Etiologi Dan Epidemiologi Intususepsi

1
Etiologi dan Epidemiologi Penyebab kebanyakan intususepsi belum diketahui. Insidens musiman memuncak pada musim semi dan musim gugur. Korelasi denga infeksi adenovirus telah dilaporkan dan keadaan ini dapat mempersulit gastroenteritis. Disebutkan bahwa plak Peyer yang membengkak di ileum dapat merangsang peristaltik usus sebagai upaya untuk mengeluarkan masssa tersebut.; sehingga menyebabkan intususepsi. Pada umur puncak insidens keadaan ini. Saluran cerna bayi juga dimasuki macam-macam makanan baru. Pada sekitar 5-10% penderita, dapat dikenali hal-hal pendorong untuk terjadinya intususepsinya, seperti apendiks yang terbalik, divertikulum Meckell, polip usus, duplikasi, atau limfosarkoma. Jarang, keadaan tersebut menjadi penyulit purpura Henoch-Schonein, dengan hematoma intramural yang berperan sebagai puncak intususeps. Jarang, trejadi intususepsi pasca bedah dan juga selalu ileoileal. Intususepsi terjadi pada penderita kistik fibrosis yang mengalami dehidrasi. Lesi luar biasa antara lain tumor metastase. Hemangioma, benda asing, infeksi parasit, dan tinja yang mengeras (fecalith); mereka dapat terjadi setelah kemoterapi kanker. Titik-titik pendorong lebih ringan pada penderita yang sangat muda dan penderita yang tua.

description

Etiologi dan Epidemiologi Kasus Intususepsi pada Anak. Diambil dari buku ajar pediatrik Nelson

Transcript of Etiologi Dan Epidemiologi Intususepsi

Page 1: Etiologi Dan Epidemiologi Intususepsi

Etiologi dan Epidemiologi

Penyebab kebanyakan intususepsi belum diketahui. Insidens musiman memuncak pada musim semi dan musim gugur. Korelasi denga infeksi adenovirus telah dilaporkan dan keadaan ini dapat mempersulit gastroenteritis. Disebutkan bahwa plak Peyer yang membengkak di ileum dapat merangsang peristaltik usus sebagai upaya untuk mengeluarkan masssa tersebut.; sehingga menyebabkan intususepsi. Pada umur puncak insidens keadaan ini. Saluran cerna bayi juga dimasuki macam-macam makanan baru. Pada sekitar 5-10% penderita, dapat dikenali hal-hal pendorong untuk terjadinya intususepsinya, seperti apendiks yang terbalik, divertikulum Meckell, polip usus, duplikasi, atau limfosarkoma. Jarang, keadaan tersebut menjadi penyulit purpura Henoch-Schonein, dengan hematoma intramural yang berperan sebagai puncak intususeps. Jarang, trejadi intususepsi pasca bedah dan juga selalu ileoileal. Intususepsi terjadi pada penderita kistik fibrosis yang mengalami dehidrasi. Lesi luar biasa antara lain tumor metastase. Hemangioma, benda asing, infeksi parasit, dan tinja yang mengeras (fecalith); mereka dapat terjadi setelah kemoterapi kanker. Titik-titik pendorong lebih ringan pada penderita yang sangat muda dan penderita yang tua.