Etipatogenesis

4
Etipatogenesis Hemianopsia bitemporal paling sering terjadi sebagai akibat dari tumor yang terleta optikum. Karena struktur yang berdekatan adalah kelenjar hipofisis, beberapa tumor menyebabkan kompresi adalah adenoma hipofisis dan kraniofaringioma. Etiologi neopla lainnya yang relatif umum adalah meningioma. Etiologi yang berasal dari vaskular ad aneurisma arteri karotis interna, arteri serebral anterior, dan arteri komunikans a menyebabkan kompresi vaskular pada kiasma optikum. Secara umum, lesi pada kiasma op menyebabkan defek lapangan pandang hemianopia bitemporal. Pada awalnya, defek ini b tidak lengkap dan sering asimetrik. amun, seiring dengan berjalannya penyakit, hem bitemporal menjadi komplit, lapangan pandang nasal inferior dan superior kemudian dan ketajaman penglihatan sentral akan berkurang. !esi pada kiasma menyebabkan terj pemisahan antara serat retina nasal dan temporal di kiasma. "erjadinya kehilangan pandang pada akibat lesi pada kiasma dan retrokiasma yang menyebabkan gangguan di sepanjang garis sejajar meridian vertikal. Pada umumnya gangguan pada kiasma dikenal dengan istilah bitemporal hemianopia. #erikut ini penyebab dari lesi pada kiasma optikum $ 1. Tumor hipofifis !obus anterior kelenjar hipofisis adalah lokasi awal tumor hipofisis, yang be dalam bentuk penglihatan, kelumpuhan nervus kranialis termasuk kelumpuhan otot ekst dan sebuah massa lesi pada %" Scan atau &'(, yang berasal sella hipofisis dan melua suprasela dan ) atau parasella. Pemeriksaan penglihatan, khususnya dokumentasi lapangan pandang, serta pemeri

description

mata

Transcript of Etipatogenesis

EtipatogenesisHemianopsia bitemporal paling sering terjadi sebagai akibat dari tumor yang terletak di kiasma optikum. Karena struktur yang berdekatan adalah kelenjar hipofisis, beberapa tumor umum yang menyebabkan kompresi adalah adenoma hipofisis dan kraniofaringioma. Etiologi neoplastik lainnya yang relatif umum adalah meningioma. Etiologi yang berasal dari vaskular adalah aneurisma arteri karotis interna, arteri serebral anterior, dan arteri komunikans arterior yang menyebabkan kompresi vaskular pada kiasma optikum. Secara umum, lesi pada kiasma optikum menyebabkan defek lapangan pandang hemianopia bitemporal. Pada awalnya, defek ini biasanya tidak lengkap dan sering asimetrik. Namun, seiring dengan berjalannya penyakit, hemianopia bitemporal menjadi komplit, lapangan pandang nasal inferior dan superior kemudian terkena, dan ketajaman penglihatan sentral akan berkurang. Lesi pada kiasma menyebabkan terjadinya pemisahan antara serat retina nasal dan temporal di kiasma. Terjadinya kehilangan lapangan pandang pada akibat lesi pada kiasma dan retrokiasma yang menyebabkan gangguan di sepanjang garis sejajar meridian vertikal.Pada umumnya gangguan pada kiasma dikenal dengan istilah bitemporal hemianopia.

Berikut ini penyebab dari lesi pada kiasma optikum :1. Tumor hipofifisLobus anterior kelenjar hipofisis adalah lokasi awal tumor hipofisis, yang bermanifestasi dalam bentuk penglihatan, kelumpuhan nervus kranialis termasuk kelumpuhan otot ekstraokular, dan sebuah massa lesi pada CT Scan atau MRI, yang berasal sella hipofisis dan meluas ke regio suprasela dan / atau parasella.Pemeriksaan penglihatan, khususnya dokumentasi lapangan pandang, serta pemeriksaanendokrin, penting dalam penentuan tatalaksana tumor ini. Prolaktinoma umumnya diterapi awal secara medis dengan agonis dopamine, seperti cabergoline, bromocriptine, atau pergolide. Makroadenoma hipofifis lain umumnya menjalani hipofisektomi transfenoid. Radioterapi dapat diberikan sebagai adjuvant pembedahan atau pada penyakit kembuhan. Ketajaman penglihatan dan lapangan pandang dapat pulih secara dramatis setelah tekanan pada kiasma dihilangkan. Gambaran awal caput nervi optik tidak memperkirakan hasil akhir penglihatan, tetapi atrofik optik merupakan tanda prognosis yang buruk.2. KraniofaringiomaKraniofaringioma adalah sekelompok tumor yang jarang ditemukan dan berasal dari sisa epitel kantung Rathke (80% dari populasi normal yang memiliki sisa tersebut) dan khasnya mulai menimbulkan gejala antara usia 10 sampai 25 tahun, walaupun terkadang baru terjadi saat usia 60 atau 70an. Tumor tumor ini biasanya terletak suprasella, tetapi kadang kadang juga dapat terdapat di intersella. Gejala dan tanda bervariasi sesuai usia pasien dan letak pasti serta kecepatan pertumbuhan tumor. Bila tumor terletak di suprasella akan tampak jelas defek lapangan pandang traktus atau kiasma yang asimetrik. Papiledema lebih sering dibandingkan pada tumor hipofisis. Pada tumor yang telah ada sejak bayi, dapat dijumpai hipoplasia nervus optikus. Dapat timbul defisiensi hipofisis, dan keterlibatan hipotalamus dapat menyebabkan pertumbuhan terhenti. Klasifikasi bagian bagian tumor menimbulkan gambaran radiologik yang khas, terutama pada anak anak.3. Meningioma supraselaMeningioma suprasela berasal dari meningens yang menutupi tuberculum sellae dan planum sfenoidale, pasien lebih banyak pada wanita. Tampilan yang ada sering kali berupa hilangnya penglihatan akibat terkenanya kiasma optikum dan nervus optikus. Diagnosis biasanya dimungkinkan dengan adanya gambaran neuroimaging.4. Glioma nervus optikus & kiasmatikGlioma jaras penglihatan anterior lebih sering berasal dari nervus optikus tetapi terkadang dapat juga dari kiasma optikum tetapi jarang dijumpai., biasanya berupa kelainan indolen pada anak anak, terutama berkaitan dengan neurofibromatosis. Sekitar 70% kasus muncul sebelum usia 7 tahun dengan penurunan penglihatan, proptosis, strabismus atau nistagmus. Kadang kadang munculnya mendadak dengan penurunan penglihatan secara cepat. Mungkin terdapat edema diskus optikus, tetapi lebih sering atrofi optik. Defek lapangan pandang memperlihatkan suatu sindrom nervus optikus atau kiasmatik. Neuroimaging dapat memperlihatkan pembesaran nervus optikus atau suatu massa di daerah kiasma optikum dan hipotalamus. Glioma maligna jaras penglihatan anterior adalah penyakit pada pria usia tua yang jarang ditemukan. Penyakit ini berkembang dengan cepat menuju kebutaan bilateral dan kematian akibat invasi dasar otak. 5. Aneurisma6. Tumor ventrikel IIIHemianopia bitemporal dapat terjadi akibat penonjolan dari dasar ventrikel III