Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017

10
Ahsanul Minan, MH Disampaikan dalam FGD Evaluasi Hasil Pengawasan atas Netralitas Birokrasi, diselenggarakan oleh Bawaslu RI, 6 April 2017 Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA)

Transcript of Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017

Page 1: Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017

Ahsanul Minan, MH

Disampaikan dalam FGD Evaluasi Hasil Pengawasan atas Netralitas Birokrasi,

diselenggarakan oleh Bawaslu RI, 6 April 2017

Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA)

Page 2: Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017

Modus Politisasi Birokrasi dan Abuse of Power dalam Pemilu

PenyalahgunaanSumber Daya Negara

dalam Pemilu

Anggaran (Bansos, SILPA, APBD dan APBD Perubahan)

Peningkatan alokasidana bansos

Penyaluran danabansos kepada kroni

dan konstituen

Mobilisasi ASN

Menyuruh mendukungcalon

Mengintimidasi ASN yang tidak mendukung

calon tertentu

PenyalahgunaanFasilitas Negara

Penyalahgunaanfasilitas kantor

Penyalahgunaanwewenang

Wewenangmengeluarkan izinpengelolaan SDA,

wewenang mutasi, dll

Umumnya

dilakukan oleh

Calon incumbent,

calon dari unsur

birokrat, atau calon

dari partai

pemenang pemilu

di daerah setempat

Modus untuk

menggalang

dukungan

pemilih secara

melanggar

hukum

Modus untuk

mengumpulk

an dana

kampanye

secara ilegal

Page 3: Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017

Aturan terkait Politisasi Birokrasi dan Abuse of Power dalam

Pemilu

No Peraturan Pasal Ketentuan

1 UU Nomor 1 tahun 2015

sebagaimana diubah oleh

UU Nomor 8 tahun 2015

Pasal 69

huruf h

Dilarang menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan

Pemerintah Daerah;

Pasal 70 Dilarang berkampanye:

a. pejabat badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah;

b. aparatur sipil Negara, anggota Kepolisian Negara Republik

Indonesia, dan anggota Tentara Nasional Indonesia; dan

c. Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau

sebutan lain/perangkat Kelurahan.

Pasal 71 Pejabat negara, pejabat aparatur sipil negara, dan Kepala Desa

atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau

tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu calon

selama masa Kampanye.

Petahana dilarang melakukan penggantian pejabat 6 (enam) bulan

sebelum masa jabatannya berakhir.

Petahana dilarang menggunakan program dan kegiatan

Pemerintahan Daerah untuk kegiatan Pemilihan 6 (enam) bulan

sebelum masa jabatannya berakhir.

• Sumber dana kampanye tidak bleh berasal dari Pemerintah dan

Pemerintah Daerah;

• badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan badan

usaha milik desa atau sebutan lain.

Page 4: Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017

No Peraturan Pasal Ketentuan

2 UU Nomor 5

tahun 2014 ttg

ASN

Pasal 2 Asas dalam Penyelenggaraan dan Manajemen ASN: Kepastian hukum,

Profesionalitas, Proporsionalitas, Keterpaduan, Delegasi, NETRALITAS,

Akuntabilitas, Efektif dan efisien, Keterbukaan, Nondiskriminatif, Persatuan dan

kesetaraan; dan

Kesejahteraan.

Pasal 3 Landasan ASN: Nilai Dasar, Kode Etik dan Kode Perilaku, Komitmen, Integritas

Moral, dan Tanggung Jawab pada pelayanan publik, Kompetensi sesuai dengan

bidang tugas, Kualifikasi akademik, Jaminan perlindungan hukum, Profesionalitas

Jabatan

Pasal 9

Butir (2)

Kode etik ASN: melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, &

berintegritas tinggi; melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; melaksanakan

tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang

Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan etika pemerintahan; menjaga kerahasiaan yang menyangkut

kebijakan negara; menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara

bertanggung jawab, efektif, dan efisien; menjaga agar tidak terjadi konflik

kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; memberikan informasi secara

benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi

terkait kepentingan kedinasan; tidak menyalahgunakan informasi intern negara,

tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari

keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain; memegang teguh

nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan

melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai disiplin

Pegawai ASN.

Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan

partai politik.

Aturan terkait Politisasi Birokrasi dan Abuse of Power dalam

Pemilu

Page 5: Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017

No Peraturan Pasal Ketentuan

3 PP 53/2010 ttg

Disiplin PNS

Pasal 4

angka 15

PNS dilarang memberikan dukungan kepada calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara: a. terlibat dalam kegiatan kampanye

untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; b. menggunakan

fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye; c. membuat

keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu

pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau d. mengadakan kegiatan

yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi

peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi

pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS

dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.

4 Surat Edaran

Menteri PAN-RB

Nomor:

B/2355/M.PANR

B/07/2015,

perihal:

Netralitas ASN

dan Larangan

Penggunaan

Aset

Pemerintah

dalam pemilihan

Kepala Daerah

Serentak

Pasal 3 Diinstruksikan kepada seluruh ASN, baik yang menjadi calon ataupun tidak

menjadi calon Kepala Daerah, agar:

1. Menjaga netralitas dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota.

2. Tidak menggunakan aset pemerintah dalam kampanye Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, seperti

ruang rapat/aula, kendaraan dinas dan perlengkapan kantor lainnya.

3. Bagi pegawai ASN yang tidak menaati ketentuan dan melakukan pelanggaran

terhadap larangan dijatuhi hukuman disiplin sedang sampai dengan berat

sesuai peraturan perundang-undangan.

Aturan terkait Politisasi Birokrasi dan Abuse of Power dalam

Pemilu

Page 6: Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017

Cara Memantau

Kumpulkan dokumen

APBD, APBD

Perubahan tahun

berjalan dan tahun

sebelumnya

Cari informasi profil

ormas/okp/yayasan

penerima dana hibah

Bedah APBD

dengan melihat

besaran jumlah

alokasi dana

bansos, dan

analisa trend

peningkatannya

Cari informasi terkait

kisruh mutasi pejabat

dari kliping media atau

narasumber di dalam

pemerintahan

Cari informasi tentang

kisruh penerbitan izin

(pertambangan, real

estate)

Lakukan analisa

atas informasi

ttg politisasi

birokrasi dan

penyalahgunaan

wewenang

Lakukan investigasi

terhadap penerima

bansos

Lakukan investigasi

terhadap

narasumber2 yang

ada

Buat

kesimpulan

dan lakukan

advokasi

Page 7: Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017

Catatan:

Promosi dan mutasi pejabat daerah memiliki 2 sisi, pertama sebagai instrument

penggalangan dana kampanye calon incumbent, dan penggalangan dukungan

politik

Politisasi birokrasi merupakan tindak pidana Pemilu yang sangat sulit dilacak dan

dibuktikan. Gunakan metode wawancara dengan kelompok “barisan sakit hati”

untuk mendapatkan banyak informasi.

Untuk melacak trend peningkatan anggaran Bansos, rujuklah dokumen APBD tahun

ini, dan 2 tahun sebelumnya, lalu bandingkan.

Akses data profil organisasi penerima bansos dari kantor Kesbangpol setempat.

Pantau berita media massa local hingga 1 tahun ke belakang untuk melacak

masalah-masalah penyalahgunaan wewenang calon incumbent.

Organisasi penerima bansos pada umumnya terafiliasi secara formal maupun

informal kepada calon incumbent. Afiliasi formal misalnya calon incumbent atau

keluarganya atau orang terdekatnya adalah pengurus, Pembina, atau pendiri

organisasi tersebut. Afiliasi informal misalnya organisasi tersebut berada dalam satu

rumpun ideology atau kelompok kepentingan dengan calon incumbent.

penggalangan dana kampanye calon incumbent, dan penggalangan dukungan

politik

Page 8: Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017

Kepada siapa melaporkan dugaan pelanggaran Politisasi

Birokrasi dan Abuse of Power dalam Pemilu/Pilkada?

Mobilisasi

PNS/ASN,

pelanggaran

kode etik

PNS/ASN

Penyalahgun

aan APBD,

korupsi

Bansos

Penyalahgun

aan Fasilitas

Negara

Pelanggaran

dana

kampanye

• Komisi Aparatur Sipil

Negara (KASN) melalui :

http://lapor.kasn.go.id

• Panwaslu setempat

• Komisi Pemberantasan

korupsi (KPK) melalui:

http://kws.kpk.go.id

• Kepolisian setempat

• Komisi Aparatur Sipil

Negara (KASN) melalui

: http://lapor.kasn.go.id

• Panwaslu setempat

• Panwaslu setempat

Page 9: Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017

POTRET DUGAAN PELANGGARAN PEMILUKADA

2016 TERKAIT NETRALITAS ASN

30 Kab/Kota dari 101 daerah yang

menyelenggarakan PilkadaLOCUS

DELICTI

TEMPUS

DELICTI

Tahapan Pencalonan dan

Kampanye

Modus: Politisasi

Birokrasi

Modus: Mobilisasi

Birokrasi

Page 10: Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017

REFLEKSI

Review MoU Bawaslu-KASN-KemenPANRB-Kemendagri): untukmengukur seberapa operasional MoU tersebut?

Kontrol/pengawasan atas tindak lanjutrekomendasi belajar dari mekanismeyang diterapkan di Ombudsman danLAPOR!SP4N

Mengefektifkan dukungan dan kerja samadari CSO dan media untuk mengefektifkanpengawalan atas rekomendasi