Factor-factor migrasi

18
1 | Page TUGAS EKONOMI KEPENDUDUKAN “Factor-faktor Migrasi, serta penanggulangan Migrasi” Oleh : Dissa Melina 1310511083 Ilmu Ekonomi UNIVERSITAS ANDALAS

description

Faktor faktor migrasi dan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah indonesia

Transcript of Factor-factor migrasi

Page 1: Factor-factor migrasi

1 | P a g e

TUGAS EKONOMI KEPENDUDUKAN

“Factor-faktor Migrasi, serta penanggulangan Migrasi”

Oleh :

Dissa Melina

1310511083

Ilmu Ekonomi

UNIVERSITAS ANDALAS

Page 2: Factor-factor migrasi

2 | P a g e

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kependudukan merupakan salah satu masalah yang sangat kompleks

dalam suatu negara. Baik tidaknya kependudukan dapat menentukan arah negara

tersebut. Tiga komponen utama yang mempengaruhi suatu kependudukan adalah

fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian), dan migrasi (perpindahan).

Migrasi sebagai salah satu komponen merupakan contoh mobilitas yang

terjadi saat ini. Peninjauan migrasi secara rasional sabgat penting untuk ditelaah

khusus dengan memperhatikan adanya kepadatan dan persebaran penduduk yang

kurang merata.

Migrasi merupakan perpindahan orang dari daerah asal ke daerah tujuan.

Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan dengan

kedua daerah tersebut. Tujuan utama migrasi adalah meningkatkan taraf hidup migran

dan keluarganya, sehingga umumnya mereka mencari pekerjaan yang dapat

memberikan pendapatan dan status sosial yang lebih tinggi di daerah tujuan

(Tjiptoherijanto, 2000).

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah :

1. Apa saja factor-faktor terjadinya migrasi, baik itu sebagai factor pendorong

maupun factor penarik terjadinya migrasi?

2. Bagaimana efek yang ditimbulkan dari migrasi?

3. Kebijakan apa yang diambil oleh pemerintah menanggulangi dampak migrasi baik

di daerah asal maupun di daerah tujuan migrasi?

Page 3: Factor-factor migrasi

3 | P a g e

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat yang diharapkan melalui makalah ini adalah agar para

pembaca mengatahui apa itu migrasi, mulai dari factor-faktor terjadinya migrasi,

efeek yang di timbulkan oleh migrasi serta bagaimana pemerintah menanggulangi

migrasi baik untuk daerah asal migrasi maupun untuk daerah tujuan migrasi.

Page 4: Factor-factor migrasi

4 | P a g e

BAB 2

PEMBAHASAAN

2.1 Factor-faktor yang mempengaruhi migrasi

Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi

a. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang meyumbang kepada

berlakunya proses migrasi ini. Kedudukan ekonomi yang mantap dan kukuh

menyebabkan wujudnya banyak sektor-sektor pertanian, pembinaan dan perkilangan,

sekaligus membuka peluang kepada rakyat sesebuah negara termasuk juga golongan

pendatang yang datang khususnya untuk mencari rezeki di negara orang.

b. Taraf ekonomi yang rendah di negara sendiri.

Bagi negara Malaysia khususnya, kemakmuran ekonomi seringkali dijadikan

alasan untuk menjelaskan mengapa negara ini menarik perhatian ramai rakyat

Indonesia dan Bangladesh malah termasuk juga negara-negara yang mengalami taraf

ekonomi yang gawat.

c. Faktor sosial-budaya

Sebenarnya faktor sosiobudaya juga memainkan peranan utama menyebabkan

pendatang Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari ke negara kita. Bahkan

boleh dikatakan faktor sosiobudaya ini memainkan peranan yang sama pentingnya

dengan faktor ekonomi, mennjadi daya tarikan kepada pendatang Indonesia ini.

d. Faktor kestabilan politik

Kestabilan politik sesebuah negara memainkan peranan yang penting dan

berkait rapat dengan ekonomi negara dan proses migrasi antarabangsa. Sebuah negara

Page 5: Factor-factor migrasi

5 | P a g e

yang aman dan makmur secara tidak langsung dapat mengelakkan berlakunya migrasi

penduduk negara tersebut ke negara lain, sebaliknya menyebabkan penduduk negara

lain berhijrah ke negara tersebut.

Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi

Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan

seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik

(pull factor).

Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:

Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya

dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang

bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan

dari pertanian.

seperti : menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas

barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh.

Contohnya : waktu terjadinya kekeringan di daerah NTT yang menyebabkan

kelaparan dan kurangnya sumber air bersih yang kebanyakan dari para

penduduk setempat mengalami berbagai penyakit, sehingga mereka mencari

sumber air yang lebih memadai, seperti daerah di pulau Jawa.

Berkurangnya lapangan pekerjaan di daerah asal (misalnya tanah untuk

pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit), sehingga

kebanyakan para migrant beralih ke daerah yang mempunyai lapangan

pekerjaan yang lebih luas.

Contohnya : Karena segala pembangunan nasional berada di daerah Jakarta

dan sekitarnya, mengakibatkan para migran beranggapan bahwa di kota-kota

besar seperti DKI Jakarta memiliki akses yang lebih luas dalam hal mencari

lapangan pekerjaan.

Page 6: Factor-factor migrasi

6 | P a g e

Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga

mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.

Contohnya : Kerusuhan dan demonstrasi besar-besaran pada era orde baru

yang menuntut lengsernya kepempimpinan pemerintahan Soeharto sehingga

menyebabkan kurangnya rasa aman bagi para penduduk setempat khususnya

penduduk keturunan bangsa oriental berelokasi atau migrasi ke daerah yang

lebih aman seperti di daerah Jawa Barat.

Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.

Contohnya : Dalam bidang pendidikan, kurangnya pendidikan di daerah

terpencil yang sulit dijangkau menyebabkan sebagian orangtua

menyekolahkan anaknya di kota besar yang tingkat dan fasilitas

pendidikannya lebih maju dan memadai, dengan harapan anaknya

mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Sedangkan dalam faktor

perkawinan, ada anggapan bahwa seorang istri yang memiliki suami dari luar

daerah harus ikut tinggal bersama dengan suami di daerah asal suaminya.

Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim

kemarau panjang atau adanya wabah penyakit. Contohnya : Musibah Lumpur

Lapindo yang terjadi di Sidoarjdo, Jawa Tengah mengakibatkan korban

musibah tersebut rela meninggalkan rumah di kampung mendapatkan

kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya

Adanya tekanan-tekanan pada bidang agama. Contoh : sekitar tahun 2000-an

terjadinya pembantaian umat muslim di Poso oleh agama lain yang tidak

diketahui dengan pasti penyebab terjadinya pembantaian tersebut, untuk

menghindarinya para umat muslim melakukan migrasi ke pulau Jawa.

Page 7: Factor-factor migrasi

7 | P a g e

Adanya tekanan pada perbedaan suku. Karena tidak adanya rasa saling

menghormati dan menghargai perbedaan kebudayaan antar suku maka

mengakibatkan perselisihan antar suku yang kemudian menyebabkan

terpecahnya integrasi sosial diantara dua suku. Contonya : Perselisihan antara

suku Dayak (Kalimantan) dengan suku Madura (Madura) yang

mengakibatkan disintegrasi dan banyak penduduk setempat yang menjadi

korban akibat perselisihan antarsuku tersebut yang pada akhirnya para

penduduk rela meninggalkan daerah asalnya demi keselamatan dan keamanan

dirinya dan keluarga.

Selain itu migrasi juga bisa disebakna karen konflik.Terjadinya migrasi

(perpindahan) penduduk dari sebuah tempat atau negara ke tempat lain dari waktu ke

waktu terus mangalami perubahan. Perubahan migrasi tidak hanya dipengaruhi

demograsi saja, namun cukup kompleks mulai dari ekonomi, politik, konflik sampai

perubahan iklim.

.

Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:

Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf

hidup.

Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.

Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim,

perumahan, sekolah dan fasilitas- fasilitas publik lainnya.

Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat

kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim

di kota besar.

Adanya daya tarik (superior) ditempat daerah tujuan untuk

memperoleh kesempatan kerja seperti yang diinginkn (cocok)

Kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik

Page 8: Factor-factor migrasi

8 | P a g e

Kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih baik sesuai yang diinginkan

Kondisi daerah tujuan yang lebih unggul/ menyenangkan: iklim, sekolah,

perumahan, fasilitas lain.

Daya tarik aktivitas daerah tujuan: tempat hiburan, wisata, dll

Migrasi merupakan salah satu hak azasi setiap orang, sebagaimana diatur oleh

Undang-Undang Hak Azasi Manusia Nomor 39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa

setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak, berpindah dan

bertempat tinggal dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia.

Berdasarkan UU tersebut maka Pemerintah daerah tidak boleh melarang

seseorang untuk berpindah tempat, pihak daerah hanya mengatur tata tertib dan

persyaratan administratif, meskipun demikian daerah sangat sulit untuk

mencatat/merekam dan mengidentifikasi secara akurat terhadap volume, arus migrasi,

dan sifat migran. Hal ini lebih banyak dipengaruh oleh attitude migran itu sendiri

yang tidak melapor “sakgelemen dewe”

Faktor lain yang menyebabkan kesulitan untuk mengelola persebaran dan

migrasi penduduk selaian karena alasan hak azasi, motif dan motivasi migran yang

sangat bervariasi, juga disebabkan karena masih lemahnya sistem administrasi

kependudukan Kabupaten/kota juga jaringan informasi antar daerah. Oleh karena itu

diperlukan suatu jaringan informasi kependudukan antar daerah khususnya yang

berkaitan dengan, lapangan kerja yang tersedia, keterampilan/ keahlian, faktor

pendorong/penarik migrasi penduduk karakteristik dan pola migrasi.

2.2 Dampak yang ditimbulkan migrasi

1. Efek/dampak migrasi

Migrasi penduduk pada dasarnya dapat menimbulkan dampak positip maupun

negatip baik di daerah asal maupun tujuan. Dampak migrasi di daerah asal dapat

Page 9: Factor-factor migrasi

9 | P a g e

bersifat positip maupun negatip tergantung kebutuhan akan tenaga kerja, kepadatan

penduduk, fasilitas umum dan lainnya.

Beberapa dampak yang timbul di daerah asal akibat migrasi diantaranya:

(1) Perubahan struktur umur penduduk

(2) perubahan komposisi penduduk

(3) Kepadatan penduduk

(4) perubahan suplay dan demand tenaga kerja

(5) masalah sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain

Sedangkan dampak yang timbul di daerah tujuan akibat migrasi diantaranya

(1) Kepadatan penduduk meningkat

(2) komposisi dan struktur umur penduduk berubah

(3) Pendatang yang tidakmemiliki keahlian yang sama dengan kebutuhan daerah

tujuan maka akan menimbulkan masalah sosial, penyediaan lapangan kerja dan

lainnya

(4) Walaupun pendatang mempunyai motif yang kuat untuk mengembangkan dirinya

di kota, tetapi pada kenyataannya kota sendiri terkadang belum siap

(5) Ketidak siapan migran dan daerah tujuan dalam menerima arus/volume migrasi

akan menimbulkan masalah kesehatan, perumahan, lingkungan, dan lainnya.

Migrasi memengaruhi perubahan jumlah penduduk suatu wilayah. Selain itu,

migrasi juga membawa dampak yang besar dalam kehidupan, baik dampak positif

maupun negatif. Dampak positif yang menguntungkan di antaranya adalah hal-hal

berikut :

Page 10: Factor-factor migrasi

10 | P a g e

Terjadi transfer ilmu, teknologi, dan budaya, baik dari kota ke desa

ataupun dari negara lain.

Terjadi ikatan yang kuat antara dua daerah.

Terjadi pemerataan taraf ekonomi.

Ketersediaan tenaga kerja di suatu daerah dan proses pembangunan

berjalan lancar.

Meskipun migrasi membawa dampak positif, namun dampak negatif yang

muncul sangat perlu diwaspadai. Dampak negatif muncul terutama jika terjadi tingkat

migrasi yang tidak seimbang (antara migrasi masuk dan migrasi keluar). Dampak

negatif juga dapat muncul jika terjadi berbagai masalah kependudukan lain terkait

dengan berlebihannya jumlah urban di suatu kota.

Beberapa dampak negatif migrasi antara lain, sebagai berikut :

1. Pembangunan suatu daerah terhambat dan produktivitas menurun

karena minimnya tenaga kerja produktif.

Misalnya: lahan pertanian terbengkalai karena tenaga produktifnya berurbanisasi;

orang beramai-ramai menjadi TKI, sementara yang tinggal di desa hanya tenaga-

tenaga tidak produktif sehingga terjadinya kekurangan tenaga kerja di daerah

tersebut.

2. Muncul masalah kepadatan penduduk di daerah tujuan migrasi dan

berdampak pada masalah perumahan. Misalnya, muncul banyak permukiman kumuh.

3. Muncul masalah pengangguran yang berdampak pada meningkatnya

kriminalitas.

Contoh:banyak orang datang ke kota tanpa bekal keterampilan sehingga tidak

mendapatkan pekerjaan; kota yang dituju sudah tidak memerlukan tenaga kerja

tambahan.

Page 11: Factor-factor migrasi

11 | P a g e

4. Timbul berbagai masalah kependudukan. Misalnya, krisis hubungan

antarnegara karena masalah keimigrasian (tenaga kerja, imigran gelap, dan

sebagainya) atau masalah hubungan berbagai etnis di daerah urban.

Menurut Tim Edukasi yang memuat tulisan tentang dampak yang terjadi dari

migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional

masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun

daerah tujuan adalah sebagai berikut:

Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :

1. Dampak Positif Imigrasi

a) Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.

b) Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan.

c) Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.

d) Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa

2. Dampak Positif Emigrasi

a) Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing.

b) Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang

yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya.

c) Dapat memperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain.

B. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :

1. Dampak Positif Transmigrasi

a) Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran.

Page 12: Factor-factor migrasi

12 | P a g e

b) Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi.

c) Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya.

d) Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa

sawit, karet, coklat dan lain-lain.

e) Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk

2. Dampak Positif Urbanisasi

a) Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.

b) Mengurangi jumlah pengangguran di desa.

c) Meningkatkan taraf hidup penduduk desa.

d) Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas.

e) Perekonomian di kota semakin berkembang

C. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :

Dampak Negatif Imigrasi

a) Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

b) Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang

baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.

Dampak Negatif Emigrasi

a) Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan.

b) Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.

Page 13: Factor-factor migrasi

13 | P a g e

D. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :

Dampak Negatif Transmigrasi

a) Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para

transmigran.

b) Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak

betah dan kembali ke daerah asalnya.

Dampak Negatif Urbanisasi

a) Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa.

b) Produktivitas pertanian di desa menurun.

c) Meningkatnya tindak kriminalitas di kota.

d) Meningkatnya pengangguran di kota.

e) Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan.

f) Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu

lintas.

2.3 Kebijakan pemerintah terhadap migrasi

Berikut ini adalah lima implikasi kebijakan yang paling penting, yakni :

Pertama, Ketimpangan kesempatan kerja antara kota dan desa harus

dikurangi. Karena para migran diasumsikan akan tanggap terhadap adanya selisih-

selisih pendapatan, maka ketimpangan kesempatan ekonomi antara segenap sektor

perkotaan dan pedesaan harus dikurangi.

Kedua, pemecahan masalah pengangguran tidak cukup hanya dengan

penciptaan lapangan kerja di kota. Pemecahan masalah pengangguran di perkotaan

Page 14: Factor-factor migrasi

14 | P a g e

yang dilakukan atas dasar saran-saran ilmu ekonomi keynesian atau tradisional ( yaitu

melalui penciptaan lebih banyak lapangan kerja di sektor perkotaan tanpa harus

meningkatkan penghasilan dan kesempatan kerja di pedesaan dalam waktu

bersamaan) dapat mengakibatkan suatu situasi yang paradoks, yakni meskipun

lapangan kerja di daerah perkotaan telah ditambah namun tingkat pengaggurannya

tetap saja meningkat.

Ketiga, pengembangan pendidikan yang berlebihan mengakibatkan migrasi

dan pengangguran. Model Todaro juga memiliki implikasdi kebijakan untuk

mencegah investasi di bidang pendidikan yang berlebihan terutama pendidikan tinggi

Keempat, pemberian subsidi upah dan penentuan harga faktor produksi

tradisional (tenaga kerja) justru menurunkan produktivitas. Salah satu resep kebijakan

ekonomi yang baku untuk menciptakan kesempatan kerja di perkotaan adalah dengan

menghilangkan distorsi harga faktor produksi dan menggunakan harga yang

“sebenarnya” (dibentuk oleh mekanisme pasar).

Terakhir, kelima, program pembangunan desa secara terpadu harus dipacu.

Kebijakan yang hanya ditujukan untuk memenuhi sisi permintaan kesempatan kerja

di kota, seperti subsidi upah, rekruitmen pegawai lembaga-lembaga pemerintah,

penghapusan distorsi harga faktor-faktor produksi dan penyediaan insentif perpajakan

bagi para majikan, dalam jangka panjang ternyata tidak begitu efektif untuk

meniadakan atau menanggulangi masalah pengagguran bila dibandingkan dengan

kebijakan-kebijakan yang khusus dirancang untuk mengatur secara langsung

penawaran tenaga kerja ke wilayah perkotaan.

Kebijakan pemerintah yang dapat dilakukan di daerah asal migrasi,

diantaranya yaitu :

1. Pertama tentu peran pemerintah pusat sangat tinggi dalam menciptakan

lapangan kerja yang lebih terencana dan permanen di desa, terutama desa

tertinggal, lewat menteri yang terkait.

Page 15: Factor-factor migrasi

15 | P a g e

2. Peranan bupati kepala daerah, pemda, kepala desa sangat dibutuhkan

dalam memberi prioritas pembangunan pedesaan terutama dalam pengurangan

kemiskinan dan peluang penciptaan tenaga kerja.

3. Perlu adanya insentif bagi pemuda yang mau membantu atau berperan

dalam pembangunan pedesaan.

4. Perlunya penggalanan dana baik dari pajak, zakat dan shodakoh untuk

membangkitkan peluang usaha baru.

5. Perlu ada komunikasi kota desa sehingga untuk setiap pemuda yang

meninggalkan desa harus berkontribusi dalam pembangunan desa.

6. Hindari profokasi yang berlebihan terhadap enaknya hidup di kota.

7. Promosikan enaknya hidup di desa.

8. Perlu adanya transmigrasi apabila terjadi urbanisasi yang sangat meluap

9. Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah.

10. Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan

Koperasi Unit Desa.

11. Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan

kesehatan.

12. Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan

antara desa dan kota menjadi lancar.

13. Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk

mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan

Page 16: Factor-factor migrasi

16 | P a g e

Kebijakan pemerintah yang dapat dilakukan di daearah tujuan migrasi

diantaranya, yaitu :

Memberikan dukungan pelatihan di bidang – bidang yang bermanfaat bagi

perekonomian kota secara keseluruhan dengan aktif bertindak sebagai

Pembina langsung.

Pemberian kredit lunak untuk unit-unit usaha kecil agar berkembang dan

membuahkan keuntungan yang lebih banyak.

Bantuan teknologi yang tepat guna.

Penyediaan fasilitas infrastruktur.

Perbaikan atas kondisi – kondisi pemukiman.

penciptaan keseimbangan ekonomi yang memadai antara desa dan kota,

perluasan industri – industry kecil yang padat karya,

penghapusan distorsi harga faktor – faktor produksi,

pemilihan teknologi produksi padat karya yang tepat,

pengubahan keterkaitan langsung antara pendidikan dan kesempatan kerja,

pengurangan laju pertumbuhan penduduk, dan

mendesentralisasikan kewenangan ke kota dan daerah sekitarnya.

Page 17: Factor-factor migrasi

17 | P a g e

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Migrasi merupakan suatu dinamika yang menarik untuk terus dikaji dengan berbagai

pendekatan yang terus dikembangkan untuk memperoleh data yang lebih akurat

mengenai jumlah determinan migrasi yang terus meningkat. Pada umumnya migrasi

di kembangkan di Indonesia karena factor ekonomi. Jumlah penduduk yang semakin

meningkat di kota-kota besar yang tidak di iringi dengan tersedianya lapangan

pekerjaan yang memadai membuat pemerintah harus membuat sutu program yang

terencana dan terstruktur dengan baik, seperti transmigrasi untuk memperkecil

kesenjangan ekonomi dan meratakan jumlah penduduk ke semua wilayah yang

produktif sehingga masyarakat bisa melanjutkan hidup dengan baik dan

berkecukupan.

3.2 Saran

migrasi terjadi karena adanya ledakan penduduk yang cepat dan terus menerus

sehingga membuat pemerintah harus mengambil kebijakan. Olehnya itu warga

Negara sebaiknya menekan jumlah produktivitas anak. Jika program ini harus teerus

menerus berlangsung, ada baiknya juga agar pemerintah lebih meningkatkan lagi

perencaaan yang baik bagi berlangsungnya program pemerataan penduduk ini agar

transmigran bisa ditempatkan pada wilayah yang layak dan potensial.

Page 18: Factor-factor migrasi

18 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_manusia

2. http://id.wikipedia.org/wiki/Transmigrasi

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi

4. http://devoav1997.webnode.com/news/pengertian-sirkulasi-urbanisasi-

ruralisasi-dan-transmigrasi/

5. http://id.wikipedia.org/wiki/Emigrasi

6. http://id.wikipedia.org/wiki/Imigrasi

7. http://imwuinhk.multiply.com/reviews/item/28?&show_interstitial=1&u=%2Fr

eviews%2Fitem