Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja...

12
1 Fakta Dan Opinio Sekitar G30S Bung Jacky yb, Apa yang bung uraikan hanyalah mempertahankan suara tunggal yg selama ORBA, Suharto berkuasa kita dengarkan itu. Namun, setelah Suharto lengser dan Indonesia memasuki era reformasi-demokrasi, banyak suara bermunculan, ... mengungkap banyak fakta-fakta kejadian sekitar G30S itu, yang selamaa Suharto berkuasa digelapkan, diplintir bahkan membalik kenyataan yg terjadi sesungguhnya. Tinggal kita sendiri bisa tidak menggunakan akal sehat untuk menganalisa suara mana yang lebih mendekati kebenaran sesuai kenyataan yang terjadi sesungguhnya saja. Coba sekarang diperhatikan, bagaimana kedekatan dan keakraban jenderal Suharto itu dengan keTIGA TOKOH utama G30S, Untung, Latief dan Supardjo. Tentu membuat setiap orang harus berpikir, setidaknya bertanya-tanya lalu apa dan sampai dimana hubungan/peran jenderal Suharto itu dengan G30S??? Mengapa pula saat Kol. Latief yg menemui jenderal Soeharto dan terakhir di RSPAD, malam 30 Sept.1965 untuk meemberi laporan gerakan pencidukan 7 jenderal segera akan dijalankan beberapa jam lagi, ... dibantah oleh Suharto semula dengan menyatakan untuk “mencheck dirinya benar berada di RSPAD” dan kemudian berubah menjadi “untuk membunuh” dirinya? Jelas, disini Suharto sedang berbohong dan berusaha mengelak mengapa dirinya tidak termasuk jenderal yang disasar Perwira Progresif yang melancarkan G30S itu. Ini pertama. Kedua, Tanggal 21 September 1965 Jenderal Suharto selaku Panglima KOSTRAD, dengan radiogram no. Rdg. T 293/9/1965 memerintahkan Batalyon 454/Diponegoro dan 530/Brawijaya datang ke Jakarta. Menurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan Perang, 5 Oktober di Jakarta dengan perlengkapan senjata tempur garis satu. Setelah mendapat Briefing Mayor Bambang Soepeno, dan subuh jam 02, 1 Oktober 1965 itu dapatkan tugas membawa grup sisa Yon 530 itu berjaga di Monas, depan Istana. Yang perlu diperhatikan disini, mengapa Suharto memerintahkan Yon 454/Diponegoro dan Yon 530/Brawijaja datang ke Jakarta untuk mengikuti peringatan Hari Angkatan Perang harus dengan perlengkapan senjata TEMPUR GARIS SATU. Kedua, ternyata dari Yon 454 dan Yon 530 inilah yang dijadikan kekuatan induk bergerak melaksanakan G30S dan ketiga, juga patut diperhatikan, ternyata pasukan-pasukan G30S saat 1 Okboer siang waktu makan tidak juga ada yg mengantar makanan, mereka justru datang ke

Transcript of Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja...

Page 1: Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan

1

Fakta Dan Opinio Sekitar G30S

Bung Jacky yb,

Apa yang bung uraikan hanyalah mempertahankan suara tunggal yg selama ORBA,

Suharto berkuasa kita dengarkan itu. Namun, setelah Suharto lengser dan Indonesia

memasuki era reformasi-demokrasi, banyak suara bermunculan, ... mengungkap banyak

fakta-fakta kejadian sekitar G30S itu, yang selamaa Suharto berkuasa digelapkan,

diplintir bahkan membalik kenyataan yg terjadi sesungguhnya. Tinggal kita sendiri bisa

tidak menggunakan akal sehat untuk menganalisa suara mana yang lebih mendekati

kebenaran sesuai kenyataan yang terjadi sesungguhnya saja.

Coba sekarang diperhatikan, bagaimana kedekatan dan keakraban jenderal Suharto itu

dengan keTIGA TOKOH utama G30S, Untung, Latief dan Supardjo. Tentu membuat

setiap orang harus berpikir, setidaknya bertanya-tanya lalu apa dan sampai dimana

hubungan/peran jenderal Suharto itu dengan G30S??? Mengapa pula saat Kol. Latief yg

menemui jenderal Soeharto dan terakhir di RSPAD, malam 30 Sept.1965 untuk

meemberi laporan gerakan pencidukan 7 jenderal segera akan dijalankan beberapa jam

lagi, ... dibantah oleh Suharto semula dengan menyatakan untuk “mencheck dirinya benar

berada di RSPAD” dan kemudian berubah menjadi “untuk membunuh” dirinya? Jelas,

disini Suharto sedang berbohong dan berusaha mengelak mengapa dirinya tidak

termasuk jenderal yang disasar Perwira Progresif yang melancarkan G30S itu. Ini

pertama.

Kedua, Tanggal 21 September 1965 Jenderal Suharto selaku Panglima KOSTRAD,

dengan radiogram no. Rdg. T 293/9/1965 memerintahkan Batalyon 454/Diponegoro dan

530/Brawijaya datang ke Jakarta. Menurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530

Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan

Hari Angkatan Perang, 5 Oktober di Jakarta dengan perlengkapan senjata tempur garis

satu. Setelah mendapat Briefing Mayor Bambang Soepeno, dan subuh jam 02, 1 Oktober

1965 itu dapatkan tugas membawa grup sisa Yon 530 itu berjaga di Monas, depan Istana.

Yang perlu diperhatikan disini, mengapa Suharto memerintahkan Yon 454/Diponegoro

dan Yon 530/Brawijaja datang ke Jakarta untuk mengikuti peringatan Hari Angkatan

Perang harus dengan perlengkapan senjata TEMPUR GARIS SATU. Kedua, ternyata dari

Yon 454 dan Yon 530 inilah yang dijadikan kekuatan induk bergerak melaksanakan G30S

dan ketiga, juga patut diperhatikan, ternyata pasukan-pasukan G30S saat 1 Okboer

siang waktu makan tidak juga ada yg mengantar makanan, mereka justru datang ke

Page 2: Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan

2

KOSTRAD untuk istirahat dan dapatkan makan, dan pasukan yg menduduki RRI ternyata

juga diaplos oleh pasukan KOSTRAD dengan lancar. Artinya, ada kesatuan dan kerjasama

erat antara KOSTRAD dan pasukan G30S! Oleh karena itu, SUNGGUH TEPAT apa yang

dinyatakan Kol. Latief di muka sidang MAHMILTI II Jawa Bagian Barat, bahwa

Jenderal Suharto bermuka dua, semula seolah-olah berada dipihak G30S, tapi juga

sekaligus berada dipihak Dewan Jenderal dan kemudian menghancurkan G30S! Kolonel

Latief memastikan bahwa keterlibatan Suharto dalam gerakan ini sudah sejak awal

sekali. Dua minggu sebelum meletusnya peristiwa G30S, Kol. Latief mengaku menghadap

Jenderal Suharto mempersoalkan adanya kegiatan Dewan Jenderal yang merencanakan

coup d'etat terhadap Presiden Sukarno. Dua hari sebelum operasi pengambilan enam

Jenderal, ia menemui Suharto lagi. Pertemuan Latief terakhir dengan Suharto terjadi di

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat "Gatot Subroto", 30 September 1965 pukul 23:00

selama 30 menit. Suharto berada di RSPAD Gatot Subroto, menunggui anaknya Tomy

yang sedang dirawat karena tersiram sup panas.

Ketiga, seandainya G30S dikatakan satu gerakan militer, mengapa bisa terjadi Let.Kol

Untung Samsuri membawahi Kol. Latief bahkan Berigjen Supardjo??? Bagaimana

mungkin Let.kol. bisa memerintah perwira yang lebih tinggi pangkatnya? Sesuatu yang

tidak masuk akal tapi telah terjadi. Mengapa? Bukankah ini akan membuktikan bahwa

tongkat KOMANDO G30S sesungguhnya berada ditangan jenderal Suharto! Jenderal

Suharto itulah DALANG G30S sesungguhnya.

Keempat, kenyataan yang terjadi dan kita saksikan bersama, justru jenderal Suharto

itulah satu-satunya perwira yang BERKEPENTINGAN menghabisi nyawa 7 jenderal yg

disasar G30S itu, untuk membuka jalan lapang bagi dirinya menjadi orang pertama TNI.

Begitulah saat Panglima Tertinggi Bung Karno menunjuk Pranoto menggantikan jenderal

Yani yg meninggal, justru disabot jenderal Suharto. Dan itulah skenario kudeta

merangkak jenderal Suharto yang telah diungkap dengan jitu nya oleh Waperdam Dr.

Subandrio dalam tulisannya “Kesaksian-ku dalam G30S”. Begitulah kita semua

menyaksikan keberhasilan jenderal Suharto naik singgasana dengan bersimbah darah,

karena lebih dahulu harus menumpas G30S yang semula digerakkan, kemudian dengan

dalih PKI dalang G30S membasmi komunis di Nusantara, setelah itu tercapailah tujuan

menggulingkan Presiden Soekarno, ...

Salam,

ChanCT

Page 3: Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan

3

From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo

Sent: Saturday, May 7, 2016 12:04 PM

Subject: Fakta dan Opini Sekitar G30S.

Bung Chan CT Ysh.

Terima kasih atas kiriman tulisan dari bung Nesare.

Sayang saya tidak memiliki alamat e-mail beliau (bung Nesare), sehingga saya tidak

bisa berkomunikasi langsung dengan beliau.

Memang benar sekali, bahwa saya tidak tahu bahwa bapak Suharto adalah biang

kerok provokatornya.

Yang saya ketahui sebagai fakta ialah, pada tgl 1 Oktober 1965, telah terjadi

penculikan terhadap beberapa perwira TNI AD, yang menurut Letkol Untung,

sebagai komandan dari G30S, bahwa para perwira tersebut adalah :

1. Agen CIA.

2. Hidup bermewah-mewah menterlantarkan nasib anak buah.

3. Akan melakukan perebutan kekuasaan, terhadap pemerintah yang dipimpin

oleh Presiden Sukarno.

4. Membentuk dewan revolusi, tanpa menyebutkan peran Presiden Sukarno dalam

Dewan Revolusi.

Apa tindakan Letkol Untung dengan dewan Revolusinya bukan

merupakan tindakan coup ?

Dewan Revolusi yang diketuai oleh Letkol Untung, adalah pemegang

kekuasaan tertinggi di NKRI.

dengan mendemisionerkan Kabinet Dwikora, dimana Presiden Sukarno adalah

Perdana menteri-nya.

5. Memerintahkan agar di tiap daerah membentuk "Dewan Revolusi", untuk

membendung aksi "Dewan Jenderal" yang sudah dipengaruhi CIA.

Dari pengumuman2 letkol Untung tgl 1 Oktober 1965, panca tunggal setempat,

tanpa ada petunjuk atau perintah dari atasan, telah mengambil sikap, bahwa

tindakan G30S adalah :

1. Tindakan coup, karena telah mendemisionerkan Kabinet Dwikora.

2. Menolak perintah dari siapapun untuk membentuk "Dewan Revolusi" di daerah,

sampai ada kejelasan dimana presiden Sukarno berada.

Page 4: Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan

4

Baru ada petunjuk siapa yang membantu G30S, dengan ditemukannya jenazah

korban penculikan, didasar sebuah "sumur tua" didaerah Lubang Buaya.

Daerah Lubang Buaya, adalah tempat dimana diadakan latihan bagi ormas PKI,

dalam rangka konfrontasi dengan Malaysia.

Daerah Lubang Buaya bukan kawasan AURI.

Setelah mendengar pidato Pangkostrad Suharto, pada tgl. 4 Oktobet 1965 di

Lubang Buaya, terasa adanya keresahan dilingkungan anggota PKI dan Ormasnya,

yang jauh dari Jakarta, antara lain di daerah saya, untuk meninggalkan tempat

dan masuk hutan.

Beberapa tokoh PKI/Ormasnya saya panggil, dan saya ingatkan agar mereka tidak

perlu seperti cacing kepanasan, mendengar pidato Pangkostrad Suharto di Lubang

Buaya.

Kisah selanjutnya adalah, terjadinya konflik antara angota masyarakat, dimana

pada siang hari terjadi perburuan liar terhadap anggota PKI/Ormasnya, sedang

pada malam hari terjadilah aksi perampokan, yang diduga kuat pelakunya adalah

anggota PKI atau ormasnya.

Pada waktu itu, Polres yang saya pimpin adalah satuan ABRI yang relatif paling

solid, dibangding satuan ABRI yang berada di wilayah saya.

Kongkritnya satuan Kodim.

Polres yang saya pimpin memiliki 2 (dua) SST pasukan Perintis, 1 (satu) SST

Penjagaan yang merupakan embrio dari Sabhara, dan 1 (satu) SST plus anggota

staf Polres.

Sementara kekuatan di tiap Polsek, sekitar 13 (tiga belas) sampai 15 (lima belas)

orang.

Untuk mengatasi "koflik Sosial", Polres mendapat bantuan dari Polda, sehingga

tergelar kekuatan, yang terdiri dari 11 (sebelas) SST pasukan Perintis dan Brimob.

Pasukan tersebut saya pecah menjadi 66 (enam puluh enam) pos, yang saya sebar

diseluruh Polres yang saya pimpin.

Sebelum pos2 tergelar, Polres sempat kecolongan, dimana kekuatan G30S,

sempat membantai sekelompok orang yang usai menunaikan Sholat Isya, dan

Page 5: Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan

5

sekelompok warga desa yang tengah melakukan tugas ronda.

Itulah sekelumit kisah di akar rumput, dimana saya oleh pemerintah "didapuk"

sebagai pemain.

Tentu kisah2 yang terjadi di Polres saya, bukan monopoli Polres saya saja, hanya

tentunya modus operandinya yang berbeda.

Apa yang terjadi pada prolog tgl 1 Oktober 1965, sangat mempengaruhi sikap warga

masyarakat, terhadap apa yang terjadi pada tgl 1 Oktober 1965.

Demikian untuk menjadikan maklum.

Wassalam,

Jacky Mardono.

From: Chan CT <[email protected]>

To: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <[email protected]>

Sent: Thursday, 5 May 2016, 18:48

Subject: Fw: [GELORA45] Re: Fakta dan Opini Sekitar G30S.

Bung Jacky yb,

Ini ada seorang netter di Gelora45 mengajukan tanggapan, barangkali perlu bung

tanggapi, ...?

Salam,

ChanCT

From: mailto:[email protected]

Sent: Wednesday, May 4, 2016 10:01 PM

To: [email protected]

Subject: RE: [GELORA45] Re: Fakta dan Opini Sekitar G30S.

Pak jacky ini kelihatannya orang baik dan waktu terjadi peristiwa 1965 itu tidak mengetahui

asal usul biang kerok provokatornya (soeharto).

Page 6: Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan

6

Dia hanya melihat peristiwa 1965 itu sebagai kesalahan PKI dimana Untung membunuh

para jendral. Lalu dia mendukung pendapatnya dan secara tidak langsung mengatakan

bahwa PKI itu sombong dan oleh karena itu rakyat melawan dan terjadilah pembunuhan.

Jadi secara keseluruhan, pendapatnya Pak Jacky ini adalah: PKI salah sendiri dibunuh

rakyat Indonesia karena sombong.

Dia jelas tidak membaca kajian dan penemuan tentang peristiwa berdarah itu dimana

Soeharto adalah pelaku utamanya. Jelas dia juga tidak tahu banyak tentang keterlibatan

CIA dan badan inteligen negara asing lainnya yang juga bermain.

Sekali lagi sudut pandangnya adalah “kesalahan PKI”. Walaupun tidak bisa dipungkiri

sebagai partai politik jelas PKI ada aksi2nya yang tidak disenangi oleh musuh2

politik/ideloginya seperti juga partai2 politik lainnya yang kurang disenangi oleh lawan2

politiknya.

Sayangnya dia hanya berhenti sampai disini saja. Dia tidak mampu untuk melihat lebih jauh

dimana korban pembunuhan massal beserta anak cucunya itu menderita dlsbg.

Dia tidak bisa melihat bahwa ada perbedaan antara “PKI” dan “korban pembunuhan

massal”.

Banyak orang terutama pegiat HAM itu fokusnya adalah korban pembunuhan massal bukan

PKI.

Yang dikubu mendesak “pemerintah meminta maaf” itu sudut pandangnya adalah meminta

maaf kepada para korban pembunuhan massal, bukan “meminta maaf kepada PKI”.

Apapun kesalahan PKI, pembunuhan massal tidak boleh menjadi justifikasinya!!!

Pak Jacky ini tidak mampu melihat ini.

Salam

Nesare

Pak Jacky yb,

Terimakasih atas pencerahan yang diberikan dengan penuh kesabaran, ... karena belum

Page 7: Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan

7

pernah mengenal diri bapak membuat saya salah menangkap tulisan bapak sebelumnya.

Maaf atas kelancangan saya yang ternyata 10 tahun lebih muda dari bapak dan ketidak

tahuan saya pada keadaan konkrit yang terjadi masa G30S itu, karena seminggu sebelum

G30S meletup, tgl. 23 Sept. 1965 saya sudah terbang ke Beijing untuk melanjutkan

sekolah.

Pak Jacky sebagai Kompol (Komandan Polisi di Sumatera Barat ?) ketika itu, tentu sangat

berperan menentukan dalam menertibkan keamanan wilayah, begitu perasaan saya. Apa

yang bapak jalankan menghentikan permainan anak-anak menendang bola-kepala manusia

dan melompat-lompati jenasah dan kemudian menguburkan jenasah secara baik-baik,

tentu sangat terpuji!

Tapi, bukankah seharusnya ada langkah selanjutnya, untuk mengusut dan menjerat

pelaku kejahatan kemanusiaan dengan HUKUM yang berlaku. Dan dengan demikian tidak

membiarkan tindakan brutal berlanjut dan makin meluas jatuhnya KORBAN orang-orang

tidak berdosa. Saya yakin, seandainya saja, setiap KOMANDAN aparat keamanan

diseluruh wilayah Nusantara menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik, maka

bunuh membunuh yang sangat tidak manusiawi dan mengakibatkan jutaan warga dibunuh

tanpa mengetahui dimana kesalahan dan dosanya, ... TIDAK PERLU TERJADI!

Sekalipun juga tidak dapat disangkal, bahwa jenderal Soeharto yg telah merebut

inisiatif sejak awal 1-2 Oktober 1965 itu, mulai menjalankan skenario kudeta merangkak

sebagaimana dikemukakan Waperdam Dr. Subandrio dalam tulisan “Kesaksian-ku”.

Jenderal Soeharto untuk menggulingkan Presiden Soekarno, justru menggunakan dalih

PKI dalang G30S lebih dahulu menggebug dan MEMBASMI PKI yang merupakan

pendukung kuat Soekarno itu! Bahkan dilanjutkan dengan membasmi komunis sampai

keakar-akarnya di Nusantara ini. Bagaimana Nusantara ini tidak bersimbah darah, ...!

Begitulah gerak pengejaran, penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang

dituduh komunis dilancarkan dengan gencar, ... bukan hanya pada tokoh-tokoh utama PKI

yang dianggap harus bertanggungjawab atas meletupnya G30S dan pembunuhan atas 6

jenderal dan 1 perwira, tapi juga pada seluruh orang yang dituduh komunis dan

Soekarnois, ... Jadi, memang sulit bisa dibayangkan Komandan aparat keamanan tidak

ikut berperan dalam usaha membasmi, dari pengejaran, penangkapan bahkan membunuhi

orang-orang yang dituduh komunis, itulah TUGAS dari atasan yang MUTLAK harus

dijalankan. Bukankah begitu, ...

Salam,

ChanCT

Page 8: Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan

8

From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo

Sent: Tuesday, May 3, 2016 11:31 AM

Bung Chan CT Ysh.

Terima kasih atas komentar bung Chan CT terhadap Posting saya.

Komentar bung Chan mengingatkan saya, atas peristiwa2 yang terjadi sekitar 50

(lima puluh) tahun yang lalu.

Saya tidak melanjutkan kisah saya, setelah saya menjumpai anak2 kecil main bola

dengan kepala manusia, dan anak2 kecil ber-main2 diatas mayat manusia.

Karena itu pada diri bung Chan ada kesan, bahwa saya merestui perbuatan anak2

kecil maupun orang tua mereka, yang telah membunuh orang2 yang dicurigai

sebagai anggota G30S/PKI. Saya sama sekali tidak "merestui" perbuatan anak2

kecil tersebut.

Untuk ini mohon maaf, kalau ada kesan bahwa saya merestui perbuatan mereka.

Anak2 kecil yang sedang bermain bola saya bubarkan, dan "bolanya" diambil oleh

anak buah untuk dikubur secara baik-baik. Demikian juga orang2 tua yang

ter-tawa2 di lapau, ber-sama2 anak buah saya, mengubur mayat2 yang dijadikan

mainan lompat2an anak2.

Secara garis besar, tugas kesatuan yang saya pimpin adalah sbb :

Siang hari, mencegah perbuatan anarkis oleh warga masyarakat, terhadap orang2

yang dicurigai sebagai sisa2 G30S/PKI.

Malam hari, ber-sama2 warga masyarakat menjaga keamanan kampung, dari aksi

penjarahan oleh mereka yang merupakan sisa2 G30S/PKI.

Dua Pos Pol saya, sempat diserang oleh sisa2 G30S/PKI.

Dari anak buah saya luka 3 (tiga) orang, sedang dari "pihak sana" tewas satu orang.

Dari pengamatan saya, adanya perbuatan yang bersifat "radikal", sehingga

menimbulkan perbuatan tercela yang berupa pelanggaran HAM, ini bukan karena

faktor politik, hukum atau ketata negaraan, tapi se-mata2 karena foktor psikologis,

yang merupakan reaksi terhadap arogansi PKI dan ormas2nya, sebelum tgl. 1

Oktober 1965.

Page 9: Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan

9

Sebaiknya kalau mau diadakan diskusi tentang masa lalu, diikut sertakan pula

para psikolog, yang membahas kondisi "kejiwaan sosial" pada waktu itu, yang

melatar belakangi terjadinya peristiwa G30S/PKI.

Ada-tidak, perbuatan PKI/ormasnya yang telah menimbulkan "luka2 sosial", dihati

masyarakat bangsa Indonesia ?

Demikian tanggapan saya terhadap komentar bung Chan CT.

Pada masa sebelum tgl 1 Oktober 1965, bung Chan berada dimana ?

Bung Chan dengar adanya peristiwa G30S dari siapa ?

Kalau saya langsung dengar dari pengumuman Letkol Untung, yang disiarkan

melalui RRI.

Sekitar pukul 14.00 WIB, kami anggota Panca Tunggal, sudah menarik kesimpulan,

bahwa G30S yang dipimpin oleh letkol Untung adalah "Coup".

Tanpa menunggu pejunjuk atau perintah dari atasan, kami Panca Tunggal telah

mengambil keputusan,

menolak perintah Let Kol Untung untuk membentuk Dewan Revolusi.

Demikian untuk menjadikan maklum.

Wassalam,

Jacky Mardono (82).

From: Chan CT <[email protected]>

Sent: Monday, 2 May 2016, 15:53

Subject: Re: Fakta dan Opini Sekitar G30S.

Tapi, bung Jacky, ... saya tidak bisa mengerti bung sebagai Komandan ketika itu, TETAP

bisa membiarkan anak-anak menendang kepala manusia sebagai bola, bisa membiarkan

anak-anak bermain lompat-lompatan diatas mayat-mayat yang telah dibantai orang-tua

mereka!!!! Bukankah SIKAP DEMIKIAN itu sama-sama BIADABnya!?

Padahal sebagai komandan aparat keamanan, sudah seharusnya menertibkan keamanan,

bisa melindungi setiap warga siapapun dia dan apapun “KESALAHAN” yang dilakukan dari

tindak sewenang-wenang siapapun pelakunya! Jadi, aparat keamanan TIDAK seharusnya

membiarkan seseorang dianiaya apalagi dibunuh tanpa proses pengadilan! Mengapa

Page 10: Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan

10

setelah melihat kepala manusia ditendang-tendang, mayat dilompat-lompati, sebagai

komandan tidak menindak pelaku, dan membiarkan begitu saja bahkan mengamini???

Perbuatan tercela tidak seharusnya dilawan dengan perbuatan lebih tercela, kekejaman

kemanusiaan tidak seharusnya dilawan dengan kekejaman, ... kalau kita semua jor-joran

perbuatan tercela, kekejaman kemanusiaan, bagaimana BANGSA ini menjadi bangsa

beradab dengan menegakkan HAM yang baik???

Perbuatan tercela, menganiaya, pembunuhan, kekejaman kemanusiaan dan pelanggaran

HUKUM, siapapun pelakunya harus dijerat HUKUM dan dijatuhi sanksi HUKUM yang

berlaku, dan itulah peran yang harus dipegang TEGUH aparat keamanan/HUKUM negara!

Salam,

ChanCT

From: Salim Said

Sent: Saturday, April 30, 2016 8:39 AM

2016-04-29 10:40 GMT+07:00 Jacky Mardono Tjokrodiredjo <[email protected]>:

Saya selalu menolak, kalau ada orang yang menyarankan kepada saya, untuk

menuliskan pengalaman saya, ketika menghadapi peristiwa G30S/PKI.

Terakhir saya berkunjung ke wilayah dimana saya bertugas, tempat yang pada

tahun 1965, merupakan tempat saya bergelut menghadapi sisa2 G30S/PKI.

Daerah tersebut ternyata talah menjadi suatu daerah, yang benar2

"tata-tentrem-kertaraharja".

"Rekonsiliasi" telah berlangsung secara alami.

Ex anak buah ternyata telah membaur, dengan masyarakat setempat, yang

dulunya dikenal sebagai "daerah merah".

Saya mengunjungi suatu tempat, dimana dimasa lalu saya temukan anak2

bermain bola, tetapi yang dijadikan bola adalah kepala manusia.

Jelas yang menyediakan bolanya bukan anak buah saya, atau anggota Kodim !

Juga saya menjumpai suatu tempat, dimana pada masa lalu anak2 bermain

Page 11: Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan

11

lompat2an, diatas mayat2 yang telah dibantai oleh orang tua mereka.

Sementara orang tua mereka, mengawasi gerak gerik anak2 mereka sambil tertawa

dari sebuah lapau.

Pernah serombongan pemuda menghadap saya sambil membawa foto, yang

ternyata foto tersebut adalah foto kepala tokoh PKI, yang telah digoroknya.

Ditempat resebut tidak ada Pos Polisi, apa lagi Pos Tentara.

Saya tidak akan menyebut nama tempat atau nama orang, karena saya tidak ingin

ada keluarga dari mereka yang terbebani secara psikis, akibat cerita saya.

Menyikapi masa lalu janganlah kita "jor2an" sebagai jagoan HAM.

Apa yang disebut sebagai pelanggaran HAM, sesungguhnya adalah "Perbuatan

Tercela", yang terjadi pada saat penumpasan G30S/PKI.

Kita kenal bahwa perbuatan tercela terdiri dari :

1. Tindak pidana.

2. Pelanggaran disiplin.

3. Pelanggaran disiplin tidak murni/pelanggaran kode etik profesi.

Antara pelanggaran HAM dan kejahatan biasa, rumusan saya diatas perlu

dikoreksi, oleh para pakar hukum.

Saya temukan beberapa mantan anak buah, yang telah hidup membaur dengan

masyarakat, dimana pada masa lalu, warga masyarakat meludah, ketika melihat

ada anggota Polisi berpatroli.

Kesimpulan saya pribadi terhadap peristiwa G30S, "Aktor Intelekualnya"

dibelakang G30S adalah PKI.

That's all !

Kalau sekarang ada kisah2 yang menyatakan, bahwa PKI tidak terlibat, tetapi yang

terlibat adalah DN Aidit, saya tidak mengerti apa yang dijadikan bahan

argumentasinya.

Sebelum tgl 1 Oktober 1965, saya sudah menduduki jabatan komandan, yang

dalam mengambil keputusan, sering tanpa harus menunggu petunjuk atau

perintah dari atasan.

Pada waktu itu doktrinnya adalah : "demi kepentingan revolusi".

Page 12: Fakta Dan Opinio Sekitar G30S - fileMenurut pengakuan Kapten Soekarbi dari Yon-530 Brawidjaja menerima radiogram dari jenderal Suharto, untuk hadir mengikuti Peringatan Hari Angkatan

12

Yang pasti saya tidak mengambil keuntungan pribadi, dari keputusan yang saya

ambil.

Dibawah ini ada 2 (dua) link, yang menurut pendapat saya, memicu kemarahan

baik anggota ABRI, maupun warga masyarakat pada umumnya.

Sayang rekamannya kurang bagus.

Tapi apa yang diucapkan oleh pak Nas dan Pak Harto, dapat kita temukan dalam

buku yang berjudul "Dokumen Terpilih Sekitar G30S/PKI", yang disusun oleh

bapak Alex Dinuth.

Dengan adanya kemajuan teknologi dibidang informasi, kita dapat melakukan

diskusi secara terbuka melalui jaringan internet.

Tidak perlu adanya notulis, karena semua terekam dengan baik.

Ada interupsipun tidak mengganggu jalannya diskusi, karena semua interupsi

dilayani secara terpisah.

Wassalam,

Jacly Mardono.

Pidato pak Harto silahkan Klik : https://www.youtube.com/watch?v=DoNtl_3aQgs

Pidato Pak Nas silahkan klik : https://www.youtube.com/watch?v=oBZDwusMjzk