Executive Summary Tangki Timbun
-
Upload
adzhuma4967 -
Category
Documents
-
view
124 -
download
8
description
Transcript of Executive Summary Tangki Timbun
![Page 1: Executive Summary Tangki Timbun](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548e65cfb4795963488b46ca/html5/thumbnails/1.jpg)
EXECUTIVE SUMMARY
Kawasan Industri Sei Mangke merupakan kawasan yang dikembangkan
untuk mendukung pengembangan sektor klaster industri hilir kelapa sawit.
Penetapan Proyek Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) sebagai satelit
program MP3EI Indonesia bagian barat yang telah dicanangkan Presiden RI,
diselesaikannya perluasan kapasitas pabrik kelapa sawit Sei Mangkei dari
semula 30 Ton/Jam TBS menjadi 75 Ton TBS/jam serta telah diselesaikannya
pembangunan pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dan Pembangkit Listrik Tenaga
Biomassa (PLTBS) merupakan langkah serius yang dilakukan oleh semua
stake holder dalam rangka mewujudkan hal tersebut.
Selain fasilitas infrastruktur, untuk memberikan nilai tambah pada
kawasan ini pemerintah juga menetapkan kawasan ini sebagai kawasan
ekonomi khusus yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah republik
Indonesia nomor 29 tahun 2012 dan merupakan KEK pertama di Indonesia.
Dengan penetapan ini Sei Mangke tidak hanya dapat dikembangkan menjadi
zona industri tapi juga dapat dikembangkan menjadi zona logistik dan
pariwisata. Dengan status ini maka investor yang berada didalam kawasan ini
kan banyak mendapatkan kemudahan antara lain, pembebasan pajak dan bea
terhadap bahan baku yang digunakan untuk produksinya menjadi produk.
Dengan tersedianya infrastruktur dan insentif yang akan diberikan maka
sejumlah perusahaan besar baik dalam maupun luar negeri telah berkomitmen
untuk menanamkan modalnya dikawasan ini. Perusahaan dalam negeri yang
telah berkomitmen untuk menanamkan modalnya dikawsan ini antara lain PT
Unilever Indonesia Tbk, yang akan membangung PT Unilever Oleochemical
Indonesia di atas lahan seluas 27,39 hektar dengan investasi Rp2,45 triliun
dengan produks soap noodle yang nantinya akan dihasilkan batangan-
batangan sabun dengan kapasitas produksinya 165.000 ton per tahun. Selain
itu Ferrostaal Indonesia, bekerjasama dengan PTN III akan menggarap proyek
pengembangan industri hilir kelapa sawit dengan total investasi US$415 juta di
Sei Mangke selama 4 tahun. Kedua perusahaan akan membangun industri
biodiesel terintegrasi dengan carotene, surfactant, fatty alcohol, dan industri
refinery. Pelaksanaan proyek akan dilakukan secara bertahap, pada tahun
![Page 2: Executive Summary Tangki Timbun](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548e65cfb4795963488b46ca/html5/thumbnails/2.jpg)
2012 akan dialokasikan US$154 juta, 2013 sebesar US$161 juta, 2014 senilai
US$67 juta, dan US$33 pada 2015.
Dengan kapasitas pabrik yang akan didirikan dikawasan ini maka
diperlukan jaminan bahan baku yang akan meningkatkan daya tarik terhadap
investor, untuk menjawab kebutuhan ini maka diperlukan fasilitas
penampungan bahan baku berupa Crude Plam Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil
(PKO). Kompleks tangki timbun atau biasa disebut dengan tank farm
merupakan solusi yang dapat digunakan untuk menjawab kebutuhan akan
ketersedíaan bahan baku. Untuk mewujudkan pembangunan tank farm ini
maka perlu dilakukan pembuatan Detail Engineering Desain (DED) setalah
dilakukannya Studi kelayakan.
Pembuatan detail engineering desain dilakukan untuk dapat mengetahui
kapasitas tank farm yang akan dibangun, peralatan yang digunakan, fasilitas
pendukung yang harus disediakan, spesifikasi peralatan yang diperlukan dan
penyiapan dokumen acuan yang akan digunakan pada saat proses lelang. Dari
hasil retail engineering desain ini diketahui bahwa kapasitas tank farm yang
akan dibangun adalah sebesar 1.200.000 Ton/tahun untuk CPO dan 180.000
Ton/tahun untuk PKO. Untuk menampung CPO dengan kapasitas ini dan waktu
penyimpanan stok sebanyak 10 hari diperlukan 8 tangki CPO dengan kapasitas
5.000 ton yang dilengkapi dengan sistem pemanas dan 2 unit tangki PKO
dengan kapasitas 3.000 Ton yang kesemua tangki tersebut dilengkapi dengan
sistem pemantau volume yang ditersimpan didalam tangki dan akan dapat
dipantau di Central control room. Untuk sistem distribusi CPO dan PKO
digunakan 20 unit pompa dengan kapasitas masing – masing 50 m3/jam. Selain
itu diperlukan boiler sebagai unit penyedia panas dengan kapasitas 10 ton/jam
steam dengan tekanan 6 bar. Kebutuhan listrik sebesar 730 kW akan dipasok
dari PLTBS dan akan di backup menggunakan genset sebanyak 2 unit dengan
kapasitas 500 kVa/400 kW. Sebagai alat ukur digunakan jembatan timbang
dengan kapasitas 60 Ton dan flow meter dengan keakuratan yang tinggi dan
mampu menjamin selisih antara CPO atau PKO yang masuk kedalam unit
tangki timbun dengan yang dikeluarkan ari unit tangki timbun sangat kecil.
Untuk dapat mengontrol kesemua sistem ini akan disediakan fasilitas kendali
![Page 3: Executive Summary Tangki Timbun](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082317/548e65cfb4795963488b46ca/html5/thumbnails/3.jpg)
yang tercentral atau biasa disebut dengan Central control room. Ditempat ini
CPO atau PKO yang masuk akan dapat dipantau dan diketahui jumlahnya
sehingga menjamin keamanan dan operasional dari tank farm. Sistem tank
farm ini juga di integrasikan dengan pabrik kelapa sawit, pabrik pengolah inti
sawit dan dry port, hal ini digunakan untuk memfasilitasi pengiriman CPO dan
PKO ke kompleks tangki timbun.
Dengan disediakannya semua fasilitas ini diharapkan tank farm yang
didesain akan dapat melayani kebutuhan bahan baku CPO dan PKO yang
diperlukan oleh industri didalam kawasan ekonomi khusus Sei mangke.
Sekaligus memberikan nilai tambah untuk investor yang akan menanamkan
modalnya dikasawan ini.