Evprog Phbs Revisi Dr Diana

46
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu kesehatan masyarakat. Adapun faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan menurut Hendrik L. Blum dalam Notoatmodjo (2!" derajat kesehatan seseorang ataupun masya dipengaruhi oleh empat faktor, antara lain perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. #tatus kesehatan akan ter$apai se$ara optimal bila mana keempat faktor se$ara bersama%sama mempunyai kondisi yang optimal pula. #alah satu faktor saja be dalam keadaan yang terganggu, maka status kesehatan akan bergeser menjadi tidak op &ang paling dominan pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat di bidangkesehatan, ekonomi maupun teknologi. Hal ini mendorong pemerintah untuk men$anangkan program kesehatan 'ajib seperti program promosi kesehatan yang salah satunya melalui program eri Bersih dan #ehat ( HB#". ) erilaku Hidup Bersih dan #ehat ( HB#" adalah upaya untuk memberdaya anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. *paya pengembang programpromosi kesehatan dan HB# yang lebihterarah, teren$ana, terpadu, dan berkesinambungan, dikembangkan melalui +abupaten +ota per$ontohan integrasi kesehatan dengan sasaran utama adalah HB# -atanan umah -angga (individu, keluar dan masyarakat" dan diharapkan akan berkembang ke arah /esa +elurahan, +e uskesmas, dan +abupaten +ota sehat. 2 erilaku, pengetahuan, lingkungan, serta peran serta masyarakat masih rendah pelayanan kesehatan. Hal ini nyata menggambarkan bah'a terdapat hubungan antara p yang baik dan sehat dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. +ondi masyarakat dan lingkungan sekitar dapat menjadi penentu dalam peningkatan taraf ke masyarakat. engetahuan yang baik serta informasi yang benar dapat membantu penyel masalah perilaku hidup bersih dan sehat tersebut. 0ndikator HB# terdiri ditolong tenaga kesehatan, pemberian A#0 eksklusif, penimbangan balita, penggunaan bersih, perilaku men$u$i tangan dengan air bersih dan sabun, penggunaan 1

description

Evprog Phbs

Transcript of Evprog Phbs Revisi Dr Diana

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat. Adapun faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan menurut Hendrik L. Blum dalam Notoatmodjo (2007) derajat kesehatan seseorang ataupun masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor, antara lain perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Status kesehatan akan tercapai secara optimal bila mana keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu, maka status kesehatan akan bergeser menjadi tidak optimal. Yang paling dominan pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi. Hal ini mendorong pemerintah untuk mencanangkan program kesehatan wajib seperti program promosi kesehatan yang salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).1Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Upaya pengembangan program promosi kesehatan dan PHBS yang lebih terarah, terencana, terpadu, dan berkesinambungan, dikembangkan melalui Kabupaten/Kota percontohan integrasi promosi kesehatan dengan sasaran utama adalah PHBS Tatanan Rumah Tangga (individu, keluarga, dan masyarakat) dan diharapkan akan berkembang ke arah Desa/Kelurahan, Kecamatan/ Puskesmas, dan Kabupaten/Kota sehat.2Perilaku, pengetahuan, lingkungan, serta peran serta masyarakat masih rendah dalam pelayanan kesehatan. Hal ini nyata menggambarkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku yang baik dan sehat dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. Kondisi perilaku masyarakat dan lingkungan sekitar dapat menjadi penentu dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Pengetahuan yang baik serta informasi yang benar dapat membantu penyelesaian masalah perilaku hidup bersih dan sehat tersebut. Indikator PHBS terdiri dari persalinan ditolong tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, penimbangan balita, penggunaan air bersih, perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, penggunaan jamban sehat, perilaku memberantas sarang nyamuk di rumah, perilaku makan sayur dan buah setiap hari, perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan perilaku tidak merokok di dalam rumah.3Ditinjau dari profil data Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh Indonesia baru mencapai 32,3% dan di provinsi Jawa Barat sebesar 45,90%.4 Oleh sebab itu, Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 mencantumkan target 65% rumah tangga sudah mempraktekkan PHBS pada tahun 2014. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS memang merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Kementerian Kesehatan. PHBS di Kabupaten Karawang pada periode tahun 2013 mencakup sebanyak 46.9%. PHBS di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya pada periode tahun 2013 adalah sebesar 45,82%.5 Dengan ikutnya peran masyarakat secara aktif dalam menerapkan PHBS dalam tatanan rumah tangga maka setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, anggota keluarga giat bekerja serta pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga.1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah yang didapat berupa:

1. Dari hasil Riskesdas 2013 diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baru mencapai 32,3 %.

2. Dari profil data kesehatan Indonesia tahun 2012 yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013) diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Jawa Barat baru mencapai 45,90%. 3. Dari profil data kesehatan Dinas Kesehatan Karawang diketahui bahwa rumah tangga yang mempraktekkan hidup bersih dan sehat (PHBS) di kabupaten Karawang baru mencapai 46.9%.4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan rumah tangga di wilayah Cilamaya mencapai 45,82%. pada periode Januari sampai Desember 2013. 1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum :

Mengetahui masalah serta cara menyelesaikan masalah dan melihat tingkat keberhasilan pada program Promosi Kesehatan yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 dengan pendekatan sistem, dan diharapkan terjadi penurunan angka kesakitan dan kematian yang dapat dicegah dari perilaku hidup bersih di kehidupan rumah tangga sehari-hari khususnya di lingkungan Puskesmas Cilamaya.1.3.2. Tujuan Khusus :

Diketahuinya cakupan persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan pemberian ASI eksklusif di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan penimbangan bayi dan balita di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan penggunaan air bersih di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan penggunaan jamban sehat di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku memberantas jentik nyamuk di dalam rumah di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku makan sayur dan buah setiap hari di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku tidak merokok di dalam rumah di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

1.4. Manfaat Bagi Evaluator: 1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat di bangku kuliah.

2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program khususnya program promosi kesehatan PHBS.

3. Mengetahui banyaknya kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

4. Menumbuhkan minat dan pengetahuan mengevaluasi.

5. Mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis.

Bagi Perguruan Tinggi: 1. Mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi.

2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan.

3. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) sebagai universitas yang menghasilkan dokter yang berkualitas. Bagi Puskesmas yang dievaluasi: 1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga di ruang lingkup kerja puskesmas Kutawaluya.

2. Memberi masukan dalam meningkatkan kerjasama dan membina peran serta masyarakat dalam melaksanakan program promosi kesehatan secara optimal.

3. Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan program promosi kesehatan sehingga dapat memenuhi target cakupan program.

4. Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan, sebagai umpan balik agar keberhasilan program dimasa mendatang dapat tercapai secara optimal.

Bagi Masyarakat: 1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya.

2. Menurunkan morbiditas dan mortalitas oleh karena penyakit pada masyarakat yang berhubungan dengan pengetahuan sikap dan perilaku tentang pola perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan rumah tangga.

1.5. Sasaran Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015.

Bab IIMateri dan Metode2.1. Materi Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari Laporan Kajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 di kecamatan Cilamaya Wetan, kabupaten Jawa Barat, antara lain:

1. Sosialisasi tentang PHBS2. Pelatihan kader dalam pendataan PHBS3. Pendataan/pemantauan PHBS4. Pengolahan dan pemetaan PHBS5. Perencanaan peningkatan PHBS6. Pelatihan kader dan menyuluh7. Penyuluhan tentang PHBS2.2. Metode Evaluasi program ini dilaksanakan dengan pengumpulan data, analisis data, dan pengolahan data sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan pelaksanaan program yang terjadi, baik pada awal, ditengah, maupun akhir program dengan cara membandingkan cakupan program Promosi Kesehatan yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga di Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 terhadap tolok ukur PHBS yang telah ditetapkan dan menemukan penyebab masalah dengan menggunakan pendekatan sistem. Pengumpulan data diambil secara menyeluruh tiap desa sesuai dengan indikator dan hasil penyuluhan, sebagai berikut:

Pendataan persalinan melalui tenaga kesehatan kepada setiap rumah tangga oleh kader;

Pendataan pemberian ASI eksklusif kepada setiap rumah tangga oleh kader;

Pendataan penimbangan balita kepada setiap posyandu oleh petugas promkes;

Pendataan penggunaan air bersih rumah tangga kepada setiap rumah oleh kader;

Pendataan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun kepada setiap rumah tangga oleh kader;

Pendataan penggunaan jamban sehat kepada setiap rumah tangga oleh kader;

Pendataan pemberantasan jentik nyamuk kepada setiap rumah oleh kader jumantik dan petugas promkes;

Pendataan perilaku makan buah dan sayur kepada setiap rumah tangga oleh kader;

Pendataan perilaku aktivitas fisik harian kepada setiap rumah tangga oleh kader;

Pendataan perilaku merokok kepada setiap rumah tangga oleh kader; dan

Pengumpulan seluruh data perolehan rumah tangga oleh kader kepada petugas promkes.

Bab IIIKerangka Teoritis3.1. Kerangka Teoritis

Bagan 1. Gambar Teori Sistem

Gambar di atas menerangkan sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. Bagian atau elemen tersebut dapat dikelompokkan dalam lima unsur, yaitu :

1. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan dibutuhkan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, terdiri dari tenaga (man), dana (money), sarana (material), metode (method), mesin atau alat yang digunakan (machine), jangka alokasi waktu (minute), lokasi masyarakat (market), dan informasi (information). 2. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang ada di dalam sistem dan berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. Terdiri dari unsur perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pemantauan (controlling). 3. Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem. 4. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik. 5. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan dari sistem tersebut, berupa pencatatan dan pelaporan yang lengkap, monitoring, dan rapat bulanan. 6. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari suatu sistem.

3.2. Tolok Ukur Keberhasilan

Tolok ukur keberhasilan terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, umpan balik, lingkungan, dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam program perilaku hidup bersih dan sehat dalam (PHBS) rumah tangga.Bab IVPenyajian Data4.1. Sumber Data Sumber data dalam evaluasi ini diambil dari data sekunder yang berasal dari:

1. Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas UPTD Puskesmas Cilamaya pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015.

2. Laporan Pembangunan Tahunan UPTD Puskesmas DTP Cilamaya pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015.3. Laporan bulanan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS ) Rumah Tangga di masyarakat pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015.4. Laporan Rekapitulasi Pendataan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS ) Rumah Tangga di masyarakat pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015. 4.2. Data Umum 4.2.1. Geografi

1. Luas Wilayah dan Batas-batas

a. Lokasi : Jl. Raya Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang Barat, Jawa Barat.

Luas wilayah kerja puskesmas : 35.256 Ha; yang terdiri dari 7 desa, dan 155 RT, dan 33 dusun.b. Batas wilayah kerja Puskesmas Kutawaluya:

1) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa

2) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Banyusari

3) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Cilamaya Kulon

4) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang

Gambar 1. Keadaan Geografis dan Luas Wilayah Kerja

2. Wilayah Administrasi

Luas wilayah kerja Puskesmas Cilamaya adalah 35.256 Ha, terdiri dari 33 Dusun, 73 RW, 155 RT yang mencakup 7 desa yaitu:

Desa Cikarang Desa Cikalong Desa Tegalwaru Desa Tegalsari Desa Cilamaya Desa Mekarmaya Desa Muara4.2.2 Topografi Sebagian besar merupakan dataran rendah dan bersifat agraris yang terdiri dari tanah pertanian seluas 3.140 Ha.

4.2.3 Geologi Wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya, kabupaten Karawang berada pada dataran rendah berdekatan dengan laut.4.2.4 Iklim Sesuai dengan bentuk morfologinya Cilamaya merupakan dataran rendah dengan temperatur udara rata-rata 32-36 C.4.2.5 Hidrografi

Cilamaya mempunyai banyak aliran sungai yang mengarah ke muara dan langsung berhubungan dengan laut Jawa

4.2.6 Demografi

Jumlah penduduk Kelurahan Wilayah Cilamaya adalah 52.004 jiwa, yang terdiri dari :

a. Jumlah RT

: 155 RT

b. Jumlah penduduk laki-laki: 26.742 orang

c. Jumlah penduduk perempuan: 25.262 orang

d. Jumlah bayi dan balita

: 5.002 anak

e. Jumlah RumahTangga

: 14.296 Rumah tanggaData Umum selengkapnya terdapat pada lampiran II.Dari data tersebut di atas, dapat dilihat bahwa perkiraan proporsi jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya = 9,6% (mendekati 10%) dari jumlah penduduk total.1) Jumlah desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya adalah 7 desa dengan luas wilayah 35.256 Ha, maka berarti rata-rata kepadatan penduduk Kecamatan Cilamaya adalah 1.48 Jiwa/ Ha.

2) Klasifikasi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya paling banyak adalah tamat SLTA yaitu sebesar 42,93 % dan paling sedikit tamat Perguruan Tinggi yaitu 5,46 % .

3) Sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian sebagai petani sebesar 60 % dan selebihnya antara lain adalah pedagang dan buruh.

4) Sebagian besar penduduk beragama Islam.

4.2.7Jenis sarana kesehatan

Jenis sarana kesehatan yang tersedia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya, antara lain:

a. Puskesmas UPTD: 1 buah

b. Puskesmas pembantu: 1 buah

c. Puskesmas keliling: 1 buah

d. Posyandu

: 43 buah

e. Praktek perorangan

Dokter umum

: 3 Orang

Dokter gigi

: 1 Orang

Bidan

: 22 Orang

Perawat

: 8 Orang

Perawat Gigi

: 1 Orang

Juru immunisasi: 1 Orang

Petugas Gizi

: 1 Orang

Petugas Laboratorium: 1 Orang

Petugas Penyuluh: 1 Orang

Petugas Farmasi: 1 Orang

Pelaksana Umum: 7 Orang

Pengemudi

: 1 Orang Petugas Kebersihan: 2 Orang

Petugas Keamanan: 2 Orang f. Fasilitas Kesehatan

Puskesmas

: 1 Buah.

Pustu

: 1 Buah.

Posyandu

: 43 Buah.

Balai Pengobatan Swasta : 10 Buah

Bidan Praktek

: 21 Orang

Dokter Praktek Swasta : 4 Orang

Polindes

: 1 Orang

Klinik Swasta

: 6 Buah4.3 Data Khusus 4.3.1. Masukan 1. Tenaga

a. Dokter

: 1 orang (sebagai penanggungjawab)

b. Petugas PHBS

: 1 orang ( sebagai koordinator program)c. Kader

: 48 orang (sebagai pelaksana)d. Posyandu

: 43 buah2. Dana

Dana untuk pelaksanaan program diperoleh dari:

APBD : Ada, cukup APBN : Ada, cukup3. Sarana

a) Sarana medis:

Sarana persalinan

: Ada

Sarana penimbangan : Ada

KMS

: Ada

Sarana PSN

: Ada b) Sarana non medis:

Infocus

: Ada, 1 buah

Layar

: Ada, 1 buah

Leaflet

: Ada

Lembar balik : Ada

Poster

: Ada

Buku pedoman PHBS : Ada 4. Metode

Program PHBS dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk:

8. Sosialisasi tentang PHBS9. Pelatihan kader dalam pendataan PHBS10. Pendataan/pemantauan PHBS11. Pengolahan dan pemetaan PHBS12. Perencanaan peningkatan PHBS13. Pelatihan kader dan menyuluh14. Penyuluhan tentang PHBS4.3.2 Proses 4.3.2.1 Perencanaan

Perencanaan kegiatan program PHBS di buat setahun sebelumnya. Melakukan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang ada di wilayah kerja. Melakukan pelatihan kader dalam pendataan PHBS.

Melakukan pengumpulan data 7 indikator PHBS, 3 indikator Gaya Hidup Sehat (GHS) oleh kader terlatih tiap tahun pada bulan Juli.

Melakukan pengolahan dan penyajian data PHBS oleh petugas puskesmas dan koordinator Promosi Kesehatan Puskesmas.

Melakukan pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS. Melakukan penyuluhan tentang PHBS termasuk penyuluhan perorangan dalam bentuk konseling/kunjungan rumah atau penyuluhan kelompok.

4.3.2.2 PengorganisasianTerdapat struktur tertulis dan pembagian tugas yang teratur dalam melaksanakan tugasnya:

Bagan 2. Struktur organisasi bagian PHBS Puskesmas CilamayaPengorganisasian dalam program PHBS dibagi berdasarkan jabatan:

a. Kepala Puskesmas (dr. Aziz):

- Sebagai penanggung jawab program.

- Monitoring pelaksanaan PHBS tingkat kecamatan.

- Melakukan evaluasi data hasil pelaksanaan kegiatan PHBS di wilayah kerja. b. Koordinator PHBS (Bpk. Haji Nanang): - Koordinator program.

- Menerima pelaporan hasil kegiatan PHBS dari wilayah setempat.

- Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil pencatatan kepada Kepala Puskesmas Kecamatan dalam waktu tiap bulan.

- Melatih para kader di tiap desa untuk program pelaksanaan PHBS. c. Kader terlatih:

- Memantau, memotivasi dan memberikan penyuluhan pelaksanaan PHBS di masing-masing.

- Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil pencatatan kepada koordinator program.

4.3.2.3 Pelaksanaan:

Perencanaan kegiatan program PHBS di buat setahun sebelumnya : dilakukan rutin tiap bulan Januari

Melakukan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang ada di wilayah kerja : Dilakukan tiap bulan Juli

Melakukan pelatihan kader dalam pendataan PHBS : Tidak dilaksanakan sesuai jadwal

Melakukan pengumpulan data 7 indikator PHBS, 3 indikator Gaya Hidup Sehat (GHS) oleh kader terlatih tiap tahun pada bulan Juli : Dilakukan tiap bulan Juli

Melakukan pengolahan dan pemetaan PHBS oleh petugas puskesmas dan koordinator Promosi Kesehatan Puskesmas : Dilakukan tiap bulan Juli

Melakukan pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS : Tidak dilaksanakan sesuai jadwal

Melakukan penyuluhan tentang PHBS termasuk penyuluhan perorangan dalam bentuk konseling/kunjungan rumah atau penyulhan kelompok : Tidak dilaksanakan sesuai jadwal.4.3.2.4 Pengawasan

Pengawasan oleh Dinas Kesehatan : Ada.

Pengawasan oleh Kepala Puskesmas : Ada.

4.3.3 Keluaran Indikator Komposit/ Gabungan :

Cakupan kumulatif PHBS Rumah Tangga Sehat

x 100 %

x 100 % = 53.6%

Cakupan berdasarkan 10 Indikator PHBS: Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan:

Jumlah ibu yang bersalin dalam 1 tahun: 1.457 orang

Jumlah persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan dalam 1 tahun: 1.457 orang Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan:

Jumlah persalinan ditolong tenaga kesehatan dalam 1 tahun x 100 %

Jumlah ibu yang bersalin dalam 1 tahun

x 100% = 100 %

Cakupan pemberian ASI eksklusif:

Jumlah bayi usia 0-6 bulan: 692 bayi

Jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif: 433 bayi

Cakupan pemberian ASI eksklusif:

Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja x 100 %

Jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan yang ada

x 100 % = 62,57 %

Cakupan penimbangan balita:

Jumlah seluruh balita yang ada: 3.556 balita

Jumlah balita yang ditimbang setiap bulannya: 3.520 balita

Cakupan penimbangan balita:

Jumlah balita yang ditimbang setiap bulannya x 100 %

Jumlah seluruh balita yang ada

x 100 % = 98,9 % Cakupan penggunaan air bersih:

Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih: 10.334 rumah tangga

Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga

Cakupan penggunaan air bersih:

Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih x 100 %

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 72,2 % Cakupan perilaku mencuci tangan dengan air dan sabun:

Jumlah rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun: 7.415 rumah tangga

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga Cakupan rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun:

Jumlah rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun x 100

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 51,8 %

Cakupan perilaku menggunakan jamban sehat:

Jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban sehat: 6.898 rumah tangga

Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga Cakupan perilaku menggunakan jamban sehat:

Jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban sehat x 100 %

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 48,2 %

Cakupan perilaku memberantas jentik di rumah: (ibu wina) Jumlah rumah tangga yang memberantas jentik: 10.270 rumah tangga

Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga Cakupan perilaku memberantas jentik di rumah:

Jumlah rumah tangga yang memberantas jentik di rumah x 100 %

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 71,8 %

Cakupan perilaku makan buah dan sayur setiap hari. Jumlah rumah tangga yang makan buah dan sayur setiap hari: 6.341 rumah tangga

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga

Cakupan perilaku makan buah dan sayur setiap hari:

Jumlah rumah tangga yang makan buah dan sayur setiap hari x 100 %

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 44,3 % Cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari:

Jumlah rumah tangga yang melakukan aktivitas fisik setiap hari: 10.756 rumah tangga

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga

Cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari:

Jumlah rumah tangga yang melakukan aktivitas fisik setiap hari x 100 %

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 75,2 %

Cakupan perilaku tidak merokok dalam rumah:

Jumlah rumah tangga yang tidak merokok dalam rumah: 7.873 rumah tangga

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga

Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan:

Jumlah rumah tangga yang tidak merokok dalam rumah x 100 %

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 55,0 % Pelatihan PHBS rumah tangga untuk kader:

Direncanakan tiap bulan tetapi dalam pelaksanaannya tidak rutin dilakukan.4.3.4 Lingkungan Lingkungan Fisik

Kepadatan penduduk

= = = 1,48 jiwa/Ha

Lokasi: Terdapat beberapa lokasi yang memiliki daerah akses sulit

Transportasi: Tersedia sarana transportasi, tidak semua jalan dapat dilalui dengan kendaraan roda empat.

Fasilitas kesehatan: Terdapat fasilitas kesehatan lain seperti klinik dan praktek dokter dan bekerja sama dengan baik. Pengadaan air bersih

- PAM : Ada

- Penampungan : Ada

Kebersihan lingkungan: Kurang terjaga Lingkungan non fisik

Peran serta masyarakat : Kurang

Perilaku masyarakat: Kurang

Sosial budaya: Tidak menghambat program

Sosial ekonomi: Menghambat program karena mayoritas memiliki tingkat sosial ekonomi rendah.

Status pendidikan: Rata-rata penduduk di wilayah Cilamaya berstatus pendidikan rendah. 4.3.5 Umpan Balik Adanya pencatatan dan pelaporan secara lengkap setiap bulan mengenai program PHBS di rumah tangga dari hasil rapat kerja tiap bulan yaitu keseluruhan program perilaku hidup bersih dan sehat yang dilaksanakan belum mencapai target sesuai dengan tolok ukur yang ditetapkan.

Adanya rapat kerja bulanan bersama Kepala Puskesmas dan lintas program untuk mengevaluasi program yang telah dijalankan. 4.3.6 Dampak Langsung

Target rumah tangga terbina yang melaksanakan PHBS : Belum dapat dinilai

Tidak Langsung

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat : Belum dapat dinilaiBab VPembahasan Masalah

Tabel 5.1 Variabel-variabel dari Masalah

No Variabel Tolok Ukur Keberhasilan VariabelCakupan Masalah

1Keluaran

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

2. Memberi bayi ASI eksklusif

3. Menimbang balita

4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik di rumah

8. Makan sayur dan buah setiap hari

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok di dalam rumah

100%

100%

100%100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%100%

62,5%

98,9%

72,2 %

51,8%

48,2%

71,8%

44,3 %

75,2 % 55,0 %0%

37,5%

1,1%

27,8%

48,2%

25,8%

28,2%

55,7%

24,8%

45,0%

Tabel 5.2 Masalah menurut Variabel ProsesNo.VariabelTolok UkurCakupanBesarnya Masalah

1Pelatihan PHBS rumah tangga untuk kader2 kali setahunTidak rutin(+) 100%

2Pencatatan dan pelaporan kegiatan PHBSSetiap hari kerja (08.00-pk 15.00)Tidak dilakukan setiap hari kerja (08.00-pk 15.00)(+) 100%

3Pemberian bimbingan teknis pembinaan jamban sehat2 kali setahunTidak dilakukan 2 kali setahun(+) 100%

4Penyuluhan kelompokSetiap bulanTidak rutin setiap bulan(+) 100%

Tabel 5.3. Masalah menurut Variabel LingkunganNo.VariabelTolok UkurCakupanBesarnya Masalah

1Peran serta masyarakatBerperan aktifKurang(+) 100 %

2Perilaku masyarakatMendukungKurang(+) 100 %

3Sosio ekonomiMendukungTidak mendukung(+) 100 %

4Tingkat pendidikanMendukungTidak mendukung(+) 100 %

Bab VIPerumusan Masalah6.1. Masalah sebenarnya (menurut keluaran) Dari hasil laporan tahunan program PHBS di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 ternyata terdapat beberapa masalah, yaitu:

a. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif besar masalah 37,5% b. Cakupan penimbangan balita besar masalah 1,1%c. Cakupan penggunaan air bersih besar masalah 27,8%d. Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun besar masalah 48,2% e. Cakupan penggunaan jamban sehat besar masalah 25,8%f. Cakupan pemberantasan jentik di rumah besar masalah 28,2%g. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari besar masalah 55,7% h. Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari besar masalah24,8%i. Cakupan tidak merokok di dalam rumah besar masalah 45,0%

6.2. Masalah dari unsur lain (penyebab) Dari hasil evaluasi program PHBS di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 didapatkan beberapa penyebab masalah, yaitu : Proses Pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS dilakukan tetapi tidak rutin dilaksanakan sesuai jadwal dan tidak mencakup semua Posyandu. Pencatatan dan pelaporan PHBS masih belum mencapai target cakupan (pk 08:00 pk 15.00). Pemberian bimbingan teknis mengenai pembuatan jamban sehat tidak rutin dilaksanakan 2 kali setahun, serta cakupan penyuluhan kelompok yang masih belum merata di seluruh wilayah puskesmas. Lingkungan Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya berstatus ekonomi dan berpendidikan rendah sehingga mempengaruhi perilaku dan peran serta masyarakat yang kurang mendukung hal ini merupakan hambatan dalam program perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan rumah tangga. Tingkat status ekonomi yang rendah dapat mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat, sehingga tingkat status gizi masyarakat secara tidak langsung juga dapat terpengaruh. Selain itu dalam pembuatan sarana prasarana agar masyarakat dapat menerapkan PHBS dapat terhambat, sebagai contohnya dalam pembuatan jamban sehat dalam masyarakat, karena adanya masalah dalam tingkat status ekonomi, masyarakat tidak dapat membangun jamban. Dengan tingkat pendidikan yang rendah, pengetahuan masyarakat juga dapat terpengaruh sehingga masyarakat sulit menerapkan PHBS karena tidak tahu akan PHBS itu sendiri, manfaatnya, dan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari terutama di tatanan rumah tangga.Bab VIIPrioritas Masalah7.1 Masalah menurut keluaran:

a. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif besar masalah 37,5% b. Cakupan penimbangan balita besar masalah 1,1%c. Cakupan penggunaan air bersih besar masalah 27,8%

d. Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun besar masalah 48,2% e. Cakupan penggunaan jamban sehat besar masalah 25,8%

f. Cakupan pemberantasan jentik di rumah besar masalah 28,2%

g. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari besar masalah 55,7% h. Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari besar masalah24,8%

i. Cakupan tidak merokok di dalam rumah besar masalah 45,0%

Tabel 7.1 Parameter Derajat Masalah

NoParameter abcdefghi

1Besarnya masalah413353535

2Akibat yang ditimbulkan343344225

3Keuntungan sosial karena selesainya masalah334343234

4Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai343333345

5Sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan masalah444444344

Jumlah 171617162017151623

Keterangan derajat masalah:

5 = sangat penting

4 = penting

3 = cukup penting

2 = kurang penting

1 = tidak penting

Yang menjadi prioritas masalah:

1. Cakupan jamban sehat di rumah pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sebesar 48,2% dari target 100%; dan

2. Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sebesar 55,0% dari target 100%.

Bab VIIIPenyelesaian Masalah

8.1 Masalah 1Cakupan jamban sehat di rumah pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sebesar 48,2% dari target 100%.

Penyebab: Cakupan penyampaian informasi seperti penyuluhan dan edukasi perorangan, kelompok masyarakat yang masih rendah mengenai pengendalian jamban sehat melalui program perilaku hidup bersih dan sehat. Peran serta masyarakat terhadap program PHBS dalam rumah tangga masih rendah.

Tingkat pengetahuan dibidang kesehatan lingkungan yang kurang dikalangan masyarakat.

Perilaku buruk masyarakat dalam pembuangan tinja yang sudah menjadi kebiasaan bertahun-tahun yang diturunkan dari generasi ke generasi yang sulit dihilangkan.

Ekonomi masyarakat masih kurang untuk membuat jamban keluarga.Penyelesaian: Melakukan penyuluhan dengan jadwal yang rutin mengenai pentingnya jamban sehat dalam rumah tangga secara perorangan setiap rumah, maupun secara kelompok. Dan juga menanamkan rasa kepemilikan jamban sehat oleh masyarakat. Melakukan penyuluhan kelompok mengenai pemeliharaan jamban sehat melalui program perilaku hidup bersih dan sehat.

Menyampaikan edukasi perorangan tentang pentingnya penggunaan jamban sehat dalam lingkungan setiap kali individu mendapatkan pelayanan kesehatan.

Mengajak, membina dan menggiatkan peran serta kader dan masyarakat dalam mendidik masyarakat agar menggunakan jamban sehat sehari-harian.

Upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat harus diperkuatkan lagi untuk memecahkan kebiasaan yang dilakukan selama bertahun-tahun.

Kolaborasi lintas sektoral dan lintas program untuk pembuatan jamban bagi masyarakat.8.2 Masalah 2

Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 sebesar 44.5% dari target 100%.Penyebab: Cakupan penyuluhan kelompok yang masih rendah mengenai bahaya merokok sehingga tingkat pengetahuan masyarakat terhadap bahaya merokok bagi diri sendiri dan orang sekitar dalam rumah tangga yang masih rendah.

Pelaksanaan jadwal penyuluhan kelompok yang tidak dilakukan secara rutin.

Peran serta masyarakat terhadap program rumah tangga bebas rokok masih rendah.

Kurangnya peran tokoh masyarakat dalam menjadi contoh baik dalam hal tidak merokok.

Penyelesaian: Memberi penyuluhan mengenai bahaya merokok bagi diri sendiri dan orang sekitar melalui penyuluhan perorangan dan kelompok.

Membuat jadwal penyuluhan dan konseling rutin.

Membangun kerjasama antar masyarakat dan petugas kesehatan dalam menurunkan angka kesakitan akibat rokok.

Melakukan pelatihan kader dan masyarakat untuk membagi-bagi informasi sederhana mengenai bahaya merokok.

Memperkuatkan daya advokasi atau upaya dalam mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders).

Bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk membuat peraturan dan sanksi mengenai larangan merokok.

Bab IXPenutup9.1 Kesimpulan Dari hasil evaluasi program PHBS rumah tangga yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di UPTD Puskesmas Cilamaya dan wilayah kerja sekitarnya pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015 belum berjalan dengan baik melihat berbagai masalah yang ditemui sebagai berikut:

Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 100% dari target 100%;

Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 62,57% dari target 100%;

Cakupan penimbangan bayi dan balita sebesar 98,9% dari target 100%;

Cakupan penggunaan air bersih sebesar 72,2% dari target 100%;

Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 51,8% dari target 100%;

Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 48,2% dari target 100%;

Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 71,8% dari target 100%;

Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 44,3% dari target 100%;

Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 75,2% dari target 100%; dan

Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0% dari target 100%.

Dua hal yang menjadi prioritas masalah adalah:

Cakupan jamban sehat di rumah sebesar 48,2% dari target 100%; dan

Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0% dari target 100%.

Masalah diatas disebabkan oleh karena :

- Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap PHBS yang masih rendah.

- Cakupan penyuluhan kelompok yang masih rendah.

- Pelaksanaan jadwal penyuluhan kelompok yang tidak sesuai jadwal.

- Tidak adanya kejelasan dalam lintas program dengan program puskesmas lainnya.

- Tidak adanya pembinaan kader kesehatan terhadap PHBS rumah tangga.

9.2 Saran Ditujukan kepada Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab secara jelas dan tertulis mengenai pelaksanaan penyuluhan, rincian tugas, serta jadwal penyuluhan secara teratur;

Mengusahakan dana dari sumber daya yang lain, seperti dana sehat atau swadaya masyarakat atau meningkatkan kerja sama lintas program dengan program lain dalam pelaksanaannya;

Meningkatkan motivasi terhadap kader kesehatan untuk menjadi penggerak PHBS di lingkungan tempat tinggalnya; Melakukan advokasi dengan meminta dukungan kepada kepala masyarakat dan tokoh masyarakat mendukung penggalakan program PHBS RT; Meningkatkan pembinaan terhadap kader kesehatan mengenai 10 indikator PHBS rumah tangga; dan

Meningkatkan penyuluhan baik secara perorangan maupun kelompok terhadap PHBS rumah tangga untuk meningkatkan derajat pengetahuan masyarakat terhadap PHBS rumah tangga.

Daftar Pustaka

1. Kementrian Kesehatan. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2011. Diunduh dari : http://promkes.depkes.go.id/download/pedoman_umum_PHBS.pdf

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta. 20113. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia, Desember 2008. Hal : 174-80, 192-207, 244-60.4. Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan Tahun 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta;2014. Hal : 835. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Buku Pedoman 10 Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. 2010. Pemerintah Kabupaten Karawang Dinas Kesehatan.

Lampiran

Situasi Umum dan LingkunganA. Keadaan UmumKecamatan Cilamaya Wetan adalah salah satu kecamatan dari 36 kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang. Terletak disebelah utara kota kabupaten yang berjarak ( 34 KM dengan waktu tempuh ( 60 menit menggunakan kendaraan roda empat. Luas wilayah Kecamatan Cilamaya Wetan ( 6158 Ha. yang semuanya terdiri dari tanah datar yang terbagi menjadi tanah sawah seluas 3.140 Ha, tanah kering 1.384 Ha dan empang / tambak seluas 1.634 Ha.Tabel 1.

Luas Areal Wilayah KerjaNoDESALuas Wilayah

(H)

123

1Cikarang3380

2Cikalong3190

3Tegalsari2046

4Tegalwaru2460

5Mekarmaya4000

6Cilamaya4500

7Muara15680

Jumlah35256

B. Data Kependudukan (Demografi)Tabel 2.

Data Jumlah Penduduk Tahun 2014NoDesaJumlah KKJumlah pendudukTotal Penduduk

PriaWanita

123456

1Cikarang2524402443168340

2Cikalong1416270721714878

3Tegalsari1720246425425006

4Tegalwaru2320378936477436

5Mekarmaya3347373135717302

6Cilamaya39337525676014285

7Muara1474250222554757

Jumlah16734267422526252004

Sumber : Data Kecamatan

C. Data Sosial EkonomiC.1. Jumlah Keluarga Miskin wilayah Puskesmas Cilamaya

Tabel 3.

Data Keluarga Miskin Pemilik Kartu GakinNoDesaJumlah Sasaran Gakin

BumilWUSPUSBalita

0-56-1112-59Jml Total

123456789

1Cikarang96247016475164444559

2Cikalong4511699532832277337

3Tegalsari39182410733554343432

4Tegalwaru68207313615160540651

5Mekarmaya73204217594155461557

6Cilamaya157571011835104143731978

7Muara2511589004137297375

Jumlah503164461952835144530933889

Sumber : Data Jamkesmas 2014

C.2. Data Penunjang Kegiatan Pemerintahan

Tabel 4.

Data Sarana Penunjang PemerintahanNoDesaJumlah

DusunRTRWPosyanduKaderParaji

12345678

1Cikarang521105251

2Cikalong424125252

3Tegalsari31474202

4Tegalwaru722117352

5Mekarmaya624127351

6Cilamaya6321210503

7Muara51895252

Jumlah36155734321513

Sumber : Data Promkes2014C.3. Jumlah Sarana Pendidikan Tahun 2014Tabel 5.

Data Sarana PendidikanNODESAJUMLAH

TKSD/MISMP/ MTsSMA/MAN

123456

1Cikarang1300

2Cikalong0300

3Tegalsari1202

4Tegalwaru0501

5Mekarmaya1322

6Cilamaya2800

7Muara0300

Jumlah52725

Sumber : Data UKS 2014C.4. Jumlah KK Menurut Jenis Pendidikan

Tabel 6.

Data Tingkat Pendidikan MasyarakatNODESAJUMLAH KK MENURUT JENIS PENDIDIKAN

TDK TAMAT SDSLTPSLTAPT

123456

1Cikarang27772779554

2Cikalong22353264097

3Tegalsari23258966566

4Tegalwaru17540650287

5Mekarmaya14633842873

6Cilamaya15837845269

7Muara18746453966

Jumlah139834344021512

Sumber : Data Promkes tahun 2014C.5. Persentase Jenis Mata Pencaharian Wilayah Puskesmas Cilamaya

a. Petani

: 60 %

b. Pengusaha Sedang/Besar: 1 %

d. Pengrajin/Industri Kecil: 2 %

e. Buruh Industri

: 4 %

f. Buruh Bangunan

: 8 %

g. Pedagang

: 15 %

h. Pengangkutan

: 5 %

i. Pegawai Negeri/TNI/Polri: 5 %

C.6. Data Sebaran Pemeluk Agama Tabel 7.

Data Presentase Pemeluk AgamaNODESAISLAM (%)AGAMA LAIN (%)

1234

1Cikarang100 0

2Cikalong1000

3Tegalsari100 0

4Tegalwaru100 0

5Mekarmaya98 2

6Cilamaya85 15

7Muara1000

Sumber : Data Promkes tahun 2014Tabel 8.

Sumber Air MinumNoSumber airTahun

20122014

PribadiPribadi

1234

1Sumur Gali168176

2Sumur Pompa Tangan & Listrik59916093

Sumber data : Program Kesling 2014

D.2. Data Jamban Keluarga (JAGA) dan Saluran Pembungan Limbahnya (SPAL)

Tabel 9.

JAGA dan SPALNoSarana20122014

PribadiPribadi

1234

1Jamban Keluarga91569657

2Sarana Pembuangan Air Limbah26142803

Sumber data : Program Kesling 2014D.3. Data Rekapitulasi Pemeliharaan Tempat-Tempat Umum

Tabel 10.

Sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU)NODesaTempat UmumTempat IbadahHullerKolam Renang

PasarTer

MinalSalonMesjidMusolaLain-

lain

12345678910

1Cikarang--1514-2-

2Cikalong1-1419-5-

3Tegalsari---39-4-

4Tegalwaru--2517-5-

5Mekarmaya-18615171

6Cilamaya11962815-

7Muara---413-2-

Jumlah2121331152301

Sumber data : Program Kesling 2014Tabel 11.Sanitasi Tempat-Tempat Intansi (TTI)NODesaTempat UmumTempat IbadahKantorIndustri K/B

PuskesmasKlinikRBPustuDr/BidanPesan

Tren

12345678910

1Cikarang----0/4-1-

2Cikalong-1-10/111-

3Tegalsari----1/211-

4Tegalwaru-31-0/2142

5Mekarmaya-41-3/5-83

6Cilamaya11--1/3-75

7Muara----0/1-1-

Jumlah19215/1832210

Sumber data : Program Kesling 2014E.3. Data Kegiatan Posyandu yang Dilaksanakan Program Gizi tahun 2014Tabel 12.

Data Posyandu Menurut Desa Tahun 2014NoDesaJml. BalitaJml. PosyanduKader Aktif

ProyeksiRiil

123456

1Cikarang755545525

2Cikalong448353525

3Tegalsari514419420

4Tegalwaru754542735

5Mekarmaya695456735

6Cilamaya13648211050

7Muara472374525

Jumlah5002351043215

Sumber Data : Program Gizi 2014E.4. Pencapaian Prog. Gizi tentang Penimbangan balita di posyandu

Tabel 13.

Pencapaian Penimbangan Balita di PosyanduNoKegiatanTahun

20122014

1234

1K/S10099.96

2D/S82.1787.1

3BGM/D1.710.64

4N/D61.561.58

Sumber Data : Program Gizi 2014E.7. Status Gizi Tabel 14.

Status Gizi Balita Wilayah Puskesmas CilamayaNoStatus Gizi Balita20122014

1234

1Buruk42

2Kurang3699

3Baik37013147

4Lebih158250

Jumlah Total33463498

Sumber Data : Program Gizi 2014Situasi Sumber DayaA. Pembiayaan Kesehatan

A.1. Sumber dana APBD I

- TerlampirA.2. Sumber dana APBD 2

- TerlampirB. Tenaga Kesehatan.

B.1. Kualifikasi Akademik Petugas Kesehatan.

Sarjana S2

: 1 Orang

S1

: 4 Orang D4

: 2 Orang

D III

: 34 Orang

D I

: 2 Orang

SLTA + SPK

: 9 Orang

SLTP

: 3 Orang

SD

: 2 Orang

B.2. Status Kepegawaian.

PNS

: 24 Orang

PTT

: 10 Orang

Sukwan

: 22 Orang

B.3. Kualifikasi Profesi Petugas.

Dokter umum

: 3 Orang ( 1 Ka.PKM, 2 dr.Fungsional )

Dokter gigi

: 1 Orang ( PTT )

Bidan

: 22 Orang ( 7.PNS / 9 PTT / 6 SUKWAN )

Perawat

: 8 Orang ( 5 PNS /6 SUKWAN )

Perawat Gigi

: 1 Orang ( K 2 )

Juru immunisasi

: 1 Orang ( PNS )

Petugas Gizi

: 1 Orang ( PNS )

Petugas Laboratorium: 1 Orang ( PNS )

Petugas Penyuluh

: 1 Orang ( PNS )

Petugas Farmasi

: 1 Orang ( PNS )

Pelaksana Umum

: 7 Orang ( 4 PNS/ 3 SUKWAN )

Pengemudi

: 1 Orang ( SUKWAN )

Petugas Kebersihan

: 2 Orang ( SUKWAN )

Petugas Keamanan

: 2 Orang ( SUKWAN )

C. Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas

: 1 Buah.

Pustu

: 1 Buah.

Posyandu

: 54 Buah.

Balai Pengobatan Swasta : 10 Buah

Bidan Praktek

: 21 Orang

Dokter Praktek Swasta : 4 Orang

Polindes

: 1 Orang

Klinik Swasta

: 6 Buah

Laporan Keuangan BOKTahun 2014

BULANURAIANPEMASUKANPENGELUARANSALDO

JanuariAlokasi Dana BOK Tahun 2014Rp.93.000.000 Rp. 0Rp.93.000.000

PebruariPenggunaan kegiatan BOK

Bulan Pebruari 2014Rp. 2.968.000Rp.90.032.000

MaretPenggunaan kegiatan BOK

Bulan Maret 2014Rp. 8.248.000Rp.81.784.000

AprilPenggunaan kegiatan BOK

Bulan April 2014Rp.10.006.000Rp.71.778.000

MeiPenggunaan kegiatan BOK

Bulan Mei 2014Rp. 5.115.000Rp.66.663.000

JuniPenggunaan kegiatan BOK

Bulan Juni 2014Rp. 8.234.000Rp.58.428.000

JuliPenggunaan kegiatan BOK

Bulan Juli 2014Rp. 2.269.000Rp.56.160.000

AgustusPenggunaan kegiatan BOK

Bulan Agustus 2014Rp. 9.248.000Rp.46.912.000

SeptemberPenggunaan kegiatan BOK

Bulan September 2014Rp. 4.729.000Rp.42.183.000

OktoberPenggunaan kegiatan BOK

Bulan Oktober 2014Rp.14.571.000Rp.27.612.000

NopemberPenggunaan kegiatan BOK

Bulan Nopember 2014Rp.15.941.000Rp.11.671.000

DersemberPenggunaan kegiatan BOK

Bulan Desember 2014Rp.11.659.000Rp. 12.000

DesemberPengembalian anggaran BOK kje Dinas kesehatan kab.Karawang Rp. 12.000Rp. 0

Lingkungan

Proses

Masukan

Umpan Balik

Keluaran

Dampak

Kepala puskesmas

dr. Aziz Gopur

Tata Usaha

Koordinator PHBS

Bpk. Haji Nanang

Kader terlatih

12