Mata Kuliah Etika Profesi dari Kelompok 5 ETIKA PROFESI, ETIKA PERGAULAN, ETIKA KANTOR
etika profesi KOR
Transcript of etika profesi KOR
5/17/2018 etika profesi KOR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-kor 1/11
[Pick the dat
]
[Type the document subtitle] | kusriansyah
“KAK”ETIKA & PROFESI ARSITEKTUR
NAMA : KUSRIANSYAHN.I.M : 14.2009.02
KERANGHKA ACUAN KERJA (KAK)
ARSITEKTURPEKERJAAN PERENCANAAN
5/17/2018 etika profesi KOR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-kor 2/11
yp | y
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)PEKERJAAN PERENCANAAN
Nama Kegiatan : Perencanaan Graha Pemuda Kota Bontang
I. PENDAHULUAN
A. UMUM
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat maka Pemerintah Kota Bontang
bermaksud membangun fasilitas perkantoran yang cukup lengkap dan representatif untuk
menjadi sarana kegiatan kepemerintahan dengan konsep pusat pemerintahan terpadu yang
berlokasi di Kelurahan Tanjung Laut Kota Bontang.
Dengan pembangunan fasilitas perkantoran ini nantinya diharapkan agar pembangunan Kota
Bontang tidak hanya terkonsentrasi di wilayah pusat kota saja namun berkembang ke
kawasan-kawasan lainnya.
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta pedoman-pedoman yang dikeluarkan oleh
pemerintah, maka setiap bangunan haruslah dirancang dengan baik. Beberapa hal umum yang
perlu diperhatikan dalam perancangan bangunan ini antara lain adalah:
1. Setiap Bangunan Gedung harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehinggamampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal dan dapat sebagaiteladan bagi lingkungannya serta berkontribusi positif bagi perkembanganarsitektur di Indonesia.
2. Setiap Bangunan Gedung harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu,
biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung.
3. Perencana harus mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang
memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional.
4 Perencana harus mampu mewujudkan karya perencanaannya secara matangsesuai dengan kepentingan proyek.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Kerangka acuan kerja ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang
berisi masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.
2. Konsultan Perencana diharapkan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan
baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai dengan KAK ini.
C. LATAR BELAKANG
1. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah : Perencanaan Graha Pemuda KotaBontang.
2. Pengguna Anggaran adalah Pejabat Pemegang Kewenangan Pengguna Anggaran
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah
5/17/2018 etika profesi KOR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-kor 3/11
(SKPD) yang dipimpinnya dalam hal ini Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota
Bontang.
3. Dokumen Pelaksana Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD)
tangga 11 Pebruari 2010.
D. LINGKUP KEGIATAN
1. Kegiatan adalah Perencanaan Graha PemudaKota Bontang.2. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Graha Pemuda Kota Bontang.
II. KEGIATAN PERENCANAAN
Konsultan Perencana dalam melaksanakan tugas perencanaannya harus berpedomankepada ketentuan-ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan
Banguan Gedung Negara, Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor : 45/PRT/M/2007tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
A. Persiapan Perencanaan, meliputi :
Pengumpulan data dan Informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanahsederhana).
Membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.
Konsultasi dengan Pemkot mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan.
B. Penyusunan Prarencana, meliputi :
Rencana Tapak
Prarencana bangunan termasuk program dan konsep ruang
Perkiraan Biaya
Mengurus perijinan sampai mendapatkan keterangan rencana kota, persyaratan
bangunan dan lingkungan dan IMB Pendahuluan dari Pemkot.
C. Penyusunan Pengembangan Rencana, meliputi :
Membuat rencana arsitektur beserta konsep dan visualisasinya.
Membuat rencana struktur beserta uraian konsep dan perhitungannya.
Membuat rencana utilitas beserta konsep dan perhitungannya.
Membuat perkiraan biaya.
D. Penyusunan Rencana Detail, meliputi :
Gambar-gambar detail arsitektur, struktur, utilitas.
Spesifikasi Teknis.
Rincian volume pelaksanaan pekerjaan dan anggaran biaya konstruksi.
E. Mengadakan Persiapan Pelelangan, meliputi :
Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan untuk menyusun dokumen
pelelangan.
Membantu Panitia Pelelangan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.
5/17/2018 etika profesi KOR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-kor 4/11
F. Mengadakan Pengawasan Berkala terhadap karya perencanaannya selama
pelaksanaan konstruksi fisik, meliputi :
Penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.
Memberi penjelasan terhadap karya perencanaannya bila timbul persoalan dalam
pelaksanaan. Memberikan saran-saran, pertimbangan, dan rekomendasi tentang penggunaan
bahan.
III. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN
A. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas perencanaanyang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku yang berlaku.
B. Tanggung jawab minimal yang menjadi beban Konsultan Perencana,
meliputi : Hasil karya perencanaan harus memenuhi persyaratan standar karya
perencanaan yang berlaku.
Hasil karya perencanaan harus mengakomodasi batasan-batasan yang
diberikan oleh Kegiatan dalam KAK ini seperti segi pembiayaan, waktu
penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
Hasil karya perencanaan harus memenuhi peraturan, standar dan pedoman
teknis bangunan gedung pada umumnya.
IV. BIAYA
A. Biaya Perencanaan
1. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengikuti pedoman dalam SuratKeputusan Menteri Kimpraswil Nomor : 45/PRT/M/2007, tanggal 27Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Penyelenggraan PembangunanBangunan Gedung Negara, yaitu :
Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai table A s/d D.
Untuk pekerjaan non standar, maka dihitung secara Orang-Bulan (OB)
dan biaya langsung yang dapat diganti sesuai dengan Billing Rate yang
berlaku saat ini.
Pengaturan komponen biaya pada butir a dan b adalah dipisah antara bangunan standar dan non standar dan tertuan dalam rekapiulasi akhir dengan menyebut angka dan huruf.
Besarnya biaya Konsultan Perencana merupakan biaya tetap dan pasti.
Ketentuan-ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti Surat
Perjanjian Pekerjaan Perencanaan yang ditandatangani oleh Pengguna
Anggaran dan Konsultan Perencana..
2. Biaya pekerjaan Konsultan Perencana dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan Konsultan
Perencana sesuai peraturan yang berlaku, meliputi :
Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
Materi dan pengadaan laporan.
Pembelian dan atau persewaan peralatan.
Sewa kendaraan.
5/17/2018 etika profesi KOR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-kor 5/11
Presentasi Hasil Perencanaan.
Jasa dan overhead perencanaan.
Pajak dan iuran daerah lainnya bila ada.
3. Pembayaran Biaya Konsultan Perencana didasarkan pada prestasi
kemajuan pekerjaan perencanaan.
B. Sumber Dana
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada :
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPPA SKPD) TahunAnggaran 2007.
V. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan KAK ini lebih lanjutdiatur dalam Surat Perjanjian, meliputi :
A. Tahap Konsep Rencama Teknis
1. Konsep penyiapan rencana teknis termasuk konsep organisasi, jumlah dankualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan dan tanggung jawab waktu perencanaan.
2. Konsep skematik, rencana teknis termasuk program ruang, organisasi
hubungan ruang, dll.
3. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah sederhana,keterangan rencana kota, dll.
B. Tahap Prarencana Teknis
1. Gambar-gambar rencana tapak.2. Gambar-gambar prarencana bangunan.
3. Perkiraan Biaya Pembangunan.
4. Garis Spesifikasi Teknis.
5. Hasil konsultasi rencana dengan Pemkot.
C. Tahap Pengembangan Rencana
1. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, dan utilitas.
2. Uraian konsep rencana dan perhitungan yang diperlukan.
3. Draft Rencana Anggaran Biaya (RAB).4. Draft Spesifikasi Teknis.
D. Tahap Rencana Detail
1. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
2. Spesifikasi Teknis.
3. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
4. Rencana Anggaran Biaya (RAB).5. Laporan perencanaan arsitektur, struktur dan utilitas lengkap dengan
perhitungan.
E. Tahap Pelelangan
5/17/2018 etika profesi KOR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-kor 6/11
1. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.
2. Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan.
Dari tahap-tahap yang ada di atas, keluaran yang harus dihasilkan dalam bentuk dokumen
(hardcopy) dan CD (softcopy) antara lain adalah :
a.
Laporan Pendahuluan (10 eksemplar) b. Laporan Antara (10 eksemplar)
c. Rancangan Laporan Akhir (20 eksemplar)
d. Laporan Akhir, yang berisi :1. Buku Laporan Akhir (20 eksemplar)
2. Gambar Arsitektur (5 jilid)
3. Gambar Struktur (5 jilid)
4. Laporan Perhitungan Struktur (5 eksemplar)
5. Gambar Mekanikal/Elektrikal (5 jilid)
6. Laporan BQ (5 eksemplar)7. Laporan RKS (5 eksemplar)
8.
CD berisi softcopy laporan, foto, peta (5 keping)9. Gambar Perspektif / Rendering (3 buah)
10. Maket (1 buah)11. Animasi Design (1 buah)
VI. KRITERIA
A. Kriteria Umum
Pekerjaan perencanaan yang akan dilaksanakan seperti yang dimaksud pada KAK ini
harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dankompleksitas bangunan, meliputi :
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
a. Menjamin gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan daerah setempat.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.c. Menjamin keselamatan penggunan, masyarakat dan lingkungan.
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah
sehingga seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya.
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
c. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan akibat
kegagalan struktur.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan dan kerusakan benda
yang disebabkan perilaku struktur.
5/17/2018 etika profesi KOR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-kor 7/11
d. Menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
4. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran
a.
Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung bebanyang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa
sehingga mampu secara stuktural stabil selama kebakaran, sehingga :
Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.
Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi
untuk memadamkan api.
Dapat menghindari kerusakan pada property lainnya.
5. Persyaratan Jalan Masuk dan Keluar
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yanglayak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan didalamnya.
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau
luka saat evakuasi.
c. Menjamin tersedianya aksesibilitas bagi penyandang cacat, khususnya
untuk bangunan fasilitas umum dan social.
6. Persyaratan Instalasi Listrik dan Penangkal Petir
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik yang cukup dan aman dalam
menunjang aktifitas kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya. b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan dan penghuninya dari bahaya
akibat petir.
7. Persyaratan Sanitasi Dalam dan Luar Bangunan
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam/luar bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan , kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungannya.
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.
8. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup baik alami maupun
buatan buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan gedung sesuai fungsinya. b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan secara baik.
9. Persyaratan Aksebilitas Untuk Penyandang CacatKetersedianya akses dan fasilitas untuk penyandang cacat.
10. Persyaratan Pencahayaan
5/17/2018 etika profesi KOR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-kor 8/11
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggranya kegiatan dalam
bangunan gedung sesuai fungsinya.
b. Menjamin upaya beropersinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan
secara baik.
11. Persyaratan Kebisingan dan Getaran
a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dangetaran yang tidak diinginkan.
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yangmenimbulkan dampak negative suara dan getaran perlu melakukan upaya
pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan lingkungan
dengan membuatkan UKL dan UPL.
12. Persyaratan Keamanan Bangunan.
B. Kriteria Khusus
Kreteria Khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan baik dari segi fungsikhusus bangunan dan juga segi teknis lainnya, misalnya :
1. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada.
2. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitarnya,
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dengan lingkungan.
3. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti factor social budaya setempat,
geografi, klimatologi, dll.
VII. AZAS-AZASDalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas-
azas bangunan gedung sebagai berikut :
A. Bangunan gedung hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.
B. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada gaya dan kemewahanmaterial tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknis danfungsi social bangunan terutama sebagai bangunan pelayan kepada masyarakat.
C. Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.D. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang singkat dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
E. Bangunan gedung hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan danmenjadi acuan tata bangunan dan lingkungan disekitarnya.
VIII. PROSES PERENCANAAN
A. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran (outputs)yang diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadual pertemuan berkala
dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
B. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan Konsultan Perencana yang memuat masukan - masukan
dari hasil presentasi sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalamKAK ini.
C. Dalam pelaksanaan tugas Konsultan Perencana harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
5/17/2018 etika profesi KOR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-kor 9/11
D. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai dengan diserahkannya dokumen
perencanaan untuk siap dilelangkan adalah 60 (enam puluh) hari kalender.
IX. MASUKAN
A. Informasi
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasiyang dibutuhkan selain informasi yang diberikan oleh Pejabat PelaksanaTeknis Kegiatan termasuk melalui KAK ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya , baik yang berasal dari Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan
perencanaan sebagai akibat kesalahan informasi menjadi tanggung jawab
Konsultan Perencana.3. Informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
diantaranya :a. Informasi tentang lahan, yang meliputi :
Kondisi fisik lokasi : luasan, batas-batas dan topografi.
Kondisi tanah hasil soil test.
Keadaan air tanah.
Peruntukan tanah/lahan.
Koefisien dasar bangunan.
Koefisien lantai bangunan.
Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain.
b. Pemakai Bangunan
Struktur organisasi. Jumlah personil saat ini dan proyeksi pengembangan untuk 5
tahun kedepan.
Kegiatan utama, penunjang, pelengkap.
Perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya.
c. Kebutuhan Bangunan Program ruang.
Keinginan tentang organisasi/pemanfaatan ruang.
d. Keinginan tentang ruangan tertentu, baik yang berhubungan dengan
pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruangan tersebut
dan penyediaan fasilitas untuk penyandang cacat.
e. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan.
f. Keinginan tentang utilitas bangunan, seperti :1. Air Bersih
Kebutuhan (sekarang dan proyeksi ke depan)
Sumber air.
2. Air Hujan dan Air Buangan
Letak saluran kota Cara pembuangan keluar tapak
3. Air Kotor dan Sampah
4. Tata Udara/Air Conditioning (AC)
Beban/bobot (ton) Pembagian beban
5/17/2018 etika profesi KOR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-kor 10/11
Sistem yang diinginkan
Penakaian daya listrik
5. Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Detector
Fire alarm
Peralatan pemadam kebakaran6. Jaringan Listrik
Kebutuhan daya
Sumber daya dan spesifikasinya
Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas dan spesifikasinya)
B. Tenaga
Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang memenuhi kriteria,ketentuan kegiatan dengan mempertimbangkan segi kompleksibilitas pekerjaan
Tenaga-tenaga ahli dan penunjang yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan initerdiri dari :
1. Koordinator Perencanaan :
Team Leader S2 (Pengalaman min. 10 tahun) : 1 Orang2. Perencanaan :
Ahli Lingkungan S1 , Pengalaman 10 Tahun : 2 Orang
Ahli Arsitek S1, Pengalaman 10 Tahun : 2 Orang
Ahli Struktur S1, Pengalaman 10 Tahun : 2 Orang
Ahli Geoteknik S1, Pengalaman 10 Tahun : 1 Orang
Ahli Geodesi S1, Pengalaman 10 Tahun : 1 Orang
Ahli Mekanikal S1, Pengalaman 10 Tahun : 1 Orang
Ahli Elektrikal S1, Pengalaman 10 Tahun : 1 Orang
Ass. Ahli Lingkungan S1, Pengalaman 7 Tahun : 2 Orang
Ass. Ahli Arsitek S1, Pengalaman 7 Tahun : 3 Orang
Ass. Ahli Struktur S1, Pengalaman 7 Tahun : 3 Orang
Ass. Ahli Geoteknik S1, Pengalaman 7 Tahun : 2 Orang
Ass. Ahli Mekanikal S1, Pengalaman 7 Tahun : 2 OrangAss. Ahli Elektrikal S1, Pengalaman 7 Tahun : 2 Orang
Ass. Ahli Geodesi S1, Pengalaman 7 Tahun : 2 Orang
IX. PROGRAM KERJA
A. Konsultan Perencana harus menyusun dan menyampaikan program kerja
yang meliputi :1. Jadual kegiatan secara detail
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin ilmu dan keahliannya)
3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan
B. Konsultan Perencana harus mempresentasikan program kerja secarakeseluruhan kepada Pemberi Kerja.
5/17/2018 etika profesi KOR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/etika-profesi-kor 11/11
X. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman dan input bagi Konsultan
Perencana untuk melaksanakan penawaran biaya/nilai pekerjaan kepadaPemberi Kerja dan sekaligus sebagai pedoman dalam tugas perencanaannantinya apabila ditetapkan sebagai Konsultan Perencana pada paket ini.
Dibuat di : Bontang
Tanggal : Juni 2010
Kepala Dinas Pemuda dan OlahragaKota Bontang
NIP...