EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter...

46
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN PASCA KEMOTERAPI KANKER PAYUDARA USIA 18-44 TAHUN DI RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG PERIODE 2015-2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Kurnia Yogyanti NIM : 148114101 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter...

Page 1: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN

PASCA KEMOTERAPI KANKER PAYUDARA USIA 18-44 TAHUN

DI RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG PERIODE 2015-2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Kurnia Yogyanti

NIM : 148114101

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

ii

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN

PASCA KEMOTERAPI KANKER PAYUDARA USIA 18-44 TAHUN

DI RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG PERIODE 2015-2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Kurnia Yogyanti

NIM : 148114101

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat,

rahmat, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien Pasca Kemoterapi

Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang

Periode 2015-2016” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi

Muhammad SAW.

Dalam proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,

serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati

ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di RSUP Dr.

Kariadi Semarang.

2. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian ini.

3. Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu, M.Kes., Ph.D., Apt. selaku dosen

pembimbing yang telah dengan sabar membimbing dan memberikan arahan,

saran, kritikan serta dukungan kepada penulis dari awal proses penyusunan

proposal hingga skripsi ini selesai dengan baik.

4. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan

kritik dan saran selama proses penyelesaian skripsi.

5. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah

memberikan kritik dan saran selama proses penyelesaian skripsi.

6. Ibu Sri Hartati Yuliani, Apt. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan selama penulis menempuh perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

ix

ABSTRAK

Kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara

yang tumbuh tanpa terkendali sehingga dapat menyebar ke jaringan atau organ di

dekat payudara. Kemoterapi merupakan salah satu modalitas terapi pada penyakit

kanker, namun memiliki efek samping myelosuppression yang dapat meningkatkan

risiko terjadinya infeksi pada pasien kanker. Selain itu, tumor padat juga dapat

mempengaruhi pasien terhadap infeksi berkaitan dengan faktor anatomi. Oleh

karena itu, pasien kanker memerlukan antibiotika sebagai terapi untuk mencegah

maupun mengatasi infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui profil

pasien serta mengevaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika menurut NCCN

Clinical Practice Guidelines (2016) dan beberapa literatur lain. Penelitian ini

merupakan penelitian observasional deskriptif dengan rancangan penelitian case

series yang menggunakan data retrospektif. Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah wanita dengan diagnosis utama kanker payudara, pasca kemoterapi, terdapat

data hematologi, dan berusia 18-44 tahun pada tahun 2015 atau 2016, sedangkan

kriteria eksklusinya adalah rekam medis dengan data yang tidak lengkap. Hasil

penelitian menunjukkan, dari 35 kasus yang dianalisis, sebanyak 17 kasus (48,57%)

masih menggunakan antibiotika secara tidak rasional dan 18 kasus (51,43%)

menggunakan antibiotika secara rasional.

Kata Kunci : antibiotika, kanker payudara, kemoterapi, evaluasi penggunaan

antibiotika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

x

ABSTRACT

Breast cancer is a malignant tumor which is formed from breast cells that

grow uncontrollably, thus it can spread between the tissues or organs near the

breast. Chemotherapy is one of the therapeutic modalities in cancer, but it has side

effects of myelosuppression that can increase the risk of infection in cancer patients.

In addition, solid tumors can also affect patients toward infections related to

anatomical factors. Therefore, cancer patients need antibiotics as a therapy to

prevent or treat infection. The aim of this study was to determine the profile of the

patients and evaluate the rationality of antibiotic use according to NCCN Clinical

Practice Guidelines (2016) and some other literature. This research was an

observational descriptive research with case series research design using

retrospective data. The inclusion criteria in this study were women with a major

diagnosis of breast cancer, post-chemotherapy, there were haematological data,

and 18-44 years of age in 2015 or 2016, meanwhile the exclusion criteria were

medical records with incomplete data. The results showed that of the 35 cases

analyzed, 17 cases (48,57%) were still using antibiotics irrationally and 18 cases

(51,43%) had been using antibiotics rationally.

Keywords : antibiotic, breast cancer, chemotherapy, evaluation of antibiotic use

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................... vi

PRAKATA .......................................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... ix

ABSTRACT .......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

METODE PENELITIAN .................................................................................... 3

Jenis dan rancangan penelitian ...................................................................... 3

Instrumen penelitian ...................................................................................... 3

Jalannya penelitian ........................................................................................ 3

Definisi operasional ...................................................................................... 5

Ethical Clearance.......................................................................................... 6

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 6

Profil pasien .................................................................................................. 6

Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika ............................................. 9

Obat-obatan lain yang digunakan bersamaan dengan antibiotika ................. 15

KESIMPULAN ................................................................................................... 18

SARAN ............................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 19

LAMPIRAN ........................................................................................................ 21

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Profil pasien ........................................................................................... 8

Tabel II. Golongan dan jenis antibiotika yang ditemukan dalam penelitian…….. 9

Tabel III. Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien pasca

kemoterapi kanker payudara usia 18-44 tahun di RSUP Dr. Kariadi

Semarang Periode 2015-2016 ................................................................ 13

Tabel IV. Analisis SOAP terhadap kerasionalan penggunaan antibiotika pada

pasien pasca kemoterapi kanker payudara usia 18-44 tahun di RSUP Dr.

Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ................................................... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian ......................................................................... 22

Lampiran 2. Ethical Clearance ............................................................................ 23

Lampiran 3. Instrumen penelitian ........................................................................ 24

Lampiran 4. Check list hasil analisis kerasionalan penggunaan antibiotika ........ 26

Lampiran 5. Distribusi obat-obatan selain antibiotika yang ditemukan dalam

penelitian ......................................................................................... 27

Lampiran 6. Nilai rujukan pada pemeriksaan hematologi di RSUP Dr. Kariadi

Semarang ......................................................................................... 29

Lampiran 7. Daftar zat aktif obat dengan nama dagang....................................... 30

Lampiran 8. Antibiotika empiris yang diberikan kepada pasien neutropenia

berdasarkan acuan Treatment of Febrile Neutropenia and Prophylaxis

in Hematologic Malignancies : A Critical Review and Update (2014

......................................................................................................... 31

Lampiran 9. Nilai leukosit dan absolute neutrophil count (ANC) pasien ........... 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

1

PENDAHULUAN

Kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara

yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar di antara

jaringan atau organ di dekat payudara atau ke bagian tubuh lainnya. Kanker

payudara adalah kanker paling umum kedua di dunia dan merupakan kanker yang

paling sering di antara perempuan dengan perkiraan 1,67 juta kasus kanker baru

yang didiagnosis pada tahun 2012. Kasus kanker payudara lebih banyak terjadi di

daerah kurang berkembang (883000 kasus) dibandingkan daerah yang lebih maju

(794000 kasus) (Kemenkes RI, 2016). Pada tahun 2013, kanker payudara

merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi kedua di Indonesia setelah

kanker serviks yaitu 0,5‰ (0,5/1000), dengan prevalensi tertinggi terdapat di

Yogyakarta yaitu sebesar 2,4‰ (2,4/1000) (Kemenkes RI, 2016).

Salah satu pengobatan yang diberikan kepada pasien kanker adalah

kemoterapi, yang bekerja dengan cara melenyapkan sel kanker menggunakan obat-

obatan sitostatika. Kemoterapi memiliki efek samping myelosuppression, yaitu

suatu kondisi dengan aktivitas sumsum tulang menurun, sehingga menyebabkan

rendahnya eritrosit, leukosit, dan platelet (Anonim, 2018b). Bagi pasien yang

menerima kemoterapi, terjadi peningkatan risiko infeksi karena rendahnya jumlah

sel darah putih (neutropenia) yang disebabkan oleh efek toksik dari kemoterapi

pada sumsum tulang (Gafter-Gvili et al., 2014). Neutropenia adalah kelainan pada

sel darah yang ditandai dengan jumlah sel neutrofil yang rendah, yaitu nilai

Absolute Neutrophil Count (ANC) <500 sel/mm3, dengan rentang normal adalah

2000-7000 sel/mm3. Ketika nilai ANC <1000 sel/mm3, risiko terjadinya infeksi

meningkat (Curry, 2015; Newburger dan Dale, 2013; Baden et al., 2016). Tumor

padat dapat mempengaruhi pasien terhadap infeksi, yang berkaitan dengan faktor

anatomi. Tumor yang tumbuh secara tidak terkendali dapat meningkatkan suplai

darah sehingga menjadi nekrosis, kemudian membentuk nidus yang berkontribusi

terhadap infeksi (Baden et al., 2016). Peningkatan leukosit melebihi batas normal

(leukositosis) juga sering dialami pasien setelah menerima siklus pertama

kemoterapi. Hal ini pun menyebabkan meningkatnya angka kematian pada pasein

kanker. Leukositosis didefinisikan dengan peningkatan leukosit >11000/µl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

2

(Connolly et al., 2010). Jumlah leukosit normal berdasarkan data yang tertera pada

rekam medis adalah 3600-11000/µl (lampiran 6). Risiko terhadap infeksi

meningkat bila jumlah leukosit <1000/µl, sedangkan kondisi leukositosis dapat

disebabkan karena infeksi (Anonim, 2018c; Atmadja, Kusuma, dan Dinata, 2016).

Oleh karena hal tersebut, diperlukan antibiotika sebagai terapi pada pasien kanker

untuk mencegah maupun mengatasi infeksi.

Antibiotika dibagi menjadi 3 berdasarkan fungsinya, yaitu antibiotika

sebagai profilaksis, empiris, dan definitif. Antibiotika profilaksis digunakan untuk

mencegah terjadinya infeksi. Antibiotika empiris digunakan pada infeksi yang

belum diketahui jenis bakteri penyebab dan pola kepekaannya, namun

menunjukkan tanda-tanda infeksi. Tujuan dari pemberian antibiotika empiris adalah

untuk eradikasi atau penghambatan pertumbuhan bakteri yang diduga menjadi

penyebab infeksi, sebelum diperoleh hasil pemeriksaan mikrobiologi. Antibiotika

definitif digunakan pada infeksi yang diketahui jenis bakteri penyebab dan pola

kepekaannya. Tujuan dari pemberian antibiotika definitif adalah eradikasi atau

penghambatan pertumbuhan bakteri yang diduga menjadi penyebab infeksi,

berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologi (Kemenkes RI, 2011a). Pemberian

antibiotika yang tidak tepat pada pasien kanker dapat menyebabkan resistensi

antibiotika. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi penggunaan antibiotika untuk

memastikan bahwa penggunaannya tepat sehingga resistensi antibiotika dapat

dihindari.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui profil pasien serta

mengevaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien pasca kemoterapi

kanker payudara usia 18-44 tahun di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat

(RSUP) Dokter Kariadi Semarang berdasarkan acuan yang digunakan penulis.

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kerasionalan

penggunaan antibiotika pada pasien pasca kemoterapi kanker payudara usia 18-44

tahun di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2015-2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

3

METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional deskriptif dengan

rancangan penelitian case series yang bersifat retrospektif. Data yang diambil

bersumber dari rekam medis pasien. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara

populasi yakni semua data rekam medis pasien kanker payudara tahun 2015-2016

diambil, kemudian dipilih data yang memenuhi kriteria inklusi peneliti. Kriteria

inklusi dalam penelitian ini adalah pasien wanita dengan diagnosis utama kanker

payudara, telah menjalani kemoterapi, terdapat data hematologi, dan berusia 18-44

tahun pada tahun 2015 atau 2016. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah

rekam medis dengan data yang tidak lengkap.

Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar pengambilan data yang

digunakan untuk mencatat data pasien dari rekam medis meliputi profil dan

pengobatan yang diterima pasien (lampiran 3).

Jalannya Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2017 hingga Januari 2018

dengan menelusuri rekam medis pasien di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Ditemukan

sebanyak 163 kasus kanker payudara yang menjalani kemoterapi selama periode

2015-2016, dan sebanyak 35 kasus dari 163 kasus tersebut memenuhi kriteria

inklusi. Dari 35 kasus yang memenuhi kriteria inklusi, sebanyak 13 kasus

membutuhkan antibiotika karena mengalami leukositosis atau neutropenia,

berkaitan dengan kemungkinan adanya infeksi. Dari 13 kasus yang membutuhkan

antibiotika, hanya 7 kasus yang mendapat antibiotika dalam terapinya.

Kasus yang memenuhi kriteria inklusi dicatat pada lembar pengambilan

data yang telah disiapkan sebelumnya. Selanjutnya, dari rekam medis tersebut,

dicatat profil pasien meliputi nomor rekam medis, nama inisial, usia, tanggal masuk

dan keluar rumah sakit, stadium, riwayat kanker dalam keluarga, komplikasi, dan

penyakit penyerta. Selain profil pasien, juga dicatat informasi-informasi penting

lainnya, yaitu keluhan yang dirasakan pasien saat masuk rumah sakit; tanda-tanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

4

vital; hasil pemeriksaan hematologi; diagnosis utama dan diagnosis sekunder; serta

terapi yang diberikan selama pasien menjalani rawat inap.

Setelah semua data atau informasi yang ada dalam rekam medis dicatat,

kemudian dilakukan pengelompokkan data pada aspek profil pasien dan obat-

obatan yang digunakan. Profil pasien yang dikelompokkan yakni usia pasien

(dibagi menjadi 5 kelompok usia), stadium kanker, riwayat kanker dalam keluarga

(ada/tidak ada), komplikasi, dan penyakit penyerta. Obat-obatan yaitu antibiotika

dan obat-obat lain yang digunakan bersamaan dengan antibiotika, dikelompokkan

menurut golongan dan jenisnya, serta dihitung besar penggunaannya. Selanjutnya,

dilakukan analisis kerasionalan terhadap penggunaan antibiotika dari rekam medis

pasien. Aspek kerasionalan penggunaan antibiotika yang dianalisis yakni terkait

ketepatan indikasi, pemilihan obat/antibiotika, dosis, interval waktu pemberian, dan

penilaian kondisi pasien berdasarkan acuan yang digunakan. Acuan yang

digunakan adalah Modul Penggunaan Obat Rasional (Kemenkes RI, 2011b),

National Comprehensive Cancer Network (NCCN) Clinical Practice Guideline :

Prevention and Treatment of Cancer-Related Infections (Baden et al., 2016),

Treatment of Febrile Neutropenia and Prophylaxis in Hematologic Malignancies:

A Critical Review and Update (Villafuerte-Gutierrez et al., 2014), America

Thoracic Society Consensus Guideline on the Management of Community-Acquired

Pneumonia in Adults (Mandell et al., 2007), BPOM: Informatorium Obat Nasional

Indonesia (2015), dan BPOM: Pusat Informasi Obat Nasional (2015).

Metode yang digunakan adalah SOAP, yaitu subjective, objective,

assessment, dan plan. Subjective berisi data mengenai keluhan yang dirasakan

pasien. Objective merupakan data yang dapat diukur dan dikonfirmasi

kebenarannya, misalnya data laboratorium, tekanan darah, suhu tubuh, dan lain-

lain. Assessment berisi analisa permasalahan berdasarkan data subjective dan

objective yang telah diperoleh sebelumnya. Plan merupakan rekomendasi atau

rencana ke depan untuk menyembuhkan maupun memperbaiki kondisi pasien

berdasarkan assessment yang telah dibuat, serta dapat menjadi rekomendasi untuk

penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

5

Definisi Operasional

1. Kasus adalah rekam medis pasien wanita dengan diagnosis utama kanker

payudara dan telah menjalani kemoterapi.

2. Penyakit penyerta adalah diagnosis sekunder pasien kanker payudara yang

tercatat pada rekam medis di RSUP Dr. Kariadi Semarang.

3. Potensial infeksi adalah suatu keadaan pada pasien mengalami neutropenia

(ANC <500 sel/mm3) atau memiliki jumlah leukosit <1000/µl.

4. Infeksi adalah suatu keadaan pada pasien memiliki jumlah leukosit >11000/µl.

5. Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika adalah menilai dan mengkoreksi

tata cara dalam memberikan terapi antibiotika yang tepat, yang akan diberikan

kepada pasien untuk menyembuhkan atau memperbaiki kondisi pasien meliputi

indikasi, golongan dan jenis, dosis, interval waktu pemberian, dan penilaian

kondisi pasien.

6. Profil pasien meliputi nomor rekam medis, nama inisial, usia, tanggal masuk

dan keluar rumah sakit, stadium, riwayat kanker dalam keluarga, komplikasi,

dan penyakit penyerta.

7. Data hematologi adalah jumlah neutrofil dan leukosit.

8. Tepat indikasi yaitu antibiotika diberikan bila terdapat tanda infeksi atau

peningkatan risiko terjadinya infeksi, dilihat dari adanya peningkatan nilai

leukosit dari batas normal atau neutropenia.

9. Tepat pemilihan antibiotika yaitu antibiotika dipilih berdasarkan sensitifitas

bakteri dan menggunakan literatur Treatment of Febrile Neutropenia and

Prophylaxis in Hematologic Malignancies : A Critical Review and Update

(Villafuerte-Gutierrez et al., 2014); National Comprehensive Cancer Network

Clinical Practice Guidelines in Oncology (Baden et al., 2016); dan Infectious

Diseases Society of America/America Thoracic Society Consensus Guideline on

the Management of Community-Acquired Pneumonia in Adults (Mandell et al.,

2007).

10. Tepat dosis yaitu dosis antibiotika yang diberikan merupakan dosis optimal dan

disesuaikan dengan kondisi pasien, serta menggunakan literatur Pusat Informasi

Obat Nasional (BPOM, 2015) dan Treatment of Febrile Neutropenia and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

6

Prophylaxis in Hematologic Malignancies : A Critical Review and Update

(Villafuerte-Gutierrez et al., 2014).

11. Tepat interval waktu pemberian dianggap sesuai karena pemberian obat

terhadap pasien rawat inap di rumah sakit diberikan sesuai jadwal konsumsi

obat pada masing-masing pasien.

12. Tepat penilaian kondisi pasien yaitu pemberian antibiotika perlu

memperhatikan kondisi pasien karena respon tiap individu terhadap efek obat

beragam.

13. Pengobatan antibiotika disebut “rasional” apabila pasien tidak memiliki risiko

infeksi dan tidak menerima antibiotika.

Ethical Clearance

Penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari Direktur SDM dan

Pendidikan RSUP Dr. Kariadi Semarang, dan prosedur yang digunakan telah

disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan nomor surat

KE/FK/0972/EC (lampiran 2).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Pasien

Profil pasien yang dicatat dalam penelitian ini meliputi usia, stadium,

riwayat kanker dalam keluarga, komplikasi, dan penyakit penyerta. Kanker

payudara umumnya lebih banyak diderita pada wanita usia di atas 50 tahun yang

berkaitan dengan faktor hormonal pasca menopause, namun juga dapat diderita

pada wanita yang berusia <50 tahun atau bahkan pada usia yang lebih muda lagi.

Hal ini dapat berkaitan dengan adanya riwayat kanker dalam keluarga dan juga

faktor pola hidup.

Pada penelitian Anders et al. (2009), dari semua pasien wanita yang

terdiagnosa kanker payudara, lebih dari 40% berada pada rentang usia 40 tahun,

20% berada pada rentang usia 30 tahun, dan sedikit lebih dari 2% pada rentang usia

20 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa kanker payudara lebih banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

7

menyerang wanita pada usia 40 tahunan. Pada penelitian ini, kejadian tertinggi

kanker payudara berada pada rentang usia 40-44 tahun yaitu sebesar 54,29% dan

terendah berada pada rentang usia 18-24% yaitu 0% (tabel I). Hal tersebut

menunjukkan bahwa kejadian kanker payudara meningkat seiring dengan

bertambahnya usia. Penelitian Surakasula, Nagarjunapu, dan Raghavaiah (2014)

menyebutkan bahwa risiko perkembangan kanker payudara meningkat seiring

bertambahnya usia wanita. Selain itu, kejadian kanker payudara dinyatakan

memiliki persentase lebih besar pada usia 40 tahunan, dibandingkan pada usia 20

atau 30 tahun (Anders et al., 2009).

Dari 35 kasus yang memenuhi kriteria inklusi, terdapat 3 kasus (8,57%)

yang memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga, sedangkan 32 kasus

(91,43%) lainnya tidak memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga (tabel I).

Riwayat kanker payudara dalam keluarga (terutama ibu, saudara perempuan)

merupakan salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko kanker

payudara (Sirait, Oemiati, dan Indrawati, 2009).

Terdapat 3 penyakit penyerta yaitu pneumonia, asma, dan diabetes melitus

tipe 2 dan 7 komplikasi yaitu leukopenia, trombositopenia, malnutrisi, anemia,

leukositosis, trombositosis, dan neutropenia yang ditemukan dalam penelitian ini.

Komplikasi yang umumnya dapat memperparah kondisi pasien adalah malnutrisi,

leukositosis, neutropenia, dan anemia. Malnutrisi yang dialami pasien diatasi

dengan pemberian natrium klorida 0,9% secara intravena selama pasien dirawat

inap. Pasien yang mengalami neutropenia berpotensi untuk mengalami infeksi

sehingga perlu diberikan terapi antibiotika profilaksis untuk mencegah terjadinya

infeksi, sedangkan antibiotika empiris atau definitif diberikan pada pasien yang

mengalami infeksi.

Kondisi anemia diatasi dengan pemberian packed red blood cell (PRBC)

yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Anemia ditandai dengan menurunnya

kadar hemoglobin, hematokrit, dan eritrosit dari nilai normal. Anemia dapat

disebabkan karena beberapa hal, diantaranya penurunan produksi dari eritrosit,

adanya peningkatan destruksi dari eritrosit, dan kehilangan darah (Rodgers et al.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

8

2012). Secara ringkas, profil pasien dalam penelitian ini dirangkum pada tabel I

dibawah ini.

Tabel I. Profil Pasien

Profil n (35) % (100)

Distribusi usia pasien

18-24 0 0

25-29 2 5,7

30-34 6 17,1

35-39 8 22,8

40-44 19 54,3

Stadium kanker

I 1 2,8

II 8 22,8

III 5 14,3

IV 9 25,7

Tidak diketahui 12 34,3

Riwayat kanker dalam keluarga

Ada 3 8,6

Tidak ada 32 91,4

Komplikasi

Leukopenia 3 8,6

Trombositopenia 3 8,6

Malnutrisi 2 5,7

Anemia 19 54,3

Leukositosis 12 34,3

Trombositosis 9 25,7

Neutropenia 1 2,8

Penyakit penyerta

Community-Acquired

Pneumonia 1 2,8

Asma 1 2,8

DM tipe 2 1 2,8

Pada 19 kasus (54,28%) dalam penelitian ini, mengalami anemia dan

beberapa diantaranya dengan kondisi kanker yang sudah bermetastasis ke tulang.

Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan anemia yang dialami pasien. Sel kanker

yang bermetastase ke tulang secara langsung menekan proses pembentukan eritrosit

(hematopoiesis) melalui infiltrasi sumsum tulang, hal ini memicu terjadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

9

pembentukan sitokin yang menyebabkan penyerapan zat besi sehingga menurunkan

produksi eritrosit (Rodgers et al., 2012).

Evaluasi Kerasionalan Penggunaan Antibiotika

Dari 35 kasus yang memenuhi kriteria inklusi, ada 7 kasus (20%) yang

memperoleh terapi antibiotika. Antibiotika yang ditemukan ada 3 golongan dan 5

jenis, yaitu golongan sefalosporin generasi I (sefadroksil) dan generasi III

(seftriakson dan seftazidim), antibiotika anaerob (metronidazol), dan

fluorokuinolon (levofloksasin). Golongan dan jenis antibiotika yang ditemukan

dalam penelitian ini secara ringkas dirangkum pada tabel II dibawah ini.

Tabel II. Golongan dan Jenis Antibiotika yang ditemukan dalam Penelitian

No Antibiotika

Kegunaan No.

Data Golongan Jenis

1

Sefalosporin generasi

III + antibiotika

anaerob

Seftriakson +

metronidazol n.a 1

2 Sefalosporin generasi

III Seftriakson n.a 6

3

Fluorokuinolon dan

sefalosporin generasi

III

Levofloksasin dan

seftazidim

Definitif dan

empiris 20

4 Fluorokuinolon Levofloksasin n.a 21

5 Sefalosporin generasi I Sefadroksil n.a 26

6 Sefalosporin generasi

III Seftriakson Empiris 27

7 Sefalosporin generasi

III Seftriakson Empiris 35

Keterangan: n.a, not applicable

Antibiotika profilaksis yang digunakan pada pasien dewasa dengan kanker

dan neutropenia yang diinduksi kemoterapi adalah golongan fluorokuinolon (Baden

et al., 2016). Penentuan infeksi berdasarkan data laboratorium yakni jumlah

leukosit. Pasien dengan jumlah leukosit <1000/µl merupakan kondisi potensial

infeksi, sedangkan pasien dengan jumlah leukosit yang tinggi atau leukositosis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

10

(>11000/µl) dapat disebabkan karena infeksi (Anonim, 2018c; Atmadja, Kusuma,

dan Dinata, 2016). Untuk pasien yang berpotensi terinfeksi, diberikan terapi

antibiotika profilaksis untuk mencegah terjadinya infeksi, sedangkan pada pasien

yang sudah terinfeksi dapat diberikan antibiotika empiris atau definitif (Kemenkes

RI, 2011a). Penentuan penggunaan antibiotika empiris atau definitif didasarkan

pada dilakukan atau tidaknya uji kultur bakteri. Aspek kerasionalan penggunaan

antibiotika yang dianalisis yaitu tepat indikasi, tepat pemilihan antibiotika, tepat

dosis, tepat interval waktu pemberian, dan tepat penilaian kondisi pasien.

Aspek kerasionalan penggunaan antibiotika yang dianalisis yakni terkait

ketepatan indikasi, pemilihan obat/antibiotika, dosis, interval waktu pemberian, dan

penilaian kondisi pasien.

Indikasi

Tepat indikasi dilihat dari ada atau tidaknya indikasi infeksi

berdasarkan hasil pemeriksaan leukosit, sehingga menentukan apakah seorang

pasien butuh antibiotika atau tidak. Terdapat 14 kasus tidak tepat indikasi, yaitu

10 kasus indikasi tanpa obat dan 4 kasus obat tanpa indikasi.

Pada kategori indikasi tanpa obat, sebanyak 9 kasus menunjukkan

kondisi leukositosis pada hasil pemeriksaan hematologi. Hal ini menunjukkan

bahwa pasien mengalami infeksi, sehingga membutuhkan terapi antibiotika

empiris. Dalam terapinya, pasien tidak mendapatkan terapi antibiotika, maka

perlu diberikan. Plan yang dapat direkomendasikan adalah memberikan terapi

antibiotika empiris (dapat dilihat pada lampiran 8) untuk mengatasi infeksi dan

periksa jumlah leukosit secara berkala. Pada satu kasus lain, menunjukkan

bahwa pasien mengalami neutropenia karena nilai ANC <500 sel/mm3. Pasien

tersebut rentan terhadap infeksi, sehingga perlu diberikan terapi antibiotika

profilaksis, yaitu levofloksasin dari golongan fluorokuinolon. Dalam terapinya,

pasien tidak mendapatkan terapi antibiotika, maka perlu diberikan. Plan yang

direkomendasikan adalah berikan levofloksasin, pantau tanda-tanda infeksi, dan

periksa jumlah leukosit secara berkala.

Pada kategori obat tanpa indikasi (nomor data 1, 6, 21, 26), pasien

mendapatkan terapi antibiotika yaitu masing-masing seftriakson dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

11

metronidazol, seftriakson, levofloksasin, serta seftriakson dan sefadroksil.

Berdasarkan hasil pemeriksaan hematologi, jumlah leukosit pasien tersebut

berada dalam batas normal (tidak menunjukkan tanda-tanda infeki), sehingga

pasien belum membutuhkan antibiotika. Plan yang direkomendasikan adalah

tunda pemberian antibiotika, pantau tanda-tanda infeksi, dan periksa jumlah

leukosit secara berkala.

Pemilihan obat/antibiotika

Pada kasus dengan nomor data 20, memiliki diagnosis sekunder

pneumonia komuniti dan asma. Pasien mendapat terapi antibiotika levofloksasin

500 mg/hari dan seftazidim 1 g/8 jam. Berdasarkan hasil uji kultur bakteri, pada

sputum pasien positif terdapat Streptococcus pneumoniae. Streptococcus

pneumoniae merupakan salah satu patogen penyebab Community-Acquired

Pneumonia (CAP). Pemilihan levofloksasin untuk pasien yang terinfeksi bakteri

Streptococcus pneumoniae kurang tepat. Levofloksasin diindikasikan untuk

CAP namun sebagai terapi lini kedua. Obat ini aktif terhadap organisme gram

positif dan gram negatif, serta memiliki aktivitas yang lebih besar terhadap

pneumokokus dibandingkan siprofloksasin (IONI, 2015). Antibiotika yang

disarankan untuk CAP berkaitan dengan patogen Streptococcus pneumoniae

jenis penicillin-nonresistant yaitu amoksisilin dengan dosis 500-1000 mg tiap 8

jam (Mandell et al., 2007; BPOM, 2015b). Plan yang direkomendasikan adalah

diskusikan kepada dokter terkait hal tersebut, dan sarankan untuk mengganti

levofloksasin ke antibiotika yang lebih disarankan yaitu amoksisilin.

Pada dua kasus lainnya, pasien mendapatkan antibiotika seftriakson.

Hasil pemeriksaan leukosit, menunjukkan kadar leukosit berada diatas normal

(leukositosis) yang mengindikasikan bahwa pasien mengalami infeksi, sehingga

membutuhkan terapi antibiotika empiris. Seftriakson bukan termasuk antibiotika

empiris yang diberikan pada pasien infeksi, sehingga kasus ini termasuk dalam

kategori tidak tepat pemilihan antibiotika. Plan yang direkomendasikan adalah

konfirmasikan kepada dokter terkait hal tersebut, dan sarankan untuk mengganti

antibiotika seperti pada lampiran 8, serta periksa jumlah leukosit secara berkala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

12

Dosis

Pada kasus dengan nomor data 20, pasien juga mendapat antibiotika

seftazidim yang digunakan untuk mengatasi infeksi pasca kemoterapi (pasien

mengalami leukositosis). Pemilihan seftazidim sudah tepat, namun dosis yang

diberikan kurang. Berdasarkan pemeriksaan leukosit yang dilakukan satu hari

pasca kemoterapi, pasien mengalami leukositosis dan terapi seftazidim langsung

diberikan pada hari itu juga. Dua hari kemudian, pasien kembali diperiksa kadar

leukositnya dan hasil menunjukkan bahwa penurunan kadar leukosit tidak

signifikan. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena kurangnya dosis antibiotika

yang diberikan. Seharusnya seftazidim diberikan dengan dosis 2 g/8 jam

(Villafuerte-Gutierrez et al., 2014) (lampiran 8), tetapi pasien hanya diberikan

dengan dosis 1 g/8 jam. Plan yang direkomendasikan adalah tingkatkan dosis

seftazidim menjadi 2 g/8 jam agar target jumlah leukosit segera tercapai serta

periksa jumlah leukosit secara berkala.

Interval waktu pemberian

Interval waktu pemberian antibiotika sudah tepat, semua antibiotika

diberikan sesuai dengan aturan pemakaian dosis yang tertera pada rekam medis

pasien.

Penilaian kondisi pasien dan lama pemberian

Sebelum memutuskan pemberian terapi kepada pasien, kondisi pasien

perlu diperhatikan karena respon tiap individu terhadap efek obat berbeda-beda

(Kemenkes, 2011c). Penilaian kondisi pasien dilihat berdasarkan adanya respon

alergi terhadap antibiotika, uji sensitivitas kuman, serum kreatinin, serta SGOT

dan SGPT. Pada penelitian ini, tidak ditemukan adanya respon alergi terhadap

antibiotika pada pasien. Dari 35 kasus, tidak terdapat data laboratorium

mengenai nilai serum kreatinin, SGOT, dan SGPT, sehingga peneliti tidak dapat

menilai kondisi pasien dari keadaan ginjal dan heparnya.

Lama pemberian antibiotika dilihat berdasarkan data hematologi yaitu

nilai leukosit pasien. Lama pemberian antibiotika tidak dapat dianalisis karena

pemeriksaan leukosit pasien rata-rata hanya dilakukan satu kali yaitu pada saat

awal masuk rumah sakit, sehingga tidak dapat melihat status infeksi yang dialami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

13

pasien. Ringkasan mengenai evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika

dirangkum pada tabel III dibawah ini.

Tabel III. Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien pasca

kemoterapi kanker payudara usia 18-44 tahun di RSUP Dr. Kariadi

Semarang periode 2015-2016

n=35 Antibiotika Ketepatan Dosis Ketepatan

antibiotika

Nomor

Data Butuh Pakai Besar Frekuensi Lama

Pakai

antibiotika

(7)

4 Tidak Ya Tepat

(21) Tepat n.a Tepat (21)

1, 6,

21, 26

3 Ya Ya Tidak

tepat Tepat n.a

Tidak

tepat

20, 27,

35

Tidak

pakai

antibiotika

(28)

10 Ya Tidak n.a n.a n.a n.a

2, 10,

12, 13,

16, 17,

19, 22,

24, 31

18 Tidak Tidak n.a n.a n.a n.a

3, 4, 5,

7, 8, 9,

11, 14,

15, 18,

23, 25,

28, 29,

30, 32,

33, 34

Keterangan: n.a, not applicable

Masalah terapi pada kasus didokumentasikan menggunakan metode SOAP

(Subjective, Objective, Assessment, dan Plan). Subjective berisi data mengenai

keluhan yang dirasakan pasien. Objective merupakan data yang dapat diukur dan

dikonfirmasi kebenarannya, misalnya data laboratorium, tekanan darah, suhu

tubuh, dan lain-lain. Assessment berisi analisa permasalahan berdasarkan data

subjective dan objective yang telah diperoleh sebelumnya. Plan merupakan

rekomendasi atau rencana ke depan untuk menyembuhkan maupun memperbaiki

kondisi pasien berdasarkan assessment yang telah dibuat, serta dapat menjadi

rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Berikut merupakan ringkasan analisis

SOAP terhadap kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien pasca kemoterapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

14

kanker payudara usia 18-44 tahun di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 2015-2016.

Tabel IV. Analisis SOAP terhadap kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien pasca kemoterapi kanker payudara

usia 18-44 tahun di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 2015-2016

Kriteria Analisis SOAP

No. Data S O A P

Tepat

indikasi

Indikasi

tanpa obat

(10 kasus)

Nyeri payudara

kiri, perut, dan

tulang, serta

konstipasi, mual,

sesak nafas, nafsu

makan menurun

9 kasus

leukositosis dan

1 kasus

neutropenia

9 kasus butuh

antibiotika

empiris dan 1

kasus butuh

antibiotika

profilaksis

Beri antibiotika

yang sesuai

2, 10, 12, 13,

16, 17, 19, 22,

24, 31

Obat tanpa

indikasi (4

kasus)

Nyeri payudara

kanan dan

punggung, mual,

sesak nafas,

cemas

Leukosit pasien

dalam batas

normal

Belum butuh

antibiotika

Tunda pemberian

antibiotika 1, 6, 21, 26

Tepat

pemilihan

antibiotika

Tidak tepat

pemilihan

antibiotika

(3 kasus)

Nyeri payudara,

punggung, dan

kaki, serta lemas,

sesak nafas,

lemas, batuk,

tidak nafsu makan

Leukositosis

Antibiotika yang

digunakan tidak

tepat

Ganti antibiotika

sesuai yang

disarankan

20, 27, 35

Tepat dosis

Dosis

kurang (1

kasus)

Nyeri punggung,

sesak nafas,

lemas, dan batuk

Leukositosis Dosis yang

diberikan kurang

Tingkatkan dosis

sesuai yang

disarankan

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

15

Obat-obatan Lain yang digunakan Bersamaan dengan Antibiotika

Obat-obatan lain selain antibiotika yang ditemukan dalam penelitian ini

dikelompokkan menjadi 7 golongan, yaitu antineoplastik/sitostatika, obat saluran

cerna, analgesik, antiinflamasi, antimual dan -muntah, antihipertensi, dan

suplementasi gizi. Daftar obat-obatan selain antibiotika beserta golongan, jenis, dan

distribusinya yang ditemukan dalam penelitian dirangkum pada lampiran 5.

Antineoplastik/sitostatika

Antineoplastik/sitostatika digunakan untuk menghancurkan sel-sel

kanker dalam tubuh pasien. Penggunaan obat-obatan antikanker dapat

menimbulkan efek samping yakni penekanan aktivitas sumsum tulang. Sumsum

tulang merupakan bagian tubuh yang paling rentan terhadap efek samping

kemoterapi. Kemoterapi dapat berpengaruh langsung pada sumsum tulang yang

mengakibatkan supresi hematopoiesis, sehingga terjadi penurunan pada sel-sel

darah (anemia, leukopenia, neutropenia, dan/atau trombositopenia) (Budiana

dan Febiani, 2017). Semua pasien dalam penelitian ini mendapatkan obat

antineoplastik (100%). Obat antineoplastik/sitostatika yang ditemukan pada

penelitian ini adalah doksorubisin (Adriamycin®), epirubisin, siklofosfamid,

ifosfamid (Holoxan®), paklitaksel (Paxus®), dosetaksel (Taxotere®), kapesitabin

(Xeloda®), vinorelbin (Navelbine®), trastuzumab (Herceptin®), karboplatin,

cisplatin, 5-fluorourasil (Fluracedyl®), dan bleomisin.

Obat saluran cerna

Pemberian obat saluran cerna dimaksudkan untuk mencegah stress

ulcer pada pasien rawat inap. Pemberiannya sebelum kemoterapi dimaksudkan

untuk mengurangi asam lambung yang dapat menyebabkan gejala seperti rasa

terbakar di perut (heartburn) (Shead et al., 2016). Obat saluran cerna yang

ditemukan pada penelitian ini adalah ranitidin dan omeprazol, namun yang lebih

banyak digunakan adalah ranitidin. Semua pasien dalam penelitian ini

menggunakan salah satu dari dua obat tersebut, namun ada juga yang

menggunakan keduanya. Pemberiannya ada yang sebelum kemoterapi, pasca

kemoterapi, dan sebelum hingga pasca kemoterapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

16

Analgesik dan antiinflamasi

Analgesik dan antiinflamasi yang diberikan bertujuan untuk meredakan

rasa nyeri yang dirasakan pasien. Kebanyakan dari pasien dalam penelitian ini

merasakan nyeri pada payudara akibat penyakit kanker yang dialami dengan

berbagai macam skala nyeri yang berbeda-beda pada setiap pasien. Pada

beberapa pasien dengan kanker yang telah menyebar ke tulang, rasa nyeri juga

dirasakan hingga ke tulang. Rasa nyeri tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman

pada pasien sehingga perlu diatasi dengan pemberian obat analgesik atau

antiinflamasi. Analgesik yang ditemukan pada penelitian ini adalah golongan

analgesik non-opioid yaitu parasetamol dan asam mefenamat; analgesik opioid

yaitu tramadol, hidromorfon hidroklorida (Jurnista®), dan morfin sulfat; agonis

α-2 yaitu klonidin; serta natrium metamizol. Antiinflamasi yang digunakan

adalah golongan antiinflamasi non-steroid (AINS) yaitu ketorolak; antiinflamasi

steroid yaitu metilprednisolon dan deksametason. Metilprednisolon yang

diresepkan bersama dengan terapi penyakit neoplastik bertujuan untuk

meringankan penyakit neoplastik itu sendiri (Anonim, 2018a). Pemberian

metilprednisolon bersama dengan obat antineoplastik digunakan pada pasien

dengan nomor data 20, dimana pasien tersebut merasakan nyeri pada punggung.

Pada penelitian ini, antiinflamasi yang lebih sering digunakan adalah

deksametason.

Anti-mual dan –muntah

Anti-mual dan –muntah digunakan untuk mengatasi mual dan muntah

yang dialami pasien. Mual dan muntah merupakan efek samping yang umum

terjadi akibat penggunaan obat-obatan kemoterapi. Penelitian Shead et al (2016)

menyebutkan bahwa mual dan muntah dapat disebabkan beberapa hal, yakni

karena penyakit kankernya sendiri, masalah kesehatan yang disebabkan kanker,

dan pengobatan kanker, salah satunya adalah kemoterapi. Pada penelitian ini,

anti-mual dan -muntah yang digunakan adalah golongan antagonis serotonin (5-

HT3) yaitu ondansetron; steroid adrenokortikal yaitu deksametason;

benzodiazepin yaitu alprazolam; dan antiemetik yaitu metoklopramid dan

difenhidramin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

17

Antihipertensi

Antihipertensi yang diberikan pada pasien kanker payudara ditujukan

untuk pasien yang mengalami peningkatan tekanan darah yang bertujuan untuk

menormalkan tekanan darah pasien. Antihipertensi yang digunakan adalah

golongan Angiotensin Converting Enzyme inhibitor (ACEi) yaitu captopril;

Angiotensin Receptor Blocker (ARB) yaitu valsartan; Calcium Channel Blocker

(CCB) jenis dihidropiridin yaitu amlodipin; Cardioselective Beta Blocker yaitu

bisoprolol; diuretik jenis aldosterone antagonist yaitu spironolakton dan diuretik

jenis loop yaitu furosemid. Pasien nomor data 20 mengalami tekanan darah

tinggi yaitu 170/110 mmHg, sehingga perlu diberikan antihipertensi untuk

menormalkan tekanan darah pasien.

Suplementasi gizi

Pasien kanker yang mendapat kemoterapi atau radiasi, sering

mengalami mual, muntah, diare, dan menurunnya nafsu makan sehingga terjadi

penurunan berat badan. Untuk menghindari hal-hal tersebut, maka asupan

vitamin dan mineral tampaknya penting diberikan, namun ternyata tidak selalu

penting diberikan. Pemberian asupan vitamin dan mineral pada pasien kanker

masih kontroversial, karena hasil yang didapatkan pada tiap penelitian berbeda-

beda. Pada penelitian dengan skala besar, pemberian asupan vitamin dan mineral

pada pasien kanker menunjukkan hasil yang positif terhadap outcome, namun

pada penelitian lain menunjukkan hasil yang negatif (Anonim, 2013).

Meskipun belum ada bukti kuat yang menunjukkan outcome positif dari

pemberian suplemen vitamin kepada pasien kanker, tidak ada salahnya jika

diberikan bila efeknya dapat memperingan kondisi pasien. Asupan gizi yang

diberikan berupa vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin B6 (piridoksin),

vitamin B12 (sianokobalamin) kepada 6 pasien. Pasien nomor data 5, 9, 10, 16,

dan 17 mendapat vitamin B kompleks; pasien nomor data 16 dan 17 mendapat

vitamin C, pasien nomor data 7 mendapatkan vitamin B6 dan B12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

18

KESIMPULAN

Pasien yang paling banyak terkena kanker payudara adalah pasien dengan usia

40-44 tahun; dengan stadium kanker yang tersering adalah stadium IV; proporsi

pasien yang memiliki riwayat kanker dalam keluarga lebih kecil dibandingkan

yang tidak memiliki; komplikasi yang tersering adalah anemia; dan ditemukan

tiga penyakit penyerta.

Hasil penelitian menunjukkan, dari 35 kasus yang dianalisis, sebanyak 17 kasus

(48,57%) masih menggunakan antibiotika secara tidak rasional dan 18 kasus

(51,43%) menggunakan antibiotika secara rasional. Ketidakrasionalan tersebut

antara lain 40% tidak tepat indikasi yang terbagi menjadi dua yaitu 10 kasus

(28,57%) indikasi tanpa obat dan 4 kasus (11,43%) obat tanpa indikasi; 3 kasus

(8,57%) tidak tepat pemilihan antibiotika; dan 1 kasus (2,86%) tidak tepat dosis.

Ketidakrasionalan dalam penggunaan antibiotika tersebut terjadi karena tidak

memenuhi kriteria kerasionalan penggunaan antibiotika.

SARAN

Perlu adanya peningkatan pada pemeriksaan hematologi pasien, sehingga

kadar leukosit dapat dipantau secara berkala terkait dengan analisis lama

penggunaan antibiotika. Disarankan untuk menggunakan pedoman pengobatan

yang berlaku di RSUP Dr. Kariadi Semarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

19

DAFTAR PUSTAKA

Anders, C.K., Johnson, R., Litton, J., Phillips, M., Bleyer, A., 2009. Breast Cancer

Before Age 40 Years. National Institutes of Health, 36 (3), 1-2.

Anonim, 2013. Suplementasi Vitamin pada Pasien Kanker. Kalbemed,

http://www.kalbemed.com/News/tabid/229/id/5436/Suplementasi-

Vitamin-pada-Pasien-Kanker.aspx, accessed 23 February 2018.

Anonim, 2018a. Methylprednisolone. Dexa Medica, http://www.dexa-

medica.com/our-product/searchs/Methylprednisolone, accessed 25

January 2018.

Anonim, 2018b. NCI Dictionary of Cancer Terms: Myelosuppression. National

Cancer Institute, https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-

terms/def/myelosuppression, accessed 11 April 2018.

Anonim, 2018c. The Complete Blood Count: A Guide for Patients with Cancer.

University of Iowa Hospitals and Clinics, https://uihc.org/health-

library/complete-blood-count-guide-patients-cancer, accessed 26 January

2018.

Atmadja, A.S., Kusuma, R., Dinata, F., 2016. Pemeriksaan Laboratorium untuk

Membedakan Infeksi Bakteri dan Infeksi Virus. Kalbe Medical Portal, Vol

43 (6), 458.

Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2015a. Antiinflamasi Nonsteroid (AINS).

Pusat Informasi Obat Nasional, http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-10-otot-

skelet-dan-sendi/101-obat-reumatik-dan-gout/1011-antiinflamasi-

nonsteroid-ains, accessed 28 March 2018.

Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2015b. Amoksisilin. Pusat Informasi Obat

Nasional, http://pionas.pom.go.id/monografi/amoksisilin, accessed 21

May 2018.

Baden, L.R., Swaminathan, S., Blouin, G., Camins, B., Casper, C., Cooper, B.,

2016. Prevention and Treatment of Cancer-Related Infections. National

Comprehensive Cancer Network Clinical Practice Guidelines in

Oncology, 43, 49, 74.

Budiana, I.N.G., Febiani, M., 2017. Febrile Neutropenia pada Pasien Pasca-

kemoterapi. Indonesian Journal of Cancer, 11 (2), 78.

Connolly, G.C., Khorana, A.A., Kuderer, N.M., Culakova, E., Francis, C.W.,

Lyman, G.H., 2010. Leukocytosis, Thrombosis, and Early Mortality in

Cancer Patients Initiating Chemotherapy. Elsevier, 126 (2), 2-4.

Curry, C.V., 2015. Differential Blood Count. Medscape,

https://emedicine.medscape.com/article/2085133-overview#a1 accessed

23 January 2018.

Fernandes, V., Alfaro, T.M., Baptista, J.P., Regateiro, F.S., Fradinho, F., Cordeiro,

C.R., 2017. Severe Ketorolac-Induced Asthma Diagnosed by Chest

Computed Tomography. Journal of Thoracic Disease, 9 (16), 1569.

Gafter-Gvili, A., Fraser, A., Paul, M., Vidal, L., Lawrie, T.A., Wetering, M.D.,

Kremer, L.C.M., Leibovici, L., 2014. Antibiotics to Prevent Bacterial

Infections Due to Chemotherapy in Cancer Patients with a Low White

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

20

Blood Cell Count and No Fever. Cochrane Database of Systematic

Reviews, Issue 3, 248.

Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), 2015. Kuinolon. Infeksi,

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/516-kuinolon,

accessed 27 March 2018.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011a. Pedoman Umum Penggunaan

Antibiotik. Jakarta: Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

2406/MENKES/PER/XII/2011, 2-15.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011b. Modul Penggunaan Obat

Rasional. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat

Kesehatan, 3-8.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011c. Pedoman Pelayanan

Kefarmasian untuk Terapi Antibiotik. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina

Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 1.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016. Bulan Peduli Kanker Payudara.

Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 1-7.

Mandell, L.A., Wunderink, R.G., Anzueto, A., Bartlett, J.G., Campbell, G.D.,

Dean, N.C., Dowell, S.F., File, T.M., Musher, D.M., Niederman, M.S.,

Torres, A., Whitney, C.G., 2007. Infectious Diseases Society of

America/America Thoracic Society Consensus Guideline on the

Management of Community-Acquired Pneumonia in Adults. Infectious

Diseases Society of America, Vol 44, Suppl 2, 51.

Newburger, P,E., Dale, D.C., 2013. Evaluation and Management of Patients with

Isolated Neutropenia. Elsevier, 50 (3), 1-2.

Rodgers, G.M., Becker, P.S., Blinder, M., Cella, D., Khan, A.C., Cleeland, C.,

Coccia, P., 2012. Cancer- and Chemotherapy- Induced Anemia. Journal of

The National Comprehensive Cancer Network, 10 (5), 629.

Shead, D.A., Hanisch, L.J., Corrigan, A., Clarke, R., Kidney, S., 2016. Nausea and

Vomiting. Washington: National Comprehensive Cancer Network, 12-16.

Sirait, A.M., Oemiati, R., Indrawati, L., 2009. Hubungan Kontrasepsi Pil dengan

Tumor/Kanker Payudara di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia, 59

(8), 349.

Surakasula, A., Nagarjunapu, G.C., Raghavaiah, K.V., 2014. A Comparative Study

of Pre and Post Menopausal Breast Cancer: Risk Factors, Presentation,

Characteristics, and Management. Journal of Research in Pharmacy

Practice, 3 (1), 12.

Villafuerte-Gutierrez, P., Villalon, L., Losa, J.,E, Henriquez-Camacho, C., 2014.

Treatment of Febrile Neutropenia and Prophylaxis in Hematologic

Malignancies : A Critical Review and Update. Hindawi Publishing

Corporation, 1–9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

21

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

22

Lampiran 1. Surat izin penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

23

Lampiran 2. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

24

Lampiran 3. Instrumen penelitian (halaman 1)

A. Data Pasien

No. Data

Nama Inisal

No. Rekam Medis

Usia Tahun Bulan

Jenis Kelamin P

Diagnosis

Stadium

Tanggal Masuk RS

Tanggal Keluar RS

Riwayat Kanker dalam Keluarga

B. Subjektif

Keluhan yang dirasakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

25

Lampiran 3. Instrumen penelitian (halaman 2)

C. Objektif

Tanda-tanda Vital

Pemeriksaan Nilai Nilai Normal Tgl. Pemeriksaan

Suhu (0C)

Tekanan Darah (mmHg)

Nadi (x/menit)

RR (x/menit)

Pemeriksaan Hematologi

Pemeriksaan Nilai Nilai Normal Tgl. Pemeriksaan

D. Penatalaksanaan Terapi

No Nama Obat Golongan Dosis Rute Lama Waktu

Pemberian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

26

Lampiran 4. Check list hasil analisis kerasionalan penggunaan antibiotika

No Nomor RM Antibiotika

Hasil Analisis Kerasionalan Penggunaan Antibiotika

Tidak Tepat Indikasi Tidak Tepat

Pemilihan

Antibiotika

Tidak Tepat

Dosis (dosis

kurang) Indikasi tanpa

obat

Obat tanpa

indikasi

1 C607667 (1) Seftriakson dan

metronidazol

2 C566917 (2)

3 C590044 (6) Seftriakson

4 C540752 (10)

5 C512581 (12)

6 C514921 (13)

7 C528370 (16)

8 C527930 (17)

9 C514714 (19)

10 C526323 (20) Seftazidim dan

levofloksasin

11 C510216 (21) Levofloksasin

12 C531364 (22)

13 C538734 (24)

14 C537075 (26) Sefadroksil

15 C551775 (27) Seftriakson

16 C523488 (31)

17 C534167 (35) Seftriakson

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

27

Lampiran 5. Distribusi obat-obatan selain antibiotika yang ditemukan dalam

penelitian

Kelompok Golongan Jenis n (35) % (100)

Antineoplastik

/ sitostatika

Anthracyclines

Doksorubisin

(Adriamycin®) 9 25,71

Epirubisin 9 25,71

Alkylating agents

Siklofosfamid 14 40

Ifosfamid

(Holoxan®) 1 2,86

Cisplatin 2 5,71

Karboplatin 1 2,86

Microtubule

inhibitors

Paklitaksel

(Paxus®) 8 22,86

Dosetaksel

(Taxotere®) 11 31,43

Antimetabolites

Kapesitabin

(Xeloda®) 2 5,71

5-fluorourasil

(Fluracedyl®) 5 14,28

Vinca alkaloid Vinorelbin

(Navelbine®) 1 2,86

Anti-HER2 Trastuzumab

(Herceptin®) 3 8,57

Bleomisin 1 2,86

Obat saluran

cerna

Antagonis

Reseptor-H2 Ranitidin 33 94,28

Proton Pump

inhibitor (PPI) Omeprazol 4 11,43

Analgesik

Non-opioid

Parasetamol /

asetaminofen 5 14,28

Asam mefenamat 5 14,28

Opioid

Tramadol 2 5,71

Hidromorfon

hidroklorida

(Jurnista®)

1 2,86

Morfin sulfat 8 22,86

Agonis α-2 Klonidin 1 2,86

Natrium

metamizol 1 2,86

Antiinflamasi

Non steroid Ketorolak 6 17,14

Steroid Metilprednisolon 1 2,86

Deksametason 32 91,43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

28

Anti-mual dan

-muntah

Antagonis

serotonin (5-

HT3)

Ondansetron 34 97,14

Steroid

adrenokortikal Deksametason 34 97,14

Benzodiazepin Alprazolam 1 2,86

Antiemetik Metoklopramid 3 8,57

Difenhidramin 24 68,57

Antihipertensi

Angiotensin

Converting

Enzyme inhibitor

(ACEi)

Captopril

1 2,86

Angiotensin

Receptor Blocker

(ARB)

Valsartan 1 2,86

Calcium Channel

Blocker

(dihidropiridin)

Amlodipin 1 2,86

Beta Blocker

(cardioselective) Bisoprolol 1 2,86

Diuretik

(aldosterone

antagonist)

Spironolakton 1 2,86

Diuretik (loop) Furosemid 1 2,86

Suplementasi

gizi

Vitamin B

kompleks 5 14,28

Vitamin C 2 5,71

Piridoksin (B6) 1 2,86

Sianokobalamin

(B12) 1 2,86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

29

Lampiran 6. Nilai rujukan pada pemeriksaan hematologi di RSUP Dr. Kariadi

Semarang

Pemeriksaan Nilai Rujukan

Hb 12-15 g/dL

Hct 35-47 %

RBC 4,4-5,9 juta/µl

MCH 27-32 pg

MCV 76-96 fL

MCHC 29-36 g/dL

WBC 3600-11000/µl

Trombosit 150-400 ribu/µl

RDW 11,6-14,8 %

MPV 4-11 fL

Keterangan: Hb, hemoglobin; Hct, hematocrit; RBC, red blood cell; MCH,

mean corpuscular hemoglobin; MCV, mean corpuscular volume; MCHC,

mean corpuscular hemoglobin concentration; WBC, white blood cell; RDW,

red cell distribution width; MPV, mean platelet volume

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

30

Lampiran 7. Daftar zat aktif obat dengan nama dagang

Nama Dagang Komposisi

Adriamycin® Doksorubisin

Taxotere® Dosetaksel

Naprodox® Doksorubisin

Holoxan® Ifosfamid

Uromitexan® Mesna

Diflucan® Flukonazol

Jurnista® Hidromorfon Hidroklorida

Minosep® Klorheksidin Glukonat

Dulcolax® Bisakodil

Laxadine® Fenolftalein, parafin cair, gliserin

Leucogen® Filgrastim

Novalgin® Natrium Metamizol

Bondronat® Asam Ibandronat

Retaphyl® Teofilin

Pulmicort® Budesonid

Herceptin® Trastuzumab

Xeloda® Kapesitabin

Navelbine® Vinorelbin

Zometa® Asam Zoledronat

Fluracedyl® 5-fluorourasil

Paxus® Paklitaksel

Kalnex® Asam Traneksamat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

31

Lampiran 8. Antibiotika empiris yang diberikan kepada pasien neutropenia

berdasarkan acuan Treatment of Febrile Neutropenia and Prophylaxis in

Hematologic Malignancies : A Critical Review and Update

a. Antibiotika empiris intravena yang diberikan pada pasien neutropenia

Monoterapi Two Drugs Regimen

Piperacillin-tazobactam Piperacillin-tazobactam + amikacin

Imipenem-cilastatin Imipenem-cilastatin + amikacin

Meropenem Meropenem + amikacin

Ceftazidime Ceftazidime + amikacin

Cefepime Cefepime + amikacin

b. Dosis antibiotika empiris intravena yang diberikan pada pasien neutropenia

Antibiotika Dosis Antibiotika Dosis

Amikacin 15-20 mg/kg/hari Meropenem 1-2 g/8 jam

Gentamicin 5-7 mg/kg/hari Vancomycin 15-20 mg/kg/12

jam

Tobramycin 5-7 mg/kg/hari Linezolid 600 mg/12 jam

Piperacillin-

tazobactam

3,375 g/500 mg

tiap 8 atau 6 jam Daptomycin 6 mg/kg/hari

Ceftazidime 2 g/8 jam Teicoplanin 0,4-1,2 g/6 jam

Cefepime 2 g/8 jam Ciprofloxacin 400 mg tiap 8

atau 12 jam

Imipenem-

cilastatin

1 g tiap 8 atau 6

jam Levofloxacin 500-750 mg/hari

(Villafuerte-Gutierrez et al., 2014)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

32

Lampiran 9. Nilai leukosit dan absolute neutrophil count (ANC) pasien

No. Data Leukosit (/µl) ANC (sel/mm3)

1 10200 -

2 19400 -

3 6810 -

4 4800 -

5 5600 -

6 3700 -

7 6800 -

8 7400 -

9 6330 -

10 758 69

11 4680 -

12 19500 -

13 12700 -

14 8400 -

15 9000 -

16 11100 -

17 12400 -

18 7080 -

19 14400 -

20 8600, 15330, 12780 -

21 5590, 6600 -

22 13900, 16300 -

23 4540 -

24 13500 -

25 8840 -

26 3490 2540

27 8930, 8340, 10200, 8980, 10300, 12100 -

28 4640, 4100 -

29 9800 -

30 5911 -

31 13500, 15400, 21400 -

32 10300 -

33 3680 -

34 3300 -

35 13300, 12200, 10600, 7230 -

Keterangan : Nilai normal leukosit 3600-11000/µl; ANC 2000-7000 sel/mm3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN … · Kanker Payudara Usia 18-44 tahun di RSUP Dokter Kariadi Semarang Periode 2015-2016 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk

33

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Evaluasi Penggunaan

Antibiotika pada Pasien Pasca Kemoterapi Kanker

Payudara di RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode

2015-2016” bernama Kurnia Yogyanti, lahir di

Samarinda, 6 Juli 1997. Penulis merupakan anak

sulung dari pasangan Suparno dan Srini Budiarti.

Penulis menempuh pendidikan formal di TK Kenari

Palaran (2001-2002), SD Negeri 003 Palaran (2002-

2008), SMP Negeri 14 Samarinda (2008-2011), dan

SMA Negeri 6 Samarinda (2011-2014). Penulis

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma pada tahun 2014. Selama masa perkuliahan, penulis terlibat dalam

beberapa kepanitiaan, yaitu koordinator divisi dana dan usaha malam keakraban

Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI) 2016, anggota divisi dana dan

usaha Tiga Hari Temu Akrab Farmasi (TITRASI) 2016, anggota divisi hubungan

masyarakat Future Pharmacist in Action (FACTION) 2016, serta masih banyak

kegiatan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI