EVALUASI PELAYANAN PRIMA JAMA’AH HAJI KHUSUS PADA PT...
Transcript of EVALUASI PELAYANAN PRIMA JAMA’AH HAJI KHUSUS PADA PT...
i
EVALUASI PELAYANAN PRIMA JAMA’AH
HAJI KHUSUS PADA PT. PROCONFO INDAH DI
JAKARTA SELATAN TAHUN 2016
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
Yainal Mustakim
1113053000061
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
2019 M/ 1440 H
ii
iii
iv
i
ABSTRAK
Yainal Mustakim, 1113053000061, Evaluasi Pelayanan
Prima Ibadah Haji Khusus pada PT. Proconfo Indah
di Jakarta Selatan Tahun 2016 jurusan Manajemen
Dakwah Konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh
fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi di bawah
bimbingan Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA.
Haji merupakan ibadah yang ditujukan bagi semua
umat Islam yang mampu menjalankannya dan hanya
diwajibkan sekali seumur hidup. Hal ini yang menjadi
salah satu motivasi kuat umat muslim untuk
melaksanakannya. Dengan demikian pelaksanaan ibadah
haji selalu mendapatkan perhatian pemerintah Negara,
salah satunya adalah Travel haji dan umroh yang sekarang
melonjak naik disetiap daerah seperti daerah Jakarta. Hal
yang manarik bagi penulis adalah meneliti pelayanan
prima jama’ah haji khusus pada PT. Proconfo Indah di
Jakarta Selatan, karena pelayanan prima merupakan
pelayanan yang sangat mementingkan kepuasan para
pelanggan.
Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui
pelaksanaan haji khusus yang diberikan PT. Proconfo
Indah untuk mengevaluasi pelayanan prima bagi jama’ah
haji khusus yang diberikan PT. Proconfo Indah. Adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana
pelayanan bagi jama’ah haji khusus yang diberikan PT.
Proconfo Indah dan bagaimana evaluasi pelayanan prima
ibadah haji khusus yang diberikan PT. Proconfo Indah.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
pendekatan kualitatif, yaitu dengan melakukan penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis dari sumber-sumber yang diperoleh dari PT.
Proconfo Indah. Teknik pengumpulan data berupa
observasi yaitu penulis terjun langsung di PT. Proconfo
Indah, melakukan wawancara bebas dengan direktur,
ii
karyawan serta membaca dokumen-dokumen penting
seperti manifest, buku panduan haji dari PT. Proconfo
Indah.
Dari hasil penelitian ini, menunjukan tampak jelas
bahwa dalam evaluasi pelayanan prima menghasilkan
pelayanan yang dikatagorikan memuaskan atas apa yang
diberikan pelayanannya dan diinginkan para jama’ah baik
mulai dari pendaftaran hingga sesampainya di Tanah Air.
Katakunci :Pelayanan Prima, Jama’ah Haji
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, serta nikmat
jasmani dan rohani yang diberikan-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam tak
lupa penulis hanturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya
serta pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
Walaupun dalam penyusunan skripsi ini penulis
banyak menemui kesulitan, hambatan dan rintangan,
tetapi berkat ketekunan, ketabahan, dorongan, bimbingan
dan petunjuk dari semua pihak, akhirnya skripsi ini dapat
dirampungkan, walaupun masih jauh dari kesempurnaan.
Mengingat jasa dan bantuan dari semua pihak, maka
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Teruntuk orang tua, Alm. Muhtarom dan
Suyatmini.kata “terimakasih” rasanya terlalu
sederhana, semoga Allah senantiasa membalas berjuta
kali lipat atas kesabaran, kasih sayang dan cinta yang
tercurah selama ini.
iv
2. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Jurusan
Manajemen Dakwah.
4. Drs. Sugiarto, MM, selaku Sekertaris Jurusan
Manajemen Dakwah.
5. Dra. Jundah Sulaiman, MA, selaku Dosen
Pembimbing penysunan skripsi.
6. Seluruh dosen dan staf fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, khususnya Dosen Jurusan
Manajemen Haji dan Umroh yang telah berbagi ilmu
pengetahuan serta pengalaman berharga kepada
penulis.
7. Pemimpin dan Staf Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah serta perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mengizinkan penulis untuk menyelesaikan skripsi
diruangan perpustakaan, serta melayani dalam
peminjaman buku.
8. Rekan seperjuangan saya fajri Addailami Triraharja
S.Sos, Apipudin S.Sos, Alwi Rahan S.Sos, Syifa
Fauziyah S.Sos dan Siti Hanna Wijayati S.Sos.
Ternyata hampir lima tahun masih terlalu singkat,
v
terimakasih atas kebaikan, kepedulian serta uluran
tangannya.
Serta kepada semua pihak yang tidak bias saya
sebutkan satu persatu, penulis mengucapkan
terimakasih dan semoga Allah SWT memudahkan dan
meridhoi semua aktivitas kita.
Akhir kata, penulishanya dapat berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
pembaca dalam memperkaya khasanah ilmu di bidang
Haji dan Umroh. Penulis juga mengharapkan kritik
dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
Jakarta, 15 Januari 2019
Yainal Mustrakim
NIM 1113053000061
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................ V
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar belakang Masalah ....................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 7
D. Metodologi Penelitian ......................................................... 8
E. Tinjauan Pustaka ............................................................... 12
F. Sistematika Penulisan ........................................................ 13
BAB II TINJAUAN TEORI ..................................................... 15
A. Evaluasi ........................................................................... 15
1. Pengertian Evaluasi .................................................... 15
2. Jenis – jenis Evaluasi .................................................. 18
3. Kriteria – criteria Keberhasilan Evaluasi.................... 19
4. Tujuan dan Manfaat Evaluasi ..................................... 19
5. Proses Evaluasi ........................................................... 20
6. Tujuan dan Pentingnya Evaluasi ................................ 21
B. Pelayanan Prima .............................................................. 23
1. Pengertian Pelayanan Prima ....................................... 23
vii
2. Tujuan dan Pelayanan Prima ..................................... 25
3. Konsep Pelayanan Prima ............................................ 26
4. Dimensi Kualitas Pelayanan Prima ............................ 28
C. Haji .................................................................................. 29
1. Pengertian Jama’ah Haji ............................................. 29
2. Macam-macam Haji ................................................... 30
3. Syarat, Rukun , dan Wajib Haji .................................. 32
BAB IIIGAMBARAN UMUM PT. PROCONFO INDAH .... 38
A. Sejarah Berdirinya PT. Proconfo Indah .......................... 38
B. Visi dan Misi PT. Proconfo Indah ................................. 40
C. Tujuan Organisasi PT. Proconfo Indah .......................... 40
D. Struktur Organisasi PT. Proconfo Indah ........................ 41
E. Produk Haji yang ditawarkan PT. Proconfo Indah ........ 42
BAB IV ANALISIS EVALUASI PELAYANAN PRIMA
PADA IBADAH HAJIKHUSUS PT. PROCONFO INDAH 47
A. Aplikasi Pelaksanaan Pelayanana Ibadah Haji Khusus ... 47
B. Analisis Pelayanan Prima Terhadap Jama’ah Haji.......... 62
C. Evaluasi Pelayanan Prima Terhadap Jama’ah Haji ......... 70
BAB V PENUTUP ..................................................................... 71
A. Kesimpulan ...................................................................... 71
B. Saran ................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 76
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam mengajarkan pada umatnya agar saling
mengenal, tidak saja terhadap orang-orang semasa
hidupnya, melainkan juga terhadap orang-orang yang hidup
di masa jauh sebelumnya. Kitab suci Al-Qur’an
memperkenalkan nama-nama para rosul, nabi dan orang-
orang terpilih lainya. Selain itu, sebagai salah satu
rangkaian ibadah haji adalah wukuf di Arafah.
Dalam sejarahnya, di tempat nabi Adam dan Hawa
bertemu setelah sekian lama saling berpisah mengembara,
sesudah diusir dari surga. Dan di situ pula, anak cucunya
setahun sekali, mereka dengan warna kulit, bentuk tubuh,
bahasa dan etnis yang berbeda datang dari berbagai penjuru
dunia, bertemu berama-sama dalam satu waktu, melakukan
kegiatan spiritual, kegiatan itu selanjutnya disebut dengan
ibadah haji.
Haji adalah aktifitas suci yang pada dasarnya
pelaksanaanya diwajibkan oleh Allah SWT kepada
umatnya yang telah mencapai syarat istitha’ah (mampu)
secara segi finansial, fisik, maupun secara batin. Kewajiban
haji ini merupakan rukun Islam yang kelima. Karena haji
2
merupakan kewajiban, maka setiap orang yang mampu,
apabila ia tidak melaksanakannya, ia berdosa dan apabila
dilakukan ia mendapatka pahala.1 Sebagaimana dijelaskan
dalam Surat Ali Imran ayat 97:
على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيال ومن كفر فإن هللا غني عن العالمين ولله
﴿٧٩﴾
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup
menngadakan perjalanan ke baitullah. Barang siapa
mengingkari (kewaiiban haji) maka sesungguhnya Allah
maha Kaya dari semesta alam (Ali Imron: 97).2
Bagi setiap muslim mendambakan untuk dapat
menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci minimal satu kali
seumur hidup, karena orang yang melaksanakan ibadah haji
berarti telah menyempurnakan agamanya. Selain itu haji
menjadi suatu kewajiban bagi seorang muslim jika mampu
melakukannya.3
Ibadah haji mengandung makna dan nilai-nilai moral
yang tinggi yang diperlukan dalam rangka membangun
sumber daya manusia yang unggul. Hal tersebut tergantung
kepada orang yang melaksanakan mampu menangkap
1
Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk Beluk
Ibadah dalam Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003),h. 227 2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. hlm. 92.
3 Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk Beluk
Ibadah dalam Islam, (Jakarta : Prenada Media, 2003), h.227
3
makna yang substansial dari seluruh rangkaian ibadah haji
dari mulai mengenakan pakaian ihram, wukuf, melontar
jumroh, tahallul, thawaf, sa’i, dan lain sebagainya. Artinya
pada tataran kemanusiaan, seharusnya ibadah haji
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam proses
perubahan masyarakat kearah yang lebih baik.
Terkait hal tersebut maka pelayanan kepada jama’ah
haji perlu dilakukan secara terus-menerus dan
terkoordinasi, maka pemerintah mengeluarkan peraturan
dan kebijakan tentang pelayanan haji, salah satunya adalah
UU No. 17 Tahun 1999 bahwa pelaksanaan
penyelenggaraan ibadah haji adalah tugas nasional yang
merupakan tanggung jawab Pemerintah (Departemen
Agama)agar berkoordinasi dengan instansi terkait dalam
memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
kepada jama’ah agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan
dengan aman, nyaman, tertib dan lancer serta sesuai dengan
ketentuan tuntutan agama sehingga jama’ah dapat
melaksanakan ibadah hajinya secara mandiri dan
mabrur.4Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih sering
terdapat berbagai kekurangan.
Untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang
ada maka Pemerintah telah mengeluarkan peraturan dan
4 Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Kiat-kiat
Melestarikan Haji Mabrur, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2003), hlm. 5.
4
perundang-undangan yang khusus mengatur
penyelenggaraan ibadah haji. Undang-undang tersebut
adalah UU Nomor 34 Tahun 2009 yaitu Pemerintah terus
mengupayakan peningkatan pembinaan dan
penyempurnaan sistem manajemennya sehingga dapat
berjalan tertib, lancar, dan aman serta sesuai dengan tujuan
syari’ah.
Kemudian, fenomena meningkatnya calon jama’ah
haji Indonesia pada tahun 2016 menempati urutan pertama
dibandingkan dengan negara lain, yaitu lebih dari dua ratus
ribu orang pada tahunnya, hal tersebut berimplikasi
terhadap kompleksitas masalah perhajian dari tahun ke
tahun, dimana banyak calon jama’ah haji kurang menguasai
masalah perhajian hal ini dikarenakan kurangnya kualitas
pelayanan dan bimbingan haji.5
Masalah tersebut disoroti oleh para anggota Amirul
Hajj karena masih banyak jama’ah yang belum
mendapatkan pelayanan maksimal, maka pemerintah
berkoordinasi dengan instansi terkait dalam kegiatan
ibadah haji. Masyarakat didorong partisipasinya dalam
penyelenggaraan ibadah haji melalui pelayanan dan
bimbingan ibadah haji baik secara perseorangan maupun
5http : //www. Informasi Haji. Com, diakses 27 September 2017
5
kelompok dan penyelenggaraan ibadah haji khusus bagi
jama’ah haji yang memerlukan pelayanan khusus.
Kelompok atau calon haji yang berkeinginan
mendapatkan pelayanan khusus jumlahnya pun semakin
banyak, sehingga perlu diatur melalui biro perjalanan yang
telah mendapatkan izin Kementrian Agama untuk
menyelenggarakan ibadah haji khusus. Penyelenggaraan
ibadah haji khusus dilaksanakan dengan pengelolaan,
pembiayaan, dan pelayanan yang bersifat khusus.
Pemerintah mengatur secara resmi mengenai pelayanan,
yakni dengan ditetapkannya keputusan Menteri Agama No.
22 Tahun 1987 tentang penyelenggarakan haji plus
Peluang tersebut digunakan oleh biro-biro
penyelenggara haji dan umroh untuk saling berkompetisi
menarik simpatik jama’ah, menawarkan pelayanan,
pembinaan dan perlindungan dengan kelebihan fasilitas
yang berbeda-beda. Disinilah kemudian lembaga-lembaga
itu mengambil peran dimana ada diantara mereka ada
karena memang panggilan agama.
Banyaknya travel biro perjalanan haji dan umrah
yang ikut serta mengurusi pelaksanaan ibadah haji dan
umrah menimbulkan persaingan antara satu dengan lainnya,
sehingga membuat para jama’ah bingung mencari lembaga
mana yang baik dalam memberikan pelayanan di segala
6
bidang sehingga pelaksanaan ibadah haji dan umrah bisa
menuai hasil yang memuaskan.
Pemberian pelayanan atau jasa yang baik pada
jama’ah akan memberikan kepuasan para jama’ah yang
pada akhirnya akan menciptakan loyalitas jama’ah pada
pengelola (travel) yang bersangkutan. Agar pelayanan
ibadah umroh mencapai target pencapaian maksimal, maka
travel perlu memberikan pelayanan yang dapat memenuhi
dan memuaskan pelanggan serta berfokus pelayanan
kepada pelanggan. Sehingga harapan setiap jama’ah dalam
menunaikan ibadah haji ini bisa di peroleh secara
sempurna, memuaskan dan kemandirian.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut,
maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul
“Evaluasi Pelayanan Prima Jama’ah Haji Khusus Pada
PT. Proconfo Indah di Jakarta Selatan Tahun 2016”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini penulis memberikan batasan
permasalahan guna menghindari terjadinya perluasan
materi yang akan dibahas. Batasan permasalahan
tersebut adalah Pelayanan Prima Jama’ah Haji,Evaluasi
Pelayanan Prima Jama’ah Haji dan penelitian ini dibatasi
hanya di PT. Proconfo Indah.
7
2. Perumusan Masalah
Masalah pokok yang diangkat berdasarkan
pembatasan masalah di atas adalah:
a. Bagaimana pelayanan jama’ah haji khusus pada PT.
Proconfo Indah di Jakarta Selatan?
b. Bagaimana evaluasi pelayanan prima
terhadapjama’ah haji di travel PT. Proconfo Indah
pada tahun 2016?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pelayanan jama’ah haji yang
diberikan PT. Proconfo Indah
b. Untuk mengevaluasi pelayanan prima terhadap
jama’ah haji yang diberikan PT. Proconfo Indah
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademik
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
acuan dalam berbagai penulisan karya ilmiah dan
dapat bermanfaat sebagai khazanah kelimuan
manajemen dakwah dalam ruang lingkup
manajemen haji.
b. Manfaat Praktis
8
Penelitian ini dapat digunakan oleh
lembaga terkait hal ini adalah PT. Proconfo
Indahguna dijadikan sebagai bahan evaluasi kinerja
serta peningkatan sumber daya manusia terhadap
kualitas pelayanan yang diberikan dalam usaha
pemenuhan kebutuhan jama’ah haji.
D. Metode Penelitian
1. Metode pendekatan penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan
(Field Research) dan penulis menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian
dengan pengamatan langsung yang bersifat interaktif dan
memaparkannya sesuai data-datanya yang didapat.6
Metode kualitatif yaitu dengan melakukan
penelitian berdasarkan pengamatan penulis, berinteraksi
dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran
mereka tentang dunia sekitarnya. Dengan metode
deskriptif dilakukan dengan cara memaparkan data
dengan apa adanya sesuai yang didapatkan dilapangan..
Ditinjau dari sifat penyajian datanya, penulis
menggunakan metode deskriptif yang merupakan
6 S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung:
Tasiti, 1989), hlm. 9.
9
penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan
hubungan, tidak menguji hipotesis atau prediksi.7
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Proconfo Indah
yang beralamatkan Jl. RS. Fatmawati No. 15 Ruko
Golden Plaza G/3-A Gandaria Selatan, Cilandak Jakarta
Selatan, 12420 DKI Jakarta.
3. Sumber dan Jenis Data
Data penelitian dikumpulkan baik lewat instrumen
pengumpulan data, observasi, maupun lewat data
dokumentasi. Data yang harus dikumpulkan berupa data
primer, sekunder, atau keduanya.8Dalam penelitian ini,
sumber dan jenis data berasal dari:
a. Data primer
Data primer diperoleh dari sumber pertama
melalui prosedur & tehnik pengambilan data yang
dapat berupa interview, observasi maupun
penggunaan instrumen pengukuran yang khusus
dirancang sesuai dengan tujuannya.
Dalam penelitian ini, sumber data primer
diperoleh dari Direktur Utama yaitu Bpk Drs. H
7
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh
Analisis Statistik (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), cet. Ke-11, h. 24 8 Saifuddin Izwa, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu,
1997), hlm. 36.
10
Herman Barata, staf/pegawai, dan jama’ah haji guna
mendapatkan informasi berkaitan dengan pelayanan
prima.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak
langsung oleh peneliti dari objek penelitian. Sumber
data sekunder dalam penelitian ini lebih diarahkan
pada data-data pendukung dan data tambahan.
Dalam hal ini berupa data tertulis yaitu data-data
yang berasal dari hasil penelitian sebelumnya, dan
literatur-literatur lainnya seperti brosur, buku-buku,
majalah, naskah-naskah, catatan, dokumen-
dokumen, dan lain-lain.
4. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data disini adalah cara-cara
yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan datanya.9 Adapun teknik
yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung dan
pencatatan yang dilakukan secara sistematis
fenomena yang diselidiki dengan mahsud
9 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 159.
11
memperoleh gambaran yang jelas mengenai
kejadian atau peristiwa faktual yang terjadi.10
Adapun teknik observasi yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan melakukan pengamatan
di lokasi yaitu PT. Proconfo Indah untuk
mengetahui pelayanan prima ibadah Haji Khusus
pada PT. Proconfo Indah di Jakarta Selatan.
b. Wawancara
Wawancara adalah mendapatkan informasi
dengan cara bertanya langsung keadaan responden.
Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan
komunikasi. Dalam proses ini, hasil wawancara
ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi
dan memengaruhi arus informasi. Faktor-faktor
tersebut adalah pewawancara, responden, topik,
penelitian dan situasi wawancara.11
Dalam proses ini penulis mengadakan interview
dengan beberapa orang yang dianggap dapat
memberikan penjelasan yang terkait dengan
permasalahan yang diteliti yaitu dengan Direktur
utama PT.Proconfo Indah, staf dan jama’ah ibadah
haji.
c. Dokumentasi
10
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 2, (Yogyakarta: Andy
Offset, 1989), hlm. 136. 11
Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2012),
hlm. 207.
12
Dokumentasi adalah mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
agenda, dan lain sebagainya.12
Dalam hal ini peneliti memanfaatkan arsip serta
data-data yang berhubungan dengan sejarah
berdirinya PT. Proconfo Indah, struktur organisasi,
tujuan, program dan lain sebagainya.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan
menata secara sistematis catatan hasil observasi,
wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan
menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.13
Adapun langkah-langkah penelitian ini yang
pertama adalah melakukan observasi dan wawancara di
PT. Proconfo Indah lalu mencari informasi yang
berkaitan dengan penelitian lalu langkah selanjutnya
peneliti memilih data yang diperoleh lalu merangkum
data-data penelitian tersebut, selanjutnya
menyimpulkan dan terakhir menverifikasikan. Teknik
ini digunakan untuk mendiskripsikan data-data yang
peneliti kumpulkan baik data hasil observasi,
12
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: PT Reneka Cipta, 2010), hlm. 274. 13
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:
Rake Sarasin, 1992), hlm. 183.
13
wawancara dan dokumentasi selama melakukan
penelitian di PT. Proconfo Indah.
E. Tinjauan Pustaka
Penulis menyadari bahwa penelitian manajemen
bukanlah hal yang baru, banyak tulian yang membahas
mengenai manajemen baik secara detail maupun secara
umum. Ditinjau dari judul skripsi yang penulis teliti, maka
di bawah ini terdapat beberapa kajian yang telah dilakukan
oleh peneliti lain yang dianggap relevan dengan judul
penelitian di atas.
Sebagai landasan penyusunan skripsi, penulis
melakukan penelitian awal terhadap pustaka yang ada
berupa hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian
yang akan penulis lakukan. Penulis menemukan sebuah
skripsi yang memiliki judul yang hampir sama dengan
skripsi yang akan penulis teliti. Adapun beberapa skripsi
tersebut adalah:
Pertama, “Evaluasi Pelayanan Umroh Angkatan Ke-6
Tahun 2011 PT. Mulia Utama Tour Jakarta” disusun oleh
Nadiatul Khairiyah (107053001349) Jurusan Manajemen
Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.”Strategi Pelayanan Prima ”Skripsi tersebut
ditulis dengan menggunakan metode kualitatif dengan
teknik pengambilan data yang digunakan penulis adalah
14
teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian
pada skripsi tersebut bertujuan untuk mengetahui gambaran
yang jelas mengenai pelaksanaan ibadah haji dan umrah
dan menggambarkan keadaan pelayanan umrah di
perusahaan tersebut.
Kedua, “Manejemen Pelayanan Jama’ah Haji dan
Umroh PT. Patuna Tour dan Travel” disusun oleh Dzul
Kifli (105053001783) Jurusan Manajemen Dakwah
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Skripsi
tersebut ditulis dengan menggunakan metode kualitatif
dengan teknik pengambilan data yang digunakan penulis
adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Penelitian pada skripsi tersebut bertujuan untuk mengetahui
gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan ibadah haji dan
umrah dan menggambarkan keadaan pelayanan haji dan
umrah di perusahaan tersebut.
Meskipun judul yang penulis teliti tidak jauh berbeda
dengan kedua skripsi tersebut, dalam penelitian ini penulis
lebih menekankan tentang evaluasi pelayanan prima ibadah
Umroh pada PT. Proconfo Indah di Jakarta Selatan.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penelitian, skripsi ini di
bagi menjadi lima bab, dengan sistematika pembahasan
sebagai berikut:
15
Bab I tentang pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan
sistematika penulisan
Bab II tinjauan teori dalam bab ini menerangkang
tentang Pengertian Evaluasi, Tujuan dan Fungsi Evaluasi,
Pengertian Pelayanan Prima, Tujuan dan Manfaat
Pelayanan Prima, Standart Pelayanan Prima dan Dimensi
Kualitas Pelayanan Prima, Pengertian Ibadah haji.
Bab III gambaan umum PT. Proconfo Indah Travel
merupakan penelitian tentang sejarah berdiri dan
perkembangan, visi dan misi, struktur organisasi Sarana
Prasarana, Fasilitas dan Perlengkapan Haji, Daftar
Pembimbing dan Prosedur Pendaftaran Jama’ah Haji, dan
Harga Daftar Haji Plus PT Proin Travel.
Bab IV Sistematika pelaksanaan pemberangkatan
ibadah haji khusus pada PT. Proconfo Indah, Evaluasi
pelayanan prima yang diberikan PT. Proconfo Indah dan
Analisis evaluasi pelayanan PT. Proconfo Indah
BAB V penutup merupakan bagian terakhir penulisan
yang akan menunjukan pokok-pokok penting dari
keseluruhan pembahasan ini. Bagian ini menunjukan
jawaban ringkas dari permasalahan yang di bahas bagian
permasalahan di atas yang berisi Kesimpulan dan Saran.
16
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. EVALUASI
1. Pengertian Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari Bahasa inggris, yaitu
Evaluation yang artinya penilaian. Menurut kamus
istilah manajemen, Evaluasi adalah prosen bersistem dan
objek yang menganalisa sifat dan ciri pekerjaan di dalam
perusahaan atau organisasi. Menurut arikunto, “Evaluasi
adalah suatu kegiatan kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan keberhasilan suatu kegiatan.”14
Penelitian
evaluasi ini dilakuakan untuk mengetahui tingkat
efektifitas pelakasanaan program dengan cara mengukur
hal-hal yang berkaitan dengan keterlaksanaan program
tersebut.
Dalam buku Essential of Education karangan
Edwin Wand & Gerald W Brown, dikatakan bahwa
“Evaluation refer to the act or process to determining
the value of action refer to the value of something”.
Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
14
Suharsimi Arikunto, Penelitian Program Pendidikan, (Jakarta:
Bima Aksara, 1998), cet ke-1 h.8
17
menentukan nilai dari suatu tindakan atau siatu proses
untuk menentukan nilai dari sesuatu.15
Menurut Firman B. Aji dan Martin, “Evaluasi
adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai
secara objektif pencapaian hasil-hasil yang telah
direncanakan sebelumnya. Hasil-hasil evaluasi
dimaksudkan menjadi umpan balik untuk perencanaan
kembali”.16
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas,
evaluasi pada dasarnya adalah suatu kegiatan penilaian
terhadap segala macam pelaksanaan kegiatan agar dapat
diketahui dapat mengetahui dengan jelas apakah sasaran
yang ditusu sudah tercapai atau belum, serta untuk
mengetahui sudah sampai mana pelayanan yang sudah
dibeikan kepada konsumen.
Dengan demikian, evaluasi ini ini dimaksudkan
untuk menyusun apa saja nilai-nilai indicator dalam
mencapai suatu sasaran. Dimana suatu indicator nilai
dalam evaluasi dapat mengetahui kekuatan dan
kelemahan sebuah program serta suatu cara untuk
menentukan ukuran-ukuran perbaikan bagi para
pengambil keputusan.
15
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobri Sutikno, Strategi Belajar
Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), hal. 17 16
Firman B. Aji, S. Martin, Perencanaan dan Evaluasi, (Jakarta:
Bumi Aksara, 1990), cet ke-3 h. 30
18
2. Jenis-jenis Evaluasi
Jenis-jenis yang dapat dilakukan dikelompokan
sesuai dengan fokus penilaian suatu program atau
kebijakan, sebagai berikut:
a. Evaluasi Relevansi Program
Evaluasi jenis ini dilakukan untuk menilai
relevansi suatu kebijakan yang biasanya dilakukan
sebelum suatu program/kebijakan dilaksanakan.
Jenis evaluasi ini dapat juga dilakuakan secara
periodik selama implementasi kebijakan atau
program, misalnya bila ada perubahan politik,
ekonomi, maupun kondisi yang memerlukan
kebijakan yang berbeda pada target program
pemula.
b. Evaluasi Efisiensi Program
Evaluasi ini berfokus pada efisienlebih
cenderung pada bagaimana memperbaiki
mekanisme/proses suatu program. Evaluasi berfokus
efisiensi ini dapat dilakukan kapan saja sepanjang
program berlangsung dan sebaliknya dilakukan
secara regular untuk memastikan bahwa program
berjalan dengan sesuai rencana.
c. Evaluasi Efektivitas Program
Evaluasi yang berfokus pada efektivitas
dilakukan pada suatu program dengan
19
memperhatikan apakah program tersebut telah
selesai atau pada tingkatanprogram yang telah
memungkinkan untuk menghasilkan outcome pada
tingkat tertentu.
3. Kriteria-kriteria Keberhasilan Evaluasi
Kriterianya dapat dilihat dari:
a. Berorientasi pada program dan pelayanan, kriteria
keberhasilan. Pada umumnya dikembangkan
berdasarkan hasil dari suatu program.
b. Berorientasi pada jama’ah, pada umumnya dapat
dikembangkan berdasarkan prilaku jama’ah ke
travel tersebut. Misal pada respon jama’ah ke travel.
4. Tujuan dan Manfaat Evaluasi
Sebuah program dibuat pasti mempunyai sebuah
tujuan, untuk itu tujuan evaluasi dan manfaatnya
sangatlah penting untuk diketahui. Untuk melihat sejauh
mana tujuan sarta manfaat yang ada dalam evaluasi ini.
Tujuannya, yaitu:
a. Mendeskripsikan kemampuan para staf
b. Mengetahui tingkat keberhasilan dalam pelayanan
c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian
d. Memberikan kepercayaan kepada lembaga
20
e. Memberikan pertanggung jawaban.17
Dari tujuan evaluasi diatas dapat disimpulkan
bahwa evaluasi adalah sebuah alat manajemen yang
berorientasi pada tindakan dan proses. Informasi yang
dikumpukan kemudian dianalisis sehingga relevansi dan
efek serta konsekuensinya ditentukan sistematis dan
seobjektif mungkin. Sesuai dengan data-data yang sudah
ada kemudian digunakan untuk memperbaiki kegiatan
sekarang dan yang akan datang menuju peningkatan
yang lebih baik.
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari
kegiatan evaluasi dalam pelayanan, yaitu:
a. Memahami sesuatu yang diinginkan customer
b. Membuat keputusan tindak lanjut
c. Meningkatkan kualitas pelayanan
5. Proses Evaluasi
Proses dalam kegiatan evaluasi mencakup
langkah-langkah sebagai berikut, yaitu:
a. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi,
yakni tentang apa yang akan dievaluasi terhadap
program yang dievaluasi
17
Ulfi Rahmi, Evaluasi Hasil Belajar,
http://ulfirahmi.wordpress.com/evaluasi-hasil-belajar/, tanggal 11 November
2017
21
b. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam
menentukan keberhasilan program yang akan
dievaluasi
c. Menetapkan cara atau metode ecaluasi yang akan
digunakan
d. Melaksanakan evaluas, mengolah dan menganalisis
data atau hasil pelaksanaan evaluasi tersebut
e. Menentukan keberhasilan program dievaluasi
berdasarkan kriteria yang telah diterapkan tersebut,
serta memberikan penjelasan-penjelasannya
f. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan
lebih lanjut terhadap program berikutnya
berdasarkan hasil evaluasi tersebut.18
6. Tujuan dan Pentingnya Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu yang penting dilakukan,
dalam hal ini, Feurstein menyatakan suatu alasan
mengapa evaluasi perlu dilakukan. Sebagai berikut:
a. Pencapaian guna melihat apa yang sudah dicapai
b. Mengatur kemajuan dan melihat kemajuan yang
dikaitkan dengan objek program
c. Meningkatkan pemantauan agar tercapai manajemen
yang lebih baik
d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan agar
dapat memperkuat program itu sendiri
18
Notoatmodjo Soekidjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni.
(Jakarta: Rineka Cipta,2007)h. 104
22
e. Melihat apakah usaha dilakukan secara efektif.
Guna melihat perbedaan apa yang terjadi setelah
diterapkan suatu program
f. Biaya dan manfaat, melihat apakah biaya yang
dikeluarkan cukup masuk akal
g. Berbagi pengalaman. Guna melindungi pihak lain
terjebak dalam kesalahan yang sama, atau untuk
mengajak seseorang untuk ikut melaksanakan
metode yang serupa bila metode yang telah
dijalankan berhasil dengan baik
h. Mengumpulkan informasi guna merencanakan dan
mengolah kegiatan program secara lebih baik
i. Meningkatkan keefektifan agar dapat memberikan
dampak yang lebih luas
j. Memungkinkan perencanaan yang lebih baik,
karena memberikan kesempatan untuk mendapatkan
masukan dari masyarakat komunitas fungsional dan
komunitas lokal.19
19
Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat,(Jakarta: Balai
Pustaka,2002) h. 188
23
B. Pelayanan Prima
1. Pengertian Pelayanan Prima
Pelayanan adalah pemenuhan kebutuhan melalui
aktivitas orang lain secara langsung.20
Pelayanan pun
diartikan sebagai setiap kegiatan/manfaat yang ditawarkan
suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun21
.
Sedangkan pelayanan prima bukanlah istilah baru
dalam dunia kerja, baik yang bersifat profit maupun non
profit. Bentuk pelayanan prima sendiri diantaranya ramah,
senyum, sopan, cepat, tepat, terbuka dan bertanggung jawab.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kata pelayanan
diartikan sebagai suatu usaha melayani kebutuhan orang lain
dengan menerima imbalan sebagai balasannya. Sedangkan
kata prima berarti sangat baik .
Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah
“excellent service” yang berarti pelayanan terbaik atau sangat
baik. Disebut sangat baik karena sesuai dengan standart
pelayanan yang berlaku.22
20
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia,(Jakarta: Bumi
Aksara, 2002)h. 17 21
Bilson, Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel,(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)h. 172 22
Daryanto dan Setyobudi Ismanto, Konsumem dan Pelayanan Prima
(Yogyakarta: Gava Media, 2014), h. 107
24
Adapun beberapa pendapat para ahli mengenai
pelayanan prima, diantaranya:23
a. Pelayanan prima menurut Barata merupakan sebuah
konsep kepedulian kepada pelanggan dengan
memberikan layanan terbaik. Barata juga
menambahkan bahwa harus terdapat tiga hal pokok
di dalam definisi pelayanan prima yaitu
pendekatansikap yang berkaitan dengan kepedulian
organisasi tersebut kepada pelanggan, upaya
melayani pelanggan dengan tindakan terbaik serta
terdapat tujuan organisasi untuk dapat memuaskan
pelanggan dengan berorientasi kepada standart
layanan tertentu.
b. Menurut Rahmayanthy, pelayanan prima merupakan
pelayanan dengan memiliki standar kualitas tinggi
dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan
pelanggan setiap saat secara akuarat dan konsisten,
berorientasi kepada kepuasan pelanggan,
menerapkan manajemen mutu total, dan selalu
mengikuti pekembangan standar internasional/ISO.
c. Sedangkan menurut Kinteki, pelayanan prima
merupakan layanan atau dukungan pada pelanggan
secara bermakna sebagai suatu layanan yang
23
Amelia Yulisa, Skripsi: Analisis Pelayanan Prima Terhadap
Nasabah di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Cipulir, hal. 19
25
memberi kepuasan bagi pelanggan, bahkan mungkin
melebihi kebutuhannya.
Pelayanan prima disebut sangat baik atau
terbaik, karena sesuai dengan standar yang berlaku
atau dimiliki oleh instansi yang memberikan
pelayanan serta memuaskan pelanggan. Standar
pelayanan adalah ukuran yang telah ditentukan
sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik.
2. Tujuan Pelayanan Prima
Pada dasarnya pelayanan prima bertujuan untuk
memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan
memuaskan pelanggan atau masyarakat serta
memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan.
Pelayanan pada sector bisnis berorientasi profit,
sedangkan pelayanan prima pada sektor publik bertujuan
memenuhi kebutuhan masyarakat secara sangat baik atau
terbaik.
Bagi perusahaan, pelayanan prima bertujuan untuk
kelangsungan hidup perusahaan. Apabila pelayanan
yang diberikan tidak memuaskan tentu saja akan
mengecewakan para pelanggan. Menurut Daryanto dan
26
Ismanto setyobudi tujuan pelayanan prima adalah
sebagai berikut:24
a. Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi
kepada pelanggan.
b. Untuk menimbulkan kepuasan dari pihak pelanggan
agar segera membeli barang atau jasa yang
ditawarkan pada saat itu juga.
c. Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan
terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.
d. Untuk menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan
yang tidak perlu dikemudian hari terhadap produsen.
e. Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan
kepada pelanggan.
f. Untuk menjaga agar pelanggan merasa diperhatikan
segala kebutuhannya.
g. Untuk mempertahankan pelanggan.
3. Konsep Pelayanan Prima
Dalam memberikan pelayanan prima kepada
pelanggan tentu saja tidak lepas dari konsep yang telah
dijabarkan oleh para ahli seperti yang dikemukankan
oleh Atep Adya Barata bahwa konsep dasar dalam
memberikan pelayanan prima, yaitu:25
24
Daryanto dan Setyobudi Ismanto, Konsumem dan Pelayanan Prima
(Yogyakarta: Gava Media, 2014), h. 1 25
Atep Adya Barata, Dasar-dasar Pelayanan Prima(Jakarta: Elax
Media Komputindo, 2014), h. 31
27
a. Ability (Kemampuan)
Kemampuan adalah pengetahuan dan
keterampilan tertentu yang mutlak diperluakan
dalam menunjang program pelayanan prima.
b. Attitude (Sikap)
Sikap adalah prilaku yang harus ditonjolkan
ketika menghadapi pelanggan.
c. Appearance (Penampilan)
penampilan adalah penampilan seseorang
baik yang besifat fisik maupun non-fisik yang
mampu merefleksikan kepercayaan diri dan
kredibilitas dari pihak lain.
d. Attention (Perhatian)
Perhatian adalah kepedulian penuh terhadap
pelanggan, baik yang berkaitan dengan perhatian
akan kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun
pemahaman.
e. Action (Tindakan)
Tindakan adalah berbagai kegiatan nyata
yang harus diberikan dalam memberikan layanan
kepada pelanggan.
28
f. Accountability (Tanggung Jawab)
Tanggung jawab adalah suatu sikap
keberpihakan sebagai wujud kepedulian untuk
menghindari atau meminimalkan kerugian.
4. Dimensi Kualitas Pelayanan Prima
Terdapat lima dimensi yang digunakan pelanggan
dalam menilai kualitas layanan bidang usaha seperti
yang dikemukakan oleh A. Parasurraman, V. A.
Zeithemal dan L. L. Berry yang dikutip oleh Fandy
Tjiptono dalam bukunya, yaitu:26
a. Reliabilitas (Reability)
Berkaitan dengan kemampuan perusahaan
untuk menyampaikan layanan yang dijanjikan
secara akurat sejak pertama kali.
b. Daya Tanggap (Responsiveness)
Berkenaan dengan kesediaan dan
kemampuan penyedia layanan untuk membantu para
pelanggan dan merespon permintaan mereka dengan
segera.
26
Fandy Tjiptono, Service Management Mewujudkan Layanan Prima (Yogyakarta: Andi, 2012), h. 174
29
c. Jaminan (Assurance)
Berkenaan dengan pengetahuan dan
kesopanan karyawan serta kemampuan mereka
dalam menumbuhkan rasa percaya (trust) dan
keyakinan pelanggan (confidence).
d. Empati (Empathy)
Berarti bahwa perusahaan memahami
masalah para pelanggannya dan bertindak demi
kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian
personal kepada para pelanggan dan memiliki jam
operasi yang nyaman.
e. Bukti Fisik (Tangibles)
Berkenaan dengan penampilan fisik fasilitas
layanan, peralatan/perlengkapan, sumber daya
manusia, dan materi komunikasi.
C. Jama’ah Haji
1. Pengertian jama’ah
Jama’ah menurut kamus bahasa arab yang artinya
“kompak” atau bersama-sama, ungkapan sholat
berjama’ah berarti sholat yang dikerjakan secara
bersama-sama dibawah pimpinan seorang imam.
Jama’ah juga berarti sekelompok manusia yang terkait
oleh sikap, pendirian, keyakinan dan tugas serta tujuan
30
yang sama. Islam menganjurkan umat islam untuk
menggalang kekompakan dan kebersamaan, yaitu
masyarakat yang terdiri dari pribadi-pribadi muslim,
yang berpegang pada norma-norma islam, menegakan
prinsip “ta’awun” tolong-menolong dan kerja sama
untuk tegaknya kekuatan bersama demi tercapainya
tujuan yang sama.27
Haji berarti menuju, sedangkan menurut istilah
pengertian syar’I berarti menyengaja menuju ke ka’bah
baitullah untuk menjalankan ibadah yaitu ibadah syariah
yang terdahulu. Hukum haji adalah fardhu ‘ain, wajib
bagi setiap muslim yang mampu, wajibnya sekali
seumur hidup.
Sedangkan pengertian jama’ah haji yaitu Warga
Negara Indonesia yang beragama Islam yang telah
mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan.28
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon jama’ah haji
secara individu adalah:
1) Mengetahui pengetahuan tentang manasik haji
2) Mempunyai biaya yang cukup untuk keperluan
didalam negeri, biaya perjalanan pulang pergi, biaya
27 Harun Nasution, Ensiklopedia Islam Indonesia,(Jakarta: Djembatan,
1992),h 386-387.
28 Pedoman Teknis Pemerikasaan Kesehatan Jamaah Haji,(Pusat
Kesehatan Haji Kementrian Kesehatan Haji RI:2010),h 9.
31
hidup selama di Arab Saudi untuk akomodasi,
konsumsi dan transportasi, serta keperluan lainnya
3) Mempunyai kelengkapan dokumen perjalanan
(paspor) dan izin masuk Negara tujuan
2. Macam-macam Haji
Menurut ulama, haji terdiri dari tiga macam.
Semuanya itu benar dan diperbolehkan. Hanya saja para
ulama berselisih pendapat tentang macam haji mana
yang paling afdhal. Padahal, setiap jama’ah bebas untuk
memilih ibadah haji yang ingin dilaksanakannya.
Rosulullah Saw memberi kebebasan dalam hal itu,
sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut.
Aisyah ra berkata: Kami berangkat beribadah
bersama Rasulullah Saw dalam tahun hajjatul wada.
Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umroh
dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang
berihram untuk umroh ber-tahallul ketika telah berada di
Baitullah. Sedangkan orang yang berihram untuk haji
jika ia mengumpulkan haji dan umroh. Maka ia tidak
melakukan tahallul sampai dengan hari nahar. Berikut
ini macam-macam haji yang dimaksud.
Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan
ibadah haji ifrad bila seseorang bermaksud
32
menyendirikan, baik menyendiri haji maupun
menyendiri umroh. Artinya ketika sampai di Makkah,
seorang jama’ah melakukan thawaf qudum lalu sa’i atau
mengakhiri sa’inya sampai hari nahar (waktu
penyembelihan binatang) dan ia tetap mengenakan kain
ihram sampai tahallul pada hari nahar. Adapun
pelaksanaannya, ibadah haji dilakukan terlebih dahulu
setelah selesai, baru melakukan umroh dalam satu
musim haji.
Haji qiran, mengandung arti menggabungkan
atau berihram untuk umroh saja lalu memasukan niat
haji sebelum thawaf. Kemudian melakukan thawaf
qudum dan sa’i untuk umroh dan haji sekaligus sekali.
Boleh ditunda sampai hari nahar dan tetap mengenakan
pakaian ihram hingga tahallul pada hari nahar.
Haji tamattu’, mempunyai arti bersenang-senang
atau bersantai-santai dengan melakukan umroh terlebih
dahulu di bulan-bulan haji, lain tahallul. Kemudian
mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan
ibadah haji, ditahun yang sama.29
3. Syarat, Rukun, dan Wajib Haji
Ada beberapa syarat-syarat haji, Antara lain:
29
Iwan Gayuh, Buku Pintar Haji dan Umroh, (Jakarta: Pustaka Warga Negara), h. 29
33
a. Islam
b. baligh (dewasa)
c. berakal sehat
d. merdeka (bukan budak)
e. isthitha’ah (mampu)
1) jasmani dan rohani
2) ekonomi
3) keamanan30
Sebagai salah satu rukun islam, ibadah haji
diwajibkan satu kali sepanjang hidup setiap muslim yang
telah memenuhi syarat-syarat utamanya yaitu istitha’ah.
Oleh karena itu, penulis hanya membahas syarat haji
tentang istitha’ah. Para ulama menjelaskan makna
istitha’ah mencakup dalam beberapa hal, anatara lain:
a. Istitha’ah harta
Merupakan pembekalan untuk membayar
Ongkos Naik Haji (ONH) pergi dan pulang serta biaya
hidup, tempat tinggal, makanan dan minuman yang
cukup. Orang yang berangkat haji dengan cara meminta-
minta dan mengajukan proposal untuk mendapatkan
ongkos haji. Sebenarnya belum ada kewajiban haji bagi
mereka. Namun demikian, bila haji dilaksanakan dengan
30 Ahmad Kartono, Solusi Hukum Manasik dalam Permasalahan
Ibadah Haji: Menurut Empat Mazhab(Jakarta: Pustaka Cendekia Muda, 2016), h. 28
34
biaya pemberian orang lain, hajinya tetap sah dan sudah
dianggap melaksanakan rukun Islam yang kelima.
Berangkat haji dengan pemberian atau hadiah
orang lain boleh diterima, namun tidak wajib
menerimanya apalagi bila diketahui bahwa biaya yang
diberikan bersumber dari uang haram, misalnya seorang
koruptor menghajikan karyawannya atau hasil dari
perjudian dan minuman keras dan lain-lain. Sebaiknya
orang tersebut tidak menerima pemberian tersebut dan
tidak boleh berangkat dengan uang yang haram.
Dengan demikian, seorang koruptor tidak wajib
melaksanakan haji sebelum dia mengembalikan harta
hasil korupsinya kepada pemiliknya, karena haqqul
ibadah (hak manusia) berdasarkan pada perjanjian
(kompromi) sedangkan haji adalah hak Allah Swt
berdasarkan pada toleransi. Oleh sebab itu hendaklah
mendahulukan hak manusia dari hak Allah Swt karena
Allah Maha Mulia Lagi Maha Pemaaf.
b. Istitha’ah dalam kesehatan
Syarat wajib menegrjakan haji salah satunya
adalah kemampuan fisik, karena pekerjaan ibadah haji
berkaitan dengan kemampuan badaniah. Dalam hal ini
seorang yang buta atau seorang yang bodoh (safih) jika
mempunyai harta, maka syarat wajib haji baginya ada
35
pemamdu atau penuntun yang membimbing dalam
pelasanaan haji.
Sedangkan bagi seorang lansia (lanjut usia) yang
tidak mempunyai kemampuan untuk duduk lama di
dalam kendaraan atau di perjalanan, boleh mewakili
hajinya kepada orang lain. Diriwayatkan dalam hadits
shahih dari Jamaah dari Ibnu Abbas ra. bahwa ada
seorang perempuan dari khatsam berkata : Wahai
Rosulullah, sesungguhnya ayahku punya kemampuan
harta untuk mengerjakan haji, namun dia sudah tua
renta, tidak mampu duduk lama di dalam kendaraan (di
atas unta), maka Rosulullah Saw bersabda : hajikan dia
dan peristiwa itu ditanyakan kepada Rosulullah pada
Haji Wada’. Berdasarkan hadits ini , kemapuan fisik
sangat menentukan dan tidak melihat umur.
c. Istitha’ah dalam mendapatkan kendaraan atau alat
transportasi dengan cara menyewa atau membeli tiket
merupakan syarat wajib haji.
Jika ada seseorang telah mendapatkan visa haji
akan tetapi tidak ada tiket pesawat regular atau carter
yang membawanya ke haji, maka kewajibannya telah
gugur dan bila ada seorang wanita yang berangkat tanpa
muhrim/mahram, maka belum wajib melaksanakan haji.
Rosulullah Saw bersabda : Wanita tidak boleh
36
berpergian lebih dari dua hari kecuali ditemani suami
atau mahramnya. (HR. Bukhari dan Muslim). Persoalan
mahram ini, kerajaan Arab Saudi telah memberi
kemudahan bagi wanita usia lanjut dan berombongan,
tidak diisyaratkan mahram untuk mendapatkan visa haji
dan umroh.
Penulis menyimpulkan bahwa: istitha’ah dalam
semua ibadah menjadi syarat terlaksananya semua
perintah Allah Swt, semakin tinggi kemampuan,
semakin tinggi pula syarat kepadanya. Sebaliknya, jika
kurang kemampuan, berkurang pula tuntutan Allah
kepadanya. Dan Allah Swt tidak membebankan
seseorang melainkan sesuai dengan kemampuan.
Hikmah dari semua ini agar ibadah terlaksana dengan
ikhlas.
Rukun haji adalah seuatu yang apabila tidak dikerjakan
sesuai ketentuannya, maka ibadah haji tidak sah. Rukun
haji dalam pandangan Mazhab Syafi’i adalah :
a. Ihram
b. Wukuf di Arafah
c. Thawaf Ifadhah
d. Sa’I antara Shafa dan Marwah
e. Tahallul/ mencukur rambut
37
f. Tertib / berurutan31
Wajib dalam ibadah haji atau umroh, adalah suatu yang
jika diabaikan secara keseluruhan, atau tidak memenuhi
syaratnya maka haji atau umroh tetap sah, tetapi orang yang
bersangkutan harus melaksanakan sanksi yang telah
ditetapkan. Misalnya, dalam kewajiban melontar jumroh bila
ia abaikan, maka ia harus diganti dengan membayar dam atau
fidyah (denda). Adapun hal-hal yang bersifat wajib dalam
konteks ibadah haji adalah :
a. Berihram di Miqat
b. Berada di Muzdalifah Setelah pertengahan malam
walau sejenak
c. Berada di Mina pada malam hari-hari Tasyrik
d. Melontar jumarat pada setiap hari-hari Tasyrik
e. Menghindari apa yang diharamkan dalam konteks
berihram.32
31
Ahmad Kartono, Solusi Hukum Manasik dalam Permasalahan Ibadah Haji: Menurut Empat Mazhab(Jakarta: Pustaka Cendekia Muda, 2016), h. 31
32 Ahmad Kartono, Solusi Hukum Manasik dalam Permasalahan
Ibadah Haji: Menurut Empat Mazhab(Jakarta: Pustaka Cendekia Muda, 2016), h. 52
38
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. PROCONFO INDAH
A. Sejarah berdirinya PT. Proconfo Indah Travel
Indonesia adalah Negara yang mayoritas penduduknya
beragama islam, dimana setiap tahunnya ratusan ribu umat
islam Indonesia memenuhi panggilan ilahi untuk
melaksanakan ibadah haji dengan tulus dan ikhlas, maka PT.
BPW Proconfo Indah adalah salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang jasa perjalanan wisata umum maupun
wisata religi (umroh dan haji) dengan memberikan
pelayanan terbaik demi kelancaran, keamanan dan keabsahan
ibadah. PT. BPW Proconfo Indah memiliki izin resmi dari
departemen pariwisata dan departemen agama.
PT. BPW Proconfo Indah didirikan pada tanggal 01 Juni
1999 dan memulai usaha di bidang pariwisata umum dengan
produk ticketing dan tour dalam dan luar negeri. Pada
tanggal 5 september 2001 PT. BPW Proconfo Indah
mendapatkan izin khusus dari departemen agama sebagai
penyelenggara ibadah umroh dan sejak tahun tersebut PT.
BPW Proconfo Indah memulai mengkhususkan diri sebagai
penyelenggara umroh meskipun tetap menjual produk tiket
wisata umum yang ada.
Pada tanggal 16 Agustus 2004, PT. BPW Proconfo Indah
mendapatkan izin khusus dari departemen agama sebagai
39
penyelenggara ibadah haji khusus dimana sampai saat ini
telah ratusan jama’ah yang diberangkatkan oleh PT. BPW
Proconfo Indah untuk menjalankan ibadah umroh maupun
haji.
Sejak beroperasi sebagai biro perjalanan haji dan umroh
pada tahun 2004, PT. BPW Proconfo Indah mengalami
perkembangan yang cukup pesat dan memuaskan bagi para
jama’ah ditengah persaingan yang ada di Jakarta, perusahaan
tetap berjalan eksis karena hal ini didukung oleh system
pelayanan yang baik dengan niatan tulus dan ikhlas
melayanjama’ah.
Saat ini PT. BPW Proconfo Indah mulai mempersiapkan
diri sebagai “whole seller” untuk paket-paket umroh dan haji
dengan terlebih dahulu membentuk ujung-ujung tombak
pemasaran di seluruh Indonesia.
Adapun jasa yang kami miliki saat ini adalah:
1. Umroh Reguler, Umroh Plus dan Wisata Muslim
2. Haji khusus
3. Tiket Domestik dan internasional
4. Pembukuan Hotel seluruh dunia
5. Penyewaan kendaraan
6. Dokumen Pejalanan (Paspor, Visa dan Lain-lain).
40
B. Visi, Misi PT. Proconfo Indah Travel
1. Visi yaitu : Melayani para pelanggan dengan efisien dan
professional sesuai dengan standar pelayanan pariwisata
internasional
2. Misi yaitu :Meningkatkan kinerja perusahaan baik dalam
pelayanan, pendidikan bagi pekerja kami, penggunaan
teknologi informasi serta memperluas jaringan kerja
sama dengan pelaku industry pariwisata di seluruh dunia
C. Tujuan Organisasi PT. Proconfo Indah
Tujuan PT. Proconfo Indah menjadikan dakwah melalui
umroh, haji dan pariwisata dengan konsep Rahmatun
Lillalamin:
a. Membangun lapangan kerja melalui umroh, haji dan
pariwisata.
b. Meningkatkan kesejahtreahan dan kemakmuran
melalui umroh, haji dan pariwisata.
c. Membantu rakyat Indonesia mengenal bangsa lain
melalui umroh, haji dan pariwisata.
d. Memperkenalkan bangsa Indonesia kepada bangsa
kepada bangsa lain melalui umroh, haji dan
pariwisata.
e. Mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui
umroh, haji dan pariwisata.
41
D. Struktur Organisasi PT. Proconfo Indah
PT. Proconfo Indah memiliki struktur organisasi yang
terdapat di dalam perusahaan. Hal tersebut menunjukan
adanya pembagian kerja dari masing-masing bagian
berdasarkan kemampuan. Berikut struktur organisasi PT.
Proconfo Indah, yaitu:
Dewan Komisaris : H. Bermawi Martawardaya
Direktur Utama : Ir. H. Herman Barata
Direktur : H. Miftah Al Jannah ,SH
Manajer Marketing : H. Febi Martawardaya ,
S.Pd.I
Penaggung Jawab Ibadah : Drs. H. Saifuddin
Herlambang
Manager Umroh dan Haji : Drs. H. Mayas Fardhita
Wisata Dalam dan Luar Negeri : Dian Susanti
Ticketing dan Hotel : Annisa Isdayati
Administrasi dan Keuangan : Yanti Supianih
Dokumen : Syahrul Hidayat
42
Airport : Budi Lastiawan
Bagian Umum : Syahrul Nuzul
E. Produk Haji yang ditawarkan PT. Proconfo Indah
Dalam melaksanakan kegiatan PT. Proconfo Indah
mempunyai nproduk-produk pilihan perjalanan haji dan
umroh yang ditawarkan. Dalam setiap paket dibedakan atas
waktu pemberangkatan dan harga, harga sewaktu-waktu
dapat berubah sesuai dengan kebijakan pemerintah. Adapun
paket haji yang ditawarkan PT. Proconfo Indah selama 21
hari :
1. Jakarta-Jeddah
Grup 1 saat sampai di bandara Soekarno-Hatta jama’ah
melakukan manasik akhir, pembagian passport dan
bording pass serta pemeriksaan imigrasi. Kemudian
jama’ah Take Off ke kota Jeddah-Saudi Arabia.
2. Jeddah-Mekkah
Tiba di Jeddah, melakukan proses imigrasi, bea cukai,
bis, dsb sampai selesai. Selanjutnya jama’ah menuju
kota Mekkah untuk check in hotel, istirahat. Acara hari
ini adalah Tawaf dan Sa’i. bermalam di Mekkah(makan
siang dan malam).
43
3. Mekkah
Acara bebas. Grup 2 tiba di Mekkah.
4. Mekkah
Acara bebas.
5. Mekkah
Pagi hari ziarah kota Mekkah. Kemudian semua jama’ah
merapihkan koper bagasi untuk dibawa ke Madinah
dengan menggunakan truk.
6. Mekkah-Madinah
Jama’ah haji pada pagi hari sarapan, setelah sarapan
berangkat menuju kota Madinah. Kemudian checkin
hotel dan istirahat.
7. Madinah
Setelah makan pagi, jama’ah kumpul untuk ziarah Ba’qi.
8. Madinah
Acara hari ini adalah tausiah setelah sarapan pagi.
9. Madinah
Acara bebas.
44
10. Madinah
Setelah sarapan pagi jama’ah berkumpul di restaurant
untuk tausiah.
11. Madinah
Acara bebas.
12. Madinah
Acara hari ini adalah ziarah kota Madinah-sudah dalam
kondisi berwudhu.
13. Madinah
Penimbangan bagasi(maks 23 kg/org).
14. Madinah
Acara bebas.
15. Madinah-Mekkah
Setelah makan pagi, jama’ah menuju kota Mekkah untuk
kerumah transit.
16. Transit
Acara bebas, tetapi shalat shubuh, sholat maghrib dan
sholat isya dilakukan berjamaah dilanjutkan tausyiah
ba’da shalat.
45
17. Transit-Arafah-Muzdalifah
Berpakaian ihram, sholat subuh berjamaah dilanjutkan
niat haji bersama-sama. Dilanjutkan menuju Arafah, saat
sampai di Arafah berdiam di tenda sampai waktu wukuf
selesai. Kemudian menuju Muzdalifah(tentatif).
18. Muzdalifah-Mina-mekkah
Meninggalkan Muzdalifah menuju Masjidil Haram
untuk tawaf ifadah. Selesai tawaf ifadah menuju rumah
transit untuk sarapan dang anti pakaian. Seteah makan
siang menuju Mina untuk lontar jumroh aqabah dan
mabit.
19. Mina
Melontar jumroh Ula, Wustha dan Aqabah.
20. Mina
Melontar jumroh Ula, Wustha dan Aqabah.
21. Mina-Transit
Setelah sarapan pagi jama’ah bersiap melontar jumroh
Ula, Wustha dan Aqabah. Kemudian pergi menuju
rumah transit.
22. Transit
Menuju Masjidil Haram untuk tawaf wada/ifadah.
46
23. Transit-jeddah-jakarta
Take off menuju Jakarta.
Uraian lebih lengkap dari perjalanan diatas ada di BAB
IV.
47
BAB IV`
ANALISIS EVALUASI PELAYANAN PRIMA DALAM
PELAKSANAAN IBADAH HAJI KHUSUS
Sebelum melaksanakan analisis evaluasi pelayanan prima
dalam pelaksanaan jama’ah haji khusus pada PT Proconfo Indah
(PROIN Travel), penulis memaparkan terlebih dahulu Undang-
undang no. 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji
tentang tiga hal yang harus diupayakan secara konsisten dalam
penyelenggaraan ibadah haji, yaitu pembinaan yang mencakup
manasik, penyuluhan dan penerangan haji. kedua, pembiayaan
yang terdiri dari pelayanan administrasi, transportasi, kesehatan
dan konsumsi. Ketiga, perlindungan yang meliputi keselamatan
keamanan serta perlindungan dari pihak lain yang merugikan
jamaah haji dimulai dari pemberangkatan, pelaksanaan dan
pemulangan.
Pemaparan aplikasi pelaksanaan pelayanan ibadah haji khusus
pada lembaga travel pada tahun 2016.
A. Aplikasi Pelaksanaan Pelayanan Haji Khusus
1. Pelaksanaan pelayanan sebelum pemberangkatan.
a. Proses Pendaftaran dan Administrasi
Proses administrasi adalah langkah awal yang
dilakukan untuk pendaftaran bagi calom jamaah
haji. jamaah haji dapat memperoleh informasi
48
tentang penyelenggaraan program-program paket
hajikhusus melalui pusat informasi PT. Proconfo
Indah yang telah tersebar di berbagai daerah seperti
Jakarta, Bekasi dan Aceh. Untuk para calon jamaah
yang ingin mendaftar silahkan dating ke kantor
pusat PT. Proconfo Indah di Jl. RS. Fatmawati No.
15 Ruko Golden Plaza G/3-A Gandaria Selatan,
Cilandak Jakarta Selatan, 12420 DKI Jakarta.
1) Persyaratan Administrasi Haji
a) Mengisi formulir pendaftaran
b) Fotp copy masing-masing 5 lembar KTP, KK,
Buku Nikah/Akte Lahir/paspor
c) Pas foto ukuran 3x4 = 20 lbr dan 4x6 = 10 lbr
d) Pembayaran pertama porsi haji sebesar
$4.500. prediksi berangkat dapat dicek melalui
web : www.haji.kemenag.go.
e) Biaya pelunasan Haji mengikuti harga paket
pada tahun keberangkatan
f) Penyetor ONH Plus melalui rekening PT.
Proconfo Indah
Biaya sudah termasuk : Biaya ONH Plus, pembimbing,
pembimbing manasik, tiket pesawat, akomodasi di tanah
suci, makan 3x sehari, transportasi bus AC, perlengkapan
haji dan air zam-zam. Biaya belum termasuk : biaya
49
pemnbuatan paspor, pengeluaran pribadi dan qurban,
medical check up, akomodasi dari daerah ke Jakarta.
Pembatalan : apabila pembatalan setelah daftar
SISKOHAT dikenakan biaya 25% dari harga paket, apabila
dua bulam sebelum berangkat dikenakan biaya 50% dari
harga paket, apabila satu bulam sebelum pemberangkatan
dikenakan biaya 75% dari harga paket.
b. Bimbingan Manasik
Pelaksanaan pembinaan manasik haji di Proin
Travel inidilakukan ketika ditanah air secara terus
menerus dengan berbagai metode. Ada beberapa
metode dalam menyampaikan manasik haji, yaitu:
a) Metode ceramah, yaitu metode pembimbing
menyampaikan langsung materi manasik haji
kepada jamaah serta memberikan sesi pertanyaan
untuk jamaah yang belum memahami tentang
ibadah haji.
b) Metode simulasi/praktek, yaitu: sebuah metode
dimana pembimbing bermain peran dengan
jamaah, baik didalam ruangan maupun diluar
ruangan, seperti saat melaksanakan manasik
jamaah disuruh maju kedepan untuk
mempraktekkan memakai kain ihram yang benar
sesuai tuntutan islam.
50
c) Metode diskusi, yaitu: pembimbing dan jamaah
memperdalam materi dengan cara mendiskusikan
materi masasik haji, dengan tujuan jamaah benar-
benar mengerti manasik secara teori dan
prakteknya. Diantara pembimbing dan jamaah
bnerdialog untuk membahas tentang hal-hal yang
berkaitan dengan ibadah haji, demi kelancaran
dan keabsahan dalam beribadah.
c. Pelaksanaan pelayanan dalam pemberangkatan
Pelaksanaan pelayanan pemberangkatan
disesuaikan dalam program haji khusus Proin
Travel tahun 2016.
Hari 1 : 23 Agustus 2016
12.00 (Tentatif)
Berkumpul di terminal 2 bandara Soekarno-Hatta
Cengkareng, memakai seragam dan rompi haji Proin Travel
dan berkumpul di Lauge Airport untuk mengikuti manasik
teknis terakhir. Telah mandi sunnah ihram di kediaman
masing-masing (bagi yang ingin) atau saat di Jeddah.
16.35
Melakukan penerbangan langsung ke Jeddah-Saudi Arabia
dengan pesawat Saudi Airlines.
51
21.55
Tiba di bandara King Abdul Aziz – Jeddah. Proses imigrasi
(memakan waktu sekitar 2-4 jam). Mengambil bagasi.
Hari 2 : 24 Agustus 2016
02.00-04.00
Melanjutkan perjalanan melalui jalur darat (menggunakan
bus) ke kota suci mekkah.
04.00
Tiba di rumah istirahat untuk bertemu dengan para local
guide serta menyerahkan passport ke petugas.
04.30
Menuju ke hotel.
05.30
Tiba di mekkah, check in hotel, istirahat.
07.00
Setelah sarapan pagi, berkumpul di lobby hotel untuk
melakukan tawaf dan sa’I (wajib memakai ransel Proin).
11.00
Setelah selesai tawaf dan sa’I kembali lagi ke hotel.
52
12.30
Melaksanakan sholat, makan siang di hotel dan waktu luang
perbanyak ibadah di Masjidil Haram.
19.00-21.30
Makan malam di hotel (ba’da maghrib/ba.da isya –
tergantung kesiapan pihak restauran).
Hari ke 3 : 25 Agustus 2016
Acara bebas. Memperbanyak ibadah di Masjidil Haram dan
ziarah Mekkah. Melakukan umroh sunnah bagi yang mau
dengan mengambil miqad di Tan’im atas biaya sendiri.
Kedatangan grup 2 di Kota Mekkah.
Hari ke 4 : 26 Agustus 2016
Acara bebas.
Hari ke 5 : 27 Agustus 2016
07.30
Setelah sarapan pagi, kumpul di Lobby untuk ziarah Kota
Mekkah (wajib memakai rompi Proin).
11.30
Kembali ke hotel untuk makan siang, istrirahat dan
perbanyak ibadah di Masjidil Haram.
53
21.00
Mempersiapkan koper bagasi dan meletakan koper di depan
kamar masing-masing.
23.00
Semua koper bagasi akan di angkut menggunakan truk
menuju Kota Madinah.
Hari ke 6 : 28 Agustus 2016
08.00
Setelah makan pagi, jama’ah haji berkumpul di
lobby(memakai rompi dan membawa tas masing-masing)
08.30
Menuju Kota Madinah dengan menggunakan bus (makan
siang nasi box)
14.30
Insyaallah tiba di Madinah, kemudian check in hotel untuk
istirahat. Makan malam di hotel.
Hari ke 7 : 29 Agustus 2016
08.00
54
Setelah makan pagi, jama’ah berkumpul di lobby
menggunakan rompi untuk melaksanakan ziarah baqi, dsb.
Hari ke 8 : 30 Agustus 2016
10.00 / 16.30
Setelah makan pagi, kumpul di restaurant untuk Tausyah.
Jadwal pasti ditentukan di Madinah setelah ada konfirmasi
waktu yang tersedia untuk penggunaan tempat.
Hari ke 9 : 31 Agustus 2016
Acara bebas
Hari ke 10 : 1 September 2016
10.00 / 16.30
Setelah makan pagi, kumpul di restaurant untuk Tausyah.
Jadwal pasti ditentukan di Madinah setelah ada konfirmasi
waktu yang tersedia untuk penggunaan tempat.
Hari ke 11 : 2 September 2016
Acara bebas
Hari ke 12 : 3 September 2016
08.00
55
Setelah sarapan pagi, jama’ah kumpul di nlobby
menggunakan rompi untuk ziarah kota Madinah (sudah
keadaan berwudhu).
11.30
Tiba kembali di hotel
Hari ke 13 : 4 September 2016
16.00-22.00
Penimbangan bagasi jama’ah (maksimal 23 kg/org).
Hari ke 14 : 5 September 2016
Acara bebas
Hari ke 15 : 6 September 2016
08.00
Setelah sarapan pagi, jama’ah berkumpul di lobby untuk
menuju kota Mekkah (makan siang di bis – nasi box)
15.00
Insyaallah tiba di kota Mekkah (rumah transit).
Hari ke 16-19 : 7-10 September 2016
Acara bebas (sholat subuh serta sholat maghrib/isya
berjama’ah dilanjutkan tausyah ba’da sholat)
56
Hari ke 20 : 11 September 2016
03.00
Mandi ihram serta berpakaian ihram
04.00
Memasukan tas ransel ke bus
04.30
Bersiap sholat subuh berjamaah di musholah
05.30
Menuju arafah (wajib memakai ransel proin)
07.00
Insyaallah tiba di arafah, berdiam di tenda sampai waktu
wukuf selesai
19.00
Bersiap menuju Muzdalifah (tentatif)
24.00
Insyaallah tiba di Muzdalifah
Hari ke 21 : 12 September 2016
02.00
57
Meninggalkan Muzdalifah menuju Masjidil Haram untuk
tawaf ifadah
04.30
Selesai tawaf ifadah menuju rumah transit untuk sarapan
dan ganti pakaian
12.00
Setelah makan siang menuju Mina untuk lempar jumroh
aqabah dan mabit
Jika tidak bias meninggalkan Muzdalifah pukul 02.00 maka
bus akan langsung menuju tenda Mina untuk melontar
jumroh aqabah terlebih dahulu dan mabit. Tawaf ifadah
akan dilakukan bersamaan dengan tawaf wada’ sebelum
kembali ke tanah air.
Hari ke 22-23 : 13-14 September 2016
Melontar jumroh Ula, Wustha dan Aqabah. Waktu
pelontaran sesuai arahan Maktab.
Hari ke 24 : 15 September 2016
Setelah sarapan pagi bersiap melontar jumroh Ula, Wustha
dan Aqabah. Menunggu penjemputan bus untuk ke rumah
transit. Bus tidak dapat masuk ke depan tenda maka semua
jama’ah akan berjalan kaki menuju lokasi bus.
58
Hari ke 25 : 16 September 2016
20.00
Setelah makan malam menuju ke Masjidil Haram untuk
melakukan tawaf wada.
Hari ke 26 : 17 September 2016
Insyaallah sholat subuh di Masjidil Haram
13.00
Menuju Jeddah
17.30
Sudah tiba di Airport Jeddah (makan malam nasi box)
21.50
Take off menuju Singapore (group 2)
22.25
Take off menuju Jakarta (group 1)
d. Akomodasi
Adapun akomodasi yang diberikan untuk jamaah
haji yaitu di Mekkah menggunakan hotel Grand Zam-
Zam, dan di Madinah menggunakan hotel Bahauddin
59
yang jumlah perkamarnya 2 sampai 3 orang
tergantung paket pilihan yang diambil.
e. Konsumsi
PT. Proconfo Indah memilih menu yang memang
disajikan langsung dan hotel setiap harinya selama
berada di kota Makkah maupun di kota Madinah, ini
merupakan bagian terpenting dalam perusahaan
kepada para jamaah dalam usaha menjaga stamina
dan kesehatan jamaah.
Adapun konsumsi yang dapat dinikmati oleh
jamaah selain menu Internasional juga terdapat menu
Indonesia seperti makanan empat sehat lima
sempurna, serta buah-buahan yang selalu bersedia
untuk jamaah. Setiap jamaah akan mendapatkan
makanan sebanyak 3 kali sehari yaitu ketika pagi,
siang, dan malam. Dikarenakan untuk menjaga
stamina tubuh para jamaah.
f. Pelayanan kesehatan haji
1) Pra haji
Haji bukan ibadah rohani saja namun juga
merupakan ibadah fisik, artinya para jamaah
harus memiliki badan yang sehat agar dalam
perjalanan ibadah berjalan dengan baik.
60
Pembinaan kesehatan jamaah haji dilakukan
secara terus menerus sejak di tanah air sampai
tiba pelaksanaan haji yang meliputi kesehatan
umum, sehingga calon jamaah haji dapat
melakukan rangkaian perjalanan dan ibadah
dengan optimal.
Oleh sebab itu, PT. Proconfo Indah sangat
memperhartikan kesehatan para jamaahnya
dengan memberikan pemeriksaan kesehatan dan
pemberian vaxsin Miningitis dengan harapan
para jamaah dapat meningkatkan daya tahan
tubuh den terantisipasi oleh penyakit pada saat
ditanah suci, sehingga para jamaah menjadi
maksimal dalam menjalankan ibadah, dan
pemeriksaan ter kehamilan bagi calon jamaah
haji wanita Pasangan Usia Subur (PUS) tes
kehamilan dilakukan pada setiap calon jamaah
haji wanita Pasangan Haji Subur (PUS), bila
wanita tersebut hamil , maka tidak boleh disuntik
vaksin meningitis.
2) Ketika pelaksanaan berlangsung
Pelaksanaan kesehatan ini dilakukan ketika
pelaksanaan ibadah haji berlangsung, dengan
61
membuka praktek dokter 24 jam untuk
menangani jamaah yang sakit, konsultasi, Dll.
Disamping pelayanan kesehatan, disediakan
pula keperluan obat-obatan dan peralatan
kesehatan yang memadai sejak di Tanah Air.
Selama dalam pesawat udara dan kebutuhan di
Arab Saudi. Adapun pelayanan kesehatan ditanah
air, pihak pengurus memfasilitasi jamaah dengan
menyiapkan dokter serta dilengkapi dengan obat-
obatan yangb siap diberikan jamaah apabila ada
yang terjangkit penyakit. Serta berkerja sama
dengan pihak rumah sakit yang ada di Saudi
Arabia.
g. Perlindungan haji
Perlindungan adalah sebuah harapan yang
dimiliki jamaah dalam menunaikan ibadah haji
dan semua itu terfasilitasi dengan cara
menggunakan asuransi jamaah ketika di pesawat,
akan tetapi jamaah ketika sudah sampai ditanah
suci keselamatan sudah menjadi tanggung jawab
masing-masing dan PT. Proconfo.
62
B. Analisis Prima Terhadap Jama’ah Haji
Analisis pelaksanaan ibadah haji berdasarkan pelayanan
prima pada PT. Proconfo Indah yaitu analisis rebilitas,
analisis daya tanggap, analisis jaminan, analisis empati, dan
analisis bukti fisik.
1. Analisis realitas (reability) pelayanan.
a. Pelayanan dalam kelengkapan administrasi
Didalam kelengkapan administrasi ada
kesinambungan Antara pihak pengelola dengan
calon jamaah haji. pihak travel sebai mungkin
memberikjan pelayanan untuk kelengkapan
administrasi dan memberikan kemudahan kepada
calon jamaah haji tanpa jamaah mundar-mandir
balik ke travel dengan cara diberitahukan terlebih
dahulu syarat dan ketententuan yang berlaku untuk
proses administrasi.33
b. Pelayanan informasi yang mudah diterima.
Memberikan informasi adalah salah satu faktor
berjalan komunikasi Antara pengelola dan
pelanggan, dengan informasi yang mudah diterima
maka akan mempermudah calon jamaah
33 Hasil wawancara dengan Syahrul Hidayat divisi umroh dan haji. 13
Desember 2017
63
hajiinformasi dari awal hingga akhir, seperti proses
pendaftaran, informasi kapan diadakan bimbingan
atau manasik, informasi apa-apa yang harus
dipersiapakan, informasi kapan keberangkatan dan
informasi kapan pemulangan.
Disamping itu pihak pengelola tidak hanya
memberi informasi saja. Akan tetapi jika ada
keluhan di Tanah Air atau di Tanah Suci dengan
pelayanan yang kurang baik maka bisa langsung
komplain kepada tour leader disana atau kepada
kami lansung.
c. Pelayanan dan bimbingan yang sopan, ramah, baik,
dan siap menolong dalam melaksanakan ibadah haji.
Pelayanan dan bimbingan yang sopan, ramah,
baik, dan siap menolong dalam pelaksanaan ibadah
haji maka dalam pihak pengelola mengambil
ustadz/ustadzah yang sudah berpengalaman dalam
melaksanakan ibadah haji maupun ibadah umroh.
Jadi calon jamaah haji tidak perlu khawatir, karena
pihak travel memberikan bimbingan serta layanan
yang semaksimal mungkin dalam pencapaian
prosesi ibadah yang baik dan khusu.
d. Ketepatan waktu keberangkatan.
64
Ketepatan watu yang sudah ditentukan dan
dijanjikan atau disampaikan kepada calon jamaah
haji. sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan
oleh pihak travel. Dengan jadwal pemberangkatan
pada tanggal 23 Agustus 2016 diharapkan jamaah
sudah sampai di Bandara Soekarno Hatta pada pukul
12.00 diterminal 2. Bagi jamaah tidak adanya
keterlambatan semua datang pada tepat waktunya.
e. Pelaksanaan haji sesuai dengan program yang
direncanakan.
Didalam ini bagian ini dijelaskan mengenai
tingkat kepentingan secara rinci. Untuk pelaksanaan
haji sesuai dengan program yang direncanakan dan
ketentuan dengan calon jamaah haji ketika manasik.
2. Analisis jaminan (Assurance)
a. Pengetahuan dan kecakapan/pembimbing haji dalam
teori dan pelaksanaan di Tanah Suci.
Petugas atau pembimbing dimaksudkan
mempunyai pengetahuan baik yang menyangkut
(ilmu pengetahuan) dan pengalaman lapangan
tentang pelaksanaan ibadah haji, dari mulai
persiapan keberangkatan sampai pada
pelaksanaannya di Tanah Suci. Dalam hal ini PT
65
Proconfo Indah telah menyiapkan ustadz atau
ustadzah yang handal dan berpengalaman.34
b. Mengantisipasi apabila ada jamaah yang harus
dirawat kerumah sakit.
Apabila ada jamaah yang sakit dan harus dirawat,
maka pihak penyelenggara tidak akan lepas tangan
begitu saja. Pihak penyelenggara tidak akan
menunggu sampain sekiranya jamaah tersebut sudah
sembuh dari sakitnya. Pihak penyelenggara tidak
akan membiarkan begitu saja karena travel sudah
memberikan jaminan kualitas pelayanan dalam
memberikan perhatian kepada jamaah. Langsung
diantar oleh Tour Guide/ Tour Leader dan dokter
menuju rumah sakit terdekat untuk menjalani
perawatan.
c. Kelancaran komunikasi Antara jamaah haji dan
petugas.
Untuk memperoleh dan mempertahankan
totalitas pelayanan kepada para jamaah haji, maka
harus dilakukan suatu komunikasi yang baik, efektif
34
Hasil wawancara dengan Drs. H. Mayas Fardhita Manajer umroh dan haji. 13 Desember 2017
66
dan berlanjut dengan para jamah haji bertujuan
untuk menciptakan keunggulan dalam pelayanan.
Dengan adanya komunikasi yang baik maka
nterjalin pula kerja sama yang baik Antara jamaah
haji dengan pihak pengelola.
3. Analisis Bukti Fisik (Tangibles)
a. Kelengkapan fasilitas dan sarana yang diperlukan
oleh jamaah haji.
Untuk memberikan pelayanan yang baik bagi
jamaah haji, maka pihak travel memberikan
kelengkapan pendukung dan penunjang yang
dibutuhkan oleh para jamaah haji.
b. Kebersihan dan kerapihan tempat tinggal jamaah
haji.
Kebersihan dan kerapihan merupakan faktor lain
yang dapat dilihat oleh jamaah haji dan termasuk
dalah satu faktor yang seing dinilai oleh masing-
masing jamaah haji.
Untuk menjaga kebersihan dan kerapihan maka
harus ada koordinasi dengan pihak hotel, agar selalu
menyediakan tenaga cleaning service untuk
membersihkan tempat tinggal jamaah.
67
c. Tempat tinggal dekat dengan pusat ibadah.
Hotel merupakan tempat tinggal bagi para
jamaah selama haji dan merupakan pilihan yang
sangan peka bagi jamaahhaji, karena jauh dekatnya
tempat tinggal akan mempengaruhi pada setiap
rutinitas jamaah haji dalam pelaksanaan ibadah di
Mekkah maupun di Madinah.
d. Mendapatkan buku panduan, perlengkapan seragam,
kain ihram dan mukena.
Perlengkapan adalah faktor penting bagi jamaah
haji seperti buku panduan(salah satu yang harus
dimiliki oleh jamaah), agar mereka mengikuti dan
membaca pada waktu bimbingan dan pelaksanan
seputar ibadah haji.
Perlengkapan lain seperti seragam, kain ihram
dan mukena merupakan perlengkapan penunjang
karena memudahkan Tour Leader dalam
membimbing. Kain ihram adalah kebutuhan yang
diperlukan bagi kaum jamaah laki-laki karena
prosesi dalam melaksanakanibadah haji. Mukena
juga penting yang dibutuhkan jamaah wanita untuk
prosesi ibadah haji.
e. Transportasi selama kegiatan menggunakan bus AC.
68
Travel menyediakan alat transportasi dalam
setiap kegiatan, dan hal ini merupakan pilihan dari
setiap jamaah haji. transoprtasi bus ber-AC tersebut
digunakan di Jeddah, Madinah dan Mekkah serta
kegiatan ziarah ketempat bersejarah. Untuk itu alat
transortasi adalah alat pendukung utama yang
disediakan oleh pengelola travel. Jadi, pihak
penyelenggara haji selalu mengutamakan kualitas
kepuasan dan kepuasan yang merupakan kunci
suksesnya pelayanan.35
4. Analisis Daya Tanggap (Responssivess)
a. Karyawan melayani dengan sigap dan tangkas.
Pelayanan yang sigap maksudnya melayani
dengan sepenuh hati, apabila ada yang diperlukan
oleh jamaah, bertanya kepada pelanggan apabila ada
yang kurang dalam pelayanan travel. Karyawan
harus siap siaga dalam melayani para jamaah.
Pelayanan dengan tangkas maksudanya berfikir
cepat dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini
karyawan harus baik dan cepat tanggap apa yang
diinginkan oleh pelanggan. Karyawan melayani
35 Hasil wawancara dengan Drs. H. Mayas Fardhita Manajer umroh
dan haji. 13 Desember 2017
69
dengan tangkas adalah faktor yang sangat penting
agar jamaah berfikir positif kepada karyawan.
b. Menghadapi keluhan dari jamaah haji.
Keluhan-keluhan jamaah haji tidaklah mudah
karena mereka masing-masing berbeda karakter,
pendidikan, umur, dan berbeda pola pikirnya. Peran
penyelenggara sangat penting disini dalam setiap
keluhan para jamaah haji dan dapat dicarikan solusi
terbaik sesuai dengan keinginan jamaah.
c. Menghadapi masalah yang timbul.
Didalam sebuah perjalanan ibadah haji pasti ada
saja masalah yang timbul, pihak travel menghadapi
dengan sikap aktif dan sopan dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang ada. Biasanya masalah itu
terjadi karena ada kesenjangan antara pihak travel
dengan para jamaah. Jadi informasi dan komunikasi
yang baik adalah cara penyelesaian agar masalahnya
bisa dihadapi bersama dengan kepala dingin dan
tanpa emosi.
5. Analisis Empati (Empathy)
a. Memberikan keamanan dan kenyamana kepada
jamaah haji.
70
Bertanggung jawab dengan apa yang telah
direncanakan pada program awal, memberikan
keamanan dan kenyamanan kepada para jamaah
agar bisa beribadah dengan tenang dan tanpa adanya
rasa khawatir dalam mengunjungi baitullah.
b. Memberikan pelayanan dan perhatian secara
individu maupun kelompok dari jamaah haji.
Pihak travel harus dapat memenuhi keinginan
dan kebutuhan para jamaah haji, merupakan suatu
nilai tambahbagi pihak travel tersebut dimana pihak
travel dapat mengamati dan mengerti semua
kebutuhan dan keinginan jamaah haji.
Peningkatan kemampuan para pembimbing dan
petugas haji untuk dapat memahami kebutuhan
jamaah haji melalui diskusi disela-sela waktu
makan. Dan dibagian inilah yang sangat penting
karena jamaah haji akan merasa dibei rangkulan dan
perhatian dari pihak travel, pihak travel akan lebih
tahu mengenai jamaah haji perindividual apabila ada
perhatian yang mendalam.36
36 Hasil wawancara dengan Drs. H. Mayas Fardhita Manajer umroh
dan haji. 13 Desember 2017
71
C. Evaluasi Pelayanan Prima Terhadap Jama’ah Haji
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis
tentang manajemen pelayanan prima haji di PT. Proconfo
Indah. Pelayanan yang diberikan kepada jamaah dengan
system pelayanannya telah professional dan baik, terbukti
dengan adanya respon kenyamanan yang dialami jamaah
serta adanya peningkatan jumlah jamaah dari tahun ke tahun.
Dengan pelayanan yang diterapkan oleh PT. Proconfo
Indah memperlihatkan semangat kerja dan etos kerja yang
tinggi dan menunjukan sikap selalu siap untuk membnerikan
pelayanan terbaik kepada jamaah. Serta karyawan memiliki
keterampilan, keandalan, berpenampilan baik dan rapih
(good performance) serta mampu berkomunikasi dan
menciptakan hubungan yang baik dengan jamaah.
Oleh sebab itu, pelayanan yang maksimal dapat
mendatangkan ketenangan, kenyamanan, keselamatan dan
keabsahan dalam menjalankan ibadah haji maupun umroh.
Dengan adanya pelayanan seperti ini dapat menciptakan citra
perusahaan yang baik dan loyalitas jamaah terhadap
perusahaan sehingga dapat memberikan kemajuan
perusahaan di masa yang akan datang.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pada pembahasan sebelumnya, maka
penulis berkesimpulan bahwa:
1. Pelayanan jama’ah haji di PT. Proconfo Indah sudah
cukup baik karena pada pelaksanaannya telah diterapkan
sesuai dengan teori dan praktek. Dalam hal pelayanan
prima di PT. Proconfo indah secara administratasi sudah
maksimal kepada jamaah dengan memfasilitasi secara
professional baik di Tanah Air maupun di Tanah Suci.
Akomodasi yang telah ditawarkan sudah memadai sesuai
dengan harapan jamaah seperti fasilitas bintang 3 sampai
5 yang dilengkapi dengan menu makanan nasional dan
Internasional, dikarenakan pihak manajemen PT.
Proconfo Indah melihat situasi dan kondisi yang ada.
2. Evaluasi pelayanan dalam PT. Proconfo indah
berdasarkan pelayanan prima. PT. Proconfo Indah ini
telah menerapkan prinsip-prinsip pelayanan prima. Hal ini
dapat dilihat dari:
a. Analisis Reabilitas (reability)
Dalam analisis evaluasi pelayanan yang digunakan
baik dan memenuhi syarat SOP (standart
opperasional prosedur). Dengan melihat layanan yang
73
diberikan kepada pelanggan saat pertama kali, dan
prioritas dari segi pelayanan, yaitu
1) Kelengkapan fasilitas dan sarana yang diperlukan
setiap jamaah haji.
2) Tempat tingga; (hotel/pemondokan) dekat dengan
pusat ibadah.
3) Terpenuhinya konsumsi dengan menu Indonesia
dan internasional.
b. Analisis Jaminan (Assurance)
Dalam mengevaluasi analisis jaminan yang diberikan
PT. Proconfo Indah ada beberapa hal-hal yang
diperlukan, yaitu:
1) Memberikan perhatian secara individu dan
kelompok kepada jamaah haji.
2) Pengetahuan yang cukup bagi pembimbing haji
dalam memberikan teori pelaksanaan haji.
3) Kelancaran komunikasi antara sesama jamaah haji
dengan petugas/pembimbing.
c. Analisis Bukti Fisik (Tamgibles)
Dalam analisis pada bukti fisik yang diberikan oleh
PT. Proconfo Indah. Pihak pengelola memberikan
bukti fisik yang baik dan sesuai dengan program yang
telah diberikan.
Dengan kata lain. Hasil penelitian ini menunjukan
program yang diadakan dan pelayanan yang diberikan
74
menghasilkan nilai yang baik. Karena jamaah
menginginkan kebutuhan yang sesuai dengan baik dan
pihak pengelola memberikan kinerja dengan baik dan
cukup memuaskan bagi jamaah haji.
d. Analisa Daya Tanggap (responsiveness)
Dalam analisis daya tanggap jika dievaluasi akan
memberikan respon dari hasil yang diberikan. Dengan
memperhatikan kinerja dan pelaksanaannya oleh
pengelola, hal-hal perlu diperhatikan, yaitu:
1) Pelaksanaan haji sesuai dengan yang
direncanakan.
2) Kebersihan dan kerapihan tempat tinggal jamaah
haji menginap selama ditanah suci.
3) Bertanggung jawab terhadap keamanan dan
kenyamanan jamaah.
4) Ketepatan waktu pemberangkatan dan
pemulangan. Ketepatan waktu disini berarti
disiplin dalam menyelenggarakan ibadah haji plus.
5) Pengetahuan dan kecakapan para
petugas/pembimbing haji dalam teori dan
pelaksanaannya.
6) Menghadapi keluhan-keluhan jamaah haji.
e. Analisis Empati (empathy)
Dalam analisis empati yang telah diberikan oelh PT.
Proconfo Indah jika dievaluasi, maka akan
75
memberikan kesan yang baik Karena PT. Proconfo
Indah menginginkan adanya kenyamanan dan
keamanan bagis setiap jamaah haji.
B. Saran
Berdasarkan dari uraian kesimpulan diatas, maka dapat
disampaikan beberapa saran yang sekiranya dapat
memberikan manfaat bagi pihak penyelenggara haji dan
umroh khususnya pengelola dari PT. Proconfo Indah dan
pihak-pihak terkait dalam penyelenggara haji., yaitu :
1. Penerapan pelayanan pada PT. Proconfo Indah sudah
baik salah satunya adalah dengan adanya pelayanan yang
diberikan kepada jamaah dan karyawan perusahaan
mempunyai kualitas yang baik dengan memberikan
bimbingan serta arahan lebih intensif agar menimbulkan
kesan dan kepuasan bagi jamaah haji maupun umroh.
2. Hendaknya pihak penyelenggara mempunyai organisasi
atau perkumpulan haji dan umroh untuk mempererat tali
silahturahmi jamaah dengan jamaah, maupun jamaah
kepada pihak travel.
3. Mengadakan kontroling serta evaluasi program yang
sedang atau sudah dijalankan. Dengan tujuan agar
pelayanan perjalanan haji maupun umroh kedepannya
lebih baik.
76
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Balai
Pustaka,2002.
Adya Barata, Atep. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elax
Media Komputindo, 2014.
Amelia Yulisa, Skripsi: Analisis Pelayanan Prima Terhadap
Nasabah di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu
Cipulir
Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT Reneka Cipta, 2010.
Bilson, Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.
Darmawan, Deni. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya
Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Kiat-kiat
Melestarikan Haji Mabrur. Jakarta: Departemen Agama RI,
2003.
Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES, 2012.
Firman B. Aji, S. Martin, Perencanaan dan Evaluasi. Jakarta:
Bumi Aksara, 1990.
77
Gayuh, Iwan Buku Pintar Haji dan Umroh. Jakarta: Pustaka
Warga Negara, 2013.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research.Yogyakarta: Andy Offset,
1989.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, Jilid 2. Yogyakarta: Andy
Offset, 1989.
Izwa, Saifuddin. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Ilmu, 1997.
Kartono, Ahmad Solusi Hukum Manasik dalam Permasalahan
Ibadah Haji: Menurut Empat Mazhab. Jakarta: Pustaka
Cendekia Muda, 2016.
M. Sobri Sutikno, Pupuh Fathurrohman. Strategi Belajar
Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama, 2007.
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta:
Bumi Aksara, 2002.
Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Rake Sarasin, 1992.
Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung:
Tasiti, 1989.
78
Rahmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi
Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002.
Setyobudi Ismanto, Daryanto. Konsumem dan Pelayanan Prima.
Yogyakarta: Gava Media, 2014.
Siti Musdah Mulia, Ahmad Thib Raya, Menyelami Seluk Beluk
Ibadah dalam Islam. Jakarta: Prenada Media, 2003.
Soekidjo, Notoatmodjo. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni.
Jakarta: Rineka Cipta,2007.
Tjiptono, Fandy. Service Management Mewujudkan Layanan
Prima. Yogyakarta: Andi, 2012.
Internet
http : //www. Informasi Haji. Com, diakses 27 September 2017,
jam 13.15 WIB
Ulfi Rahmi, Evaluasi Hasil Belajar,
http://ulfirahmi.wordpress.com/evaluasi-hasil-belajar/,
diakses tanggal 11 November 2017, jam 20.00 WIB
79
80
81
82
83
84
85
86