F3 Ariyani Novitasari.docx

download F3 Ariyani Novitasari.docx

of 11

Transcript of F3 Ariyani Novitasari.docx

  • 8/10/2019 F3 Ariyani Novitasari.docx

    1/11

    Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

    F3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana

    MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE

    Disusun oleh:

    dr. Ariyani Novitasari

    PUSKESMAS SANGKRAH

    SURAKARTA JAWA TENGAH

    2014

  • 8/10/2019 F3 Ariyani Novitasari.docx

    2/11

    A. LATAR BELAKANG

    Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk

    mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi

    persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi

    secara wajar. Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan

    atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan

    pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan Antenatal Care (ANC), petugas

    mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan

    pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine serta ada

    tidaknya masalah atau komplikasi.

    Tujuan ANC antara lain:

    1.

    Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

    kembang janin.

    2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan

    bayi.

    3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,

    termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

    4.

    Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun

    bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

    5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.

    6.

    Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat

    tumbuh kembang secara normal.

    7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

    Kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan

    anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut : sampai dengan

    kehamilan trimester pertama (

  • 8/10/2019 F3 Ariyani Novitasari.docx

    3/11

    d. Pemberian obat-obatan, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan tablet besi (fe)

    e. Penyuluhan tentang gizi, kebersihan, olah raga, pekerjaan dan perilaku sehari-hari,

    perawatan payu dara dan air susu ibu, tanda-tanda risiko, pentingnya pemeriksaan

    kehamilan dan imunisasi selanjutnya, persalinan oleh tenaga terlatih, KB setelah

    melahirkan serta pentingnya kunjungan pemeriksaan kehamilan ulang.

    Apabila ibu hamil kurang pengetahuan, pada pemeriksaan kehamilan banyak

    pengetahuan yang diperoleh seperti pertumbuhan dan perkembangan janin,perawatan diri

    yang benar,persalinan dan nifas,dengan demikian diharap ibu hamil termotivasi untuk

    menjaga diri dan kehamilannya sehingga mentaati nasehat yang di berikan. Dampak jika

    ibu tidak melakukan antenatal care adalah penyakit,resiko dan komplikasi pada masa

    kehamilan tidak dapat di deteksi secara dini sehingga pada saat persalinan terjadi

    kesulitan pada saat penanganan.

    Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya bahaya

    dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya selama

    kehamilan, persalinan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan, persalinan dan

    nifas normal.

    Puji Rochjati (2005) mengemukakan batasan faktor resiko pada ibu hamil ada 3

    kelompok yaitu:

    a.

    Kelompok Faktor resiko I (Ada Potensi Gawat Obstetri / APGO), Seperti

    Primipara muda (umur

  • 8/10/2019 F3 Ariyani Novitasari.docx

    4/11

    Kehamilan dengan jumlah skor 2 termasuk kehamilan risiko rendah dengan periksa

    kehamilan bidan, rujukan kehamilan tidak di rujuk, tempat persalinan rumah ibu

    hamil atau polindes dan penolong bidan.

    Kehamilan dengan jumlah skor 6-10 termasuk kehamilan risiko tinggi dengan

    periksa kehamilan bidan atau dokter, rujukan kehamilan bidan atau puskesmas,

    temapat persalinan rumah, polindes, rumah sakit, penolong bidan.

  • 8/10/2019 F3 Ariyani Novitasari.docx

    5/11

    Kehamilan dengan jumlah skor > 12 termasuk kehamilan risiko sangat tinggi

    dengan periksa kehamilan ke dokter, rujukan kehamilan rumah sakit dan penolong

    persalinan dokter.

    Masalah paling sering selama kehamilan adalah anemia. Anemia dalam kehamilan

    adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III

    atau kadar 35 tahun terkait

    dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering

    menimpa diusia ini.Usia ibu saat hamil > 35 tahun merupakan salah satu factor risiko

    tinggi ibu hamil. Usia ibu hamil > 35 tahun memiliki hubungan yang signifikan dengan

    preeklamsia, kelahiran bayi premature, berat badan lahir rendah dan seksio sesarea.

    Upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah dengan memberikan

    pengetahuan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara baik dan sedini

  • 8/10/2019 F3 Ariyani Novitasari.docx

    6/11

    mungkin, dengan pengetahuan kehamilan juga dapat menanamkan kepercayaan antara

    ibu hamil dengan petugas sehingga masalah mengenai kehamilan dapat diketahui dengan

    baik oleh ibu hamil.

    B. PERMASALAHAN

    I. Identitas Pasien dan Pasangan

    Nama Istri : Ny. P

    Umur : 21 tahun

    Paritas : G1 P0 A0

    Alamat : Sangkrah 2/5

    Pekerjaan : Tidak bekerja

    Tanggal Periksa : 5 Juni 2014

    Nama Suami : Tn. F

    Umur : 21 tahun

    Alamat : Sangkrah 2/5

    Pekerjaan : Swasta

    II.

    Anamnesis

    Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 5 Juni 20141. Keluhan selama kehamilan : pusing

    2. Riwayat Kehamilan Sekarang

    HPHT : 20 November 2013

    HPL : 27 Agustus 2014

    Usia Kehamilan : 28 minggu

    Pasien tidak haid sejak bulan November 2013, 2,5 bulan setelah terlambat

    haid pasien melakukan tes kehamilan dengan tes pack dan hasilnya positif.

    Kemudian pasien periksa ke bidan dan oleh bidan dinyatakan hamil. Selama

    kehamilan pasien tidak ada keluhan berarti. Pasien telah menerima vaksin TT 2.

    Selama kehamilan pasien mengeluhkan pusing .

    3. Riwayat Persalinan :

    Belum pernah melahirkan.

    4.

    Riwayat Penyakit Dahulu

    - Riwayat Hipertensi : disangkal

    - Riwayat Penyakit Jantung : disangkal

  • 8/10/2019 F3 Ariyani Novitasari.docx

    7/11

    -

    Riwayat Penyakit Paru : disangkal

    - Riwayat DM : disangkal

    5. Riwayat ANC

    Pemeriksaan kehamilan dilakukan di puskesmas. Pemeriksaan kehamilan

    dilakukan satu bulan sekali. Pasien mendapat multivitamin dan suplemen besi.

    6. Riwayat Haid

    - Menarche : 13 tahun

    - Siklus haid : 28 hari

    - Lama haid : 7 hari

    - Dismenore : -

    7. Riwayat Perkawinan

    Pasien menikah yang pertama kali dengan suami sekarang. Usia pernikahan 1

    tahun

    8. Riwayat KB : (-)

    9.

    Riwayat Penyakit Keluarga

    - Riwayat Hipertensi : disangkal

    - Riwayat Penyakit Jantung : disangkal

    - Riwayat Penyakit Paru : disangkal

    -

    Riwayat DM : disangkal

    III.

    Pemeriksaan Fisik

    Dilakukan tanggal 5 Juni 2014

    a. Status Present

    Keadaan Umum : baik

    Kesadaran : compos mentis

    Vital Sign

    Tensi : 110/70 mmHg

    Nadi : 84 x/menit

    RR : 23 x/menit

    Suhu : 36,5 0C

    TB : 149 cm

    BB : 56 Kg

    LILA : 26 cm

    b.

    Status Internus

  • 8/10/2019 F3 Ariyani Novitasari.docx

    8/11

    -

    Kepala : Mesocephale

    - Mata : Conjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)

    - Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-)

    - Telinga : Discharge (-), bentuk normal

    - Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-)

    - Tenggorokan : Faring hiperemesis (-), pembesaran tonsil (-)

    - Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)

    - Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)

    - Mamae : Simetris, Besar (+/+), Tegang (+/+), Puting susu

    menonjol (+/+), benjolan abnormal (-/-)

    -

    Jantung :

    Inspeksi : Ictus cordis tampak

    Palpasi : Ictus cordis teraba

    Perkusi : Redup

    Batas atas jantung : ICS II linea sternalis sinistra

    Batas pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra

    Batas kanan bawah jantung : ICS V linea sternalis dextra

    Batas kiri bawah jantung : ICS V 2 cm medial linea midclavicularis

    sinistra

    Auskultasi : suara jantung I dan II murni, reguler, suara tambahan

    (-)

    - Paru :

    Inspeksi : Hemithorax dextra dan sinistra simetris

    Palpasi : Stemfremitus dextra dan sinistra sama, nyeri tekan (-)

    Perkusi : sonor seluruh lapang paru

    Auskultasi : vesikuler

    - Abdomen :

    Inspeksi : Cembung, striae gravidarum (+)

    Palpasi : nyeri tekan (-)

    Perkusi : Tidak dilakukan

    Auskultasi : Tidak dilakukan

  • 8/10/2019 F3 Ariyani Novitasari.docx

    9/11

    -

    Extremitas :

    Superior Inferior

    Oedem -/- -/-

    Varises -/- -/-

    Reflek fisiologis +/+ +/+

    Reflek patologis -/- -/-

    c. Status Obstetri

    - Abdomen

    Inspeksi : cembung, striae gravidarum (+)

    Palpasi :

    Leopold I : TFU pertengahan umbilicus dan Proc. Xyphoideus (29 cm)

    Teraba massa besar lunak

    Leopold II : Teraba tahanan memanjang pada uterus bagian lateral

    kanan

    Teraba bagiankecil-kecil pada uterus bagian lateral kiri

    Loepold III : Teraba masa bulat, keras

    Masa bulat dan keras mudah digoyang

    Leopold IV : Konfigurasi kedua tangan konvergen

    Auskultasi : DJJ (+)

    TBJ = (29-12) x155 = 2635 gram

    - Genitalia

    Externa : tidak dilakukan

    Interna : tidak dilakukan

    IV. Pemeriksaan Penunjang

    Trimester 1

    Hb : 10,7 g/dL

    Protein Urin : -

    Urin Reduksi: -

    Lain-lain : Golongan darah A Rh +

  • 8/10/2019 F3 Ariyani Novitasari.docx

    10/11

    Trimester 2

    Hb : 9,9 g/dL

    Protein Urin : -

    Urin Reduksi: -

    C. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

    Intervensi yang dipilih adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan atau

    Antenatal care. Dimana ibu-ibu hamil yang berisiko tinggi ataupun yang tidak

    beresiko dilakukan pemeriksaan kehamilan secara keseluruhan, untuk mengenal

    tanda-tanda bahaya saat kehamilan ataupun setelah melahirkan.

    D. PELAKSANAAN

    Kegiatan Antenatal care rutin dilaksanakan setiap hari Rabu dan Kamis yang

    dimulai sekitar pukul 08.00. Kegiatan diawali dengan penimbangan berat badan ibu

    hamil, dilanjutkan dengan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu hamil meliputi tekanan

    darah, nadi, lingkar lengan dan keluhan yang dirasakan selama kehamilan. Setelah itu

    dilakukan pemeriksaan kehamilan diawali dengan perhitungan umur kehamilan, jika

    baru pertama kali melakukan pemeriksaan tentukan HPHT (Hari Pertama Mens

    Terakhir) dan HPL (Hari Perkiraan Lahir). Dilakukan juga pemeriksaan kesehatan

    janin meliputi posisi janin, bagian terendah janin sampai denyut jantung janin. Untuk

    mendeteksi dini faktor resiko pada ibu hamil disarankan untuk memeriksakan kadar

    Hb dan protein urin pada ibu hamil pada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan

    ANC pertama kali.

    Pada pasien ini didapatkan kadar Hb 9,9 g/dl, hal ini menunjukkan pasien

    mengalami anemia. Oleh karena itu, diberikan suplemen tablet Fe dan vitamin C.

    Edukasi yang diberikan:

    Makan makanan yang bervariasi

    Mengkonsumsi suplemen harian yang sudah diberikan oleh tenaga medis di

    puskesmas

    Hindari diet untuk menurunkan berat badan, substansi berbahaya (alkohol, rokok,

    obat-obatan), konsumsi lemak, garam, kafein, gula dan pemanis buatan secara

    berlebihan

    Hindari makanan yang mengandung zat yang menghambat penyerapan zat besi

    seperti teh, kopi, kalsium

  • 8/10/2019 F3 Ariyani Novitasari.docx

    11/11

    Makan makanan yang matang dan perhatikan higienitas makanan

    Asupan cairan/air lebih banyak dan hindari minuman bersoda serta soft drinks.

    Suplementasi vitamin A sebaiknya memperhatikan keamanan dalam

    pemberiannya karena vitamin A mempunyai sifat teratogenik Menganjurkan untuk mengikuti kelas hamil yang diadakan oleh puskesmas

    Sangkrah

    Mengingatkan untuk melakukan perawatan tubuh (payudara, gigi, dll)

    Memberikan informasi kepada ibu hamil & keluarga untuk mencari pertolongan

    segera jika mendapati tanda-tanda bahaya kehamilan

    Semua kegiatan tersebut dicatat dalam buku khusus untuk ibu hamil atau yang sudah

    melahirkan.

    E. MONITORING DAN EVALUASI

    Kegiatan Antenatal care rutin dilakukan di poli KIA (Kesehatan Ibu Anak) di

    Puskesmas Sangkrah yang selalu di monitoring terlebih jika ada ibu hamil yang

    beresiko. Pada pasien ini, diminta datang untuk datang kembali 2 minggu lagi.

    Evaluasi kegiatan ini adalah dengan terdeteksinya secara dini faktor resiko

    pada ibu hamil yaitu anemia. Jika dilakukan skoring maka skor pada pasien ini adalah

    4. Hal ini menunjukkan pasien ini termasuk risiko kehamilan rendah. Pada pasien ini

    tidak perlu dirujuk namun tetap waspada dan dimonitor serta evaluasi berkala

    mengenai kadar Hb nya terutama menjelang persalinan. Dengan pemeriksaan

    antenatal, risiko pada ibu dapat dideteksi sedini mungkin sehingga diharapkan ibu

    dapat merawat dirinya selama hamil dan mempersiapkan persalinannya.

    Surakarta, September 2014

    Dokter Internsip Dokter Pendamping

    dr. Ariyani Novitasari dr. Heri Wijanarko