EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan...

24
EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI YAHYA 120565201078 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2017

Transcript of EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan...

Page 1: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH

KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA

TAHUN 2016

NASKAH PUBLIKASI

YAHYA

120565201078

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TAHUN 2017

Page 2: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH

KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA

TAHUN 2016

YAHYA

Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan UMRAH

ABSTRAK

Pengunaan keuangan di bagi atas beberapa pengertian yang di antaranya

adalah pengunaan keuangan yang mana menjadi faktor penentu berhasil atau tidak

nya sebuah pengelolaan keuangan yang terjadi di desa sekanah. Penelitian ini

berjudul “Evaluasi Pengunaan Keuangan Desa Sekanah Kecamatan Lingga Utara

Kabupaten Lingga Tahun 2016 kepala desa sekanah menggunakan anggaran sesuai

dengan kebutuhan masyarakat desa sekanah pada tahun 2016.

Penelitian ini bersifat deskriftif dengan menggunakan pendekatan Kualitatif,

menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penelitian, Pendekatan kualitatif adalah

pendekatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga hasil yang diinginkan akan

mudah dicapai. Adapun informan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian yang dianggap mengetahui dari masalah penelitian informen sebanyak 9

orang .

Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat dari wawancara serta observasi

maka adalah bahwa pengunaan keuangan desa sekanah pada tahun 2016 sudah sesuai

dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan

Keuangan Desa Sekanah Kecamatan Lingga Uara Kabupaten Lingga. pada dasarnya

dilaksanakan untuk mewujudkan desa sebagai suatu pemerintahan terdepan dan

terdekat dengan rakyat, yang kuat, maju, mandiri, dan demokratis hingga mampu

melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat

yang makmur, adil, dan sejahtera.

Kata Kunci : Evaluasi , Penggunaan Keuanggan Desa

Page 3: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

ABSTRACT

The use of finance is divided into several terms which among them is the use

of finance which becomes the determinant of the success or failure of a financial

management that occurred in the village sekanah. This research entitled "Evaluation

of Financial Utilization of Village of Sekanah Kecamatan Lingga Utara of Lingga

Regency Year 2016 the head of local village use budget in accordance with the needs

of local villagers in 2016.

This research is descriptive using Qualitative approach, explaining that what

is meant by research, Qualitative approach is repeated approach so that the desired

result will be easy to achieve. The informants in this study tailored to the needs of

research that is considered to know from the problem of research as much as 9

people.

Based on the results of research that can be from interviews and observations

it is that the use of village finance sekanah in 2016 is in accordance with the

allocations that have been set in the report Realization of Financial Use Sekanah

Village District Lingga Uara Linga District. Is basically implemented to realize the

village as a leading government and closest to the people, strong, advanced,

independent, and democratic to be able to carry out the administration and

development to a prosperous society, just and prosperous.

Keywords: Evaluation, Use of Village Recruitment

Page 4: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

PENGGUNAAN KEUANGAN DESA DI DESA SEKANAH

KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA

TAHUN 2016

A. Latar Belakang

Indonesia saat ini termasuk dalam bidang pemerintahan mendorong

pemerintah untuk mempunyai kinerja yang lebih efektif dan efisien dari tahun-tahun

sebelumnya. Tuntutan masyarakat yang tinggi terhadap terwujudnya pemerataan

pembangunan memaksa pemerintah merubah tatanan lembaga publik di Indonesia.

Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah mengeluarkan UU No. 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 yang kemudian berubah

menjadi UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Daerah. Undang-undang ini memberikan peluang bagi daerah untuk

menggali potensi lokal dan meningkatkan kinerja keuangannya dalam rangka

mewujudkan kemandirian daerah.

Angaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD) kabupaten/kota yang

digunakan untuk kelangsungan pemerintah kabupaten/kota secara keseluruhan,

termasuk didalamnya kecamatan serta desa/kelurahan Dalam hal pendanaan desa

sebagai dana operasional pemerintahan desa hal ini disebabkan kepada APBD

kabupaten/kota serta dana desa itu sendiri yang terdiri dari Dana Desa (DD) yang

diberikan oleh pemerintah pusat serta dana yang dialokasikan oleh kabupaten/kota

untuk desa yang disebut dengan Alokasi Dana Desa (ADD).

Page 5: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

Kabupaten Lingga memiliki 74 desa dan 7 Keluarahan tentunya setiap Desa

memiliki potensi yang dapat memberikan kontribusi untuk membantu meningkatkan

Pendapatan Asli Desa (PADes). Kabupaten Lingga mengalami divisit pada tahun

2016 yang menyebabkan dikeluarkannya surat edaran Bupati yang berisi dua belas isi

pokok diantaranya adalah pemangkasan alokasi dana desa (ADD) di setiap Desa yang

ada di Kabupaten Lingga. Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten Lingga

tentunya memiliki pengaruh terhadap keuangan Desa khususnya Desa Sekanah

Kecamatan Lingga Utara.

Keuangan Desa merupakan semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai

dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan

hak dan kewajiban desa. penggunaan keuangan desa seluruh kegiatan yang mengikuti

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan penanggujawaban keuangan

desa. keuangan desa bersumber dari Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD),

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), dan Pendapatan Asli Desa (PAD).

Akan tetapi keuangan Desa Sekanah bersumber dari APBD dan juga APBN yang

disebut dengan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).

Desa Sekanah memiliki Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) yang

bersumber dari APBD dan APBN. Penggunaan Keuangan Desa Sekanah dengan ini

banyak mengalami perubahan dalam pengalokasiannya. Pengunaan keuangan di Desa

Sekanah pada tahun 2016 mengalami divist, hal ini disebabkan divisitnya yang

dialami oleh Pemerintah Kabupaten Lingga yang merupakan sumber Alokasi Dana

Desa (ADD) yang ada di Kabupaten Lingga khususnya Desa Sekanah. Anggaran atau

Page 6: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

keuangan yang dimiliki oleh Desa Sekanah tidak ada peningkatan atau tidak ada

pemasukan dari Pendapatan Asli Desa (PADes), hal ini disebabkan tidak adanya

pengelolaan potensi yang dimiliki oleh desa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa,

sehingga Pemerintah Desa Sekanah hanya mengandalkan anggaran yang disalurkan

oleh Kabupaten dan juga Pemerintah Pusat.

Tabel 1.1

Anggaran Desa Sekanah Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga

Tahun 2016

Anggaran Jumlah Sumber Dana

Alokasi Dana Desa (ADD) Rp. 642.651.413,00 APBD

Dana Desa (DD) Rp. 628.833.653,00 APBN

Sumber: Kantor Desa Sekanah

Sumber anggaran yang dimiliki desa sekanah tentunya bersumber dari

pemerintah daerah dan juga dari pemerintah pusat. Akan tetapi dengan besarnya

anggaran yang dimiliki oleh desa sekanah tentunya harus dikelola dan digunakan

dengan sebaik mungkin untuk mengontrol pengeluaran Dallam menggunakan

anggaran tersebut.

Tabel.1.2

Pemasukan Dan Pengeluaran Keuangan Desa Sekanah

Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Lingga Tahun 2016

Anggaran Jumlah

Jumlah Pendapatan Rp. 1.280.203.866,00

Jumlah Pengeluaran Rp. 1.304.323.866,00

Sumber: Kantor Desa Sekanah

Page 7: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

Selain itu, ada beberapa fenomena-fenomena lainnya yang berkaitan dengan

pengelolaan keuangan desa yang penulis lihat pada Desa Sekanah Kecamatan Lingga

Utara Kabupaten Lingga diantaranya yaitu:

1. Masih kurang transparannya terhadap masyarakat, Sehingga masyarakat tidak

bisa memahami tentang rencana pengeluaran Desa sekanah. Pemberian

informasi ini masih tampak kurang transparan terhadap masyarkat dimana

masih belum ditemukannya informasi tentang keuangan desa di papan

informasi desa maupun media lainnya. Dalam hal ini tentu akan bertentangan

dengan Peraturan Mentri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2007 Pasal 5 ayat 2

point b, dimana setiap proses tahapan perencanaan pembangunan dapat

dilihat dan diketahui secara langsung oleh seluruh masyarakat desa.

2. Pemerintah Desa Kepada Bupati, memberikan laporan keterangan pertanggung

jawaban kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan

Pemerintahan Desa kepada masyarakat”. Namun demikian Kenyataan

dilapangan menunjukan bahwa informasi yang seharusnya di sampaikan ke

Pada masyarakat tentang penggunaan dari Dana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa (APBDes) melalui Musyawarah Desa, Papan Pengumuman di

Kantor Desa, dan Media lain yang dapat mendukung dari Tranparansi

penggunaan dana APBDesa belum terlaksana seluruhnya.

3. Kemudian dalam Penyusunan dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa (APBDesa) seharusnya diisi dengan kegiatan/ program-program

yang dibutuhkan oleh masyarakat, semisal kegiatan pembangunan fisik. Desa

Page 8: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

Sekanah sudah melaksanakan hal tersebut sesuai dengan peraturan yang

berlaku

Padahal hal tersebut merupakan langkah penting yang patut didukung guna

terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang memiliki peranan penting dalam

merepresentasikan semua aktivitas dan kebijakan politik dan ekonomi pemerintahan

daerah. Karena transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah

merupakan salah satu bentuk efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata kelola

pemerintahan yang baik (Good Governance).

Penggunaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan,pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan

pengawasan keuangan desa. Pemerintah desa wajib mengelola keuangan desa secara

transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin.

Transparan artinya dikelola secara terbuka, akuntabel artinya dipertanggungjawabkan

secara legal, dan partisipatif artinya melibatkan masyarakat dalam penyusunannya. Di

samping itu, keuangan desa harus dibukukan dalam sistem pembukuan yang benar

sesuai dengan kaidah sistem akuntansi keuangan pemerintahan.

Penyelenggaraan kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul dan

kewenangan lokal berskala Desa didanai oleh APBDesa. Penyelenggaraan

kewenangan lokal berskala Desa selain didanai oleh APB Desa, juga dapat didanai

oleh anggaran pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan dan belanja

daerah. Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh Pemerintah didanai

oleh anggaran pendapatan dan belanja negara. Dana anggaran pendapatan dan belanja

Page 9: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

negara dialokasikan pada bagian anggaran kementerian/lembaga dan disalurkan

melalui satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota. Penyelenggaraan kewenangan

Desa yang ditugaskan oleh pemerintah daerah didanai oleh anggaran pendapatan dan

belanja daerah. Seluruh pendapatan Desa diterima dan disalurkan melalui rekening

kas Desa dan penggunaannya ditetapkan dalam APBDesa. Pencairan dana dalam

rekening kas Desa ditandatangani oleh kepala Desa dan Bendahara Desa. Pengelolaan

keuangan Desa meliputi:

a) perencanaan;

b) pelaksanaan;

c) penatausahaan;

d) pelaporan; dan

e) pertanggung jawaban

B. Rumusan Masalah

Penggunaan Keuangan Desa tentunya berpengaruh dengan Sumber Daya

Manusia (SDM) dan Pendapatan Asli Desa (PADes). Desa Sekanah memiliki dua

sumber pemasukan Pendapatan Asli Desa (PADes) yaitu bersumber dari Alokasi

Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD Kabupaten Lingga dan juga Dana

Desa yang bersumber dari APBN. Dengan demikian pengunaan keuangan yang

berasal dari dua sumber haruslah digunakan dengan sebaik mungkin oleh Pemerintah

Desa Sekanah tentunya, untuk itu penulis tertarik untuk meneliti tentang

`“Bagaimanakah Penggunaan Keuangan Desa Sekanah Kecamatan Lingga

Utara Kabupaten Lingga Tahun 2016?

Page 10: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan observasi yang dilakukan Penulis mengenai Penggunaan

Keuangan Desa Sekanah, tentunya meliliki tujuan dalam penelitian ini baik secara

Akademis maupun Praktis.

a) Tujuan Penelitian

a) Untuk mengetahui penggunaan keuangan Desa Sekanah Tahun 2016

b) Kegunaan Penelitian

a) Secara Akademik

Bahwa penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti yang ingin

mengkaji permasalahan yang sama secara lebih mendalam

b) Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk

menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang telah ditemukan oleh

peneliti dalam menyempurnakan pengelolaan keuangan Desa Sekanah

Tahun 2016.

D. Konsep Teori

1. Otonomi Desa

Dalam menjalankan pemrintahan sebuah negara tentunnya di butuhkan wilayah

yang menpunyai kekuatan hukum untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya dan adat istiadat. dengan

diberitahukan asas desenterlisasi sebagai akibat dari tentunya demokrasi, maka di

indonesia memiliki daerah otonom. Prinsip penyelengaraan otonomi daerah adalah

Page 11: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

demokratisasi dan keadilan, memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah,

sesuai hubungan pusat dan daerah meningkatkan kemandirian daerah dengan

meletakkan otonomi daerah yang luas dan utuh pada kabupaten /kota (Haw.Widjaja

2004:84).

HAW Widjaja( 2004 :3) desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang

mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang besifat istimewa .landasan

pemikiran dalam mengenai pemerintahan desa adalah keanekaragaman, antisipasi,

otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Desa memiliki

wewenang sesuai yang tertuang dalam undang – undang Nomor 06 Tahun 2014

Tentang Desa pada pasal 19 menjelaskan Kewenangan Desa meliputi:

a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;

b. kewenangan lokal berskala Desa;

c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,

atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan

d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Widjaja (2003: 165) menyatakan bahwa otonomi desa merupakan otonomi asli,

bulat, dan utuh serta bukan merupakan pemberian dari pemerintah. Sebaliknya

pemerintah berkewajiban menghormati otonomi asli yang dimiliki oleh desa tersebut.

Sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak

istimewa, desa dapat melakukan perbuatan hukum baik hukum publik maupun

Page 12: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

hukum perdata, memiliki kekayaan, harta benda serta dapat dituntut dan menuntut di

muka pengadilan. Otonomi desa merupakan hak, wewenang dan kewajiban untuk

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

berdasarkan hak asal-usul dan nilai-nilai sosial budaya yang ada pada masyarakat

untuk tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan desa tersebut. Urusan

pemerintahan berdasarkan asal-usul desa, urusan yang menjadi wewenang

pemerintahan Kabupaten atau Kota diserahkan pengaturannya kepada desa. Namun

dalam pelaksanaan hak, kewenangan dan kebebasan dalam penyelenggaraan otonomi

desa harus tetap menjunjung nilai-nilai tanggungjawab terhadap Negara Kesatuan

Republik Indonesia dengan menekankan bahwa desa adalah bagian yang tidak

terpisahkan dari bangsa dan negara Indonesia .

2. Keuangan Desa

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang, termasuk

didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban

desa tersebut. Keuangan desa berasal dari pendapatan asli desa, APBD dan APBN.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan desa yang menjadi kewenangan desa didanai

dari APBDesa, bantuan pemerintahan pusat, dan bantuan pemerintahan daerah.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang diselenggarakan oleh

pemerintahan desa didanai dari APBD, sedangkan penyelenggaraan urusan

pemerintahan pusat yang diselenggarakan oleh pemerintahn desa didanai dari APBN

(Nurcholis, 2011:81).

Page 13: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

Sumber keuangan desa atau pendapatan desa sebagaimana yang disebutkan

dalam undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa, Pendapatan Desa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari:

a. Pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan

partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa;

b. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

c. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota;

d. Alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang

diterima Kabupaten/Kota;

e. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;

f. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan

g. Lain-lain pendapatan Desa yang sah.

3. Penggunaan Keuangan Desa

Muhammad Arif (2007: 32) Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan

kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan desa. Pemerintah desa wajib

mengelola keuangan desa secara transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan

dengan tertib dan disiplin. Transparan artinya dikelola secara terbuka, akuntabel

artinya dipertanggungjawabkan secara legal, dan partisipatif artinya melibatkan

masyarakat dalam penyusunannya. Disamping itu, keuangan desa harus dibukukan

Page 14: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

dalam sistem pembukuan yang benar sesuai dengan kaidah sistem akuntansi

keuangan pemerintahan (Nurcholis,2001:82).

James A.F. Stones (dalam Nopri Ahadi 2004:1), manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahaan dan pengawasan usaha-usaha para

anggota organisasi dan pengguna sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

4. Kebijakan Publik

Kebijakan (policy) adalah sebuah instrument pemerintahan, bukan saja dalam

arti government yang hanya menyangkut aparatur Negara, melainkan pula

governance yang menyentuh pengelolaan sumber daya publik. Kebijakan pada

intinya merupakan keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan tindakan yang secara

langsung mengatur pengelolaan dan pendistribusian sumber daya alam, finansial dan

manusia demi kepentingan publik, yakni rakyat banyak penduduk, masyarakat atau

warga Negara (Edi Suharto, 2011:3). Kebijakan publik secara garis besar mencakup

tahap-tahap perumusan masalah kebijakan, implementasi kebijakan dan evaluasi

kebijakan. Tahap-tahap kebijakan publik menurut (William Dunn, 2003 : 24) adalah

sebagai berikut:

1. Tahap Penyusunan Agenda

2. Tahap Formulasi Kebijakan

5. Evaluasi Kebijakan

Evaluasi kebijakan publik mencakup tiga lingkup makna menurut (Riant

Nugroho, 2011: 679-687), yaitu evaluasi formulasi kebijakan publik, evaluasi

Page 15: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

implementasi kebijakan publik, dan evaluasi kinerja kebijakan publik sebagai

berikut:

a) Evaluasi Formulasi Kebijakan Publik Secara umum

b). Menggunakan pendekatan yang sesuai dengan masalah yang hendak

diselesaikan

c). Mengarah pada permasalahan inti,

d). Mengikuti prosedur yang diterima secara bersama;

e). Mendayagunakan sumber daya yang ada secara optimal.

Evaluasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu proses

pekerjaan, karena dengan adanya evaluasi maka hal tersebut akan mempermudah

jalannya suatu proses kerja dalam sebuah organisasi. Penilaian (evaluation) dapat

diberikan pengertian/difinisi sebagai suatu proses/rangkaian kegiatan pengukuran dan

pembanding dari pada hasil-hasil pekerjaan/produktivitas kerja yang telah tercapai

dengan target yang direncanakan. Dunn (2003:610) menggambarkan kriteria-kriteria

evaluasi kebijakan sebagai berikut:

1. Efektivitas: Berkenaan dengan apakah program/kebijakan tersebut mencapai

hasil (akibat) yang diharapkan atau mencapai tujuan dari diadakannya

kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Efektifitas yang secara dekat berhubungan

dengan rasionalitas teknis, selalu diukur dari unit produk atau layanan atau

moneternya.

2. Efisiensi: Berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk

menghasilkan tingkat efektifitas tertentu. Efisiensi yang merupakan sinonim

Page 16: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

dari rasionalitas ekonomi adalah merupakan hubungan antara efektifitas dan

usaha yang terakhir umumnya diukur dari ongkos meneter.

3. Kecukupan: Berkenaan dengan seberapa jauh tingkat efektifitas memuas

kebutuhan, nilai, atau kesempatan menumbuhkan adanya masalah. Kriteria

kecukupan cukup menekankan pada kuatnya hubungan antara alternative

kebijakan dan hasil yang diharapkan.

4. Perataan: kebijakan tersebut dilaksanakan merata serta terpenuhinya seluruh

kebutuhan.

5. Responsivitas: berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat

memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai-nilai kelompok-kelompok

masyarakat tertentu. Kriteria responsitivitas adalah penting karena analisis

yang dapat memuaskan semua kriteria lainnya. Efektifitas, efisiensi,

kecukupan, kesamaan, masih gagal jika belum menanggapi kebutuhan actual

dari kelompok yang semestinya diuntungkan dari adanya suatu kebijakan.

6. Ketetapan: Suatu hasil pelaksanaan yang dilihat dari kesesuaian biaya dengan

standart dan benttik surat pertanggung jawaban yang sesuai dengan

perundang-undangan.

E. Hasil Penelitian

1. Efektivitas

Berkenaan dengan apakah penggunaan keuangan Desa tersebut mencapai hasil

yang diinginkan atau mencapai tujuan dari keuangan desa tersebut. Efektivitas

merupakan cara untuk mengetahui bagaimana memperoleh hasil serta tujuan yang

Page 17: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

dicapai dalam penggunaan keuangan desa di desa sekanah pada tahun 2016. Desa

sekanah merupakan desa yang berdiri pada tahun 1944 tentunya sudah banyak kali

diadakan pemilihan kepala desa, dengan demikian pada tahun 2016 desa sekanah

memiliki APBDes sebesar Rp 1.304.323.866,00 tentunya harus benar-benar teliti

dalam menggelola atau menggunakan keuangan tersebut. Dewasa ini pengelolaan

atau penggunaan keuangan di Desa Sekanah selama satu tahun yaitu pada tahun 2016

desa memiliki cara atau strategi yang khusus untuk menggunakan keuangan tersebut.

Berdasarkan hasil dilapangan pengunaan keuangan Desa Sekanah sudah

menjalan kan berdasarkan penggunaan keuangan Desa Sekanah sudah sesuai dengan

RKPDes tahun 2016 dan peraturan menteri dalam negeri tahun 2014 yang mana di

sebutkan terdiri dari perencanaan (pasal 20) , pelaksanaan (pasal 24), penata usahaan

(pasal 35), pelaporan (pasal 37) dan pertanggung jawaban (pasal 38). Kemudian hasil

wawancara yang dilakukan penulis dengan beberapa informan tentang bagaimana

penggunaan keuangan Desa di Desa Sekanah pada tahun 2016 dapat ditarik

kesimpulan bahwa penggunaan keuangan Desa Sekanah pada tahun 2016 sudah

berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan yang disampaikan oleh

narasumber bahwa penggunaan keuangan Desa dilakukan dan dilaksanakan sesuai

dengan apa yang telah tercantum di dalam APBDes maupun RKPDes tahun 2016,

tentunya sebelum Pemerintah Desa menggunakan anggaran tersebut wajib bagi

pemerintah Desa untuk berkonsultasi tentang apa yang telah menjadi usulan baik itu

dari kalangan masyarakat maupun dari pemerintah itu sendiri untuk dikaji dan

dianalisis apakah layak untuk disahkan atau sebaliknya.

Page 18: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

2. Efisiensi

Penggunaan keuangan Desa Sekanah tentunya yang berasal dari ADD

digunakan untuk pengahasilan tetap dan tunjangan, biaya operasional BPD, sarana

dan prasarana fisik infrastruktur desa dan pelatihan di bidang agama. Kemudian

dalam merealisasikan penggunaan keuangan desa dengan meningkatkan

pembangunan serta memberikan pemberdayaan kepada masyarakat, pemerintah desa

sekanah kerap menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat dan juga dengan

pemerintah kabupaten yang terkait guna tercapainya tujuan dalam APBDes dan juga

RKPDes tahun 2016. Dari observasi dan wawancara yang dilakukan di Desa

Sekanah Tahun 2016 dapat di analisa Pengawasan penggunaan keuangan Desa juga

tidak terlepas dari kontrol yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

sebagai pengawas kinerja Pemerintah Desa dan juga kontrol dilakukan secara

lansung oleh masyarakat sekanah yang berdomisili di desa tersebut.

3. Kecukupan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan beberapa

informan yang dijadikan sebagai narasumber untuk memberikan informasi mengenai

penggunaan keuangan desa di Desa Sekanah tahun 2016 dapat penulis simpulkan

bahwasanya penggunaan keuangan Desa Sekanah dapat dilaksanakan dengan baik

dan tepat. Hal ini dibuktikan dengan pelaksaan kegiatan atau kebijakan dari

pemerintah desa mencapai tujuaannya dengan baik, itu artinya pendapatan dengan

pengeluaran keuangan seimbang dan tidak ada kebijakan yang tidak terlaksanakan

pada tahun 2016 tersebut.

Page 19: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

4. Responsivitas

Responsivitas merupakan berkenaan seberapa jauh suatu kebijakan dapat

memuaskan kebutuhan atau nilai kelompok –kelompok masyarakat tertentu .kriteria

responsivitas adalah penting karena analisa yang dapat memuaskan semua kriteria

lainnya .Tentunya dengan adanya anggaran yang dimiliki oleh pemerintah desa dapat

memberikan motivasi dan juga kemudahan bagi pemerintahan desa dalam

membangun desanya sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara dapat penulis tarik kesimpulan bahwasanya

penggunaan keuangan desa sekanah pada tahun 2016 sudah memberikan perubahan

di desanya sendiri, hal ini dibuktikan dengan banyaknya pembangunan yang di

bangun oleh pemerintah desa baik itu pembangunan lansung maupun rehabilitas.

Pembangunan yang bersumber dari keuangan desa tersebut dapat dirasakan

masyarakat secara lansung itu membuktikan bahwasanya pembangunan yang telah

tercantum dalam APBDes maupun RKPDes 2016 telah diwujudkan oleh pemerintah

desa sekanah tentunya.Penggunaan keuangan desa sekanah pada tahun 2016 sebesar

Rp. 702.172.143,00 yang digunakan oleh pemerintah desa sekanah untuk

pembangunan di bidang penyelenggaraan pemerintahan dan bidang pelaksanaan

pembangunan desa, pernyataan ini di dapat penulis dari dukumen desa tentang

APBDes perubahan peraturan desa nomor 8 tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Desa Sekanah Tahun Anggaran 2016.

Page 20: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

5. Perataan

Perataan merupakan kebijakan tersebut dilaksanankan merata terpenuhinya

seluruh kebutuhan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang penggunaan

keuangan desa sekanah pada tahun 2016. Tentunya penggunaan keuangan tersebut

direalisasikan dengan berbagai bentuk kegiatan desa baik itu di bidang pembangunan

desa, penyelenggaraan pemerintahan desa, insentif kepala desa dan juga

pemberdayaan masyarakat desa.

Berdasarkan hasil wawancara yang di dapat penulis melauli wawancara

dengan beberapa narasumber yang berkaitan dengan penggunaan keuangan Desa

Sekanah pada tahun 2016 dapat penulis simpulkan bahwasanya penggunaan

keuangan desa sekanah tahun 2016 sudah memberikan perubahan secara merata

kepada masyarakat khususnya di desanya sendiri. Perubahan secara merata tentunya

dibuktikan dengan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan juga apa yang

dirasakan masyarakat sekanah dari setiap kegiatan yang dibuat oleh pemerintah

desanya sendiri.

6. Ketetapan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan beberapa

informan sebagai narasumber untuk memperoleh informasi, fakta dan data mengenai

penggunaan keuangan desa sekanah tahun 2016 dapat penulis simpulkan bahwasanya

dalam pengguanaan keuangan serta pengalokasian keuangan desa sekanah tidak

bertentangan dengan aturan yang berlaku, hal tersebut didorong oleh pengawasan

yang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan instansi yang terkait yaitu Badan

Page 21: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD), pengawasan yang

dilakukan adalah dengan memeriksa RAPBDes yang diajukan oleh pihak desa

kemudian dari RAPBDes tersebut dikaji dan dianalisis oleh pihak BPMPD.

Desa sekanah pada tahun 2016 tidak mengalami kendala untuk RAPDesnya.

Kendala atau hambatan yang dialami pemerintahan desa sekanah tahun 2016 adalah

besarnya tuntutan atau usulan dari masyarakat, sedangankan anggaran yang pdimiliki

desa sekanah kurang memadai sehingga membuat pemerintah membuat kebijakan

dalam memilih serta memilah dengan selektif untuk setiap usulan yang ada. Setiap

usulan dari msyarakat ditampung dan dibahas oleh pemerintah desa sekanah dengan

melakukan rapat koordinasi bersama dengan BPD dan juga tokoh masyarakat

setempat.

F. Penutup

1. Kesimpulan

Hasil penelitian yang di dapat dari wawancara serta observasi maka adalah bahwa

pengunaan keuangan desa sekanah pada tahun 2016 sudah sesuai dengan

pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam RKPDesa dan APBDesa tahun 2016.

keuangan desa sekanah kecamatan Lingga Utara kabupaten lingga. Pengunaan

keuangan desa sekanah, pada dasarnya dilaksanakan untuk mewujudkan desa sebagai

suatu pemerintahan terdepan dan terdekat dengan rakyat, yang kuat, maju, mandiri,

dan demokratis hingga mampu melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan menuju masyarakat yang makmur, adil, dan sejahtera.

Page 22: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

Pengunaan keuangan desa bukanlah merupakan hal yang mudah, diperlukan

sistem yang harus dibuat juga secara professional. Mulai dari segi perencanaan, perlu

dilakukan musyawarah desa untuk menentukan pengeluaran dana desa untuk periode

kedepannya. Selain itu, penatausahaan dalam tata kelola keuangannya harus disusun

secar Tidak hanya sistem, sumber daya manusia (sdm) atau perangkat penyelenggara

desa juga harus memiliki kapabilitas dalam pengelolaan dana desa tersebut. Dengan

adanya tata kelola keuangan desa yang tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, serta

dikelola dengan efisien, efektif, dan ekonomis, diharapkan pembangunan dan

kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dengan cepat terutama bagi masyarakat di

wilayah pedesaan dalam peningkatan kesejahteraannya.

2. Saran

a. Untuk pemerintah Desa Sekanah agar lebih terbuka dalam melaksanakan

kegiatan/program yang sedang dijalankan dan juga transparan kepada

masyarakat mengenai laporan pertanggung jawaban desa.

b. Untuk pemerintah Daerah Kabupaten Lingga yaitu instansi yang terkait

Badan Pemberdayaan Masyarakat Pmerintah Desa (BPMPD) agar terus

melakukan pengawasan serta koordinasi dengan Desa-Desa yang ada di

Kabupaten Lingga khususnya Desa Sekanah supaya pelaksanaan

kegiatan/program Desa kedepannya semakin membaika sistematis.

Page 23: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku:

Arif, Muhammad. 2007. Tata Cara Pengelolaan Keuangan Desa Dan Pengelolaan

Kekayaan Desa. Pekanbaru: Red Post Press.

Arikunto. S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Pt Rineka

Cipta.

Durianto, Sugiarto, Widjaja Dan Supratikno, 2003. Inovasi Pasar Dengan Iklan Yang

Efektif. Jakarta: Pt. Gramedia Pustaka Utama.

Dunn, William N. (2003). Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Dwi, J Narwoko Dan Bagong Suyanto. 2011. Sosiologi (Teks Pengantar Dan

Terapan). Jakarta: Kencana

Hanif Nurcholis, 2011, Pertumbuhan Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Erlangga, Jakarta

Moleong, lexy .2006 Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi .Bandung .Pt .Remaja

Rosakarya

Nawawi, Hadari. (2006). Evaluasi Dan Manajemen Kinerja Di Lingkungan

Perusahaan Dan Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press

Nopri Ahadi, Se,Mm. 2004. Pengantar Manajemen. Pekanbaru: Universitas Islam

Riau Press

Riant Nugroho, 2011 Gender Dan Strategi Pengarus-Utamannya Di Indonesia,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

Page 24: EVALUASI PENGGUNAAN KEUANGAN DESA SEKANAH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...dengan pengalokasian yang telah di tetapkan di dalam laporan Realisasi Penggunaan Keuangan

Sugiyono 2011.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.Alpabeta

Widjaja, HAW .2004 .Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli ,Bulat Dan

Utuh PT Raja Grafindo Persadana; Jakarta

Perundang Undang :

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Perturan Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 Tentang Perencanaan

Pembanggunan Desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Pengelolaan Keuangan

Desa

Peraturan Bupati Lingga Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa