EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

10
BPTA: Lokakarya SPPBN. Jakarta, 30-3/ Mei /996 EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA TAHUN 1995 Oleh: Djibun Sembiring BPTABATAN I. PENDAHULUAN Dalam rangka pelaksanaan SK Dirjen no. 362/DJIXI/94 tentang Sistem Pertanggungjawaban dan Pengendalian Bahan Nuklir (SPPBN), setiap Daerah Neraca Bahan nuklir (MBA) diwajibkan membuat laporan akunting bahan nuklir. Laporan akunting bahan nuklir yang dibuat oleh setiap MBA harus sesuai dengan pasal 28 ayat 1 SK Dirjen tersebut yang terdiri sebagai berikut: 1. Laporan perubahan inventori - fCR 2. Laporan Neraca bahan nuklir - MER 3. Laporan daftar inventori fisik - PfL Pembuatan laporan bahan nuklir tersebut harus didasarkan pada Pengaturan Pelengkap (Subsidiary Arrangement - Code 10 ) dari perjanjian safeguards dan Lampiran Fasilitas (Facility Attactment) MBA bersangkutan yang disepakati bersama antara Indonesia dengan Badan Tenaga Atom Intemasional (IAEA). Ketiga jenis laporan akunting ini pada waktunya harus disampaikan ke Instansi yang berwenang yaitu Badan Pengawasan Tenaga Atom (BPT A) untuk diteruskan ke IAEA sesuai dengan batas waktu seperti yang tercantum pada pasal 29 butir a dan b SK Dirjen tersebut, yaitu: a. ICR harus disampaikan ke BPT A 14 (empat belas ) hari setelah tiap akhir bulan perubahan inventori bahan nuklir. b. MBR dan PIL harus disampaikan ke BPTA selambat lambatnya 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan inventori fisik bahan nuklir. Dalam makalah ini ketiga laporan akunting bahan nuklir tersebut yang diterima BPT A dari semua MBA akan dievaluasi berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam Pengaturan Pelengkap, Lampiran Fsilitas dan SK DiIjen No. 362 tentang SPPBN. II. HASIL EVALUASI Hasil evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh semua MBA dapat diuraikan secara ringkas sebagai berikut : BPTA - 1

Transcript of EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

Page 1: EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/BPTA_1996/data... · UP7>!. Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-3/ /vtei /996

BPTA: Lokakarya SPPBN. Jakarta, 30-3/ Mei /996

EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIRDIINDONESIA TAHUN 1995

Oleh: Djibun SembiringBPTABATAN

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka pelaksanaan SK Dirjen no. 362/DJIXI/94 tentang SistemPertanggungjawaban dan Pengendalian Bahan Nuklir (SPPBN), setiap DaerahNeraca Bahan nuklir (MBA) diwajibkan membuat laporan akunting bahan nuklir.Laporan akunting bahan nuklir yang dibuat oleh setiap MBA harus sesuai denganpasal 28 ayat 1 SK Dirjen tersebut yang terdiri sebagai berikut:

1. Laporan perubahan inventori - fCR2. Laporan Neraca bahan nuklir - MER3. Laporan daftar inventori fisik - PfL

Pembuatan laporan bahan nuklir tersebut harus didasarkan pada PengaturanPelengkap (Subsidiary Arrangement - Code 10 ) dari perjanjian safeguards danLampiran Fasilitas (Facility Attactment) MBA bersangkutan yang disepakatibersama antara Indonesia dengan Badan Tenaga Atom Intemasional (IAEA).

Ketiga jenis laporan akunting ini pada waktunya harus disampaikan ke Instansiyang berwenang yaitu Badan Pengawasan Tenaga Atom (BPT A) untuk diteruskanke IAEA sesuai dengan batas waktu seperti yang tercantum pada pasal 29 butir adan b SK Dirjen tersebut, yaitu:

a. ICR harus disampaikan ke BPT A 14 (empat belas ) hari setelah tiap akhirbulan perubahan inventori bahan nuklir.

b. MBR dan PIL harus disampaikan ke BPTA selambat lambatnya 1 (satu)

minggu setelah pelaksanaan inventori fisik bahan nuklir.

Dalam makalah ini ketiga laporan akunting bahan nuklir tersebut yangditerima BPT A dari semua MBA akan dievaluasi berdasarkan ketentuan yang

ditetapkan dalam Pengaturan Pelengkap, Lampiran Fsilitas dan SK DiIjen No. 362tentang SPPBN.

II. HASIL EVALUASI

Hasil evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh semua MBA dapatdiuraikan secara ringkas sebagai berikut :

BPTA - 1

Page 2: EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/BPTA_1996/data... · UP7>!. Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-3/ /vtei /996

BPTA: Lolwkarya SP PBN. Jakarta. 30-3/ l"lei /996

2.1. MBA RI-A

Menyampaikan 6 buah 1aporan yaitu no. 89'- 94 (Tabe1 IV):• fCR no. 92, 93 dan 94 menga1ami perbaikan seperti dalanl Tabel I.• fCR no.89, 93 dan 94 mengalami keterlambatan masing-masing 10, 44 dan

60 hari.

• PfL no. 90 dan MBR no. 91 masing-masing terlambat 3 hari, dan ICR no.

92 tidak menga1ami keter1ambatan seperti diuraikan pada Tabe1 II.• Me1akukan transfer bahan nuklir seperti pada Tabel III dan mempunyai

inventori seperti pada Tabel IV.

2.2 MBA RI-B

Menyampaikan 7 buah 1aporan yaitu no. 75 -81 (Tabe1 IV):• fCR, no.80 dan 81 mendapat perbaikan seperti pa~a Tabel 1.• fCR no.79 dan 80 menga1ami keterlambatan masing-masing 6 dan 8 hari.• PfL no.76 dan 77, dan MBR no: 78 masing-masing terlambat 6 hari, dan

fCR no. 75 dan 81 tidak menga1ami keter1ambatan seperti pada Tabe1 II.

• Me1akukan transfer bahan nuklir seperti pada Tabe1 III dan mempunyaiinventori seperti pada Tabe1 IV.

2.3 MBA RI-C

Menyampaikan 11 buah 1aporan yaitu no. 53 - 63 (Tabe1 IV):• fCR no.53, PfL no. 54 MBR no. 55 menga1ami keterlambatan masing­

masing 33 ,2 dan 2 hari, dan fCR no. 56 - 63 tidak mengalamiketerlambatan seperti diuraikan pada Tabel II.

• Me1akukan transfer bahan nuk1ir seperti pada Tabel III dan mempunyaiinventori Tabel IV.

2.4 MBA RI-D

Menyampaikan 9 buah laporan yaitu no. 57 - 65 (Tabel IV):• fCR no. 59 s.d 61 mengalami keterlambatan masing-masing 8, 45 dan 3

hari, PfL no.57 dan MBR no.58 mengalami keterlambatan masing-masing4 hari seperti diuraikan pada Tab~l II.

• Melakukan transfer bahan nuk1ir seperti pada Tabel III dan mempunyai

inventori seperti pada Tabel IV.

2.5 MBA RI-E

Menyampaikan 4 buah laporan yaitu no. 17.-19 (Tabel IV):

• fCR no.17 mengalami perbaikan seperti Tabel I.• fCR no.17, PfL no.18 dan MBR no. 19 mengalami keterlambatan masing­

masing 19,2 dan 2 hari hari seperti Tabel II.• Melakukan transfer bahan nuklir seperti pada Tabel III dan mempunyai

inventori seperti pada Tabel IV.

BPT A - 2

Page 3: EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/BPTA_1996/data... · UP7>!. Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-3/ /vtei /996

UP7>!. Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-3/ /vtei /996

2.6 MBA RI-F

Menyampaikan 4 buah laporan yaitu no. 14 -17 (Tabel IV):• PIL no.14 dan MBR no.15 mengalami keterlambatan masing-masing 3

hari, ICR no. 16 dan 17 tidak mengalami keterlambatan seperti diuraikanTabel II .

• Melakukan transfer bahan nuklir seperti pada Tabel III dan mempunyai

inventori seperti pada Tabel IV.

III. KESIMPULAN

1. Jumlah laporan akunting bahan nuklir yang diterima dari seluruh MBA dalamperiode 1 Januari - 31 Desember 1996 adalah sebanyak 41 buah yaitu:

MBA RI-A: 6MBA RI-B: 7MBA RI-C : 11

MBA RI-D: 9MBA RI-E : 4MBA RI-F : 4

2. Dari-41 buah 1aporan-yang diterima BPTA dari semua MBA, 23 buah atau 56persen mengalami keterlambatan yaitu:

MBA RI-A: 5MBA RI-B : 5MBA RI-C : 3

MBA RI-D: 5MBA RI-E: 3MBA RI-F : 2

3. Jumlah laporan akunting bahan nuklir yang mengalami perbaikan karena tidaksesuai dengan ketentuan pada Subsidiary Arrangement (code 10), LampiranFasilitas dan SK Dirjen no. 362 adalah 6 buah atau 15 % sebagai berikut:

MBA RI-A : 3MBA RI-B : 2MBA RI-C: 0

MBA RI-D: 0MBA RI-E: 1MBA RI-F: 0

BPTA - 3

Page 4: EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/BPTA_1996/data... · UP7>!. Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-3/ /vtei /996

\,) 4

BPTA: Lokakarya SPPBN. Jakarta, 30-31 Mei 1996

Tabell: Oaf tar Laporan yang Oiterima. Periode: 01/01/95 - 31/12/95

Tipe

NomorTanggal atauJumlahTanggalTerlam-TanggalTanggalTerlam-MBA

diterimabat didikirim kediterima dibat diTipe KoreksiLaporan

LaporanPeri ode LaporanEntriBPTABPTA 'IAEAIAEAIAEA

RI-A

ICR89011294 - 311294I2401 95102601 9505 02 95PIL

9023 0 I 9551020295 308 02 95150295MBR

91090294 - 23019522020295308 02 95150295ICR

92010595 - 310595113 06 95-15 0695260695 MSICR

93010695 - 3006952.210795 4424 07 9528 07 9524EW, Unit, MBA fromICR

94010895 - 31089531209956013 099522 09 9544Entry I, modifikasi,RI-B

ICR75011294 - 311294I1301 95 1601952301951PIL

762501 959907 02 95608 02 9515 02 95PIL

7725 0 I 951070295 608 02 9515 02 95MBR

78090294 - 2501953107 02 956I08 02 95 150295

ICR79010195-310595 I20 06 95622069503 07 95

. ICR80010695 - 310795I22 08 95 .823 08 9528 08 95 EW,IW

ICR81010895 - 310895207 09 95 070995140995 EW, IW, unit,MS, PR

RI-C

ICR53011194 - 3 1119411601 95331601 952501 9517PIL

54II 01 95302001 95208 02 95150295MBR

55100 194 - II 0 I95252001 95208 02 95150295ICR

56010195 - 310195803 02 95 08 02 9515 02 95ICR

57010295 - 300495805 05 95 09 05 95160595ICR

58010595 - 3105951090695 120695190695ICR

59010695 - 3006953100795 130795.180795ICR

60010795 - 310795II08 08 95 10 08 95170895ICR

61010895 - 300995505 1095 06 1095131095ICR

62011095 - 311095113 11 95 13 11 9520 II 95

IIICR 63011195 - 301195907 1295 II 129522 1295

EPT A - 4

Page 5: EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/BPTA_1996/data... · UP7>!. Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-3/ /vtei /996

i) ~

BPTA: Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-31 Alei 1996

Tabell:Daftar Laporan yang Diterima (Lanjutan)Periode: 01/01/95 - 31/12/95

Tipe

NomorTanggal atauJumlahTanggalTcrlam-TanggalTanggalTerlam-MBA

diterimabat didikirim kediterima dibat diTipe KoreksiLaporan LaporanPeri ode LaporanEntriBPTABPTAIAEAIAEAIAEA

RI-D

PIL571601956227 01 95408 02 9515 02 95MBR

58240294 - 1601952327 01 95408 02 95150295ICR

59010195-310195 815 02 95815 02 95240295ICR

60010495 - 300495919 05 954522 05 9529 05 95ICR

61010695 - 300695I170795318079524 07 95ICR

62010795 -310795II]40895 15 08 9521 08 95ICR

63010895 - 3108956120995 13 0995220995ICR

64010995 -300995505 1095 ,061095 13 10 95ICR

65011195 - 301195607 1295 13 129500 1295

RI-E'ICR17011194 - 301194122 12 94 . Bukan form standar

IAEAICR17011194 - 301194I0201 951903 0 I 950901 954

PIL18180195272701 952,

0802 9515 02 95

MBR19020294 - 18019562701 95208 02 95150295

RI-F

PIL142001 95243001 95308 02 9515 02 95MBR

15010294 - 200195283001 95308 02 9515 0295ICR

16010795 - 310795504 08 95 07 08 95140895ICR

17010895 - 110995213 0995 22 09 9502 10 95

-

Catatan:

?R: Period covered by Report: from ....EW : Element Weight

IW: Isotope WeightMS : Measure Base

BPTA - 5

Page 6: EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/BPTA_1996/data... · UP7>!. Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-3/ /vtei /996

~ Co

BPTA: Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-31 Mei 1996

Tabelll: Laporan Rinci dari Data yang Terlambat Diterima. Periode 01/01/95 - 31/12/95MBA

TipeTanggalTanggalNomorEntri-cntriKeterlambatanKeterlambatan Rata-

Laporan

PerubahanPenerimaanLaporanTcrhlmbat[hari]rata [hari]

RI-A

ICR01 12 942401 9589I 10 28.5

PIL

23 01 9502 02 95901 to 51 33MBR

23 01 9502 02 95911 to 22 33

ICR30 05 9521 079593137 * 28.5

ICR

19 06 9521 0795932 7 28.5ICR

19069512099594160 * 28.5

RI-B

PIL25 01 9507 02 95761 to 99 66

PIL

25 01 9507 02 95771 6 6

MBR25 01 9507 02 95781 to 3 1 66

ICR

04 05 9520 06 95791 6I 7

ICR06 07 9522 08 95801 8 7

,RI-C

ICR00 11 9416 01 95531 33 33

PIL

11 01 952001 95541 tQ 30 22

MBR

11 01 952001 95551 t6 25 22:RI-D

PIL16 01 952701 95571 to 62 44MBR

16 01 9527 01 95581 to 23.44

ICR26 01 9515 02 95591 13.11

ICR

2601 9515 02 95592 13.11

ICR

2601 95150295593 13.11

ICR

2601 9515 02 95594 13.11

BPTA - 6

Page 7: EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/BPTA_1996/data... · UP7>!. Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-3/ /vtei /996

;,.

BPTA: Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-31 Mei 1996

Tabelll: Laporan Rinci dari Data yang Terlambat Diterima: Periode 01/01/95 - 31/12/95 (Lanjutan)

MBA

TipeTanggalTanggalNomoI'Entri-entriKeterlambatanKeterlambatan Rata-

Laporan

PerubahanPenerimaanLaporanTerlambat[hari]rata [hari]

RI-D

ICR2601 9515 0295595 13.11

ICR

26 01 9515 02 95596 13.11

ICR

2601 9515 02 95597 13.11

ICR

2601 9515 0295598 13.11

ICR

24 04 951905 95601 5 3.11

ICR

28 04 951905 95602 5 3.11

ICR

28 04 9519 05 9560;3

5 3.11

ICR

28 04 951905 95604 5 3.11

ICR

28 04 95 .1905 9560,5 5 3.11

ICR'

28 04 9519 05 95606 5 3.11

ICR

28 04 951905 95607 5 3.11

ICR

28 04 9519 05 95608 5 3.11

ICR

28 04 9519 05 95609 5 3.11

ICR

20 06 9517 09 9561:1 3 3.11

RI-E

ICR22 11 950201 95171 19 19

PIL

18 01 952701 95181 to 27 22

MBR

1801 952701 95191 to 6.22

RI-F

PIL2001 953001 951424 3 3

MBR

20 01 9530 01 951528 " ".) .)

i

Catatan: * = dimodifikasi

BPTA - 7

Page 8: EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/BPTA_1996/data... · UP7>!. Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-3/ /vtei /996

t>•

I

BPTA: Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-31 Mei /996

Tabellll: Nuclear Material: Transfer 1

Periode 01101/95 - 31/12/95NU (kg)

DU (kg)EU (g)U-235 (g)Th (kg)Pu (g)

MBA

DIDID IDIDIDI

RI- A

2.435 148.9002506.4 707.917496.080

RI - B

2.4410.001 0.0015.1943.835

RI - C

0.0020.05514.74240318.6353.3787996.303I

. RI - D

0.99340279.63331983.000·7982.7026312.000

RI - E

17.2330.156

RI-F

0.5000.00285.2545.824

Catatan:

D : Decrease, berkurangI : Increase, bertambahI Catatan hal 10

BPTA - 8

Page 9: EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/BPTA_1996/data... · UP7>!. Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-3/ /vtei /996

.•.

BI'TA: Lokakarya SPPBN. Jakarla, 30-31 Mei 1996

TabellV: Nuclear Material Inventory pada Tanggal 31/12/95Peri ode 01/01/95 to 31/12/95MBA

NU (kg)DU (kg)EU (g)U-235 (g)1'h (kg)Pu (g)Low ReportHigh Report

RI-A

225.17762.647106965.81912370.802 8994

I

RI-B 3411.77449.95427168.3175405.6230.1590.7507581

RI-C

0.7380.053159055.79032557.605 05363

RI-D

2.058175.416198251.71738963.545 5765

RI-E

1856.044 1719

RI-F

0.9870.0783485.828374.198 24.2441417iTOTAL

5496.484288.148494927.47189671.7730.15924.994,

, ,

BPTA - 9

Page 10: EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/BPTA_1996/data... · UP7>!. Lokakarya SPPBN. Jakarta. 30-3/ /vtei /996

BPTA: Lokakarya SPPBN. Jakarta, 3D-3111,lei 1996

DlSKUSI

Sutomo (PPBGN):Pengenai keterlambatan laporan SPPBN yang dibuat fasilitas, perlu dicari kendalayang ada, kemudian dise1esaikan, da1am maka1ah yang telah dipresentasikan tidakmemberikan penyelesaian kendala, mohon tanggapannya?

Ojibun Sembiring:Maka1ah ini hanya menunjukkan fakta yang ditemui dari catatan pengmmanlaporan ke BPT A atau ke lAEA, dengan maksud kendala dapat dicari bersama­sarna dengan pihak fasi1itas dan menyelesaikannya sesuai dengan kondisi fasilitas.

Agoes Soejoedi (PRSG):Dalam pelaksanaan inspeksi, mohon ketegasan secara tertulis mengenai operasireaktor apakah harus dishutdown selama inspeksi? agar SPPBN tidak berubahpada saat itu.

Ojibun Sembiring:Dalarn perjanjian safeguards, Inspeksi tidak boleh mengganggu aktivitas fasilitas,reaktor boleh tetap b-eropenlsi asa1 semua perubahan bahari nuklir dicatat dmfbisadipertanggungj awabkan.

Elma Marela (IRM PEBN): ,Dari tabel IV, bila dilihat RI-A, RI-B, RI-C jumlah Plutonium sid Desember 1995,Rl-A dan Rl-C adalah 0 gram, dan Rl-B: 0.750 gram, bila dibandingkan denganRl-F yang hanya mempunyai 3 bundel element bakar, tetapi jumlah Plutonium24.244 gr. Apakah RI-A, RI-B, dan RI-C tidak melakukan perhitungan jumlah Pudan tidak dilaporkan ke BPT A.

Ojibun Sembiring:Menurut ketentuan Plutonium dalam spent fuel dilaporkan biladikeluarkanldikirim ke MBA lain, sedangkan Rl-A, RI-B, dan RI-C selama peride1995 tidak melakukan pengiriman spent fuel ke MBA lain, namun PU tersebutsudah dapat dihitung sewaktu-waktu bila dibutuhkan, karena sudah tercatat diHistory Card.

BPTA - 10