FAKTOR DEMOGRAFIS, KEPUASAN KERJA, DAN KERJA SAMA TIM ... · FAKTOR DEMOGRAFIS, KEPUASAN KERJA, DAN...
Transcript of FAKTOR DEMOGRAFIS, KEPUASAN KERJA, DAN KERJA SAMA TIM ... · FAKTOR DEMOGRAFIS, KEPUASAN KERJA, DAN...
FAKTOR DEMOGRAFIS, KEPUASAN KERJA, DAN KERJA
SAMA TIM SEBAGAI PREDIKTOR INTENSI MELAKUKAN
WHISTLEBLOWING
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro
Disusun Oleh:
Umi Nur Maulida
12030113130180
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
ii
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama Penyusun : Umi Nur Maulida
NIM : 12030113130180
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi
Judul Skripsi : FAKTOR DEMOGRAFIS, KEPUASAN KERJA,
DAN KERJA SAMA TIM SEBAGAI PREDIKTOR
INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING
Dosen Pembimbing : Dr. H. Warsito Kawedar, S.E., M.Si., Akt., CA
Semarang, 13 Maret 2018
Dosen Pembimbing,
(Dr. H. Warsito Kawedar, S.E., M.Si., Akt., CA)
NIP. 197405101998021001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
Nama Penyusun : Umi Nur Maulida
NIM : 12030113130180
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi
Judul Skripsi : FAKTOR DEMOGRAFIS, KEPUASAN KERJA,
DAN KERJA SAMA TIM SEBAGAI PREDIKTOR
INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING
Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 23 Maret 2018
Tim Penguji
1. Dr. H. Warsito Kawedar, S.E., M.Si., Akt., CA (……………………..)
2. Dr. Etna Nur Afri Yuyetta, M.Si., Akt (……………………..)
3. Andrian Budi Prasetyo, SE., M.Si., Akt (……………………..)
iv
PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Umi Nur Maulida, menyatakan
bahwa skripsi dengan judul Faktor Demografis, Kepuasan Kerja, dan Kerja
Sama Tim sebagai Prediktor Intensi Melakukan Whistleblowing adalah hasil
tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang
saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat
atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis
lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak
terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin itu, atau saya ambil dari
tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi
yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa
saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah
hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima.
Semarang, 13 Maret 2018
Yang membuat pernyataan,
Umi Nur Maulida
NIM: 12030113130180
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apakah faktor-faktor
demografis, kepuasan kerja, serta kerja sama tim pada karyawan dapat dijadikan
sebagai prediktor kecenderungan seseorang akan melakukan whistleblowing atau
tidak. Penelitian dilakukan di Kota Semarang dengan karyawan-karyawan bagian
keuangan universitas sebagai sampel menggunakan teknik convenience sampling.
Penelitian ini menggunakan data primer dengan teknik kuesioner sebagai sumber
data. Metode analisis statistik yang digunakan adalah metode persamaan
struktural / structural equation method (SEM) dengan software AMOS versi 24.0
dan pengujian nonparametrik Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney U dengan
software IBM SPSS 24.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor
demografis, kepuasan kerja, serta kerja sama tim tidak berpengaruh signifikan
terhadap intensi melakukan whistleblowing.
Kata kunci : faktor demografis, kepuasan kerja, kerja sama tim, intensi melakukan
whistleblowing.
vii
ABSTRACT
The purpose of this study is to find out whether demographic factors, job
satisfaction, and team cooperativeness are predictors for employee’s
whistleblowing intentions. This study collected primary data of 110 respondents
from finance staffs of universities located in Semarang City. Data collection was
based on questionnaire and convenience sampling techniques. The data was
analyzed using AMOS 24.0 structural equation method (SEM) analysis and
nonparametric test analyses Kruskal-Wallis and Mann-Whitney U test using IBM
SPSS 24.0. The findings of this study reveals that demographic factors, job
satisfaction, and team cooperativeness are not significantly related to employee’s
whistleblowing intentions.
Keywords : demographic factors, job satisfaction, team cooperativeness,
whistleblowing intentions.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya skripsi ini di
waktu yang tepat. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat untuk
menyelesaikan program sarjana pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro. Atas bantuan dan dukungannya dalam proses penyusunan skripsi ini,
terima kasih diucapkan kepada:
1) Zaenuri, Masuroh, Maulidin Moch Inoer, dan Nur Dina Farida, terima
kasih banyak atas darah, keringat, dan air mata kalian.
2) Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., selaku Dekan FEB Universitas Diponegoro.
3) Fuad, M.Si., Ph.D, selaku Kepala Departemen Akuntansi FEB Universitas
Diponegoro.
4) Dr. H. Warsito Kawedar, S.E., M.Si., Akt., selaku dosen pembimbing
yang dengan sabar telaten membimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5) Andrian Budi Prasetyo, S.E., M.Si., Akt., selaku dosen wali yang sudah
memberi arahan dan motivasi selama masa perwalian.
6) Anis Chariri, S.E., MCom., Ph.D., Ak., CA., yang sudah memberi
pencerahan dan ide kepada penulis saat mengalami kesulitan.
7) Seluruh dosen yang telah berbagi ilmu dengan penulis, staf yang telah
membantu proses perkuliahan selama menuntut ilmu di FEB Universitas
Diponegoro.
8) Bu Hayu, Mas Wahyu, Mbak Devi, Bu Susana, Pak Rudi, serta semua
yang sudah membantu proses pengumpulan data yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
ix
9) Sistahud, teman virtual yang jadi nyata: Kak Rere, Okak, Oneng, Kak
Lutuy, Kak Fida, Sari, Ochi, Vivi, Nacu, Vere. Terima kasih sudah
menjadi tong sampah yang menampung semua keluh kesah dan pekik
senang, mulai dari yang penting sampai yang penting banget. Ochi, yang
namanya disebut dua kali di poin ini, tanpa semangat dan motivasi yang
diberikan mungkin penyelesaian skripsi ini akan tertunda lebih lama lagi.
10) Cactoos Family yang sudah menjadi warna dan tawa dalam memori. Dara,
Fay, Dewi, Uchi, Muti, Julius, Ughro, Handre, Hapsa, Yevi. Terima kasih
sudah menjadi teman, sahabat, dan keluarga terbaik selama kuliah,
walaupun kalian semua lulus duluan. Dara dan Fay, terima kasih sudah
menggiring anak domba hilang arah kembali ke jalan yang benar.
11) Black Pearl: Mas Fadil, Mbak Kikik, Mbak Anis, Mbak Vivin, Mbak Desi,
Tika, Adel, Berlin. Terima kasih untuk pengalaman, pelajaran berharga,
dan cambukan semangatnya saat penulis ingin menyerah. Mbak Kikik,
Mbak Anis, dan Mbak Vivin, terima kasih lagi karena sudah mau direpoti.
12) Anak Kos Pintar, anak-anak pak Yuli dan bu Ratna. Errin, Winda, Atikah,
Vita, Arlita, Futiha, Riza. Terima kasih sudah menampung semua tingkah
penulis mulai yang biasa saja sampai yang tidak terkendali, sekaligus
semua kisah dan kesah yang sudah dibagi bersama. Maaf karena hanya
hapal penghuni lantai dua. Terima kasih juga untuk pemilik kosan karena
sudah menyediakan tempat bernaung.
13) Rekan-rekan satu bimbingan, Rosalia, Amalia, Apri, Algi, Carolina, dan
Fauziah, atas sharing, diskusi, dan semua bantuan yang sudah diberikan
selama proses pembuatan skripsi.
x
14) Rekan-rekan KKN Waturoyo, Wiwid, Tito, Zaki, Wahid, Septi, Widya,
Ecan dan Kak Riski. Terima kasih atas kenangan yang bisa diceritakan
kembali kepada anak cucu dan tetangga sebelah rumah.
15) Teman-teman Akuntansi Undip 2013 yang sudah mengisi sebagian besar
kehidupan perkuliahan, secara harfiah.
Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Karenanya, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan selanjutnya. Terima kasih atas
dukungan yang telah diberikan, semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.
Semarang, 13 Maret 2018
Penulis,
Umi Nur Maulida
NIM. 12030113130180
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ........................................ iii
PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI ........................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 6
1.3.1 Tujuan Penelitan .................................................................................. 6
1.3.2 Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 9
2.1 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) .......................... 9
2.2 Whistleblowing ........................................................................................... 13
2.3 Kepuasan Kerja .......................................................................................... 15
2.4 Kerja Sama Tim ......................................................................................... 18
2.5 Faktor Demografis ..................................................................................... 19
2.5.1 Lama Masa Kerja ................................................................................ 20
2.5.2 Gender ................................................................................................. 21
2.5.3 Usia ..................................................................................................... 22
2.6 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 23
xii
2.7 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 26
2.8 Hipotesis ..................................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 35
3.1 Variabel Penelitian ..................................................................................... 35
3.1.1 Lama Masa Kerja ................................................................................ 36
3.1.2 Gender ................................................................................................. 36
3.1.3 Usia ..................................................................................................... 36
3.1.4 Keanggotaan dalam Organisasi Publik ............................................... 36
3.1.5 Kepuasan Kerja ................................................................................... 37
3.1.6 Kerja Sama Tim .................................................................................. 37
3.1.7 Intensi Melakukan Whistleblowing ..................................................... 38
3.2 Populasi dan Sampel .................................................................................. 38
3.3 Instrumen Penelitian ................................................................................... 39
3.4 Metode Analisis ......................................................................................... 40
3.4.1 Structural Equation Modeling (SEM) ................................................. 40
3.4.2 Statistik Nonparametrik ...................................................................... 51
3.4.2.1 Mann-Whitney U Test ................................................................ 51
3.4.2.2 Kruskal-Wallis Test .................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 55
4.1 Gambaran Umum Responden .................................................................... 55
4.2 Analisis Data .............................................................................................. 57
4.2.1 Deskripsi Variabel Penelitian .............................................................. 57
4.2.1.1 Analisis Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja ............................. 58
4.2.1.2 Analisis Deskripsi Variabel Kerja Sama Tim ............................ 59
4.2.1.3 Analisis Deskripsi Variabel Intensi Melakukan Whistleblowing 59
4.3 Pengujian Asumsi SEM ............................................................................. 61
4.3.1 Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis) .......... 62
4.3.2 Evaluasi Normalitas Data .................................................................... 64
4.3.3 Evaluasi Outlier .................................................................................. 66
4.3.4 Multikolinearitas ................................................................................. 66
4.3.5 Analisis Full Structural Equation Modeling (SEM) ........................... 67
xiii
4.4 Uji Hipotesis dan Pembahasan ................................................................... 70
4.4.1 Pembahasan Hipotesis 1a .................................................................... 71
4.4.2 Pembahasan Hipotesis 1b .................................................................... 73
4.4.3 Pembahasan Hipotesis 1c .................................................................... 75
4.4.4 Pembahasan Hipotesis 1d .................................................................... 77
4.4.5 Pembahasan Hipotesis 2 ...................................................................... 80
4.4.6 Pembahasan Hipotesis 3 ...................................................................... 82
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 85
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 85
5.2 Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 87
5.3 Saran ........................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 90
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 94
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 24
Tabel 3.1 Kriteria goodness-of-fit ........................................................................ 49
Tabel 4.1 Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner ........................................... 55
Tabel 4.2 Profil Responden .................................................................................. 56
Tabel 4.3 Hasil Tanggapan Responden Atas Indikator Variabel
Kepuasan Kerja (KK) ............................................................................. 58
Tabel 4.4 Hasil Tanggapan Responden Atas Indikator Variabel
Kerja Sama dalam Tim (KS) ................................................................ 59
Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Responden Atas Indikator Variabel
Intensi Melakukan Whistleblowing (WB) ............................................ 60
Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Normalitas Data Model SEM ...................................... 65
Tabel 4.7 Hasil Evaluasi Outlier Model SEM ..................................................... 66
Tabel 4.8 Hasil Evaluasi Goodness-of-fit Model SEM ........................................ 69
Tabel 4.9 Hasil Uji Mann-Whitney U untuk Variabel Independen
Gender dan Keanggotaan dalam Organiisasi Publik ......................... 70
Tabel 4.10 Hasil Uji Kruskal-Wallis untuk Variabel Independen
Usia dan Masa Kerja .......................................................................... 71
Tabel 4.11 Hasil uji SEM untuk Variabel Independen Kepuasan
Kerja dan Kerja Sama Tim ................................................................. 71
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Diagram Struktural Teori Perilaku Terencana ................................. 10
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran teoretis ............................................................ 27
Gambar 3.1 Diagram Jalur SEM .......................................................................... 43
Gambar 4.1 Confirmatory Factor Analysis Variabel Kepuasan Kerja ................ 62
Gambar 4.2 Confirmatory Factor Analysis Variabel Kerja Sama Tim ............... 63
Gambar 4.3 Confiirmatory Factor Analysis Variabel
Intensi Melakukan Whistleblowing ................................................. 64
Gambar 4.4 Hasil Estimasi Model SEM .............................................................. 67
Gambar 4.5 Modifikasi Model SEM .................................................................... 68
Gambar 4.6 Hasil Estimasi Modifikasi Model SEM ........................................... 69
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 93
Lampiran B Kuesioner ......................................................................................... 103
Lampiran C Hasil Output SPSS ........................................................................... 108
Lampiran D Hasil Output AMOS ........................................................................ 112
Lampiran E Tabulasi Data ................................................................................... 118
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tindakan whistleblowing banyak dibicarakan dan diterapkan sebagai
bagian dari sistem pengendalian organisasi selama dekade terakhir, terutama sejak
kasus Enron pada tahun 2002. Banyak organisasi beranggapan bahwa
whistleblowing diperlukan untuk melindungi organisasi serta investor dari
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan, yang juga dapat menyebabkan
kerugian. Tindakan ini dinilai banyak membantu organisasi dalam menjalankan
kegiatan operasi secara bersih dan bebas dari penyimpangan maupun fraud yang
dilakukan oleh karyawan dalam organisasi yang bersangkutan. Beberapa negara
seperti Amerika Serikat dan Inggris telah menetapkan kebijakan terkait
whistleblowing, di mana di dalamnya tercantum jaminan kebebasan berbicara dan
perlindungan terhadap whistleblowing setelah laporan dilakukan.
Selama kurang lebih lima puluh tahun terakhir, whistleblowing telah
berkembang dan menjadi isu penting dalam konteks manajemen dan akuntansi.
(Macnab dan Worthley dalam Erkmen, Caliskan, dan Esen, 2014). Sebagian besar
penelitian terkait topik ini yang telah dipublikasikan berfokus pada aspek
psikologis dan sosiologis whistleblower atau lingkungan organisasi yang
mendorong untuk melakukan pelaporan eksternal. Seiring dengan berkembang
dan meningkatnya perhatian pada sisi perilaku etis dalam organisasi, fokus
penelitian terkait whistleblowing bergeser pada pelaku dan perlindungannya.
Selain itu, perkembangan penelitian terkait whistleblowing juga menyoroti
2
faktor-faktor pendorong atau hal-hal di sekitar whistleblower yang
mungkin berhubungan dengan keputusannya untuk melakukan whistleblowing.
Miceli dan Near (1986) mendefinisikan whistleblowing sebagai
pengungkapan oleh anggota organisasi (masih atau pernah menjadi) mengenai
praktik ilegal, imoral, atau bentuk pelanggaran lain yang dilakukan oleh karyawan
kepada pihak lain yang punya otoritas untuk melakukan tindakan. Laporan
tersebut dibuat oleh whistleblower karena orang yang bersangkutan tidak punya
otoritas atau posisi yang cukup kuat dalam hierarki perusahaan untuk dapat
menindak, karenanya dibutuhkan orang lain yang lebih kuat untuk
menindaklanjuti laporan pelanggaran. Kemudian Komite Nasional Kebijakan
Governance (2008) juga menuliskan definisi yang mirip mengenai whistleblowing,
yaitu pengungkapan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan yang
melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak bermoral atau perbuatan lain yang
dilakukan oleh karyawan atau pimpinan organisasi kepada pimpinan organisasi
atau lembaga lain yang dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut.
Dinyatakan pula bahwa pelaporan tersebut dilakukan dengan niat baik dan
berdasarkan pada fakta yang ada, bukan laporan yang dibuat karena pelapor
memiliki sentimen tertentu terhadap pihak yang dilaporkan.
Di sisi lain, tanggapan mengenai whistleblowing cukup beragam. Sebagian
karyawan menanggapi whistleblowing sebagai tindakan yang positif dan
membantu organisasi, namun ada juga yang menilai whistleblowing sebagai
tindakan negatif karena dianggap menghianati organisasi. Sebagaimana yang
disebutkan oleh Bjorkelo (2013) dalam jurnalnya mengenai penindasan oleh
sesama karyawan setelah terjadinya tindakan whistleblowing, karyawan yang
3
telah melakukan whistleblowing mungkin mendapatkan pembalasan dari
rekan-rekannya. Pembalasan tersebut tidak hanya dapat dilakukan secara formal
seperti pemecatan karyawan yang melakukan whistleblowing atau pemberian
evaluasi yang sebenarnya tidak sesuai dengan kinerja sesungguhnya, maupun
informal lewat sikap rekan kerja saat berada di kantor. Hal ini berhubungan
dengan etika yang dianut oleh karyawan tersebut, yang mungkin menilai
whistleblowing sebagai tindakan yang buruk karena dapat mendatangkan dampak
yang sama buruk bagi perusahaan.
Di mata publik, pendapat mengenai whistleblower secara umum terbagi
menjadi dua: pahlawan atau pengadu. (Campbell, 2013) Pandangan sebagai
pengadu biasanya ditujukan untuk informan yang juga terlibat dalam tindak
kriminal, kemudian memberikan asistensi kepada otoritas sebagai imbalan atas
peringanan masa hukuman atau insentif keuangan. Citra publik whistleblower
kemudian mengalami perubahan positif di Amerika Serikat setelah skandal US
Watergate dapat mengurangi aktivitas ilegal terkait penyadapan dengan tujuan
politis, serta pengungkapan kasus kecu\urangan finansial oleh Enron yang
membantu menghentikan aktivitas keuangan ilegal yang dilakukan oleh Enron
dan rekannya di awal era 2000-an.
Sementara itu, di Indonesia sendiri hingga saat ini belum ada kasus
whistleblower dengan dampak sebesar di Amerika Serikat yang kemudian
menerbitkan Sarbanes-Oxley Act sebagai perlindungan terhadap investor dari
kecurangan oleh perusahaan. Kasus yang melibatkan peran whistleblowing di
Indonesia sejauh ini juga mengungkapkan bahwa whistleblower itu sendiri juga
berperan dalam kasus yang dilaporkannya. Contohnya Vincentius Amin Susanto
4
dalam kasus Asian Agri dan Anas Urbaningrum dalam kasus korupsi proyek
Hambalang. Benang merah dari kedua kasus ini adalah bahwa kedua
whistleblower yang terlibat juga masuk dalam daftar tersangka, kemudian
diberhentikan dari pekerjaan dan mendapatkan hukuman pidana. Apabila Anas
Urbaningrum memutuskan untuk menjadi whistleblower setelah terlebih dulu
menjadi tersangka kasus korupsi, Vincentius dituntut balik oleh Asian Agri
setelah melaporkan penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan.
Cook (2008, dalam Erkmen, Caliskan, dan Esel, 2014) menyatakan bahwa
whistleblowing memiliki peran dalam menjaga kejujuran praktik bisnis dan
pemerintahan. Secara umum hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
aspek keamanan serta kesejahteraan masyarakat, yang juga harus menjadi
pertimbangan utama organisasi. Whistleblowing internal memiliki dampak negatif
yang lebih kecil dibandingkan whistleblowing eksternal, sehingga perusahaan
umumnya disarankan untuk menganjurkan atau menambahkan sistem
whistleblowing internal dalam organisasi mereka. Dengan melakukan hal tersebut,
permasalahan yang telah teridentifikasi dapat diselesaikan langsung di level
terendah dalam organisasi, dan hal ini akan menghemat anggaran organisasi dan
menjaga reputasinya di masa yang akan datang.
Sejumlah penelitian mengenai intensi melakukan whistleblowing telah
dilakukan sebelumnya. Peneliti banyak mencari tahu tentang faktor-faktor yang
mungkin menjadi pendorong atau ukuran seseorang akan melakukan
whistleblowing atau tidak. Sebagian besar penelitian terdahulu menggunakan
praktisi dalam bidang akuntansi seperti akuntan profesional atau akuntan
perusahaan, auditor internal maupun eksternal, maupun mahasiswa jurusan
5
akuntansi sebagai populasi penelitian. Di Indonesia sendiri, penelitian mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi intensi melakukan whistleblowing sudah pernah
dilakukan. Kreshastuti (2014), Sari (2014), dan Hanjani (2016) melakukan
penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan
whistleblowing. Ketiga penelitian tersebut menggunakan akuntan baik akuntan
profesional maupun publik sebagai subjek penelitian.
Penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Erkmen,
Caliskan, dan Esen (2014), yaitu menggunakan pengalaman kerja, gender, usia,
serta keanggotaan dalam organisasi publik sebagai variabel independen.
Karakteristik-karakteristik demografis tersebut akan diteliti pengaruhnya terhadap
intensi karyawan melakukan whistleblowing. Penelitian ini juga merujuk pada
penelitian sebelumnya oleh Said dkk (2017) dengan kepuasan kerja dan kerja
sama sebagai variabel independen. Disebutkan dalam penelitian Said dkk (2017)
bahwa dimensi kepuasan kerja dan kerja sama memiliki pengaruh yang tidak
signifikan terhadap intensi karyawan untuk melakukan whistleblowing. Merujuk
pada dua penelitian di atas, penelitian ini menggunakan faktor-faktor demografis
(pengalaman kerja, gender, usia, dan keanggotaan pada organisasi publik),
kepuasan kerja, dan kerja sama sebagai variabel independen, dan intensi untuk
melakukan whistleblowing sebagai variabel dependen. Berbeda dengan dua
penelitian yang dijadikan acuan utama, penelitian ini dilakukan dengan staf
keuangan perguruan tinggi yang berlokasi di kota Semarang sebagai populasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini berjudul “Faktor
Demografis, Kepuasan Kerja, dan Kerja Sama Tim Sebagai Prediktor Melakukan
Whistleblowing”.
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan
yang akan diteliti selanjutnya dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah lama masa kerja karyawan berpengaruh pada intensi melakukan
whistleblowing?
2. Apakah karyawan laki-laki cenderung memilih untuk melakukan
whistleblowing?
3. Apakah usia karyawan berpengaruh pada intensi melakukan
whistleblowing?
4. Apakah keanggotaan pada organisasi publik berpengaruh pada intensi
melakukan whsitleblowing?
5. Apakah kepuasan kerja karyawan berpengaruh negatif pada intensi
melakukan whsitleblowing?
6. Apakah kerja sama dalam tim berpengaruh positif pada intensi
melakukan whistleblowing?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian berdasarkan uraian di atas adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah lama masa kerja karyawan
berpengaruh pada intensi melakukan whistleblowing.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah karyawan laki-laki
cenderung memilih untuk melakukan whistleblowing.
7
3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah usia karyawan berpengaruh
pada intensi melakukan whistleblowing.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah keanggotaan pada organisasi
publik berpengaruh pada intensi melakukan whsitleblowing.
5. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kepuasan kerja karyawan
berpengaruh negatif pada intensi melakukan whsitleblowing.
6. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah kerja sama dalam tim
berpengaruh positif pada intensi melakukan whistleblowing.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat baik bagi penulis maupun pihak
lain, di antaranya sebagai berikut:
1. Manfaat teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
perkembangan literatur penelitian dalam bidang akuntansi, dan dapat
dijadikan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Hasil dari penelitian
juga dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan bagi kalangan akademik,
serta diharapkan dapat menambah perhatian tentang pentingnya
melaporkan pelanggaran yang dilakukan oleh rekan kerja.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan memberikan pemahaman
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi intensi melakukan
whistleblowing sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam membuat
keputusan dalam menjalankan organisasi, terutama yang berkaitan dengan
sistem pelaporan/kebijakan whistleblowing.
8
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab.
Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka
Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori yang mendasari penelitian,
membahas hasil hasil penelitian terdahulu yang sejenis, serta kerangka pemikiran
yang menggambarkan tujuan dari penelitian ini.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan deskripsi dari desain penelitian, instrumen penelitian dan
metode pengumpulan data, serta metode analisis.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai analisis data dan pembahasannya.
BAB V : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran
untuk penelitian selanjutnya.