EVALUASI_S1FARMASI

77
KOMPONEN A. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan. Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan program studi S1 Farmasi disesuaikan dengan tujuan Universitas Kader Bangsa Palembang. Didalam penyusunan visi, misi tujuan program studi melibatkan semua unsur baik pimpinan Universitas Kader Bangsa Palembang, Ketua Program Studi dan Dosen, ini dimaksudkan agar visi, misi dan tujuan program studi S1. Farmasi tercapai. Program Studi Strata -1 Farmasi di lingkungan Universitas Kader Bangsa (UKB) di Palembang telah menyepakati nilai-nilai inti yang dituangkan kedalam rumusan visi Universitas Kader Bangsa dalam kiprahnya menyiapkan dan mandidik kader bangsa berwawasan IPTAK. Visi ini dirumuskan berdasarkan program unggulan di bidang kesehatan, tantangan yang dihadapi, permasalahan dan faktor-faktor yang berpengaruh baik eksternal maupun internal. 1.1. Rumusan Visi Program Studi yang Konsisten dengan Visi Lembaga Rumusan visi Program Studi Strata-1 Farmasi adalah “Menyiapkan dan mendidik mahasiswa/i Strata-1 Farmasi UKB yang berwawasan IPTAK, berkualitas dan profesional sehingga lulusan mampu 1

description

evaluasi

Transcript of EVALUASI_S1FARMASI

Page 1: EVALUASI_S1FARMASI

KOMPONEN A. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian

Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan program studi S1 Farmasi disesuaikan dengan tujuan

Universitas Kader Bangsa Palembang. Didalam penyusunan visi, misi tujuan program studi

melibatkan semua unsur baik pimpinan Universitas Kader Bangsa Palembang, Ketua Program

Studi dan Dosen, ini dimaksudkan agar visi, misi dan tujuan program studi S1. Farmasi tercapai.

Program Studi Strata -1 Farmasi di lingkungan Universitas Kader Bangsa (UKB) di Palembang

telah menyepakati nilai-nilai inti yang dituangkan kedalam rumusan visi Universitas Kader

Bangsa dalam kiprahnya menyiapkan dan mandidik kader bangsa berwawasan IPTAK. Visi ini

dirumuskan berdasarkan program unggulan di bidang kesehatan, tantangan yang dihadapi,

permasalahan dan faktor-faktor yang berpengaruh baik eksternal maupun internal.

1.1. Rumusan Visi Program Studi yang Konsisten dengan Visi Lembaga

Rumusan visi Program Studi Strata-1 Farmasi adalah “Menyiapkan dan mendidik

mahasiswa/i Strata-1 Farmasi UKB yang berwawasan IPTAK, berkualitas dan

profesional sehingga lulusan mampu berkompetisi dalam masyarakat dan pasar kerja

dan pada tahun 2015 menjadi salah satu Program Studi Strata-1 Farmasi terkemuka di

Propinsi Sumatera Selatan”. Rumusan visi tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan

stakeholders bidang kesehatan dan untuk menjawab tantangan yang akan dihadapi.

Program Studi Strata-1 Farmasi berkehendak untuk tetap menjadi yang terbaik sehingga

mampu memberikan sumbangan bagi pembangunan pendidikan, dunia profesional yang

berkualitas internasional, di Indonesia disertai dengan upaya-upaya pengembangan yang

pada dasarnya mengarah kepada perluasan visi dan perspektif mengenai bidang pelayanan

dalam kerangka pendidikan nasional dan dalam kehidupan masyarakat pada umumnya.

1

Page 2: EVALUASI_S1FARMASI

Penyelenggaraan Program Studi Strata-1 Farmasi merujuk pada Pancasila dan UUD 1945

sebagai landasan idiil dan konstitusional, senantiasa terbuka untuk berkembang selaras

dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta tuntutan lingkungan akademis dan

profesional secara konsisten berpegang teguh pada citra diri sebagai pusat keunggulan dari

rujukan dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik

bagi dunia pendidikan nasional maupun pelayanan kesehatan.

1.2. Rumusan Misi Program Studi Yang diturunkan dari Misi Lembaga

Seiring dengan rumusan visi Program Studi Strata-1 Farmasi , maka misi dan tugas pokok

yaitu : “Menyelenggarakan Program Studi Strata-1 Farmasi UKB yang berkualitas sehingga

lulusannya profesional, mandiri dan mampu bersaing dipasar kerja baik dalam negeri

maupun luar negeri serta melaksanakan Program Tri Dharma Perguruan Tinggi”.

1.3. Rumursan Tujuan Program Studi yang Merujuk Tujuan Lembaga dan Merupakan

Turunan dari Misinya

Tujuan Program Studi Strata-1 Farmasi yang merupakan bagian dari tujuan pendidikan

Nasional adalah mendidik tenaga-tenaga Farmasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, Berjiwa Pancasila dan UUD 1945, berperiakal, perirasa, kreatif inovatif

memiliki integritas dan kepribadian tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta tanggap terhadap seni dan

berbagai masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang berkaitan dengan bidang

kefarmasian

1.4. Rumusan Sasaran Program Studi yang Relevan dengan Misinya dan Strategi

Pencapaiannya

Sasaran Program Studi Strata-1 Farmasi adalah menempatkan diri sebagai mitra pemerintah

dalam pembangunan yang didasarkan pada pemikiran, bahwa tahapan pembangunan

2

Page 3: EVALUASI_S1FARMASI

Indonesia untuk saat ini dan masa mendatang sangat membutuhkan adanya manusia

Indonesia yang berkualitas, professional dan mampu berkompetisi di masyarakat dan pasar

kerja.

1.4.1 Periode 2006-2010

1. Meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana Akademik dan non Akademik

sesuai dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan pasar kerja dan masayarakat.

2. Pada akhir 2012 Program Studi Strata-1 Farmasi UKB sudah terakreditasi oleh

BAN dan telah bergabung kewadah UKB.

3. Meningkatkan pengembangan dan kualitas Dosen, Instruktur dan staf dengan cara

Tugas belajar, studi Banding, mengikuti seminar dan penelitian.

4. Meningkatkan Etos kerja, disiplin dan dedikasi personil melalui pendekatan

peningkatan kesejahteraan.

5. Diharapkan tahun 2015 menjadi Program Studi Strata-1 Farmasi yang terkenal di

Propinsi Sumatera Selatan.

6. Melaksanakan Program Tri Dharma Perguruan Tinggi.

KOMPONEN B. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN

PENJAMINAN MUTU

1. Personil beserta Fungsi dan Tugas Pokoknya

Struktur Organisasi Program Studi Strata-1 Farmasi adalah Unsur Pimpinan Program Studi

yaitu Ketua dan Sekretaris Program Studi, serta Unsur Pelaksana yaitu Dosen. Ketua Program

Studi bertanggung jawab langsung kepada Rektor Universitas Kader Bangsa. Nama dan

kualifikasi personil organisasi di Program Studi Kesehatan Masyarakat terdiri dari Rektor dan

Pembantu Rektor, Unsur Pimpinan Program Studi yaitu Ketua dan Sekretaris Program Studi,

serta Unsur Pelaksana yaitu Dosen yang didukung oleh Tata Usaha Prodi, Laboratorium,

Kurikulum, dan Evaluasi.

3

Page 4: EVALUASI_S1FARMASI

Hal positif yang dirasakan oleh PS dalam hal tata pamong adalah adanya suatu struktur

organisasi yang jelas, efisien dan fleksibel. Pengertian fleksibel disini adalah mampu

menyesuaikan diri dengan kondisi dan tuntutan kebutuhan. Apabila diperlukan, struktur

organisasi dapat ditambah dan apabila dirasa sudah tidak diperlukan dapat dihilangkan tanpa

mengubah struktur inti dari PS. Ini penting mengingat dinamika serta persaingan antar lembaga

pendidikan tinggi yang semakin ketat, yang menuntut PS untuk adaptif terhadap perubahan

yang terjadi.

Disisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa struktur organisasi yang seperti ini dapat menjadi

ancaman khususnya dalam hal kecepatan pengambilan keputusan jika dibandingkan dengan

institusi lain yang memiliki tata pamong yang lebih otonom sehingga pengambilan keputusan

dapat lebih cepat dan peluang yang ada dapat lebih cepat dimanfaatkan.

Suasana organisasi dalam universitas, atau lebih spesifik dalam program studi S1 Farmasi dapat

dikatakan berada dalam suasana kekeluargaan, dimana setiap pegawai menjunjung tinggi tugas-

tugas pokoknya. Walaupun suasana organisasi mempunyai suasana kekeluargaan, pejabat-

pejabat struktural yang dipilih diantara tenaga pengajar dalam PS tetap diperhatikan tingkat

penguasaan manajerialnya, sehingga kinerja dalam PS tetap dapat dilakukan secara profesional

dengan komitmen yang tinggi.

Secara periodik dilakukan program pelatihan-pelatihan untuk pejabat-pejabat struktural dan

pegawai agar dicapai daya dan hasil kerja yang maksimal. Program pelatihan ini bertujuan

untuk meningkatkan pengabdian, mutu, keahlian, kemampuan dan ketrampilan para pejabat

struktural dan pegawai.

Untuk meningkatkan semangat kerja, disediakan dan diselenggarakan usaha kesejahteraan

pegawai, layanan askes, pemberian tunjangan, program peduli, dan lain-lain.

4

Page 5: EVALUASI_S1FARMASI

2. Sistem Kepemimpinan, dan Pengalihan (deputizing) serta Akuntabilitas Pelaksanaan

Tugas

Kepemimpinan dalam hal ini dipegang oleh Ketua Program Studi yang bertanggung jawab

kepada Rektor sebagai pucuk pimpinannya. Secara sistematis kenyataan ini berlangsung di

Program Studi S1 Farmasi Universitas Kader Bangsa Palembang dengan segenap komponen

yang ada. Berdasarkan hal tersebut dapat dibedakan kedudukan pimpinan dalam makna

struktural dan makna kolegial. Kepemimpinan secara struktural mengandung konsekuensi

susunan hirarkis yaitu pengakuan adanya tata jenjang pimpinan. Hal ini pada umumnya dalam

tata cara yang membutuhkan kualifikasi dan syarat formal. Di sisi lain kepemimpinan kolegial

diperuntukkan bagi bentuk-bentuk pemecahan masalah secara holistik yang dapat memenuhi

karakter multi dimensional personal yaitu dalam bentuk Rapat Kerja Fakultas (RKF) maupun

rapat Program Studi. Dengan itu pula di tingkat Program Studi diusahakan pemberdayaan dari

potensi-potensi personal yang ada.

Berdasarkan struktur organisasi Program Studi telah disusun tugas pokok/job description

dari masing-masing bagian. Penyusunan job description dimaksudkan untuk memperjelas tugas

dan kewajiban masing-masing pelaksana tugas.

Dari struktur organisasi Program Studi itu dapat dilihat bahwa Program Studi adalah unsur

pelaksana akademik pada Universitas.. Tugas utama dari Program Studi adalah melaksanakan

pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan,

teknologi, dan/atau kesenian tertentu.

Jelaskan pola kepemimpinan dalam Program Studi ?

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut di atas, Program Studi mempunyai fungsi:

5

Page 6: EVALUASI_S1FARMASI

a. Melaksanakan dan mengembangkan ilmu kefarmasian.

b. Melaksanakan penelitian untuk pengembangan sebagian atau satu ilmu kefarmasian.

c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat;

d. Melaksanakan kegiatan administrasi program studi;

e. Melaksanakan pembinaan civitas akademika.

Program studi/ PS dipimpin oleh seorang Ketua Program studi yang dipilih dari antara tenaga

pengajar dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor.

Laboratorium mempunyai tugas menunjang kegiatan dalam masalah obat-obatan tertentu dalam

pelaksanaan tugas pokok Prpgram Studi sesuai dengan ketentuan bidang yang bersangkutan.

Laboratorium dipimpin oleh seorang dosen yang keahliannya telah memenuhi persyaratan

sesuai dengan ilmu farmasi tertentu dan bertanggungjawab langsung kepada Ketua Program

studi.

Dosen adalah tenaga pengajar di lingkungan program studi dan ber-tanggungjawab kepada

Ketua Program studi. Dosen mempunyai tugas utama mengajar, membimbing, dan melatih

mahasiswa, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan sivitas

akademika.

Bagian Tata Usaha adalah unit pelayanan teknis dan administrasi di lingkungan PS dan berada

di bawah Ketua Program studi. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi

umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan pendidikan di PS.

Adanya penjabaran fungsi dan tugas pokok masing-masing personil pada paparan di atas, telah

mampu memberi panduan kerja bagi pegawai. SOP (Standard Operational Procedure) yang ada

juga telah dapat menunjang sistem kepemimpinan, pengalihan serta akuntabilitas pelaksanaan

tugas. Sehingga tugas dan tanggung-jawab yang diberikan dapat dikerjakan dengan jelas, tepat

dan baik.

Namun demikian, belum lengkapnya SOP, pada situasi tertentu dirasa menyulitkan pengambilan

keputusan dalam menangani suatu masalah. Ditambah dengan penjabaran job description yang

6

Page 7: EVALUASI_S1FARMASI

masih terlalu umum dari lembaga, sering menimbulkan penafsiran yang berbeda dan

mengakibatkan langkah pengambilan keputusan dari penanggungjawab tugas tersendat-sendat.

Dalam hal pelaksanaan tugas, PS melihat adanya peluang untuk memperoleh sertifikasi

manajemen mutu. Hal ini diusahakan PS dengan melakukan pembenahan yang mengacu pada

sasaran mutu Universitas dan rencana mutu Program Studi. Diharapkan dengan tercapainya

pengakuan ini, PS lebih eksis, percaya diri dan memperoleh pengakuan dari berbagai kalangan

baik dari dalam maupun dari luar negeri.

3. Partisipasi Civitas Academica dalam pengembangan kebijakan, serta Pengelolaan dan

Koordinasi Pelaksanaan Program.

Untuk melakukan partisipasi terhadap berbagai macam kegiatan yang dilakukan dalam program

studi ini maka ada beberapa mekanisme yang digunakan antara lain :

1) Pertemuan rutin yang mengagendakan berbagai macam persoalan-persoalan dalam

pelaksanaan kegiatan individu maupun tim untuk kemudian dicarikan penyelesaiannya.

2) Seminar atau diskusi internal program studi yang dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali

untuk mencari perspektif baru dalam proses pembelajaran.

3) Laporan berkala dari program studi, laboratorium, pusat penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, bagian administrasi akademik dan kemahasiswaan atau dosen melalui sistem

informasi yang ada.

4) Membuat forum komunikasi dengan mahasiswa yang berisi tentang berbagai macam

persoalan kampus yang diselenggarakan setiap minggu keempat setiap bulannya.

5) Pertemuan rutin harian dengan pimpinan lembaga untuk memantau perkembangan kegiatan

4. Perencanaan.

Perencanaan dalam mekanisme tata pamong program studi ini dimaksudkan untuk menentukan

langkah-langkah yang akan diambil oleh program studi untuk mewujudkan tujuan program studi

ini. Proses perencanaan ini dalam pelaksanaannya melibatkan semua unsur yang berkepentingan

dalam proses pembelajaran termasuk para stakeholder atau pengguna jasa sehingga rencana

7

Page 8: EVALUASI_S1FARMASI

yang dihasilkan relatif kontekstual dan dapat menampung berbagai kepentingan dalam proses

pembelajaran.

Proses perencanaan ini dapat dibedakan dalam tiga jenjang yaitu : strategis, taktis dan teknis.

Perencanaan strategis dimaksudkan untuk menentukan berbagai macam tujuan dan kegiatan

utama yang dilakukan oleh program studi untuk dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan

program studi. Perencanaan strategis mencakup penentuan baku mutu program studi yang

meliputi : baku mutu dosen, baku mutu proses pembelajaran, baku mutu fasilitas pendukung

pembelajaran, dan baku mutu kegiatan kemahasiswaan.

Perencanaan taktis dimaksudkan untuk menentukan berbagai macam kegiatan yang diperlukan

untuk mengimplementasikan rencana strategis yang telah ditentukan sebelumnya. Perencanaan

taktis ini berjangka waktu sekitar 2 tahun yang dibutuhkan antara lain : penentuan dan

peninjauan kurikulum program studi, penentuan metode pembelajaran, penentuan fasilitas-

fasilitas pendukung yang diperlukan dan sebagainya.

Perencanaan teknis dimaksudkan untuk mengoperasionalkan rencana taktis untuk satu tahun

akademik. Perencanaan ini meliputi : proses perkuliahan, materi perkuliahan, sistem monitoring

dan evaluasi proses kuliah, pembimbingan mahasiswa, kegiatan penelitian, pengabdian kepada

masyarakat, kegiatan mahasiswa, pembekalan dan sebagainya. Hasil dari perencanaan teknis ini

biasanya kemudian dituangkan dalam kalender akademik tahun yang bersangkutan.

4.1 Pelaksanaan.

Berbagai macam rencana kegiatan pada tingkat program studi ini dalam pelaksanaannya

akan dikoordinasikan oleh ketua program studi dengan memperoleh dukungan dari

struktur yang sejajar maupun secara vertikal seperti dari pusat penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, kepala laboratorium, ketua jurusan, pembantu Rektor dan Rektor.

Pada tingkat implementasi berbagai macam rencana tersebut dapat dikelompokkan

menjadi dua kegiatan yaitu kegiatan individu artinya kegiatan yang menjadi tanggung

jawab dari setiap dosen program studi dan kegiatan tim artinya kegiatan yang merupakan

8

Page 9: EVALUASI_S1FARMASI

tanggung jawab kelompok dosen untuk bidang-bidang tertentu untuk menyelesaikannya.

Berbagai macam kegiatan yang dilakukan baik oleh tim maupun individu ini jika dirasa

kurang mampu untuk diselesaikan maka akan dimintakan bantuannya baik dari program

studi lain maupun dari struktur lain yang relevan.

5. Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan

Lulusan (Alumni) sesuai peraturan akademik dan statuta adalah semua tamatan setelah studi

minimal 4 (Empat) tahun. Dengan mengevaluasi kurikulum operasional yaitu agar sesuai

dengan kebutuhan pasar kerja sebagai pihak yang menggunakan lulusan program ini,

peningkatan kompetensi mahasiswa atau lulusan dalam menghadapi pasar kerja nantinya. Juga

dengan membentuk suatu wadah ikatan alumni yang mempunyai fungsi untuk menampung dan

memberikan informasi segala sesuatu yang menyangkut kelulusan baik lowongan, maupun

lainnya. Pelacakan lulusan Program Studi Strata-1 Farmasi telah dilaksanakan pada tahun 2007

dikarenakan lulusan tersebut mempunyai tata kerja organisasi alumni diatur menurut kesesuaian

kebutuhan para lulusan tersebut.

Untuk menjamin efektivitas berbagai macam rencana yang telah disusun mulai rencana jangka

pendek sampai dengan rencana jangka panjang maka telah dikem-bangkan sistem evaluasi

Program Studi Strata-1 Farmasi sebagai berikut :

a. Evaluasi proses perkuliahan setiap mata kuliah per semester

b. Evaluasi perkuliahan oleh dosen (tim pengajar) per semester

c. Evaluasi sistem pelayanan kepada mahasiswa per semester

d. Evaluasi kinerja program studi per tahun

e. Evaluasi eksternal

Berdasarkan sistem tata pamong seperti di atas diharapkan dapat mewujudkan atau setidak-

tidaknya mendekati tujuan pendidikan Program Studi Strata-1 Farmasi dan mekanisme tata

pamong yang seperti ini juga sekaligus sebagai bentuk penjaminan baku mutu program studi

secara keseluruhan. Berbagai macam kelemahan yang ada, bukanlah semata-mata disebabkan

9

Page 10: EVALUASI_S1FARMASI

oleh lemahnya lembaga dalam mengimplementasikan perencanaan, tetapi juga dipengaruhi oleh

faktor eksternal khususnya yang berkenaan dengan seringnya terjadi perubahan-perubahan

kebijakan pendidikan tinggi baik dari kopertis maupun dari Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi. Perubahan-perubahan kebijakan akan berimplikasi pada keharusan untuk menyesuaikan

diri pada tingkat implementasi, dan ini bukan sesuatu yang dengan mudah dilakukan bagi yang

ingin maju dan berkualitas.

Jaminan mutu program studi diberikan kepada mahasiswa melalui beberapa cara penyediaan

staf pengajar dengan mutu standart minimal praktisi yang ahli dibidang Farmasi, dosen-dosen

tidak tetap dari beberapa perguruan tinggi sebagai pembanding mutu staf pengajar, pola

pengajaran non konvensional dimana mahasiswa diarahkan kepada proses praktek dilapangan

baik dengan simulasi didalam laboratorium, simulasi keadaan kerja di rumah sakit maupun

industri Farmasi , membuat angket penilaian atas kerja praktek mahasiswa, dan akhirnya

praktek kerja di rumah sakit maupun industri Farmasi sebagai tolok ukur seberapa mampu

mahasiswa menyerap materi dan titik acuan jika ada hal-hal yang perlu di sesuaikan antara

kurikulum dengan kebutuhan di lapangan kerja, jaminan mutu melalui kurikulum yang saat ini

sedang diajukan dan sudah disesuaikan dengan keinginan rumah sakit maupun industri Farmasi,

serta jaminan untuk pengembangan Program Studi Farmasi melalui penambahan dan

peningkatan sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar dan mengajar, jaminan untuk perluasan

jaringan informasi secara nasional maupun global melalui koneksitas dengan intitusi lain

sejenis.

6. Perencanaan dan Pengembangan Program, dengan Manfaat Hasil Evaluasi Internal dan

Eksternal

Perencanaan dan pengembangan Program Studi Strata-1 Farmasi sudah dilaksanakan selama ini

sesuai dengan Kurnas dan Kurlok serta pada tahun 2001 telah disesuaikan dengan Keputusan

Mendiknas No. 232/U/2000. Dalam perkembangan selanjutnya kita melakukan benchmarking

dengan institusi lain dimana penerapan perencanaan program kerja di Program Strata-1 Farmasi

10

Page 11: EVALUASI_S1FARMASI

dilakukan melalui pola evaluasi setiap tahun pada tahap-tahap kerja (ditiap rencana program

perlu diperbaiki), sebagai contoh program kerja yang dilaksanakan saat ini adalah; Peningkatan

jumlah mahasiswa, peningkatan mutu staf pengajar, peningkatan disiplin dalam proses belajar

dan mengajar.

Pengembangan Program Studi Strata-1 Farmasi yaitu dengan adanya rencana untuk

pengembangan program melalui peningkatan dan penambahan fasilitas Akademik missal;

ruangan kelas, Dosen, Laboratorium, Perpustakaan. Adapun fasilitas penunjang yang terkait

mutu pelayanan Universitas Kader Bangsa, keuangan, dan administrasi. Pengembangan

program siap kerja serta kursus-kursus pendek (short course) 4-6 bulan program pengembangan

ketrampilan kerja, untuk memenuhi kebutuhan industri.

7. Kerjasama dan Kemitraan

Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian antar lembaga didalam dan di luar perguruan

tinggi sangat dimungkinkan mengenai penelitian yang lebih baik dan langsung mengenai

sasaran yang sudah ditetapkan oleh lembaga mitra beserta pihak sendiri, tentunya kemitraan

melalui proses panjang yakni dengan contact person lebih dahulu dan selanjutnya akan

memudahkan perkembangan dan peningkatan hubungan selanjutnya.

8. Dampak Hasil Evaluasi Program terhadap Pengalaman dan Mutu Pembelajaran

Mahasiswa

Pengembangan program seperti yang diuraikan diatas Program Studi Strata-1 Farmasi mencoba

mengembangkan program-program lebih jauh yaitu dengan usaha persiapan di Universitas

Kader Bangsa untuk menyelenggarakan program profesi Apotheker, meskipun secara

operasional masih banyak persiapan yang dilakukan tetapi hal ini adalah merupakan nilai

tambah dalam pengelolaan program baik dimata pihak intern, mahasiswa ataupun pihak luar.

9. Pengelolaan Mutu secara internal pada tingkat Program Studi

Pengelolaan program pendidikan diarahkan kepada usaha untuk menata organisasi dan

mekanisme pengelolaan kegiatan belajar mengajar, melalui cara kerja yang efektif dan efisien,

11

Page 12: EVALUASI_S1FARMASI

dengan memanfaatkan sumber daya dan sumber dana yang ada. Pola pengembangan yang

menyangkut struktur organisasi penyelenggaraan pendidikan mengacu pada pedoman

pemerintah dalam mengisi organisasi berdasarkan fungsi yang berorientasi kepada pembagian

kerja sesuai dengan bidang kegiatan Akademik dan administrasi, sebagaimana tertuang dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999.

Prioritas pengembangan menyangkut tiga unsur utama dalam bidang pengelolaan pendidikan,

yaitu :

a. Organisasi yang meliputi struktur kelembagaan, tenaga penanganan, serta

pembagian tugas dan wewenang berdasarkan posisi atau keahlian masing-masing.

b. Administrasi yang meliputi system dan prinsip kerja, pengendalian, serta peralatan-

peralatan yang diperlukan untuk menunjang kelancaran kegiatan administrasi.

Jalur pengelolaan yang meliputi mekanisme kerja, koordinasi dan sinkronisasi, serta penciptaan

iklim kerja yang menunjang kelancaran roda organisasi.

10. Hubungan dengan Penjaminan Mutu pada Tingkat Lembaga

Jaminan mutu program studi diberikan kepada mahasiswa melalui beberapa cara penyediaan

staf pengajar dengan mutu standart minimal praktisi yang ahli dibidang Farmasi , dosen-dosen

tidak tetap dari beberapa perguruan tinggi sebagai pembanding mutu staf pengajar, pola

pengajaran non konvensional dimana mahasiswa diarahkan kepada proses praktek dilapangan

baik dengan simulasi didalam laboratorium, simulasi keadaan kerja di rumah sakit maupun

industri Farmasi, membuat angket penilaian atas kerja praktek mahasiswa, dan akhirnya praktek

kerja di rumah sakit maupun industri Farmasi sebagai tolok ukur seberapa mampu mahasiswa

menyerap materi dan titik acuan jika ada hal-hal yang perlu di sesuaikan antara kurikulum

dengan kebutuhan di lapangan kerja, jaminan mutu melalui kurikulum yang saat ini sedang

diajukan dan sudah disesuaikan dengan keinginan rumah sakit maupun industri Farmasi, serta

jaminan untuk pengembangan Program Studi Farmasi melalui penambahan dan peningkatan

12

Page 13: EVALUASI_S1FARMASI

sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar dan mengajar, jaminan untuk perluasan jaringan

informasi secara nasional maupun global melalui koneksitas dengan intitusi lain sejenis.

11. Dampak Proses Penjaminan Mutu Terhadap Pengalaman Belajar Mahasiswa dan Mutu

Hasil Belajar

Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman belajar mahasiswa adalah peningkatan

pengalaman belajar melalui proses belajar aktif baik dengan kunjungan ke industri (studi tour),

ataupun simulasi praktek kerja laboratorium ataupun industri, sehingga mahasiswa biasa dengan

situasi kerja bahkan etos kerja yang didapat saat dilapangan.

12. Metodologi Baku Mutu

Dalam perkembangan selanjutnya kita melakukan benchmarking dengan institusi lain dimana

penerapan perencanaan program kerja di Program Strata-1 Farmasi dilakukan melalui pola

evaluasi setiap tahun pada tahap-tahap kerja (ditiap rencana program perlu diperbaiki), sebagai

contoh program kerja yang dilaksanakan saat ini adalah; Peningkatan jumlah mahasiswa,

peningkatan mutu staf pengajar, peningkatan disiplin dalam proses belajar dan mengajar.

13. Evaluasi Internal yang Berkelanjutan

Pengembangan / pelatihan kompetensi yang diharapkan pada berbagai aspek dalam praktek.

Efisiensi internal diadakan pada upaya kebiasaan memberdayakan evaluasi diri, otonomi

keilmuan, akuntabilitas dalam penyelenggaraan program studi dan melaksanakan akreditasi

secara berkelanjutan.

14. Pemanfaatan Hasil Evaluasi

Kualitas kegiatan Akademik dosen dan mahasiswa dapat dilihat dari hasil evaluasi belajar

mengajar dalam satu semester yakni hasil studi tengah dan akhir semester (di lihat dari KHS)

selain itu hasil penugasan dari dosen bersangkutan sewaktu berlangsung perkuliahan.

13

Page 14: EVALUASI_S1FARMASI

Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana Akademik yang kondusif untuk

pembelajaran perlunya ada kesiapan yang sangat bagus dari semua bidang terkait baik dosen

yang bertugas mengajarkan mata kuliah yang sesuai dengan keahliannya, tenaga administrasi

yang bertugas sebagai petugas pengatur administrasi kemahasiswaan dan dosen. Sedangkan

untuk kualitas dosen berupa keberhasilan dalam penyampaian materi perkuliahan dilihat

seberapa jauh mahasiswa tersebut dapat menyerap pelajaran dan hasil penulisan jurnal yang

sudah dihasilkan atau yang sedang ditulis.

15. Kerjasaman dan Kemitraan Instansi Terkait dalam Pengendalian Mutu

Kerjasama dan kemitraan penelitian antar lembaga didalam dan di luar perguruan tinggi sangat

dimungkinkan mengenai penelitian yang lebih baik dan langsung mengenai sasaran yang sudah

ditetapkan oleh lembaga mitra beserta pihak sendiri, tentunya kemitraan melalui proses panjang

yakni dengan contact person lebih dahulu dan selanjutnya akan memudahkan perkembangan

dan peningkatan hubungan selanjutnya.

KOMPONEN C. MAHASISWA DAN KELULUSAN

1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa

Pada saat masuknya mahasiswa proses seleksi dimulai dari proses pendaftaran calon mahasiswa

yaitu syarat pertama untuk dapat mendaftar adalah lulusan Sekolah Menengah Umum, ataupun

yang sederajat dapat ditentukan dari ijazah yang diakui oleh Departemen Pendidikan Nasional.

Kemudian dilanjutkan dengan proses seleksi melalui seleksi ujian masuk yang dibagi menjadi

tiga gelombang penerimaan mahasiswa baru, dengan materi dasar bahan ujian saringan masuk

untuk Program Studi Kesehatan Masyarakat materi yang diujikan, IPS dasar, matematika dasar.

Dari hasil ujian tersebut Panitia Penerimaan mahasiswa Baru melakukan seleksi terhadap calon

14

Page 15: EVALUASI_S1FARMASI

mahasiswa baru yang masuk pada Program Studi Strata-1 Farmasi juga mengacu pada sistem

baku Universitas Kader Bangsa.

Pada tahap seleksi ini diharapkan bisa mendapat standart kualitas yang cukup bagi peserta

kegiatan belajar mengajar (mahasiswa). Pada tahap penerimaan disaring lagi melalui ketepatan

pemenuhan persyaratan pengurusan Akademik maupun administratif yang dikoordinir oleh Biro

Administrasi Akademik. Pemenuhan legalitas persyaratan akademismenjadi pertimbangan

utama dalam seleksi mahasiswa pada saat penerimaan yang dilakukan melalui koordinasi Biro

Administrasi Universitas Kader Bangsa.

2. Profil Mahasiswa.

Profil mahasiswa yang diharapkan memenuhi standart kualitas intelektual untuk untuk dapat

menyerap ilmu yang diberikan, yaitu mempunyai kemampuan mengenali, mengamati,

menganalisa dan memiliki ketrampilan yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan praktek

baik didalam maupun diluar laboratorium untuk menyerap materi dibidang kefarmasian,

mempunyai pemikiran yang terbuka sehingga dalam pengembangan daya penalaran dari soal-

soal praktek yang sederhana hingga sampai pada penyelesaian (solusi) karena sifat program

yang bersifat operasional/praktek sehingga mahasiswa dapat menghadapi permasalahan yang

ada pada keadaan sebenarnya. Mahasiswa harus juga mempunyai dasar pemikiran analitis

terhadap suatu permasalahan, bebas dalam mengemukakan pemikiran dan konsep-konsepnya

tetapi bertanggung jawab terhadap hasil dari pemikirannya.

Dari profil tersebut diharapkan mahasiswa dengan kemampuan pengembangan dan penerapan

ilmu di masyarakat sebagai awal penerapan lulusan di pasar tenaga kerja nantinya yaitu

kesesuaian dengan keinginan dan tuntutan perkembangan industri farmasi.

3. Keterlibatan Mahasiswa Dalam Berbagai Komisi yang Relevan.

15

Page 16: EVALUASI_S1FARMASI

Keterlibatan mahasiswa didalam kegiatan kampus secara organisasi mereka mempunyai wadah

yang menampung aspirasi para mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat yaitu melalui

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kader Bangsa. BEM secara langsung

bertanggung jawab kepada Rektor Universitas Kader Bangsa dan melakukan koordinasi melalui

sekretariat program, Kepengurusan diatur menurut (AD/RT), kepengurusan BEM disahkan oleh

Rektor Universitas Kader Bangsa, hubungan keluar selama ini sudah dilakukan melalui wakil-

wakil mereka.

Kegiatan yang selama ini sudah dilakukan keluar tergabung didalam panitia Penerimaan

Mahasiswa Baru, turut melakukan promosi (presentasi di kelas), sebagai asisten penerimaan

mahasiswa baru, terlibat langsung dalam penyampaian informasi-informasi mengenai kegiatan

praktek yang diadakan mahasiswa Program Studi Strata-1 Farmasi yang dapat diikuti oleh

mahasiswa lain maupun program lainnya.

4. Kegiatan Ekstra Kurikuler.

Kegiatan extra-kurikuler yaitu meliputi :

a. Humas dan Jaringan Organisasi;

b. Pengkajian Kebijakan

c. Pelatihan dan Pengkaderan

d. Penalaran dan Keilmuan

e. Kerohaniaan

f. Pelatihan dan Pengkaderan

g. Minat dan Bakat

Dari kegiatan ini yang telah dilakukan mahasiswa melalui BEM yaitu disalurkan melalui

kegiatan secara perorangan yang tergabung didalam unit kegiatan-unit kegiatan mahasiswa baik

itu mengadakan seminar, mendatangkan praktisi melalui seminar-seminar mengenai

pengembangan karir, perjalanan wisata untuk perluasan wawasan ilmu maupun ketrampilan

16

Page 17: EVALUASI_S1FARMASI

kerja (keindustri maupun obyek wisata yang di organisir oleh mahasiswa), Futsal, Volley,

Basket. Hima (Himpunan Mahasiswa) juga melakukan kegiatan extra-kurikuler melalui

penambahan jam pemakaian laboratorium diluar mata kuliah sebagai tambahan pengetahuan

yang telah didapat dari perkuliahan.

5. Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa

Program Studi Strata-1 Farmasi menerapkan sistem penerimaan mahasiswa baru dengan

menggunakan tolok ukur standar mutu. Oleh karena itu, Universitas Kader Bangsa

mengaplikasikan ujian seleksi yang ketat demi menjaring calon mahasiswa yang memenuhi

standar tertentu. Selanjutnya, dalam proses pembelajaran, program studi melakukan 2

pendekatan yaitu (1) perkuliahan kelas reguler dan (2) pelatihan-pelatihan untuk menunjang

kemampuan aplikatif mahasiswa.

6. Pelayanan Untuk Mahasiswa.

Pelayanan untuk mahasiswa diatur sesuai dengan statuta:

a. Menggunakan kebebasan Universitas Kader Bangsa secara bertanggung jawab

untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku,

b. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai

dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuannya,

c. Memanfaatkan fasilitas yang ada dalam rangka kelancaran proses belajar,

d. Mendapat bimbingan dari Dosen yang bertanggung jawab atas program studi

yang di ikutinya dalam menyelesaikan studinya,

e. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan bidang studi yang

diikutinya, serta hasil pelajarannya,

f. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan dan sesuai dengan

persyaratan yang berlaku,

g. Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan perundang-undangan yang

berlaku,

17

Page 18: EVALUASI_S1FARMASI

h. Memanfaatkan sumber daya melalui perwakilan/organisasi kemahasiswaan

yang mengurus dan mengatur, minat dan tata kehidupan bermasyarakat,

i. Pindah ke Perguruan Tinggi lain atau Bidang Studi lainnya bilamana

memenuhi persyaratan penerimaan mahasiswa atau program studi yang hendak dimulai, dan

bilamana daya tampung Perguruan Tinggi atau Program Studi yang bersangkutan

memungkinkan,

j. Ikut serta dalam kegiatan keorganisasian mahasiswa,

k. Memperoleh pelayanan khusus bilamana menyandang cacat.

Ditegaskan bahwa setiap mahasiswa dapat memperoleh pembinaan dan penyuluhan dalam

bidang ilmiah yang di tunjang dengan berbagai macam kegiatan seperti penelitian, diskusi

ilmiah dan penulisan karya ilmiah.

Bantuan Tutorial Yang Bersifat Akademik :

Bantuan tutorial yang bersifat Akademik yang selama ini dilaksanakan ada beberapa :

a) Tutorial untuk awal pengisian Kartu Rencana Studi

b) Tutorial untuk materi perkuliahan untuk menambah pengetahuan untuk beberapa hal yang

kurang dimengerti dari materi yang telah diberikan didalam kelas dari dosen yang

bersangkutan.

c) Tutorial perbaikan mata kuliah yang gagal diambil pada semester yang lalu, materi-materi

yang harus dikuasai serta waktu penawaran mata kuliah diberikan.

d) Tutorial materi dan teknik penulisan Laporan Skripsi, pembimbingan untuk mahasiswa

tingkat akhir dan telah memenuhi persyaratan untuk dapat mengajukan Skripsi, disini

diberikan dua orang pembimbing, dimana pembimbing 1 bersifat materi yang akan diteliti

dan dituangkan didalam Laporan Skripsi, pembimbing II yaitu pembimbing untuk teknik

penulisan yaitu menyangkut tata cara serta aturan baku yang dilakukan didalam penulisan

Laporan Skripsi.

18

Page 19: EVALUASI_S1FARMASI

e) Konseling Psikologi dalam pembentukan diri mahasiswa. Dimana pada waktu tertentu

psikologi yang memerlukan penanganan secara profesional, mahasiswa di rekomendasikan

untuk mendapatkan asistensi dari pihak luar kampus (psikolog).

f) Konseling karir, untuk membimbing mahasiswa menurut bakat diri dan kemampuan. Untuk

mempersiapkan karir dimasa yang akan datang.

Informasi dan Bimbingan Karir :

Informasi dan bimbingan karir, selama ini informasi yang berkenaan dengan lapangan pekerjaan

baik yang sifatnya paruh waktu (part time), ataupun tetap (full time) yang diberikan dosen-

dosen melalui sekretariat diumumkan dan ditawarkan kepada para mahasiswa dengan

persyaratan hanya untuk mahasiswa diatas semester III, hal ini sebagai antisipasi bahwa

mahasiswa tersebut dapat mengantisipasi beban perkuliahan yang terlalu berat. Tetapi

pertimbangan tersebut secara akademis juga tidak mengesampingkan akan kebutuhan

mahasiswa dalam pemenuhan kewajiban keuangan yang dikarenakan suatu hal terganggu (hal

ini dapat diketahui pada saat konseling mengenai masalah pribadi).

Konseling Pribadi dan Sosial :

Konseling pribadi sampai saat ini masih bersifat pribadi atau non formal, yaitu hal-hal diluar

kegiatan belajar dan mengajar biasanya dilakukan pada saat jeda perkuliahan ataupun saat

perkuliahan usai, hal ini dilakukan biasanya bentuk mencari pemecahan masalah pribadi,

pekerjaan ataupun masalah kemampuan Akademik mahasiswa yang menurun dikarenakan

persoalan-persoalan yang non Akademik.

7. Kompetensi lulusan yang diharapkan

Lulusan Program Studi armasi diusahakan benar-benar menguasai bidang dan kompetensi

sesuai profesi yang digelutinya kelak. Para lulusan Program Studi Kesehatan Masyarakat benar-

19

Page 20: EVALUASI_S1FARMASI

benar diharapkan berkualitas dan profesional dalam menjalankan fungsi dan tugas manajerial di

berbagai perusahaan, dan diharapkan benar-benar siap terjun dalam dunia Strata-1 Farmasi

secara profesional dan handal. Untuk menopang profesi-profesi tersebut, diberikan penekanan

khusus pada penguasaan bahasa asing dan teknologi informasi, sehingga benar-benar siap terjun

dalam masyarakat global dengan berbekalkan kompetensi baku sesuai dengan bidangnya

masing-masing dan kompetensi-kompetensi pendukung yang kuat. Kendala yang dihadapi

dalam mengupayakan kompetensi lulusan yang demikian ini terletak pada masih rendahnya

kesadaran dan motivasi mahasiswa untuk berkompetisi di dalam dunianya. Daya tahan untuk

membaca di perpustakaan yang relatif masih rendah merupakan indikator bahwa mereka belum

memiliki motivasi kompetisi yang cukup kuat. Setiap kali, Program Studi Strata-1 Farmasi

masih harus berusaha keras menyadarkan dan membuka wawasan, bahwa dunia yang mereka

hadapi kelak akan berbeda sekali dengan keadaan yang ada sekarang ini. Beberapa program

tambahan yang diberikan lembaga seperti pelatihan komputer, bahasa Inggris, workshop, dll.

kadangkala tidak mendapatkan respon yang memadai dari sementara mahasiswa, karena

kurangnya kesadaran berkompetisi ini.

8. Hasil pembelajaran

Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan. Program studi menyadari

bahwa kompetensi akademik dan profesional yang dicapai sampai sekarang belum sepenuhnya

mencapai harapan yang diinginkan seperti daya saing, kreativitas, inovasi, dan mencari solusi

terbaik. Salah satu kendala yang menghambat pencapaian harapan yaitu gejala lingkungan yang

dihadapi bangsa dan negara.

Produktivitas sistem pembelajaran. Untuk kondisi sekarang seperti terlihat pada data

Akademik yang dimiliki program studi mununjukkan bahwa produktivitas sistem pembelajaran

cukup baik. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa untuk menghadapi

tantangan masa depan terutama pemberdayaan informasi teknologi dalam proses belajar-

mengajar perlu diadakan pembaharuan. Tolok ukur yang digunakan untuk menentukan

20

Page 21: EVALUASI_S1FARMASI

keberhasilan adalah: (1) produktivitas yang dihitung dari jumlah lulusan yang dihasilkan per

tahun angkatan mahasiswa baru tahun pertama, (2) IPK, yang diketahui dari hasil ujian

semester, (3) intensitas perkuliahan berdasarkan kehadiran civitas akademika yang dicatat oleh

Sekretariat, (4) kecilnya angka putus atau drop out per angkatan, yaitu prosentasi jumlah

mahasiswa yang tidak meneruskan studi karena alasan tertentu dari jumlah mahasiswa per

angkatan, (5) jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu.

Yudisium lulusan. Yudisium kelulusan yang digunakan terdiri atas tiga kategori, yaitu:

Istimewa (Cum Laude), Sangat Memuaskan, dan Memuaskan, seperti terlihat pada peraturan

yang ada pada program studi.

Kepuasan mahasiswa/lulusan dalam proses pendidikan Studi terlihat dan dapat dinilai pada

waktu mahasiswa menyampaikan kesan dan pesan terhadap almamater dalam Laporan Skripsi

di hadapan dosen penguji dan Wisuda.

9. Kepuasan Pemanfaatan Lulusan dan Keberlanjutan Penyerapan lulusan

Meskipun negara dalam krisis moneter yang berkepanjangan, minat untuk mendaftar ke

Program Studi Stara-1 Farmasi tidak mengalami penurunan yang signifikan. Salah satu alasan

yang menyebabkan hal itu adalah ilmu kefarmasian dapat diimplementasikan kapan saja dan di

instansi manapun. Artinya kompetensi kefarmasian senantiasa dibutuhkan. Demi menjaga mutu

lulusan, maka Program Studi Strata-1 Farmasi selalu berupaya mengikuti perkembangan teori

dan praktek, sehingga lulusan yang direproduksinya menjadi lulusan yang siap pakai untuk

dunia kerja. Program studi Strata-1 Farmasi Universitas Kader Bangsa memiliki beban dan

kewajiban sebagai lembaga interventif untuk mencetak sumber daya manusia juga mencermati

kebutuhan pasar yang sangat dinamis.

Komponen D. SUMBER DAYA MANUSIA

1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Dosen dan Tenaga Pendukung

21

Page 22: EVALUASI_S1FARMASI

Proses seleksi lamaran dan kesesuaian bidang pekerjaan dengan latar belakang calon pekerja di

konsultasikan antara BAU dengan Program Studi Strata-1 Farmasi .

2. Pengelolaan Dosen dan Tenaga Pendukung

Pengelolaan sumber daya manusia dilakukan melalui koordinasi Biro Administrasi Umum

(BAU)

a. Kelompok Pengajar.

Kelompok pengajar adalah tenaga pengajar/dosen yang berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada atasan masing-masing.

kelompok pengajar terdiri atas:

a) Tenaga Pengajar/Dosen Biasa (Tenaga Pengajar/Dosen Tetap)

b) Tenaga Pengajar/Dosen Luar Biasa (Tenaga Pengajar/Dosen Tidak Tetap)

Kelompok Pengajar/Dosen bertugas melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian,

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, pengabdian kepada masyarakat

sesuai dengan keahliannya, serta melakukan tugas bimbingan kepada para mahasiswa dalam

rangka memenuhi kebutuhan dan minat mahasiswa di dalam proses pendidikannya.

Pengelolaan sumber daya manusia dibidang staf pengajar (akademis) dimulai dari proses

seleksi lamaran sampai dengan kesesuaian bidang pekerjaan dengan latar belakang calon

staf pengajar dikonsultasikan ataupun dikoordinasikan dengan Biro Administrasi Akademik.

Biro Administrasi Akademik melihat dan meneliti apakah calon staf pengajar memiliki latar

belakang kualifikasi Akademik yang sesuai menurut bidangnya, calon staf pengajar tersebut

dapat juga memiliki kualifikasi secara latar belakang profesi/praktek yang cukup, hal ini

disesuaikan dengan standart mutu yang telah ditetapkan Ditjen Dikti, yang dijabarkan

melalui ketentuan yang ditetapkan oleh Biro Administrasi Akademik sebagai bagian dari

pengelolaan sumber daya manusia. Dalam pengelolaan staf pengajar diukur melalui

pemberian materi dan diukur melalui standart mutu :

1. Tingkat keberhasilan mahasiswa menyerap materi yang di berikan

22

Page 23: EVALUASI_S1FARMASI

2. Kehadiran dosen

3. Kesesuaian dosen dalam pemberian materi (SAP)

4. Kualifikasi dosen

Penilaian yang berisi keempat point tersebut dibuat oleh staf sekretariat Program Studi

Kesehatan Masyarakat, dinilai dan dilaporkan kepada ketua program, dengan

mempertimbangkan masukan dari mahasiswa sebagai penerima langsung maanfaat proses

belajar dan mengajar yang disampaikan melalui keluhan, pujian terhadap dosen yang

bersangkut. Dan dilakukan pemeriksaan silang terhadap mahasiswa pemberi laporan

mengenai keseriusan dalam belajar dan sosialisasi mahasiswa bersangkutan melalui

pemantauan yang dilakukan oleh sekretariat, rekan sejawat mahasiswa, dan dosen saat

bimbingan non formal.

b. Ketersediaan Dosen, Tenaga Administrasi, Teknisi dan Pendukung.

Ketersediaan dosen Program Studi Strata-1 Farmasi ditetapkan melalui standarisasi minimal

1 : 10, agar terpenuhi standar ideal akan kebutuhan mahasiswa dalam proses belajar

mengajar. Dari tahap pengadaan hingga proses penerimaan dosen dikonsultasikan sebagai

dasar pemenuhan kebutuhan minimal akan dosen.

Standar minimal dari staf pengajar adalah pengalaman mengajar minimal 1 (satu) tahun;

pendidikan minimal S1; kesesuaian latar belakang akademis dengan bidang yang akan

diajarkan. Standar minimal staf pengajar melalui pengalaman kerja setara dengan lulusan

program S1; pengalaman spesialisasi dibidangnya minimal 5 (lima) tahun di industri;

pengalaman melakukan pelatihan, dan mengajar minimal 1(satu) tahun.

Untuk staf teknis, diluar staf pengajar Universitas Kader Bangsa, rekrutmen staf

administrasi akademis diperlukan minimal seseorang yang mampu melakukan tugas-tugas

akademis secara menyeluruh tanpa melalui proses pelatihan yang lama karena penuhnya

jadwal kerja administrasi di sekretariat Program Studi Strata-1 Farmasi .

Bagian Tata Usaha.

23

Page 24: EVALUASI_S1FARMASI

1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum, perlengkapan,

keuangan, kepegawaian, dan pendidikan di jurusan/program.

2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, bagian tata usaha mempunyai fungsi

a. Melaksanakan administrasi pendidikan;

b. Melaksanakan urusan umum dan perlengkapan;

c. Melaksanakan urusan keuangan dan kepegawaian;

d. Melaksanakan administrasi kemahasiswaan dan alumni;

3. Profil Dosen dan Tenaga Pendukung

Seperti sudah disampaikan di bagian depan, jumlah sumber daya manusia dosen dan karyawan

di lembaga kami untuk sekarang ini masih bisa dikatakan mencukupi. Dengan jumlah

mahasiswa total sebanyak 124 orang, penghitungan rasio dosen dengan mahasiswa masih

berada di bawah batas rata-rata. Dari sisi penguasaan materi dan pengetahuan, seluruh dosen

kami juga sangat mencukupi untuk mengampu sendiri semua mata kuliah yang terdapat dalam

kurikulum. Dengan demikian program studi harus terus menambah jumlah sumber daya

manusia supaya di masa mendatang juga tetap bisa mencukupi.

Para dosen program studi sebagian besar memiliki latar belakang keilmuan yang sesuai dengan

bidang ilmu yang dituntut oleh masing-masing program studi yang kami selenggarakan.

Peningkatan mutu bagi para dosen secara terus-menerus dilakukan, baik melalui studi lanjut

maupun kegiatan magang di instansi-instansi dan perusahaan-perusahaan. Para dosen kami pacu

terus untuk selalu meningkatkan kualifikasi dengan cara meningkatkan jabatan

akademik/fungsional mereka sesuai rambu-rambu yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam

rangka itu, para dosen juga selalu kami minta untuk melakukan kegiatan penelitian, penulisan

karya ilmiah, pengabdian pada masyarakat, dan peningkatkan kualitas mengajar guna memenuhi

persyaratan untuk mendapatkan kewenangan mengajar mereka. Program studi menghadapi

sedikit tantangan berkaitan dengan pengurusan jabatan akademik dosen ini, khususnya

berkaitan dengan ketentuan pengajuan jabatan fungsional yang baru. Pada ketentuan yang baru,

24

Page 25: EVALUASI_S1FARMASI

antara lain, kegiatan menulis yang dipublikasikan di dalam jurnal-jurnal dan majalah-majalah

ilmiah serta media-media publikasi yang lain mendapatkan nilai yang sangat tinggi. Sementara

itu, para dosen kami yang relatif masih muda sepertinya masih belum terlalu terkondisi dengan

kegiatan tulisan-tulisan yang dipublikasikan ini. Hanya ada beberapa orang dosen saja yang

sejak awal sudah mulai tekun berlatih menulis untuk dipublikasikan. Yang dilakukan oleh

lembaga berkaitan dengan hal ini adalah dengan memberdayakan dosen-dosen yang sudah

cukup banyak melakukan kegiatan penelitian dan penulisan, untuk membantu para dosen yunior

yang belum memiliki cukup pengalaman untuk meneliti dan menulis. Selain itu, secara teratur

kami juga mendatangkan seorang nara sumber tentang hal ini untuk memotivasi para dosen agar

mereka bergiat untuk menulis. Buletin ilmiah yang sekarang sudah ada akan terus ditingkatkan

frekuensi penerbitannnya agar kami bisa lebih banyak memberi kesempatan pada dosen untuk

menuliskan gagasan-gagasan mereka. Program studi juga mendorong program studi untuk

mengusahakan majalah atau buletin ilmiah untuk setiap program studi yang ada. Tujuannya,

agar setiap dosen program studi memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam menuangkan

gagasan mereka lewat tulisan-tulisan ilmiah yang dipublikasikan.

4. Peraturan kerja dan Kode Etik

Ketentuan tentang peraturan kerja di program studi sudah tertuang cukup jelas dan terperinci di

dalam Buku Pedoman Akademik yang berlaku mengikat bagi seluruh dosen dan karyawan.

Selain itu, ketentuan yang sifatnya tambahan dan merupakan kelengkapan dari peraturan

tersebut selalu kami sampaikan kepada pada dosen dan karyawan dalam bentuk ketentuan-

ketentuan tersendiri. Ketentuan tersebut biasanya kami sosialisasikan secara formal lewat

pengumuman, pemberitahuan, dan edaran-edaran. Sebelumnya, ketentuan tambahan tersebut

kami sampaikan secara lisan kepada mereka dalam pertemuan-pertemuan yang sengaja kami

adakan. Sosialisasi peraturan dan ketentuan kerja yang seperti ini ternyata sangat membantu

lembaga maupun dosen dan karyawan. Ketentuan-ketentuan tambahan yang ada dalam waktu

25

Page 26: EVALUASI_S1FARMASI

dekat ini akan kami satukan. Maksudnya, agar peraturan kerja itu lebih lengkap, terperinci, dan

tertuang pada satu buku yang mudah digunakan sebagai pedoman.

Dalam menuangkan kode etik bagi para dosen program studi di dalam buku Kode Etik Dosen.

Buku tersebut kami bagikan kepada setiap dosen agar bisa dicermati, dihayati, dan digunakan

sebagai acuan dasar dalam menjalankan tugas dan memenuhi kewajiban masing-masing sebagai

dosen. Bagian-bagian tertentu yang kami pandang sangat penting dan mendasar diperbesar

untuk ditempatkan pada papan yang besar agar mudah dibaca semua pihak. Diharapkan agar

semua yang diatur dalam buku kode etik dosen tersebut bisa memberikan batas-batas dan

petunjuk yang jelas bagi dosen untuk menjalankan tugas dan memenuhi kewajibannya sebagai

dosen program studi. Masih adanya beberapa orang dosen yang kurang mendisiplin diri dengan

tugas-tugas dan kewajibannya sebagai dosen, mengindikasikan bahwa substansi buku kode etik

dosen ini masih belum terlalu dipahami dan kurang dihayati oleh dosen. Ada kemungkinan

bahwa waktu sosialisasi buku kode etik tersebut belum terlalu lama. Program studi akan terus

berusaha mensosialisasikan isi buku kode etik tersebut kepada para dosen. Sosialisasi kode etik

kami lakukan dalam setiap pertemuan rutin pada hari Sabtu. Selain itu, sosialisasi kode etik juga

akan kami lakukan dalam bentuk pertemuan-pertemuan khusus, pembinaan-pembinaan, dan

lain-lain.

5. Pengembangan Staf

Pengembangan staf dosen dan karyawan merupakan salah satu fokus pengelolaan sumber daya

manusia di Universitas Kader Bangsa. Kami beranggapan bahwa maju-mundurnya lembaga

sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang kami kembangkan itu sendiri. Untuk

itulah para dosen dilembaga kami selalu kami tugaskan untuk mengikuti program-program

pengembangan sumber daya yang ada, baik yang diadakan secara internal maupun eksternal.

Hampir semua dosen tetap di lembaga kami telah kami tugaskan untuk melaksanakan studi

lanjut untuk program profesi Apotheker. Selain itu, para dosen juga selalu mengikuti pelatihan,

26

Page 27: EVALUASI_S1FARMASI

seminar, lokakarya, dan juga melakukan program-program magang di instansi dan perusahaan.

Tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar para dosen sungguh-sungguh mengenal dunia kerja

mereka. Akhirnya, mereka akan dapat mendekatkan kepada para mahasiswa , pada masyarakat

dan dunia kerja mereka. Kendala yang kami hadapi berkenaan dengan pengembangan staf ini

adalah pada sumber dana. Dana yang tersedia terbatas namun kebutuhan untuk pengembangan

staf dosen sangat banyak. Salah satu keuntungan adalah bahwa program studi sudah sejak awal

melaksanakan program pengembangan staf. Maka, sekarang ini sudah tidak lagi merasakan

terlalu berat. Lembaga ingin terus menyiasati kendala pengembangan staf ini dengan

memberdayakan kemampuan dari dalam institusi sendiri. Selain meningkatkan profit-profit

centre yang hasil akhirnya bisa digunakan untuk pengembangan sumber daya, para dosen senior

dan medior juga kami minta untuk membimbing dan mengembangkan rekan-rekan yunior

mereka. Dengan begitu pengembangan staf dosen ini akan bisa dilakukan sepanjang waktu, dan

tidak harus dengan cara mengeluarkan dana yang besar setiap waktu.

6. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya

Secara umum Program Studi Strata-1 Farmasi menunjukkan ciri-ciri keberlanjutan, hal ini

ditinjau dari aspek (a) penyelenggaraan program studi telah dikenal di wilayah Palembang; (b)

jalinan kerja yang dikembangkan Universitas Kader Bangsa dengan instansi Pemerintah di

berbagai departemen dan instansi swasta; (c) peran serta dalam era reformasi dalam bidang

Kefarmasian.

Komponen E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik

1. Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan

Kurikulum yang digunakan pada Program Studi Strata-1 Farmasi disusun dengan mendasarkan

pada kurikulum nasional yang diwajibkan oleh pemerintah dengan berbagai keterbatasannya.

27

Page 28: EVALUASI_S1FARMASI

Selain itu, kurikulum pendidikan tersebut juga disusun dengan mendasarkan pada visi, misi,

sasaran, dan tujuan lembaga yang kemudian dijabarkan ke dalam visi, misi, sasaran, dan tujuan

program studi. Sekalipun lembaga hanya mendapatkan alokasi 20% untuk mengisi kurikulum

lokalnya, sedapat mungkin memanfaatkan porsi yang sangat kecil dan terbatas itu untuk

memberi warna khas bagi program studi secara keseluruhan. Hal ini perlu mendapat perhatian

serius untuk kurikulum karena ini merupakan kunci bagi output yang dibutuhkan untuk setiap

program studi. Untuk itu, otonomi pendidikan sangat vital dalam pencapaian kualitas output

setiap program studi.

Selain ditunjukkan di dalam susunan kurikulumnya, corak khas lembaga itu juga ditonjolkan

dalam proses pembelajarannya. Untuk itulah pada setiap kegiatan belajar-mengajar di kelas,

selalu para dosen menyelipkan aspek-aspek pembinaan, pembimbingan, pengarahan yang

merupakan ciri khas. Jadi seorang dosen diharapkan tidak hanya semata-mata mengajarkan

materi pembelajaran sesuai substansi mata kuliah yang ada, namun juga memasukkan hal-hal

lain yang merupakan kekhasan pendidikan di Program Studi Strata-1 Farmasi . Selama ini

selalu terkendala oleh ketentuan pemerintah, ketika harus berhubungan dengan birokrasi jika

tidak sepenuhnya mengikuti ketentuan yang berlaku. Idealnya memang penyusunan kurikulum

diserahkan sepenuhnya kepada lembaga yang bersangkutan. Maksudnya, agar lembaga bisa

merealisasikan visi, misi, dan sasaran pendidikannnya secara leluasa. Kendala yang berkaitan

dengan kurikulum ini dengan mengecilkan kelas-kelas untuk maksimal 25-30 orang. Selain itu,

kami juga memberlakukan model pembelajaran dialogis, menggalakkan pembimbingan dan

pembinaan mahasiswa, dll.

2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholder

Kurikulum di Program Studi Strata-1 Farmasi selalu diusahakan agar sesuai dengan kebutuhan

masyarakat dan memenuhi tuntutan pengguna jasa. Setiap dua tahun sekali, kurikulum Program

Studi Strata-1 Farmasi ditinjau kembali untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan

28

Page 29: EVALUASI_S1FARMASI

tersebut. Selain itu, silabus dan modul dari para dosen juga harus selalu ditinjau pada setiap

awal tahun ajaran baru. Para dosen harus menyesuaikannya dengan sumber-sumber dan

referensi terbaru. Selain itu, mereka juga harus mendekatkannya dengan kebutuhan pengguna

jasa dan perkembangan jaman. Dengan cara-cara yang ditempuh itu, kurikulum dan seluruh

materi pembelajaran senantiasa relevan dan sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Upaya

perelevansian kurikulum semacam itu kadangkala menimbulkan kesulitan dari sisi pengelolaan

administrasi akademik. Di sinilah sebenarnya letak arti pentingnya kemandirian lembaga dalam

mengatur semua kurikulum dan substansi pembelajarannya. Jika lembaga tidak dibuat mandiri

dalam mengatur dan mengelola kurikulumnya sendiri, sudah barang tentu lembaga tidak akan

bisa memenuhi tuntutan kebutuhan stakeholder secara optimal.

3. Struktur dan Isi Kurikulum

Isi dan struktur kurikulum yang berlaku saat ini, sudah tertata dengan baik di mana pada

semester awal disajikan mata kuliah dasar keahlian untuk pemahaman dan pembentukan

komunikasi data serta pemrograman. Struktur dan isi kurikulum dirancang maksimal 150 sks.

Susunan kurikulum telah disesuaikan dengan SK MENDIKNAS Nomor 232/O/2000.

Kurikulum tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelompok mata kuliah, yaitu Mata Kuliah

Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata Kuliah Keahlian dan Keterampilan (MKK), Mata

Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Mata Kuliah Perilaku dalam Berkarya (MPB), dan Mata

Kuliah Berkehidupan Bermasyarat (MBB).

Program studi telah mengadakan rapat kurikulum dengan mengundang seluruh dosen program

studi. Pada rapat tersebut dilakukan beberapa penajaman materi dalam beberapa mata kuliah

dan diputuskan untuk merubah beberapa mata kuliah dan diganti dengan mata kuliah lain yang

lebih berorientasi pada bidang ilmu kefarmasian.

29

Page 30: EVALUASI_S1FARMASI

Mata kuliah yang ada dalam kurikulum dibuat Silabusnya untuk kemudian dijabarkan ke dalam

SAP. SAP akan dievaluasi setiap akhir semester dalam rapat yang diadakan oleh program studi

dan dihadiri oleh para dosen program studi. Program studi akan melakukan evaluasi terhadap

kurikulum setiap 2 tahun.

4. Derajat Integrasi Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang satu di dalam keseluruhan struktur kurikulum, tidak boleh terpisah

dari materi pembelajaran yang lainnya. Materi pembelajaran yang diajarkan oleh seorang dosen

pengampu yang satu juga harus tetap memiliki keberlanjutan pada dosen pengampu lainnya.

Untuk mengusahakan hal tersebut, lembaga menggunakan model pembelajaran dengan team

pengajar. Masing-masing mata kuliah diampu oleh sejumlah anggota team dosen. Pertemuan

antara sesama dosen team dan pertemuan antara team yang satu dengan tim yang lain, selalu

diadakan untuk mengupayakan integrasi materi pembelajaran ini. Forum-forum pertemuan

program studi, dll sangat bermanfaat untuk menjaga agar derajat integrasi materi pengajaran

antara dosen yang satu dengan dosen lainnya, materi yang satu dengan materi yang lainnya, bisa

terus dijaga agar tetap baik. Namun, ada sedikit kendala yang dihadapi lembaga dalam

mengupayakan derajat integrasi materi pembelajaran dengan model pengajaran team ini.

Pertama adalah pengalaman dan penguasaan masing-masing dosen pengampu yang tidak sama.

Pengalaman yang berbeda bisa memberi kesempatan untuk bisa saling belajar dalam hal

pengalaman dan pengetahuan perlu untuk terus ditingkatkan. Diharapkan agar semua dosen bisa

mengupayakan integrasi materi pembelajarannya bersama dengan dosen yang lainnya dengan

baik.

5. Kurikulum lokal

Alokasi waktu yang ada hanya membatasi keleluasaan Program Studi Strata-1 Farmasi dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan pengguna jasa. Demikian juga alokasi waktu

yang hanya sedikit ini juga akan banyak membatasi keleluasaan lembaga dalam

mewujudnyatakan visi misinya lewat kurikulum tersebut. Upaya yang kami tempuh untuk

30

Page 31: EVALUASI_S1FARMASI

menyiasati hal ini adalah dengan membenahi model dan substansi pembelajaran secara

keseluruhan. Program studi bisa mensiasati keterbatasan alokasi kurikulum lokal yang di

sampaikan di depan tadi dan tetap bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas dan handal. Hal

ini dibuktikan dengan besarnya permintaan tenaga kerja dari berbagai instansi dan perusahaan

yang setiap waktu datang ke lembaga baik melalui surat, faks, tilpun, maupun dengan cara

datang sendiri.

6. Mata kuliah pilihan

Mata kuliah pilihan dengan pilihan-pilihan mata kuliah yang cukup variatif kami berikan kepada

mahasiswa pada setiap program studi. Tujuannya, agar mereka menguasai materi perkuliahan

sesuai pilihan dan minat dari masing-masing mahasiswa. Namun demikian, muncul sedikit

masalah dengan jenis mata kuliah pilihan yang terlalu variatif itu. Jumlah mahasiswa peserta

untuk mata kuliah tersebut bisa menjadi sangat terbatas dan kurang memenuhi persyaratan

untuk bisa dilaksanakan sebagai perkuliahan. Untuk menyiasati hal tersebut, lembaga

membatasi penawaran hanya pada mata kuliah pilihan tertentu dalam setiap semesternya.

7. Peluang-peluang bagi mahasiswa

Para lulusan dari lembaga kami memiliki peluang yang besar untuk melanjutkan studi ke

jenjang yang lebih tinggi, yakni melanjutkan studi ke jenjang S-2. Lulusan program studi juga

senantiasa didorong untuk mengembangkan wawasan keilmuan dan pengetahuan. Program studi

meminta untuk selalu menyesuaikan ilmu pengetahuan dan kemahiran yang diperoleh dengan

perkembangan IPTEK yang terjadi. Sementara itu, bagi yang tidak lagi mempunyai minat untuk

meneruskan studi, bisa mengorientasikan diri pada pekerjaan dan karir. Permintaan tenaga kerja

bagi lulusan cukup banyak dan hampir setiap waktu ada yang menyampaikannya, baik secara

langsung, lewat faks, surat, dll. Dengan perkataan lain, bagi lulusan yang memang segera ingin

mendapatkan pekerjaan, mereka tidak akan terlampau kesulitan mendapatkan pekerjaan itu.

31

Page 32: EVALUASI_S1FARMASI

8. Misi Pembelajaran

Misi pendidikan program strata satu Farmasi yang merupakan tujuan pendidikannasional adalah

mendidik tenaga-tenaga farmasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berjiwa Pancasila dan UUD 1945, berperiakal, perirasa, perilaku, kreatif, dinamis, inovatif,

memiliki integrasi dan kepribadian tinggi.

a. Pengembangan atau Pelatihan Kompetensi yang diharapkan

Lulusan Program Studi armasi diusahakan benar-benar menguasai bidang dan kompetensi

sesuai profesi yang digelutinya kelak. Para lulusan Program Studi Kesehatan Masyarakat

benar-benar diharapkan berkualitas dan profesional dalam menjalankan fungsi dan tugas

manajerial di berbagai perusahaan, dan diharapkan benar-benar siap terjun dalam dunia

Strata-1 Farmasi secara profesional dan handal. Untuk menopang profesi-profesi tersebut,

diberikan penekanan khusus pada penguasaan bahasa asing dan teknologi informasi,

sehingga benar-benar siap terjun dalam masyarakat global dengan berbekalkan kompetensi

baku sesuai dengan bidangnya masing-masing dan kompetensi-kompetensi pendukung yang

kuat. Kendala yang dihadapi dalam mengupayakan kompetensi lulusan yang demikian ini

terletak pada masih rendahnya kesadaran dan motivasi mahasiswa untuk berkompetisi di

dalam dunianya. Daya tahan untuk membaca di perpustakaan yang relatif masih rendah

merupakan indikator bahwa mereka belum memiliki motivasi kompetisi yang cukup kuat.

Setiap kali, Program Studi Strata-1 Farmasi masih harus berusaha keras menyadarkan dan

membuka wawasan, bahwa dunia yang mereka hadapi kelak akan berbeda sekali dengan

keadaan yang ada sekarang ini. Beberapa program tambahan yang diberikan lembaga seperti

pelatihan komputer, bahasa Inggris, workshop, dll. kadangkala tidak mendapatkan respon

yang memadai dari sementara mahasiswa, karena kurangnya kesadaran berkompetisi ini.

b. Efisiensi internal dan eksternal.

32

Page 33: EVALUASI_S1FARMASI

Efisiensi internal diadakan pada upaya kebiasaan memberdayakan evaluasi diri, otonomi

keilmuan, akuntabilitas dalam penyelenggaraan program studi dan melaksanakan akreditasi

secara berkelanjutan.

9. Mengajar

a. Kesesuaian Strategi dan Metode Dengan Tujuan

Adanya kesesuaian antara strategi dan metode mengajar dengan tujuan Program Studi,

didukung dengan teknologi informasi dan teknologi pengajaran yang sesuai, serta proses

penilaian kemajuan dan keberhasilan studi mahasiswa yang memotivasi mahasiswa untuk

memperbaiki usaha belajarnya.

b. Kesesuaian Materi Pembelajaran dengan Tujuan Mata Kuliah

Selain ditunjukkan di dalam susunan kurikulumnya, corak khas lembaga itu juga ditonjolkan

dalam proses pembelajarannya. Untuk itulah pada setiap kegiatan belajar-mengajar di kelas,

selalu para dosen menyelipkan aspek-aspek pembinaan, pembimbingan, pengarahan yang

merupakan ciri khas. Jadi seorang dosen diharapkan tidak hanya semata-mata mengajarkan

materi pembelajaran sesuai substansi mata kuliah yang ada, namun juga memasukkan hal-

hal lain yang merupakan kekhasan pendidikan di Program Studi Strata-1 Farmasi.

c. Efisiensi dan Produktivitas

Komitmen para dosen terhadap jadual waktu mengajar dan nilai ujian yang dicapai pada

ujian semester menunjukkan bahwa kegiatan mengajar cukup efisien dan produktif seperti

terlihat pada data akademik yang ada pada program studi.

d. Struktur dan Rentang Kegiatan Mengajar

Struktur dan rentang kegiatan mengajar dapat dilihat pada rincian mata kuliah yang

diberikan pada tiap semester. Rentang kegiatan mengajar yang dilakukan oleh beberapa

orang dosen mata kuliah merupakan struktur mengajar yang didasarkan pada bentuk

pendekatan kelompok.

e. Penggunaan teknologi informasi

33

Page 34: EVALUASI_S1FARMASI

Selain visi yang dimiliki pribadi oleh masing-masing mahasiswa, program studi

menyediakan laboratorium komputer yang sewaktu-waktu dapat dipakai oleh mahasiswa

dalam rangka pembuatan makalah dan Penulisan Skripsi

10. Belajar

a. Keterlibatan mahasiswa

Dalam proses bejar mahasiswa diberi kesempatan bertanya baik di kelas maupun di luar

kelas kepada dosen yang bersangkutan. Sedangkan para dosen menugaskan mahasiswa

untuk menulis makalah yang berkaitan dengan mata kuliah yang bersangkutan.

b. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan

Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya; keterampilan umum yang

dapat dialihkan (transferable); pemahaman dan pemanfaatan kemam-puannya sendiri;

kemampuan belajar mandiri; dan nilai, motivasi dan sikap, dapat dikemukakan sebagai

berikut:

a) Kewajiban mahasiswa menulis makalah sesuai dengan bidang masing-masing

dimaksudkan untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman tentang materi khusus

sesuai dengan bidangnya.

b) Keterampilan umum yang dapat dialihkan oleh mahasiswa berupa kemampuan

berkomunikasi dan mengemukakan pendapat, kemampuan menulis produk ilmiah serta

menyampaikan gagasan.

c) Pemahaman dan pemanfaatan pengetahuan dapat dilihat dari kinerja Akademik dan

profesional para lulusan yang dihasilkan.

d) Kemampuan belajar mandiri dikembangakan dalam proses belajar-mengajar dengan

memacu mahasiswa menumbuhkan kebiasaan mendengar, membaca, dan menfasirkan

persoalan yang dihadapi serta upaya mencari solusinya.

34

Page 35: EVALUASI_S1FARMASI

e) Nilai, motivasi dan sikap pada prinsipnya dikembangkan dalam aspek afektif, aspek

kognitif dan psikomotor. Hal-hal yang berkaitan dengan etika akademik dan tata krama

berinteraksi dengan lingkungan seperti keterbukaan, kejujuran, disiplin terhadap waktu

semuanya mencerminkan nilai, motivasi dan sikap

11. Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Belajar

a. Peraturan Mengenai Penilaian Kemajuan dan Penyelesaian Studi Mahasiswa

Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa berupa hasil

ujian semester, hasil karya tulis mahasiswa, penyajian makalah di kelas, dan partisipasi

mahasiswa dalam kegiatan diskusi berdasarkan tolok ukur partisipasi aktif, yang bertanya,

mengomentari dan menanggapi. Petunjuk keberhasilan ditentukan antara lain menanggapi

(1) keberadaan Program Studi sebagai program diperlukan oleh masyarakat yang

berkepentingan, (2) terpenuhinya komitmen civitas Akademika dalam proses belajar-

mengajar, dan (3) output atau kelulusan yang dihasilkan tepat waktu.

b. Strategi dan Metode Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan

Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dapat dilihat dari lama

waktu kegiatan tatap muka perkuliahan selama 100 menit, ujian tertulis, penugasan dan/atau

pengawasan dosen yang bersangkutan.

c. Penentuan Yudisium

Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang mahasiswa pada akhir

jenjang pendidikan), ditentukan berdasarkan nilai mutu rata-rata hasil nilai ujian mata kuliah

per semester, penelitian Skripsi, dan kinerja akademik yang ditunjukkan pada Laporan

Skripsi.

d. Penelaahan mengenai Kepuasan Mahasiswa

35

Page 36: EVALUASI_S1FARMASI

Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa dapat dilihat atau dicerminkan dengan nihilnya

penyampaian keluhan lisan dan tertulis yang disampaikan ke program studi. Kelulusan

mahasiswa mendekati tepat waktu melambangkan bahwa mereka belajar dengan sungguh-

sungguh dan memilih minat pilihan sesuai dengan kehendak mahasiswa yang bersangkutan.

12. Sarana Yang Tersedia.

Adanya sarana yang memadai yakni ruang kelas beserta perlengkapan sedangkan di luar

kampus sarana praktek lapangan beserta studi banding ketempat yang memang ada hubungan

erat dengan kegiatan belajar dan mengajar, studi tour, ini semua akan membentuk suatu

interaksi dosen dan mahasiswa yang di arahkan kepengembangan baik mahasiswa dan dosen

agar lebih bertindak, berfikir secara professional dalam bidang dalam bidang masing-masing ini

semua menjadi satu penilaian yang sangat baik tidak hanya berdampak tehadap lingkungan

internal namun juga eksternal. Hubungan dosen dan mahasiswa dilakukan melalui komunikasi

dua arah melalui pembimbingan serta konsultasi formal berkaitan dengan masalah belajar dan

mengajar, konsultasi karir (career advising) sesuai untuk kemampuan dan bakat, konsultasi non

formal mengenai masalah diluar belajar dan mengajar, dalam hal ini disediakan ruangan dosen

sebagai tempat untuk konsultasi baik formal maupun non formal, kemudian program juga

menyediakan waktu kunjungan ke industri sesuai dengan jadwal yang dibuat oleh dosen dalam

hal ini yang sudah dilakukan dengan pabrik farmasi dilakukan kunjungan rutin untuk praktek

diluar laboratorium praktek farmasi sebulan 2 kali, kemudian untuk kunjungan rutin ke

Industri/perusaahan juga pengenalan secara langsung.

13. Mutu Dan Kuantitas Interaksi Kegiatan Akademik Dosen, Mahasiswa Dan Civitas

Akademika Lainnya

Kuantitas kegiatan Akademik dosen dan mahasiswa berdasarkan jadwal kuliah yang ditetapkan

yaitu 14 pertemuan tatap muka dikelas dan 2 kali ujian (Ujian Tengah Semester dan Akhir

36

Page 37: EVALUASI_S1FARMASI

Semester), mengadakan perkuliahan umum yang disampaikan dosen luar biasa, dosen tamu dan

dosen biasa diluar jadwal reguler yang sudah ada atau yang sudah diatur oleh sekretaris program

selain itu juga diadakan praktek oleh dosen bersangkutan seperti praktek kefarmasian

14. Rancangan Menyeluruh Untuk Mengembangkan Suasana Akademik Yang Kondisif

Untuk Pembelajaran Dan Penelitian, Pengabdian Kepada Masyrakat.

Guna mengembangkan suasana yang kondusif dalam kegiatan belajar-mengajar harus diadakan

sarana penunjang yang cukup memadai, selain itu keamanan dan kenyamanan dilingkungan

kampus yang juga sangat menunjang suasana dalam kegiatan belajar-mengajar, lingkungan

disini tidak hanya di luar kelas tapi didalam kelas pun harus dapat diciptakan suasana yang

kondusif, hubungan dosen dan mahasiswa diciptakan seharmonis mungkin dengan proses

diantara kedua belah pihak yakni dosen dan mahasiswa melalui kegiatan seminar dikampus

yang melibatkan dosen sebagai penasehat atau pembimbing kegiatan seminar, sedangkan

mahasiswa dilibatkan sebagai panitia penyelenggara dari sini akan terjalin satu hubungan antara

dosen dan mahasiswa.

15. Keikutsertaan Civitas Akademika Dalam Kegiatan Akademik

Kegiatan seminar yang selama ini dilakukan oleh para mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat telah beberapa kali dilaksanakan pada tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan

padatnya waktu kegiatan praktek baik didalam maupun diluar lingkup kampus. Kegiatan

dilakukan dengan koordinasi dosen, sebagai salah satu wacana proses peningkatan kualitas

berfikir secara intelektual mahasiswa diploma. Sebagai nara sumber diambil 2 orang salah satu

dipilih praktisi dari industri yang berkaitan dengan Kesehatan Masyarakat pada pelaksanaan

seminar yang pertama diambil praktisi.

Adapun kendala yang menyangkut biaya sebagai faktor penghambat tentunya sudah diupayakan

disiasati melalui pendanaan yang bersumber dari mahasiswa maupun bantuan lembaga dalam

37

Page 38: EVALUASI_S1FARMASI

hal ini Program Studi Strata-1 Farmasi , tetapi keterkaitan dengan padatnya waktu kegiatan

belajar dan mengajar menjadi faktor penghambat yang utama dalam kegiatan-kegiatan serupa.

16. Pengembangan Kepribadian Ilmiah

Kegiatan mahasiswa dalam kegiatan ilmiah sudah dilakukan beberapa kali yang terakhir akhir

tahun 2004 yang lalu, dengan dipandu 4 Dosen Program Studi Strata-1 Farmasi , hal ini

dilakukan sebagai bahan dasar pengembangan wawasan mereka di lingkup kegiatan ilmiah.

17. Hasil Pembelajaran

Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan. Program studi menyadari

bahwa kompetensi akademik dan profesional yang dicapai sampai sekarang belum sepenuhnya

mencapai harapan yang diinginkan seperti daya saing, kreativitas, inovasi, dan mencari solusi

terbaik. Salah satu kendala yang menghambat pencapaian harapan yaitu gejala lingkungan yang

dihadapi bangsa dan negara.

Produktivitas sistem pembelajaran. Untuk kondisi sekarang seperti terlihat pada data Akademik

yang dimiliki program studi mununjukkan bahwa produktivitas sistem pembelajaran cukup

baik. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa untuk menghadapi tantangan

masa depan terutama pemberdayaan informasi teknologi dalam proses belajar-mengajar perlu

diadakan pembaharuan. Tolok ukur yang digunakan untuk menentukan keberhasilan adalah: (1)

produktivitas yang dihitung dari jumlah lulusan yang dihasilkan per tahun angkatan mahasiswa

baru tahun pertama, (2) IPK, yang diketahui dari hasil ujian semester, (3) intensitas perkuliahan

berdasarkan kehadiran civitas akademika yang dicatat oleh Sekretariat, (4) kecilnya angka

putus atau drop out per angkatan, yaitu prosentasi jumlah mahasiswa yang tidak meneruskan

studi karena alasan tertentu dari jumlah mahasiswa per angkatan, (5) jumlah mahasiswa yang

lulus tepat waktu.

Yudisium lulusan. Yudisium kelulusan yang digunakan terdiri atas tiga kategori, yaitu:

Istimewa (Cum Laude), Sangat Memuaskan, dan Memuaskan, seperti terlihat pada peraturan

yang ada pada program studi.

38

Page 39: EVALUASI_S1FARMASI

Kepuasan mahasiswa/lulusan dalam proses pendidikan Studi terlihat dan dapat dinilai pada

waktu mahasiswa menyampaikan kesan dan pesan terhadap almamater dalam Laporan Skripsi

di hadapan dosen penguji dan Wisuda.

18. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan

Kepuasan mahasiswa/lulusan dalam proses pendidikan Studi terlihat dan dapat dinilai pada

waktu mahasiswa menyampaikan kesan dan pesan terhadap almamater dalam Laporan Skripsi

di hadapan dosen penguji dan Wisuda.

Komponen F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Sistem Informasi

1. Sumber Dana dan Pembiayaan

Pembiayaan untuk penyelenggaraan pendidikan program studi sepenuhnya menjadi tanggung

jawab dari Yayasan sebagai Badan Penyelenggara pendidikan. Dana penyelenggaraan dihimpun

dari pembayaran SPP mahasiswa dan usaha produktif yang dikelola oleh Program Studi.

Sumber dana operasional juga dapat pula berasal sumbangan masyarakat luas yang tidak

mengikat dan bantuan pemerintah yang berupa dana bantuan operasional maupun beasiswa

mahasiswa. Adapun komposisi sumber dana lembaga secara umum adalah sebagai berikut :

a. SPP : 65 persen

b. Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) : 20 persen

c. Pemerintah : 05 persen

d. Lain-lain (hibah, bantuan pribadi, dll) : 10 persen

100 persen

39

Page 40: EVALUASI_S1FARMASI

Dari dana yang berhasil dikumpulkan, sistem pengelolaan keuangan tidak hanya di tangan

Pembantu Rektor II semata tetapi juga melibatkan senat Universitas Kader Bangsa di dalam

pengambilan keputusan penganggaran baik rutin maupun investasi yang dilakukan oleh

lembaga, sistem pengendalian, audit keuangan dan sebagainya. Pola alokasi anggaran

penyelenggaraan pendidikan yang ditetapkan oleh senat beserta pimpinan perguruan tinggi serta

disetujui oleh Yayasan adalah sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan pendidikan : 60 persen

b. Operasional/Administrasi : 15 persen

c. Pengembangan dan Investasi : 25 persen

100 persen

2. Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana

Dalam pengelolaan dana pendidikan ini, berbagai dana yang masuk dan yang dikeluarkan

sebagai biaya pendidikan dapat dipertanggungjawabkan oleh lembaga secara transparan melalui

mekanisme antara lain : laporan keuangan rutin kepada lembaga, audit keuangan oleh Yayasan,

sosialiasi berbagai macam investasi yang dilakukan lembaga baik kepada karyawan, dosen dan

para mahasiswa. Sosialisasi ini memungkinkan terjadinya pengawasan dan pengendalian dana

yang masuk dan dikelola oleh lembaga secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Berbagai upaya pencarian dana tambahan bagi penyelenggaraan program studi ini, meski untuk

jangka waktu yang tidak begitu lama mampu mencukupi kebutuhan pembiayaan

penyelenggaraan pendidikan termasuk dalam meningkatkan investasi baik investasi sumber

daya manusia melalui studi lanjut, pelatihan, pemagangan dosen atau karyawan, maupun

investasi infrastruktur yang diperlukan untuk meningkatkan mutu kelembagaan. Pola

pembiayaan yang demikian ini tentu saja cukup berat bagi program studi, namun karena

semangat dan komitmen lembaga terhadap pendidikan yang sangat besar maka berbagai jalan

telah dan sedang diupayakan untuk menjamin kelangsungan program studi ini di masa depan.

40

Page 41: EVALUASI_S1FARMASI

Ketua Program Studi Strata-1 Farmasi berkewajiban setiap tahun menyampaikan realisasi

Anggaran Pendapatan dan Belanja kepada Universitas Kader Bangsa. Efisiensi dan efektivitas

penggunaan dana mejadi tanggung jawab bersama antara Ketua Program Studi dan Rektor

Universitas Kader Bangsa. Laporan pertanggungjawaban keuangan meliputi kesesuaiannya

dengan program kerja dan pemanfaatan/ penggunaan sumber dana.

3. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya

Data penerimaan dan pengeluaran biaya operasional program studi ini mengarah pada

kemampuan mandiri. Walaupun demikian program studi menyadari bahwa kemampuan

mengelola biaya operasional secara mandiri tersebut secara ideal belum dapat direalisasikan

sehingga pada Universitas Kader Bangsa membangun kerjasama dengan berbagai pihak dalam

sektor pendanaan operasional pendidikan demi menghasilkan lulusan yang berkualitas.

4. Pengelolaan, Pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana

Universitas Kader Bangsa didirikan di atas tanah hak milik Yayasan seluas + 10 Ha Kampus A :

beralamat di Jalan Mayjend. A.M. Ryacudu No. 88 Palembang dan Kampus B : beralamat di

Jalan Jend. Sudirman No. 1077 – 1088 Palembang.

Universitas Kader Bangsa didirikan oleh Yayasan Kader Bangsa melalui perubahan bentuk pada

tahun 2004, pendirian Universitas Kader Bangsa ini merupakan wujud nyata dari pengabdian

intelektual dalam rangka mencerdaskan bangsa melalui jalur pendidikan tinggi. Dalam

perkembangannya hingga saat ini memiliki beberapa program studi, yang salah satunya

Program Studi Strata-1 Farmasi .

Secara keseluruhan semua fasilitas dan sarana yang ada secara garis besar dikelola oleh

Yayasan yang kemudian dilimpahkan kepada Universitas Kader Bangsa sebagai pelaksana

pendidikan tinggi yang kemudian diserahkan sepenuhnya kepada setiap program studi untuk

dikelola secara efesien dan efektif, untuk kemudian harus dipertanggung-jawabkan kepada

pihak Universitas Kader Bangsa dan diteruskan ke Yayasan.

41

Page 42: EVALUASI_S1FARMASI

5. Ketersediaan dan Kualitas Gedung, Ruang Kuliah, Laboratorium,

Perpustakaan

Kampus : A

Kampus : B

Gedung :

Dengan memperhatikan kondisi gedung yang ada di

Universitas Kader Bangsa, dapat dikatakan bahwa

Kampus A dengan 4 lantai dengan luas 5.231,24 m2

tersebut sudah mampu mendukung kegiatan

perkuliahan. Sedangkan kampus B dengan 4 lantai

dengan luas 4.000 m2 adalah untuk Lab Komputer dan

Perpustakaan serta Program Studi Kebidanan.

Dengan demikian permasalahan ruang kuliah bagi program studi bukanlah

suatu kendala yang menghambat. Secara umum Program Studi Strata-1

Farmasi mempunyai beberapa fasilitas bangunan, antara lain : laboratorium,

perpustakaan, ruang pimpinan, ruang dosen, ruang administrasi maupun ruang

pendukung lainnya seperti ruang obat atau bahan kimia.

Ruang Kuliah :

Ruang kuliah sebanyak 6 ruang, masing-masing

ruang luasnya 60 m2. Jadi tata luas ruang

kuliahnya 360 m2. Fasilitas pengajaran

dilengkapi dengan 6 buah papan tulis dan 3

42

Page 43: EVALUASI_S1FARMASI

OHP serta 1 infocus dengan kondisi baik. 6

ruang kuliah tersebut mempunyai kapasitas 25-

30 mahasiswa per-ruang.

Lab. Kimia

Lab. Komputer

Lab. Strata-1 Farmasi

Laboratorium :

Laboratorium yang digunakan untuk menunjang

proses belajar mengajar di Program Strata-1

Farmasi meliputi Laboratorium Kimia, Komputer,

dan Laboratorium Strata-1 Farmasi dengan luas

240 m2. Kekurangan yang dimiliki Program Studi

berkaitan dengan Laboratorium ini terutama

berkaitan dengan beberapa peralatan dan bahan

praktikum yang ada. Beberapa mata kuliah sudah

dapat dilakukan praktikum secara penuh dalam 1

semester, tetapi beberapa mata kuliah hanya

dilakukan secara insidental karena terbatasnya

peralatan dan bahan praktikum yang tersedia

Salah satu usaha yang sudah dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini adalah dengan

mencarikan materi-materi praktikum dengan bahan-bahan yang dapat diperoleh disekitar

kampus dan mahasiswa diminta menyiapkan bahan-bahan tersebut. Juga pada saat

43

Page 44: EVALUASI_S1FARMASI

mengadakan praktek lapangan kesuatu tempat untuk mengoleksi bahan-bahan praktikum

yang dapat ditemukan, dengan demikian dapat menambah koleksi preparat di laboratorium.

Untuk mengantisipasi jumlah mahasiswa yang di targetkan meningkat untuk tahun yang

akan datang dan dalam rangka mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin

pesat dirasa perlu sekali bagi Program Studi untuk segera meningkatkan fasilitas

laboratorium. Laboratorium lain yang digunakan oleh Program Studi adalah Laboratorium

Komputer yang di gunakan bersama-sama dengan Program Studi lain. Laboratorium ini

sangat menunjang dalam hal membekali mahasiswa dengan kemampuan mengoperasikan

komputer minimal dengan program Windows dan mengolah data penelitian. Selain itu juga

sangat bermanfaat untuk dosen dalam mengola dan menyusun penelitian serta aktifitas

akademik yang lain.

Perpustakaan :

Selama ini perpustakaan sudah dilaksanakan

semaksimal mungkin dengan luas 108 m2. Dari

segi fasilitas dan peralatan yang ada saat ini,

perpustakaan yang ada sudah cukup memadai.

Dengan fasilitas dan peralatan yang ada diperpustakaan tersebut sangat mendukung

kegiatan mahasiswa dan dosen yang ada. Dengan demikian dari segi fasilitas dan

peralatan kondisi perpustakaan tidak menjadi masalah.

44

Page 45: EVALUASI_S1FARMASI

Koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan saat ini cukup memadai. Koleksi yang

paling banyak ditemukan adalah buku teks untuk mendukung kegiatan kuliah. Buku tersebut

mencakup buku-buku yang digunakan sebagai pendukung belajar bagi mahasiswa maupun

dosen. Kelebihan dari perpustakaan mampu mendukung mahasiswa mengikuti kegiatan

kuliah. Hal ini karena hampir semua mata kuliah mempunyai buku teks yang ada di

perpustakaan.

Dipandang dari umur koleksi maka koleksi yang ada di perpustakaan saat ini didominasi

oleh buku cetakan lama + 75 %. Kondisi ini dipandang sebagai satu kelemahan karena

dengan sendirinya tidak bisa mengikuti perkembangan dari ilmu pengetahuan yang begitu

cepat. Dengan kondisi demikian perlu menyediakan berbagai buku teks dari terbitan baru

sehingga sangat membantu para pengguna dalam mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan.

Pada dasarnya fasilitas ruang praktek yang dimiliki oleh Program Studi Strata-1 Farmasi

masih jauh dari cukup. Hal ini dikarenakan untuk pengadaan sarana dan prasarana untuk

mahasiswa dalam melakukan praktek membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan dalam hal

penyediaan anggaran tentunya sangatlah terbatas, tetapi pihak sekretariat berusaha agar

segala sesuatunya mempunyai kesesuaian dengan yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

6. Fasilitas Komputer dan Pendukung pembelajaran dan Penelitian

Fasilitas komputer dan pendukung untuk pembelajaran mahasiswa dan penelitian cukup

memenuhi kebutuhan dalam penyelenggaran pendidikan dan penelitian pada Program Studi

Strata-1 Farmasi.

7. Kesesuaian dan Kecukupan Sarana dan Prasarana

45

Page 46: EVALUASI_S1FARMASI

Kesesuaian infrastruktur ini tergantung pada tingkat intensitas dan aktivitas program studi, serta

alur informasi antar Biro dengan Program, dalam hal ini Program Studi Strata-1 Farmas.

Kecukupan sarana dan prasarana serta infrastruktur dalam program studi dirasakan sampai saat

ini sudah memadai baik menggunakan saluran media konvensional maupun multi media, baik

didalam maupun diluar lingkungan Universitas Kader Bangsa.

8. Keberlanjutan Pengadaan, Pemeliharaan, dan Pemanfaatanya

Kondisi sekarang cukup memadai dan pihak Yayasan terus menerus memperbaiki dan

mengembangkannya di masa yang akan datang. Kesediaan tersebut memberi petunjuk bahwa

pihak Yayasan perduli terhadap perkembangan masa depan khususnya pemberdayaan teknologi

informasi dan kegiatan kefarmasian yang berbasis pada ilmu pengetahuan.

9. Rancangan Pengembangan Sistem Informasi

Sistem informasi diperlukan untuk memantau seluruh kegiatan di lingkungan internal dan

eksternal organisasi, sebagai suatu system untuk memperoleh informasi yang dapat

dipergunakan untuk berbagai keperluan disetiap tingkatan organisasi sebagai fungsi kedalam

(internal) maupun keluar (eksternal) organisasi. Sistem informasi dipergunakan untuk

memastikan bahwa proses pendidikan dan system administrasi berjalan secara simultan dan dua

arah, dengan menerapkan system check and balance.

10. Kecukupan dan Kesesuaian Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Pendukung untuk

pemberdayaan Sistem Informasi

Perangkat keras yang digunakan adalah komputer dengan system internet, telepon, fax,

ataupun surat. Disini dapat dibagi menjadi media konvensional dan multi media, dan saat ini

pembangunan jaringan informasi melalui multi media merupakan pilihan utama untuk

kemudahan akses kerja administratif maupun kecepatan akses informasi baik di dalam

maupun keluar yang berada diluar organisasi.

46

Page 47: EVALUASI_S1FARMASI

11. Efisiensi dan Efektifitas Pemanfaatan Sistem Informasi

Sistem informasi dikelola oleh tenaga yang berpengalaman di bidangnya dan oleh karena

lembaga mempunyai program efisiensi dan efektivitas di semua sektor, maka penggunaan

tenaga dan sarana dibatasi.

Komponen G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama.

1. Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran, efisiensi pemanfaatan dana Penelitian dan

Pelayanan/Pengabdian pada Masyarakat

Kualitas penelitian yang diharapkan agar menghasilkan karya-karya ilmiah yang bermutu tinggi

yang kemudian dipublikasikan melalui majalah kampus ataupun jurnal ilmiah yang merupakan

sumbangan bagi pembangunan nasional.

Universitas Kader Bangsa menyelenggarakan pelatihan penelitian maupun kursus dalam bidang

kefarmasian, konsultasi maupun hal lain yang sesuai kebutuhan masyarakat, semua itu

tentunya masih dalam jangkauan yang sudah sangat relevan dengan sasaran program studi

disamping harus diingat juga efisiensi dana yang jadi pemanfaatan secara maksimal, dana yang

ada dan tersalurkan.

2. Agenda, Keberlanjutan, Diseminasi Hasil Penelitian dan Pelayanan/Pengabdian Kepada

Masyarakat

Agenda penelitian yang dibuat dan dirancang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan kondisi

sekarang dan akan datang di masyarakat. Dan berkelanjutan sehingga ada satu tahapan yang

mudah dilihat, ditelusuri dan dipahami oleh masyarakat, dosen dan mahasiswa jika dari

keterangan yang sudah dibentuk berupa data dan informasi selama kegiatan yang sudah

diagendakan dapat diselenggarakan sebuah seminar yang materi permasalahan dikemukakan

dalam kegiatan tersebut adalah tidak lain masalah yang timbul di masyarakat sehingga apa yang

47

Page 48: EVALUASI_S1FARMASI

diseminarkan mendapat hasil pemecahan masalah yang timbul dengan cara ini akan banyak

membantu dalam permasalahan yang ada di masyarakat.

3. Kegiatan Penelitian dan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, Bersama Dosen dan

Mahasiswa

Kegiatan penelitian bersama dosen dan mahasiswa dapat dilaksanakan dalam waktu yang

berdekatan atau waktu yang tidak dapat ditentukan. Ini berhubungan dengan kebutuhan

masyarakat.

4. Banyak dan Kualitas Kegiatan Penelitian dan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat

yang dilakukan oleh mahasiswa

Kegiatan penelitian bersama dengan dosen dan mahasiswa diadakan minimal dalam satu tahun

satu kali tetapi tidak menutup kemungkinan adanya jadwal tersusun dan terprogram tentunya

disesuaikan dengan dana yang tersedia seperti yang sudah dikemukakan diatas.

5. Hubungan antara Pengajaran, Penelitian dan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat

Hubungan Pengajaran dan Penelitian sangatlah erat keterkaitannya dikarenakan setiap penelitian

yang berhubungan dengan pengajaran akan sangat banyak berinteraksi dengan obyek atau

subyek penelitian itu sendiri mengingat lembaga penelitian mempunyai tugas melaksanakan,

mengkoordinasikan, memantau dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian yang

diselenggarakan pusat penelitian dan ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi

sumber daya yang diperlukan. Penelitian oleh dosen dilakukan dengan cara membuka konseling

dalam hal kegiatan kefarmasian dengan penerbitan hasil penelitian, jurnal dan tulisan ilmiah

diterbitkan melalui surat kabar, majalah kampus dipublikasikan ke khalayak luas sudah dapat

dilihat hasil dari kajian permasalahan yang menyangkut penelitian kefarmasian berdasarkan

pendidikan dan keahliannya para peminat, pemerhati bidang Kesehatan Masyarakat di Indonesia

dapat dijadikan bahan pertimbangan ini adalah salah satu wujud dari penelitian.

6. Banyak dan Kualitas Kegiatan Penelitian dan Publikasi Dosen

48

Page 49: EVALUASI_S1FARMASI

Banyak kegiatan penelitian bersama dengan dosen dan mahasiswa diadakan minimal dalam satu

tahun satu kali tetapi tidak menutup kemungkinan adanya jadwal tersusun dan terprogram

tentunya disesuaikan dengan dana yang tersedia seperti yang sudah dikemukakan diatas.

7. Hubungan Kerjasama dan Kemitraan Penelitian dengan Lembaga dalam dan Luar

Negeri

Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian antar lembaga didalam dan di luar perguruan

tinggi sangat dimungkinkan mengenai penelitian yang lebih baik dan langsung mengenai

sasaran yang sudah ditetapkan oleh lembaga mitra beserta pihak sendiri, tentunya kemitraan

melalui proses panjang yakni dengan contact person lebih dahulu dan selanjutnya akan

memudahkan perkembangan dan peningkatan hubungan selanjutnya.

49