Evaluasi departementalisasi

16

description

Sajian pertama Departementasi OPD Kota Bontag

Transcript of Evaluasi departementalisasi

Page 1: Evaluasi departementalisasi
Page 2: Evaluasi departementalisasi
Page 3: Evaluasi departementalisasi

Tumpang tindih peran antar jabatan

Nomenklatur jabatan yang tidak tepat

Nomenklatur SKPD yang belum mencerminkan urusan yang ditangani

Beban Kerja Yang Tidak Seimbang Antara SKPD – Setingkat – Serumpun

Adanya Penambahan Urusan Baru Serta Adanya Perubahan Kebijakan

Pemerintah

Page 4: Evaluasi departementalisasi

mengevaluasi urusan

wajib pemerintahan

kota Bontang

berdasarkan PP 38

Tahun 2007

Page 5: Evaluasi departementalisasi

Sekretariat Daerah

Dinas Perindag., Koperasi, UMKM

Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian

Dinas Pendidikan

Dinas Kesehatan

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

Satuan Polisi Pamong Praja

Kantor Pemberdayaan Masyarakat

Page 6: Evaluasi departementalisasi

PP. No. 38/2007

PP. No. 41/2007

PENYELENGGARAAN URUSAN

PEMERINTAHAN

ORGANISASI DAN TATA

KERJA PERANGKAT DAERAH

1. KEWENANGAN

DAERAH

2. BESARAN ORGANISASI

PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH &

PERATURAN WALIKOTA

Page 7: Evaluasi departementalisasi

“ the structure of an organization can be defined simply as the

sum total of the ways in which its labor is divided into distinct

tasks and then its coordination is achieved among these tasks”.

(Mintzberg)

“An Organization structure defines how job task are

formally divided, grouped, and coordinated”.

(Robbins)

Departementalisasi

=

Penataan Struktur Organisasi

Pembagian Kerja,

Pengelompokan Kerja Dan

Pengkoordinasian Kerja

Page 8: Evaluasi departementalisasi

Sumber: Adaptasi dari Henry Mintzberg,

Structure in Fives: Designing Effective

Organizations, New Jersey: Prentice Hall

International, 1993 dan Henry Mintzberg,

“Organization Design: Fashion or Fit?” Harvard

Business Review 59 (Jan. – Feb. 1981): 103-116

Page 9: Evaluasi departementalisasi

38 TAHUN 2007PP• Pembagian urusan pemerintahan; sub bidang sub sub bidang rincian urusan (pasal 2);

• Kriteria pembagian urusan: eksternalitas, akuntabilitas dan efisiensi (pasal 4);

• Urusan wajib: 26, & urusan pilihan: 8, (pasal 7)

41 TAHUN 2007PP• BESARAN OPD : Variabel penentu & kriteria (pasal 19); klasifikasi besaran opd (pasal 20) & jumlah

susunan opd berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja (penjelasan pasal 33)

• PERUMPUNAN URUSAN : Penanganan urusan tidak harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri

57 TAHUN 2007Permendagri• STANDAR MINIMAL PEMBENTUKAN DINAS & LEMTEKDA

Page 10: Evaluasi departementalisasi

PP No. 41 Tahun 2007 PERDA Kota Bontang

Sekretariat Daerah, terdiri dari paling banyak 4

(empat) AsistenSekretariat Daerah, dengan 3 (tiga) Asisten

Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD

Dinas, paling banyak 18 (delapan belas) Dinas, sebanyak 13 (tiga belas)

Lembaga Teknis Daerah, paling banyak 12 (dua

belas)Lembaga Teknis Daerah, sebanyak 10 (sepuluh)

Kecamatan Kecamatan

Kelurahan Kelurahan

PERBANDINGAN BESARAN ORGANISASI

BERDASARKAN PP NO. 41 TAHUN 2007 DENGAN PERDA PEMBENTUKAN OPD KOTA BONTANG

* Pembentukan kelembagaan yang menyelenggarakan Fungsi pengawasan, kepegawaian, rumah sakit, dan keuangan tersebut, tidak berimplikasi terhadap batasan jumlah (kuota) organisasi perangkat daerah yang harus dibentuk. (Penjelasan Umum PP No. 41 Tahun 2007).

Page 11: Evaluasi departementalisasi

Tugas Pokok Dan Fungsi Departementalisasi

Penjabaran Tugas Pokok Dan Fungsi Kurang Mencerminkan

Fungsi Pokok Setda Sebagai Koordinator & Integrator

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Yang Dilaksanakan

Organisasi Perangkat Daerah

Page 12: Evaluasi departementalisasi

PERMENDAGRI No. 57 Tahun 2007 PERDA Kota Bontang No. 5/2008

a. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, membawahkan dan mengkoordinasikan :

1) Bagian Administrasi Pemerintahan Umum (dengan ruang lingkup meliputi bidang pengawasan,

tugas pembantuan, ketentraman dan ketertiban, Perlindungan Masyarakat, Penanggulangan

Bencana, kependudukan, agraria, dan kerjasama);

2) Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat (dengan ruang lingkup meliputi bidang pendidikan,

kesehatan, sosial, tenaga kerja dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan, keluarga

berencana dan agama);

3) Bagian Administrasi Kemasyarakatan (dengan ruang lingkup meliputi bidang kesatuan bangsa

dan politik, pemuda dan olah raga, dan pemberdayaan masyarakat);

a. Asisten Administrasi Pemerintahan, membawahkan dan mengkoordinasikan :

1) Bagian Pemerintahan Umum (dengan ruang lingkup meliputi pertanahan, Tata Pemerintahan, dan

pembinaan Administrasi Kecamatan dan Kelurahan);

2) Bagian Hukum (dengan ruang lingkup meliputi dengan ruang lingkup bidang hukum dan perundang-

undangan);

a. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, membawahkan dan mengkoordinasikan :

1) Bagian Administrasi Pembangunan (dengan ruang lingkup meliputi bidang perencanaan

pembangunan, penel ituhan dan pengembangan, statistik, perhubungan, pekerjaan umum,

budaya dan pariwisata);

2) Bagian Administrasi Sumber Daya Alam (dengan ruang lingkup meliputi bidang pertanian,

peternakan, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan energi, lingkungan hidup, kelautan dan

perikanan);

3) Bagian Administrasi Perekonomian (dengan ruang lingkup meliputi bidang koperasi dan UKM,

penanaman modal, perindustrian dan perdagangan, dan badan usaha daerah);

a. Administrasi Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat, membawahkan dan

mengkoordinasikan :

1) Bagian Sosial (dengan ruang lingkup meliputi bidang kesejahteraan masyarakat , keagamaan, pendidikan

dan kebudayaan);

2) Bagian Evaluasi Pembangunan (dengan ruang lingkup meliputi, monitoring dan evaluasi, pelaporan, dan

pengelolaan data elektronik);

3) Bagian Ekonomi (dengan ruang lingkup meliputi pemberdayaan ekonomi, usaha dan produksi);

a. Asisten Administrasi Umum, (dengan ruang lingkup bidang hukum dan perundang-undangan,

organisasi dan tatalaksana, sdm aparatur, keuangan, pendapatan, perlengkapan dan asset,

kearsipan, perpustakaan serta urusan umum);

a. Asisten Administrasi Umum, membawahkan dan mengkoordinasikan :

1) Bagian Umum (dengan ruang lingkup bidang sdm aparatur/ tata usaha dan kepegawaian, rumah

tangga dan perlengkapan);

2) Bagian Keuangan (dengan ruang lingkup bidang keuangan);

3) Bagian Organisasi (dengan ruang lingkup bidang organisasi dan tatalaksana, sdm aparatur/Analisis

Formasi Jabatan);

4) Bagian Humas Dan Protokol (dengan ruang lingkup Pemberitaan dan Peliputan, Pelayanan Informasi dan

Protokol)

Pengaturan Asisten pada Sekretariat Daerah antara

Perda Kota Bontang No. 5/2008 dengan

Permendagri No. 57 Tahun 2007

Page 13: Evaluasi departementalisasi

Penataan Organisasi Belum Mempertimbangkan Kebijakan

Teknis

• Dinkes: Kepmenkes 267/2008)

Adanya Urusan Yang Belum Terwadahi Secara

Proporsional/Termarginalkan

• Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral; Sub Bidang Metrologi Legal

(Perindagkop & Umkm)

• Urusan Ketahanan Pangan (Dinas Pkp)

Page 14: Evaluasi departementalisasi

Adanya urusan yang belum

terwadahi secara

proporsional/termarginalkan

(Litbang BAPPEDA dan UrusanPemberdayaan Masy dan Desa)

Penjabaran tugas pokok dan

fungsi yang kurang

mencerminkan penanganan

urusan pemerintahan

(Kesbangpol & linmas; kpm)

Susunan organisasi yang belum

merujuk kepada peraturan

perundangan (SATPOL PP)

Page 15: Evaluasi departementalisasi

• Pengembangan OPD untuk mewadahi urusan yang belum terwadahi secara

proporsional;

• Penataan susunan OPD dengan merujuk kepada pp no. 41/2007 pasal 29 dan

pasal 33 atau pasal 23 yang mengatur tentang menyerahkan sebagian urusan

pemerintahan yang belum dapat diselenggarakan kepada sekretariat daerah;

• Penataan departementalisasi dan/atau perumusan tugas pokok dan

fungsi dapat menggunakan tools analisis jabatan dan analisis beban kerja;

• Penataan organisasi dan/atau departementalisasi seyogyanya juga

mempertimbangkan berbagai peraturan lain yang terkait.

Page 16: Evaluasi departementalisasi