Etiologi Trauma Maksilofasial Menurut Fonseca Dan Walker 1991
-
Upload
aisah-puspasari -
Category
Documents
-
view
270 -
download
8
Transcript of Etiologi Trauma Maksilofasial Menurut Fonseca Dan Walker 1991
7/26/2019 Etiologi Trauma Maksilofasial Menurut Fonseca Dan Walker 1991
http://slidepdf.com/reader/full/etiologi-trauma-maksilofasial-menurut-fonseca-dan-walker-1991 1/8
7/26/2019 Etiologi Trauma Maksilofasial Menurut Fonseca Dan Walker 1991
http://slidepdf.com/reader/full/etiologi-trauma-maksilofasial-menurut-fonseca-dan-walker-1991 2/8
- Gerakan bola mata- Ketajaman visus2. Foto Roentgen:a. Waters:- rim inferior orbita, tulangnasoethmoidal,sinus maksilaris(air-fluidlevel di
sinusmaksilaris fraktur
lantai orbita)- Tear-drop signb. Caldwell:rim lateral orbita, tulangethmoidc. Submentovertex:zygomatic arch3.CT scan fasial
2. Fraktur os. nasal 1. Kelembutan ketikamenyentuhhidung2. Pembengkakan hidung atauwajah3. Memar hidung atau di bawahmata(mata hitam)4. Deformitas hidung (hidungbengkok)5. Mimisan
6. Ketika menyentuh hidung,yangberderak atau suara berderakatausensasi seperti yang terbuat darirambutmenggosok antara 2 jari7. Nyeri dan kesulitan bernafaskeluardari lubang hidung
1.Foto Roentgena. Waters (occipitomental)- rim inferior orbita, tulangnasoethmoidal-menunjukkan displacedseptum darimaxillary crest dan deviasinasal rootb. Pandangan lateralhidung.2.CT scan
a. menunjukkan fraktur dibagian bawahtulang hidung yang lebihlemah.
3. Fraktur nasoorbito-ethmoid
1. Pembengkakan atau laserasipada
hidung dan dahi2. Nyeri pada mata,dahi,danhidung3. Parasthesi (baal) pada dahi4. Diplopia5. Telechantus6. CSF rhinorrhea
1. Halo sign2. Roentgen waters, PA,
dan lateral3. CT Scan axial dancoronal
4. Fraktur zigoma 1. Asimetri wajah padatonjolan malar dan arkuszigomatik. Pipi menjadi lebihrata dengan sisikontralateral atau sebelum
trauma.2. Palpasi zygomatic
1.Rontgena. Foto Waters- Terlihat teardrop signyang berartiada herniasi dari konten
orbital kesinus maksila atau bisa
7/26/2019 Etiologi Trauma Maksilofasial Menurut Fonseca Dan Walker 1991
http://slidepdf.com/reader/full/etiologi-trauma-maksilofasial-menurut-fonseca-dan-walker-1991 3/8
buttress terdapat crepitus,bengkak dan nyeri tekan.3. Kerusakan saraf infra
orbita nyeri dan
hypesthesia di pipi.
4. Herniasi lemak orbital kesinus maksila atauterjepitnya inferior rectus
dan/atau inferior oblique
diplopia, gerakan bola matake atas terganggu.5. Forced duction test
positif manandakan
terjepitnya otot inferiorrectus atau inferior obliquemuscle
6. Perubahan letak arkuszygomatic pada coronoidprocess mandible atauspasme otot master dantemporalis akibat kontusiolangsung menyebabkantrismus (tidak bisa membukamulut lebih dari 3 cm).7. Perdarahan di sinus
maksila darah keluar dari
ostium maksila dan hidung
epistaksis8. Laserasi pembuluh
darah kantus mata inferior
perdarahan subconjungtivaldan ekimosis periorbital9. Herniasi lemak dan otot
orbita ke sinus maksila
enoftalmos
jugamenandakan adanyaperdarahandi sinus maksila.- Kerusakan padafrontozygomaticsuture dan body of thezygoma.b. Foto Submental vertex
Untuk mengevaluasi
arkuszygomatik.2.CT scan 3 dimensiCT scan pada potonganaxial maupun coronalmerupakan gold standardpada pasien dengan
kecurigaan fraktur zigoma,untuk mendapatkanpola fraktur, derajatpergeseran, dan evaluasi jaringan lunak orbital.
5. Fraktur maksila 1. Mobilitas palatum2. Mobilitas hidung
3. Epistaxis4. Asimetris bentuk wajah.5. Obstruksi partial/total jalannapas.
-Plain radiograph/roentgenWaters and
submentalverticalviews of the paranasalsinuses.
7/26/2019 Etiologi Trauma Maksilofasial Menurut Fonseca Dan Walker 1991
http://slidepdf.com/reader/full/etiologi-trauma-maksilofasial-menurut-fonseca-dan-walker-1991 4/8
6. Fraktur mandibula 1. Edema, hematoma, ekimosis,ataulaserasi pd kulit yg meliputimandibula
2. Nyeri disebabkan
o/kerusakan pdn. alveolaris inferior
3. Anestesia dpt terjadi pd 1
sisi
bibir bawah, pd gusi, atau pdgigi dimana n. alveolaris inferior rusak4. Perubahan posisi mandibula5. Maloklusi6. Gangguan mobilitas, krepitasi7. Malfungsi: trismus, nyeriwaktumengunyah8. Gangguan/obstruksi jalannafas9. Fraktur gigi/ gigi tanggal
1.Foto polos kepala
u/menentukan lokasi &luasnya fraktur- PA- Lateral- Towne- Lateral oblik2. CT Scan
Pemeriksaan Bimanual
7/26/2019 Etiologi Trauma Maksilofasial Menurut Fonseca Dan Walker 1991
http://slidepdf.com/reader/full/etiologi-trauma-maksilofasial-menurut-fonseca-dan-walker-1991 5/8
7/26/2019 Etiologi Trauma Maksilofasial Menurut Fonseca Dan Walker 1991
http://slidepdf.com/reader/full/etiologi-trauma-maksilofasial-menurut-fonseca-dan-walker-1991 6/8
Contoh radiografifraktur zigoma
Contoh fraktur mandibula
Klasifikasi Fraktur Mahkota
Tipe 1: Fraktur hanya mengenai enamel
Tipe 2: Fraktur mengenai enamel dan dentin
Tipe 3: Fraktur mengenai enamel, dentin dan pulpa
Tipe 4: Fraktur mengenai akar
Klasifikasi Fraktur Prosesus Alveolaris (Clark, 2005)
Klas 1 : Fraktur alveolar pada daerah edentulous
Klas 2 : Fraktur yang melibatkan regio bergigi dengan perubahan letak ringan
7/26/2019 Etiologi Trauma Maksilofasial Menurut Fonseca Dan Walker 1991
http://slidepdf.com/reader/full/etiologi-trauma-maksilofasial-menurut-fonseca-dan-walker-1991 7/8
Klas 3: Fraktur yang melibatkan regio bergigi dengan perubahan letak sedang hingga berat
Klas 4: Fraktur prosesus alveolaris dimana satu atau beberapa garis fraktur bergabung
dengan fraktur tulang fasial
Klasifikasi fraktur mandibula
(Fonseca & Walker, 1991 )
1. Simple atau closed fracture
fraktur yang tidak menyebabkan luka terbuka dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar
2. Compound atau opened fracture
fraktur yang menyebabkan luka terbuka melibatkan kulit dan periodontal ligamen shg
berhubungan dengan tulang yang patah.
3. Comminuted fraktur
fraktur dimana tulang menjadi pecah atau hancur
4. Greenstick fracture
fraktur dimana satu sisi tulang patah sedang yang lainnya masih baik
5. Patologic fracture
Fraktur yang terjadi karena penyakit tulang dan tekanan
6. Multipel fracture
Fraktur dimana dua atau lebih garis traktur pada tulang yang sama tetapi tidak berhubungan satu
dengan lainnya
7/26/2019 Etiologi Trauma Maksilofasial Menurut Fonseca Dan Walker 1991
http://slidepdf.com/reader/full/etiologi-trauma-maksilofasial-menurut-fonseca-dan-walker-1991 8/8
7. Impacted fracture
Fraktur dimana satu fragmen terdorong masuk ke fragmen tulang lainnya.
8. Atrophy fracture
fraktur spontan yang disebabkan atropi tulang pada daerah edentulous mandibula
9. Complicated atau complex fracture
Fraktur dimana sumber traumanya melibatkan jaringan lunak atau bagian lainnya, seringkali
simple atau coumpond
FRAKTUR MAKSILA
Le Fort I (horizontal): Fraktur dari septum nasal hingga tepi lateral piriformis, horizontaldiatas apek gigi, melewati bawah zygomaticomaxillary junction, dan pterygomaxillary
junction hingga pterygoid plates
Le Fort II (pyramidal): Meluas dari nasal bridge atau dibawah sutura nasofrontalis hingga
processes frontal maxilla, inferolaterally ke tulang lacrimal dan inferior dinding orbital atau
dekat dg foramen orbita inferior hingga dinding anterior sinus maxillary, dibawah zygoma,
melewati fissura pterygomaxillary dan pterygoid plates
Le Fort III (transversal):
Sutura nasofrontal dan frontomaxillary, meluas ke posterior diantara dinding medial orbita
hingga nasolacrimal groove dan tulang ethmoid. Fraktur meluas ke dasar orbita hingga fissura
orbital inferior, meluas ke superolaterally hingga dinding lateral orbita, ke zygomaticofrontal
junction dan zygomatic arch. Intranasal, fraktur meluas ke dasar perpendicular plate tulang
ethmoid, hingga vomer dan pterygoid plates sampai dasar sphenoid