demand of milk in Bogor, which increase every year. The constraint factors are climate, land, and the environment pollution.

Kepjolzls: supporting factor, constraint factor, dairy farm, Kebon Pedes

Page 5: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAP1 PERAH

(Studi Kasus di Kelurahan Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor)

SUSI SUHERNI

D34101012

Skripsi ini rnerupakan salah satu syarat untuk Memperoleh gelar Sarjatla Peternakan pada

Faltultas Peternakan lnstitrtt Pertanian Bogor

PIXOGRAM STUD1 SOSIAL EKONOR.11 PETERNAKAN FAKULTAS 1'ETEP.N AKAN

, INS'TITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Page 6: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN

FAKTOR-FAKTOR PENDUICUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAP1 PERAH

(Studi Kasus di Kelurahan Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor)

Oleh :

SUSI SUHERNI

D34101012

Skripsi ini telah disetrljui dan disidangkan dihadapan Komisi Ujian Lisan pada Tanggal 12 Januari 2006

Menyetrijui,

Pembimbing Utama

K

Ir. Dwi Joko Setyono, M.Si

Pembimbing Anggota

Page 7: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 20 Januari 1983 di Subang, Jawa Barat.

Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Waltim dan lbu

Wangsih.

Pendidikan formal yang ditempuh penulis berawal dari pendidikan dasar yang

diselesaikan pada tahun 1995 di SDN Baktisari-Pamanukan, pendidikan lanjutan

menengah pertama diselesaikan pada tahun 1998 di SLTPN 1 Pamanukan,

pendidikan lanjutan menengah atas diselesaikan pada tahun 2001 di SMUN 1

Subang.

Pada tahun 2001, penulis diterima sebagai mahasiswa Tingkat Institut

Pertanian Bogor melalui jalur USMI dan terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi

Sosial Ekonomi Peternakan, Departemen Sosial Ekonomi Industri Peternakan,

Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Page 8: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 9: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 10: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 11: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 12: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 13: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 14: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 15: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 16: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 17: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 18: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 19: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 20: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 21: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 22: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 23: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 24: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 25: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 26: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 27: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 28: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 29: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 30: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 31: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 32: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 33: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 34: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 35: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 36: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 37: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 38: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 39: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 40: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 41: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 42: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 43: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 44: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 45: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 46: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 47: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 48: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 49: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 50: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 51: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 52: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 53: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 54: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 55: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 56: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 57: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 58: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 59: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 60: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 61: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 62: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 63: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 64: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 65: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 66: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 67: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 68: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 69: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 70: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN
Page 71: Faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan … · 2003, the average milk consumption per capita in Indonesia increased as much as ... diselesaikan pada tahun 1995 di SDN