Etiologi Dan Epidemiologi Osteoporosis

3
2. Etiologi dan Epidemiologi 2.1. Etiologi Beberapa penyebab osteoporosis, yaitu : 2.1.1. Osteoporosis pascamenopause terjadi karena kurangnya hormon estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium kedalam tulang. Biasanya gejala timbul pada perempuan yang berusia antara 51-75 tahun, tetapi dapat muncul lebih cepat atau lebih lambat. Hormon estrogen produksinya mulai menurun 2-3 tahun sebelum menopause dan terus berlangsung 3-4 tahun setelah menopause. Hal ini berakibat menurunnya massa tulang sebanyak 1-3% dalam waktu 5-7 tahun pertama setelah menopause. 2.1.2. Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang (osteoklas) dan pembentukan tulang baru (osteoblast). Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada orang-orang berusia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita sering kali menderita osteoporosis senilis dan pasca menopause. 2.1.3. Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder yang disebabkan oleh keadaan medis lain atau obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tyroid, paratyroid, dan adrenal) serta obat-obatan (misalnya corticosteroid,

description

Osteoporosis

Transcript of Etiologi Dan Epidemiologi Osteoporosis

Page 1: Etiologi Dan Epidemiologi Osteoporosis

2. Etiologi dan Epidemiologi

2.1. Etiologi

Beberapa penyebab osteoporosis, yaitu :

1.1.1. Osteoporosis pascamenopause terjadi karena kurangnya hormon estrogen

(hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium

kedalam tulang. Biasanya gejala timbul pada perempuan yang berusia antara 51-

75 tahun, tetapi dapat muncul lebih cepat atau lebih lambat. Hormon estrogen

produksinya mulai menurun 2-3 tahun sebelum menopause dan terus berlangsung

3-4 tahun setelah menopause. Hal ini berakibat menurunnya massa tulang

sebanyak 1-3% dalam waktu 5-7 tahun pertama setelah menopause.

1.1.2. Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium

yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan

hancurnya tulang (osteoklas) dan pembentukan tulang baru (osteoblast). Senilis

berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya

terjadi pada orang-orang berusia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering

menyerang wanita. Wanita sering kali menderita osteoporosis senilis dan pasca

menopause.

1.1.3. Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder

yang disebabkan oleh keadaan medis lain atau obat-obatan. Penyakit ini bisa

disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tyroid,

paratyroid, dan adrenal) serta obat-obatan (misalnya corticosteroid, barbiturat,

antikejang, dan hormon tyroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang

berlebihan dan merokok dapat memperburuk keadaan ini.

1.1.4. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya

tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki

kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal, dan tidak

memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.

1.2. Epidemiologi

Di negara maju seperti Amerika Serikat, kira-kira 10 juta orang usia diatas 50 tahun

menderita osteoporosis dan hampir 34 juta dengan penurunan massa tulang yang

selanjutnya berkembang menjadi osteoporosis. Empat dari 5 orang penderita

osteoporosis adalah wanita, tapi kira-kira 2 juta pria di Amerika Serikat menderita

osteoporosis, 14 juta mengalami penurunan massa tulang yang menjadi risiko untuk

Page 2: Etiologi Dan Epidemiologi Osteoporosis

osteoporosis. Satu dari 2 wanita dan satu dari 4 pria diatas usia 50 tahun akan

menjadi fraktur yang berhubungan dengan fraktur selama hidup mereka. Di negara

berkembang seperti Cina, osteoporosis mencapai proporsi epidemik, terjadi

peningkatan 300% dalam waktu 30 tahun. Pada tahun 2002 angka prevalensi

osteoporosis adalah 16,1%. Prevalensi di antara pria adalah 11,5%, sedangkan

wanita sebesar 19,9%.

Data di Asia menunjukkan bahwa insiden fraktur lebih rendah dibanding

populasi Kaukasian. Studi juga mendapatkan bahwa massa tulang orang Asia lebih

rendah dibandingkan massa tulang orang kulit putih Amerika, akan tetapi fraktur

pada orang Asia didapatkan lebih sedikit.

Ada variasi geografis pada insiden fraktur osteoporosis. Osteoporosis paling

sering terjadi pada populasi Asia dan Kaukasia tetapi jarang di Afrika dan Amerika

populasi kulit hitam.