EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran...

150
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Oleh : Tanti Prasanti F3308113 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran...

Page 1: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI

DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA

PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.

KANTOR CABANG SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh :

Tanti Prasanti F3308113

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

v Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka

dengan keberhasilan saat mereka menyerah.

(Thomas Alfa Edison)

v Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.

( Penulis )

v Jangan meminta beban yang ringan dalam menjalani kehidupan,namun mintalah bahu yang lebih kuat.

(My beloved ‘’ Danang’’)

v Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita

jatuh.

(Confusius)

Tugas Akhir ini, penulis persembahkan kepada :

v Bapak dan ibu, My best Parents

v Danang’s My beloved n Familiy

v My brothers , Aji n Bayu

v My Big Family

v My Friendship

v AlmamaterKu

v Solo Yogya Ku

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Page 5: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penulisan Tugas Akhir yang berjudul “ Evaluasi Sistem Pengajuan Kredit,

Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta”.

Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan guna memenuhi syarat Tugas Akhir

perkuliahan, dalam mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Penulis menyadari proses penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan

tentunya bukan hanya karena usaha penulis sendiri, tetapi juga atas bantuan,

kerjasama, bimbingan, dukungan, doa serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh

karena itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menghaturkan terimakasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Dr. Wisnu Utoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, MSi, Ak selaku Ketua Program

Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Sri Murni, SE, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Keuangan Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

5. Bapak Drs. Yacob Suparno, M.Si., Ak selaku Pembimbing

Akademik.

Page 6: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak. selaku dosen pembimbing

yang membantu penulisan tugas akhir.

7. Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan

teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

8. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian

pendidikan, bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan

kepegawaian serta bagian umum dan perlengkapan) Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

9. Bapak Hendratno selaku Branch Manager PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo.

10. Bapak Heru Setiyanto dan Ibu Dyah Respatiworo H selaku Asisten

Manager, Bapak Bangun Sulistyo, Ibu Anjar Budi Utami, Bapak

Wahyono, Ibu Afidah, Ibu Tuti Lestari selaku penanggung jawab

pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab Surakarta

yang telah memberikan pengarahan serta atas waktu yang telah

diluangkan guna memberikan informasi yang dibutuhkan, nasehat,

dan saran-saran.

11. Bapak, Ibu tercinta, dek Aji, dek Bayu, Eyang Ti di desa yang saya

sayangi yang telah memberi dorongan serta bantuannya dalam

menyelesaikan Tugas Akhir dan atas segala kasih sayang yang

tercurah, doa, dukungannya.

Page 7: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12. My Beloved ‘’ Danang Pintoko’’ selaku orang istimewa yang telah

ikut berperan besar dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dan selalu

memberikan semangat, motivasi, menemani saat suka maupun duka

dan yang selalu senantiasa ada saat dibutuhkan.

13. Buat orang-orang tersayang yang lebih dahulu dipanggil Allah :

Eyang Kung Suhardiman Wigyobasonto ( Alm ), Eyang Ti Suki

(Alm), Eyang Kung Asmo( Alm ), Tante Murwani ( Alm ), Bude Sri

Murti ( Alm ), Pakde Unang ( Alm ).

14. Yogyaz Family : Ibu Lilik, Bapak Trizz, Mas Whin, Mba’ Wulan,

Dek Apin, Mas Very, Mbak Pipin, Dek Sultan yang saya sayangi

yang telah memberi bantuan dalam mencari referensi buku-bukunya

serta tempat berbagi cerita menghilangkan penat, dukungan dan

motivasinya.

15. My best friends whenay, Toyirr, Menyuu, Mba’ Unee, Sara sarwet at

Kampus FE UNS terimakasih banyak kawan telah menjadi tempat

berbagi cerita, tempat menggila, atas dukungannya, dan

kerjasamanya and Mami Shinta, Arum, Fara, Rini yang magang di

PT. Bank Tabungan Negara ( Persero) Tbk Kacab Surakarta.

16. Buat teman-teman DIII Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta Angkatan 2008, Terima kasih

atas kerjasamanya dan persaudaraan yang indah dan manis serta atas

kebersamaannya.

Page 8: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17. Dan kepada mereka semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu, terimakasih atas kebaikan yang pernah diberikan. Semoga

Allah SWT membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam

menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Semoga persembahan kecil ini bermanfaat bagi akademi, perusahaan

serta para pembaca yang budiman.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 9: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

ABSTRACT..................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv

BAB

I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan .......................................................... 1

B. Latar Belakang Masalah ................................................................... 29

C. Perumusan Masalah .......................................................................... 31

D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 32

E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 32

II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 34

1. Pengertian Sistem dan Prosedur ................................................... 34

2. Pengertian Kredit ......................................................................... 34

Page 10: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Unsur Kredit ................................................................................. 35

4. Tujuan dan Fungsi Kredit ............................................................. 36

5. Jenis Kredit.................................................................................... 38

6. Prinsip Kredit ................................................................................ 41

7. Manfaat Kredit .............................................................................. 43

8. Prosedur Kredit ............................................................................. 44

9. Kredit Griya Utama....................................................................... 46

B. Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit

Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk, Kacab Surakarta ........................................................................ 47

1. Syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit .................................... 47

2. Fungsi yang Terkait....................................................................... 53

3. Dokumen yang Digunakan............................................................ 57

4. Catatan Akuntansi ......................................................................... 60

5. Prosedur Pelaksanaan dan Bagan Alir (Flowchart) ...................... 60

C. Evaluasi Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan

Kredit Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk, Kacab Surakarta ........................................................ 76

1. Syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit .................................... 76

2. Fungsi yang Terkait....................................................................... 76

3. Dokumen yang Digunakan............................................................ 82

4. Catatan Akuntansi ......................................................................... 89

5. Evaluasi Prosedur.......................................................................... 90

Page 11: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III TEMUAN

A. Kelebihan ........................................................................................... 129

B. Kelemahan ......................................................................................... 131

IV PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................... 134

B. Rekomendasi ..................................................................................... 136

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

I.1 Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Menurut Jumlah ........ 12

I.2 Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Menurut

Pendidikan ........................................................................................... 13

I.3 Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara Menurut Jabatan......... 15

Page 13: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1 Struktur Organisasi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,

Kantor Cabang Surakarta .................................................................... 15

2.1 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit dan Penyidikan Analisis

Kredit Langsung Kepada Bank BTN ................................................... 63

2.2 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit dan Penyidikan Analisis

Kredit Melalui Developer .................................................................... 65

2.3 Bagan Alir Prosedur Keputusan Permohonan Kredit .......................... 70

2.4 Bagan Alir Prosedur Realisasi Kredit .................................................. 73

2.5 Bagan Alir Prosedur Pelunasan Kredit ................................................ 75

Page 14: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Magang

Lampiran 2. Surat Keterangan Magang

Lampiran 3 Brosur/Leaflet Kredit Griya Utama

Lampiran 4. Simulasi Bunga Kredit Griya Utama

Lampiran 5. Check List Kelengkapan Data Permohonan Kredit

Lampiran 6. Formulir Permohonan Kredit Perorangan

Lampiran 7. Formulir Wawancara

Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan

Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan

Lampiran 10. Surat Pernyataan Belum Memiliki Rumah (Format C)

Lampiran 11. Surat Penyataan Mengenai Harga Rumah (Format D)

Lampiran 12. Surat Penyataan Verifikasi Debitur Individual

Lampiran 13. Daftar Realisasi KPR

Lampiran 14. Memo Pemblokiran/ Dasar Pembebanan Biaya Realisasi

Lampiran 15. Formulir Penyetoran

Page 15: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA

PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA

Tanti Prasanti F3308113

Credit Griya Main products are non-credit home ownership subsidy (commercial) provided by the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk to the debtor to purchase a house (new or second).

The objective of this research is to understand and evaluate the procedures in the system of Credit the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk whether in accordance with the standards and conditions of the Bank Indonesia. From the results of the research system of Credit Griya Utama, authors obtain the advantages and disadvantages of the procedure performed. Some of the benefits, the system of Credit Griya Utama, among others, credit application procedures of investigation and credit analysis, credit application decision-making procedures, the realization of the credit procedures, credit and satisfaction procedures, which have been thoroughly in accordance with the provisions of the credit standards set by Bank Indonesia. The weakness of the forms and there are documents that have not been numbered series printed, the queue is still going payment Credit Griya Utama between customers and the lack of the implementation of the audit still get the notification from the external auditor.

Based on the result of research, the researcher give some recommendations for the better Credit Griya Utama issuance system includes the researcher can give is to set the system to automatically provide the number series on each new transaction so that it can simplify the verification that each transaction is recorded and does not have any printed document, the Surakarta Branch of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk socialize more payment Credit Griya Utama through ATM to the customer so that can reduce the queue.

Page 16: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung,

Pemerintah Hindia Belanda melalui koninklijk Belsuit No. 27 tanggal 16

Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan

berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang

yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatanya

terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang

mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif

singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTPAARBANK pulih

kembali pada tahun 1941.

Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah

Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTPAARBANK dan mendirikan

TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana

masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintahan Jepang ini tidak sukses

karena dilakukan dengan paksaan TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu

cabang yaitu cabang Yogyakarta.

Page 17: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan

informasi kepada Bp. Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi

Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah

melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indoneia (ORI).

Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang, karena

agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor

termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun

1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK

TABUNGAN RI. Sejak kelahirannya dan sampai berubah nama BANK

TABUNGAN POS RI, lembaga ini bernaung di bawah kementrian

Perhubungan.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif

bagi sejarah BTN adalah di keluarkannya UU Darurat N0. 9 Februari 1950

yang mengubah nama “POSTPAARBANK IN INDONESIA” berdasarkan

staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan

memindahkan induk kementrian dari Kementerian Perhubungan ke

Kementerian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun

dengan UU Darurat tersebut masih bernama Bank Tabungan Pos, tetapi

tanggal 9 Februari 1950 di tetapkan sebagai hari dan tanggal lahir BANK

TABUNGAN NEGARA. Nama BANK TABUNGAN POS menurut

Undang-Undang Darurat tersebut dilakukan dengan UU No 36 tahun 1953

Page 18: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS

menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No. 4

tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dengan UU No.2 tahun 1964

tanggal 25 Mei 1964.

Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai Bank Milik

Negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968

yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA

menjadi BTN unit V, jika tugas utama saat pendirian POSTPAARBANK

(1987) sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah

bergerak dengan lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan,

maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA diambil tugasnya

yaitu memberikan pelayanan Kredit Pemilikan Rakyat (KPR) terjadi pada

tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati

sebagai hari KPR bagi BTN.

Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu

dengan di keluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang

merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun1992 bentuk hukum BTN

berubah menjadi Perusahaan Persero. Sejak itu nama BTN menjadi PT

BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) dengan call name Bank BTN.

Berdasarkan kajian konsultan Independent Price Waterhouse Coopers.

Page 19: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Pemerintah melalui Menteri BUMN dan surat nomor S-554/M-

MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank

Umum dengan focus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.

Dari tahun ke tahun, Bank Tabungan Negara berupaya untuk

melaksanakan diversifikasi sarana dan prasarana. Terutama dengan cara

pembukaan Kantor Cabang Pembantu baru yang tersebar di seluruh wilayah

Indonesia. Salah satunya dengan pembukaan Kantor Cabang Surakarta.

Kemudian di tingkatkan lagi dengan pembukaan Kantor Cabang Pembantu

(KCP) di wilayah Karisidenan Surakarta yaitu KCP Mojosongo, KCP Palur,

KCP Klaten, KCP Universitas Sebelas Maret dan KCP Sukoharjo.

2. Sejarah berdirinya Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta

merupakan perpanjangan dari kantor pusat, dimana PT Bank Tabugan Negara

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta pertama kali berdiri pada tahun 1990

yang merupakan pecahan dari Bank Tabungan Negara Kantor Cabang

Yogyakarta. Pertimbangan pembukuan kantor Cabang karena dinilai

mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Sejak tahun 1990

Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta mengalami perpindahan

sebanyak tiga kali.

Pada tahun 1990 pertama kali PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk.

Kantor Cabang Surakarta didirikan bertempat di Jl. Slamet Riyadi No. 228,

Page 20: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pada waktu itu lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun 1993 mengalami

perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plasa blok A11-12, Jl. Kapten

Mulyadi yang pada saat itu masih bersifat sewa. PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta bertahan di Ruko Beteng Plasa

sampai dengan November 1997.

Akhirnya pada tahun 1997 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Kantor Cabang Surakarta mempunyai gedung sendiri, yaitu di Jl. Slamet

Riyadi No 282 Surakarta, 57141, Telepon: (0271) 226930, Fax: (0271)

726931, 226931, email : [email protected]. Kepindahan kantor pusat

pada bulan Desember yang langsung digunakan sebagai aktivitas Bank

Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta hingga saat ini.

3. Keadaan Fisik dan Operasional Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta

PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta beralamat di Jl.

Slamet Riyadi No 282, Surakarta, Solo 57141, telepon (0271) 726930, fax

(0271) 726931, 226939, email [email protected].

Bank tabungan Negara Kantor Cabang Surakarta mempunyai luas tanah

±3000 m², luas tanah ±800 m² dan terdiri dari 3 lantai.

Lantai 1 terdiri dari ruang kerja Customer Service, Teller Service dan

Processing, ruang Accounting and Control Unit, ruang Selling Officer, ruang

Komputer dan ruang Section Head.

Page 21: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Lantai 2 terdiri dari ruang Branch Manager, ruang rapat, ruang sekretaris,

Loan Service, ruang Loan Administration, ruang General Branch

Administration dan Mushola.

Lantai 3 terdiri dari ruang kerja Ruang Loan Recovery, aula, ruang dokumen,

dan gudang ATK.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta

memiliki 5 kantor pelayanan yaitu: Kantor Cabang Pembantu Kentingan,

Kantor Cabang Pembantu Mojosongo, Kantor Cabang Pembantu Palur,

Kantor Cabang Pembantu Klaten, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo.

4. Visi dan Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab Surakarta

Untuk mengoptimalkan pengembangan budaya organisasi maka

dibuatlah visi dan misi Bank Tabungan Negara, yang di sebut dengan “POLA

PRIMA” dengan kepanjangan:

a. POLA PRIMA

(1) Melayani dengan “PRIMA”

POLA PRIMA

PELAYANAN PRIMA (Service Excellence)

(a) Ramah, sopan, dan bersahabat

(b) Peduli, proaktif dan cepat tanggap

Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan (inernal

dan eksternal).

Page 22: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

(2) Menggali Pikir Untuk Nilai “TAMBAH”

POLA PRIMA

INOVASI (Innovation)

(a) Berinisiatif melakukan penyempurnaan

(b) Berorientasi menciptakan nilai tambah

Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan

berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.

(3) Melangkah Pasti Didepan Melambungkan “ETOS KERJA”

POLA PRIMA

KETELADANAN (Exemplary Behavior)

(a) Menjadi contoh dalam perilaku baik dan benar

(b) Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja

Mulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam berperilaku yang

mencerminkan Nilai-nilai Budaya Kerja Bank BTN bagi insan Bank

BTN dan pihak-pihak yang terkait.

(4) Bersama Team mengembangkan diri untuk “KEMAJUAN

PERUSAHAAN”.

POLA PRIMA

PROFESIONALISME (Profesionalism)

(a) Kompenten dan bertanggung jawab

(b) Bekerja cerdas dan tuntas

Page 23: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Kompenten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri

sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta memberikan nilai tambah

bagi perusahaan dan seluruh insan Bank BTN.

(5) Menyatukan hati & Kata untuk sebuah tujuan “SUKSES”

POLA PRIMA

INTEGRITAS (integrity)

(a) Konsisten Disiplin

(b) Jujur dan Berdedikasi

Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan

ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-prinsip kebenaran

yang terpuji.

(6) MAJU secara Bersama untuk Kesejahteraan “BERSAMA”

POLA PRIMA

KERJASAMA

(a) Tulus dan terbuka

(b) Saling percaya dan menghargai

Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan

Bank BTN dan pihak lain yang di landasi sikap saling percaya dan

menghargai untuk mencapai tujuan bersama.

Page 24: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

a. Nilai-nilai Dasar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab

Surakarta

Nilai dasar yang di anut oleh PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta untuk mewujudkan dan

melakukan misi bank tersebut sebagai berikut:

(1) Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, pegawai BTN taat

melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing

secara khusuk.

(2) Pegawai BTN selalu berusaha menimba ilmu guna meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan BTN.

(3) Pegawai Bank BTN mengutamakan kerjasama dalam

melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan

kinerja yang terbaik.

(4) Pegawai bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas

bagi bank BTN dan semua stackholdders sebagai perwujudan dari

pengabdian yang di dasari oleh semangat kesediaan berkorban

tanpa pamrih pribadi.

(5) Pegawai Bank BTN selalu bekerja secara profesional yang

kompenten dalam bidang usahanya.

Page 25: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Etika Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor

Cabang Surakarta

Etika pegawai Bank BTN sebagai berikut :

(1) Patuh dan taat ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang

berlaku.

(2) Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang

berkaitan dengan kegiatan Bank BTN.

(3) Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat.

(4) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi.

(5) Menghindarkan diri dari keterlibatannya dalam pengambilan

keputusan dalam hal yang terdapat pertentangan kepentingan.

(6) Menjaga kerahasiaan nasabah dari Bank BTN.

(7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan

yang di terapkan Bank BTN terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan

lingkungannya.

(8) Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri sendiri

maupun keluarganya.

(9) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra

profesinya.

Page 26: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

c. Pedoman Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor

Cabang Surakarta

Pedoman Pegawai Bank BTN sebagai berikut :

(1) Kita layani secara IKHLAS, SOPAN, dan SANTUN semua

langganan Bank BTN dengan SENYUM, SALAM, dan SAPA.

(2) Dalam menunaikan tugas kita pedomi 3 JANGAN:

(a) Jangan TERLAMBAT atau MENUNDA

Pekerjaan.

(b) Jangan membuat KESALAHAN

(c) Jangan MENERIMA apalagi MEMINTA atau

MENGAMBIL, sesuatu yang bukan haknya.

(3) Kita laksanakan semua tugas dengan baik secara

PROFESIONAL supaya Bank BTN MAJU, BERKEMBANG,

SOLID, dan SEHAT sehingga KESEJAHTERAAN pegawai dan

keluarga MENINGKAT.

d. Keadaan Pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab

Surakarta

Keadaan pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Kantor Cabang Surakarta mempunyai pegawai sebanyak 42 orang

yang di kelompokkan sebagai berikut :

Page 27: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

(1) Menurut Jumlah

TABEL I.1

Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta

Jenis Kelamin Jumlah (Orang)

Laki-laki 23

Perempuan 19

Jumlah 42

Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab cabang

Surakarta , diolah

Dari data di atas dapat dilihat bahwa pegawai yang bekerja di PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta mayoritas

berjenis kelamin Laki-laki. Hal ini disebabkan kebanyakan pegawai

yang dicari oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor

Cabang Surakarta adalah Laki-laki khususnya pada posisi Collection

Work Out karena bagian tersebut spesifik menangani dalam bidang

penagihan.

Page 28: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

(2) Menurut pendidikan

TABEL I.2

Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta

Jenjang Pendidikan Jumlah (Orang)

Pasca Sarjana (S2) 1

Sarjana (S1) 17

Ahli Madya (D3) 13

SMA 11

SMP -

SD -

Jumlah 42

Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab

cabang Surakarta , diolah

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas jenjang pendidikan

pegawai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang

Surakarta adalah Sarjana (S1) namun PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta tetap membuka peluang bagi

lulusan Ahli Madya .

Page 29: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

(3) Menurut Jabatan

TABEL I.3

Keadaan Pegawai PT BTN (Persero) Tbk Kacab Surakarta

No Jabatan Jumlah (orang)

1 Kacada 1 2 Kasie Operasional 1 3 Supervisor CWO 1 4 Staff CWO 8 5 Staff logistic 1 6 Staff Personalia 1 7 Staff TP 3 8 Staff Dokumen 1 9 Staff LA 2 10 Supervisor UPB K.POS 1 11 Staff UPB K.POS 1 12 Kasie Retail 1 13 Head Teller 1 14 Staff Cash Room 1 15 Staff CSO 2 16 Staff SO 3 17 Staff Analisis KU 2 18 Staff LS 5 19 Teller 4 20 Kanit 1 21 Staff Bookeping 1

22 Staff Reporting 1

JUMLAH 42

Sumber : PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kacab

cabang Surakarta, diolah

Page 30: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dari data di atas dapat dilihat bahwa jabatan PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta mayoritas Staff

Collection Work Out (CWO)

5. Struktur Organisasi Dan Deskripsi Jabatan

Berikut ini struktur organisasi Bank BTN Kacab Solo :

GAMBAR I.1

Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta

Retail Service

Staff Loan Service

Operation

Staff Personalia /Logistik

Staff Loan Admin

Accounting & Control

Staff Reporting

Staff Bookeping

Collection Work Out

Staff Trans.Processin

g

Staff Kliring

Legal

Kolektif

Staff Pembinaan

Customer Service

Branch Manager

Teller Service

KCP Klaten KCP Mojosongo

KCP UNS

KCP Sukoharjo

KCP Palur

Page 31: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Pembagian tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada

dalam struktur organisasi Bank BTN sebagai berikut:

a. Branch Manager

(1) . Pengembangan bisnis cabang.

(a). Mengelola hubungan dengan nasabah.

(b). Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang.

(c). Membimbing kampanye promosi dan upaya-upaya

pemasaran.

(2). Perencanaan dan penyusunan kebijakan.

(a). Menyusun kebijakan cabang sesuai dengan kebijakan pusat.

(b). Menetapkan target kerja untuk seluruh unit kerja cabang.

(c). Membuat perencanaan sumber daya manusia.

(3). Pengawasan dan persetujuan bisnis cabang.

(a). Mengambil keputusan bisnis.

(b). Memotivasi bawahaan dan rekan kerja.

b. Retail Service

(1). Loan Service.

(a). Melakukan fungsi layanan kredit, pelunasan dan

penyelesaian klaim debitur.

(b). Menganalisa permohonan kredit.

Page 32: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

(c). Melakukan fungsi layanan permohonan pembayaran extra

dan advance.

(d). Menangani alih debitur.

(e). Melakukan aktivitas surat menyurat dan menata usahakan

berkas yang menjadi ruang lingkup pekerjaanya.

(f). Melakukan pencetakan rekening koran kredit untuk keperluan

internal.

(g). Menyelenggarakan realisasi kredit.

(2). Teller Service

(a). Melayani setoran tunai angsuran kredit cabang sendiri maupun

cabang lain.

(b). Mengelola proses kas cabang.

(c). Melayani setoran dan pembayaran deposito.

(d). Melayani penyetoran dan penarikan tabungan tunai.

(e). Menerima transaksi giro.

(3). Customer Service

(a). Memberikan informasi kepada nasabah.

(b). Memberikan pelayanan tabungan.

(c). Memberikan pembayaran bunga deposito.

(d). Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas

(e). Melayani proses pemindahbukuan.

Page 33: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

c. Operation

(1). Personalia

(a). Melakukan manajemen personalia dan administrasi

pajak karyawan.

(b). Melakukan logistik, perawatan dan pemeliharaan gedung.

(c). Memastikan cabang mengikuti kebijaksanaan dan prosedur.

(2). Loan Administration

(a). Mendokumentasikan kredit.

(b). Administrasi Negara.

(c). Administrasi kredit umum.

(d). Memproses aplikasi kredit.

(e). Laporan pemeriksaan akhir.

(3). Transaction Processing

(a). Melakukan proses transaksi operasional non tunai.

(b). Melakukan proses transaksi yang merupakan tindak lanjut atas

transaksi yang dilakukan oleh unit kerja lain.

(4). Kliring

(a). Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kliring di Bank

Indonesia atau bank yang ditunjuk sebagai tempat kliring,

mulai dari persiapan, kliring penyerahan dan kliring tolakan.

Page 34: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

(b). Entry dan warkat kliring keluar pada system kliring Bank

Indonesia

(c). Melakukan proses efektif kliring.

(d). Proses laporan kliring harian untuk cash flow.

d. Accounting & Control

(1). Bookeping control

(a). Mengontrol data transaksi harian.

(b). Mengelola buku besar cabang.

(c). Mengelola pembukuan transaksi.

(d). Mengkoordinasi data tindak lanjut pemeriksaan.

(e). Memantau dan merekonsiliasi rekening cabang.

(2). Reporting Control

(a). Mempersiapkan laporan keuangan.

(b). Menganalisa laporan keuangan

(c). Menerima dan mengecek kebenaran laporan keuangan ke kantor

pusat dan Bank Indonesia

(d). Mengadministrasikan pelaporan cabang.

e. Collection Work Out

(a) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan.

(b) Melakukan pembinaan kredit retail.

(c) Memantau kelancaraan pembayaran kredit.

Page 35: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

(d) Memantau data KPR untuk kebutuhan pembinaan debitur.

(e) Memberikan alternatif pembinaan kredit.

(f) Melakukan pencetakan laporan KPR yang berkaitan

dengan kebutuhan pembinaan.

(g) Melakukan proses restrukturisasi kredit retail dan kredit

umum.

f. Legal

(a). Melakukan upaya hukum guna penyelamatan kredit mulai dari

pemberkasan hingga lelang

(b). Memastikan semua langkah penyelesaian kredit bermasalah

sesuai dengan ketentuan bank dan sesuai ketentuan hukum

yang berlaku.

g. Kolektif

(a). Membuat surat konfirmasi atau surat tagihan dan melakukan

penagihan kepada debitur kolektif.

(b). Melakukan monitoring terhadap pembayaran kredit kolektif

(c). Memeriksa hasil entry (posting) transaksi kolektor yang

dilakukan teller / back office.

h. Staff Pembinaan

(a). Membuat kronologis pembinaan berikut rekomendasi usulan

penyediaan kredit kepada atasan.

Page 36: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

(b). Melakukan negosiasi akhir sebelum eksekusi pemasangan

plang/stiker berdasarkan keputusan rekomendasi.

(c). Memproses pemasangan plang/ stiker pengawasan agunan

(d). Memberikan usulan alternative penyelamatan kredit ke bagian

penyelamatan.

6. Produk Dan Layanan PT. Bank Tabungan Negara

PT. Bank Tabungan Negara menyediakan beberapa produk dan

jasa,antara lain sebagai berikut :

a. Produk Dana

(1). Tabungan Batara

Tabungan Batara adalah tabungan bebas yang berfungsi multiguna

dan fleksibel yang diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat

baik perorangan maupun kolektif.

(2). Tabungan E-Batara Pos

Tabungan E-Batara Pos merupakan produk tabungan yang

diselenggarakan atas kerjasama antara PT.Bank Tabungan

Negara(Persero) dengan PT. Pos Indonesia (Persero) melalui

seluruh loket kantor pos yang telah on-line di seluruh Indonesia.

(3). Tabungan Haji Nawaitu

Tabungan Haji Nawaitu merupakan tabungan yang

diperuntukkan bagi calon jemaah haji dalam rangka persiapan

Page 37: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

biaya perjalanan ibadah haji.Manfaatnya adalah memperoleh

nomor alokasi porsi keberangkatan ibadah haji, dapat dibuka di

loket Bank BTN yang terhubung dengan Siskohat Departemen

Agama dan penarikan serta penyetoran dapat dilakukan di seluruh

loket Bank BTN.

(4). Tabungan Batara Prima

Tabungan Batara Prima merupakan produk tabungan yang banyak

memberikan keuntungan dan manfaat tersendiri bagi

nasabah.Manfaatnya antara lain adalah bunga bersaing,

memperoleh bonus,memperoleh fasilitas point reward dan

memperoleh asuransi jiwa bebas premi untuk penabung

perseorangan

(5). Giro

Giro merupakan simpanan di bank yang penarikanya

dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau

surat pembayaran lainya atau dengan pemindahbukuan.

(6). Deposito Berjangka

Deposito Berjangka adalah simpanan yang penarikanya

hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut

perjanjian antara penyimpan dengan bank yang

Page 38: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

bersangkutan. Jangka waktu deposito adalah 1 bulan, 3 bulan,

6 bulan, 12 bulan, atau 24 bulan.

(7). Sertifikat Deposito

Sertifikat Deposito merupakan simpanan berbentuk

deposito berjangka yang bukti simpananya dapat

diperdagangkan oleh pemiliknya sebelum jatuh tempo.

(8). TabunganKu

Merupakan tabungan untuk perorangan dengan persyaratan yang

mudah dan ringan yang di terbitkan secara bersama oleh bank –

bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(9). Tabungan Batara Junior

Merupakan peremajaan dari tabungan Batara Pelajar dengan

peruntukkan lebih luas untuk semua kalangan yang sensitif

terhadap biaya administrasi bulanan.

b. Jasa dan Layanan

(1). ATM Batara

ATM Batara adalah fasilitas yang diberikan bank berbentuk

kartu dengan berbagai kemudahan penggunanya untuk penarikan

secara tunai, transfer, pembayaran tagihan dan dapat digunakan

di seluruh jaringan ATM berlogo Link dan ATM Bersama.

Page 39: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

(2). Inkaso

Inkaso adalah penagihan warkat kliring melalui kantor

cabang bank kepada bank penerbit warkat kliring di luar

wilayah kliring.Warkat inkaso di Bank BTN terdiri dari warkat

inkaso sendiri dan warkat inkaso bank lain.

(3). Money Changer

Money Changer merupakan layanan jual / beli uang asing

tertentu yang mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia.

(4). Inkaso Luar Negeri

Inkaso Luar Negeri terdiri dari inkaso keluar (Outward

Collection) yaitu pengirim warkat-warkat valas dari kantor

cabang Bank BTN kepada bank koresponden di luar negeri

untuk ditagihkan kepada bank penerbit. Sedangkan inkaso

masuk (Inward Collection) adalah penerimaan warkat-warkat

valas dari bank koresponden Bank BTN di luar negeri untuk

ditagihkan pembayaranya kepada bank tertarik di dalam negeri.

(5). Safe Deposit Box

Safe Deposit Box merupakan sarana penyimpanan barang

atau surat-surat berharga yang aman dan terjaga dari resiko

kebakaran,kejahatan, bencana alam dan sebagainya.

Page 40: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

(6). Bank Garansi

Bank Garansi merupakan sertifikat jaminan yang diberikan

oleh bank kepada pemilik proyek atas nama kontraktor,

nilai bank garansi harus sama dengan nilai proyek yang dijamin.

(7). RTGS (Real Time Gross Settlement)

RTGS adalah sistem transfer dana on-line dalam mata uang

rupiah yang penyelesaianya dilakukan per transaksi secara

individual.jenis layanan ini terdiri dari single kredit transaction

dan multiple credit transaction.

(8). Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)

BPIH merupakan layanan yang diberikan Bank BTN

untuk memberikan kepastian keberangakatan ibadah haji

dengan menggunakan sistem on-line dan SISKOHAT.

(9). SMS Batara

SMS Batara merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan

yang dapat diakses dari telepon seluler dengan cukup mengetik

SMS ke nomor 3555.

(10). Batara Payroll

Batara Payroll merupakan layanan Bank BTN bagi pengguna

jasa (perusahaan, perorangan dan lembaga ) dalam

Page 41: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

mengelola pembayaran gaji, THR dan bonus serta kebutuhan

financial lainya yang bersifat rutin bagi karyawan pengguna jasa.

(11). Payment Point

Payment Point merupakan fasilitas layanan Bank BTN

atas Penerimaan pembayaran tagihan maupun pajak secara on-line.

(12). SPP Online

Yaitu layanan yang di berikan untuk pembayaran uang sekolah

atau kuliah yang dapat dilakukan dengan mudah dengan system

Real Time Online.

c. Produk Kredit

(1) KPR Bersubsidi

Fasilitas kredit subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah

untuk pemilikan atau pembelian rumah sederhana sehat (RSS).

(2) KPR Griya Utama

Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah baru

maupun rumah lama ( second ).

(3) KPR Platinum

Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah atau

apartemen, termasuk take over dengan nilai kredit kurang dari Rp.

150 juta.

Page 42: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

(4) Kredit Kepemilikan Rumah (KPA)

Fasilitas kredit untuk membeli apartemen jadi ( baru atau bekas ),

apartemen indent atau take over dari bank lain.

(5) Kredit Pemilikan Ruko (KP Ruko)

Fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank untuk membeli rumah

toko, rumah usaha, rumah kantor, dan kios.

(6) Kredit Griya Multi (KGM)

Fasilitas kredit yang diberikan untuk berbagai keperluan seperti

renovasi rumah, modal kerja, sekolah atau kebutuhan konsumtif

lainnya.

(7) Kredit Swa Griya

Fasilitas kredit yang digunakan untuk keperluan membangun

rumah di atas lahan milik sendiri.

(8) Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK)

Fasilitas kredit untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil

terhadap dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan modal

kerja dengan persyaratan yang relatif ringan dan terjangkau.

(9) Kredit Ringan Batara (KRB)

Fasilitas kredit yang diberikan kepada karyawan perusahaan

pengguna jasa batara payroll dengan agunan gaji karyawan.

Page 43: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

(10) Kredit Investasi

Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu pembiayaan

investasi, baik investasi baru, perluasan modernisasi, maupun

rehabilitasi.

(11) Kredit Swadana

Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah yang memerlukan

dana segera dengan jaminan tabungan atau deposito yang

ditempatkan di Bank BTN.

(12) Kredit Perumahan Perusahaan (KPP)

Fasilitas kredit yang diberikan kepada perusahaan untuk

penyediaan fasilitas perumahan dinas perusahaan atau fasilitas

pemilikan rumah pegawai yang didasarkan pada kerjasama Bank

BTN dengan perusahaan dalam mendukung program perumahan.

(13) Kredit Yasa Griya

Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk membantu modal

kerja dalam rangka pembiayaan pembangunan proyek perumahan

(14) Kredit Pendukung Perumahan

Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembiayaan kebutuhan modal

kerja dan atau investasi, khususnya kepada sektor industri yang

terkait dengan perumahan, termasuk usaha penunjangnya.

Page 44: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

(15) Kredit Modal Kerja Kontraktor

Fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu menyelesaikan

pekerjaan borongan sesuai dengan kontrak kerja.

B. Latar Belakang Masalah

Perekonomian di Indonesia pada era globalisasi yang serba modern

dalam perkembangannya, sangat menuntut masyarakat untuk berusaha

memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tuntutan inilah yang menyebabkan

kebutuhan menjadi lebih kompleks. Berdasarkan kebutuhan, setiap individu

mempunyai kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer meliputi

sandang, pangan, dan papan yang harus dipenuhi. Sedangkan kebutuhan

sekunder antara lain mobil, televisi, telepon merupakan kebutuhan pelengkap.

Krisis perekonomian yang terjadi saat ini membuat masyarakat sulit untuk

memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan primer yaitu papan (perumahan)

khususnya bagi rakyat kecil.

Perekonomian di Indonesia saat ini tidak terlepas dari peranan Bank.

Seperti pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat

dilakukan oleh sebuah Bank. Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1998 atas

perubahan UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud

dengan kredit adalah penyediaan uang tagihan yang dapat disamakan,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya

Page 45: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga ( dalam Wikipedia,

2011). Menurut Undang – Undang tersebut, penyediaan dana untuk nasabah

bukan hanya dalam bentuk kredit . Penyediaan dana tersebut dapat berupa

pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang telah diterapkan Bank Indonesia.

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah salah satu Bank

yang bekerja sama dengan pihak developer untuk memudahkan kepada calon

debitur dalam pembiayaan kepemilikan perumahan seperti Kredit Griya

Utama (KGU). PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memberikan

prosedur yang mudah, bunga yang rendah dan angsuran yang terjangkau

dalam Kredit Griya Utama (KGU). Hal ini terbukti dengan berbagai

penghargaan yang diterima oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

karena prestasi dalam pembiayaan kepemilikan rumah seperti Kredit Griya

Utama (KGU). Alasan penulis memilih Kredit Griya Utama (KGU) karena

kredit tersebut diposisikan Bank sebagai produk kredit komersial andalan

dalam pembiayaan rumah yang debiturnya mencapai lebih dari 2000 debitur

dengan penyaluran kredit komersial hingga mencapai kurang lebih 80 %

(dalam forum detik : 2011). Visi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

adalah menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan

mengutamakan nasabah. Berbekal pengalaman yang sekian lama dalam

pembiayaan perumahan, tidak salah apabila PT. Bank Tabungan Negara

Page 46: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

(Persero) Tbk disebut sebagai mitra terpercaya dalam pembiayaan perumahan

bagi masyarakat di Indonesia dibandingkan dengan bank-bank lainnya.

Pembiayaan oleh Bank tidak lepas dari resiko kegagalan dalam

pelunasannya yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan Bank, sehingga

dalam pelaksanaan Bank harus memperhatikan asas perkreditan yang sehat

yaitu kehati-hatian. Mengingat pentingnya prinsip kehati-hatian diharapkan

pembiayaan kredit dapat dilaksanakan dengan konsisten agar mampu

meminimalisir kredit yang bermasalah.

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka

penulis menyusun Tugas akhir dengan judul “ EVALUASI SISTEM

PENGAJUAN KREDIT, PROSES REALISASI DAN PELUNASAN

KREDIT GRIYA UTAMA (KGU) PADA PT. BANK TABUNGAN

NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA.”

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas , maka penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut :

a. Bagaimanakah sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses

pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta ?

Page 47: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b. Apa saja kelebihan dan kelemahan sistem pengajuan kredit, realisasi sampai

dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta ?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja

karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan tujuan yang lebih

spesifikasi adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengajuan kredit, realisasi sampai

dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta.

b. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan sistem pengajuan kredit, realisasi

sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah :

(a) Bagi Penulis

Dapat memberikan pengalaman dalam mempraktikan ilmu dan teori

Akuntansi Keuangan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan Program

Diploma III Akuntansi Keuangan ke dalam kenyataan dunia kerja serta

menambah pengetahuan mengenai pelaksanaan sistem pengajuan kredit,

realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) yang

Page 48: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

ada pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang

Surakarta.

(b) Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan

dalam mengevaluasi sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses

pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) serta dapat menanggulangi

kelemahan-kelemahan yang ada pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk. Kantor Cabang Surakarta. Agar dapat meningkatkan efektivitas sistem

tersebut serta dapat menjaga kelangsungan dan kemajuan PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta di masa yang

akan datang.

(c) Bagi Pembaca

Dapat memberikan beberapa manfaat, seperti tambahan pengetahuan,

wawasan, informasi dan sebagai referensi bacaan dalam pembuatan tugas

akhir di masa yang akan datang.

Page 49: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Sistem dan Prosedur

Sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok dua atau lebih

komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang

bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (Hall,2006: 6). Pendapat lain

menyatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi,

2001: 5).

Prosedur adalah uraian kegiatan klerikal, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang

(Mulyadi, 2001: 5). Sistem akuntansi dapat didefinisikan sebagai organisasi,

formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3).

2. Pengertian Kredit

Istilah "kredit'" berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

kepercayaan atau dalam bahasa latin creditium yang berarti kepercayaan (Trust)

atau kebenaran. Oleh karena itu, dasar dari kredit ialah

Page 50: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur)

percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup

memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan dapat berupa uang, barang

ataupun jasa. Sedangkan kredit menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun

1992 sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998

tentang Perbankan :

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Pengertian lain menyebutkan bahwa kredit merupakan kemampuan

untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman

dengan suatu janji pembayaran yang akan ditangguhkan pada jangka waktu

tertentu yang telah disepakati (Muljono, 1994: 10).

3. Unsur-unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu

fasilitas kredit menurut Kasmir (2008: 74) adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang

diberikan berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima

kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

b. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian dimana masing-masing pihak

menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati

yang bisa berbentuk jangka pendek, menengah atau jangka panjang.

Page 51: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

d. Resiko, yaitu suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan

suatu resiko tidak tertagihnya/ macet pemberian kredit.

e. Balas jasa, yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit yang berbentuk

bunga dan biaya administrasi kredit.

4. Tujuan dan Fungsi Kredit

Pemberian kredit kepada masyarakat mempunyai tujuan dan fungsi

tertentu. Tujuan pemberian kredit menurut Suyatno, dkk (1995: 15) ,

khususnya Bank Pemerintah yang akan mengembangkan tugas sebagai

Agent Of Development adalah sebagai berikut :

a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan

pembangunan.

b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya

guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan

dapat memperluas usahanya.

Sedangkan fungsi kredit secara luas menurut Kasmir (2008: 97)

antara lain:

a. Kredit dapat meningkatkan daya guna uang.

Artinya apabila uang hanya disimpan di dalam rumah, maka tidak akan

menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, uang

tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang dan jasa oleh

debitur.

Page 52: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari

satu wilayah ke suatu wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang

kekurangan uang akan memperoleh tambahan uang dari daerah lain.

c. Kredit dapat meningkatkan daya guna barang.

Kredit yang diberikan oleh bank dapat digunakan oleh debitur untuk

mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

d. Kredit dapat meningkatkan peredaran barang.

Kredit dapat menambah atau memperlancar arus barang dari wilayah

satu ke wilayah yang lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar

tersebut dapat meningkatkan jumlah barang.

e. Kredit dapat sebagai alat stabilitas ekonomi.

Dengan memberikan kredit, dapat dikatakan sebagai alat stabilitas

ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah

jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.

f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.

Semakin banyak kredit yang disalurkan akan semakin baik, terutama

dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika kredit yang diberikan untuk

membangun perusahaan baru, maka perusahaan tersebut membutuhkan

tenaga kerja baru. Dengan adanya lapangan pekerjaan ini para pekerja

mendapatkan pendapatan berupa gaji, sehingga mengurangi

pengangguran.

Page 53: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

g. Kredit dapat meningkatkan gairah usaha.

Bagi debitur tentu dapat meningkatkan gairah usahanya, karena

pemberian kredit ini debitur mendapatkan tambahan dana untuk

membangun usaha tersebut

h. Kredit dapat meningkatkan hubungan Internasional.

Bagi debitur dengan pemberian kredit ini debitur dapat

mengembangkan usaha tidak hanya dalam negeri namun juga mulai

merambah di luar negeri oleh karena itu hubungan internasional dari

beberapa Negara mulai tercipta serta dapat menambah devisa Negara.

5. Jenis-jenis Kredit

Kredit yang diberikan bank kepada masyarakat terdiri dari berbagai

jenis kredit yang dapat dilihat dari berbagai kriteria. Menurut Kasmir

(2008:76) jenis- jenis kredit dapat digolongkan menjadi 5 kelompok antara

lain:

a. Kredit ditinjau dari segi tujuan penggunaannya dikelompokkan

menjadi :

(1). Kredit konsumtif

Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan untuk membiayai

keperluan konsumsi secara pribadi.

(2). Kredit produktif

Kredit produktif adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk

memperlancar jalannya proses produksi.

Page 54: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

(3). Kredit perdagangan

Kredit perdagangan adalah kredit yang diberikan dengan tujuan

untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi.

b. Kredit menurut aktivitas perputaran usaha dibedakan menjadi tiga

yaitu sebagai berikut:

(1). Kredit kecil

Kredit kecil yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang

digolongkan sebagai pengusaha kecil.

(2). Kredit menengah

Kredit menengah yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha

yang kekayaannya lebih besar dari pengusaha kecil.

(3). Kredit besar

Kredit besar yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang

digolongkan sebagai pengusaha besar.

c. Kredit ditinjau dari segi jangka waktunya dibagi menjadi tiga macam

yaitu:

(1). Kredit jangka pendek

Kredit jangka pendek yaitu kredit yang diberikan dengan jangka

waktu maksimum satu tahun.

(2). Kredit jangka menengah

Kredit jangka menengah yaitu kredit yang diberikan dengan

jangka waktu antara satu tahun sampai dengan tiga tahun.

Page 55: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

(3). Kredit jangka panjang

Kredit jangka panjang yaitu kredit yang diberikan dengan jangka

waktu lebih dari tiga tahun. Bentuknya dapat berupa kredit

investasi yaitu kredit yang bertujuan untuk menambah modal

suatu perusahaan dalam rangka untuk melakukan perluasan dan

pendirian proyek baru.

d. Kredit ditinjau dari segi jaminan dibagi menjadi dua macam yaitu:

(1). Kredit tanpa jaminan (tanpa agunan).

Kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa

penyerahan barang jaminan atau tanpa agunan. Pemberian kredit

ini sangat selektif ditujukan kepada nasabah besar yang telah diuji

kejujuran, ketaatan dalam transaksi perbankan maupun dalam

kegiatan usaha yang dijalani nasabah tersebut.

(2). Kredit dengan jaminan (dengan agunan)

Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan

penyerahan suatu jaminan atau agunan yang berupa tanah,

bangunan, dan sebagainya. Agunan ini dapat membantu kreditur

apabila debitur wanprestasi, bank dapat menerima pelunasan

hutangnya dengan cara pelelangan atas agunan tersebut.

e. Kredit ditinjau dari segi penggunaannya dibagi menjadi dua macam

yaitu :

Page 56: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

(1). Kredit eksploitasi

Kredit eksploitasi yaitu kredit berjangka waktu pendek yang

diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai

kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan

dengan lancar.

(2). Kredit investasi

Kredit investasi yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang

yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk

melakukan investasi atau penanaman modal.

6. Prinsip-prinsip Kredit

Sebelum suatu kredit diberikan kepada calon debitur maka bank

harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan

kembali. Kriteria penilaian kredit yang harus dilakukan bank adalah

dengan menggunakan analisis 6C (Muljono, 1994: 11) sebagai berikut:

a. Character

Suatu pemberian kredit didasari oleh kepercayaan. yaitu keyakinan dari

pihak bank bahwa calon debitur memiliki moral, watak, ataupun sifat-

sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga memiliki rasa tanggung

jawab dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, maupun sebagai bagian

dari anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan usaha. Untuk

mengenal calon debitur pihak bank melakukan pengenalan lebih dekat

seperti mengumpulkan keterangan dari hasil wawancara maupun dari

lingkungan calon debitur bertempat tinggal dan melakukan kegiatan

Page 57: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

usaha melalui survey secara langsung yang disebut on the spot (OTS)

dan hasil yang didapatkan dari Bank Indonesia yang disebut Sistem

Informasi Debitur (SID) merupakan riwayat pemberian kredit calon

debitur yang diberikan oleh bank lain guna mengetahui karakter

seseorang dalam mengangsur pinjaman yang diberikan.

b. Capacity

Capacity merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai

kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban debitur ditinjau dari kegiatan

usaha yang dilakukan oleh debitur. Hal ini dimaksudkan untuk menilai

kemampuan usaha yang dimiliki debitur cukup memadai untuk

pengembalian kredit sesuai ketentuan yang telah disepakati.

c. Capital

Merupakan jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon

debitur. Dengan mengetahui jumlah modal dan dari mana modal calon

debitur berasal maka pihak bank akan dapat memperkirakan besarnya

kredit yang dibutuhkan calon debitur. Dan hal ini juga dimaksudkan

untuk mengetahui modal yang telah dipergunakan termasuk komposisi

modal tersebut.

d. Collateral

Collateral merupakan barang jaminan yang diberikan oleh debitur

sebagai jaminan atas kredit yang diterima. Manfaat jaminan sebagai alat

pengamanan bila debitur tidak mampu melunasi kreditnya.

e. Condition of economy

Page 58: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi. budaya dan lain-Iain yang

mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang

kemungkinan akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari kredit

yang dibiayai oleh bank. Penilaian prospek usaha yang dibiayai

hendaknya memiliki prospek yang baik, sehingga permasalahan kredit

yang muncul relatif kecil.

f. Constraint

Constraint yaitu batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak

memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat. Meskipun

semua prinsip 5C diatas cukup baik, tetapi prinsip constraint ini dapat

menjadi pertimbangan.

7. Manfaat Kredit

Kredit yang diberikan disamping memiliki tujuan dan fungsi,

kredit juga bermanfaat. Menurut Kasmir (2008:94) manfaat kredit

dikelompokkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :

a. Manfaat kredit secara langsung bagi kreditur sebagai berikut:

(1). Memperoleh keuntungan.

(2). Dapat mengembangkan usaha.

(3). Menjaga kestabilan rasio likuiditas kreditur.

(4). Dapat merebut pasar.

(5). Dapat memasarkan jasa-jasa perbaikan.

b. Manfaat kredit secara langsung bagi debitur sebagai berikut:

(1). Dapat mengembangkan usaha.

Page 59: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

(2). Rahasia terjamin.

(3). Biaya yang dikeluarkan relatif sedikit.

c. Manfaat kredit secara tidak langsung bagi masyarakat sebagai berikut:

(1). Lebih mudah memenuhi kebetuhan.

(2). Membuka kesempatan kerja.

(3). Menambah pendapatan bagi yang berprofesi.

(4). Tabungan masyarakat terjamin.

(5). Terbayarnya barang dengan pasti.

d. Manfaat kredit secara tidak langsung bagi pemerintah

(1). Penghasilan negara bertambah.

(2). Meningkatkan dan meratakan pembangunan.

(3). Membuka kesempatan kerja.

(4). Sebagai alat pemicu pertumbuhan ekonomi.

8. Prosedur Kredit

Menurut Suyatno (1995: 23) prosedur kredit meliputi prosedur-

prosedur sebagai berikut:

a. Permohonan kredit, permohonannya mencakup:

(1) Permohonan baru untuk menciptakan jenis fasilitas kredit.

(2) Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.

(3) Permohonan perpanjangan atau pembaharuan masa berlaku kredit

yang telah berakhir jangka waktunya.

(4) Permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit

yang sedang berjalan antara lain pertukaran jaminan, perubahan atau

Page 60: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

pengunduran jadwal dan sebagainya.

b. Penyidikan dan analisis kredit

Prosedur penyidikan kredit sebagai berikut:

(1) Wawancara dengan pemohon kredit.

(2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit

yang diajukan nasabah baik intern maupun ekstern.

(3) Pemeriksaan atau penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai

hal-hal yang dikemukakan oleh nasabah dan informasi lain yang

diperoleh.

(4) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah

dilaksanakan.

Prosedur analisis kredit sebagai berikut:

(1) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan, penguraian dari segala aspek

baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui

kemungkinan dapat tidak suatu permohonan kredit dipertimbangkan.

(2) Menyusun laporan analisis yang diperlukan sebagai bahan

pertimbangan pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan

kredit debitur.

c. Keputusan atas permohonan kredit

Setiap tindakan pejabat yang berwenang berhak mengambil keputusan

menolak, menyetujui. dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit

kepada pejabat yang lebih tinggi.

d. Penolakan permohonan kredit

Page 61: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Penolakan ini ditujukan untuk permohonan kredit yang secara teknis oleh

bank dianggap tidak memenuhi persyaratan kredit serta ketentuan yang

telah ditetapkan oleh bank.

e. Persetujuan permohonan kredit

Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan untuk mengabulkan

sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur.

f. Realisasi kredit

Setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh

pihak bank yang berupa pembayaran dan atau pemindah bukuan atas

beban rekening pinjaman.

g. Pelunasan kredit

Dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah kepada bank yang

mengakibatkan terhapusnya ikatan perjanjian kredit.

9. Kredit Griya Utama

Berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal

Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU). Dalam

rangka meningkatkan kemampuan bersaing, optimalisasi pendapatan Bank

dan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak mengabaikan penerapan

prinsip kehati-hatian, diperlukan suatu ketentuan yang mengatur tentang

Kredit Griya Utama. Sebagai pedoman dalam pelaksanaannya, perlu

dibuatkan suatu ketentuan dengan maksud untuk memberikan petunjuk

teknis pelaksanaan, standarisasi dan keseragaman sistem dan administrasi

Page 62: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

serta memberikan petunjuk proses dan syarat-syarat yang berkaitan dengan

pelaksanaan pemberian Kredit Griya Utama. Kredit Griya Utama

merupakan fasilitas kredit pemilikan rumah non subsidi atau komersial yang

diberikan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kepada debitur untuk

membeli rumah baru atau lama. Sedangkan debitur adalah pihak yang

mendapatkan fasilitas Kredit Griya Utama dari Bank berdasarkan Perjanjian

Kredit yang merupakan dasar hukum hubungan pinjam meminjam antara

Bank dan Debitur serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan.

Adapun debitur kolektif yaitu calon debitur secara kolektif dari satu

perusahaan /instansi dimana nantinya apabila telah menjadi debitur angsuran

kredit dipotong langsung dari gaji setiap bulannya via Bendahara

perusahaan/instansi.

B. Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit Griya Utama

(KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab Surakarta

1 . Syarat-syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit

Persyaratan kredit yang telah ditentukan oleh BTN cabang

Surakarta kepada calon debitur dalam permohonan Kredit Griya Utama

berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan

yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) adalah sebagai berikut:

(a). Warga Negara Indonesia

(b). Surat keterangan berkewarganegaraan Indonesia bagi WNI

keturunan.

Page 63: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

(c). Telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau telah menikah dan

berwenang melakukan tindakan hukum (telah dewasa menurut

hukum dan tidak berada dalam pengampunan).

(d). Pada saat kredit lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun.

(e). Memiliki penghasilan yang menurut perhitungan Bank dapat

menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban (angsuran pokok

dan bunga) sampai kredit lunas. Penghasilan dimaksud baik bersifat

tetap (gaji bulanan) maupun tidak tetap (pendapatan dari pekerjaan

bebas).

(f). Mempunyai pekerjaan tetap (sebagai karyawan atau pekerjaan

lainnya yang memperoleh gaji tetap) atau menjalankan usahanya

sendiri (wiraswasta) dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun.

(g). Tidak memiliki kredit bermasalah baik di Bank maupun di Bank

lain.

(h). Pemohon yang masih berstatus sebagai Debitur di Bank untuk jenis

kredit apapun,disyaratkan ;

(1) Sesuai ketentuan Bank penghasilannya masih cukup untuk

membayar kewajiban (angsuran pokok dan bunga) atas

seluruh kreditnya (baik yang telah ada maupun yang akan

diminta);

(2) Telah menjadi debitur sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan

selama menjadi debitur (minimal 1 tahun terakhir) tidak

pernah menunggak.

Page 64: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

(i). Menyampaikan NPWP Pribadi untuk pemohon dengan jumlah kredit

> Rp. 100 juta atau SPT Pasal 21 Form A1 untuk pemohon dengan

jumlah kredit > Rp 50 juta sampai dengan < Rp. 100 juta atau sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Sedangkan kelengkapan data pemohon Kredit Griya Utama adalah sebagai

berikut :

a. Berpenghasilan Tetap / Karyawan

(1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk;

(2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Utama;

(3) Copy KTP, KK, Surat Nikah / Cerai, Pasphoto Pemohon dan

Pasangan (suami/istri) yang terbaru;

(4) Copy Slip Gaji selama tiga bulan terakhir atau Surat

Keterangan Penghasilan yang telah disahkan;

(5) Copy Rekening Tabungan/Giro BTN dan atau Bank lain;

(6) Surat Kuasa Pemotongan Gaji untuk pembayaran angsuran

kolektif serta Surat keterangan instansi bagi pegawai tetap.

b. Berpenghasilan Tidak Tetap / Wiraswasta

(1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk;

(2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Utama;

(3) Copy KTP, KK, Surat Nikah / Cerai, Pasphoto Pemohon dan

Pasangan (suami/istri) yang terbaru;

Page 65: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

(4) Surat Keterangan Penghasilan;

(5) Copy Rekening Tabungan/Giro BTN dan atau Bank lain;

(6) Copy Akta Perusahaan, ijin Usaha; SIUP/TDP; Izin praktek.

(7) Laporan keuangan perusahaan;

Ketentuan-ketentuan dalam permohonan Kredit Griya Utama adalah sebagai

berikut:

a. Legalitas dan perizinan lengkap agunan kredit berupa sertifikat Hak

Guna Bangunan / Hak Milik (tidak dalam sengketa / masalah, dapat

dialihkan ke atas nama calon pembeli / debitur ) dan ada Izin

Mendirikan Bangunan (IMB).

b. Jangka waktu maksimal 15 tahun dan tidak melebihi umur sertifikat

minus 1 tahun dan pada saat lunas usia pemohon maksimal 65 tahun.

c. Maksimal Kredit Griya Utama yang dapat diberikan adalah sebesar

80 % untuk debitur Non-Kolektif dan sebesar 90 % untuk debitur

Kolektif, besaran tersebut dari harga jual setelah discount atau nilai

taksasi pasar wajar yang dilakukan oleh penilai (appraisal

independent). Dalam hal terdapat perbedaan antara keduanya oleh

karena itu, Bank akan mengambil harga yang terendah.

d. Kemampuan mengangsur (re-payment capacity) tidak melebihi 70 %

dari sisa penghasilan bersih usaha per bulan dan atau penghasilan

bersih keluarga (Take Home Pay) yang merupakan penghasilan

keluarga ( suami dan istri) setelah dikurangi potongan-potongan

(dalam strook gaji maupun diluar strook gaji), termasuk kewajiban

Page 66: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

lainnya (jika ada) dan biaya hidup per bulan seperti pengeluaran

biaya rutin dan bersifat tetap setiap bulannya, misal : biaya

pendidikan, transportasi, makan, utilities (Listrik, PDAM, Telepon),

sewa / kontrakan, dan lain-lain.

e. Dalam perhitungan bunga untuk Kredit Griya Utama menggunakan

Sistem Bunga Anuitas sebagai berikut :

(1) Suku bunga : 12,50 % ( Maksimal Kredit s/d Rp 75 juta )

(2) Suku bunga : 12,00 % ( Maksimal Kredit Rp 75 juta s/d Rp

150 juta )

(3) Suku bunga : 11,25 % ( Maksimal Kredit Rp 150 juta s/d Rp

350 juta )

(4) Suku bunga : 10,75 % ( Maksimal Kredit diatas Rp350 juta)

(5) Suku bunga : 13,95 % ( > Rp 150 juta fixed 2 tahun )

f. Debitur dikenakan biaya pemrosesan sebelum akad kredit yang

disiapkan dalam tabungan / giro, antar lain : Angsuran Bulan

Pertama sesuai tabel simulasi, Provisi sebesar 1 % dari maksimal

kredit, Biaya Notaris sebesar Rp 250.000,00 , Biaya Surat Kuasa

Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) atau Akta Pemberian

Hak Tanggungan (APHT) tergantung pinjaman, Biaya Appraisal

(Penilai) minimal sebesar Rp 150.000,00 , Premi asuransi jiwa

sesuai Maksimal Kredit, Premi asuransi kebakaran sesuai Maksimal

Kredit dan harga bangunan, saldo tabungan mengendap sebesar Rp

500.000,00 dan Biaya Administrasi sebesar Rp 100.000,00 yang

Page 67: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

masing-masing nilainya bisa berubah sesuai ketentuan Bank.

g. Debitur Kredit Griya Utama (KGU) dicover dengan Asuransi Jiwa

Kredit dan Agunan Kredit Griya Utama dicover dengan Asuransi

Kebakaran. Khusus untuk daerah-daerah rawan gempa bumi dan

bencana-bencana lain, agunan Kredit Griya Utama wajib dicover

dengan asuransi yang mencakup risiko-risiko yang akan timbul

akibat adanya bencana alam.

h. Khusus untuk bangunan/rumah yang dibiayai dengan fasilitas Kredit

Griya Utama dengan Kriteria :

(1) Luas tanah > 90 ( Sembilan puluh ) m2 ,

(2) Luas bangunan > 75 ( Tujuh puluh lima ) m2 ,

(3) Kondisi dan lokasi rumah dalam kondisi layak huni,

dilengkapi fasilitas listrik, air minum dan saluran

pembuangan yang telah berfungsi dengan baik serta terletak

di wilayah permukiman sesuai Rancangan Umum Tata

Ruang Kota (RUTRK) yang sudah dilengkapi dengan sarana

dan prasarana lingkungan serta bebas banjir .

(4) Untuk rumah tinggal yang berada di luar kawasan

perumahan, jalan lingkungan depan rumah yang dijadikan

agunan minimal dapat dilalui kendaraan roda empat.

(5) Bangunan / rumah yang akan diagunkan terletak di areal

yang menurut penilaian Bank memiliki kemudahan untuk

dijual kembali dan memiliki kemudahan untuk dijangkau.

Page 68: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

(6) Pengikatan Agunan didahului dengan penandatangan Surat

Kuasa Membebankan Hak Tanggungan sesuai dengan

peraturan perundang-perundangan yang berlaku.

2. Fungsi yang Terkait

Fungsi-fungsi yang terkait dalam pelaksanaan permohonan Kredit

Griya Utama pada BTN cabang Surakarta sebagai berikut:

a. Retail Service Section Head

Retail Service Section Head membawahi unit kerja Teller Service, Loan

Service, Costumer Service yang bertugas dan wewenangnya dalam

pemberian kredit sebagai anggota rapat Komite Kredit, pemberi otorisasi

jika permohonan kredit tersebut disetujui dan berfungsi sebagai

penyimpan aktiva.

b. Loan Service Unit

Unit kerja ini dibawah Retail Service yang melayani nasabah dalam

pemrosesan kredit dengan tugas dan tangungjawab sebagai berikut:

(1) Memproses permohonan kredit debitur.

(2) Menerima penyerahan formulir dan dokumen pendukung kelengkapan

data calon debitur.

(3) Menganalisa proses permohonan kredit dengan melakukan wawancara

calon debitur, membuat memo permintaan On The Spot dan

menerbitkan Daftar Usulan Permohonan (DUP) sebagai hasil dari

wawancara tersebut.

(4) Pembahasan dan evaluasi DUP dalam rapat Komite Kredit.

Page 69: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

(5) Mengirimkan surat penolakan permohonan kredit jika dalam rapat

Komite Kredit tidak menyetujui permohonan kredit dan akan

menerbitkan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K)

jika rapat Komite Kredit menyetujui permohonan kredit.

(6) Membuat usulan realisasi dengan membuat Surat Perjanjian Rangkap 5

(SPD5), Laporan Penilaian Akhir (LPA), dan Surat Perjanjian Kredit.

(7) Menyelenggarakan realisasi kredit sebagai berikut:

(a). Membuat jadwal akad/realisasi kredit

Calon debitur yang telah disetujui permohonan kreditnya kemudian

membayar biaya proses realisasi kredit melalui tabungan Bank

BTN pada saat 3 hari sebelum pra realisasi yang meliputi:

(1). Angsuran bulan pertama.

(2). Biaya provisi bank sebesar 1 % dari maksimal kredit.

Biaya provisi adalah biaya untuk menaksir harga rumah

atau taksasi jaminan yang dilakukan oleh Loan

Administration Unit.

(3). Biaya appraisal.

Biaya appraisal adalah biaya yang dikeluarkan untuk

penilaian atas kelayakan harga jual tanah dan bangunan

dimaksud dilakukan oleh penilai intern Bank atau

Appraisal Independent.

(4). Biaya notaris.

Page 70: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Notaris adalah pejabat umum yang telah bekerjasama

dengan Bank dan memiliki wewenang untuk membuat akta

otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan ketetapan

yang diharuskan oleh suatu peraturan umum atau

dikehendaki oleh Bank.

(5). Premi Asuransi kebakaran dan asuransi jiwa.

(6). Akta Pemasangan Hak Tanggungan (APHT)/ Surat Kuasa

Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT).

(7). Saldo mengendap sesuai ketentuan Bank.

(8). Biaya Administrasi sebesar Rp 100.000,00 ( bisa berubah

sewaktu-waktu sesuai ketentuan Bank ).

(b). Mengagendakan pelaksanaan tanda tangan calon debitur pada

lembaran SPD5 dan Surat Perjanjian Kredit dihadapan notaris dan

pihak BTN.

c. Loan Administration Unit

Loan Administration Unit merupakan unit kerja dibawah unit Operation

yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

(1) Administrasi dan dokumentasi dalam proses permohonan kredit

berupa DUP, SP3K, SPD5 dan Surat Perjanjian Kredit.

(2) Melakukan taksasi jaminan dengan cara menjumlahkan nilai jual

objek pajak (NJOP), Nilai tanah per m2 berdasarkan nilai pasar

wajar, nilai harga jual, harga patokan yang telah ditentukan dari

Rancangan Umum Tata Ruang Tata Ruang Kota (RUTRK) atau

Page 71: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan, sarana dan prasarana

(khususnya untuk rumah baru), kemudian dibagi empat, sehingga

dapat diketahui nilai jual tanah dan bangunan tersebut yang akan

dijadikan jaminan kredit.

d. Branch Manager

Tugas dan wewenang Branch Manager dalam proses permohonan

kredit adalah sebagai berikut:

(1) Sebagai ketua pengambil keputusan akhir dalam pelaksanaan rapat

Komite Kredit yang dilaksanakan bersama unit kerja lainnya.

(2) Memberikan otorisasi permohonan kredit jika Komite Kredit

menyetujui permohonan kredit yang akan dimuat dalam DUP.

e. Collection Work Out

Tugas dan wewenang Collection Work Out dalam penanganan

tunggakan kredit sebagai berikut:

(1) Pembinaan dan penyelamatan kredit dengan mengirimkan surat

konfirmasi angsuran dan surat penagihan kepada debitur.

(2) Penyelesaian kredit dengan melakukan penjualan tunai, melakukan

eksekusi hak tanggungan dan bila dianggap pergi dilakukan

penggugatan ke Pengadilan Negeri.

f. Accounting and Control

Dalam proses permohonan kredit fungsi yang terdiri dan Financial

Reporting dan Bookkeeping and Control Unit ini bertugas sebagai

Page 72: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

pengelola data-data akuntansi serta melakukan kontrol dari semua

transaksi yang terjadi dan membuat laporan keuangan.

g. Transaction Processing Unit

Transaction Processing Unit merupakan unit kerja dibawah Operation

Unit yang mempunyai tugas dan wewenang dalam memproses lebih

lanjut transaksi angsuran kredit dari unit organisasi lain.

i. Teller Service

Teller Service merupakan unit kerja dibawah Retail Service Section

Head yang tugas dan wewenangnya melayani nasabah dalam

penyetoran tunai angsuran Kredit Griya Utama.

3. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam proses pemberian Kredit Griya

Utama adalah sebagai berikut:

a. Fomulir atau aplikasi permohonan kredit dan dokumen syarat

kelengkapan data.

Formulir permohonan kredit dari Loan Service Unit oleh calon

debitur digunakan untuk mengajukan permohonan Kredit Griya

Utama dan dokumen syarat kelengkapan data calon nasabah

digunakan sebagai keterangan data calon debitur yang diperoleh

Loan Service Unit pada waktu wawancara dilakukan.

b. Formulir Checking Bank Indonesia

Formulir Checking Bank Indonesia merupakan formulir yang

berisikan data dari calon debitur untuk diserahkan kepada

Page 73: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Bookkeeping and Control Unit untuk mengetahui kredit calon

nasabah di bank lain.

c. Lembar hasil wawancara

Lembar hasil wawancara berisi informasi yang diperoleh Analis

Kredit ketika mewawancarai calon debitur guna keperluan

penilaian atas kelayakan kredit yang diajukan.

d. Dokumen pokok debitur

Dokumen pokok debitur berisi mengenai setifikat atas nama

debitur, IMB atas nama debitur, akta jual beli. surat kuasa menjual,

surat kuasa hipotik, dan APHT (Akta Pemberian Hak

Tanggungan). Dokumen-dokumen tersebut disimpan oleh Loan

Service Unit setelah debitur realisasi.

e. Memo Permintaan On The Spot atau Taksasi Agunan

Formulir atau Memo untuk menverifikasi penghasilan calon

debitur dari bidang usahanya atau pekerjaan melalui pengamatan

langsung atau observasi ke tempat usaha calon debitur bekerja.

Taksasi Agunan merupakan Formulir atau Memo untuk menaksir

harga rumah atau taksasi jaminan yang dilakukan oleh Loan

Administration Unit.

f. Daftar Usulan Permohonan (DUP)

Hasil wawancara yang dibuat Loan Service Unit digunakan sebagai

dokumen dalam Rapat Komite Kredit untuk pertimbangan

kelayakan permohonan kredit debitur. Isi dari DUP meliputi nomor

Page 74: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

unit, NIP, wawancara, nama pemohon, umur, lokasi perumahan,

tipe rumah, blok kavling, harga jual, pengajuan permohonan

(setuju/ tolak), paraf anggota rapat Komite Kredit (setuju/ tolak),

dan alamat instansi pemohon.

g. SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit)

Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit adalah surat

persetujuan dari pihak bank yang mencakup ketentuan dan

persyaratan pihak bank yang disampaikan kepada debitur. Isi dari

SP3K meliputi hal-hal sebagai berikut: nama pemohon, rincian

permohonan (jumlah rupiah kredit, jangka waktu, suku bunga, dan

angsuran), biaya-biaya pra realisasi, materai Rp. 6.000,00 dan

tanda tangan debitur.

h. SPD5 (Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5)

Dokumen yang dibuat oleh Loan Service Unit saat realisasi kredit,

dokumen tersebut berisi hal-hal sebagai berikut: nomor unit, nama

pemohon, tipe rumah, blok kavling, maksimal krdit yang disetujui,

jangka waktu, suku bunga. angsuran, nomor unit debitur, dan tanda

tangan debitur.

i. Surat Perjanjian Kredit

Surat perjanjian kredit adalah perjanjian yang merupakan dasar

hukum hubungan pinjam meminjam antara bank dan debitur. Hal-

hal yang tertera dalam surat ini mencangkup maksimal kredit yang

disetujui dan peraturan pasal- pasal yang ditetapkan oleh bank.

Page 75: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

j. Surat Penolakan

Surat ini berisi pernyataan penolakan permohonan kredit sesuai

dengan keputusan rapat Komite Kredit yang dibuat oleh Loan

Service Unit.

4. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Dalam sistem pengajuan kredit sampai dengan pelunasan Kredit

Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor

Cabang Surakarta menggunakan sistem pencatatan akuntansi secara online,

yaitu menggunakan sistem Loan Application Creation-SIBS ( Sylvester

Integrated Banking System ). Catatan akuntansi yang digunakan atas

transaksi yang terjadi dilakukan dengan menggunakan jurnal umum, jurnal

pembalik, buku besar dan buku besar pembantu dengan menggunakan

sistem komputer tersebut. Pencatatan dilakukan oleh Bookkeeping and

Control Unit dengan sumber pencatatan akuntansi yang terdiri dari formulir

penyetoran dan formulir penarikan.

5. Jaringan Prosedur Pelaksanaan yang Membentuk Sistem Pengajuan Kredit

sampai dengan Pelunasan Kredit Griya Utama serta Bagan Alir (Flowchart )

pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta

Prosedur Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta sebagai berikut:

a. Prosedur permohonan atau pengajuan Kredit Griya Utama

Prosedur permohonan Kredit Griya Utama dapat dilakukan melalui 2

cara, yaitu sebagai berikut:

Page 76: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

(1) Permohonan langsung kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk, Kantor Cabang Surakarta

(a) Pemohon yang sebelumnya sudah membuka rekening tabungan

di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang

Surakarta langsung datang ke bagian Loan Service Unit untuk

mengisi formulir permohonan Kredit Griya Utama dan

melampirkan dokumen persyaratan calon debitur yang kemudian

diserahkan kembali kepada Loan Service Unit

(b) Bagian Analis Kredit atau bagian Loan Service Unit melakukan

tes wawancara kepada calon debitur untuk memperoleh data

mengenai permohonan kredit yang diajukan. Tes tersebut

didasarkan pada prinsip kredit 5C yaitu character, capital,

capacity, collateral dan condition of economy. Hasil tes tersebut

tertuang dalam lembar hasil wawancara yang diotorisasi oleh

Analis Kredit dan ditandatangani oleh calon debitur kemudian

pada akhir wawancara Loan Service Unit menjelaskan kepada

pemohon atau calon debitur mengenai proses lanjutan setelah

wawancara yaitu disetujui akan diterbitkan SP3K, ditolak akan

diterbitkan Surat Penolakan, Observasi usaha atau verifikasi

penghasilan ( on the spot / OTS ).

(c) Setelah tes tersebut dilakukan, bagian Loan Service Unit

membuat memo permintaan On The Spot / OTS kepada

Appraisal Independent, selanjutnya membuat Daftar Usulan

Page 77: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Permohonan kredit (DUP) sebanyak tiga lembar untuk

merekomendasikan calon debitur kepada anggota Komite Kredit.

DUP tersebut didistribusikan kepada Branch Manager untuk

lembar pertama, lembar kedua untuk Retail Service Section Head

dan lembar ketiga untuk Analis Kredit.

(d) Branch Manager mengecek dan menganalisis DUP tersebut

dalam Rapat Komite Kredit dan kemudian DUP lembar ketiga

tersebut dikembalikan ke Loan Service Unit.

(e) Bagian Teller Service menerbitkan formulir penyetoran dua

lembar, lembar pertama didistribusikan kepuda Bookeping and

Control yang kemudian diarsipkan berdasarkan tanggal

sedangkan lembar kedua diserahkan kepada debitur.

(2) Permohonan kredit melalui developer

Calon debitur datang langsung kepada developer selaku pengembang

perumahan yang telah bekerjasama dengan PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta untuk mengajukan

permohonan Kredit Griya Utama. Pihak developer memberikan

informasi mengenai tipe rumah, ukuran, lokasi dan harga rumah serta

memberikan formulir permohonan Kredit Griya Utama kepada calon

debitur. Kemudian calon debitur melakukan proses permohonan

kredit selanjutnya seperti pada permohonan Kredit Griya Utama

langsung melalui PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Page 78: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Loan Service Unit

Gambar 2.1 Prosedur permohonan kredit dan penyidikan analisis kredit langsung kepada BTN.

Memo OTS

FCBI 1

3 2

Mulai

Wawancara& on the spot

DUP 1

Calon debitur membuka rekening & mengajukan permohonan kredit

1

2

Oleh Analis

kredit

Dikirim ke Analis Kredit untuk dicek & dianalisa

Verifikasi FPK & dokumen

syarat

Dok syarat 1

FPK 1

dikirimke appraisal

FPK : Formulir Permohonan Kredit

DUP : Daftar Usulan Permohonan

FCBI : Formulir Checking Bank Indonesia

Page 79: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Gambar 2.2 Prosedur permohonan kredit dan penyidikan analisis kredit langsung

kepada BTN (lanjutan

1

Verifikasi DUP

DUP 1

Branch Manager

3

2

Retail Service Head

4

Verifikasi DUP

DUP 2

Debitur

2

Formulir

Teller Service

Membuka rek.tabungan

5

Debitur

FCBI 1

Formulir

Jurnal

T

Input data

Checking BI

Bookeeping and Control

5

Page 80: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Gambar 2.2 Prosedur permohonan kredit dan analisis kredit melalui Developer

oleh appraisal Independent

Developer

Developer

Menerima FPK dan dokumen persyaratan

1

Mulai

Dok.Syarat

FPK 1

Dok.Syarat

FCBI 1

FPK 1

Loan Service Unit

Loan Service Unit

Wawancara & On The Spot

1

3 2

DUP 1

1 2

Memo OTS, Menerbitkan

DUP 1

Branch Manager

Branch Manager

3

Verifikasi

1

Memo OTS

Page 81: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Bookeping & Control Teller Service

Debitur membuka rekening tabungan

2

Formulir 1

Debitur

5

Jurnal

T

Input data

Checking BI

5

FCBI 1 Formulir penyetoran 1

DUP 2

Verifikasi

4

Retail Service head

2

Gambar 2.2 Prosedur permohonan kredit dan analisis kredit melalui Developer

(lanjutan)

Page 82: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

b. Prosedur keputusan atas permohonan Kredit Griya Utama pada PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta

(1) Loan Service Unit

(a) Menerima kembali DUP dari branch Manager, Retail Service

Section Head dan Analis Kredit untuk dilakukannya rapat

Komite Kredit dalam membahas keputusan kredit disetujui atau

tidak.

(b) Keputusan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan

sebanyak dua lembar yang diserahkan kepada debitur dan

Administration Unit. Sedangkan keputusan disetujuinya

permohonan kredit dengan diterbitkan SP3K (Surat Penegasan

Persertujuan Pemberian Kredit) sebanyak 2 lembar yang

didistribusikan kepada debitur dan Administration Unit.

(c) Loan Service Unit merealisasi kredit dengan menerbitkan

Laporan Penilaian Akhir (LPA) yang diotorisasi oleh Branch

Manager dan melaksanakan akad kredit saat pra realisasi.

Debitur wajib menyetorkan dana dalam rekening tabungan

untuk saldo mengendap minimal Rp 500.000.00 dan membayar

biaya-biaya proses kredit melalui Teller Service, formulir

penyetoran dana tersebut diterbitkan dua lembar-lembar pertama

untuk debitur sedangkan lembar kedua Bookkeeping and

Control.

Page 83: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

(d) Menerbitkan SPD5 dan SPK yang ditandatangani debitur, pihak

BTN, dan notaris yang ditunjuk oleh BTN.

(e) Mengarsipkan SPD5 Iembar pertama berdasarkan nomor,

mendistribusikan SPD5 lembar kedua untuk Loan

Administration Unit, SPD5 lembar ketiga untuk Transaction

Processing Unit, SPD5 lembar keempat untuk Accounting

Control, SPD5 lembar kelima untuk notaris dan

mendistribusikan SPK lembar pertama untuk debitur, SPK

lembar kedua untuk Loan Administrasi Unit dan SPK lembar

ketiga untuk notaris.

(2). Loan Administration Unit

(a) Mengarsipkan surat penolakan Iembar kedua dari Loan Service

Unit sesuai tanggal.

(b) Mengarsipkan SP3K dari Loan Service Unit sesuai tanggal.

(c) Mengarsipkan SPD5 lembar kelima dari Loan Service Unit

menurut nomor unit.

(d) Mengarsipkan SPK lembar kedua menurut nomor unit.

(3). Transaksi Processing Unit

Mengarsipkan SPD5 lembar ketiga dari Loan Service Unit sesuai

nomor urut.

(4). Accounting and Control

Mengarsipkan SPD5 lembar ke empat dari Loan Service Unit sesuai

nomor unit.

Page 84: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

(5). Bookeping and Control Unit

Mencatat jurnal penyediaan dana dari debitur secara online dengan

Loan Application Creation-SIBS ( Sylvester Integrated Banking

System) dengan sumber pencatatan akuntansi yang terdiri dari

formulir penyetoran dan formulir penarikan.

Page 85: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Loan Service Unit

Gambar 2.3 Prosedur keputusan permohonan kredit

2

Debitur

3 4

Rapat komite

8

Menerbitkan LPA

LPA

Otorisasi

Melaksanakan

Menerbitkan SPD5 & SPK

Surat 1 penolakan

2 SP3K

8 Debitur

Tidak

Ya

2

Formulir 1

9

Teller Service

Debitur

Membayar (biaya

kredit )

Debitur

N

11 8

12

Debitur

Notaris

Ditandatangani debitur dihadapan BTN & Notaris

3 2

5 4

3 2

T

SPD5 1

SPK 1

Notaris

Page 86: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

LPA : Laporan Penilaian Akhir SP3K : Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit SPD5 : Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5

Gambar 2.3 Prosedur keputusan permohonan kredit (lanjutan)

Page 87: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

c. Prosedur realisasi Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta

Realisasi kredit adalah pembayaran sejumlah dana sebesar nilai

maksimal Kredit Griya Utama sesuai dengan perjanjian kredit yang telah

ditandatangani oleh bank dan debitur, yang dibayarkan oleh Bank

melalui rekening Escrow Account. Rekening Escrow Account

merupakan rekening penampungan pencairan Kredit Griya Utama yang

dapat berbentuk tabungan, deposito dan giro.

(1) Setelah seluruh dokumen SP3K, SPK, dan SPD5 ditandatangani

debitur, maka dengan demikian debitur telah menerima pembayaran

dana maksimal kredit secara bertahap melalui rekening Escrow

Account. Dana tersebut ditambahkan ke dalam rekening kredit

debitur (Escrow Account) sehingga debitur dapat mengambil dana

tersebut sewaktu-waktu seperti halnya penarikan tabungan.

(2) Bagian Teller Service menyerahkan bukti penarikan lembar pertama

kepada debitur.

(3) Bookkeeping and Control melakukan pengolahan data alokasi dana

kredit lebih lanjut yang telah dilakukan oleh Teller Service dan

mengarsipkan data tersebut dalam komputer berdasarkan tanggal.

Page 88: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Gambar 2.4 Prosedur realisasi kredit

Jurnal

T

13

Formulir penarikan

Bookeping & Control

Menerima data

maksimal

Teller Service

Melakukan penarikan tabungan

Rekening

Escrow

Penyerahan data KGU

Formulir

13

Setelah semua dokumen persyaratan

Debitur

Page 89: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

d. Prosedur pelunasan Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta

(1). Debitur membayar angsuran kedua dan angsuran selanjutnya hingga

lunas sesuai dengan perjanjian yang disepakati melalui Teller Service

dan debitur menerima formulir penyetoran dana lembar pertama.

Pencatatan tersebut tercatat pula dalam rekening tabungan debitur.

Pembayaran angsuran Kredit Griya Utama dapat dilakukan dengan

cara yaitu sebagai berikut:

(a) Pembayaran dengan pemotongan langsung dari gaji.

(b) Pembayaran tunai yang dilakukan melalui loket yang ada di

kantor cabang maupun kantor kas pembantu.

(c) Pemindahbukuan yang dilakukan dengan mendebet rekening

debitur atas permintaannya scndiri dengan memberi Kuasa

pada bank yang bersangkutan.

(d) Transfer melalui ATM BTN maupun ATM lain dengan

jaringan ATM Link dan ATM Bersama.

(2). Bagian Bookkeeping and Control Unit mencatat jurnal pembalik atas

jurnal angsuran kedua dan angsuran selanjutnya dan mengarsipkan

formulir penyetoran lembar kedua sesuai tanggal.

Page 90: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 2.5 Prosedur pelunasan kredit

2

Jurnal

T

5

Formulir 1 penyetoran

Membayar angsuran kedua dst

Teller Service Bookeping & Control

Formulir 1 penyetoran

14

Debitur

Debitur

Selesai

Page 91: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

C. Evaluasi Sistem Pengajuan Kredit, Proses Realisasi dan Pelunasan Kredit

Griya Utama (KGU) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kacab

Surakarta

1. Syarat-syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit

Persyaratan kredit yang telah dilaksanakan oleh BTN cabang

Surakarta kepada calon debitur dalam permohonan Kredit Griya Utama telah

sesuai dengan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan

yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa persyaratan dan ketentuan- ketentuan diselenggarakan

dengan baik sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

2. Fungsi yang Terkait

Fungsi-fungsi yang terkait dalam pelaksanaan permohonan Kredit

Griya Utama pada BTN cabang Surakarta belum terdapat pemisahan fungsi

secara jelas dan belum sepenuhnya sesuai dengan Standard Operation

Procedures yang berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004

Perihal Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) oleh

karena itu, perlu ditambahkan beberapa fungsi untuk melengkapi

kekurangan tersebut antara lain :

a. Retail Service Section Head

Retail Service Section Head membawahi unit kerja Teller Service, Loan

Service, Costumer Service yang bertugas dan wewenangnya dalam

Page 92: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

pemberian kredit sebagai anggota rapat Komite Kredit, pemberi otorisasi

jika permohonan kredit tersebut disetujui dan berfungsi sebagai

penyimpan aktiva.

b. Loan Service Unit

Unit kerja ini dibawah Retail Service yang melayani nasabah dalam

pemrosesan kredit , bagian Loan Service Unit yang dikelompokkan sesuai

dengan tugas dan tangungjawab sebagai berikut:

(1) Loan Service Head

(a) Meneliti dan mempelajari berkas permohonan Kredit dan hasil

rekomendasi Analis/ Pewawancara.

(b) Memberikan rekomendasi (disetujui, ditolak dan observasi usaha/

verifikasi penghasilan) dan disposisi pada form wawancara,

kemudian tandatangani form wawancara.

(c) Menyerahkan seluruh berkas permohonan Kredit yang

direkomendasikan ke Retail Service Head.

(d) Menerima Memo Permintaan OTS beserta lampirannya dari Loan

Service Analyst.

(e) Memeriksa dan meneliti Memo Permintaan beserta lampirannya.

Bubuhkan paraf pada Memo Permohonan apabila telah benar.

(f) Merekomendasikan kepada Retail Service Head dan mengotorisasi

hasil wawancara yang telah sesuai ketentuan.

(2) Loan Service Analyst

(a) Memproses permohonan kredit debitur serta menerima penyerahan

Page 93: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

formulir dan dokumen pendukung kelengkapan data calon debitur.

(b) Menganalisa proses permohonan kredit dengan melakukan

wawancara calon debitur, membuat memo permintaan On The Spot

dan menerbitkan Daftar Usulan Permohonan (DUP) sebagai hasil

dari wawancara tersebut.

(c) Pembahasan dan evaluasi DUP dalam rapat Komite Kredit.

(d) Mengirimkan surat penolakan permohonan kredit jika dalam rapat

Komite Kredit tidak menyetujui permohonan kredit dan akan

menerbitkan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit

(SP3K) jika rapat Komite Kredit menyetujui permohonan kredit.

(e) Membuat usulan realisasi dengan membuat Surat Perjanjian

Rangkap 5 (SPD5), Laporan Penilaian Akhir (LPA), dan Surat

Perjanjian Kredit.

(f) Menyelenggarakan realisasi kredit

(3) Loan Service Supervisor ( jika ada )

Membantu dalam mengawasi jalannya proses pemberian Kredit Griya

Utama (KGU) pada Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

(4) Loan Document Staff

Membantu mengarsip dokumen yang terkait dengan pemberian kredit.

c. Loan Administration Unit

Loan Administration Unit merupakan unit kerja dibawah unit Operation

yang dikelompokkan sesuai tugas dan wewenang sebagai berikut:

Page 94: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

(1) Loan Administration Head

(a). Menerima Memo Permintaan OTS dan berkas permohonan Kredit

yang direkomendasi untuk dilakukan observasi usaha/verifikasi

penghasilan dari Operation Head. Memastikan telah ada disposisi.

(b). Memeriksa Memo Permintaan beserta lampirannya, kemudian

memberikan disposisi kepada Loan Administration Staff untuk

menindaklanjuti disposisi Operation Head.

(c). Menyerahkan Memo Permintaan beserta lampirannya ke Loan

Administration Staff melalui Loan Administration Supervisor (jika

ada).

(2) Loan Administration Staff

(a). Administrasi dan dokumentasi dalam proses permohonan kredit

berupa DUP, SP3K, SPD5 dan Surat Perjanjian Kredit.

(b). Melakukan On The Spot ke instansi tempat Pemohon bekerja atau

ke tempat usaha Pemohon untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan.

(c). Membuat hasil OTS pada Kertas Kerja OTS dan Lembar

Rekomendasi Hasil Observasi (mengenai teknik observasi lihat

dalam manual Kredit Retail).

(d). Membuat Memo Hasil OTS ke Loan Service (rangkap 2). Periksa

kembali Memo, kemudian bubuhkan paraf apabila telah benar.

(e). Melakukan taksasi jaminan dengan cara menjumlahkan nilai jual

Page 95: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

objek pajak (NJOP), Nilai tanah per m2 berdasarkan nilai pasar

wajar, nilai harga jual, harga patokan yang telah ditentukan dari

Rancangan Umum Tata Ruang Tata Ruang Kota (RUTRK) atau

Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan, sarana dan prasarana

(khususnya untuk rumah baru), kemudian dibagi empat, sehingga

dapat diketahui nilai jual tanah dan bangunan tersebut yang akan

dijadikan jaminan kredit.

(3) Loan Administration Supervisor ( jika ada )

Mengawasi serta mendokumentasikan dokumen- dokumen yang terkait

dengan pemberian kredit seperti memo hasil OTS.

d. Branch Manager

Tugas dan wewenang Branch Manager dalam proses permohonan kredit

adalah sebagai berikut:

(1) Sebagai ketua pengambil keputusan akhir dalam pelaksanaan rapat

Komite Kredit yang dilaksanakan bersama unit kerja lainnya.

(2) Memberikan otorisasi permohonan kredit jika Komite Kredit

menyetujui permohonan kredit yang akan dimuat dalam DUP.

e. Collection Work Out

Tugas dan wewenang Collection Work Out dalam penanganan tunggakan

kredit sebagai berikut:

(1) Pembinaan dan penyelamatan kredit dengan mengirimkan surat

konfirmasi angsuran dan surat penagihan kepada debitur.

(2) Penyelesaian kredit dengan melakukan penjualan tunai, melakukan

Page 96: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

eksekusi hak tanggungan dan;

(3) Apabila dianggap pergi dilakukan penggugatan ke Pengadilan Negeri.

f. Accounting and Control

Dalam proses permohonan kredit fungsi yang terdiri dan Financial

Reporting dan Bookkeeping and Control Unit ini bertugas sebagai

pengelola data-data akuntansi dari semua transaksi yang terjadi,

melakukan kontrol terhadap kegiatan yang terjadi dan membuat laporan

keuangan.

g. Transaction Processing Unit

Transaction Processing Unit merupakan unit kerja dibawah Operation

Unit yang dipisah menjadi dua fungsi yaitu Transaction Processing Head

dan Transaction Processing Staff mempunyai tugas dan wewenang

dalam memproses lebih lanjut transaksi angsuran kredit dari unit

organisasi lain.

h. Teller Service

Teller Service merupakan unit kerja dibawah Retail Service Section Head

yang tugas dan wewenangnya melayani nasabah dalam penyetoran tunai

angsuran Kredit Griya Utama.

i. Costumer Service

Costumer Service merupakan unit kerja dibawah Retail Service Section

Head bertugas membantu nasabah dalam membuat rekening pada BTN

Kacab Surakarta yang dikelompokkan menjadi dua bagian sesuai tugas

dan wewenangnya antara lain :

Page 97: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

(1) Customer Service Head

(a). Meneliti kebenaran Memo Permohonan, kemudian bubuhkan

paraf pada buku register apabila telah benar.

(b). Memeriksa Memo Permohonan, kemudian berikan disposisi

kepada Customer Service Staff untuk melakukan update data

pada CIF Pemohon sesuai Memo Permohonan.

(2) Customer Service Staff

(a). Menerima Memo Permohonan Update Data Pemohon dari

Customer Service Head.

(b). Melakukan update data Pemohon pada CIF yang bersangkutan.

(c). Mencetak hasil update dan bubuhi paraf.

(d). Menyimpan Memo Permohonan Update Data dan hasil cetakan

update CIF sebagai arsip.

3. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam proses pemberian Kredit Griya

Utama pada BTN cabang Surakarta hampir keseluruhan belum bernomor

urut tercetak dan belum lengkap sepenuhnya sesuai dengan Standard

Operation Procedures yang berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1

September 2004 Perihal Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya

Utama (KGU) oleh karena itu, perlu ditambahkan beberapa dokumen untuk

melengkapi kekurangan tersebut antara lain :

Page 98: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

a. Fomulir atau aplikasi permohonan kredit dan dokumen syarat

kelengkapan data.

(1) Formulir permohonan kredit dari Loan Service Unit oleh

calon debitur digunakan untuk mengajukan permohonan

Kredit Griya Utama dan dokumen syarat kelengkapan data

calon nasabah digunakan sebagai keterangan data calon

debitur yang diperoleh Loan Service Unit pada waktu

wawancara dilakukan.

(2) Tidak terdapatnya nomor urut tercetak yang digunakan

untuk mengawasi pemakaian dokumen dan untuk

mengidentifikasi transaksi pemberian kredit sehingga

menyebabkan lemahnya pengendalian internal.

b. Formulir Checking Bank Indonesia

(1) Formulir Checking Bank Indonesia merupakan formulir

yang berisikan data dari calon debitur untuk diserahkan

kepada Bookkeeping and Control Unit untuk mengetahui

kredit calon nasabah di bank lain.

(2) Dalam pengarsipan Checking Bank Indonesia sudah cukup

baik yakni dipisahkan masing-masing dokumen agar

mencegah kehilangan dokumen serta Checking Bank

Indonesia merupakan dokumen rahasia yang harus dijaga

kerahasiannya.

(3) Memo permintaan Checking Bank Indonesia atau Sistem

Page 99: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Informasi Debitur (SID) sudah dicatat secara manual dalam

buku register SID sehingga masih lemah tingkat

pertanggungjawabannya serta dalam pengecekan cetak

Checking Bank Indonesia sering terjadi kehilangan

Checking Bank Indonesia yang sudah dicetak.

c. Lembar hasil wawancara

(1) Lembar hasil wawancara berisi informasi yang diperoleh

Analis Kredit ketika mewawancarai calon debitur guna

keperluan penilaian atas kelayakan kredit yang diajukan.

Pencatatan nomor urut dalam aplikasi form wawancara

masih secara manual sehingga menyebabkan sering

kesalahan dalam pencatatan nomor urut.

(2) Sudah terdapat kolom untuk rekomendasi disetujui/ditolak/

observasi atau On The Spot serta kolom paraf dari Loan

Service.

d. Dokumen pokok debitur

(1) Dokumen pokok debitur berisi mengenai setifikat atas

nama debitur, IMB atas nama debitur, akta jual beli. surat

kuasa menjual, surat kuasa hipotik, dan APHT (Akta

Pemberian Hak Tanggungan). Dokumen-dokumen tersebut

disimpan oleh Loan Service Unit setelah debitur realisasi,

namun belum bernomor urut tercetak.

(2) Dokumen pokok debitur tersebut seharusnya dibuat

Page 100: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

rangkap atau copy terlebih dahulu untuk mencegah

terjadinya kehilangan dokumen dan untuk dokumen

tembusan atau copy dokumen disimpan sebagai arsip.

e. Memo Permintaan On The Spot atau Taksasi Agunan

(1) Formulir atau Memo untuk menverifikasi penghasilan calon

debitur dari bidang usahanya atau pekerjaan melalui

pengamatan langsung atau observasi ke tempat usaha calon

debitur bekerja. Taksasi Agunan merupakan Formulir atau

Memo untuk menaksir harga rumah atau taksasi jaminan

yang dilakukan oleh Loan Administration Unit.

(2) Memo permintaan On The Spot atau Taksasi Agunan sudah

dicatat secara manual dalam buku register sehingga masih

lemah tingkat pertanggungjawabannya serta dalam

pengecekan Hasil On The Spot atau Taksasi Agunan sering

terjadi kehilangan dokumen yang sudah dicetak.

f. Surat Persetujuan Prinsip

(1) Surat yang dibuat untuk rekomendasi apabila disetujui dan

sesuai ketentuan dapat diterbitkan persetujuan prinsip.

(2) Dalam pelaksanaannya belum terdapat Surat Persetujuan

Prinsip oleh karena itu, belum terdapat otorisasi dari

pejabat yang berwenang sehingga menimbulkan kelemahan

dari pengendalian internalnya.

Page 101: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

g. Surat Penugasan Kepada Appraisal Independent

(1) Surat tugas untuk melakukan peninjauan lokasi dan

menetapkan harga jual rumah serta kesanggupan untuk

memenuhi deadline.

(2) Dalam pelaksanaannya belum terdapat Surat Penugasan

Kepada Appraisal Independent oleh karena itu, belum

terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang sehingga

menimbulkan kelemahan dari pengendalian internalnya.

h. Surat Teguran

(1) Surat yang diterbitkan apabila penyelesaian penetapan

harga jual oleh Appraisal terlambat dari waktu yang telah

disepakati dan dikenakan denda atas keterlambatan tersebut

(mengenai denda atas keterlambatan mengacu pada MOU

antara Bank BTN dengan Appraisal).

(2) Dalam pelaksanaannya Surat Teguran belum diterapkan

sepenuhnya masih menggunakan teguran secara lisan oleh

karena itu dalam penerapan sanksi atau denda

keterlambatan masih dinilai kurang tegas.

i. Memo Penetapan Harga Jual

(1) Memo yang dibuat apabila hasil Appraisal Independent

telah diyakini berdasarkan Penetapan Harga Jual dari

Appraisal Independent yang akan dikirimkan ke bagian

penanganan Kredit Griya Utama (KGU) yang berkenaan

Page 102: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

dengan hal penetapan harga jual rumah tersebut seperti

bagian Loan Service Unit, Loan Administration Unit untuk

diproses lebih lanjut.

(2) Dalam pelaksanaannya belum terdapat Memo Penetapan

Harga Jual oleh karena itu, belum terdapat otorisasi dari

pejabat yang berwenang sehingga menimbulkan kelemahan

dari pengendalian internalnya.

j. Laporan Penetapan Harga Jual

(1) Laporan yang berisi hasil pemeriksaan dan taksasi harga

jual rumah yang dibuat oleh Loan Administration Staff.

(2) Dalam pelaksanaannya sudah terdapat otorisasi dari pejabat

yang berwenang.

k. Daftar Usulan Permohonan (DUP)

(1) Hasil wawancara yang dibuat Loan Service Unit digunakan

sebagai dokumen dalam Rapat Komite Kredit untuk

pertimbangan kelayakan permohonan kredit debitur. Isi dari

DUP meliputi nomor unit, NIP, wawancara, nama

pemohon, umur, lokasi perumahan, tipe rumah, blok

kavling, harga jual, pengajuan permohonan (setuju/ tolak),

paraf anggota rapat Komite Kredit (setuju/ tolak), dan

alamat instansi pemohon.

(2) Tidak terdapatnya nomor urut tercetak yang digunakan

untuk mengawasi pemakaian dokumen dan untuk

Page 103: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

mengidentifikasi transaksi pemberian kredit sehingga

menyebabkan lemahnya pengendalian internal

l. SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit)

(1) Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit adalah surat

persetujuan dari pihak bank yang mencakup ketentuan dan

persyaratan pihak bank yang disampaikan kepada debitur.

Isi dari SP3K meliputi hal-hal sebagai berikut: nama

pemohon, rincian permohonan (jumlah rupiah kredit,

jangka waktu, suku bunga, dan angsuran), biaya-biaya pra

realisasi, materai Rp. 6.000,00 dan tanda tangan debitur.

(2) Dalam pelaksanaannya sudah terdapat otorisasi dari pejabat

yang berwenang namun tidak semua pejabat yang terkait

menandatangani dokumen tersebut sehingga dalam internal

check masih lemah.

m. SPD5 (Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5)

(1) Dokumen yang dibuat oleh Loan Service Unit saat realisasi

kredit, dokumen tersebut berisi hal-hal sebagai berikut:

nomor unit, nama pemohon, tipe rumah, blok kavling,

maksimal krdit yang disetujui, jangka waktu, suku bunga.

angsuran, nomor unit debitur, dan tanda tangan debitur.

a) Dalam pelaksanaannya sudah terdapat otorisasi dari pejabat

yang berwenang namun tidak semua pejabat yang terkait

menandatangani dokumen tersebut sehingga dalam internal

Page 104: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

check masih lemah. Terdapat pula legalisasi notaris yang

telah bernomor urut cetak serta ditandatangani oleh notaris.

n. Surat Perjanjian Kredit

(1) Surat perjanjian kredit adalah perjanjian yang merupakan

dasar hukum hubungan pinjam meminjam antara bank dan

debitur. Hal-hal yang tertera dalam surat ini mencangkup

maksimal kredit yang disetujui dan pasal-pasal mengenai

peraturan yang ditetapkan oleh bank.

(2) Terdapat pula legalisasi notaris yang telah bernomor urut

cetak serta ditandatangani oleh notaris.

(3) Dalam pelaksanaannya sudah terdapat otorisasi dari pejabat

yang berwenang.

o. Surat Penolakan

(1) Surat ini berisi pernyataan penolakan permohonan kredit

sesuai dengan keputusan rapat Komite Kredit yang dibuat

oleh Loan Service Unit.

(2) Dalam pelaksanaannya sudah terdapat otorisasi dari pejabat

yang berwenang.

4. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Dalam sistem pengajuan kredit sampai dengan pelunasan Kredit

Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor

Cabang Surakarta catatan akuntansi yang digunakan telah sesuai dengan

Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk No.

Page 105: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004 Perihal Ketentuan yang

mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) dengan menggunakan sistem

pencatatan akuntansi secara online, yaitu menggunakan sistem Loan

Application Creation-SIBS (Sylvester Integrated Banking System). Catatan

akuntansi yang digunakan atas transaksi yang terjadi dilakukan dengan

menggunakan jurnal umum, jurnal pembalik, buku besar dan buku besar

pembantu dengan menggunakan sistem komputer tersebut. Pencatatan

dilakukan oleh Bookkeeping and Control Unit dengan sumber pencatatan

akuntansi yang terdiri dari formulir penyetoran dan formulir penarikan. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa catatan akuntansi yang diselenggarakan

dengan baik sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

5. Jaringan Prosedur Pelaksanaan Yang Membentuk Sistem Pengajuan Kredit

sampai dengan Pelunasan Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta

Prosedur Pelaksanaan Pengajuan Kredit sampai dengan Pelunasan

Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor

Cabang Surakarta belum sepenuhnya sesuai dengan Standard Operation

Procedures yang berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September 2004

Perihal Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama (KGU) oleh

karena itu, perlu ditambahkan beberapa prosedur untuk melengkapi

kekurangan tersebut antara lain :

Page 106: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

a. Prosedur permohonan atau pengajuan Kredit Griya Utama

(1) Informasi Kredit (Untuk Permohonan Perorangan)

(a). Loan Service Analyst

Dalam menginformasikan kredit serta menjelaskan kelengkapan

dokumen yang diperlukan ke pemohon sudah cukup baik.

(2) Penerimaan Berkas Permohonan Kredit

(a). Penerimaan Berkas dari Pemohon Perorangan

a. Loan Service Analyst

1. Menerima kedatangan Pemohon yang akan mengajukan

permohonan Kredit. Menerima map permohonan Kredit

berikut kelengkapan datanya. Memastikan peruntukan

permohonan Kredit, Kebenaran setiap isian pada formulir

permohonan, Kelengkapan dokumen pendukung sesuai

check list.

2. Menyerahkan kembali aplikasi yang tidak lengkap kepada

Pemohon untuk dilengkapi terlebih dahulu, Menulis

nomor file (dari register nomor file) pada map aplikasi

permohonan untuk berkas-berkas permohonan yang

lengkap, mengkonfirmasikan rencana tanggal dan lokasi

wawancara dengan Pemohon.

3. Melanjutkan dengan proses Wawancara.

(b). Penerimaan Berkas dari Pengembang (Permohonan Secara

Kolektif)

Page 107: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

a. Loan Service Analyst

1. Menerima dan memeriksa dokumen dari Petugas

Pengembang seperti Surat Permohonan Wawancara,

Berkas-berkas permohonan Kredit (Form Aplikasi

Permohonan, dokumen pendukung sesuai Check List,

Formulir pembukaan rekening Tabungan Batara/Form 1

atau Giro (apabila Pemohon belum memiliki), Tanda

Terima penyerahan berkas permohonan Kredit.

2. Menghitung jumlah fisik berkas, Memastikan nama

Pemohon pada Form Aplikasi sudah sesuai dengan daftar

nama pada Surat Permohonan Wawancara. Apabila telah

sesuai tanda tangani Tanda Terima, kemudian copy.

3. Memisahkan aplikasi permohonan yang lengkap dengan

yang tidak lengkap.

4. Membuat Bukti Penyerahan Berkas (rangkap 2). Untuk

aplikasi yang tidak lengkap ke Petugas Pengembang

untuk dilengkapi dengan menggunakan Bukti Penyerahan

Berkas.

5. Menulis nomor file (sesuai register nomor file) untuk

berkas-berkas permohonan yang lengkap.

Mengkonfirmasikan rencana tanggal dan lokasi

wawancara dengan Petugas Pengembang.Simpan Bukti

Penyerahan Berkas (lembar 1) sebagai arsip. Melanjutkan

Page 108: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

dengan proses Wawancara.

b. Untuk Permohonan yang Langsung Wawancara

(a). Persiapan dan Pelaksanaan Wawancara

a. Loan Service Analyst

1. Meneliti Customer Information File (CIF) masing-masing

Pemohon sebagai informasi awal pada saat melakukan

wawancara. Verifikasi setiap data pendukung karakter

dari Pemohon (financial dan non financial) melalui

penelitian pada pihak ketiga (Bank Indonesia/Bank

lain/BPN/ instansi Pemohon bekerja, dll.), Daftar hitam,

Daftar Kredit macet, Daftar riwayat rekening.

2. Pada form wawancara berikan rekomendasi hasil

wawancara seperti Disetujui, Ditolak, Observasi

Usaha/Verifikasi Penghasilan (OTS).

3. Menandatangani form wawancara, lengkapi dengan nama

dan Nomor Induk Pegawai (NIP) Analis/Pewawancara.

Mensortir berkas permohonan seperti belum/batal

wawancara, disetujui, observasi Usaha/Verifikasi

Penghasilan (OTS).

4. Menyerahkan berkas permohonan Kredit yang sudah

diwawancara ke Loan Service Head, disposisi Retail

Service Head, untuk otorisasi melalui Loan Service

Supervisor (jika ada).

Page 109: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

(b). Pasca Wawancara

a. Loan Service Analyst

Menerima kembali berkas yang direkomendasikan dari Retail

Service Head. Pastikan berkas telah diotorisasi.

Untuk Rekomendasi Disetujui dan Sesuai Ketentuan Dapat

Diterbitkan Persetujuan Prinsip

b. Loan Service Analyst

(1) Membuat Surat Persetujuan Prinsip (rangkap 2).

Memeriksa kembali Surat, kemudian membubuhkan

paraf apabila telah benar. Menyerahkan Surat ke Loan

Service Head, Branch Manager, disposisi Retail Service

Head untuk otorisasi melalui Loan Service Supervisor

(jika ada).

(2) Menerima kembali Surat Persetujuan Prinsip dari Branch

Manager. Memastikan Surat telah ditandatangani.

Menyerahkan Surat Persetujuan Prinsip (lembar 1) ke

Pemohon. Menyimpan Surat Persetujuan Prinsip (lembar

2) sebagai arsip.

(3) Input data Pemohon pada Loan Application Creation-

SIBS (lihat User's Guide Loan Application), mencetak

Daftar Usulan Pemohon/DUP dan laporan hasil Credit

Scoring Model/CSM (lihat User's Guide Pencetakan

pada program AS 400). Memeriksa hasil cetakan dan

Page 110: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

bubuhkan paraf pada DUP apabila telah benar.

(4) Kemudian melakukan proses sebagai berikut:

(a). Untuk Permohonan Perorangan :

Lanjutkan dengan Proses Penetapan Harga Jual.

(b). Untuk Permohonan Secara Kolektif (melalui

Pengembang):

Melanjutkan dengan Proses Pengambilan

Keputusan.

Untuk Rekomendasi Ditolak

a. Loan Service Analyst

Input data Pemohon pada Loan Application Creation-SIBS

(lihat User's Guide Loan Application). Mencetak Daftar

Usulan Pemohon/DUP dan laporan hasil Credit Scoring

Model/CSM (lihat User's Guide Pencetakan pada program

AS 400). Memeriksa hasil cetakan dan bubuhkan paraf pada

DUP apabila telah benar. Memasukan laporan hasil CSM ke

dalam berkas permohonan Kredit masing-masing Pemohon.

Melanjutkan dengan Proses Pengambilan Keputusan.

Untuk Rekomendasi Observasi Usaha/Verifikasi Penghasilan

On The Spot (OTS)

a. Loan Service Analyst

(1) Memisahkan berkas yang direkomendasikan untuk

diobservasi usaha/ verifikasi penghasilan (OTS).

Page 111: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Membuat Memo Permintaan OTS kepada Loan

Administration dengan melampirkan berkas permohonan

Kredit yang direkomendasikan. Memeriksa kembali

Memo Permintaan, kemudian membubuhkan paraf

apabila telah benar. Menyerahkan Memo Permintaan ke

Loan Service Head, disposisi Retail Service Head untuk

otorisasi dengan dilampiri berkas permohonan Kredit

melalui Loan Service Supervisor (jika ada).

(2) Menerima kembali Memo Permintaan OTS beserta

lampirannya dari Retail Service Head. Pastikan Memo

Permintaan telah ditandatangani. Menyerahkan Memo

Permintaan OTS (lembar 1) yang dilampiri berkas

permohonan Kredit yang direkomendasi untuk dilakukan

Observasi Usaha/Verifikasi Penghasilan ke Loan

Administration dengan menggunakan buku register.

Menyimpan Memo Permintaan OTS (lembar 2) sebagai

arsip. Melanjutkan dengan Proses OTS.

a. Untuk Permohonan yang Tidak Langsung Wawancara

(a). Persiapan Wawancara

a. Loan Service Analyst

1. Mencatat pada register jadwal wawancara antara lain

waktu dan lokasi wawancara, Jumlah Pemohon yang akan

diwawancara. Membuat Memo Rencana Wawancara

Page 112: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

dengan hal-hal pokok seperti waktu dan lokasi

wawancara, jumlah Pemohon yang akan diwawancara,

jumlah Analis yang tersedia, penunjukan Pejabat yang

akan memberikan penjelasan umum. Memeriksa kembali

Memo, kemudian bubuhkan paraf apabila telah benar.

2. Menyerahkan Memo Rencana Wawancara dilampiri Surat

Permohonan Wawancara kepada Loan Service Head,

Branch Manager, disposisi Retail Service Head untuk

otorisasi melalui Loan Service Supervisor (jika ada),

3. Menerima kembali Memo Rencana Wawancara yang

sudah ditandatangani dan didisposisi oleh Branch

Manager. Menyiapkan perlengkapan standar wawancara

seperti kalkulator , tabel bunga, form wawancara, berkas-

berkas permohonan dan Surat Permohonan Wawancara,

Slide/ materi untuk penjelasan umum.

(b). Pelaksanaan Wawancara

a. Loan Service Analyst

1. Dalam pelaksanaan wawancara dengan calon debitur

Loan Service Unit sudah melaksanakan dengan cukup

baik,namun fungsi yang melaksanakan harus sesuai

dengan tugas masing-masing ,tidak semua Loan Service

Unit dapat melakukan wawancara hanya dikhususkan

kepada fungsi Loan Service Analyst.

Page 113: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

2. Membuat Daftar Hadir Pemohon untuk urutan prioritas

wawancara sesuai dengan nomor kehadiran. Menyortir

berkas-berkas permohonan Kredit sesuai dengan daftar

kehadiran sebelum dan pada saat Pejabat Bank BTN

memberikan penjelasan umum.

(c). Pasca Wawancara

Prosedur yang digunakan pada pasca wawancara pada prosedur

tidak langsung sama halnya dengan proses pasca wawancara

pada prosedur secara langsung.

b. Penetapan harga Jual (Dengan Appraisal Independen)

(a). Loan Service Analyst

(1) Memastikan penetapan harga jual harus menggunakan

jasa Appraisal (Perusahaan Penilai) Independen.

Membuat Memo Permohonan Penetapan Harga Jual

(rangkap 2) ke Loan Administration untuk menunjuk

Appraisal guna dilakukan peninjauan ke lokasi dan

penetapan harga jual rumah.

(2) Memeriksa kembali Memo Permohonan, kemudian

membubuhkan tanda tangan apabila telah benar.

Menyerahkan Memo Permohonan ke Loan Service

Head, disposisi Retail Service Head, Loan

Administration Head dan disposisi Operation Head

Page 114: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

untuk otorisasi melalui Loan Service Supervisor (jika

ada).

(3) Menerima kembali Memo Permohonan Penetapan Harga

Jual dari Retail Service Head, memastikan Memo

Permohonan telah ditandatangani. Serta menyerahkan

Memo Permohonan Penetapan Harga Jual (lembar 1) ke

Loan Administration dengan dilampiri data-data

pendukung dan menggunakan buku register. Menyimpan

Memo Permohonan Penetapan Harga Jual (lembar 2)

sebagai arsip.

(b). Loan Administration Staff

(1) Menerima Memo Permohonan Penetapan Harga Jual

beserta lampirannya dari Loan Administration Head.

Memastikan telah ada disposisi. membuat Surat

Penugasan Kepada Appraisal (rangkap 2) untuk

melakukan peninjauan lokasi dan menetapkan harga jual

rumah serta kesanggupan untuk memenuhi deadline,

memeriksa kembali Surat, kemudian bubuhkan paraf

apabila telah benar. Menyerahkan Surat Penugasan ke

Loan Administration Head, Branch Manager, disposisi

Operation Head untuk otorisasi melalui Loan

Administration Supervisor (jika ada).

Page 115: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

(2) Menerima kembali Surat Penugasan kepada Appraisal

dari Branch Manager, memastikan Surat Penugasan

telah ditandatangani. Menghubungi petugas Appraisal

yang telah ditunjuk untuk dibekali dengan Surat

Penugasan kepada Appraisal (lembar 1). Menyimpan

sebagai arsip Memo Permohonan Penetapan Harga Jual

beserta lampirannya, Surat Penugasan kepada Appraisal

(lembar 2). Memonitor perkembangan proses penetapan

harga jual oleh Appraisal.

(3) Apabila penyelesaian penetapan harga jual oleh

Appraisal terlambat dari waktu yang telah disepakati,

terbitkan Surat Teguran berikut denda atas keterlambatan

tersebut (mengenai denda atas keterlambatan mengacu

pada MOU antara Bank BTN dengan Appraisal).

(4) Menerima Hasil Penetapan Harga Jual dari Appraisal,

kemudian berikan nomor. Apabila hasil dari Appraisal

meragukan, adakan pengecekan ulang dan apabila hasil

dari Appraisal telah diyakini, buat Memo Penetapan

Harga Jual ke Loan Service (rangkap 2) berdasarkan

Hasil Penetapan Harga Jual dari Appraisal tersebut.

Memeriksa kembali Memo, kemudian membubuhkan

paraf apabila telah benar.

Page 116: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

(5) Menyerahkan Memo ke Loan Administration Head,

Operation Head untuk otorisasi dengan dilampiri Hasil

Penetapan Harga Jual melalui Loan Administration

Supervisor (jika ada).

(c). Loan Administration Staff

Menerima kembali Memo Penetapan Harga Jual beserta

lampirannya dari Operation Head. Memastikan Memo telah

ditandatangani. Mencatat dan mengarsipkan nomor Hasil

Penetapan Harga Jual dari Appraisal pada register monitoring

laporan. Copy Hasil Penetapan Harga Jual dari Appraisal.

Kemudian serahkan Memo Penetapan Harga Jual (lembar 1)

dan Hasil Penetapan Harga Jual dari Appraisal ke Loan

Service dengan menggunakan buku register, menyimpan

sebagai arsip Memo Penetapan Harga Jual (lembar 2), Copy

Hasil Penetapan Harga Jual dari Appraisal. Loan Service

Head, disposisi Retail Service Head untuk otorisasi Memo

Penetapan Harga Jual dan Hasil Penetapan Harga Jual.

(d). Loan Service Analyst

Menerima Memo Penetapan Harga Jual beserta lampirannya

dari Loan Service Head. Pastikan telah ada disposisi.

Memasukan Memo Penetapan Harga Jual dan Hasil

Penetapan Harga Jual dari Appraisal ke dalam berkas

Page 117: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

permohonan masing-masing Pemohon. Melanjutkan dengan

proses Pengambilan Keputusan.

c. Penetapan harga Jual (Tanpa Appraisal Independen)

(a). Loan Service Analyst

Memastikan penetapan harga jual tidak harus menggunakan

jasa Appraisal (Perusahaan Penilai) Independen. Membuat

Memo Permohonan Penetapan Harga Jual (rangkap 2) ke

Loan Administration untuk melakukan peninjauan ke lokasi

dan penetapan harga jual rumah. Memeriksa kembali Memo

Permohonan, kemudian membubuhkan tanda tangan apabila

telah benar. Menyerahkan Memo Permohonan ke Loan

Service Head, Operation Head, disposisi Retail Service

Head , dan disposisi Loan Administration Head untuk

otorisasi melalui Loan Administration Staff.

(b) Loan Administration Staff

1. Menerima Memo Permohonan Penetapan Harga Jual

beserta lampirannya dari Loan Administration Head,

memastikan telah ada disposisi. Menyiapkan form Kertas

Kerja Pemeriksaan. Dengan terlebih dahulu mempelajari

data-data yang diperlukan, melakukan pemeriksaan dan

taksasi harga jual rumah di lokasi.

2. Membuat Laporan Hasil Penetapan Harga Jual (rangkap

2) dan beri nomor laporan. Memeriksa kembali Laporan

Page 118: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

dan menandatangani apabila telah benar. Kemudian buat

Memo Pengantar ke Loan Service (rangkap 2) untuk

menyampaikan Laporan. Periksa kembali Memo

Pengantar, kemudian membubuhkan paraf apabila telah

benar.

3. Menyerahkan Memo Pengantar dan Laporan ke Loan

Administration Head, Loan Service Head, Operation

Head, disposisi Retail Service Head untuk otorisasi

melalui Loan Administration Supervisor (jika ada).

4. Menerima kembali Memo Pengantar dan Laporan Hasil

Penetapan Harga Jual dari Operation Head. Memastikan

telah ada tanda tangan dan persetujuan, mencatat dan

mengarsipkan nomor Laporan pada register monitoring

laporan. Menyerahkan Memo Pengantar (lembar 1) dan

Laporan Hasil Penetapan Harga Jual (lembar 1) ke Loan

Service dengan menggunakan buku register. Menyimpan

sebagai arsip Memo Pengantar (lembar 2), Laporan Hasil

Penetapan Harga Jual (lembar 2), Memo Permohonan

Penetapan Harga Jual beserta lampirannya

(c). Loan Service Analyst

Menerima Memo Pengantar dan Laporan Hasil Penetapan

Harga Jual dari Loan Service Head. Memastikan telah ada

disposisi. Memasukan Memo Pengantar dan Laporan Hasil

Page 119: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Penetapan Harga Jual ke dalam berkas permohonan masing-

masing Pemohon. Melanjutkan dengan proses Pengambilan

Keputusan.

d. Observasi Usaha/ Verifikasi Penghasilan (On The Spot/ OTS)

(a). Operation Head

Menerima Memo Permintaan OTS dan berkas permohonan

Kredit yang direkomendasi untuk dilakukan observasi

usaha/verifikasi penghasilan dari Loan Service. Kemudian

memberikan disposisi kepada Loan Administration Head

untuk dilakukan OTS. Menyerahkan Memo Permintaan

beserta lampirannya ke Loan Administration Head.

(b). Loan Administration Head

(1) Menerima Memo Permintaan OTS dan berkas

permohonan Kredit yang direkomendasi untuk dilakukan

observasi usaha/verifikasi penghasilan dari Operation

Head. Memastikan telah ada disposisi, memeriksa Memo

Permintaan beserta lampirannya, kemudian memberikan

disposisi kepada Loan Administration Staff untuk

menindaklanjuti disposisi Operation Head. Membuat

Memo Permohonan Kendaraan ke General Branch

Administration untuk melakukan OTS. Melakukan

kunjungan ke instansi tempat Pemohon bekerja atau ke

Page 120: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

tempat usaha Pemohon untuk mendapatkan informasi

yang dibutuhkan.

(2) Menuangkan hasil OTS pada Kertas Kerja OTS dan

Lembar Rekomendasi Hasil Observasi. Membuat Memo

Hasil OTS ke Loan Service (rangkap 2). Memeriksa

kembali Memo, kemudian membubuhkan paraf apabila

telah benar.

(3) Menyerahkan Memo ke Loan Administration Head,

Loan Service Head, Operation Head, dan disposisi dari

Retail Service Head untuk otorisasi melalui Loan

Administration Supervisor (jika ada) dengan dilampiri

Kertas Kerja OTS dan Rekomendasi Hasil Observasi,

Berkas permohonan Kredit.

(4) Menyerahkan Memo Hasil OTS (lembar 1) ke Loan

Service dengan menggunakan buku register yang

dilampiri Kertas Kerja OTS dan Rekomendasi Hasil

Observasi, Berkas permohonan yang direkomendasi

untuk dilakukan observasi usaha/verifikasi penghasilan.

Menyimpan Memo Hasil OTS (lembar 2) sebagai arsip.

b. Prosedur keputusan atas permohonan Kredit Griya Utama pada PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta

(1) Proses Pengambilan Keputusan (Wewenang Kantor Cabang)

a. Loan Service Analyst

Page 121: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Memeriksa kembali Daftar Usulan Pemohon (DUP) dan

menyusun berkas-berkas Pemohon sesuai dengan urutan pada

DUP. Menyerahkan DUP yang dilampiri berkas permohonan

ke Loan Service Head , Retail Service Head, Branch

manager untuk memberikan pendapat dan otorisasi melalui

Loan Service Supervisor (jika ada).

b. Branch Manager

1. Memastikan bahwa permohonan Kredit menjadi

wewenang Kantor Cabang untuk memutuskannya.

Memeriksa pendapat seluruh anggota KPK. Memberikan

pendapat secara tertulis pada DUP (kolom pendapat

anggota KPK) dan membubuhkan tanda tangan.

2. Apabila sesuai kesepakatan dengan Branch Risk Control

Officer permohonan Kredit termasuk kriteria yang harus

dimintakan second opinion (pendapat), maka DUP

beserta lampirannya diserahkan terlebih dahulu ke

Branch Risk Control Officer untuk mendapatkan second

opinion (pendapat) tersebut.

3. Apabila dalam pengajuan permohonan Kredit terdapat

perbedaan/pengecualian terhadap ketentuan Kredit yang

berlaku, keputusannya dapat dilakukan oleh Ketua

Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) melalui Divisi

Page 122: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Pengelolaan Kredit (DPK) dengan mekanisme sebagai

berikut :

(a). Kantor Cabang mengajukan Usulan Kredit beserta

lampirannya ke DPK. DPK melakukan analisa atas

Usulan Kredit tersebut, kemudian mengajukan

Memo Permohonan Kajian/Pendapat Risiko kepada

Divisi Manajemen Risiko (DMR) atas hal tersebut,

disertai data (berkas dari Kantor Cabang), latar

belakang permasalahan dan hasil analisa DPK.

(b). DMR melakukan kajian risiko yang selanjutnya

hasil kajian akan menjadi salah satu masukan bagi

DPK untuk mendapat rekomendasi dari KKP.

(c). KKP merekomendasikan disetujui atau ditolak ke

Ketua KKP. Ketua KKP memberi keputusan atas

rekomendasi tersebut.

4. Menuliskan keputusan (finansial dan non finansial) pada

DUP dan pada map permohonan Kredit Disetujui /

Ditolak. Kemudian membubuhkan tanda tangan pada

DUP. Menyerahkan kembali DUP beserta lampirannya ke

Loan Service Analyst.

Page 123: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

c. Loan Service Analyst

1. Menerima kembali DUP beserta lampirannya dari Branch

Manager. Memastikan hasil keputusan pada DUP sama

dengan keputusan pada map permohonan Kredit.

2. Input data keputusan KPK pada Loan Application

Creation (SIBS) untuk semua permohonan yang

direkomendasi Disetujui maupun Ditolak (lihat User's

Guide Loan Application). Memisahkan map permohonan

Kredit sesuai hasil keputusan pada DUP seperti map

disetujui / ditolak. Mengarsip DUP hasil KPK sebagai

data historis (riwayat) KPK dan Kredit. Melanjutkan

dengan proses Pemberitahuan Keputusan

(2) Pemberitahuan Keputusan (Disetujui)

a. Loan Service Analyst

1. Mencetak Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit

(SP3K). Memastikan SP3K telah sesuai dengan hasil

keputusan Kelompok Pemutus Kredit (KPK).

Membubuhkan paraf apabila telah benar. Menyerahkan

SP3K yang dilampiri berkas-berkas permohonan yang

disetujui ke Loan Service Head, Retail Service Head,

Branch Manager untuk otorisasi penandatanganan SP3K

beserta lampirannya melalui Loan Service Supervisor

(jika ada).

Page 124: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

2. Menyerahkan SP3K kepada Pemohon atau Petugas

Pengembang (untuk kemudian diserahkan kepada

masing-masing Pemohon kolektif melalui Pengembang)

untuk ditandatangani.

3. Pada saat pengambilan SP3K, Mencatat penyerahan pada

Register Serah Terima SP3K. Menginformasikan

rencana tanggal Akad Kredit. Mengingatkan kembali

agar Pemohon melakukan setoran dana ke Tabungan atau

Giro yang bersangkutan untuk biaya-biaya realisasi

Kredit.

(3) Pemberitahuan Keputusan (Ditolak)

a. Loan Service Analyst

1. Input status data permohonan yang ditolak dan otorisasi

persetujuan penolakan pada Loan Function Maintenance

(user's guide Loan Function Maintenance SIBS).

Membuat Surat Penolakan Kredit ke Pemohon (rangkap

2). Memeriksa kembali Surat Penolakan dan bubuhkan

paraf apabila telah benar. Memisahkan berkas

permohonan yang dapat dikembalikan dan yang tidak

(mengenai berkas yang harus dipisahkan dapat dilihat

dalam manual Kredit).

2. Menyerahkan Surat Penolakan ke Loan Service Head,

Retail Service Head, Branch Manager untuk otorisasi

Page 125: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

penandatanganan dengan dilampiri berkas permohonan

yang akan dikembalikan melalui Loan Service Supervisor

(jika ada).

3. Menerima kembali Surat Penolakan Kredit beserta

lampirannya dari Branch Manager. Memastikan Surat

Penolakan telah ditandatangani, selanjutnya kirimkan

Surat Penolakan Kredit (lembar 1) ke Pemohon dengan

dilampiri berkas permohonan melalui General Branch

Administration/Mailing Staff.

4. Membuat Memo Permohonan Update Data Pemohon ke

Customer Service untuk update data informasi penolakan

Kredit pada Customer Information File (CIF) Pemohon.

Memeriksa kembali Memo Permohonan, kemudian

membubuhkan paraf apabila telah benar. Menyerahkan

Memo Permohonan ke Loan Service Head, Retail Service

Head, Costumer Service Head untuk otorisasi

penandatanganan dengan dilampiri Surat Penolakan

Kredit (lembar 2) melalui Loan Service Supervisor (jika

ada).

5. Menerima kembali Memo Permohonan Update Data

Pemohon beserta lampirannya dari Retail Service Head.

Memastikan Memo Permohonan telah ditandatangani.

Menyerahkan Memo Permohonan Update Data Pemohon

Page 126: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

(lembar 1) ke Customer Service dengan menggunakan

buku register. Menyimpan sebagai arsip permohonan

yang ditolak seperti Memo Permohonan Update Data

Pemohon( lembar 2), Surat Penolakan Kredit (lembar 2).

b. Customer Service Staff

Menerima Memo Permohonan Update Data Pemohon dari

Customer Service Head. Memastikan telah ada disposisi.

Melakukan update data Pemohon pada CIF yang

bersangkutan. Mencetak hasil update dan membubuhi paraf.

Menyimpan Memo Permohonan Update Data dan hasil

cetakan update CIF sebagai arsip

(4) Laporan Pemeriksaan Akhir/LPA (Dengan Appraisal Independen)

a. Loan Service Analyst

Memastikan pemeriksaan akhir harus menggunakan jasa

Appraisal (Perusahaan Penilai) Independen. Membuat Memo

Permohonan LPA (rangkap 2) ke Loan Administration untuk

menunjuk Appraisal guna dilakukan pemeriksaan akhir

kondisi fisik bangunan, sarana dan prasarana, kemudian

membubuhkan tanda tangan apabila telah benar.

Menyerahkan Memo Permohonan ke Loan Service Head,

Retail Service Head, Operation Head untuk otorisasi,

kemudian memberikan disposisi kepada Loan Administration

Page 127: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Head kepada Loan Administration Staff untuk

menindaklanjuti disposisi Operation Head.

b. Loan Administration Staff

1. Menerima Memo Permohonan LPA beserta lampirannya

dari Loan Administration Head. Memastikan telah ada

disposisi. Membuat Surat Penugasan Kepada Appraisal

(rangkap 2) untuk melakukan pemeriksaan akhir kondisi

fisik bangunan, sarana dan prasarana, serta kesanggupan

untuk memenuhi deadline.Memeriksa kembali Surat,

kemudian membubuhkan paraf apabila telah benar.

Menyerahkan Surat Penugasan ke Loan Administration

Head, Operation Head, Branch Manager untuk otorisasi

melalui Loan Administration Supervisor (jika ada).

2. Apabila penyelesaian pemeriksaan akhir oleh Appraisal

terlambat dari waktu yang telah disepakati, terbitkan

Surat Teguran berikut denda atas keterlambatan tersebut

(mengenai denda atas keterlambatan mengacu pada

MOU antara Bank BTN dengan Appraisal).

3. Menerima Hasil Pemeriksaan Akhir dari Appraisal,

kemudian berikan nomor. Apabila hasil dari Appraisal

meragukan, adakan pengecekan ulang.

4. Apabila hasil dari Appraisal telah diyakini, buat Memo

Hasil Pemeriksaan Akhir ke Loan Service (rangkap 2)

Page 128: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

berdasarkan Hasil Pemeriksaan Akhir dari Appraisal

tersebut. Memeriksa kembali Memo, kemudian

membubuhkan paraf apabila telah benar.

5. Menyerahkan Memo ke Loan Administration Head ,

Operation Head dengan dilampiri Hasil Pemeriksaan

Akhir untuk otorisasi melalui Loan Administration

Supervisor (jika ada).

6. Menerima kembali Memo Hasil Pemeriksaan Akhir

beserta lampirannya dari Operation Head. Meng-Copy

Hasil Pemeriksaan Akhir dari Appraisal. Kemudian

menyerahkan Memo Hasil Pemeriksaan Akhir (lembar 1)

dan Hasil Pemeriksaan Akhir dari Appraisal ke Loan

Service dengan menggunakan buku register. Menyimpan

sebagai arsip Memo Hasil Pemeriksaan Akhir (lembar

2), meng-Copy Hasil Pemeriksaan Akhir dari Appraisal.

Dengan otorisasi Retail Service Head memberikan

disposisi kepada Loan Service Head untuk diproses lebih

lanjut. Memo beserta lampirannya ke Loan Service

Analyst.

c. Loan Service Analyst

Menerima Memo Hasil Pemeriksaan Akhir beserta

lampirannya dari Loan Service Head. Memastikan telah ada

disposisi. Memasukan Memo Hasil Pemeriksaan Akhir dan

Page 129: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Hasil Pemeriksaan Akhir dari Appraisal ke dalam berkas

permohonan masing-masing Pemohon. Melanjutkan dengan

proses Akad Kredit.

(5) Laporan Pemeriksaan Akhir/LPA (Tanpa Appraisal Independen)

a. Loan Service Analyst

1. Memastikan pemeriksaan akhir tidak harus menggunakan

jasa Appraisal (Perusahaan Penilai) Independen.

Membuat Memo Permohonan LPA (rangkap 2) ke Loan

Administration untuk melakukan pemeriksaan akhir

kondisi fisik bangunan, sarana dan prasarana. Memeriksa

kembali Memo Permohonan, kemudian membubuhkan

paraf apabila telah benar. Menyerahkan Memo

Permohonan ke Loan Service Head, Retail Service Head,

Operation Head, untuk otorisasi kemudian diserahkan ke

Loan Administration Head untuk memberikan disposisi

kepada Loan Administration Staff.

b. Loan Administration Staff

1. Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Akhir (rangkap 2)

dan beri nomor laporan. Memeriksa kembali Laporan dan

Menandatangani apabila telah benar. Kemudian membuat

Memo Pengantar ke Loan Service (rangkap 2) untuk

menyampaikan Laporan. Memeriksa kembali Memo

Page 130: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Pengantar, kemudian membubuhkan paraf apabila telah

benar.

2. Menyerahkan Memo Pengantar dan Laporan ke Loan

Administration Head, Operation Head, Retail Service

Head, Loan Service Head untuk otorisasi dan

memberikan disposisi kepada Loan Service Analyst.

3. Menyerahkan Memo Pengantar (lembar 1) dan Laporan

Hasil Pemeriksaan Akhir (lembar 1) ke Loan Service

dengan menggunakan buku register. Menyimpan sebagai

arsip Memo Pengantar (lembar 2), Laporan Hasil

Pemeriksaan Akhir (lembar 2), Memo Permohonan LPA

beserta lampirannya.

4. Menerima Memo Pengantar dan Laporan Hasil

Pemeriksaan Akhir dari Loan Service Head. Memastikan

telah ada disposisi. Memasukan Memo Pengantar dan

Laporan Hasil Pemeriksaan Akhir ke dalam berkas

permohonan masing-masing Pemohon. Melanjutkan

dengan proses Akad Kredit.

d. Prosedur realisasi Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta

(1) Akad Kredit (Persiapan)

a. Loan Service Analyst

Page 131: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

1. Mencetak Daftar Rincian Realisasi (DRR), membuat

Memo Rencana Akad Kredit ke Branch Manager dengan

hal-hal pokok antara lain Rencana tanggal Akad Kredit,

Lokasi Akad Kredit, Jumlah Pemohon yang akan Akad

Kredit, Penunjukan Pejabat yang akan memberikan

penjelasan umum.

2. Kemudian membuat Memo Blokir Saldo Tabungan/Giro

untuk biaya realisasi Kredit Griya Utama (KGU) ke

Transaction Processing (rangkap 2). Memeriksa kembali

kedua Memo, kemudian membubuhkan paraf pada

keduanya apabila telah benar. Menyerahkan Memo

Rencana Akad Kredit dan Memo Blokir yang dilampiri

DRR ke Loan Service Head, Retail Service Head untuk

otorisasi serta Branch Manager memberikan disposisi

pada Memo Rencana Akad Kredit (penunjukan Pejabat

yang akan memberikan penjelasan umum) dan

menandatangani kedua Memo apabila telah benar.

Menyerahkan kembali kedua Memo beserta lampirannya

ke Loan Service.

b. Loan Service Analyst

1. Meng-Copy DRR, kemudian menyerahkan Memo

Blokir Saldo Tabungan/Giro (lembar 1) yang

dilampiri copy DRR ke Transaction Processing.

Page 132: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Dengan otorisasi Operation Head dan Transaction

Processing Head untuk memberikan disposisi kepada

Processing Staff untuk menindaklanjuti disposisi

Operation Head.

2. Menyimpan Memo Blokir Saldo Tabungan/Giro

(lembar 2) sebagai arsip. Membentuk dan nomor

rekening pada Account Creation - SIBS .

c. Processing Staff

Menerima Memo Blokir Saldo Tabungan/Giro yang dilampiri

copy DRR dari Transaction Processing Staff. Memastikan

telah ada disposisi. Melakukan blokir saldo Tabungan/Giro

sesuai perintah dalam Memo Blokir dan DRR. Menyimpan

Memo Blokir Saldo Tabungan/Giro dan copy DRR sebagai

arsip

(2) Akad Kredit (Penandatanganan)

a. Loan Service Analyst

Mendistribusikan Daftar Hadir, Perjanjian Kredit (PK) dan

Kartu Data Penting kepada Pemohon ( atau dengan bantuan

Petugas Pengembang untuk Pemohon secara kolektif melalui

Pengembang). Menginformasikan kepada Pengembang untuk

memberikan penjelasan mengenai bangunan dan kondisi

proyek perumahan kepada Pemohon.

b. Branch Manager

Page 133: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Memberikan penjelasan umum mengenai hak dan kewajiban

Pemohon dengan menggunakan transparansi yang telah

distandarisasi. Mengingatkan Pemohon untuk mengecek

Nama Debitur, Alamat, Jumlah Pinjaman dan data-data

lainnya dalam PK. Memerintahkan Notaris untuk

membacakan PK, Akta Jual Beli (AJB), Surat Kuasa

Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT)/Akta

Pembebanan Hak Tanggungan (APHT), Akta Pengakuan

Hutang (APU). Melakukan tanya jawab dengan Pemohon,

pihak Notaris dan Pengembang jika masih ada yang ingin

ditanyakan.

c. Loan Service Analyst

1. Memanggil Pemohon dengan memperhatikan nomor urut

pada Daftar Hadir untuk proses penandatanganan PK,

Surat Pencairan Dana Rangkap 5 (SPD-5), AJB,

SKMHT/APHT, APU dan Form Fasilitas Tambahan –

AGF (jika ada). Mengkonfirmasikan ke Pemohon

mengenai Nama Debitur, Alamat, Jumlah Pinjaman dan

data-data lainnya dalam PK adalah benar.

2. Membubuhi paraf pada setiap lembaran PK setelah

dilakukan konfirmasi. Mempersilahkan Pemohon untuk

Membubuhkan paraf pada setiap lembar PK,

Page 134: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Menandatangani SPD-5, Menyerahkan Kartu Data

Penting kepada Debitur.

3. Mempersilahkan Debitur untuk menuju petugas Notaris

untuk menandatangani AJB dan SKMHT/APHT, Akta-

akta lain yang dibutuhkan.

4. Mempersilahkan Debitur menuju Petugas Asuransi guna

mengambil polis asuransi (jika pada Kantor Cabang telah

ada perwakilan perusahaan asuransi).

5. Mencoret nama Pemohon yang tidak hadir pada acara

penandatanganan Akad Kredit pada semua lembaran

SPD-5.

6. Mengkonsolidasikan semua nama-nama Debitur yang

telah menandatangani Akad Kredit dari masing-masing

Petugas.

7. Meng - Cross check jumlah tanda tangan di SPD-5

dengan jumlah Akta pada Petugas Notaris.

8. Menulis jumlah Debitur yang telah melakukan

penandatanganan pada SPD-5.

9. Memastikan jumlah fisik PK sudah sesuai dengan SPD-5.

10. Menyerahkan PK dan SPD-5 yang telah ditandatangani

tersebut ke Loan Service Head, Retail Service Head,

Branch Manager untuk pengesahan.

Page 135: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

11. Menerima kembali PK dan SPD-5 dari Branch Manager.

Memastikan PK dan SPD-5 telah ditandatangani Branch

Manager. Menyerahkan PK dan SPD-5 kepada Notaris

untuk pengesahan (ditandatangani dan distempel

Notaris/PPAT) dengan membuat Berita Acara

Penyerahan (BAP).

12. Menerima kembali SPD-5 yang telah ditandatangani dan

distempel oleh Notaris/ PPAT. Distribusikan SPD-5 yang

telah mendapatkan pengesahan ke Notaris (untuk arsip),

Pengembang (untuk arsip), Loan Administration (2

lembar), Arsip Loan Service untuk pembuatan Laporan

Realisasi Debitur.

13. Terhadap Pemohon yang tidak hadir, konfirmasikan

kembali dengan yang bersangkutan atau dengan pihak

Pengembang. Kemudian lakukan :

(a). Apabila diyakini Pemohon akan melaksanakan

Akad Kredit tetapi tidak melewati akhir bulan,

simpan berkas permohonan yang belum Akad

Kredit dengan diberi batch untuk berkas yang

belum Akad Kredit.

(b). Apabila dipastikan Pemohon batal Akad Kredit

Menyerahkan berkas permohonan Kredit kepada

Pengembang. Memintakan tanda terima penyerahan

Page 136: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

berkas. Menyerahkan SPD-5 Pemohon yang batal

Akad Kredit ke Loan Administration.

d. Loan Document Staff

1. Menerima dokumen dari Loan Service Analyst yakni

Berkas permohonan Kredit, Dokumen Pokok. Memeriksa

dokumen yang diterima. Apabila telah benar, tanda

tangani BAP Dokumen dan kembalikan BAP Dokumen

ke Loan Service Analyst.

2. Menyimpan berkas permohonan Kredit dan Dokumen

Pokok pada tempat yang telah ditentukan.

e. Loan Administration Staff

Menerima dokumen dari Loan Service Analyst yakni SPD-5

yang telah disahkan (2 lembar), Daftar Rincian Dana

Realisasi, SPD-5 Pemohon yang batal Akad Kredit.

Menyimpan SPD-5 Pemohon yang batal Akad Kredit sebagai

arsip. Melanjutkan dengan proses Pencairan Kredit

(3) Pencairan Kredit – Melalui Pengembang

a. Loan Administration Staff

1. Menerima Surat Pencairan Dana Rangkap 5 (SPD-5)

dalam rangkap 2 dan Daftar Rincian Dana Realisasi dari

Loan Service Analyst. Memastikan SPD-5 telah sama

dengan Daftar Rincian Dana Realisasi, termasuk dana

Page 137: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

jaminan Pengembang. Apabila terdapat SPD-5 yang

belum ditandatangani Debitur, coret Debitur yang

bersangkutan dari Daftar Rincian Dana Realisasi.

Memeriksa kewajiban Pengembang lainnya, kemudian

lakukan :

(a). Apabila terdapat kewajiban Pengembang lainnya

kepada Bank selain dana jaminan Pengembang

(misalnya kewajiban pokok Kredit Modal Kerja

Konstruksi yang harus dibayar Pengembang),

lakukan pemotongan terlebih dahulu atas pencairan

Kredit untuk pembayaran kewajiban tersebut.

(b). Apabila tidak terdapat kewajiban Pengembang

lainnya kepada Bank, lanjutkan proses dengan

langkah selanjutnya di bawah.

2. Jika SPD-5 dan Daftar Rincian Dana Realisasi telah

diyakini kebenarannya, membuat Memo Pencairan Dana

(MPD) ke Transaction Processing (rangkap 2) atas dasar

Daftar Rincian Dana Realisasi, yang berisi permohonan

pencairan dana Kredit ke Rekening Giro Pengembang

sebesar pencairan dana Kredit dikurangi dana retensi

(dana jaminan ditahan). Memeriksa kembali MPD,

kemudian membubuhkan paraf apabila telah benar.

Menyerahkan MPD beserta lampiran pendukungnya

Page 138: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

(SPD-5 dan Daftar Rincian Dana Realisasi) ke Loan

Administration Head, Operation Head Branch Manager

untuk diteliti dan ditandatangani melalui Loan

Administration Supervisor (jika ada).

3. Menerima kembali MPD beserta lampiran pendukungnya

dari Branch Manager. Memastikan telah ada persetujuan.

Copy Daftar Rincian Dana Realisasi. Kemudian serahkan

MPD (lembar 1) beserta lampirannya (SPD-5 (lembar 2)

dan copy Daftar Rincian Dana Realisasi) ke Transaction

Processing untuk proses pencairan dananya dengan

menggunakan buku register. Menyimpan sebagai arsip

pada berkas permohonan Kredit yang telah dicairkan

berdasarkan tanggal pencairannya seperti MPD (lembar

2), SPD-5 (lembar 1), Daftar Rincian Dana Realisasi.

b. Transaction Processing Head

Menerima MPD beserta lampirannya dari Loan

Administration. Meneliti kebenaran MPD beserta

lampirannya, kemudian membubuhkan paraf pada buku

register jika telah lengkap dan benar.Memeriksa MPD beserta

lampirannya, kemudian berikan disposisi kepada Processing

Staff untuk pencairan dananya. Menyerahkan MPD beserta

lampirannya ke Processing Staff untuk pencairan dananya

melalui Transaction Processing Supervisor (jika ada).

Page 139: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

c. Processing Staff

1. Menerima MPD beserta lampirannya dari Transaction

Processing Head. Memastikan telah ada disposisi.

Membandingkan MPD dengan SPD-5 dan copy Daftar

Rincian Dana Realisasi yang akan dibukukan untuk

meyakini kebenarannya. Apabila MPD telah diyakini

kebenarannya, buat Nota Kredit (NK) dalam rangkap 2

untuk pengkreditan pencairan dana Kredit sesuai

permohonan dalam MPD. Memeriksa kembali NK,

kemudian membubuhkan paraf pada NK apabila telah

benar.

2. Menyerahkan NK ke Transaction Processing Head ,

Operation Head, dengan dilampiri data pendukung

pencairan Kredit (MPD, SPD-5 dan copy Daftar Rincian

Dana Realisasi).

d. Processing Staff

Menerima kembali NK beserta lampirannya dari Operation

Head. Memastikan telah ada persetujuan. Apabila data

transaksi telah diyakini secara menyeluruh, input pencairan

dana ke dalam sistem

(4) Pencairan Kredit – Tidak Melalui Pengembang

a. Loan Administration Staff

Page 140: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

1. Menerima Surat Pencairan Dana Rangkap 5 (SPD-5)

dalam rangkap 2 dan Daftar Rincian Dana Realisasi dari

Loan Service Analyst. Memastikan SPD-5 telah sama

dengan Daftar Rincian Dana Realisasi, termasuk dana

jaminan Penjual. Apabila terdapat SPD-5 yang belum

ditandatangani Debitur, coret Debitur yang bersangkutan

dari Daftar Rincian Dana Realisasi. Jika SPD-5 dan

Daftar Rincian Dana Realisasi telah diyakini

kebenarannya, buat Memo Pencairan Dana (MPD) ke

Transaction Processing (rangkap 2) atas dasar Daftar

Rincian Dana Realisasi, yang berisi permohonan

pencairan dana Kredit sebagai berikut ke Rekening

Giro/Tabungan/ Rekening di Bank Lain atas nama

Penjual sebesar pencairan dana Kredit. Periksa kembali

MPD, kemudian membubuhkan paraf apabila telah benar.

2. Menyerahkan MPD beserta lampiran pendukungnya

(SPD-5 dan Daftar Rincian Dana Realisasi) ke Loan

Administration Head, Operation Head, Branch Manager

untuk diteliti dan ditandatangani melalui Loan

Administration Supervisor (jika ada) ke Loan

Administration untuk diteruskan ke Transaction

Processing.

Page 141: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

3. Menerima kembali MPD beserta lampiran pendukungnya

dari Branch Manager. Memastikan telah ada persetujuan.

Copy Daftar Rincian Dana Realisasi. Kemudian serahkan

MPD (lembar 1) beserta lampirannya (SPD-5 (lembar 2)

dan copy Daftar Rincian Dana Realisasi) ke Transaction

Processing untuk proses pencairan dananya dengan

menggunakan buku register. Menyimpan sebagai arsip

pada berkas permohonan Kredit yang telah dicairkan

berdasarkan tanggal pencairannya seperti MPD (lembar

2), SPD-5 (lembar 1), Daftar Rincian Dana Realisasi.

b. Transaction Processing Head

Menerima MPD beserta lampirannya dari Loan

Administration. Meneliti kebenaran MPD beserta

lampirannya, kemudian membubuhkan paraf pada buku

register jika telah lengkap dan benar. Memeriksa MPD

beserta lampirannya, kemudian memberikan disposisi kepada

Processing Staff untuk pencairan dananya. Menyerahkan

MPD berikut lampirannya ke Processing Staff untuk

pencairan dananya melalui Transaction Processing

Supervisor (jika ada).

c. Processing Staff

1. Menerima MPD beserta lampirannya dari Transaction

Processing Head serta memastikan telah ada disposisi.

Page 142: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Membandingkan MPD dengan SPD-5 dan copy Daftar

Rincian Dana Realisasi yang akan dibukukan untuk

meyakini kebenarannya.

2. Apabila MPD telah diyakini kebenarannya, buat Nota

Kredit (NK) dalam rangkap 2 untuk pengkreditan

pencairan dana Kredit sesuai permohonan dalam MPD.

Periksa kembali NK, kemudian bubuhkan paraf pada NK

apabila telah benar.

3. Menyerahkan NK ke Transaction Processing Head,

Operation Head, dengan dilampiri data pendukung

pencairan Kredit (MPD, SPD-5 dan copy Daftar Rincian

Dana Realisasi) melalui Transaction Processing

Supervisor (jika ada) ke Processing Staff.

d. Processing Staff

Menerima kembali NK beserta lampirannya dari Operation

Head. serta memastikan telah ada persetujuan. Apabila data

transaksi telah diyakini secara menyeluruh, input pencairan

dana ke dalam sistem. Memastikan hasil input transaksi pada

sistem telah sesuai dengan bukti transaksi.

e. Prosedur pelunasan Kredit Griya Utama pada PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Surakarta

Dalam prosedur pelunasan Kredit Griya Utama yang telah dilaksanakan

oleh BTN cabang Surakarta telah sesuai dengan Standard Operation

Page 143: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Procedures yang berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk No. 26/DIR/DPKK/2004 Tanggal 1 September

2004 Perihal Ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Utama

(KGU) oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa persyaratan dan

ketentuan- ketentuan diselenggarakan dengan baik sesuai ketentuan yang

telah ditetapkan. Dengan demikian prosedur pelunasan Kredit Griya

Utama dijelaskan sebagai berikut :

(1) Debitur membayar angsuran kedua dan angsuran selanjutnya hingga

lunas sesuai dengan perjanjian yang disepakati melalui Teller Service

dan debitur menerima formulir penyetoran dana lembar pertama.

Pencatatan tersebut tercatat pula dalam rekening tabungan debitur.

Pembayaran angsuran Kredit Griya Utama dapat dilakukan dengan

cara yaitu sebagai berikut:

(a) Pembayaran dengan pemotongan langsung dari gaji.

(b) Pembayaran tunai yang dilakukan melalui loket yang ada di

kantor cabang maupun kantor kas pembantu.

(c) Pemindahbukuan yang dilakukan dengan mendebet rekening

debitur atas permintaannya scndiri dengan memberi Kuasa pada

bank yang bersangkutan.

(d) Transfer melalui ATM BTN maupun ATM lain dengan jaringan

ATM Link dan ATM Bersama namun belum semua debitur

menggunakan ATM sehingga terjadi antrian panjang. Seharusnya

diberikan penyuluhan tentang penggunaan kartu ATM.

Page 144: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

BAB III

TEMUAN

Setelah mengevaluasi sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan

proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta, maka penulis menemukan beberapa

kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada sistem pengajuan kredit, realisasi

sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) sebagai berikut:

A. Kelebihan

1. Dalam proses pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan

Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk. Kantor Cabang surakarta sudah menerapkan prinsip analisis kredit

yaitu 5C (character, capital, capacity, collateral dan condition of economy)

dan melakukan survei lapangan untuk menilai kelayakan kredit. Hal ini

menunjukkan bahwa dalam pemberian Kredit Griya Utama, PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta telah melakukan

proses penyaringan yang cukup memadai dan telah menerapkan prinsip

kehati-hatian oleh karena itu, resiko kredit yang akan timbul relatif kecil.

2. Terdapat sistem wewenang atau pemisahan fungsi dan prosedur pencatatan

yang sesuai dengan prinsip akuntansi. Peredaran kas baik penerimaan

maupun pengeluaran kas dicatat dan diotorisasi oleh Teller. Pencatatan

akuntansi serta penjurnalan dilakukan oleh Bookeping atas dasar dokumen

Page 145: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

sumber yang terdiri dari formulir setoran dan formulir penarikan. Selain itu,

terdapat pembatasan kewenangan transaksi keuangan pada Teller, yaitu

pengeluaran kas lebih dari Rp. 10 juta, maka dilakukan persetujuan atau

otorisasi dari pejabat yang lebih tinggi.

3. Tingkat suku bunga Kredit Griya Utama pada pada PT. Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta menggunakan sistem

tingkat bunga anuitas yang ditetapkan relatif stabil walaupun setiap tahun

mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan dan ditinjau dari segi

debitur juga tidak terlalu memberatkan.

4. Proses persetujuan kredit dalam sistem pengajuan kredit, realisasi sampai

dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk dilakukan oleh Komite Kredit yang terdiri

dari bagian Branch Manager, Retail Service Section Head, dan Analis

Kredit yang mempertimbangkan suatu permohonan kredit dengan lebih hati-

hati sehingga resiko kredit yang akan ditimbulkan relatif kecil.

5. Sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit

Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab

Surakarta terdiri dari prosedur permohonan Kredit, prosedur keputusan

permohonan Kredit, prosedur realisasi Kredit, dan prosedur pelunasan

Kredit Griya Utama secara menyeluruh telah sesuai dengan standar

ketentuan pemberian kredit yang telah ditetapkan kantor pusat dan Bank

Indonesia.

6. Sistem akuntansi untuk mencatat jurnal penyediaan dana dari debitur Kredit

Page 146: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

secara online dengan (SIBS) Sylvester Integrated Banking System dengan

sumber pencatatan akuntansi yang terdiri dari formulir penyetoran dan

formulir penarikan.

B. Kelemahan

1. Terdapat tumpang tindih atau Overlapping yang tidak sesuai struktur

organisasi yang telah ditetapkan pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta yaitu fungsi Loan Service dengan

fungsi Loan Administration yang dipegang oleh satu orang karyawan saja.

Hal ini dapat menimbulkan kesalahan karena tugas dan tanggung jawab

kedua fungsi tersebut menjadi kurang terstruktur dengan baik dan memacu

timbulnya kecurangan. Selain itu, pekerjaan menjadi tersendat dan tidak

selesai pada waktu yang telah ditentukan.

2. Fungsi terkait dalam pelaksanaan sistem pengajuan kredit, realisasi

sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT.

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta masih belum

lengkap karena banyak fungsi yang tidak dijalankan sesuai Standard

Operating Procedures yang telah ditetapkan.

3. Penggunaan formulir meliputi fomulir permohonan Kredit Griya Utama,

Daftar Usulan Permohonan (DUP), Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5

(SPD5), dan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) yang

belum bernomor urut tercetak sehingga pengawasan terhadap formulir

belum maksimal.

Page 147: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

4. Dalam kelengkapan dokumen dan memo disposisi dari pejabat yang

berwenang belum dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, kelengkapan

dokumen untuk Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk Kacab Surakarta belum sesuai ketentuan yang telah

ditetapkan.

5. Serta ada beberapa dokumen yang terkait dalam prosedur pengajuan

kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama

(KGU) yang belum dibuat rangkap sehingga dalam segi keamanan

dokumen masih kurang.

6. Semua prosedur dari pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses

pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk masih belum teratur sesuai prosedur yang telah ditetapkan,

terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menuju proses

pengambilan keputusan nantinya oleh karena itu, menimbulkan

ketidakefisienan dalam proses pemberian kredit. Hal seperti itu

disebabkan karena banyak dokumen yang belum lengkap sehingga bagian

analis kredit harus menunggu kelengkapan dokumen tersebut, serta dalam

menganalisa melalui on the spot dan taksasi agunan juga memakan waktu

yang cukup lama.

7. Pemberian otorisasi dalam prosedur pengajuan atau permohonan Kredit

Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Kacab Surakarta yang terkait dalam memverifikasi penghasilan melalui

observasi usaha atau On The Spot belum terdapat otorisasi dari pejabat

Page 148: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

yang berwenang.

8. Dalam sistem pembayaran angsuran nasabah Kredit Griya Utama masih

banyak yang membayar angsuran secara tunai sehingga sering terjadi

antrian panjang, pada kenyataannya Bank telah menyediakan fasilitas yang

lebih praktis dan efisien seperti ATM yang lebih mudah dijangkau

nasabah.

Page 149: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya,

penulis menyimpulkan bahwa PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Kantor Cabang Surakarta telah melaksanakan sistem pengajuan kredit,

realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) dengan

baik sesuai Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan, walaupun

masih terdapat beberapa kelemahan.

Prosedur pemberian Kredit Griya Utama yang diterapkan oleh PT

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta terdiri dari

prosedur permohonan kredit dan analisis kredit, prosedur keputusan

permohonan kredit, prosedur realisasi kredit, dan prosedur pelunasan kredit

secara menyeluruh sesuai dengan Standar Operasional Prosedur pemberian

kredit yang telah ditetapkan kantor pusat dan Bank Indonesia walaupun di

beberapa fungsi masih memerlukan penyempurnaan.

Sistem pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses pelunasan

Kredit Griya Utama (KGU) didukung dengan Sylvester Integrated Banking

System (SIBS) dalam pencatatan akuntansinya. Dokumen yang digunakan

belum didukung dengan adanya pemberlakuan formulir dan dokumen yang

bernomor urut tercetak seperti formulir permohonan kredit, DUP (,Daftar

Usulan Permohonan), SPD5 (Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5), dan SP3K

Page 150: EVALUASI SISTEM PENGAJUAN KREDIT, PROSES … · Lampiran 8. Memo Permohonan Taksasi Agunan Lampiran 9. Memo Permohonan On The Spot (OTS) Usaha/Pekerjaan Lampiran 10. Surat Pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

(Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit), sehingga pengawasan

pelaksanaan otorisasi dari transaksi tersebut belum maksimal. Dan dalam

pemberian otorisasi pada prosedur pengajuan atau permohonan Kredit Griya

Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang terkait

dalam memverifikasi penghasilan melalui observasi usaha atau On The Spot

belum terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.

Fungsi yang terkait dalam pelaksanaan sistem pengajuan kredit,

realisasi sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta telah

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Namun pada

kenyataannya terdapat Overlapping (tumpang tindih), yaitu fungsi Loan

Service dengan fungsi Loan Administration. Hal ini dapat menimbulkan

kesalahan karena tugas dan tanggung jawab kedua fungsi tersebut menjadi

kurang terstruktur dengan baik dan memacu timbulnya kecurangan. Selain itu,

pekerjaan menjadi tersendat dan tidak selesai pada waktu yang telah

ditentukan.

Dalam proses pengajuan kredit, realisasi sampai dengan proses

pelunasan Kredit Griya Utama (KGU) pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. Kantor Cabang surakarta sudah menerapkan prinsip analisis

kredit yaitu 5C (character, capital, capacity, collateral dan condition of

economy) dan melakukan survei lapangan untuk menilai kelayakan kredit

serta untuk mengetahui keadaan usaha atau bisnis calon debitur yang