f_19997_13
-
Upload
tri-hadi-widodo -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of f_19997_13
7/24/2019 f_19997_13
http://slidepdf.com/reader/full/f1999713 1/4
BAB II
PERSPEKTIF TEORITIS DAN KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
• Dalam konteks sosiologi perkotaan , polpin (1972) seperti dikutip Nas (1979)
merumuskan arti komunitas sebagai masyarakat setempat (lokal), karena disini yang
penting adalah teritorialnya. Maka terdapatlah kata-kata atau istilah seperti rukun
tetangga perkampungan (kampung), desa, kota,metropolis, dll, yang diartikan sebagai
komunitas. !spek lokal ini "uga dikaitkan dengan suatu organisasi sosial. #adi
komunitas lokal diuraikan dengan mneggunakan konsep-konsep seperti interaksi ,
kelompok sosial, dan sistem sosial (tanpa mengabaikan hubungan-hubungan antara
kesatuan-kesatuan lokal ini dengan masyarakat-masyarakat lain). Dalam memandang
organisasi sosial diseluruh masyarakat, komunitas lokal ini amat penting karena dalam
kerangka inilah berbagai kebutuhan dipenuhi. Disamping itu didalam analisis $ilayah
sosial. Mereka menganggap , bah$a struktur $ilayah kota dapat di"elaskan dengan %
&ariable pokok , yang terdiri atas 'iri-'iri yang berlainan. etiga &ariable ini adalah
status sosial, segregasi etnik, dan budaya kota (&ers,19*+). enelitian &ers yang
dilakukan dibeberapa kota di asia seperti indonesia dan malaysia menun"ukkan pen"elasan-pen"elasan tentang segregasi etnik dlm perspekti ekologis (&ers,19*+).
• /egregasi terbentuk karena adanya enam aktor. ertama "umlah anggota dimana
segregasi akan terbentuk "ika didukung oleh adanya kesen"angan dalam "umlah
anggota. Disatu sisi, ada kelompok yang "umlah anggotanya lebih banyak sedangkan
disisi lain, ada "uga kelompok yang "umlah anggotanya sedikit. edua kondisi
ekonomi, dimana segregasi spasial akan terbentuk "ika ter"adi kesen"angan dalam
kondisi ekonomi. Di satu sisi ada kelompok miskin dan disisi lain ada kelompok yang
kaya. etiga penyimpangan kultur, dimana segregasi spasial akan terbentuk "ika ada
sekelompok orang yang melakukanpenyimpangan kultur. eempat pandangan
terhadap kelompok minoritas, dimana segregasi sosial akan terbentuk "ika ada
pandangan bah$a kelompok mayoritas bisa menimbulkan segregasi terhadap
minoritas. 0ang kelima status kelas, dimana segregasi spasial akan terbentuk pada
kelas terba$ah atau tertinggi. Dan yang keenam konser&ati, dimana segregasi sosial
akan terbentuk "ika ada kelompok yang menolak kelompok lain, sehingga mereka
1
http://alhada-fsip11.web.unair.ac.id/
7/24/2019 f_19997_13
http://slidepdf.com/reader/full/f1999713 2/4
membatasi kontrak sosialnya. roses umum proses sosial adalah interaksi sosial, oleh
karena interaksi sosial merupakan syarat utama ter"adinya akti&itas-akti&itas sosial.
ilin dan ilin ( 19 ) seperti dikutip /oekanto ( 1993 ) berpendapat bah$a interaksi
sosial merupakan hubungan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut
hubungan orang orang perorangan, antara kelompok kelompok manusia, maupun
antara orang perorangan dengan kelompok manusia ( /oekanto, 1993+7 ). 4entuk
bentuk interaksi sosial dapat berupa ker"a sama ( 'ooperation), persaingan
( 'ompetition ), bahkan "uga dapat berbentuk pertentangan atau pertikaian ( 'onli't ).
• Menurut simmel, hubungan hubungan sosial ter"adi di dalam konteks konteks sistemik
yang hanya bisa di bentuk sebagai satuan organis yang saling terkait dari proses
asosiasiti dan proses disosiati. roses-proses tersebut adalah
roses sosial yang asosiati ( pro'esses o asso'iation ) yang terbagi ke
dalam tiga bentuk khusus lagi, yakni akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
roses yang di asosiati (pro'esses o disso'iation ) yang men'akup
persaingan. ersaingan yang meliputi kontra&ensi dan pertentangan atau
pertikain ( 'onli't ) ( /oekanto, 199377-7* )
.
• 4erdasar pemikiran seperti itu kiranya rele&an untuk mengka"i kema"emukan
masyarakat urban yang salah satunya berlatar etnis yang berbeda beda dengan
pemukiman pemukiman yang tersegregati, misal menurut elly ( 199* ) pada suatu
segi hal itu dapat membuka kesempatan untuk saling mengenal berbagai latar belakang
yang berbeda latar belakangnya itu memerlukan kemampuan penyesuaian diri
( adaptasi ) satu sama lain untuk dapat membina interaksi sosial dalam kehidupan
bersama ( dalam 5. 4a'htiar dkk., 19**21 ).
• Dengan kata lain keberadaan seseorang dalam lingkungan tertentu di satu pihak
mengharukan penyesuaian diri yang terus menerus untuk dapat men"adi bagian dari
sistem yang lebih luas. Di lain pihak, identitas asal yang telah men"adi bagian se"arang
kehidupan seseorang tidak dapat di tinggalkan begitu sa"a, bahkan kebudayaan asal
'enderung men"adi pedoman dalam kehidupan di tempat yang baru. roses dinamis
kemudian dapat ter"adi, seperti di tun"ukkan eorge /immel ( 19 ), di mana ada
interaksi yang terus menerus antara siat siat indi&idual yang harus di pertahankan
( !bdullah, 233% 6iii ).
2
http://alhada-fsip11.web.unair.ac.id/
7/24/2019 f_19997_13
http://slidepdf.com/reader/full/f1999713 3/4
• roses asosiati yang ke dua adalah asimilasi. !similasai merupakan proses sosial
dalam tara lan"ut. a di tandai dengan adanya usaha usaha mengurangi perbedaan
perbedaan yang terdapat antara orang perorangan aatau kelompok kelompok manusia
dan "uga meliputi usaha usaha ntuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses proses mental dengan memeperhatikan kepentingan bersama dan tu"uan tu"uan
bersama. Menurut koent"araningrat ( 1991 ), asimilasi timbul bila ada
olongan golongan manusia dengan latar belakang yang berbeda beda.
/aling bergaul langsung se'ara intensi untuk $aktu yang sangat lama.
ebudayaan kebudayaan golongan tadi masing masing berubah siatnya
yang khas, dan "uga unsur unsurnya masing masing berubah $u"udnya
men"adi unsur unsur kebudayaan 'ampuran (koent"araningrat, 19*1 2).
• Dengan kata lain keberadaan seseorang dalam lingkungan tertentu disatu pihak
mengharuskan penyesuaian diri yang terus menerus agar dapat men"adi bagian dari
sistem yang lebih luas. Dilain pihak, identitas asal yang telah men"adi bagian se"arah
kehidupan seseorang tidak dapat ditinggalkan begitu sa"a, bahkan kebudayaan asal
'enderung men"adi pedoman dalam kehidupan di tempat yang baru. roses dinamis
kemudian dapat ter"adi.
• SUKSESI
/uksesi yaitu suatu proses perubahan yang ber"alan sedikit demi sedikit dalam suatu
"angka $aktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan
komunitas semula. /uksesi ter"adi karena modiikasi lingkungan isik dalam
komunitas atau ekosistem. !khir dari proses suksesi komunitas adalah terbntuknya
suatu bentuk komuniitas klimaks. omunitas klimaks adala komunitas terakhir dan
stabil (tidak berubah) yang men'apai keseimbangan dengan lingkungannya.
omunitas klimaks ditandai dengan ter'apainya keseimbangan yaitu suatu komunitas
yang mampu mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat bertahan dari
berbagai perubahan dalam system se'ara keseluruhan.
• 4erdasarkan kondisi habitat pada a$al suksesi, suksesi dibedakan men"adi dua yaitu
a. /uksesi primer
b. /uksesi sekunder.
3
http://alhada-fsip11.web.unair.ac.id/
7/24/2019 f_19997_13
http://slidepdf.com/reader/full/f1999713 4/4
• Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. 8rbanisasi adalah
masalah yang 'ukup serius bagi kita semua. ersebaran penduduk yang tidak merata
antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. #umlah peningkatan penduduk kota yang signiikan tanpa didukungdan diimbangi dengan "umlah lapangan peker"aan, asilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu
masalah yang harus segera di'arikan "alan keluarnya.
• 4erbeda dengan perspekti ilmu kependudukan, deinisi 8rbanisasi berarti persentase
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. erpindahan manusia dari desa ke kota
hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 ma'am,
yakni Migrasi enduduk dan Mobilitas enduduk, 4edanya Migrasi penduduk lebih
bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertu"uan untuk tinggal
menetap di kota. /edangkan Mobilitas enduduk berarti perpindahan penduduk yang
hanya bersiat sementara atau tidak menetap.
• 8ntuk mendapatkan suatu niat untuk hi"rah atau pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk a"akan, inormasi
media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
• engaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa
atau aktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang
menarik perhatian atau aktor penarik. Di ba$ah ini adalah beberapa atau sebagian
'ontoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan
urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
4
http://alhada-fsip11.web.unair.ac.id/