EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI … · OBSERVASI LAPANGAN. ANALISIS DATA. ... Melakukan...

40
EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG PROGRAM PASCA SARJANA TEKNIK PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Disusun Oleh : Achmad Widarto NRP. 3307202708

Transcript of EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI … · OBSERVASI LAPANGAN. ANALISIS DATA. ... Melakukan...

EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN

SAMPAH DI KOTA MALANG

PROGRAM PASCA SARJANA

TEKNIK PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Disusun Oleh :

Achmad Widarto

NRP. 3307202708

Sistim pengangkutan sampah yang dilakukan saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini.

Perumusan Masalah :

TPLP TL-ITS Page 3

Tujuan & Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang menghambat sistem pengangkutan sampah.

Mengevaluasi sistem pengangkutan sampah Kota Malang dan mengoptimalkan sistem yang ada sampai dengan lima tahun ke depan.

Manfaat Penelitian

Memberikan masukan kepada Dinas Kebersihan Kota Malang guna membenahi kembali sistem pengangkutan sampah yang ada saat ini.

TPLP TL-ITS Page 4

Ruang Lingkup Penelitian

Tinjauan teknis dibatasi pada sistem pengangkutan sampah TPS-TPA.

Wilayah penelitian adalah kota Malang. TPA tempat studi yang dimaksud adalah TPA Supit

Urang, di kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun. Pengelolaan sampah eksisting diambil dari data

Dinas Kebersihan.

TPLP TL-ITS Page 5

Diagram Metodologi Penelitian

PENGUMPULAN DATA KAJIAN PUSTAKA

DATA PRIMERDATA SEKUNDER

OBSERVASI LAPANGAN

ANALISIS DATA

EVALUASI

KESIMPULAN & SARAN

LATAR BELAKANG

TUJUAN

TPLP TL-ITS Page 6

Metodologi Penelitian

Pengumpulan Data

- Data Primer

- Data Sekunder

Langkah-langkah Penelitian

Studi Pustaka

- Aspek Teknis

- Aspek Pembiayaan

- Aspek Kelembagaan

TPLP TL-ITS Page 7

Pengumpulan Data Primer

Metodologi Penelitian

Pengamatan kondisi fisik, pola pengangkutan, prasarana dan sarana transportasi.

Pengamatan teknis operasi pengangkutan sampah dengan :- Melakukan pengamatan dan pencatatan waktu tempuh. - Mengukur waktu kegiatan proses pemindahan sampah di TPS

dan pembongkaran sampah di TPA.- Menghitung waktu untuk satu kali ritase pengangkutan dan

jumlah ritase dalam satu hari.- Melakukan pencatatan profil jalan serta kondisi lalu lintasnya. - Mencatat faktor-faktor yang mempengaruhi berlangsungnya

proses kegiatan tesebut.

TPLP TL-ITS Page 8

Metodologi Penelitian

Data visualisasi proses kegiatan pengangkutan sampah. Wawancara dengan pihak terkait :

- Petugas pengangkutan yaitu, tenaga kerja, sopir dan kernet- Instansi yang terkait dengan sistem pengangkutan sampah.

TPLP TL-ITS Page 9

Pengumpulan Data Skunder

Metodologi Penelitian

Diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada. BPS, Dinas Kebersihan, Dinas PU, BAPPEKO Dinas Perhubungan Kota Malang, dan laporan hasil penelitian lain yang berkaitan dengan sistem pengangkutan sampah.

Data sekunder yang diperlukan antara lain : laju timbulan sampah, densitas sampah, kependudukan, kondisi wilayah, prasarana & sarana pengangkutan sampah, jalur pengangkutan sampah, institusi pengelola sampah, anggaran operasional pengangkutan sampah, retribusi sampah

TPLP TL-ITS Page 10

Analisis dan Evaluasi

Metodologi Penelitian

Analisis teknis yang dilakukan meliputi pengolahan dan kajian terhadap data primer dan sekunder yang didapat.

Melakukan kajian tentang jenis peralatan, rute, jumlah ritasi dan sistem pengangkutan sampah berdasarkan data dan parameter yang didapatkan dari kondisi eksisting dengan kondisi topografi, kondisi jalan, jarak tempuh.

Kajian evaluasi teknis dilakukan dengan membandingkan kondisi eksisting sistim pengangkutan sampah dengan kondisi ideal, dan evaluasi yang sama untuk lima tahun mendatang.

TPLP TL-ITS Page 11

Metodologi Penelitian

Analisis dan Evaluasi Aspek Pembiayaan dilakukan denganmembandingkan biaya yang dibutuhkan dalam pengelolaansampah dengan retribusi yang didapat dan proyeksinya sampaidengan 2015.

Analisis dan Evaluasi Aspek Kelembagaan. Meliputimengidentifikasi dan menganalisa berbagai faktor internal dan eksternal untuk merumuskan strategi dalam sistem pengangkutansampah, dan merangking beberapa pilihan alternatif strategi danakan diputuskan salah satu alternatif strategi sebagai prioritas.

TPLP TL-ITS Page 12

Aspek Teknis

Hasil Pengamatan Kondisi Eksisting

Timbulan Sampah Kota Malang adalah 1.067 m3/hari. (Sumber : DKP Kota Malang 2009)

Volume sampah yang terangkut ke TPA 785 m3/hari atau 73,6% (Sumber : DKP Kota Malang 2009)

Jumlah TPS adalah 71 unit yang tersebar di 5 kecamatan dan berjenis TPS Landasan Beton, TPS Transfer Depo dan TPS Landasan Tanah.

TPA Supit Urang dengan luas 15 Ha terletak di kel. Mulyorejo, Kec. Sukun (di sebelah barat wilayah kota Malang).

TPLP TL-ITS Page 13

Hasil Pengamatan Kondisi Eksisting

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi sistem pengangkutan sampah adalah:

• Kondisi jalan yang dilalui secara umum masih dalam kondisi baik.

• Kondisi lalu lintas yang padat pada jam 06.30 sampai dengan 09.00 dimana proses pengangkutan sampah berlangsung.

• Kondisi rute pengangkutan rata-rata mengalami kemacetan lalu lintas.

TPLP TL-ITS Page 14

Hasil Pengamatan Kondisi Eksisting

Kendaraan pengangkut yang digunakan setiap harinya adalah jenis Dump Truck dengan jumlah 14 unit (dari total 17 unit) dan Arm Roll Truck dengan jumlah 14 unit (dari total 18 unit).

Dump Truck pengangkut sampah ke TPA, menggunakan Sistem Kontainer Tetap (Stationery Container System) dan 1 unit Dump Truck melayani 1 unit TPS dengan jumlah pengangkutan 2 trip per hari dan kapasitas dump truck 8 m3

Arm Roll Truck menggunakan Sistem Kontainer Angkat (Hauled

Container System) dan 1 unit Arm Roll Truck melayani 2 – 5 unit TPS dengan jumlah pengangkutan 4 – 5 trip per hari dan kapasitas Kontainer 6 m3

TPLP TL-ITS Page 15

Hasil Pengamatan Kondisi Eksisting

Di TPS yang berada di area bisnis dan perdagangan (14 lokasi), kegiatan bongkar muat sampah tidak boleh lebih dari jam 10.00 pagi.

Di TPS yang berada di area permukiman (59 lokasi), kegiatan bongkar muat sampah dilakukan sampai dengan jam 13.30 siang

Kondisi kendaraan pengangkut dump truck yang telah berumur lebih dari 5 tahun (6 unit) dan berumur lebih dari 10 tahun (6 unit). Sedangkan berumur kurang dari 5 tahun sebanyak 5 unit.

Kondisi kendaraan pengangkut arm roll truck yang telah berumur lebih dari 5 tahun (4 unit) dan berumur lebih dari 10 tahun (8 unit). Sedangkan berumur kurang dari 5 tahun sebanyak 6 unit.

TPLP TL-ITS Page 16

Hasil Pengamatan Kondisi Eksisting

Sumber dana dari APBD

Tahun 2009, biaya perawatan dan perbaikan peralatan mencapai Rp. 2.074.038.000,- (sumber DKP Kota Malang, 2010)

Sedangkan penerimaan retribusi sampah adalah Rp. 3.857.994.000,-(sumber DKP Kota Malang, 2010)

Retribusi sampah dipungut bersamaan dengan pembayaran rekening PDAM setiap bulannya dan melalui DKP Kota Malang.

Aspek Pembiayaan

TPLP TL-ITS Page 17

Hasil Pengamatan Kondisi Eksisting

Tugas pokok DKP Kota Malang adalah penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kebersihan dan pertamanan

Sistem pengangkutan sampah berada dibawah tanggung jawab Bidang Pelayanan Kebersihan dan Bidang Pengelolaan Kebersihan

Bidang Pelayanan Kebersihan bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengadaan dan pemeliharaan sarana kebersihan serta retribusi pelayanan kebersihan dan persampahan.

Bidang Pengelolaan Kebersihan bertanggung jawab terhadap proses pengangkutan sampah, dan pengelolaan dan pemeliharaan TPS dan TPA.

Aspek Kelembagaan

TPLP TL-ITS Page 18

Hasil Pengamatan Kondisi Eksisting

TPLP TL-ITS Page 19

Hasil Pengamatan Kondisi Eksisting

Hasil Identifikasi Faktor-Faktor SWOT :• Kekuatan : - Peraturan dan struktur kelembagaan

- SDM cukup memadai- Tersedia dana O/M setiap tahun

• Kelemahan : - Kondisi kendaraan pengangkut- Kondisi pengangkutan sampah- Lokasi TPS

• Kesempatan: - UU No. 18/2008 tentang pengelolaan sampah- Kerjasama dengan lembaga masyarakat- Peningkatan kinerja penyelenggara pengelolaan

sampah

Aspek Kelembagaan

TPLP TL-ITS Page 20

Hasil Pengamatan Kondisi Eksisting

• Ancaman: - Kepedulian masyarakat masih rendah- Peningkatan timbulan sampah- Sampah domestik B3

Perumusan Strategi yang berkaitan dengan faktor-faktor SWOT adalah :• Strategi SO : - Meningkatkan kelengkapan produk hukum

- Meningkatkan kerjasama & koordinasi dengan pemangku kepentingan lain

- Mendorong penerapan hukum bid. persampahan• Strategi OW : - Optimalisasi pemanfaatan prasarana & sarana

- Meningkatkan kapasitas sarana- Meningkatkan cakupan pelayanan

TPLP TL-ITS Page 21

• Strategi ST : - Menyebarluaskan pemahaman masyarakat ttgpengelolaan sampah

- Meningkatkan pemahaman 3R pada masyarakat- Mendorong pengelolaan berbasis masyarakat

• Strategi WT : - Meningkatkan pemahaman pengelolaan sampah sejak dini di sekolah

- Meningkatkan efisiensi pelaksanaan pengangkutan sampah

- Mengembangkan & menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R

Hasil Pengamatan Kondisi Eksisting

TPLP TL-ITS Page 22

Analisis dan Evaluasi

Dari hasil pengamatan kondisi eksisting dapat dianalisa sebagaiberikut :

Jenis Dump Truck waktu memuat sampah di TPS 1 - 1,5 jam. Hal ini disebabkan oleh besarnya volume sampah dan ketrampilan petugas dalam memuat sampah di bak truk.

Waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA per trip (pp) berkisar 0,5 – 1,3 jam.

Rumus : TSCS = PSCS + s + a + bxPSCS = Ct(uc) + (np-1)(dbc)

Aspek Teknis

TPLP TL-ITS Page 23

Analisis dan Evaluasi

H = { (t1+t2)}+Nd(TSCS) } / (1-W) atau

Nd = ( H (1–W) – (t1 + t2) ) / TSCS

Tabel-tabel Analisis Dump Truk

TPLP TL-ITS Page 24

Analisis dan Evaluasi

Dari hasil perhitungan, jumlah trip ideal mempunyai kesamaan dengan jumlah trip eksisting yaitu 2 trip/hari.

Jenis Arm Roll Truck, waktu meletakkan kontainer kosong dan mengangkat kontainer isi di TPS didapat waktu yang relatif sama.

Waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA per trip (pp) berkisar antara 0,3 – 1,4 jam. Pada sistem Arm Roll Truck.

Rumus : THCS = PHCS + s + a + bx

PHCS = pc + uc + dbc

TPLP TL-ITS Page 25

Analisis dan Evaluasi

H = { (t1+t2)}+Nd(THCS) } / (1-W) atau

Nd = ( H (1–W) – (t1 + t2) ) / THCS

Tabel-tabel Analisis Arm Roll Truck

TPLP TL-ITS Page 26

Analisis dan Evaluasi

Dari hasil perhitungan, jumlah trip ideal mempunyai kesamaan dengan jumlah trip eksisting yaitu 5 trip/hari. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pengangkutan eksisting masih sesuai.

Hasil proyeksi timbulan sampah pada tahun 2015 yang dapatdilayani sesuai MDG (80%) adalah 2.616 m3/hari. Jika diasumsikanreduksi hanya di TPS, maka volume sampah yang harus dibuang keTPA adalah 1.926 m3/hari; membutuhkan armada sebanyak 60 unit

Jika diasumsikan reduksi terjadi disumbernya dan di TPS, makavolume sampah yang harus dibuang ke TPA adalah 1.668 m3/hari; membutuhkan armada sebanyak 53 unit

TPLP TL-ITS Page 27

Analisis dan Evaluasi

Biaya pengelolaan sampah Rp. 2.074.038.000,- per tahun. Biaya depresiasi peralatan Rp. 2.271.250.000,- per tahun. Sehingga Biaya Operasional dan Pemeliharaan (BOP) didapatkan sebesar Rp. 4.345.288.000,- per tahun. Retribusi pelayanan kebersihan &persampahan Rp. 3.857.994.000,-per tahun.

Perbandingan antara retribusi dan BOP adalah 84,91%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pengangkutan sampah sebagian besar sudah dapat dibiayai dari retribusi, sehingga tidak memberatkan APBD.

Aspek Pembiayaan

TPLP TL-ITS Page 28

Analisis dan Evaluasi

Dari hasil proyeksi menunjukkan bahwa pada tahun 2015 ,BOP dengan adanya reduksi sampah adalah Rp. 6.580.007.505,-sedangkan jika tidak ada reduksi sampah adalah Rp. 7.449.065.100,-sehingga ada efisiensi biaya Rp. 869.057.595,-

Dari data pola penerimaan retribusi didapatkan proyeksi retribusi pada tahun 2015 adalah Rp. 10.062.784.400,-. Jika dibandingkan dengan BOP pada tahun yang sama maka retribusi yang akan diterima lebih besar daripada BOP.

TPLP TL-ITS Page 29

Analisis dan Evaluasi

Pembagian tanggung jawab bidang-bidang dalam struktur organisasi DKP Kota Malang dapat dikatakan sudah cukup efektif dalam melaksanakan sistem pengangkutan sampah yang ada.

Dari hasil analisa identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal dengan SWOT – AHP, didapatkan skor Kekuatan 53,6%; Kelemahan 8,2%; Kesempatan 27,5%; Ancaman 12,2% sehingga kecenderungan prioritas kepada strategi SO (Kuadran 1 pada matrik space strategy).

Aspek Kelembagaan

TPLP TL-ITS Page 30

Analisis dan Evaluasi

Dari alternatif strategi SO didapatkan prioritasnya adalah :

• Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain dengan skor 67,00%.

• Mendorong implementasi hukum bidang persampahan dengan skor 21,10%.

• Meningkatkan kelengkapan produk hukum sebagai landasan dan acuan pelaksanaan pengelolaan persampahan denganskor 11,90%

TPLP TL-ITS Page 31

Kesimpulan

1. Faktor-faktor eksternal yang menghambat adalah kondisi lalu lintas dan kondisi rute pengangkutan sampah.

2. Waktu pengangkutan sampah dengan Dump Truk dari TPS ke TPA per trip (pp) berkisar antara 0,5 jam sampai dengan 1,3 jam telah menyebabkan kemacetan lalu lintas. Untuk itu perlu dipertimbangkan untuk mengubah jadwal pengangkutan sampah dimulai lebih awal untuk menghindari jam-jam sibuk lalu lintas.

3. Jumlah trip eksisting dari masing-masing truk pengangkut mempunyai kesamaan dengan jumlah trip masing-masing truk dari hasil perhitungan pada kondisi ideal. Hal ini menunjukkan bahwa sistem yang ada saat ini masih dalam kondisi optimal.

TPLP TL-ITS Page 32

Kesimpulan

4. Dengan mengurangi waktu off route didapatkan 1 unit truk yang jumlah tripnya dapat ditingkatkan dari 4 trip menjadi 5 trip. Yaitu pada truk Arm Roll dengan nomor N 8016 AP yang melayani TPS Werkudoro dan Kwangsan.

5. Proyeksi kebutuhan truk pengangkut pada tahun 2015, dengan asumsi sampah terbuang ke TPA adalah 73,6% (reduksi terjadi hanya di TPS saja), didapatkan kebutuhan sebanyak 60 unit. Jika diasumsikan sampah terbuang ke TPA adalah 63,37 % (Hanya sampah basah yang dibuang ke TPS dan tereduksi untuk komposting di TPS) , didapatkan kebutuhan sebanyak 53 unit. Jadi dengan adanya reduksi sampah disumbernya dan di TPS didapatkan efisiensi sebanyak 7 unit kendaraan pengangkut (14,28%).

TPLP TL-ITS Page 33

Kesimpulan

6. Perbandingan antara retribusi dan BOP adalah 84,91% sedangkan sisanya 15,09% adalah subsidi pemerintah melalui APBD. Dari aspek pembiayaan ini dapat dilihat bahwa sistem pengangkutan sampah sebagian besar sudah dapat dibiayai dari retribusi, sehingga tidak memberatkan APBD.

7. Dari hasil proyeksi BOP dan Retribusi pada tahun 2015, besarnya retribusi yang didapat lebih besar dari pada BOP yang dikeluarkan. Selisihnya dapat dipergunakan untuk investasi penambahan dan peremajaan truk pengangkut sampah dan untuk membiayai kegiatan-kegiatan antara lain upaya reduksi sampah berbasis masyarakat, dan Pemerintah Daerah.

TPLP TL-ITS Page 34

Kesimpulan

8. Dari aspek kelembagaan dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan, pengadaan dan pemeliharaan kendaraan pengangkut sampah tanggung jawab Bidang Pelayanan Kebersihan, DKP Kota Malang.

9. Pengangkutan sampah, dan Pemeliharaan TPS dan TPA tanggung jawab Bidang Pengelolaan Kebersihan, DKP Kota Malang.

10. Struktur organisasi dan SDM yang ada masih mencukupi untuk melaksanakan sistem pengangkutan sampah yang ada.

11. Dari hasil analisa SWOT – AHP, alternatif strategi dg prioritas tertinggi adalah meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain dengan skor 67,00%.

TPLP TL-ITS Page 35

Saran-saran

1. Dengan melihat kebutuhan jumlah truk yang demikian banyak di tahun 2015, maka pengelolaan armada pengangkut sampah akan menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Demikian pula dengan kapasitas TPA akan lebih cepat penuh, sedangkan di wilayah kota Malang akan sulit mencari lahan baru untuk TPA. Oleh karena itu upaya mereduksi sampah perlu untuk segera digalakkan melalui program 3R, dengan melibatkan masyarakat maupun pihak lain/swasta.

2. Di masyarakat penggalakan program 3R dapat dilakukan dengan kegiatan menciptakan produk-produk dari sampah yang bernilai jual sehingga dapat dijadikan sebagai mata pencaharian yang menjanjikan.

TPLP TL-ITS Page 36

Saran-saran

3. Pemerintah Kota Malang perlu untuk menstimulasi kegiatan tersebutdengan :- Sosialisasi akibat dari lonjakan volume sampah dan pentingnya

mereduksi sampah.- Membentuk dan mengkoordinir kader-kader lingkungan dalam

melakukan pembinaan pengolahan sampah kepada masyarakat.- Menyiarkan di media massa maupun secara langsung kepada

masyarakat, orang-orang atau kelompok yang telah berhasil dalamkegiatan mengolah sampah sebagai mata pencahariannya.

TPLP TL-ITS Page 37TPLP TL-ITS Page 37

Saran-saran

- Mengadakan lomba-lomba kebersihan lingkungan dan kreatifitas produk dari bahan sampah, untuk merangsang masyarakat agar lebih sadar lingkungan.

- Membentuk UPT untuk menampung dan memasarkan karya-karya dari bahan sampah yang telah dibuat oleh masyarakat. UPT membangun jejaring komunikasi dengan pihak lain. UPT bekerjasama dengan kader-kader lingkungan menyampaikan kepada masyarakat tentang peluang-peluang produk dari bahan sampah yang dibutuhkan pasar.

TPLP TL-ITS Page 38

4. Bekerjasama dengan pihak lain/swasta dalam rangka mereduksisampah perlu memperhatikan hal-hal antara lain :- Payung hukum yang menjamin investasi aman dalam jangka waktu

yang telah ditentukan. Sebaliknya dari pihak swasta harusmenjamin bahwa kota benar-benar bersih tidak ada sampah yang berceceran.

- Diupayakan pengolahan sampah bersifat seperti industri bukanlandfill.

Saran-saran

TPLP TL-ITS Page 39

5. Dari penelitian ini didapatkan beberapa hal yang perlu dikaji lebih jauhmelalui penelitian tersendiri adalah :- Potensi pengelolaan sampah (pelaksanaan 3R) di kota Malang

dalam rangka mereduksi sampah di sumbernya.- Potensi peran serta dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan

sampah di Kota Malang.- Kebutuhan jumlah TPS di kota Malang dalam menghadapi

pengelolaan sampah di masa mendatang.- Penelitian sejenis dan kajiannya secara lebih rinci di wilayah lain di

Indonesia.

Saran-saran

TPLP TL-ITS Page 40