EVALUASI BIOLOGIS

3
EVALUASI BIOLOGIS Evaluasi biologis adalah pemeriksaan dan mempertimbangkan kondisi seluruh rongga mulut pasien sebelum menerima gigi tiruan.Evaluasi biologis tidak hanya dilakukan sebelum pemakaian gigi tiruan namun setelah pemakaian gigi tiruan perlu dilakukan evaluasi biologis sesuai kaidah perawatan yang secara komprehensif. Adapun hal hal yang perlu di perhatikan pada aspek evaluasi biologis sebelum pemakaian gigi tiruan, a. Pemeriksaan mukosa, bagaimana kondisi mukosa di rongga mulut apakah terdapat lesi ataupun ulcer.Kondisi mukosa yang demikian perlu dilakukan perawatan hingga lesi sembuh sebelum di insersi gigi tiruan b. Pemeriksaan jaringan periodontal meliputi, Pocket Depth , bagaimana kondisi kedalaman pocket dan merupakan true pocket ataupun false pocket. Bleeding on Probing, jika terdapat BOP positif menunjukkan adanya suatu inflamasi pada jaringan periodontal Kegoyangan gigi, evaluasi ini sangat penting dilakukan untuk gigi penyangga , dimana suatu gigi yang diindikasikan untuk gigi penyangga tidak boleh dengan goyang derajat 2 Kondisi Gingiva , mulai dari pemeriksaan warna, konsistensi , tekstur bentukan knife edge pada interdental Maka dengan adanya evaluasi biologis sebelum insersi gigi tiruan, pasien pada kunjungan pertama akan dilakukan periodontal treatment

description

evaluasi biologis insersi gigi tiruan

Transcript of EVALUASI BIOLOGIS

Page 1: EVALUASI BIOLOGIS

EVALUASI BIOLOGIS

Evaluasi biologis adalah pemeriksaan dan mempertimbangkan kondisi seluruh rongga mulut

pasien sebelum menerima gigi tiruan.Evaluasi biologis tidak hanya dilakukan sebelum

pemakaian gigi tiruan namun setelah pemakaian gigi tiruan perlu dilakukan evaluasi biologis

sesuai kaidah perawatan yang secara komprehensif. Adapun hal hal yang perlu di perhatikan

pada aspek evaluasi biologis sebelum pemakaian gigi tiruan,

a. Pemeriksaan mukosa, bagaimana kondisi mukosa di rongga mulut apakah terdapat lesi

ataupun ulcer.Kondisi mukosa yang demikian perlu dilakukan perawatan hingga lesi

sembuh sebelum di insersi gigi tiruan

b. Pemeriksaan jaringan periodontal meliputi,

Pocket Depth , bagaimana kondisi kedalaman pocket dan merupakan true pocket

ataupun false pocket.

Bleeding on Probing, jika terdapat BOP positif menunjukkan adanya suatu inflamasi

pada jaringan periodontal

Kegoyangan gigi, evaluasi ini sangat penting dilakukan untuk gigi penyangga ,

dimana suatu gigi yang diindikasikan untuk gigi penyangga tidak boleh dengan

goyang derajat 2

Kondisi Gingiva , mulai dari pemeriksaan warna, konsistensi , tekstur bentukan knife

edge pada interdental

Maka dengan adanya evaluasi biologis sebelum insersi gigi tiruan, pasien pada kunjungan

pertama akan dilakukan periodontal treatment fase I berupa scalling and root planning, agar

kondisi rongga mulut dalam kondisi optimal dalam menerima gigi tiruan. Setelah dilakukannya

evaluasi biologis sebelum insersi gigi tiruan, maka perlu adanya perlakuan evaluasi biologis

setelah pemasangan gigi tiruan sebagai berikut,

a. Pemeriksaan kegoyangan gigi penyangga

b. Penggunaan foto radiografi guna melihat,

Adanya penyemenan yang berlebih atau kurang tepat pada retainer gigi penyangga

atau tidak, karena dampak dari ketidakakuratan penyemenan mampu memberikan

tekanan oklusi yang semakin berat kepada gigi penyangga ,sehingga berdampak pada

Page 2: EVALUASI BIOLOGIS

- Pelebaran space ligament periodontal

- Resopsi alveolar crest

- Rasa nyeri hebat pada pasien

- Karies yang tidak tampak akibat penyemenan yang kurang tepat sehingga cairan

rongga mulut dapat sedikit demi sedikit mengalir melalui celah penyemenan yang

tidak tepat dan melarutkan semen.Sehingga dimungkinkan retensi sisa makanan

pun lebih besar.

c. Bagaimana kondisi mukosa dalam menerima gigi tiruan,

Kondisi pontik yang terlalu cembung atau buruk dapat menekan pada mukosa bukal

terus menerus.

Kondisi pontik yang terlalu menekan pada area edontulus pun juga dapat

menyebabkan inflamasi .

Pembersihan mulut yang minimal pada pontik sanitary juga menyebabkan masalah

inflamasi gingiva, dikarenakan sisa makanan mudah menyelip di area pontik

sanitary ,jika pasien tidak kooperatif dalam kebersihan mulut nya maka dapat

dimungkinkan akan terjadi inflamasi gingiva.

Sehingga jika ada masalah setelah pemasangan gigi tiruan ,untuk penangananya perlu dilakukan

pembongkaran gigi tiruan tersebut, maka dalam mengatasi beberapa kondisi yang tidak

diinginkan sebelum pemakaian gigi tiruan operator harus sangat teliti dalam mengindikasikan

pemakaian gigi tiruan dan memakai pemeriksaan penunjang untuk melengkapai dan membantu

diagnosis dalam merencanakan perawatan pada pasien gigi tiruan.