Executive Summary Tangki Timbun

4
EXECUTIVE SUMMARY Kawasan Industri Sei Mangke merupakan kawasan yang dikembangkan untuk mendukung pengembangan sektor klaster industri hilir kelapa sawit. Penetapan Proyek Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) sebagai satelit program MP3EI Indonesia bagian barat yang telah dicanangkan Presiden RI, diselesaikannya perluasan kapasitas pabrik kelapa sawit Sei Mangkei dari semula 30 Ton/Jam TBS menjadi 75 Ton TBS/jam serta telah diselesaikannya pembangunan pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBS) merupakan langkah serius yang dilakukan oleh semua stake holder dalam rangka mewujudkan hal tersebut. Selain fasilitas infrastruktur, untuk memberikan nilai tambah pada kawasan ini pemerintah juga menetapkan kawasan ini sebagai kawasan ekonomi khusus yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 29 tahun 2012 dan merupakan KEK pertama di Indonesia. Dengan penetapan ini Sei Mangke tidak hanya dapat dikembangkan menjadi zona industri tapi juga dapat dikembangkan menjadi zona logistik dan pariwisata. Dengan status ini maka investor yang berada didalam kawasan ini kan banyak mendapatkan kemudahan antara lain, pembebasan pajak dan bea terhadap bahan baku yang digunakan untuk produksinya menjadi produk. Dengan tersedianya infrastruktur dan insentif yang akan diberikan maka sejumlah perusahaan besar baik dalam maupun luar negeri telah berkomitmen untuk menanamkan

description

resume

Transcript of Executive Summary Tangki Timbun

Page 1: Executive Summary Tangki Timbun

EXECUTIVE SUMMARY

Kawasan Industri Sei Mangke merupakan kawasan yang dikembangkan

untuk mendukung pengembangan sektor klaster industri hilir kelapa sawit.

Penetapan Proyek Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) sebagai satelit

program MP3EI Indonesia bagian barat yang telah dicanangkan Presiden RI,

diselesaikannya perluasan kapasitas pabrik kelapa sawit Sei Mangkei dari

semula 30 Ton/Jam TBS menjadi 75 Ton TBS/jam serta telah diselesaikannya

pembangunan pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dan Pembangkit Listrik Tenaga

Biomassa (PLTBS) merupakan langkah serius yang dilakukan oleh semua

stake holder dalam rangka mewujudkan hal tersebut.

Selain fasilitas infrastruktur, untuk memberikan nilai tambah pada

kawasan ini pemerintah juga menetapkan kawasan ini sebagai kawasan

ekonomi khusus yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah republik

Indonesia nomor 29 tahun 2012 dan merupakan KEK pertama di Indonesia.

Dengan penetapan ini Sei Mangke tidak hanya dapat dikembangkan menjadi

zona industri tapi juga dapat dikembangkan menjadi zona logistik dan

pariwisata. Dengan status ini maka investor yang berada didalam kawasan ini

kan banyak mendapatkan kemudahan antara lain, pembebasan pajak dan bea

terhadap bahan baku yang digunakan untuk produksinya menjadi produk.

Dengan tersedianya infrastruktur dan insentif yang akan diberikan maka

sejumlah perusahaan besar baik dalam maupun luar negeri telah berkomitmen

untuk menanamkan modalnya dikawasan ini. Perusahaan dalam negeri yang

telah berkomitmen untuk menanamkan modalnya dikawsan ini antara lain PT

Unilever Indonesia Tbk, yang akan membangung PT Unilever Oleochemical

Indonesia di atas lahan seluas 27,39 hektar dengan investasi Rp2,45 triliun

dengan produks soap noodle yang nantinya akan dihasilkan batangan-

batangan sabun dengan kapasitas produksinya  165.000 ton per tahun. Selain

itu Ferrostaal Indonesia, bekerjasama dengan PTN III akan menggarap proyek

pengembangan industri hilir kelapa sawit dengan total investasi US$415 juta di

Sei Mangke selama 4 tahun. Kedua perusahaan akan membangun industri

biodiesel terintegrasi dengan carotene, surfactant, fatty alcohol, dan industri

refinery. Pelaksanaan proyek akan dilakukan secara bertahap, pada tahun

Page 2: Executive Summary Tangki Timbun

2012 akan dialokasikan US$154 juta, 2013 sebesar US$161 juta, 2014 senilai

US$67 juta, dan US$33 pada 2015.

Dengan kapasitas pabrik yang akan didirikan dikawasan ini maka

diperlukan jaminan bahan baku yang akan meningkatkan daya tarik terhadap

investor, untuk menjawab kebutuhan ini maka diperlukan fasilitas

penampungan bahan baku berupa Crude Plam Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil

(PKO). Kompleks tangki timbun atau biasa disebut dengan tank farm

merupakan solusi yang dapat digunakan untuk menjawab kebutuhan akan

ketersedíaan bahan baku. Untuk mewujudkan pembangunan tank farm ini

maka perlu dilakukan pembuatan Detail Engineering Desain (DED) setalah

dilakukannya Studi kelayakan.

Pembuatan detail engineering desain dilakukan untuk dapat mengetahui

kapasitas tank farm yang akan dibangun, peralatan yang digunakan, fasilitas

pendukung yang harus disediakan, spesifikasi peralatan yang diperlukan dan

penyiapan dokumen acuan yang akan digunakan pada saat proses lelang. Dari

hasil retail engineering desain ini diketahui bahwa kapasitas tank farm yang

akan dibangun adalah sebesar 1.200.000 Ton/tahun untuk CPO dan 180.000

Ton/tahun untuk PKO. Untuk menampung CPO dengan kapasitas ini dan waktu

penyimpanan stok sebanyak 10 hari diperlukan 8 tangki CPO dengan kapasitas

5.000 ton yang dilengkapi dengan sistem pemanas dan 2 unit tangki PKO

dengan kapasitas 3.000 Ton yang kesemua tangki tersebut dilengkapi dengan

sistem pemantau volume yang ditersimpan didalam tangki dan akan dapat

dipantau di Central control room. Untuk sistem distribusi CPO dan PKO

digunakan 20 unit pompa dengan kapasitas masing – masing 50 m3/jam. Selain

itu diperlukan boiler sebagai unit penyedia panas dengan kapasitas 10 ton/jam

steam dengan tekanan 6 bar. Kebutuhan listrik sebesar 730 kW akan dipasok

dari PLTBS dan akan di backup menggunakan genset sebanyak 2 unit dengan

kapasitas 500 kVa/400 kW. Sebagai alat ukur digunakan jembatan timbang

dengan kapasitas 60 Ton dan flow meter dengan keakuratan yang tinggi dan

mampu menjamin selisih antara CPO atau PKO yang masuk kedalam unit

tangki timbun dengan yang dikeluarkan ari unit tangki timbun sangat kecil.

Untuk dapat mengontrol kesemua sistem ini akan disediakan fasilitas kendali

Page 3: Executive Summary Tangki Timbun

yang tercentral atau biasa disebut dengan Central control room. Ditempat ini

CPO atau PKO yang masuk akan dapat dipantau dan diketahui jumlahnya

sehingga menjamin keamanan dan operasional dari tank farm. Sistem tank

farm ini juga di integrasikan dengan pabrik kelapa sawit, pabrik pengolah inti

sawit dan dry port, hal ini digunakan untuk memfasilitasi pengiriman CPO dan

PKO ke kompleks tangki timbun.

Dengan disediakannya semua fasilitas ini diharapkan tank farm yang

didesain akan dapat melayani kebutuhan bahan baku CPO dan PKO yang

diperlukan oleh industri didalam kawasan ekonomi khusus Sei mangke.

Sekaligus memberikan nilai tambah untuk investor yang akan menanamkan

modalnya dikasawan ini.