Pemahaman kepuasan kerja
-
Upload
smkn-36-jakarta-utara -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of Pemahaman kepuasan kerja
PEMAHAMAN KEPUASAN KERJAMULYONO
PENGERTIAN KEPUASAN KERJA
Bentuk perasaan dan ekspresi seseorang ketika dia mampu/tidak
mampu memenuhi harapan dari proses kerja dan kinerjanya.
Timbul dari proses transformasi emosi dan pikiran dirinya yang
melahirkan sikap atau nilai terhadap sesuatu yang dikerjakan dan
diperolehnya.
Coba saja kita lihat di dalam lingkungan kerja. Bisa jadi ditemukan
beragam ekspresi karyawan.
Ada yang murah senyum dan tertawa, ada yang suka mengeluh, ada
yang akrab dengan sesama mitra kerja, ada yang senang
mengisolasi diri, dan bahkan ada yang terbiasa berekspresi
emosional marah-marah atau kurang bersahabat dengan lingkungan
kerja.
Salah satu faktor penyebab semua itu adalah perbedaan derajat
kepuasan kerja.
Semakin tinggi derajat kepuasan kerja semakin bersahabat sang
karyawan dengan lingkungan kerja.
Dengan kata lain dia memeroleh nilai pengakuan dari lingkungan kerja. Namun dalam prakteknya derajat tentang kepuasan kerja di antara karyawan sangat berkait dengan beberapa faktor yakni:
(1) Sudut pandang tentang bekerja,
(2) Pandangan tentang makna kepuasan,
(3) Karakteristik seseorang,
(4) Jenis pekerjaan, dan
(5) Lingkungan kerja .
Sudut pandang tentang bekerja umumnya sama yakni sebagai sumber mencari nafkah untuk
kehidupan. Selain itu ada juga yang menganggap bekerja itu adalah ibadah, aktualisasi diri, dan
hoby. Itu adalah pandangan positif yang berkait dengan kepuasan kerja.
Dari sisi negatif ada yang menganggap bekerja itu adalah beban dan ancaman kebebasan pribadi.
Tentu saja menurut pandangan ini bekerja sering tidak menyebabkan kepuasan kerja.
Bahkan dalam teori motivasi dari Douglas McGregor, golongan ini termasuk teori X yakni sifat orang
yang pada dasarnya malas kerja. Kepuasan kerja yang diperoleh kelompok karyawan ini adalah
kalau mereka tidak bekerja keras dan tidak bertanggung jawab namun maunya mendapat
kompensasi tinggi.
Faktor lain yang berhubungan dengan kepuasan kerja adalah pandangan tentang
makna kepuasan.
Kepuasan dianggap sebagai sesuatu yang ukurannya relatif. Dua orang akan
memiliki kepuasan kerja yang berbeda walaupun mengerjakan sesuatu yang
sama dengan kinerja yang sama pula.
Secara bathin kedua orang itu bisa saja memiliki kepuasan yang berbeda karena
memiliki sudut pandang yang berbeda.
Perbedaan sudut pandang biasanya searah dengan perbedaan tingkat strata sosial
ekonomi seseorang.
Sementara itu karakteristik tiap indvidu karyawan misalnya status dalam pekerjaan,
pengalaman kerja, dan gender bisa jadi memiliki derajad kepuasan kerja yang berbeda.
Seseorang dengan posisi manajer cenderung akan memiliki kepuasan kerja yang lebih
besar ketimbang subordinasinya.
Begitu pula semakin berpengalaman kerja seseorang semakin tinggi kepuasan kerjanya.
Kepuasan kerja seseorang juga berhubungan dengan jenis pekerjaan yang dipunyainya.
Jenis-jenis pekerjaan yang menantang sangat disukai oleh mereka yang memiliki posisi
top manajemen.
Sementara mereka yang bekerja di tingkat operator atau staf sudah cukup puas kalau
bekerja sesuai dengan prosedur operasi standar.
Hal ini berkait dengan otoritas pengambilan keputusan yang dimiliki seseorang
karyawan (manajemen dan non-manajemen).
Aspek lingkungan kerja seperti kepemimpinan, kompensasi dan pengembangan karir pun berhubungan
erat dengan kepuasan kerja karyawan.
Semakin nyaman kondisi lingkungan kerja cenderung semakin tinggi derajat kepuasan kerja karyawan.
Dan ini merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan motivasi kerjanya.
Menurut Baron & Byrne (1994) ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.
Faktor pertama yaitu faktor organisasi yang berisi kebijaksanaan perusahaan dan iklim kerja.
Faktor kedua yaitu faktor individual atau karakteristik karyawan.
Pada faktor individual ada dua predictor penting terhadap kepuasan kerja
yaitu status dan senioritas.
Status kerja yang rendah dan pekerjaan yang rutin akan banyak
kemungkinan mendorong kar-yawan untuk mencari pekerjaan lain, hal itu
berarti dua faktor tersebut dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja dan
karyawan yang memiliki ketertarikan dan tantangan kerja akan lebih
merasa puas dengan hasil kerjanya apabila mereka dapat menyelesaikan
dengan maksimal.
Pendekatan Wexley dan Yukl (1977) berpendapat bahwa pekerjaan yang terbaik bagi
penelitian tentang kepuasan kerja adalah dengan memperhatikan baik faktor
pekerjaan maupun faktor individunya.
Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu gaji, kondisi kerja, mutu
pengawasan, teman sekerja, jenis pekerjaan, keamanan kerja dan kesempatan
untuk maju serta faktor individu yang berpengaruh adalah kebutuhan-kebutuhan
yang dimilikinya, nilai-nilai yang dianut dan sifat-sifat kepribadian. (p.35).
LIMA FAKTOR YANG MENIMBULKAN KEPUASAN KERJA (KEDUDUKAN/POSISI)
Manusia beranggapan bahwa seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih tinggi
akan merasa lebih puas daripada karyawan yang bekerja pada pekerjaan yang lebih
rendah.
Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu benar, tetapi
justru perubahan dalam tingkat pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan kerja.
PANGKAT (GOLONGAN)
Pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat (golongan),
sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada
orang yang melakukannya.
Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyaknya akan dianggap
sebagai kenaikan pangkat, dan kebanggaan terhadap kedudukan
yang baru itu akan merubah perilaku dan perasaannya.
UMUR
Dinyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan umur karyawan.
Umur di antara 25 tahun sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah
merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap
pekerjaan.
Jaminan finansial dan jaminan sosial
Masalah finansial dan jaminan sosial kebanyakan berpengaruh terhadap
kepuasankerja.
MUTU PENGAWASAN
Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting
artinya dalam menaikkan produktifitas kerja.
Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan
hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga
karyawan akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang
penting dari organisasi kerja (sense of belonging).
As’ad (2004,p.112).
Sedangkan Faktor-faktor yang memberikan kepuasan kerja menurut Blum (1956) sebagai berikut:
Pendapat yang lain dikemukan oleh Ghiselli dan Brown, mengemukakan adanya
Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan.
Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat,
kesempatan berkreasi, kegiatan perserikatan pekerja, kebebasan berpolitik, dan
hubungan kemasyarakatan.
Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan,
ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju.
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja sebagai
berikut:a. Kesempatan untuk maju
Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan
peningkatan kemampuan selama kerja.
b. Keamanan kerja
Faktor ini sering disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi kar-
yawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi
perasaan karyawan selama kerja.
c. Gaji
Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya.
d. Perusahaan dan manajemen
Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan
situasi dan kondisi kerja yang stabil.
Faktor ini yang menentukan kepuasan kerja karyawan.
e. PENGAWASAN (SUPERVISI)
Bagi karyawan, supervisor dianggap sebagai figur ayah dan sekaligus atasannya.
Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over.
f. FAKTOR INTRINSIK DARI PEKERJAAN
Atribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan ketrampilan tertentu.
Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan
meningkatkan/mengurangi kepuasan.
g. Kondisi kerja
Termasuk di sini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran,
kantin dan tempat parkir.
h. Aspek sosial dalam pekerjaan
Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang
sebagai factor yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.
i. Komunikasi
Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen
banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya.
Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar,
memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya
sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
j. Fasilitas
Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan
merupakan stan-dar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi
akan menimbulkan rasa puas. As’ad (2004,p. 115).
Penelitian yang dilakukan oleh Caugemi dan Claypool (1978) menemukan bahwa hal-hal yang menyebabkan rasa puas adalah:1. Prestasi2. Penghargaan3. Kenaikan jabatan4. Pujian.Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan adalah:1. Kebijaksanaan perusahaan2. Supervisor3. Kondisi kerja4. Gaji
Burt mengemukakan pendapatnya tentang faktor-faktor yang dapat menim-bulkan kepuasan kerja.
Adapun faktor-faktor tersebut adalah:
1. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain:
a. Hubungan antara manajer dengan karyawan
b. Faktor fisik dan kondisi kerja
c. Hubungan sosial di antara teman sekerja
d. Emosi dan situasi kerja
2. Faktor individual, yaitu yang berhubungan dengan: a. Sikap orang terhadap pekerjaannya b. Umur orang sewaktu bekerja c. Jenis kelamin
3. Faktor-faktor luar (extern),
Berhubungan dengan faktor-faktor yang mendorong karyawan yang
berasal dari luar selain dirinya sendiri, yaitu:
a. Keadaan keluarga karyawan
b. Rekreasi
c. Pendidikan (training, up grading dan sebagainya). As’ad (2004,p.112).
Berdasarkan indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut di atas akan dapat dipahami sikap individu terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya.
Ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada masing-masing individu.
Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu
tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya.
Oleh karenanya sumber kepuasan seorang karyawan secara subyektif menentukan
bagai-mana pekerjaan yang dilakukan memuaskan.
Meskipun untuk batasan kepuasan kerja ini belum ada keseragaman tetapi yang
jelas dapat dikatakan bahwa tidak ada prinsip-prinsip ketetapan kepuasan kerja
yang mengikat dari padanya.
1. Pengertian kepuasan kerja
Blum (Anoraga, 1992) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan
sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sifat khusus
terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan
sosial individu di luar kerja.
Hal ini merupakan suatu kondisi yang subyektif dari keadaan diri
seseorang sehubungan dengan senang atau tidak senang sebagai
akibat dari dorongan atau kebutuhan yang ada pada dirinya dan
dihubungkan dengan kenyataan yang dirasakan.
Kepuasan kerja adalah erat kaitannya dengan apa yang diharapkan
karyawan dari pekerjaannya sesuai dengan kebutuhan yang
dirasakan.
Biasanya orang akan merasa puas atas kerja yang telah atau sedang
ia jalankan, apabila apa yang ia kerjakan telah memenuhi harapan
salah satu tujuannya bekerja.
Apabila seseorang mendambakan sesuatu, berarti ia memiliki suatu harapan dengan demikian ia akan
termotivasi melakukan tindakan ke arah pencapaian harapan tersebut. (Manullang, 1984).
Mangkunegara (1993), mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong atau tidak
menyokong dari karyawan yang berhubungan dengan kondisi dirinya.
Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek upah atau gaji yang diterima,
kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan karyawan lainnya, penempatan kerja jenis pekerjaan,
struktur organisasi perusahaan, mutu pengawasan, sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya
antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, pendidikan dan sebagainya.
Karyawan akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan
dan aspek-aspek dirinya menyokong dan sebaliknya jika aspek-aspek
tersebut tidak menyokong, karyawan akan merasa tidak puas.
Menurut Jewell dan Siegall (1998) kepuasan kerja adalah sikap yang timbul
berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Yang merupakan
generalisasi sikap-sikap terhadap pekerjaannya yang bermacam-
macam.
Kepuasan kerja erat kaitannya dengan keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan menurut cara karyawan
memandang pekerjaan mereka.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
kepuasan kerja adalah suatu perasaan dan sikap positif karyawan
terhadap pekerjaannya, kondisi, situasi kerja, interaksi dan peran
karyawan dalam lingkungan kerja yang berkaitkan dengan kebutuhan
yang akan dicapai dengan kenyataan yang ada.
FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA
Faktor pemimpin dan karyawan, faktor fisik dan kondisi kerja,
Hubungan sosial di antara karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi
kerja.
Faktor individu, yaitu yang berhubungan dengan sikap orang terhadap pekerjaannya.
Faktor luar, yaitu dukungan yang berasal dari luar diri individu misalnya keluarga.
Kepuasan kerja berhubungan erat dengan aspek seperti umur, tingkat pekerjaan
dan ukuran organisasi perusahaan (Jewell dan Siegall,1998)
3. Aspek-aspek pengukuran kepuasan kerja
Aspek psikologis, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi
minat, ketentraman kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan.
Aspek sosial, berhubungan dengan interaksi sosial, baik antar sesama
karyawan dengan atasan maupun antar karyawan yang berbeda
jenis kerjanya serta hubungan dengan anggota keluarga.
Aspek fisik, berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik
karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, pengaturan waktu
istirahat, keadaan ruangan, suhu udara, penerangan, pertukaran udara, kondisi
kesehatan karyawan dan umur.
Aspek finansial berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang
meliputi sistem dan besar gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas dan promosi.
Gilmer (dalam As’ad, 1995)
ASPEK YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA
Kesempatan untuk maju; Adalah ada tidaknya kesempatan untuk
memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama
kerja.
Keamanan kerja; Aspek ini sering disebut penunjang kepuasan kerja,
baik bagi karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat
mempengaruhi perasaan karyawan selama kerja.
Gaji; Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan dan jarang orang
mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang
diperolehnya.
Perusahaan dan manajemen; Perusahaan dan manajemen yang baik
adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang
stabil. Aspek ini yang menentukan kepuasan kerja karyawan.
Pengawasan (supervisi); Bagi karyawan, supervisor dianggap sebagai figur ayah sekaligus atasannya.
Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over.
Aspek intrinsik dari pekerjaan; Aspek yang menyebabkan seseorang menyukai pekerjaan karena
pekerjaan itu sendiri.
Kondisi kerja, Termasuk di sini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempat parkir.
Aspek sosial dalam pekerjaan; Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan, tetapi dipandang
sebagai aspek yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.
Komunikasi. Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen
banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya.
Kesediaan atasan untuk mau mendengar, memahami, dan mengakui pendapat umum
ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas.
Aspek-aspek yang pengukuran dalam kepuasan kerja karyawan antara lain
psikologis, fisik, sosial, pekerjaan itu sendiri, promosi, gaji dan jaminan sosial,
teman sekerja dan aspek pengawasan atau supervisi
Please insert your own text
Please insert your own text
Please insert your own text
Please insert TitlePlease insert sub-title
1
2
3
Please insert your own text
Please insert your own text
Please insert your own text...
Please insert your own text...
Please insert your own text...
Please insert your own text...
Please insert TitlePlease insert sub-title
Text
Text
TextText
Your own text
Your own text
Your own text
Please insert TitlePlease insert sub-title
Text Text
Text
Text Your own text
Your own text
Your own text
Please insert TitlePlease insert sub-title
Text
Text
Text
Text
Text
Text
Text
Please insert TitlePlease insert sub-title
Text
Your own text
Your own text
Your own text
Text Text
Please insert TitlePlease insert sub-title
Product C
Product B
Product B
Product C
Product A
Product A
Please insert TitlePlease insert sub-title
01 02 03 04 05 06 07 08 091
2
3
4
5
6
7
8
9
10Your own text
Ad
d T
ext
Please insert TitlePlease insert sub-title
Thank you !
Thank You
Kingsoft OfficeMake Presentation much more fun