Evaluasi Sistem Kerja Proses Pengepakan Pada Bagian...
Transcript of Evaluasi Sistem Kerja Proses Pengepakan Pada Bagian...
Evaluasi Sistem Kerja Proses Pengepakan PadaBagian Pengemasan dan Pengepakan Susu Olahan
Di Milk Treatment Koperasi Peternak BandungSelatan (KPBS), Kabupaten Bandung
Evaluasi Sistem Kerja Proses Pengepakan PadaBagian Pengemasan dan Pengepakan Susu Olahan
Di Milk Treatment Koperasi Peternak BandungSelatan (KPBS), Kabupaten Bandung
Mauludin Azis (240110070032)Kamis, 19 Juli 2012
Pembimbing:1. Prof. Dr. Roni Kastaman, MT.
2. Ir. Totok Pujianto, MT.
Penelaah :Irfan Ardiansah, STP., MT.
kegiatan produksi pada suatu unit usaha(pengepakan produk susu olahan KPBS)
sistem kerja
Tujuan Produksi
Efisiensi, Produktivitas danEfektivitas
Baik Kurang Baik1. Ketidaksesuaian antara kapasitas mesin terhadap kapasitas kinerjadari pekerja
2. Pada proses pengepakan, belum terpenuhinya kaidah ekonomigerakan berdasarkan studi gerak dan waktu pada keseluruhan prosespengepakan produk susu olahan
3. Dari sistem kerja yang berlangsung, munculnya keluhan-keluhan fisikdari pekerja
Latar Belakang
Baik Kurang Baik
(Penerapan usulan-usulan baru)Evaluasi Sistem Kerja
Hasil evaluasi terhadap sistem kerjamenentukan perlu tidaknya suatuperbaikan terhadap sistem kerja(Hidayanti, 1992).
Analisis Sistem Kerja
Hasil(usulan-usulan baru)
1. Ketidaksesuaian antara kapasitas mesin terhadap kapasitas kinerjadari pekerja
2. Pada proses pengepakan, belum terpenuhinya kaidah ekonomigerakan berdasarkan studi gerak dan waktu pada keseluruhan prosespengepakan produk susu olahan
3. Dari sistem kerja yang berlangsung, munculnya keluhan-keluhan fisikdari pekerja
Identifikasi Masalah :
sistem kerja proses pengepakan yang berlangsung pada bagian
pengemasan dan pengepakan di Milk Treatment KPBS
Pangalengan belum sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi
gerakan berdasarkan studi gerak dan waktu
Identifikasi Masalah :
sistem kerja proses pengepakan yang berlangsung pada bagian
pengemasan dan pengepakan di Milk Treatment KPBS
Pangalengan belum sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi
gerakan berdasarkan studi gerak dan waktu
Identifikasi Masalah&
Tujuan Penelitian
Identifikasi Masalah :
sistem kerja proses pengepakan yang berlangsung pada bagian
pengemasan dan pengepakan di Milk Treatment KPBS
Pangalengan belum sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi
gerakan berdasarkan studi gerak dan waktu
Identifikasi Masalah :
sistem kerja proses pengepakan yang berlangsung pada bagian
pengemasan dan pengepakan di Milk Treatment KPBS
Pangalengan belum sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi
gerakan berdasarkan studi gerak dan waktu
Tujuan Penelitian :
Mengevaluasi sistem kerja proses pengepakan yang berlangsung
pada bagian pengemasan dan pengepakan produk susu olahan di
KPBS ditinjau dari sisi pemenuhan prinsip ekonomi gerakan
berdasarkan studi gerak dan waktu untuk meningkatkan nilai
efisiensi waktu kerja dan produktivitas pekerja
Tujuan Penelitian :
Mengevaluasi sistem kerja proses pengepakan yang berlangsung
pada bagian pengemasan dan pengepakan produk susu olahan di
KPBS ditinjau dari sisi pemenuhan prinsip ekonomi gerakan
berdasarkan studi gerak dan waktu untuk meningkatkan nilai
efisiensi waktu kerja dan produktivitas pekerja
Dapat diketahui sistem kerja proses pengepakan optimal
yang mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas para
pekerja serta memberikan rekomendasi kepada perusahaan
untuk bagian pengemasan dan pengepakan produk susu
olahan yang diproduksi di KPBS, Kabupaten Bandung.
Dapat diketahui sistem kerja proses pengepakan optimal
yang mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas para
pekerja serta memberikan rekomendasi kepada perusahaan
untuk bagian pengemasan dan pengepakan produk susu
olahan yang diproduksi di KPBS, Kabupaten Bandung.
Kegunaan Penelitian
Dapat diketahui sistem kerja proses pengepakan optimal
yang mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas para
pekerja serta memberikan rekomendasi kepada perusahaan
untuk bagian pengemasan dan pengepakan produk susu
olahan yang diproduksi di KPBS, Kabupaten Bandung.
Dapat diketahui sistem kerja proses pengepakan optimal
yang mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas para
pekerja serta memberikan rekomendasi kepada perusahaan
untuk bagian pengemasan dan pengepakan produk susu
olahan yang diproduksi di KPBS, Kabupaten Bandung.
Tahapan PenelitianTahapan Penelitian
Metodologi Penelitian
Mulai
Pengukuran dan PerhitunganProduktivitas Sistem Kerja Eksisting
Penguraian pekerjaan menjadielemen-elemen kerja
Lingkungan Kerja Fisik(Temperatur, Kebisingan
dan Pencahayaan)
WawancaraPengamatan Pendahuluan
Sistem Kerja Eksisting
Kuesioner Nordicdan Westinghouse
Awal
Metode PenelitianMetode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Menurut Suryabrata(1983), metode deskriptif dilakukan dengan membuat deskripsi secarasistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerahtertentu.
Pengukuran dan PerhitunganProduktivitas Sistem Kerja Eksisting
Perancangan Sistem Kerja Usulan(ekonomi gerakan)
Lingkungan Kerja Fisik(Temperatur, Kebisingan
dan Pencahayaan)
Kuesioner Nordic danWestinghouse Akhir
Rekomendasi
Selesai
Perhitungan produktivitassistem kerja usulan
Kuesioner Nordicdan Westinghouse
Awal
Evaluasi Sistem Kerja(penerapan sistem kerja usulan)
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan
Oktober - November 2011 di Bagian
Pengemasan dan Pengepakan Milk
Treatment KPBS Pangalengan, Kabupaten
Bandung
Alat-alat Penelitian
1. Kalkulator
2. Papan jalan
3. Kamera Digital
4. Stopwatch
5. Alat tulis
6. Environment Meter
7. Digital Sound Level Meter
8. Rollmeter
9. Personal Computer
Waktu dan Tempat Penelitian
Metodologi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan
Oktober - November 2011 di Bagian
Pengemasan dan Pengepakan Milk
Treatment KPBS Pangalengan, Kabupaten
Bandung
1. Kalkulator
2. Papan jalan
3. Kamera Digital
4. Stopwatch
5. Alat tulis
6. Environment Meter
7. Digital Sound Level Meter
8. Rollmeter
9. Personal Computer
Jenis dan Kebutuhan Data PenelitianJenis dan Kebutuhan Data Penelitian
Data Primer
1. Lembar pengamatan atau observation sheet
- elemen-elemen kerja pada proses pengemasan
- waktu yang diperlukan operator dan pekerja berdasarkan peta tangan kiri dan
tangan kanan
2. Lembar wawancara dan Kuesioner untuk responden
- Diskusi secara langsung dengan manajer MT KPBS dan para pekerja yang
berkaitan langsung dalam proses pengemasan.
- Lembar kuisioner untuk meminta pendapat dari pekerja mengenai fisik maupun
psikisnya berdasarkan faktor penyesuaian menururt Westinghouse
Data Primer
1. Lembar pengamatan atau observation sheet
- elemen-elemen kerja pada proses pengemasan
- waktu yang diperlukan operator dan pekerja berdasarkan peta tangan kiri dan
tangan kanan
2. Lembar wawancara dan Kuesioner untuk responden
- Diskusi secara langsung dengan manajer MT KPBS dan para pekerja yang
berkaitan langsung dalam proses pengemasan.
- Lembar kuisioner untuk meminta pendapat dari pekerja mengenai fisik maupun
psikisnya berdasarkan faktor penyesuaian menururt Westinghouse
Metodologi Penelitian
Data Primer
1. Lembar pengamatan atau observation sheet
- elemen-elemen kerja pada proses pengemasan
- waktu yang diperlukan operator dan pekerja berdasarkan peta tangan kiri dan
tangan kanan
2. Lembar wawancara dan Kuesioner untuk responden
- Diskusi secara langsung dengan manajer MT KPBS dan para pekerja yang
berkaitan langsung dalam proses pengemasan.
- Lembar kuisioner untuk meminta pendapat dari pekerja mengenai fisik maupun
psikisnya berdasarkan faktor penyesuaian menururt Westinghouse
Data Primer
1. Lembar pengamatan atau observation sheet
- elemen-elemen kerja pada proses pengemasan
- waktu yang diperlukan operator dan pekerja berdasarkan peta tangan kiri dan
tangan kanan
2. Lembar wawancara dan Kuesioner untuk responden
- Diskusi secara langsung dengan manajer MT KPBS dan para pekerja yang
berkaitan langsung dalam proses pengemasan.
- Lembar kuisioner untuk meminta pendapat dari pekerja mengenai fisik maupun
psikisnya berdasarkan faktor penyesuaian menururt Westinghouse
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder berupa informasi yang bersifat umum seperti kebijakan
pemerintah atau publik yang dikumpulkan dari studi literatur dan lain-lain. Data
sekunder ini digunakan untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder berupa informasi yang bersifat umum seperti kebijakan
pemerintah atau publik yang dikumpulkan dari studi literatur dan lain-lain. Data
sekunder ini digunakan untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan
Pengelompokan data-data hasil pengukuran ke dalamsubgrup-subgrup yang diperoleh secara berturut-turut
dan menghitung rata-rata
Menghitung rata-rata dari subgrup
Pengolahan DataPengolahan Data
Metodologi Penelitian
Menghitung rata-rata dari subgrup
Menghitung standar deviasi sebenarnyadari waktu penyelesaian
Menghitung standar deviasi dari distribusirata-rata subgrup
Menentukan Batas Kendali Atas dan BatasKendali Bawah untuk Subgrup
Analisa Data dan HasilAnalisa Data dan Hasil
Uji Keseragaman Data
Batas Konrol =
Uji Kecukupan Data
Metodologi Penelitian
Perhitungan Waktu Siklus Rata-rata (Ws)
Perhitungan Waktu Normal (Wn)
Waktu normal = (Waktu siklus rata-rata) x (faktor penyesuaian*)
Perhitungan Waktu Baku (Wb)
Waktu Baku = Waktu Normal + (Waktu Normal x Kelonggaran)
Sistem Kerja Produksi Susu Di MT KPBS
Pembahasan
Proses Pengolahan Susu
Prepack Machine
Pengisian ke dalam kemasan
Auto Sealing Cup Machine
Mulai
Sealing
Cutter
T
Pengepakan(ke dalam krat)
Distribusi
YSortasi(kebocoran & kecacatan
pengemasan)
Kemasan dibuang dan Susudiolah kembali ke Proses
Pengolahan Susu
Selesai
Definisi Operasi Pengepakan Susu Di MT KPBS
Pembahasan
kemasan susu terbawa oleh konveyorkemasan susu terbawa oleh konveyor
Menjangkau kemasanMenjangkau kemasan
Memilih kemasanMemilih kemasan
Proses pengepakan yang dimaksud adalah proses pemindahan dan
penyusunan kemasan susu setelah dikemas menggunakan mesin ke
dalam krat dengan gerakan-gerakan tangan yang kemudian siap untuk
didistribusikanMemilih kemasanMemilih kemasan
Memegang kemasanMemegang kemasan
Membawa kemasanMembawa kemasan
Melepaskan kemasanMelepaskan kemasan
Proses pengepakan yang dimaksud adalah proses pemindahan dan
penyusunan kemasan susu setelah dikemas menggunakan mesin ke
dalam krat dengan gerakan-gerakan tangan yang kemudian siap untuk
didistribusikan
Pembahasan
Pembagian Operasi Pengepakan Menjadi Elemen-Elemen Kerja
Menjangkau Memilih
Memegang Mengarahkan Sementara
Mengarahkan
Menganggur
Pembahasan
Pembagian Operasi Pengepakan Menjadi Elemen-Elemen Kerja
Melepaskan
PembahasanAnalisis Sistem Kerja Proses Pengepakan Yang Berlangsung Berdasarkan PrinsipStudi Gerakan
• Susu Prepack (asumsi 7000 kemasan)
Untuk 5 kemasan = 7 detik
1 kemasan = 1,4 detik
Maka keseluruhan waktu pengepakan susu
prepack yang dibutuhkan dalam memenuhi
permintaan konsumen adalah :
7000 x 1,4 = 9800 detik
= 2,72 jam
Pengepakan Susu Prepack
• Susu Prepack (asumsi 7000 kemasan)
Untuk 5 kemasan = 7 detik
1 kemasan = 1,4 detik
Maka keseluruhan waktu pengepakan susu
prepack yang dibutuhkan dalam memenuhi
permintaan konsumen adalah :
7000 x 1,4 = 9800 detik
= 2,72 jam
PembahasanAnalisis Sistem Kerja Proses Pengepakan Yang Berlangsung Berdasarkan PrinsipStudi Gerakan
Susu Cup (asumsi 8000 kemasan)
Untuk 6 kemasan = 7,1 detik
1 kemasan = 1,18 detik
Maka keseluruhan waktu pengepakan susu cup
yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan
konsumen adalah :
8000 x 1,18 = 9440 detik
= 2,62 jam
Pengepakan Susu Cup
Susu Cup (asumsi 8000 kemasan)
Untuk 6 kemasan = 7,1 detik
1 kemasan = 1,18 detik
Maka keseluruhan waktu pengepakan susu cup
yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan
konsumen adalah :
8000 x 1,18 = 9440 detik
= 2,62 jam
Pembahasan
Lingkungan Kerja Fisik Di Bagian Pengemasan dan Pengepakan MT KPBS
Suhu dan Kelembaban
Kebisingan
Prepack Machine Prepack Machine dan Auto Sealing Cup Machine
PencahayaanKondisi Ruangan
Rata-rata : 24,17°C Rata-rata : 72,06%
Rata-rata : 70,47 dB Rata-rata : 77,75 dB
Rata-rata : 77,7 lux
Pembahasan
Perancangan dan Penerapan Sistem Kerja Usulan
Susu Prepack (Asumsi = 7000 kemasan)
Untuk 5 kemasan = 4,4 detik
1 kemasan = 4,4 / 5
= 0,88 detik
Maka keseluruhan waktu pengepakan susu
prepack yang dibutuhkan dalam memenuhi
permintaan konsumen adalah :
7000 x 0,88 = 6160 detik
= 1,71 jam
Pengepakan Susu Prepack
Susu Prepack (Asumsi = 7000 kemasan)
Untuk 5 kemasan = 4,4 detik
1 kemasan = 4,4 / 5
= 0,88 detik
Maka keseluruhan waktu pengepakan susu
prepack yang dibutuhkan dalam memenuhi
permintaan konsumen adalah :
7000 x 0,88 = 6160 detik
= 1,71 jam
Pembahasan
Susu Cup (Asumsi = 8000 kemasan)
Untuk 6 kemasan = 3,5 detik
1 kemasan = 3,5 / 6
= 0,58 detik
Maka keseluruhan waktu pengepakan susu cup
yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan
konsumen adalah :
8000 x 0,58 = 4640 detik
= 1,28 jam
Pengepakan Susu Cup
Perancangan dan Penerapan Sistem Kerja Usulan
Susu Cup (Asumsi = 8000 kemasan)
Untuk 6 kemasan = 3,5 detik
1 kemasan = 3,5 / 6
= 0,58 detik
Maka keseluruhan waktu pengepakan susu cup
yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan
konsumen adalah :
8000 x 0,58 = 4640 detik
= 1,28 jam
Pembahasan
Waktu Baku
Kelonggaran Pekerja di Bagian Pengemasan dan Pengepakan MT KPBS Pada Sistem Kerja YangBerlangsung
Pengepakan Susu Prepack
Waktu Baku = 57,5 detik/krat
Pengepakan Susu Cup
Waktu Baku = 218,4 detik/krat
Pengepakan Susu Prepack
Waktu Baku = 57,5 detik/krat
Pengepakan Susu Cup
Waktu Baku = 218,4 detik/krat
Pembahasan
Waktu Baku
Kelonggaran Pekerja di Bagian Pengemasan dan Pengepakan MT KPBS Sesudah PenerapanUsulan Sistem Kerja Baru
Pengepakan Susu Prepack
Waktu Baku = 41,7 detik/krat
Pengepakan Susu Cup
Waktu Baku = 154 detik/krat
Pengepakan Susu Prepack
Waktu Baku = 41,7 detik/krat
Pengepakan Susu Cup
Waktu Baku = 154 detik/krat
Pembahasan
Rekomendasi
Penggeseran Auto Sealing Cup Machine yang berada di dekatpintu sejauh ±40 cm ke arah dalam ruangan agar pada saatpengepakan berlangsung, krat tidak menghalangi akses masuk-keluar pintu.
Tata Letak Mesin Pengemasan Alat Bantu Kerja ErgonomiPenggunaan troli untuk proses memindahkan krat yangkosong maupun yang terisi ke dalam mobil distribusi
Pencahayaan RuanganPemasangan lampu sebanyak 4 buah, yang bertipe 4 TL a1 40Wuntuk memenuhi kriteria berdasarkan ketetapan KEMENKESRI. No. 1405/MENKES/SK/XI/02 mengenai pekerjaan rutindengan tingkat pencahayaan minimal yaitu 300 lux
Kesimpulan dan Saran
KESIMPULAN :
Penerapan usulan sistem kerja baru pada proses pengepakan di bagian pengemasan dan
pengepakan produk susu olahan di MT KPBS dengan prinsip ekonomi gerakan
menunjukkan bahwa pada proses pengepakan susu prepack siklus gerakan berkurang
sebesar 25%, efisiensi waktu meningkat sebesar 37% serta produktivitas sebesar 27,82%
dan pada proses pengepakan susu cup siklus gerakan berkurang sebesar 42,8%, efisiensi
waktu meningkat sebesar 51% serta produktivitas sebesar 29,67%
KESIMPULAN :
Penerapan usulan sistem kerja baru pada proses pengepakan di bagian pengemasan dan
pengepakan produk susu olahan di MT KPBS dengan prinsip ekonomi gerakan
menunjukkan bahwa pada proses pengepakan susu prepack siklus gerakan berkurang
sebesar 25%, efisiensi waktu meningkat sebesar 37% serta produktivitas sebesar 27,82%
dan pada proses pengepakan susu cup siklus gerakan berkurang sebesar 42,8%, efisiensi
waktu meningkat sebesar 51% serta produktivitas sebesar 29,67%
SARAN :• Pada proses produksi, perawatan terhadap mesin-mesin pengemasan seperti penggantian
suku cadang harus dilakukan secara rutin agar mesin-mesin tersebut dapat beroperasi secaramaksimal dan mengurangi tingkat kelonggaran waktu pada proses pengemasan danpengepakan serta meningkatkan efisiensi waktu kerja.
• Pengawasan terhadap para pekerja saat kegiatan berlangsung perlu dilakukan oleh kepalapabrik agar kegiatan berlangsung sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan olehperusahaan
• Pembagian jalur-jalur perpindahan antara pekerja dan petugas distributor karena sering kalipada saat pemindahan krat susu yang sudah terisi maupun yang kosong menggangguaktivitas pekerja dalam kegiatan pengemasan maupun pengepakan.
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai desain kursi yang lebih ergonomis dalammembantu proses pengepakan dan tata letak peralatan serta instalasi pipa penyalur susu dariproses pengolahan ke pengemasan yang baik.
SARAN :• Pada proses produksi, perawatan terhadap mesin-mesin pengemasan seperti penggantian
suku cadang harus dilakukan secara rutin agar mesin-mesin tersebut dapat beroperasi secaramaksimal dan mengurangi tingkat kelonggaran waktu pada proses pengemasan danpengepakan serta meningkatkan efisiensi waktu kerja.
• Pengawasan terhadap para pekerja saat kegiatan berlangsung perlu dilakukan oleh kepalapabrik agar kegiatan berlangsung sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan olehperusahaan
• Pembagian jalur-jalur perpindahan antara pekerja dan petugas distributor karena sering kalipada saat pemindahan krat susu yang sudah terisi maupun yang kosong menggangguaktivitas pekerja dalam kegiatan pengemasan maupun pengepakan.
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai desain kursi yang lebih ergonomis dalammembantu proses pengepakan dan tata letak peralatan serta instalasi pipa penyalur susu dariproses pengolahan ke pengemasan yang baik.
KESIMPULAN :
Penerapan usulan sistem kerja baru pada proses pengepakan di bagian pengemasan dan
pengepakan produk susu olahan di MT KPBS dengan prinsip ekonomi gerakan
menunjukkan bahwa pada proses pengepakan susu prepack siklus gerakan berkurang
sebesar 25%, efisiensi waktu meningkat sebesar 37% serta produktivitas sebesar 27,82%
dan pada proses pengepakan susu cup siklus gerakan berkurang sebesar 42,8%, efisiensi
waktu meningkat sebesar 51% serta produktivitas sebesar 29,67%
KESIMPULAN :
Penerapan usulan sistem kerja baru pada proses pengepakan di bagian pengemasan dan
pengepakan produk susu olahan di MT KPBS dengan prinsip ekonomi gerakan
menunjukkan bahwa pada proses pengepakan susu prepack siklus gerakan berkurang
sebesar 25%, efisiensi waktu meningkat sebesar 37% serta produktivitas sebesar 27,82%
dan pada proses pengepakan susu cup siklus gerakan berkurang sebesar 42,8%, efisiensi
waktu meningkat sebesar 51% serta produktivitas sebesar 29,67%
SARAN :• Pada proses produksi, perawatan terhadap mesin-mesin pengemasan seperti penggantian
suku cadang harus dilakukan secara rutin agar mesin-mesin tersebut dapat beroperasi secaramaksimal dan mengurangi tingkat kelonggaran waktu pada proses pengemasan danpengepakan serta meningkatkan efisiensi waktu kerja.
• Pengawasan terhadap para pekerja saat kegiatan berlangsung perlu dilakukan oleh kepalapabrik agar kegiatan berlangsung sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan olehperusahaan
• Pembagian jalur-jalur perpindahan antara pekerja dan petugas distributor karena sering kalipada saat pemindahan krat susu yang sudah terisi maupun yang kosong menggangguaktivitas pekerja dalam kegiatan pengemasan maupun pengepakan.
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai desain kursi yang lebih ergonomis dalammembantu proses pengepakan dan tata letak peralatan serta instalasi pipa penyalur susu dariproses pengolahan ke pengemasan yang baik.
SARAN :• Pada proses produksi, perawatan terhadap mesin-mesin pengemasan seperti penggantian
suku cadang harus dilakukan secara rutin agar mesin-mesin tersebut dapat beroperasi secaramaksimal dan mengurangi tingkat kelonggaran waktu pada proses pengemasan danpengepakan serta meningkatkan efisiensi waktu kerja.
• Pengawasan terhadap para pekerja saat kegiatan berlangsung perlu dilakukan oleh kepalapabrik agar kegiatan berlangsung sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan olehperusahaan
• Pembagian jalur-jalur perpindahan antara pekerja dan petugas distributor karena sering kalipada saat pemindahan krat susu yang sudah terisi maupun yang kosong menggangguaktivitas pekerja dalam kegiatan pengemasan maupun pengepakan.
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai desain kursi yang lebih ergonomis dalammembantu proses pengepakan dan tata letak peralatan serta instalasi pipa penyalur susu dariproses pengolahan ke pengemasan yang baik.