F6 Pengobatan Dasar Puskel

4
F6. UPAYA PENGOBATAN DASAR PELAKSANAAN PUSKESMAS KELILING DI KELURAHAN LANACE 1. LATAR BELAKANG Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional. Kegiatan pengobatan dasar di puskesmas terbagi menjadi pengobatan dalam gedung berupa poliklinik umum, poliklinik gigi, apotek, kesehatan ibu dan anak, ruang tindakan, serta pengobatan luar gedung berupa rujukan kasus dan pelayanan puskesmas keliling (puskel). Adapun tujuan pengobatan dasar ini adalah meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di Indonesia, yaitu terhentinya proses perjalanan penyakit yang diderita oleh seseorang, berkurangnya penderitaan karena sakit, mencegah dan berkurangnya kecacatan, serta merujuk penderita ke fasilitas diagnosis dan pelayanan yang lebih canggih bila perlu. 1

description

pengobatan

Transcript of F6 Pengobatan Dasar Puskel

F6. UPAYA PENGOBATAN DASAR

PELAKSANAAN PUSKESMAS KELILING DI KELURAHAN LANACE

1. LATAR BELAKANG

Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional.

Kegiatan pengobatan dasar di puskesmas terbagi menjadi pengobatan dalam gedung berupa poliklinik umum, poliklinik gigi, apotek, kesehatan ibu dan anak, ruang tindakan, serta pengobatan luar gedung berupa rujukan kasus dan pelayanan puskesmas keliling (puskel).

Adapun tujuan pengobatan dasar ini adalah meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di Indonesia, yaitu terhentinya proses perjalanan penyakit yang diderita oleh seseorang, berkurangnya penderitaan karena sakit, mencegah dan berkurangnya kecacatan, serta merujuk penderita ke fasilitas diagnosis dan pelayanan yang lebih canggih bila perlu.

Salah satu pengobatan dasar adalah puskesmas keliling (puskel). Kegiatan yang dilakukan hampir sama dengan poli di puskesmas yang membedakan adalah tempatnya. Puskesmas keliling mendatangi tempat-tempat yang jauh dari puskesmas dan yang memiliki akses ke puskesmas cukup sulit. Saat puskesmas keliling juga dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis kepada setiap pasien. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisis ini dapat ditegakkan diagnosis penyakit pasien dan dapat dilakukan penilaian apakah pasien rawat jalan atau membutuhkan pemeriksaan lanjutan di puskesmas, yang mana jika perlu rawat inap maka perlu dilakukan rujukan ke jenjang pelayanan yang lebih tinggi, yaitu rumah sakit.

2. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT

Pengobatan dasar disebut juga tindakan kuratif, yang termasuk dalam five levels of prevention. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengobati penyakitnya sedini mungkin mengakibatkan penyembuhan menjadi sulit, bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi.

3. PEMILIHAN INTERVENSI

Oleh karena latar belakang di atas, maka diperlukan suatu upaya agar tidak terjadi keterlambatan dalam menangani suatu penyakit dengan mendatangi langsung daerah tertentu untuk melakukan pemeriksaan sehingga diagnosis dini dapat segera ditegakkan.

4. PELAKSANAAN

Telah dilakukan kegiatan puskesmas keliling di lingkungan kelurahan Lanace pada tanggal 22 November 2014. Pemeriksaan meliputi anamnesis tentang gejala utama, seperti demam, nyeri kepala, batuk, sesak, mual dan muntah, nyeri ulu hati, nyeri perut, nafsu makan, buang air besar dan buang air kecil, serta keluhan-keluhan penyerta lainnya. Kemudian dilakukan anamnesis tentang riwayat penyakit, riwayat keluarga, dan riwayat pengobatan sebelumnya. Setelah anamnesis dilanjutkan dengan pemeriksaan fisis berupa inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Setiap pasien yang datang berobat dibekali dengan obat-obatan dan diedukasi sehubungan dengan penyakitnya. Apabila membutuhkan pemeriksaan laboratorium pasien juga diminta ke puskesmas.

5. EVALUASI

Pada anamnesis, didapatkan bahwa pasien paling banyak datang keluhan nyeri kepala, nyeri lutut, nyeri ulu hati dan demam.

Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan tanda vital, dengan keluhan nyeri kepala didiagnosis hipertensi dan cefalgia, keluhan batuk dan demam paling banyak dengan diagnosis Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), keluhan nyeri lutut dengan diagnosis osteoarthritis dan keluhan nyeri ulu hati dengan diagnosis dispepsia.

Tabel 1. Tabel data penyakit pada pasien puskesmas keliling Lanace 22 November 2014

No.

Nama Penyakit

Kode Penyakit

Jumlah Pasien

1

Hipertensi

I.10

8

2

Artritis

M. 008

5

3

Dispepsia

K.30

3

4

Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)

J.05-J.06

2

5

Nyeri kepala

R. 51

2

PESERTA PENDAMPING

dr. I s b u l dr. Hj. Markani Daharu

3