EVOLUSI TEORI ORGANISASI Bagian II
description
Transcript of EVOLUSI TEORI ORGANISASI Bagian II
SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP
www.sulasmiyati.lecture.ub.ac.id
EVOLUSI TEORI ORGANISASI Bagian II
Tertutup Terbuka
Rasional
Sosial
Tipe 1 (Teori Klasik) 1900-1930
Tipe 2 (Teori Neo Klasik)
1900-1930
Tipe 3 Teori Kontingensi)
1960-1975
Tipe 4
1975- ?
Tipe 1 ; Organisasi dianggap sebagai alat mekanis untuk mencapai tujuan, perhatian dipusatkan pada pencapaian efisiensi di dalam fungsi-fungsi intern organisasi
Tipe 2 ; Organisasi bukan semata alat mencapai tujuan formal, namun juga utk meme-nuhi kebutuhan sosial para anggotanya, krn itu manajemen selain merancang hubungan formal juga menembangkan pola hubungan informal.
Tipe 3 ; Organisasi dalam mencapai tujuannya harus memperhatikan variabel-variabel kontingensi spt sasaran, teknologi, dan ketidakpastian lingkungan.
Tipe 4 ;Struktur bukanlah usaha yang rasional tetapi merupakan hasil pertarungan politik di antara koalisi-koalisi di dalam organisasi untuk memperoleh kontrol.
Dimensi Sistem
Dim
ensi Tujuan
EVOLUSI TEORI ORGANISASI
Robbins, 1994;33-48)
TEORI ORGANISASI KLASIK
Karakteriktik Teoritikus klasik1. Memandang organisasi sebagai sistem tertutup2. Mengembangkan prinsip universal yang dapat
digunakan pada semua keadaan3. yang diciptakan untuk mencapai tujuan dgn
efisien.4. Tema utama efisiensi mekanis
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu; 1. Birokrasi, 2. Teori Administrasi, 3. Manajemen Ilmiah.
M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi 3
TEORI NEO KLASIK
Teori Neoklasik sering juga disebut dengan teori atau aliran human relation, karena perhatiannya terpusat pada aspek sosial dalam pekerjaan (atau orgnisasi informal) yang tidak mendapat perhatian dari teori klasik.
Permulaan perkembangan teori ini ditandai dengan percobaan Hawthorne.
Tokohnya :Elton Mayo (1880-1949)– Ia memperkenalkan pemikiran pentingnya faktor
manusia dalam organisasi.– Judul bukunya– The Human Problems of Industrial Civilzation dan – The Social Problem of an Industrial Civilzation.
PERCOBAAN HAWTHORNE Percobaan diawali dengan meneliti perbedaan
tingkat penerangan dalam pekerjaan terhadap produktivitas kerja.
Kesimpulan Eksperimen Perhatian khusus dpt menyebabkan seseorang
mening-katkan usahanya. Gejala ini disebut Hawrthorne effect yaitu karyawan akan lebih giat bekerja jika mereka yakin bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka.
Hubungan sosial yang lebih informal dalam kelompok lebih penting dalam menentukan produktivitas daripada perubahan-perubahan kondisi kerja.
Konsep “rational man” digantikan “sosial man”
PRINSIP TEORI NEOKLASIK
Organisasi adalah suatu sistem sosial dimana hubungan antar anggota merupakan interaksi sosial.
Interaksi sosial menyebabkan munculnya organisasi informal dalam organisasi yang memiliki norma sendiri yang berlaku, diakui dan menjadi pegangan anggotanya.
Interaksi sosial dapat mempunyai pengaruh positip terhadap individu maupun kelompok. Untuk itu perlu pengarahan melalui komunikasi non struktural.
Tujuan organisasi informal dapat berbeda dengan tujuan organisasi. Untuk itu pola kepemimpinan yang mendasarkan struktur formal harus dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psikososial.
Melalui perspektif modern, fokus perdebatan berpindah dari aspek internal (efisiensi versus humanisme) ke aspek eksternal (hubungan organisasi dan lingkungan).
Organisasi dipandang sebagai sistem terbuka yg mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan
Adanya saling ketergantungan dengan lingkungan maka teori modern disebut juga teori kontingensi
TEORI MODERN
Proses TransformasiInput Output
Dalam perspektif modern , organisasi dipandang sbg suatu sistem yang memperoleh input (dari lingkungan), ditransformasi melalui subsistem organisasi menjadi output (dikonsumsi oleh lingkungan (Hatch, 1997: 130)
1. Subsistem Produksi, melakukan pembuatan barang atau jasa yang merupakan output organisasi
2. Subsistem Perbatasan, yang menangani transaksi yang terjadi pada batas sisi input (mis. pembelian) dan sisi output (mis.pemasaran)
3. Subsistem Pemeliharaan, yang bertugas menjaga kelancaran operasi.
4. Subsistem Penyesuaian, yang melakukan pengamatan perubahan lingkungkan dan mengadakan adaptasi thd perubahan
5. Subsistem Pengarah atau Manajemen, yang mengarahkan keseluruhan subsistem (dalam menentukan arah, strategi, tujuan, kebijakan), mengembangkan organisasi dan mengkoordinasikan seluruh subsistem lainnya
SUBSISTEM ORGANISASI
Kecenderungan pemikir-pemikir post-modern adalah membalikkan asumsi-asumsi dasar dari pemikir-pemikir sebelumnya.
Pemikir klasik mengambil gagasan keteraturan dari mekanisme alam semesta (fisika), sementara pemikir modern dari keteraturan organik makhluk hidup (biologi). Post-modern sengaja mengabaikan konsep keteraturan itu, termasuk dalam teori organisasi
Teori organisasi yang memusatkan perhatian pada sifat politis organisasi.
Perspektif Post-Modern (Tipe 4)
Perspektif Klasik Perspektif Modern Perspektif Post - Modern
Teori Organisasi (Kusdi, 2011: 10 – 25)
Adalah teori yang berkembang di akhir abad -18 atau pada masa Revolusi Industri
Periode Klasik terdapat dua kelompok besar yaitu
1. Pemikir aliran sosiologis yang mendeskripsikan dan menganalisis perubahan struktur organisasi dan peran-peran didalamnya, serta implikasinya terhadap dunia sosial yang lebih luas. Tokoh-tokohnya antara lain Emile Durkheim, Max Weber dan Karl Marx2. Pemikir aliran administrasi dan manajemen, yang menitikberatkan pada masalah praktis yang dihadapi pengelola organisasi pabrik dalam menjalankan tugasnya. Tokoh-tokohnya antara lain F.W. Taylor, Henry Fayol, dan Chester Barnard
Perspektif Klasik
Aliran Humanis, adalah kelompok pemikir yang menekankan aspek manusia dalam organisasi. Mulai berkembang pada 1930-an dengan tokoh-tokohnya Elton Mayo, D.Mcgregor dan Chris Argyris. Hawthorne Studies adalah hasil studi yang terkenal pada aliran ini
Aliran Neohumanis yang lebih menekankan pada aspek makro organisasional
Aliran lain yang berkembang
Memandang organisasi dari aspek eksternal yaitu hubungan organisasi dan lingkungan, dimana organisasi tidak dilihat sebagai unit yang berdiri sendiri melainkan terkait dengan apa yang disebut “lingkungan”
Salah satu tokohnya adalah Ludwig von Bertalanffy dengan bukunya General System Theory (1968). Inilah peletak dasar pemikiran perspektif modern.
Perspektif Modern
Ciri kondisi pasca industri seperti yang diramalkan Daniel Bell dalam bukunya The Coming of Post-Industrial Society (1973)
1. Penciptaan pengetahuan (knowledge creation) dan penggunaan informasi makin penting.
2. Batas-batas antara organisasi dan lingkungan cenderung makin susah dipertahankan.
3. Batas-batas antara unit-unit atau departemen dalam organisasi cenderung makin kabur
4. Kehidupan dalam organisasi ditandai oleh ketidakpastian (uncertainty)
Pespektif Post-Modern
1. Kesatuan dan interdependensi dari sejumlah subsistem
2. Hirarki: sebuah sistem selalu terdiri dari supra-system, sistem dan sub-system.
3. Pengaturan diri dan kontrol, artinya sistem mengatur perilakunya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
4. Hubungan timbal-balik dengan lingkungan system.5. Keseimbangan sistem, yakni kemampuan untuk
mempertahankan kestabilan. 6. Kemampuan perubahan dan penyesuaian diri:7. Equifinality tujuan, artinya suatu tujuan akhir bisa
dicapai dengan berbagai cara dan dari titik-berangkat yang berbeda-beda, sesuai dengan beragamnya kondisi lingkungan.
Teori sistem Umum disusun berdasarkan premis-premis
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
A
B
CD
E
Keterangan
1. Kotak segi empat adalah sistem total dalam hal ini organisasi
2. Lingkaran A,B,C,D, dan E adalah subsub sistem
3. Garis-garis putus dalam lingkaran menunjukkan interaksi antara individu dengan individu lain
4. Garis-garis penuh mencerminkan interaksi antar bagian
5. Garis putus dan garis penuh adalah proses-proses yang mengikat bagian-bagian sistem secara bersama
Organisasi adalah Mesin Organisasi adalah Organisme Organisasi adalah Kultur Teori Organisasi adalah Kolase
Metafor-Metafor dalam Teori Organisasi
“Administration is one of the most ancient and pervasive of human behavior”
Pada periode klasik, administrasi memberikan bahan-bahan kajian untuk diangkat ke level teoritis. Pada masa ini administrasi kalah dominan dengan manajemen.
Pada periode Modern, peran administrasi terasa lebih dominan. Karena dengan berkembangnya teori sistem maka hubungan organisasi dengan lingkungan sangat erat.
Pada periode Post-Modern, teori organisasi dan administrasi berjalan secara timbal balik.
Posisi Administrasi pada setiap Aliran Pemikiran