Migrasi _ Kelompok 3

29
TUGAS OCEANOGRAFI PERIKANAN CHAPTER 8. MIGRATION Oleh : Aji Dwiantoro Hadiwijaya ( 0910860063 ) Wilda Retno Palupi ( 0910860097 ) Mita Kurniawati S ( 0910860098 ) Niken Puspitasari ( 0910863012 ) Muhammad Hisyam ( 105080209111001 ) Arief Maulana Almutahar ( 105080209111002 ) FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Transcript of Migrasi _ Kelompok 3

Page 1: Migrasi _ Kelompok 3

TUGAS OCEANOGRAFI PERIKANAN

CHAPTER 8. MIGRATION

Oleh :

Aji Dwiantoro Hadiwijaya ( 0910860063 )

Wilda Retno Palupi ( 0910860097 )

Mita Kurniawati S ( 0910860098 )

Niken Puspitasari ( 0910863012 )

Muhammad Hisyam ( 105080209111001 )

Arief Maulana Almutahar ( 105080209111002 )

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2011

BAB 8. MIGRASI

Page 2: Migrasi _ Kelompok 3

8.1 Introduction

Migrasi adalah hal yang umum terjadi di kehidupan banyak ikan yang

memiliki nilai ekonomis penting di dunia. Kebanyakan, pergerakan ini sangatlah

mahal, dan perubahan musim secara rutin mempunyai pengaruh yang signifikan

untuk perikanan tangkap. Akibatnya, mengerti lebih jauh mengenai migrasi ikan

sangatlah penting untuk pemanfaatan nilai komersil dan eksploitasi yang

berkelanjutan pada jumlah sumberdaya ikan yang ada.

Pemahaman pada bab ini meliputi pengetahuan mengenai perubahan musim

dan hilangnya stok ikan, yang memudahkan nelayan untuk mencapai target mereka

secara efektif. Dengan kata lain, meliputi pengetahuan lebih detail pengetahuan

mengenai ‘Pengembangan Model Realistis mengenai Dinamika Populasi’ yang dapat

digunakan untuk mengakses efek seperti strategi manajemen yang berbeda.

Bagaimanapun juga migrasi ikan adalah subjek yang sangat luas. Pada suatu ketika

itu meliputi ekologi tingkah laku pada beberapa populasi, dan di saat lain itu berfokus

pada sistem sensori dari neurobiology yang membentuk dasar dari kemampuan arah

dan navigasi setiap individu ikan.

Kerika aspek yang berbeda dari migrasi ini mengarah ke faktor biologi, tidak

semuanya langsung berhubungan dengan konteks perikanan, dan beberapa jauh dari

lingkup yang terbatas di bab ini. Lebih jauhnya, bukan maksud kami untuk memberi

penjelasan yang sempurna dari strategi sejarah kehidupan atau lintasan migrasi,

semuanya tetap menuju pada migrasi ikan. Tujuan kami adalah untuk mereview

ketepatan migrasi pada tingkah laku spesies ikan yang komersil dan prinsip ekologi

yang mempengaruhi alur migrasi. Kami mendeskripsikan perbedaan strategi migrasi

yang berbeda dan berusaha untuk menjelaskan bagaimana memahami migrasi adalah

langkah untuk manajemen perikanan dan konservasi. Banyak spesies ikan hidup pada

lingkungan yang berbahaya,paling sedikit observasi manusia, dan migrasi mereka

sebagian sulit untuk dipelajari, sehingga pada akhirnya kami mengulang kembali

teknik lapangan yang digunakan untuk mempelajari migrasi ikan dan kesadaran

bagaimana pengembangan dan memperbaiki pemahaman di masa depan.

Page 3: Migrasi _ Kelompok 3

8.1.1 Definisi

Migrasi adalah sebuah kata yang cukup sulit untuk ditentukan karena

banyaknya interpretasi dari buku atau subjek. Pada grup hewan yang berbeda di

definisikan dengan cara yang berbeda. Pada Ornithologies biasanya mendefinisikan

migrasi sebagai beberapa hal yang rutin, pergerakan dengan jangkauan yang panjang

antara musim dingin dan berkembang biak dan bergantung pada musim dan juga

individu dan populasi. Hal ini berbeda dengan Entomologist, yang sedikit

berhubungan dengan populasi, yang hanya individu saja dalam migrasi, dan kembali

ke tempat di mana mereka berasal.

Ketika ini diperdebatkan dari banyak definisi yang ada, ada persetujuan umum

bahwa migrasi meliputi pergerakan atau perpindahan individu dan populasi

dari satu tempat ke tempat lain. Dengan kata lain migrasi biasanya diartikan secara

tidak langsung adalah siklus perpindahan, dengan siklus hidup tahunan atau yang

lain, yang biasa dikenal dengan penyebaran. Kemungkinan penyebaran, seperti pada

tujuan bab ini, ada sedikit nilai yang diperdebatkan yaitu apa yang benar dan tidak

benar di migrasi.

Ini seharusnya dicatat bahwa banyak spesies ikan juga memiliki pergerakan

secara vertical, biasanya berhubungan pada siklus siang dan malam yang

mempengaruhi migrasi mereka. Beberapa pergerakan tentu mempunyai dampak pada

perikanan, sebagian pada kemampuan ikan atau perikanan. Bagaimanapun juga pada

bab ini kami membatasi pada pergerakan secara horizontal, yang dibutuhkan untuk

jangkauan perpindahan atau migrasi.

8.1.2 Jangkauan Migrasi

Beberapa spesies blennies (family Blenniidae), memiliki pergerakan yang

musiman baik mendekati pantai atau menjauhi pantai yang jaraknya tidak lebih dari

beberapa kilometer. Pada air yang bersuhu, spesies seperti herring (Clupea harengus),

mackerel (Scomber scombrus), cod (Gadus morhua) dan plaice (Pleuronectes

platessa) memilki pergerakan yang lebih dari beberapa ratus kilometer. Dan beberapa

spesies memiliki migrasi dengan jarak ribuan kilometer. Contohnya adalah salmon

(genus Salmo), Pacific salmon (genus Oncorhynchus) dan eels (Anguilla spp.), yang

Page 4: Migrasi _ Kelompok 3

berpindah antara air tawar dan laut bebas, dan beberapa spesies tuna, billfishes dan

sebagian besar hiu bermigrasi antar samudra. Lebih jelasnya lagi, jika jarak

perpindahan relative kecil (beberapa kilometer) dan tidak berpengaruh pada aktivitas

nelayan, maka migrasi ini mungkin tidak cukup penting pada hal perikanan tangkap.

Dengan kata lain, migrasi yang memiliki jangkauan yang luaslah yang memiliki

faktor yang utama dalam hal perubahan musiman distribusi ikan dan juga perikanan

tangkap yang mengeksploitasi mereka.

8.1.3 Terminology

Pada beberapa hal definisi migrasi, ada kebutuhan untuk mengerti beberapa

hal yang diutamakan pada migrasi ikan, yang sebagian berpengaruh pada perpindahan

individu atau populasi antara habitat air tawar dan laut.

Oceanodromous: adalah perpindahan ikan yang terus menerus yang terjadi di

wilayah samudra.

Potamodromous: perpindahan ikan secara terus menerus yang terjadi di

wilayah air tawar.

Diadromous: perpindahan ikan secara terus menerus yang terjadi di wilayah

antara lautan dan air tawar.

Ketika Myers (1949) pertama kali mengenalkan tentang Diadromous dia juga

mendefinisikan 3 subkategori yaitu Anadromous dan Catadromous dimana memiliki

keguanaan yang berarti di literature yang ada dan juga Amphidromous.

Anadromous adalah ikan diadromous yang makanan dan pertumbuhannya berada

di laut, yang kemudian migrasi ketika sudah dewasa untuk reproduksi ke air tawar

contohnya adalah salmon, shad, dan sea-lamprey.

Catadromous adalah ikan diadromous yang makanan dan pertumbuhannya

terjadi di air tawar, dan migrasi ketika sudah dewasa ke laut untuk reproduksi.

Contohnya adalah American dan European eels.

Amphidromous adalah ikan diadromous yang ketika berupa larva migrasi ke laut

segera setelah lahir, diikuti dengan makanan dan pertumbuhan di laut, kemudian

bermigrasi lagi juvenile ikan kembali ke air tawar. Contohnya adalah Ayu

(Plecoglossus altivelis) dari jepang.

Page 5: Migrasi _ Kelompok 3

8.2 Eksploitasi dan Ekologi

8.2.1 Migrasi antara spesies komersial 

Di seluruh dunia, ada sekitar 25 000 spesies ikan (Eschmeyer 1998), yang

mungkin hanya 200-300 membuat migrasi (Harden Jones1980).  Namun, migrasi

bukan merupakan keistimewaan sebagian besar species ikan tapi nyata dalam species

ekonomi penting,  contoh, tahun 1997, dalam data FAO, hasil tangkapan rata-rata

dunia ikan bersirip , sekitar 79.500.000 ton dari 740 spesies lebih. hanya 40%  (32,1

juta ton) hanya terdiri dari 15 spesies dianggap bermigrasi (Tabel 8.1).

8.2.2 Mengapa ikan bermigrasi? 

 Habitat laut yang kompleks dalam variasi fisikalnya, seperti kedalaman,

arus air, topografi, jenis sedimen, suhu, salinitas, oksigen, pencahayaan dan variasi

biotikny berupa ketersediaan pangan dan kelimpahan predator. di danau dan sungai

air tawar , yang mirip, tapi terlihat dalam perbedaan tipe habitat. fitur tersebut dapat

berubah-ubah secara spasial dan temporal, terutama antara musim. Dengan

keragaman seperti itu, sangat tidak mungkin bahwa setiap habitat akan berimbang

untuk setiap tahap siklus hidup, dan kebayakan sepecieas ikan menunjukan

menunjukkan beberapa ontogenetik dan / atau perubahan musiman dalam

habitat. Untuk memanfaatkan secara optimal keragaman lingkungan, banyak ikan

mengebangkan kehidupan dengan bermigrasi di antara wilayah yang berbeda, yang

terbaik dalam kegiatan makan, pertumbuhan dan pemijahan. Akibatnya, ukuran

populasi tidak terbatas pada jumlah individu yang dapat didukung oleh satu habitat.

Peningkatan kelangsungan hidup dan keberhasilan reproduktif adalah keuntungan

pokok dari perilaku migrasi. 

8.2.3 Migrasi dan eksploitasi 

Migrasi ikan cenderung bergerak disepanjang jalur dan waktu yang

diketahui, dan lebih terkonsentrasi  pada temat dan tempol tertentu, dan itu

memudahkan untuk penagkapanya. Aspek terakhir ini berlaku khusus untuk ikan

Page 6: Migrasi _ Kelompok 3

diadromous, yang ditargetkan saat mereka bermigrasi degan memanfatkan kemacetan

di mulut sungai. Ketika perikanan meng eksploitasi anakan amphidromous kecil,

yang kembali ke air tawar  dari laut dengan jarak sekecil 20-25 mm, ada juga

perikanan yang signifikan untuk migrasi larva spesies goby di berbagai tempat,

seperti Filipina, Tahiti, yang  Karibia, Sri Lanka dan Réunion. Demikian juga

perikanan galaxiids di Australia, Selandia Baru  dan Chile (terakhir di McDowall

1988). prinsip yang sama berlaku untuk eksploitasi anakan catardoumous ketika

tahap saat mereka memasuki air tawar .  Glass-eels juaga bisa ditangkap secara

efisien dan ekonomis ketika mereka terkonsentrasi,  biasanya di sekitar mulut sungai /

dimuara sungai.  contoh pada perikanan elver di Sungai Severn di  Inggris (Templeton

dan Churchward 1990). 

8.3 Migrasi Ikan

Kisaran migrasi strategi riwayat hidup sangat luas. Kali ini akan dijelaskan

migrasi dari pemilihan spesies yang bermigrasi untuk menggambarkan perbedaan

factor pendorong mereka bermigrasi. Gagasan bahwa distribusi dan migrasi suatu

stok ikan dapat dihubungkan oleh system arus air tertentu sesuai dengan konsep

“penahanan hidrografi”.

Di laut terbuka, kebalikan dari muara, dua arus dapat dikenali. Arus samudera

mendominasi lautan tinggi, sedangkan arus pasang surut lebih penting berpengaruh di

area continental shelves. Ada bukti yang meyakinkan untuk menunjukkan bahwa arus

laut memainkan peran utama dalam gerakanlarva dari beberapa spesies belut dari

pemijahan mereka daerah di laut terbuka ke habitat air tawar

dimana remaja pakan, tumbuh dan berkembang menjadi dewasa.

Belut Eropa Anguilla Anguilla memijah di laut Sargasso. Analisa lebih lanjut

menunjukkan larvanya ditransportasikan dari Gulf Stream dan Drift Atlantik Utara

menuju Lempeng Benua Eropa selama hamper 3 tahun periode. Baru-baru ini, lokasi

daerah pemijahan belut Anguilla japonica Jepang telah diidentifikasi di barat laut

Samudra Pasifik di suatu daerah antara Filipina dan Kepulauan Mariana.

Penemuan ini menunjukkan peran serupa untuk Utara Khatulistiwa dan

Kuroshio arus sebagai sarana transportasi leptocephali spesies ini ke perairan pesisir

Page 7: Migrasi _ Kelompok 3

timur Asia, di mana dewasa berasal. Di sini menggambarkan migrasi dari 3 spesies

yang berbeda. Yang pertama adalah tuna sirip biru Atlantik Thunnus Thynnus, yang

kedua yaitu Dicentrachus labrax yang melakukan migrasi musiman di perairan

Inggris pada suatu mekanisme termoregulasi yang memungkinkan betina berhasil

mengembangkan ovarium mereka. Spesies ketiga adalah plaice Pleurinectes platessa

yang di beberapa daerah di Luat Utara mengambil keuntungan dari arus pasang surut

untuk meminimalkan metabolic migrasi.

Spesies laut Terbuka: Ikan Tuna Sirip Biru

Ikan tuna sirip biru dan bilfish merupakan ikan komersial terpenting di dunia.

Ikan komersial utama ini berhabitat di iklim sedang dan trropis. Pemahaman yang

kurang terkait migrasi spesies ini akan menimbulkan masalah pada pengelolaan

perikanan tuna. Tuna sirip biru dikelola dengan 2 area ketersediaan berbeda, di timur

dan di barat.

Di timur, stok diperkirakan memiliki area pemijahan utama di Laut

Mediterania, dengan konsentrasi tertinggi di sekitar Kepulauan Balearic, Laut

Tyrrhenian dan Mediterania pusat. Betina timur di awal usia dewasa (4-5 tahun)

mencapai ukuran maksimum lebih kecil dibanding ukuran betina di area stok barat.

Pemijahan terjadi pada Mei dan Juni. Setelah melahirkan, ikan beberapa mulai

migrasi sirkuit sepenuhnya dalam Mediterania tetapi Mayoritas bermigrasi keluar

melalui Selat Gibraltar, sering dalam gerombolan ikan sampai dengan 10 000.

Selanjutnya, ikan ini bermigrasi ke utara, mungkin dibantu oleh Drift Atlantik Utara.

Sampai tahun 1920-an gerakan utara tampak untuk memperpanjang tidak lebih dari

Selat Inggris. Namun, sekarang muncul bahwa rangkaian migrasi meluas sejauh utara

Norwegia, dengan beberapa individu perjalanan sejauh 5000km dalam beberapa

bulan. Selanjutnya, antara November dan Februari, tuna sirip biru kembali. Adapun

sirip tuna barat diperkirakan memijah di daerah Teluk Meksiko dan di Selat Florida

antara pertengahan April hingga Juni.

Shelf-Sea Species: Bass Laut Eropa

Page 8: Migrasi _ Kelompok 3

Bass Eropa ditemukan dari Mediterania Laut, di sepanjang pantai Atlantik

utara dari Maroko ke Irlandia di barat laut dan ke Norwegia di laut timur. Pemijahan

terjadi antara Februari dan Juni, dan suhu berperan penting dalam penentuan waktu

dan lokasi. Telur bass jarang ditemukan dalam air di bawah sekitar 8,5-9 ° C. Pada 2-

3 bulan berikutnya, larva mengapung di permukaan dan mereka tumbuh dewasa di

sana hingga usia 4-5 tahun. Mereka mungkin akan tersesat di usia remaja tidak lebih

dari 80 km dari tempat mereka ditetaskan. Ikan Bass Eropa bergerak ke selatan atau

barat di musim gugur dengan migrasi balik di musim semi. Ikan makan dari musim

panas di pantai barat selatan ke Inggris lalu pindah ke Celtic, sedangkan ikan hidup di

Laut Utara bagian selatan dan timur Inggris.

Bass remaja memijah untuk pertama kalinya di musim dingin dengan suhu

perairan di bawah 9o C tetapi gonad bass betina tidak sepenuhnya matang pada

kondisi tersebut. Kematangan gonad sepenuhnya dicapai pada ikan yang berada di

perairan bersuhu di atas 10o C di musim dingin. Untuk mencapai hal ini, ikan di

bagian yang lebih utara perlu bermigrasi ke selatan dan / atau barat pada musim gugur

dan dingin.

Ikan Diadromous

Spesies diadromous adalah ikan yang dalam masa hidupnya mengalami dua

habitat yakni air laut dan air tawar. Jenis ikan ini termasuk ikan komersial dari

kelompok ikan bersirip. Secara khusus, ada banyak ikan dari taxa yang lebih tinggi

yang bergerak antara air tawar dan air asin tetapi tidak mempunyai pola khusus terkait

musim atau siklus hidupnya. Ada beberapa di antaranya yang memiliki pola gerakan

yang serupa dalam jangka pendek, misalnya pasang surut diurnal. Ikan ini tidak benar

benar diadromous dan beberapa gerakan hampir tidak memenuhi syarat sebagai

migrasi sama sekali atau bisa dikatakan sebagai pengembara fakultatif.

Ikan Anadromous

Anadromous adalah spesies ikan yang memijah di air tawar dan menghabiskan

hidupnya di air laut. Spesies yang terkenal dari jenis anadromous adalah salmon. Ikan

ini biasanya bertelur di kerikil hilir arus deras, kadang-kadang pada ketinggian

Page 9: Migrasi _ Kelompok 3

rendah. Setelah menetas, juvenile salmon yang disebut alevins, tetap berada dalam

kerikil pemijahan untuk beberapa minggu sebelum muncul untuk hidup dan makan di

sungai. Durasi hidup di laut, dimana pertumbuhan terjadi, bervariasi mulai dari 2

tahun untuk salmon pink, dan 5-6 tahun untuk salmon Chinook. Ketika salmon berada

dekat laut di usia dewasa, mereka bermigrasi ke arah daratan dan masuk ke mulut

sungai. Mereka bergerak ke hulu selama periode beberapa minggu dan bulanan, dan

selama waktu itu mereka tidak makan. Energi mereka dipindahkan dari tubuh untuk

pematangan gonad.

Adapaun lamprey memiliki siklus hidup yang sama. Mereka juga tidak makan

ketika berada dalam masa pematangan gonad dan mau memijah selama di perairan

darat. Lamprey dewasa akan memasuki perairan tawar ketika akan memijah untuk

bertelur lalu mati, sedangkan larvanya akan bergerak cepat ke laut setelah menetas.

Ikan Catadromous

Ikan dewasa jenis catadromous memijah di lautan, biasanya di laut tropis

hingga subtropis dan seringnya pada keadaan laut dalam, mereka selalu mati setelah

memijah. Telur yang menetas mempunyai ciri khas berbentuk daun. Larva

leptocephalus makan dan tumbuh di laut selama 1-2 tahun, dan secara bertahap

membuat jalan kembali mereka menuju pantai dimana orangtua mereka berasal.

Larva leptocphali bermetamorfosis di periaran pesisir, pertama untuk menjadi

ramping dan akhirnya mempunyai bentuk tubuh belut. Dengan morfologi demikian,

mereka dapat bergerak ke hulu sungai untuk makan dan berkembang hingga dewasa

dan siap matang gonad. Sidat betina bahkan bisa mencapai 80 tahun lebih untuk bisa

matang gonad sampai akhirnya bermigrasi ke laut. Mereka bertelur di laut dan larva

pada awalnya berada di laut pula.

Spesies barramudi Australia juga melakukan migrasi serupa. Namun ada yang

khas dari spesies ini, yakni bahwa hanya spesies jantan yang hidup di air tawar.

Sedangkan ikan betina merupakan sex-reversed dari jantan yang meninggalkan air

tawar dan tetap berada di estuary dan mencapai area pasang surut.

8.4 Mekanisme Berpindah

Page 10: Migrasi _ Kelompok 3

8.4.1 Berorientasi berenang

Meskipun aliran air jelas memiliki peran penting dalam migrasi dari beberapa

stok ikan, terutama di laut terbuka (Arnold 1981), ada juga bukti bahwa beberapa

spesies bergerak secara sendiri aliran air. Cod telah ditunjukkan untuk bermigrasi

pada suhu rendah (<0 ° C) air dari rak Newfoundland dengan berenang sepanjang

kedalaman 'lintasan ruaya' hangat (2-2.5 ° C) air laut (Rose 1993). Studi pelacakan

hiu biru (Prionace glauca, dan Scharold Carey 1990) dan tuna sirip biru (Carey dan

Lawson 1972) dilengkapi dengan tag akustik menunjukkan bahwa ikan ini dapat

menuju ke laut terbuka selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari yang konsisten

untuk terus bergerak independen dari arus air.

Pengamatan bahwa ikan dapat menggunakan petunjuk arah eksternal dan

bergerak secara independen dari arus air telah menyebabkan kontroversi tentang

kepentingan relatif dari arus air lingkungan dan sarana berenang yang berorientasi

pada migrasi, terutama untuk spesies besar dan aktif seperti salmon dan tuna . Ada

data yang belum cukup tentang pergerakan individu ikan di laut bahwa adalah

mungkin untuk menyelesaikan pertanyaan ini. Sangat mungkin bahwa tidak ada

jawaban tunggal, dan pentingnya setiap jenis gerak berbeda untuk saham yang

berbeda dan tahap kehidupan yang berbeda. Tampaknya mungkin bahwa trade-off

antara biaya migrasi, seperti konsumsi energi meningkat dan risiko pemangsaan, dan

manfaat yang meningkatkan kelangsungan hidup dan keberhasilan reproduktif dapat

berisi. Jika demikian, biaya-manfaat trade-off untuk saham tertentu ikan bervariasi

tergantung pada kompleksitas faktor-faktor lingkungan dan biologis yang dialami

oleh saham tertentu. Sebagai contoh, beroperasi di Laut Utara plaice arus pasang

surut selama migrasi mereka pra-dan pasca-pemijahan di daerah di mana arus yang

cukup cepat bagi mereka untuk menjadi energi mampu (Metcalfe et al. 1990) untuk

menyimpan. Namun, data lebih baru dijelaskan di atas menunjukkan bahwa, di daerah

di mana arus pasang surut lambat, plaice berenang secara terfokus di dasar laut

daripada menggunakan arus pasang surut.

8.4.2 Navigasi dan merpati

Page 11: Migrasi _ Kelompok 3

Diskusi pertama kami migrasi melibatkan elemen kuat dari "bolak-balik-

ness", dan dengan demikian gerakan kembali selama bagian dari siklus migrasi. Hal

ini menyebabkan beberapa pertanyaan penting. Sampai sejauh mana gerakan kembali

adalah suatu proses aktif? Sampai sejauh mana homing melibatkan "suatu tempat

secara resmi diduduki bukan tempat yang sama kemungkinan '(Gerking 1959)?

Mekanisme apa yang digunakan untuk 'rumah' seperti? Literatur tentang navigasi dan

homing pada ikan sangat luas, dan ulasan ilmiah, baik umum dan khusus, yang

tersedia (misalnya Dittman dan Quinn 1996). Cukuplah untuk mengatakan ada

buktiuntuk berbagai kemampuan homing dan navigasi dalam berbagai macam ikan.

Di satu sisi spektrum, ada bukti yang jelas untuk kemampuan merpati tepat

dalam beberapa spesies. Contoh, orang dewasa dari kedua Pasifik dan Atlantik

salmon dapat kembali ke kerikil, yang mereka sendiri diproduksi beberapa tahun

sebelumnya. Prestasi seperti homing telah terbukti tergantung pada karakteristik

remaja belajar 'rumah' mereka sebelum mereka berangkat ke laut, dan kemudian

menggunakan surgawi, geomagnetik dan petunjuk penciuman untuk mengembalikan

mereka dari laut lepas ke sungai kelahiran mereka (membantu Hasler 1971).

Sebagai perbandingan, belut Eropa dan Jepang bertelur di laut terbuka di

tempat-tempat yang membuat sebagian besar keturunan mereka akhirnya akan

dibawa ke landas kontinen dengan pasif hanyut dengan arus. Namun, tidak seperti

salmon, elver tiba di landas kontinen tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan

habitat air tawar mereka melanjutkan, dan tampaknya sangat tidak mungkin bahwa

individu dapat mengidentifikasi dan mengambil dari pada sungai yang sama bahwa

orang tua mereka meninggalkan beberapa tahun sebelumnya.

Untuk ikan migrasi yang hidup sepenuhnya di laut, seperti cod dan plaice,

studi penandaan konvensional menunjukkan bahwa orang dewasa untuk kembali ke

dasar pemijahan yang sama di tahun berturut-turut (de Veen 1962 dikutip oleh Harden

Jones, 1968 dan cushing 1990). Mengingat jumlah besar ikan individu yang terlibat

dan jumlah yang relatif kecil bertelur tersedia, tidak dapat dihindari bahwa beberapa

ikan bertelur di daerah di mana mereka sendiri diproduksi. Namun, tidak ada bukti,

serupa dengan salmon, untuk menunjukkan bahwa orang dewasa memiliki

mekanisme merpati khusus untuk digunakan untuk menemukan alasan asli mereka

Page 12: Migrasi _ Kelompok 3

pemijahan. Sebaliknya, ada semakin banyak bukti bahwa spesies laut seperti ikan

herring, ketekunan penduduk lokal dijamin oleh pola migrasi galangan kapal individu

belajar orang dewasa dan bertelur dari saham di mana mereka merekrut lebih natal

homing (McQuinn 1997 ). Mekanisme tersebut akan konsisten dengan pengamatan

migrasi 'berlari boneka', yang pra-pemijahan merekrut dewasa untuk mengikuti.

Migrasi menjalankan dummy diusulkan untuk plaice di Laut Utara (Arnold dan

Metcalfe 1996), dewasa Arcto-Norwegia migrasi ikan dari Laut Barents di pantai

Norwegia (Trout 1957, Woodhead 1959) dan cod sepanjang pantai Newfoundland

mengeksekusi migrasi setelah pemijahan dari tepi lereng kontinen (Rose 1993).

Seperti rute migrasi ikan muda belajar dengan mengikuti orang tua, dapat

menyebabkan hilangnya ikan tua dari saham menyebabkan perubahan dalam pola

migrasi. Pola migrasi ikan herring pemijahan semi Norwegia (Clupea harengus)

berubah secara dramatis setelah saham dewasa habis pada tahun 1960 (Dragesund et

al 1980.) Dan ada kekhawatiran bahwa migrasi ikan cod Newfoundland telah

berubah, mungkin tidak dapat dibatalkan, sebagai hasilnya dari populasi yang parah

menurun karena penangkapan yang berlebihan pada tahun 1990 (Rose 1993).

Dari sudut pandang eksperimental, pemahaman kita tentang migrasi ikan

salmon dibantu oleh fakta bahwa ikan muda (smolts) dapat ditandai sebelum pergi ke

laut. Akibatnya, adalah mungkin untuk mengidentifikasi dengan presisi berapa

banyak ikan kembali kelahiran sungai dan berapa banyak yang pemijahan di sungai

lainnya. Namun, akuisisi data yang sebanding untuk ikan yang menumbuhkan di laut

terbuka jauh lebih sulit, karena tidak ada teknik untuk menandai telur atau larva

dalam cara yang memungkinkan individu ikan menjadi reidentified sebagai orang

dewasa.

Mengapa beberapa ikan yang lebih besar Presisi menunjukkan kemampuan

merpati Pada mereka daripada yang lain? Agaknya, tingkat presisi bersedia menjadi

fungsi dari keberhasilan reproduksi ditingkatkan, dan tradeoff Antara Biaya

Peningkatan Terlibat dalam homing ke spesifik satu situs pemijahan sebagai lawan

yang lain. Sebagai contoh, Tambahan Biaya Relatif Kecil Timbul oleh salmon dewasa

dalam memilih satu sungai, sebagai lawan yang lain beberapa mil dari pantai

Selanjutnya, secara signifikan sebanding dengan keberhasilan reproduksi Mungkin

Page 13: Migrasi _ Kelompok 3

yang lebih tinggi dengan pemijahan di situs Dicapai Sebelumnya terbukti untuk

menjadi baik . Di sisi lain, studi terbaru mengenai migrasi ikan haring pemijahan

semi Norwegia menunjukkan-Itu per homing se bukanlah strategi yang berhasil, dan

thats dasar pemilihan atau pemijahan tergantung pada kondisi ikan, biaya migrasi dan

kemungkinan larva kelangsungan hidup (dan memperbaiki Slotte 2000). Evolusi

spesies merpati dalam anadromous memiliki beberapa Biasanya Dianggap Sebagai

mekanisme yang memungkinkan ikan untuk kembali ke habitat itu bertelur di mampu

Memproduksi sejumlah besar keturunan. Namun, Karena batas atau tingkat aliran gen

Antara populasi, homing Juga Mei Jadilah mekanisme yang memungkinkan

masyarakat lokal spesies diadromous menjadi disesuaikan dengan kondisi lokal

(Dittman dan Quinn 1996). Situasi semacam Telah ditunjukkan untuk beberapa

populasi salmon Pasifik atau (Hendry dan Quinn 1997).

8.5 Teknik

Migrasi ikan sangat penting untuk memahami manajemen rasional dan

konservasi stok ikan, tetapi untuk mendapatkan informasi yang diperlukan sangat

sulit. Nelayan dapat memberikan informasi yang berguna pada penampilan musiman

dan hilangnya ikan sarta data perikanan dapat memberikan gambaran umum tentang

perubahan musiman dalam distribusi populasi dari ikan itu sendiri. Namun, informasi

ini kurang untuk menjelaskan migrasi spesies tertentu dan lebih banyak mengenai

informasi rinci tentang perilaku serta pergerakan populasi dan individu yang

diperlukan.

Menurut Walton dan Kapas (1898), tagging dan metode sederhana lainnya

mengenai penandaan ikan, telah digunakan sejak pertengahan abad ke 17 sebagai

sarana meningkatkan pemahaman kita tentang biologi ikan. Tagging memberitahu

kita di mana individu ikan dua kali hidup ketika ditangkap dan ditandai dan dalam

pemulihan. Jika menandai dan menangkap kembali dipisahkan waktu, yang dapat

bulan atau bahkan bertahun-tahun, penandaan konvensional dapat memberikan

informasi mengenai identitas ikan, gerakan, tingkat migrasi, rute, kelimpahan ,

pertumbuhan dan mortalitas dari ikan.

Page 14: Migrasi _ Kelompok 3

Menurut Parker (1990) dan Jennings (2001), ada banyak metode pelabelan

ikan. Branding atau menggunting sirip adalah cara cepat dan mudah untuk menandai

ikan, sementara bahan kimia seperti tetrasiklin dan antibiotik yang disimpan khusus

di daerah tertentu dan berfluoresensi di bawah sinar ultraviolet dengan mudah dapat

diterapkan ke sejumlah besar ikan dan tetap menjadi tag permanen. Atau, berbagai

jenis label dapat dilampirkan pada ikan.

Penandaan sederhana dapat sangat berguna untuk menggambarkan pola

pergerakan populasi kotor, namun metode tersebut hanya memberitahu kita sedikit

tentang bagaimana migrasi ikan. Data tagging dapat disesuaikan untuk variasi spasial

dalam usaha penangkapan ikan, di mana hal ini diketahui, tetapi gerakan ikan ke

daerah unfished atau perubahan unfishable, atau perilaku yang mengubah

ketersediaan ikan tidak dapat dengan mudah dipertanggung jawabkan. Hanya dengan

memahami gerakan dan tingkah laku ikan yang pendek (jam dan hari), medium (hari

dan minggu) dan panjang (musim dan tahun) dengan skala waktu mekanisme yang

digunakan untuk memindahkan ikan.

Sejak tahun 1960 tag elektronik yang mengirimkan sinyal radio atau akustik

telah digunakan untuk melacak pergerakan ikan yang bebas untuk periode terbatas.

Namun, teknik ini terbatas karena dalam sebagian besar aplikasinya, hanya satu ikan

yang dapat dilacak pada waktu tertentu setiap ikan hanya mendapatkan waktu pendek

dan sering hanya beberapa hari. Baru-baru ini, kemajuan signifikan dalam teknologi

mikroelektronik telah memungkinkan keberhasilan pengembangan 'penyimpanan

data' elektronik atau 'file' tag yang cukup kecil untuk muat ikan. Ini rekaman

perangkat dan menyimpan data lingkungan dan perilaku dan, karena tidak ada

pengamat manusia mengikuti ikan, sekarang Anda dapat memantau perilaku dan

gerakan banyak ikan secara bersamaan pada semua migrasi (Metcalfe dan Arnold

1997, 1998). Sekarang mereka menggunakan berbagai perangkat untuk mempelajari

gerakan spesies yang beragam seperti plaice, salmon, tuna dan lain sebagainya.

Meskipun sebagian besar tag penyimpanan data saat ini hanya beberapa

variabel lingkungan ukuran sederhana seperti kedalaman, tekanan, temperatur internal

dan eksternal dan daylight, dan data yang masih dapat digunakan untuk mendapatkan

informasi rinci tentang tingkah laku ikan. Menurut Metcalfe dan Arnold (1997-1998),

Page 15: Migrasi _ Kelompok 3

dalam landasan kontinen di Eropa, air yang tinggi dan rendah dan jangkauan pasang

surut berasal dari pengukuran tekanan dapat digunakan untuk menangkap ikan setiap

kali mereka diam di dasar laut untuk siklus pasang surut penuh atau lebih. Di laut

terbuka, catatan siang hari ambien dapat digunakan untuk mendapatkan garis lintang

dan bujur dari daylength dari waktu siang setempat. Pengembangan sensor yang lebih

tertanam yang dapat memonitor variabel yang lebih kompleks seperti kecepatan

berenang dan aktivitas makan, berfungsi untuk meningkatkan pemahaman kita

tentang migrasi spesies ikan yang lebih banyak lagi.

Meskipun kemajuan teknis, penggunaan tag penyimpanan data dengan banyak

spesies masih terbatas karena perspektif ikan yang ditangkap dan label yang

dikembalikan sangat rendah. Untuk menghindari kebutuhan untuk aktivitas

penangkapan ikan komersial dan meningkatkan kemungkinan pemulihan data, area

penting dari pembangunan telah tagged 'pop'. Label ini melekat eksternal dan

memiliki mekanisme rilis yang menyebabkan ikan untuk label terpisah pada waktu

yang telah ditentukan dan 'muncul' di permukaan laut di mana mereka dapat

mengambil data melalui radio atau satelit Airborne. Perangkat ini sekarang tersedia

secara komersial dan digunakan pada spesies pelagis besar seperti tuna. Meskipun

kapasitas data yang saat ini sangat terbatas, perkembangan di daerah ini memberikan

prospek pemulihan data jauh lebih baik di masa depan, sedangkan miniaturisasi lebih

lanjut akan memungkinkan teknologi untuk diterapkan pada spesies yang lebih kecil.

8.6 Distribusi dan Genetika

Migrasi ikan cenderung memiliki distribusi geografis yang luas dibandingkan

dengan spesies non-migrasi, dan mungkin populasi spesies tunggal ada yang tersebar

di wilayah berbeda dan luas. Dalam beberapa kasus, terutama ketika

mereka dipisahkan oleh jarak yang besar, populasi yang berbeda mungkin memiliki

integritas yang memadai dalam jangka menengah dan jangka panjang bahwa mereka

merespon secara independen terhadap efek eksploitasi. Dalam kasus ini populasi

dapat dianggap sebagai stock tersendiri, yang dapat dikelola sendiri. Jika sedikit atau

tidak adanya pemindahan individu diantara populasi ini, mereka mungkin genetik

yang berbeda. Namun, pemindahan beberapa individu dapat sering menyebabkan

Page 16: Migrasi _ Kelompok 3

hilangnya heterogenitas genetik, meskipun eksploitasi dari satu

populasi mungkin tidak berpengaruh pada yang lain. Analisa genetik dapat menjadi

nilai ketika menunjukan bahwa popuasi terdiri lebih dari satu stock, tapi kesulitan

muncul ketika gagal untuk memberikan bukti pemisahan stock. Penelitian terakhir

yang yang berkaitan dengan analisis DNA makrosatelit telah menunjukan bahwa ada

struktur genetik yang signifikan dari populasi cod laut utara, dengan tiga atau empat

genetika yang berbeda kelompok : satu dari Bergen, satu dari Moray Firth, satu dari

Flamborough, dan satu di Bight Selatan.

Di antara spesies laut, misalnya, Atlantik cod ditemukan di perairan landas

kontinen seluruh Atlantik Utara dari pesisir timur Kanada dan Amerika Serikat ke

pantai Norwegia dan ke Laut Barents. Luas populasi yang terpisah, seperti laut

Barents dan cod kanada, telah terbukti memiliki genetik yang berbeda.

Diadromy memiliki implikasi khusus pada evolusi, biogeografi dan ekologi

spesies ikan, populasi dan komunitas, dengan spesies diadromous cenderung memiliki

distribusi yang luas dibandingkan spesies yang non-migrasi. Meskipun tidak semua

spesies diadromous tersebar luas, mereka yang, dan terutama ditemukan pada kedua

sisi utama lautan utara beriklim tropis, adalah diadromous. Hal yang sama berlaku di

belahan bumi selatan. Contohnya adalah Pouched Lamprey anadromous dari selatan

dan Inaga catadromous yang pembagian distribusinya luar biasa hingga mencapai

seluruh atau sebagian wilayah Australia Barat, Australia Timur, Tasmania, pulau Lord

Howe, Selandia Baru, Pulau Chatham, bagian Amerika Selatan, dan Pulau Falkland.

Dalam suatu wilayah, distribusi dan jumlah struktur spesies genetik telah

menunjukan berhubungan dengan diadromy. Spesies yang tahap kehidupannya

diadromous cenderung menunjukan sturktur genetik yang lebih sedikit dibandingkan

dengan yang tidak. Perbedaan ini disebabkan kapasitas aliran gen antara populasi

spesies diadromous yang terpisah. Perbedaan-perbedaan ini memiliki implikasi pada

pola spesiasi. Aliran gen yang rendah menghambat perbedaan genetik antara populasi

diadromous dan dengan demikian menghambat spesiasi.

8.7 Aplikasi di bidang Perikanan

Page 17: Migrasi _ Kelompok 3

Migrasi merupakan faktor identifikasi stok dalam hubungannya dengan

eksploitasi. Sebagai contoh, suatu spesies tertentu mungkin terjebak di satu daerah

pada satu waktu tahun dan di daerah lain di lain waktu. Situasi seperti ini dapat

mengakibatkan migrasi baik dari stok tunggal antara dua daerah dan dieksploitasi dua

kali, atau dari dua saham terpisah dari dua bermigrasi di daerah lain pada waktu yang

berbeda. Memahami identitas stok penting dalam memprediksi efek dari perubahan

dan tingkat atau pola eksploitasi.

Demikian pula, migrasi merupakan elemen penting dalam efektivitas 'daerah

tertutup' manajemen atau 'tanpa daerah eksploitasi'. Jelas, jika ikan yang masih di

dalam daerah tertutup dilindungi dari memancing, tetapi setelah itu bergerak keluar

dari itu menjadi rentan. Oleh karena itu, perlu untuk memahami pola spasial dan

temporal dari tingkah laku ikan dan usaha jika kita realistis untuk mengevaluasi

pengaruh dari metode manajemen konservasi.

8.8 Kesimpulan

Saat ini, dunia perikanan sedang dieksploitasi, dengan adanya penurunan

drastis dalam tangkapan di bidang perikanan. Hal ini berlaku tidak hanya bagi

eksploitasi tradisional terhadap spesies ikan seperti cod dan tuna, tetapi juga untuk

pengembangan lebih lanjut di bidang perikanan. Untuk spesies yang paling sedikit

mengenai migrasi, tingkah laku atau faktor lingkungan yang mempengaruhi itu.

Untungnya, semua pihak semakin menyadari kebutuhan untuk memahami migrasi

ikan, bukan hanya karena itu menarik, tapi itu adalah kunci yang dasar untuk

mendukung pengelolaan perikanan. Namun, memahami migrasi adalah nilai yang

kecil yang diperlukan untuk lebih meningkatkan metodologi itu sendiri.