EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN...

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang–Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, rumah sakit harus mencapai suatu ketertiban administrasi yang diwujudkan dalam bentuk pengelolaan sistem rekam medis. Tanpa adanya suatu sistem rekam medis yang baik dan benar tertib administrasi rumah sakit akan sulit tercapai. Di dalam rumah sakit terdapat unit rekam medis yang berperan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan pasien, khususnya kegiatan administrasi. Mutu sebuah rumah sakit dapat dilihat dari segi rekam medisnya yang baik pula. EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SLEMAN YOGYAKARTA RIESKA PERMATASARI Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Transcript of EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN...

Page 1: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang–Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah

Sakit bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi

masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh

perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan

kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu

meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh

masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

darurat. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, rumah sakit

harus mencapai suatu ketertiban administrasi yang diwujudkan dalam

bentuk pengelolaan sistem rekam medis. Tanpa adanya suatu sistem

rekam medis yang baik dan benar tertib administrasi rumah sakit akan

sulit tercapai. Di dalam rumah sakit terdapat unit rekam medis yang

berperan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan pasien, khususnya

kegiatan administrasi. Mutu sebuah rumah sakit dapat dilihat dari segi

rekam medisnya yang baik pula.

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

2

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

269/MENKES/III/2008 tentang rekam medis, rekam medis adalah

berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

diberikan kepada pasien. Keberadaan rekam medis di rumah sakit

sangat penting yaitu sebagai bukti fisik tentang proses pelayanan medis

yang telah diberikan pada pasien dan bertujuan untuk menunjang

tercapainya tertib administrasi dalam rangka meningkatkan pelayanan

kesehatan di rumah sakit. Isi rekam medis merupakan dokumen resmi

yang mencatat seluruh proses pelayanan medis di rumah sakit dan

bermanfaat antara lain bagi aspek administrasi, hukum, keuangan,

penelitian, pendidikan, dan dokumentasi. Untuk menjalankan fungsinya

tersebut, rekam medis juga memerlukan suatu pengorganisasian.

Terselenggaranya manajemen informasi kesehatan dimulai

dengan dibuatnya rekam medis secara baik dan benar oleh tenaga

kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang kemudian dikelola

secara terencana melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Penyelenggaraan rekam medis yang baik atau tidak akan

memperlihatkan tinggi rendahnya mutu pelayanan rumah sakit dimulai

dari tempat penerimaan pasien, pendistribusian berkas rekam medis,

pengolahan data, dan pengembalian berkas rekam medis. Unit rekam

medis sebagai salah satu gerbang terdepan dalam pelayanan

kesehatan, dapat sebagai salah satu ukuran kepuasan pasien dalam

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

3

penerimaan pelayanan. Ruang lingkup unit rekam medis mulai dari

penerimaan pasien, distribusi, assembling, pengkodean, pengindekan,

penyimpanan berkas rekam medis, dan pelaporan (Hatta, 2008).

Tempat penerimaan pasien merupakan tempat paling awal yang

dikunjungi pasien ketika mereka akan berobat di suatu rumah sakit dan

mulai dari tempat inilah seorang pasien akan menilai apakah rumah

sakit tersebut memiliki kualitas pelayanan yang baik atau tidak. Menurut

Huffman (1994) pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang

diberikan kepada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan rawat inap

di fasilitas pelayanan kesehatan. Kegiatan di tempat penerimaan pasien

tertulis dalam prosedur penerimaan pasien, sebaiknya prosedur

diletakkan di tempat yang mudah dibaca oleh petugas penerimaan

pasien. Hal ini dilakukan untuk mengontrol pekerjaan yang telah

dilakukan sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat konsisten dan

sesuai aturan. Dengan memberikan pelayanan yang baik / bermutu

pada pelayanan rawat jalan akan meningkatkan jumlah kunjungan yang

pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pendapatan rumah sakit.

Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa

pelayanan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk

memberikan kebutuhan kepuasan (Wijono, 1999). Dalam pelayanan

kesehatan peningkatan mutu pelayanan diperlukan untuk memberikan

kepuasan kepada pasien, petugas profesi kesehatan, manajer

kesehatan maupun pemilik institusi kesehatan. Sedangkan mutu

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 4: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

4

pelayanan kesehatan bagi seorang pasien tidak lepas dari rasa puas

bagi seseorang pasien terhadap pelayanan yang diterima, dimana mutu

yang baik dikaitkan dengan kesembuhan dari penyakit, peningkatan

derajat kesehatan, kecepatan pelayanan,lingkungan perawatan yang

menyenangkan, keramahan petugas, kemudahan prosedur,

kelengkapan alat, obat-obatan dan biaya yang terjangkau

(Wijono,1999). Mutu pelayanan kesehatan bagi pasien lebih banyak

dilihat pada beberapa aspek mulai dari ketanggapan petugas dalam

memenuhi kebutuhan pasien, memberikan suatu empati, respek,

kelancaran komunikasi petugas dengan pasien, dan keramah-tamahan

petugas dalam melayani pasien. Untuk mengetahui aspek tersebut

sudah berjalan dengan baik atau tidak maka perlu dilakukan evaluasi.

Evaluasi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi

tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana

perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk

mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana

manfaat yang telah dikerjakan itu bila dbandingkan dengan harapan-

harapan yang ingin diperoleh (Azwar, 1996). Evaluasi merupakan

sebuah proses untuk menilai suatu kinerja atau sistem yang sedang

berjalan untuk mengetahui efektif dan efesiennya. Dengan evaluasi kita

dapat mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem tersebut

sehingga dapat dilakukan pemecahan masalah untuk mencari jalan

keluarnya.

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 5: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

5

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman Yogyakarta pada tanggal

05 Maret 2014 dengan cara pengamatan dan wawancara kepada

kepala rekam medis dan petugas yang ada di tempat penerimaan

pasien rawat jalan bahwa di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan

masih terdapat masalah yaitu terjadi penumpukan pasien, proses

pendaftaran pasien yang terhambat dan distribusi berkas pasien yang

telambat, mengaibatkan pasien menunggu lama untuk mendapatkan

pelayanan. Untuk mengetahui bagaimana mutu pelayanan tempat

penerimaan pasien rawat jalan yang ada di rumah sakit tersebut, maka

peneliti melakukan penelitian terkait Evaluasi Mutu Pelayanan di

Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Sleman Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah yang diambil pada penelitian ini adalah

“Bagaimana Mutu Pelayanan Di Tempat Penerimaan Pasien Rawat

Jalan Khususnya pada Kegiatan Pemecahan Masalah Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Sleman Yogyakarta?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus

sebagai berikut.

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 6: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

6

1. Tujuan Umum

Mengetahui Penyelesaian Masalah Di Tempat Penerimaan

Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui permasalahan Di Tempat Penerimaan Pasien

Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

Yogyakarta.

b. Mengetahui penyebab permasalahn Di Tempat Penerimaan

Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Sleman Yogyakarta.

c. Mengetahui alternatif solusi Di Tempat Penerimaan Pasien

Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

Yogyakarta.

d. Mengetahui rencana tindakan permasalahan Di Tempat

Penerimaan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Sleman Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini meliputi manfaat praktis dan manfaat teoritis

sebagai berikut.

1. Manfaat praktis

a. Bagi rumah sakit

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 7: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

7

Sebagai bahan evaluasi bagi rumah sakit guna peningkatan

mutu pelayanan khususnya di tempat penrimaan pasien rawat

jalan di masa mendatang dan untuk bahan dalam pengambilan

keputusan mengenai kinerja dan pelayanan rumah sakit.

b. Bagi peneliti

Menambah pengalaman dan pengetahuan di bidang rekam

medis terutama dalam memberikan pelayanan di temat

penerimaan pasien rawat jalan secara benar dan sesuai acuan.

2. Manfaat teoritis

a. Institusi pendidikan

Menjalin kerjasama yang harmonis, terpadu dan

berkesinambungan antara pihak rumah sakit dengan civitas

akademika khususnya DIII Rekam Medis Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta.

b. Peneliti lain

Dapat menjadi acuan dan referensi bagi peneliti lain yang akan

melakukan penelitian khususnya penelitian dengan topik yang

hampir serupa.

E. Keaslian Penelitian

1. Kurniawan (2012), dengan judul “Evaluasi Mutu Pelaksanaan

Pelayanan Di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan Di Rumah

Sakit Islam Klaten”. Persamaan dengan penelitian tersebut yaitu

sama-sama melakukan penelitian di Tempat Penerimaan Pasien

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 8: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

8

Rawat Jalan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif dan subjek penelitian yang digunakan adalah

petugas rekam medis yang ada di tempat penerimaan pasien rawat

jalan. Penelitian yang dilakukan bertujuan Untuk mengevaluasi mutu

pelaksanaan pelayanan di tempat penerimaan pasien rawat jalan

bagian poliklinik, Untuk mengetahui sikap petugas penerimaan

pasien rawat jalan bagian poliklinik di Rumah Sakit Islam Klaten

dalam melayani pasien, untuk mengetahui apakah ada kebijakan di

Rumah Sakit Islam Klaten yang mengatur tentang sikap petugas

tempat penerimaan pasien dalam melayani pasien dan untuk

membandingkan antara kebijakan-kebijakan yang ada di rumah sakit

dengan kenyataan yang ada. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu

terletak pada hasil, hasil dari penelitian Kurniawan adalah

menunjukkan masih adanya petugas yang dalam melayani pasien

bersikap kurang ramah dan kurang sopan. Hal tersebut dikarenakan

pekerjaan yang banyak sedangkan jumlah petugas terbatas. Selain

itu masih adanya petugas yang kurang bertanggung jawab terhadap

pasien karena masih adanya petugas yang melakukan pekerjaan

yang tidak ada hubungannya dengan tugasnya di TPP Rawat Jalan

Bagian Poliklinik. Masih adanya petugas TPP Rawat Jalan dalam

bekerja tidak sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang ada dirumah

sakit dikarenakan petugas tidak mengetahui isi dari kebijakan-

kebijakan tersebut. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 9: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

9

permasalahan yang ada di tempat penerimaan pasien rawat jalan

yaitu, nomor antrian yang kurang efektif, komputer yang sering error,

dan komplain terkait distribusi berkas pasien. Analisis penyebab dari

permasalahan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor yang

meliputi man, material, method, dan machine. Identifikasi solusinya

untu nomor antrian yang kurang efektif, pasien yang mendapat

pelayanan telebih dahulu adalah pasien yang memakai nomor

antrian umum sedangkan untuk pasien BPJS dipersilahkan untuk

menunggu, komputer yang sering error (hang) yaitu komputer

dimatikan terlebih dahulu kemudian untuk beberapa menit kemudian

dinyalakan kembali dan komplain terkait distribusi berkas pasien,

petugas membuatkan berkas rekam medis yang baru apabila berkas

pasien lama tidak ditemukan di filing agar pasien segera mendapat

pelayanan. Rencana tindakan yang dilakukan untuk nomor yang

kurang efektif adalah dengan membuat kebijakan pentingnya nomor

antrian dan menambah nomor antrian, komputer yang sering error,

mengadakan pelatihan kepada petugas tentang komputer dan

terkait distribusi berkas pasien mengantar berkas tepat waktu.

2. Trimurty (2005), dengan judul “Analisis Hubungan Persepsi Pasien

Tentang Mutu Pelayanan Dengan Minat Pemanfaatan Ulang

Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Pandanaran Kota Semarang”.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti di

bagian Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan. Hasil dari

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 10: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

10

penelitian ini adalah pasien rawat jalan di Puskesmas Pandanaran

Kota semarang sebagian besar berjenis kelamin perempuan (63%),

berumur lebih dari 30 tahun (61%), bekerja sebagi karyawan swasta

(32%) dan berpendidikan lulus SMP (34%), jumlah atau persentase

responden baik yang puas maupun yang tidak puas berimbang yaitu

sejumlah 50 orang (50%), responden yang tidak puas dengan daya

tanggap pelayanan rawat jalan sejumlah 52 orang (52%) dan yang

puas sejumlah 48 orang (48%), responden yang tidak puas dengan

jaminan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Pandanaran Kota

Semarang sejumlah 55 orang (55%) dan jumlah responden yang

puas 45 orang (45%), responden yang tidak puas dengan empati

pelayanan rawat jalan di Puskesmas Pandanaran sejumlah 57 orang

(57%) dan responden yang puas sejumlah 43 orang (43%),

responden yang tidak puas dengan bukti langsung pelayanan rawat

jalan di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang sejumlah 56 orang

(56 %) dan responden yang puas sejumlah 44 orang (44 %) ,

responden yang berminat memanfaatkan ulang pelayanan rawat

jalan di Puskesmas Pandanaran Kota semarang sejumlah 52 orang

(52 %) dan responden yang tidak berminat sejumlah 48 orang (48

%), terdapat hubungan antara persepsi pasien tentang kehandalan

pelayanan (p – value : 0,003) dengan minat pemanfaatan ulang

pelayanan rawat jalan di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang,

terdapat hubungan antara persepsi pasien tentang daya tanggap

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 11: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

11

pelayanan (p – value : 0,0001) dengan minat pemanfaatan ulang

pelayanan rawat jalan di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang,

terdapat hubungan antara persepsi pasien tentang jaminan

pelayanan (p – value : 0,0001) dengan minat pemanfaatan ulang

pelayanan rawat jalan di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang,

terdapat hubungan antara persepsi pasien tentang empati pelayanan

(p– value : 0,0001) dengan minat pemanfaatan ulang pelayanan

rawat jalan di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang, Terdapat

hubungan antara persepsi pasien tentang daya bukti langsung

pelayanan (p –value : 0,003) dengan minat pemanfaatan ulang

pelayanan rawat jalan di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak di metode

penelitiannya metode penelitiannya adalah deskriptif kuantitatif dan

tujuannya adalah Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh

gambaran persepsi pasien terhadap mutu pelayanan rawat jalan dan

hubungannya dengan minat untuk memanfaatkan ulang pelayanan

rawat jalan Puskesmas Pandanaran Kota Semarang, mengetahui

gambaran karakteristik pasien rawat jalan Puskesmas Pandanaran

Kota Semarang, mengetahui gambaran persepsi pasien rawat jalan

terhadap mutu pelayanan meliputi kehandalan, daya tanggap,

jaminan, empati dan bukti langsung pelayanan rawat jalan

Puskesmas Pandanaran Kota Semarang, mengetahui hubungan

persepsi pasien tentang kehandalan pelayanan dengan minat untuk

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 12: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

12

memanfaatkan ulang pelayanan rawat jalan Puskesmas Pandanaran

Kota Semarang, mengetahui hubungan persepsi tentang jaminan

pelayanan dengan minat untuk memanfaatkan ulang pelayanan

rawat jalan Puskesmas Pandanaran Kota Semarang.

3. Fandani (2005), dengan judul “Hubungan Antara Persepsi Mutu

Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Puskesmas

Karangmalang Kabupaten Sragen”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui gambaran persepsi pasien terhadap mutu pelayanan

administrasi, mutu pelayanan dokter, mutu pelayanan perawat,

kebersihan Puskesmas dan kelengkapan alat dan obat dengan

kepuasan pasien rawat jalan umum Puskesmas Karangmalang

Kabupaten Sragen tahun 2003. Variabel bebas adalah persepsi

pasien terhadap mutu pelayanan administrasi, persepsi pasien

terhadap mutu pelayanan dokter, persepsi pasien terhadap mutu

pelayanan perawat, persepsi pasien terhadap kelangkapan alat dan

obat. Sedangkan variable terikat adalah kepuasan pasien rawat jalan

Puskesmas Karangmalang Kabupaten Sragen. Perbedaan penelitian

tersebut dengan peneltian ini adalah tujuan penelitian ini adalah

untuk Mengetahui Mutu Pelayanan di Tempat Penerimaan Paisen

Rawat Jalan dengan Mengetahui Kegiatan Pemecahan Masalah

yang dilkukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

Yogyakarta.

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 13: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

13

4. Sunarya (2012), dengan judul Problem Solving Di Unit Kerja Rekam

Medis Rumah Sakit TNI-AU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan dan

memecahkan masalah yang ada di Unit Rekam Medis Rumah Sakit

TNI-AU dr. S. Hardjolukito Yogyakarta. Persamaan dengan

penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa

permasalahan yang ada di Rumah Sakit dr. S. Hardjolukito

Yogyakarta yaitu meliputi penerimaan pasien rawat inap dilakukan

oleh asisten dokter di poliklinik, penumpukan pasien di depan tempat

pendaftaran pasien, masih digunakannya sistem manual dalam

penerimaan pasien, tidak ditemukan berkas rekam medis di rak

penyimpanan, berkas keluar dari rak penyimpanan tanpa tracer,

duplikasi nomor rekam medis, tidak adanya kegiatan assembling,

coding, dan indexing, terhambatnya pembuatan laporan bulanan.

Hal-hal tersebut dipengaruhi oleh faktor manusia, metode, material,

mesin, dan lingkungan kerja. Sedangkan hasil penelitian yang

dilakukan peneliti adalah Permasalahan yang ada di tempat

penerimaan pasien rawat jalan yaitu, nomor antrian yang kurang

efektif, komputer yang sering error, dan komplain terkait distribusi

berkas pasien. Analisis penyebab dari permasalahan tersebut

disebabkan oleh berbagai faktor yang meliputi man, material,

method, dan machine. Identifikasi solusinya untuk nomor antrian

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 14: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

14

yang kurang efektif, pasien yang mendapat pelayanan telebih dahulu

adalah pasien yang memakai nomor antrian umum sedangkan untuk

pasien BPJS dipersilahkan untuk menunggu, komputer yang sering

error yaitu komputer dimatikan terlebih dahulu kemudian untuk

beberapa menit kemudian dinyalakan kembali dan komplain terkait

distribusi berkas pasien, petugas membuatkan berkas rekam medis

yang baru apabila berkas pasien lama tidak ditemukan di filing agar

pasien segera mendapat pelayanan. Rencana tindakan yang

dilakukan untuk nomor yang kurang efektif adalah dengan membuat

kebijakan pentingnya nomor antrian dan menambah nomor antrian,

komputer yang sering error, mengadakan pelatihan kepada petugas

tentang komputer dan terkait distribusi berkas pasien mengantar

berkas tepat waktu.

F. Gambaran Umum

Berdasarkan Profil RSUD Sleman (2013), RSUD Sleman saat ini

merupakan Satuan Kerja Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman yang berlokasi di jalur

strategis jalan raya Jogjakarta – Magelang atau jalan Bhayangkara 48,

Murangan, Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD pertama yang dimiliki

Pemerintah Kabupaten Sleman, saat ini telah bertipe/kelas B Non-

Pendidikan, dengan status kelembagaan sebagai Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) yang merupakan bagian Organisasi

Lembaga Teknis Daerah (LTD) dengan status kelembagaan sebagai

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 15: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

15

‘Setara Badan’. Dikatakan RSUD pertama milik Pemerintah Kabupaten

Sleman, karena sejak tahun 2010 telah mulai beroperasi RSUD

Prambanan dengan tipe proses menuju tipe/kelas D, yang juga milik

Pemerintah Kabupaten Sleman.

RSUD Sleman yang sejak awal lebih dikenal sebagai “Rumah

Sakit Murangan” memiliki sejarah eksistensi yang panjang sejak zaman

penjajahan Belanda, Jepang hingga masa kemerdekaan. Pada Jaman

Kolonial Belanda dikenal sebagai Klinik Pabrik Gula di Medari, hingga

kemudian sempat dikenal pula sebagai Klinik Rumah Sakit Bethesda,

Yogyakarta, di Medari. Akan tetapi semenjak proklamasi kemerdekaan,

masyarakat Kabupaten Sleman, Kulon Progo hingga Magelang wilayah

timur lebih mengenal sebagai “Rumah Sakit Murangan”. Bahkan hingga

sekarang meskipun nama “RSUD Sleman” sudah ditetapkan sejak

tahun 1977, namun nama “Rumah Sakit Murangan” lebih dekat dan

lebih familier bagi masyarakat stakeholder.

Tahun 1977 RSUD Sleman dinyatakan berdiri secara resmi

sebagai Rumah Sakit Umum Pemerintah dengan tipe D berdasarkan

Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 01065/Kanwil/1977.

Status tipe D ini dimiliki RSUD Sleman selama lebih dari sepuluh tahun.

Perubahan tipe/kelas D ke kelas C diperoleh pada tanggal 15 Februari

1988. Setelah berjalan selama 13 tahun sebagai RSUD tipe/kelas C,

RSUD Sleman dinaikkan tipenya, setelah dinyatakan memenuhi

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 16: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

16

persyaratan dalam penilaian Tim Departemen Kesehatan RI. Kenaikan

kelas C ke kelas B Non-Pendidikan tersebut diperoleh sejak bulan

Desember tahun 2003.

Struktur Organisasi dan tata kerja RSUD Sleman mulai tanggal 11

November 2004 sampai dengan 31 Desember 2009, secara

kelembagaan masih berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun

2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun

203. Peraturan Daerah tersebut diimplementasikan dengan Keputusan

Bupati Nomor : 39/Kep.KDH/A/2003 tentang Struktur Organisasi,

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi, serta Tata Kerja Rumah Sakit

Umum Daerah dan telah diubah dengan Peraturan Bupati Sleman

Nomor 15/Per.Bup/2005. Peraturan yang disebut terakhir ini tidak

mengubah secara substansisal, melainkan hanya bersifat

melengkapi/menyempurnakan detail.

Hal yang bersifat substantif dalam peraturan kelembagaan

tersebut adalah bahwa sejak tahun 2003 (implementasi 2004), RSUD

Sleman mengalami perubahan dari UPT (Unit Pelaksana Teknis) Dinas

Kesehatan menjadi LTD (lembaga Teknis Daerah) setara Badan.

Sedangkan perubahan kelembagaan yang mengimplementasikan

Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 adalah disahkannya

Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2009, tanggal 4 Agustus 2009,

tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman.

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 17: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

17

Peraturan daerah tersebut ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati

Sleman Nomor : 48 tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan tata

kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman. Implementasi peraturan

daerah dan peraturan bupati tersebut baru dilakukan pada tanggal 31

Desember 2009.

1. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

a. Visi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

Visi merupakan gambaran (‘mimpi’) mengenai masa depan

yang hendak diwujudkan. David Osborne & Gaebler (1992)

menyatakan bahwa kekuatan organisasi pemerintah yang

digerakkan oleh visi dan misi adalah lebih baik daripada

digerakkan oleh aturan-aturan formal. Adapun visi Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Sleman yang telah dicanangkan

adalah: “Menjadi Rumah Sakit Andalan Kabupaten Sleman”.

b. Misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

Adapun misi menjelaskan jalan yang dipilih untuk menuju

masa depan yang akan diwujudkan itu. Untuk mewujudkan visi

tersebut, maka telah pula dirumuskan dua pernyataan misi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman yaitu:

1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas,

paripurna dan terjangkau, dengan dukungan ilmu

pengetahuan dan teknologi kedokteran/kesehatan

(iptekdokkes) yang memadai.

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 18: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

18

Misi 1 ini meliputi:

a) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagai produk

inti (core business) selalu diupayakan dengan

mengedepankan standar kualitas, yakni: ISO

9001:2000, dan Standar Akreditasi Rumah Sakit atau

standar lain yang baku baik secara administratif, yuridis,

maupun substantif.

b) Penyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat dilakukan dengan total

care, dan tuntas/paripurna sehingga atas setiap pasien

yang membutuhkan pelayanan harus diupayakan untuk

dilayani seoptimal mungkin dalam batas kemampuan

sumber daya manusia dan peralatan yang dimiliki.

c) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dipungut tarif

dengan memperhatikan aspek

keterjangkauan/kemampuan masyarakat (ability to

pay (ATP)/willingness to pay (WTP) tanpa meninggalkan

prinsip full cost recovery prices agar rumah sakit tidak

merugi namun juga tidak mengutamakan keuntungan

(nonprofit oriented). Besaran tarif pada dasarnya sama

dengan unit cost pelayanannya.

d) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan diarahkan agar

lebih banyak memanfaatkan ilmu pengetahuan dan

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 19: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

19

teknologi kedokteran/kesehatan (iptekdokkes) yang

optimal baik sarana, prasarana maupun therapy untuk

memperoleh validitas hasil dan jaminan akurasi serta

kecepatan pelayanan.2. Meningkatkan pelayanan

kesehatan melalui pengembangan sumber daya

manusia dan upaya pengembangan jejaring (networking)

pelayanan dan kemitraan

2) Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui pengembangan

sumber daya manusia dan upaya pengembangan jejaring

(networking) pelayanan dan kemitraan.

Misi 2 ini meliputi:

a) Melaksanakan pengelolaan pengembangan sumber

daya manusia Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Sleman secara terencana, obyektif, dan berorientasi

pada peningkatan skill, komitmen, dan loyalitas.

b) Meningkatkan kerjasama antar lembaga penyelenggara

pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, dokter/bidan

praktek, dan rumah sakit lain.

c) Membangun kerjasama dengan para supplier/penyedia

barang dan jasa sehingga terdapat jaminan ketersediaan

logistik rumah sakit seperti bahan makan, obat, alat

kesehatan, bahan medis, jasa service dan pemeliharaan

serta barang/jasa lain.

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 20: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

20

d) Pelaksanakan pengelolaan pendidikan dan pelatihan

bagi mahasiswa program Diploma, Sarjana dan Pasca

Sarjana dari Perguruan tinggi yang telah bekerja sama

dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman.

2. Jenis Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

Jenis pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Sleman pada saat ini meliputi :

a. Instalasi Rawat Jalan

1) Klinik Anak

2) Klinik Bedah

3) Klinik Dalam

4) Klinik Gigi dan Mulut

5) Klinik Jiwa

6) Klinik Kebidanan/Obsgin

7) Klinik Kulit dan Kelamin

8) Klinik Mata

9) Klinik Syaraf

10) Klinik T.H.T

b. Instalasi Rawat Inap

1) Pelayanan Rawat Inap Obsgin dan Ibu Melahirkan

2) Pelayanan Rawat Inap Syaraf dan Penyakit Dalam Non

Infeksi

3) Pelayanan Rawat Inap Bedah

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 21: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

21

4) Pelayanan Rawat Inap Anak

5) Pelayanan Rawat Inap Bayi Baru Lahir

6) Pelayanan ICU

c. Pelayanan Penunjang

1) Pelayanan Penunjang Medis

2) Instalasi Rekam Medis

3) Hemodialise

4) Radiologi

5) Rehabilitasi Medis

6) Patologi Klinik

7) Instalasi Gizi

8) Instalasi Farmasi

9) Pelayanan Penunjang Non-Medis

10) Pelayanan Ambulans

11) Instalasi Teknologi Informasi

12) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

13) Instalasi Diklat

14) Pelayanan Laundry

15) Instalasi Ruang Jenazah

3. Performanced Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

Performance Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman tiga

tahun terakhir ini dapat digambarkan sebagai berikut :

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 22: EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN …etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/72174/potongan/diploma-2014... · EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

22

Tabel 1

Performance Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

No Indikator Tahun

2011 2012 2013

1 BOR (%) 80,43 75,08 67,48

2 LOS (hari) 4,41 4,99 5,14

3 TOI (hari) 0,43 1,73 2,06

4 BTO (kali) 75,94 66,34 59,08

5 NDR (%) 10,69 12,65 13,92

6 GDR (%) 22,48 23,15 23,86

Sumber : Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman Tahun 2013.

Tabel 2

Jumlah kunjungan dan Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

No Indikator Tahun

2011 2012 2013

1 Rata-rata kunjungan rawat jalan/poliklinik per hari

253 235 296

2 Rata-rata kunjungan rawat darurat per hari

46 51 55

3 Rata-rata kunjungan rawat inap per hari

29 30 34

4 Jumlah tempat tidur 146 168 218

Sumber : Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman Tahun 2013.

EVALUASI MUTU PELAYANAN DI TEMPAT PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKITUMUM DAERAH (RSUD)SLEMAN YOGYAKARTARIESKA PERMATASARIUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/