FAJAR CENDEKIA · Hikmah Ketika Hujan Turun... Ketika Sistem Tata Surya Memiliki Garis Edarnya...

46
APA YANG TERJADI PADA TUBUHMU KETIKA BERPUASA? BELAJAR HAKIKAT PUASA DARI ULAR ILMU YANG MEWUJUD DALAM KARAKTER JUNI 2017 KETIKA HUJAN TURUN... PETA ADALAH PETUNJUK KETIKA SISTEM TATA SURYA MEMILIKI GARIS EDARNYA MASING-MASING, BAGAIMANA DENGAN MANUSIA? FAJAR CENDEKIA MAJALAH EDISI 2 RAMADHAN SEBUAH LATIHAN MENUJU PERUBAHAN

Transcript of FAJAR CENDEKIA · Hikmah Ketika Hujan Turun... Ketika Sistem Tata Surya Memiliki Garis Edarnya...

APA YANG TERJADI PADA TUBUHMU KETIKA BERPUASA?

BELAJAR HAKIKAT PUASA DARI ULAR

ILMU YANG MEWUJUD DALAM KARAKTER

JUNI 2017

KETIKA HUJAN TURUN... PETA ADALAH PETUNJUK

KETIKA SISTEM TATA SURYA MEMILIKI GARIS EDARNYA MASING-MASING, BAGAIMANA DENGAN MANUSIA?

FAJAR CENDEKIAMAJALAH

EDISI

2

RAMADHANSEBUAH LATIHAN MENUJU

PERUBAHAN

2

Assalaamualaikum,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholder majalah Fajar Cendekia untuk menerbitkan majalah edisi kedua ini. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah SWT. Edisi kedua ini menyapa pembaca bertepatan dengan bulan yang sangat mulia, yaitu Bulan Ramadhan. Marhaban Ya Ramadhan, semoga kehadiran majalah ini bisa ikut meningkatkan kulitas diri kita di bulan pembinaan ini.

Ramadhan adalah bulan mulia yang di dalamnya diturunkan berbagai keberkahan dari Allah SWT. Jika kita ingin berdagang amal, bulan ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan hal itu, karena untung yang mungkin diperoleh sangatlah besar. Pada bulan ini, amalan sunnah diganjar dengan pembebasan dari siksa api neraka, sedangkan amalan fardhu akan diberi balasan 70 kali lipat. Saat inilah waktu yang tepat untuk bertaubat, karena pada bulan ini Allah juga melimpahkan ampunan atau maghfirahnya kepada Hamba-Nya yang mau menghisab diri. Rasulullah bersabda,

“Sekirannya manusia mengetahui kebajikan-kebajikan yang dikandung di Bulan Ramadhan itu tentulah mereka mengharap-harap supaya Ramadhan itu berlangsung sepanjang tahun” (HR. Ibu Abid Dunya).

Pada edisi kedua ini kami mengangkat tajuk utama mengenai Ramadhan dan sains. Topik sains kami angkat kembali pada edisi ini dengan menggabungkannya dalam topik bulan Ramadhan. Ramadhan bukanlah bulan biasa yang berlalu begitu saja tanpa arti. Ada banyak hikmah yang

Ketua Majalah: Arif Rahman Sadjuri, M.Si.

Sekertaris : Biofagri Ascadendria Rachmayuningtyas, M.Sc.

Bendahara: Ratna Suminar, S.T.

Redaksi: Arif Rahman Sadjuri, M.Si., Biofagri Ascadendria Rachmayuningtyas, M.Sc., Arief Nuryadi, M.Sc., Endy Daniyanto, S.T., Arya Prakosa, S.S.

Penulis/Kontributor: Biofagri Ascadendria Rachmayuningtyas, M.Sc.; Pramujo Widiatmoko, PhD.; Riantini Virtriana, Dr.; Astri Aulia Safrianty, M.T.; Panji Ramadhan, S.T.; Fikry Purwa Lugina, S.Si.; Leni syarienti, M.Psi.; Budi Siswanto, M.T., Ujang Purnama, S. Farm, Apt., Ivo Julistira, S.T.

Reporter/Fotographer : Fauzan N, Fikry P., Naufal N

Layout/Design : Hafidzar, Aidin, Reno Rasyad, Afton

Multimedia dan Korespondensi : Fikriansyah Ahdzaka, Ocep dkk.

Produksi dan Distribusi : M. Himdi dkk.

Promosi dan Iklan: M. Candra dkk.

Alamat Redaksi: Jl. Babakan Cianjur No. 22 RT 01/07 Kel. Campaka, Bandung 40184. Email : [email protected]

Fajar Cendekia

3

bisa diambil dari bulan Ramadhan. Kewajiban shaum dan keutamaan bulan Ramadhan seharusnya memberikan banyak ibrah kepada kita yang menjalaninya. Kemenangan perang badar dan futuh mekah yang terjadi di bulan ini merupakan bukti keberkahan bulan Ramadhan. Sains yang coba dihadirkan pada bulan ini pun tentu saja sains dengan cara pandang (worldview) islam. Cara pandang yang sesuai dengan Allah dan Rosul-Nya.

Sains Islam adalah sains yang menerima kebenaran dari Al-Quran sebagai ayat-ayat Qauliyah dan kebenaran alam semesta sebagai ayat-ayat Kauniyah. Keduanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang tidak bisa di-dikotomikan. Al-Quran tidak lah bertentangan dengan ilmu pengetahuan, begitu pula sebaliknya ilmu pengetahuan tidaklah bertentangan dengan Al-Quran. Sains Islam bukanlah sains sekuler yang memisahkan antara ilmu pengetahuan dan akhirat. Sains Islam juga bukanlah materialisme yang menganggap kebenaran hanya dari apa yang ditangkap oleh panca indera.

Sains Islam adalah sains yang melihat segala sesuatu dengan konsep fundamental Islam. Fakta-fakta yang

muncul di alam diinterpertasikan dengan landasan tauhid dan panduan Quran dan Sunnah. Formulasi teori dan peng ambilan kesimpulan pun dibangun dengan konsep-konsep Islam, seperti konsep akhirat, penciptaan, makhluk, syariat, halal-haram dan lain sebagainya. Sains Islam adalah sains yang menerima konsep ketuhanan, yaitu berlandaskan keyakinan kepada Allah saja (Tauhidullah) dan menolak kesyirikan. Oleh karena itu, ateisme dalam sains sangatlah tidak bisa diterima, kecuali sains yang dibangun hanyalah berdasarkan hawa nafsu.

Semoga di Bulan yang penuh berkah ini kita bisa kembali kepada fitrah. Fitrah manusia yang menerima Allah sebagai Rabb-nya, sesuai yang pernah dipersaksikan di Alam Ruh (QS. 7:172). Itulah fitrah yang suci, fitrah bertauhid.

Wassalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ketua RedaksiArif Rahman Sadjuri

4

Pertanyaan, komentar, saran serta kritik membangun dari para pembaca sekalian. Silakan kirim kami email ke:

[email protected]

Aku sekali liat langsung suka kontennya,

kaget ternyata sudah ada yang eksekusi

yang seperti ini. Namun, ketemu beberapa

artikel yang agak terlalu propagandis.

Agak menyayangkan juga desainnya. Akan

lebih baik jika diusahakan ada konsistensi

jenis font dan warna desain

~ Sabhrina Gita Aninta ~

Kandidat Master Evolution, Ecology and

Systematic dari Ludwig Maximillian Univer-

sity, Munich

Selamat datang di kolom pembaca majalah Fajar Cendekia.

Sebenarnya Saya orang  yg awam dan  kurang update (ku-det) akan perkembangan dunia sains. Tetapi setelah  saya membaca majalah fajar cendekia edisi perdana, artikel yg disajikan ternyata menarik dan antimainstream. Informa-si-informasinya aktual terlebih sudut pandangnya adalah islam dan hal-hal seperti ini yg belum banyak diketahui publik.

Mudah-mudahan majalah ini ke depannya terus berkem-bang dan menginspirasi anak bangsa. Sukses selalu, Fajar Cendekia!~ Aan Ridwan ~Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam Uin Bandung “11

Majalah fajar cendekia sa-ngat baik dibaca untuk kala-ngan muda nih.~ Mohammad Taufiq ~Asisten akademik T. Geodesi ITB

5

DAFTAR ISITajuk UtamaRamadhan: Sebuah Latihan Menuju Peru-bahan

Belajar Hakikat Puasa dari Ular, Si Makhluk Melata yang Banyak Disalahpa-hami

Apa yang terjadi pada tubuhmu ketika berpuasa?

Meniru Pencipta TerbaikBrain Implant Technology

LiputanNilai Dasar Peradaban Islam

HikmahKetika Hujan Turun...

Ketika Sistem Tata Surya Memiliki Garis Edarnya masing-masing, Bagaimana den-gan Manusia?

Peta Adalah Petunjuk

Tokoh Islam KlasikIbnu Sina: Manusia Jenius dalam Perada-ban Islam

Tokoh Islam KontemporerB.J Habibie: Kegagalan hanya terjadi jika kita menyerah

Pendidikan IslamIlmu yang Mewujud dalam Karakter

Musafir IlmuMusafir Ilmu di Tiga Negara, Tiga Benua

Cuitan KampusHOAX ANALYZER

WorkshopGLOWY BED TUTORIAL

Selamat datang di kolom pembaca majalah Fajar Cendekia.

Islam dan ilmu pengetahuan,

perpaduan yang menarik. Bu-

letin Fajar Cendikia membawa

perspekstif yang berbeda dalam

belajar mengerti Islam dari sudut

pandang ilmu pengetahuan; dua

hal yang tak terpisahkan. Maju

terus Fajar Cendikia! Semoga

bisa menerangi umat yang lapar

akan ilmu dan pencerahan

- Rady RD-Peneliti Vaksin, Biofarma

6

18

20

22

32

34

36

39

42

44

Majalah Fajar Cendekia adalah majalah yang tidak hanya me-nambah wawasan, namun juga memberikan sudut pandang baru bagaimana Islam memandang suatu topik

- Fauzan R.-Mahasiswa UI 2015

Mengenai sains yang tidak value

free, ini cukup membuka wa-

wasan baru bagi saya. Sains dan

teknologi memang dipengaruhi

oleh kebudayaan para saintis

- Endrizka-

Alumni Sastra Jepang UI, Jakarta

6

Tajuk Utama

Ramadhan: Sebuah Latihan Menuju PerubahanOleh: Leni Syarienti

Pada dasarnya setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk belajar dari apa yang mereka lihat,

dengar atau rasakan. Dalam hal belajar, manusia diberikan oleh Sang Pencipta kelebihan berupa potensi berpikir yang itu tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya. Dengan kemampuan berpikir, manusia dapat “meramu” apa yang ia alami sehingga melahirkan sesuatu yang baru, sesuatu yang baru “diramu” lagi menjadi berbeda, begitu terus menerus tiada batasnya. Dalam buku yang berjudul “Human Learning” yang ditulis oleh Jeanne Ellis Omrod, seorang psikolog pendidikan asal Inggris, ia mendefiniskan apa yang dimaksud dengan belajar. Menurutnya, “belajar adalah sebuah perubahan jangka panjang dalam representasi mental (potret pikiran) seseorang sebagai hasil dari pengalaman”.

Experience (pengalaman) merupakan kunci terjadinya sebuah proses belajar. Dalam dunia pelatihan, agar peserta pelatihan dapat belajar pengetahuan atau keterampilan baru dengan efektif, pengalaman belajar didesain sedemikian rupa agar tercipta situasi seperti situasi sungguhan. Misalnya, sebuah pelatihan kekompakan tim (team building) didesain untuk menumbuhkan kemauan anggota tim mendengarkan arahan pimpinan, meningkatkan kemampuan ketua dalam mengelola tim-nya, dan hal-hal lain yang dirasakan dan dipikirkan dalam kehidupan bertim.

Para peserta diminta oleh pelatihnya untuk bersama-sama dengan anggota timnya menyusun gelas plastik menjadi sebuah “menara”. Semua anggota tim diinstruksikan untuk menutup mata kecuali sang ketua tim yang bertugas mengarahkan anggotanya menyusun gelas plastik tersebut. Tim yang berhasil adalah tim yang mampu menyusun menara setinggi-tingginya dalam waktu yang ditentukan. Situasi nyata bekerja di dalam tim ditransfer ke situasi pelatihan sehingga seolah-olah peserta mengalami langsung bagaimana menyelesaikan tugas bersama tim. Dinamika yang terjadi dalam menyelesaikan tugas akan menjadi pengalaman berharga bagi setiap peserta pelatihan, namun apakah mereka akan belajar dari pengalaman itu atau tidak sangat bergantung pada kemauan mereka untuk belajar.

Saatnya kemauan untuk berpikir diuji. Sebuah miniatur pengalaman (seperti dalam simulasi membangun “Menara”) saja tidak cukup membuat peserta dapat belajar mengenai apa yang diharapkan. Hal lain yang penting adalah bagaimana peserta dapat mengambil hikmah atau melakukan refleksi dari pengalaman yang mereka alami. Pengalaman tidak akan menjadi apa-apa tanpa adanya proses refleksi. Misalnya “Apa yang saya rasakan dan saya pikirkan terhadap pimpinan?”, “kenapa saya tidak mau mendengarkan?”, “bagaimana bisa saya melakukan itu?”, “apa yang sebaiknya saya lakukan kepada pimpinan?”, “jika situasi ini terjadi lagi di kehidupan nyata, apa yang akan saya

7

Tajuk Utama

lakukan?”.

Ya, tanpa refleksi, peserta hanya akan belajar keahlian menyusun sebuah menara tiruan dari gelas-gelas plastik saja, tidak lebih dari itu. Kemampuan refleksi akan membantu seseorang belajar menemukan ha-hal baru yang tadinya tidak terpikirkan. Dengan melakukan refleksi, pengalaman akan berubah menjadi pembelajaran dan disitulah dimulai sebuah perubahan. Peserta yang tadinya egois menjadi peserta yang mau mendengarkan pimpinan, pimpinan yang tadinya tidak memiliki keterampilan mengelola tim menjadi memiliki kemampuan dalam mengelola tim; dsb. Kunci dari keberhasilan sebuah proses belajar adalah perubahan. Memaknai Ramadhan sebagai sebuah Proses BelajarJika kita cermati kembali perintah puasa yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183, maka akan kita temukan bahwa tujuan (goal) dari perintah puasa adalah perubahan dari individu yang beriman menjadi individu yang bertakwa

. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S Al-Baqarah: 183)

Kewajiban berpuasa mensyaratkan mukmin untuk melakukan suatu perubahan, yaitu perubahan menuju ketakwaan. Maka, berpuasa tidak dapat hanya dimaknai sebagai menahan lapar dan haus saja, tetapi lebih dari itu: berpuasa harus menjadi proses belajar yang mensyaratkan terjadinya perubahan. Tidak ada perubahan tanpa proses belajar, tidak ada proses belajar tanpa adanya kesediaan diri untuk belajar dari pengalaman, dan tidak akan ada pengalaman tanpa adanya lingkungan yang mendorong terjadinya proses belajar.

Ya, inilah Ramadhan, bulan dimana setiap mukmin yang mampu diwajibkan untuk berpuasa. Sebuah bulan yang didesain sedemikian rupa oleh Sang Maha Pemberi

Sumber: https://upload.wikimedia.org

8

Tajuk Utama

Petunjuk sehingga nafas-nafas menjadi tasbih, amal-amal diterima dan doa-doa dijabah. Bulan di mana memberi makanan untuk berbuka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Bulan di mana melakukan shalat fardu ganjarannya sama seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain; dan membaca satu ayat Al-Quran ganjarannya sama seperti mengkhatamkan Al-Quran pada bulan- bulan yang lain. Bulan di mana pintu-pintu surga dibukakan dan pintu-pintu neraka ditutupkan. Ramadhan adalah periode sekaligus lingkungan pelatihan yang ideal untuk meraih ketakwaan.

Jika takwa kita maknai sebagai sebuah kemenangan, dimana orang-orang mukmin telah melakukan usaha terbaik yang dimiliki dalam mewujudkan pengabdiannya kepada Sang Khalik, maka Ramadhan adalah bulan untuk menjadi pemenang. Pemenang adalah orang yang tidak pernah berhenti untuk belajar. Pemenang adalah orang mau melakukan perubahan. Nyalakanlah pengalaman beribadah selama Ramadhan dengan selalu melakukan refleksi sehingga pengalaman ibadah puasa tidak hanya menyisakan lapar dan haus saja, namun dapat menjadi pembelajaran menuju takwa. Lakukan refleksi terus menerus terhadap amal yang akan dilakukan, yang sedang dilakukan dan yang telah dilakukan. “Amalan apa yang saya lakukan?”, “kenapa saya melakukannya?”, “untuk apa saya melakukannya?”, “bagaimana saya melakukannya?”, “sudah maksimalkah usaha yang saya berikan?”, “sudah benar- kah saya melakukannya” dan “lalu apa dan bagaimana berikutnya?”. Lakukan refleksi

untuk setiap amalan sehingga amalan-amalan tersebut dapat menghantarkan kita pada diri yang baru, jangan biarkan amalan berlalu tanpa makna dan sia-sia.

Kesempatan belajar takwa sudah hadir di depan mata kita dan masalahnya tidak ada jaminan akankah kesempatan itu menghampiri kita lagi atau tidak di tahun depan. Maka dari itu, inilah saatnya melakukan performa terbaik untuk meraih prestasi di bulan ini. Banyak peristiwa penting umat Islam yang tercatat dalam sejarah terjadi di bulan Ramadhan, di antaranya kemenangan umat Islam di Perang Badar yang terjadi pada Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah, pembebasan kota Mekah oleh umat Islam di Ramadhan tahun ke-8 Hijriyah, pembebasan Andalusia (Spanyol) yang terjadi pada Ramadhan tahun 92 Hijriyah, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya. Rekaman sejarah ini membuktikan bahwa Ramadhan adalah ajang yang tepat untuk mengerahkan segala potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi terbaik dihadapan Sang Khalik.

Selamat datang bulan latihan, selamat datang bulan perubahan. Semoga pada Ramadhan kali ini, kita dapat menjemput kembali spirit perjuangan untuk menyongsong perubahan seperti yang sudah diukir begitu gagahnya oleh Rasulullah SAW dan para sahabat beliau ratusan tahun yang lalu.

Wallahu ‘alam bishawab.

Penulis adalah alumni Program MagisterPsikologi UNPAD

9

Tajuk Utama

Belajar Hakikat Puasa dari Ular, Si Makhluk Melata yang Banyak Disalahpahami

Oleh: Biofagri A. Rachmayuningtyas

Ular seringkali dianggap sebagai binatang yang mengerikan. Hal ini disebabkan karena sifat alami-

nya sebagai pemangsa serta kemampuan sebagian jenisnya untuk menghasilkan bisa yang mematikan. Padahal, tidak semua spesies ular berbisa, apalagi sampai menyebabkan kematian. Tetap saja, ular-ular tak berbisa pun menakutkan. Sebut saja sanca kembang atau reticulated phyton yang merupakan spesies ular terpanjang di dunia. Ular ini bisa mencapai panjang

hingga 10 meter dan dipercaya mampu memakan

manusia dewasa. Dengan

ukurannya yang besar dan rahang yang sangat elastis, memang bukan hal yang mustahil baginya untuk menelan orang bulat-bulat. Namun, berita atau cerita mengenai ular memakan manusia tak pernah disertai dengan bukti yang benar-benar solid sampai beberapa waktu belakangan ini. Berdasarkan artikel elektronik bbc.com tanggal 29 Maret 2017, diberitakan bahwa jenazah Akbar (24), seorang pekerja kebun sawit di Sulawesi Barat, ditemukan di dalam saluran pencernaan seekor ular

sanca kembang sepanjang 7 meter. Berita yang dilengkapi bukti video ini menjadikan isu bahwa ular mampu memakan manusia bukan isapan jempol belaka, dan hal ini membuat stigma ular sebagai makhluk yang berbahaya kian berkembang di masyarakat.

Sudah menjadi cara manusia untuk belajar dan mengambil hikmah dari sesuatu yang ia lihat, rasa dan dengar, tidak terkecuali dari makhluk seperti

ular.

Ular memberi banyak pelajaran bagi manusia. Sejumlah simbol/tokoh fiksi atau pun kisah-kisah yang bisa diteladani terinspirasi dari kekaguman, rasa penasaran atau ketakutan terhadap binatang melata yang satu ini. Bahkan para mubaligh pun tidak jarang membahas sifat ular dalam materi tausiahnya, khususnya di bulan Ramadhan, seperti “Berpuasalah seperti ulat, bukan seperti ular. Kenapa? Karena ulat yang semula rakus memakan daun, setelah berpuasa (dalam bentuk kepompong) akan bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang cantik dan bermanfaat. Berbeda halnya dengan ular yang setelah selesai berpuasa (ketika akan ganti kulit), ia tetaplah ular. Ia akan tetap menjadi makhluk yang meresahkan”. Bahkan katanya, setelah puasa, ular akan

10

Tajuk Utama

menjadi semakin agresif dan mematikan. Analogi di atas mengandung pesan yang sangat bijak: berpuasalah agar kita menjadi orang yang lebih baik kualitasnya, jangan sampai sama dengan sebelum berpuasa (berjalan di tempat/stagnan/tidak berkembang) apalagi menjadi lebih buruk. Jika kita perhatikan, nasihat ini didasarkan pada pandangan negatif manusia terhadap ular, yaitu predator ganas yang membahayakan. Akan tetapi, secara obyektif ular juga memiliki nilai (kedudukan dan peran) yang positif bagi manusia dan alam sekitarnya.

Kedudukan dan Peran UlarBerdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kedudukan berarti status (keadaan atau tingkatan orang, badan atau negara, dan sebagainya). Bisa dibilang, kedudukan adalah posisi atau jabatan yang ditempati. Sedangkan peran adalah bentuk pekerjaan yang harus dilakukan berkaitan dengan kedudukan sesuatu/seseorang. Dalam konteks ini, kedudukan dapat diasosiasikan sebagai posisi ular di dalam ekosistem; sementara peran ular adalah sebagai predator di dalam ekosistem tersebut.

Ular (dan juga makhluk hidup lainnya) adalah bagian dari ekosistem, yaitu sebuah sistem yang terdiri atas komunitas makhluk hidup (komponen biotik) yang saling berinteraksi di dalam dan dengan

lingkungan fisik mereka (komponen abiotik). Keberadaan anggota-anggota ekosistem bergantung pada kestabilan interaksi-interaksi yang dibangun di dalamnya. Hubungan antar anggota ekosistem ini seringkali digambarkan lewat jaring-jaring makanan. Secara sederhana, diagram ini menunjukkan hubungan makan-dimakan yang terjadi di dalam ekosistem. Namun, jika dilihat secara lebih mendalam, jaring-jaring makanan merepresentasikan sebuah tingkatan atau hirarki yang ada di dalam ekosistem, di mana masing-masing tingkat berisi organisme-organisme dengan fungsi yang sama sehubungan dengan dari mana mereka memperoleh energi. Tingkatan ini disebut juga tingkatan trofik, dan tentu saja ular menempati salah satu posisi tersebut.

Seperti ditunjukkan pada diagram rantai makanan, posisi dasar tingkatan trofik diisi oleh organisme-organisme yang bisa membuat makanannya sendiri (produsen), seperti tumbuhan. Posisi tepat di atas produsen diisi oleh organisme-organisme yang memakan produsen (konsumen tingkat satu/herbivora). Di atas herbivora ada konsumen tingkat dua, yaitu hewan-hewan yang memakan konsumen tingkat satu. Di atasnya lagi, konsumen tingkat tiga memakan konsumen tingkat dua, begitu seterusnya hingga mencapai konsumen “puncak”. Konsumen tingkat dua hingga konsumen puncak sering juga disebut predator. Dari sini, kita bisa mengetahui bahwa ular menempati posisi sebagai konsumen (minimal tingkat dua). Dengan kedudukannya sebagai predator, jelas bahwa perannya adalah untuk memakan mangsa yang berada di tingkatan trofik di bawahnya.

Dari penjelasan di atas, bisa kita luruskan

Contoh rantai makanan pada ekosistem sawah.

11

Tajuk Utama

anggapan bahwa hewan predator itu bernilai negatif (jahat, mengerikan, dsb). Karena, secara kolektif, makhluk di satu tingkatan trofik tidak akan bisa bertahan tanpa makhluk di tingkatan trofik lainnya. Memang dari kacamata kita, hewan- hewan herbivora nampak sangat lucu dan lugu dan rasanya lebih baik kalau tidak ada hewan buas yang memakan mereka. Namun, jika kita melihat lebih luas, yaitu dalam cakupan ekosistem secara keseluruhan, absennya predator di dalam sebuah ekosistem dapat menyebabkan runtuhnya keseimbangan ekosistem. Bencana ekologis seperti ini pernah terjadi di Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat. Di tahun 1930an, serigala diburu habis-habisan. Hal ini menyebabkan populasi mangsa utamanya, yaitu rusa besar (elk), menjadi membludak. Tanpa pemangsa utama yang menekan jumlah populasi mereka, rusa besar memakan tanaman-tanaman tepi sungai, seperti wilow, secara besar-besaran. Hal ini menyebabkan regenerasi tanaman wilow menjadi terhambat yang mengakibatkan populasi berang-berang (yang membutuhkan wilow) menurun. Karena bendungan yang dibuat berang-berang memiliki berbagai dampak bagi hidrologi sungai, seperti menyediakan tempat yang sejuk dan teduh bagi ikan-ikan, maka jumlah mereka menurun drastis, dan seterusnya. Setelah serigala didatangkan lagi oleh manusia ke Yellowstone pada tahun 1995, keadaan berangsur-angsur pulih. Pihak Taman Nasional menyatakan bahwa sekarang telah ada sembilan koloni berang-berang (dari yang sebelumnya hanya satu di tahun 1995). Selain itu, tanaman wilow yang berada dalam kondisi lebih baik (karena berkurangnya herbivori dari rusa besar) bisa kembali menjadi habitat bagi burung-burung penyanyi.

Berdasarkan contoh ini, stigma negatif tidak tepat disematkan pada hewan-hewan predator, seperti ular, karena ular dan predator lain memang diciptakan Allah dengan kedudukan dan

perannya yang spesifik.

Keberadaan mereka dibutuhkan untuk menjaga

keutuhan dan keseimbangan tempat hidup mereka. Ditambah lagi, banyak spesies ular merupakan predator puncak, yang mungkin saja ditetapkan oleh Allah untuk memegang peranan penting sebagai pengontrol distribusi biomassa pada berbagai tingkatan trofik yang lain, layaknya serigala di Taman Nasional Yellowstone.

Puasanya ularDalam siklus hidupnya, ular melakukan pergantian kulit secara berkala yang dinamakan ekdisis. Sisik ular memiliki kapasitas terbatas untuk tumbuh dan membesar, sehingga ketika ular tumbuh, ia harus melepaskan lapisan terluarnya yang sudah tidak ‘muat’ lagi. Mendekati masa pergantian kulit, ular biasanya mencari tempat bersembuyi dan tidak makan selama sekitar 4 hingga 7 hari. Beberapa ahli mengatakan bahwa masa ini adalah saat di mana terjadi berbagai perubahan fisiologis yang dibutuhkan untuk menstimulasi pembelahan dan spesialisasi sel-sel. Jadi, dengan ‘menyepi’ dan

12

Tajuk Utama

berpuasa, ular akan mampu mencurahkan lebih banyak energi untuk kesuksesan proses ekdisis dan ia bisa kembali berburu.

Terkadang, proses ekdisis tidak berlangsung sempurna, disebut juga disekdisis. Jika pada ekdisis lapisan kulit terluar diganti sekaligus, maka pada disekdisis, ular gagal melepas kulitnya secara keseluruhan. Berbagai hal bisa menyebabkan hal ini, antara lain adanya penyakit kulit (karena kutu, trauma, malnutrisi, dll.) atau karena kondisi lingkungan, seperti kelembaban udara yang terlalu kering. Jika disekdisis terjadi, misal sisik mata (ocular scale) tidak ikut terlepas, penyakit bisa berkembang di situ. Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan kebutaan parsial sehingga ular lebih susah mencari mangsa dan rentan terhadap pemangsa. Apabila di alam ular mengalami hal ini, daya bertahan hidupnya akan jauh menurun dan efektivitasnya sebagai predator pun berkurang.

Jadi, bagi kita yang yakin bahwa tidak satu pun makhluk diciptakan Allah dengan sia-sia (semua memiliki kedudukan dan peran), maka bisa terlihat bahwa ‘puasa’nya ular adalah suatu mekanisme yang ditetapkan oleh Allah atas ular supaya ia bisa terus menjalankan kedudukan dan perannya dengan baik.

Puasa Ramadhan dan kaitannya dengan kedudukan dan peran manusiaSemua makhluk diciptakan Allah untuk beribadah kepadaNya. Di dalam surat An

Nur ayat 41, Allah berfirman, “Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-

Nya bertasbih apa yang di langit & di bumi & (juga) burung dengan

mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat & tasbihnya, & Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” Hal ini berarti bahwa ibadah dari setiap makhluk adalah dengan menjalankan kedudukan dan peran-nya yang telah ditentukan oleh Allah, seperti burung dengan mengepakkan sayapnya atau ular dengan menangkap mangsanya. Lalu, bagaimana dengan ibadah manusia?

Di dalam surat Al-Baqarah ayat 30 Allah berfirman,

“Dan (ingatlah) tatkala Tuhan

engkau berkata kepada Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah…”.

Khalifah yang dimaksud di sini tentu saja adalah manusia, yaitu kita. Dengan begitu, manusia yang beribadah adalah manusia yang menetapi fitrahnya sebagai khalifah, yaitu dia yang menjalankan kehendak Allah sebagaimana tertera

13

Tajuk Utama

pada Quran dan dicontohkan oleh Rasul. Dengan kata lain, seorang khalifah adalah ia yang mengaplikasikan Qur’an di dalam kehidupan diri dan bermasyarakat.

Lalu, apa hubungan antara puasa Ramadhan dengan kedudukan kita sebagai Khalifah di muka bumi?

Alah berfirman di surat Al-Baqarah 183,

“Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Takwa, sebuah kata yang bisa diibaratkan sebagai seseorang yang sedang menyebrangi jurang hanya dengan dua utas tali. Satu tali untuk berpegangan, sedangkan satu tali lainnya untuk berpijak. Agar selamat, ia harus memegang dan berpijak dengan erat. Itulah takwa, yaitu berpegang teguh kepada Al-qur’an dan Sunnah sehingga bisa selamat dunia akhirat. Maka dari itu, puasa Ramadhan adalah sebuah momen yang diperintahkan oleh Allah kepada kita agar kita bisa beribadah sebenar-benar ibadah. Jika kita menjadikan puasa ular sebagai analogi, maka puasa Ramadhan adalah kendaraan yang diberikan Allah kepada manusia untuk mengembangkan dan memfokuskan segala potensi dan energi hanya untuk menghamba kepada-Nya. Jika setelah berpuasa ular menjadi lebih mematikan (baca: bisa menjalankan kedudukan dan perannya dengan baik), makadengan berpuasa Ramadhan kita bisa

menjadi insan yang lebih baik lagi dalam menjalankan fungsi sebagai Khalifah. Hal ini ditandai dengan kesiapan diri untuk menjadikan Qur’an sebagai satu-satunya dasar aturan dalam berkehidupan. Perlu digaris bawahi juga bahwa ada hal-hal yang bisa menghalangi kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Jika pada ular penyakit kulit bisa menyebabkan disekdisis, maka penyakit hati seperti takabur, riya, ujub, dll, pun bisa mengurangi kesempurnaan puasa kita. Selain itu, kita juga butuh kondisi lingkungan yang ideal agar Ramadhan tidak berakhir dengan sia-sia. Oleh karena itu, pastikanlah bahwa diri kita berada bersama orang-orang yang benar, yang sama-sama menyadari bahwa tanpa menjalankan peran kekhalifahan, hidup kita sebagai manusia menjadi tidak ada artinya di mata Allah.

Wallahu’alam bishawab

Penulis adalah alumni Program Magister Biologi Erasmus Mundus yang sekarang berprofesi sebagai editor manuscript ilmiah

14

Tajuk Utama

Apa yang terjadi pada tubuhmu ketika berpuasa? Secuplik kisah perjalanan sebuah molekul di dalam tubuh manusia.

Oleh: Biofagri A. Rachmayuningtyas

Karbohidrat sebagai sumber energi

Sebagai makhluk hidup kita senantiasa beraktivitas. Bahkan dalam keadaan diam atau tidur

sekalipun, organ-organ kita, seperti otak, tetap bekerja. Semua proses tubuh ini bisa berlangsung berkat adanya energi yang dihasilkan lewat proses pembakaran (oksidasi) makanan. Di antara makromolekul makanan yang masuk ke dalam tubuh kita, yaitu karbohidrat, protein dan lemak, karbohidrat merupakan senyawa yang paling utama digunakan untuk menghasilkan energi.

Karbohidrat merupakan suatu kelompok besar senyawa organik yang terdiri atas satu atau lebih molekul gula (sakarida). Karbohidrat sederhana adalah karbohidrat yang terdiri atas satu atau dua molekul

gula (mono- dan di-sakarida) seperti glukosa (monosakarida) dan sukrosa (disakarida), sedangkan karbohidrat kompleks mengacu pada kelas karbohidrat yang merupakan gabungan dari tiga atau lebih monosakarida, disebut juga oligo- atau poli-sakarida (oligo = beberapa, poli = banyak).

Karbohidrat yang kita makan, seperti nasi, merupakan contoh dari karbohidrat kompleks. Ia tidak serta-merta bisa dipakai sebagai energi untuk menjalankan segala aktivitas tubuh kita. Agar bisa masuk ke aliran darah dan dipakai oleh sel-sel tubuh, karbohidrat harus dipotong-potong terlebih dahulu menjadi bentuk sederhana (monosakarida). Monosakarida yang bisa diproses menjadi energi oleh semua sel di dalam tubuh adalah glukosa, sedangkan fruktosa metabolismenya lebih kompleks dan berlangsung sepenuhnya di hati. Oleh karena itu, bisa dibilang bahwa glukosa adalah bahan bakar utama bagi sel-sel tubuh kita.

Tubuh memiliki mekanisme untuk memastikan bahwa sel-sel selalu mendapat suplai energi. Glukosa hasil pencernaan yang diserap ke dalam aliran darah akan langsung dipakai atau diubah menjadi cadangan berbentuk glikogen yang disimpan pada hati dan otot. Rata-rata

Berbagai jenis karbohidrat. Satu molekul gula/sakarida secara umum memiliki rumus kimia (C. H2O)n, contohnya adalah fruktosa dan glukosa. Disakarida seperti sukrosa terdiri atas gabungan dari monosakarida glukosa dan fruktosa. Oligo- dan polisakarida merupakan karbohidrat kompleks yang terdiri atas lebih dari tiga molekul monosakarida.

15

Tajuk Utama

glikogen yang disimpan di hati sebesar 100 gram dan di otot sekitar 1-3% massa otot. Sel-sel, juga mendapatkan energi dari pembakaran lemak. Walaupun begitu, sel-sel otak tidak bisa memanfaatkan lemak dan hanya bisa menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Karena itu, kadar glukosa di dalam darah yang terlalu rendah (di bawah 50 miligram/desiliter) dapat membahayakan fungsi otak.

Untuk menjaga agar kadar glukosa di dalam darah normal (sekitar 70-100 mg/dl), glikogen akan dikonversi kembali menjadi glukosa dan masuk ke dalam aliran darah seiring dengan diambilnya glukosa dalam darah oleh sel-sel tubuh. Pada kasus kelaparan parah (starvation), cadangan glikogen telah habis dan tubuh hanya bisa bergantung pada energi dari lemak dan protein. Energi dari protein ini didapat dari massa otot yang terpaksa diubah menjadi glukosa untuk menjaga suplai bahan bakar bagi otak. Itulah mengapa orang dalam kondisi ini menjadi seperti kulit tanpa daging; ketika cadangan glikogen dan lemak telah habis, otot-otot mereka ‘dimakan’ oleh tubuh mereka sendiri untuk sekadar bertahan hidup.

Ketika kita berpuasaTentunya kita telah merasakan sendiri bahwa selama berpuasa Ramadhan, tidak pernah kita sampai kepada tahap kelaparan. Lapar iya, kelaparan tidak. Apa bedanya? Jika kelaparan (starvation) ditandai salah satunya dengan terpaksanya tubuh untuk menggerogoti massa protein otot untuk pemenuhan kebutuhan

energi (saking tidak adanya input atau cadangan energi dalam bentuk lain yang cukup), maka lapar merupakan respons fisiologis tubuh terhadap kebutuhan untuk memakan makanan. Rasa lapar ini salah satunya diinduksi oleh meningkatnya kadar hormon ghrelin di dalam tubuh ketika perut kosong. Jadi, orang yang lapar sebenarnya belum tentu butuh asupan energi baru pada saat ia merasa lapar.

Dalam berpuasa Ramadhan, Allah tidak melarang kita makan; yang terjadi adalah perubahan jadwal serta pengurangan frekuensi makan. Bahkan sahur adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk kita akhirkan dan berbuka adalah kewajiban yang harus disegerakan ketika waktunya sudah tiba. Jadi, jika kualitas dan kuantitas makananan yang dimakan saat sahur dan buka adalah seperti layaknya kita makan di hari-hari biasa, tubuh kita tidak akan sampai kekurangan input dan cadangan energi. Sebuah jurnal yang diterbitkan di Annals of nutrition and metabolism oleh sekelompok peneliti dari departemen farmakologi di Morroco menyatakan bahwa puasa Ramadhan tidak

Proses pencernaan karbohidrat di dalam tubuh

16

Tajuk Utama

menyebabkan perubahan dramatis pada metabolisme lemak, karbohidrat maupun protein. Berat tubuh seringkali berkurang sedikit pada/setelah bulan ini, namun mereka menjelaskan bahwa beberapa peneliti menduga hal tersebut berkaitan dengan berkurangnya pemasukan cairan ke dalam tubuh.

Jadi, secara sederhana, rasa lapar yang kita rasakan ketika berpuasa muncul karena kosongnya perut dan bukan karena tubuh butuh asupan nutrisi. Justru lewat rasa lapar inilah kita diberi kesempatan oleh Allah untuk berlatih pengendalian diri. Dengan cara ini, kita jadi bisa membedakan antara kebutuhan versus keinginan untuk makan; makan untuk hidup atau hidup untuk makan.

Konsep pengendalian lapar ini bisa kita aplikasikan pada berbagai aspek lain dalam hidup kita. Karena hidup seorang muslim adalah untuk beribadah, maka kita harus bisa membedakan serta menyeleksi mana aktivitas hidup kita yang bernilai ibadah dan mana yang bukan. Segala amal yang kita niatkan karena Allah, itulah yang yang krusial dan harus dilakukan, sedangkan yang tidak itulah yang harus dengan segala daya upaya kita tinggalkan. Dengan demikian, puasa seharusnya menjadikan kita sebagai pribadi yang hidupnya lebih efisien.

Puasa dan kekuatan imanMungkin banyak dari kita yang sering bertanya-tanya mengapa ketika berpuasa, tidak makan di siang hari pun (walaupun sahur hanya seadanya), kita mampu

Mekanisme tubuh untuk menjaga kadar gula dalam darah

17

Tajuk Utama

beraktivitas seperti biasa. Sebaliknya, jika sedang tidak puasa, kita sering merasa pusing jika telat makan siang sedikit saja (walaupun, misalnya, telah sarapan dengan baik di pagi hari). Alhamdulillah, berarti ada pertolongan dari Allah; karena Allah lah yang memampukan segala yang kita usahakan. Di sisi lain, ada dorongan internal yang muncul dari keyakinan kita bahwa Allah pasti memampukan, yang kemudian menjadi sugesti positif bagi tubuh kita.

Ada sebuah studi psikologi menarik karya sekelompok peneliti dari Universitas Zurich dan Stanford. Mereka mempelajari efek dari tekad (willpower) terhadap pengaruh glukosa dalam tubuh. Mereka berangkat dari penemuan-penemuan di bidang fisiologi yang menyatakan bahwa asupan glukosa dapat meningkatkan berbagai kemampuan dasar kognitif serta fungsi-fungsi tubuh lain seperti pemrosesan informasi. Dalam studi tersebut, mereka berhipotesis bahwa kebutuhan akan glukosa untuk meningkatkan performa tubuh merupakan anggapan yang berasal dari sugesti yang telah memasyarakat.

Mereka membandingkan dua kelompok di mana kelompok pertama berisi orang-orang yang menganggap (disugestikan) bahwa tekad adalah sesuatu yang terbatas dan karenanya untuk melakukan berbagai aktivitas secara berturut-turut tak cukup hanya dengan tekad saja, namun juga asupan energi baru. Kelompok kedua berisi orang-orang yang disugestikan bahwa tekad itu tak terbatas dan karenanya mampu membuat mereka melakukan apapun dengan baik. Hasil yang mereka peroleh menunjukkan bahwa asupan glukosa membuat kelompok pertama

menjadi lebih baik dalam melakukan serentetan tugas yang diberikan kepada mereka, sedangkan bagi kelompok kedua, performa mereka tetap tinggi dengan atau tanpa asupan glukosa. Dari hasil penelitian ini, para peneliti tersebut berkesimpulan bahwa keyakinan bahwa tekad itu terbatas membuat orang menjadi lebih sensitif terhadap sinyal-sinyal yang berkaitan dengan sumber daya, termasuk sinyal fisiologis berupa kebutuhan akan glukosa. Dengan kata lain, hal tersebut menjadikan mereka bergantung pada asupan glukosa untuk mendapatkan hasil yang lebih baik (padahal sebenarnya mereka tidak butuh itu).

Jika dikaitkan lagi dengan Ramadhan, hasil studi di atas bisa memberikan penjelasan atas keheranan kita mengenai pencapaian-pencapaian dahsyat yang diraih oleh para sahabat di saat bulan Ramadhan. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah peristiwa menangnya umat Islam di saat perang Ba’dar padahal ketika itu mereka tengah berpuasa. Perang merupakan sebuah aktivitas fisik yang sangat berat, yang tentunya menghabiskan banyak energi. Tapi, dengan pasokan energi tubuh yang terbatas akibat puasa, semangat kaum muslimin tidak luntur dan itulah yang menggerakkan tubuh mereka di medan perang, yang tentunya secara hakikat me- rupakan bentuk pertolongan Allah SWT. Inilah kekuatan yang berasal dari iman.

Wallahu a’lam bishawab.

Penulis adalah alumni Program Magister Biologi Erasmus Mundus yang sekarang berprofesi sebagai editor manuscript ilmiah

18

Meniru Pencipta Terbaik

Oleh : Panji Ramadhan

Otak adalah organ paling penting dalam tubuh manusia yang me-ngatur semua pergerakan organ

lainnya. Dengan memahami cara kerja otak manusia digabungkan dengan teknologi yang dimiliki manusia saat ini,

ada peluang komunikasi dapat dilakukan antara mesin dengan otak secara pasif ataupun aktif. Namun sayangnya sampai saat ini belum ada satupun ilmuwan yang mampu merealisasikan hal tersebut. Untuk mencapai hal tersebut, peneliti berlomba-lomba membuat sebuah alat yang dapat mengolah informasi yang ditangkap oleh otak ke bentuk sinyal digital. Dengan menggunakan alat tersebut, para ilmuwan meneliti bagaimana otak menerima, mengolah, dan mengirim informasi. Alat tersebut adalah Brain Computer Interfaces (BCI). Alat ini dibagi menjadi dua buah kelompok yaitu Electroencephalogram (EEG) dan Brain Implant. Brain Implant sendiri adalah teknologi yang

saat ini sedang hangat diperbincangkan. Brain Implant atau dikenal juga sebagai neural implant adalah teknologi BCI yang menggunakan sebuah chip anorganik (silikon) ataupun organik yang dipasang pada permukaan otak (korteks otak).

Dengan menggunakan teknologi ini, komunikasi pasif seperti pemantauan kerja otak dapat dilakukan lebih akurat, sekaligus memungkinkan komunikasi aktif terbentuk antara komputer (mesin) dengan otak. Komunikasi aktif inilah yang ingin dicapai oleh banyak peneliti karena akan banyak hal positif yang dihasilkan bagi kehidupan manusia ataupun perkembangan teknologi. Memang, hingga saat ini, fokus pengembangan teknologi ini adalah pada bidang medis, seperti pengobatan pasien stroke atau yang mengalami kerusakan otak.

Seorang neuroscientist asal Perancis,

Model devais brain implant yang dikembangkan oleh Beckman Institutte (sumber: www.thefix.com)

Brain Implant Technology

19

Meniru Pencipta Terbaik

Gregoire Courtine berhasil membuktikan manfaat dari adanya teknologi brain implant ini dengan sempurna. Ia bersama timnya meneliti seekor kera macaque yang memiliki cacat pada saraf tulang belakang sehingga kaki kanannya tidak dapat digerakkan. Kemudian diimplantasikan sebuah alat ke permukaan korteks otak kera tersebut, hingga akhirnya kera tersebut pun dapat menggerakkan kaki kanannya kembali. Dengan menggunakan teknologi yang hampir sama dengan Courtine, peneliti di Case Western Reserve University berhasil membuat seorang pasien quadriplegic (orang yang mengalami kelumpuhan yang menyebabkan kedua lengan dan kaki tidak bisa digerakkan) dapat menggerakkan kembali lengannya dengan menggunakan alat yang diimplantasikan ke permukaan otak pasien tersebut.

Bukan hanya brain implant, beberapa teknologi sedang ramai dikembangkan oleh para peneliti, ilmuwan, dan insinyur

karena prospek serta manfaat yang akan didapat di masa depan. Bukan mustahil, komunikasi antara mesin dan otak akan benar-benar secara stabil terbangun di masa depan. Semoga perkembangan teknologi ini bisa bermanfaat dan mendatangkan banyak keberkahan, baik dari sisi medis, industri dan bidang lainnya. Pemanfaatan yang beretika dan bertanggung jawab tentu saja perlu terus dijunjung sehingga teknologi ini tidak dimanfaatkan untuk kerusakan dan ketidakadilan, seperti halnya teknologi senjata pembunuh dan penghancur.

Gregoire Courtine memegang alat brain implant yang dikembangkannya. (sumber: www.technologyreview.com)

Penulis adalah alumni Program Sarjana T. Elektro ITB yang sekarang bekerja sebagai tenaga profesional di salah satu perusahaan elektronik di Nagoya, Jepang.

20

Liputan

Nilai Dasar Peradaban IslamOleh: Fikri Purwa Lugina

yang berarti hadir. Dalam Bahasa Indonesia “peradaban” berasal dari kata “adab” yang berarti kehalusan dan kebaikan budi pekerti, kesopanan, atau akhlak. Ketika ditambahkan imbuhan per- dan -an maka diartikan sebagai kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir dan batin. Sehingga ketika kita membicarakan peradaban, berarti kita berbicara mengenai sebuah tatanan masyarakat yang mempunyai kemajuan moral, intelektual, fisik, dan materi.

Peradaban yang berkembang di dunia sangatlah beragam, namun hampir semua peradaban yang pernah ada sekarang hanya menjadi sebuah cerita, seperti peradaban Mesir kuno dan Yunani kuno. Namun hal ini menjadi menarik ketika membicarakan mengenai peradaban Islam, karena peradaban Islam tidak pernah hilang semenjak awal berkembang. Bahkan Prof. Dr. Ali Gomaa Muhammad dalam bukunya Al-Madkhal Ila Dirasah Al-Madzahib Al-Fiqhiyah menyebutkan

Dalam memperingati Rajaban, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengadalakan taklim IPTEK mengenai sejarah peradaban Islam bersama Ust. Salim A. Fillah yang diadakan pada hari Jumat, 5 Mei 2017 di Masjid LIPI Bandung. Antusiasme datang dari berbagai kalangan, tidak hanya terbatas untuk internal LIPI saja, bahkan Ust. Salim A. Fillah menyinggung bahwa dirinya terkesan dengan peserta yang didominasi kaum muda, karena menurutnya kaum muda merupakan harapan kebangkitan umat.

Sejarah berasal dari Bahasa Arab Syajaratun yang berarti pohon. Ketika kita berbicara mengenai pohon maka tidak bisa jika kita hanya membicarakan buahnya saja, karena untuk menghasilkan buah, pohon berasal dari sebuah benih, oleh karena itu kita tidak bisa membicarakan sejarah jika tidak mengupasnya secara mendetail dan mengakar. Sedangkan peradaban berasal dari kata Hadharah

http://www.allahsword.com/images/books/history/history_main.png

21

Liputan

bahwa peradaban Islam tidaklah mati, namun hanya tertidur saja, sesuatu yang tidur pasti akan bangun kembali.

Dalam taklim IPTEK mengenai sejarah pe-radaban Islam, Ust. Salim A. Fillah membahas mengenai nilai-nilai dasar dari peradaban Islam. Sebenarnya nilai-nilai dasar dalam peradaban Islam telah dibahas dalam Al Quran (Q.S. Ali Imran:110).

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah...”

Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa nilai peradaban Islam terdiri dari tiga hal utama, yaitu menumbuhkan yang baik, memangkas yang buruk, dan membawa iman kepada Allah SWT. Sehingga apabila kita amati lebih jauh, memang peradaban Islam akan tetap bisa berkembang dalam berbagai zaman, karena nilai dasar dari peradaban Islam merupakan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap manusia.

Menurut Ust. Salim A. Fillah, Rasulullah Muhammad SAW. dengan kesempurnaan akhlaqnya mampu merubah sebuah masyarakat yang tadinya tidak beradab menjadi masyarakat yang mempunyai akhlaq mulia. Bangsa Arab sebelum kedatangan Rasulullah Muhammad SAW. merupakan bangsa yang akrab dengan khamr, menyembah berhala, memperbudak sesama manusia, dan masih banyak lagi. Namun ketika Rasulullah Muhammad SAW. turun, bangsa Arab berubah menjadi sebuah bangsa yang disegani oleh bangsa lain karena kemuliaan akhlaqnya, bahkan peradaban Islam saat itu tercatat bisa menguasi hampir seluruh dunia.

“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar dienangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi”Q.S. Al Fath:28.

Pada akhir kajiannya, Ust Salim A. Fillah mengutip sebuah ayat Al Quran (Q.S. Al Fath:28). Rasulullah Muhammad SAW. datang untuk memenangkan Islam di atas dien yang lain, di atas sistem lain yang ada di bumi ini. Oleh karena itu mari kita segenap selalu ber-istiqomah dalam menegakkan yang haq dan menjauhi yang bathil. Semoga Allah menghitung kita sebagai orang yang berusaha untuk selalu memperjuangkan yang haq. Jangan pernah lelah untuk menebarkan kebaikan, teruslah sebar benih kebaikan dimanapun kita berada.

Penulis adalah alumni Program Studi Meteorologi ITB

http://www.allahsword.com/images/books/history/history_main.png

22

Hikmah

Ketika Hujan Turun...

“Tik.. Tik-tik.. Bunyi Hujan.. di atas genting. Airnya turun tidak terkira.. Cobalah tengok dahan dan ranting.. Hujannya turun.. basah semua.. (Cipt. Ibu Sud)”

Oleh: Astri Aulia Safrianty

Syair lagu barusan merupakan nyanyian yang menghiasi masa kanak-kanak setiap warga di Indonesia. Biasanya, lagu tersebut dinyanyikan dengan cerianya ketika turun hujan di mana semua anak-anak bergembira di saat hujan turun karena berarti mereka dapat bermain “hujan-hujanan”. Berbeda halnya dengan masa sekarang, lagu tersebut dinyanyikan sebagai salah satu materi dalam pelajaran sekolah dasar untuk menjelaskan tentang cuaca. Lagu tersebut menjelaskan tentang ketika cuaca hujan maka terdapat air yang turun dari langit sehingga membasahi apa yang ada di bumi. Bahkan, lebih lanjut lagi, terdapat materi apa yang harus dipersiapkan ketika cuaca sedang hujan, bagaimana suasana ketika hujan, serta jenis permainan apa yang dapat dilakukan ketika cuaca sedang hujan. Pada masa kanak-kanak ini, hujan seperti sebuah anugrah bagi anak-anak karena mereka menikmati masa bermainnya walaupun cuaca sedang hujan.

Hujan Sebagai Pertanda Cuaca Buruk?Akhir-akhir ini, semua wilayah di Indonesia mengalami curah hujan yang cukup tinggi, bahkan di beberapa wilayah mengalami hujan es. Namun, hujan yang turun sepertinya tidak membuat gembira seperti lagu ceria masa kanak-kanak, dimana hujan selalu disambut dengan penuh keceriaan karena dianggap sebagai sesuatu yang menyejukkan bahkan mengasyikkan karena bagi anak-anak hujan merupakan salah satu sarana belajar

yang menggembirakan.

Sudah berbulan-bulan hujan di berbagai wilayah Indonesia dikategorikan sebagai cuaca yang “buruk”. Turunnya hujan dianggap sebagai sesuatu yang merugikan. Beberapa tajuk utama berita mengacu kepada hujan sebagai penyebab bencana yang terjadi, seperti “Waspadai curah hujan tinggi”, “Hujan deras membuat jembatan retak”, “Longsor, akibat hujan lebat”, “Karena hujan, evakuasi bencana longsor dihentikan”, “Akibat hujan terus-menerus, waspadai penyakit yang dapat mewabah” atau celetukan dari beberapa orang ketika menghadiri pesta pernikahan seorang temannya “Wah kacau kemarin pesta nikah si A. Gara-gara hujan gede, dekorasi hancur semua”.

Begitulah nasib “Hujan”. Menjadi sasaran penyebab bencana, munculnya penyakit dan lain sebagainya. Bahkan, pada suatu acara besar selalu digunakan jasa “Pawang

Ket: Salah satu penyebab hujan dapat membuat tanah menjadi longsorSumber: penataanruang.com

23

Hikmah

Hujan” untuk menangkal hujan agar tidak terjadi di saat acara berlangsung.

Hujan Juga Ada Hikmahnya...Beberapa berita sangat jarang atau sedikit sekali yang menampilkan turunnya hujan sebagai suatu berkah. Berita-berita yang muncul berulang-ulang mengabarkan kewaspadaan kepada masyarakat mengenai hujan sehingga sebuah opini terbentuk bahwa tidak ada manfaat yang dapat dipetik dari turunnya hujan, selain membuat longsor, membuat sakit, membuat rencana gagal, dan lain sebagainya. Berbagai bencana yang terjadi membuat takdir adanya hujan dipersalahkan. Bahkan, terdapat penelitian tersendiri mengenai korban-korban akibat terjadinya hujan yang biasanya didapat dari perbandingan curah hujan yang meningkat dengan jumlah rumah yang terendam seolah-olah “yang membuat hujan” tidak memikirkan nasib para korban tersebut.

Bagi seorang muslim, penting untuk me-ngetahui hakikat turunnya hujan dengan sebenar-benarnya dan meyakini takdir yang Allah turunkan merupakan bukti bahwa kita mengimani Allah. Kejadian yang terjadi di muka bumi ini, tidak ada satupun hadir tanpa seizin-Nya. Jika sewaktu Taman Kanak-kanak atau Sekolah Dasar kita dapat dengan lugasnya menyebutkan iman kepada takdir termasuk dalam rukun iman yang ke berapa, mengapa ketika dewasa kita bahkan menyangsikan takdir itu sendiri? Memang, terkadang Takdir yang Allah hadapkan di depan kita “masih baru”. Maksudnya, kita masih awam untuk menelaahnya dengan akal pikiran kita yang terbatas ini, sehingga kita terburu-buru untuk menjawab persoalan tanpa

kerangka adanya takdir ilahi tadi. Fokus pembahasan tentang hujan hanya berupa angka-angka curah hujan serta jumlah kerugian akibat hujan tersebut. Tidak ada penelaahan tentang hikmah hujan lebih lanjut.

Tidak ada yang salah dengan awamnya kita terhadap takdir yang Allah berikan karena akal yang kita punya ini memiliki keterbatasan. Hanya Allahlah yang mampu membukakan ilmu untuk kita. Dengan keterbatasan akal ini, sebagai manusia kita harus ikhlas dan sabar, yaitu menyadari bahwa takdir datang dari Allah dan sabar dalam mempelajari dan menekuni maksud Allah terhadap takdir tersebut. Kita memohon kepada Sang Pemberi Takdir untuk memberikan kita pengetahuan yang cukup dalam memahami hikmah-Nya.

Tidak ada yang salah dengan hujan. Firman Allahpun di Surat Al-Baqarah ayat 22 dan Ibrahim ayat 32 menyebutkan bahwa turunnya hujan merupakan berkah yang dapat menumbuhkan rezeki bagi manusia di muka bumi, mengaliri air-air di sungai dan lautan sehingga tercukupi kebutuhan manusia di bumi. Dalam firman Allah tersebut, hujan merupakan berkah yang diberikan oleh Allah dan memberi manfaat yang luas bagi manusia untuk mencukupi kehidupannya di muka bumi, Kita sudah sering terbuai oleh berita yang manganta-goniskan hujan sebagai penyebab malapetaka. Kita jarang mengkaji mengenai manfaat dari hujan secara terperinci, misalnya persentase panen padi, buah-buahan dan sayuran yang meningkat akibat hujan, tercukupinya kebutuhan air minum bagi manusia maupun hewan ternak, tidak adanya sungai kering seperti di negara-negara di

24

Hikmah

Afrika yang bahkan untuk punya air agar dapat mandipun susah, apalagi untuk minum.

Hujan dan Petunjuk Ilahi..Turunnya hujan merupakan suatu nikmat yang sering dilupakan oleh pemakai nikmat tersebut untuk bersyukur kepada Sang Pemberi Nikmat. Jika kita dapat menelaah lebih lanjut misalnya, bencana longsor yang terjadi akibat hujan merupakan bentuk peringatan dini dari Allah. Wajar saja terjadi longsor ketika hujan, karena rumah yang dibangun tidak sesuai dengan aturan tata ruang yang berlaku, misalnya dibangun di daerah tebing dengan ketentuan yang tidak memadai. Padahal, menurut aturan tata ruang angka aman kemiringan lereng untuk permukiman sekitar 0-8%. Selebihnya, ada yang diperbolehkan (8-25%) dengan ketentuan pembangunan yang terbatas dan sudah tidak diperbolehkan adanya bangunan permukiman (di atas 25%). Jadi, wajar saja jika aturan tersebut dilanggar, kemungkinan terjadinya longsor makin tinggi manakala turun hujan.Kemudian bagi permukiman yang berada di pinggir sungai terdapat aturan tersendiri. Pada kenyataannya, lokasi permukiman dan

sungai tidak terdapat jarak, bahkan rumah dibangun di atas sungai. Menurut Peraturan Pemerintah no 38 tentang Sungai, permukiman yang berada di sekitar sungai harus berjarak 200 meter dari pinggir sungai. Dengan adanya jarak ini, jika terjadi luapan dari air sungai, maka banjir tidak akan langsung masuk ke rumah. Dalam undang-undang no 26 tahun 2007 tentang tata ruang, disebutkan bahwa daerah pinggir sungai masuk dalam kawasan lindung yang disebut sebagai daerah bantaran sungai; yang artinya daerah tersebut harus “hijau” dan tidak dibangun.

Jika dipikir lagi, tidak ada yang salah dengan turunnya hujan. Bahkan, masyarakat Tionghoapun meyakini keberadaan hujan pada saat Imlek sebagai pembawa berkah berlimpah. Bagaimana dengan kita sebagai masyarakat muslim? Perdebatan-perdebatan bencana oleh para pakar akibat curah hujan tinggi tidak akan ada gunanya jika kita tidak dapat mengambil hikmah dengan “Benar” dari turunnya hujan tersebut.

Jadi, sekali lagi tidak ada yang salah dengan hujan. Hanya saja, kita seringkali tidak bersandar kepada Allah SWT sebagai sang pembawa takdir dalam memahami hikmah dari sebuah kejadian. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi kita untuk selalu memohon Petunjuk dan Ampunan dari Nya. Amin.

Penulis adalah alumni Program Magister Studi Pembangunan ITB yang sekarang berprofesi sebagai staf ahli di salah satu konsultan pemetaan di Bandung

Ket: Permukiman di bantaran Sungai CitarumSumber: citarum.org

25

Hikmah

Ketika Sistem Tata Surya Memiliki Garis Edarnya masing-masing, Bagaimana dengan Manusia?

Oleh: Riantini Virtirana

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi orbit adalah jalan yang dilalui oleh benda

langit dalam peredarannya mengelilingi benda langit lain yang lebih besar gaya gravitasinya. Semua benda luar angkasa termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Dalam proses pembentukan tata surya melalui beberapa tahapan sehingga akan banyak benda-benda langit yang mengelilingi tata surya yang terikat dengan gaya gravitasi. Kurang lebih terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang.

Dapat dibayangkan aktivitas seluruh benda luar angkasa setiap waktunya yang telah belangsung jutaan tahun dengan tugas yang telah mengikat pada masing-masing benda langit tersebut. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang telah ditetapkan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti, berdasarkan keteraturan yang sempurna. Apa makna perhitungan teliti dalam garis edar sebuah sistem tata surya? Apa yang terjadi ketika benda-benda langit tersebut keluar dari jalur yang telah ditetapkan?

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para pakar astronomi, dalam hukum Kepler I menyatakan bahwa

Sistem Tata Surya. Sumber gambar: commons.wikimedia.org

26

Hikmah

garis edar semua planet mengelilingi matahari berbentuk elips dan matahari berada pada salah satu titik fokus elips tersebut. Karena bentuk orbit planet berbentuk elips, maka terdapat posisi planet pada garis edar yang jaraknya paling dekat dengan matahari yang disebut prihelium. Sebaliknya terdapat posisi planet pada orbit yang jaraknya paling jauh ke matahari yang disebut aphelium. Apabila ada satu saja benda langit yang tidak bergerak sesuai garis edarnya, maka yang terjadi adalah ketidakteraturan yang berdampak terhadap bumi. Bumi akan mengalami tabrakan dengan partikel-partikel gas. Orbitnya akan menyusut dan bergerak spiral kedalam. Bumi akan menjadi planet yang sangat panas yang tidak lagi dapat mempertahankan air dalam wujud cair di permukaannya (www.iscience.com).

Dalam ilmu penginderaan jauh, kita pun mengenal yang dinamakan satelit, baik untuk keperluan komunikasi, navigasi, maupun pemantauan. Satelit dengan berbagai macam jenis ini pun memiliki garis edarnya masing-masing. Satelit mengorbit sesuai dengan kemampuan dan tujuan sensor yang dibawa. Pemilihan orbit dapat bervariasi dalam terminologi ketinggian, yaitu ketinggian di atas permukaan bumi, arah dan rotasi yang relatif terhadap bumi.

Satelit dengan orbit yang sangat tinggi, yang mana dapat mencakup porsi yang

sama untuk permukaan bumi pada saat kapanpun, maka dikatakan satelit ini mempunyai orbit geostasioner. Satelit geostasioner mempunyai ketinggian hampir 36.000 km dengan kecepatan rotasi yang hampir sama dengan kecepatan rotasi bumi sehingga tampak satelit seperti diam (stationary) terhadap permukaan bumi. Banyak wahana satelit yang didisain mengikuti orbit utara-selatan bersamaan dengan rotasi bumi (barat-timur) sehingga dapat mencakup hampir seluruh permukaan bumi dalam waktu tertentu. Orbit ini dinamakan orbit polar.

Bersama matahari, satelit dalam

sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak 17.280.000 kilometer dalam sebuah garis edar dalam setiap harinya. Bergeraknya sistem satelit pada masing-masing garis edarnya merupakan suatu gerakan yang terencana dan teratur seperti halnya dengan benda-benda langit lainnya.

Sistem tata surya sudah diatur sedemikian rupa oleh Allah SWT sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Allah SWT memelihara tatanan sempurna ini tanpa ada yang terlewat sedikit pun. Tatkala merujuk

Karakteristik Orbit SatelitSumber : BPPT

27

Hikmah

kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar

tertentu.“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur’an, 21:33)

”Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”(Al Qur’an, 36:38)

Hikmah dari ayat-ayat Allah di atas adalah baik matahari maupun bulan semuanya tetap bergerak pada garis edarnya dan mereka tidak saling mendahului. Begitu pula dengan planet-planet lain, semuanya berjalan sesuai dengan garis edarnya mengikuti perintah Allah SWT. Ketetapan dan pengaturan Allah yang berlaku bagi benda-benda angkasa itu yang di sebut “sunnatullah”, maka tidaklah mungkin terjadi tabrakan antara bulan dan matahari, dan tidaklah pula malam mendahului siang. Siklus ini berlangsung hingga hari akhir masa. Hal yang perlu kita renungkan adalah bagaimana dengan manusia sebagai makhluk ciptan Allah SWT? Apakah manusia memiliki garis edar yang telah ditetapkanNya? Allah telah menciptakan suatu ketetapan peraturan sehingga berjalan dengan tertib.

Inilah kebesaran ALLAH SWT dalam sistem tata surya, di mana semua benda langit berjalan bersinergi bersama-sama mengikuti garis orbit, tidak ada yang

mengingkari aturan yang telah ditetapkan oleh sang Maha Pencipta. Andaikan saja, salah satu benda langit itu ada yang mengingkari ataupun membantah perintah Allah SWT, di mana masing-masing

memiliki keinginannya sendiri, maka yang akan terjadi adalah kekacauan dan kehancuran. Tentu saja hal ini pun berlaku bagi manusia. Fitrah manusia adalah sebagai khalifah atas dirinya dan khalifah atas bumi alam semesta raya. Sehingga baik atau buruknya alam semesta raya ini bagi kehidupan manusia adalah sangat bergantung dengan kemampuan manusia dalam mengatur dan mengendalikan dirinya sendiri, apakah sudah bergerak sesuai dengan garis edar yang di tetapkan oleh Allah SWT atau belum. Tentunya garis edar bagi manusia sejalan dengan tugas dan fungsi yang telah diamanahkan olehNya. Pertanyaannya adalah ketika bencana alam terus menerus terjadi di muka bumi, apakah manusia sebagai khalifah telah menggunakan potensi energi dalam diri untuk menjalankan fungsi dan tujuannya?

Penulis adalah dosen T. Geodesi ITB

Garis Edar Satelit SPOt dalam 1 HariSumber : BPPT, Engref

28

Hikmah

Oleh : Budi Siswanto

Beberapa waktu yang lalu, cukup ramai tersiar unjuk rasa berkenaan dengan transportasi online. Adanya teknologi yang memudahkan orang untuk menerima jasa transportasi yang didukung oleh informasi spasial (peta) membuat para pelaku usaha transportasi offline merasa terusik karena penghasilannya berkurang. Terlepas dari itu semua, kita perhatikan adanya pemanfaatan teknologi peta yang lebih luas yang digunakan untuk memudahkan urusan transportasi. Adanya Gojek, Grab, dan Google Maps serta berbagai aplikasi lainnya yang berbasis lokasi menunjukkan bahwa saat ini peta merupakan sesuatu yang familiar dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan jika dirata-ratakan, jumlah pesanan salah satu jasa transportasi online adalah 8 booking per detik atau sekitar 20 juta booking dalam 1 bulan.

Jika kita mencermati sejarah, kita mengenal salah seorang tokoh yang bernama Ash Sharif Al-Idrisi. Menurut sumber lain, Al-Idrisi adalah ilmuwan muslim yang berhasil membuat peta pertama berbentuk globe (1154 M) dan semakin menguatkan bahwa bentuk bumi adalah bulat. Selanjutnya, kebenaran peta tersebut coba dibuktikan oleh penjelajah asal Spanyol bernama Christhoper Columbus yang akhirnya berhasil mendarat di benua yang pernah dijelajahi

PETA ADALAH PETUNJUK

(Sumber : https://reputationmatters.files.wordpress.com)

oleh penjelajah muslim yaitu, di benua Amerika. Sumber lain menyatakan bahwa peta berbentuk globe dibuat pertama oleh Musa al-Khawarizmi dibantu oleh 70 geografer lainnya di masa khalifah al-Ma’mun pada tahun 830 M. Terlepas dari berbagai informasi siapa yang terlebih

dahulu membuat peta, hal yang perlu dikupas adalah tentang maksud dibuatnya peta tersebut.

Untuk apa sebenarnya peta dibuat?

Maksud dibuatnya peta adalah untuk memudahkan kita dalam pengambilan keputusan. Untuk pengambilan keputusan saat melakukan navigasi, kita akan mengambil jalur mana untuk menghindari macet. Untuk pengambilan keputusan penentuan lokasi, lokasi mana yang paling tepat bagi kita untuk mendirikan pabrik. Intinya, peta dibuat untuk memberikan gambaran data spasial yang pada ujungnya membantu kita dalam pengambilan keputusan. Peta adalah petunjuk. Bagi seseorang yang tersesat berada di tengah laut lepas atau di tengah hutan rimba, peta adalah petunjuk untuk bisa menuntunnya keluar dari kesesatan. Namun, peta tidak akan berfungsi sebagai petunjuk manakala kita tidak mampu membacanya dan tidak mengerti cara menggunakannya.

Bayangkan jika kita berada di tengah hutan rimba sendirian dan tidak

29

Hikmah

tahu kemana arah yang harus diambil, sementara perbekalan sangat terbatas. Kita akan menyadari betapa berharganya petunjuk jalan pada saat itu. Nah, keadaan yang demikian itulah keadaan dimana kita sadar dengan sebenar-benarnya bahwa kita butuh petunjuk jalan karena nyawa menjadi taruhannya saat tidak menemukan jalan keluar. Itulah yang disebut dengan bergantung.

Peta dapat menunjukkan dimana posisi kita berada. Peta mampu menunjukkan lokasi yang ingin kita tuju. Itulah yang dimaksud peta sebagai petunjuk (jawaban atas pertanyaan mana/dimana). Selain itu, peta mampu menggambarkan berbagai jalur alternatif yang dapat ditempuh dari satu titik ke titik lain. Gambaran mengenai berbagai alternatif jalur pun dapat terinformasikan kepada kita. Itulah yang dimaksud bahwa peta menjadi penjelas atas petunjuk (jawaban atas pertanyaan bagaimana).

Selanjutnya peta juga dapat memperlihatkan berbagai point of interest yang bisa jadi bukan merupakan tujuan dari perjalanan yang seharusnya dan tentu saja memiliki jalur perjalanan yang berbeda. Itulah yang dimaksud dengan peta sebagai pembeda (jawaban atas pertanyaan mana jalan yang benar dan salah).

Hal penting lainnya dalam penggunaan peta adalah tingkat kepercayaan kita terhadap peta yang kita gunakan. Secara kewenangan, pihak yang memiliki kewenangan dalam pembuatan peta dasar adalah Badan Informasi Geospasial (BIG). Dengan berpijak pada keilmuan di bidang pemetaan, BIG mengembangkan metode yang diturunkan sampai pada tataran

standar teknis dalam melakukan pemetan dasar. Maka, dapat kita simpulkan bahwa peta yang dipublikasikan oleh BIG adalah peta yang dapat dipercaya (tentu saja dengan tingkat akurasi yang sesuai dengan skala petanya).

Allah mengajarkan kepada kita melalui konsep peta, tentang bagaimana seharusnya memandang fungsi Quran. Gunakan Quran sebagaimana fungsinya, jika tidak, maka akan tersesat. Dalam shalat kita membaca “Ihdinashshiraatal Mustaqiem”. Kita memohon kepada Allah agar navigasi yang kita lakukan tidak salah, namun menempuh jalan yang lurus dan istiqomah di dalamnya.

Fungsi Quran adalah petunjuk, berarti fungsinya adalah untuk menunjukkan. Apa yang ditunjukkan? Quran menunjukkan siapa manusia dan siapa yang menciptakannya. Quran juga menunjukkan apa yang harus dikejar, dicapai, dan ditargetkan dalam hidup manusia. Quran menunjukkan siapa mukmin, siapa kafir dan siapa munafiq. Itulah sebagian fungsi quran yang sifatnya menunjukkan.

Fungsi Quran lainnya adalah sebagai penjelas dari petunjuk tersebut. Quran menjelaskan bagaimana seharusnya seorang manusia menjalani kedudukannya sebagai khalifah. Quran menjelaskan bagaimana cara mengabdi kepada Allah. Quran menjelaskan bagaimana menempuh jalan menuju ridho Allah. Lebih lanjut, Allah mengutus Rasul sebagai contoh dalam beribadah sebagai bagian dari penjelas atas petunjuk (huda).

Selanjutnya, fungsi quran adalah sebagai pembeda. Quran mampu menunjukkan

30

Hikmah

QS Al-Baqarah : 185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjela-san-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Ka-rena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesu-karan bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu men-gagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

mana yang benar dan mana yang salah melalui sejarah orang-orang terdahulu, yang dengannya kita dapat membedakan jalan yang diridhoi-Nya dan jalan yang dimurkai-Nya. Tingkat kepercayaan Quran adalah 100%. Tidak ada keraguan di dalamnya. Berbeda dengan peta, yang tidak mungkin mencapai tingkat kepercayaan sampai 100% karena pasti mengandung kesalahan pada proses pengukurannya.

Tingkat kepercayaan terhadap Quran ini berhubungan dengan iman. Konsekuensi dari iman kepada Allah adalah mengimani quran sepenuhnya. Allah mengatur alam dengan hukum alam Nya disertai keteraturan, keseimbangan dan keterukuran. Allah pun mengatur manusia dengan hukum Nya yaitu dengan Quran yang suci dan tidak ada keraguan (royba) di dalamnya (Q.S Al-Baqarah :2).

Pada ayat tersebut kata “ragu” yang digunakan adalah “royba” bukan “syak”. Istilah “royba” digunakan untuk menunjukkan keraguan yang timbul tanpa argumen, bahkan

disertai tuduhan. Untuk itu, maka Allah menantang bahwa siapapun pasti tidak akan mampu membuat satu ayat saja yang semisal Quran. “Kembalilah pada Quran dan berbuat adillah dengan menempatkan dan memfungsikan Quran sesuai dengan tujuan diturunkannya agar tidak tersesat selamanya”

(Diedit dari : https://img1.etsystatic.com)

Penulis adalah alumni program magister T. Geodesi dan Geomatika ITB yang sekarang menjabat sebagai direktur PT. Meta Bumi Systema

32

Tokoh Islam Klasik

Avicenna adalah nama yang disematkan untuk pria bernama lengkap Abu Ali Husain Ibn

Abdillah Ibn Sina atau lebih terkenal dengan nama Ibnu Sina. Profil Ibnu Sina sangat melekat pada setiap orang di dunia bahkan dirinya dinobatkan sebagai Bapak kedokteran dunia. Ibnu Sina adalah sosok yang haus akan ilmu dan setiap waktu dalam hidupnya diisi dengan belajar apa saja mulai dari menghafal Al Quran, sastra arab, hingga kitab metafisika karangan Aristoteles. Ilmu sains, pengobatan dan kedokteran itu tidak terpisahkan dari ilmu Islam yang ia pelajari sejak kecil. Ibnu Sina memiliki kebiasaan membaca hampir semua buku bacaan, dan diriwayatkan bahwa Ibnu Sina sering kali tertidur kala membaca buku bacaan karena tak kunjung mendapatkan jawaban atas masalah yang ia ingin pecahkan. Jika beliau memiliki kesulitan dalam memecahkan masalah tersebut, beliau berdoa kepada Allah dan memohon bantuan. Maka tak jarang beliau

mendapatkan jawaban atas permasalahan yang ingin dipecahkan manakala terbangun dalam tidur.

Ibnu Sina memiliki ingatan yang tajam sehingga dapat menghafal Al-Quran pada usia 10 tahun. Ilmu-ilmu lain seperti sastra arab, fikih, ilmu hitung, ilmu ukur, dan filsafat telah dikuasainya pada usia 16 tahun. Selain itu, ilmu kedokteran yang membuat dirinya terkenal itu ia pelajari sendiri sehingga pada usia 17 tahun beliau sudah menjadi dokter terkenal di daerahnya. Keharuman nama Ibnu Sina terdengar hingga istana kesultanan sehingga beliau diminta untuk mengobati Pangeran Nuh Ibnu Mansur. Kesempatan untuk menjadi dokter istana menjadikan Ibnu Sina memiliki kesempatan untuk mengakses buku-buku yang berada di perpustakaan istana. Hal ini dimanfaatkan oleh Ibnu Sina untuk mempelajari banyak sekali ilmu-ilmu filsafat dan juga kedokteran.

Ibnu SinaManusia Jenius dalam Peradaban IslamOleh : Ujang Purnama

33

Tokoh Islam Klasik

”Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan

pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu

adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi

saksi atas segala sesuatu?”

Dalam penulisan buku-bukunya, Ibnu Sina menggunakan logika dan juga analogi agar mudah dipahami oleh pembaca. Beliau menerangkan bahwa anatomi manusia itu sama dengan struktur tatanan kehidupan kemasyarakatan. Kepala menjadi pusat yang mengatur seluk beluk kehidupan yang ada di masyarakat dan jantung sebagai pengatur lainnya. Ilmu filsafat tentang anatomi, fisika dan metafisika ini banyak dipengaruhi oleh filsuf dari Yunani seperti Aristoteles, Gallen, dan Plotinus. Namun, Ibnu Sina juga memiliki pemikirannya sendiri yang unik. Hal ini menjadikan Ibnu Sina sebagai sosok manusia jenius yang juga islami dalam peradaban manusia.

Salah satu buku Ibnu Sina yang terkenal adalah Al-Qanun fit-Thibb atau di Barat lebih dikenal sebagai Canon of Medicine berisi materi mengenai kedokteran yang komprehensif, lengkap, dan disusun secara sistematis. Buku ini juga sempat dijadikan sebagai acuan ilmu kedokteran pada hampir sebagian besar universitas di Eropa. Selain itu, Ibnu Sina juga menulis dalam bidang materia medica atau ilmu tumbuh-tumbuhan obat, Ibnu Sina menemukan banyak tanaman yang berkhasiat untuk pengobatan seperti Zanthoxyllum budrunga yang dapat membantu mengobati penyakit meningitis. Selain itu, Ibnu Sina merupakan orang pertama yang me- nemukan peredaran darah manusia.

Ibnu Sina adalah sosok yang cerdas dalam bidang ilmu filsafat. Pemikiran Ibnu Sina dianggap hal yang unik dan menarik, sehingga membawa namanya menjadi besar di dunia. Ibnu Sina berhasil membangun sistem filsafat yang lengkap dan sistematis. Ibnu Sina menerangkan mengenai eksistensi Tuhan yaitu Allah SWT dengan filsafat wujud yang diterangkannya. Menurut Ibnu Sina, Tuhan dan hanya Tuhan yang memiliki wujud yang tunggal dan absolut. Keberadaan Tuhan yang tunggal dan absolut tidak dapat terbantahkan dan bahwa wujud lainnya yaitu alam dunia dan segala isinya merupakan akibat dari wujud eksistensi Tuhan. Pemikiran Ibnu Sina ini mempengaruhi dunia Barat akan keberadaan Allah. Hal ini sesuai dengan Al-Quran Surat Fushshilat ayat 53 :

Penulis adalah alumni apoteker ITB, peraih ganesha prize 2015, yang sekarang bekerja di salah satu perusahaan farmasi multinasional di Jakarta.

34

Tokoh Islam Kontemporer

Bacharuddin Jusuf Habibie, atau dikenal dengan sebutan B.J. Habibie lahir di Pare-pare, Sulawesi Selatan,

pada tanggal 25 Juni 1936. Ia merupakan salah satu tokoh cendekiawan muslim Indonesia yang berhasil membuat Indonesia diperhitungkan di kancah Internasional.

Keluarganya pindah ke Bandung semenjak ayahnya meninggal dunia pada tanggal 3 September 1950. Sudah sejak kecil Habibie menjadi sosok yang tegar dan berpegang teguh pada pendiriannya. Tidak heran jika Ia mampu menjadi salah satu mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan studi ke Jerman, tepatnya di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochshulle (RWTH).

Saat itu Indonesia sedang fokus mengembangkan teknologi yang berwawasan nasional yakni teknologi maritim dan teknologi dirgantara. Habibie memilih jurusan Teknik Penerbangan dan tertarik untuk menciptakan pesawat komersial bagi rakyat Indonesia. Dalam dunia industri pesawat terbang, Ia dikenal dengan sebuatan Mr. Crack karena penemuan konsep sayap pesawat dengan kekuatan yang tidak

menyebabkan keretakan (crack).Pada tahun 1995, Habibie berhasil memimpin pembuatan pesawat N250 Gatot Kaca yang merupakan pesawat buatan Indonesia pertama. Habibie memerlukan waktu 5 tahun untuk menyelesaikan desain awal Pesawat N250 Gatot Kaca yang merupakan satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang menggunakan teknologi “Fly by Wire”.

Pada tahun 1996-1998 Indonesia mengalami krisis moneter dan Presiden saat itu, Presiden Soeharto, memutuskan untuk menghentikan proyek Pesawat N250 Gatot Kaca yang merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Indonesia. Penghentian proyek Pesawat N250 Gatot Kaca juga dipengaruhi oleh syarat yang dikeluarkan oleh IMF (International Monetary Fund) ketika Indonesia menerima bantuan finansial dari IMF.

Setelah proyek Pesawat N250 Gatot Kaca digagalkan, pada tanggal 14 Maret 1998 Habibie diangkat menjadi Wakil Presiden Republik

Indonesia. Namun jabatannya sebagai wakil presiden tidak berjalan lama karena pada tanggal 2 Mei 1998 Habibie

diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia, setelah Presiden Soeharto

resmi mengundurkan diri

“Kegagalan hanya terjadi jika kita menyerah”- B.J. Habibie

Oleh: Fikry Purwa Lugina

35

Tokoh Islam Kontemporer

dari jabatannya. Selama menjabat sebagai Presiden, Habibie membuat banyak keputusan penting. Beberapa diantaranya adalah melahirkan UU Otonomi Daerah, membebaskan rakyat dalam beraspirasi sehingga membuat banyak partai politik baru bermunculan, dan pernah menekan nilai mata uang rupiah terhadap dollar hingga dibawah 10 ribu padahal sebelumnya pernah mencapai 15 ribu per dollar. Habibie melepaskan jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun 1999 ketika sidang umum MPR.

Habibie, sosok yang Islami“Rudy”, itulah nama panggilan Habibie. Rudy tumbuh dan berkembang di keluarga yang erat dengan Islam, ayahandanya sering membacakan Al-Quran untuk Rudy saat Ia kecil, sehingga Rudy sudah bisa membaca Al-Quran semenjak umur 3 tahun. Rudy merupakan salah satu murid yang cerdas, Dia sangat cepat apabila disuruh untuk menghafal ayat-ayat Al-Quran.

Saat menjabat sebagai Menristek, Habibie diminta untuk memimpin wadah cendekiawan muslim berskala nasional yaitu Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Pada waktu itu Habibie menjawab bahwa Ia membutuhkan izin dari Presiden Soeharto dan dukungan secara tertulis dari kalangan cendekiawan muslim. Ketika surat resmi telah keluar dari Presiden Soeharto dan sebanyak 49

orang cendekiawan muslim menyetujui pencalonan Habibie untuk memimpin wadah cendekiawan muslim tersebut, maka pada tanggal 7 Desember 1990 ICMI resmi berdiri. Dengan berdirinya ICMI diharapkan mampu mengakomodir ledakan kaum terdidik (intellectual booming) dan mampu menepis pendapat yang menyebutkan bahwa Islam semakin terkucilkan dalam segala aspek kehidupan. Habibie pernah ditanya mengenai rahasia sukses dalam hidupnya, Ia menjawab bahwa selain bekerja keras dan memiliki keyakinan yang teguh, rahasia sukses Habibie adalah puasa sunah senin kamis dan shalat tahajjud. Ketika Ibu Ainun masih ada, beliau sering melaksanakan shalat tahajjud bersama. Habibie memang terkenal dengan sosok yang taat beribadah.

Belajar dari HabibieDari Habibie kita belajar bahwa mempunyai mimpi yang besar dan berusaha keras dalam mewujudkannya merupakan sebuah kunci dalam menggapai kesuksesan dunia. Peribahasa Arab menyebutkan ”Man jadda Wa jadda”, yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh maka pasti dia akan berhasil. Dalam Al-Quran, Allah dengan tegas menyebutkan bahwa nasib suatu kaum tidak akan berubah selama kaum tersebut tidak merubahnya sendiri. Jadi, jangan menyerah, tetaplah berusaha!

“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari de-pan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka taka da yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia” QS. Ar-Ra’d:11

Penulis adalah alumni Program Studi Meteorologi ITB

36

Pendidikan Islam

Ilmu yang Mewujud dalam KarakterOleh: Pramujo Widiatmoko

Karakter Ilmu

Ketika lahir ke dunia, manusia diberikan oleh Allah potensi “penglihatan, pendengaran, dan hati”. Ketiga potensi tersebut berperan penting dalam proses pembelajaran, sebagai antarmuka dengan lingkungannya. Penglihatan dan pendengaran tidak terbatas pada mata dan telinga, namun semua potensi yang memungkinkan kita berinteraksi dan mengambil hikmah dari benda maupun kejadian di sekitar kita. Berbeda dengan hewan, misalnya lebah. Mereka diberikan ilham berupa kemampuan membangun sarang yang unik, tanpa harus belajar arsitek di perguruan tinggi. Manusia belajar untuk mendapatkan kemampuan

yang berguna untuk mengembangkan peradaban. Dengan proses belajar tersebut, manusia dapat menjadi lebih unggul dari makhluk yang lain.

Ilmu merupakan hasil pemahaman dari manusia. Oleh karena itu, manusia dikaruniai “hati” untuk menimbang baik dan buruk, benar dan salah dari pengetahuan yang diperolehnya. Hati di sini tidak terbatas pada organ tubuh, namun lebih diterjemahkan ke “pemroses dari masukan yang diperoleh penglihatan dan pendengaran”. Suatu kejadian yang sama dapat diterjemahkan oleh hati manusia secara berbeda. Sebagai contoh

37

Pendidikan Islam

adalah asal usul makhluk hidup. Teori abiogenesis mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati, hasil dari pengamatan munculnya belatung dari daging. Namun, teori biogenesis menyatakan bahwa belatung tersebut merupakan larva dari lalat sehingga dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. Implikasi dari teori ini adalah berkembangnya teori evolusi, yang menganggap bahwa variasi makhluk hidup berasal dari perubahan genetik induknya. Akibat lebih lanjut, terjadi pengaburan terhadap fakta-fakta penciptaan yang jelas-jelas tercantum di kitab suci. Ilmu tidaklah bebas dari nilai yang diyakini manusia.

Contoh lain dari keterikatan pemahaman ilmu terhadap nilai adalah gerhana matahari. Beberapa kebudayaan mengganggap bahwa gerhana matahari disebabkan oleh raksasa yang memakan matahari. Orang-orang dianjurkan untuk memukul kentongan agar raksasa tersebut raksasa takut dan melepaskan matahari. Di kebudayaan lain, mereka menerangkan bahwa kejadian tersebut merupakan fenomena alam biasa. Bulan berada di antara bumi dan matahari sehingga menutupi cahaya matahari yang menuju bumi. Ramai-ramai mereka keluar melakukan pengamatan selama gerhana berlangsung, dan tidak ada dampak apapun terhadap pemahaman. Di Islam, manusia diajarkan bahwa gerhana merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah dan dianjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana. Fenomena alam tersebut terhubung dengan nilai spiritual yang berasal dari pemahaman bahwa manusia diciptakan oleh Allah.

Ilmu adalah imam, amal adalah makmum, dan karakter adalah dasarnya

Di berita, sering kita dengar siswa SMU dan mahasiswa Indonesia memenangkan lomba olimpiade ilmu pengetahuan (fisika, kimia, atau biologi) tingkat dunia. Namun, kita jarang mendengar kontribusi Indonesia untuk ilmu pengetahuan tingkat dunia di bidang-bidang tersebut. Belum ada peraih hadiah Nobel dari Indonesia. Indonesia menjadi pioner dalam penerapan teknologi kedirgantaraan (baca: satelit dan pesawat terbang), namun saat ini teknologinya ter-tinggal dari negara-negara tetangga. Ketika kita tengok jalanan, berbagai pelanggaran yang dilakukan sebagian besar dilakukan oleh orang yang “berpendidikan”. Apa salah dari ilmu yang diajarkan? Ataukah sistem pendidikan yang diterapkan kurang tepat?

Penerima Hadiah Nobel Fisika 1965, Richard Phillips Feynman, dalam buku biografinya “Surely You’re Joking, Mr. Feynman!”, bercerita tentang kunjungannya tahun 1950-an ke Brazil untuk mengajar Fisika. Beliau heran bahwa sistem di sana tidak mengajarkan ilmu pengetahuan sama sekali! Ketika mahasiswa ditanya tentang definisi polarisasi cahaya, mereka dengan cepat dapat menjawabnya. Mereka dapat menjelaskan bahwa cahaya yang dipantulkan oleh permukaan air akan terpolarisasi tegak lurus bidang pantul. Namun, ketika ditanyakan bagaimana cara mengetahui arah polarisasi cahaya suatu benda berindek bias dengan menggunakan satu film polaroid, mereka diam (Baca: silakan dicari sendiri jawabannya). Apa yang terjadi? Sistem pendidikan yang terapkan hanya terfokus untuk menjejalkan definisi-definisi fenomena alam ke dalam

38

Pendidikan Islam

ingatan tanpa menghubungkannya dengan kejadian nyatanya. Akibatnya, mahasiswa berada di ranah angan-angan yang tidak berpijak ke kenyataan.

Dengan kondisi seperti itu, inovasi tidak bisa diharapkan. Padahal, inovasi merupakan aset penting dalam membangun keunggulan peradaban. Pemahaman ilmu yang benar adalah syarat mutlak untuk mampu berinovasi. Bila kita tengok negara-negara yang sudah maju dalam ilmu pengetahuan, pemahaman dasar ilmu dari orang-orang terpelajarnya sangat kuat. Lebih jauh, sistem pendidikan ternyata berperan besar. Mereka menyadari bahwa untuk mendapatkan ilmu yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dan mendorong kemajuan, karakter berperan penting. Contoh di Jepang, mereka mengajarkan kemandirian, selalu memiliki tujuan hidup, gotong-royong, dan moral empati sejak di taman kanak-kanak. Sampai tingkat pendidikan dasar, sistem yang digunakan tidak ber-orientasi pada nilai tes atau ujian. Untuk mengecek pemahaman terhadap nilai-nilai karakter yang diberikan, siswa diminta untuk menuliskan karangan atau diajak berdiskusi tentang suatu film yang memiliki pesan moral. Hasilnya bisa kita lihat. Dalam jangka waktu yang relatif singkat sejak 1945, bangsa Jepang kini mampu berdiri di jajaran negara maju.

Sikap jujur, rendah hati, dan berpikir kritis merupakan karakter penting agar kita mampu menyerap dan mengamalkan ilmu pengetahuan. Jujur untuk mengakui bahwa kita masih perlu belajar, jujur untuk mengakui kebenaran, jujur dalam menerapkan ilmu yang kita miliki. Sikap rendah hati memberikan jalan untuk mendapatkan ilmu, bahkan dari orang

lain yang mungkin tingkat pendidikannya lebih rendah. Rendah hati membantu kita menghargai orang lain dan lingkungan. Senantiasa berpikir kritis akan membantu kita untuk menemukan ilmu baru, menyaring informasi, dan memilih ilmu pengetahuan yang sesuai dan diperlukan untuk melaksanakan peran kita di masyarakat.

Kesimpulan

Ilmu yang berkarakter memberikan bentuk pada jati diri kita. Hal tersebut dapat dicontohkan dengan cerita Nabi Musa dan Harun a.s. dalam surat Thaha 70-73. Berikut nukilan dari ayat ke-72. “Mereka berkata, “Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat) yang telah datang kepada kami, dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.” Juga seperti yang disampaikan oleh R.A Kartini: “Dan terhadap pendidikan itu janganlah hanya akal yang dipertajam, tetapi budipun harus dipertinggi.”

Penulis adalah alumni Program Doktor dari Tokyo Institute of Agriculture and Technology yang sekarang berprofesi sebagai Dosen Teknik Kimia ITB

39

Musafir Ilmu

Musafir Ilmu di Tiga Negara, Tiga Benua

Oleh: Ujang Purnama

Belajar adalah hak yang dimiliki setiap insan. Pada dasarnya manusia tidak pernah berhenti belajar sedari

mata terbuka di alam dunia. Bahkan Rasulullah SAW pun menganjurkan untuk belajar hingga ke tempat yang jauh sekalipun dengan Hadits yang terkenal hingga ke seluruh penjuru yaitu :

“Kejarlah ilmu hingga ke negeri Cina”

Negeri Cina berada ribuan kilometer jauhnya dari negeri Arab dan Cina me- rupakan negara maju pada masa itu. Tak ayal jika Rasulullah menganjurkan setiap umatnya untuk menuntut ilmu bahkan jika harus berjarak sebegitu jauhnya. Hal ini pulalah yang menjadi semangat saya untuk terus menimba ilmu ke beberapa negara di seluruh dunia. Ada tiga negara yang pernah saya kunjungi untuk belajar dan memiliki kesan tersendiri. Ketiga negara tersebut berada di tiga benua yang berbeda, yaitu Amerika Serikat, Jepang dan Belanda. Saya menghabiskan waktu satu tahun untuk belajar pada saat SMA di negara bagian Alaska di AS. Pada saat kuliah saya pernah belajar dan riset di Jepang dan Belanda.

Ketiga negara tersebut memiliki kesamaan yaitu sama-sama negara sekuler. Maka tak ayal jika penduduk di ketiga negara tersebut hampir sebagian besar tidak memiliki agama atau agnostik dan bahkan ateis. Amerika Serikat adalah negara dengan keberagaman yang cukup tinggi. Negara itu dihuni oleh hampir semua ras dari berbagai negara. Berbeda dengan Jepang dan Belanda yang memiliki kesamaan mayoritas penduduk. Namun, meskipun penduduk ketiga negara tersebut merupakan negara sekuler, mereka menerapkan ajaran-ajaran Islam secara tidak langsung. Hal ini terwujud dari kesungguhan dan etos kerja masing-masing orang yang tinggi untuk kemajuan bersama.

Kelas Advanced Chemistry, penulis bersama guru Amerika yang sabar dan bersungguh-sungguh mengajar, foto @ Ujang P., 2010

40

Musafir Ilmu

Menurut pengalaman saya selama belajar di AS, saya melihat bahwa orang-orang di sana memiliki ambisi yang besar untuk kemajuannya di bidang masing-masing yang mereka gemari. Sebagai contoh kelas Advance Chemistry yang pernah saya ambil, jika mereka menyukai kimia dan memang menggeluti bidang itu maka mereka akan gali ilmu tersebut hingga setinggi mungkin. Demikian halnya dengan musik, jika mereka menggemari suatu alat musik maka mereka akan geluti alat musik itu hingga benar-benar mahir.

Saya melihat etos kerja orang-orang AS sangat tinggi dan terwujud dari budaya mereka. Salah satu tujuan orang AS memiliki etos kerja yang tinggi adalah cita-cita setiap orang yang ingin memiliki karir yang bagus di masa depan sehingga mereka akan melakukan setiap kegiatan yang digemari secara sungguh-sungguh. Tak heran jika AS menjadi negara maju di bidang pendidikan dengan banyaknya universitas papan atas di Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan mereka memang sangat haus akan ilmu dan belajar tiada henti. Etos kerja orang AS yang tinggi ini diimbangi dengan kehidupan duniawi yang tinggi pula. Tak jarang mereka mengadakan party setiap minggunya dengan cara berkumpul di rumah seseorang, di suatu taman, atau bahkan di sebuah klub. Kegiatan tersebut merupakan ajang bersosialisasi antara warga

masyarakat di sana.

Jepang merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia Timur. Kultur Jepang masih lekat dengan gaya ketimuran yang penuh kesopanan. Orang Jepang merupakan tipikal orang yang pemalu dan tidak terlalu ekspresif. Namun, orang-orang Jepang memiliki etos kerja yang sangat tinggi. Selama saya mengikuti riset di Sumitomo Chemical Company, Osaka Jepang, saya melihat bahwa orang-orang Jepang menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk belajar dan bekerja.

Waktu menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi mereka sehingga dalam setiap kegiatan mereka mengedepankan ketepatan waktu. Jika orang-orang Amerika Serikat merasa biasa saja jika menghadapi kegagalan dalam ujian, maka lain halnya dengan orang-orang di

Jepang, mereka akan cenderung frustasi dan menyalahkan diri mereka sendiri.

Belanda merupakan negara kecil di kawasan Eropa Barat. Meskipun kecil, negara ini merupakan salah satu negara maju di dunia dengan kekuatan ekonomi yang bisa dikatakan besar. Orang Eropa termasuk Belanda memiliki gaya belajar dan bekerja yang santai tapi selesai. Ketika saya melakukan riset di University Medical Centre Groningen, saya dan periset lain-nya bahkan tidak diizinkan untuk bekerja di atas jam 5. Setiap 3 jam sekali mereka akan istirahat dari pekerjaan mereka untuk sekedar minum kopi, teh atau makan-makanan ringan sambil berbincang dengan kolega. Gaya belajar ini menjadikan Belanda tempat yang santai tetapi pekerjaan harus selesai sehingga mereka memasang target-target tententu dan harus mencapai target sebelum batas waktu yang ditentukan.

“KEJARLAH ILMU HINGGA KE NEGERI CINA”

41

Musafir Ilmu

Jika dilihat dari pengalaman belajar dan bekerja dari ketiga negara tersebut, meskipun mayoritas mereka bukan muslim, namun mereka menerapkan beberapa pola hidup islam. Pola hidup Islam inilah yang menurut saya bisa menjadikan Indonesia menjadikan negara yang maju. Islam mewajibkan umatnya untuk shalat 5 waktu dalam sehari. Ketika belajar dan bekerja maka setidaknya ada dua istirahat yang bisa didapatkan yaitu Shalat dhuhur dan Ashar dan lebih baik jika ditambah istirahat shalat Dhuha. Selain itu, Islam sangat menghargai waktu sehingga ketepatan waktu sangat dianjurkan. Islam juga menganjurkan umatnya untuk bersungguh-sungguh atau memiliki etos belajar dan bekerja yang tinggi. Dengan demikian, Indonesia bisa

menjadi negara yang maju tak kalah dari negara-negara tersebut, jika masyarakatnya mengaplikasikan pola hidup Islam.

Penulis bersama Peneliti Belanda yang slow but sure dalam bekerja, foto @ Ujang P., 2015

Penulis bersama Peneliti Jepang yang belajar penuh kesungguhan untuk tujuan kesuksesan, foto @ Ujang P., 2014

Penulis adalah alumni apoteker ITB, peraih ganesha prize 2015, yang sekarang bekerja di salah satu perusahaan farmasi multinasional di Jakarta.

42

Cuitan Kampus

Oleh : Fauzan N.

Adinda Budi Kusuma adalah seorang mahasiswa jurusan Sistem dan Teknologi Informasi di Institut

Teknologi Bandung angkatan 2013. Adinda lahir di Bandung, 20 Januari 1996. Pada tahun 2017, Adinda bersama kedua rekannya membuat Hoax Analyzer yang diperlombakan pada Imagine Cup yang diselenggarakan Microsoft. Mereka berhasil menjadi juara pertama pada tahap kualifikasi region Indonesia. Mereka bertiga mewakili Indonesia untuk mengikuti tahap kualifikasi Asia Tenggara di Manila dan kembali menjadi juara pertama. Pada Juli, 2017 mereka akan bertanding di Seattle mewakili Indonesia di ajang kompetisi kelas dunia.

Selain itu

1.Gimana sih rasanya punya prestasi sehebat itu?Alhamdulillah, ga nyangka banget. Dari awal cuma iseng ikut lomba taunya banyak hal yang ga disangka dan banyak keajaiban-keajaiban.

2. Persiapannya gimana?Waktu daftar baru ngonsep, belum ngoding. Setelah pengumuman jadi semifinalis di Indonesia, baru digeber ngoding tiap hari tiap malem. Tidur bisa hanya 3 jam sehari.

3. Motivasinya Adi ikut lomba sekaligus jadi Menteri di Kementrian KM ITB apa nih?

Ingin mencoba hal yang dipelajari di kelas ke kehidupan nyata dan kebetulan topiknya menarik untuk didalami,

mengingat sekarang lagi hits banget tentang berita-berita hoax di masyarakat. Kalo jadi menteri sih karena ingin belajar dan nyobain, karena selama masih punya status mahasiswa mah harus banyak mencoba berbagai hal.

4. Ada tips dan saran ga buat temen-temen?Yaa, segala sesuatu bisa dilakukan asal ada keinginan yang kuat dan jangan gampang terpengaruh dan ikut-ikutan temen. Harus punya tujuan, mimpi, dan cita-cita. Ja-ngan takut berkarya, mulai aja dari yang kecil-kecil dan yang penting mulai. Jangan mengeluh ga bisa, kalo mengeluh terus ya ga akan mulai-mulai. Banyak cari

HOAX ANALYZER

Tim Cimol menjuarai Imagine Cup 2017 Indonesia

43

Cuitan Kampus

pengalaman, action, jangan hanya bisa komentar.

5. Cara belajar dan kebiasaan yang sering dilakukan?Baca-baca yang banyak tentang teknologi baru, start-up. Bisa bagi waktu antara main dan belajar. Di media sosial ga baca postingan yang tidak penting.

6. Sukses itu apa menurut Adi?Pertama, dapat mengendalikan diri dengan baik. Kedua, apa saja yang kita buat dan lakukan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Selain itu ada pula sukses akhirat, yang justru seharusnya kesuksesan di dunia membawa kita agar sukses di akhirat. Batu loncatan istilahnya.

7. Tips sukses?Konsisten dan punya tujuan.

8. Apakah faktor kondisi ruhani berpengaruh pada kesuksesan?

Itu yang saya maksud dapat mengendalikan diri dimana manusia memiliki akal dan hati. Mungkin banyak orang sukses cuma menguatkan akal dan tidak pernah menguatkan hati, bahkan jarang melibatkan hati dalam setiap keputusannya, buat saya sukses itu bisa mengendalikan akal dan hatinya dengan baik. Hati yang saya maksud itu ruhani.

9. Apa kiatnya untuk tetap rendah hati dan tawadhu ketika telah terkenal dan menjadi public figure?Tetap ingat bahwa terkenal dan menjadi publik figure itu adalah anugrah dari Allah yang harus disyukuri tapi juga sekaligus ujian dari Allah karena jadi terkenal dan public figure ga semata-mata dateng dari usaha sendiri tapi pertolongan Allah juga.

Penulis adalah mahasiswa Teknik Elektro ITB

Adinda Budi Kusuma (Paling kanan) beserta rekan-rekan Tim Cimol

44

Workshop

Oleh : Ivo Julistira

Sempat terbayang tempat tidur Anda terlihat keren dan nyaman seperti gambar tersebut? Jika sempat terpikir,

maka Anda sekarang bisa merealisasikan nya menjadi kenyataan. Pada Edisi-2 kali ini, Majalah Fajar Cendikia akan memberikan tutorial membuat “glowy bed”, bagaimana membuat tempat tidur Anda terlihat keren dan nyaman.

Randy Nels on, professor ilmu saraf dan psikologi di Ohio State University, pada penelitiannya mengatakan bahwa “cahaya memberikan pengaruh pada kualitas tidur seseorang, dimana cahaya warna merah memiliki efek yang paling baik untuk tubuh pada malam hari”. Namun bagi

(12VDC 2A power supply)

GLOWY BED TUTORIAL

(Led strip LGB berserta controller & remote)

sebagian orang suasana tempat tidur yang sesuai dengan suasana hati lebih memberikan kenyamanan & kualitas tidur yang lebih baik bagi orang tersebut.

Untuk membuat “glowy bed” sangatlah mudah, yang Anda butuhkan hanyalah led strip RGB beserta controller dan remote-nya serta sebuah power suppy 12VDC dengan arus 2A untuk panjang led strip < 5m atau power supply 12VDC dengan arus 4A untuk panjang led strip 5m s.d 10m.

Tahap pertama adalah lepaskan kertas lilin pada led strip RGB, sehingga led strip RGB bisa ditempelkan pada rangka tempat tidur Anda. Tempelkan led strip RGB pada sekeliling rangka tempat tidur Anda, usahakan bagian tersebut terbuat dari kayu atau metal, karena bagian adhesive dari led stick RGB hanya dapat menempel dengan baik pada bahan yang terbuat dari kayu dan metal. Untuk bagian sudut-sudut rangka tempat tidur, gunakan bantuan paku yang ditekuk atau sejenisnya untuk menahan led strip RGB agar bisa ditekuk.

45

Workshop

Setelah semua led strip RGB dipasang dengan rapi pada tempatnya, jika led strip RGB belum terhubung dengan controller, maka hubungkan led strip RGB dengan controller pada sisi controller yang berfungsi untuk menghubungkan controller dengan led strip RGB, kemudian controller tersebut pada salah satu bagian rangka tempat tidur lalu berikan daya pada controller tersebut dengan menghubungkan sisi lain dari controller pada power supply yang telah tersambung pada terminal listrik di rumah Anda.

Proses instalasi “glowy bed” telah selesai, sekarang saatnya Anda menikmati sensasi tempat tidur baru anda yang lebih keren dan nyaman. Ambil remote led strip RGB dan atur “glowy bed” Anda dengan menekan tombol-tombol yang ada pada remot. Terdapat 7 warna yang terdiri dari merah, biru, hijau, dan warna hasil kombinasi dari ketiga warna tersebut. Anda bisa mengatur nyala mati dari “glowy

bed” Anda, mengatur tingkat intensitas cahaya yang dihasilkan, dan juga mengatur “glowy bed” agar selalu berubah-ubah warna setiap interval waktu tertentu.

Anda juga bisa mengaplikasikan glowy led tersebut pada karya kaligrafi. Prinsipnya sama dengan glowy bed, yaitu anda tinggal memasang led strip RGB di belakang atau disekitar huruf kaligrafi. Jadi, untuk membuat semuanya glowy, tidak sulit kan.

Penulis adalah alumni sarjana T. Elektro ITB yang sekarang berprofesi sebagai programer di salah satu BUMN di Jakarta.

1 2 3

4 5 6